Hubungan Manusia dengan Ruang
Studi tentang pengalaman tempat telah menjadi subjek penelitian, dan para peneliti telah menemukan pengaruh suatu tempat dalam kehidupan manusia. Kebahagiaan pada suat tempat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kebetahan seseorang dalam hal bertempat tinggal, para peneliti yakin bahwa sebuah tempat memiliki suati arti dan ikatan emosional bagi manusia yang ada didalamnya. Konsep tentang sebuah ruang adalah suatu bagian alami dalam setiap manusia. Ruang memiliki karakter dan semangatnya masing-masing di dalam benak manusia dan itu adalah sifat alami manusia, konsep seperti ini sangat dihindari bagi arsitek kontemporer untuk mencegah manusia menyampaikan pesan dari pengalaman hidup mereka, bukan hanya dalam konsep visual tapi juga konsep seluruh indera i ndera kita dengan semua tempat. Menurut Tuan tempat/ ruang tanpa manusia hanyalah sebuah posisi geographis dan konsep sebuah ruang berarti adanya existentsi manusia ( Yi Fu Tuan 1979 ) Sense of Palace ( pengalaman Ruang)
Dalam beberapa dekade, konsep tentang ruang telah menjadi bahan penelitian arsitektur dan perancangan urban, pengalaman ruang menjadi memiliki artian yang lebih luas dalam penerapannya di bidang ilmiah. Pengalaman ruang bisa berbicara tentang sosiologi, budaya, hubungan antar pengalaman dengan konsep dan persepsi masing masing identitas, kedekatan sosial, dan implikasi psikologis Menurut ( Relph 1979) “konsep “ konsep pengalaman ruang berubah menjadi pengalaman tempat dengan perlakuan dan dan karakteristik untuk masing-masing manusia, itu berarti berhubungan dengan aktivitas sehari-sehari dan simbol yang berhubungan berhubungan dengan tempatnya”. Menurut (Canter 1977) “ Pengaruh pengalaman tempat sangat mempengaruhi baik secara individu maupun secara kolektif, penganruh pengaruh pengalaman tempat juga mempengaruhi sifat, nilai sosial, dan dan sikap seseorang”
Pengalaman ruang antar manusia bisa tercipta dari pengalaman masing-masing manusia secara subjektif seperti (kenangan, tradisi, sejarah, kultur, lingkungan). Faktor diluar manusia juga mempengaruhi lingkungan secara objektif seperti (elemen alam, bau, dan suara) ini membawa kita ke kumpulan pengalaman yang kompleks yang terdiri dari emosi dan tempat, lalu manusia yang menilai dari gambaran dari tempat itu. Skala Pengalaman Tempat
Stedman menggambarkan pengalaman ruang adalah kumpulan dari arti simbolis dari kecintaan dan kepuasan dari sebuah ruang yang diatur oleh sekelompok orang ataupun individu (Stedman, 2002) Skala Pengalaman menurut Stedman
Knowing of being located Pada tahap ini manusia familiar dengan sebuah tempat namun mereka tidak memiliki ikatan tertentu dengan tempat itu
Belongi ng to a place Pada tahap ini manusia familiar dengan tempat dan memiliki emosi
Attachment to a place Manusia memiliki ikatan kuat dengan sebuah tempat, mereka menganggap tempat mereka sangat berarti dan penting, tempat memiliki keunikan dan karatekter bagi mereka sebagai
I ndentifying with place goals Pada tahap ini manusia menjadi satu dengan sebuah tempat, tempat ini dikenal karena tujuannya, mereka sangat bahagia akan tujuannya
I nvolvement in a place Pada tahap ini manusia memiliki peran aktif pada suatu tempat, mereka akan menginvestasikan sumber daya mereka seperti uang, waktu, dan bakat untuk sebuah tempat
Sacrifice for a place Ini adalah tahap tertinggi dari sebuah pengalaman tempat, manusia akan rela mengorbankan kekayaan, kebebasan, atau bahkan hidupnya sendiri
Pengertian Attachment Place (kelekatan ruang)
Place attachment adalah pengaruh emosi yang dihasilkan seorang individu kepada suatu tempat dan terikat secara emosional dan secara kultur Istilah attachment (kelekatan) dikemukan oleh psikolog asal Inggris pada tahun 1958 bernama Jhon Bowlby. Menurut John Bowlby Attachment adalah adanya suatu relasi atau hubungan antara figur sosial tertentu dengan suatu fenomena tertentu yang mencerminkan karakteristik relasi yang unik Menurut Ainsworth (1969) attachment adalah ikatan emosional yang dibentuk seorang individu dengan orang lain yang bersifat kekal sepanjang waktu.
Pengaruh A ttachment place (Kelekatan Tempat) Kelekatan tempat merujuk pada pengaruh emosi dari manusia pada satu tempat yang memiliki ikatan emosional dan kultur, menurut (stedman, 2003) attachment place adalah satu dari dimensi kepekaan
dan emosional yang dihasilkan antara sebuah tempat dan individu. Menurut (low & altman, 1992) attachment place terbentuk oleh seorang individu yang memberikan perasaan emosional dan pikiran kepada tempat tertentu dan teritori tertentu. Pengalaman ruang yang positif, yang terbentuk antara individu dan suatu tempat dapat memberikan dampak kepercayaan yang positif dan memberikan arti untuk itu, seorang individu yang sudah memiliki hubungan secara langsung dengan sebuah ruang beserta individu yang lainnya yang berada di dalamnya akan lebih peduli pada tempat itu (Mesh & Monar, 1992)
Place
attachment
lebih
menekankan
dalam
komunikasi
emosional antara individu dengan tempat itu sendiri, pengalaman yang positif akan sebuah tempat tergantung dari pengaruh antara tempat, kelayakan
fisik,
lingkungan
sekitar,
individu
di
lingkungan,
kepribadian individu, dan persepsi dari suatu tempat dimana orang saling memerankan perannya masing-masing Place attachment terbentuk karena adanya rasa ketertarikan, rasa saling memahami dan meraskan tempat dari seorang invidu
berdasarkan dari berbagai kepribadian, kelompok, kultur, dan komunikasi sosial antara mereka ( Low & Altman, 1992). Secara sadar ataupun tidak itu terjadi antar individu yang saling berkomunikasi secara kognitif
F aktor Afektif Place Attachment Beberapa
faktor
afektif
Place
Attachment
yang
dapat
mempengaruhi besarnya tingkat kelekatan seorang individu akan sebuah ruang (place attachment)
Physical Factors (faktor fisik)
Social Factors ( faktor sosial)
Cultural Factors (faktor kultural)
Personal Factors (faktor kepribadian)
Memories and experiences (kenangan dan pengalaman)