BAB II TINJAUAN PROYEK
Pada Pada bab II ini akan akan membah membahas as mengen mengenai ai tinjau tinjauan an astrama. astrama. Tinjauan Tinjauan mengenai pelaku, standar kebutuhan perencanaan dan perancangan astrama, dan tinjauan bangunan hotel sejenis. Adapun pembahasan pada isi dari bab ini pada akhirn akhirnya ya menjawa menjawab b standa standarr kebutu kebutuhan han perenc perencana anaan an dan peranc perancang angan an hotel. hotel. Standar kebutuhan perancangan tersebut antara lain standar perencanaan hotel, standar standar perenc perencana anaan an hotel, hotel, persy persyarat aratan-p an-persy ersyarat aratan an khusus khusus dan kriter kriteria, ia, serta serta tuntutan perancangan hotel. Pembahasan pada bab II ini menjadi standar pedoman dalam perancangan hotel. 2.1.
Tinjauan Hotel Tinjaua Tinjauan n umum hotel membahas membahas antara lain mengenai mengenai pengertian pengertian hotel,
sejarah perhotelan di Indonesia, karakteristik hotel, klasifikasi hotel dan macammacam tipe hunian. Pembahasan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan hotel tersebut perlu dibahas secara rinci. Adapun pembahasan mengenai pengertian, sejarah, karakteristik, klasifikasi, macam tipe hunian hotel dan jenis-jenis hotel menjadi pedoman dan referensi bagi proses perencanaan dan perancangan hotel. 2.1. .1.1.
Penger ngerttian ian Hote otel Pengertian hotel dapat diperoleh dari berbagai macam sumber. Sumber-
sumber pengertian yang dipilih menyesuaikan dengan kondisi di Indonesia dan dipadukan dengan sejarah yang membentuk kata hotel. efinisi hotel menurut S! "enteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi #o.
!"
$%&P'.$( $%&P'.$()&"PPT )&"PPT-*+, -*+,
adalah
Suatu
jenis
akomodasi
yang
memp memper ergu guna naka kan n seba sebagi gian an atau atau selur seluruh uh bang bangun unan an untu untuk k meny menyed ediak iakan an jasa jasa penginapan, makanan dan minuman, serta jasa penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial. Sulastiyono, /))01+2 alam kamus besar bahasa indonesia indonesia hotel adalah bangunan berkamar berkamar banyak yg disewakan sbg tempat untuk menginap dan tempat makan orang yg
34
sedang dl perjalanan3 bentuk akomodasi yg dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan, pelayanan, penginapan, makan dan minum. engan demikian berdasarkan beberapa pengertian tersebut ditemukan beberapa kata kunci yang membentuk pengertian hotel yang lebih menyeluruh. 4otel dapat diartikan sebagai sebuah bangunan yang berukuran besar yang biasa disebut bangunan akomodasi yang menyediakan jasa penginapan sebagai tempat istirahat istirahat sementara sementara waktu, waktu, makan dan minum serta dapat ditambahka ditambahkan n jasa lain yang dikelola secara komersial. 2.1. 2.1.2. 2.
Seja Sejara rah h Per Perho hote tela lan n i i In Inon one! e!ia ia
Pada dasarnya keberadaan fungsi hotel adalah sarana penunjang penunjang kegiatan kegiatan berpergian yang berjarak jauh dari tempat tinggal sehingga dibutuhkan sarana akomodasi untuk tempat beristirahat berupa kamar tidur. Pada Pada masa masa kerajaa kerajaan n 5omawi 5omawi telah telah dibang dibangun un rumah rumah pengin penginanp anpan an yang yang disebut "A#SI6#7S yang berlokasi sepanjang jalan raya utama dengan jarak masing-masing sekitar () !". !emudian selama abad pertengahan, peraturan keagamaan di 7ropa memerintahkan agar dibangun tempat-tempat menginap di sepanjang jalan yang dilalui orang road side inn 2. Pada Pada wakt waktu u Pera Perang ng Sali Salib b berk berkec ecam amuk uk,, bany banyak ak peng pengu usaha saha ruma rumah h penginapan yang membangun tempat-tempat tempat-te mpat bagi para prajurit perang, juga bagi para pe8iarah yang sedang melancong ke tanah suci seperti se perti tertulis di kitab Injil. Selain itu, gereja-gereja yang ada juga memberikan pelayanan berupa penyediaan fasilitas beristirahat kepada para pelancong yang memerlukannya. !ebanyakan gereja pada waktu itu mempunyai dua buah dapur, yang satu untuk para 5ahib yang tinggal disana dan yang lainnya untuk para pelancong yang bermalam. Tidak diamb diambil il pungu pungutan tan biaya biaya,, tetapi tetapi diharap diharapkan kan adany adanyaa sumban sumbangan gan sukarel sukarelaa bagi bagi mereka mereka yang mampu. mampu. "enurut "enurut 9usupadi 9usupadi Salmun Salmun S4, dalam film 'estern 'e stern cowboy cowboy 2 sekitar
film
tahun 0*)) s.d 0:)), 0:)), sudah terdapat terdapat hotel yang
bersebelahan dengan saloon dan bar restaurant, yang berarti sejak kehidupan tahun tersebut penyediaan hotel, motel, penginapan atau losmen telah dikenal orang sebagai sarana atau penunjang bagi para pelancong.
35
sedang dl perjalanan3 bentuk akomodasi yg dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan, pelayanan, penginapan, makan dan minum. engan demikian berdasarkan beberapa pengertian tersebut ditemukan beberapa kata kunci yang membentuk pengertian hotel yang lebih menyeluruh. 4otel dapat diartikan sebagai sebuah bangunan yang berukuran besar yang biasa disebut bangunan akomodasi yang menyediakan jasa penginapan sebagai tempat istirahat istirahat sementara sementara waktu, waktu, makan dan minum serta dapat ditambahka ditambahkan n jasa lain yang dikelola secara komersial. 2.1. 2.1.2. 2.
Seja Sejara rah h Per Perho hote tela lan n i i In Inon one! e!ia ia
Pada dasarnya keberadaan fungsi hotel adalah sarana penunjang penunjang kegiatan kegiatan berpergian yang berjarak jauh dari tempat tinggal sehingga dibutuhkan sarana akomodasi untuk tempat beristirahat berupa kamar tidur. Pada Pada masa masa kerajaa kerajaan n 5omawi 5omawi telah telah dibang dibangun un rumah rumah pengin penginanp anpan an yang yang disebut "A#SI6#7S yang berlokasi sepanjang jalan raya utama dengan jarak masing-masing sekitar () !". !emudian selama abad pertengahan, peraturan keagamaan di 7ropa memerintahkan agar dibangun tempat-tempat menginap di sepanjang jalan yang dilalui orang road side inn 2. Pada Pada wakt waktu u Pera Perang ng Sali Salib b berk berkec ecam amuk uk,, bany banyak ak peng pengu usaha saha ruma rumah h penginapan yang membangun tempat-tempat tempat-te mpat bagi para prajurit perang, juga bagi para pe8iarah yang sedang melancong ke tanah suci seperti se perti tertulis di kitab Injil. Selain itu, gereja-gereja yang ada juga memberikan pelayanan berupa penyediaan fasilitas beristirahat kepada para pelancong yang memerlukannya. !ebanyakan gereja pada waktu itu mempunyai dua buah dapur, yang satu untuk para 5ahib yang tinggal disana dan yang lainnya untuk para pelancong yang bermalam. Tidak diamb diambil il pungu pungutan tan biaya biaya,, tetapi tetapi diharap diharapkan kan adany adanyaa sumban sumbangan gan sukarel sukarelaa bagi bagi mereka mereka yang mampu. mampu. "enurut "enurut 9usupadi 9usupadi Salmun Salmun S4, dalam film 'estern 'e stern cowboy cowboy 2 sekitar
film
tahun 0*)) s.d 0:)), 0:)), sudah terdapat terdapat hotel yang
bersebelahan dengan saloon dan bar restaurant, yang berarti sejak kehidupan tahun tersebut penyediaan hotel, motel, penginapan atau losmen telah dikenal orang sebagai sarana atau penunjang bagi para pelancong.
35
4otel dengan dengan stadard yang lebih baik pertama-tama pertama-tama dibuat di Inggris, kemu kemudi dian an Peran Peranci cis, s, Swis Swisss dan dan bebe bebera rapa pa nega negarr terk terken enal al lain lainny nya. a. Sebu Sebuah ah penginapan di #ew ;ork ;ork
atore <. ?inguori telah telah memega memegang ng perana peranan n pentin penting g dalam dalam kancah kancah 5e>olu 5e>olusi si 4otel 4otel di Amerika merika.. Sebelumnya, sebuah @lat "ansion 2 yang bernama e ?ancey pada tahun 0%+/ telah berubah menjadi sebuah hotel dengan nama baru yaitu ueens 4ead Ta>ern. alam sejarahnya gedung ini tetap dipelihara dengan baik sebagai lambang yang menc mencerm ermin inka kan n masa masa lalu lalu Amerik merikaa Seri Serika katt dan dan kini kini tela telah h menj menjad adii sebua sebuah h restaurant yang besar dengan nama @rannces Ta>ern. !emudian menyusul hotel di e ent nt =ard =arden en tahu tahun n 0%%( 0%%( yang ang berd berdam ampi ping ngan an deng dengan an bios biosko kop p deka dekatt 'estminsfer 'e stminsfer di kota ?ondon. Sejarah perkembangan perhotelan di Indonesia belum banyak terungkap, juga belum banyak buku yang mengungkapkan masalah ini. Indonesia telah dikena dikenall di dunia dunia pariwi pariwisata sata sejak sebelu sebelum m Perang Perang unia unia ke I, tetapi tetapi jumlah jumlah wisa wisata tawa wan n
yang ang
berk berkun unju jung ng
masi masih h
terb terbil ilan ang g
ribu ribuan an..
Seir Seirin ing g
deng dengan an
perkembangan kedatangan wisatawan asing ke indonesia yang lebih memerlukan sarana akomodasi pariwisata bersifat memadai, maka semasa penjajahan kolonial Belanda, mulai berkembanglah hotel-hotel di Indonesia. ari buku PA5I'ISA PA5I'ISAT TA I#6#7SIA A5I A5I "ASA !7 "ASA tercatat hotel-hotel yang sudah hadir pada saat itu diantaranya 1 9akarta, 4otel 9akarta, 4otel es Indes, Indes , 4otel er #ederlanden, #ederlanden, 4otel 5oyal dan 4otel 5ijswijk . Surabaya, 4otel Sarkies dan 4otel dan 4otel 6ranje. 6ranje. Semarang, 4otel u Pa>illion. Pa>illion . "alang, Palace 4otel. 4otel. Solo, Slier Solo, Slier 4otel. 4otel. ;ogyakarta, ;ogyakarta, =rand 4otel sekarang 4otel sekarang 4otel =aruda 2 =aruda 2 Bandung, 4ote 4otell Sa>o Sa>oy y 4om 4omann ann , 4otel 4otel Preang Preanger er da dan n Pens Pensio ion n Can 4ang 4angel el kini 4otel Panghegar 2. 2.
36
Bogor, 4otel Salak. "edan, 4otel de Boer dan 4otel dan 4otel Astoria. Astoria. "akasar, =rand 4otel dan 4otel dan Staat 4otel. !ebanyakan hotel-hotel itu sampai sekarang masih ada, ada yang menjadi 4erritage, ada yang sudah direno>asi menjadi lebih baik dan ada juga yang telah direde>elopment total sehingga tidak ada lagi bentuk aslinya, seperti 4otel es Indes yang Indes yang dalam perkembangannya pernah menjadi 4otel uta Indonesia, kini pertokoan uta "erlin. Setelah Setelah periode periode pemerintaha pemerintahan n 6rde Baru, pembangun pembangunan an dan kehadiran hotel di Indonesia jauh dan sangat berkembang pesat. Terutama setelah masuknya beberapa chains DmanagementE hotel international yang banyak merambah ke kota kota-k -kot otaa besa besarr
di Indo Indone nesi sia. a. Seja Sejala lan n deng dengan an berk berkem emba bang ngny nyaa
hote hotell di
indonesia indonesia ,wajah arsitek arsitektur tur hotel hotel di Indo Indone nesia sia pun pun sang sangat at berk berkem emba bang ng dan dan ino>ati>e. Akan tetapi hal ini menjadi satu tolak ukur sejarah baru untuk 4otel di Indonesia.
2.1. .1.".
Kara ara#ter #teri! i!ti ti# # Hot Hotel 1 Perbedaan antara hotel
dengan
industri
lainnya
adalah
1
a. Indust Industri ri hotel hotel tergol tergolong ong indust industri ri yang yang padat padat modal modal serta serta padat padat karya karya yang yang artinya dalam pengelolaannya memerlukan modal usaha yang besar dengan tenaga pekerja
yang
banyak
pula.
b. ipengaruhi oleh keadaan dan perubahan yang terjadi pada sektor ekonomi, politik,
sosial,
budaya,
dan
keamanan
dimana
hotel
tersebut
berada.
c. "enghasilkan dan memasarkan dan memasarkan produknya bersamaan produknya bersamaan dengan tempat dimana jasa
pelayanannya
dihasilkan.
d. Beroperasi selama /( jam sehari, tanpa adanya hari libur dalam pelayanan jasa terhadap
pelanggan
hotel
dan
masyarakat
pada
umumnya.
e. "emperlaku "emperlakukan kan pelanggan pelanggan seperti raja selain juga memperlaku memperlakukan kan pelanggan pelanggan 1
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/pengantar http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009 /07/pengantar-perhotelan-den!s!-perhotelan-den!s!hotel.html
37
sebagai patner dalam usaha karena jasa pelayanan hotel sangat tergantung pada banyaknya pelanggan yang menggunakan fasilitas hotel tersebut. 2.1.$. Kla!i%i#a!i Hotel "enurut keputusan direktorat 9endral Pariwisata,
Pos
dan
Telekomunikasi no //&F&CI&0:%* tanggal 0/ 9uni 0:%* 7ndar Sri, 0::+ 1 :2, klasifikasi hotel dibedakan dengan menggunakan simbol bintang antara 0-G. Semakin banyak bintang yang dimiliki suatu hotel, semakin berkualitas hotel tersebut. Penilaian dilakukan selama $ tahun sekali dengan tatacara serta penetapannya dilakukan oleh irektorat 9endral Pariwisata. !lasifikasi atau penggolongan hotel ialah suatu sistem pengelompokkan hotel-hotel ke dalam berbagai kelas atau tingkatan berdasarkan ukuran penilaian tertentu. 4otel dapat dikelompokkan ke dalam berbagai kriteria menurut kebutuhannya, namun ada beberapa kriteria yang dianggap paling la8im digunakan. Sementara itu di Indonesia sendiri pada tahun 0:%) pemerintah menentukan klasifikasi hotel berdasarkan penilaian-penilaian tertentu dengan ketentuan sebagai berikut 1 0. ?uas Bangunan /. Bentuk Bangunan $. Perlengkapan fasilitas2 (. "utu Pelayanan #amun pada tahun 0:%% ternyata sistem klasifikasi tersebut dianggap tidak sesuai lagi. "aka dengan Surat !eputusan "enteri Perhubungan #o. P". 0)&P'. $)0&Pdb H %% tentang usaha dan klasifikasi hotel ditetapkan bahwa penilaian klasifikasi hotel secara minimum didasarkan pada 1 0. 9umlah !amar /. @asilitas $. Peralatan yang tersedia (. "utu Pelayanan Berdasarkan klasifikasi hotel di Indonesia yang dikeluarkan oleh peraturan pemerintah, eparpostel dan dibuat oleh irjen Pariwisata dengan S! 1 !ep-//&F&CI&%*, hotel-hotel di Indonesia kemudian digolongkan ke dalam G lima2 kelas hotel, yaitu hotel bintang 0 hingga hotel bintang G. 4otel-hotel yang tidak bisa memenuhi standar kelas tersebut ataupun yang berada di bawah standar minimum yang ditentukan oleh "enteri Perhubungan disebut 4otel #on Bintang.
3"
Peraturan mengenai penggolongan kelas hotel kembali berubah pada tahun /))/. Berdasarkan !eputusan "enteri !ebudayaan dan Pariwisata #o. !" $&4! ))0&"!P )/ tentang penggolongan kelas hotel, bobot penilaian aspek mutu, pelayanan lebih tinggi dibandingkan dengan aspek fasilitas bangunannya. 'alaupun demikian seorang perencana dan perancang bangunan yang ingin membuat sebuah hotel khususnya hotel resor dapat mengacu pada ketentuan dan kriteria klasifikasi hotel yang dikeluarkan oleh irektorat 9enderal Pariwisata tahun 0::G. Akan tetapi untuk jumlah kamar tidak diharuskan sesuai dengan golongan kelas hotel asalkan seimbang dengan fasilitas penunjang serta seimbang antara pendapatan dan pengeluaran dari hotel tersebut. 4al ini berdasarkan !eputusan "eneteri !ebudayaan dan Pariwisata #omor. !" $&4! ))0&"!P&)/. engan demikian berdasarkan klasifikasi hotel tersebut, hotel resor yang akan dibangun harus memiliki klasifikasi yang jelas. Perencanaan dan perancangan hotel resor harus mencermati dasar penilaian klasifikasi hotel bintang, meliputi jumlah kamar tidak diharuskan2, fasilitas, peralatan dan mutu layanan. 4al ini dilakukan agar tercapai tujuan dari dilakukannya penggolongan kelas hotel.
2.1.&.
'a(a)*'a(a) Ti+e Hunian Hotel2 Pada golongan hotel bintang terdapat klasifikasi pembagian kamar.
!amar merupakan 8ona pri>at yang diperuntukkan hanya bagi tamu hotel yang memesan kamar. Terdapat berbagai macam tipe kamar hunian menurut jumlah tempat tidur, letak kamar dan fasilitas. Pembagian tipe kamar ini dilakukan berdasarkan jenis-jenis wisatawan yang menginap. Pembagian kamar juga menentukan tingkat kenyamanan dan harga yang ditawarkan untuk tiap kamarnya. Berikut beberapa tipe kamar berdasarkan pembagian jumlah tempat tidur, jumlah ruangan, posisi, arah hadap dan peruntukkan 1 0. Tipe kamar menurut jumlah tempat tidur. 02Single Room, adalah kamar yang memiliki satu tempat tidur untuk satu orang tamu.
2
###.jurnal-sdm.blogspot.com $ 11 %ebruar! 2011 &d!olah 'embal! oleh penul!s(
39
/2Twin Room, adalah kamar yang memiliki dua tempat tidur untuk dua orang tamu. $2 Double Room, adalah kamar yang memiliki satu tempat tidur besar untuk dua orang tamu. (2 Double – double, adalah kamar yang memiliki dua kamar masingmasing dengan tempat tidur berukuran double untuk empat orang tamu. G2Triple Room, adalah kamar yang meemiliki double bed untuk dua orang ditambah dengan extra bed. /. Tipe kamar menurut jumlah ruangan. 02 Junior Suite Room, adalah sebuah kamar besar yang terdiri dari ruang tidur dan ruang tamu. /2Suite Room, adalah kamar yang terdiri dari dua bagian, yaitu kamar tidur untuk dua orang ditambah ruang tamu, ruang makan, dan sebuah dapur kecil. $2 President Suite Room, adalah kamar yang terdiri dari tiga kamar besar, yaitu kamar tidur tamu, kamar tamu, ruang makan, dan sebuah dapur kecil. $. Tipe kamar menurut posisi dan kedekatan kamar. &1( Connecting Room, adalah kamar yang terdiri dari dua buah kamar berdekatan, dan antara kamar yang satu dengan yang lain dihubungkan oleh sebuah pintu. &2( Adjoining Room, adalah dua buah kamar yang berdekatan dan tidak mempunyai pintu penghubung atau side b side. (. Tipe kamar menurut arah hadap kamar. 02 !nside Room, adalah kamar-kamar yang menghadap ke bagian belakang hotel "#acing t$e bac%&. /2'utside Room, adalah kamar-kamar yang menghadap ke jalan raya "#acing t$e street&. $2 (anais, adalah kamar-kamar dengan teras&balkon yang berlokasi menghadap ke kolam atau kebun. (2Cabana, adalah kamar-kamar yang berlokasi di kawasan pantai atau kolam renang. !amar ini dilengkapi dengan atau tanpa tempat tidur. ?okasi kamar biasanya terpisah dari gedung utama "main building&. G. Tipe kamar menurut peruntukan penghuni.
40
&1(
)ouse *sed Room, adalah kamar yang diperuntukkan bagi
staf hotel yang mempunyai otoritas dan digunakan untuk tempat tinggal dalam jangka waktu tertentu karena dinas. engan demikian terdapat berbagai macam tipe kamar sesuai dengan kebutuhan, keadaan, dan kondisi tapak masing-masing hotel. Setiap hotel apalagi pada hotel berbintang, harus memiliki kamar dengan tipe-tipe tertentu disesuaikan dengan kelasnya. Tipe kamar dapat menjadi acuan macam hunian yang seperti apa yang akan ditawarkan dalam perencanaan hotel resor. 2.1.,.
Jeni!*Jeni! Hotel " 9enis-jenis hotel dapat dilihat dari berbagai aspek. 9enis hotel
menentukkan bagaimana hotel tersebut memposisikan dirinya dalam fasilitas dan pelayanan tambahannya diluar standar pelayanan hotel yang sudah ditetapkan. Berikut jenis-jenis hotel berdasarkan lokasi dimana hotel dibangun 1 +. Cit )otel 4otel yang berlokasi di perkotaan, biasanya diperuntukkan bagi masyarakat yang bermaksud tinggal untuk sementara. Cit )otel disebut juga sebagai hotel transit karena biasanya dihuni oleh para pelaku bisnis yang memanfaatkan fasilitas dan pelayanan bisnis yang disediakan oleh hotel tersebut. . Residential )otel 4otel yang berlokasi di pinggiran kota besar yang jauh dari keramaian kota, tetapi mudah mencapai tempat-tempat kegiatan usaha. 4otel ini berlokasi di daerah-daerah tenang, terutama karena diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin tinggal dalam waktu lama, dilengkapi dengan fasilitas tempat tinggal yang lengkap. $. Resort )otel 4otel yang berlokasi di daerah dengan pemandangan yang indah seperti di daerah pegunungan biasa disebut mountain $otel, atau di tepi pantai biasa disebut beac$ $otel, di tepi danau biasa disebut la%e $otel, atau di tepi aliran sungai biasa disebut ri-er $otel. 4otel seperti ini terutama diperuntukkan bagi keluarga yang ingin beristirahat pada hari-hari libur atau bagi mereka yang ingin berekreasi. 3
###.stud!oars!te'tur-uh.tr!pod.com $ 11 %ebruar! 2011 &d!olah 'embal! oleh penul!s(
41
4. "otel "otor )otel& 4otel yang berlokasi di pinggiran atau di sepanjang jalan raya yang
menghubungkan satu kota dengan kota besar lainnya, atau di pinggiran jalan raya dekat dengan pintu gerbang atau batas kota besar. 4otel ini diperuntukkan sebagai tempat istirahat sementara bagi mereka yang melakukan perjalanan dengan menggunakan kendaraan umum atau mobil sendiri. 6leh karena itu hotel ini menyediakan fasilitas garasi mobil. "enurut jumlah kamarnya, jenis hotel dibagi menjadi $ kategori. Small $otel adalah hotel dengan jumlah kamar paling rendah, maksimal /G kamar. edium $otel adalah hotel dengan jumlah kamar menengah, yaitu antara /+ H /:: kamar. (arge $otel adalah hotel dengan jumlah kamar tertinggi, yaitu minimal $)) kamar. Sedangkan menurut lokasinya, hotel dibedakan menjadi downtown $otel, suburban $otel, dan urban $otel. Downtown $otel adalah hotel yang lokasinya berdekatan dengan pusat perdagangan dan perbelanjaan. Suburban $otel adalah hotel yang lokasinya berada di pinggir kota. Sedangkan urban $otel adalah hotel yang berada jauh dari pusat kota, untuk wisata dan rekreasi. engan demikian berdasarkan jenis-jenis hotel yang ada, perencanaan dan perancangan hotel resor yang akan dibangun merupakan jenis beac$ resort $otel atau hotel resor yang teletak di tepi pantai. "enurut jumlah kamarnya hotel resor di Pantai Siung merupakan medium $otel . Sedangkan menurut lokasinya termasuk urban $otel. Perencanaan hotel resor cenderung berpedoman pada beac$ resort $otel, medium $otel dan urban $otel yang sudah lebih dulu muncul. 2.1.-.
Re!u)e engan demikian berasarkan tinjauan terhadap hotel, diantaranya
mencakup pengertian hotel, sejarah perhotelan, karakteristik hotel, klasifikasi hotel, macam tipe hunian hotel dan jenis-jenis hotel, hotel dapat dijelaskan secara umum berkaitan dengan aspek perencanaan dan perancangan bangunannya. "asing-masing poin pada penjelasan hotel memberikan gambaran dasar tentang bagaimana merancang sebuah hotel berdasarkan arti, sejarah, karakter, klasifikasi, tipe hunian dan jenisnya. 2.2.
Tinjauan Hotel
42
Tinjauan mengenai hotel membahas hal-hal yang berhubungan dengan hotel.
"ulai
dari
pengertian
hotel,
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
keberadaanya beserta tanggapannya, karakteristik dan klasifikasi hotel, dan prinsip desain hotel. Adapun pembahasan tersebut menjadi pedoman dan referensi bagi proses perencanaan dan perancangan hotel resor di Pantai Siung. 2.2.1.
Pengertian Hotel 4otel secara kebahasaan terdiri dari dua suku kata, yaitu hotel dan.
Pengertian hotel sudah dijabarkan sebelumnya, yaitu bangunan yang menyediakan jasa penginapan ditambah makan dan minum serta dapat ditambahkan jasa lainnya yang dikelola secara komersial. Berikut beberapa pengertian resor menurut beberapa pakar dan instansi 1 0. 5esor adalah suatu perubahan tempat tinggal untuk sementara bagi seseorang di luar tempat tinggalnya dengan tujuan antara lain untuk mendapatkan kesegaran jiwa dan raga serta hasrat ingin mengetahui sesuatu. apat juga dikaitkan dengan kepentingan yang berhubungan dengan kegiatan olahraga, kesehatan, kon>ensi, keagamaan serta keperluan usaha lainnya. "Dirjen Pariwisata , Pariwisata Tana$ air !ndonesia, $al. +/, 0o-ember, +122& /. 5esor adalah sebuah tempat menginap dimana mempunyai fasilitas khusus untuk kegiatan bersantai dan berolahraga seperti tenis, golf, spa, trac%ing , dan jogging , bagian concierge berpengalaman dan mengetahui betul lingkungan resor, bila ada tamu yang mau $itc$3$i%ing berkeliling sambil menikmati keindahan alam sekitar. Sebuah resor sebaiknya mempunyai lahan yang ada kaitannya dengan obyek wisata, oleh sebab itu sebuah hotel resor berada pada perbukitan, pegunungan, lembah, pulung kecil dan juga pinggiran pantai. "0oman.S. Pendit. !lmu Pariwisata, Ja%arta 4 A%ademi Pariwisata Trisa%ti, +111& $. 5esor adalah sebuah kawasan yang terencana yang tidak hanya sekedar untuk menginap tetapi juga untuk istirahat dan rekreasi. C$uc% 5. 6ee, Resort De-elopment and anagement, 7atson36uptil Publication +122,$& Tael 2.2. 'atri#! Pengertian Re!or
43
Su)er irjen
/ung!i Tempat tinggal
0o#a!i i luar tempat tinggal sebenarnya
Pariwisata #yoman S.
sementara Tempat menginap
?ahan yang ada kaitannya dengan
Pendit
dengan fasilitas khusus
obyek wisata pegungungan, bukit,
"enginap, istirahat dan
lembah, pinggir pantai2 !awasan terencana
=ee
rekreasi Sumber4 Analisis Penulis
ari beberapa pengertian tersebut ditemukan beberapa kata kunci yang membentuk pengertian resor yang lebih menyeluruh. Adapun resor dapat diartikan sebagai kawasan terencana yang terletak pada lahan yang ada kaitannya dengan obyek wisata, yang memiliki fungsi sebagai tempat menginap, istirahat dan rekreasi dengan tambahan fasilitas khusus. @asilitas khusus dapat berupa fasilitas olahraga, kesehatan, kon>ensi, keagamaan serta keperluan usaha lainnya. engan demikian hotel resor dapat diartikan sebagai bangunan atau kawasan terencana yang berlokasi pada lahan yang ada kaitannya dengan obyek wisata. Bangunan atau kawasan ini menyediakan jasa penginapan, makan dan minum, fasilitas rekreasi dan istirahat. Tambahan fasilitas yang dapat disertakan yaitu fasilitas khusus dan fasilitas lain yang dikelola secara komersial. 2.2.2.
/a#tor Penea 'un(ulna Hotel @aktor penyebab timbulnya hotel adalah alasan dibalik dibangunnya
sebuah hotel. @aktor penyebab ini penting untuk diketahui karena dari mengapa hotel dibangun baru dapat diketahui bagaimana hotel dibangun. @aktor-faktor penyebab menjawab bagaimana seharusnya hotel dibangun agar faktor-faktor tersebut dapat dipenuhi. Berikut faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya fasilitas hotel, yaitu 1 1. Berkurangnya waktu istirahat ( Bagi masyarakat kota kesibukan mereka akan karyawanan selalu menyita waktu mereka untuk dapat beristirahat dengan tenang dan nyaman. "aka muncul hotel resor sebagai sebuah penginapan dengan 4
)urn!as!h$ *r!. 2009. Prinsip Hotel Resor. +a'arta.
44
konsep sebagai tempat berlibur dan melepas ketegangan atau kesibukan kerja dan menikmati perubahan suasana sehari-hari dengan tujuan mendapatkan pengalaman baru. 4al ini yang mendasari munculnya bentuk-bentuk kegiatan yang disediakan oleh resor berupa fasilitas-fasilitas rekreasi, olahraga dan sebagainya yang tujuannya sebagai sarana melepas ketegangan. /. !ebutuhan manusia akan rekreasi "anusia pada umumnya cenderung membutuhkan rekreasi untuk dapat bersantai dan menghilangkan kejenuhan yang diakibatkan oleh akti>itas mereka. "aka muncul hotel resor yang mengutamakan relaksasi, pengalaman yang unik dan atraksi yang ditawarkan. 4otel resor dituntut untuk menyediakan berbagai fasilitas rekreasi dan pengisi
waktu senggang. Bahkan
beberapa
grup hotel
resor
menjadikannya sebagai konsep utama, seperti sebuah hotel resor di tengah perkebunan teh, dimana setiap harinya para tamu mengikuti kegiatan para pemetik daun teh. $. !esehatan =ejala-gejala stress dapat timbul akibat pekerjaan yang melelahkan sehingga dapat mempengaruhi kesehatan tubuh manusia. Fntuk dapat memulihkan kesehatan dibutuhkan kesegaran jiwa dan raga, yang dapat diperoleh di tempat berhawa sejuk dan berpemandangan indah yang
disertai
dengan
akomodasi
penginapan
sebagai
sarana
peristirahatan. !mage fisik bangunan dari hotel resor didukung oleh keaslian alam dan komunitas lingkungan sekitar dapat menjadi sarana untuk mendapatkan pengalaman.
45
!eberadaan potensi alam yang indah dan sejuk sangat sulit didapatkan di daerah perkotaan yang penuh sesak dan polusi udara. engan demikian keinginan masyarakat perkotaan untuk menikmati potensi alam menjadi permasalahan tersendiri. 6leh sebab itu hotel resor menawarkan pemandangan alam yang indah dan bebas polusi. Penciptaan lingkungan yang bersahabat dengan alam dapat dilakukan dengan konser>asi karakteristik sumber-sumber alam dan potensi yang ada, peningkatan mutu lingkungan, dan peningkatan pengenalan terhadap lingkungan. engan demikian berdasarkan faktor penyebabnya, latar belakang untuk membangun sebuah hotel didasarkan pada hal-hal seperti kebutuhan akan rekreasi melepaskan diri dari rutinitas perkotaan. Inti yang dapat diambil dari faktor-faktor tersebut adalah masalah waktu istirahat, kebutuhan akan rekreasi, kesehatan dan keinginan menikmati alam. Pada akhirnya perencanaan sebuah hotel juga harus berdasarkan keempat inti persoalan tersebut. 2.2.".
Kara#teri!ti# Hotel !arakteristik hotel merupakan sifat khusus dari hotel yang tidak dimiliki
oleh jenis-jenis hotel lainnya. !arateristik hotel merupakan hal yang harus dipahami sebelum membuat perencanaan sebuah bangunan hotel. Bangunan hotel dibangun berdasarkan sifat atau karakter dari industri hotel tersebut. !arakteristik hotel adalah sifat yang membedakan hotel dengan jenis hotel lainnya. Berikut beberapa karakteristik hotel1 0. ?okasi "enurut ?awson 0::G2 hotel resor berlokasi di tempat-tempat berpemandangan indah, pegunungan, tepi pantai dan sebagainya, yang tidak dirusak oleh keramaian kota, lalu lintas yang padat dan bising, hutan beton dan polusi perkotaan. !riteria lokasi hotel ini terkesan bersembunyi, jauh di sudut-sudut pulau atau gunung. ?okasi berperan penting untuk hotel ini, karena setiap ruang harus memiliki -iew. /. @asilitas Boid dan ?awson 0:%%2 menyebutkan bahwa moti>asi pengunjung untuk bersenang-senang dengan mengisi waktu luang menuntut ketersedianya fasilitas pokok serta fasilitas rekreatif indoor dan
46
outdoor . @asilitas pokok adalah ruang tidur sebagai 8ona pri>asi. @asilitas rekreasi outdoor meliputi kolam renang dan penataan landscape. @asilitas outdoor juga mengikuti lokasi obyek wisatanya, jika hotel resor terletak di pantai fasilitas dapat berupa sunbat$, permaianan dengan media pasir, permaianan olahraga pantai, permainan dengan media air dan alat, permainan olahraga air atau hanya sekedar menikmati sunset atau sunrise. $. Arsitektur dan Suasana 6rang-orang yang berkunjung ke hotel resor cenderung mencari akomodasi dengan arsitektur dan suasana yang khusus dan berbeda dengan jenis hotel lainnya. 4otel resor memberikan kesempatan bagi tamu-tamu
untuk
menjelajahi
perasaan
lokal
dengan
bebas.
!eberhasilan hotel resor terletak pada perpaduan antara alam dengan buatan, sehingga tetap mempertimbangkan faktor kenyamanan tanpa menghilangkan
kepribadian
komunitas
setempat.
'isatawan
pengguna hotel resor cenderung memilih suasana yang nyaman dengan arsitektur yang mendukung tingkat kenyamanan dengan tidak meninggalkan citra yang bernuansa etnik. (. Segmen Pasar Sasaran yang ingin dijangkau adalah wisatawan atau orang-orang yang ingin berlibur, bersenang-senang, menikmati pemandangan alam, pantai, gunung dan tempat-tempat lainnya yang memiliki panorama yang indah. Sasaran seperti ini menginginkan tingkat pri>asi yang tinggi. Pri>asi bahkan dapat menjadi konsep dasar sebuah hotel resor, seperti pada 5esor Amanjiwo di Borobudur. engan demikian berdasarkan karakteristiknya hotel selalu berada di tempat yang memiliki pemandangan indah, dengan fasilitas rekreasi dan hiburan. Sebuah hotel memiliki nuansa arsitektur yang khusus dan berbeda dengan jenis hotel lainnya dengan segmen pasar adalah orang-orang yang sedang liburan atau bisa disebut juga wisatawan. Perencanaan dan perancangan hotel hendaknya memperhatikan dan memberi ruang pemikiran khusus bagi beberapa karakteristik tersebut.
47
2.2.$.
Prin!i+ e!ain Hotel Penekanan perencanaan hotel yang diklasifikasikan sebagai hotel dengan
tujuan rekreasi adalah adanya kesatuan antara bangunan dengan lingkungan sekitarnya, sehingga dapat diciptakan harmonisasi yang selaras.G Selain itu, juga diperhatikan pula bahwa suatu tempat yang sifatnya rekreatif akan banyak dikunjungi wisatawan pada waktu-waktu tertentu, yaitu pada hari libur. Prinsip desain hotel membahas tentang cara berpikir dan aspek-aspek yang harus melandasi pemikiran dalam merencanakan hotel. Setiap lokasi yang akan dikembangkan sebagai suatu tempat wisata memiliki karakter yang berbeda, yang memerlukan pemecahan yang khusus. Perencanaan sebuah hotel perlu memperhatikan prinsip-prinsip desain sebagai berikut+ 1 0. !ebutuhan dan persyaratan indi>idu dalam melakukan kegiatan wisata. 02Suasana yang tenang dan mendukung untuk istirahat, selain fasilitas olah raga dan hiburan. /2 Aloneness kesendirian2 dan pri>asi, tetapi juga adanya kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain berpartisipasi dalam akti>itas kelompok. $2Berinteraksi dengan lingkungan, dengan budaya baru, dengan negara baru dengan standar kenyamanan rumah sendiri. /. Pengalaman unik bagi wisatawan 02!etenangan, perubahan gaya hidup dan kesempatan untuk relaksasi. /2!edekatan dengan alam, matahari, laut, hutan, gunung, danau dan sebagainya. $2"emiliki skala yang manusiawi. (2apat melakukan akti>itas yang berbeda seperti olahraga dan rekreasi. G2!eakraban dalam hubungan dengan orang lain diluar lingkungan kerja. +2Pengenalan terhadap budaya dan cara hidup yang berbeda 5
Lawson, Fred. Hotel and Resor, Planning, Design and Refubishment . Watson-Guptil Publication Ltd 6
Lawson, Fred. Hotel and Resor, Planning, Design and Refubishment . Watson-Guptil Publication Ltd
4"
$. "enciptakan suatu citra wisata yang menarik 02"emanfaatkan sumber daya alam dan kekhasan suatu tempat sebaik mungkin. /2"enyesuaikan fisik bangunan terhadap karakter lingkungan setempat. $2Pengolahan terhadap fasilitas yang sesuai dengan tapak dan iklim setempat. engan demikian prinsip untuk merancang hotel harus memperhatikan kebutuhan pelaku, penciptaan hal-hal yang unik dan penciptaan suatu citra wisata yang menarik. Penekanan perencanaan hotel yang diklasifikasikan sebagai hotel dengan tujuan plesir dan rekreasi adalah adanya kesatuan antara bangunan dengan lingkungan sekitarnya, sehingga dapat diciptakan harmonisasi yang selaras. Selain itu diperhatikan pula bahwa suatu tempat yang sifatnya rekreatif akan banyak dikunjungi wisatawan pada waktu-waktu tertentu. Setiap aspeknya harus dipehatikan dengan detail tentang bagaimana menerapkannya
ke dalam
perancangannya. 2.2.&.
Re!u)e engan demikian berdasarkan tinjauan hotel, diantaranya mencakup
pengertian hotel, faktor penyebab munculnya hotel, karakteristik hotel, dan prinsip desain hotel, secara umum sudah mampu menjelaskan hotel berkaitan dengan aspek perencanaan dan perancangan bangunannya. "asing-masing poin pada penjelasan hotel memberikan gambaran dasar tentang bagaimana merancang sebuah hotel berdasarkan arti, sebab kemunculan, karakter dan pinsip desainnya. 2.".
Tinjauan Pela#u Tinjauan pelaku adalah pembahasan mengenai pelaku yang berkaitan
secara langsung dengan hotel. Berdasarkan fungsinya pelaku dalam hotel terbagi atas dua kelompok, yaitu pelaku sebagai konsumen dan pelaku sebagai penyedia jasa atau produsen. Pelaku sebagai konsumen dibagi lagi menjadi dua berdasarkan faktor kedatangannya, yaitu tamu hotel dan pengunjung. Pelaku sebagai penyedia jasa juga dibagi lagi berdasarkan cara bekerjanya, yaitu pengelola dan karyawan. Berikut tinjauan pelaku yang meliputi wisatawan, pengunjung, pengelola dan karyawan 1
49
".1.1.
Tinjauan Ta)u Hotel Tinjauan tamu hotel merupakan identifikasi pelaku secara khusus
terhadap wisatawan. Tamu hotel dapat digeneralisasikan sebagai wisatawan karena orang yang menginap di hotel pasti merupakan seorang wisatawan. Tinjauan yang dilakukan meliputi pengertian wisatawan, tipe wisatawan dan kegiatan
wisatawan
dalam
hotel. Aspek-aspek
dalam
perencanaan
perancangan hotel sebagian besar berisi tentang bagaimana cara untuk
dan dapat
melayani wisatawan dengan memuaskan /.$.0.0. Pengertian 'isatawan Tamu hotel dapat disebut juga sebagai wisatawan, karena orang yang menginap pada hotel disebut wisatawan. 'isatawan adalah salah satu pelaku yang termasuk dalam kategori konsumen pada hotel resor. 'isatawan adalah pelaku yang paling diperhatikan kebutuhannya karena kebutuhan wisatawan adalah faktor penyebab munculnya hotel resor. !ebutuhan utama wisatawan adalah untuk berlibur dan melepas ketegangan dan menikmati perubahan suasana sehari-hari dengan tujuan mendapatkan pengalaman baru dan menikmati potensi alam yang ditawarkan suatu hotel resor.
Berikut pengertian wisatawan menurut beberapa pakar 1 +. *daana *nited Tourism 'isatawan adalah orang yang melakukan perjalanan untuk berlibur, berobat, berbisnis, berolahraga serta menuntut ilmu dan mengunjungi tempat-tempat yang indah atau sebuah negara tertentu. . 7orld Tourism 'rgani8ation 'T62 'isatawan adalah orang yang melakukan perjalanan ke sebuah daerah atau negara asing dan menginap minimal /( jam atau maksimal enam bulan di tempat tersebut. /. !nternational *nion o# '##icial Tra-el 'rgani8ation IF6T62 'isatawan adalah setiap orang yang datang ke suatu negara atau tempat tinggal lain untuk tinggal sementara, sekurang-kurangnya /( jam dan biasanya dengan maksud apapun keperluan rekreasi, liburan, kesehatan, study, keagamaan, dan olahraga2 kecuali untuk melakukan pekerjaan yang menerima upah.
50
engan demikian berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa wisatawan adalah orang-orang yang melakukan kegiatan perjalanan ke tempat lain dan tinggal sekurang-kurangnya /( jam atau maksimal + bulan di tempat tersebut dengan tujuan memperoleh kesenangan. !egiatan yang termasuk dalam kegiatan wisatawan adalah keperluan rekreasi, liburan, studi , keagamaan dan olahraga, dan tidak untuk bekerja, menetap, atau bahkan mencari nafkah. /.$.0./. 9enis-9enis 'isatawan 9enis-jenis wisatawan merupakan
penggolongan jenis
wisatawan.
Penggolongan muncul karena kondisi psikologi dan sosial manusia. "enurut pandangan psikologi, wisata adalah sebuah sarana memanfaatkan waktu luang untuk menghilangkan tekanan kejiwaan akibat pekerjaan yang melelahkan dan kejenuhan. Adapun ilmu sosiologi menilai wisata sebagai rangkaian hubungan yang dijalin oleh pelancong yang bermukim sementara di suatu tempat dengan penduduk lokal. ari pandangan ilmu tersebut wisatawan dapat dikatakan sebagai akibat dati sifat alami manusia yang butuh hiburan dan hubungan sosial. 4otel resor merupakan hotel yang terletak di kawasan wisata, dengan sebagian besar pengunjung yang menginap tidak melakukan kegiatan usaha. 4otel resor difungsikan sebagai tempat persitirahatan yang menawarkan pengalaman yang unik yang berbeda dengan lingkungan sehari-hari. 'isatawan yang berkunjung mempunyai motif yang berbeda-beda satu sama lain. Akan tetapi dalam lingkup hotel resor, sasaran pengunjung dikhususkan pada wisatawan dengan moti>asi fisik, moti>asi rekreasi dan moti>asi budaya. 0. 'isatawan dengan moti>asi fisik, adalah wisatawan
dengan
kebutuhan badaniah, seperti kebutuhan akan istirahat dan juga kesehatan. /. 'isatawan dengan moti>asi rekreasi, adalah wisatawan yang memiliki tujuan untuk memulihkan kesegaran jasmani dan rohani dengan melakukan kegiatan berupa olahraga, membaca dan melakukan hobi, serta dapat juga diisi dengan perjalanan tamasya singkat untuk menikmati keadaan di sekitar tempat menginap, atau dengan sekedar bersantai-santai dan menikmati hari libur.
51
$. 'isatawan dengan moti>asi sosial budaya, adalah wisatawan yang mengunjungi suatu tempat untuk menyaksikan dan menikmati atraksi berupa pemandangan alam, flora dan fauna, upacara keagamaan, pertunjukkan seni atau hanya sekedar untuk memahami dan mengetahui sesuatu yang baru. engan demikian berdasarkan penggolongan wisatawan tersebut, jenis wisatawan yang mungkin mengunjungi sebuah resor adalah jenis wisatawan yang ingin mengetahui hal-hal baru dan merasakan suasana alam. 'isatawan yang mungkin datan ke hotel resor adalah jenis wisatawan dengan dengan motif fisik, motif rekreasi dan budaya. Sehingga perencanaan hotel resor harus mampu mewadahi moti>asi dari wisatawan.
2.3.1.3. !arakteristik 'isatawan !arakteristik hotel merupakan sifat khusus yang dimiliki wisatawan dan
tidak dimiliki oleh pelaku-pelaku lainnya. !arateristik wisatawan merupakan hal yang harus diperhatikan sebelum membuat perencanaan sebuah bangunan hotel karena perencanaan bangunan tergantung dari pelaku dan kegiatan yang dilakukannya, dimana kegiatan pelaku berdasar dari karakteristik pelaku tersebut. !arakteristik wisatawan dapat dibedakan menurut sifat dan perilaku manusia sebagai berikut 1 Tael 2.". Kara#teri!ti# 3i!ata4an Bera!ar#an Si%at an Perila#u
Si%at Bebas
Perila#u
tidak menghalangi pandangannya terhadap sesuatu yang diminatinya. !adang tekanan yang diberikan oleh ruang membuatnya melewati batas keruangan. Santai Suka mencari tempat untuk beristirahat. Sedapat mungkin menikmati Aktif
setiap hal menarik yang dilihatnya selama masih dalam jangkauan. Banyak melakukan kegiatan fisik dengan memanfaatkan fasilitasfasilitas yang ada.
52
5iang
"enikmati semua pemandangan dan atraksi yang ada serta tidak suka dibatasi. Sumber4 Analisis Penulis
engan demikian berdasarkan sifat dan perilakunya, karakteristik wisatawan dibagi ke dalam sifat-sifat bebas, santai, aktif dan riang. Setiap sifat saling berkaitan namun membutuhkan penanganan yang berbeda. alam perencanaan dan perancangan hotel resor, penanganan terhadap setiap karakter wisatawan dipadukan ke dalam satu konsep perancangan.
/.$.0.(. !egiatan 'isatawan dalam 4otel 5esor !egiatan wisatawan dalam hotel resor merupakan hal yang dilakukan oleh wisatawan selama tinggal pada hotel resor. !egiatan wisatawan dapat diidentifikasi sejak pertama kali dia datang, saat mulai masuk ke lingkungan resor hingga wisatawan keluar atau c$ec% out. 'isatawan di dalam hotel resor membutuhkan kenyamanan, kesempatan beristirahat dengan tenang, hiburan dan rekreasi yang mampu menghibur dan menghilangkan perasaan penat semasa berada di dalam rutinitas hidup. Selain itu wisatawan juga membutuhkan pri>asi selama tinggal di dalam kamar, serta kepuasan fisik dan mental. Berdasarkan kebutuhan tersebut, kegiatan wisatawan secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu 1 1. !egiatan menginap dan beristirahat !egiatan menginap dan istirahat merupakan tanggapan dari rutinitas dan kesibukan selama berkerja atau berakti>itas dalam rutinitas seharihari. "enginap dilakukan di kamar, namun agar menginap dan istirahat menjadi satu kesatuan akti>itas maka kamar tempat menginap juga harus mampu membuat wisatawan merasa nyaman, yaitu dengan memberikan
pemandangan
yang
indah.
Berdasarkan
tingkat
pergerakan, kelompok kegiatan ini sendiri dibagi menjadi dua, yaitu 1 02!egiatan dalam ruang tidur dengan melakukan sedikit gerakan, misalnya dengan melihat pemandangan luar dan akti>itas normal manusia seperti makan, minum, mandi dan buang air. Bisa juga
53
ditambah dengan kegiatan yang sudah menjadi kebiasaan, seperti membaca,
duduk-duduk,
meregangkan
tubuh,
atau
sekedar
berolahraga ringan. /2!egiatan yang tidak melakukan gerak aktif, misalnya tidur dan istirahat total, baik itu secara fisik ataupun mental. 2. !egiatan rekreasi dan relaksasi !egiatan rekreasi dan relaksasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengisi waktu santai. !egiatan rekreasi dan relaksasi sifatnya menghibur dan memberikan pengalaman unik atau baru. !egiatan rekreasi dan relaksasi bisa berupa olahraga, menikmati potensi sekitar, menikmati layanan khusus dari resor dan lain-lain. !egiatan rekreasi dan relaksasi terjadi pada ruang publik. engan demikian kegiatan wisatawan dapat dibagi menjadi dua, yaitu menginap dan rekreasi. ua kegiatan ini mencerminkan dua ciri manusia yang butuh pri>asi dan hubungan dengan manusia dan lingkungan. ua macam kegiatan dasar ini dapat diturunkan menjadi bermacam-macam kegiatan sesuai dengan minat dan tujuan pembangunan hotel resor secara khusus. 2.".2.
Tinjauan Pengunjung Tinjauan pengunjung merupakan pembahasan mengenai pengunjung
hotel resor berkaitan dengan kegiatan yang dilakukakannya di lingkungan hotel resor. !egiatan yang dilakukan dimulai dari saat pengunjung memasuki lingkungan hotel resor hingga saat pengunjung keluar meninggalkan lingkungan hotel resor. !egiatan yang dilakukan pengunjung merupakan dasar perancangan dari fasilitas rekreasi dan relaksasi hotel resor. Pengunjung tidak sama dengan wisatawan. Pengunjung disebut juga sebagai pelancong atau exscursionist . Pelancong adalah orang yang melakukan kegiatan bepergian ke tempat lain di luar tempat tinggalnya untuk liburan, mencari hiburan atau berekreasi dengan waktu tinggal kurang dari /( jam. Pengunjung sebuah hotel resor diartikan sebagai orang-orang yang mengunjungi hotel resor untuk menikmati fasilitas yang ditawarkan hotel ini, namun tidak menggunakan fasilitas penginapan. Pengunjung hanya memanfaatkan fasilitas rekreasi dan hiburan yang disediakan oleh hotel resor. @asilitas yang dapat dinikmati oleh pengunjung
54
berupa fasilitas yang bersifat publik. @asilitas yang dimaksud misalnya kolam renang umum, taman bermain, restoran dan bar, fasilitas tempat pernikahan dan tempat meditasi. Selain itu pengunjung juga dapat menikmati fasilitas yang berupa paket kegiatan, seperti panjat tebing, $i%ing , wisata melaut bersama nelayan, wisata agriculture dengan mengamati dan belajar cara-cara bertani. !egiatan yang dilakukan pengunjung dapat berbagai macam, tergantung fasilitas dan sarana kegiatan apa yang ingin dilakukannya. #amun secara umum alur pergerakan kegiatan pengunjung adalah datang ke lingkungan hotel resor, melakukan registrasi atau mendaftar pada fasilitas yang dimaksud, membayar dapat dilakukan di depan atau di belakang, menunggu dan kemudian menikmati fasilitas atau sarana kegiatan yang dimaksud hingga selesai lalu pulang. engan demikian berdasarkan pembahasan mengenai pengertian, identifikasi pengunjung, fasilitas dan sarana kegiatan yang dibutuhkan dan alur kegiatan yang dilakukan, pengunjung merupakan salah satu pelaku yang mempengaruhi perencanaan dan perancangan hotel resor dalam 8ona fasilitas tambahan yang bersifat publik. !ebutuhan dan kegiatan pengunjung menjadi pertimbangan dalam proses perancangan beberapa area rekreasi publik. ".1.".
Tinjauan Pengelola Tinjauan pengelola merupakan pembahasan mengenai orang-orang yang
mengelola hotel resor berkaitan dengan kegiatan yang dilakukakannya di lingkungan hotel resor. !egiatan yang dilakukan dimulai dari saat pengelola memasuki lingkungan hotel resor hingga keluar meninggalkan lingkungan hotel resor. !egiatan yang dilakukan pengelola merupakan dasar perancangan dari 8ona pengelola. Pengelola diartikan sebagai orang yang bekerja dibalik hotel resor. 6rang-orang yang melakukan pengelolaan secara profesional hingga hotel resor dapat berjalan dengan lancar. Pengelola dapat dimulai dari manajer utama, lalu manajer pada tiap-tiap di>isinya. !ompetensi seorang pengelola adalah orang yang melakukan pekerjaan menggunakan manajemen berpikir dengan keahlian ilmu khusus.
55
Berikut orang-orang yang termasuk dalam kelompok pengelola beserta deskripsi pekerjaannya secara umum 1
Tael 2.$. Pengelola an e!#ri+!i Pe#erjaan
Pengelola "anajer Ftama
e!#ri+!i Kara4anan "emastikan hotel resor berjalan dengan lancar dan
Asisten manajer
bertanggung jawab terhadap pemilik "embantu dan menggantikan manajer utama jika
Sekretaris i>isi Personalia i>isi !euangan i>isi Pemasaran i>isi 4umas i>isi Pembelian &
berhalangan "embuat laporan dan mengatur jadwal pengelola "engatur karyawan pada hotel resor "engatur dan membuat laporan keuangan "engatur promosi dan publikasi "engatur hubungan dengan masyarakat sekitar "engatur pembelian dan pengadaan barang
Pengadaan Barang Sumber4 Prinsip )otel Resor $alaman 9: diolah kembali oleh penulis2
Setiap usaha yang dikelola secara profesional memiliki struktur organisasi yang jelas. 4otel resor juga memiliki struktur pengelola yang jelas sehingga operasional hotel resor dapat berjalan dengan baik. Berikut struktur organisasi pengelola hotel 1
5a)ar 2.1. Bagan Stru#tur Organi!a!i Pengelola Hotel
Sumber4 Prinsip )otel Resor $alaman 9: diolah kembali oleh penulis2
engan demikian berdasarkan fungsinya pada hotel resor, pengelola merupakan salah satu pelaku yang mempengaruhi perencanaan dan perancangan
56
hotel resor dalam 8ona kantor pengelola. Pekerjaan yang dilakukan pengelola diwadahi dalam sebuah 8ona khusus. !egiatan pengelola menjadi pertimbangan dalam melakukan proses perancangan khusus pada bangunan kantor pengelola. ".2.$. Tinjauan Kara4an Tinjauan karyawan merupakan pembahasan mengenai orang-orang yang bekerja pada hotel resor berkaitan dengan kegiatan pelayanan atau ser>is yang dilakukannya di lingkungan hotel resor. !aryawan diartikan sebagai orang yang bekerja pada hotel resor, yang langsung berhubungan dengan konsumen. 6rangorang yang melakukan pengelolaan secara profesional hingga hotel resor dapat berjalan dengan lancar. !aryawan merupakan orang yang melakukan pekerjaan pelayanan dan jasa dengan menggunakan keterampilan atau tenaga, tujuannya adalah melayani keinginan dan kebutuhan tamu hotel resor dengan sebaik baiknya. Berikut macam-macam karyawan beserta deskripsi pekerjaan yang dilakukannya 1 Tael 2.&. Kara4an an e!#ri+!i Pe#erjaan
Kara4an cleaning
e!#ri+!i Pe#erjaan membersihkan fasilitas publik
ser-ice laundr room ser-ice bellbo resepsionis reser>asi informasi kasir koki barista pramusaji teknisi keamanan
mencuci pakaian mengurus kamar dan tamu mengantarkan dan membawakan barang menerima tamu menerima pemesanan kamar dan fasilitas memberikan informasi mengeluarkan tagihan dan menerima pembayaran memasak membuat minuman mengantarkan makanan melakukan perawatan bangunan menjaga keamanan
Sumber4 Prinsip )otel Resor $alaman 9: diolah kembali oleh penulis2
57
Secara struktural karyawan berada di bawah pengelola. Pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan diatur dan dikelola oleh kepala di>isi tiap bidangnya. Berikut fungsi dan kedudukan karyawan dalam struktur organisasi usaha hotel.
5a)ar 2.2. Bagan Stru#tur Organi!a!i U!aha Hotel
Sumber4 Prinsip )otel Resor $alaman 9:
engan demikian berdasarkan pembahasan
mengenai pengertian,
identifikasi karyawan dan bagian pekerjaan yang dilakukannya, karyawan merupakan salah satu pelaku yang mempengaruhi perencanaan dan perancangan hotel resor dalam 8ona ser>is. !ebutuhan dan kegiatan karyawan menjadi pertimbangan dalam melakukan proses perancangan khusus pada 8ona ser>is. 2.".&.
Re!u)e engan demikian berdasarkan tinjauan terhadap pengertian, kegiatan,
kebutuhan, pelaku hotel resor dapat dibagi menjadi tamu hotel, pengunjung, pengelola dan karyawan. Setiap pelaku memiliki ruang kegiatannya sendiri. 4ubungan kegiatan dari masing-masing pelaku membentuk roda akti>itas dalam lingkungan hotel resor. 2.4. Per!aratan an Kriteria Hotel Re!or Bintang Tiga
5"
Persyaratan dan kriteria hotel resor bintang tiga merupakan standar dan tuntutan yang harus dipenuhi dalam membangun sebuah hotel resor. Persyaratan dan kriteria hotel resor bintang tiga meliputi standar kapasitas, standar hotel kelas bintang tiga yang ditetapkan pemerintah, kebutuhan ruang berdasarkan pelaku kegiatan, organisasi ruang berdasarkan kebutuhan ruangnya, sirkulasi dan pencapaian, persyaratan khusus terkait dengan tuntutan hotel resor bintang tiga dan struktur organisasi usaha hotel resor bintang tiga. 2.$.1.
Ienti%i#a!i Stanar /a!ilita! an Ka+a!ita! Standar fasilitas dan kapaitas adalah persyaratan yang harus dipenuhi
oleh hotel resor. 4al ini dimaksudkan agar pengaturan ruang-ruang dalam bangunan dapat dilakukan dengan maksimal sesuai dengan kelas hotel, yakni kelas hotel bintang tiga. Penataan ruang-ruang pada hotel resor dilakukan berdasarkan fasilitas standar yang diwajibkan dan penambahan fasilitas yang diinginkan, namun dengan kapasitas yang sesuai dengan standar. Terdapat ruang-ruang utama yang wajib harus ada dalam sebuah hotel. 5uang-ruang ini yang menjadi standar sebuah bangunan dapat dikatakan sebuah hotel. Selain penyediaan ruang, juga harus diperhatikan kebutuhan preabot yang ada di dalamnya, karena perabot mendukung eksistensi ruang dalam melayani para tamu. Berikut ruang-ruang utama yang wajib ada dalam sebuah hotel 1 1. ?obi Setiap hotel wajib memiliki lobi untuk umum, besarnya tergantung jumlah kamar yang ada, sehingga dapat dihitung rata-rata orang yang keluar masuk lobi. ?obi biasanya mencerminkan tema dari hotel tersebut. 5uangan ini membentuk kesan pertama bagi tamu hotel. . 6uest Registration 5esepsionis diletakkan di dekat pintu masuk, sehingga tamu bisa langsung menemukan untuk melakukan registrasi kamar. Area ini dilengkapi dengan berbagai perlengkapan sehingga tamu secara cepat dapat mengetahui ruang mana yang kosong, mengetahui waktu kedatangan tamu, tamu yang masuk keluar, atau informasi lainnya. /. Administrati-e Area Area ini diperuntukkan bangi para pengelola hotel untuk kelancaran kegiatan yang ada di dalam hotel. 5uang-ruang administrasi untuk
59
mengelola hotel antara lain ruang manajer dan asisten manajer, ruang sekretaris, ruang keuangan, ruang komputer, ruang surat, dan sebagainya. ;. Restaurant ator, berbicara dengan keras atau terlalu berisik adalah perilaku tamu yang dapat menggangu tamu lainnya. =. 6uest Room 5uang ini adalah ruang inti dari sebuah hotel. ari sinilah ditentukan keuntungan yang mampu sebuah hotel dapatkan. Semakin baik fasilitas yang disediakan semakin tinggi pula harga sebuah kamar. Tamu dapat memilih tipe kamar sesuai kemampuannya. :. Ser-ice Area 5uang ini merupakan ruang ser>is untuk kelancaran kegiatan di hotel, yaitu ruang-ruang untuk melayani tamu seperti dapur, mekanikal, ruang kontrol, dan sebagainya. Berdasarkan !eputusan irektorat 9enderal Pariwisata #o. 0/&F&II&** tangal /G @ebruari 0:** ditentukan standar dan ketetapan hotel, mulai dari kelas hotel bintang satu hingga kelas hotel bintang lima. Berikut standar dan ketetapan kelas hotel bintang tiga berdasarkan !eputusan irektorat 9enderal Pariwisata #o. 0/&F&II&** tangal /G @ebruari 0:** 1 Tael 2.,. Stanar /a!ilita! an Ka+a!ita! Hotel Bintang Tiga
60
No. 0. /. $. (. G +. %. *. :. 0).
Jeni! /a!ilita! !amar Tidur Suite Room ?uas !amar 5uang "akan 5estoran, Bar
Hotel Bintang Tiga "inimal $) kamr / kamar 0* m, /+ m "inimal 0 buah "inimal 0 buah "inimal 0 buah !olam renang, ditambah / sarana lain Perlu minimal 0 ruang 'ajib Perlu
Sumber4 >eputusan Dirjen Pariwisata
2.$.2.
Ienti%i#a!i Keutuhan Ruang !ebutuhan ruang pada hotel resor didapatkan berdasarkan pelaku dan
kegiatan yang dilakukannya pada lingkungan hotel resor. Sesuai dengan identifikasi pelaku yang telah dilakukan, pada hotel resor terdapat ( jenis pelaku yaitu wisatawan, pengunjung, pengelola dan karyawan. Berdasarkan identifikasi pelaku tersebut maka ruang-ruang pada hotel resor dibagi ke dalam ( 8ona, yaitu 8ona pri>at, 8ona publik, 8ona pengelola dan 8ona ser>is. (.0.0.
Jona Pri>at Jona pri>at adalah 8ona yang menampung ruang-ruang bagi wisatawan,
yaitu ruang tidur
dan beristirahat. Perancangan ruang-ruang pri>at ini
mempertimbangkan tingkat hunian yang ada dan prospek pemasaran di masa depan. !amar tidur yang disediakan harus mempertimbangkan kecenderungan jumlah pengunjung di tiap-tiap kamar berkaitan dengan penentuan jumlah kebutuhan tempat tidur sesuai dengan macam tipe hunian hotel. Perancangan ruangHruang pri>at ini juga harus mempertimbangkan tipikal tamu yang menginap, berkaitan dengan kelengkapan yang harus ada pada kamar tidur. Selain itu berdasarkan lamanya waktu tinggal pembagian ruang memungkinkan ruang pri>at terdiri dari ruang tidur, kamar mandi, dan teras atau balkon. Besaran ruang yang tercipta dirancang berdasarkan jenis kamar dan tempat tidur yang disediakan. Berikut skema pembagian ruang 8ona pri>at pada hotel resor 1
6ONA PRI7AT
Fnit 4unian 61
!amar Tidur
!amar "andi
Teras&Balkon 4alaman&Taman 5a)ar 2.". S#e)a 6ona Pri8at
Sumber4 Analisis Penulis
engan demikian berdasarkan pembagian ruang pada 8ona pri>at, ruangruang pri>at terpusat pada satu fungsi yaitu fungsi penginapan. Jona pri>at berlaku pada unit-unit hunian bagi wisatawan. Jona pri>at dirancang dengan pendekatan indi>idualis dimana ruang yang ada hanya diperuntukkan dengan memperhatikan tingkat kenyamanan tinggi bagi pelaku utama yaitu wisatawan. (.0./.
Jona Publik Jona publik merupakan penghubung antara kegiatan ser>is dengan
kegiatan tamu. Jona publik juga merupakan 8ona dimana pengunjung dapat berakti>itas. Perancangan ruang-ruang publik harus mementingkan kebutuhan orang banyak sehingga kompleksitas keinginan yang ada digeneralisasikan. 5uang publik yang merupakan penghubung antara kegiatan ser>is dan tamu dan fasilitas bagi pengunjung adalah sebagai berikut 1 0. ?nterance, adalah ruang penerimaan tamu, enterance harus dapat terlihat secara jelas, berhubungan langsung dengan resepsionis serta memberikan kesan ramah dan mengundang untuk masuk ke dalam hotel resor. /. (obb, adalah 8ona sirkulasi, area berkumpul dan akti>itas bagi tamu pada saat-saat tertentu. ?obi juga berfungsi sebagai area penerima kedatangan dan pelepas keberangkatan tamu. Pada umumnya lobi dilengkapi dengan fasilitas tambahan seperti sou-enir s$op, co##ee s$op, lounge, salon, agen perjalanan dan ruang telepon dan internet. $. 5estoran, merupakan tempat bagi tamu untuk menikmati hidangan makanan di dalam hotel resor dengan adanya kemungkinan terjadi
62
interaksi dengan wisatawan atau pengunjung lain. 6leh karena itu desain
restoran
dapat
diolah
lebih
>ariatif,
seperti
dengan
menambahkan fasilitas hiburan, seperti tele>isi, permainan digital atau li-e music. (. 5uang rekreasi, merupakan fasilitas rekreasi, dapat berada di ruang tertutup maupun ruang terbuka. 5uang rekreasi dapat berupa, ruang spa, sauna, gm, jogging trac%, dan lain-lain. G. 5uang serbaguna, merupakan fasilitas yang berfungsi untuk mewadahi kegiatan yang melibatkan cukup banyak indi>idu, seperti rapat umum, janji pernikahan, kon>ensi, berbagai jenis acara menjalin keakraban, tanpa melepaskan konsep dasar sebagai resor. +. Pusat fasilitas wisata alam dan olahraga , merupakan fasilitas yang mewadahi kegiatan yang berhubungan dengan petualangan alam, seperti trac%ing, climbing, #is$ing dan #arming. %. 5uang publik outdoor, merupakan area yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan pengunjung yang cenderung rekreatif dan santai, seperti kolam renang, taman, pengolahan lansekap dan fasilitas lain yang memanfaatkan potensi alam.
Berikut skema pembagian ruang 8ona publik pada hotel resor 1
6ONA PUB0IK
Jona Tamu 4otel 5esor
Jona Penghubung 5uang 5ekreasi - joging trac% - pijat dan refleksi
?obi - Jona penerima - 5uang 5unggu - 5etail - Toilet
5uang Serbaguna Poliklinik
Jona "akan - 5estoran - 5uang Tunggu -
Pusat fasilitas wisata
?nterance
alam dan olahraga 5uang Publik 6utdoor - !olam renang - ?ansekap - Taman 63
5a)ar 2.$. S#e)a 6ona Puli#
Sumber4 Analisis Penulis
engan demikian berdasarkan pembagian ruang pada 8ona publik, ruangruang publik terdapat ke dalam beberapa 8ona. Jona publik terdapat pada semua jenis fasilitas, kecuali hunian. Jona publik dirancang dengan mempertimbangkan keinginan orang banyak, namun dengan menggeneralisasikan berbagai macam keinginan tersebut menjadi beberapa kebutuhan yang paling penting, misalnya kebutuhan akan -iew, kebersamaan dan keakraban.
(.0.$.
Jona Pengelola Jona pengelola adalah tempat untuk mengelola administrasi hotel resor.
Jona pengelelola meliputi pelaku yang berupa pengelola. 5uang-ruang pada 8ona pengelola diprtuntukkan bagi kebutuhan dan kenyamanan pengelola dalam bekerja. Jona pengelola dapat berupa ruang manajer dan staf dari berbagai di>isi, ruang tunggu, ruang rapat dan juga toilet dengan skema sebagai berikut 1
asi - 5uang Tunggu
6ONA PEN5E0O0A
!antor 7ksekutif - 5uang Tunggu - 5uang "anajer - 5uang Asisten "anajer - 5uang Sekretaris - 5uang 5apat !antor Pemasaran - 5uang 4umas - 5uang Pemasaran - 5uang uduk !antor i>isi - 5uang i>isi !euangan - 5uang i>isi Personalia 645uang i>isi Pengadaan Barang
5a)ar 2.&. S#e)a 6ona Pengelola
Sumber4 Analisis Penulis
engan demikian berdasarkan pembagian ruang pada 8ona pengelola, ruang-ruang pengelola terdapat ke dalam beberapa 8ona. Jona pengelola terbagi menjadi #ront o##ice, kantor eksekutif, kantor staf dan kantor pemasaran. Setiap kantor memiliki kedudukannya sendiri, seperti kantor eksekutif yang dihuni oleh manajer yang kedudukannya paling tinggi di dalam kantor, atau kantor pemasaran yang khusus mengurusi masalah pemasaran. !eempat kantor tersebut menjadi satu fungsi yang sifatnya mengelola dan menjalankan usaha hotel resor. (.0.(.
Jona Ser>is Jona ser>is atau dengan kata lain disebut pelayanan adalah 8ona yang
berfungsi untuk mewadahi kegiatan pelaku yang melakukan pekerjaan pelayanan, dalam hal ini karyawan atau karyawan. "ereka adalah orang-orang yang langsung berhubungan dengan konsumen dalam hal pelayanan. 5uang-ruang pada 8ona ser>is menghubungkan ruang publik dan ruang-ruang operasional. 5uang-ruang pada 8ona ser>is antara lain dapur, gudang, ruang mekanikal elektrikal, laundr, dan ruang kontrol. Berikut skema pembagian ruang 8ona ser>is pada hotel resor 1
6ONA SER7IS
)ouse >eeping - 5uang (aundr - 5uang 9emur - 5uang Setrika - 5uang ?inen - Pantr
5uang Penyimpanan dan Penerimaaan - (oading Doc% - =udang - 5uang Persiapan
5uang Persiapan "akanan - apur Ftama - 5uang
Sumber4 Analisis Penulis
engan demikian berdasarkan pembagian ruang pada 8ona ser>is, ruangruang ser>is terdapat ke dalam beberapa 8ona. Jona ser>is terbagi menjadi ruang penyimpanan dan penerimaan, ruang persiapan makanan, ruang mekanikal elektrikal dan $ouse %eeping . Setiap ruang memiliki kedudukannya sendiri, seperti $ouse %eeping yang mengurusi urusan rumah tangga penghuni kamar mulai dari mencuci hingga membereskan dan membersihkan kamar. !eempat ruang tersebut menjadi satu fungsi yang sifatnya melayani tamu yang menghuni hotel resor. (.0.G.
5esume engan demikian berdasarkan pembagian ruang-ruang ke dalam 8ona-
8ona terdapat ( pembagian 8ona, yaitu 8ona pri>at, 8ona publik, 8ona pengelola dan 8ona ser>is. "asing-masing 8ona memiliki ruang-ruang berdasarkan fungsi yang diturunkan dari jenis pelaku dan kegiatan yang dilakukannya. Pembagian 8ona akan memudahkan proses perencanaan dalam hal organisasi ruang. $.2.".
Organi!a!i Ruang 6rganisasi ruang adalah bagaimana ruang-ruang pada hotel resor
ditempatkan, sesuai dengan kedekatan fungsi dan kegiatannya. 6rganisasi ruang juga terkait dengan hirarki pelaku yang menempati ruang-ruang tersebut. 5uangruang pada bangunan umumnya tesusun dari ruang-ruang lain yang berkaitan satu sama lain menurut fungsi, kedekatan atau alur sirkulasi. % 6rganisasi ruang pada hotel resor jika dikerucutkan lagi hanya menjadi / macam area, yaitu area produksi dan area konsumsi. Area produksi adalah area dimana kegiatan produksi pelayanan dan jasa dilakukan, antara lain, 8ona ser>is dan 8ona pengelola. Area konsumsi adalah area dimana kegiatan konsumsi dilakukan, antara lain 8ona pri>at dan 8ona publik. Pelaku pada area produksi disebut dengan produsen dan distributor, sedangkan pelaku pada area konsumsi disebut dengan konsumen atau pelanggan atau pengguna jasa. 9ika pada indentifikasi pembagian 8ona menurut pelaku dan kegiatan, ruang-ruang yang ada dibagi ke dalam ( 8ona, maka pada organisasi ruang
7
,h!ng$ %). 19"4. Form, Space and Order. +ohn !le *ons$ nc. &d!terjemah'an oleh penul!s(
66
keempat 8ona tadi dicari hubungan kedekatan fungsi dan kedekatannya sebagai berikut 1
6ONA PRI7AT 6ONA PUB0IK 6ONA PEN5E0O0A 6ONA SER7IS
!eterangan 9auh Sedang 5a)ar 2.-. Huungan Kee#atan 6ona ekat Sumber4 Analisis Penulis
engan demikian berdasarkan diagram hubungan kedekatan antar 8ona dapat diperoleh organisasi antar 8ona. "asing-masing 8ona akan mewakili ruangruang yang terdapat di dalamnya. Berikut organisasi antar 8ona berdasarkan diagram hubungan kedekatan antar 8ona 1
6ONA PRI7AT
6ONA PUB0IK
6ONA PEN5E0O0A
5a)ar6ONA 2.9. Organi!a!i Antar 6ona SER7IS
Sumber4 Analisis Penulis
engan demikian berdasarkan fungsi, hubungan kedekatan dan alur sirkulasi pada hotel resor, dihasilkan organisasi ruang dimana 8ona publik dan 8ona ser>is memiliki hubungan dengan semua 8ona. Sedangkan 8ona pri>at dan 8ona pengelola tidak memiliki hubungan. 4ubungan antar 8ona merupakan garis besar untuk menentukan hubungan dan kedekatan antar ruang pada proses perencanaan.
67
2.$.$.
Sir#ula!i an Pen(a+aian Sirkulasi ruang dipengaruhi oleh pergerakan dengan dasar pertimbangan
kenyamanan berakti>itas, kelancaran, keamanan dengan pemisahan sirkulasi antara pergerakan manusia, alat, dan distribusi barang serta kendaraan agar tidak terjadi tabrakan. Sirkulasi dan pencapaian dimulai dari lingkungan di luar hotel resor berkaitan dengan bagaimana jalan menuju pintu masuk, pintu masuk, jenis jenis sirkulasi, dan bentuk dari sirkulasi tersebut. ?ingkungan luar di sekitar hotel resor termasuk dalam aspek perencanaan yang turut diperhatikan. 9alan masuk merupakan fase pertama dari sistem sirkulasi atau disebut juga approac$. Berikut macam-macam approac$ yang dapat diterapkan dalam perancangan hotel resor * 1 1.
yang
lebih
dengan
alam
dan
menimbulkan
kesan
tersembunyi. Sirkulasi dalam hotel itu sendiri dibagi atas /, yaitu sirkulasi tamu dan sirkulasi pengelola. Berikut penjelasan mengenai / jenis sirkulasi 1 0. Sirkulasi Tamu Sirkulasi yang diperuntukkan untuk para tamu dengan ciri dapat dengan bebas berlalu-lalang tanpa ada penghalang berarti, mudah ditemukan dan mudah dicapai. Teratur dan terarah sehingga tidak membingungkan para tamu. /. Sirkulasi Pengelola
"
,h!ng$ %). 1996. Form, Space and Order. +ohn !le *ons$ nc. &d!terjemah'an oleh penul!s(
6"
Sirkulasi yang diperuntukkan bagi para staf dan pengelola dengan ciri bukan jalan umum,tidak semua orang dapat lewat, menuju ruangruang administrasi atau ruang ser>is. Crossing antara tamu dan pengelola harus dihindari.
5a)ar 2.:. Jalan 0alu 0inta Ta)u an Jalan Ser8i!
Sumber4 Time3Sa-er Standards #or uilding Tpes $alaman /1
engan demikian sirkulasi dan pencapaian pada lingkungan hotel resor dibentuk dari keempat elemen meliputi approac$, enterance, pola dan bentuk dari ruang pembentuknya. Sirkulasi sendiri menurut pelakunya dibagai menjadi sirkulasi tamu dan sirkulasi pengelola. Penggunaan elemen arsitektural untuk pencapaian dan sirkulasi merupakan elemen arsitektur yang disebut konektor, antara lain koridor, hall, galeri, tangga atau jalan tangga dan ruangan. 4.1.5.
Per!aratan Khu!u! : Persyaratan khusus adalah hal-hal yang terkait dengan persyaratan
umum, namun memiliki spesifikasi yang lebih mendetail. Persyaratan khusus menyangkut lokasi dan tapak, keadaan sekitar, bangunan dan bagaimana menciptakan kualitas ruangan-ruangan yang memiliki kelas sebagai hotel resor bintang tiga. Persyaratan khusus pada perencanaan dan perancangan hotel resor antara lain sebagai berikut 1 0. Fmum 02?okasi mudah dicapai kendaraan umum dan pribadi roda empat langsung ke 8ona hotel dan dekat dengan tempat wisata. 9
)urn!as!h$ *r!. 2009. Prinsip Hotel Resor. +a'arta.
69
/2"enghindari pencemaran yang diakibatkan gangguan luar yang berasal dari suara bising, bau tidak enak, debu, asap, serangga dan binatang mengerat. $2"emiliki taman baik di dalam maupun di luar bangunan. (2"emiliki tempat parkir kendaraan tamu hotel. G2Fnsur dekorasi Indonesia harus tercermin dalam ruang lobi, restoran, kamar tidur, dan #unction room +25uang hotel memperhatikan arus tamu, arus karyawan, arus barang atau produksi hotel %2Bangunan terawat rapi dan bersih *2Sirkulasi di dalam bangunan mudah /. edroom 02?uas minimal 1 a. !amar standar 0* m b. !amar suite /+ m /2Tinggi kamar minimal /.+ m tiap lantai $2Semua kamar dilengkapi dengan kamar mandi dalam (2!amar tidur kedap suara noise () dB2 G2Pintu dilengkapi dengan alat pengaman berupa kunci double loc% +2Fntuk hotel pantai 1 a. ?antai dari teraso& ubin& marmer& kayu b. ?antai tidak licin, kualitas tinggi %2Fntuk hotel gunung 1 a. Seluruh lantai dilapisi karpet b. !omposisi >inyl /)K wool atau jenis bahan lain yang tidak mudah terbakar *)K *29endela dengan tirai yang tidak tertembus sinar dari luar :2Tersedia alat pengatur suhu kamar tidur dan >entilasi& eLhaust di kamar mandi 0)2Interior kamar mencerminkan suasana Indonesia 002inding kamar mandi harus dengan bahan kedap air 0/2Tersedia instalasi air panas dan air dingin 0$2Perlengkapan kamar tidur, tersedia tempat tidur
dengan
perlengkapan untuk 0 satu2 orang atau untuk / dua2 orang sesuai dengan ukuran kamar standar 1 a. Fkuran tempat tidur 0 satu2 orang /,)) m M 0,)) m b. Fkuran tempat tidur / dua2 orang /)) m M 0,+) m 0(2Perlengkapan kamar mandi 1 a. Tersedia bathup anti slip, s$ower, grabbar dan tempat sabun b. 'astafel $. Dinning Room, mempunyai minimum 0 buah dinning room (. ar, $otel harus menyediakan satu bar yang terpisah dari restoran
70
02?ebar ruang meja kerja bartender minimal 0 m /29umlah tempat duduk sebanding dengan luas bar dengan ketentuan 0,0 m/ per tempat duduk. $2Bar dilengkapi dengan tempat untuk mencuci peralatan dan perlengkapan yang terdiri atas 1 a. 'astafel dengan dua buah keran air panas dan air dingin b. "esin pencuci gelas c. Saluran pembuangan air G. 5uang @ungsional , adalah ruang untuk acara-acara tertentu, fungsinya hampir sama seperti ruang serba guna. 02"inimum terdapat 0 buah pintu masuk yang terpisah dari lobi /2ilengkapi dengan toilet apabila tidak satu lantai dengan lobi $2Terdapat pre#unction room +. ?obi 02"empunyai luas minimum () m /2"enyediakan toilet umum a. Toilet Pria 1 urinoir ( empat2 buah , wc / dua2 buah, wastafel b. Toilet wanita 1 wc $ tiga2 buah , wastafel , ruang rias dengan kaca rias &3( Tersedia lounge (2Terdapat telepon umum %. Drug Store 02Tersedia poliklinik dan paramedis /2"inimum terdapat drugstore, mone c$anger, biro perjalanan, sou-enir s$op dan butik *. Sarana 5ekreasi dan 6lahraga 02"inimum 0 buah pilihan 1 tenis, bowling, golf, fitnes, biliard, joging, sauna, diskotik, taman bermain anak /2Terdapat kolam renang dewasa yang terpisah dengan kolam renang anak $2Tersedia arena permainan anak (24otel pantai menyediakan fasilitas untuk olahraga air G24otel gunung menyediakan fasilitas untuk olahraga gunung seperti mendaki gunung, menunggang kuda atau berburu :. Ftilitas Penunjang 02!etersediaan air bersih minimum %)) liter& orang& hari /2ilengkapi dengan instalasi air panas dan dingin $2ilengkapi dengan <
71
/2Co##ee s$op, restoran yang menyediakan dan menyajikan makan pagi dengan menu dan jenis pelayanannya lebih sederhana atau biasa disebut read on plate. a. 9umlah tempat duduk sebanding dengan luas restoran dengan ketentuan 0,G m per tempat duduk b. Tinggi restoran tidak boleh rendah dari tinggi ruang tamu /,+) m2 $25oom ser>ice1 restoran yang melayani dan menyediakan hidangan makanan dan minuman kepada tamu hotel yang enggan keluar kamar. Atas dasar pesanan tamu, makanan dan minuman diantar langsung ke kamar tamu. 00. apur, luas sekurang-kurangnya ()K dari luas restoran. 02 5uang dapur terdiri dari 1 a. 5uang persiapan b. 5uang pengolahan c. 5uang penyimpanan bahan makanan d. 5uang administrasi C$e#& e. 5uang pencucian dan penyimpanan peralatan& perlengkapan f. 5uang penyimpanan bahan bakar gas&elpiji untuk dapur /2 ?antai dapur tidak licin $2 inding dapur dilapisi dengan tegel kedap air setinggi langit-langit (2 Penerangan dapur minimal /)) luL 0/. Jona Tata =raha 02 5uang Seragam "*ni#orm Room& /2 5uang Istirahat "pantr& dengan luas minimal G) m beserta rak $2 5uang jahit menjahit (2 Room bo, tersedia ruang pelayanan kamar tamu minimal 0 satu buah untuk setiap () kamar G2 5uang binatu dengan luas minimal () m 0$. Jona dan 5uang 6perator 02 Tersedia gudang yang terdiri dari 1 a. =udang bahan makanan dan minuman b. =udang peralatan dan perlengkapan c. =udang untuk engineering d. =udang botol kosong e. =udang barang-barang bekas /2 5uang penerimaan barang&bahan yang dapat menampung minimal 0 satu2 truk $2 5uang karyawan a. 5uang loker dan kamar mandi& '< yang terpisah untuk pria dan wanita
72
b. c. d. engan
5uang makan karyawan apur karyawan 5uang ibadah karyawan demikian berdasarkan persyaratan khusus yang digunakan,
ruang-ruang yang diidentifikasi pada standar dan kebutuhan pelaku harus disesuaikan dengan persyaratan ruang-ruang yang ada. 4al ini agar kualitas ruang dapat dimaksimalkan demi kenyamanan pelaku. Persyaratan harus diaplikasikan ke dalam perancangan agar diperoleh rancangan yang baik dan benar. $.$.,.
Tinjauan Hotel Re!or Sejeni! Tinjauan resor sejenis adalah pembahasan mengenai hotel resor yang
sudah terbangun atau berdiri terlebih dahulu. 4otel resor yang dimaksud tentunya yang memiliki kesamaan dalam hal tipologi. !esamaan-kesamaan lain juga perlu namun tidak wajib. Pada tinjauan obyek sejenis ini diambil pembahasan mengenai hotel resor di Indonesia yang dikembangkan oleh pengembang Amanresort. Amanresort adalah pengembang resor yang memanfaatkan keindahan alam, memperhatikan makna arsitektur setempat dan keindahan budaya setempat sebagai salah satu bagian dari konsep desain dalam perencanaan. 7ksotisme alami dan budaya sangat ditampilkan dalam ruang demi ruang, juga dalam mengkolaborasikan unsur-unsur lokal yang dikemas secara kontemporer. !ejujuran dalam desain mempengaruhi tata nilai ruang yang nampak dalam konsep hierarki ruang, proporsi dan skala manusia. Pada intinya, setiap rancangan resornya adalah bagaimana mengarahkan -iew dari site yang ada ke -iew baik itu pantai, gunung atau apa saja yang bisa menghasilkan pemandangan indah. Amanresort mengoperasikan beberapa resor yang ada di Indonesia. ari sekian banyak resor-resor yang dikembangkannya dilakukan tinjauan terhadap Amankila. 5esor ini merupakan beac$ resort yang terletak di Pulau Bali. 5esor ini dianggap sesuai dengan perencanaan dan perancangan hotel resor karena kesamaan lokasi dan prinsip perancangannya yang menyatu dengan alam dengan nuansa arsitektur setempat dengan gagasan arsitektur kontemporer. Amankila Cilla 5esor berlokasi di desa "anggis,
73
dengan latar belakang =unung
Agung. ?okasi yang luar biasa bagi yang ingin mencari ketenangan dan pemandangan yang menakjubkan.
5a)ar 2.1;. Pe)anangan Selat 0o)o# ari A)an#ila
Sumber4 $ttp4BBwww.amanresorts.comBaman%ilaBpicturetour.aspx , += April ++
5a)ar 2.11. 0atar Bela#ang 5unung Agung ari A)an#ila
Sumber4 $ttp4BBwww.amanresorts.comBaman%ilaBpicturetour.aspx , += April ++
di
tepi
sangat
!ondisi
site yang berada
tebing
cukup curam ini
menarik
dalam
pembagian
8onanya.
74
Semakin ke bawah semakin dimanfaatkan sebagai fasilitas publik, misalnya public pool dan restoran. Pencoakan atau cut and #ill tanah pada site untuk menghasilkan ruang yang diinginkan sangat diperhitungkan karena juga mempertimbangkan pri>asi ruang. Penempatan-penempatan ruang-ruang dan fasilitas pada tapak Amankila direncanakan dengan matang. Semua lokasi pada tiap fasilitas memiliki pemandangan yang indah. 6uest $ouse atau kamar-kamar tamu mendapatkan prioritas yang paling tinggi, dengan hadapan ke laut yang maksimal. @asilitas umum seperti beac$ club diletakkan jauh dari area tamu, namun sangat dekat dengan point o# interest dari Amankila, yaitu pantai dan lautnya yang indah. Pada kondisi siteplan berikut dapat dilihat pembagian 8ona pada Amankila, 8ona pri>at ditunjukkan dengan garis putus-putus berwarna hijau sedangkan 8ona publik dengan garis putus-putus berwar na merah. 5a)ar 2.11. Siteplan A)an#ila
Sumber4 $ttp4BBwww.#lertal%.comB#orumBluxur3$otelsB++1;2;3bali393star3$onemoon3plans3 /.$tml , 9 ei ++
5a)ar 2.12. Koni!i Ta+a# A)an#ila
Sumber4 $ttp4BBwww.#lertal%.comB#orumBluxur3$otelsB++1;2;3bali393star3$onemoon3plans3 /.$tml , 9 mei ++
@asilitas-fasilitas rekreasi yang tersedia di Amankila antara lain restoranrestoran, beac$ club meliputi olahraga pantai dan olahraga air, perpustakaan, butik, spa treatments, yoga, kolam renang dan internet. Amankila juga
75
menyediakan tur budaya, antara lain kunjungan ke Istana !lungkung dan !arangasem, melihat desa-desa di sekitar resor yang masih kental dengan budaya 4indu Bali, atau berkunjung ke dua candi penting di Pulau Bali, yaitu
Sumber4
$ttp4BBwww.amanresorts.comBaman%ilaBpicturetour.aspx , += April ++
#uansa Bali sangat kental pada desain interior dan eksteriornya, dengan cukup mendominasi
keseluruhan desain. "aterial yang digunakan juga
memanfaatkan bahan-bahan lokal dipadu dengan desain arsitektur setempat. !eseluruhan bangunan menggunakan atap ijuk dari pohon kelapa atau daun aren yang merupakan ciri pada rumah tradisional Bali. Tekstur indah yang romantis tercipta dalam susunan atap ijuk akan terlihat dalam ruang tanpa penutup plafon. Siluet cahaya yang dihasilkan membentuk tekstur lantai pada bagian lantai. #uansa desain kontemporer terlihat pada setiap sudut ruang dimana gaya arsitektur Bali dikemas secara modern. Bisa dibilang kondisi site dalam memanfaatkan -iew sangat menentukan dan menjadi nilai tersendiri pada setiap resor. ;ang menarik terdapat tiga pool yang langsung menghadap ke laut, dan uniknya terbentuk seperti anak tangga. 4al ini untuk memanfaatkan kondisi site yang ada. 5estorannya juga menghadap ke
76