2.5 Impaksi Impaksi Gigi Molar Tiga Rahang Rahang Atas Atas 2.5.1 Klasifi Klasifikasi kasi Impaksi Impaksi Molar Molar Tiga Tiga Rahang Rahang Atas Atas Klasifikasi impaksi gigi molar tiga rahang atas dibedakan menurut hubungan
ruan ruang g denga dengan n gigi gigi mola molarr di sebe sebela lahny hnya, a, berda berdasa sark rkan an keda kedala lama manny nnya, a, dan juga juga hubungannya dengan sinus maksilaris. a. Ber Berdasa dasarkan rkan Huun Huungan gan Radiogr Radiografis afis terhada terhadap p Molar Kedua Kedua Klasif Klasifika ikasi si ini didasa didasarka rkan n pada pada pemeri pemeriksa ksaan an sinar sinar X yang dilakuk dilakukan an untuk untuk melihat melihat inklinas inklinasii gigi yang mengala mengalami mi impaks impaksi, i, yaitu yaitu posisi mesioangular, posisi distoangular , posisi vertikal dan posisi horizontal. Posisi Posisi mesioa mesioangul ngular ar paling paling sering sering terjad terjadii pada pada rahang rahang bawah, bawah, sedang sedangkan kan distoangular paling sering terjadi pada rahang atas.
Gb. Klasifikasi gigi impaksi berdasarkan hubungan radiografis terhadap molar kedua . Be Berd rdas asar arka kan n hu uu ungan ngan ata atau relas elasii terh terhad adap ap gari gariss ser! ser!ik ikal al M2 di seelahn"a #dalamn"a gigi impaksi dalam rahang$
Klasifikasi impaksi molar ketiga maksila berdasarkan dalamnya gigi impaksi dalam rahang dibagi menjadi tiga, yaitu: − Level : mahkota molar ketiga yang impaksi berada pada atau di atas garis
−
oklusal. Level !: mahkota molar ketiga di bawah garis oklusal tetapi di atas garis
−
servikal molar kedua. Level ": mahkota gigi yang impaksi terletak di bawah garis servikal gigi molar kedua.
%. Berdasarkan huungan dengan sinus maksilaris Klasifikasi gigi impaksi molar ketiga berdasarkan hubungannya dengan sinus
maksilaris dibagi menjadi dua, yaitu: − #inus ppro$imation: !ila antara gigi impaksi dan sinus maksilaris tidak dibatasi tulang, atau ada lapisan tulang yang tipis di antara gigi impaksi
−
dengan sinus maksilaris. %on #inus ppro$imation: !ila antara gigi molar ketiga dengan sinus maksilaris terdapat ketebalan tulang yang lebih dari & mm di antara molar ketiga dengan sinius maksilaris.
2.& Klasifikasi Gigi Impaksi 'ainn"a 2.&.1 Impaksi Gigi (aninus Rahang Atas a. Klasifikasi kaninus impaksi
Lokasi yang jelas dari gigi kaninus impaksi sangat penting dalam menunjang diagnosa dan ren'ana perawatan, sebab itu perlu diketahui klasifikasi dan beberapa pemeriksaan. (oto rontgen dapat membantu untuk diagnosis letak
impaksi 'aninus tersebut dan dalam penentuan arah mengangakatan kaninus tersebut. (oto rontgen yang dilakukan adalah dengan foto oklusal dan dua foto rontgen yang dilakukan dengan sudut yang berbeda. Ar%her mengklasifikasi dalam ) klas yaitu :
*. Klas + : igi berada di palatum dengan posisi horizontal, vertikal atau semi vertikal. &. Klas ++ : igi berada di bukal dengan posisi horizontal, vertikal atau semi vertikal. 3. Klas +++ : igi dengan posisi melintang berada diantara dua gigi dengan korona berada di palatinal dan akar di bukal atau sebaliknya korona di bukal dan akar di palatinal sehingga disebut juga posisi intermediate. -. Klas + : igi berada vertikal di prosesus alveolaris diantara gigi insisivus dua dan premolar. ). Klas : Kaninus impaksi berada di dalam tulang rahang yang edentulos. )a!u* dan Bu"ukkurt mengklasifikasi berdasarkan kedalaman kaninus
impaksi dalam / tingkat yaitu: *. Level : Korona kaninus impaksi berada pada garis servikal dari gigi tetangganya. &. Level ! : Korona kaninus impaksi berada diantara garis servikal dan apikal dari akar gigi tetangganya. /. Level " : Korona kaninus impaksi berada dibawah apikal dari akar gigi tetangganya.
2.&.2 Impaksi Gigi In%isi!us
igi in'isivus yang memiliki prevalensi impaksi lebih tinggi adalah in'isivus sentral 0. Prosedur perawatan:
-
Pembukaan flap 1ulang yang mengelilingi sekitar gigi diambil dengan bur atau 'hisel !ersihkan luka, kemudian dijahit !ila gigi tidak dapat keluar, gigi diseparasi, korona dipisah dari radi$ dan diambil
2.&.+
Impaksi Gigi Kaninus Rahang Ba,ah
Kejadian kegagalan erupsi pada kaninus mandibula merupakan kejadian ya tidak sering terjadi. Pada penelitian grover dan Lorton ditemukan hanya ** orang mengalami impaksi pada kaninus dari )222 orang. Pada penelitian "hu et al ditemukan hanya 2,234 yang mengalami impaksi kaninus pada mandibula dari 3-56 pasien. #tudi kasus yang dilakukan oleh 0ohrer didapatkan dari /222 pasien yang mengalami foto radiografi ditemukan 6& orang mengalami impaksi kaninus pada maksila 7&,2648 dan hanya / orang yang mengalami impaksi kaninus mandibula 72,*48. +mpaksi kaninus rahang bawah biasanya mengalami verti'al impaksi dan ditemukan dekat dengan permukaan labial. Kadang9kadang mereka berada di bawah
apeks dari gigi insisivus mandibula, berbaring melintang pada sudut -) derajat ke perbatasan bawah. arang mereka ditemukan dalam posisi horizontal atau berada pada bagian lingual lengkung gigi. -tiologi 1. 2. +. . 5. &. /.
Kondisi patologis +nfeksi Persistensi gigi susu #pa'e yang tidak men'ukupi #upernumerary teeth .Premature loss dari gigi desisui 1rauma
Klasifikasi +mpaksi Kaninus 0ahang !awah *. Level ;ahkota gigi kaninus impaksi berada di servikal line gigi sebelahnya. &. Level ! ;ahkota gigi kaninus impaksi berada di antara garis servikal dan apikal akar gigi di sebelahnya /. Level " ;ahkota gigi kaninus impaksi berada di bawah apikal akar gigi sebelahnya. a. Impaksi kaninus Rahang Ba,ah dengan 0osisi 'aial
Pembukaan terhadap gigi dapat dilakukan apabila lokasi impaksi menunjukan sedikit tonjolan dan mahkota dari gigi hanya diselimuti jaringan ikat saja. *.
membuka
gigi,
pertama
lakukan
insisi
menggunakan
pisau
ele'trosurgi'al di atas mahkota, &. dan jaringan ikat di eksisi menggunakan gunting dan elevator surgi'al, sehingga pembukaan menjadi adekuat. /. Kemudian berikan surgi'al dressing pada luka.
-. #etelah itu dapat dilakukan perawatan orthodontis.
2.&. Impaksi Gigi 0remolar Rahang Ba,ah
Prevalensi dari impaksi permolar rahang bawah telah ditemukan bervariasi pada beberapa usia. Prevalensinya lebih ban yak ditemukan pada dewasa sebanyak 2,) 4. +mpaksi dari premolar bisa disebabkan oleh faktor lokal seperti mesial drift dari gigi yang meningkat akibat dari prematur kontak dari gigi molar= posisi ektopik dalam pertumbuhan premolar atau kondisi patologis seperti inflamasi atau kista dentigerus. Pada mandibula premolar erupsi setelah kaninus dan molar *, apabila ruangan untuk erupsi tidak adekuat, salah satu premolar dan biasanya premolar dua mengalami kegagalan erupsi dan menjadi impaksi. Pada seluruh impaksi mandibula, impaksi pada premolar dua terjadi sekitar &-4. +mpaksi premolar rahang bawah biasanya ditemukan dalam posisi vertikal atau mendekati vertikal dan lebih sering dengan inklinasi ke arah lingual daripada ke arah bukal. +mpaksi supernumerary premolar pada mandibula juga 'ukup sering ditemukan. #ering ditemukan pula mahkotanya terselip di bawah gigi sebelah yang berdekatan.
2.&.5 -traoral Impa%ted Teeth
;alposisi gigi yang tidak erupsi yaitu mendekati ekstra oral diindikasikan untuk dikeluarkan. Pasien mengalami pembengkakan dan rasa nyeri pada area impaksi. 1erkadang malposisi dari gigi yang tidak erupsi yaitu mendekati ekstra oral diindikasikan
untuk
dikeluarkan.
>itemukan
kasus
pasien
mengalamai
pembengkakan dan rasa nyeri pada area impaksi. #ebelum dilakukan pengankatan gigi impaksi dan enukleasi dari kista, lakukan insisi dan drainase pada area pembengkakan, apabila sudah tidak jadi pembengkakan operasi pengangkatan gigi impaksi dapat dilakukan. ?perasi dilakukan dengan general anastesia.
A3TAR 04TAKA
Pedersen @..,*AA6. Buku Ajar PraktisBedahMulut . akarta: B" Peterson L..,&22/.Contemporar !ral Ma"illofa#ial $urger.-thBd.#t.Louis: ;osby 1homa, Kurt C. !ral $urger. #t.Louis: 1he ". ;osby "ompany www.scribd.com/.../Bab-II-Pembahasan-Gigi-Impaksi -Kelompok-i-BedahMulut-Kedokteran-Gigi-Unsri -