IDENTIFIKASI RESIKO PPI KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RSUD KABUPATEN BINTAN TAHUN 2017
NO
PROBABLITAS
RISIKO
JENIS KELOMPOK RESIKO
4 A 1 2 3 B 1 2 3 4 5 6 C 1 2 D 1 2 3 4 E 1 2 3 F 1 2 3 4 G 1 2 3 4 H 1 2
PENERAPAN PPI Kegagalan terlaksananya kegiatan hand hygiene Kurangnya edukasi PPI ke karyawan RS Kurangnya edukasi ke pengunjung RS PENERAPAN ISOLASI Tidak adanya penerapan standar isolasi Tidak adanya pemakaian APD yang Rasional Tidak adanya Kewaspadaan penularan secara Droplet Tidak adanya Kewaspadaan penularan secara Airbone Tidak adanya kewaspadaan penularan secara kontak langsung Tidak adanya ruang Isolasi bertekanan Negatif KEBIJAKAN, SPO & INSTRUMEN KEPATUHAN PPI Tidak ada Kebijakan dan prosedur yang sedang berlaku Kegagalan menerapkan Kebijakan dan Prosedur yang berlaku TANGGAP BENCANA & RISIKO TERPAJAN PENYAKIT MENULAR Tidak adanya perencanaan mengenai Tanggap Bencana Risiko Terpajan TB Risiko Terpajan HIV Terpajan H5N2 / H1N1 LINGKUNGAN Tidak adanya monitoring Kebersihan Lingkungan Tidak adanya monitoring Pemilahan dan Pemakaian Disinfektan serta tehnik Disinfeksi Kegagalan mengindentifikasi Risiko Infeksi akibat konstruksi KURANGNYA PEMANTAUAN LONDRY Unit linen tempatnya tidak memadai Belum adanya SPO pengelolaan linen Kurangnya penyediaan linen untuk prosedur operasi Kurangnya Sarana dan Prasarana (mesin, washtafel, trolly, dll) CSSD Proses sterilasasi alat belum tersentral Belum adanya SPO pengelolaan sterilisasi Pengelolaan alkes yang kadaluarsa belum adekuat Ketidakpatuhan penggunaan APD pada saat pengelolaan Instrumen dan Distribusi KURANGNYA PEMANTAUAN GIZI Cara pencucian Alat Makan & Alat Masak yg tdk benar Penggunaan APD belum sesuai
3
2
1
0
5
4
3
2
X
1
SISTEM YANG ADA 5 4 3 2 1
SKOR
X
6 6 6
X X X
X X X X
X X
X
X
X X X
X X X
X X X X
X
X
X X X
X X
X
X
X
X
X X X X
X X X X
X
X X
X X
X X
X X X
6 6 12 48 24 48 48
X X X
X
X X
25 8 8 20
X
X
X X X X X X
2 15
X X X X X X
X
X X X
X
X
4 24 24 16 4 9
X X X X
9 12 20 12
X X
6 6
PRIO
CATT
PROBABLITAS NO
4
I
J
K
L
M
N O
RISIKO
JENIS KELOMPOK RESIKO
Penerimaan Bahan Makanan yg tdk sesuai spesifikasi Cara Penyimpanan Bahan Makanan yg tidak tepat Kegiatan pengolahan makanan yg kurang tepat Uji Kelayakan Makanan yg tdk sesuai standar K3 RS yang berhubungan dengan Pajanan Infeksi : Tidak adanya Kebijakan yg mengatur K3RS yg berhubungan dengan Pajanan Risiko Kejadian tertusuk jarum/Benda Tajam atau terkena cairan tubuh infeksius KESEHATAN KARYAWAN Kurangnya Staf Imunisasi Kurangnya Kepatuhan Tahunan Kebijakan Kesehatan HEALTHCARE ASSOCIATED INFEKTIONS (HAIS) Plebiti s ILO ISK VAP Dekubitus RESISTENSI ANTIBIOTIK Tidak adanya kebijakan yang mengatur pemakaian antibiotik Tidak diterapkannya pembatasan penggunaan antibiotik profilaksis pada ILO bersih Belum adanya pedoman penggunaan antibiotik Kurangnya Program Monitorin g PENANGANAN LIMBAH Uji Insenerato r belum ada Kepatuhan pembuangan limbah masih kurang PEMULASARAN JENAZAH Kepatuhan dalam kebijakan PPI di ruang jenazah masih kurang TERAPI CAIRAN Kegagalan pemberian elektrolit pekat sesuai prosedur Kegagalan pemberian terapi cairan dan obat intravena sesuai dosis
SKORE = Probability X Current System
3
2 1 0 X X X X
5
4
3
2 1 X X X
X
X
SISTEM YANG ADA 5 4 3 2 1 X X X X
X X
X X X
X X
X
X
X
SKOR
X X
8 16
X
12 18
X X
X X
X
24 18 0 0 4
X X X
18 12 12 18
X
27 24
X
18
X X X
X
X X X X X X X
X X X X
X
X X
X
X X X
X X
6 6 6 6
X X
Kijang, Oktober 2017 IPCN
Nurlaila Asmarani, S.Kep NIP. 19841206 200604 200 12
12 15
PRIO
CATT
INFECTION CONTROL RISK ASSEMENT (ICRA) RSUD KABUPATEN BINTAN TAHUN 2017 NO
1
2
JENIS KELOMPOK RESIKO Linen Laundry Unit Linen dan Laundry tidak memadai
Penerapan PPI Kegagalan terlaksananya kegiatan hand hygiene
POTENSIAL RISK/MASALAH
SKOR
PRIORITAS
TUJUAN UMUM
TUJUAN KHUSUS
48
1
Meningkatka Meminimalisasi n mutu potensi bahaya pelayanan yang linen dan ditimbulkan dari mencegah infeksi silang infeksi silang
36
3
Petugas kurang menerapkan program HH
Mengurangi mikroorganisme ditangan dan menurunkan angka infeksi
STRATEGI
EVALUASI
PROGRESS/ ANALISIS
Membuat Alur Laundry yang sesuai dengan aturan PPI dan pembuatan SPO sebagai acuan kerja sehari-hari
Ruang linen laundry sudah ada, Alur ruang laundry belum sesuai, pelaksanaanny a belum sesuai SPO
Mengusulkan untuk pintu di ruang laundry dipisah antara pintu infeksius dan noninfeksius, segera diajukan, pembuatan Pedoman dan SPO sebagai acuan kerja, timbangan untuk menimbang linen yang akan dicuci
Membuat program HH, edukasi HH ke petugas, pasien dan pengunjung, membuat SPO kebersihan tangan, adanya fasilitas kebersihan tangan, adanya monitoring dan laporan penerapan HH
Sudah ada Mengusulkan program HH penambahan dan SPO, sarana, poster edukasi HH, dan fasilitas kurang HH, audit dan fasilitas laporan kebersihan penerapan HH tangan, adanya monitoring dan sudah ada laporan penerapan HH
Sterilisasi alat belum tersentral dan belum ada SPO Sterilisasi alat
4
5
HAIS Plebitis
Penerapan Isolasi Tidak adanya ruangan Isolasi yang betekanan Negatif
12
5
Meningkatkan pelayanan sterilisasi yang bermutu dalam upaya pencegahan dan pengendalian infeksii
Meningkatkan mutu sterilisasi alat dan bahan serta menurunkan angka kejadian infeksi atau infeksi nasokomial (ILO)
Membuat Ruang CSSD sedang pedoman CSSD, dibuat bersebelahan membuat SPO dengan IBS, SPO dan sterilisasi alat, panduan juga sedang memberikan dibuat edukasi tentang sterilisasi alat
Mengusulkan segera melakukan pemrosesan peralatan perawatan pasien di ruang CSSD
24
3
Menurunkan Angka Kejadian Infeksi Plebitis di ruang Perawatan
Menurunkan Angka Kejadian infeksi Plebitis sampai dengan kurang dari 1,5 %
Edukasi SPO, Melaksanakan SPO, MonEV K epatuhan
Evaluasi Plebitis setiap bulan dengan cara melakukan survey pasien yang terpasang infus
Audit pencegahan infeksi berdasarkan bundle
12
4
Mengurangi penularan penyakit
Menempatkan beberapa diagnosa penyakit yang sama dalam satu ruangan saat ruang Isolasi tidak ada dengan mempertimbangkan waktu perawatan
Membuat kebijakan kohorting, membuat SPO , Penempatan pasien, memberikan edukasi ke pasien dan keluarga tentang penggunaan APD dan etika batuk
Ruang Kohorting sudah ada tetapi belum sesuai standar, poster HH dan poster etika batuk sudah terpasang
Mengusulkan untuk membuat ruangan kohorting yang sesuai standar untuk mengelompokka n pasien berdasarkan penyakitnya
6
Kepatuhan Pembuangan Limbah masih kurang
7
Penggunaan Antibiotik yang rasional
8
Terapi Cairan Kegagalan dalam memberi terapi cairan intravena sesuai dosis
Kegagalan dalam pemberian elektrolit pekat sesuai prosedur
24
3
Mencegah penularan infeksi
Mencegah infeksi silang dan mencegah kecelakaan kerja akibat tertusuk jarum bekas pasien
Edukasi pembuangan limbah sesuai SPO
Kepatuhan pembuangan limbah masih kurang, baru mencapai 65%, masih banyak limbah yang tercampur antara infeksius dan noninfeksius
Audit rutin kepatuhan pembuangan limbah
MDR Antibiotik
18
6
Mencegah kejadian MDR Antibiotik
Mencegah terjadinya MDR Antibiotik untuk pasien Rawat Inap
Membuat Panduan Penggunaan Antibiotik yang rasional beserta SPO , membentuk tim PPRA
Penggunaan Antibiotik yang tidak rasional karena belum ada SPO dan pelaksanaan pola kuman
Mengusulkan untuk melakukan pemetaan pola kuman
Pemberian terapi cairan dan obat intravena tidak sesuai dosis (dosis kurang, dosis lebih atau durasi pemberian terlalu lama
15
6
Mencegah reaksi obat
Mencegah infeksi akibat dari reaksi obat
Membuat SPO pengoplosan obat, menyediakan tempat khusus untuk mengoplos obat intavena, supervisi dari petugas farmasi
Lakukan supervisi setiap hari oleh petugas farmasi
Mengusulkan untuk diklat tentang pengoplosan obat intravena, mengusulkan untuk membuat ruang khusus untuk mengoplos obat intravena
Salah rute pemberian atau salah pengenceran
12
7
Mencegah reaksi obat
Menceggah infeksi akibat dari reaksi obat
Edukasi petugas dalam pengelolaan obat high alert, edukasi 7 benar obat
Lakukan supervisi setiap hari oleh petugas farmasi
Mengusulkan Untuk diklat tentang pengenceran obat high alert
9
10
11
K3 yang behubungan dengan pajanan Resiko tertusuk jarum dan terpapar cairan tubuh pasien
Kesehatan Karyawan Kurang staf Imunisasi
Lingkungan Kegagalan mengidentifikasi Risiko Infeksi akibat Konstruksi
Tertular infeksi akibat paparan dan pajanan
16
7
Pencegahan penyakit akibat kerja
Pencegahan terhadap petugas akibat tertular virus melalui blood borne pathogen
Edukasi pentingnya menggunakan APD pada saat bekerja, edukasi pentingnya bekerja sesuai dengan SPO
Belum ada standar kerja yang aman, belum diadakan pelatihan tentang cara kerja yang aman
Monitoring dan evaluasi dalam menggunakan APD
12
8
Pencegahan terhadap penyakit akibat kerja
Setiap karyawan yang bekerja di RS diberikan vaksinasi Imunisasi Hepatitis B
Belum dilakukan vaksinasi Hepatitis B bagi karyawan
Belum dilakukan vaksinasi Hepatitis B bagi karyawan
Mengajukan pemeriksaan Hepatitis dan Imunisasi bagi karyawan
12
9
Mencegah resiko dan insiden infeksi akibat renovasi dan kontruksi
Menurunkan potensi resiko infeksi melalui transmisi udara dan air kotor selama kegiatan renovasi dan kontruksi
Identifikasi resiko infeksi, menentukan Tim penyusun ICRA, membuat formulir ICRA renovasi dan kontruksi bangunan
Evaluasi probability, impact dan current, system untuk potensial resiko infeksi
Menyusun ICRA renovasi bangunan
Kijang, 2017 IPCN
Nurlaila Asmarani, S.Kep NIP. 19841206 200604 200 12