3. Tuan A umur 40 thn, TB = 157cm, BB = 38 kg, datang ke RS dengan keluhan diare sejak 1 bulan yang lalu, BB mengalami penurunan 18 kg selama 5 bulan terakhir ini, sekitar mulut mulai tumbuh sariawan yang melebar, pasien sering melakukan hubungan seks dengan sesama jenis. Riwayat keluarga : ibu menderitaDM dan hipertensi. hi pertensi. Kebiasaan makan : bubur 3x/hari, teh manis 2 gelas/hr, roti tawar 1 – 2x/hr, 2x/hr, buah segar 3 – 4 4 x/hr. Hasil pemeriksaan klinik suhu 38,8°C, tekanan darah 110/70 mmHg. Hasil pemeriksaan lab : Hb 9,5gr/dl. 9,5 gr/dl. Albumin 2,3 gr/dl, SGOT 108 IU/L, SGPT 81 IU/L, Na 127,5 mEq/L, kalium 2,36 mEq/L. limfosit 15,1 mEq/L. Hematokrit 27,4 mEq/L, Test anti HIV: reaktif. Diagnosa medis: AIDS grade IV. Susun rencana diet untuk pasien tersebut.
I.
II.
Identitas Pasien
Nama
: Tn. A
Umur
: 40 tahun
Sex
: laki - laki
Skrining Gizi
No.
III.
Indikator
1.
Perubahan berat badan
+
2.
Nafsu makan berkurang
-
3.
Kesulitan mengunyah dan menelan
-
4.
Mual muntah
-
5.
Diare / konstipasi
+
6.
Alergi / intoleran zat gizi
-
7.
Diet khusus
+
8.
Enternal / parental
-
9.
Serum albumin darah
-
Nutrition Assesment
Antropometri
BB = 38 kg
Usia = 40 tahun
TB = 157 cm
Status Gizi IMT IMT = BB / TB² = 38 / 1,57² = 15,47 IMT < IMT normal ( IMT normal = 18,5 – 25 )
Status Gizi Kekurangan berat badan tingkat berat.
Biokimia
Hb = 9,5 gram/dl Anemia (N = 13 – 16 gram/dl)
Albumin = 2,3 g/dl Rendah (N = 4 – 5,2 gram/dl)
SGOT = 180 IU/L Tinggi (N = < 37 IU/L)
SGPT = 81 IU/L Tinggi (N = < 42 IU/L)
Natrium = 127,5 mEq/L Rendah (N = 135 – 147 mEq/L)
Kalium = 2,36 mEq/L Rendah (N= 3,5 – 5,0 mEq/L)
Limfosit = 15,1% Rendah (N = 20 – 40%)
Hematokrit = 27,43% Rendah (N = 40 – 48%)
Fisik klinik
Diare selama 1 bulan terakhir
Penurunan berat badan sebesar 18 kg selama 5 bulan terakhir.
Sekitar mulut mulai tumbuh sariawan yang melebar.
Suhu = 38,8°C Demam
Tekanan darah = 110/70 mmHg
Tekanan darah rendah (N = 120/80 mmHg) Dieteri histori
Lain-lain
Bubur 3x sehari
Teh manis 2 gelas/hari
Roti tawar 1 – 2x/hari
Buah segar 3-4 x/hari
Sering melakukan hubungan seksual dengan sesama jenis
Memiliki riwayat keluarga ibu menderita DM dan hipertensi
IV.
Nutrition Diagnosis Domain
Problem
Etiologi
NI – 1.1
Hypermetabolisme
Infeksi virus HIV
Sign
(peningkatan
Suhu 38,8 0 C (demam)
kebutuhan energi)
Didiagnosa AIDS greade IV
NI – 3.1
Intake cairan yang
Adanya
tidak adekuat
peningkatan
Suhu 38,8°C
Diare
kebutuhan cairan karena demam yang mengakibatkan kehilangan cairan yang tidak sesuai NI – 5.1
Peningkatan
peningkatan
kebutuhan zat gizi
kebutuhan zat gizi
berat badan 18
untuk penyembuhan
kg selama 5
infeksi
bulan.
Penurunan
IMT 15,47
Diagnosis HIV/AIDS
NI – 5.2
Bukti malnutrisi
Peningkatan
protein energy
kebutuhanzat gizi
Albumin = 2,3 g/dl Rendah (N = 4
– 5,2 g/dl) NI – 55.1
NC – 2.2
Intake mineral
Penyebab fisiologi
tidak adekuat
karena peningkatan
Anemia (N =
kebutuhan zat gizi
13 – 16 g/dl)
Perubahan nilai lab Gangguan fungsi terkait zat gizi
ginjal dan hati
Hb = 9,5 g/dl
Kalium = 2,36 mEq/L
khusus
SGOT = 180 IU/L
SGPT = 81 IU/L
NC-3.1
Berat badan kurang peningkatan dari normal
kebutuhan
IMT 15,47 energi
karena metabolisme yang lebih tinggi NC-3.2
Penurunan
berat Peningkatan
Penurunan berat
badan yang tidak kebutuhan zat gizi badan 18 kg (32% ) diharapkan
karena metabolisme dalam waktu 5 yang
berlebihan bulan
akibat sakit
V.
Nutrition Intervention
Terapi diet
:
TKTP seimbang (tinggi kalori tinggi protein seimbang)
Bentuk makanan
: saring
Route
: oral
Tujuan diet
:
Memberikan interfensi gizi sesuai kondisi pasien A.
Menaikkan BB hingga mencapai IMT normal yaitu 18,5 – 25,0, mencegah penurunan BB
Memenuhi kebutuhan gizi secara seimbang
Mengatasi diare
Menaikkan tekanan darah hingga mencapai tekanan darah normal
Menaikkan kadar Hb dalam darah
Syarat diet
:
Energi yaitu 2795,79 kkal
Protein yaitu 104,84 gr
Lemak yaitu 77,66 gr
Karbohidrat yaitu 434,09 gr
Perbanyak konsumsi sayur dan buah sebagai sumber vitamin dan mineral, terutama vitamin A dan Fe.
VI.
Diberikan dalam porsi kecil tetapi sering
Makanan dalam bentuk saring dan mudah cerna
Nutrition Intervention
Kebutuhan zat gizi pasien menggunakan perhitungan Harris Benedict BBI
= TB – 100 – 10% (TB – 100) = 157 – 100 – 10% (157-100) = 51,3 kg
BMR = 66+ (13,75 x BB) + (5 x TB) - (6,8 x U) \
= 66+ 705,375 + 785 – 272 = 1284,375kkal
Pengurangan metabolisme
= 2% x BMR
=
25,69 kkal-
= 1258,685kkal Kenaikan suhu
= 1,8 x 13% x 1258,7
=
294,53kkal+ 1533,215
Energi total
= (BMR x aktivitas x F.stress) = (1553,215 x 1,2 x 1,5) = 2795,79 kkal Protein = 15% x 2795,79 kkal = 419,37 kkal = 104,84 kkal Lemak = 25% x 2795,79 kkal = 698,95 kkal = 77,66 gram KH
= 2795,79 – 419,37 – 640,05 = 1736,37 kkal = 434,09 gram
Pembagian Energi Sehari
VII.
VIII.
Pukul 06.30 = 20% x 2795,79 kkal = 559,158 kkal
Pukul 10.00 = 15% x 2795,79 kkal = 419,3685 kkal
Pukul 12.00 = 20% x 2795,79 kkal = 559,158 kkal
Pukul 15.00 = 15% x 2795,79 kkal = 419,3685 kkal
Pukul 18.00 = 20% x 2795,79 kkal = 559,158 kkal
Pukul 20.00 = 10% x 2795,79 kkal = 279,579 kkal
Monitoring dan Evaluasi
Asupan makanan perhari.
Perubahan tekanan darah, hingga mencapai normal
Perubahan nilai Hb, meningkat hingga mencapai nilai normal
Kondisi Fisik setelah diet (antropometri, fisik, klinis, laboratorium)
Edukasi
1. Sasaran: Pasien A 2. Waktu: 15 – 20 menit 3. Tempat: Kamar rawat inap pasien A 4. Alat : Food model, leaflet 5. Pokok materi:
Menginformasikan status gizi, asupan energi dan protein pad a pasien sesuai hasil pengukuran dan pemeriksaan
Menjelaskan tujuan diet energy tinggi protein tinggi seimbang kepada pasien.
Mendiskusikan perubahan pola makan yang disusun berdasarkan kebutuhan energi
Menjelaskan tentang penerapan diet TKTP seimbang
Menjelaskan tentang makanan yang dianjurkan, yang harus dibatasi serta yang dihindari.
Parameter yang dimonitor :
Asupan makanan perhari.
Perubahan hasil pengukuran tekanan darah.
Perubahan hasil laboratorium yang bersangkutan.
Kondisi Fisik setelah diet
Implementasi :
IX.
Penyusunan menu sehari
Konsultasi
Rekomendasi
Perlu ditekankan mengenai perilaku responden dalam menjalankan diet agar tercapai tujuan diet.
Konsumsi bahan makanan yang tinggi Fe, untuk membantu menaikkan kadar Hb darah.
Dianjurkan untuk mengkonsumsi buah-buahan yang rendah serat dan tinggi kalium.
Perbanyak konsumsi sayuran dan buah – buahan untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral.
Dianjurkan untuk minum lebih dari 2 liter atau 8 gelas/hari untuk mengganti cairan yang keluar akibat diare dan suhu tubuh yang tinggi.
TUGAS DIETETIKA DASAR Kasus 3 “ HIV – AIDS ”
DISUSUN OLEH Yuka Fellicia P0713110080 Semester IV/Nonreguler
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA JURUSAN GIZI 2012