Kata Pengantar
Dal alaam rang ngka ka pem embe beka kallan keg egia iata tann Ban ante tekk Pe Pemb mban angguna nann Infra Inf rastr strukt uktur ur Pen Pengol golaha ahann Sam Sampah pah bag bagian ian Bar Barat at dan Ti Timur mur,, mak makaa buku ini disusun guna memberikan wacana kegiatan Pembangunan Tempa mpatt Pem Pemros roses esan an Ak Akhir hir (TP (TPA A) Sam Sampah pah ke kepad padaa par paraa As Asist isten en Proin Pro insi, si,dan dan mer merupa upakan kan rin ringka gkasan san!su !summa mmar" r" dar darii Buk Bukuu # $ TATA %A&A P'BA*+A TPA tahun #-./ Dalam ringkasan ini, han"a diambil point$point "ang terkait dengan kegiatan konstruksi sa0a/ Semoga ringkasa Semoga ringkasann buk bukuu TATA %A&A %A&A P' P'BA BA*+ *+A A TP TPA A ini dapa da patt me mena namb mbah ah pe pema maha hama mann pa para ra as asis iste tenn pr pro oin insi si se sehi hingg nggaa memudahkan dalam men0alankan tugasn"a/ 1akarta, -. ei #-2
Tim 3onsultan
BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 1
URAIAN PEKERJAAN ASISTEN PROPINSI
-/ embantu embantu Tenaga Ahli melakukan melakukan pemantau pemantauan an dan ealuasi ealuasi dokumen dokumen perenc perencana anaan an se serta rta men menge gealu aluasi asi kesesu kesesuai aian an perenc perencana anaan an dan pelaksanaan
pembangunan
TPA
Sampah
(termasuk
unit
peng pe ngol olah ahan an air air lind lindi) i) da dann me mela lapo pork rkan an ke Tena naga ga Ahli hli bila bila ad adaa perbedaan antara perencanaan dan pelaksanaan pembangunan TPA/ #/ elakukan koordinasi dengan 3onsultan Pengawas terkait pelaksanaan peker0aan di lapangan/ 4/ embantu dan mendampingi Tenaga Ahli dalam pelaksanaan pemantauan dann ku da kun0 n0un unga gann lapa lapang ngan an pa pada da sa saat at pros proses es ko kons nstr truk uksi si TPA berlangsung/ 5/ emb e mbua uatt 6a 6apo pora rann Prog Progre ress ss!p !per erke kemb mban anga gann se setitiap ap mi mingg ngguu da dann bu bula lann selama proses kontruksi TPA berlangsung/ ./ engisi format pelaporan "ang ada dan menandatanganin"a/ 2/ elaporkan kepada tenaga ahli bila ada masalah "ang krusial/ 7/ Bila diperlukan menghadiri rapat dengan pihak Satker Proinsi maupun rapat internal tim ker0a/
BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 2
URAIAN PEKERJAAN ASISTEN PROPINSI
-/ embantu embantu Tenaga Ahli melakukan melakukan pemantau pemantauan an dan ealuasi ealuasi dokumen dokumen perenc perencana anaan an se serta rta men menge gealu aluasi asi kesesu kesesuai aian an perenc perencana anaan an dan pelaksanaan
pembangunan
TPA
Sampah
(termasuk
unit
peng pe ngol olah ahan an air air lind lindi) i) da dann me mela lapo pork rkan an ke Tena naga ga Ahli hli bila bila ad adaa perbedaan antara perencanaan dan pelaksanaan pembangunan TPA/ #/ elakukan koordinasi dengan 3onsultan Pengawas terkait pelaksanaan peker0aan di lapangan/ 4/ embantu dan mendampingi Tenaga Ahli dalam pelaksanaan pemantauan dann ku da kun0 n0un unga gann lapa lapang ngan an pa pada da sa saat at pros proses es ko kons nstr truk uksi si TPA berlangsung/ 5/ emb e mbua uatt 6a 6apo pora rann Prog Progre ress ss!p !per erke kemb mban anga gann se setitiap ap mi mingg ngguu da dann bu bula lann selama proses kontruksi TPA berlangsung/ ./ engisi format pelaporan "ang ada dan menandatanganin"a/ 2/ elaporkan kepada tenaga ahli bila ada masalah "ang krusial/ 7/ Bila diperlukan menghadiri rapat dengan pihak Satker Proinsi maupun rapat internal tim ker0a/
BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 2
RINGKASAN Tata Cara Pembangunan TPA
I.
UMUM BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 3
Tata %ara Pembangunan TPA meliputi8 -/ Tata %ara Persiapan Pelaksanaan Pembangunan #/ Tata %ara Pelaksanaan 3onstruksi, "ang terdiri dari a/ 6eeling b/ Penataan dan +0i 3epadatan Dasar +nit Pengolahan Sampah c/ Pemasangan *eomembran dan *eotekstil d/ Pemasangan Saluran Air 9u0an (+nder Drain) e/ +0i %oba Beton f/ Pemasangan dan Pemanfaatan *as g/ Pembangunan 1alan asuk, 1alan operasi, dan Drainase 3awasan h/ h/ Pembangunan Tanggul Penahan i/ i/ Pembangunan Sistem :ona Pen"angga 0/ 0/ Pembangunan +nit Pengolah *as Bio dan 6indi k/ k/ Pembangunan 1embatan Timbang l/ l/ Pembangunan Sumur +0i II. TATA CARA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN TPA
Persiapan pelaksanaan pembangunan!konstruksi dimulai se0ak pengguna 0asa mengeluarkan Surat Perintah 3er0a (SP3) kepada pen"edia barang!0asa pemborongan/ Beberapa hal "ang dipersiapkan oleh pen"edia barang!0asa pemborongan8 -/ ;rganisasi ker0a< #/ Penentuan lokasi dan pengurusan i=in sesuai "ang dis"aratkan< 4/ Sosialisasi dan pendekatan kepada mas"arakat dan pemerintah daerah setempat mengenai rencana ker0a< 5/ 1adwal pelaksanaan peker0aan< ./ Pen"ediaan gambar teknik, spesifikasi teknis dan dokumen teknis lainn"a< 2/ Pengadaan barang dan atau 0asa sesuai dengan peraturan perundang$undangan "ang berlaku< 7/ Tata cara pengaturan pelaksanaan peker0aan termasuk rencana pengalihan lalu lintas dan perencanaan pelaksanaan 3eamanan dan 3eselamatan 3er0a (34)< >/ 1adwal pengadaan bahan< mobilisasi peralatan, termasuk papan pengumuman pro"ek, rambu pengamanan!peringatan, peralatan 34, dan mobilisasi personil< ?/ Pen"usunan rencana dan pelaksanaan pemeriksaan lapangan<
BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 4
-/ Pen"usunan perencanaan mutu pro"ek sesuai dengan peraturan perundang$undangan "ang mengatur tentang sistem mana0emen mutu< --/ Pen"usunan rencana 34 3ontrak!3egiatan/ II.1
Tata Cara Pre Construction Meeting (PCM) U!t"et Mutual Check #$ (MC #) II.1.1
Pengert!an Pre construction meeting (P%) adalah kegiatan rapat "ang
diusulkan oleh salah satu dari para pihak "ang terdapat di dalam suatu kontrak suatu peker0aan/ &apat ini dihadiri oleh semua pihak "ang terkait dengan peker0aan seperti PP3 beserta Direksi Peker0aan, 3ontraktor, dan 3onsultan Pengawas/
II.1.%
Man&aat
3egiatan P% diadakan bertu0uan untuk membahas -) pengukuran ulang (uit=et), #) pembuatan laporan peker0aan, 4) tata cara opnam, 5) prosedur penagihan prestasi peker0aan (termjn), .) serah terima peker0aan, dan lain$lain/ Uitzet merupakan kegiatan untuk melakukan pengukuran ulang dari gambar referensi pengukuran pada saat perencanaan dan pada saat pelaksanaan/ Pengukuran ulang ini untuk memastikan kesamaan koordinat dan eleasi unit "ang akan dibangun/ Dari kegiatan uit=et kemudian dihasilkan laporan mutual check 0% (%) "ang dilampiri dengan gambar rencana pelaksanaan ker0a, kura S, foto peker0aan @ dan lampiran$lampiran "ang diperlukan/ II.1.'
Tata ara PCM an U!t"et Tata cara pelaksanaan PCM:
-/ 6akukan rapat persiapan kontrak, dan buat berita acaran"a #/ Pelaksanaan rapat selambat$lambatn"a 7 (tu0uh) hari (se0ak SP3) dengan bahasan antara lain mengenai8 a) ;rganisasi ker0a b) Tata cara pengaturan pelaksanaan peker0aan c) 1adual pelaksanaan peker0aan d) 1adual pengadaan, mobilisasi peralatan dan personil e) Pen"usunan rencana dan pemeriksaan lapangan
BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 5
f)
Pendekatan kepada mas"arakat dan Pemda setempat mengenai rencana ker0a g) Pen"usunan program mutu pro"ek/ 4/ Pantau proses kegiatan pelaksanaan mengenai kesesuaiann"a dengan kesepakatan dalam berita acara tersebut di atas 5/ 6aporkan program mutu untuk mendapatkan penilaian dan persetu0uan Tata cara pelaksanaan uitzet :
-/ Persiapkan alat ukur *PS, aterpass dan Pol"gon #/ Persiapkan dokumentasi untuk merekam seluruh kegiatan lapangan 4/ 6akukan pencarian titik ikat "ang digunakan sebagai referensi bangunan TPA dalam dokumen perencanaan/ 5/ Pastikan kembali koordinat titik ikat dan eleasi dengan menggunakan *PS/ Bila terdapat Bench Mark (B) "ang digunakan sebagai titik ikat, maka catatan lokasi menggunakan informasi "ang sudah ada/ ./ 6akukan pengukuran dengan menggunakan aterpass dan pol"gon untuk beberapa rencana lokasi bangunan TPA 2/ Pasang titik bantu dengan menggunakan patok sementara "ang diberikan tanda, untuk digunakan sebagai titik bantu dalam menentukan ketinggian dan koordinat bangunan "ang akan dibangun/ 7/ 6akukan komparasi antara koordinat dan eleasi "ang ada dalam dokumen perencanaan dengan hasil pengukuran saat ini/ >/ Susun dalam berita acara bila ter0adi pergeseran baik titik pada unit "ang akan dibangun maupun lahan "ang akan dilakukan penataan/ ?/ Buat kesepakatan titik ikat "ang akan digunakan sebagai ru0ukan (referensi)/ II.%
Tata Cara Peruba*an Pen+e,ua!an -e,a!n %.%.1.
Pengert!an
Perubahan pen"esuaian merupakan kelan0utan dari kegiatan %, berupa penuangan dalam gambar "ang disepakati bersama/
BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 6
Peruba Perubahan han pen pen"es "esuai uaian an desain desain ada adala lahh ter0a ter0adin din"a "a peruba perubahan han ren enccan anaa pem emba bang ngun unan an da dari ri "an angg se semu mula la dir direnc ncaana naka kan/ n/ Perubahan tersebut disebabkan oleh ketidak sinkronan antara rencana dengan kondisi lapangan/ %.%.%.
Man&aat
%.%.'.
Tata ara
anfaatt dari anfaa dari pen pen"e "esua suaian ian desai desainn ada adalah lah dipero diperoleh leh kegia kegiatan tan sesuai dengan kondisi lapangan, baik olume maupun spesifikasi teknis/ Tata cara pembuatan perubahan detail adalah8 -/ Pastikan hasil dari kegiatan kegiatan % dan berita acaran"a/ acaran"a/ #/ 6a 6aku kuka kann pe pemi mila laha hann se setitiap ap bu butitirr ke kegi giat atan an se sesu suai ai de deng ngan an kelompok kegiatan pembangunan 4/ Pasti Pastika kann ke kemb mbal alii titi titikk ikat ikat "a "ang ng digu diguna naka kann da dann ko koor ordi dina natt sesuai dengan *PS 5/ 6akukan penggambaran ulang sesuai dengan ruang lingkup kegiatan "ang akan dilaksanakan ./ 3onsultas 3onsultasikan ikan dengan tim teknis, teknis, peng pengawas awas dan satker!PP satker!PP3 3 untuk kebenaran ruang lingkup "ang akan dika0i/ 2/ 6akukan 6akukan legalisasi legalisasi dokumen oleh seluruh pihak "ang terlibat terlibat dalam pembangunan 7/ 9itun itungg olu olume keg egia iattan da dann be besa sarran bia" bia"aa da darri ha hassil perubahan/ >/ Buat dokumen final sebagai pedoman dalam dalam pelaksanaan/
II.'
Kura S an Net/0r P2ann!ng 2.3.1. Pengert!an Kura S Kurva adalah sebuah grafik hubungan kema0uan pelaksanaan
peker0 peker0aan aan berdas berdasark arkan an kegiat kegiatan, an, waktu waktu dan bob bobot ot peker0 peker0aan aan "ang dipresentasikan dalam persentase dari @ sampai dengan -@ pada sumbu ordinat, dan waktu pelaksanaan peker0aan dalam satuan waktu pada sumbu absis/ Suatu peker0aan mengalami keterlambatan, apabila garis kura realisasi prestasi peker0aan berada di bawah garis rencana/ Deiasi "ang diperbolehkan dalam peker0aan biasan"a $-@/ Apabila keterlambatan (deiasi) sudah mencapai $-@,
BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 7
konsultan superisi dan PP3 sudah memberi surat peringatan kepada Pihak Pelaksana Peker0aan/ %.'.%.
Man&aat Kura S
3ura S dipakai untuk melihat perkembangan peker0aan harian, mingguan, dan bulan/ Cisu Cisual alis isas asii ku kur raa S da dapa patt me memb mber erik ikan an infor informa masi si ke kema ma0u 0uan an peker0aan terhadap rencana, sehingga dapat diketahui peker0aan terlambat atau percepatan terhadap 0adwal peker0aan/ %.'.'.
Tata Cara Pembuatan Kura S
-/ +ntuk +ntuk membuat membuat kura kura S, 0umlah 0umlah persenta persentase se kumulati kumulatiff bob bobot ot masing$masing kegiatan pada satu periode di antara durasi pro"ek di plotkan terhadap sumbu ertikal sehingga bila hasil dihubungkan dengan garis akan membentuk huruf S/ #/ Tentukan bobot peker0aan pendekatan "ang dilakukan dengan perhitungan persentase berdasarkan bia"a per item peker0aan dibagi nilai anggaran/ 4/ as asuk ukan an data ata dala alam 3ur 3ura S dia diantar ntaraan" n"a8 a8 Iden Identtitas itas Peke Peker0 r0aa aan, n, Para Para Piha Pihakk "an angg be berrtang tanggu gung ng 0aw 0awab da dala lam m Peker0aan< 3epala Dinas, PP3 (PPT3), 3onsultan Superisi (Pengawas), dan 3ontraktor Pelaksana/ Tabe2 1. 30rmat Pembuatan Kura S
BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 8
C0nt0* 4embuatan ura S
3ura S dikombinasi dengan !archart untuk pembangunan TPA
Tabe2 %. Renana Anggaran B!a+a TPA
Penggunaan barchart !0mb!na,!an !0mb!na,!an engan ura S -/ Pada Pada !archa !archart rt dengan durasi serta urutan kegiatan "ang telah
ditentukan bobot perminggu adalah8
BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 9
Bobot peker0aan persiapan ,- @ dibagi - minggu men0adi ,- @ perminggu Bobot peker0aan Penataan Sel 2>,7 @ dibagi - minggu men0adi 2,>7 @ Dan seterusn"a #/ Semua bobot peker0aan setiap minggu pada !archar t di 0umlahkan kebawah sehingga didapat bobot rencana per minggu/ inggu ke - ,- @ inggu ke # 2,#7 @ inggu ke 4 ,- E 2,#7E-.,? ##,#2 @ inggu ke 5 ,- E 2,#7E-.,?E-.,? 4>,-2 @ inggu ke . ,- E 2,#7E-.,?E-.,?E-.,? .5,7 @ Dst/ 4/ Bobot rencana kumulatif setiap minggu dihitung dengan men0umlahkan bobot minggu ke dengan bobot rencana minggu pertama, bobot minggu kumulatip minggu pertama dengan bobot rencana minggu ke dua, dan seterusn"a sehingga didapat bobot rencana kumulatip setiap minggu/ Bobot minggu E minggu - rencana E ,- ,- @ Bobot minggu - rencana kum E minggu # rencana ,- E 2,#7 2,47 @ Bobot minggu # rencana kum E minggu 4 rencana 2,47E -.,? ##,#2@ Bobot minggu 4 rencana kum E minggu 5 rencana ##,#2 E -.,? 4>,-2 @ Dst/ Sampai minggu ke - - @ 5/ Dari hasil bobot rencana kumulatif tiap minggu di plot pada sumbu$F inggu ke - bobot rencana kumulatif ,- @ inggu ke # bobot rencana kumulatif 2,#7 @ inggu ke 4 bobot rencana kumulatif -.,? @ inggu ke 5 bobot rencana kumulatif -.,? @ inggu ke . bobot rencana kumulatif -.,? @ inggu ke 2 bobot rencana kumulatif -2,? @ Dst/ Sampai minggu ke - rencana kumulatif - @ 9asil plotting tiap minggu tarik garis "ang menghubungkan titik bobot tiap minggu sehingga membentuk kura S/
BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 10
Tabe2 '. C0nt0* Kura S
%.'.5. Pengert!an Net/0r P2ann!ng "et#ork planning dikembangkan untuk mengendalikan se0umlah
kegiatan "ang memiliki ketergantungan/ %.'.6. Man&aat Net/0r P2ann!ng "et#ork planning digunakan untuk mempela0ari 0enis peker0aan
"ang berbeda secara rinci "ang dapat menimbulkan saran untuk perbaikan sebelum pro"ek dilaksanakan, serta dapat mengembangkan suatu 0adual untuk pro"ek ( project sche$ulling ) %.'.7.
Tata Cara Pembuatan Net/0r P2ann!ng
BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 11
Inentaris 0enis kegiatan berdasar item peker0aan, kemudian berilah kode atau nomor Perkirakan durasi kegiatan sesuai 0enis peker0aan, olume, tenaga ker0a, dan diagram 0aringan ker0a ( net#ork ) "ang din"atakan dengan gambar anak panah ( arro# ) untuk membentuk 0alur kritis/, "aitu 0alur "ang terdiri dari kegiatan "ang dilakukan secara berurutan dan tidak dapat dilan0utkan apabila salah satu kegiatan belum terlaksana/ amun, pada saat "ang bersamaan dengan waktu pelaksanaan kegiatan di 0alur kritis dapat dilakukan kegiatan lain "ang tidak termasuk kegiatan di 0alur kritis/ Buatlah diagram anak panah dan grafik waktu ( time chart ) untuk membuat laporan kema0uan secara periodik/ 3e0adian (event ) tidak memerlukan waktu, digambarkan sebagai lingkaran pada pangkal anak panah (saat dimulain"a kegiatan) dan pada u0ung anak panah (saat akhir!selesain"a kegiatan)/ Pemberian nomor pada ke0adian harus memenuhi pers"aratan "aitu nomor awal (pangkal) harus lebih kecil dari nomor akhir (u0ung)/ Setiap kegiatan han"a boleh diwakili oleh satu anak panah sa0a di dalam 0aringan ker0a, (kecuali kalau satu kegiatan dipecah men0adi kegiatan "ang lebih kecil)/ Tidak boleh ada dua kegiatan diwakili oleh pangkal dan u0ung anak panah "ang sama/ Dalam hal ini harus dipergunakan anak panah semu ( $umm arro# )/
BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 12
Gambar 1. Network Planning Pembangunan Tem4at Pemr0,e,an A*!r (TPA)
II.5
Tata Cara Pembuatan S!,tem Pe2a40ran %.5.1.
Pengert!an S!,tem Pe2a40ran
Sistem pelaporan merupakan hasil kegiatan perekaman maupun dokumentasi disertai analisis "ang dituangkan!ditampilkan melalui dokumen/ %.5.%.
Man&aat S!,tem Pe2a40ran
%.5.'.
Tata Cara Pembuatan S!,tem Pe2a40ran
Dokumen$dokumen "ang dihasilkan dalam Pengukuran +lang dapat digunakan atau dipakai sebagai Acuan dalam pembuatan 6aporan 9arian, ingguan, Bulanan, dan 3ura S8
a. La40ran 8ar!an
6aporan harian adalah laporan "ang dibuat dari data prestasi peker0aan harian "ang dibuat oleh 3ontraktor Pelaksana/
BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 13
Tabe2 5. 30rmat La40ran 8ar!an
b. La40ran M!ngguan
6aporan ingguan adalah rekapitulasi laporan harian selama (satu) minggu/ Tabe2 6. 30rmat La40ran M!ngguan
. La40ran Bu2anan
6aporan Bulanan adalah rekapitulasi peker0aan mingguan/
BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 14
Tabe2 7. 30rmat La40ran Bu2anan
III. TATA CARA KONSTRUKSI '.1. Tata Cara Leveling '.1.1. Pengert!an Leveling &eveling adalah kegiatan untuk mnentukan titik ikat dan
ketinggian masing masing unit bangunan/ 3etinggian 0uga termasuk =ona untuk penimbunan! lan$'illing , dan kedalaman penggalian/ '.1.%.
Man&aat anfaat leveling adalah diperolehn"a kepastian koordinat dan
ketinggian pada setiap unit, sebagai ru0ukan bagi seluruh pihak "ang terlibat/ 3.1.3.
-/ #/
Tata ara 2ee2!ng
Siapkan 6okasi, peker0aan membersihkan lokasi ker0a dari material "ang akan menghambat 0alann"a peker0aan/ Pindahkan benda "ang akan menghambat proses peker0aan/
BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 15
4/ 5/
./
2/ 7/
Buat penerangan dan sarana kebersihan seperti lampu dan tersedian"a air elakukan Peker0aan Pengukuran dan &eveling 6apangan/ Peker0aan pengukuran dan leeling lapangan ( Uitzet ) merupakan 0enis peker0aan "ang digunakan untuk mewu0udkan denah bentuk bangunan berupa =ona lan$'illing maupun bangunan pendukung 6akukan peker0aan pengukuran dan leveling( 3egiatan inimerupakan peker0aan "ang sangat penting karena hasil dari peker0aan ini dapat mempengaruhi dan menentukan baik burukn"a ukuran dan bentuk TPA dan unit pendukung 6akukan pembuatan Bidang Datar +ntuk membuat bidang datar ( #aterpass) pada peker0aan TPA pengukuran dan leveling lapangan digunakan pesawat waterpass
'.%. Tata Cara Pembangunan Ja2an Ma,u an Ja2an O4era,! '.%.1.
Ja2an Ma,u
1alan masuk TPA akan digunakan oleh kendaraan pengangkut sampah dengan kapasitas "ang cukup besar, sehingga kelas 0alan dan lebar 0alan perlu memperhatikan beban "ang akan lewat serta antrian "ang mungkin ter0adi 1alan masuk TPA harus memenuhi kriteria 8 a/ Dapat dilalui truk sampah dari # arah b/ 6ebar 0alan > m, kemiringan permukaan 0alan #$4 @ kearah saluran drainase, tipe 0alan kelas 4 dan mampu menahan beban perlintasan dengan tekanan gandar - ton dan kecepatan kendaraan 4 km!0am (sesuai dengan ketentuan Dit0en Bina arga)/
BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 16
Gambar %. C0nt0* Ja2an A,4a2
Gambar '. C0nt0* Ja2an Pe2at Bet0n
BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 17
Gambar 5. -eta!2 1 Pe2at Bet0n '.%.%.
Ja2an O4era,!
1alan operasi "ang dibutuhkan dalam pengoperasian TPA terdiri dari 4 0enis "aitu 8 a/ 1alan operasi penimbunan sampah, 0enis 0alan bersifat temporer, setiap saat dapat ditimbun dengan sampah/ b/ 1alan operasi "ang mengelilingi TPA, 0enis 0alan bersifat permanen dapat berupa 0alan beton, aspal atau kerkerasan 0alan sesuai beban dan kondisi 0alan/ c/ 1alan penghubung antar fasilitas, "aitu kantor!pos 0aga, bengkel, tempat parkir, tempat cuci kendaraan/ 1enis bersifat permanen/
BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 18
Gambar 6. A,e, Ja2an O4era,!
Gambar 7. C0nt0* Pe2at Bet0n '.'. Tata Cara U9! Ke4aatan Tana* Un!t Peng02a*an Sam4a* '.'.1.
U9! Ke4aatan -a,ar Un!t Peng02a*an Sam4a*
Pemadatan tanah pada prinsipn"a adalah usaha untuk memperkecil 0arak butiran tanah (solid) dengan 0alan mengurangi BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 19
olume udara "ang ada dalam pori tanah tersebut/ 6angkah$ langkah dalan pengu0ian ini terdiri dari8 -/ Tanah dipadatkan dalam sebuah cetakan silinder berolume -!4 ft4 (?54,4 cm4) #/ Diameter cetakan 5 inch (--,2 mm) 4/ Selama percobaan laboratorium, cetakan dikelem pada sebuah pelat dasar dan di atasn"a diberi perpan0angan 0uga berbentuk silinder 5/ Tanah dicampur air dengan kadar "ang berbeda$beda dan kemudian dipadatkan menggunakan penumbuk khusus ./ Pemadatan tanah tersebut dilakukan dalam 4 (tiga) lapisan (tebal lapisan G-, inch) 2/ 1umlah tumbukan adalah #. kali pada setiap lapisan 7/ Berat penumbuk adalah .,. lb (massa #,. kg) dan tinggi 0atuh sebesar -# inch (45,> inch) +ntuk setiap percobaan, berat olume basah H dari tanah "ang dipadatkan tersebut dapat dihitung sebagai berikut 8
Pada setiap percobaan besarn"a kadar air dalam tanah "ang dipadatkan tersebut ditentukan di laboratorium/ Bila kadar air tersebut diketahui, berat olume kering Hd dari tanah dapat dihitung sebagai berikut 8
di mana w@ presentase kadar air/
BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 20
Berat olume kering maksimum (teoritis) pada suatu kadar air tertentu dengan kondisi zero air voi$s (pori$pori tanah tidak mengandung udara sama sekali) dapat ditulis sebagai8
+ntuk keadaan tanah 0enuh 00%* e+ w*s < 0adi
di mana 8 w kadar air/ +ntuk mendapatkan ariasi dari H=a terhadap kadar air, gunakan prosedur berikut 8 -/ Tentukan berat spesifik butiran padat tanah/ #/ %ari berat olume air Hw 4/ Tentukan sendiri beberapa harga kadar air w, misaln"a8 .@,-@,-.@,J dan seterusn"a 5/ *unakan persamaan #/5 untuk mencari H=a dari kadar air$kadar air tersebut/
BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 21
'.5. Tata Cara Pema,angan Ge0membran an Ge0te,t!2 '.5.1.
Pengert!an Ge0membran an Ge0te,t!2
*eomembran adalah 0enis geosintetis dari bahan polimer "ang dibuat kedap/ Sedangkan geotekstil merupakan 0enis geosintetis "ang dibuat agar permea!le, dengan sifat$sifat utama filtrasi atau mampu men"aring materi tersuspensi dari limbah cair, dan drainase "ang memungkinkan aliran cairan melalui lapisan ini/ '.5.%.
Man&aat Ge0membran an Ge0te,t!2
'.5.'.
Tata Cara Pema,angan Ge0membran an Ge0te,t!2
anfaat dari pemasangan geomembran dan geotekstil sebagai pelapis dasar adalah untuk mengurangi mobilitas lindi ke dalam air tanah sehingga mencegah migrasi cemaran ke lingkungan, khususn"a ke dalam air tanah/ -/ Pastikan bahwa permukaan "ang akan diberikan lapisan geoteKtile merupakan permukaan "ang rata, dan terbebas dari material "ang dapat merusak bahan/ #/ Pelaksana diminta untuk menun0ukkan contoh material "ang disertai dengan sertifikasi pabrik pembuat/ %ontoh$contoh ini harus diseleksi oleh Direksi bersama$sama dengan contoh dari lapangan untuk disetu0ui/ 4/ Pen"edia 0asa harus men"ediakan dan memasang geotekstil non #oven( 5/ Pastikan g eotekstil harus dari 0enis "ang tidak dian"am ( non #oven), terdiri dari serabut "ang menerus dengan bahan polimer pol"propelene "ang diproduksi dengan teknik nee$le punche$ (geotekstil dengan sistem pen"atuan dengan panas!heat !on$e$ tidak dapat diterima)/ 3ualitas dari polimer
"ang dipakai harus bersertifikasi dari pabrik, tahan terdapat asam, alkali dan =at kimia di dalam rentang p9 #$-4, dan tidak mengalami hidrolisis pada kondisi iklim tropis/ ./ Pastikan geotekstil memiliki da"a tahan terhadap pengaruh kontak langsung dengan =at kimia "ang umumn"a ada di dalam tanah dan memiliki da"a tahan terhadap pengaruh mikrobiologis lainn"a/ 2/ Pastikan geotekstil harus mempun"ai ketahanan "ang tinggi terhadap pengaruh 0ebol ( high puncture resistance )/ BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 22
7/ Pastikan geotekstil mempun"ai 0aringan serabut "ang stabil sehingga memiliki ketahanan terhadap kerusakan saat pelaksanaan/ >/ Pastikan setiap roll geotekstil "ang dikirimkan ke lapangan, harus mempun"ai tanda produksi dan pern"ataan tipe "ang tertera 0elas pada pembungkus luar maupun sepan0ang lembaran dengan pan0ang interal tertentu untuk maksud pemeriksaan isual/ ?/Pastikan geotekstil "ang dikirim ke lapangan harus dengan pembungkus untuk melindungi material tersebut terutama dari sinar matahari/ -/ 6akukan pen"ambungan geotekstil oerlap harus tepat, baik lebar maupun posisin"a agar geotekstil dapat berfungsi selama waktu pelaksanaan dan selama umur rencana dari struktur/ Alternatif lain dari oerlap dapat dilakukan dengan cara men0ahit dengan menggunakan mesin 0ahit ketik ganda portabel/ --/ 6akukan pen"ambungan geotekstil dengan cara men0ahit dengan 0ahitan ganda, dengan 0arak . mm sampai dengan - mm dari tepi lembaran geotekstil "ang disambung/ -#/ Tempatkan material timbunan setelah penggelaran geotekstil harus dilakukan dengan baik sehingga geotekstil tidak mengalami beban melebihi tegangan i0inn"a/ 3erusakan geotekstil selama penempatan material timbunan harus diperbaiki/ -4/ 6akukan pencatatan dengan baik setiap lembar geotekstil "ang terpasang, lokasi pemasangan, tanggal penggelaran, waktu mulai dan selesai, dan ukuran geotekstil "ang terpasang/ Pencatatan 0uga mencakup pen"ambungan lembaran geotekstil/ -5/ *eotekstil harus memenuhi atau melampaui semua pers"aratan seperti "ang tersebut di bawah ini melalui metoda pengu0ian "ang sama/
BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 23
Tabe2 :. Met0e Pengu9!an S4e,!&!a,! Ge0te,t!2
Gambar :. C0nt0* Pema,angan L!ner Ge0,!ntet!, '.6. Tata Cara Pembangunan ;0na Pen+angga an ;0na Bu! -a+a Terbata, '.6.1. Pengert!an ;0na Pen+angga an ;0na Bu! -a+a Terbata, ;0na 4en+angga adalah =ona "ang berfungsi sebagai penahan
untuk mencegah dan mengurangi dampak keberadaan dan kegiatan$kegiatan TPA terhadap mas"arakat "ang melakukan
BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 24
kegiatan sehari$hari di kawasan sekitar TPA, dalam segi keselamatan, kesehatan, dan ken"amanan/ ;0na bu! a+a terbata, adalah wila"ah "ang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudida"akan atas dasar kondisi dan potensi sumber da"a alam, sumber da"a manusia, dan sumber da"a buatan dengan batasan tertentu/ '.6.%. Man&aat ;0na Pen+angga an ;0na Bu! -a+a Terbata,
:ona pen"angga berfungsi untuk mengurangi dampak negatif "ang ditimbulkan oleh kegiatan di lokasi TPA sampah terhadap lingkungan di sekitarn"a/ Selain itu penghi0auan lahan TPA dengan =ona pen"angga 0uga dapat mencegah bau dan lalat di sekitar timbunan sampah "ang berlebihan/ anfaat =ona budi da"a terbatas adalah memberikan ruang untuk kegiatan budi da"a "ang terbatas, "akni kegiatan budi da"a "ang berkaitan dengan TPA/ amun, =ona budi da"a terbatas dipers"aratkan untuk TPA dengan sistem selain pengurugan berlapis bersih!lahan urug saniter ( sanitar lan$'ill )/ '.6.'. Tata Cara Pembangunan ;0na Pen+angga an ;0na Bu! -a+a Terbata,
Pada TPA baru atau "ang sedang direncanakan, penentuan lebar =ona budida"a terbatas disesuaikan dengan Pedoman Pemanfaatan 3awasan Sekitar TPA Sampah mengacu Peraturan enteri P+ omor -? tahun #-# tentang Pedoman Penataan &uang 3awasan Sekitar Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah/ 6angkah$langkah "ang dilakukan pada saat pembangunan =ona pen"angga, antara lain8 Penetapan kawasan sekitar TPA Sampah/ Penetapan kawasan sekitar TPA sampah berdasarkan sistem pengelolaan sampah dapat digambarkan sebagai berikut8 a/ +ntuk TPA sampah dengan sistem pengelolaan 6+T, maka kawasan sekitar TPA sampah terdiri atas =ona pen"angga dan =ona budi da"a terbatas karena masih terdapat potensi baha"a sampah di luar =ona pen"angga/ b/ Sedangkan untuk TPA sampah dengan sistem pengelolaan 6+S, maka kawasan sekitar TPA sampah BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 25
han"a berupa =ona pen"angga/ amun, disarankan untuk tetap memiliki =ona budi da"a terbatas/ #/Penentuan 0arak =ona di kawasan sekitar TPA sampah a/ :ona pen"angga Penentuan 0arak =ona pen"angga ditentukan dengan pertimbangan 0arak telah aman dari pengaruh dampak TPA sampah "ang berupa baha"a meresapn"a lindi ke dalam mata air dan badan air lainn"a "ang dipakai penduduk untuk kehidupan sehari$hari, baha"a ledakan gas metan, dan baha"a pen"ebaran pen"akit melalui binatang ektor seperti lalat/ Berdasarkan pertimbangan$ pertimbangan di atas, maka =ona pen"angga ditetapkan dengan radius . meter dihitung dari batas terluar TPA sampah/ b/ :ona budi da"a terbatas 1arak =ona budi da"a terbatas ditentukan dengan mempertimbangkan8 $ Sistem pengelolaan sampah, "aitu 6+T atau 6+S< $ ekanisme penimbunan sampah eksisting, "aitu melalui pemilahan atau tanpa pemilahan< $ 3arakteristik sampah "ang masuk ke TPA sampah (organik, non organik, B4)< $ 1arak rembesan lindi< $ 3ondisi gas dalam sampah (metana dan amonia)< $ 1arak 0angkauan binatang ektor< $ 3ondisi geologi, geohidrologi, dan 0enis tanah< $ Iklim mikro< dan $ Pemanfaatan ruang "ang telah ada di sekitar =ona TPA sampah sesuai dengan peraturan =onasi/ Berdasarkan pertimbangan$pertimbangan di atas, maka =ona budi da"a terbatas ditetapkan dengan radius . meter dihitung dari batas terluar =ona pen"angga/ 4/Persiapan egetasi meliputi hal$hal sebagai berikut8 a/ Pen"iapan lapisan tanah b/ Perbaikan kualitas dan atau pen"ediaan kualitas tanah "ang baik/ 5/Prosedur persiapan tanah untuk penanaman meliputi8 BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 26
a/ b/ c/ d/
Perbaikan kualitas tanah Penambahan nutrisi en0aga suhu tanah en0aga kelembaban kadar air dengan men"iramn"a saat kering e/ Penggunaan peralatan pemindahan tanah/ f/ Tanaman untuk green !elt area menggunakan pohon pelindung, tanaman untuk permukaan tumpukan sampah menggunakan tanaman perdu/ ./Pen0elasan tentang tanaman perdu secara umum adalah8 a/ Pohon "ang tumbuh lebih lambat lebih mudah diterapkan karena memerlukan kelembaban "ang lebih rendah/ b/ Tanaman perdu (tinggi dibawah - meter) dapat menutupi permukaan dan terhindar dari gas pada lapisan "ang lebih dalam tetapi memerlukan pengairan lebih sering/ c/ 3erapatan pohon "ang ditanam adalah #$. meter untuk tanaman keras/ d/ Penanaman rerumputan mempun"ai kelebihan, antara lain lebih mudah tumbuh, berakar serabut dan dangkal, lebih mudah berkembang pada kondisi timbunan, memiliki ketahanan lebih tinggi/ e/ Selain rumput, tanaman kriminil ! krokot dapat digunakan, dan ditanam sudah 0adi/ 2/+ntuk mendukung fungsi =ona pen"angga, apabila lokasi TPA tidak berada pada hilir angin lokal dan atau angin musim "ang berpengaruh maka diperlukan sabuk hi0au (green belt) pada =ona pen"angga dengan ketebalan setidakn"a - meter atau dengan kerapatan pohon "ang lebih tinggi pada arah angin/ 3erapatan pohon sangat ditentukan oleh garis tengah mahkota dan akar/ +ntuk 0enis pohon atau egetasi "ang berumur pan0ang 0arak minimal kerapatan pohon ditetapkan se0auh . (lima) meter/ Pemilihan egetasi "ang direkomendasikan pada =ona pen"angga "aitu tanaman "ang sesuai dengan kondisi alam setempat Spesies "ang direkomendasikan berdasarkan fungsi utaman"a adalah8 BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 27
a/ Tanaman perdu "ang dapat dipilih selain 0enis tanaman "ang direkomendasikan, antara lain8 Pur!ng ,Co$iaeum variegatum)* Be2unta, < Ba9unta, ,Puchea in$ica &)* B0ugen!2e ,Bougainvillea)* -aun =ungu < -aun 4utr! < -emung ,-raptophllum pictum .&()-ri'l)* =ee2!a (/e$elia trilo!ata .&() itch)* Ta4a ua ,1pomoea pescaprae)* Eu4*0rb!a/
b/ Tanaman pen"erap bau "ang direkomendasikan, "aitu8 Ang,ana 32amb0+an Kemun!ng ( Murraa paniculata) , P0*0n Tan9ung (Mimoscrops elengi )/ c/ Tanaman pen"erap emisi %;# dan debu "ang direkomendasikan, "aitu8 P0*0n -amar ( 2gathis al!a)* P0*0n Ma*0n! (#ietenia macrophlla ), P0*0n G200gan (Polathea longi'olia ), P0*0n Trembe,! ( 2l!izia saman), P0*0n Aa,!a ( 2cacia auriculi'ormis), P0*0n Tan9ung (Mimoscrops elengi )/ '.7. Tata Cara Pema,angan Uner -ra!n Pen+a2ur L!n! '.7.1.
Pengert!an n!er "rain Pen+a2ur L!n!
Sistem under drain pen"alur lindi adalah sistem pengaliran air di bawah media setelah air melewati proses pen"aringan atau filtrasi/ '.7.%.
Man&aat Uner -ra!n Pen+a2ur L!n!
3onstruksi sistem under drain direncanakan sesuai dengan desain "ang dibuat "aitu dapat berupa pola tulang ikan atau pola lurus/ 3emiringan saluran pengumpul lindi antara -$# @ dengan pengaliran secara graitasi menu0u instalasi pengolah lindi (IP6)/ Sistem under drain berfungsi untuk menangkap lindi "ang kemudian diarahkan menu0u pipa berdiameter minimum # mm, atau saluran pengumpul lindi/ Pada lahan urug saniter, pertemuan antar pipa penangkap atau antara pipa penangkap dengan pipa pengumpul dibuat bak kontrol ( #unction bo$ ), "ang dihubungkan sistem entilasi ertikal penangkap atau pengumpul gas, seperti pada gambar berikut ini/
BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 28
Gambar >. -eta!2 Pertemuan P!4a L!n! '.7.'.
Tata Cara Pema,angan Uner -ra!n
Berikut langkah$langkah dalam pemasangan under drain pen"alur lindi8 -/ Pastikan bahwa peker0aan perpipaan lindi hendakn"a mengikuti pers"aratan$pers"aratan "ang tercantum dalam Pedoman Plumbing Indonesia tahun -?75, serta pers"aratan "ang telah ditentukan oleh pihak berwenang/ utu bahan harus baik dan telah diu0i oleh lembaga "ang berwenang/ #/ Pastikan 0enis pipa "ang akan dipasang, misal perpipaan "ang digunakan dari 0enis pipa$pipa air dan gas "ang terbuat dari bahan pol"eth"lene (P') dengan spesifikasi "ang disesuaikan untuk air limbah 4/ Pastikan material seluruh pipa dan 'itting3accesories "ang digunakan harus mengikuti standar$standar "ang berlaku untuk pipa air buangan/ 5/ Pastikan sambungan pipa "ang digunakan adalah 0enis sambungan "ang biasa digunakan dalam pen"ambungan pipa P'/ ./ Pastikan setiap pipa dan accesories "ang digunakan harus 0elas berisi informasi tentang8 1enis pipa, Diameter pipa (mm), Tekanan pipa (bar) nilai kekuatan pipa, erk, omor
BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 29
produksi, tanggal dan tanda$tanda lain< Sudut (dera0at) dari 'itting(
2/ Pastikan sebelum dilakukan pemasangan pipa, lapisan dasar pipa telah memiliki memiliki leel dan kepadatan sesuai dengan standar/ 7/ 6akukan pemasangan pipa pen"alur lindi sesuai dengan diameter rencana dengan eleasi sesuai rencana/ 'leasi harus sesuai dengan rencana agar dapat ter0amin aliran secara graitasi/ >/ 6akukan pen"ambungan pipa dengan sistem junction sesuai dengan standar teknis, terutama antara pipa utama dengan pipa lateral/ ?/ Pasang lapisan pelindung untuk pipa, sehingga tingkat pengamanan dapat men0amin pipa dari tekanan sampah dan beban alat berat pada saat operasi/ -/ Perforasi pada pipa penangkap!pengumpul dilaksanakan sesuai dengan gambar dengan alat "ang tidak akan merusak kekuatan pipa/ --/ Setelah peker0aan perpipaan selesai harus dilakukan pengu0ian atas seluruh bagian dari peker0aan ini/ Semua kekurangan dan kebocoran harus segera diperbaiki sehingga seluruh sistem beker0a dengan baik/ -#/ +ntuk men0amin terpenuhin"a teknis sesuai rencana, lakukan peker0aan pengukuran/ Fang dimaksud dengan peker0aan pengukuran dalam peker0aan ini adalah pengukuran arah meman0ang dan peker0aan pemipaan/ -4/ Berdasarkan pengukuran tersebut, kontraktor harus membuat rencana ker0a peker0aan pemipaan "ang berisi 8'leasi permukaan tanah< 'leasi dasar tanah (dari galian "ang harus dilaksanakan)< 'leasi peletakan pipa< 'leasi permukaan tanah setelah selesai peker0aan urugan dan atau pembuatan 0alan< 6etak dan atau posisi perpipaan "ang lurus, sambungan tee, !en$ dan trust !lock < Dan lain$lain sesuai dengan keadaan di lapangan atau atas petun0uk direksi di lapangan< Posisi manhole penghubung "ang berfungsi sebagai awal pipa tegak biogas/
BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 30
Gambar ?. -eta!2 P0t0ngan Sa2uran n!er "rain
'.:. Tata Cara Pema,angan an Peman&aatan Ga, '.:.1.
Pengert!an Ga,@B!0
*as bio adalah gas "ang dihasilkan dari proses penguraian materi organik oleh mikroorganisme dalam kondisi anaerob/ *as$ gas "ang dihasilkan dari proses penguraian antara lain gas metan (%95), karbondioksida (%;#), uap air (9#;), gas nitrogen (#), dan lain$lain/ '.:.%.
Man&aat Ga,@B!0
'.:.'.
Tata Cara Peman&aatan Ga, B!0
+ntuk menghilangkan pengaruh negatif "ang ditimbulkan dari gas bio "ang dihasilkan saat proses dekomposisi sampah maka perlu pengelolaan gas salah satun"a dengan memanfaatkann"a sebagai bahan bakar pembantu/ Pemanfaatan gas bio 0uga mengurangi resiko perubahan iklim dunia karena setiap ton metan "ang terlepas ke atmosfer sama besarn"a dengan #- ton karbondioksida/ Selain itu, siklus metan di amosfer # kali lebih cepat daripada karbon dioksida, berarti dengan mengurangi metan "ang merupakan salah satu gas "ang dihasilkan dalam gas bio akan memperlambat ter0adin"a perubahan iklim dunia/
BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 31
-/ 3ontrol gas "ang ditimbulkan dari proses degradasi di TPA agar tidak mengganggu lingkungan, khususn"a orang "ang akan menggunakan fasilitas ini, serta penduduksekitarn"a/ #/ *as hasil biodegradasi tersebut dicegah mengalir secara lateral dari lokasi TPA lama menu0u daerah sekitarn"a/ 4/ Pada TPA lama "ang mengalirkan gas bio ke pipa pengumpul gas melalui entilasi sistem penangkap gas, diharuskan untuk membakar gas tersebut pada gas3'lare( Sangat dian0urkan menangkap gas bio tersebut untuk dimanfaatkan/ 5/ Pada TPA lama "ang belum dilengkapi dengan sistem penangkap gas, gas bio harus dieakuasi ke luar dengan membuat sistem penangkap gas ertikal, dengan cara8 ./ embuat sumuran berdiameter minimum . cm berisi kerikil diameter 4$. mm dengan melakukan pemboran ertikal, sedapat mungkin sampai kedalaman -$# m di atas dasar lahan urug lama/ 2/ emasang pipa PC% diameter minimum 7. mm, dengan tambahan pelindung pipa berupa drum (# buah drum "ang disusun bertumpuk) sebagai casing "ang melindungi pipa paling tidak - m sebelum akhir sumuran tersebut di atas, sebagai upa"a pengumpul gas bio/
Gambar 1#. Penggunaan -rum ,ebaga! Pe2!nung P!4a
BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 32
7/ engalirkan gas "ang tertangkap ke udara terbuka melalui entilasi tersebut, sedemikian sehingga tidak berakumulasi "ang dapat menimbulkan ledakan atau baha"a toksik lainn"a/ Dian0urkan menggunakan gas 'lare( >/ 3onstruksi pipa gas pada TPA "ang direhabilitasi harus dimulai dari lapisan sampah eksisting/ 1adi pada TPA "ang direhabilitasi terdapat # pipa gas, masing$masing adalah pipa dari lapisan sampah eksisting dan dari persambungan pipa lindi/ Pipa gas berlubang dari 9DP' diameter # mm/ 3edua pipa gas berada dalam lubang sumuran/ Diameter pipa tergantung dari 0umlah gas TPA "ang akan diekstraksi/ ?/ Sistem penangkap gas dapat berupa 8 a/ Centilasi ertikal 8 merupakan entilasi "ang mengarahkan dan mengalirkan gas "ang terbentuk ke atas b/ Centilasi akhir 8 merupakan entilasi "ang dibangun pada timbunan akhir "ang dihubungkan dihubungkan dengan sarana pengumpul gas untuk dimanfaatkan lebih lan0ut/ -/ Timbulan gas harus dimonitor dan dikontrol sesuai dengan perkiraan umurn"a/ --/ Beberapa kriteria desain perpipaan ertikal pipa biogas, "aitu 8 a/ Pipa gas dengan casing PC%, 9DP', atau PP dengan diameter 8 - L -. mm (minimal -- mm) b/ 6ubang bor berisi kerikil 8 . L - cm c/ Perforasi 8 > L -# mm d/ 3edalaman 8 > @ e/ 1arak antara entilasi ertikal 8 #.$.? m/
BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 33
Gambar 11. Pema,angan P!4a Ga, '.>. Tata Cara Pembangunan Tanggu2 Pena*an '.>.1.
Pengert!an Tanggu2 Pena*an
Tanggul penahan merupakan sarana untuk menahan timbunan sampah dari longsor akibat erosi saat hu0an atau timbunan sampah "ang terlalu tinggi/ '.>.%.
Man&aat Tanggu2 Pena*an
'.>.'.
Tata Cara Pembangunan Tanggu2 Pena*an
Tanggul pengaman pada TPA untuk mencegah kelongsoran sampah/ 6ahan TPA sampah, khususn"a area pengurugan hendakn"a selalu dilakukan pengawasan maupun pemantauan terhadap kemungkinan ter0adin"a kelongsoran akibat ketidakstabilan terhadap keruntuhan geser, atau terganggun"a kestabilan lereng/ Tanggul dibuat di sisi$sisi sel sampah/ Tanggul dibuat dari timbunan tanah "ang dipadatkan/ Tanggul pada sisi sel sampah diproteksi dengan *%6, 9DP' *eomembran dan *eotekstil Proteksi/ Pada bagian luar dari sisi timbunan sampah diproteksi dengan geotekstil/ Struktur pelapis tanggul dibuat mengikuti
BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 34
pelapisan dasar sel TPA, "aitu menggunakan tanah lempung dan dilapisi dengan geomembran/ 1ika pengadaan tanah lempung sulit dilakukan, maka tanah lempung dapat diganti dengan lapisan kedap lainn"a, seperti *%6/ Dalam tahap ini, peker0aan meliputi8 -/ Prosedur *alian *alian harus dilaksanakan sampai kelandaian, garis dan ketinggian "ang ditentukan dalam gambar dan harus meliputi pembuangan semua bahan$bahan "ang ditemukan/ Apabila batuan, lapisan keras atau bahan$bahan keras lainn"a ditemukan pada 0alur selokan atau pada ketinggian tanah dasar untuk perkerasan dan bahu 0alan, atau pada dasar parit pipa atau galian pondasi struktur maka bahan$bahan tersebut harus digali lebih dari -. mm sampai suatu permukaan "ang rata halus dan mantap/
Gambar 1%. -ena* Tanggu2 Sam4a*
#/ Bahan$bahan Bahan$bahan timbunan harus dipilih dari sumber "ang disetu0ui project manager / Timbunan "ang digolongkan sebagai timbunan biasa akan terdiri dari tanah atau bahan$bahan batuan/ Bila digunakan situasi pemadatan dengan kondisi 0enuh atau ban0ir tidak dapat dihindari, maka timbunan dengan bahan$bahan terpilih harus terdiri dari pasir atau kerikil atau bahan$bahan butiran bersih lainn"a dengan suatu Indeks Plastisitas maksimum 2@/ 4/ Penempatan dan Pemadatan Timbunan BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 35
Timbunan harus ditempatkan pada permukaan "ang dipersiapkan dan disebarkan merata serta bila dipadatkan akan memenuhi toleransi ketebalan lapisan tertentu/ Tanah dasar harus ditutup dengan sepraktis dan secepat mungkin dengan lapis pondasi bawah sampai ketinggian permukaan 0alan "ang ada untuk mencegah pengeringan dan kemungkinan peretakan permukaan/ Setelah penempatan dan penghamparan timbunan maka setiap lapisan harus dipadatkan secara men"eluruh dengan alat pemadat "ang cocok dan la"ak/ 6apisan "ang lebih dari 4 mm di bawah ketinggian tanah dasar harus dipadatkan sampai ?.@ dari standar maksimum kepadatan kering "ang ditentukan sesuai AAST9; T??/ +ntuk tanah "ang mengandung lebih dari - @ bahan$bahan "ang tertahan pada a"akan M inch, kepadatan kering maksimum "ang dipadatkan harus disesuaikan untuk bahan$bahan "ang berukuran lebih besar/ 6apisan 4 mm atau kurang di bawah ketinggian tanah harus dipadatkan sampai -@ dari kepadatan kering maksimum "ang ditentukan AAST9; T??/
Gambar 1'. P0t0ngan Tanggu2 Pena*an
5/ Prosedur Penger0aan Parit untuk struktur dan telapak struktural digali menurut garis, kelandaian, dan ketinggian "ang terlihat pada gambar/ Daerah "ang digali di sekitar struktur harus diurug kembali dengan bahan$bahan "ang disetu0ui dalam pelapisan hori=ontal dengan BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 36
kedalaman tidak lebih dari -. mm sampai setinggi permukaan tanhah asal atau setinggi permukaan tanah dasar, dan dipilih "ang paling rendah/ Setiap lapisan harus dibasahi atau dikeringkan sampai kadar air optimum sebagaimana diis"aratkan dan dipadatkan seluruhn"a/ +rugan kembali "ang membentuk bagian timbunan harus dipadatkan sampai -@ dari kepadatan kering maksimum "ang ditentukan sesuatu dengan AAST9; T??/ ./ Pemasangan Strauspile trauspile adalah pondasi dangkal berbentuk lingkaran "ang dibuat dibawah banguan agar dapat men"alurkan beban "ang besar ke tanah keras, staruspile umumn"a diambil karena posisi tanah keras tidak terlalu dalam/ *alian strauspile dilakukan manual sehingga dapat dibentuk dengan sedemikian rupa sesuai dengan gambar rencana/ 2/ Pemasangan Poor Struktur poor adalah suatu bangunan "ang berfungsi sebagai struktur tumpuan awal dari beban$beban "ang ter0adi 0uga berfungsi sebagai tumpuan kolom dan balok ( sloo' )/ Pada konstruksi ini berfungsi ganda sebagai penahan ga"a ertical dan ga"a hori=ontal, semua pelaksanaann"a sesuai dengan peker0aan beton bertulang/ '.?. Tata Cara Pembangunan Un!t Peng02a* Ga, B!0 an L!n! '.?.1. In,ta2a,! 4eng02a* ga, b!0 A. Pengert!an an Man&aat
+nit Pengolah *as Bio merupakan sarana utama di TPA "ang digunakan untuk mengurangi dampak negatif dari gas$bio dengan pengolahan untuk memisahkan gas$gas "ang tidak diinginkan/
B. Tata Cara Pembangunan Un!t Peng02a* Ga, B!0
-/Pen"iapan +nit Centilasi *as Certikal pada TPA Baru/ 6angkah 3er0a 8 a/ Siapkanlah pipa 9DP' berlubang dia -. mm dan fittingn"a b/ Pipa gas disambungkan ke pipa Air 6indi "ang sudah dipasang lebih dulu/ BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 37
c/ Pasang pipa dengan men"ambungkann"a pada fitting "ang sudah disiapkan/ 1arak antara pipa .$7 m dan tinggi pipa tinggi sel sampah ditambah . cm/ d/ Pipa ertikal tersebut harus dilindungi casing diameter > cm diisi kerikil .!-, bisa dari drum bekas dengan lubang berforasi . cm dan 0arak antar lubang -.$# cm e/ Pasanglah pipa besi (diameter -$-,. inch) sepan0ang -,. m pada akhir timbunan/ *as "ang ke luar dari u0ung pipa besi ini dibakar atau dimanfaatkan untuk energi/ f/ Pasang bendera di dekat tambahan pipa ertikal agar tidak ditabrak oleh buldo=er
Gambar 15. I2u,tra,! Pen+!a4an Un!t ent!2a,! Ga, ert!a2 4aa TPA Baru
#/Pemasangan pipa gas horisontal 6angkah 3er0a 8 BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 38
Pipa gas 0uga dipasang secara horisontal/ Sebelum dilakukan penutupan tanah antara, di atas sampah padat dipasang pipa gas 9PD' per'orate$ diameter - mm secara horisontal men"ambung ke pipa gas ertikal untuk mengumpulkan gas dari timbunan sampah/
Gambar 16. -eta!2 Penanga4 Ga, B!0 '.?.%.
In,ta2a,! 4eng02a*an 2!n! TPA
A. Pengert!an an Man&aat
Instalasi Pengolahan 6indi (IP6) adalah rangkaian unit bangunan pengolah lindi "ang dirancang untuk men"isihkan polutan dan kontaminan "ang terkandung di dalamn"a supa"a memenuhi baku mutu "ang ditentukan/ IP6 digunakan untuk mengurangi beban pencemaran terhadap badan air penerima/ 6indi "ang telah terkumpul diolah terlebih dahulu sehingga mencapai standar aman untuk kemudian dibuang ke dalam badan air penerima/
BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 39
B. Tata Cara Pembangunan In,ta2a,! Peng02a*an L!n! (IPL) TPA
-/ Peker0aan pasangan Pada peker0aan ini, pondasi bangunan ditentukan/ Dapat berupa bangunan dari batu kali dengan campuran - semen 8 . pasir/ Di bawah tiang$tiang!kolom pen"angga dipasang pondasi/ Peker0aan slope, ring balok, plat lantai, dan kolom/ a/ 3onstruksi bekisting harus cukup kokoh agar tidak ter0adi perubahan$perubahan bentuk pada waktu pengecoran maupun masa pengerasan/ b/ +kuran penampang 0adi beton tidak boleh kurang dari apa "ang dis"aratkan dalam gambar ker0a dan pen"impangan tidak boleh lebih dari - @ dari ukuran "ang bersangkutan/ c/ Selimut beton "ang dis"aratkan untuk seluruh peker0aan balok dan lantai beton tidak boleh kurang dari . cm atau sesuai gambar ker0a/ d/ Dalam pelaksanaan peker0aan ini, 3ontraktor harus mengikuti pers"aratan$pers"aratan "ang ditentukan/ #/ Peker0aan beton bertulang Peker0aan beton dalam pelaksanaan harus memenuhi pers"aratan "ang termuat dalam PBI -?7-, I$#, baik mengenai material koral, pasir, semen dan ba0a maupun pelaksanaann"a/ Sebelum pelaksanaan peker0aan pembetonan, 3ontraktor terlebih dahulu harus mengadakan percobaan campuran ( mi4e$ $esign) untuk melihat mutu karakteristik beton "ang dicapai, slump "ang diperkenankan adalah berharga 7L- cm/ +ntuk mendapatkan bentuk, penampang, ukuran dari beton seperti "ang diminta dalam gambar konstruksi, bekisting harus diker0akan dengan baik, teliti, dan kokoh/ Pembongkaran bekisting beton tidak boleh dilakukan sebelum waktu pengerasan menurut PBI -?7dipenuhi dan pembongkarann"a dilakukan hati$hati dan tidak merusak beton "ang sudah mengeras, dengan terlebih dahulu mendapatkan persetu0uan Project manager / 4/ Peker0aan ba0a tulangan dan pengecoran Semua detail harus memenuhi pers"aratan seperti "ang dicantumkan dalam gambar ker0a dan s"arat$s"arat "ang harus diikuti menurut PBI -?7-, I$#/ Parameter$parameter BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 40
pengenal harus minimal sama seperti pers"aratan dalam gambar ker0a dan bilamana parameter tersebut akan diganti, maka 0umlah luas penampang per satuan lebar beton harus minimal sama dengan luas penampang rencana, sebelum melakukan perubahan$perubahan harus mendapat persetu0uan/ Tulangan harus ditempatkan dengan teliti dengan posisi sesuai rencana, dan harus di0aga 0arak antara tulangan dengan bekisting untukmendapatkan tebal selimut beton (!eton $ecking ) "ang cukup/ Peker0aan pengecoran beton harus dilaksanakan sekaligus dan harus dihindarkan penghentian pengecoran kecuali bila sudah dipertimbangkan pada tempat$tempat "ang aman dan sebelumn"a sudah mendapat persetu0uan dari Project manager / Segera setelah beton dituangkan ke dalam bekisting, adukan harus dipadatkan dengan concrete vi!rator "ang 0umlahn"a harus mencukupi/ 2$$itive dapat pula dipergunakan sepan0ang tidak men"ebabkan kelainan$kelainan pada beton dan untuk itu harus mendapatkan persetu0uan/ 5/ Bak pengumpul efluen TPA Peker0aan kolam pengumpul efluen dari TPA (merupakan pipa efluen ke bak ini) mencakup peker0aan$peker0aan sebagai berikut8 Peker0aan tanah Peker0aan pondasi Peker0aan beton Pembuatan kolam pengumpul efluen Pemasangan alat ukur Pemasangan pipa/ • • • • • •
./ 3olam Anaerob$Nakultatif$aturasi Peker0aan pembuatan kolam anaerob, fakultatif, maturasi mencakup peker0aan$peker0aan sebagai berikut 8 Peker0aan tanah Peker0aan pondasi Peker0aan beton Peker0aan pasangan batu kali • • • •
BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 41
• • •
Pembuatan bak pengendap dan struktur inlet Pembuatan konstruksi pelimpah Pembuatan saluran pembuang influen dan efluen/
2/ Pemasangan pipa Pemasangan pipa inlet "ang masuk ke dalam tangki Sedimentasi I harus dilakukan dengan teliti/ Posisi ketinggian pipa dari muka tanah maupun dari dasar bak Anaerob harus sesuai dengan apa "ang tercantum di dalam gambar perencanaan/ Bahan pipa adalah pipa steel dengan standar kualitas kualifikasi AA/ Sambungan$sambungan pipa dilakukan secara mekanis, "aitu menggunakan 'lange diameter "ang sesuai/ 7/ 3onstruksi pelimpah 3onstruksi pelimpah dari bak Sedimentasi I dapat berupa ambang pelimpah "ang dipasang selebar bak/ Pelimpah dapat terbuat dari bahan papan ka"u "ang lurus/ Papan ini dipasang di atas ketebalan dinding pelimpah "ang terbuat dari beton bertulang seperti diperlihatkan pada gambar perencanaan/ Pemasangan papan pelimpah ini pada beton dilakukan dengan hati$hati dan rapi/ Agar tidak ter0adi kebocoran maka setiap penempelan harus diberi lem dan karet/ *una memudahkan pemasangan dan pencabutan papan pelimpah, maka dibutuhkan 0embatan (bordes) operasi, "ang terbuat dari ba0a/ Posisi dan ukuran bordes tersebut sesuai dengan gambar perencanaan/ >/ 3olam 3ontrol!etland 3olam kontrol ! wetland dapat berupa konstruksi beton/ Aliran air sebagian mengalir pada bak resirkulasi dengan pengaturan melalui pintu$pintu air/ Bak resirkulasi "ang terbuat dari pasangan beton bertulang, dilengkapi dengan pipa dan ale$ale guna memungkinkan pen"ambungan slang (pipa) fleksibel ke pompa, agar dapat dialirkan ke TPA/ '.1#. Tata Cara Pembangunan Bangunan Penun9ang. Bangunan 4enun9ang ter!r! ar! -Pagar, Papan ama, :ona Pen"angga< -3antor dan 6aboratorium< BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 42
-Tanggul, talud, perkuatan tebing< -Saluran pelimpas air hu0an!drainase< -Bengkel dan 9anggar Alat Berat<
amun dalam hal ini han"a akan dibahas mengenai bangunan Bengkel dan 9anggar Alat Berat< Bengkel!garasi!hangar berfungsi untuk men"impan dan atau memperbaiki kendaraan atau alat besar "ang rusak/ Peralatan bengkel minimal "ang harus ada di TPA adalah peralatan untuk pemeliharaan dan kerusakan ringan/ a/ Tempat cuci kendaraan< Tempat cuci kendaraan di lokasi TPA berfungsi untuk8 embersihkan roda kendaraan ataupun bak truk setiap hari di akhir pengangkutan sampah dan pembongkaran di sel harian, embersihkan alat berat dari sampah "ang menempel setiap selesai digunakan Aliran air dari lokasi tempat cuci kendaraan dialirkan ke kolam eOualisasi/ b/ Sarana air bersih dan sanitasi< Nasilitas air bersih akan digunakan terutama untuk kebutuhan kantor, pencucian kendaraan (truk dan alat berat), maupun fasilitas TPA lainn"a/ Pen"ediaan air bersih ini dapat dilakukan dengan sumur bor dan pompa/ Semua instalasi air bersih dari PC% atau galanis dengan diameter sesuai "ang tertera pada gambar dan tertanam di dalam tembok/ +ntuk instalasi air kotor dari PC% medium dengan ukuran sesuai "ang tertera di dalam gambar dan dimasukkan dalam shaft/ Saluran pembuangan air hu0an diteruskan ke got pembuangan/ 3loset duduk dan kloset 0ongkok dipasang ukuran medium Instalasi air bersih disambung dari PDA sampai mengalir/ c/ 6istrik Instalasi listrik dipasang sampai men"ala BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 43
Semua instalasi harus tertanam di dalam tembok dan untuk diatas plafon kabel harus dibungkus dalam pipa/
Pen"ambungan harus dilakukan dalam kotak$kotak/ 3abel$ kabel disambung sesuai dengan warna$warna atau naman"a masing$masing/
Setiap saluran kabel dalam bangunan dipergunakan pipa conduit minimum .!>Q dan setiap percabangan harus menggunakan junction !o4 "ang sesuai/
d/ Pemadam 3ebakaran Nasilitas tersebut perlu disediakan untuk mengantisipasi ter0adin"a kebakaran di TPA/ Penentuan penempatan APA& dalam sebuah lokasi atau bangunan disesuaikan dengan tingkat baha"a kebakaran lokasi dimana APA& akan ditempatkan dan 0enis atau kelas kebakaran "ang ada/ +ntuk lingkungan TPA termasuk ke dalam baha"a lokasi "ang cukup tinggi karena terdapat pen"impanan bahan bakar alat berat dan timbunan sampah "ang menghasilkan gas metan "ang besifat mudah meledak/ Penempatan APA&8 APA& diletakkan pada lokasi dimana mudah diakses dan tersedia untuk digunakan 0ika ter0adi api/ 6ebih disukai pada 0alur 0alan atau akses keluar/ 3otak!lemari APA& tidak dikunci, kecuali ada kemungkinan APA& dicuri!digunakan tanpa i0in dan lemari dilengkapi alat!cara untuk mengaksesn"a/ APA& tidak terhalang dari pandangan/ 1ika kondisin"a memaksa terhalang maka dilengkapi dengan penandaan !cara lain untuk menginformasikan lokasin"a/ APA& diletakkan digantung pada gantungan atau disediakan !racket "ang khusus disediakan dari pihak pembuatn"a/ 9al ini tidak berlaku untuk pemadam "ang menggunakan roda/ APA& "ang memiliki berat kotor tidak lebih dari ->,-5 kg dipasang pada ketinggian dimana bagian puncak APA& tidak lebih dari . kaki ! -,.4 meter dari lantai/ Sedangkan APA& dengan berat kotor lebih dari ->,-5 (kecuali APA& "ang •
•
•
•
•
BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 44
•
beroda) dipasang pada ketinggian dimana bagian puncak APA& tidak lebih dari -,7 meter dari lantai/ Tidak dii0inkan peletakan APA& dimana 0arak antara bagian terbawah APA& dengan lantai kurang dari -,# cm/
'.11.
Tata Cara Pembangunan Jembatan T!mbang
'.11.1.
Pengert!an Jembatan T!mbang
'.11.%.
Man&aat Jembatan T!mbang
1embatan timbang TPA adalah bentuk 0embatan "ang telah dilengkapi sensor &oa$cell untuk membaca berat dari media "ang akan ditimbang/ Nungsi dari 0embatan timbang adalah untuk pengawasan dan pemantauan terhadap fluktuasi olume sampah "ang masuk ke TPA sehingga dapat diperkirakan umur sel landfill "ang aktif/ 1embatan timbang terdiri dari beberapa komponen penun0ang diantaran"a8 -/ Indikator timbangan Indikator adalah alat "ang digunakan untuk membaca dan mengetahui berat dari mobil!truck "ang ditimbang, sama seperti timbangan pada umumn"a/ Indikator merupakan komponen penting dari sebuah 0embatan timbang/ #/ &oa$cell (sensor) &oa$cell atau "ang biasa disebut sensor timbangan adalah satu dari bagian 0embatan timbang "ang letakn"a diantara pondasi dan konstruksi 0embatan timbang, loadcell umumn"a terbuat dari Allo" Steel dan Stainless Steel, kapasitas loadcell tergantung dari kapasitas 0embatan timbang "akni #, #., 4 ton/ 4/ 3onstruksi timbangan (Besi N 8 .!2!# untuk ain Beam dan %ross Beam) 3onstruksi 0embatan timbang sedikit berbeda dengan 0embatan biasa pada umumn"a, karena terbuat dari plat dan besi "ang khusus didesain untuk alat timbang dan telah disertifikasi/ %ontoh dari 0enis besi tersebut adalah besi N .!2!# untuk main !eam dan cross !eam/ 5/ Pondasi (bias berupa cakar a"am)
BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 45
Pondasi 0embatan timbang sama seperti pondasi umumn"a "ang baisan"a terbuat dari tiang pancang maupun cor beton, han"a sa0a pondasi 0embatan timbang menggunakan tatakan baseplate "anag berfungsi untuk menahan konstruksi dan loa$cell / ./ 3amera 1embatan timbang 0uga biasan"a dilengkapi dengan kamera "ang berfungsi untuk men"impan data mobil dan material truk maupun mobil "ang ditimbang baik nomor kendaraan material "ang dibawan"a/ 2/ Software dan printer o't#are 0embatan timbang fungsin"a hampir sama seperti software "ang biasan"a digunakan untuk parker kendaraan bermotor, han"a perbedaann"a 0ika software parker biasan"a tidak dilengkapi dengan data material maupun berat dari kendaraan "ang lewat, tetapi di so't#are 0embatan timbang semua data bias ter$record!tersimpan/ '.11.'.
Tata Cara Pembangunan Jembatan T!mbang
1embatan timbang berfungsi untuk menghitung berat sampah "ang masuk ke TPA dengan ketentuan sebagai berikut 8 6okasi 0embatan timbang harus dekat dengan kantor!pos 0aga dan terletak pada 0alan masuk TPA/ 1embatan timbang harus dapat menahan beban minimal . ton 6ebar 0embatan timbang minimal 4,. m
•
•
•
Gambar 17. C0nt0* Pema,angan Jembatan T!mbang
'.1%. '.1%.1.
Tata Cara Pembangunan Sumur U9! Pengert!an Sumur U9!
BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 46
Sumur u0i adalah sumur "ang dirancang untuk menampung air hasil olahan instalasi pengolahan lindi sebelum dibuang ke badan air/ '.1%.%.
Man&aat Sumur U9!
Sumur u0i berfungsi untuk memantau kemungkinan ter0adin"a pencemaran leachate terhadap air tanah di sekitar TPA/ '.1%.'.
Tata Cara Pembangunan Sumur U9!
Pembangunan sumur u0i harus memperhatikan ketentuan sebagai berikut8 a/ 6okasi sumur u0i terletak pada beberapa tempat, "aitu sebelum lokasi penimbunan sampah, di lokasi sekitar penimbunan dan pada lokasi setelah penimbunan b/ Penempatan lokasi tidak pada daerah "ang akan tertimbun sampah ke arah hilir aliran air tanah/ c/ 3edalaman sumur #$#. m dengan luas - m#/ d/ 6okasi sumur u0i harus terletak paling tidak ber0arak - dan # dari TPA dan dari drainase TPA/ 6okasi sumur u0i ada di bagian hulu TPA/ Sehingga tiga sumur cukup sebagai sumur u0i/ Sumur u0i dapat digali secara manual 0ika muka air kurangdari 5 m/ e/ Sumur u0i dibuat dari buis beton dengan diameter - cm dan ketebalan buis -. cm/
BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 47
Gambar 1:. Tam4a Ata, Sumur U9!
f/ 3edalaman sumur u0i disesuaikan dengan kedalaman air tanah/ Penggalian sumur u0i harus mencapai muka air tanah/ Buis beton "ang ada di bawah permukaan tanah dilubangi dengan lubang . cm dengan 0arak masing $ masing lubang . cm/ Pada sekeliling buis beton diberi i0uk/ Dan pada dasar sumur u0i diberi hamparan kerikil setebal # cm/ +ntuk keamanan sumur u0i ditutup dengan plat penutup beton "ang mudah dibuka 0ika akan dilakukan pengambilan sampel/
Gambar 1>. C0nt0* Sumur U9!
BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 48
PETUNJUK PENGISIAN 3ORM 3ORM 1
Ient!&!a,! Perma,a2a*an In&ra,trutur Pembangunan
Tu9uan
Untu meng!ent!&!a,! 4erma,a2a*an !2a4angan 4aa ,et!a4 un9ungan
Out4ut
Ter!ent!&!a,!n+a 4erma,a2a*an +ang aa !2a4angan an aa re0mena,! ,erta t!na 2an9utn+a
BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 49
i s n i v o r P n e t s i s a k u t n u m r o F
7 1 # % . . . . . . 2 a g g n a T
A P T R U T K U R T S A R 3 N I N A N U G N 1 A M B R M E O F P N A 8 A L A S A M R E P I S A K I 3 I T N E I
N A G N A R E T E K
-
N A 8 A L A S A M R E P I S A K I 3 I T N E I
C
N A A J R E K E P N A I A R U
a ! t 0 , n K ! < A b a P 0 r T K P
O N
l e a r * n a s i p a 6 n a g u r ) + k i n n a a d k g ) e r e l n g i a t ) u n ( s K k a i l a e l e b t n i u n d f o l u a d h a A ) r r k n e n P l a l b * e e a e T A e n m n i B 6 t a P u P % ( 0 e l d a k a i l ! i u l a T l n i g l i l o d n p n m g i n i f n n a r A n f B o n P ) u o n a d B i e a a a I d u 6 s P e r ( r k n l 6 t r r i d D s h n b T a a u r r e g a * e u i d e a a A i s g 6 , m l e o n I k s e ) P k e 6 e 6 n * t e g a a A 6 b f u u a k n l P A i i d a e r n s g g " p n o t U o n " 2 o a u n r % g o l ( n k i n a n i n 9 r t a s n P a J t a a o n o l l l l a e m f a d r 6 r n % S r ) A l B T p a d A o i i ) g P u A r n e u u n m d g l 6 u t r m P g e n n e i h n P ! g h t n n b a e 0 e k a P a l a e n e s s s u a g i n s a a e o o a k k a k u n n n n P p A ; n a T ) t l k n m a , s a a o m e a e i k u g t a e e 2 i a e i w l 3 a a l s a a P g A N * a a ) l a t ( g u n b a n 6 B P h d P d m a l g t e 1 S S 2 t n e a e " n T / m n a A n 0 n n e g o e n n n e n n r n n n e m r e ' m m m % n n n i e P d e n e a P r i e e e C I m a ; e 4 t a r e 6 a a e a t a t a i a a a 3 a 6 ! e o T a i B P l l l p k i s s s 2 r b b a a l a P O a a a g a P t m a m 6 r a a a < a r T t 2 n b n n C g b g r g a h n I o o o a a l P I I e * I I l n n i e u n d a C S e a a n i n ! p e n b n i n i m m o n i m ! d d / n & I & : a S 3 3 3 s B e l i e i r k I a ( m n i i p a t a i & s e k a g t L a i * e a a a a r 3 r i ) a r a r a m s s e n s l T u a a a n u a 3 a k a o 2 u u A n n n r P k e u g l r l a P e t i P P P 0 B n n n a t 1 n b c s 3 D a m m m e , e d k a 1 a t a e t a % e n t a t r g 6 t n o i . D D D n h n n e u ! l e a ! J i n n o o e e h n e B n o a r t n A a a a P a & 3 t i s n a n 2 a a c m a t m a a h + : : : n i s n ! 4 n n n L % a a e o P P P ( o e p g a n l l l u P o u m ! ! n g h u a a T u u u r 3 l g a 0 n a , e T n a a 2 l l l l g P 1 i r n b n i g e g o k b B i i n n n e n e a r a r a i n b t r a e p e e n e P i n n i r i a T i f a i f f f g c o b S b b b m n n s a m i r r , " M u u a n u a a a * * P a , a r e l d d d n a n n n u b m m m m l m a m a g a a o a l l l 0 d g T n a e n K 4 e D P d d d a t a a a n n n 1 n s n a n s T a n n n a a a a a % a e I e e e o e g a e r u r a D P a A n ! a a i n S S S ; a i n n 6 e ! s a a n * a a a b n n B n n 6 P P P P 3 P a P 1 u b a a a r n r l ! n n n i n b n i n B g , 6 6 6 u u u a 6 i a a g g g a P m A a n r s t a r r r a i r n n n n n m m g a a a a r n n n n n m g n g a n n a e a n m n p n m g n n u l i e e u a n n e g e a a a i e a a t e a a n a a a a a a a a n a a u e a s - a a a a n l k r u n a a a l a a P n a 0 a a S P P a a n a + a P u a P a 6 a P r a a a + 0 a a 0 a a 0 a a 0 P i s u u n % b b b e t 0 a a 0 a n n % * n n r r 0 r u n / / g / k s u 0 r r 0 r r 0 / s / s / u 0 r n r * r 0 r a r 0 e e e b r a k a k a k b u i b b u u d k u u u n b b r n l n k g k l " s e g g e e " " e e a e e g e e e e r e e n n n d g g g n e e n e i m e m e m e n k g g g a m m k m n n k k k k k k k k a b m m n n n n n m n a k k k n n k a a a n n n o a a e e e e a a e A e e e e e e e e 9 a 9 a 9 a e e a a e e e e o 9 a e e e a a a P P e P D e P e P e P e e a a a 9 9 r P P b 6 P P P P 3 r P P P b b 6 P P P P P P b b b r P P P P B B P B P P P P P P P P r r r e e e e e e m m m m m m e - # 4 e - # 4 5 . 2 e - # 4 e e # 4 5 . 2 7 e e e e - # 4 5 . 2 7 ' - # 4 5 . 2 7 > e e e P P P P P P P P P P P P P
A I
I I
I I I
I
I
I I I I I D I
n a a 9 r e e 4 a r t n 0 n a g n e ) n a ! a u , e , ! ) n a a 9 r e e 4 m e t I
e t 0 N
BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 50
1.
8
K020m A
Diisi nomor sesuai dengan nomor uraian peker0aan "ang tercantum didalam kontrak
%. '. 5.
K020m B K020m C K020m -
8
peker0aan Diisi sesuai dengan uraian peker0aan "ang
8
tercantum didalam kontrak peker0aan/ Diisi sesuai kondisi atau permasalahan "ang
8
ter0adi di lapangan pada setiap sub peker0aan/ 3olom inimenerangkan bila da informasi "ang dianggap perlu/
3ORM % Ce2!,t Keg!atan ang -!2auan Sebe2um Keg!atan Pe2a,anaan Tu9uan
8
+ntuk mengetahui kondisi tanah dan pengukuran lokasi
Out4ut
Diketahuin"a
kondisi
tanah
dan
belumn"a dilakukan pengukuran
BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 51
sudah
atau
i s n i v o r P n e t s i s a k u t n u m r o F
7 1 # % . . . . . . 2 a g g n a T
N A G N A R E T E K
N A R U K U G N E P A T A -
N A A N A S K A L E P N A T A I G E K M U L E B % E M S R N O A 3 K U K A L I G N A N A T A I G E K T S I L K E C
J
R U T N O I K A T E P I S A U T I S 8 A T E P 8 G A N G N E A R T E L
8 A N A T N A A A E K < I S A K O L 8 A N A T
8 A A T N A 3 A R T
8 N A A I N L E A A T G N 8 A A N N U A B T M I T 8 I A L N S C A A T
N A A J R E K E P N A I A R U
a ! t 0 , n K ! < A b P a 0 r T K P
) A T A ' * T S + 9 I I 6 S I N ' 6 & A * A 6 E ' * A 6 ' G T 3 ; A B N 1 A & A 6 A ( & A U I A 8 A B ' K A D C * * I ; + G A A A A A T A N ' E P ' A : * I & & A & T + L L A P A ' A A * A N T & D & N ' & N I 6 A N P A A A A A S D 1 A ; I A S + ' B T ' ' 8 G L ! B A T 3 S * + B A A N A ' F L U ; ' A * 3 I A ! D T - 6 * A O K A P 1 3 % T A + T A 6 6 I ' N 6 ' 6 B G U & B + A A A ' A ' E N C B 1 % I N A S A A G D ' T P D 9 P E N A * + + A A & & ' A P N E A D I E + + 6 + + A * A A * * D P S P I P D A S T * S 9 9 A T A A ' A A A T I A A + + A A * A I ' A L I N I N P B B B & T S S 6 S & A A S A S * I A + ' ' K K R 9 T R A A A A A A A A A S * & P P U U A A I 3 N A R S 3 6 S A I + + + + + + + + R A T N + A A A A T D ' N N * * * * A * * * * A A A S S A T S A A 1 1 1 1 N N A A A A A A A A & A A A A & & & ' ' O J B * J J B B B B ' B B B B ' ' ' O K R I A R R 3 3 3 3 K N E ' ' & E E ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' A A K P P D K K P P P P P P P P P P P P M I
A E N P A S K / A A L E P
O N
A 1
E E P P
/ / B %
R E T 8 A R E S
! , a 0 L g n ! , a m @ g n ! , a m B A R n a ! a u , e , ! ) n a a 9 r e e P m e t I
e t 0 N
%
BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 52
-/ 3olom B 8 +raian peker0aan sudah sesuai dengan kegiatan di TPA/ #/ 3olom %$* 8
Tanda R diberikan bila
sub item peker0aan tersebut dilakukan/ 4/ 3olom 9$I8 3olom ini diisi memberikan tandaR
dengan
sesuai dengan uraian
peker0aan pada 3olom B/ 5/ 3olom 1 8 3olom ini menerangkan alasan tidak dilakukann"a item peker0aan pada 3olom B/
BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 53
3ORM ' Ce2!,t Mutu < Kua2!ta, Tana* an Bangunan. Tu9uan
8
+ntuk mengetahuai mutu!kualitas bangunan sudah dilakukan atau tidak/
Out4ut
8
Diketahuin"a
mutu
bangunan
sesuai
standard!baik!kurang baik -/ 3olom B 8
+raian peker0aan sudah sesuai
dengan kegiatan di TPA #/ 3olom %$P 8 3olom ini diisi dengan memberikan tanda R sesuai dengan uraian peker0aan pada 3olom B/ 4/ 3olom 8 3olom ini menerangkan 0ika sub item peker0aan tersebut tidak dilakukan/
3ORM 'A Ce2!,t Mutu < Kua2!ta, N0n Tana* an Bangunan Tu9uan
8
+ntuk mengetahuai pengetesan mutu bangunan sudah dilakukan atau tidak
Out4ut
8
Diketahuin"a
mutu
bangunan
sesuai
standard!baik!kurang baik 5/ 3olom B 8
+raian peker0aan sudah sesuai
dengan kegiatan di TPA ./ 3olom %$9 8 3olom ini diisi dengan memberikan tanda R sesuai dengan uraian peker0aan pada 3olom B/ 2/ 3olom I 8 3olom ini menerangkan 0ika sub item peker0aan tersebut tidak dilakukan/ BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 54
BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 55
. . . . . . 2 a g g n a T
N A N U G N A B N A 8 A N A T N O N S A T I L A U K < U T U M T S I L K E C
N A G N A R E T E K
I J U L I S A 8
I
N A T A B L A A L R E P
K A 8 I T I A U S G E S
N A T A E L A M R E P
K A 3 I T I A U S E E S
G < N E A L R I B T D M E E T M O O E E G
K A I T I A U S C E S
) A A T + A 6 A 1 (
N A A J R E K E P N A I A R U
a ! t 0 , n K < ! A b P a 0 r T K P
T ' * S 9 I I 6 I S ' N 6 & * A A E ' * 6 ' G T 3 ; B N A A A 6 & U & A A I 8 A B ' K A D C * ; G A A * I A : A + T A N ' E A I ' A * & P & L L A P A & T + A * A A A & ' N N I T & N ' & A D S A D A A ; 6 A N P ' A A I 1 A S ' B T 8 G L T ! + B S 3 ' + B A T A N * A ' A F * 3 ! ; A L I A D ' U 6 - * O A P 1 3 T A B A A 6 ' % + T 6 K B 6 N I + 6 A ' A ' E N C G U & ' I S P A A A B % A A 1 G D N ' T P D 9 N A E * + + A A & & ' A P N A A E A D I E + + 6 * * * D P + + * D A P P T I A I A ' S S 9 9 T I A A T A A A A S ' + + A A A S N I L I * A S P B B B A T S S 6 K A S * & A N & K A U R I T U R A A A A A A A A A + ' ' S A 9 R A A I * & P P R A T S 3 6 3 N S A I T S + + + + + + + + + A A A A S N N T D ' N N * * * * A * * * * A A A N O A S A A A 1 1 1 1 O A A A A A A A & A A A A & & & K K A J ' ' J J B B B B ' B B B B ' ' ' * I N R B R 3 3 3 3 A A R A E E E M ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' I A K P P & K K ' D P P P P P P P P P P P P R N
E A P S K A / L A E P
O N
A 1
E E P P
/ / B %
E T 8 A R E S
! , a 0 L g n ! , a m @ g n ! , a m B A R n a ! a u , e , ! ) n a a 9 r e e P m e t I e t 0 N
%
BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 56
i s n i v o r P n e t s i s a k u t n u m r o F
7 1 # % . . . . . . 2 a g g n a T
N A G N A R E T E K
M
A A K L A I T
N G I S E D I A M - K A G N A L U T R E B N O T E B
A A K 8 S A U I B T U K A - G A
I J U L I S A 8
S A T I L A U ' K < M U R T O U 3 M T S I L K E C
A A K J A P M I U T L S A - I A
8 A N A T
N A A T A A - K 3 A A M I E T P < I S K A A P - E M A O K A A K G A N I I T R O B A - C A
) A A T + A 6 A 1 (
N A A J R E K E P N A I A R U
a ! t 0 , n K < ! A b P a 0 r T K P
T ' * 9 S I I 6 I S ' N 6 & * A A ' E * 6 ' G T 3 ; B N A & A 6 & A A U I 8 B ' A A K C * A A ; D G A A * I A : A + T ' A N & E P ' A * I & & T + L L A A A P A A ' A N N I T & D & N ' & A * S A N P A A A ; 6 A A D 1 I A ' S + ' T B 8 G L B T ! S 3 ' B A T A N * A ' A 3 + ! D F B U ; ' A * I A - 6 * L A O K A P 1 3 6 ' % T A + T A 6 6 N I + 6 A ' A ' ' E N C G U B B A & A 1 I S P A A % G D N - ' A T P D 9 N A E P N * + + + A & & ' A E A A A D I E + * * * D A 6 + + P A * A P P T I 9 9 D T I I A ' S S A A I A A A S T A + + A A A ' S N I S A L N P B B B T S S 6 * A K A S * I & K & A A U R 9 T R A + ' ' U A S A A A A A * A A A A & P P R R A A I T T S 3 6 3 I S A N + + + + + + + + S + A A A S * * * * A N N T D ' N N * * * * A A A A N A A A O A S 1 1 1 1 O ' ' A A A A A A A & A A A A & & & K K A J I J J B B B B ' B B B B ' ' ' A * N R B R 3 3 3 3 A R A E E E M ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' I ' A K P P & K K ' D P P P P P P P P P P P P R N
E A P S K A / L A E P
O N
A 1
E E P P
/ / B %
E T 8 A R E S
! , a 0 L g n ! , a m @ g n ! , a m B A R n a ! a u , e , ! ) n a a 9 r e e P m e t I e t 0 N
%
BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 57
7/ 3olom B 8 +raian peker0aan sudah sesuai dengan kegiatan di TPA >/ 3olom %$6 8 memberikan
3olom ini diisi dengan
tandaR
sesuai
dengan
uraian
peker0aan pada 3olom B/ ?/ 3olom 8 3olom ini menerangkan 0ika sub item peker0aan tersebut tidak dilakukan/ 3ORM 5 Pr0gre, Keg!atan Pembangunan In&ra,trutur T4a Tu9uan
8
+ntuk
mengetahui
progres
dan
kondisi
saat
dilapangan Out4ut
8
Diketahuin"a progres kegiatan sesuai dengan kondisi terkini
BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 58
BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 59
-/ 3olom B 8
Diisi
sesuai
dengan
uraian
peker0aan "ang tercantum didalam kontrak/ #/ 3olom % 8 3olom ini diisi sesuai dengan progres fisik (@)"ang telah terbangun dilapangan/ 4/ 3olom D 8 3olom ini diisi namasub item kegiatan "ang akan terdokumentasikan sesuai/ 5/ 3olom ' 8 3olom ini diisi sesuai dengan progres fisik (@) "ang telah terbangun dari sub kegiatan "ang ada pada kolom D/ ./ 3olom N 8 3olom ini beriisi foto keadaan @ dari sub kegiatan "ang ada pada kolom D/ 2/ 3olom * 8 3olom ini beriisi foto keadaan .@ dari sub kegiatan "ang ada pada kolom D/ 7/ 3olom 9 8 3olom ini beriisi foto keadaan -@ dari sub kegiatan "ang ada pada kolom D/ >/ 3olom I 8 3olom ini berisi foto keadaan terkini dari sub kegiatan "ang ada pada kolom D/ 3ORM 6 Kema9uan Peer9aan (Kura S) Tu9uan
8
+ntuk
mengetahui
progres
dan
kondisi
saat
dilapangan Out4ut
8
Diketahuin"a progres kegiatan sesuai dengan kondisi terkini
BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 60
-/ 3olom A
8
Diisi
dengan nomor urut uraian peker0aan #/ 3olom B 8 Diisi
sesuai sesuai
dengan uraian peker0aan "ang tercantum di dalam kontrak/ 4/ 3olom %
8
Diisi
sesuai
dengan nilai ! harga peker0aan "ang tercantum di dalam kontrak/ 5/ 3olom D
8 Diisi Bobot (@) "ang
merupakan hasil perhitungan nilai peker0aan dibagi total peker0aan dikali -@ ./ 3olom ' 8 3olom ini diisi sesuai dengan progres fisik (@) "ang telah terbangun di lapangan pada saat kun0ungan pertama 2/ 3olom N $ A*
8
3olom ini diisi
sesuai dengan progress rencana "ang diisi oleh kontraktor ! pelaksana di lapangan/ 7/ 3olom N $
A*
(kuning!abu) 8 3olom ini diisi sesuai dengan bobot "ang progress realisasi di >/ 3olom A9
lapangan 8
3olom ini apabila
ada hal$hal "ang perlu dilaporkan terkait progress di lapangan/ ?/ 3olom N L A* (&'A6ISASI I**+ II)8 3olom ini diisi apabila rincian progress pada isian nomor 7 diatas tidak ada/ Diisi dengan progress mingguan di lapangan/ BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 62
T'=3, 7> "7(),()4 I.
UMUM...........................................................................................................4
II.
TATA CARA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN TPA ........................4 %.1 Tata Cara Pre Construction Meeting (PCM) U!t"et Mutual Check #$ (MC #)...........................................................................................5 %.1.1
Pengert!an.....................................................................................5
%.1.%
Man&aat...........................................................................................5
%.1.'
Tata ara PCM an U!t"et ..........................................................5
%.%
Tata Cara Peruba*an Pen+e,ua!an -e,a!n ...............................6
%.%.1.
Pengert!an.................................................................................6
%.%.%.
Man&aat......................................................................................7
%.%.'.
Tata ara....................................................................................7
%.'
Kura S an Net/0r P2ann!ng ....................................................7
%.'.1.
Pengert!an Kura S ................................................................7
%.'.%.
Man&aat Kura S ......................................................................8
%.'.'.
Tata Cara Pembuatan Kura S .............................................8
Tabe2 1. 30rmat Pembuatan Kura S ............................................................8 Tabe2 %. Renana Anggaran B!a+a TPA .......................................................9 Tabe2 '. C0nt0* Kura S ........................................................................11 %.'.5.
Pengert!an Net/0r P2ann!ng ............................................11
%.'.6.
Man&aat Net/0r P2ann!ng .................................................11
%.'.7.
Tata Cara Pembuatan Net/0r P2ann!ng ........................11
BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 63
Gambar 1. Network Planning Pembangunan Tem4at Pemr0,e,an A*!r (TPA)........................................................................................................12 %.5
Tata Cara Pembuatan S!,tem Pe2a40ran .................................13
%.5.1.
Pengert!an S!,tem Pe2a40ran ............................................13
%.5.%.
Man&aat S!,tem Pe2a40ran ..................................................13
%.5.'.
Tata Cara Pembuatan S!,tem Pe2a40ran ........................13
Tabe2 5. 30rmat La40ran 8ar!an ..................................................................14 Tabe2 6. 30rmat La40ran M!ngguan ............................................................14 III.
TATA CARA KONSTRUKSI ...............................................................15
'.1.
Tata Cara Leveling .........................................................................15
'.1.1.
Pengert!an Leveling .............................................................15
'.1.%.
Man&aat....................................................................................15
'.1.'.
Tata ara 2ee2!ng ..................................................................15
'.%.
Tata Cara Pembangunan Ja2an Ma,u an Ja2an O4era,! . 16
'.%.1.
Ja2an Ma,u ............................................................................16
Gambar %. C0nt0* Ja2an A,4a2 ....................................................................17 Gambar '. C0nt0* Ja2an Pe2at Bet0n .........................................................17 Gambar 5. -eta!2 1 Pe2at Bet0n ....................................................................18 '.%.%.
Ja2an O4era,!.........................................................................18
Gambar 6. A,e, Ja2an O4era,! ..................................................................19 Gambar 7. C0nt0* Pe2at Bet0n ....................................................................19 '.'.
Tata Cara U9! Ke4aatan Tana* Un!t Peng02a*an Sam4a* .....19
'.'.1. '.5.
U9! Ke4aatan -a,ar Un!t Peng02a*an Sam4a* ................19
Tata Cara Pema,angan Ge0membran an Ge0te,t!2 .............22
'.5.1.
Pengert!an Ge0membran an Ge0te,t!2 ............................22
'.5.%.
Man&aat Ge0membran an Ge0te,t!2 .................................22
'.5.'.
Tata Cara Pema,angan Ge0membran an Ge0te,t!2 ....22
Tabe2 :. Met0e Pengu9!an S4e,!&!a,! Ge0te,t!2 .................................24 BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 64
Gambar :. C0nt0* Pema,angan L!ner Ge0,!ntet!, ................................24 '.6. Tata Cara Pembangunan ;0na Pen+angga an ;0na Bu! -a+a Terbata,...................................................................................................24 '.6.1. Pengert!an ;0na Pen+angga an ;0na Bu! -a+a Terbata, 24 '.6.%.
Man&aat ;0na Pen+angga an ;0na Bu! -a+a Terbata, 25
'.6.'. Tata Cara Pembangunan ;0na Pen+angga an ;0na Bu! -a+a Terbata, .....................................................................................25 '.7.
Tata Cara Pema,angan Uner -ra!n Pen+a2ur L!n! ................28
'.7.1.
Pengert!an n!er "rain Pen+a2ur L!n! ..............................28
'.7.%.
Man&aat Uner -ra!n Pen+a2ur L!n! ....................................28
Gambar >. -eta!2 Pertemuan P!4a L!n! ....................................................29 '.7.'.
Tata Cara Pema,angan Uner -ra!n ....................................29
Gambar ?. -eta!2 P0t0ngan Sa2uran n!er "rain ...................................31 '.:.
Tata Cara Pema,angan an Peman&aatan Ga, ..........................31
'.:.1.
Pengert!an Ga,@B!0 ...................................................................31
'.:.%.
Man&aat Ga,@B!0 ........................................................................31
'.:.'.
Tata Cara Peman&aatan Ga, B!0 ............................................31
Gambar 1#. Penggunaan -rum ,ebaga! Pe2!nung P!4a .....................32 Gambar 11. Pema,angan P!4a Ga, ............................................................33 '.>.
Tata Cara Pembangunan Tanggu2 Pena*an ................................34
'.>.1.
Pengert!an Tanggu2 Pena*an .................................................34
'.>.%.
Man&aat Tanggu2 Pena*an ......................................................34
'.>.'.
Tata Cara Pembangunan Tanggu2 Pena*an .......................34
Gambar 1%. -ena* Tanggu2 Sam4a* ..........................................................35 Gambar 1'. P0t0ngan Tanggu2 Pena*an ..................................................36 '.?.
Tata Cara Pembangunan Un!t Peng02a* Ga, B!0 an L!n! ...37
'.?.1.
In,ta2a,! 4eng02a* ga, b!0 ......................................................37
BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 65
Gambar 15. I2u,tra,! Pen+!a4an Un!t ent!2a,! Ga, ert!a2 4aa TPA Baru.....................................................................................................................38 Gambar 16. -eta!2 Penanga4 Ga, B!0 .....................................................39 '.?.%. '.1#.
In,ta2a,! 4eng02a*an 2!n! TPA..............................................39 Tata Cara Pembangunan Bangunan Penun9ang. ..................42
Bangunan 4enun9ang ter!r! ar! ...............................................................42 '.11.
Tata Cara Pembangunan Jembatan T!mbang ........................44
'.11.1.
Pengert!an Jembatan T!mbang ..............................................44
'.11.%.
Man&aat Jembatan T!mbang...................................................45
'.11.'.
Tata Cara Pembangunan Jembatan T!mbang ....................46
Gambar 17. C0nt0* Pema,angan Jembatan T!mbang ..........................46 '.1%.
Tata Cara Pembangunan Sumur U9! ..........................................46
'.1%.1.
Pengert!an Sumur U9! ...............................................................46
'.1%.%.
Man&aat Sumur U9! .....................................................................46
'.1%.'.
Tata Cara Pembangunan Sumur U9! .....................................46
Gambar 1:. Tam4a Ata, Sumur U9! ..........................................................47
BANTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN SAMPAH WILAYAH TIMUR DAN BARAT
Page 66