A. ANATOMI A. ANATOMI DAN FISIOLOGI PARATIROID ARATIROID Kelenjar paratiroid tumbuh dari jaringan endoderm, yaitu sulcus pharyngeus pharyngeus ketiga dan dan keem keempa pat. t. Kelen Kelenjar jar paratiroid yang berasal dari sulcus
pharyngeus
keempat keempat cender cenderung ung bersat bersatu u deng dengan an kutu kutub b atas atas kelen kelenjar jar tiro tiroid id yang yang membe membent ntuk uk kele kelenj njar ar parat paratir iroi oid d diba dibagi gian an kran krania ial. l. Kele Kelenj njar ar yang ang bera berasa sall dari dari sulcus pharyngeus ketiga merupakan kelenjar paratiroid bagian kaudal, yang kadang menyatu dengan kutub kutub bawah bawah tiroid tiroid.. Akan Akan tetapi, tetapi, sering sering kali kali posisi posisiny nyaa sangat sangat bervar bervariasi iasi.. Kelenjar paratiroid bagian kaudal ini bisa dijumpai pada posterolateral kutub bawah kelenjar tiroid, atau didalam timus, bahkan berada dimediastinum. Kelenjar paratiroid kadang kala dijumpai di dalam parenkim kelenjar tiroid. (R. Sjamsuhidajat, Wim de ong, !""#
Kelenjar paratiroid yang normalnya empat
berjumlah
buah
terletak
dalam leher dan tertanam dalam post poster erio iorr
permukaan kelen elenja jarr
tiro tiroid. id.
Kelenja elenjarr yang yang beruk berukura uran n kecil ecil ini ini suli sulitt dilih dilihat at dan dan dapat terangkat tanpa sengaja ketika dilakukan pembedahan tiroid. Pengangkatan tanpa sengaja ini merupakan penyebab hipoparatiroidisme yang paling sering dijumpai. Parat aratho horm rmon on yang yang meru merupa pak kan horm hormon on prot protei ein n dari dari kelenjar paratiroid mengatur metabolisme kalsium dan fosfor. Peningkatan
sekresi
parathormon
mengakibatkan
peningkatan absorbsi kalsium di ginjal, intestinum dan tulang sehi sehing ngga ga terj terjad adii kenai enaik kan kadar adar kalsi alsium um dala dalam m dara darah. h. P a g e 1 | 18
Beberapa kerja hormon ini meningkat dengan adanya vitamin . Parathormon juga cenderung menurunkan kadar fosfor darah. Parathormon yang berlebihan dapat mengakibatkan kenaikan kadar kalsium serum! keadaan ini merupakan situasi yang dapat memba"a kematian. #pabila produk kalsium dan fosfor serum meningkat, dapat terjadi pengendapan kalsium fosfat dalam berbagai organ tubuh, yang menyebabkan kalsi$kasi jaringan. Pengeluaran parathormon diatur oleh kadar kalsium terionisasi
dalam
darah.
Peningkatan
kasium
serum
mengakibatkan penurunan sekresi parathormon sehingga terbentuk suatu mekanisme umpan%balik. &'melt(er, su(anne ), *++1 B. DEFINISI HIPOPARATIROIDISME -ipoparatiroidisme adalah de$siensi sekresi hormon
paratiroid & parathiroid hormone, P- oleh kelenjar paratiroid atau penurunan
kerja P-
di perifer.
Karena
kelenjar
paratiroid sebagian besar mengatur keseimbangan kalsium, gejala neuromuskular bervariasi mulai dari parestesia hingga tetanus. -ipoparatiroidisme dapat bersifat akut atau kronis dan dapat dikelompokkan menjadi idiopatik, didapat, atau reversibel. Bentuk idiopatik dan reversibel adalah bentuk yang paling sering dijumpai pada anak%anak sedangkan bentuk hipoparatiroidisme yang didapat paling sering pada pasien lanjut usia yang pernah menjalani pembedahan kelenjar tiroid.&Kapita 'elekta Penyakit dengan implikasi kepera"atan edisi *, *+11 -ipoparatiroidisme adalah sekresi hormon paratiroid yang tidak adekuat setelah gangguan suplai darah atau pengangkatan jaringan kelenjar paratiroid selama tindakan
P a g e * | 18
tiroidektomi, paratiroidektomi atau diseksi leher radikal. &'melt(er, su(anne ), *+1/ C. EPIDEMIOLOGI
Bentuk idiopatik dan reversibel adalah bentuk yang paling sering
dijumpai
pada
anak%anak
sedangkan
bentuk
hipoparatiroidisme yang didapat paling sering pada pasien lanjut usia yang pernah menjalani pembedahan kelenjar tiroid.&Kapita 'elekta Penyakit dengan implikasi kepera"atan edisi *, *+11 D. ETIOLOGI 1. Kelainan pada reseptor sensor kalsium *. Kelainan kongenital tidak adanya kelenjar paratiroid atau
malformasi kelenjar tersebut /. -ipomagnesemia 0. -iperkalsemia . rauma 2. Penyakit autoimun 3. Paratiroidektomi 8. erapi radiasi yang masif pada kelenjar tiroid 4. Penggunaan iodium radioaktif 1+. umor paratiroid &r. 5yndon, 'p6K , *+1*
E. PATOFISIOLOGI Berkurangnya
hormon
paratiroid
akan mengurangi
stimulasi pada sel%sel osteoklast sehingga terjadi penurunan pelepasan kalsium dan fosfor dari tulang. Berkurangnya hormon paratiroid dalam darah akan mengurangi absorbsi kalsium dan meningkatkan absorbsi fosfor di dalam taktus 67. Berkurangnya kadar kalsium dalam darah akan menyebabkan kenaikan kadar fosfat serum dan penurunan ekskresi fosfat oleh ginjal. &r. 5yndon, 'p6K , *+1*
P a g e / | 18
F. "OC
Post op radikal karsinoma iroidektomi &pengangkatan laring dan esofagus Kerusakan total autoimun tiroid sel parati 7
enderi Paratiroiditis auto imun idak ada kelenjar paratiroid Putusnya aliran darah untuk kelenjar paratiroid Ka
Penurunan fungsi Kelenjar paratiroid
'el%sel paratiroid bayi 7mun menyerang kelenjar parat
Penurunan sekresi hormone paratiroid
Kelenjar paratiroid Bayi lahir, k rusak
Penurunan sekresiPenurunan hormone para se Hipoparatiroid Pasa Beda! Hipoparatiroid Hip Idiopatik
HIPOPARATIROID
etanus & -ipertonia otot yg menyeluruh disertai tremor dan kontraksi spasmodik atau tak terkoordinasi yg terjadi
etan
etanus laten
isfagi Bronkospasme, 6ejala patirasa, kesemutan, kram pada ektremitas &kaki dan spasme tangan laring,
7ntoleransi aktivitas
Ketidakseimbangan nutrisi &kur Ketidakefektifan pola napas
P a g e 0 | 18
G. MANIFESTASI #LINI# 1. #nsietas *. epresi $. %rb&s sign' engan stimulasi listrik kurang dari ) milli*ampere sudah ada kontraksi dari otot (normal pada + milli*ampere #. -hvostek&s sign' Ketokan ringan pada nervus asialis (didepan telinga tempat keluarnya dari oramen sylomastoideus menyebabkan kontraksi dari otot*otot muka. ). /rousseau&s sign' ika sirkulasi darah dilengan ditutup dengan manset (lebih dari tekanan sistolik maka dalam tiga menit tangan mengambil posisi sebagai pada spasme carpopedal
2. 9asa kesemutan pada jari%jari tangan, daerah disekitar mulut dan kadang%kadang pada kaki 3. #ritmia 8. 'erangan kejang 4. :ausea, vomitus dan nyeri abdomen 1+. 'tridor laring 11. Perubahan kepribadian 1*. Kulit kering 1/. Kuku jari yang rapuh 10. 6aris tonjolan yang transversal dan longitudinal pada kuku jari tangan 1. #lopesia ; rambut rontok 12. 9e
peningkatan kadar fosfor
P a g e | 18
*. Kimia urin; menunjukkan peningkatan kadar kreatinin, penurunan kadar kalsium /. ) scan lobus frontalis dan basal ganglia; menunjukkan kalsi$kasi 0. =oto rontgen ; menunjukkan peningkatan densitas tulang dan malformasi tulang 2. >K6 ; menunjukkan pemanjangan interval ? &r. 5yndon, 'p6K , *+1* I. PENATALA#SANAAN 1. Pemberian suntikan garam kalsium 7.@ ; kalsium klorida
atau kalsium glukonat *. Pemberian garam kalsium per oral ; kalsium glukonat /. 0. . 2.
&Kalcinate, kalsium karbonat &As%)al iet ; tinggi kalsium, rendah fosfor #ktivitas sesuai dengan toleransi pasien erapi 7.@ ;pemberian cairan sebagaimana diperlukan onitoring; tanda vital, asupan keluaran cairan dan hasil
laboratorium &P-, kalsium dan fosfor 3. indakan penjagaan ; serangan kejang 8. @itamin ; ergokalsiferol &@it., dihidrotakisterol &-ytakerol 3. Penggantian hormon ; ekstrak paratiroid &P-. &r. 5yndon, 'p6K , *+1* $. #AS%S /n.0 usia )1 tahun datang ke rumah sakit pada tanggal 2 3ei !"4! dengan keluhan sering mengalami kejang satu bulan terakhir. Saat pengukuran tanda*tanda vital didapatkan /' 2"51" mmhg, Suhu'$67-, 8adi ' 1195menit, RR'!"95menit dan suara naas stridor. :asil uji laboratorium menunjukan kalsium $*)mg5dl (normalnya 1,)*4",)mg5dl kadar osat +,"mg5dl (normalnya !,)*#,)mg5dl. Keluarga pasien mengatakan bahwa saat dirumah pasien sering mengeluh sakit kepala, sulit naas saat kejang, kejang5kekauan dirasakan pada muka, terkadang pada tangan dan kaki, dan akhir*akhir ini pasien tidak mau makan dikarenakan susah menelan. Rambut pasien terlihat tumbuh jarang dan kulit kering atau bersisik. /erdapat pada
P a g e 2 | 18
chvosteks atau troussearus positi pada pasien. ;asien mengatakan telah mengalami operasi bedah leher ! bulan yang lalu.
#. AS%HAN #EPERA"ATAN 4. ;engkajian a. Anamneses 8o. Register
'
44$""4$"
Ruang
'
3arwa
/anggal 3RS
'
2 3ei !"4!
/anggal ;engkajian
'
2 3ei !"4!
iagnosa 3edis
'
:ipoparathiroidisme
4
'
/n. 0
=mur
'
)1 tahun
enis Kelamin
'
>aki*laki
Suku5bangsa
'
Agama
'
! ata penanggung jawab 8ama
'
/n. S
=mur
'
!+ tahun
enis Kelamin
'
>aki*laki
Suku5bangsa
'
Agama
'
;ekerjaan
'
Karyawan pada ;/
:ubungan dengan ;9 '
Anak >aki*laki kandung
b. Riwayat keperawatan (nursing history) 1) Riwayat Sebelum Sakit: a) ;enyakit berat yang pernah diderita' /idak
penyakit yang serius. b) ?bat*obat yang biasa dikonsumsi
'
pernah
?bat*obat
menderita yang
dibeli
diwarung. ' @ila sakit biasa dibawa ke puskesmas. c) Kebiasaan berobat d) Alergi' /idak ada alergi e) Kebiasaan merokok5alcohol' /n. 0 tidak merokok.
P a g e 3 | 18
2) Riwayat Penyakit Sekarang:
a. Keluhan utama' Sering mengalami kejang satu bulan terakhir b. Riwayat keluhan utama' ;asien sering mengeluh sakit kepala, sulit naas saat kejang, kejang atau kekauan dirasakan pada muka, terkadang pada tangan dan kaki, dan akhir*akhir ini pasien tidak mau makan dikarenakan susah menelan. c. /erapi atau operasi yang pernah dilakukan' ?perasi bedah leher ! bulan yang lalu
) Riwayat !esehatan !eluarga:
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mempunyai penyakit seperti yang diderita klien dan tidak ada yang mempunyai penyakit menular atau keturunan (3, :ipertensi.
") Riwayat !esehatan #ingkungan:
Anak /n. 0 mengatakan lingkungan disekitar rumahnya cukup bersih, adanya selokan dan sanitasi air lancar.
$) Riwayat !esehatan #ainnya:
makanan, obat maupun udara. %) Alat bantu yang dipakai
: /idak ada alat bantu yang digunakan.
c. &bser'asi dan pemeriksaan isik
4 Keadaan umum ' /edapat tanda chvosteks atau troussearus positi ! /anda*tanda vital ' S' $6o- (a9illa, 8' 11 95menit (teratur, kuat, /' 2"51" mmhg (lengan kanan, berbaring, RR' !" 95menit
P a g e 8 | 18
d. ody system : 1) Pernapasan (1 : reathing)
:idung
' :idung simetris
/rakea
' Klien susah menelan, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Suara napas tambahan
' suara naas stridor
2) *ardio'askuler (2 : leeding)
Suara jantung
' 8ormal, tidak ada kelainan pada cardiovaskuler
%dema
' /idak ada oedema
) Persyaraan ( : rain)
Kesadaran
' -omposmentis
!epala dan wa+ah
3ata
' mata simetris
>eher
' /idak ada pembesaran kelenjar tyroid
>ainnya ' kejang5kekauan dirasakan pada muka Persepsi sensori
;endengaran
' /idak ada kelainan atau normal
;enciuman
' /idak ada kelainan atau normal
;engecapan
' /idak ada kelainan atau normal
;englihatan
' /idak ada kelainan atau normal
;erabaan
' /idak ada kelainan atau normal
") Perkemihan,-liminasi rin (" : ladder)
;roduksi urine
' 44""ml
rekuensi
Warna
' Kuning encer
Alat bantu
' /idak ada alat bantu
@au
' ) 95hari '*
$) Pencernaan,-liminasi Al'i ($ : owel)
3ulut dan tenggorokan ' /idak ada kelainan atau normal Abdomen
'
*
' 8ormal
*
;alpasi
' 8yeri epigastrium
*
;erkusi
' /ympani
P a g e 4 | 18
*
Auskultasi' @ising usus lemah
%) /ulang,&tot,0ntegumen (% : one)
Kemampuan pergerakan sendi
' @ebas
%9tremitas atas dan bawah
' /idak ada kelainan
Kulit
' kulit kering atau bersisik.
e. Pola akti'itas (irumah dan Rs) 1. akan
rekuensi enis menu ;orsi Bang disuka Bang tidak disukai
Rumah $ 9 4 hari Semua makanan 4 porsi habis 8asi goreng
Rumah Sakit $ 9 4 hari 3akanan lunak 4 porsi tidak habis @ubur ayam
/idak ada
/idak ada 3akanan yang
;antangan
Alergi >ain*lain
/idak ada pantangan
/idak ada alergi *
mengandung asam, pedas, berlemak, yang bisa mengiritasi lambung /idak ada alergi *
2. inum
rekuensi enis minuman umlah (>t5gelas Bang disuka Bang tidak disukai ;antangan Alergi >ain*lain
Rumah + gelas5hari Air putih biasa 4,) lt 5 gelas Kopi /idak ada /idak ada pantangan /idak ada alergi *
Rumah Sakit 1 gelas 5 hari Air putih dan air teh 4 lt 5 gelas /eh /idak ada /idak ada pantangan /idak ada alergi *
. !ebersihan diri
3andi
Rumah !9 sehari
Rumah Sakit 49 sehari
P a g e 1+ | 18
Keramas Sikat gigi 3emotong kuku Canti pakaian >ain*lain
$9 seminggu !9 sehari !9 seminggu !9 sehari *
* 49 sehari * 49 sehari *
Rumah ! jam 6 jam *
Rumah Sakit $ jam 4" jam *
". 0stirahat
/idur siang /idur malam Cangguan tidur $. Akti'itas
Rumah >ama 4" jam
Aktivitas sehari*hari
Rumah Sakit
>ama * jam
am "1."" s5d jam
am * s5d jam *
46."" Karyawan
enis aktivitas
Klien hanya tidur
/ingkat
perusahaan garment Semua aktivitas
ketergantungan
dilakukan mandiri
karena lemah i bantu sebagian
. Psikososial Spiritual 1) Sosial3interaksi
:
ukungan keluarga
' Akti
ukungan kelompok5teman5masyarakat
' Akti
Reaksi saat interakti
' Kooperati
Konilk yang terjadi terhadap
' /idak ada
2) Spiritual
a Konsep tentang penguasa kehidupan' Allah b Sumber kekuatan5harapan saat sakit' Allah c Ritual agama yang bermakna5berarti5diharapkan saat ini
'
@aca kitab suci
P a g e 11 | 18
d Sarana5peralatan5orang yang diperlukan untuk melaksanakan ritual agama yang diharapkan saat ini' >ewat ibadah e =paya kesehatan yang bertentangan dengan keyakinan agama' /idak ada Keyakinan5kepercayaan
bahwa
/uhan
akan
menolong
dalam
menghadapi situasi sakit saat ini' Ba g Keyakinan5kepercayaan bahwa penyakit dapat disembuhkan' Ba h ;ersepsi terhadap penyebab penyakit' -obaan5peringatan g. Pemeriksaan penun+ang
=ji laboratorium menunjukan' 4 kalsium $*)mg5dl (normalnya 1,)*4",)mg5dl ! kadar osat +,"mg5dl (normalnya !,)*#,)mg5dl.
h. Analisa ata
8o . 4.
Symptom s a. Kejang selama satu bulan
terahir b. Kejang pada
o
%tiologi
3asalah
/anda vital' a. /' 2"51" mmhg b.S' $67c.1195menit d.R'!"95menit
Kejang /etani
Resiko -idera
a. Suara napas klien
Spasme laring
Ketidakeektian
stridor b.RR' !"95menit
sekunder dari
pola napas
kejang
(potensial
muka, terkadang dirasakan pada tangan dan kaki !. a. Klien mengatakan sulit bernaas saat kejang b. Klien
timpani
P a g e 1* | 18
mengatakan rekuensi kejang lebih sering terjadi 4 bulan terahir $. a. Klien mengeluh a./' 2"51" mmhg ;enurunan b. Kalsium darah pusing atau cardiac output menurun ($*) sakit kepala jantung b. Klien tidak mau mg5dl
Resiko intoleran aktivitas
makan !. iagnosa keperawatan 8o. 9 4. !. $.
iagnosa Resiko cidera berhubungan dengan kejang tetani Resiko ketidakeektian pola napas berhubungan dengan spasme laring sekunder dari kejang tetani Resiko
$.
/ujuan (8?- Setelah dilakukan
Rencana tindakan (8<- ;antau tanda*tanda vital
Rasional 3emantau tanda*tanda
asuhan keperawatan
dan relek tiap ! jam
vital secara dini
selama !9!# jam
sampai # jam
sebagai tindakan
maka klien akan' a. 3engidentiikasi
pencegahan dari
resiko yang
;antau ungsi jantung
komplikasi %KC menunjukan
meningkatkan
secara terus
kondisi jantung klien
kerentanan
menerus5gambaran %KC.
dan dapat berubah
;asien dalam tirah baring
setiap saat @antalan dan tempat
berikan bantalan paga
tidur yang direndahkan
tempat tidur dan
dapat mengantisipapsi
pertahakan tempat tidur
jatuh
dalam posisi rendah. @ila aktivitas kejang
Apabila klien kejang
terhadap cidera b. 3enghindari cidera isik c. 3empersiapkan lingkungan yang aman misalnya
P a g e 1/ | 18
terjadi ketika pasien
dibiarkan sendiri tanpa
bangun dari tempat tidur,
bantuan dapat beresiko
bantu pasien untuk
terjatuh dan cidera
berjalan, singkirkan benda*benda yang membahayakan, bantu pasien dalam menangani kejang dan reorientasikan bila perlu Kolaborasi dengan dokter
Sebagai rujukan
dalam menangani gejala
mengenai tindakan
dini dengan memberikan
medis yang akan di
dan memantau eektiitas
lakukan pada klien
cairan parenteral dan
selanjutnya
kalsium. ;emberian kalsium
;emberian kalsium
dengan hati*hati.
yang terlalu cepat akan mengakibatkan trombolebitis
@erikan suplemen vitamin
hipotensi. Supplement membantu
dan kalsium sesuai
memenuhi kekurangan
program. Kaji ulang pemeriksaan
kalsium dalam tubuh. ;engkajian dapat
kadar kalsium.
menunjukan status kesehatan klien sebelumm atau sesudah
!.
Setelah dilakukan
diberikan terapi Supaya memudahkan
Siapkan peralatan
asuhan keperawatan penghisap dan jalan naas
karena serangan bisa
selama !9 !# jam
oral di dekat tempat tidur
secara tiba*tiba.
sepanjang waktu. Kaji upaya pernaasan dan
3endeteksi secara dini
kualitas suara setiap !
adanya naas tambahan
maka klien akan' a. 3enunjukan tidak adanya
P a g e 10 | 18
gangguan status pernavasan' ventilasi yang dibuktikan dengan tidak ada gangguan suara napas tambahan b. 3empunyai kecepatan dan irama pernapasan dalam batas
jam. Auskultasi mendengarkan
untuk Antisipasi penyakit stridor dapat dilakukan dengan
laring setiap # jam.
pemantauan secara
berkala Klien yang meberikan
menginormasikan pada
inormasi lebih dini
perawat atau dokter saat
dapat membantu
pertama terjadi tanda
perawat dalam
kekakuan pada tenggorok
memmberika tindakan
atau sesak naas. @ila terjadi kejang'
asuhan keperawatan alan naas yang tertup
normal c. 3engidentiikasi pertahankan jalan naas, penghisapan oroaring aktor yang
saat kejang menimbulkan sesak
memicu
sesuai indikasi, berikan ?!
napas dan bila di
ketidakeektian
sesuai pesanan, pantau
biarkan suplai ?! di
pola napas dan
tensi, nadi, pernaasan dan
otak dapat berkurang
tindakan yang
tanda*tanda neurologis,
dapat dilakukan
periksa setelah terjadi
untuk
kejang, catat rekwensi,
menghidarinya
waktu, tingkat kesadaran, bagian tubuh yang terlibat dan lamanya aktivitas
#.
kejang. @erikan klien posisi yang
;osis nyaman dan
nyaman (atur posisi
rileks membantu
berbaring klien,
seseorang mengurangi
pencahayaan, suhu dan
ketegangan
temperature ruangan >anjutkan perawatan
/indakan antisipasi
untuk kejang.
dari penyakit
Setelah dilakukan
Kaji pola aktivitas yang
kolaborati yang lain =ntuk membandingkan
asuhan keperawatan
lalu.
aktivitas sebelum sakit
P a g e 1 | 18
selama !9!# jam
dan yang akan
maka klien akan' a. 3enoleransi
diharapkan setelah
aktivitas yang
Kaji terhadap perubahan
perawatan. 3engkaji secara dini
biyasa dilakukan
dalam gejala
dapat menunjukan
yang dibuktikan
muskuloskeletal setiap 1
adanya keadaan tidak
jam. Kaji respon terhadap
normal dalam tubuh Keadaan klien dapat
dalam aktivitas
aktivitas' -atat perubahan
berubah setiap saat dan
isik yang
tensi, nadi, pernaasan,
perubahan yang
dibutuhkan
hentikan aktivitas bila
terdeteksi sejak awal
dengan
terjadi perubahan,
dapat membantu
peningkatan
tingkatkan keikutsertaan
perawat dalam
normal denyut
dalam kegiatan kecil
memberikan tindakan
jantung (1"*
sesuai dengan
asuhan keperawatan
4""95menit,
peningkatan toleransi,
rekuensi
ajarkan pasien untuk
pernapasan(4+*
memantau respon
!"95menit, dan
terhadap aktivitas dan
tekanan darah
untuk mengurangi,
(4!"51"mmhg
menghentikan atau
serta memantau
meminta bantuan ketika
pola tersebut
terjadi perubahan. Rencanakan perawatan
engan merencanakan
bersama pasien untuk
perawatan,
menentukan aktivitas
dengan
klien
dapat
dyspnea, dan
yang ingin pasien
mempermudah
suatu
kesuDitan
selesaikan' adwalkan
keberhasilan
bernapas
bantuan dengan orang
datangnya
lain. Seimbangkan antara
dari klien. Keseimbangan waktu
waktu aktivitas dengan
aktivitas dan istirahat
waktu istirahat.
dapat meningkatkan
oleh Ketahanan b.@erpartisipasi
dalam batas normal c. 3elaporkan bebas
P a g e 12 | 18
perawat
karena kemauan
Simpan benda*benda dan
status kesehatan klien Kondisi klien yang
barang lainnya dalam
belum stabil dapat
jangkauan yang mudah
membahayakan diri
bagi pasien.
sendiri dan orang lain.
P a g e 13 | 18
L. DAFTAR P%STA#A
-artono andri. *+1*. Medikal Bedah Endokrin. Pamulang ; Binapura #ksara Publisher Kimberly #.C. *+11. Kapita selekta penyakit : dengan implikasi keperawatan. Cakarta ; >6)
'melt(er, 'u(anne ). *++1. Buku Ajar keperawatan medikalbedah Brunner & uddarth. Cakarta ; >6)
Wilkinson udith 3., Ahern 8ancy R. !"4!. Diagnosis Keperawatan. akarta ' %C-
P a g e 18 | 18