Membuat script atau dalam bahasa Indonesianya naskah dalam seni magic adalah salah satu hal terpenting dalam pembuatan Magic Routine, terutama untuk magician yang menggunakan kemampuan Persuasif dalam pertunjukkannya.
Beberapa
magician beranggapan bahwa scripting
merupakan perangkat yang hanya digunakan untuk permainan mentalism tetapi menurut saya tidak, permainan yang bersifat silent act juga membutuhkan scripting, untuk magician yang bermain street magic dan
close up magic juga membutuh kan script agar pesan magic yang dimainkan dalam permainan nya lebih tersampaikan.
Script juga bertujuan untuk mengatur tatanan magic routine agar lebih rapi, dari cara bicara, bahan pembicaraan, Walk out, sampai posisi berdiri, duduk, gerak tangan dan durasi. Saya banyak bertanya dengan teman – teman magician pelaku silent act magic seperti classic magic, kalo ternyata untuk membangun sebuah routine dengan move – move yang reasonable dibutuh kan script yang matang, dan script bisa digunakan sebagai panduan latihan sehingga magic routine yang diciptakan menjadi sempurna. Dalam hal ini saya belajar dari senior – senior magician yang mengajari pentingnya script dalam membangun satu buah rutin dalam pertunjukkan, dan saya mencatat beberapa poin penting dalam membuat script, berikut kita bahas satu persatu :
1. Your Script is Yours “Yang tahu script anda hanyalah anda sendiri “, kesimpulan ini saya dapatkan ketika saya membaca tulisan master Romy Rafael (@romyrafaelmind ) dalam forum MINDS, dan didalam forum itu beliau mengesankan saya bahwa script adalah sebuah rahasia yang harus
dibawa
mati
bersama
magiciannya,
master
Rommy
menjelaskan bahwa tidak ada satu orang pun yang tahu bagaimana rupa script beliau, dan ini menjadi rahasia si magician itu sendiri. saya berpendapat sama dengan beliau karena dalam dunia mentalism kekuatan script anda bisa sama atau bahkan bisa lebih kuat dibandingkan Trick yang anda mainkan, untuk itu wajar jika
magician merahasiakan bentuk Script nya. Anda tidak akan pernah bisa memakai script orang lain, misalnya anda punya satu routine lalu scriptnya dibuatkan oleh orang lain, ini akan tidak berhasil. Membuat script ibarat membuat lagu, apakah anda pernah melihat seorang penyanyi menyanyikan satu lagu ciptaannya dan ia sangat menjiwai bait per bait lagu ciptaanya, ya sama seperti membuat script yang mengetahui routine kita adalah kita
sendiri,
agar
bisa
menjiwainya
maka
harus
kita
yang
membuatnya. Terlebih lagi bagi anda membuat routine yang menggunakan kemampuan persuasif anda, anda harus membuatnya sendiri, jika anda memakai script orang lain ada kemungkinan lupa dan akan susah untuk berimprovisasi.
2. Script menjauhkan kita dari kata “DRAGGING” Istilah Dragging sudah lekat di dunia persulapan, tetapi banyak juga
magician yang melakukannya, termasuk saya pula. Secara harfiah dragging berarti “menyeret”. Dalam istilah magic dragging artinya memperlama – lama waktu ketika perform dengan tujuan yang tidak jelas, mungkin karena lupa, tiba – tiba “BLANK” . Banyak Magician yang bilang kalo Script yang dibuat hanya poin – poin penting nya saja, dan selebihnya improvisasi diatas panggung.
Saya tidak menyalahkan dan itu sah –sah saja karena “your Script, its
Yours”, tetapi saya tidak menyarankan untuk pemula apalagi untuk kita yang jam terbang masih belum banyak, sehingga tidak ada tempat untuk melatih improvisasi. Faktor grogi akan dan demam panggung akan menyulitkan kita untuk berimprovisasi. Alhasil, masih saja kita ber-dragging ria. Buatlah script dengan penuh, dari mulai masuk panggung, isi cerita, posisi berdiri, gerak tangan, magic move,
Walk Out sampai durasi permainan bahkan bagi magician yang juga menerapkan NLP (Neuro-Linguistic Programming) bisa men-set Kata – kata, anchoring di dalam script. Kalau pun nantinya lupa akan scriptnya dan mengharuskan anda untuk berimprovisasi kembali ke point pertama, karena script itu anda yang buat sendiri maka anda tau arah improvisasinya kemana. Script juga bukan harus di hapal layaknya anda menghapal dalam persiapan ujian nasional, tetapi dengan mengikuti langkah – langkah ini anda tidak akan menghapal script melainkan mengerti akan script anda sendiri. sehingga tanpa menghapal anda sudah paham poin – poin script anda.
3. Membangun POI (Power Of Imagination) Ada satu hal yang hebat didalam mekanisme kerja otak manusia, manusia mepunyai sistem memori yang sangat kompleks, dan itu semua terjadi di cerrebelum ( otak kecil ) manusia. Didalam
cerebellum memori manusia disimpan dalam dua bagian, ada memori jangka panjang dan memori jangka pendek, Anehnya memori jangka panjang itu disimpan dalam bentuk potongan potongan memori jadi tidak secara lengkap. Manusia mempunyai
kemampuan untuk mer-restore potongan memori – memori itu, karena dalam bentuk potongan – potongan sehingga daya hayal manusia lah yang melengkapi memori – memori itu. MENGERTI???? Kalo mengerti jelaskan pada saya, saya juga gak ngerti. Nah misalnya begini, manusia memiliki sistem restore memori secara otomatis dan yang memicu agar memori itu ter-restore adalah panca indera. Seandainya saya anda membaca satu kata “Harimau” maka di otak kita pasti tergambar makhluk loreng – loreng warna kuning ke cokelatan,bertubuh besar, berkaki empat, berkumis, dan ganas. Gambar itu timbul karena anda pernah lihat rupa harimau. Sehingga jika kita mendengar kata harimau maka yang tergambar adalah makhluk seperti itu. Setuju ? itulah yang imajinasi. Yang artinya kita bisa menanamkan imajinasi apa pun itu kedalam otak manusia, cara dengan membangunnya lewat kata – kata atau
body lenguage kita, seperti yang saya katakan tadi pemicu imajinasi manusia adalah panca indera. Dalam seni magic,
effect yang kita
hasil kan akan membuat kagum orang yang melihatnya, karena ketika
mereka
melihat
keajaiban
manusia
secara
otomatis
mengeluarkan endhorpine ( Zat golongan morfin yang ada ditubuh manusia) sendiri didalam otaknya, tetapi jika kita tidak menanamkan jalur imajinasi pada permainan anda penonton hanya terpukau, setelah itu lupa. Padahal kita dengan susah payah membangun
extraordinary moment di setiap performance kita dengan harapan ada yang diingat dari pertunjukkan kita.
Saya tetap menganjurkan ada kata – kata yang membangun imajinasi seseorang berceritalah sedikit tentang sesuatu atau jika anda memakai alat peraga deskripsikanlah, jika anda menggunakan silent act, bangunlah
gerakan – gerakan yang membangun sedikit imajinasi seseorang, saya belajar
banyak
dari
sahabat
saya
Rhomedal
aquino
(
@rhomedal_aquino ), ada yang menarik ketika ia dipanggung dan memainkan routine classic magic nya, setiap gerakkan nya dibarengi dengan mimik muka dan style tengil yang seperti ingin mengatakan sesuatu. Menurut saya ini luar biasa tanpa harus berkata – kata saya bisa merasakan keriangan dari permainannya. Berikut saya sertakan contoh yang sering dikatakan magician ( termasuk saya ) ketika berada diatas panggung : “ hallo nama saya adalah bla..bla dan hari ini saya akan bermain
russian roulete.” Saya banyak bertukar pikiran dengan sahabat baik saya yang referensinya sejibun, Boris Zore-El ( @boriszorelku ), ketika itu saya akan bermain permainan russian
roulet, boris pernah mengatakan kepada saya dari permainan russian roulet essensi nya adalah menghadirkan ketegangan kepada penonton tanpa ketegangan russian roulet akan terkesan biasa saja, dan menurut saya salah satunya adalah menanam imajinasi yang menegangkan
kepada
penonton,
bisa
dengan
cerita
yang
menegangkan, mencari cerita sejarah, atau dengan visual berapa kali angka kegagalan seperti yang dilakukan Demian aditya ( @demianilusionis ) sewaktu ia memainkan russian roulete. Menanamkan imajinasi kedalam pikiran seseorang harus di tulis didala script karena tidak mudah, anda harus menggunakan kata –
kata yang tepat agar imajinasi dapat di gambarkan secara sempurna di otak manusia, hal ini tidak akan bisa berhasil jika anda menggunakan bahasa yang terlalu susah dipahami, salah satunya
Russian Roulete saya sendiri yang sering memainkannya tidak tahu apa definisi russian roulete. Sahabat saya @Boriszorelku mengambil contoh lain seperti ini, ketika kita seorang magician yang berumur 20-an tahun bermain di depan orang – orang tua lalu magiciannya membuka show dengan bercerita tentang hidup. “hidup adalah pilihan untuk itu kita harus meilih..” kata – kata ini juga tidak tepat pada posisinya, seorang anak muda mengajari tentang hidup kepada orang yang jauh lebih banyak pengalaman hidupnya, kata-kata ini juga akan mebuat anda sulit menanam imajinasi di ke kepala penonton anda dalam kondisi seperti ini. Agar proses penanaman imajinasi ini berhasil sebaiknya kurangi bahasa yang terlalu formil atau bahasa yang susah dicerna orang lain, kalau pun ada bahasa yang sulit misalnya istilah tertentu sebisa mungkin istilah itu di paparkan lagi sehingga penonton terus masuk kedalam cerita anda. Contoh nya begini “ saya akan menggunakan blindfold dan saya akan menggunakan kekuatan psikokinetik saya untuk melakukan bending spoon dengan mata tertutup” yah ini Cuma contoh saya yakin tidak ada yang melakukan kata diatas, nah jika kita memperhatikan kalimat barusan kata –kata ini mebuat penonton bingung, sebaiknya di definiskan lagi apa itu blindfold, apa itu psikokinetik apa itu bending spoon.
Didalam Mentalism menerapkan POI ( power of Imagination ) sebelum memulai suatu effect sangat lah penting, anda harus bisa memaksa penonton untuk masuk kedalam cerita anda maka effect yang anda hasilkan akan lebih luar biasa. Tanpa penonton tau apa yang anda ceritakan effect anda akan jadi membosankan. Dan semua itu harus di rancang di dalam script.
4. Latihan.. latihan dan terus latihan Setelah script anda selesai, rampung secara lengkap selanjutnya adalah latihan. Saya pernah membaca dalam forum MINDS ketika Guru kita Master Deddy Corbuzier (@Corbuzier) di tanya tentang bagaimanakah seorang Mentalist latihan? Dan beliau menjawab memberikan saya kesan buat lah script lalu praktikan layaknya show dan lakukan ini minimal 45 menit per hari. Saya sangat setuju, permasalahan beberapa magician jika ia membuat script maka ketika di baw kepanggung adalah lupa atau berbicara layaknya menghafal. Nah agar tidak jadi seperti itu sebaiknya script yang sudah dibuat latihankan lah, lebih bagus nya di depan kaca, layaknya show lengkap dengan props yang akan di gunakan. Juan Tamariz pernah berkata dalam salah satu dari lecturnya agar penampilan tampak indah sebaiknya setiap latihan gunakanlah
Metronome,
metronome
adalah
sebuah
standard
untuk
menghasilkan tempo perketukan, biasanya digunakan musisi agar tempo musik yang dimainkan konstan. Nah dalam melatih scripting yang sudah dibuat dianjurkan menggunakan cara seperti itu, jiwai
dahulu isi script nya lalu atur tempo, kalo arah scriptnya kearah bizzare aka temponya hendaklah Pelan, jika suasana routine kita kearah yang FUN hendaknya dengan tempo cepat, dan itu di latihan kan. Tujuannya agar setiap menit dalam pertunjukkan kita padat dan berisi sehingga tidak terjadi dragging, kita juga bisa mengontrol suasana penonton, bisa cepat, bisa lambat. Pertunjukkannya akan lebih indah dan lebih berwarna.
5. Its The SHOW TIME Setelah latihan dan yakin bisa, harus show. Jay sankey (@jay_sankey) pernah mengatakan dalam status Twitternya “ dont tell me you are a
great Magician if you not perform..perform and perform “ tau artinya? Saya juga tidak tahu. Intinya, show akan membuat kita semakin fasih membawakan script kita, lebih apik untuk menggunakan Walk out jika terjadi kesalahan. Semakin banyak show, maka semakin terlatih lah cara menggunakan script yang baik dan benar. Sebelum show baca doa terlebih dahulu, dan mainkan routine anda jujur dari hati. Buat lah Script anda dengan itu anda akan berusaha terus menciptakan karya lewat Routine – routine anda, dan semoga Bermanfaat.
Lahir di Medan Pada Tanggal 14 mei 1986, Indra frenos dikenal di Indonesia sebagai Mentalist ( Mind Illusion). Pada umur 10 Tahun Indra frenos mulai tertarik dengan dunia sulap, hal ini di mulai ketika indra melihat pertunjukkan David Coperfield. Sejak itu frenos tertarik dan mulai rajin mendatangi toko Sulap dan mempelajarinya. Frenos terus mengasah kemamuan tersebut sehingga semakin mendalami tentang mind reading, hypnotism, psikologi, Misdirection dan linguistic Thecnique. Frenos melanjutkan pendidikan perguruan tingginya di Fakultas Kedokteran Universitas Islam sumatera Utara. Hal ini, semakin mengasahnya untuk mempelajari cara kerja pemikiran otak manusia secara ilmiah, dan sampai sekarang indra Frenos aktif dalam perkumpulan ikatan Dokter Indonesia (IDI). Pada Tahun 2010 Indra Frenos mencoba sesuatu yang berbeda, Ia mencoba membaca Pikiran Manusia lewat radio, yang pada waktu itu di fasilitasi oleh Radio Prambors 97,5 FM Medan yang baru pertama kali di lakukan di Indonesia, Sehingga pada Tahun 2011 Indra Frenos kembali membuat keajaiban di program “jendela sumatera” setiap minggunya di siarkan di DELI TV Medan Yang Merupakan MNC Group. Sepanjang Karir nya, Frenos sudah melakukan Show Sebagai Profesional Mentalist selama 3 Tahun, dan sudah pernah merasakan panggung hampir di seluruh Indonesia dari mulai Aceh, Medan, Pekan Baru, Padang, Palembang, Bengkulu, Jakarta, Bandung, Semarang, Jogja, Solo, Surabaya, Bali, Bangka Belitung, Balik papan, Samarinda, Menado dan Jaya Pura.