Izinkan saya tulis semula apa yang ditulis oleh Ladika X-FriendspriaTampan Bebaspusing Wahai, domba2ku yang tersesat bacalah ini, agar kalian sadar!!! TAHUKAN ANDA APA ITU NATAL..??? INILAH KEBOHONGAN NATAL..!!!! Natalan Bukan Milik Yesus, tapi Hari Ulang Tahun Kelahiran Dewa Iblis. Bagi umat Kristen, Natal 25 Desember adalah hari besar yang dirayakan dengan sepenuh suka cita dan kemeriahan. Hari ini diyakini sebagai peristiwa kelahiran Yesus Kristus ke dunia (Dies Natalis of Jesus Christ). Peringatan ini menjadi penting, karena mereka meyakini Yesus sebagai tuhan dan juru selamat. Dengan kata lain, perayaan Natal bagi umat kristiani adalah memperingati hari ulang tahun kelahiran tuhan. Mengapa mereka merayakan hari ulang tahun kelahiran Yesus tanggal 25 Desember? Apakah Yesus benar-benar lahir tanggal 25 Desember? Sebenarnya, semua teolog Kristen sepakat bahwa Yesus tidak lahir pada tanggal 25 Desember. Meski demikian, para teologi berselisih pendapat mengenai tanggal lahir Yesus. 1. Yesus lahir tanggal 14 Maret SM? Ralph O. Muncaster, pendeta gereja Saddleback dalam bukunya ‘What Really Happened Charistmas Morning’ menolak pendapat bahwa Yesus lahir pada tahun 1 Masehi dengan merujuk kepada pendapat para ahli lainnya. Menurut Josephus (sejarawan Yahudi), Yesus lahir pada tanggal 14 Maret tahun 4 Sebelum Masehi. Berdasarkan observasi astronomis Johannes Kepler, Yesus lahir tahun 7 Sebelum Masehi. Sedangkan Tertulian, Irenaeus, Eusebius (bapak gereja) berpendapat bahwa Yesus lahir pada tahun 2 Sebelum Masehi. 2. Yesus Lahir Bulan April atau November? Dr. J.L. Ch. Abineno menjelaskan bahwa Yesus mustahil lahir 25 Desember. Menurutnya, Yesus lahir pada bulan Maret, April atau November. “Gereja-gereja “Gereja-gereja merayakan Natal pada tanggal 25 Desember. Kebiasaan ini baru dimulai dalam abad ke-4. Sebelum itu Gereja tidak mengenal perayaan Natal. Terutama karena gereja tidak tahu dengan pasti kapan – pada hari dan tahun keberapa – Yesus dilahirkan. Kitab-kitab Injil tidak memuat data-data tentang hal itu. Dalam Lukas pasal 2 dikatakan bahwa pada waktu Yesus dilahirkan, gembala-gembala sedang berada di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam (ayat . Itu berarti,
bahwa Yesus dilahirkan antara bulan bu lan Maret atau April dan bulan November” (Buku Katekisasi Perjanjian Baru, hal. 14). 3. Yesus Lahir Bulan September? Pendeta Benyamin Obadyah, alumnus Jerusalem Center, Yerusalem, mengutip pendapat R.A. Honorof dalam bukunya The Return of the Messiah (1997), menyatakan bahwa Yesus lahir pada bulan September. Benyamin menulis: “Meskipun menurut Alkitab Yesus dikandung Maria dari karunia Allah (Lukas 1:35), tapi ia dikandung secara normal selama 40 minggu atau 9,5 bulan. Ini berarti, Yesus dilahirkan pada akhir bulan September atau awal Oktober dan saat itulah orang Yahudi merayakan Hari Raya Tabernakel... Hari raya ini jatuh setiap tanggal 15 bulan Tishri menurut kalendar Yahudi. Menurut kalendar internasional (Gregorian), tahun 1999 tanggal 15 Tishri bertepatan dengan tanggal 25 September. Jadi, umat Kristen yang memperingati Natal 25 Desember terlambat selama tiga bulan.” 4. Yesus Lahir Bulan Januari? Ephiphanius dan Gereja Orthodox Timur memperingati Natal tanggal 6 Januari, lalu Gereja Katolik Ortodoks memperingati Natal tanggal 7 Januari, sedangkan Gereja Armenian memperingati Natal tanggal19 Januari. Dari berbagai versi tanggal Natalan tersebut, tak satupun yang bisa dipercaya. Tabloid Victorius edisi Natal pernah mengungkapkan keheranannya tentang Natal yang misterius: “Entah kapan dan siapa tokoh pencetus hari Natal, hingga sekarang masih dicermati. Dan apa benar tanggal 25 Desember itu adalah hari kelahiran Yesus Kristus? Hal ini masih misterius”. Karena kesimpang siuran tanggal kelahiran Yesus itulah, seorang muallaf Wencelclaus Insan Mokoginta berani membuat sayembara terbuka berhadiah mobil BMW. “Jika ada yang bisa menunjukkan dalil dalam Alkitab bahwa Yesus lahir pada tanggal 25 Desember dan perintah untuk merayakannya, kami sediakan hadiah mo bil BMW dan uang tunai 10 juta rupiah,” tulis Wencelclaus dalam buku Mustahil Kristen Bisa Menjawab. Mengapa Natalan tanggal 25 Desember? Gereja-gereja Barat merayakan Natal tiap tanggal 25 Desember karena mendapat pengaruh dari Roma. Setelah melalui perjalanan yang panjang, akhirnya a khirnya sebagian besar gereja di dunia mengikuti tradisi Roma. Mengapa 25 Desember?
Latar belakang perayaan Natal berasal dari kebudayaan k ebudayaan bangsa Romawi. Tanggal 25 Desember dipilih sebagai hari Natal Yesus semata-mata mengadopsi tradisi pagan, untuk menyesuaikan dengan hari perayaan penyembahan berhala yang populer pada saat itu. Sebab 25 Desember adalah Natal dua dewa IBLIS & SETAN terkemuka pada masa purba, yaitu perayaan kelahiran Dewa Matahari bangsa Roma Ro ma yang dikenal dengan perayaan Solis Invictus (matahari yang tak terkalahkan) dan Dewa Mithras (dewa matahari kebenaran dan kebijakan). Perayaan ini sangat berpengaruh dalam kebudayaan dan keagamaan di kekaisaran Romawi, sejak abad ke-10 hingga 7 sebelum Yesus lahir (Sebelum Masehi). Perayaan Roman Saturnalia, suatu perayaan untuk menghormati Saturnus, Dewa Pertanian dan Pembaruan Kuasa Matahari, juga berlangsung pada tanggal 25 Desember. Sejak abad ke-4 Masehi, Gereja Katolik mencaplok 25 Desember sebagai Natal Yesus Kristus untuk menggeser pesta kafir tentang perayaan kelahiran dewa, diganti sebagai natal Yesus sang pembawa terang. Dengan inkulturasi seperti ini, mereka berharap agar para paganis dengan mudah beralih menjadi penganut Kristen. Makanya, beberapa kebiasaan yang terdapat pada perayaan Natal, diperkirakan berakar dari perayaan penyembahan berhala-berhala ini. Kaisar Constantin Agung berusaha mempersatukan berbagai golongan dan agama guna keseimbangan politis dan agamawi di kekaisarannya. Maka diperkenalkanlah tadisi Natal pertama kali di Roma tanggal 25 Desember 336 yang menggabungkan tradisi penyembahan matahari dalam Mithraisme dengan tradisi perayaan kelahiran Yesus dalam Kristen. Sejak saat itulah 25 Desember diadopsi perlahan-lahan untuk merayakan Natal kelahiran Yesus. Otomatis, latar belakang Mithraisme pada perayaan Sol Invictus masih melekat. Misalnya, matahari yang disembah dalam perayaan Sol Invictus, diganti dengan simbol bahwa Yesus adalah Sang Sa ng Matahari Kebenaran Penerangi Dunia. Untuk menampik tudingan perayaan tradisi kafir, biasanya para penginjil berkilah, “Kalau kini Natal dirayakan sepenuhnya untuk kepentingan rohani dan setiap orang Kristen dapat bertumbuh dewasa karenanya, maka kaitannya dengan sejarah agama purba itu tentu saja bisa diabaikan” (Majalah ( Majalah Kristen Rajawali edisi Desember Th. XII no. 12 hlm. 16). Alasan ini sudah tidak relevan. Jauh-jauh hari Herbert W Armstrong (1892-1986), Pastur Worldwide Church of God yang berkedudukan di Amerika Serikat, telah membantahnya dengan mengutip Catholic Encyclopedia: “Sinners alone, not saints,
celebrate their birthday.” Hanya orang kafir, bukan orang-orang suci, yang merayakan hari ulang tahun mereka!! -Izinkan saya tulis semula apa yang ditulis oleh Ladika X-FriendspriaTampan Bebaspusing Wahai, domba2ku yang tersesat bacalah ini, agar kalian sadar!!! TAHUKAN ANDA APA ITU NATAL..??? INILAH KEBOHONGAN NATAL..!!!! Natalan Bukan Milik Yesus, tapi Hari Ulang Tahun Kelahiran Dewa Iblis. Bagi umat Kristen, Natal 25 Desember adalah hari besar yang dirayakan dengan sepenuh suka cita dan kemeriahan. Hari ini diyakini sebagai peristiwa kelahiran Yesus Kristus ke dunia (Dies Natalis of Jesus Christ). Peringatan ini menjadi penting, karena mereka meyakini Yesus sebagai tuhan dan juru selamat. Dengan kata lain, perayaan Natal bagi umat kristiani adalah memperingati hari ulang tahun kelahiran tuhan. Mengapa mereka merayakan hari ulang tahun kelahiran Yesus tanggal 25 Desember? Apakah Yesus benar-benar lahir tanggal 25 Desember? Sebenarnya, semua teolog Kristen sepakat bahwa Yesus tidak lahir pada tanggal 25 Desember. Meski demikian, para teologi berselisih pendapat mengenai tanggal lahir Yesus. 1. Yesus lahir tanggal 14 Maret SM? Ralph O. Muncaster, pendeta gereja Saddleback dalam bukunya ‘What Really Happened Charistmas Morning’ menolak pendapat bahwa Yesus lahir pada tahun 1 Masehi dengan merujuk kepada pendapat para ahli lainnya. Menurut Josephus (sejarawan Yahudi), Yesus lahir pada tanggal 14 Maret tahun 4 Sebelum Masehi. Berdasarkan observasi astronomis Johannes Kepler, Yesus lahir tahun 7 Sebelum Masehi. Sedangkan Tertulian, Irenaeus, Eusebius (bapak gereja) berpendapat bahwa Yesus lahir pada tahun 2 Sebelum Masehi. 2. Yesus Lahir Bulan April atau November? Dr. J.L. Ch. Abineno menjelaskan bahwa Yesus mustahil lahir 25 Desember. Menurutnya, Yesus lahir pada bulan Maret, April atau November. “Gereja-gereja merayakan Natal pada tanggal 25 Desember. Kebiasaan ini baru dimulai dalam abad ke-4. Sebelum itu Gereja tidak mengenal perayaan Natal. Terutama karena gereja tidak tahu dengan pasti kapan – pada hari dan tahun keberapa – Yesus dilahirkan.
Kitab-kitab Injil tidak memuat data-data tentang hal itu. Dalam Lukas pasal 2 dikatakan bahwa pada waktu Yesus dilahirkan, gembala-gembala sedang berada di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam (ayat . Itu berarti, bahwa Yesus dilahirkan antara bulan Maret atau April dan bulan November” (Buku Katekisasi Perjanjian Baru, hal. 14). 3. Yesus Lahir Bulan September? Pendeta Benyamin Obadyah, alumnus Jerusalem Center, Yerusalem, mengutip pendapat R.A. Honorof dalam bukunya The Return of the Messiah (1997), menyatakan bahwa Yesus lahir pada bulan September. Benyamin menulis: “Meskipun menurut Alkitab Yesus dikandung Maria dari karunia Allah (Lukas 1:35), tapi ia dikandung secara normal selama 40 minggu atau 9,5 bulan. Ini berarti, Yesus dilahirkan pada akhir bulan September atau awal Oktober dan saat itulah orang Yahudi merayakan Hari Raya Tabernakel... Hari raya ini jatuh setiap tanggal 15 bulan Tishri menurut kalendar Yahudi. Menurut kalendar internasional (Gregorian), tahun 1999 tanggal 15 Tishri bertepatan dengan tanggal 25 September. Jadi, umat Kristen yang memperingati Natal 25 Desember terlambat selama tiga bulan.” 4. Yesus Lahir Bulan Januari? Ephiphanius dan Gereja Orthodox Timur memperingati Natal tanggal 6 Januari, lalu Gereja Katolik Ortodoks memperingati Natal tanggal 7 Januari, sedangkan Gereja Armenian memperingati Natal tanggal19 Januari. Dari berbagai versi tanggal Natalan tersebut, tak satupun yang bisa dipercaya. Tabloid Victorius edisi Natal pernah mengungkapkan keheranannya tentang Natal yang misterius: “Entah kapan dan siapa tokoh pencetus hari Natal, hingga sekarang masih dicermati. Dan apa benar tanggal 25 Desember itu adalah hari kelahiran Yesus Kristus? Hal ini masih misterius”. Karena kesimpang siuran tanggal kelahiran Yesus itulah, seorang muallaf Wencelclaus Insan Mokoginta berani membuat sayembara terbuka berhadiah mobil BMW. “Jika ada yang bisa menunjukkan dalil dalam Alkitab bahwa Yesus lahir pada tanggal 25 Desember dan perintah untuk merayakannya, kami sediakan hadiah mobil BMW dan uang tunai 10 juta rupiah,” tulis Wencelclaus dalam buku Mustahil Kristen Bisa Menjawab. Mengapa Natalan tanggal 25 Desember? Gereja-gereja Barat merayakan Natal tiap tanggal 25 Desember karena mendapat pengaruh dari Roma. Setelah melalui perjalanan yang panjang, akhirnya sebagian besar gereja di dunia mengikuti tradisi Roma.
Mengapa 25 Desember? Latar belakang perayaan Natal berasal dari kebudayaan bangsa Romawi. Tanggal 25 Desember dipilih sebagai hari Natal Yesus semata-mata mengadopsi tradisi pagan, untuk menyesuaikan dengan hari perayaan penyembahan berhala yang populer pada saat itu. Sebab 25 Desember adalah Natal dua dewa IBLIS & SETAN terkemuka pada masa purba, yaitu perayaan kelahiran Dewa Matahari bangsa Roma yang dikenal dengan perayaan Solis Invictus (matahari yang tak terkalahkan) dan Dewa Mithras (dewa matahari kebenaran dan kebijakan). Perayaan ini sangat berpengaruh dalam kebudayaan dan keagamaan di kekaisaran Romawi, sejak abad ke-10 hingga 7 sebelum Yesus lahir (Sebelum Masehi). Perayaan Roman Saturnalia, suatu perayaan untuk menghormati Saturnus, Dewa Pertanian dan Pembaruan Kuasa Matahari, juga berlangsung pada tanggal 25 Desember. Sejak abad ke-4 Masehi, Gereja Katolik mencaplok 25 Desember sebagai Natal Yesus Kristus untuk menggeser pesta kafir tentang perayaan kelahiran dewa, diganti sebagai natal Yesus sang pembawa terang. Dengan inkulturasi seperti ini, mereka berharap agar para paganis dengan mudah beralih menjadi penganut Kristen. Makanya, beberapa kebiasaan yang terdapat pada perayaan Natal, diperkirakan berakar dari perayaan penyembahan berhala-berhala ini. Kaisar Constantin Agung berusaha mempersatukan berbagai golongan dan agama guna keseimbangan politis dan agamawi di kekaisarannya. Maka diperkenalkanlah tadisi Natal pertama kali di Roma tanggal 25 Desember 336 yang menggabungkan tradisi penyembahan matahari dalam Mithraisme dengan tradisi perayaan kelahiran Yesus dalam Kristen. Sejak saat itulah 25 Desember diadopsi perlahan-lahan untuk merayakan Natal kelahiran Yesus. Otomatis, latar belakang Mithraisme pada perayaan Sol Invictus masih melekat. Misalnya, matahari yang disembah dalam perayaan Sol Invictus, diganti dengan simbol bahwa Yesus adalah Sang Matahari Kebenaran Penerangi Dunia. Untuk menampik tudingan perayaan tradisi kafir, biasanya para penginjil berkilah, “Kalau kini Natal dirayakan sepenuhnya untuk kepentingan rohani dan setiap orang Kristen dapat bertumbuh dewasa karenanya, maka kaitannya dengan sejarah agama purba itu tentu saja bisa diabaikan” (Majalah Kristen Rajawali edisi Desember Th. XII no. 12 hlm. 16).
Alasan ini sudah tidak relevan. Jauh-jauh hari Herbert W Armstrong (1892-1986), Pastur Worldwide Church of God yang berkedudukan di Amerika Serikat, telah membantahnya dengan mengutip Catholic Encyclopedia: “Sinners alone, not saints, celebrate their birthday.” Hanya orang kafir, bukan orang -orang suci, yang merayakan hari ulang tahun mereka!! --
((Mereka menafikan akhirnya mengurangkan pembuat di dunia, tidak seperti kata-kata Hisham ibn al-Hakam Syiah di dakwaannya bahawa patung tujuh Ochaabar satu inci dirinya, jika tidak Alkramah mendakwa adalah akhir parti itu dan mendapati mereka takhta, mahupun akhir lima mata beliau orang lain)) (35). Saqqaf mengapa cuba menyembunyikan fakta ini, yang adalah bahawa Syiah purba yang mendakwa mereka berada di doktrin al-Bayt dalam doktrin dan cawangan telah secara palsu diwakili stereoskopik?!! Adapun kemudian daripada mereka memahami Jhmah orang kurang upaya. Sunni adalah semua di Saqqaf stereoskopik dan stereoskopik telah Kfar berkata Saqqaf, yang mengulas mengenai ((penetapan)), p (198) ((dikatakan kepada beliau, mengutuk Tntin (42) dan mata dan muka bukan sahaja tiga dimensi tetapi berpurapura menafikan !. mangsa)) berkata (ms 170) mengulas kata-kata al-Asy'ari: ((kerana ia rata di atas takhta di atas langit yang)): Ini sebab
permit Baltgesam salah dan memetik! .)) berkata (ms 171), mengulas mengenai kata-kata Imam alAsy'ari: ((Jika tidak bahawa Allah Maha Berkuasa di atas takhta itu tidak mengangkat tangan ke arah takhta)): Adakah kekal Penyataan Baltgesam selepas sambutan hangat ini!.)) berkata (ms 120), mengulas mengenai kata-kata Imam alAsy'ari: ((tetapi mahu menafikan melihat Allah SWT Balobesar penyahaktifan)): ((poor! tetapi mahu membuktikan kepada wawasan Allah SWT Balobesar antropomorfisme dan metafora))! dan berdasarkan kepercayaan !! Saqqaf kepalsuan mempunyai semua sunni hologram, dan hologram mempunyai Kfar Kami memohon kepada Allah untuk kesihatan yang baik telah berkata Saqqaf dicap Syaikh al-Islam Ibn Taimiyyah (36) berkata Saqqaf: ((Ia adalah ucapan ini anda tahu ia tidak seharusnya leka dengan hologram Valmgesma Kfar tanpa berbelah bahagi, dan Stereotactic menyembah berhala, telah menegaskan bahawa rahmat Imam al-Nawawi Allah SWT ini, katanya dalam satu kualiti pintu imam daripada jumlah keseluruhan (4/253): Di antara mereka yang mengecam menebus daripada konkretisasi daripada materialisation eksplisit)) uh memasuki Aharani mengetatkan Alra dan menyediakan diabaikan))
(37). Perkataan Saqqaf. Said Saqqaf: ((walaupun orang bercakap bersetuju Kafr mengatakan jenis kaki (43) dan pandangan Kafr Ibn Taimiyyah bahawa perkataan dan tiada siapa di belakangnya)!) (44). Notis Dear Muslim yang patuh; mempelajari bahaya dan merosakkan idea Saqqaf pada negara Islam: * Hassan Saqqaf menebus Syaikh al-Islam Ibn Taimiyyah dengan jelas, dan sebagainya adalah penebus dosa keduadua berjalan di atas pendekatan beliau, dan ia adalah Syaikh al-Islam berpegang teguh buku dan tahun, memahami nenek moyang, dengan pengetahuan dan zuhud dan ibadah dan jihad dan ketakwaan dan kebenaran; Vicu Saqqaf ulama penebus dosa dan kebajikan dan takwa Ia mengikuti al-Quran dan Sunnah. Ini kedudukan orang takwa dan jihad, Saintifik dan kebenaran. * dan Saqqaf menyatakan bahawa hologram Kfar kemudian menjelaskan penjelasan antropomorfisme sah tafsiran yang bertentangan pendahulu dan para imam memasuki dari membuktikan bahawa orang yang beriman akan melihat Allah pada hari akhirat kelak, sebagai contoh, dalam stereo yang luas oleh itu ialah denda penebus semua Sunni dan ini membawa kepada menumpahkan darah mereka dan wang mereka dan isteri-isteri mereka. * dan tidak walaupun satu mewah yang beliau berhasrat
untuk menebus kata-kata tanpa mereka yang mengatakan menunjukkan Saqqaf bahawa semua sebutan kafir adalah kafir tanpa pertimbangan Otovrt terma pendamaian dan tidak lagi kekangan atau tidak?. * maka ia tidak Ertd memberitahu orang Pada tahun bahawa mereka adalah pemilik dosa besar di bawah kehendak Allah, sanggup, diseksa, sanggup, mereka diampunkan, dan pendapatan daripada api daripada mereka adalah terikat untuk keluar. Ia mengisytiharkan bahawa orang-orang dosa-dosa umat Islam yang kekal belia dalam api itu dengan itu memandu mereka keluar dari bulatan Islam. * Beliau menafikan kesahihan doktrin Sunni tidak akan keluar kepada pemerintah Islam, walaupun ia adalah tidak adil kepada kemudaratan akibat terbesar darah bangsal, dan kehilangan keselamatan dan wang untuk merampas, dan melanggar tanda-tanda, dan panggilan secara terbuka untuk tidak menggalakkan malah Khawarij memuji terang, dan menerangkan kesihatan dari jalan mereka. Dan cara mereka adalah penumpahan darah orang Islam dan kafir. Apa yang dia mahu Saqqaf toksin yang Anfetha di negara ini! . Saqqaf percaya bahawa Tuhan tidak adalah dunia di dalam atau di luar! Ini adalah penghalang, yang memberi amaran terdahulu berkata dalam mengulas Saqqaf ((penetapan)), p (203):
((Hakikat bahawa sains memahami berjalan-jalan manusia Allah SWT dan hakikat yang memahami kewujudan manusia berjalan-jalan Allah yang Maha Kuasa .........)! .) berkata Saqqaf, yang mengulas mengenai ((tinggi)) r (540): ! ((perkataan freestanding ada bukti mereka).) mendakwa Saqqaf bahawa Tuhan tidak adalah dunia di dalam atau di luar (40) Saqqaf berdetap dalam pendahuluan dan ulama moden berkata Saqqaf Mengulas mengenai buku ((penetapan)) (ms 77): ((dengan itu tahu jumlah ini penyampai dan pemilik Almsanid iman dan sebab, dan mereka eons lama hilang fikiran mereka dan otak mereka, dan jumlah pengetahuan yang anda akan menyeberang atau tidak sihat dan ia pepijat atau tidak mempunyai hujah)) . berkata dalam buku yang sama (ms 98): ((orang penyimpangan sebenarnya, adalah mereka perawi yang diklasifikasikan buku memanggilnya buah buku setahun)) dalam buku yang sama (ms 22): ((dan yang datang untuk mengatakan fenomena, adalah kumpulan orang bercakap sebagai anak yang diberkati dan Ambassyanin dan Wakee dan Awzaa'i dan macam mereka, mereka cuba untuk mengekalkan warisan mereka Umayyah sengaja atau tidak sengaja, yang diterima pakai metafora dan antropomorfisme)). berkata Saqqaf, yang mengulas mengenai ((penetapan)), p
(152): ((dan arahan ringkas: bahawa Anak yang Maha dan macam beliau yang memanggil mereka nenek moyang berada di modenis sistem pengikut setia fikir matlamat Umayyah kemudian fikir Hambali berdasarkan pemodelan dan monumen)). berkata pada halaman yang diikuti: ((dan kenyataan dari orang-orang yang mereka panggil kemajuan imam tidak mempunyai berat kita hanya jika diluluskan oleh yang betul dan imej sahaja, oleh wali, dan keamanan)) . Saqqaf berkata dalam bukunya ((suatu perkara penglihatan)) edisi pertama (ms 54): Ia harus dikaitkan dengan bercakap di sini kerana bodoh Almthompslvin tidak memahami contraindicated moden kecuali kita memberitahu mereka kata Abu Zar'ah berkata Abu Mrah!! .)) rayuan Saqqaf terhadap Imam sunni Ahmad ibn Hanbal (45) berkata Saqqaf, yang mengulas mengenai ((penetapan)) (ms 74): ((maka bahawa Ahmad ibn Hanbal tidak mempunyai doktrin termaktub dalam pegangan-pegangan sebagaimana yang mereka katakan walaupun betul! apabila beberapa saintis memasukkannya ke dalam senarai hologram dan Almhbhh)).
rayuan Saqqaf terhadap Imam Golden berkata Saqqaf, yang mengulas mengenai ((ambang pintu indah)) (ms 135): . ((Golden Nesba terkenal telah kembali beberapa serangan hendap)) berkata Saqqaf Mengulas ((tinggi)) (ms 538): ((kedua-dua belum digunakan oleh al jadi ini disebut oleh Golden Saya tidak tahu apa ini dipanggil tindakan dan penipuan ini, dan dengan itu kita tidak boleh yakin dalam emas dalam pemindahan dari imam atau dunia dalam Alababh ini)?!). berkata Saqqaf dalam ((Media Althaglin)) (46) (ms 82): ((tetapi Golden dirinya touting ideologi palsu dalam buku-buku dan tulisan-tulisannya dan kemudian berpura-pura penafian kepada orang-orang yang mendakwa bahawa mereka Mgallon Dia hanya tidak berbeza daripada mereka dalam nasib perkara itu dan secara ringkas)! .) Saqqaf dituduh menipu Imam Ibn Kathir berkata dalam Saqqaf ((selasih berbunga)) (ms 139): ((Saya diberitahu banyak Nasba)). rayuan Saqqaf terhadap Imam Abu al-Hasan al-Asy'ari (42) bercakap tentang Hassan Saqqaf Imam Abu al-Hasan alAsy'ari dalam Mengulas mengenai buku ((penetapan)) kata-kata, banyak daripadanya yang berikut:
berkata (ms 200): ((jawatan ini menyatakan yang mengambil Al-Quran dalam perkara-perkara sifat jelas bahawa perkataan yang sama Almhbhh dan hologram yang daripada mereka kita perlu tegas)!). berkata (ms 12 ): ((Adakah tahap mental begitu juga orang-orang yang tidak akan dapat menemui kesilapan atau ralat doktrin Mu'tazila empat puluh tahun imam sepatutnya telefon pintar untuk mencari sesat dan salah dari mesyuarat pertama atau pada bulan-bulan atau tahun paling tidak untuk menyimpannya?!! ! empat puluh tahun dan kemudian menggambarkan doktrin Mu'tazila dalam penetapan dan artikel tanpa bentuk sebenar dan Itcol mereka jenis kepalsuan mereka Brouae mereka)) berkata (ms 39): ((Ia adalah Asy'ari Atzlv untuk Hanablh pelik menakjubkan dan buku Hanbali, terutama kitab Tahun untuk anak Ahmed dan memindahkannya untuk Ahmad Ibn Hanbal sendiri melimpah Baltgesam dan perumpamaan)) berkata (ms 74): ((dan kini saya melihat bahawa buku Kedudukan al-Asy'ari dan ia dipercayai kepercayaan mereka adalah Hanbali)). Beliau berkata (ms 162): ((pemintasan bodoh tidak masuk akal, dan ini membuktikan bahawa buku kerja Hanbali tidak keberatan kepadanya atau unctuously hipokrit untuk menyenangkan Albarbharri tidak mendapat leka Jadi sebelum)!).
berkata (ms 192): ((Yang mengatakan makna ayat (apa yang menghalangimu untuk sujud apa yang dicipta tangan saya) bermaksud Benamte! ia bermakna Mu'tazila yang berkata beliau telah meneliti mereka selama empat puluh tahun mereka tidak berkata demikian! Ini membuktikan bahawa cerita-cerita yang memberitahu cerita dalam dan bahawa dia tahu butiran doktrin Mu'tazila cerita dongeng! atau disebut bodoh, jadi duduk di doktrin empat puluh tahun tidak tahu kata-kata beliau juga pandangan doktrin ini Kami lihat hari ini banyak orang yang lebih tua tergolong dalam nama dan umur hampir 60-70 dan banyak lagi mereka adalah orang-orang mengenai ajaran yang jahil Asy'ari dan Ash'aris!)). Saqqaf menyatakan bahawa Imam al-Nawawi daripada Alnoesb berkata Saqqaf dalam ((berbunga selasih)) (ms 137): ((Seksyen III: Noesb Mereka terdiri daripada dua jenis penggantian Noesb, secara tidak sengaja, seperti nuklear, dan Noesb sengaja Mereka suka Aljosjani dan pemilik Ibn al-Arabi al-Maliki Rulsam telah keliru dalam Haytami Adakah dia orang yang berkata monumen dan warisan suasana bahawa Beliau tinggal di luar, atau adakah ia Qassed sengaja tetapi Ranked untuk bahawa buku terakhir mungkin dimaksudkan dan sengaja)).! rayuan Saqqaf terhadap Imam Al-Bukhari dan Sahih berkata Saqqaf, yang mengulas mengenai ((penetapan)), p
(100): ((dan hakikat bahawa Bukhari Aloliq melakukannya Wenzhe Sahih semua bercakap apa-apa kejadian itu sendiri! tetapi dia dan lain-lain telah berkembang sifatsifat dan keseragaman dalam perbualan kemasukan dikembalikan tidak masuk akal untuk bertindak balas terhadap Mu'tazila dan Anatonhm Paljhmah dan rosak Ftaloa fikiran mereka! dan mengambil novel ini Almstbashah amat dikesali!)). berkata Saqqaf, yang mengulas mengenai ((ambang pintu cantik) (r) 78): . (! (dan untuk ini kita mengatakan dan perkataan-ciri yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Shahih beliau menyamakannya yang dibayar balik sekiranya penyampai boleh dipercayai)) Saqqaf menuduh Imam Albaqlani Baltgesam dan monumen (47) berkata Saqqaf, yang mengulas mengenai ((tinggi)), p. (519): ((Ia Baqlana stereo)) berkata (ms 540): ((The Albaqlani Nesbaa dan ia memasuki monumen kepada doktrin ini, dan ia menyebutkan Abu Bakr ibn alArabi al-Maliki apa yang ditulis pada akhir (ibu) yang berkaitan khalifah dipetik dari! !. Buku terakhir (boot yang pertama) untuk Baqlana)) berkata Golden ((tinggi)) r (541) Imam Albaqlani: ((berkata
seperti ini untuk mengatakan dalam buku ini ((but)) kepadanya, dan berkata dalam buku mempertahankan Abu Hassan Asy'ari: ((dan juga pandangan kami pada semua meriwayatkan dari Rasulullah semoga Allah merahmati beliau dan keluarganya dalam sifat-sifat Tuhan jika anda akan membuktikan tangan, muka dan mata, dan berkata: Ini datang hari kiamat di bawah naungan awan, dan ia turun ke langit dunia dan bercakap dan ia rata di takhta-Nya, bahawa dia berkata: Kami telah berbincang imam agama dan Sunni yang kualiti ini lulus kerana ia datang tanpa penghawa dingin dan tidak menentukan, mahupun naturalisasi tidak menggambarkan sebagai Roy untuk sifilis dan pemilik khatulistiwa, ia melebihi ini telah melebihi dan mencipta dewa-dewa)). diulas Saqqaf berkata :. (! (tetapi pencipta pelanggar yang sesat untuk membuktikan Allah mata Allah SWT Khrtkm dan Hdhirkm O Imam Nagaba dan penganalisis politik Allenbghae jauh di atas)) (48) Saqqaf menuduh Imam Bayhaqi Baltgesam berkata Saqqaf, yang mengulas mengenai ((penetapan)) (r 167):. ((Dan dengan cara ini: yang Bayhaqi di dalam buku ini (kepercayaan) datang teks penetapan dan dibangunkan oleh lebar dan panjang dan tidak melakukan, tetapi tradisi dan susulan kepada besarkan Jawatan memalukan apa yang kita bertindak balas dengan teksteks di sini dadu lakukan kepada orang-orang))
berkata (ms 30): ((Di sini memenuhi hologram Hanbali dan Ibn Taimiyah dengan Asy'ari dan Bayhaqi dan retorik dan orang tua Ash'aris untuk menjalankan perkaraperkara kepada nilai muka dan ini adalah apa yang Aibah rakyat melampaui dan kanan)!) berkata (ms 31):. ((muncul cara itu daripada yang ditetapkan sesetengah orang Palmgesma orang-orang seperti Ibn Taimiyah adalah dengan cara yang sama beberapa pendahuluan dan Asy'ari dan retorik dan Bayhaqi perbezaan, tidak kira bagaimana fanatik yang Eetmhaloua untuk melihat perbezaan di antara kedua-dua pasukan kerana ia merebak Atohmunha fiksyen mereka tidak kemudian!)) keras. kesilapan Saqqaf tatabahasa dan ejaanini, wahai pembaca, beberapa kesilapan Saqqaf dalam tatabahasa, ejaan, yang sebahagian kecil untuk pembelajaran Hakikat Hassan Saqqaf dan jumlah pengetahuan: dari kesilapan dalam komentarnya terhadap buku ((penetapan)) (49)seperti berikut: r (14): (Sheikh Abu Hamid) p (27): (bahawa banyak daripada apa yang ada di dalamnya, yang tidak atribusi betul). (ms 62): (Bagi penjenayah pemilik dosa besar) p (70): (Valmkhalvin dinyatakan) p (72): (semua orang Islam) (ms 73):. (yang doktrin Smunha) p (82): (Ia Haeh yang . menjadi hamba Mjern) p (83) (yang kita pengurus) p (99): (bahawa kemajuan dan beralih Mtakbtin). (ms 101):. (Ia adalah satu paksaan daripada sahabat di dalam kes Avebeny untuk beliau peruntukan tindakan kesahihan) (r 102): (mengutuk
nabi Ali saw) (ms 103): (kerana Tais) (ms 112):.. (melarang Allah Nabi Nuh) (ms 194) (bahawa dia dan Adam as kepada makhluk Bedi Allah) . (ms 195): (bahawa tangan di sini Alnamtin) (ms 196): (dan bukan tangan tunggal) (ms 196):. (pesalah tidak berkata demikian) p (198): (dikatakan kepada beliau, mengutuk Tntin dan mata dan muka itu tidak Bagaimanapun, tiga-dimensi) p (198): (kerana kehidupan Tuhan tidak semangat darah dan daging). (ms 200): (Tangan mereka) (ms 221):. (pemilik berhasrat malar) p (236): (Allah SWT dipanggil Abu Bakar ra dengan beliau dan Abu api kepada Allah untuk bimbingan oleh tuan penciptaan ×) (ms 240):. (Dalam Sindh dua orang lelaki yang tidak dikenali) p (252): (jangan terlalu) p (271): (dan membina di atasnya besarkan tidak sah dan idea adalah tidak betul (r) 275): (kerana pengulas yang berbeza) p (297): (Adakah penggantian Abu Bakar kompleks atau tidak). kesilapan suratnya dalam jumlah (46): p (50): (ia tidak adalah seorang penyiasat (r) 50 ): (di mana jenis dan bentuk) (ms 51):. (dan dia dicetak namanya) p (123):. (ijtihad) (ms 190): (mengikuti) (ms 191):. (Isnin) p (193): (sebutan ini kadang-kadang) (ms 196):. (tidak Terminator) (ms 196): (Ini tidak diambil) (ms 196):. (Isnin) p (197): (kalau-kalau bodoh acratia pelajar apa yang dia mahu topeng Almottagenain Salafi) p (198): (Ia adalah pembedahan dan tidak konsep). (ms 198): (tidak Koperasi) p (221): (bukan individu) p (222): (fitnah) p (230): (dalam
bentuk seorang manusia kepadanya kaki) 275 ms (275): (dua belas) p (338): (ideologi Wahabi yang mana) p Akhaddmah (370):(mesyuarat) p (400): (Jika ini tidak metafora dan penjelmaan) (ms 536):. ( Jika terkenal Bukhari) p (538): (dan Abi Hatim) p (566): (perbezaan) p (578): (perjanjian) p (583): (kemakmuran) p (584): (Isnin (r) 739 ): (kita tidak berhati-hati kita Mjerin dalam penerimaan). dan kesilapan dalam mengulas mengenai ((katakan Assad)) (50) (ms 41): (kerana ia teruk) (ms 91): (Jika betulah kaki) p (94) : (katakan Abu Mansour) p (95): (dan Azhari adalah saya Abu Ismail.) dan kesilapannya dalam ((berbunga selasih)) (51) (ms 14): (kemudian menghina nabi Ali saw) (ms 21): ( Beliau disayangi nabi Ali ra dengan dia) p (63): (membuktikan bahawa penulis rolling Wahyu) (ms 71): (menjadi sokongan oleh Abu Ali) (ms 84): (kerana nabi Ali). (ms 107): (itu adalah menghina Nabi Ali) p (122): (anak laki banyak tentang Abu Ahmed) (ms 136): (Bagaimana Yuli bergolek di negara orang yang zalim kejam punk pemabuk). dan kesilapannya dalam ((Tentukan terbuka)) (52) (ms 77) (lebih daripada sepuluh kanak-kanak) p (78): (wahai Dr Abizaid) p (81): (Tidak ada keraguan bahawa Imam Abu Hanifah pengikut.) dan kesilapannya dalam ((resipi benar Siam Nabi ×)) (53) p. (58): (berpuasa selama tiga hari), p (90): (. kekal umat Islam dalam kes) dan kesilapan dalam ((isu Wawasan)) (54): p (25) (a oleh Abu Qudamah) p (39) (Abu Asim) p (75) (yang
mengatakan Abu Mansour) (ms 133) (sebagai Asy'ari dua pandangan di mana.) dan kesilapan dalam mengulas mengenai ((dibayar separuh perumpamaan)) (55): p (73): (dan di mana atribusi Abu Muhammad) (ms 105):.. (kepada nabi Ali adalah) saudara Muslim Mungkin anda selepas perjalanan ini dalam buku Saqqaf mempelajari kebenaran penulis, dan kemudaratan kepada Islam, dan keluarganya. meminta Tuhan untuk memberkati kita dengan pahala mempertahankan doktrin Islam dan para pemimpin untuk rahmat dan kemurahan hati-Nya Maha Suci dan pujian Allah, dan saya bersaksi bahawa tiada Tuhan kecuali Engkau, keampunan dan bertaubat kepada anda. ditulis oleh golongan miskin untuk pengampunan Allah dan kemurahan hati Ghalib Saki=========================== =============== margin -------- (1) Lihat ceramah ini bar Saqqaf suara dalam perbahasan di saluran episod kelapan bebas (Bahagian II). (2) (( penetapan pada asal-usul agama kepada Abu al-Hasan al-Asy'ari)) memberi komen Hassan bin Ali al-Saqqaf. Dar Imam al-Nawawi edisi pertama 1426, 2005. (ms 296) (3) ((ketinggian Ali Ghaffar)) di hadapan Golden, komen Hassan bin Ali al-Saqqaf. Dar Imam al-Nawawi edisi kedua 1424, 2003. (ms 241). (4) berbohong kepadanya ra dengan dia. dan melihat buku ((era sejarah)) Grand Sheikh Osman Thursday, (ms 84). (5) Lihat buku (( menghina nabi dan bergolek jurang ibunya))
untuk ayah mudah Mohammed bin Abdul Rahman Amorawi. (6) ((ambang pintu orang indah dari luka dan pindaan)) untuk mencapai penggantungan Hassan Saqqaf. Dar Imam al-Nawawi. Edisi Pertama (7) ((manfaat dimaksudkan dalam kenyataan perbualan ganjil Pulang Balik)) bagi Ghmari memberinya dan diulas dan meninggalkan banyak ucapan beliau Hassan Saqqaf edisi pertama (ms 67)... (8) Dia berkata: + O isteri-isteri Nabi kepada Iblis sebagai salah seorang wanita yang Atakitn Anda tidak mengatakan Vitma yang dalam penyakit jantung dan berkata perkataan yang diketahui ( 32) dan tinggal di rumah kamu dan tidak memaparkan kamu seperti kejahilan dan doa Oqmn dan Latin Zakat dan Allah tikaman dan Rasul-Nya, tetapi Tuhan mahu anda untuk pergi kekejian isi rumah dan membersihkan pembersihan (33) dan Azkrn apa yang dibaca di rumah ayat-ayat Allah dan kebijaksanaan yang Allah adalah pakar nice "(pihakpihak). ( 9) ((jumlah mesej Saqqaf)) (2/419). (10) ((dibayar separuh perumpamaan)) Imam Ibn al, mengulas apabila Saqqaf (ms 240). (11) ((berbunga selasih dalam jawapan kepada pencapaian pernyataan itu) ) untuk kebaikan Saqqaf (ms 141). (12) ((jumlah mesej Saqqaf)) (ketangkasan dalam pengesanan makna apabila kumpulan)) (2/747). musuh al-Bayt sebenarnya, adalah orang-orang yang diseret isteri-isteri Nabi × dan Bani Abbas Al House dan Kvrōhm dan Sbohem, dan memakannya berbaring di
beberapa al-Bayt, rahmat Kjl Allah yang ikhlas itu. (13) ((jumlah mesej Saqqaf)) ((doktrin Sunni)) (1/312).(14) ((ibid.)) (1/318). (15) juga!!. (16) ((jumlah mesej Saqqaf)) (2/435). (17) ((ambang pintu cantik)) untuk mencapai penggantungan Hassan Saqqaf (ms 28) dan tidak dalam (( . Sahih Muslim)) adalah bukti apa yang dia kata . (18) ((resipi benar Siam Nabi ×)) bagi baik Saqqaf (ms 61) (19) dia berkata: + Ia sesat yang memanggil tanpa Allah tidak bertindak balas kepada beliau sehingga hari kiamat Mereka adalah tentang solat mereka lalai * Jika orang berkumpul mereka mempunyai musuh dan mereka Babadthm orang-orang kafir "(Ahqaf 5-6) dan berkata: + ini mengundang tidak mendengar doa anda jika mereka mendengar apa yang memberi maklum balas kepada anda dan hari kiamat kafir Bashrkkm tidak memberitahu anda seperti seorang pakar" (pencipta: 14) dan melihat (( solat adalah undang-undang Tuhan dalam Islam).) (20) ((jumlah mesej Saqqaf)) (1/165). (21) Syaikh al-Islam dilahirkan tahun (661) dan meninggal dunia (628) hidup (67 tahun) boleh dia berehat dengan aman . (22) ((buku kritikan empat puluh terbuka dilantik diikuti antara saya dan Sheikh Bakr Ghmari)) memberi komen Hassan Saqqaf, edisi kedua (ms 77). (23) ((Achammatit dalam satu kenyataan bahawa babbling oleh Albania di premis dilema dan kekeliruan) ) dalam ((jumlah mesej Saqqaf)) (1/279).(24) ((tahniah rakan dikasihi)) dalam tempoh ((jumlah mesej
Saqqaf)) (2/785). (25) dan juga melihat Jihad al-Islam: ( (kontrak Dari dalam kemuliaan Syaikh al-Islam Ibn Taimiyah)) Imam Hafiz Ibn Abdul Hadi. (26) ((bukti jelas bagi tahun Jumaat puak itu)) dalam tempoh ((jumlah mesej Saqqaf)) (2/657). . ((perdebatan antara Encik Jenama Mohammed Zemzemi dan Albania bercanggah!! Muhammad Zmazi bin Siddiq, mengulas atas, dan memberikannya baik-Saqqaf)) edisi pertama (1414) 1993, Dar Imam al-Nawawi. (ms 12). ((jumlah mesej Saqqaf)) 2/596. (27) Lihat . ((baik untuk mengatakan sebagai tindak balas kepada mereka yang menafikan pembahagian tauhid)) kepada Abdul Razak bin Abdul Mohsen AlBader (28) berkata Saqqaf dalam margin bukunya: ((termasuk Ezz Bin Abdulsalam dan Qldh di dalamnya kerana mereka berkata ia bertentangan dengan bukti! .)) (29) dan Sunni menunjukkan sifat-sifat Tuhan; yang secocok dengan maruah Tuhan, dan kesempurnaan tanpa perwakilan tidak disamakan dengan tiada udara atau orang kurang upaya, mereka yang tidak bersalah antropomorfik yang jelas dan bukan jelas dan melihat p (16) untuk mengetahui bahawa Saqqaf menjadi lebih panjang nuklear sendiri hologram.. (30) ((Kesimpulan berguna dalam membuktikan pengertian sifat-sifat pejabat Allah dan membatalkan cara mandat)), p:. 63 (31) »Sunan Tirmidhi« (pintu Zakat / pintu adalah menurut amal) (32) »menjelaskan asal-usul kepercayaan Sunni
Komuniti «(2/588) (33) Al-Hafiz Ibn Hajar ((Fath al-Bari)) (pertama menjelaskan buku Penyatuan): ((The Jahamiyyah tidak berbeza dari satu pekerjaan yang dikelaskan dalam artikel mereka menafikan sifat-sifat juga dikaitkan dengan gangguan, dan terbukti Abu Hanifah berkata dalam dalam penafian Jahm analogi juga berkata bahawa Tuhan bukanlah sesuatu .... tetapi yang melanda pendahulu untuk mengutuk mereka kerana penafian kualiti ..... Saya bersyukur dan saya memberitahu kata-kata orang-orang Yahudi dan orang-orang Kristian, dan untuk memberitahu perkataan Nstazm Jahm ....)). (34 ) dan juga dalam asal. (35) ((doktrin Sunni)) dalam tempoh ((jumlah mesej Saqqaf)) (1/308). (36) ((perbezaan antara pasukan)) daripada Baghdadi, pengetahuan Dar (ms 291). ( 37) dan juga dalam asal. (38) Lihat buku ((membalas mewah mendakwa ia dinamakan Ibn Taimiyyah Syaikh al-Islam kafir)) anak kepada Hafez Nasir al-Din dari Damsyik. (39) ((dibayar separuh perumpamaan)) (ms 245). ( 40) Lihat buku ((persamaan linguistik membayar Syaikh al-Islam Ibn Taimiyah).) (41) ((tahniah rakan dikasihi)) dalam tempoh ((mesej Saqqaf)) (2/806). (42) ((agama yang benar menjelaskan Tahhaawiyyah) (r) 316). (43) dan selebihnya daripada empat imam pada iman. (44) ((katakan Assad)) bagi Ghmari, diikuti oleh ((Media Althaglin)) bagi roofer, edisi pertama. (45) (lihat (kepercayaan bahawa Abu alHasan al-Asy'ari dan pendekatan beliau) ) kepada Prof
Omar Suleiman al-Ashqar. mencetak rumah barangbarang berharga. (46) Lihat diterjemahkan dalam ((Nubala).) (47) ((ketinggian Ali Ghaffar)) di hadapan Golden comments Hassan Saqqaf. (48) ((jawatan pada asalusul agama Abu al-Hasan al-Asy'ari)) Komen Hassan Saqqaf, Dar Imam al-Nawawi, edisi pertama. (49) ((jumlah mesej Saqqaf)) Dar Al-Razi. (50) ((katakan Assad)) bagi Ghmari, komen Hassan Saqqaf, diikuti oleh media dua bangsa Sagaf. Dar Imam al-Nawawi, edisi pertama. (51) ((berbunga selasih menjawab mencapai Penyataan mengesan apa yang ditulis Qasim bin Naim al-Tai mengenai Ibn Abi Sufyan)) bagi Saqqaf baik, Dar AlImam Al-RAWAS. (52) ((buku kritikan terbuka dilantik empat puluh diikuti antara saya dan Sheikh Bakr)) bagi Ghmari, komen Saqqaf, Dar Imam al-Nawawi, edisi kedua. (53) ((resipi benar Siam Nabi dan keluarganya)) bagi Saqqaf baik, Dar Imam al-Nawawi, Dar Al-Razi, edisi pertama. (54) ((suatu perkara penglihatan)) bagi Saqqaf baik, Dar Imam al-Nawawi, edisi pertama. (55) ((membayar separuh analogi Bokv melampaui)) anak Imam Jouri, mencapai baik Saqqaf -shared Azhar Apendi Muhamad's photo. SEMPENA MAULIDUR RASUL..... Harith Mohamad
Ulasan Mufti Perak - Menjadi pengajaran kepada kita semua... Mufti Perak Tan Sri Harussani Haji Zakaria Khamis melondeh serta membongkar cerita lama mengenai kegilaan PAS sehingga menyebabkan masyarakat Islam khusus orang-orang Melayu berada dalam keadaan berpecah belah.Selain dari itu beliau memberikan nasihat kepada para pemimpin parti itu supaya berhenti dari mengeluarkan “fatwa” yang songsang sesuka hati kerana ia mengelirukan umat
lslam.Bahkan mufti itu juga menggunakan perkataan “tekong” perpecahan merujuk kepada perbuatan PAS yang memecahbelahkan perpaduan umat lslam di negara ini.Serentak itu sambil menjawab tuduhan Menteri Besar Kelantan mengenai dirinya campurtangan dalam politik, Harussani selain menafikan tuduhan PAS itu bahawa beliau mencampuri
urusan politik berkata:“Tuduhan tok guru Nik Aziz bahawa saya campur politik . . .ia tidak betul, saya selama ini tidak mencampuri mana-mana parti poliltik”.“Bahkan saya tidak pernahpun mendaftar diri sebagai ahli dalam mana-mana parti politik”Harussani memberitahu sejarah penglibatan keluarganya dalam politik serta bagaimana tindakan PAS memulau abang iparnya kerana fahaman politik kepartian.“Bahkan dari awal sejarahnya bapa saya semua ahli UMNO. Tapi apabila tertubuh PAS dan PAS kemudian keluar daripada UMNO, semua masuk Pas.. tapi PAS waktu itu lebih bertujuan kepada dakwah. Walaubagaimanapun Harussani menjelaskan ““ akhir-akhir ini kita melihat perkara itu tidak berlaku lagi bahkan saya melihat PAS sudah menuju seolah –olah menjadi `tekong’ kepada perpecahan umat Islam dan orang Melayu. “Banyak contoh boleh diberi seperti umpamanya pada akhir tahun 1970 an berlaku di Kedah. Orangorang Islam iaitu orang UMNO menyembelih ayam sepikul lebih (terpaksa) dibuang ke dalam sungai kononnya haram
(tidak halal) dimakan. “Jadi saya katakan sedangkan Yahudi nasarah dibenarkan Tuhan halal sembelihannya bagaimana orang Islam yang sembahyang lima kali sehari, jadi imam pula tidak boleh sembelih. . . haram. “Yang kedua yang paling menyayat hati saya ialah abang ipar saya seorang ahli PAS dan dia seorang peniaga kedai runcit di tempatnya tu di Kedah jugak..yang datang membeli banyak orang PAS dan orang UMNO pun ada. “Kebetulan satu ketika seorang ketua UMNO di kampong itu meninggal dunia,.jadi abang ipar saya datang menziarah dan kerana itu saja dia dipecat
daripada parti dan dipecat dari ahli khairat kematian,” katanya. Kerana insiden tadi Harussani menjelaskan abang iparnya diboikot sehingga tutup kedai dan kembali memotong getah semula “..sampai begitu mereka buat dia..jadi dia datang jumpa saya . . .tapi saya kata sabarlah orang begini tak boleh buat apa. “Banyak lagi yang saya bangkitkan umpamanya akhir-akhir ini kita lihat ceramah-ceramah yang dibuat oleh pemimpin PAS merupakan ku tukan, cacian,
laknat sedangkan itu adalah larangan Allah . . . jadi itu bukan dakwah lagi. “Kalau sudah seorang ustaz, berceramah mengutuk, memaki hamun dan sebagai nya maka orang menganggap itu halal mengikut masa itu..kutukan umpamanya kita lihat saja apabila Majlis Fatwa Kebangsaan m engatakan bahwa (demonstrasi) Bersih 3.0 itu haram kerana telah bertukar corak kepada keganasan sebagainya. “Dia orang kata apa…mufti-mufti tidak lebih daripada anjing, jadi bolehkah kita mengelar o rang anjing? Ini satu perkara yang sangat bertentangan samasekali dengan
hukum syarak. “ “Jadi kalau itu yang dibawa sekarang maka dia bukan lagi membawa kepada Islam..dia membawa kepada syaitan..parti syaitanlah kalau memaki hamum dan sebagainya. Parti syaitanlah kerana syaitan itu nak
membawa kepada perpecahan” ujarnya. Mufti Perak berkata “bila kita lihat berlaku di Terengganu dan beberapa tempat (sembahyang) dua imam…kita di masjid hanya satu imam, satu kariah itu satu imam. Kita sembahyang . … sepatutnya kenapa kita berpecah dan ini dihalalkan oleh pihak pemimpin PAS.” “Dan ini saya merasa pelik keadaankeadaan seperti ini sehingga berpecah . . . dalam sekampung berpecah, kenduri pun berpecah jadi ini buruk sungguh keadaan Islam ”Bukan buruk daripada orang itu saja bahkan kita melihat seolah-olah syariat Islam itu terlalu buruk..jadi itu yang dinilai orang-orang kafir sekarang. “Kerana itu Islam tidak pernah mendapat tempat pada orang kafir di Malaysia kerana melihat keadaan orang Melayu yang beragama Islam . . . sudahlah hidupnya susah dalam negeri yang kaya ..asyik berpolitik di kedai-kedai kopi dan sebagainya langsung tak buat kerja . . . berkelahi sesama sendiri. Katanya “Inilah yang menjadikan masyarakat kita makin mundur dan sebagainya. “Akhir-akhir ini pula banyak fatwa dikeluarkan iaitu menyamakan tunjuk perasaan Ber sih 3.0 itu disamakan dengan saf jemaah bersembahyang..kita sembahyang beribadat bukan tunjuk perasaan kepada Tuhan…kita mengadap bersyukur kepada Allah swt.. Dia (Allah)
suruh kita bersatu, bahkan dalam bersembahyang kita diwajibkan berjemaah . . .” “Bermakna kita bersatu tapi kita di sini sekarang diwajibkan berpecah . . ..itu satu perkara yang bertentangan. “Kemudian ada pula yang menyamakan dengan mengatakan Omar Ibnu Khattab pernah menunjuk perasaan . . . sebenarnya Omar tidak menunjuk perasaan
tapi dia memulakan dakwah secara terang terangan. “Ini kerana Saidina Omar apabila memeluk Islam dia bertanya apakah ini agama yang benar dari Allah . . ..Rasul lulah menjawab ia… kenapa kita duduk bersembunyi.,.dia terus bertakbir dan hentam orang jahiliah. “Begitu j uga isteri-isteri Nabi tidak pernah menunjuk perasaan kepada Nabi kerana tidak cukup makan .. Cuma itulah bila kita tunjuk perasaan ini satu penghinaan kepada sahabat-sahabat Rasullullah .. .” “Ini bukan perbuatan orang-orang ahli sunnah tapi perbuatan syiah..dan terakhir ini kita ada mendengar fatwa kata mengundi parti itu masuk syurga, tak mengundi masuk neraka.. apakah neraka syurga ini boleh ditentukan oleh
manusia atau ditentukan oleh Allah swt. “Jadi hal-hal sebegini sedang berlaku sehingga menimbulkan kegelisahan dalam masyarakat, jadi kerana itu sebagai seorang mufti bukan kerana politik saya m emberi nasihat dan memberitahu bahawa tunjuk perasaan dengan niat untuk mengguling kerajaan itu satu perkara salah. “Kerana kerajaan yang sah sekarang diketuai oleh seorang Islam iaitu Yang diPertuan Agong, Raja-raja dan dipimpin sekalipun . . . haram kita memberontak. “Tapi sekarang ini orang dah pakai demokrasi, bila pakai demokrasi, kita ada jalan untuk menurunkan
kerajaan dengan mengundi tapi bukan dengan cara tunjuk perasaan, dengan menimbulkan kekacauan . . .” Harussani menjelaskan lagi“Saya tidak mengatakan siapa yang benar siapa yang salah tapi apa yang kita lihat perkara yang dilakukan itu bertentangan dengan hukum syarak. Pertama, dataran itu (Dataran Merdeka) dimiliki oleh DBKL .. . DBKL
tidak membenarkan membuat tunjuk perasaan di situ maka tidak boleh pergi.” “Kerana Allah menyebut dalam Quran kita tidak boleh masuk ke dalam rumah melainkan kita minta kebenaran. Jadi kita kiaskan itu hak milik bukan di rumah
saja, kalau kampong orang orang tak bagi masuk, tak boleh masuk . Katanya lagi “Kedua kita tidak boleh merosakkan harta benda tapi kita lihat terang terang (mereka) merosakkan harta benda, memukul orang sehinggakan kereta polis pun dirosakkan, anggota polis dipukul dan seorang wartawan hampir mati kerana mempertahankan anggota polis itu. “Ini kita pelajari dari tunjuk perasaaan pertama (Bersih 1.0) kedua (Bersih 2.0) dan ketiga (Bersih 3.0), jadi ini dah tak betul, jadi kerana itu saya kata ajarannya banyak menyeleweng daripada ajaran Islam yang berasaskan kepada empat asas. “Iaitu Islam berasal daripada silmun maknanya kedamaian, yang kedua salamun berasal daripada pokok
perkataan salam. “Salam maknanya kesejahteraan, yang ketiga sulamun maknanya kita menuju ke peradaban yang tinggi.. .manusia ini meningkat darjahnya, perwatakannya dan yang keempat kita menyerah bulat-bulat kepada Allah.. Dengan nada kesal Harussani berkata “Tapi ini Islam dikaitkan dengan semua itu tadi ..jadi ini yang saya merasa cukup terpanggil dan terkilan untuk membuat kenyataan walaupun saya tidak hadir dalam ,majlis fatwa yang lalu kerana saya dalam keuzuran tapi saya rasa terpanggil untuk menjawab dalam surat khabar apabila dikatakan ahli majlis fatwa
kebangsaan ini tidak lebih daripada anjing.. .bolehkah kita mensifatkan ulama sebagai anjing?. Katanya “Ini satu perkara yang cukup berat dan saya lihat kalau itu tidak disetujui oleh ketua-ketua PAS tapi tidak ada langsung pun
teguran daripada mereka . . . . sepatutnya mereka menegur o rang dibawah supaya tidak bersikap demikian. “Tapi seolah-olah mereka menyokong. Saya rasa terpanggil untuk menyatakan yang hak dan saya bukannya daripada parti
manapun . “Tapi apabila diselewengkan maka saya wajib menegur beliau . . . jadi Nik Aziz ini memang patut ditegur kerana terlalu banyak. . . . Nik Aziz pernah mengelar mufti-mufti (sebagai) terompah kayu dan macam macam lagi dan ini dia memburukkan nama sahabat nabi dengan mengatakan para sahabat tunjuk perasaan kepada Tuhan. “Kemudian ibadat disamakan dengan tunjuk perasaan ini semuanya salah jadi kita jangan telan bulat -bulat perkara yang salah..walaupun dia seorang ulama, mungkin dia terlajak maka itu saya memberi peringatan supaya jangan . . . . saya tak ada musuh dengan sesiapa ..selama inipun doa saya tak pernah tinggal tiap -tiap lima kali sembahyang minta Allah ampuni seluruh umat Islam. Menjawab satu soalan bahawa PAS sudah terikut-ikut dengan DAP sehingga dilihat
sanggup menggadai prinsip,Harussani berkata: “Peringkat awal dulu kenapa PAS keluar daripada Perikatan? Masa itu kenapa bila ditubuh Perikatan, PAS keluar kerana tidak mahu sekongkol dengan orang kafir masa itu, keluarlah fatwa bersekongkol dengan orang kafir jadi kafir..tapi hari ini orang yang terang terang menentang Islam, yang katakan
langkah mayat (dia) kalau nak l aksana hukum Islam. “Yang kedua kita melihat Ambiga (Datuk) sebagai ketua dalam majlis peguam dulu telah m erangka beberapa undang undang untuk menjatuhkan Islam dengan hendak menubuhkan
IFC dan (perkara) ini mufti tentang waktu itu. Beliau hairan kerana “orang ini pula yang kita sokong, kemudian kita dengar akhir-akhir ini, PAS melantik orang bukan islam . . .apakah kita akan mengharap orang bukan Islam untuk membela dan bangun untuk menegakkan islam? “Quran banyak sekali meletakkan ayat-ayat supaya kita jangan melantik ketua kita orang bukan islam. Nasihatnya kepada puak-puak ini dan umat lslam seluruhnya ”. . . kita (perlu) berhati-hatilah dalam masalah agama ini, kita lihat betul- betul, j angan kita hanya taksub kepada or ang atau parti sehingga kita sanggup melakukan perbuatan- perbuatan yang salah dan melanggar hukum Allah. “ Harussani mengakhiri interbiu itu dengan berkata “Inilah peringatan saya sebagai orang tua yang masih diberi Tuhan kuasa
bercakap, kalau tak mahu dengar itu terpulang . . .Kita hanya menyampaikan”, katanya.
-Wahai orang-orang yang beriman, taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kamu kepada Rasulullah dan kepada "Ulil-Amri" (orang-orang yang berkuasa) dari kalangan kamu. Kemudian jika kamu berbantah-bantah (berselisihan) dalam sesuatu perkara, maka hendaklah kamu mengembalikannya kepada (Kitab) Allah (Al-Quran) dan (Sunnah) RasulNya - jika kamu benar beriman kepada Allah dan hari akhirat. Yang demikian adalah lebih baik (bagi kamu), dan lebih elok pula kesudahannya.
Tidakkah engkau (hairan) melihat (wahai Muhammad) orang-orang (munafik) yang mendakwa bahawa mereka telah beriman kepada Al-Quran yang telah diturunkan kepadamu dan kepada (Kitabkitab) yang telah diturunkan dahulu daripadamu?
Mereka suka hendak berhakim kepada Taghut, padahal mereka telah diperintahkan supaya kufur ingkar kepada Taghut itu. Dan Syaitan pula sentiasa hendak menyesatkan mereka dengan kesesatan yang amat jauh.
(An-Nisaa' 4:59-60)
-Wan Solehah Al-Halbani Assalamualikum! JIHAD, PERANG DAN REVOLUSI 1. Umat Islam hendaklah mengakui dan terima bahawa kerajaan demokrasi adalah syirik dan kufur kerana ianya adalah diasaskan kepada peraturan dan undang-undang manusia yang selain dpd Allah – Quran 16:116. 2. Umat Islam hendaklah mengakui dan terima bahawa mengamalkan demokarsi yang syirik dan kufur mengakibatkan syirik dan kufur ke atas para pengamalnya. 3. Allah melarang kita daripada mengamalkan sistem politik demokrasi walaupun untuk tujuan yang baik dan suci murni kerana Allah kerana ianya adalah syirik dan kufur – Quran 35:10, 4:60, 60:4. 4. Umat Islam hendaklah mengakui dan terima bahawa Allah dan Rasul-Nya memerintahkan setiap daripada kita supaya berperang untuk menghapuskan kerajaan manusia yang syirik dan kufur seperti demokrasi untuk kemudiannya digantikan dengan sebuah kerajaan Islam – Quran 8:7, 8 ,60, 2:193, 22:40, 2:251, 9:29. 5. Kekuatan dan persenjataan akan digembelingkan melalui amalan Metod Islam. Pelajarilah secara serius, terperinci dan mendalam mengenai Metod Islam. 6. Jangan asyik kata oleh kerana kita tak ada kekuatan dan persenjataan, maka kita tak boleh berperang. Kata-kata seperti ini yang diulang-ulang adalah amat mengelirukan umat Islam dan kerana kekeliruan seperti in ramai daripada kita semuanya meyakini bahawa Jihad, Perang dan Revolusi sememangnya tak ada dalam Islam. 7. Buat persiapan untuk berjihad dan berperang dengan cara : a) Mempelajari mengenai Aqidah dan Pemikiran Islam. b) Mempelajari mengenai Metod Islam.
c) Bergerak dan bertindak mengikut apa yang diperintahkan mengikut Metod Islam. 8. Rasulullah saw tidak berperang semasa di zaman Mekah kerana belum diperintahkan untuk berperang pada masa itu - Quran Nisa 77. 9. Perintah berperang untuk menghapuskan kekuasaan manusia yang syirik dan kufur berlaku pada zaman Medinah - Quran 8: 7, 8, 60, 2:193, 22:40, 2:251, 9:29. 10. Ayat-ayat perang ini - Quran 8:7, 8, 60; 2:193; 2:251; 22:40; 9:29 - bersifat umum, muktamad dan kekal abadi yang berkuat kuasa ke atas kita sejak zaman Rasulullah saw di Medinah sehinggalah ke hari ini dan ke hari Qiamat. 11. Di dalam ayat-ayat ini - Quran 8:7, 8, 60; 4:84, 2:193; 2:251; 22:40; 9:29 - perintah berperang adalah diwajibkan ke atas setiap individu umat Islam kita dan bukan hanya terhad ke atas sesebuah pemerintahan Islam sahaja (Quran 4:84) dan ianya bermula sejak daripada turunnya ayat-ayat ini di zaman Medinah dan berkuat kuasa ke a tas kita sehinggalah ke hari kiamat. 12. Allah memerintahkan Nabi saw supaya menyuruh kita untuk berperang - “Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mukmin itu untuk berperang” - Quran 8:65. 13. Ini adalah perintah Nabi saw untuk berperang : a) Nabi saw bersabda “Aku diutuskan untuk memerangi manusia sehingga mereka mengucap Laailaahaillallah Muhammadrur Rasulullah.” Bukhori dan Muslim b) Dalam hadits riwayat Abu Dawud dan yang lain dari Anas bin Malik ra ia berkata, Rasulullah saw bersabda : “Jihad akan tetap berlangsung sejak Allah mengutusku hingga umatku yang terakhir memerangi Dajjal, ia tidak akan dihentikan oleh kejahatan orang jahat ataupun keadilan orang adil.” c) “Barangsiapa tidak berperang (di jalan Allah) dan meniatkan di dalam dirinya untuk berperang (di jalan Allah) niscaya ia akan mati di atas salah satu cabang kemunafikan.” (HR. Muslim no. 1910, Abu Daud no. 2502 dan An-Nasai no. 3097). 14. Rasulullah saw berperang dalam peperangan yg besar sebanyak 7 kali dan Baginda berperang dalam PEPERANGAN-peperangan yg kecil - Ghazwah, sebanyak 63 kali. Baginda menyerang tanpa terlebih dahulu diserang dan diperangi dalam peperangan besar di Badar, Khaibar, Hunain, Muktah, Tabuk. Baginda diserang pada peperanganpeperangan Uhud dan Khandak. Baginda menyerang dalam keseluruh peperangan kecil.
Perhatikan ayat pedang - Taubah 5 : Taubah 5 : “Maka bunuhlah kaum musyrik itu di mana sahaja kamu menemui mereka, dan tawanlah mereka, dan keponglah mereka, serta tunggulah mereka ditempattempat yang mengintip (untuk membuat serang hendap).” 15. Pada zaman-zaman keagungan Khulafa’ Ar-Rasyidin, Umaiyyah, Abasiyah dan Uthmaniyyah – Islam menyerang dan berperang serta menakluki seluruh Timur tengah, Iran, Turki, Rom, Afrika Utara, Sepanyol, Perancis, Eropah Timur, Russia, Asia Tengah dan India. Ingatlah kepada peperangan salibin yang agung – Sultan Solahuddin mengalahkan seluruh tentera Kristian Eropah! Inilah Jihad, Perang dan Revolusi daripada Allah dan Rasul-Nya. Allahu Akbar! 16. Umat Islam yang tidak ingin berperang ke jalan Allah padahal perang telah diwajibkan ke atas mereka, mereka akan diseksa dengan seksaan yang amat pedih di Akhirat nanrti - Quran 9:38,39. 17. Umat Islam yang mengatakan bahawa Allah dan Rasul-Nya tidak memerintahkan kita umat Islam, baik individu mahupun pemerintah Islam, untuk berperang bagi menghapuskan kerajaan manusia yang syirik dan kufur termasuklah kerajaan demokrasi kita ini adalah orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah - kafirlah mereka ini - Quran Hud 59, AL-Lail 14,15,16.
18. Para ulama kita yang mengatakan bahawa tidak ada Jihad dan Perang untuk menghapuskan kerajaan manusia yang syirik dan kufur adalah para ulama yg jahat : Daripada Ali bin Abi Thalib r.a. berkata: Telah bersabda Rasulullah saw.; “Sudah hampir sampai suatu masa di mana tidak tinggal lagi daripada Islam ini kecuali hanya namanya, dan tidak tinggal daripada Al-Quran itu kecuali hanya tulisannya. Masjidmasjid mereka tersergam indah, tetapi ia kosong daripada hidayah. Ulama mereka adalah sejahat-jahat makhluk yang ada di bawah kolong (naungan) langit. Dari mereka berpunca fitnah, dan kepada mereka fitnah ini a kan kembali”. Hadis ini memperkatakan mengenai sifat seluruh ulama kita yang ada pada hari ini bahawa mereka ini adalah ulama yg jahat. Para ulama kita mengatakan bahawa demokrasi adalah Islam dan mereka membolehkan amalan demokrasi padahal ianya adalah syirik dan kufur. Mereka mengatakan bahawa Islam adalah agama untuk perdamaian, keselamatan dan keamanan dan justeru Allah tidak memerintahkan kita supaya melancarkan Jihad, Perang dan Revolusi untuk menghapuskan kerajaan manusia yang syirik dan kufur untuk kemudiannya digantikan dengan kerajaan Islam.
Mereka mengatakan bahawa Jihad melawan Hawa Nafsu adalah Jihad yang paling besar di sisi Allah swt. Amatlah jahat kata-kata para ulama kita sekarang ini! NEGARA DEMOKRASI MALAYSIA ADALAH SYIRK DAN KUFUR KERANA : 1) Negara Malaysia mengakui Perlembagaan Malaysia adalah undang-undang tertinggi dalam Malaysia (artikel 4 Perlembagan Malaysia), padahal agama Islam dan undang-undang Islam adalah yang tertinggi di sisi Allah swt (Quran 9:33); 2) Negara Malaysia membuat undang-undang manusia (artikel 44 Perlembagan Malaysia), padahal Allah saja yang berhak dan berkuasa untuk membuat undangundang (Quran 12:40, 6:57); 3) Negara Malaysia menguat kuasakan undang-undang manusia (artikel 43 Perlembagan Malaysia), padahal undang-undang Allah adalah diperintahkan untuk dikuat kuasakan ke atas manusia (Quran 5: 48,49,50);
4) Negara Malaysia menghukum manusia dgn undang-undang manusia (artikel 121 Perlembagaan Malaysia), padahal menghukum dgn undang-undang manusia adalah kafir (Quran 5:44). 5)Mengikut interpretasi Mahkamah Agung mengenai kedudukan agama Islam di dalam Perlembagaan Negara ( fasal 3 (1) Perlembaaan Negara), ianya tidak bermaksud bahawa agama Islam adalah agama rasmi negara ( Che Omar bin Che Soh versus Public Prosecutor dan Wan Jalil bin Wan Abdul Rahman & anor versus Public Prosecutor, 1988, 2 mlj 55). Sempena penghakiman terhadap rayuan kes tersebut, Mahkamah Agung memutuskan bahawa agama Islam mengikut fasal 3(1) hanyalah terhad kepada hal-hal adat istiadat dan peribadatan ritual sahaja, bukan agama rasmi negara, dan ia (Mahkamah Agung) juga mengisytiharkan dalam keputusannya itu bahawa MALAYSIA BUKANLAH SEBUAH NEGARA ISLAM, tetapi sebuah negara sekular yang mengamalkan undang-undang British. Wan Solehah al-Halbani Lubok Terua, Temerloh, PAHANG DM DEMOKRASI ADALAH AGAMA KERANA IA MEMPUNYAI AQIDAH, SYARIAT DAN AKHLAKNYA YANG TERSENDIRI.
AQIDAH DEMOKRASI ADALAH KAFIR KERANA IANYA ADALAH TERDIRI DARIPADA : 1. Uluhiyah Manusia – Manusia disembah oleh manusia kerana sebahagian daripada mereka mentaati dan mematuhi undang-undang yang dibuat oleh manusia; 2. Rububiyah Manusia – Manusia berkuasa dan memerintah ke atas manusia dan manusia membuat undang-undang untuk manusia; 3. Asmaul Husna Manusia – Pengakuan bahawa kerajaan manusia dan undang-undang manusia adalah sempurna; 4. Nafi dan Isbat – Menafikan kerajaan dan undang-undang Allah dan menerima kerajaan dan undang-undang manusia. AQIDAH DEMOKRASI ADALAH KAFIR : 1. ULUHIYAH MANUSIA : 1. Ahli-ahli Parlimen dan Dun adalah TUHAN-TUHAN yang DISEMBAH oleh manusia kerana segala peraturan dan undang-undang yang dibuat oleh mereka itu adalah ditaati dan dipatuhi manusia. Firman Allah: at-Taubah 31 Mereka (Yahudi dan Nasrani) menjadikan pendita-pendita dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain daripada Allah dan (juga mereka memperTuhankan) al-Masih anak Maryam, padahal mereka tidak diperintah melainkan untuk menyembah Tuhan yang Maha Esa; tiada Tuhan yang disembah dengan sebenarnya) melainkan Ia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka sekutukan. Ayat al-Quran (Taubah 31) menghuraikan bahawa KETAATAN dan KEPATUHAN bererti MENYEMBAH.. Mentaati dan mematuhi undang-undang Allah bererti menyembah Allah manakala mentaati dan mematuhi undang-undang manusia ertinya menyembah manusia dan tidak menyembah Allah. Apabila kita mentaati dan mematuhi undangundang Parlimen dan Dun, kita adalah para penyembah yang menyembah ahli-ahli Parlimen dan Dun serta Raja-Raja Melayu sebagai Tuhan-tuhan kita. Sistem politik demokrasi Malaysia kita ini adalah sistem politik yang kafir kerana ia mewujudkan sistem manusia menyembah manusia. Orang-orang yang menyembah dan orangorang yang disembah kesemuanya adalah orang-orang kafir. 2. RUBUBIYAH MANUSIA :
Ahli-ahli Parlimen dan Dun serta Raja-Raja Melayu adalah TUHAN-TUHAN kerana : 1. Mereka adalah berdaulat, berkuasa, dan memerintah ke atas manusia; 2. Mereka adalah berhak dan berkuasa untuk membuat peraturan dan undang-undang untuk manusia ; 3. Mereka adalah berhak, berkuasa dan berdaulat untuk mengabdikan manusia kepada kekuasaan mereka; 4. Mereka menjalan dan menguat kuasakan undang-undang manusia ke atas manusia; 5. Mereka menghukum manusia dengan undang-undang manusia. Ahli-ahli Parlimen dan Dun serta Raja-Raja Melayu adalah TUHAN-TUHAN yang kafir. Orang-orang yang mengamalkan sistem politik demokrasi adalah orang-orang yang kafir kerana mereka melantik manusia sebagai Tuhan-tuhan yang berkuasa dan berdaulat ke atas manusia serta mereka menyerahkan kuasa kepada Tuhan-tuhan Manusia ini untuk membuat undang-undang dan untuk menguat kuasakannya ke atas manusia. Sistem politik demokrasi adalah syirik dan kafir kerana ia mewujudkan sistem manusia menjadi Tuhan-tuhan Manusia dan kerana manusia menjadi para hamba kepada Tuhan-tuhan Manusia. 3. ASMAUL HUSNA MANUSIA : 1. Ahli-ahli Parlimen dan Dun yang berkuasa dan memerintah ke atas manusia adalah Tuhan-tuhan Manusia yang sempurna; 2. Kerajaan demokrasi ciptaan manusia adalah kerajaan yang sempurna; 3. Undang-undang yang dibuat oleh Tuhan-tuhan Manusia adalah undang-undang yang sempurna; 4. Sistem pengabdian manusia kepada kekuasaan manusia dalam pemerintahan demokrasi adalah sistem yang sempurna; 5. Sistem manusia menyembah manusia dalam pemerintahan demokrasi adalah sistem yang sempurna; 4. NAFI DAN ISBAT :
Demokrasi menafikan Allah sebagai Tuhan, Raja dan Pemerintah yang berkuasa, berdaulat dan berhak untuk : 1. Memiliki kedaulatan dan kekuasaan untuk memerintah manusia, sebalikya mengiktiraf ahli-ahli Parliman dan Dun serta Raja-Raja Melayu sebagai Tuhan-tuhan Manusia yang berkuasa dan berdaulat untuk memerintah ke atas manusia; 2. Membuat undang-undang, sebaliknya mengiktiraf bahawa ahli-ahli Parliman dan Dun serta Raja-Raja Melayu adalah Tuhan-tuhan Manusia yang berkuasa, berdaulat dan berhak untuk membuat undang-undang untuk seluruh umat manusia; 3. Menguat kuasakan undang-undang Allah ke atas umat manusia, sebaliknya mengiktiraf bahawa ahli-ahli Parliman dan Dun serta Raja-Raja Melayu adalah Tuhantuhan Manusia yang berkuasa dan berdaulat untuk menguat kuasakan undangundang manusia ke atas manusia; 4. Menghukum manusia dengan undang-undang Allah, sebaliknya mengiktiraf bahawa ahli-ahli Parliman dan Dun serta Raja-Raja Melayu adalah Tuhan-tuhan Manusia yang berkuasa dan berdaulat untuk menghukum manusia dengan undangundang manusia; 5. Menghamba abdikan manusia kepada kekuasaan Allah, sebaliknya mengiktiraf bahawa ahli-ahli Parliman dan Dun serta Raja-Raja Melayu adalah Tuhan-tuhan Manusia yang berkuasa dan berdaulat untuk menghamba abdikan manusia kepada kekuasaan mereka; 6. Disembah oleh manusia, sebaliknya mengiktiraf bahawa ahli-ahli Parliman dan Dun serta Raja-Raja Melayu adalah Tuhan-tuhan Manusia yang berkuasa dan berdaulat untuk disembah oleh manusia.; KAFIR KERANA AMALKAN DEMOKRASI Orang-orang yg mengamalkan demokrasi adalah munafik kerana mereka melakukan perkara-perkara yg syirik dan kufur seperti berikut : 1. Mereka menyerahkan kuasa utk memerintah negara kpd manusia - Quran 5:43, padahal kuasa utk memerintah hanyalah hak Allah saja - Quran 3:26. 7:54. 2. Mereka menyerahkan kuasa utk membuat undang-undang manusia kpd manusia -
Quran 16:116, 5:50, padahal kuasa utk membuat undang-undang hanyalah hak Allah saja - Quran 12:40. 3. Mereka menyerahkan kuasa utk menguat kuasakan undang-undang manusia kpd manusia dan mereka menghukum dgn undang-undang manusia Quran 5:44, 45, 47 padahal Allah memerintahkan supaya menghukum dgn undang-undang Allah saja Quran 5:48,49. 4. Mereka menyerahkan kuasa kpd manusia utk menghamba abdikan manusia kpd kekuasaan manusia padahal Allah saja yg berhak u ntuk menghamba abdikan manusia kpd kekuasaan-Nya - Quran 1:1. 5. Mereka mewujudkan sistem manusia menyembah manusia apabila manusia taat undang-undang manusia - Quran 9:31, padahal Allah saja yg berhak disembah Quran 4:36i. 6. Mereka melantik manusia sebagai berhala-berhala apabila mereka menyerahkan kuasa kpd manusia utk buat undang-undang - Quran 4:60. 7. Mereka sekutukan Allah apabila mereka menyerahkan kuasa kpd manusia utk buat undang-undang kpd manusia - Quran 42:25. 8. Mereka setuju dan redha kpd kerajaan manusia, undang-undang manusia dan Berhala-berhala kerana mereka setuju dan redha kerajaan demokrasi kita ini - Quran 11:113, 16:106.
Saya adalah salah seorang yang tidak pandai memilih, dan saya juga agak tamak kerana inginkan semuanya. Apabila saya disuruh memilih untuk melakukan yang mana dahulu, jawapan saya tidak pernah sama, ia sentiasa berkadar dengan tempat dan masa. Setelah tuan mengesyorkan supaya kita pilih keadilan dulu, dan ada yang telah bersetuju melakukan, apa salahnya saya pula pilih kedermawanan. Saya sedia mendermakan sedikit waktu yang ada ini untuk berkongsi pendapat dengan cara menulis seadil-adilnya. Dalam keadaan dan ketika yang lain, mungkin saya juga akan memilih keadilan jika sekiranya ramai yang telah mendermakan waktunya untuk berbincang tetapi selalu menjurus demi kebaikan diri sendiri dan menafikan hak orang lain. Maaflah, persoalan tuan tidak mampu dijawab oleh saya kerana saya agak tamak inginkan kedua-duanya. --
Demi sesungguhnya! Telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Bahawasanya Allah ialah Al-Masih Ibni Maryam". Padahal Al-Masih sendiri berkata:" Wahai Bani Israil! Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhan kamu, Bahawasanya sesiapa yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain, maka sesungguhnya Allah haramkan kepadanya Syurga, dan tempat kembalinya ialah neraka; dan tiadalah seorang penolong pun bagi orang-orang yang berlaku zalim". (Al-Maaidah 5:72)
Markus 12 - Alkitab Terjemahan Baru
12:28 Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orangorang itu, datang kepada-Nya dan bertanya: "Hukum manakah yang paling utama?" 12:29 Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. 12:30 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. 12:31 Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini." 12:32 Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang l ain kecuali Dia.
-Demi sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Bahawasanya Allah ialah salah satu dari tiga tuhan". Padahal tiada Tuhan melainkan Tuhan yang Maha Esa. Dan jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, sudah tentu orang-orang yang kafir dari antara mereka akan dikenakan azab seksa yang tidak terperi sakitnya. (Al-Maaidah 5:73) Apakah kelaluan kita hari ini tidak mempengaruhi pegangan anak-cucu kita esok? Apa yang terjadi apabila anak-anak yang kurang diberi pendidikan akan percaya bahawa tuhan dan Allah ialah dua yang berlainan. Apa yang mungkin terjadi kepada anak-anak yang sukakan tolak-ansur apabila mereka memahami bahawa tuhan orang Islam ialah Allah, tuhan orang kristien ialah Yesus dan tuhan orang hindu ialah Krishna. Mungkinkah kesungguhan kita mempertahankan Allah tetapi tidak mempertahankan Tuhan yang sekian lama difitnah boleh menyebabkan kekeliruan faham seolah-olah ada perbezaan iaitu Allah ialah tuhan untuk orang Islam, manakala ada tuhan-tuhan lain yang disembah oleh orang lain.
Perhatikan pula dua jenis ucapan pengakuan yang diamalkan oleh orang islam iaitu “tiada tuhan melainkan Allah” dan “tiada tuhan yang aku sembah melainkan Allah”. Ucapan pertama mengakui hanya ada satu sahaja tuhan manakala ucapan kedua boleh disalah tafsir sebagai pengakuuan bahawa tuhan aku ialah Allah, tuhan orang kristien ialah Yesus dan tuhan orang hindu ialah Krishna. Jika kita tidak setuju mereka mengatakan Yesus ialah Allah, adakah kita setuju mereka mengatakan Yesus ialah Tuhan? Jika kita tidak setuju, mengapa kita boleh membiarkan seolah-olah tiada apa-apa berlaku, tetapi tiba-tiba kita sayangkan Tuhan. Atau sebenarnya kita hanya sayangkan Allah tetapi tidak sayangkan tuhan? Kepada tuhan kami berserah dan mohon pertolongan.
-APA HEBATNYA AGAMA LAIN SELAIN ISLAM...?' - TOLONG BACA !!! Pernah dengar cerita Aisyah Bukhari yang murtad tak lama dulu? Suratkhabar banyak menutup kes ini kononnya untuk menjaga perkauman, tak nak terjadi kacau bilau. Kes Aisyah yang murtad dan banyak kes murtad lain ditutup sedemikian rupa atas alasan bercinta, ikutboyfriend. Cerita yang akan saya bawa ini agak panjang tetapi sekiranya kamu seorang Islam yang peka dan sayangkan agama kita Islam, buatlah sesuatu, paling kurang fowardkan email ni kepada saudara kita yang tak tahu menahu. Ataupun selemah-lemahnya, berdoa agar kita semua serta saudarasaudara kita terselamat daripada fitnah akhir zaman yang paling besar ini. Ini bukan cerita rekaan saya tetapi hanya petikan dari ceramah yang saya dengar dari mulut peguambela kes ini Zulkifli Nordin di Madrasah Hidayah. Murtad dikalangan orang Melayu kini sudah menjadi ancaman kepada kita. Indeks pencemaran akidah mengikut jabatan statistik dan perangkaan Tahun 1989 aje, 4,776 orang Melayu mohon tukar nama dari Melayu kepada bukan Melayu atas alasan keluar dari Islam. Tahun 1997, bila Saari Bustamah mengambil alih jawatan mufti dari Datuk Hashim Yahya, perkara pertama yang disentuh adalah murtad. Menurutnya sehingga Julai 1997, 3,000 orang murtad di KL sahaja. Tahun 1998 saja, 516 orang sudah murtad. Aisyah bukan kes pertama murtad, sebelum ini dah beratus kes timbul tetapi ditutup oleh pihak tertentu. Setakat kes Aisyah, dah 40 fail murtad dikendalikan oleh saudara kita Zulkifli Nordin.
Mengapa kes Aisyah ini kita rasa ralat sangat? Kes ini satu simbol yang tunjukkan pada kita orang Melayu. Sistem pertahanan akidah kita amat rapuh. Akidah kita diserang ditubi dari segala sudut. Yang kita tak nampak dengan menggunakan system perundangan dan kehakiman kita sendiri. Kes ini boleh dilihat dari 2 sudut. 1.
Bagaimana orang macam Aisyah boleh murtad
2.
Bagaimana orang kafir laknatullah boleh menggunakan sistem hakiman kita untuk merampas anak orang Islam untuk dimurtadkan?
Apa yang berlaku kepada Haji Bukhari setelah 25 tahun didik anak dengan pengisian Islam yang hebat. Sedang dia mengimamkan sembahyang terawih di masjid tahun 1997 anak dia sedang dimurtadkan di rumah. Aisyah adalah gadis Melayu biasa yang didedahkan dengan ilmu yang sepatutnya. Dalam keadaan macam tu, dia takkan murtad. Dihantar ke sekolah agama, dia belajar hingga tingkatan 6 atas dan boleh melayakkan diri jadi ustazah kalau dia hendak, dan layak melanjutkan ke peringkat Universiti Al Azhar kalau dia hendak . Dia dibesarkan dalam suasana yang bapanya imam. Datuknya juga imam yang dah berpuluh tahun imam Haji Tahir. Dia juga hafal surah Yasin. Dalam ertikata, tahu ayat apa, surah ke berapa yang dibacanya, ayat apa yang jadi azimat, semua dia tahu. Itu hebatnya Aisyah. Surah Sajadah pun dia hafal ... Masuk ITM dia terlibat dalam gerakan Islam. Dia didedahkan dengan gerakan Islam, dia tahu kelemahan-kelemahan Bible. Dari segi keterampilan, dia budak perempuan Melayu seperti biasa, pakai tudung dengan baju kurung bunga-bunga. Takde apa yang pelik pada dia, duduk di lembah keramat AU5C. Kakak dia pun macam itu juga keterampilannya. Tiap-tiap hari telefon bapanya lapor isu terkini. 2 tahun di KL begitu. Hari terakhir dia telefon 19 Nov 1997, 'Assalamualaikum ayah! Ni Intan (nama manja) cakap. Intan nak bagitahu, Intan dah kristian.' Bayangkan hati seorang bapa. Kita sendiri heran macamana dia boleh murtad. Aisyah adalah simbol anak Melayu yang telah dididik dengan begitu rupa boleh murtad. Apa yang Haji Bukhari boleh buat? Airmata sahaja modal dia. Masuk TV menangis, keluar radio menangis, pergi forum menangis apa yang dia boleh buat? Semua dokumen mahkamah akan jadi bahan arkib termasuk p ermohonan kafir laknatullah itu minta Aisyah dibebaskan untuk dimurtadkan .. Butir asal permohonan.. .... Permohonan ini dibuat oleh Lennet Teoh Hui Leong seorang peguam Cina Kristian. (Read Herbes Corpes bawah bab 36 kanun acara jenayah). Tujuan untuk membebaskan seorang yang didakwa ditahan secara salah. Sebarang permohonan seperti ini perlu bagi sebab mengapa didakwa tahan secara salah. Permohonan dibuat bawah bab 36 atas alasan Article 11 Perlembagaan Persekutuan. Iaitu hak kebebasan beragama. Tiada langsung soal kahwin timbul. Permohonan tu menyatakan, perenggan 6, bertarikh 28 November 1997 di Makamah Tinggi Malaya Kuala Lumpur bahagian jenayah. Sebab yang dia beri, 'Saya Lennet Teoh Hui Leong telah dilantik oleh Nur Aisyah untuk memberi nasihat kepadanya berkenaan dengan pertukaran agamanya kepada Kristian dan atas arahannya saya telah menyediakan surat sumpah untuk Nur Aisyah menolak dan meninggalkan agama
Islam.' Perenggan 23: 'Saya Lennet Teoh percaya bahawa Nur Aisyah sedang dikurung secara salah oleh keluarganya. Saya percaya tindakan ibubapa, abangnya dan bapa saudaranya telah melanggar hak kebebasan Nur Aisyah menganut agama pilihannya iaitu Kristian Khatolik'. Kita tak boleh buat apa-apa sebab article 11 Perlembagaan Persekutuan menyatakan mana-mana warganegara Malaysia yang telah cukup umur (18tahun) berhak mutlak menukar gamanya. Itulah perlembagaan kita yang memerdekakan orang Melayu kita tahun 1957. Perlembagaan itulah juga yang menjerut kita sendiri. Adakah anak cucu kita akan selamat dengan perlembagaan itu? Bila berlaku pertembungan antara hukum syara' dengan undang-undang sivil, undang-undang syara' akan terbatal. Maksud agama rasmi kita Islam adalah acaraacara rasmi hendaklah dibuat mengikut cara Islam. Contohnya perlantikan sultan, rasmi parlimen dll. Tak lebih dari itu. Bab kehidupan, politik, ekonomi.... semua tak termasuk. Article 4 pula menyatakan: 'Mana-mana undang-undang yang bertentangan yang bercanggah dengan perlembagaan ini adalah batal dan tidak sah. Ini termasuklah hukum syara'. Contoh kes Hartina Haji Kamarudin. Pada masa ceramah ini dibuat, Haji Kamarudin ada dalam lokap, didakwa mencederakan seorang Hindu kafir laknatullah kerana memurtadkan anaknya.. Anak yang dibela selama 18 tahun dengan begitu susah payah datang ke Rumah dalam keadaan Hindu. Haji Kamarudian seorang penjual sate di Perak. Beliau lepaskan anaknya selepas 18 tahun ke KL untuk cari kerja. Tak terlintas langsung di kepalanya anaknya akan murtad. Tak sampai 9 bulan, Hartina balik ke restoran bapanya dalam keadaan Hindu dengan nandek kat dahi . Bukan itu saja. Anak yang dimanjakan begitu rupa balik mencabar bapanya, bawa boyfriend dan kawan-kawan boyfriendnya sambil berpeluk-p eluk dalam keadaan dia pun dah Hindu dengan nandek. Haji Kamarudin takek si kafir tu kat tengkuk, menggelupur dia depan kedai tu. Haji Kamarudin juga dipelupur oleh kawan-kawan si Hindu tu sampai nak pengsan. Adik lelaki Hartina umur 16 tahun turut kena belasah kerana nak menyelamatkan akidah kakaknya depan kedai tempat bapanya meniaga. Apa Hartina buat masa tu? Hartina papah kekasihnya dan biarkan bapanya menggelupur sendirian. Tak cukup dengan itu, dia pergi ke balai polis buat report bapak dia pukul boyfriend dia. 14 hari Haji Kamarudin dengan adik lelaki Hartina merengkok dalam lokap sebab report anak kesayangannya yang mempertahankan kekasih Hindunya. Tak cukup dengan itu disaman pula bapanya 3 juta. Remuk hati seorang bapa yang diheret ke penjara kerana anak sendiri. Tak cukup lagi, dia telah menghina bapanya dengan menukar nama Hartina Haji Kamarudin kepada Nivasni Rajeswari. Nama Hindu. Semasa masih terlantar kat hospital (akibat dipukul binatang Hindu laknatullah ), Haji Kamarudin ditangkap polis semula sebab Hindu laknatullah ditembak oleh seorang yang tak dikenali. Jadi, Haji Kamarudin, anaknya dan anak saudaranya kena kurung masuk lokap kerana menjadi suspek utama kes tembakan tersebut. Anak yan g ditatang begitu rupa akhirnya menyebabkan dia merana dalam keadaan hina di dalam negara yang negara Islam!! Haji Kamarudin juga dikenakan berbagai tuduhan. Setakat itu saja, 4 tuduhan. Yusof Qardawi dalam kitabnya menyatakan hendaklah mempertahan akidah hatta dengan nyawa sekalipun. Itu yang Haji Kamarudin buat dalam mempertahankan hukum Allah, dilokap sedemikian rupa. Lagi satu kes lain saudara
baru kita, nama Yusof bin Abdullah , nama asal Hindunya Santana. Ada seorang isteri, namanya apa entah.Ada anak lelaki, nama Sunjay kalau tak silap. Usia 2 tahun masa tu. Ajak isterinya masuk Islam. Abangnya telah lebih 20 tahun masuk Islam. Isterinya kata ?eh!? Yusof bawa anaknya sekali masuk Islam dengan nama Mohamad Syazani bin Yusof. Dia hidup 2 beranak tu selama 2 tahun. Lepas 2 tahun si minaci datang semula dan bawak lari anak ini ke KL dengan boyfriend barunya.Yusof tak tahu apa nak buat, dia minta mahkamah syariah Alor Setar keluarkan perintah penjagaan hak ke atas anaknya. Mahkamah pun bagi. Dia pun datang ke KL dan ambil balik budak tu. Si emak ni pergi mahkamah tinggi KL mintak hak jaga anak. Mahkamah tinggi bagi pada si minachi ni. Heran sungguh. Bila si minachi ni tak dapat nak ambil balik budak tu, dia pergi report polis. Tahu polis buat apa? Cari Yusof dan tangkap! (padahal Yusof dapat hak penjagaan daripada mahkamah syariah Alor Setar). Yusof masuk lokap 8 hari. Lepas tu polis ambil balik budak tu kasi pada emaknya. Hari ini, budak tu kembali jadi Hindu. Tak cukup dengan itu, kurang ajarnya si minachi ni, dia minta pulak mahkamah tinggi batalkan perintah jagaan anak yang dikeluarkan oleh makamah Syariah Alor Setar yang diberi pada Yusof. Dalam kes Suzie Teoh, seorang budak perempuan dari Kelantan umur 16 Tahun telah peluk Islam atas kerelaan sendiri. Bapa dia tak suka, lepas tu saman anak sendiri dan saman Majlis Agama Islam Negeri Kelantan, heret anak dia ke mahkamah persekutuan. Dia mohon pada makamah, agar istiharkan anak dia masuk Islam tak sah. Masa tu, Tun Salleh Abas yang jadi hakim. Beliau seorang yang alim dan warak. Bila dihadapkan dengan kes Suzie Teoh, menangis Tun Salleh Abas. Terpaksa buat perisytiharan. 'Dibawah Perlembagaan Persekutuan, hak seorang anak tertakluk dibawah jagaan ibubapanya selagi belum cukup 18 tahun. Kalau nak tukar agama, kena minta kebenaran ibu bapanya. Semasa Suzie Teoh masuk Islam, berumur 16 tahun. dia tak sah peluk Islam.' Atas kearifan dan iman Tun Salleh Abas, dia simpan fail tu dalam lacinya selama 2 tahun. 2 tahun kemudian, lepas hari jadi Suzie Teoh yang ke 18 tahun, dia buka balik kes itu dan bagi peluang Suzie isytiharkan agamanya sendiri. Penuh mahkamah nak tahu kes tu; wartawan tempatan, wartawan asing semua nak dengar keputusan. Terketar-ketar budak tu. Baru umur 18 tahun. Sambil menangis, budak tu kata ' Saya yang arif, kekal dalam agama saya, saya masih nak nama Nur Aini.' Maka Tun Salleh Abas pun dengan bangga mengisytiharkan Islamnya sah dengan namanya Nur Aini. Selamat akidah seorang budak. Sebab itu jugalah Tun Salleh Abas kena buang atas 5 tuduhan. Tuduhan kedua atas sebab melengahkan kes seorang budak tanpa sebab selama 2 tahun. Itulah harga yang Tun Salleh Abas terpaksa bayar. Kes terakhir sekali yang paling teruk, kes saudara Ibrahim, isterinya Siti Solehah dan anak perempuannya usia 5 bulan mati dipancung kerana tidak mahu kembali kepada agama asalnya, Hindu. Pada malam hari Valentine 14 Februari, pada waktu anak Melayu bertukar tukar bunga di Dataran Merdeka. 3 Saudara kita mati dipancung dalam sebuah kontena demi mempertahankan agama. Peristiwa 13 Mei tercetus apabila seorang budak Melayu dibunuh kerana dia Melayu bukan kerana dia Islam. Dalam sejarah Melayu, tiada lagi orang Melayu dibunuh kerana Islam. Semuanya sebab Melayu. Inilah pertama kali. Jika kita sorot semula sejarah Islam Yasir, bapa kepada Amar diseret di hadapan. Amar diugut supaya tukar agama. Kalau
tidak, bapanya Yasir akan dibunuh. Amar kata,'Allah hu Ahad'.. Terus Yasir kena pancung di padang pasir. Kemudiannya, Sumaiyah ibunya juga disula dari bawah tembus ke jantung. Mampu berkata 'Allah hu Ahad'. Berlari Amar menemui Rasullullah SAW. Dan akhirnya, mengikut sejarah, Amar menjadi seorang mujahid berperang bersama Rasullullah SAW. Itu zaman puak Quraisy kafir laknatullah berkuasa. Rasullullah SAW tiada kuasa lagi pada masa itu.Rasullulah tak boleh buat apa. Dalam kes kita, bukan sahaja Ibrahim dipancung kepalanya sehingga putus, tak cukup lagi, tangannya juga turut dipotong. Sehinggakan Majlis Agama Islam Selangor terpaksa minta masjid mandikan jenazah saudara-saudara kita yang mati syahid itu. Apalah dosa anak kecil yang berusia 5 bulan itu? Ibrahim dan Siti Solehah bukan calang-calang orang. Ibrahim seorang saintis Pakar Geologi manakala isterinya Siti Solehah, seorang Pakar Botani. Tanda-tanda syahid jelas pada ketiga mayat tersebut. Walaupun 5 hari dalam peti sejuk darah masih memancut keluar pada ketiga-tiga mayat. Bayi yang berusia 5 bulan masih mengalirkan darah hangat seperti baru mati. Peluhterpercik pada dahi mereka. Mereka dikebumikan di kubur Bukit Kiara. Kalau saudara semua tak mengalirkan air mata melihat kubur mereka bertiga terutama bayi yang berusia 5 bulan itu, mesti ada yang tak kena dengan hati kita Hebat mana kita sehingga tak boleh mempertahankan saudara kita sendiri Sedangkan Ibrahim telah melaporkan pada pihak polis dan Majlis agama yang dia diancam untuk dibunuh supaya kembali ke agama asalnya. Dalam satu hadis yang berbentuk futuristik (masa depan), Rasulullah SAW berpesan 'Bersegeralah kamu melakukan amalan soleh kerana akan datang kepad a umatku di suatu masa, satu fitnah yang begitu besar yang datangnya seperti satu kepingan hitam di malam gelap gelita tak nampak'. Sahabat bertanya 'Apakah fitnah besar itu ya Rasullullah? ' 'Fitnah itu adalah kamu akan lihat umatku di hari itu, di waktu itu,pada masa itu, pagi hari Islam, petang kafir. Petang Islam, pagi kafir balik.' Sahabat bertanya lagi. 'Mengapa begitu ya Rasullullah? ' Rasullullah SAW menjawab, ?Sebab dia jual agamanya dengan nilai dunia'. Imam Ghazali pernah berkata dalam perkara ini, 'Akan datang fitnah murtad ini dalam keadaan seperti semut hitam di atas batu hitam di malam gelap.' Mana nampak? Kecuali kalau jiwa kita tengok satu perkara dengan cahaya keimanan. Bagaimana gerakan murtad ini berjalan di Malaysia sehingga kita tak nampak langsung. Gerakan Hindu kita tok sah sebutlah Belum habis cakap, dah ada yang tunggu dengan parang kat luar. Gerakan Yahudi lagilah teruknya. Henry Ford (orang kaya yang buat kereta Ford tu) pernah menulis berkaitan Yahudi tahun 40an atau 30an dulu dalam bukunya 'International Jew' (tak Silap saya). Unsur Yahudi begitu tebal dalam masyarakat kita tapi kita tak nampak. Paling nyata, rokok yang orang kita hisap tu. Setiap satu batang itu ada saham kepada puak Yahudi. Tak de kilang rokok yang bukan Yahudi punya. Sapa yang hendak berenti merokok, ambil ni sebagai iktibar. Yahudi punya kerja, baru letak bola sebijik, 70 ribu Melayu tak sembahyang kat stadium Shah Alam. Belum kira yang kat rumah lagi. Bab Kristian, lebih terancang, lebih terperinci lagi. Semenjak kalah dalam perang salib terakhir, iaitu dalam pemerintahan King entah apa nama ke 6 yang terakhir. Sebelum dia mati, dia telah berwasiat dan wasiatnya ada ditulis dengan emas di London . Dia berkata: 'Kepada semua pemimpim-pemimpin Kristian, kita hari ini telah melakukan
kesilapan besar, kita berperang dengan tentera Islam dengan pedang, bukan berperang dengan akidah yang ada pada mereka. Sebab tu Islam menang walaupun 30 ribu tentera mereka dengan 300 ribu tentera kita, mereka tetap menang sebab mereka (orang Islam) berperang kerana nak mati. Kita perang untuk hidup. Oleh itu, hendaklah kita tukar strategi. Melancarkan peperangan ideologi, fahaman dan budaya keatas orang Islam.' Wasiatnya berjaya dilaksanakan setelah King tu mati, 1492, kerajaan Islam Andalusia yang paling agung pada masa itu tumbang di tangan Kristian. 1511 kerajaan Islam Melaka tumbang, tak lama lepas tu, tumbang kerajaan Islam Pattani . Tak lama selepas tu, tumbang kerajaan Islam Kedah . Tak lama lepas tu,tumbang kerajaan Islam Mindanao ..Lepas tu kerajaan Islam Acheh ... semuanya satu demi satu.. Macamana benda ni boleh terjadi? Sebab gerakan Kristian berdasarkan kepada 3G. GOSPEL,GOAL, GLORY . Pertama kitab dia, kedua kekayaan kita, ketiga menang terhadap Islam. Kalau kita tengok sejarah, Alfonso De Albuqueque bukan datang ke Tanah Melayu bawa tukang masak sebab nak rempah kari kita. Dia bukan makan kari, di a datang bawa mubaligh Kristian Francis Xavier (kalau saya tak silap eja), sebab nak sebarkan ajaran Kristian. Bagaimana cara dia sebarkan Kristian nih? Orang kita panggil, gerakan halus.Dia panggil semua mubaligh Kristian yang nak datang ke Asia ni. Dia guna kaedah 'garam dan ragi'. Garam sebagai perasa, ragi untuk penapaian. Contohnya ubi kayu. Waktu siang asalnya ubi kayu kita letak ragi, esoknya masih lagi bentuk ubi kayu tapi sebenarnya tapai. maksudnya, dia kekalkan orang Melayu dengan identiti Islam. Hakikatnya kehidupan kita bukan cara Islam lagi . Cara inilah yang Rasulullah SAW kata macam kepingan hitam di malam gelita. Inilah yang Imam Ghazali kata macam semut hitam atas batu hitam di malam gelita tu. Pertama, melalui sistem pendidikan. Di Malaysia, macam-macam sekolah dengan nama mubaligh Kristian. Convent itu, Saint ini. Menurut satu petikan seorang mubaligh Kristian pada masa itu yang ditulis semula oleh George Peters dalam sebuah buku tahun 40an. Kepada mubaligh-mubaligh Kristian yang nak datang ke negara kita, berkaitan pendekatan garam dan ragi'. Pendekatan seperti ini tidak memerlukan seorang Muslim Melayu berkenaan meninggalkan system kemasyarakatan yang dituntut oleh agamanya. Sebaliknya orang tersebut hendaklah digalakkan terus tinggal dalam masyarakatnya. Justeru itu, ragi tetap ujud dalam keutuhannya. Dia akan menjadi bagaikan sebuah lampu (Kristian) yang diletakkan dalam gelap. Penyebaran agama Kristian nanti akan terserlah dalam sifat kerohanian, bukannya organisasi. Dirasa kesegarannya, bukan bersikap kalam. Dinamik dan etikal, bukan bersifat formalistik. Pendekatan begini telah memperlihatkan kebaikannya. Lantaran ia tidak menganjurkan ahli Melayu tadi menjadi ahli baru Kristian yang formal, menyendiri terpisah dari masyarakatnya. Sebaliknya ia memberi laluan agar dapat dimasukkan semangat dan ajaran Jesus bagaikan sebutir ragi yang bertindak dengan proses penapaiannya ke atas seluruh masyarakat Melayu seluruhnya. Ajaran Kristian akan bertindak melahirkan revolusi , justeru itu nanti,dapatlah dikatakan bahawa kita nanti akan memperolehi satu Kristian muslim Melayu tempatan yang mencerminkan Kristian muslim Melayu sejati.. 'Sebenarnya dia ingin. Akan datang suatu masa nanti, orang Melayu sendiri tanpa dipaksa-paksa akan buat revolusi untuk menjadi Kristian. Cara
kebajikan pulak... Hari ni sapa tak kenal kelab rotary yang cuci buah pinggang,kelab lion, bulan sabit merah, Saint John's Ambulans, sapa tak kenal palang merah. Mereka masuk dengan cara menghidupkan sekularisme. Sekularisma adalah satu cara mengasingkan agama daripada kehidupan. Itulah kita hari ni mengasingkan Islam daripada kehidupan dunia. Cara lain adalah dengan menghidupkan maksiat. Kita kena ambil tindakan samada dengan tangan, dengan mulut, atau paling lemah sekali, dengan hati. Bangun malam buat sembahyang hajat agar kita semua diselamatkan dari fitnah besar ini. Paling kurang pun, fowardkan email ni kepada saudara kita yang lain yang tak tahu menahu tu. Kita kena peka. Ini semua tanggung jawab kita semua. Akhir sekali, email ini tiada kena mengena dengan ceramah nak berkempen politik atau apa saja. Sekadar meniupkan semangat perjuangan dalam diri kita yang mengaku Islam ini. Ni lah masanya kita bangkit pertahankan agama Islam sebelum terlambat. #kawankawan yang dikasihi, tolong forwardkan email ini untuk pengetahuan dan tindakan kita semua sebagai orang Islam agar perkara ini boleh dijadikan iktibar dan benteng untuk kita mempertahankan akidah kita yang telah di Islamkan atas tiket keturunan dimana dengan sebab ini kita telahpun mendapat banyak rahmat dan belas ihsan dari Allah tanpa perlu melalui hidup Sebagai seorang yang terpesong dari ajaran-Nya dan sentiasa mencari-cari jalan yang betul. Di harap rahmat Allah dan doa-doa para waliullah dapat melindungi kita sehingga kita kembali ke sisi-Nya. Sementara itu, berhati-hatilah dalam apa jua yang kita lakukan dan sentiasa beringat kepada Allah. --
Kisah Lengkap Pemuda Ashabul Kahfi: Keagungan Allah, Kehebatan Ali, Kecerdasan Tamlikha *
Dalam surat Al-Kahfi, Allah SWT menceritakan tiga kisah masa lalu, yaitu kisah Ashabul Kahfi, kisah pertemuan nabi Musa as dan nabi Khaidir as serta
kisah Dzulqarnain. Kisah Ashabul Kahfi mendapat perhatian lebih dengan digunakan sebagai nama surat dimana terdapat tiga kisah tersebut. Hal ini tentu bukan kebetulan semata, tapi karena kisah Ashabul Kahfi, seperti juga kisah dalam alQuran lainnya, bukan merupakan kisah semata, tapi juga terdapat banyak pelajaran (ibrah) didalamnya. Ashabul Kahfi adalah nama sekelompok orang beriman yang hidup pada masa Raja Diqyanus di Romawi, beberapa ratus tahun sebelum diutusnya nabi Isa as. Mereka hidup ditengah masyarakat penyembah berhala dengan seorang raja yang dzalim. Ketika sang raja mengetahui ada sekelompok orang yang tidak menyembah berhala, maka sang raja marah lalu memanggil mereka dan memerintahkan mereka untuk mengikuti kepercayaan sang raja. Tapi Ashabul Kahfi menolak dan lari, dikejarlah mereka untuk dibunuh. Ketika mereka lari dari kejaran pasukan raja, sampailah mereka di mulut sebuah gua yang kemudian dipakai tempat persembunyian. Dengan izin Allah mereka kemudian ditidurkan selama 309 tahun di dalam gua, dan dibangkitkan kembali ketika masyarakat dan raja mereka sudah berganti menjadi masyarakat dan raja yang beriman kepada Allah SWT (Ibnu Katsir; Tafsir al-Quran al-’Adzim; jilid:3 ; hal.67-71). Berikut adalah kisah Ashabul Kahfi (Penghuni Gua) yang ditafsir secara jelas jalan ceritanya. Penulis kitab Fadha’ilul Khamsah Minas Shihahis Sittah (jilid II, halaman 291-300), mengetengahkan suatu riwayat yang dikutip dari kitab Qishashul Anbiya. Riwayat tersebut berkaitan dengan tafsir ayat 10 Surah Al-Kahfi: “(Ingatlah) tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua lalu mereka berdo’a: “Wahai Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)” (QS al-Kahfi:10)
Dengan panjang lebar kitab Qishashul Anbiya mulai dari halaman 566 meriwayatkan sebagai berikut: Di kala Umar Ibnul Khattab memangku jabatan sebagai Amirul Mukminin, pernah datang kepadanya beberapa orang pendeta Yahudi. Mereka berkata kepada Khalifah: “Hai Khalifah Umar, anda adalah pemegang kekuasaan sesudah Muhammad dan sahabatnya, Abu Bakar. Kami hendak menanyakan beberapa masalah penting kepada anda. Jika anda dapat memberi jawaban kepada kami, barulah kami mau mengerti bahwa Islam merupakan agama yang benar dan Muhammad benar-benar seorang Nabi. Sebaliknya, jika anda tidak dapat memberi jawaban, berarti bahwa agama Islam itu bathil dan Muhammad bukan seorang Nabi.” “Silahkan bertanya tentang apa saja yang kalian inginkan,” sahut Khalifah Umar. “Jelaskan kepada kami tentang induk kunci (gembok) mengancing langit, apakah itu?” Tanya pendeta-pendeta itu, memulai pertanyaan-pertanyaannya. “Terangkan kepada kami tentang adanya sebuah kuburan yang berjalan bersama penghuninya, apakah itu? Tunjukkan kepada kami tentang suatu makhluk yang dapat memberi peringatan kepada bangsanya, tetapi ia bukan manusia dan bukan jin! Terangkan kepada kami tentang lima jenis makhluk yang dapat berjalan di permukaan bumi, tetapi makhluk-makhluk itu tidak dilahirkan dari kandungan ibu atau atau induknya! Beritahukan kepada kami apa yang dikatakan oleh burung
puyuh (gemak) di saat ia sedang berkicau! Apakah yang dikatakan oleh ayam jantan di kala ia sedang berkokok! Apakah yang dikatakan oleh kuda di saat ia sedang meringkik? Apakah yang dikatakan oleh katak di waktu ia sedang bersuara? Apakah yang dikatakan oleh keledai di saat ia sedang meringkik? Apakah yang dikatakan oleh burung pipit pada waktu ia sedang berkicau?” Khalifah Umar menundukkan kepala untuk berfikir sejenak, kemudian berkata: “Bagi Umar, jika ia menjawab ‘tidak tahu’ atas pertanyaan-pertanyaan yang memang tidak diketahui jawabannya, itu bukan suatu hal yang memalukan!” Mendengar jawaban Khalifah Umar seperti itu, pendetapendeta Yahudi yang bertanya berdiri melonjak-lonjak kegirangan, sambil berkata: “Sekarang kami bersaksi bahwa Muhammad memang bukan seorang Nabi, dan agama Islam itu adalah bathil!” Salman Al-Farisi yang saat itu hadir, segera bangkit dan berkata kepada pendeta-pendeta Yahudi itu: “Kalian tunggu sebentar!” Ia cepat-cepat pergi ke rumah Ali bin Abi Thalib. Setelah bertemu, Salman berkata: “Ya Abal Hasan, selamatkanlah agama Islam!” Imam Ali r.a. bingung, lalu bertanya: “Mengapa?” Salman kemudian menceritakan apa yang sedang dihadapi oleh Khalifah Umar Ibnul Khattab. Imam Ali segera saja berangkat menuju ke rumah Khalifah Umar, berjalan lenggang memakai burdah (selembar kain penutup punggung atau leher) peninggalan Rasul Allah s.a.w. Ketika Umar melihat Ali bin Abi Thalib datang, ia bangun dari tempat duduk lalu buru-buru memeluknya, sambil berkata: “Ya Abal Hasan, tiap ada kesulitan besar, engkau selalu kupanggil!” Setelah berhadap-hadapan dengan para pendeta yang sedang menunggu-nunggu jawaban itu, Ali bin Abi Thalib herkata: “Silakan kalian bertanya tentang apa saja yang
kalian inginkan. Rasul Allah s.a.w. sudah mengajarku seribu macam ilmu, dan tiap jenis dari ilmu-ilmu itu mempunyai seribu macam cabang ilmu!” Pendeta-pendeta Yahudi itu lalu mengulangi pertanyaanpertanyaan mereka. Sebelum menjawab, Ali bin Abi Thalib berkata: “Aku ingin mengajukan suatu syarat kepada kalian, yaitu jika ternyata aku nanti sudah menjawab pertanyaanpertanyaan kalian sesuai dengan yang ada di dalam Taurat, kalian supaya bersedia memeluk agama kami dan beriman!” “Ya baik!” jawab mereka. “Sekarang tanyakanlah satu demi satu,” kata Ali bin Abi Thalib. Mereka mulai bertanya: “Apakah induk kunci (gembok) yang mengancing pintu-pintu langit?” “Induk kunci itu,” jawab Ali bin Abi Thalib, “ialah syirik kepada Allah. Sebab semua hamba Allah, baik pria maupun wanita, jika ia bersyirik kepada Allah, amalnya tidak akan dapat naik sampai ke hadhirat Allah!” Para pendeta Yahudi bertanya lagi: “Anak kunci apakah yang dapat membuka pintu-pintu langit?” Ali bin Abi Thalib menjawab: “Anak kunci itu ialah kesaksian (syahadat) bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah!” Para pendeta Yahudi itu saling pandang di antara mereka, sambil berkata: “Orang itu benar juga!” Mereka bertanya lebih lanjut: “Terangkanlah kepada kami tentang adanya sebuah kuburan yang dapat berjalan bersama penghuninya!” “Kuburan itu ialah ikan hiu (hut) yang menelan Nabi Yunus putera Matta,” jawab Ali bin Abi Thalib. “Nabi Yunus as. dibawa keliling ketujuh samudera!” Pendeta-pendeta itu meneruskan pertanyaannya lagi: “Jelaskan kepada kami tentang makhluk yang dapat memberi peringatan kepada bangsanya, tetapi makhluk itu bukan manusia dan bukan jin!”
Ali bin Abi Thalib menjawab: “Makhluk itu ialah semut Nabi Sulaiman putera Nabi Dawud alaihimas salam. Semut itu berkata kepada kaumnya: “Hai para semut, masuklah ke dalam tempat kediaman kalian, agar tidak diinjak-injak oleh Sulaiman dan pasukan-nya dalam keadaan mereka tidak sadar!” Para pendeta Yahudi itu meneruskan pertanyaannya: “Beritahukan kepada kami tentang lima jenis makhluk yang berjalan di atas permukaan bumi, tetapi tidak satu pun di antara makhluk-makhluk itu yang dilahirkan dari kandungan ibunya atau induknya!” Ali bin Abi Thalib menjawab: “Lima makhluk itu ialah, pertama, Adam. Kedua, Hawa. Ketiga, Unta Nabi Shaleh. Keempat, Domba Nabi Ibrahim. Kelima, Tongkat Nabi Musa (yang menjelma menjadi seekor ular).” Dua di antara tiga orang pendeta Yahudi itu setelah mendengar jawaban-jawaban serta penjelasan yang diberikan oleh Imam Ali r.a. lalu mengatakan: “Kami bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah!” Tetapi seorang pendeta lainnya, bangun berdiri sambil berkata kepada Ali bin Abi Thalib: “Hai Ali, hati temantemanku sudah dihinggapi oleh sesuatu yang sama seperti iman dan keyakinan mengenai benarnya agama Islam. Sekarang masih ada satu hal lagi yang ingin kutanyakan kepada anda.” “Tanyakanlah apa saja yang kau inginkan,” sahut Imam Ali. “Coba terangkan kepadaku tentang sejumlah orang yang pada zaman dahulu sudah mati selama 309 tahun, kemudian dihidupkan kembali oleh Allah. Bagaimana hikayat tentang mereka itu?” Tanya pendeta tadi.
Ali bin Ali Thalib menjawab: “Hai pendeta Yahudi, mereka itu ialah para penghuni gua. Hikayat tentang mereka itu sudah dikisahkan oleh Allah s.w.t. kepada Rasul-Nya. Jika engkau mau, akan kubacakan kisah mereka itu.” Pendeta Yahudi itu menyahut: “Aku sudah banyak mendengar tentang Qur’an kalian itu! Jika engkau memang benar-benar tahu, coba sebutkan nama-nama mereka, nama ayah-ayah mereka, nama kota mereka, nama raja mereka, nama anjing mereka, nama gunung serta gua mereka, dan semua kisah mereka dari awal sampai akhir!” Ali bin Abi Thalib kemudian membetulkan duduknya, menekuk lutut ke depan perut, lalu ditopangnya dengan burdah yang diikatkan ke pinggang. Lalu ia berkata: “Hai saudara Yahudi, Muhammad Rasul Allah s.a.w. kekasihku telah menceritakan kepadaku, bahwa kisah itu terjadi di negeri Romawi, di sebuah kota bernama Aphesus, atau disebut juga dengan nama Tharsus. Tetapi nama kota itu pada zaman dahulu ialah Aphesus (Ephese). Baru setelah Islam datang, kota itu berubah nama menjadi Tharsus (Tarse, sekarang terletak di dalam wilayah Turki). Penduduk negeri itu dahulunya mempunyai seorang raja yang baik. Setelah raja itu meninggal dunia, berita kematiannya didengar oleh seorang raja Persia bernama
Diqyanius. Ia seorang raja kafir yang amat congkak dan dzalim. Ia datang menyerbu negeri itu dengan kekuatan pasukannya, dan akhirnya berhasil menguasai kota Aphesus. Olehnya kota itu dijadikan ibukota kerajaan, lalu dibangunlah sebuah Istana.” Baru sampai di situ, pendeta Yahudi yang bertanya itu berdiri, terus bertanya: “Jika engkau benar-benar tahu, coba terangkan kepadaku bentuk Istana itu, bagaimana serambi dan ruangan-ruangannya!” Ali bin Abi Thalib menerangkan: “Hai saudara Yahudi, raja itu membangun istana yang sangat megah, terbuat dari batu marmar. Panjangnya satu farsakh (= kl 8 km) dan lebarnya pun satu farsakh. Pilar-pilarnya yang berjumlah seribu buah, semuanya terbuat dari emas, dan lampu-lampu yang berjumlah seribu buah, juga semuanya terbuat dari emas. Lampu-lampu itu bergelantungan pada rantai-rantai yang terbuat dari perak. Tiap malam apinya dinyalakan dengan sejenis minyak yang harum baunya. Di sebelah timur serambi dibuat lubang-lubang cahaya sebanyak seratus buah, demikian pula di sebelah baratnya. Sehingga matahari sejak mulai terbit sampai terbenam selalu dapat menerangi serambi. Raja itu pun membuat sebuah singgasana dari emas. Panjangnya 80 hasta dan lebarnya 40 hasta. Di sebelah kanannya tersedia 80 buah kursi, semuanya terbuat dari emas. Di situlah para hulubalang kerajaan duduk. Di sebelah kirinya juga disediakan 80 buah kursi terbuat dari emas, untuk duduk para pepatih dan penguasa-penguasa tinggi lainnya. Raja duduk di atas singgasana dengan mengenakan mahkota di atas kepala.” Sampai di situ pendeta yang bersangkutan berdiri lagi sambil berkata: “Jika engkau benar-benar tahu, coba terangkan kepadaku dari apakah mahkota itu dibuat?” “Hai saudara Yahudi,” kata Imam Ali menerangkan, “mahkota raja itu terbuat dari kepingan-kepingan emas,
berkaki 9 buah, dan tiap kakinya bertaburan mutiara yang memantulkan cahaya laksana bintang-bintang menerangi kegelapan malam. Raja itu juga mempunyai 50 orang pelayan, terdiri dari anakanak para hulubalang. Semuanya memakai selempang dan baju sutera berwarna merah. Celana mereka juga terbuat dari sutera berwarna hijau. Semuanya dihias dengan gelanggelang kaki yang sangat indah. Masing-masing diberi tongkat terbuat dari emas. Mereka harus berdiri di belakang raja. Selain mereka, raja juga mengangkat 6 orang, terdiri dari anak-anak para cendekiawan, untuk dijadikan menterimenteri atau pembantu-pembantunya. Raja tidak mengambil suatu keputusan apa pun tanpa berunding lebih dulu dengan mereka. Enam orang pembantu itu selalu berada di kanan kiri raja, tiga orang berdiri di sebelah kanan dan yang tiga orang lainnya berdiri di sebelah kiri.” Pendeta yang bertanya itu berdiri lagi. Lalu berkata: “Hai Ali, jika yang kau katakan itu benar, coba sebutkan nama enam orang yang menjadi pembantu-pembantu raja itu!” Menanggapi hal itu, Imam Ali r.a. menjawab: “Kekasihku Muhammad Rasul Allah s.a.w. menceritakan kepadaku, bahwa tiga orang yang berdiri di sebelah kanan raja, masing-masing bernama Tamlikha, Miksalmina, dan Mikhaslimina. Adapun tiga orang pembantu yang berdiri di sebelah kiri, masing-masing bernama Martelius, Casitius dan Sidemius. Raja selalu berunding dengan mereka mengenai segala urusan. Tiap hari setelah raja duduk dalam serambi istana dikerumuni oleh semua hulubalang dan para punggawa, masuklah tiga orang pelayan menghadap raja. Seorang diantaranya membawa piala emas penuh berisi wewangian murni. Seorang lagi membawa piala perak penuh berisi air sari bunga. Sedang yang seorangnya lagi membawa seekor burung. Orang yang membawa burung ini kemudian
mengeluarkan suara isyarat, lalu burung itu terbang di atas piala yang berisi air sari bunga. Burung itu berkecimpung di dalamnya dan setelah itu ia mengibas-ngibaskan sayap serta bulunya, sampai sari-bunga itu habis dipercikkan ke semua tempat sekitarnya. Kemudian si pembawa burung tadi mengeluarkan suara isyarat lagi. Burung itu terbang pula. Lalu hinggap di atas piala yang berisi wewangian murni. Sambil berkecimpung di dalamnya, burung itu mengibas-ngibaskan sayap dan bulunya, sampai wewangian murni yang ada dalam piala itu habis dipercikkan ke tempat sekitarnya. Pembawa burung itu memberi isyarat suara lagi. Burung itu lalu terbang dan hinggap di atas mahkota raja, sambil membentangkan kedua sayap yang harum semerbak di atas kepala raja. Demikianlah raja itu berada di atas singgasana kekuasaan selama tiga puluh tahun. Selama itu ia tidak pernah diserang penyakit apa pun, tidak pernah merasa pusing kepala, sakit perut, demam, berliur, berludah atau pun beringus. Setelah sang raja merasa diri sedemikian kuat dan sehat, ia mulai congkak, durhaka dan dzalim. Ia mengaku-aku diri sebagai “tuhan” dan tidak mau lagi mengakui adanya Allah s.w.t. Raja itu kemudian memanggil orang-orang terkemuka dari rakyatnya. Barang siapa yang taat dan patuh kepadanya, diberi pakaian dan berbagai macam hadiah lainnya. Tetapi barang siapa yang tidak mau taat atau tidak bersedia mengikuti kemauannya, ia akan segera dibunuh. Oleh sebab itu semua orang terpaksa mengiakan kemauannya. Dalam masa yang cukup lama, semua orang patuh kepada raja itu, sampai ia disembah dan dipuja. Mereka tidak lagi memuja dan menyembah Allah s.w.t. Pada suatu hari perayaan ulang-tahunnya, raja sedang duduk di atas singgasana mengenakan mahkota di atas kepala, tiba-tiba masuklah seorang hulubalang memberi tahu, bahwa ada balatentara asing masuk menyerbu ke dalam wilayah kerajaannya, dengan maksud hendak melancarkan peperangan terhadap raja. Demikian sedih dan
bingungnya raja itu, sampai tanpa disadari mahkota yang sedang dipakainya jatuh dari kepala. Kemudian raja itu sendiri jatuh terpelanting dari atas singgasana. Salah seorang pembantu yang berdiri di sebelah kanan –seorang cerdas yang bernama Tamlikha– memperhatikan keadaan sang raja dengan sepenuh fikiran. Ia berfikir, lalu berkata di dalam hati: “Kalau Diqyanius itu benar-benar tuhan sebagaimana menurut pengakuannya, tentu ia tidak akan sedih, tidak tidur, tidak buang air kecil atau pun air besar. Itu semua bukanlah sifat-sifat Tuhan.” Enam orang pembantu raja itu tiap hari selalu mengadakan pertemuan di tempat salah seorang dari mereka secara bergiliran. Pada satu hari tibalah giliran Tamlikha menerima kunjungan lima orang temannya. Mereka berkumpul di rumah Tamlikha untuk makan dan minum, tetapi Tamlikha sendiri tidak ikut makan dan minum. Teman-temannya bertanya: “Hai Tamlikha, mengapa engkau tidak mau makan dan tidak mau minum?” “Teman-teman,” sahut Tamlikha, “hatiku sedang dirisaukan oleh sesuatu yang membuatku tidak ingin makan dan tidak ingin minum, juga tidak ingin tidur.” Teman-temannya mengejar: “Apakah yang merisaukan hatimu, hai Tamlikha?” “Sudah lama aku memikirkan soal langit,” ujar Tamlikha menjelaskan.” Aku lalu bertanya pada diriku sendiri: ‘siapakah yang mengangkatnya ke atas sebagai atap yang senantiasa aman dan terpelihara, tanpa gantungan dari atas dan tanpa tiang yang menopangnya dari bawah? Siapakah yang menjalankan matahari dan bulan di langit itu? Siapakah yang menghias langit itu dengan bintang-bintang bertaburan?’ Kemudian kupikirkan juga bumi ini: ‘Siapakah yang membentang dan menghamparkan-nya di cakrawala?
Siapakah yang menahannya dengan gunung-gunung raksasa agar tidak goyah, tidak goncang dan tidak miring?’ Aku juga lama sekali memikirkan diriku sendiri: ‘Siapakah yang mengeluarkan aku sebagai bayi dari perut ibuku? Siapakah yang memelihara hidupku dan memberi makan kepadaku? Semuanya itu pasti ada yang membuat, dan sudah tentu bukan Diqyanius’…” Teman-teman Tamlikha lalu bertekuk lutut di hadapannya. Dua kaki Tamlikha diciumi sambil berkata: “Hai Tamlikha dalam hati kami sekarang terasa sesuatu seperti yang ada di dalam hatimu. Oleh karena itu, baiklah engkau tunjukkan jalan keluar bagi kita semua!” “Saudara-saudara,” jawab Tamlikha, “baik aku maupun kalian tidak menemukan akal selain harus lari meninggalkan raja yang dzalim itu, pergi kepada Raja pencipta langit dan bumi!” “Kami setuju dengan pendapatmu,” sahut teman-temannya. Tamlikha lalu berdiri, terus beranjak pergi untuk menjual buah kurma, dan akhirnya berhasil mendapat uang sebanyak 3 dirham. Uang itu kemudian diselipkan dalam kantong baju. Lalu berangkat berkendaraan kuda bersama-sama dengan lima orang temannya. Setelah berjalan 3 mil jauhnya dari kota, Tamlikha berkata kepada teman-temannya: “Saudara-saudara, kita sekarang sudah terlepas dari raja dunia dan dari kekuasaannya. Sekarang turunlah kalian dari kuda dan marilah kita berjalan kaki. Mudah-mudahan Allah akan memudahkan urusan kita serta memberikan jalan keluar.” Mereka turun dari kudanya masing-masing. Lalu berjalan kaki sejauh 7 farsakh, sampai kaki mereka bengkak berdarah karena tidak biasa berjalan kaki sejauh itu. Tiba-tiba datanglah seorang penggembala menyambut mereka. Kepada penggembala itu mereka bertanya: “Hai
penggembala, apakah engkau mempunyai air minum atau susu?” “Aku mempunyai semua yang kalian inginkan,” sahut penggembala itu. “Tetapi kulihat wajah kalian semuanya seperti kaum bangsawan. Aku menduga kalian itu pasti melarikan diri. Coba beritahukan kepadaku bagaimana cerita perjalanan kalian itu!” “Ah…, susahnya orang ini,” jawab mereka. “Kami sudah memeluk suatu agama, kami tidak boleh berdusta. Apakah kami akan selamat jika kami mengatakan yang sebenarnya?” “Ya,” jawab penggembala itu. Tamlikha dan teman-temannya lalu menceritakan semua yang terjadi pada diri mereka. Mendengar cerita mereka, penggembala itu segera bertekuk lutut di depan mereka, dan sambil menciumi kaki mereka, ia berkata: “Dalam hatiku sekarang terasa sesuatu seperti yang ada dalam hati kalian. Kalian berhenti sajalah dahulu di sini. Aku hendak mengembalikan kambing-kambing itu kepada pemiliknya. Nanti aku akan segera kembali lagi kepada kalian.” Tamlikha bersama teman-temannya berhenti. Penggembala itu segera pergi untuk mengembalikan kambing-kambing gembalaannya. Tak lama kemudian ia datang lagi berjalan kaki, diikuti oleh seekor anjing miliknya.” Waktu cerita Imam Ali sampai di situ, pendeta Yahudi yang bertanya melonjak berdiri lagi sambil berkata: “Hai Ali, jika engkau benar-benar tahu, coba sebutkan apakah warna anjing itu dan siapakah namanya?” “Hai saudara Yahudi,” kata Ali bin Abi Thalib memberitahukan, “kekasihku Muhammad Rasul Allah s.a.w. menceritakan kepadaku, bahwa anjing itu berwarna kehitamhitaman dan bernama Qithmir. Ketika enam orang pelarian itu melihat seekor anjing, masing-masing saling berkata kepada temannya: kita
khawatir kalau-kalau anjing itu nantinya akan membongkar rahasia kita! Mereka minta kepada penggembala supaya anjing itu dihalau saja dengan batu. Anjing itu melihat kepada Tamlikha dan teman-temannya, lalu duduk di atas dua kaki belakang, menggeliat, dan mengucapkan kata-kata dengan lancar dan jelas sekali: ”Hai orang-orang, mengapa kalian hendak mengusirku, padahal aku ini bersaksi tiada tuhan selain Allah, tak ada sekutu apa pun bagi-Nya. Biarlah aku menjaga kalian dari musuh, dan dengan berbuat demikian aku mendekatkan diriku kepada Allah s.w.t.” Anjing itu akhirnya dibiarkan saja. Mereka lalu pergi. Penggembala tadi mengajak mereka naik ke sebuah bukit. Lalu bersama mereka mendekati sebuah gua.” Pendeta Yahudi yang menanyakan kisah itu, bangun lagi dari tempat duduknya sambil berkata: “Apakah nama gunung itu dan apakah nama gua itu?!” Imam Ali menjelaskan: “Gunung itu bernama Naglus dan nama gua itu ialah Washid, atau di sebut juga dengan nama Kheram!” Ali bin Abi Thalib meneruskan ceritanya: secara tiba-tiba di depan gua itu tumbuh pepohonan berbuah dan memancur mata-air deras sekali. Mereka makan buah-buahan dan minum air yang tersedia di tempat itu. Setelah tiba waktu malam, mereka masuk berlindung di dalam gua. Sedang anjing yang sejak tadi mengikuti mereka, berjaga-jaga ndeprok sambil menjulurkan dua kaki depan untuk menghalang-halangi pintu gua. Kemudian Allah s.w.t. memerintahkan Malaikat maut supaya mencabut nyawa mereka. Kepada masing-masing orang dari mereka Allah s.w.t. mewakilkan dua Malaikat untuk membalik-balik tubuh mereka dari kanan ke kiri. Allah lalu memerintahkan matahari supaya pada saat terbit condong memancarkan sinarnya ke dalam gua dari arah kanan, dan
pada saat hampir terbenam supaya sinarnya mulai meninggalkan mereka dari arah kiri. Suatu ketika waktu raja Diqyanius baru saja selesai berpesta ia bertanya tentang enam orang pembantunya. Ia mendapat jawaban, bahwa mereka itu melarikan diri. Raja Diqyanius sangat gusar. Bersama 80.000 pasukan berkuda ia cepatcepat berangkat menyelusuri jejak enam orang pembantu yang melarikan diri. Ia naik ke atas bukit, kemudian mendekati gua. Ia melihat enam orang pembantunya yang melarikan diri itu sedang tidur berbaring di dalam gua. Ia tidak ragu-ragu dan memastikan bahwa enam orang itu benar-benar sedang tidur. Kepada para pengikutnya ia berkata: “Kalau aku hendak menghukum mereka, tidak akan kujatuhkan hukuman yang lebih berat dari perbuatan mereka yang telah menyiksa diri mereka sendiri di dalam gua. Panggillah tukang-tukang batu supaya mereka segera datang ke mari!” Setelah tukang-tukang batu itu tiba, mereka diperintahkan menutup rapat pintu gua dengan batu-batu dan jish (bahan semacam semen). Selesai dikerjakan, raja berkata kepada para pengikutnya: “Katakanlah kepada mereka yang ada di dalam gua, kalau benar-benar mereka itu tidak berdusta supaya minta tolong kepada Tuhan mereka yang ada di langit, agar mereka dikeluarkan dari tempat itu.”
Dalam gua tertutup rapat itu, mereka tinggal selama 309 tahun. Setelah masa yang amat panjang itu lampau, Allah s.w.t. mengembalikan lagi nyawa mereka. Pada saat matahari sudah mulai memancarkan sinar, mereka merasa seakanakan baru bangun dari tidurnya masing-masing. Yang seorang berkata kepada yang lainnya: “Malam tadi kami lupa beribadah kepada Allah, mari kita pergi ke mata air!” Setelah mereka berada di luar gua, tiba-tiba mereka lihat mata air itu sudah mengering kembali dan pepohonan yang ada pun sudah menjadi kering semuanya. Allah s.w.t. membuat mereka mulai merasa lapar. Mereka saling bertanya: “Siapakah di antara kita ini yang sanggup dan bersedia berangkat ke kota membawa uang untuk bisa mendapatkan makanan? Tetapi yang akan pergi ke kota nanti supaya hati-hati benar, jangan sampai membeli makanan yang dimasak dengan lemak-babi.” Tamlikha kemudian berkata: “Hai saudara-saudara, aku sajalah yang berangkat untuk mendapatkan makanan. Tetapi, hai penggembala, berikanlah bajumu kepadaku dan ambillah bajuku ini!” Setelah Tamlikha memakai baju penggembala, ia berangkat menuju ke kota. Sepanjang jalan ia melewati tempat-tempat yang sama sekali belum pernah dikenalnya, melalui jalan jalan yang belum pernah diketahui. Setibanya dekat pintu gerbang kota, ia melihat bendera hijau berkibar di angkasa bertuliskan: “Tiada Tuhan selain Allah dan Isa adalah Roh Allah.” Tamlikha berhenti sejenak memandang bendera itu sambil mengusap-usap mata, lalu berkata seorang diri: “Kusangka aku ini masih tidur!” Setelah agak lama memandang dan mengamat-amati bendera, ia meneruskan perjalanan memasuki kota. Dilihatnya banyak orang sedang membaca Injil. Ia berpapasan dengan orang-orang yang belum pernah dikenal. Setibanya di sebuah pasar ia bertanya kepada
seorang penjaja roti: “Hai tukang roti, apakah nama kota kalian ini?” “Aphesus,” sahut penjual roti itu. “Siapakah nama raja kalian?” tanya Tamlikha lagi. “Abdurrahman,” jawab penjual roti. “Kalau yang kau katakan itu benar,” kata Tamlikha, “urusanku ini sungguh aneh sekali! Ambillah uang ini dan berilah makanan kepadaku!” Melihat uang itu, penjual roti keheran-heranan. Karena uang yang dibawa Tamlikha itu uang zaman lampau, yang ukurannya lebih besar dan lebih berat. Pendeta Yahudi yang bertanya itu kemudian berdiri lagi, lalu berkata kepada Ali bin Abi Thalib: “Hai Ali, kalau benar-benar engkau mengetahui, coba terangkan kepadaku berapa nilai uang lama itu dibanding dengan uang baru!” Imam Ali menerangkan: “Kekasihku Muhammad Rasul Allah s.a.w. menceritakan kepadaku, bahwa uang yang dibawa oleh Tamlikha dibanding dengan uang baru, ialah tiap dirham lama sama dengan sepuluh dan dua pertiga dirham baru!” Imam Ali kemudian melanjutkan ceritanya: Penjual Roti lalu berkata kepada Tamlikha: “Aduhai, alangkah beruntungnya aku! Rupanya engkau baru menemukan harta karun! Berikan sisa uang itu kepadaku! Kalau tidak, engkau akan ku hadapkan kepada raja!” “Aku tidak menemukan harta karun,” sangkal Tamlikha. “Uang ini ku dapat tiga hari yang lalu dari hasil penjualan buah kurma seharga tiga dirham! Aku kemudian meninggalkan kota karena orang-orang semuanya menyembah Diqyanius!”
Penjual roti itu marah. Lalu berkata: “Apakah setelah engkau menemukan harta karun masih juga tidak rela menyerahkan sisa uangmu itu kepadaku? Lagi pula engkau telah menyebut-nyebut seorang raja durhaka yang mengaku diri sebagai tuhan, padahal raja itu sudah mati lebih dari 300 tahun yang silam! Apakah dengan begitu engkau hendak memperolok-olok aku?” Tamlikha lalu ditangkap. Kemudian dibawa pergi menghadap raja. Raja yang baru ini seorang yang dapat berfikir dan bersikap adil. Raja bertanya kepada orang-orang yang membawa Tamlikha: “Bagaimana cerita tentang orang ini?” “Dia menemukan harta karun,” jawab orang-orang yang membawanya. Kepada Tamlikha, raja berkata: “Engkau tak perlu takut! Nabi Isa a.s. memerintahkan supaya kami hanya memungut seperlima saja dari harta karun itu. Serahkanlah yang seperlima itu kepadaku, dan selanjutnya engkau akan selamat.” Tamlikha menjawab: “Baginda, aku sama sekali tidak menemukan harta karun! Aku adalah penduduk kota ini!” Raja bertanya sambil keheran-heranan: “Engkau penduduk kota ini?” “Ya. Benar,” sahut Tamlikha. “Adakah orang yang kau kenal?” tanya raja lagi. “Ya, ada,” jawab Tamlikha.
“Coba sebutkan siapa namanya,” perintah raja. Tamlikha menyebut nama-nama kurang lebih 1000 orang, tetapi tak ada satu nama pun yang dikenal oleh raja atau oleh orang lain yang hadir mendengarkan. Mereka berkata: “Ah…, semua itu bukan nama orang-orang yang hidup di zaman kita sekarang. Tetapi, apakah engkau mempunyai rumah di kota ini?” “Ya, tuanku,” jawab Tamlikha. “Utuslah seorang menyertai aku!” Raja kemudian memerintahkan beberapa orang menyertai Tamlikha pergi. Oleh Tamlikha mereka diajak menuju ke sebuah rumah yang paling tinggi di kota itu. Setibanya di sana, Tamlikha berkata kepada orang yang mengantarkan: “Inilah rumahku!” Pintu rumah itu lalu diketuk. Keluarlah seorang lelaki yang sudah sangat lanjut usia. Sepasang alis di bawah keningnya sudah sedemikian putih dan mengkerut hampir menutupi mata karena sudah terlampau tua. Ia terperanjat ketakutan, lalu bertanya kepada orang-orang yang datang: “Kalian ada perlu apa?” Utusan raja yang menyertai Tamlikha menyahut: “Orang muda ini mengaku rumah ini adalah rumahnya!” Orang tua itu marah, memandang kepada Tamlikha. Sambil mengamat-amati ia bertanya: “Siapa namamu?” “Aku Tamlikha anak Filistin!” Orang tua itu lalu berkata: “Coba ulangi lagi!” Tamlikha menyebut lagi namanya. Tiba-tiba orang tua itu bertekuk lutut di depan kaki Tamlikha sambil berucap: “Ini adalah datukku! Demi Allah, ia salah seorang di antara orang-orang yang melarikan diri dari Diqyanius, raja durhaka.”
Kemudian diteruskannya dengan suara haru: “Ia lari berlindung kepada Yang Maha Perkasa, Pencipta langit dan bumi. Nabi kita, Isa as., dahulu telah memberitahukan kisah mereka kepada kita dan mengatakan bahwa mereka itu akan hidup kembali!” Peristiwa yang terjadi di rumah orang tua itu kemudian di laporkan kepada raja. Dengan menunggang kuda, raja segera datang menuju ke tempat Tamlikha yang sedang berada di rumah orang tua tadi. Setelah melihat Tamlikha, raja segera turun dari kuda. Oleh raja Tamlikha diangkat ke atas pundak, sedangkan orang banyak beramai-ramai menciumi tangan dan kaki Tamlikha sambil bertanya-tanya: “Hai Tamlikha, bagaimana keadaan teman-temanmu?” Kepada mereka Tamlikha memberi tahu, bahwa semua temannya masih berada di dalam gua. “Pada masa itu kota Aphesus diurus oleh dua orang bangsawan istana. Seorang beragama Islam dan seorang lainnya lagi beragama Nasrani. Dua orang bangsawan itu bersama pengikutnya masing-masing pergi membawa Tamlikha menuju ke gua,” demikian Imam Ali melanjutkan ceritanya. Teman-teman Tamlikha semuanya masih berada di dalam gua itu. Setibanya dekat gua, Tamlikha berkata kepada dua orang bangsawan dan para pengikut mereka: “Aku khawatir kalau sampai teman-temanku mendengar suara tapak kuda, atau gemerincingnya senjata. Mereka pasti menduga Diqyanius datang dan mereka bakal mati semua. Oleh karena itu kalian berhenti saja di sini. Biarlah aku sendiri yang akan menemui dan memberitahu mereka! ” Semua berhenti menunggu dan Tamlikha masuk seorang diri ke dalam gua. Melihat Tamlikha datang, teman-temannya berdiri kegirangan, dan Tamlikha dipeluknya kuat-kuat. Kepada Tamlikha mereka berkata: “Puji dan syukur bagi Allah yang telah menyelamatkan dirimu dari Diqyanius!”
Tamlikha menukas: “Ada urusan apa dengan Diqyanius? Tahukah kalian, sudah berapa lamakah kalian tinggal di sini?” “Kami tinggal sehari atau beberapa hari saja,” jawab mereka. “Tidak!” sangkal Tamlikha. “Kalian sudah tinggal di sini selama 309 tahun! Diqyanius sudah lama meninggal dunia! Generasi demi generasi sudah lewat silih berganti, dan penduduk kota itu sudah beriman kepada Allah yang Maha Agung! Mereka sekarang datang untuk bertemu dengan kalian!” Teman-teman Tamlikha menyahut: “Hai Tamlikha, apakah engkau hendak menjadikan kami ini orang-orang yang menggemparkan seluruh jagad?” “Lantas apa yang kalian inginkan?” Tamlikha balik bertanya. “Angkatlah tanganmu ke atas dan kami pun akan berbuat seperti itu juga,” jawab mereka. Mereka bertujuh semua mengangkat tangan ke atas, kemudian berdoa: “Ya Allah, dengan kebenaran yang telah Kau perlihatkan kepada kami tentang keanehan-keanehan yang kami alami sekarang ini, cabutlah kembali nyawa kami tanpa sepengetahuan orang lain!” Allah s.w.t. mengabulkan permohonan mereka. Lalu memerintahkan Malaikat maut mencabut kembali nyawa mereka. Kemudian Allah s.w.t. melenyapkan pintu gua tanpa bekas. Dua orang bangsawan yang menunggu-nunggu segera maju mendekati gua, berputar-putar selama tujuh hari untuk mencari-cari pintunya, tetapi tanpa hasil. Tak dapat ditemukan lubang atau jalan masuk lainnya ke dalam gua.
Pada saat itu dua orang bangsawan tadi menjadi yakin tentang betapa hebatnya kekuasaan Allah s.w.t. Dua orang bangsawan itu memandang semua peristiwa yang dialami oleh para penghuni gua, sebagai peringatan yang diperlihatkan Allah kepada mereka. Bangsawan yang beragama Islam lalu berkata: “Mereka mati dalam keadaan memeluk agamaku! Akan ku dirikan sebuah tempat ibadah di pintu gua itu.” Sedang bangsawan yang beragama Nasrani berkata pula: “Mereka mati dalam keadaan memeluk agamaku! Akan ku dirikan sebuah biara di pintu gua itu.” Dua orang bangsawan itu bertengkar, dan setelah melalui pertikaian senjata, akhirnya bangsawan Nasrani terkalahkan oleh bangsawan yang beragama Islam. Dengan terjadinya peristiwa tersebut, maka Allah berfirman: “Dan begitulah Kami menyerempakkan mereka, supaya mereka mengetahui bahawa janji Allah adalah benar, dan bahawa Saat itu tidak ada keraguan padanya. Apabila mereka berbalahan antara mereka dalam urusan mereka, maka mereka berkata, “Binalah di atas mereka satu bangunan; Pemelihara mereka sangat mengetahui mengenai
mereka.” Berkata orang-orang yang menguasai atas urusan mereka, “Kami akan membina di atas mereka sebuah masjid.” Sampai di situ Imam Ali bin Abi Thalib berhenti menceritakan kisah para penghuni gua. Kemudian berkata kepada pendeta Yahudi yang menanyakan kisah itu: “Itulah, hai Yahudi, apa yang telah terjadi dalam kisah mereka. Demi Allah, sekarang aku hendak bertanya kepadamu, apakah semua yang ku ceritakan itu sesuai dengan apa yang tercantum dalam Taurat kalian?” Pendeta Yahudi itu menjawab: “Ya Abal Hasan, engkau tidak menambah dan tidak mengurangi, walau satu huruf pun! Sekarang engkau jangan menyebut diriku sebagai orang Yahudi, sebab aku telah bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba Allah serta Rasul-Nya. Aku pun bersaksi juga, bahwa engkau orang yang paling berilmu di kalangan ummat ini!” Demikianlah hikayat tentang para penghuni gua (Ashhabul Kahfi), kutipan dari kitab Qishasul Anbiya yang tercantum dalam kitab Fadha ‘ilul Khamsah Minas Shihahis Sittah, tulisan As Sayyid Murtadha Al Huseiniy Al Faruz Aabaad, dalam menunjukkan banyaknya ilmu pengetahuan yang diperoleh Imam Ali bin Abi Thalib dari Rasul Allah s.a.w. (sumber : http://www.indonesiaindonesia.com/f/87236kisah-ashabul-kahfi-penghuni-gua-versi/ -Dikyanus adalah raja yang berkuasa di sekitar Efesus, yaitu daerah yang disinyalir tempat Gua Ashabulkahfi berada. Raja Dikyanus diperkirakan berkuasa pada tahun 112 M. Raja Dikyanus dikenal sebagai raja yang kejam. Dalam cerita Ashabul Kahfi, diceritakan bahwa Dikyanus mengancam akan menghukum mati siapa saja yang tidak sejalan dengannya. Itulah sebabnya 7 pemuda ashabul kahfi dan 1 anjingnya (bernama Qithmir ) lari dari negeri itu. Di kemudian hari raja Dikyanus lengser dan setelah Ashabul Kahfi terbangun setelah tidur 309 tahun Hijriyah atau 300 tahun Masehi raja yang berkuasa adalah raja Theodosius II yang berkuasa sekitar 421 M.
-ADAKAH MANUSIA YANG TAHU KETIKA ASHABUL KAHFI TIDUR HINGGA BANGUN DI GUA?
Cerita Ashabul kahfi,tentu baru di ketahui setelah kejadian itu selesai, dengan bangun nya para pemuda-pemuda itu dari gua.lalu tentu pemuda-pemuda itu bercerita kepada orang-orang yang ada pada saat itu, ketika kondisi mereka telah merasa aman.ketika baru bangun dari gua, mereka masih takut-takut menceritakan identitas mereka, karena mereka menyangka, mereka masih hidup di masa Decius (kaisar ini yang populer di anggap sebagai yang bedampingan dengan sejarah awal ashabul kahfi).seperti yang di nyatakan firman Allah:
Dan demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya di antara mereka sendiri. Berkatalah salah seorang di antara mereka: Sudah berapa lamakah kamu berada (di sini?)”. Mereka menjawab: “Kita berada (di sini) sehari atau setengah hari”. Berkata (yang lain lagi): “Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lamanya kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antara kamu untuk pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah ia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah ia berlaku lemah-lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seorangpun.( Al-Kahfi:19)
Dari cerita ashabul kahfi setelah kebangkitan mereka dari tidur panjang,dari sinilah cerita itu menyebar di masyarakat.berhubung sulit di buktikan sejahrawan, dan mungkin para sejahrawan kurang mempercayai cerita itu (seperti biasa, sejahrawan menulis bukti-bukti nyata, bukan cerita dari mulut ke mulut), maka cerita itu pun menjadi semacam legenda di masyarakat. namun, tak semua legenda mengandung cerita tak nyata semua nya. beberapa legenda asal nya dulu bermula dari kejadian nyata. Setiap kejadian yang tak di rekam bukti-bukti sejarah, kejadian itu menjadi sukar di buktikan. maka muncul lah dari itu istilah legenda. namun, bukan berarti semua legenda itu mitos murni. sebagian legenda mengandung cerita-cerita nyata. apalagi jika yang di anggap legenda itu di benar kan Firman Allah yang maha tahu, dalam hal ini quran. quran memiliki banyak ke akuratan dan ketepatan ( 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , ), maka
jika quran membenar kan cerita ashabul kahfi, berarti ia bukan legenda dan mitos. sebab Allah maha tahu segala sesuatu. manusia-manusia saja yang tak tahu pasti ketika pemuda-pemuda itu masuk ke gua, lalu tertidur 309 tahun hingga mereka terbangun. ketidak tahuan ini membuat sebagian manusia menuduh cerita ini legenda dan mitos. sewaktu pemuda-pemuda itu mengungsi ke gua, cuma mereka dan Allah yang tahu peristiwa itu, begitu juga ketika mereka tertidur hingga bangun. maka tidak ada saksi-saksi mata kejadian itu, apalalagi kejadian melintas 309 tahun, lalu manusia dengan seenak nya menuduh itu mitos dan legenda. padahal, dengan berkata begitu, manusia2 yang menuduh itu terkesan sok tahu, padahal mereka tidak melihat kejadian itu, ada atau tidaknya para penghuni gua itu, mereka cuma mengira-ngira. lain hal nya jika mereka bangsa malaikat yang hidup kekal lalu melihat gua yang di klaim itu, hingga mereka bisa menyimpulkan tak ada pemuda-pemuda itu berikut anjingnya di situ. mereka pun cuma mengira-ngira kalau itu adalah dongeng. Apalagi setelah Ashabul kahfi terbangun dari tidur, mereka saling berpesan agar jangan bercerita perihal kita (qs 18:19), sehingga tentu informasi tentang ashabul kahfi amat minim http://mizanuladyan.wordpress.com/2012/10/21/adakah-manusia-yang-tahu-ketikaashabul-kahfi-tidur-hingga-bangun-di-gua/ --
Decius 34th Emperor of the Roman Empire
Bust of Trajan Decius Reign
249–251 (alone); 251 (with Herennius Etruscus)
Full name
Gaius Messius Quintus Decius (from birth to accession); Caesar Gaius Messius Quintus Traianus Decius Augustus (as emperor)
Born
ca. 201
Birthplace
Budalia (Martinci, Serbia)
Died
June 251 (aged 50)
Place of
Abrittus (Razgrad, Bulgaria)
death Predecessor Philip the Arab Successor
Trebonianus Gallus andHostilian
Wife
Herenia Etruscilla
Issue
Herennius Etruscus andHostilian
Tahun 249 hingga 251 = 2 tahun Lama tidur 300 tahun = tahun 549 hingga 551 Muhamad s.a.w. = 571 = 19 tahun sebelum kelahiran Peristiwa yang masih dalam ingatan rakyat ? Konsili Nicea 325 M --
Gelar "Tuhan" bagi Yesus adalah Hasil dari keputusan Konsili Nicea? Tuduhan: Quote:
1. anda lupa bahwa anda sendiri lah yang mengikuti ajaran sesat dan palsu yang menuhankan manusia. Ingat ajaran Ketuhanan Jesus itu adalah hasil keputusan Konsili Nicea yang merupakan suatu keputusan yang dipengaruhi oleh Kaisar konstantin seorang penganut dan penyembah berhala (beraliran PAGAN). Bukan ajaran Jesus yang asli....
Jawab:
Yesus sebagai Tuhan tidak ditentukan oleh intervensi Kaisar Konstantin di Konsili NICEA. Alkitab dengan jelas bersaksi bahwa Yesus adalah Tuhan. Ajaran Yesus adalah Allah sudah tercatat dalam Alkitab Perjanjian Baru yang ditulis pada tengah kedua abad pertama 50-100 Masehi, jadi bukan merupakan hasil keputusan politik kaisar Konstantin melalui Konsili Nicea 325 M. Jauh sebelum konsili Nicea dilakukan, para Rasul, Murid dan orang-orang percaya mengakui Yesus Tuhan. Bahkan Yesaya dan kitab-kitab para nabi dalam Perjanjian Lama menuliskan tentang keilahian Sang Mesias (dari kata Ibrani, MASYIAKH) / Kristus (dari kata Yunani, χριστος - khristos).
-
ALKITAB yang bersaksi tentang ke-ALLAH-an Yesus Kristus :
* Yohanes 1:1-3,14
1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. 1:2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. 1:3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. 1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. * Yohanes 13:13
Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan * Yohanes 20:28
Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku! Artikel terkait : - YESUS KRISTUS ADALAH ALLAH, di yesus-kristus-adalah-allah-vt35.html#p80 - YESUS KRISTUS ADALAH TUHAN, di yesus-kristus-adalah-tuhan-vt625.html#p1440
Beberapa perkataan Yesus yang menarik dipelajari:
* Yesus mengatakan, "Akulah gembala yang baik" (Yohanes 10:11), sedangkan Perjanjian Lama mengatakan, "TUHAN adalah gembalaku" (Mazmur 23:1). * Yesus menyatakan Dia adalah hakim atas segala bangsa (Yohanes 5:27; Matius 25:31), Perjanjian Lama mengatakan TUHAN adalah hakim segala bangsa (Yoel 3:12). * Yesus mengatakan, "Akulah terang dunia" (Yohanes 8:12), Perjanjian Lama mengatakan "'TUHAN akan menjadi penerang abadi bagimu" (Yesaya 60:19). * Yesus mengatakan Dia adalah yang pertama dan yang akhir (Wahyu 1:17), sama seperti YHVH dalam Perjanjian Lama (Yesaya 44:6). Artikel terkait : Yesus menyatakan diri sebagai YHVH, di yesus-kristus-adalah-yhvhvt41.html#p2668 Pernyataan keilahian Yesus sangat jelas di Yohanes 8:58, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada"
Sekarang kita tinjau dari segi sejarah KONSILI NICEA itu:
KONSILI NICEA yang diadakan di kota Nicea diadakan pertama kali pada tahun 325 semasa pemerintahan raja Konstantin Agung (274-337). (Ada tuduhan juga dari teman2 Muslim, bahwa Konsili Nicea dipengaruhi oleh sosok Rasul Paulus. Namun, perlu dipahami bahwa konsili ini diadakan jauh setelah Rasul Paulus di-eksekusi mati, maka Paulus tidak ada urusannya dengan Konsili Nicea). Konsili ini diadakan karena adanya penatua di Aleksandria bernama Arius yang melontarkan ajaran yang berbeda dengan pemahaman gereja secara umum selama 4 abad mengenai ke-Tuhan-an atau ke-Allah-an Yesus Kristus. Pandangan Arius ditolak oleh uskup Aleksander dan penatua Athanasius yang juga berasal dari gereja Aleksandria, penolakan ini kemudian diteguhkan dalam konsili Nicea yang khusus diadakan membahas pengajaran Arius yang menyimpang itu.
Faham yang mendasari Arius:
GNOSTIKISME : Pada abad-2/3 berkembang ajaran Gnostik yang mengajarkan bahwa 'percikan api ilahi' jatuh dari realita ilahi ke dunia materi yang jahat dan terpenjara dalam diri manusia. Ada keberadaan awal yaitu Tuhan yang tidak dikenal, dan darinya terpancar/ emanasi ilah-ilah lebih rendah yang berakhir dengan 'sophia' yang memiliki keinginan untuk mengetahui 'keberadaan tertinggi' itu. Dari Sophia terbentuk 'ilah' yang merosot yang jahat yang disebut 'demiurge' yang dikirim untuk menyelamatkan manusia. Ada gnostik yang menyamakan demiurge sebagai Allah PL, dan ada yang mengatakan bahwa 'Kristus, roh ilahi' merupakan logos demigod yang mendiami manusia Yesus dan tidak mati disalib, melainkan kembali kepada sumbernya. Gnostik menolak penebusan Yesus Kristus dan kebangkitan tubuh.
Gnostikisme sezaman dengan faham:
NEOPLATONISME : Plato (428-347sM) membagi realita menjadi dunia Bentuk/Ide dan Materi . Dunia bentuk/ide tertinggi dan sempurna disebut ‘Yang Baik.’ Pengetahuan mengenai itu menjadi sumber pembimbing dalam menentukan keputusan moral. Pemikiran Plato dalam perkembangan 'Middle Platonic' dijabarkan sebagai hirarki prinsip ilahi yang dimulai dengan prinsip tertinggi yang disebut ‘Yang Satu’ yang mengandung pikiran ilahi yang dipertentangkan dengan dunia materi atau jiwa yang jahat. Pemikiran ini kemudian diajarkan oleh Amonius Saccas (174-242) dan dikembangkan muridnya bernama Plotinus (205-207) sebagai Neo-Platonisme yang menggambarkan realita sebagai hirarki keberadaan yang makin kebawah makin rendah dan merupakan ekspresi lebih rendah dari yang diatasnya, demikian seterusnya, dan merupakan proses pencurahan energi Allah yang bertingkat. Tingkat teratas disebut logos dan tingkat di bawah dipancarkan/emanasi dari yang diatasnya, demikian seterusnya. Plotinus menolak gagasan gnostik yang menyebut dunia materi itu jahat, tetapi dalam banyak segi lainnya keduanya saling mempengaruhi.
ARIANISME : Arianisme dirintis oleh Arius (256-336), seorang penatua di gereja Aleksandria. Ia terpengaruh neoplatonisme. Menurutnya preexistence Yesus bukanlah Allah tetapi ciptaan pertama yang ‘seperti Allah’ ( homoi-ousius) atau 'demigod', semacam konsep 'demiurge' yang lebih rendah dalam Gnostik. Bagi Arius karena Yesus ciptaan, maka ia bukan Allah, dan bukan penebus karena hanya Allah yang bisa menebus. Pengajaran Arius ditolak gereja di Nicea (325) namun kemudian dipercaya kelompok 'Unitarian' (abad-16) dan 'Saksi-Saksi Yehovah' (abad-19). Nah itu, seolah-olah Muslim itu sepaham dengan "Arianisme," saya meragukan hal itu, kalangan Arianisme pada masa sekarang-pun (misalnya kelompok [i] Saksi-saksi Yehovah) pun tidak bisa diidentikan kepercayaan mereka akan keesaan Allah dan nabi seperti konsep Muslim.[/i] Konsili Nicea mempertahankan ajaran Alkitab yang sudah ada sejak dulu (sebelumnya) yang menyebutkan bahwa Yesus Kristus adalah Allah (Yohanes 1:1; Yohanes 20:28 ) yang sehakekat dengan Bapa (homo-ousius). Ajaran Yesus Kristus adalah Allah sudah tercatat dalam Alkitab Perjanjian Baru yang ditulis pada tengah kedua abad pertama (tahun 50-100 M), jadi bukan merupakan hasil keputusan politik kaisar Konstantin melalui Konsili Nicea (tahun 325 M).
Blessings, BP
Artikel terkait : 11) Tahun 325 Konsili Nicea, di vt1555.html#p5522
100-peristiwa-penting-dalam-sejarah-kristen-
Tanggapan : Yohanes 20:28 Tidak membuktikan Yesus Tuhan, di tanggapan-yohanes20-28-tidak-membuktikan-yesus-tuhan-vt1729.html Blessings, BP December 5, 2009
-Artikel ini adalah Bukti bahwa:
1.Injil telah di amandemen ( Kayak UUD 45 aja...) 2.Injil teleh terkontaminasi tangan tangan manusia.
Mengenai Bible (1) Kitab ini diturunkan pada Nabi Isa a.s dalam bahasa Yahudi Kuno (Ibrani). Kitab pertama yang asli telah dimusnahkan oleh Paulus dari pihak Gereja Pauline pada 325 M. Semua naskah Injil yang bertentangan dengan Injil resmi kerajaan Romawi saat itu dibakar. Siapa saja yang memiliki salinan naskah asli dihukum mati. Kitab Injil tertua saat ini ada dalam bahasa Yunani Kuno, bukan Yahudi kuno (Ibrani). Terdiri dari Kitab Perjanjian Lama (Old Testament) yang berisi Taurat dan Zabur serta Kitab Perjanjian Baru (New Testament) yang berisi Injil Markus, Matius, Lukas dan Yahya, perkataan Nabi Isa dan surat pendakwah (Paulus). Siapakah Yang Menulis Injil. Di dalam kitab Injil terdapat 2 bagian yaitu Kitab Perjanjian Lama dan Kitab Perjanjian Baru. Namun begitu Umat Kristian melarang penganutan terhadap Kitab Perjanjian Lama. Sebelum diadakan usahausaha membentuk kitab Perjanjian Baru, kitab Injil terdiri daripada 75 bab / surah. Surah ini dikarang oleh perseorangan atau kumpulan pendeta. Inilah yang menyebabkan kitab tersebut mengandung banyak pertentangan dan perbedaan yang serius dan nyata. Pengumpul-pengumpul kitab tersebut juga tidak hidup semasa zaman Nabi Isa atau tatkala Nabi Isa masih hidup. Kebanyakan mereka lahir selepas 20-40 tahun setelah peristiwa penyaliban. Kitab Perjanjian Baru ini baru ada semasa persidangan Nicea pada tahun 325 M di mana semua ketua gereja berkumpul untuk menentukan kembali isi kitab Injil. Sejumlah 27 risalah saja dari sekian banyak risalah ditentukan sebagai yang betul, setelah itu 27 risalah ini dijilidkan menjadi kitab Perjanjian Baru. Kitab perjanjian ini terdiri dari sejarah dan pelajaran. Bagian sejarah terkandung dalam Injil Matius, Markus, Lukas dan Yahya. Sementara bagian pelajaran terdiri dari 21 risalah yaitu : 14 risalah Paulus, 3 risalah Yahya, 2 risalah Petrus, 1 Yakub dan Yahuda. Injil Matius Nama Injil Matius diambil dari nama pendeta Matius dari gereja Alexandria Mesir dalam bahasa Hebrew. Beliau dipercayai sebagai orang pertama yang menghasilkan risalah kandungan sejarah. Hasil karangan Matius ini dikarang 20 – 27 tahun setelah Nabi Isa tiada. Bahkan kitab asli karangan Matius sendiri telah hilang, ini diakui sendiri oleh umat Kristian. Setelah itu injil dalam Bahasa Yunani dijumpai, dan dikatakan sebagai Injil karangan Matius. Banyak tokoh Kristian menolak pendapat bahwa Injil ini merupakan karangan Matius, tetapi sebaliknya merupakan karangan gurunya, Petrus. Injil Lukas Injil Lukas diambil dari nama pendeta Lukas dari tahun 25 – 30 M. Beliau juga tidak pernah bertemu Nabi Isa. Banyak tokoh Kristian sendiri mengakui bahwa Injil karangan Lukas merupakan fakta palsu yang bukan merupakan ajaran Nabi Isa. Sebenarnya beliau mengarang injil ini disebabkan tekanan geeja waktu itu. Begitu juga dengan Markus dan Yahya. Kesemuanya tidak pernah hidup sezaman dengan Nabi Isa. Injil Yahya
Kitab Injil Yahya diambil dari nama pendeta Yahya atau lebih dikenal sebagai Yohanes. Beliau merupakan putera saudara perempuan Maryam yaitu ibu Nabi Isa. Yahya mengarang injilnya dalam bahasa Yunani antara tahun 45 – 65 M. Banyak pendeta meragukan kandungan Injil Yohanes ini. Bahkan Encyclopedia Britanica menegaskan bahwa Injil yahya tidak syak lagi di karang oleh seorang mahasiswa Institusi Iskandariah dan bukannya karangan Yahya. Persoalan mengapa di dalamnya berisi Taurat juga tidak dapat di jawab dengan pasti dan tepat. Ini mungkin juga merupakan bukti bahwa orang Yahudi selalu ingin memalsukan fakta Injil asli, karena bagi mereka, Yahudi, mereka senang bila dapat menyesatkan kaum Kristian dari ajaran asli Nabi Isa, dan mereka berhasil. Persidangan Nicea Menurut perkiraan para ahli sejarah, kitab Injil yang masih asli belum diikuti campur tangan para pendeta, masih ada hingga 325 M. Setelah tahun 325 M, kitab ini mulai dinodai oleh Raja Konstantin Rom pada Persidangan Nicea. Karena semasa persidangan ini terdapat perdebatan dan pertentangan pendapat mengenai ketuhanan dan kenabian Isa, perdebatan dalam ajaran pokok, akidahnya. Satu pendapat (Golongan Arius) mengatakan bahwa Nabi Isa hanyalah seorang manusia dan Nabi yang membawa ajaran agama dari Tuhan. Satu pihak lagi mengatakan bahwa Nabi Isa ialah "anak Tuhan". Pendapat tentang Isa "anak tuhan" ini didukung oleh pihak gereja dari Alexandria yang diketuai oleh penolong Bishop Iskandariah bernama Athanasius. Raja Konstantin mempunyai niat tersirat untuk campur tangan dalam hal agama, demi menjaga hak politiknya agar tidak jatuh ke tangan orang lain. Semasa persidangan tersebut, sebanyak 2,048 orang Uskup telah hadir untuk membincangkan perselisihan pendapat mengenai Nabi Isa. Sebanyak 1,730 orang telah setuju bahwa Nabi Isa adalah seorang manusia biasa yang diutus Allah, 318 orang mengatakan bahwa Isa ialah Anak Tuhan. Walau bagaimanapun majoritas pendapat ini ditolak mentah-mentah Raja Konstantin dan mengambil pendapat minoritas, yaitu Nabi Isa adalah seorang anak Tuhan. Arius ketua pendukung bahwa Nabi Isa bukan anak Tuhan. Arius (250-336 M) adalah salah seorang murid utama Lucian berbangsa Libya yang juga bersama-sama dengan gurunya menegakkan ajaran Tauhid kepada Allah, Arius merupakan seorang presbyter (ketua majelis agama / gereja) digereja Baucalis Alexandria, salah satu gereja tertua dan terpenting di kota itu pada tahun 318 M. Sejak mangkatnya Lucian pada tahun 312 M ditangan orang-orang gereja Paulus, perlawanan Arius terhadap doktrin Trinity semakin memuncak, dan dalam perjuangannya ini, Arius mendapatkan dukungan dua orang saudara Kaisar Constantin yang bernama Constantina dan Licunes. Arius dianggap sebagai seorang pemberontak Trinity dengan mendasarkan teori: "Jika Jesus itu benar-benar anak Tuhan atau Tuhan itu sendiri, maka Bapa harus ada lebih dahulu. Oleh karena itu harus ada "masa" sebelum adanya anak. Artinya anak adalah makhluk. Maka anak itu pun tidak selamanya ada atau tidak abadi. Sedangkan Tuhan yang sebenarnya haruslah abadi, berarti Jesus tidaklah sama dengan Tuhan." Atas pandangan Arius tersebut, sebanyak 100 orang pendeta Mesir dan Libya berkumpul untuk mendengar pandangan Arius. Pada waktu inilah juga Arius mengemukakan kembali pendangannya :
"Ada masa sebelum adanya Jesus, sedangkan Tuhan sudah ada sebelumnya. Jesus ada kemudian, dan Jesus hanyalah makhluk biasa yang bisa binasa seperti makhluk-makhluk lainnya. Tetapi Tuhan tidak mungkin binasa." Arius memperkuat pendapatnya dengan sejumlah ayat-ayat Bible seperti Yohanes 14:8, "Bapa lebih besar daripada Jesus"; Seandainya kita mengakui bahwa Jesus adalah sama dengan Tuhan, maka kita harus menolak kebenaran ayat Yohanes tersebut. Pendapat Arius ini secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut : „Jika Jesus memang "anak
Tuhan", maka akan segera disertai pengertian bahwa "Bapak Tuhan" haruslah ada terlebih dahulu sebelum adanya sang "Anak". Oleh sebab itu tentulah akan terdapat jurang waktu ketika "Anak" belum ada. Oleh karena, "Anak" adalah makhluk yang tersusun dari sebuah "esensi" atau makhluk yang tidak selalu ada. Dan Tuhan merupakan suatu zat yang bersifat mutlak, kekal, tidak terlihat dan berkuasa, maka Jesus tidak mungkin bisa menjadi sifat yang sama sebagaimana sifat Tuhan. Argumen Arius ini tidak dapat dilawan lagi, maka mulai tahun 321 M Arius dikenal sebagai seorang presbyter pembangkang. Ia mendapat banyak dukungan dari Uskup-uskup daerah Timur. Hal ini membuat Alexandria (yang pernah menghukum mati Origen tahun 250 M) menjadi semakin marah. Arius pula orangnya yang sangat menentang keras keputusan Nicea pada tahun 325 M, sehingga senantiasa mendapatkan tantangan dari orang-orang gereja Paulus. Pada tahun 336 Arius dibunuh di Constantinopel dalam satu muslihat yang licik. Setelah pembunuhan ini segala usaha menentang trinitas dilawan habis-habisan. Naskah Injil diseragamkan. Naskah yang tidak sama dengan pihak Gereja Pauline dimusnahkan, dihapuskan di bumi Kerajaan Romawi. Inilah sejarah awal tersesatnya ajaran Kristian. Dalam persidangan Nicea, beberapa Doktrin diperkenalkan, diantaranya Doktrin Trinitas dan Doktrin Penebusan Dosa. Konsep Trinitas sebenarnya telah direka oleh Athanasius, seorang pegawai Gereja Mesir dari Iskandariah, diterima oleh Majelis Nicaea pada 325 M. Konsep Trinity [KeEsaan Tiga] ini serupa filsafat Plato, kepercayaan Yunani, ‘Neo - Platonisme" yang mempercayai "Tiga Kekuatan". Kemungkinan doktrin trinitas tertulari kepercayaan Yunani kuno ini. Trinity yang di pelopori oleh Paulus merupakan ajaran agama Yunani- Romawi, yaitu kerajaan yang berkuasa di Rom pada masa itu. Jadi paham trinitas dari Katolik Roma atau pun aliran kristen yang lain jelas merupakan hasil proses masuknya ajaran lain dalam ajaran Isa, dan bukannya ajaran asli Nabi Isa sendiri !. Begitu juga dengan Dokrin Penghapusan Dosa yang dipelopori Gereja Alexandria di mana mereka mengatakan bahwa Nabi Isa telah disalib demi tujuan menyelamatkan seluruh umat manusia. Ajaran ini juga jelas hasil proses masuknya ajaran agama romawi Kuno. Hari Minggu yang dianggap hari Suci bagi agama Kristian merupakan hasil pengaruh daripada Kepercayaan ini dan tanggal 25 Desember yang diperingati sebagai Natal, Sebenarnya merupakan tanggal kelahiran tuhan Matahari mereka yaitu "Mithra" dan jelas bukan tanggal lahir Nabi Isa. Mengenai Bible (2) Mulai tahun 1582 di Rheims, Bible diterjemahkan dari bahasa Latin berdasarkan Bible Versi Tyndale. (Yang digunakan Gereja Katolik Rom) juga dikenali sebagai Roman Katolik Version. Ini merupakan versi bible yang tertua yang dikenal.
Sejak itu sebanyak 4 kali terjemahan telah dibuat. Pada tahun 1611 King James I telah memerintahkan supaya dilakukan penulisan ulang karena terdapatnya pertentangan yang meragukan. Versi penulisan ulang ini kini dinamakan King James Version (KJV) yaitu dengan tidak memasukkan 7 buku kecil (bab). Versi ini selanjutnya dirilis ulang pada tahun 1881 dan diperbaharui pada tahun 1952 dan 1971. kedua Versi terakhir ini dinamakan Revised Standard Version (RSV). Collin yaitu percetakan yang mengeluarkan Revised Standard Version ( RSV ) melaporkan bahwa : "Meskipun begitu, Versi Raja James memiliki cacatan-cacat yang serius, dan cacat ini ada terlalu banyak dan terlalu serius sehingga satu penulisan ulang masih benar-benar diperlukan." Pada masa kini terdapat lebih kurang 1,500 naskah Bible pelbagai bahasa, telah diterjemahkan ke dalam bahasa ibu suatu negara dan ethniknya. Bagaimana pula jauhnya penyimpangan mengingat keterbatasan kosakata setiap bahasa? Dan manakah yang bisa dijadikan standar pengajaran? Umat Kristian sendiri ada yang secara jujur dan arif mengakui bahwa Injil telah dinodai oleh tangan mereka sendiri. Bagaimanakah umat Kristian di Indonesia, apakah berani sejujur ini ? : 1. The Bible Society Of Singapore, Malaysia & Brunei 1987 Perjanjian Baharu Berita Baik Untuk Manusia Moden Pendahuluan "…….Walaupun kandungan kitab-kitab ini berlainan, tetapi diseluruh kitab ini pokok fikirannya satu.
Kesatuannya ialah bahwa kasih Allah telah dinyatakan kepada manusia dengan perantaraan Yesus Kristus. "Tiap-tiap kitab didahului oleh pendahuluan, yang menerangkan pokok fikiran dan garis besar kitab itu. Ayat yang ditandai dengan [ ] bererti ayat tersebut tidak terdapat pada naskah perjanjian Baharu yang tertua dan terbaik. Contoh ayat yang memiliki tanda [ ] dalam Perjanjian Baru : 1. Matius 6 : 13 … [Engkaulah raja engkaulah, dan engkaulah yang mempunyai kuasa dan kemuliaan selama-lamanya]
2. Matius 23 : 14 [ alangkah dasyatnya bagi kamu guru-guru Taurat dan orang Farisi : kamu munafik!, kamu memperdayakan janda-janda dan merampas rumah-rumah mereka, lalu berpura-pura berdoa panjang panjang, sebab itu, hukuman kamu akan menjadi lebih berat.! ] 3. Markus 7 : 15 [ Sebab itu, jika kamu bertelinga, dengarkanlah! ] 4. Markus 10 : 44 & 46 [ Di sana ulatnya tidak mati-mati dan apinya tidak padam-padam ] 44 [ Di sana ulatnya tidak mati-mati dan apinya tidak padam-padam ] 46 5. Lukas 17 : 36 [ Dua orang laki-laki yang sedang berada di ladang : seorang akan, dan seorang lagi ditinggalkan ] 6. Lukas 22 : 19 – 20
" inilah tubuhku [ yang diberikan untuk kamu. Buatlah sedemikian untuk memperingati aku." ………. "cawan ini ialah perjanjian Allah yang Baharu, yang dimenteraikan dengan darahku, darah yang ditumpahkan untuk kamu ] 7. Lukas 22 : 43 – 44 [ Seorang malaikat tampak kepadanya dan menguatkannya karena penderitaan nya lebih tekun lagi dia berdoa, sehingga peluhnya menitik ke tanah seperti darah. ] 8. Lukas 23 : 17 [ Pada tiap perayaan paskah, Pilatus melepaskan seorang tahanan bagi rakyat ] Bukti di atas merupakan sebagian saja yang telah ditambah dan berapakah jumlah ayat yang telah ditambah / dikurangkan sebenarnya? Tidak diketahui jumlahnya !. Sejarah telah jujur dan nyata membuktikan bahwa Injil telah mengalami banyak perubahan selama berabad-abad. The Revised Standard Version 1952 & 1971, The New American Standart Bible dan The New World Transalation Of The Holly scriptures telah menghapuskan beberapa ayat dalam The King James Version. Reader’s Digest telah mengurangi isi kandungan Kitab Perjanjian Lama sebanyak 50 % dan Kitab Perjanjian Baru sebanyak 25 %. Persoalan yang timbul di sini ialah : - Dari mana datangnya ayat di atas ? - Siapa yang mengarang ayat tersebut ? - Sebenarnya ayat mana saja yang masih perlu diuji kesahihannya? "Di antara mereka itu ada satu golongan yang memutar belitkan lidahnya dengan (membaca) Kitab supaya kamu kira bahwa kitab itu dari Allah padahal ianya bukanlah dari sisi Allah dan sedang mereka berdusta terhadap Allah sedang mereka mengetahui...." (Surah 3:78) Contoh peristiwa besar yang bertentangan dengan akal atau ayat yang saling bertentangan : 1. Nabi Daud berzina dengan istri orang lain II Samuel 11 : 4-5 "Dan Nabi Daud mengantar para utusan, dan mengambilnya (isteri Uriah); lalu ia datangi dan tidur bersama maka setelah perempuan itu membersihkan dirinya, lalu kembali ke rumahnya. Dan wanita itu telah hamil, lalu mengirim dan memberitahu Daud dan katanya saya bersama bayi". Mungkinkah ini ayat dari Allah? Atau ditulis oleh rasul suci ? Berpikirlah ! 2. Nabi Nuh Mabuk dan Bugil Kejadian 9 : 23 – 24 " Dan Shem dan Japhet mengambil sehelai pakaian, dan meletakan di atas bahu mereka, dan berjalan undur ke belakang dan menutup tubuh bapanya yang telanjang dan muka mereka membelakangi bapa mereka agar tidak melihat tubuh bapa mereka yang bugil itu. Dan Nuh tersadar dari araknya, dia tahu apa yang telah dilakukan oleh kedua anaknya".
Apakah Allah mengutus Nabi Nuh yang digambarkan berperilaku seperti itu? Berpikirlah ! Mungkinkah ini penyelewengan yang dilakukan Yahudi untuk menyesatkan kaum kristian? 3. Kematian Yudas Pengkhianat, bandingkan ! Matius 27 : 3 - 5 "… Bila Yudas melihat Yesus telah dijatuhkan hukuman mati, dia menyesal lalu dia mengembalikan
30 uang perak upahnya kepada imam Yahudi; dan berkata : Aku telah berdosa mengkhianati orang yang tidak berdosa sehingga dihukum mati. Yudas melempar uang itu ke dalam bilik sembahyang, lalu dia menggantungkan diri. Kisah Para Rasul 1 : 18 – 19 Apa yang terjadi yaitu dengan uang yang diterima Yudas dari perbuatannya yang jahat itu, dia membeli sebidang tanah. Di situ dia tersungkur mati. Badannya terbelah dan perutnya terburai. Semua orang yang tinggal di Yerusalem mendengar kejadian ini." 4. Misteri Malkisedik Ibrani 7 : 1 – 3 : "Adapun Malkisedik itu, yaitu raja di Salem dan Imam Allah Taala, yang sudah berjumpa dengan Ibrahim tatkala Ibrahim kembali daripada menewaskan raja-raja lalu diberkatinya Ibrahim." "Kepadanya juga Ibrahim sudah memberi bagian sepuluh esa. Makna Malkisedik itu kalau diterjemahkan, pertama-tama artinya raja keadilan, kemudian pula raja di Salem, yaitu raja damai." Yang tiada berbapak dan tiada beribu, dan tiada bersilsilah dan tiada berawal atau berkesudahan hidupnya, melainkan ia disamakan dengan Anak Allah, maka kekallah ia imam selama-lamanya." Jelas sekarang, bahwa Malkisedik seorang raja di Salem tanpa bapa dan ibu, malah tiada silsilahnya. Apakah cerita yang disebutkan dalam Kitab Injil ini benar ayat dari Allah atau cuma dongeng purba atau dongeng sebelum bobo buat adik bayi kita supaya tertidur ? Kalau umat Kristian memuja kehebatan Yesus, memujanya anak tuhan, bahkan Tuhan itu sendiri, yang tidak berawal serta berakhir, maka kenapa Malkisedik yang sakti mandraguna ini tidak diangkat sebagai salah satu cabang Tuhan juga ? mungkin bisa menjadi tokoh ke-4 memainkan peranan Tuhan. Yesus ternyata tewas dibanding Malkisedik, Yesus masih dilahirkan oleh Mariam atas kekuasaan Tuhan Bapa, sementara Malkisedik tidak memiliki Bapa dan tidak memiliki ibu sama sekali, silsilahnya pun tidak ada. Jika memang Malkisedik ini kekal. Dimana beliau sekarang berada dan sedang ngapain? Jadi masih mungkinkah kitab ini dipercaya, atau yang mempercayainya masih serupa mereka yang mempercayai keris, tanpa ilmu pengetahuan, hanya kebutaan ?
Mengenai Bible (3) Kitab Suci / Holy Bible dalam agama kristen itu terbagi dalam dua bagian, yaitu : Old Testament (Perjanjian Lama) dan New Testament (Perjanjian Baru). Literatur kristen dalam bahasa Indonesia memanggil salinan kitab suci itu dengan "Alkitab".
Biblia, yang merupakan Kitab Suci dalam agama Yahudi, dipanggil oleh pihak kristen dengan Perjanjian Lama dan merupakan bagian dari kitab suci agama kristen. Biblia itu terbagi atas tiga bagian: Torah dan Nebiim dan Kethubiim. Kitab suci agama Yahudi itu disebut juga „Perjanjian". Inti isinya termaktub dalam Sepuluh Perintah
(Ten Commadments) seperti termuat dalam Keluaran (20: 1-12) dan dalam Ulangan (5:1-21), yang merupakan perjanjian Yahuwa dengan bani Israil. Sepuluh Perintah itu termuat dalam dua buah Luh, yang dibawa turun oleh Nabi Musa dari puncak sebuah bukit batu di semenanjung Sinai, yang pada puncak yang terpandang suci itu Nabi Musa menerimakan perjanjian dari Allah Maha Kuasa (Yahuwa) Di dalam hubungan perjanjian Yahuwa dengan bani Israil itu, Kitab Suci Al-Qur'an dari agama Islam menyebut „Perjanjian" tersebut dalam berbagai Surah dengan al-Mitsaq , (Baqarah, 27; Ra'ad, 27; Nisak, 153; Maidah, 15; Baqarah, 63, 84,93; dan berbagai Surah lainnya), yang bermakna: Perjanjian. Karena pihak kristen berpendirian bahwa ketetapan yang diberikan Allah Maha Kuasa kepada Jesus (Isa Al-Masih) itu pun merupakan perjanjian, maka lahir dua istilah dalam dunia kristen, yaitu : Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Perjanjian Baru / New Testament Perjanjian Baru merupakan kitab suci yang paling azasi dalam agarna kristen sekalipun dunia kristen itu mengakui kitab suci agama Yahudi merupakan bagian dari kitab sucinya juga. Perjanjian Baru itu terbagi atas empat bagian : 1. Gospels (himpunan Injil) terdiri atas empat Injil : a. Injil Matius, karya Matius. b. Injil Markus, karya Markus. c. Injil Lukas, karya Lukas. d. Injil Yahya, karya Yahya. 2. Acts of Apostles (Kisah Rasul-Rasul) terdiri atas sebuah kitab saja, yang merupakan karya Lukas. 3. Epistles (himpunan Surat) terdiri dari 14 buah Surat Paulus (Rum, Korintus Pertama, Korintus Kedua, Galatia, Epesus, Pilipi, Kolose, Tesalonika Pertama. Tesalonika Kedua, Timotius Pertama, Ti mosius Kedua, Titus, Pilemon, Ibrani, 1 buah Surat Yakub (James), 2 buah Surat Peterus, 3 buah Surat Yahya, 1 buah Surat Yahuda. 4. Apocalypse (Wahyu) terdiri' atas sebuah kitab saja, yang merupakan karya Yahya. Perbandingan luas isi dari keempat-empat bagian itu, dengan meminjam Kitab Perjanjian Baru cetakan 1955 yang diterbitkan Gedung Alkitab di Jakarta, tercatat sebagai berikut : Injil Matius : 93 halaman Injil Markus : 60 halaman Injil Lukas : 97 halaman Injil Yahya : 74 halaman
Kisah Rasul-Rasul : 90 halaman Surat Paulus : 216 halaman Surat-surat lain : 43 halaman Kitab Wahyu : 45 halaman jumlah : 718 halaman Melihat perbandingan luas isi di atas dapat disimpulkan suatu fakta bahwa himpunan Surat-Surat Paulus itu merupakan bagian yang sangat dominan di dalam Perjanjian Baru itu. Synoptic Gospels Keempat Injil di atas itu adalah tulisan empat tokoh mengenai peristiwa-peristiwa dalam kehidupan Jesus, semenjak lahir sampai menjalankan missinya dalam wilayah Galelia (Palestina Utara) dan terakhir dalam wilayah Judea (Palestina Selatan). Tiga Injil yang pertama (Matius, Markus, Lukas) itu disebut dengan Synoptic Gospels, yakni Injil-Injil yang hampir bersamaan isinya. Sekalipun dijumpai perbedaan-perbedaan kecil di sana sini mengenai urutan Silsilah, urutan Kejadian, ragam Peristiwa, akan tetapi dalam rangka keseluruhannya hampir bersamaan. Kalangan Sarjana-sarjana-Bible (Biblical Scholars), yang melakukan penelitian secara intensif terhadap satu persatu Injil itu, menyimpulkan bahwa masing-masing penulis Injil sama-sama memungut dari suatu Sumber Asal, akan tetapi Sumber-Asal (Q) itu sudah tidak dijumpai kini dan tidak dikenal sama sekali. Sebaliknya Injil Yahya mempunyai cara sendiri di dalam mengisahkan kehidupan beserta missi dari Jesus itu. Baikpun urutan Kejadian maupun ragam peristiwa agak jauh berbeda dengan 3 Injil yang disebut Synoptic Gospels itu. Perbedaan lainnya bahwa 3 lnjil yang pertama itu bercerita dalam bentuk yang sederhana dan mudah dipahami, akan tetapi Injil Yahya telah dipenuhi oleh ungkapan-ungkapan filosofis. Perbedaan lainnya yang sangat tajam sekali ialah mengenai lama missi yang dijalankan Jesus dalam wilayah Galelia dan wilayah Judea itu. 3 Injil pertama bercerita bahwa Jesus Kristus itu menjalankan missinya dalam masa satu kali Perayaan Paskah, lalu tertangkap pada masa perayaan Paskah itu di Jerusalem. Jadi, Jesus menjalankan missinya dalam tempo lebih kurang satu tahun saja. Tetapi Injil Yahya bercerita bahwa Jesus Kristus itu menjalankan missinya dalam masa tiga kali Perayaan Paskah, dan terakhir ditangkap dalam Perayaan Paskah di Jerusalem. Jadi menurut Yahya, Jesus Kristus menjalankan missinya dalam tempo 3 tahun, bukan satu tahun seperti keterangan ketiga Injil yang tergolong Synoptic Gospels itu. Keempat Injil itu disusun penulisnya di dalam bahasa Greek kuno (Yunani). Sedangkan Jesus Kristus lahir dan hidup dalam lingkungan masyarakat Yahudi di Palestina, yang dewasa itu berada di bawah kekuasaan imperium Roma, dan menjalankan missinya dalam lingkungan masyarakat Yahudi itu, yang dewasa itu cuma mengenal dan mempergunakan bahasa Arainik yaitu suatu dialek dari bahasa Ibrani (Yahudi). Nazarenes dan Christians
Pengikut Jesus yang pertama sekali terdiri atas kelompok-kelompok Yahudi dalam wilayah Galelia maupun Judea, yang oleh kalangan Sarjana-sarjana Bible (Biblical Sholan) disebut dengan Early Christians, yakni Orang kristen yang pertama sekali. Pada masa hidup Jesus sendiri maupun masa berikutnya belum dikenal sebutan orang kristen (Christianis). Mereka itu cuma disebut oleh kalangan lainnya, terutama oleh pihak-pihak yang menantang Jeus, dengan sebutan Nazarenes. Yakni para pengikut Nazareth. Hal itu disebabkan Jesus sekalipun dilahirkan di Bethlehem, akan tetapi keluarganya menetap di kota-kecil Nazareth dalam wilayah Galelia. Oleh sebab itulah para mukmin pertama itu disebut pihak lawannya dengan pengikut orang Nazareth atau Nazarenes. Dari sebutan Nazarenes itulah lahir sebutan Nashara dalam bahasa Arab dan sebutan Nasrani dalam bahasa Indonesia. Sedangkan sebutan Christians (Kristen) baru muncul pada masa belakangan, jauh sepeninggal Jesus. Sebutan itu bermula lahir di kota besar Antiokia di Syria Utara, sewaktu Barnabas dan Paulus menjalankan missinya di kota besar itu, yang mempunyai kedudukan sebagai ibukota imperium Roma untuk wilayah belahan Timur. Disebabkan Barnabas dan Paulus di dalam missinya tidak henti-hentinya menyatakan dan menegaskan bahwa Jesus itu adalah Christos (AI-masih) maka orang sekitarnya memanggilkan mereka itu dengan para pengikut Kristus (Christians). Dari situlah lahir sebutan Orang kristen di dalam bahasa Indonesia. Jesus wafat, menurut A. Powell Davies di dalam The First Christian cetakan 1957 halaman 13, sekitar tahun 29 Masehi. Pendapat itu dikukuhkan oleh Hugh J. Schonfield dalam The Authentic New Testament cetakan 1958 halaman XIV. Sedangkan peristiwa pada kota-besar Antiokia itu terjadi, menurut Hugh J. Schonfield, sekitar tahun 46-48 masehi. Jadi Iebih kurang dua puluh tahun sepeninggal Jesus barulah muncuI sebutan Christians (orang Kristen). Early Christians (Kristen Pertama) dan Gentile Christians (Orang Kristen Asing / Beri kutnya) Pada akhirnya pecah sengketa sengit antara Barnabas dengan Paulus pada kota-kota besar Antiokia itu (Kisah Rasul-Rasul, 15 :39), dan juga Peteros dengan Paulus pada kota-besar Antiokia itu ia, 2: 11-21). Inti pokok yang menyebabkan sengketa itu tidak pernah dijelaskan di dalam Kisah Rasul-Rasul, akan tetapi hal itu akan dicoba dijelaskan dalam uraian berikut. Karena sengketa sengit itu Paulus bersama Silas meninggalkan kota-besar Antiokia untuk selamalamanya (Kisah Rasul-Rasul, 15:40-41) menuju Asia Kecil dan Makedonia dan semenanjung Achaia (Grik) guna mengembangkan ajarannya dalam lingkungan orang Grik dan mereka itulah yang disebut dengan Gentile Christians (Orang kristen Asing). Sebutan itu lahir dalam dunia kristen untuk membedakan kelompok Pengikut yang Baru itu dengan Kristen Petama, Early Christians, yakni para pengikut Jesus Kristus yang mula-mula dalam lingkungan masyarakat Yahudi di Palestina, yang disebut dengan Nazarenes itu. Para pengikut yang pertama diyakini telah musnah sebagian besarnya pada masa pemberontakan total bangsa Yahudi di Palestina terhadap penindasan imperium Roma, yang berlangsung sepuluh tahun lamanya, yaitu antara tahun 65 sampai 75 masehi. Legiun X dari pihak Roma melakukan pembunuhan pembunuhan massal (massacre) pada perkampungan-perkampungan Yahudi di seluruh Palestina, kecuali yang sempat melarikan diri ke lembah Mesopotamia dan Arabia Selatan dan berbagai wilayah lainnya.
Sewaktu Panglima Titus pada tahun 70 masehi berhasil merebut dan menguasai benteng pertahanan terakhir dari pihak Yahudi, yaitu Kota Suci Jerusalem, maka berlangsung pembunuhan massal lagi. Panglima Titus bertindak menghancurkan Bait Allah di atas bukit Zion, yakni Bait Allah yang terkenal megah dan agung itu, yang pada masa dulu bermula dibangun oleh Nabi Sulaiman dan dikenal dengan Kuil Sulaiman (Solomon's Temple). Panglima Titus mengumumkan wilayah Jerusalem dan sekitarnya dikuasai kini oleh pihak imperium Roma dan wilayah tersebut diberi nama dengan : Aeliae Capitolae. Semenjak tahun 70 masehi itu setiap orang Yahudi tidak di izinkan memasuki wilayah Aelice Capitolae itu. Semenjak pemberontakan total yang gagal itulah dikenal dalam sejarah bangsa Yahudi dengan Great Diaspora, yakni masa memencar tanpa tanah air. Pada masa yang sangat tragis itu diyakini kelompokkelompok pengikut Jesus yang pertama-tama (Early Christians) ikut musnah. Kecuali kelompok kecil yang sempat meliputkan dirinya ke kota Pella di seberang sungai Jordan, yang pada masa belakangan dikenal dengan sekte Ebionites yang mempunyai Injil sendiri yang dikenal dalam sejarah dengan Ebionite Gospel (Injil Ebionites), yang isinya jauh berbeda dengan Injil-Injil yang menjadi pegangan dunia kristen pada masa berikutnya dan kini. Karena kelompok yang pertama-tama dapat dikatakan telah musnah pada masa pemberontakan itu maka berkembanglah kelompok pengikut yang baru, dibawah ajaran Paulus, yaitu Gentile Christians (Orang Kristen Asing). ==================== 1. I Yohannes 5: 7-8 ==================== Menurut Alkitab terjemahan LAI 1984: [I Yohannes 5:7] Sebab ada tiga yang memberi kesaksian [di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu. [5:8] Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi]: Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu. Ada dua sumber berbeda yang digunakan untuk menulis Alkitab Versi NIV (New International Version) dan NASV (New American Standard Version) serta King James Version (KJV). KJV berasalkan dari teks Alkitab Bizantium, sedangkan NIV dan NASV berdasarkan terjemahan dari Teks Alexandria. Berikut ini akan kita lihat di mana bedanya. (In the following examples the King James Version differs from the NIV, and NASV. because it bases it's translation on the Byzantine text-type and the NIV and NASV base theirs on the Alexandrian texttype.) a. KJV [1 John 5:7-8] "For there are three that bear record in heaven, the Father, the Word, and Holy Ghost: and these three are one. And there are three that bear witness in earth, the spirit, and the water, and the blood; and these three agree in one."NIV [1 John 5:7] "For there are three that testify: v. 8 the Spirit, the water and the blood: and the three are in agreement." Pada KJV tercantum bahwa yang memberikan kesaksian di surga adalah: BAPA, FIRMAN, dan ROH KUDUS, ditambahkan keterangan bahwa ketiganya adalah satu, serta ada tiga yang memberikan kesaksian di bumi, yakni: ROH, AIR dan DARAH, dan ketiganya juga satu. Tetapi pada NIV hanya dicantumkan mengenai ROH, AIR, dan DARAH, tetapi tidak dicantumkan mengenai Bapa, Firman dan Roh.Di bawah ini ada keterangan mengapa terjadi demikian:
-----------------------------------------------------1. When Erasmus first printed the Greek New Testament in 1514 it did not contain the words "in heaven, the Father, the Word, and Holy Ghost: and these three are one. And there are three that bear witness in earth," because they were not found in any of the Greek manuscripts that Erasmus looked at. (Ketika Erasmus pertama kali mencetak Kitab Perjanjian Baru berbahasa Yunani pada tahun 1514, maka hal itu tidak mengandung kalimat: " in heaven, the Father, the Word, and Holy Ghost: and these three are one. And there are three that bear witness in earth,", karena hal tersebut tidak ditemukan pada manuskrip Yunani yang dilihat oleh Erasmus). 2. These words were not quoted by any of the Greek church fathers. They most certainly would have been used if the Trinity in the 3rd and 4th centuries. (Kalimat ini tidak pernah dikutip oleh para Bapa Gereja Yunani. Mereka secara pasti baru menggunakannya pada abad ke III dan ke IV saat doktrin Trinitas diperkenalkan). 3. These words are not found in any ancient versions of the New Testament. These include Syriac, Coptic, Armenian, Ethiopic, Arabic, Slavonic, nor in the Old Latin in its early form. (Kalimat ini tidak ditemukan pada versi-versi tua Perjanjian Baru, termasuk versi-versi Siria, Koptik, Armenia, Ethiopia, Arab, Slavonik, dan tidak pula pada Bhs Latin Kuno pada bentuknya awalnya). 4. These words begin to appear in marginal notes in the Latin New Testament beginning in the fifth century. From the sixth century onward these words are found more and more frequently. (Kalimat ini mulai timbul pada catatan pinggir dari Perjanjian Baru berbahasa Latin yang diawali pada Abad ke V. Semenjak Abad ke VI dan seterusnya, kalimat ini makin sering ditemukan). 5. Erasmus finally agreed to put these words into new editions of his Greek New Testament if his critic's could find one Greek manuscript that contained these words. It appears that his critics manufactured manuscripts to include these words. (Erasmus akhirnya setuju untuk memasukkan kalimat ini pada edisi baru Perjanjian Baru berbahasa Yunaninya asalkan dapat ditemukan sekurang-sekurangnya satu manuskrip Yunani yang mengandung kalimat ini. Nampaknya bahwa kritik manuskrip buatannya untuk memasukkan kalimat ini). 6. These additional words are found in only eight manuscripts as a variant reading written in the margin. Seven of these manuscripts date from the sixteenth century and one is a tenth century manuscript. (Kalimat tambahan ini ditemukan hanya pada delapan manuskrip sebagai bacaan variatif yang ditulis sebagai catatan pinggir. Tujuh dari manuskrip-manuskrip yang berasal dari Abad ke XVI dan satu buah berasal dari abad ke X - jadi relatif baru - penterjemah). 7. Erasmus' New Testament became the basis for the Greek New Testament, "Textus Receptus", which the King James translators used as the basis for their translation of the New Testament into English. TAMBAHAN PENJELASAN SEHUBUNGAN DENGAN TOPIK INI -----------------------------------------------Silahkan anda membuka SURAT KIRIMAN YAHYA (I YOHANES) 5: 6-8 [I Yohanes 5:6] Inilah Dia yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus, bukan saja
dengan air, tetapi dengan air dan dengan darah. Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena roh adalah kebenaran. [5:7] Sebab tiga yang memberi kesaksian (di dalam surga Bapa, Firman dan Roh kudus dan ketiganya adalah satu. [5:8] Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi) Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu. (sebelum mendapat kritikan kalimat mulai kata "di dalam sorga" pada ayat 7 sampai kata "bumi" pada ayat 8 tidak memakai tanda kurung, yang ngritik DR GC Van Niftrik) SEDANGKAN menurut THE HOLY BIBLE international version, Zondervan Bible publisher, Grand Rapid Michigan USA, 3th printing july 1981 halaman 926 BERBUNYI : [I Yohanes 5:6] This is the one who come by water and blood- jesus christ. He did not come by water only, but by water and blood. And it is the spirit who tetifies, because the spirit is truth. [5:7] for there are three that tetify [5:8] the spirit, the water, and blood. And three are in agreements. ARTINYA : [I Yohanes 5:6] INILAH DIA YANG DATANG DENGAN AIR DAN DARAH. IA TIDAK DATANG DENGAN AIR SAJA, MELAINKAN AIR DAN DARAH. DAN ROHLAH YANG MENYAKSIKAN, KARENA ROH ADALAH KEBENARAN. [5:7] ADA TIGA YANG MENYAKSIKAN [5:8] AIR, DARAH DAN ROH DAN KETIGANYA MENJADI SATU. Membaca ayat di atas, tampaklah penyisipan yang dilakukan penterjemah Alkitab. Ternyata kalimat mulai dari "Di dalam sorga" pada ayat 7 sampai kata "di bumi pada ayat 8 adalah palsu. Kalau ayat itu dulunya nggak ada mengapa sekarang muncul? Kalau dulunya memang ada mengapa sekarang di hilangkan? BERIKUT KOMENTAR TENTANG PEMALSUAN AYAT INI: --------------------------------------------1. DR G.C. VAN NIFTRIK DAN D.S.B.J BOLAND : Di dalam Alkitab tidak diketemukan suatu istilah yang dapat diterjemahkan dengan kata TRITUNGGAL ataupun ayat-ayat tertentu yang mengandung dogma tersebut, mungkin dalam 1 Yahya 5 : 6-8. Tetapi sebagian besar dari ayat itu agaknya belum tertera dalam naskah aslinya. Bagian itu setidak-tidaknya harus diberi kurung. (Dogmatika masa kini, BPK Jakarta, 1967 hal 418). Penterjemah Alkitab rupanya menuruti saran keduanya. Dengan memberi kurung kalimat itu. 2. Drs. M E Duyverman : Menurut salinan tertua jalannya kalimatnya adalah begini : KARENA TIGA MENJADI SAKSI, YAITU ROH AIR DAN DARAH. Rupanya TAMBAHAN mulai terbubuh sebagai keterangan pinggir KALIMAT; PENYALIN KEMUDIAN MEMASUKAN KE DALAM BUNYI NAS karena berpikir ini adalah perbaikan penyalin lama. SAMPAI KINI HAL ITU MASIH TERJADI. (Pembimbing ke dalam perjanjian baru, BPK Jakarta 1966 hal 145). Mengapa keterangan pinggir itu dapat masuk menjadi ayat tuhan dengan begitu gampangnya?? Padahal ayat ini pokok doktrin trinitas. Mengapa bisa ketambahan ayat??? 3. Jerry Falwell. Tokoh kristen RADIKAL Amerika Serikat ini mengomentari pemalsuan ayat-ayat itu sebagai berikut : THE REST OF VERSE 7 AND FIST NINE WORDS OF VERSE 8 ARE NOT
ORIGINAL, AND ARE NOT TO BE CONSIDERD AS APART OF THE WORDS OF GOD. (Jerry Falwell, Liberty Bible Commentary, thomas Nelson Publisher, Nashville, Camden New York 1983 halaman 2638). Artinya sebagian kalimat pada ayat 7 dan sembilan kata pertama di ayat 8 adalah tidak asli dan tidak bisa dianggap sebagai firman Tuhan. Keterangan tambahan: Justru dengan adanya penambahan tersebut maka menimbulkan suatu perbedaan doktrinal yang nyata, perbedaan yang ada adalah mengenai konsep tritunggal yang menjadi doktrin utama gereja Kristen dewasa ini. Karena jika kita melihat pada ayat-ayat pada manuskrip yang lebih tua, yang tidak mengandung tambahan tersebut, maka tidak ada pendukung yang kuat akan doktrin tritunggal yang dianut oleh gereja. Maka ditambahkanlah ayat tersebut. ================== 2. Matius 28:16-20 ================== [Matius 28:18] Yesus mendekati mereka dan berkata: "KepadaKu telah diberikan segala kuasa di sorga dan bumi. Ayat Matius 28:18 ini adalah AYAT PALSU!. PALSU! PALSU! PALSU! PALSU! PALSU! PALSU! PALSU! PALSU! PALSU! PALSU! PALSU! PALSU! PALSU! Karena Kitab Matius fasal 28 sebetulnya hanya sampai ayat 15. Sebagai berikut: [Matius 28:15] Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan CERITERA INI TERSIAR diantara orang Yahudi SAMPAI SEKARANG INI. King James Version: [Matthew 28:15] So they took the money, and did as they were taught: and this saying is commonly reported among the Jews UNTIL THIS DAY. American Standard Version: [Matthew 28:15] So they took the money, and did as they were taught: and this saying was spread abroad among the Jews, and continueth UNTIL THIS DAY. Fokuskan pada kata yang saya huruf besarkan di atas: CERITA INI TERSIAR (di antara orang Yahudi) SAMPAI SAAT INI. Ini adalah KATA-KATA PENUTUP DARI LAZIMNYA SEBUAH CERITA! Pada Alkitab versi King James dan American Standard di atas, jelas sekali tertulis ..."Until this day" (sampai hari ini). Begitu pula kalau kita melihat Alkitab dalam bahasa sehari-hari: [Matius 28:15] Maka tentara pengawal itu mengambil uang itu, dan melakukan seperti yang dipesankan kepada mereka. Oleh karena itu cerita itu masih tersiar di antara orang Yahudi SAMPAI PADA HARI INI. Ayat Matius 28:15 inilah sesungguhnya ayat terakhir dari Kitab Matius fasal 28. Sedangkan lima ayat berikutnya, Matius 28:16-20, adalah ayat-ayat yang baru ditambahkan oleh Gereja kemudian.
[Matius 28:16] Dan kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka. [28:17] Ketika melihat Dia mereka menyembahNya, tetapi beberapa orang ragu-ragu. [28:18] Yesus mendekati mereka dan berkata: "KepadaKu telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. [28:19] Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, [28:20] dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." Mereka yang dikaruniai akal sehat dan membaca Kitab Matius fasal 28 ini dengan cermat akan segera mendeteksi bahwa Injil Matius 28:15 merupakan penutup Injil Matius 28. "Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan CERITA INI TERSIAR diantara orang Yahudi SAMPAI SAAT INI" (Matius 28:15). Perhatikan kata-kata yang saya huruf besarkan diatas, "CERITA INI TERSIAR SAMPAI SAAT INI" (;Sampai hari ini) menunjukkan bahwa peristiwanya sudah lama berlalu. Ini memperlihatkan bahwa Injil ini sudah lama selesai ditulis. Cerita ini sudah menjadi cerita rakyat yang terus dipupuk selama puluhan tahun, baru kemudian ayat 16-20 ditambahkan. Namun karena Gereja ingin menambahkan doktrin keimanan mereka dalam Injil, sehingga tanpa malumalu mereka menambahkan ayat-ayat palsu tersebut, walaupun akhirnya janggal di kuping yang mendengarnya. Maka tulisan yang ada pada ayat Matius 28 pasal 15 itu seharusnya akan ditaruhnya pada akhir ayat Matius 28 atau tepatnya SETELAH/PADA ayat Matius 28:20! Perhatikan kalimat "... CERITERA INI TERSIAR DIANTARA ORANG YAHUDI SAMPAI SAAT INI!" (;sampai hari ini/until this day) Kalimat begini kan jelas merupakan SEBUAH KALIMAT PENUTUP! Semoga apa yang saya maksudkan dalam pemaparan saya ini bisa difahami oleh rekan-rekan sekalian. Baiklah akan saya jelaskan lagi. -------------------------------- Matius 28 pasal 11-15 adalah berisikan mmengenai Dusta Mahkamah Agama (cerita mengenai serdadu-serdadu romawi disogok). Menariknya adalah sebagian tulisan terakhir dari ayat Mat.28:15 itu: 'CERITERA INI TERSIAR DIANTARA ORANG YAHUDI SAMPAI SEKARANG INI'. Kalau ibarat film kalimat macam begini kan sama artinya dengan kalimat 'THE END' atau kalau dalam komik 'TAMMAT' (^_^) - Matius 28 pasal 16 sampai 20 intinya adalah perintah untuk memberitakan Injil kepada seluruh makhluk, padahal dulu jelas-jelas Yesus telah memerintahkan kepada murid-muridnya untuk HANYA menyebarkan Injil kepada bangsa Yahudi saja (Matius 15:5-6 & 15:24-26), tapi sekarang fokus saya adalah Mat.28:16-20 ini bukan ke pertentangan masalah tersebut. Silahkan perhatikan lagi: [Matius 28:16] ..... (Silahkan baca diatas) [28:17] ..... [28:18] .....
[28:19] Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,[28:20] dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman. Sekarang saya tanya. Apakah cerita ketika Yesus memerintahkan untuk menyebarkan Injil kepada seluruh bangsa seperti dikatakan dalam Mat.28:19-20 ini TIDAK TERSIAR SAMPAI SAAT INI????? (^_^) Jelas sampai sekarang cerita tersebut masih tersiar bahkan cerita ini JAUH LEBIH TERSIAR daripada cerita dalam Mat.28:11-15 mengenai dusta mahkamah agama (serdadu romawi disogok) itu. Tapi mengapa tulisan "...CERITA INI TERSIAR SAMPAI SAAT INI" sudah ada sebelum Mat.28:16? Yaitu tepatnya pada ayat Mat.28:15? Sebabnya karena memang ayat itulah sebetulnya AYAT PENUTUP dari Injil Matius 28! Seharusnya kalau ayat-ayat Kitab Matius 28:16 itu benar-benar ada, maka sebagai ayat penutup Matius 28 adalah ayat Mat.28:20 dan isinya seharusnya sbb: [28:20] dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman. DAN CERITERA INI TERSIAR SAMPAI SAAT INI. Masalahnya adalah kalau memang ayat Mat.28:16-20 itu benar-benar ada dan merupakan kelanjutan dari Mat.28:11-15 maka kalimat "... CERITA INI TERSIAR SAMPAI SAAT INI".. alias kalimat "THE END" atau "TAMMAT" itu harusnya baru ada setelah Ayat Matius pasal 28:20 (atau menjadi ayat terakhir dari Matius 28)! Karena bukankah KEDUA CERITA itu (Mat.28:15-cerita tentang serdadu romawi disogok MAUPUN Mat.28:20-cerita tentang perintah dari Yesus untuk menyebarkan Injil) MERUPAKAN SATU RANGKAIAN CERITA? Merupakan bagian-bagian cerita YANG SAMBUNG-BERSAMBUNG dalam Injil Matius 28? Kenapa ketika belum sampai ayat Mat.28:20, melainkan baru sampai Mat.28:15 sudah ada tulisan "memvonis" seperti lazimnya seorang kakek yang ingin menyudahi cerita ketika sedang mendongeng kepada cucunya: "KISAH/TULISAN INI MASIH TERSIAR SAMPAI SEKARANG INI CUCUKU!"... (^_^) Masalah ini kalau mau dianalogikan, ibarat komik yang terdiri dari jumlah keseluruhan 100 halaman, jelas halaman terakhirnya dari komik tersebut adalah halaman 100 (analogi dengan Kitab Matius 28; Halaman 100 itu sama dengan Mat.28:20). Saya lanjutkan kembali. Maka seharusnya tulisan 'THE END' atau 'TAMMAT' untuk mengakhiri, atau sebagai penutup dari komik tersebut harusnya juga adanya di halaman terakhir buku tersebut, yaitu halaman 100. Seperti juga seharusnya kalimat 'CERITA INI TERSIAR SAMPAI SAAT INI' pada Matius 28 harusnya juga ada pada ayat terakhir pada Matius 28 itu yaitu tepatnya pada ayat Matius 28:20. Ndilalah kok pada kenyataannya sekarang ini kalimat 'CERITA INI TERSIAR SAMPAI SAAT INI' dalam Matius pasal 28 kok sudah ada pada ayat ke-15nya -(harusnya pada Matius pasal terakhir/ke-220 donk) -?!?!? Ini sama aja tulisan 'THE END' atau 'TAMMAT' dalam komik yang saya ceritakan di atas itu sudah ada pada halaman 90! Atau malah baru di halaman 70 dsb! -(Harusnya yang benar pada halaman terakhirnya alias halaman 100 donk!)... Jadinya tulisan "CERITA INI TERSIAR SAMPAI SAAT INI' dalam Matius 28 dan tulisan 'THE END'/'TAMMAT' dalam komik di atas itu ibarat bayi berarti LAHIRNYA TERLALU CEPAT alias PREMATURE! (^_^) Harusnya baru muncul pada ayat Mat.28:20 kok sudah ada pada ayat Mat.28:15. Harusnya baru ada pada halaman 100 kok sudah keburu nongol pada halaman 90! (^_^)
Mengenai ayat-ayat palsu yang baru ditambahkan oleh Gereja ini, perhatikanlah pernyataan para pakar Alkitab dan sejarah pemikiran Kristen seperti: - Hugh J. Schonfield, nominator pemenang Hadiah Nobel tahun 1959, dalam bukunya The Original New Testament, hal. 124: "This (Matthew 28:15) would appear to be the end of the Gospel (of Matthew). What follows (Matthew 28:16-20) from the nature of what is said, would then be a latter addition" "Ayat ini (Matius 28:15) nampak sebagai penutup Injil (Matius). Dengan demikian, ayat-ayat selanjutnya (Matius 28:16-20), dari kandungan isinya, nampak sebagai (ayat-ayat) yang BARU DITAMBAHKAN KEMUDIAN". - Selanjutnya, Robert Funk, Professor Ilmuu Perjanjian Baru, Universitas Harvard, dalam bukunya The Five Gospels, mengomentari ayat-ayat tambahan ini sebagai berikut: "The great commission in Matthew 28:18-20 have been created by the individual evangelist... reflect the evangelist idea of launching a world mission of the church. Jesus probably had no idea of launching a world mission and certainly was not the institusion builder. (is is) not reflect direct instruction from Jesus" "Perintah utama dalam Matius 28:18-20... diciptakan oleh para penginjil.... memperlihatkan ide untuk menyebarkan ajaran Kristen ke seluruh dunia. YESUS SANGAT MUNGKIN TIDAK MEMILIKI IDE UNTUK MENGAJARKAN AJARANNYA KE SELURUH DUNIA DAN (Yesus) SUDAH PASTI BUKAN PENDIRI LEMBAGA INI (agama Kristen). (Ayat ini) tidak menggambarkan perintah yang diucapkan Yesus" Lagi pula meskipun SEANDAINYA (;hanya pengandaian, karena sudah terbukti ini ayat palsu) ayat tersebut benar diucapkan Yesus, belum dapat dianggap sebagai rumusan Trinitas, sebab ayat ini hanya menyebut tiga oknum, dan tidak pernah mengatakan bahwa yang tiga tersebut adalah satu. Yang tidak palsu adalah ayat-ayat berikut ini, bahwa Yesus sama sekali tidak memiliki kuasa baik di dunia maupun di akhirat, dan hanya Allah lah yang memiliki kuasa: [Yohanes 4:6] Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas. [Yohanes 5:30] Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku. [Yohanes 7:1] Sesudah itu Yesus berjalan keliling Galilea, sebab Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea, karena di sana orang-orang Yahudi berusaha untuk membunuh-Nya [Yohanes 12:27] Sekarang jiwa-Ku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini. [Markus 6:5] Ia tidak dapat mengadakan satu mujizatpun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka. [Lukas 23:8] Ketika Herodes melihat Yesus, ia sangat girang. Sebab sudah lama ia ingin melihat-Nya, karena ia sering mendengar tentang Dia, lagipula ia mengharapkan melihat bagaimana Yesus mengadakan suatu tanda.
[23:9] Ia mengajukan banyak pertanyaan kepada Yesus, tetapi Yesus tidak memberi jawaban apapun. [II Korintus 13:4] Karena sekalipun Ia telah disalibkan oleh karena kelemahan, namun Ia hidup karena kuasa Allah. Memang kami adalah lemah di dalam Dia, tetapi kami akan hidup bersama-sama dengan Dia untuk kamu karena kuasa Allah. Kalau memang Yesus berkuasa di sorga dan bumi, maka dalam pertarungan bebas melawan prajurit romawi di bukit golgotta itu, Yesus akan menang, tidak kalah seperti yang kita ketahui dalam kepercayaan Kristen. Dan kemudian prajurit Romawi itu akan digantung di tiang salib, dan setelah itu Yesus juga akan mengampuni dosa umat Kristen! (^_^) ================= 3. Markus 16:9-20 ================= [Markus 16:15] Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. [16:16] Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Lagi-lagi ayat yang satu ini, yaitu Markus 16:15-16 adalah AYAT PALSU. Jadi menurut mereka Yesus memerintahkan untuk menyebarkan Injil untuk seluruh makhluk. Tapi setelah diselidiki, ternyata ayat di atas adalah ayat Palsu. Kitab Markus 16 ternyata hanya sampai ayat 8: [Markus 16:8] Lalu mereka keluar dan lari meninggalkan kubur itu, sebab gentar dan dahsyat menimpa mereka. Mereka tidak mengatakan apa-apa kepada siapapun juga karena takut. Dengan singkat mereka sampaikan semua pesan itu kepada Petrus dan teman-temannya. Sesudah itu Yesus sendiri dengan perantaraan murid-muridNya memberitakan dari Timur ke Barat berita yang kudus dan tak terbinasakan tentang keselamatan yang kekal itu. Ayat Markus 16:8 di atas inilah yang sebetulnya merupakan ayat penutup dari Markus 16. Sedangkan ayat Markus 16:9-20 adalah palsu dan baru disusupkan oleh gereja kemudian. Berikut ayat-ayat PALSU tersebut: [Markus 16:9] Setelah Yesus bangkit pagi-pagi pada hari pertama minggu itu, Ia mula-mula menampakkan diri-Nya kepada Maria Magdalena. Dari padanya Yesus pernah mengusir tujuh setan. [16:10] Lalu perempuan itu pergi memberitahukannya kepada mereka yang selalu mengiringi Yesus, dan yang pada waktu itu sedang berkabung dan menangis. [16:11] Tetapi ketika mereka mendengar, bahwa Yesus hidup dan telah dilihat olehnya, mereka tidak percaya. [16:12] Sesudah itu Ia menampakkan diri dalam rupa yang lain kepada dua orang dari mereka, ketika keduanya dalam perjalanan ke luar kota. [16:13] Lalu kembalilah mereka dan memberitahukannya kepada teman-teman yang lain, tetapi kepada merekapun teman-teman itu tidak percaya. [16:14] Akhirnya Ia menampakkan diri kepada kesebelas orang itu ketika mereka sedang makan, dan Ia mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya.
[16:15] Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. [16:16] Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. [16:17] Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, [16:18] mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh." [16:19] Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah. [16:20] Merekapun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya. - Alkitab kitab Markus pasal 16 yang diterrbitkan Lembaga Biblika Indonesia yang dicetak oleh percetakan Arnoldus Ende 1986/1987, Pada catatan kakinya berbunyi: "Dengan singkat. Bagian ayat ini hanya terdapat dalam beberapa naskah. Nampaknya baru dalam abad ke-2 masuk ditambahkan dalam injil Markus. Bagian akhir injil Markus ayat 9-20 bercerita mengenai penampakan Yesus. Ini memang termasuk kitab suci, TETAPI AGAKNYA TIDAK TERMASUK INJIL MARKUS YANG ASLI". - Pada The Christian Counselor's New Testaament, Markus 16 berakhir pada pasal 16 ayat 8. Kemana ayat 9-20? Pada akhir kalimat terdapat catatan kaki: "These verse are omitted by better MSS. An alternative shoter ending is found in same". "Ayat-ayat ini dihapus oleh terjemahan MSS yang terbaik. Penutup lebih pendek seperti ini (Markus 16 berakhir pada ayat 8) bisa ditemukan pada beberapa versi lainnya. - Pada The Holy Bible New International Version pada catatan kaki ayat 8 berbunyi : "The two most reliable early manuscripts do not have mark 16:9-20". "DUA MANUSKRIP PALING TUA TIDAK MEMILIKI MARKUS 16:9-20". - "Serious doubts exists as to whetheer these verses belong to the Gospel of Mark. They are absent from important early manuscripts and display certain peculiarities of vocabulary, style and theological content that are unlike the rest of Mark. HIS GOSPEL PROBABLY ENDED AT 16:8, OR ITS ORIGINAL ENDING HAS BEEN LOST. (From the NIV Bible Foot Notes, page 1528)" - Kata Herman Bakel dan Dr. A. Powel Daviees, "Injil Matius 28:19 (28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,) dan Injil Markus 16:9-19 ADALAH SISIPAN. Bacalah bukunya." (Hashem, "Jawaban Lengkap Kepada Pendeta Dr. J. Verkuyl," terbitan JAPI, Surabaya, tahun 1969, halaman 94). Jadi perintah Yesus untuk memberitakan injil kepada seluruh makluk adalah ayat Palsu yang sengaja disisipkan oleh tangan-tangan jahil. Jadi dengan ini yang benar adalah Yesus hanya untuk bani Israel saja seperti yang Yesus katakan dengan tegas di Matius 10:5-6:
[Matius 10:5] Kedua belasmurid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka, "JANGANLAH KAMU MENYIMPANG KE JALAN BANGSA LAIN atau masuk ke dalam kota orang Samaria, [10:6] melainkan PERGILAH KEPADA DOMBA-DOMBA YANG HILANG DARI UMAT ISRAEL. Dan Matius 15:24-26: [Matius 15:24] Jawab Yesus: "AKU DIUTUS HANYA KEPADA DOMBA-DOMBA YANG HILANG DARI UMAT ISRAEL." [15:25] Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku." [15:26] Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada ANJING." Itulah ayat yang asli dan tidak palsu. © Forza Islam 2006 http://www.adriandw.com/amandemen.htm --
Ashabul Kahfi
(Seri Kecerdasan Ali bin Abi Thalib) Dari Imam Ali ra yang menceritakan Ashabul Kahfi kepada seorang Yahudi yang ingin menguji kecerdasan Imam Ali ra. Apabila Imam Ali ra tidak bisa menceritakandan menjawab pertanyaannya, maka ia tidak mau memeluk ajaran Islam yang dibawa Nabi Muhammad saw. Tiga orang pendeta Yahudi datang menemui Imam Ali ra, mereka ingin menguji kebenaran agama Islam. Salah seorang berkata, “Wahai Ali, ada satu masalah yang ingin kutanyakan kepadamu.” Imam Ali ra pun berkata, “Bertanyalah sesukamu!” Pendeta Yahudi tadi berkata, “Beritahukan kepadaku tentang sekelompok remaja pada zaman dahulu. Yang mana mereka mati selama tiga ratus sembilan tahun, lalu Allah hidupkan kembali. Bagaimana kisah mereka itu?” (Kiraan masihi mereka tidur 300 tahun)
Imam Ali ra tersenyum dan mulai menceritakan keinginan dari pendeta Yahudi tersebut, “Wahai Yahudi, mereka adalah penghuni gua (Ashabul Kahfi). Allah telah menurunkan atas Nabi kami, Muhammad saw, al-Quran yang memuat kisah mereka. Kalau engkau mau, akan kami bacakan kisah mereka di hadapanmu.” Orang Yahudi berkata, “Betapa sering aku mendengar bacaan al-Quran. Kalau engkau memang tahu, katakan kepadaku nama-nama mereka, nama raja, nama anjing, nama gunung, nama gua dan kisah mereka dari awal sampai akhir!” Lalu Imam Ali ra duduk sambil mengangkat kedua lututnya dengan melilitkan sorban pada kedua lututnya, dengan sorban Rasulullah saw, seraya berkata, “Wahai saudara bangsa Arab, kekasihku Muhammad saw pernah bercerita kepadaku bahwa di daerah Romawi terdapat sebuah kota bernama Afsus dan juga dinamakan Thurthus. Nama kota itu di zaman jahiliyah adalah Afsus, lalu ketika Islam datang dinamakan Thurthus. Mereka mempunyai seorang raja yang saleh. Beberapa waktu kemudian, raja itu wafat, lalu tersebar berita kematiannya hingga seorang raja dari Persia yang bernama Diqyanus, mendengar berita tersebut. Diqyanus adalah raja yang sangat zalim dan kafir. Dia datang bersama bala tentara ke kota Afsus dan menjadikan sebagai kerajaannya, dan membangun sebuah istana megah.” (raja Diqyanus – tahun 249 – 251 – raja rom) Yahudi itu berkata, “Jika anda benar -benar tahu, maka jelaskan kepadaku tentang istana itu dan ruangan-ruangannya!” Imam Ali ra segera menjawab, “Raja itu membangun istana dari marmer, panjangnya satu farsakh atau sama dengan 5 hingga 6 km, lebarnya satu farsakh. Di dalamnya terdapat empat ribu pilar dari emas dan seribu lampu emas, lantainya dari suasa dan setiap malam diisi dengan minyak wangi yang harum. Ia letakkan di tumur, seratus delapan puluh kekuatan, demikian juga di bagian baratnya. Matahari dari sejak terbit sampai terbenam mengitari istana. Ia membuat singgasana dari emas yang panjangnya delapan puluh hasta dan berhiaskan mutiara. Ia letakkan di sebelah kanan singgasana delapan puluh kursi emas untuk para panglimanya dan si sebelah kirinya delapan puluh kursi emas juga. Dia duduk di atas singgasananya sambil mengenakan mahkota di atas kepalanya.” (di mana ?)
Yahudi itu dengan bersemangat berkata melanjutkan, “Wahai Ali, jika engkau sungguh mengetahui, katakan kepadaku terbuat dari apa mahkotanya?” Imam Ali ra menjawab, “Wahai saudara Yahudi, mahkotanya terbuat dari emas cetakan yang mempunyai sembilan pucuk. Pada setiap pucuk terdapat lampu yang bersinar laksana lampu yang bersinar di malam yang gelap. Dia memiliki lima puluh remaja dari anak para panglima. Mereka berpakaian terbuat dari sutera merah dan celana yang terbuat dari sutera hijau. Mereka memakai mahkota, gelang tangan dan gelang kaki yang terbuat dari emas berkilauan. Dia juga jadikan enam pemuda dari kalangan ulam sebagai menteri-menteri. Dia tidak akan menetapkan satu keputusan tanpa berdiskusi dengan mereka. tiga orang dari mereka berdiri di sebelah kanan dan tiga orang di sebelah kir i sang raja.” Yahudi berkata, “Wahai Ali! Jika Anda benar, beritahu aku siapa nama enam orang itu?” Imam Ali ra menjawab, “Kekasihku Muhammad saw bercerita padaku, bahwa tiga orang yang di sebelah kanan adalah Tamlikho, Muksalmina, dan Muhsalmina. Sedang yang di sebelah kiri Marthuliyus, Kaythus, dan Sadaniyus. Raja itu senantiasa meminta pendapat dari mereka dalam segala urusannya. Jika ia duduk di singgasananya yang mewah setiap hari, orang-orang pun berkumpul di sekitarnya, maka datanglah tiga pemuda dar i sebuah pintu. Di tangan salah seorang dari mereka terdapat gelas emas yang berisi minyak kesturi (misk). Di tangan pemuda kedua adalah gelas perak berisi air mawar, serta di tangan pemuda ketiga bertengger seekor burung yang molek. Jika yang satu berteriak, maka burung itu terbang menuju gelas yang berisi air mawar, lalu ia mandi dengan air mawar itu. Bulu dan sayapnya menyerap air mawar yang wangi. Jika yang kedua berteriak, maka si burung terbang menuju gelas yang berisi minyak wangi (misk). Burung kecil itu pun mandi dan menyerap minyak wangi dengan bulu dan sayapnya. Kemudian jika yang ketiga berteriak, maka burung itu terbang menuju mahkota raja untuk kemudian mengibaskan bulu dan sayapnya di atas kepala raja. Raja itu memegang kekuasaannya selama tiga puluh tahun tanpa pernah mengalami sakit kepala, panas, flu, dan sakit lainnya. Melihat keadaan dirinya seperti itu, ia menjadi congkak dan angkuh, sehingga dia mengakui dirinya sebagai tuhan (Rabb). Dia mengajak menteri dan rakyatnya untuk menyembah kepada dirinya. Setiap orang yang menerima pengakuan dirinya sebagai tuhan, akan diberi hadiah dan mendapat keistimewaan, sedangkan yang enggan untuk menerimanya akan disiksa dan dibunuh.
Akhirnya mereka tunduk kepada keinginan sang raja. Menteri dan penjaga istana menganggap dia sebagai tuhan selain Allah swt. (raja D memerintah selama 2 tahun) Suatu hari di saat pesta berlangsung, sang raja duduk di atas singgasana sambil mengenakan mahkota di atas kepalanya. Tiba-tiba muncul beberapa panglima menyampaikan berita, bahwa pasukan Persia telah siap membunuh raja. Sang raja amat panik, hingga mahkota yang dikenakannya jatuh dari atas kepala, sedang ia sendiri terjungkal dari singgasana. Salah seorang dari tiga pemuda yang berada di samping raja menyaksikan hal tersebut. Dia adalah si cerdik bernama Tamlikho. Pemuda itu berpikir dan berkata dalam hatinya, “Jika Diqyanus (si raja itu) adalah tuhan seperti yang ia akui sendiri, pastilah ia tidak akan sedih, tidak tidur, tidak kencing atau buang air. Karena semua bukan sifat dari Tuhan. (jika demikian, dari mana mereka tahu sifat tuhan) Setiap hari enam pemuda tersebut selalu berkumpul di tempat salah seorang dari mereka. Setelah terjadi peristiwa tadi, mereka tengah berkumpul di tempat Tamlikho, namun Tamlikho tidak ikut makan dan minum. Mereka bertanya, “Wahai Tamlikho, mengapa engkau tidak makan dan minum?” Tamlikho menjawab, “Wahai saudara-saudaraku, telah terjadi sesuatu dalam hatiku, ini yang mencegahku makan, minum dan tidur. Mereka bertanya, “Apa itu wahai Tamlikho?” Dia menjawab, “Aku lama sekali berpikir tentang langit. Aku berkata, “Siapa yang meninggikan langit menjadi atap yang kokoh tanpa ada pengikat di atasnya dan tanpa tiang penyangga di bawahnya? Siapa yang menjalankan matahari dan bulan? Siapa yang menghiasi langit dengan bintang gemintang? Lalu aku lama termenung tentang bumi ini, siapa yangmenjadikannya terapung di alas permukaan laut? Siapa yang menahan dan mengikatnya dengan gunung-gunung yang kokoh agar tidak tenggelam?” Kemudian aku berpikir tentang diriku. Aku berkata, “Siapa yang mengeluarkanku dari rahim ibu? Siapa yang memberiku makan dan membimbingku? Sungguh ada Pencipta dan Pengatur semua ini selain Diqyanus.” Lima pemuda tadi tersungkur ke lantai, mencium kedua kaki Tamlikho dan berkata, “Wahai Tamlikho, sungguh telah terjadi di hati kami apa yang telah melanda hatimu. Berilah kami petunjuk!”
Tamlikho berkata, “Wahai saudara-saudaraku, aku tidak mendapatkan jalan untukku dan untuk kalian, selain lari dari penguasa zalim menuju Penguasa langit dan bumi.” Mereka berkata, “Pendapat yang benar adalah pendapatmu.” Tamlikho bangkit membeli kurma dengan uang tiga dirham, lalu menyimpannya di dalam selendang. Mereka naik kuda dan pergi ke luar kota. Setelah berjalan sejauh tiga mil dari kota, Tamlikho berkata, “Saudaraku, telah hilang dari kita raja dunia dan kekuasaannya. Turunlah dari kuda dan berjalanlah, semoga Allah memudahkan urusan kalian dan memberikan jalan keluar kepada kita.” Mereka pun turun dari kuda dan berjalan kaki sejauh tujuh farsakh, sampai kaki mereka berdarah kerena tidak terbiasa. Tiba-tiba seorang penggembala menghampiri mereka… Tamlikho bertanya, “Wahai penggembala, apakah engkau memiliki seteguk air atau susu?” Aku punya apa yang kalian inginkan, tetapi aku lihat wajah kalian adalah wajah-wajah para raja. Menurutku kalian melarikan diri. Ceritakan pengalaman kalian kepadaku! Kami memeluk agama yang melarang berbohong. Apakah kejujuran membuat kami selamat? Maka mereka pun menceritakan apa yang mereka alami. Si penggembala langsung tersungkur mencium kaki mereka sambil berkata, “Sungguh terjadi di hatiku apa yang terjadi di hati kalian. Si penggembala meminta mereka menunggunya. Sementara dia mengembalikan kambing-kambing kepada pemiliknya. Mereka menunggu sampai si penggembala kembali, tapi kali ini dia kembali dengan diikuti seekor anjing. Ketika para pemuda itu melihat anjing, satu sama lain saling berbicara… Kami khawatir anjing ini akan membuka rahasia kita dengan gonggongannya. Mereka minta dengan sangat agar di penggembala mengusir anjingnya dengan batu.
Anjing itu berwarna hitam pekat dan namanya Qithmir. Ketika anjing itu melihat gelagat mereka, anjing itu pun lalu duduk dan dapat berbicara, “Wahai manusia, mengapa kalian hendak mengusirku, padahal aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa dan tiada sekutu atas-Nya. Izinkan aku menjaga kalian dari musuh yang akan mengganggu kalian. Aku ingin mendekatkan diri kepada Allah dengan hal itu.” Lalu mereka pun mengijinkannya. Lalu mereka pun melanjutkan perjalanan. Sang penggembala mengajak para pemuda itu untuk menaiki gunung dan bersembunyi di dalam sebuah gua. Orang Yahudi berkata, “Wahai Ali, apa nama gunung itu dan apa nama gua itu?” Amirul Mukminin menjawab, “Wahai saudara Yahudi, nama gunung itu adalah Najlus dan nama gua itu adalah Washid atau Khairam.” Imam Ali ra melanjutkan ceritanya, “Ternyata di dalam gua itu terdapat beberapa pohon yang berbuah dan mata air yang bening. Mereka memakan buah-buahan dan meminum air tersebut. Ketika malam tiba, mereka masuk ke dalam gua sedangkan anjing itu duduk di pintu gua, sambil menjulurkan kedua kaki depannya. Lalu Allah menyuruh malaikat maut untuk mencabut ruh mereka sementara waktu, dan menugaskan dua malaikat lainnya untuk menjaga dan mengurus setiap orang dari mereka. Kedua malaikat itu membalik-balikkan tubuh mereka ke kanan dan ke kiri dan dari kiri ke kanan. Allah mewahyukan kepada matahari agar pada saat terbit bercondong dari gua mereka ke sebelah kanan dan ketika terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri. Ketika raja Diqyanus kembali dari upacara, ia bertanya tentang para pemuda itu. Lalu dikatakan kepadanya, bahwa mereka telah meyakini Tuhan selain Raja Diqyanus. Mereka telah keluar dari istana dan melarikan diri darinya. Mendengar hal itu, maka raja pergi dengan depalan puluh ribu pasukan berkuda untuk mencari sang pemuda. Sampailah sang raja di sebuah gunung dan ia sendiri yang naik ke atas gunung itu, kemudian mendekati sebuah gua. Raja melihat para pemuda yang dicari tengah berbaring, dia yakin para pemuda itu tengah tidur. Raja berkata kepada anak buahnya, “Kalau aku hendak menyiksa mereka, aku tidak akan menyiksa lebih dari mereka menyiksa diri mereka sendiri. Datangkanlah para tukang bangunan!”
Akhirnya mulut gua ditutup dengan batu-batu dan sang raja berkata, “Katakanlah kepada mereka agar memohon kepada Tuhan mereka yang berada di langit. Jika benar ada, maka Tuhan mereka akan mengeluarkan para pemuda itu dari sini.” Para pemuda tinggal dan tertidur di dalam gua selam tiga ratus sembilan tahun. Lalu Allah swt menghidupkan mereka kembali ketika matahari mulai terbit. Satu sama lain saling berkata, “Sungguh kami telah lalai dari ibadah kepada Allah swt. Mari kita pergi ke mata air.” Ternyata mata air dan pohon-pohon telah kering. Salah seorang berkata, “Sungguh ini adalah hal yang sangat aneh. Bagaimana mata air seperti ini menjadi kering hanya dalam tempo satu malam, beitu juga dengan pepohonannya?” Lalu Allah membuat mereka merasa lapar. Salah seorang berkata, “Siapa di antara kita yang bisa pergi membawa uang ke kota, membeli sesuatu untuk kita makan? Hendaknya dia teliti jangan sampai makanan itu bercampur dengan lemak babi, seperti tercantum dalam firman Allah. “Maka utuslah seorang dari kalian dengan (membawa) uang ini ke kota dan lihatlah makanan yang paling bersih.” (QS. Al -Kahfi: 19) Yaitu makan yang halal dan enak untuk dimakan.” Tamlikho berkata, “Wahai saudara-saudaraku, aku saja yang membeli makanan itu. Tetapi, wahai penggembala, berikan bajumu kepadaku dan kenakan bajuku ini.” Tamlikho mengenakan baju si penggembala dan berjalan melalui tempat-tempat yang tidak ia ketahui. Ternyata di atas pintu gerbang kota berkibar bendera hijau yang bertuliskan “Tiada Tuhan selain Allah dan Isa Ruhullah”. Pemuda itu terpana melihat bendera itu, dan mengusap-usap matanya seraya berkata, “Apakah aku sedang bermimpi.” Sesaat berlalu ia memasuki kota, dan melewati sekelompok orang yang tengah membaca kitab Injil. Beberapa orang menyapanya hingga ia sampai ke pasar dan menemui pedangang roti. Ia berkata, “Wahai tukang roti apa nama kota ini?” “Afsus” jawab tukang roti ramah. Ia bertanya lagi, ”Siapakah rajamu?”
“Abdurrahman”’ jawabnya singkat. Tamlikho berkata, “Jika Anda benar, sungguh yang kualami ini sangat aneh. Berikan padaku makanan seharga uang dirham ini.” Uang dirham yang berlaku pada masa Tamlikho berat dan besar, sehingga si tukang roti terheran-heran melihatnya. Orang Yahudi berkata kepada Ali, “Jika kamu benar -benar tahu, katakan padaku berapa berat dirham itu?” Imam Ali ra menjawab, “Wahai saudara Yahudi, kekasihku Muhammad saw memberitahuku, bahwa berat dirham itu sepuluh kali dari berat dirham saat ini.” Imam Ali ra melanjutkan, “Tukang roti berkata kepada Tamlikho, “Wahai pemuda, engkau telah mendapat harta karun? Berikan sebagian kepadaku, jika tidak Anda akan kubawa kepada raja.” Tamlikho berkata, “Aku tidak mendapatkan harta karun. Dirham ini kuperoleh dari hasil menjual buah-buahan seharga tiga dirham, tiga hari yang lalu. Aku keluar dari kota ini, sementara penghuninya sedang menyembah raja Diqyanus.” Oenjual roti pun marah mendengarnya, “Tidakkah kamu senang mendapat harta karun, lalu memberikan sebagiannya kepadaku? Mengapa engkau menyebut seorang pengusa zalim yang mengaku dirinya tuhan? Dia telah mati tiga ratus tahun yang lalu. Anda telah menghinaku!” Tukang roti menangkap Tamlikho, dan orang-orang pun berkumpul. Kemudian ia dibawa menghadap sang raja yang cerdas dan ad il, “Apa yang pemuda ini lakukan?” Mereka pun menjawab, “Orang ini telah mendapat harta karun.” Raja berkata, “Tenanglah, Nabi kita Isa as membolehkan kita mengambil harta karun, tidak lebih dari seperlimanya saja. Maka serahkanlah kepadaku seperlima dari harta karun tersebut, setelah itu kamu dapat pergi dengan selamat.” Tamlikho berkata, “Wahai raja, lihatlah masalahku ini. Aku tidak mendapatkan harta karun. Aku penduduk kota ini.” “Kamu penduduk kota ini?” Tanya raja. “Ya”, jawabnya.
Raja bertanya lagi, “Apa kamu kenal seseorang di kota ini?” “Ya”, jawabnya Tamlikho. Kemudian ia menyebutkan kira-kira seribu orang. Namun tak satupun dari mereka yang dikenal oleh mereka yang berkumpul. Sang raja berkata, “Hai, kami tidak ernah mengenal nama-nama itu. Mereka bukan penduduk zaman ini. Apa kamu punya rumah di kota ini?” Tamlikho menjawab, “Ya, wahai paduka yang mulia. Utuslah seseorang bersamaku!” Raja kemudian mengutus beberapa orang untuk pergi bersamanya. Mereka pergi menuju sebuah rumah yang berada di dataran tertinggi kota itu. Mereka sampai di satu rumah dan lalu mengetuknya. Tidak lama kemudian keluarlah seorang tua renta, kedua alisnya panjang terurai ke bawah menutupi kedua matanya. Pengawal berkata, “Pemuda ini mengaku bahwa ini adalah rumahnya.” Orang tua itu marah dan menoleh kepada Tamlikho, “Siapa namamu?!” “Tamlikho bin Filsin”, jawab Tamlikho. Ulangi lagi! Tamlokho bin Filsin Kemudian orang tua itu tersungkur menciumi tangan dan kaki Tamlikho, “Dia adalah kekekku. Dia adalah salah seorang pemuda yang lari dari Diqyanus, raja yang zalim, menuju Raja langit dan bumi. Sungguh Nabi Isa pernah mengatakan, bahwa mereka akan hidup kembali di dunia ini.” Berita tersebut akhirnya sampai ke telinga raja, ia pun segera mendatangi mereka. Ketika melihat Tamlikho, raja segera turun dari kuda dan mengangkat Tamlikho ke atas pundaknya. Orang-orang pun menciumi tangan dan kaki Tamlikho. Mereka bertanya, “Hai Tamlikho, apa yang sedang dikerjakan temantemanmu? Tamlikho memberitahu bahwa mereka berada di dalam gua. Pada saat itu kota Afsus dikuasai oleh dua penguasa, penguasa mukmin dan kafir.
Keduanya lalu berangkat diiringi para pengikutnya. Ketika mereka mendekati gua, Tamlikho berkata kepada mereka, “Aku khawatir saudarasaudaraku mendengar suara kaki kuda dan gemerincing senjata, sehingga mereka anggap Diqyanus telah bersiap menyerang. Mereka akan sangat ketakutan. Oleh karenanya kalian tinggallah di sini sebentar, biarkan aku masuk ke dalam untuk memberitahu mereka. Mereka pun setuju dan Tamlkho masuk menemui teman-temannya. Para pemuda tadi langsung merangkul Tamlikho sambil berkata, “ Alhamdulillah.” Allah swt telah menyelamatkan dirimu dari Diqyanus!” Tamlikho berkata, “Tahukah kalian, berapa lama kita tinggal di tempat ini?” “Dua hari satu malam”, jawab mereka. Tamlikho berkata lagi, “Tidak, tetapi kalian tinggal di sini, tiga ratus sembilan tahun!” Diqyanus kini telah mati. Waktu demi waktu telah berlalu dan kini penduduk kota telah beriman kepada Allah Yang Mahabesar. Mereka berkata, “Wahai Tamlikho, kamu ingini kita berbuat fitnah (baca: keributan atau prahara) kepada orang-orang itu?” Kata Tamlikho, “Lalu apa yang kalian inginkan?” Mereka berkata, “Angkatlah tanganmu, kami akan mengangkat tangan kami.” Mereka semua mengangkat tangan dan berdoa, “Ya Allah, demi kebenaran yang Engkau tampakkan kepada kami, berupa keanehan dalam diri kami, cabutlah nyawa kami agar tidak seorang pun mengetahui kami. Allah swt mengutus malaikat maut untuk mencabut nyawa mereka. Lalu Allah menutup pintu gua. Kedua raja itu tidak sabar menanti. Mereka segera menyusul Tamlikho karena lama. Dua penguasa tadi mengelilingi gua selama tujuh hari tujuh malam, namun tidak menemukan pintu atau lubang pada gua itu. Mereka berdua yakin bahwa itu adalah kebesaran ciptaan Allah Yang Mahamulia, dan bahwa keadaan ini merupakan pelajaran (‘ibrah) penting yang diperlihatkan kepada kita semua. Penguasa yang beriman berkata, “Meraka mati atas dasar agamaku dan akan kubangun di atas pintu gua ini, sebuah mesjid.” Sementara penguasa
kafir berkata, “Tidak! Mereka mati atas dasar agamaku dan akan kubangun tempat peribadatan.” Akhirnya mereka berperang dan penguasa mukmin mengalahkan penguasa kafir, yang dijelaskan Allah swt: “Dan berkata orang -orang yang menang, akan kami jadikan di atas mereka sebuah mesjid” (QS. Al-Kahfi: 21). Itulah kisah mereka, wahai Yahudi.” Lalu Imam Ali ra berkata, “Aku bertanya kepadamu wahai Yahudi, apakah semua itu sesuai dengan yang ada di dalam Taurat kalian?” Orang Yahudi itu berkata, “Anda tidak menambah dan tidak mengurangi satu kata pun wahai Abul Hasan. Jangan lagi anda panggil aku Yahudi. Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah hamba serta utusan Allah, dan anda adalah orang yang paling pandai dari umat Muhammad ini.” Hikmah yang dapat diambil dari kisah ini adalah Allah swt akan menolong orang-orang yang berbuat baik dan ingin menghancurkan serta meninggalkan kezaliman. Allah swt akan selalu menjaga dan mencintai orang-orang yang beriman kepada-Nya dan kepada utusan-Nya. -SEJARAH TRINITAS DAN KONSILI NICEA November 21, 2010 at 10:07pm 1. pendahuluan dari papa mimin mengenai konsili nicea Sehingga secara keseluruhan Konstantine telah mengusir keluar sekitar 1482 uskup dan hanya 318 yang diijinkan mengikuti hingga akhir. (Dr. Henery Stbble, An Account of the Rise and Progress of Mohametanism, 1954, hal.44-45, Holy Blood Holy Grail hal.692, Arana-”Holocaust Theology”) Dari 318 suara tersebut hanya 2 suara yang mendukung Arius. Konsili pertama yang dilaksanakan pada tanggal 20 Mei sampai 25 Juni diakhiri dengan ketokan palu yang mengesahkan Kredo Misterius, yang juga dikenal sebagai Kredo Nicea. Kredo Nicea yang sekarang bukanlah rumusan yang disepakati pada konsili Nicea dulu, tetapi sudah diperluas dan dimodifikasi. (Prof. Percy Gardner, English Modernism,-Apendiks I, hal.223). Yang paling penting dari semuanya, keputusan Konsili Nicea diambil dengan cara pengambilan suara, bahwa Yesus seorang Tuhan bukan sekedar nabi yang bisa wafat. (Holy Blood Holy Grail, hal.472) Konsili Nicea menjatuhkan hukuman pengucilan Arius dan uskup lainnya yang ikut dalam konsili tetapi menolak
doktrin Trinitas. Tulisan-tulisan Arius dibakar dan akan memasukkan ke penjara bagi siapa saja yang kedapatan memiliki tulisannya. (Edward Gibbon, Decline and Fall of Roman Empire, vol.2, hal.693). 2. Trinitas.. why??? KONTROVERSI TRINITAS Banyak hal sudah terjadi pada masa lalu sehubungan dengan perbedaan sudut pandang terhadap konsep Trinitas yang berakhir dengan pembantaian terhadap mereka yg menolak doktrin tersebut. Berikut beberapa tokoh anti-Trinitas yang hidupnya harus berakhir secara mengenaskan itu. 1. Iranaeus dia lahir disaat ajaran Kristen Antiokia sudah menyebar ke Afrika Utara Spanyol hingga ke Prancis Selatan. Tidak banyak catatan sejarah mengenai asal-usul dan kedewasaannya sejarah mulai mencatat masa dimana Iranaeus membawa surat petisi dari Uskup Lyons Pothinus kepada Paus Elutherus di Roma. Petisi itu berupa permohonan Pothinus kepada Paus untuk menghentikan pengejaran penyiksaan dan pembunuhan terhadap orang-orang Kristen yg tidak menyetujui doktrin gereja Pauline. Ketika masih berada di Roma Iranaeus mendapat berita bahwa semua orang Kristen yang tidak sepaham dengan Paulus yang ada di Lyons Antiochia termasuk uskup Pothinus sendiri telah tewas dibunuh. Dan pada waktu kembali ke Lyons Iranaeus menggantikan Ponthinus untuk menjabat sebagai uskup di negrinya. Ditahun 190 M Iranaeus sendiri menulis surat kepada Paus Victor agar menghentikan pembantaian terhadap orang-orang Kristen yg dibunuh keran keyakinan mereka yang berbeda dengan keyakinan gereja Paulus. Cerita lama kembali terulang Iranaeus sendiri terbunuh pada tahun 200 M kerana tidak bersedia mengikuti keyakinan Paus, Iranaeus hanya beriman dan mengakui kepada satu Tuhan yaitu Allah dan dia mendukung pengajaran kemanusiaan Jesus yang diangkat oleh Allah menjadi utusan-Nya. Iranaeus banyak melakukan kritikan terhadap Paulus kerana dianggapnya sebagai orang yang paling bertanggung jawab di dalam memasukkan doktrin-doktrin dari agama berhala dan filsafat Plato ke dalam ajaran sejati Jesus.
Di dalam bukunya “Universalism The Prevailing Doctrine Of The Christian Church During Its First Five Hundred Years” ditulis oleh J.W. HANSON D. D menyatakan mengenai Iranaeus ini sebagai berikut : In a germinal form of the Apostle’s Creed Irenæus A.D. 180 says that the judge at the final assize will cast the wicked into aionian fire. It is supposed that he used the word aionian for the Greek in which he wrote has perished and the Latin translation reads “ignem aeternum.” 2. “Tertullian” dia adalah seorang penduduk asli Carthage. Tertullian sebagaimana juga dengan Iranaeus meyakini ke-Esaan Allah dan mengidentifikasikan Jesus sebagai juru selamat bangsa Yahudi. Dia menentang Paus Callistus kerana mengajarkan “dosa asal” telah diampuni setelah melaksanakan penebusan dosa resmi di bawah gereja. Tertullian menekankan tentang kesatuan jiwa dan eksistensi dan mengatakan bahwa orang-orang yang sehat akalnya pasti meyakini bahwa Jesus hanyalah manusia belaka. Paus Callistuslah yang memperkenalkan istilah “Trinitas” ke dalam tulisan-tulisan “ecclesiastical” Latin ketika ia membahas doktrin baru yg aneh tersebut. Istilah Trinitas sendiri sama sekali tidak pernah digunakan dalam kitab-kitab suci. 3. “Origen” . Ayahnya bernama “Leonidas” dan mendirikan pusat pendidikan teologi dengan mengangkat seorang guru Teologi terkemuka bernama Clement sebagai kepala lembaga tersebut. Origen sendiri mendapatkan pendidikan di tempat itu. Leonidas adalah seorang pengikut Kristen Apostolik yaitu ajaran monotheisme dan mengakui kehambaan dari Jesus. Sebagaimana kita tahu gereja Paulus tidak mau menerima kepercayaan seperti yang dipegang oleh Leonidas ini dan sebagai konsekwensinya pada tahun 208 Leonidas tewas dibunuh oleh orang-orang Paus. Karena merasa dirinya juga terancam Clement segera meninggalkan Alexandria. Dan sebagai gantinya Origen meneruskan kepemimpinan Clement sebagai kepala sekolah Teologi. Pada tahun 230 M Origen dinobatkan sebagai seorang Pendeta di Palestina namun kerana Origen telah mengajarkan konsep Monotheisme di dalam gereja, Uskup Demerius akhirnya memecat Origen dan mengusirnya dari gereja. Origen mengungsi ke Caesarea dan mendirikan pusat pendidikan Teologi ditempat itu pada tahun 231 M yang akhirnya membawa nama harum kepadanya.
Jerome seorang penulis Injil pertama dalam bahasa Latin pada mulanya merupakan orang yang sangat mendukung Origen namun akhirnya Jerome berbalik kepada gereja Paulus dan menarik garis permusuhan terhadap Origen. Jerome berusaha agar Origen mendapatkan kecaman dan pengadilan dari gereja setempat namun popularitas Origen terlampau besar dan tidak memungkinkan bagi Uskup John untuk melakukannya sehingga atas rencananya ini mengakibatkan Jerome sendiri tersingkir dari kalangan gereja. Namun pada tahun 250 M Origen dikecam oleh Konsili Alexandria dan dijebloskan ke dalam penjara serta mendapatkan penyiksaan yang terus menerus oleh pihak gereja Paulus sehingga mengakibatkan kematiannya pada tahun 254 M. Origen telah menulis sekitar 600 buah karangan dan risalah. Dia adalah salah seorang yang paling berperan dalam sejarah gereja dan telah gugur sebagai seorang syuhada yang membela ajaran Allah sejati. Dimasa mudanya sampai menjelang akhir hayatnya Origen tetap mempertahankan pengajaran ke-Esaan Tuhan meyakini bahwa hanya Allah saja yg berkuasa dan Jesus adalah manusia biasa dan hamba Allah bukan Allah itu sendiri. 4. “Diodorus” seorang Uskup yang berasal dari negeri Tarsus tanah kelahiran Paulus. Diodorus merupakan tokoh Kristen terkemuka di Antiochia, dia berpendapat bahawa dunia ini selalu berubah-ubah, perubahan itu sudah ada sejak dahulu. Dan itu menunjukkan ada sesuatu yang tetap di balik perubahan itu. Lebih jauh lagi keberagaman eksistensi dan kebijaksanaan yang diperlihatkan dalam tiap proses perubahan itu sendiri menunjukkan terhadap kesatuan asal yg mendasarinya dan memperlihatkan kehadiran Sang Pencipta dan Pemelihara. Inilah menunjukkannya adanya satu Pencipta Yang Maha Esa. Diodorus menekankan sifat kemanusiaan secara menyeluruh dalam diri Jesus yang memiliki jiwa manusia dan daging manusia tidak ada unsur ketuhanan sama sekali. 5. “Lucian” seorang yang dikenal keluasan ilmunya terhadap bahasa Ibrani dan Yunani. Lucian tidak menginduk terhadap salah satu gereja dari tahun 220 sampai 290 M. Pengajaran Lucian adalah Monotheisme yaitu pengesaan Allah dalam segala bentukNya. Lucian percaya kepada penafsiran gramatikal dan literal dari kitab-kitab suci . Dia menentang kecenderungan untuk mencari-cari makna symbolis dan kiasan dari teksteks Injil dan percaya kepada suatu pendekatan empiris dan kritis terhadap kitab-kitab tersebut. Dia mengatakan bahwa dengan mencari-cari makna symbolis tersebut dapat
berakibatkan dengan penambahan dan pengurangan pada Injil yang berarti hilangnya kemurnian ajaran Jesus. Lucian menghilangkan perubahan-perubahan yg terjadi pada kitab Injil yg diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani, beliau telah mengadakan revisi terhadap empat Injil yang menjadikannya berbeda dengan Injil-Injil yang dipergunakan oleh gereja Paulus. Lucian menolak paham trinitas dan sebaliknya begitu menekankan ajaran Tauhid bahwa hanya Allah saja Tuhan alam semesta yang patut disembah sedangkan Jesus hanyalah manusia biasa yang diangkat menjadi Utusan-Nya. Atas sikapnya ini Lucian menjalani penyiksaan dari pihak gereja Paulus dan dihukum mati pada tahun 312 M. Perselisihan pendapat terbesar di kalangan pemikir Trinitas yang akhirnya menjadi satu legenda menyangkut dunia ketuhanan Kristen adalah kontroversi ‘Aryan Heresy’ atau pernyataan anti-trinitas yang dikemukakan oleh Arius. Arius adalah salah seorang murid utama Lucian berkebangsaan Lybia yang juga pernah bersama-sama dengan gurunya menegakkan Monotheisme, Arius sendiri merupakan seorang presbyter di gereja Baucalis Alexandria salah satu gereja tertua dan terpenting di kota itu pada tahun 318 M. Sejak wafatnya Lucian pada tahun 312 M ditangan orang-orang gereja Paulus, perlawanan Arius terhadap doktrin Trinitas semakin mengkristal dan dalam perjuangannya ini Arius justru mendapatkan dukungan dari dua orang saudari Kaisar Constantin yang bernama Constantina dan Licunes. Arius dianggap sebagai seorang pemberontak Trinitas dengan mempergunakan argumen logika : “Jika Jesus itu benar-benar anak Tuhan maka Bapa harus ada lebih dahulu. Oleh kerana itu harus ada “masa” sebelum adanya anak. Berarti anak adalah makhluk. Maka dari itu anak tidak selamanya ada atau tidak abadi. Sedangkan Tuhan yang sebenarnya adalah, abadi berarti Jesus tidaklah sama dengan Tuhan.” Atas argumentasi Arius tersebut sekitar seratus orang Pastur Mesir dan Lybia berkumpul untuk mendengarkan pertanggung jawaban Arius. Dan diwaktu itu juga Arius mengemukakan kembali pemandangannya :
“Ada masa sebelum adanya Jesus sedangkan Tuhan sudah ada sebelumnya. Jesus ada kemudian dan Jesus hanyalah makhluk biasa yang bisa binasa seperti makhlukmakhluk lainnya. Tetapi Tuhan tidak akan binasa.” Arius juga memperkuat argumentasinya dengan sejumlah ayat-ayat Bible seperti Yohanes 14:8: “Bapa lebih besar daripada Jesus”; Seandainya kita mengakui bahwa Jesus adalah sama dengan Tuhan, maka kita harus menolak kebenaran ayat Yohanes tersebut. Argumen Arius ini secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut : Jika Jesus memang “anak Tuhan” maka akan segera disertai pengertian bahwa “Bapak Tuhan” haruslah ada terlebih dahulu sebelum adanya sang “Anak”. Oleh sebab itu tentulah akan terdapat rentang waktu ketika “Anak” belum ada. Oleh karenanya “Anak” adalah makhluk yang tersusun dari sebuah “esensi” atau makhluk yang tidak selalu ada. Karena Tuhan merupakan suatu zat yang bersifat mutlak maka Jesus tidak mungkin bisa menjadi “esensi” yang sama sebagaimana “esensi” Tuhan. Kesimpulan pendapat Arius bahwa hanya ada satu Tuhan yaitu Tuhan yang selalu Ada dan tidak mempunyai asal usul. Dia Ada tanpa keberadaan sebelumnya. Dalam hal ini Arius membedakan antara unsur keistimewaan yang tetap ada di dalam Tuhan yang merupakan kekuatan yang kekal dengan unsur keistimewaan Jesus sebagai suatu kelebihan yang diberikan oleh Tuhan selayaknya seorang Nabi dan itu tidak bersifat kekal. Arius menjabarkan bahwa Jesus yang disebut Tuhan anak ini merupakan makhluk sebab ia telah diciptakan oleh Tuhan Bapa sekalipun umpamanya benar diri Jesus sendiri diciptakan sebelum proses penciptaan Abraham sebagaimana yang diriwayatkan dalam kitab Perjanjian Baru - Injil Johanes pasal 8 ayat 58 namun dalam hal ini status Jesus tetaplah merupakan makhluk ciptaan dan dia bukan Tuhan. Argumen Arius ini tidak bisa terbantahkan dan mulai tahun 321 M Arius dikenal sebagai seorang presbyter pembangkang dan mendapatkan banyak dukungan dari Uskup-uskup daerah Timur. Untuk mendukung pandangan-pandangannya, Arius mengemukakan sejumlah ayat di dalam kitab Perjanjian Baru yang memperlihatkan Jesus selaku anak dari Tuhan Bapa berkedudukan di bawah Tuhan Bapa seperti kitab Matius 28:18 kitab Markus 13:32 kitab Lukas 18:19 kitab Johannes 5:19; pasal 14:28 serta surat kiriman 1 Korintus pasal 15 ayat 28. Konflik ini semakin menjadi memanas setelah Athanasius salah seorang
tokoh agama dan cendikiawan besar yang mendukung doktrin Trinitas turut dalam perselisihan tajam dengan Arius. Untuk menengahi pertentangan ini lebih jauh, maka oleh Kaisar Konstantin dibentuklah suatu konsili di Nicea pada tahun 325 M dengan diikuti oleh para Uskup tokoh-tokoh Theologi kenamaan dan banyak Sarjana Gereja Konsili tersebut dikenal juga dengan nama Konsili Oikumonis I . Dalam musyawarah itu pengikut Arius menolak pandangan tentang penciptaan eternal sementara Athanasius mempertahankannya. Pengikut Arius mengatakan bahwa anak diciptakan dari tidak ada sementara Athanasius mengatakan bahwa anak diciptakan dari esensi Tuhan Bapak. Pengikut Arius berpendapat bahwa Tuhan anak tidak sama substansinya dengan Tuhan Bapa sementara Athanasius berpendapat sebaliknya. Setelah titik penyatuan pandangan tidak juga berhasil dicapai dari kedua belah pihak yang berdebat akhirnya kaisar Konstantin memberikan pernyataan bersayap demi untuk menjaga kestabilitasan keadaan negerinya. Adapun keputusan kaisar Konstantin ini menyebutkan bahwa Jesus memiliki sifat yang “Homousius” dengan Tuhan Bapa, istilah “Homousius” sendiri bisa berartikan satu hakekat, satu keadaan atau juga memiliki hubungan yang rapat satu sama lainnya. Keputusan Konsili itu juga berhasil merumuskan “SYMBOLUM APOSTOLICUM” kata “syahadat” sendiri berasal dari kata bahasa Latin “credo” y ang artinya “aku percaya” dimana inti dari rumusan ini menggaris bawahi tentang ketiga pribadi dalam Tuhan yang satu itu adalah sejajar walaupun digunakan istilah Bapa dan Anak. “Credoin Deo Patri omnipotentem Creatorem coeli et terrae Et in Iesum Christum Fillium eius unicum Dominium nostrum Qui conceptus est de Spiritu Sancto natus ex Maria Virgine Passus sub Pontio Pilato crucifixus mortuus et sepultus Descendit ad inferna Tertia die resurrexit a mortuis Acendit ad coelos sedet ad dexteram Dei Patris omnipotentis Inde venturus est iudicare vivos et mortuos Credo in Spiritum Sanctum Sanctam Ecclesiam catholicam sanctorum communionem Remisionem peccatorum Carnis resurrectionem Vitam eternam Amen ”. Pasca Konsili Nicea I Athanasius berhasil membujuk kaisar untuk membuang Arius ke satu tempat yang jauh serta membakar semua tulisan-tulisan pemikiran Monotheismenya dengan alasan bahwa Arius masih tidak puas terhadap keputusan Kaisar. Hal ini tidak berlangsung lama sebab Kaisar Konstantin dengan dukungan Uskup Eusebius yang menentang paham Trinitas memanggil pulang Arius dari pengasingannya dan mengakui bahwa konsepnya mengenai Monotheisme lebih bisa diterima ketimbang paham Trinitas.
Pada tahun 336 Arius diangkat menjadi Pastur di Constantinopel dan dalam satu muslihat yang licik dia berhasil dibunuh. Semenjak tahun 340 M perselisihan antara Monotheisme dengan Trinitas kembali mencuat kepermukaan dan penyelesaian yang diberlakukan Gereja dengan dukungan pihak-pihak kerajaan tidaklah memuaskan semua pihak serta hanya bersifat sementara sebab keyakinan pihak Istana sendiri tidak mempercayai pengajaran Injil sehingga tiap kali ada pergantian kaisar maka selalu ada perubahan suasana dan ini bisa mengubah tiap titik dari keputusan Dewan Nicea sebelumnya. Pihak yang menang saat itu bisa berbalik menjadi pihak yang dikalahkan atau dipersalahkan di kemudian hari oleh kerajaan. Dan sejarah inilah yang akhirnya paling sering terjadi dalam kontroversi doktrin Trinitas dimasa lalu. Empat puluh lima tahun setelah kematian Arius, Konsili Nicea yang pernah digelar pada tahun 325 M kemudian diadakan lagi pada tahun 381 M yang menghasilkan pernyataan “Syahadat Konsili Nicea Konstantinopel” yang mana isinya adalah : “Aku percaya akan satu Allah Bapa yang Maha Kuasa Pencipta langit dan bumi Dan segala sesuatu yang kelihatan Dan tidak kelihatan. Dan akan satu Tuhan Yesus Kristus Putra Allah yang tunggal. Ia lahir sebelum segala abad. Allah dari Allah, Terang dari Terang. Allah benar dari Allah benar. Ia dilahirkan bukan dijadikan. Sehakikat dengan Bapa. Segala sesuatu dijadikan olehNya. Ia turun dari surga untuk kita manusia Dan untuk keselamatan kita. Ia dikandung dari roh Kudus. Dilahirkan oleh perawan Maria Dan menjadi manusia. Iapun disalibkan untuk kita waktu Pontius Pilatus. Ia wafat kesengsaraan dan dimakamkan. Pada hari ketiga Ia bangkit menurut Kitab Suci. Ia naik ke surga duduk di sisi Bapa. Ia akan kembali dengan mulia. Mengadili orang yang hidup dan yang mati. KerajaanNya takkan berakhir. Aku percaya akan Roh Kudus. Ia Tuhan yang menghidupkan. Ia berasal dari Bapa dan Putra Yang serta Bapa dan Putra disembah dan dimuliakan. Ia bersabda dengan perantaraan para nabi. Aku percaya akan Gereja yang satu kudus katolik dan apostolic. Aku mengakui satu pembaptisan akan pengampunan dosa. Aku menantikan kebangkitan orang mati Dan hidup di akhirat. Amin.” Dalam sejarah internal gereja Trinitas sendiri semenjak kerajaan Romawi Barat dan Romawi Timur berpisah gereja-gereja penganut paham ketuhanan Trinitas pun terpisah menjadi gereja barat dan gereja timur. Kata “gereja” sebenarnya berasal dari kata “igraja” y ang diperkenalkan di Indonesia oleh para misionaris Portugis. Kata “igraja” tersebut berasal dari kata Latin “ecclesia” yang pada awalnya berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu “ekklesia” yang artinya “kumpulan” atau “pertemuan” sehingga makna umum dari gereja itu ad alah tempat berkumpul orang-orang tertentu dan dalam hal ini adalah orang-orang yang meyakini asas ketuhanan Trinitas.
Adanya gereja Barat dan gereja Timur ini akhirnya membawa perpecahan-perpecahan sendiri yang mengakibatkan ajaran Trinitas terbagi dalam banyak sekte atau aliran perpecahan awalnya adalah larangan yang dibuat oleh Kaisar Romawi Leo III pada tahun 726 M kepada umat Trinitas agar jangan mengkuduskan dan membuat patungpatung atau gambar-gambar berkenaan dengan keyakinan dunia Kristen Trinitas seperti gambaran Jesus Mariah atau orang-orang yang dianggap suci lainnya. Perintah Kaisar Leo III ini dikukuhkannya lagi pada tahun 730 M dengan pemikiran bahwa hal ini merupakan perbuatan keberhalaan dan bertentangan dengan Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru sendiri. Larangan ini diberlakukan sampai pemerintahan Kaisar Konstantin IV dan Kaisar Leo IV sementara pemimpin gereja Timur yang disebut Paus Gregori II dan Paus Gregori III serta Germanius dengan dukungan gereja Konstantinopel dan Kaisar Irene justru memberikan persetujuan pemujaan gambar-gambar keagamaan perselisihan yang panjang dan lama ini akhirnya diselesaikan dengan dicabutnya larangan ini pada Sidang Umum ketujuh yang berlangsung di Nicaea tahun 787 M. Namun perpecahan di antara keduanya tidak akan diatasi oleh sidang tersebut dan masalah ini mengemuka pada abad ke 11 M pada waktu Roma menerima pemberian suatu tambahan ke dalam Nicene Creed suatu hal anyg tidak disetujui Gereja Timur. Tambahan itu adalah “dan anak” setelah frasa “kami percaya dalam Roh Kudus Tuhan pemberi kehidupan yang diturunkan dari Tuhan Bapa..” Jadi Gereja-gereja Gereja -gereja Timur tidak menerima bahwa Roh Kudus diturunkan dari Tuhan Bapak dan Anak melainkan hanya dari Tuhan Bapa saja. Tentang masalah ini Timur dan Barat sama sekali tidak mempunyai titik temu dan menimbulkan pemisahan tahun 1054 kerana wakil Paus menempatkan surat-surat ekskomunikasi pada altar St. Sophia di Konstantinopel. Sejak itulah muncul Gereja Katolik Roma dan Gereja Ortodoks Yunani. Kata “Katolik” berarti “univeral” “memiliki sifatsifat -sifat totalitas” atau “utuh”. Dengan De ngan demikian Gereja Katolik adalah tempat berkumpul universal dimana tiap orang telah dipanggil untuk membawa kabar sukacita Injil kepada tiap orang kepada tiap bangsa kepada tiap penjuru dunia. Pusat gereja Katolik di dunia gereja Santo Petrus Basilica yang dibangun di Vatikan adalah tempat di mana Petrus dimakamkan. Saat ini kuburan dari Petrus berada di dalam tanah persis di bawah altar utama di antara tiang-tiang penopang kubah Bernini.
Unsur-unsur doktrinal membuat mereka tetap terpisah: Gereja Katolik dipimpin oleh satu tampuk pimpinan yang disebut Paus sementara Gereja Ortodoks menyerahkan kepemimpinan di tangan para bishop atau patriark; pandangan tentang Roh Kudus juga berbeda Gereja Ortodoks tetap memberikan kedudukan penting bagi ikon-ikon ikon -ikon dalam pemujaan para pelayan gerejanya dibolehkan menikah dan lain-lain. lain- lain. Kata “Paus” artinya “Bapa” yang yang diambil dari bahasa Yunani. Di dalam penggunaan bahasa Latin kata ini lebih menunjukkan rasa hormat. Pada jaman Reformasi kaum Protestan tidak setuju dengan istilah yang terkesan eksklusif tersebut maka istilah “Paus” lebi lebih h sering disebut sebagai “Uskup Roma” seperti istilah pertamanya di jaman awal; Paus adalah pemimpin tertinggi Gereja Katolik dan sekaligus merupakan Ketua dari Dewan Para Uskup. Walaupun pada mulanya kota Yerusalem dianggap sebagai pusat kesucian namun sikap permusuhan yang diperlihatkan orang-orang Yahudi sendiri yang menguasai Yerusalem terhadap hal-hal yang berbau Jesus mendorong pemindahan pusat Kristen; mula-mula ke Antiokia lalu bergeser ke kota Roma. Paus memegang kekuasaan tertinggi yang melampaui kekuasaan raja dan ratu. Namun sejak akhir abad keempat belas mulailah timbul tantangan terhadap kekuasaan Paus yang begitu besar. Timbullah gerakan reformasi yang dimulai Lollards dan Hussites; gerakan ini berubah menjadi ancaman serius terhadap supremasi Gereja Katolik ketika tahun 1617, seorang imam bernama Martin Luther menentang keras penjualan surat aflat oleh gereja. Dia lalu menolak supremasi Paus serta menghasut para bangsawan Jerman untuk memberontak dan memisahkan kekuasaan mereka. Para bangsawan yang sebelumnya terdisilusi dengan kontrol oleh Gereja dan Paus membutuhkan sedikit dorongan dan banyak diantara mereka segera bergabung dengan Martin Luther serta mendirikan gereja tersendiri mereka dikenal sebagai Kristen Protestan. Seiring dengan perjalanan sang waktu hingga kini ada banyak sekali aliran dalam ajaran Trinitas terlepas dari semua itu kontroversi mengenai doktrin Trinitas sendiri sampai sekarang tidak pernah berhenti dan selesai dari dunia Kristen. Sehubungan dengan denga n doktrin Trinitas sendiri “The Catholic Encyclopedia” mengomentari: “Dalam naskah alkitab belum terdapat satu istilah pun u ntuk menyatakan ke-Tiga ke-Tiga Pribadi Tuhan tersebut secara bersama. Kata trias (tri’as) yaitu asal kata dari trinitas dalam bahasa Latin mula-mula ditemukan dalam karya Teofilus dari Antiokhia kira-kira tahun 180 M.. Tidak lama kemudian kata itu muncul dalam bentuk Latinnya dalam tulisan Tertullian.”
Dan sebagaimana akhir dari tulisan Bab sebelumnya maka pada akhir dari Bab inipun akan diberikan pengantar pemikiran kritis bagi orang-orang yang meyakini ide Trinitas. Pertama orang-orang orang-orang penganut paham ketuhanan ini berkata: “Tritunggal ad alah istilah yang digunakan untuk menyatakan doktrin utam a agama Kristen..” tetapi sayangnya kitab Perjanjian Lama serta kitab Perjanjian Baru sendiri sebagai kitab sucinya justru sama sekali tidak pernah menyinggung ide ketuhanan Trinitas ini, kemunculannya hanyalah disebabkan penafsiran orang atas kata Bapa, Anak, Roh Kudus serta penafsiran atas beberapa kisah yang pernah terjadi pada masa kehidupan Jesus. Bersikukuh bahwa Tritunggal adalah misteri yang begitu membingungkan kerana berasal dari wahyu Tuhan hanyalah menciptakan problem besar. Sebab dalam kitab Bible yang disebut sebagai wahyu Tuhan itu sendiri tidak ada pandangan demikian mengenai Tuhan: “Allah adalah adalah Allah yang suka akan ketertiban; Ia bukan Allah yang suka pada kekacauan. Seperti yang yang berlaku di dalam semua jemaat Allah.” Berangkat dari pernyataan itu mungkinkah Allah akan mencetuskan doktrin mengenai diri-Nya sendiri yang begitu membingungkan sehingga bahkan para cendikiawan dan Teolog dari Ibrani Yunani dan Latin La tin serta Barat yang sarat dengan pemikiran dan ilmu pengetahuannya tidak dapat menjelaskannya?
--
"Nasib Pengikut Jesus Sejati" Pengantar kepada Perjanjian Terakhir
"He who has My commandments and keeps them, he it is who loves Me; and he who loves Me shall be loved by My Father, and I will love him, and will disclose Myself to him." (John 14:21 from New American Standard Bible) Bible)
Terjemahannya : "Siapa yang mengikuti perintahku dan mematuhinya, dialah yang mencintaiku; dan dia yang mencintaiku itu akan dikasihi oleh Bapa (Allah) ku dan akupun akan menyatakan diriku kepadanya."
(Yohanes 14:21) Apa perintah Jesus ini ? Berikut ini kita lihat dalam 2 buah ayat Bible yang saya ambil dari "The Restored Name King James Version of the Scriptures" dengan alamat web site http://www.eliyah.com/Scripture/books/mark12.htm : "And Yahshua answered him, The first of all the commandments is, Hear, O Israel; Yahweh is our Elohim, Yahweh is one." (Mark 12:29)
Terjemahannya: "Dan YAOHÚSHUA menjawabnya, Hukum yang terutama adalah, dengarlah wahai Israel, adapun YÁOHU UL adalah Ulhim kita, YÁOHU UL itu satu adanya." (Markus 12:29) "And this is life eternal, that they might know thee, the only true Elohim, and Yahshua the Messiah, whom thou hast sent." (John 17:3) Terjemahnya adalah : "Dan inilah hidup yang abadi, bahwa mereka mengenal Engkau, ULHÍM yang benar, dan YAOHÚSHUA hol-MEHUSHKHÁY yang telah Engkau utus." (Yohanes 17:3) (Mengenai penamaan YAOHÚSHUA hol-MEHUSHKHÁY dan Ulhim lihat alamat http://www.yauhushua.org/yao-indo.html dalam tajuknya : "Yang Terkasih Pencari Kebenaran Sejati. Jesus pun berkata dalam ayat yang lain : "THESE things have I spoken to you, that you may not be scandalized. They will put you out of the synagogues: yea, the hour cometh, that whosoever killeth you, will think that he doth a service to God. And these things will they do to you; because they have not known the Father, nor me." (John 16:1-3 from The Holy Gospel of Jesus Christ, According to St. John -Douay) Terjemahannya :
"Semua perkara ini sudah aku katakan padamu, agar jangan kamu kecewa. Mereka akan menolakmu dari rumah peribadatan. Waktunya akan tiba, dimana siapa yang membunuh kamu, dia akan berpikir sudah melakukan bakti terhadap Allah; dan semuanya dilakukan mereka kepadamu sebab mereka tidak mengenal Bapa itu (Allah) dan (mereka juga tidak mengenal) aku." (Yohanes 16:1-3) Kita semua tahu, orang yang senantiasa berada dalam jalur kebenaran akan mendapatkan tantangan dan godaan dari lingkungan disekitarnya, bahkan tidak jarang keberadaan orang-orang seperti ini ditamsilkan dengan memegang sebuah bara api.
Mereka akan menjumpai sikap permusuhan yang dilancarkan dari orang-orang yang tidak senang terhadap kebenaran dan kejujuran sampai orang-orang saleh tersebut berbalik meninggalkan kebenaran yang diyakininya selama ini. Untuk menghadapi semua itu, Jesus Kristus telah memberikan satu petunjuk kepada umatnya, bahwa siapa diantara mereka yang menjaga serta tetap mematuhi ajaran yang telah diajarkannya kepada mereka, maka mereka itulah yang akan mendapatkan kecintaan dari Jesus serta mendapatkan pula kasih dari Allah ; Dan sebagai konsekwensinya, mereka-mereka ini akan mendapatkan kenyataan mengenai kebenaran Jesus.... mereka inilah sebenarnya orang-orang yang terselamatkan. Lebih jauh Jesus memberikan satu gambaran kepada murid-muridnya, bahwa mereka yang tetap memegang teguh ajaran yang disampaikannya itu kelak akan mendapatkan perlawanan sengit dari orang-orang yang mengaku beriman kepadanya namun pada dasarnya mereka tidaklah beriman sebagaimana ucapan mereka, sebab mereka sama sekali tidak mengenal sosok Jesus dan juga tidak mengenal Allah yang benar. Akibatnya, mereka akan melakukan bermacam cara untuk memusuhi orang-orang yang mengikuti Jesus, dimulai dengan tidak diterimanya mereka dari rumah tempat beribadah hingga pembunuhan-pembunuhan atas diri mereka. Semuanya disebabkan kesalah kaprahan manusia akan pemahamannya tentang Jesus dan Allah, sehingga seluruh perbuatan mereka kepada orang-orang saleh itu akan dianggap sebagai suatu perbuatan baik dimata Tuhan. Sejarah mencatat sejumlah tokoh-tokoh Unitarian yang mempertahankan kebenaran ajaran Jesus yang telah gugur sebagai syuhada di dalam mempertahankan keyakinannya terhadap orang-orang kafir. Iranaeus (130-200 M),
dia lahir disaat ajaran Kristen Antiokia sudah menyebar ke Afrika Utara, Spanyol hingga ke Prancis Selatan. Tidak banyak catatan sejarah
mengenai asal-usul dan kedewasaannya, sejarah mulai mencatat masa dimana Iranaeus membawa surat petisi dari Uskup Lyons Pothinus kepada Paus Elutherus di Roma. Petisi itu berupa permohonan Pothinus kepada Paus untuk menghentikan pengejaran, penyiksaan dan pembunuhan terhadap orang-orang Kristen yang tidak menyetujui doktrin gereja Pauline. Ketika masih berada di Roma, Iranaeus mendapat berita bahwa semua orang Kristen yang tidak sepaham dengan Paulus yang ada di Lyons Antiochia termasuk uskup Pothinus sendiri telah tewas dibunuh. Dan pada waktu kembali ke Lyons, Iranaeus menggantikan Ponthinus untuk menjabat sebagai uskup dinegrinya. Ditahun 190 M, Iranaeus sendiri menulis surat kepada Paus Victor agar menghentikan pembantaian terhadap orang-orang Kristen yang dibunuh karena keyakinan mereka yang berbeda dengan keyakinan gereja Paulus. Cerita lama kembali terulang, Iranaeus sendiri terbunuh pada tahun 200 M karena tidak bersedia mengikuti keyakinan Paus, Iranaeus hanya beriman dan mengakui kepada satu Tuhan, yaitu Allah, dan dia mendukung pengajaran kemanusiaan Jesus yang diangkat oleh Allah menjadi utusan-Nya. Iranaeus banyak melakukan kritikan terhadap Paulus karena dianggapnya sebagai orang yang paling bertanggung jawab di dalam memasukkan doktrin-doktrin dari agama berhala dan filsafat Plato ke dalam ajaran sejati Jesus. Di dalam bukunya, "Universalism The Prevailing Doctrine Of The Christian Church During Its First Five Hundred Years" ditulis oleh J.W. HANSON, D. D menyatakan mengenai Iranaeus ini sebagai berikut : In a germinal form of the Apostle's Creed, Irenæus, A.D. 180, says that the judge, at the final assize, will cast the wicked into aionian fire. It is supposed that he used the word aionian, for the Greek in which he wrote has perished, and the Latin translation reads, "ignem aeternum." Selain Iranaeus, di dalam tubuh gereja Afrika muncul pula seorang unitarian bernama "Tertullian" (160-220 M), dia adalah seorang penduduk asli Carthage (Kartago). Tertullian
sebagaimana juga dengan Iranaeus, meyakini ke-Esaan Allah dan mengidentifikasikan Jesus sebagai juru selamat (Messiah) bangsa Yahudi. Dia menentang Paus Callistus karena mengajarkan "dosa asal" telah diampuni setelah melaksanakan penebusan dosa resmi di bawah gereja.
Tertullian menekankan tentang kesatuan jiwa dan eksistensi dan mengatakan bahwa orang-orang yang sehat akalnya pasti meyakini bahwa Jesus hanyalah manusia belaka. Paus Callistuslah yang memperkenalkan istilah "Trinitas" ke dalam tulisan-tulisan "ecclesiastical" (gerejawi) Latin ketika ia membahas doktrin baru yang aneh tersebut. Istilah Trinitas sendiri sama sekali tidak pernah digunakan dalam kitabkitab suci. Selain Iranaeus dan Tertullian, seorang Unitarian lainnya pun muncul dari Mesir bernama "Origen" (185-254 M). Ayahnya bernama "Leonidas" dan mendirika mendirikann pusat pendidi pendidikan kan teologi dengan mengang mengangkat kat seorang guru Teologi terkemuka bernama Clement sebagai kepala lembaga tersebut. Origen sendiri mendapatk mendapatkan an pendidikan pendidik an ditempat ditempat itu. Leonidas
adalah seorang pengikut Kristen Apostolik, yaitu ajaran yang mentauhidkan Tuhan dan mengakui kehambaan dari Jesus. Sebagaimana kita tahu, gereja Paulus tidak mau menerima kepercayaan seperti yang dipegang oleh Leonidas ini, dan sebagai konsekwensinya pada tahun 208 Leonidas tewas dibunuh oleh orang-orang Paus. Karena merasa dirinya juga terancam, Clement segera meninggalkan Alexandria. Dan sebagai gantinya, Origen meneruskan kepemimpinan Clement sebagai kepala sekolah Teologi. Pada tahun 230 M, Origen dinobatkan sebagai seorang Pendeta di Palestina, namun karena Origen telah mengajarkan tauhid di dalam gereja, Uskup Demerius akhirnya memecat Origen dan mengusirnya dari gereja ( pe perr sis se sepe perr ti yang dinu di nu buatkan Jesus Jes us dalam Yoh 16: 1-3 -pen). -pen). Origen mengungsi ke Caesarea dan mendirikan pusat pendidikan Teologi ditempat itu pada tahun 231 M yang akhirnya membawa nama harum kepadanya. Jerome, seorang penulis Injil pertama dalam bahasa Latin, pada mulanya merupakan orang yang sangat mendukung Origen, namun akhirnya Jerome berbalik kepada gereja Paulus dan menarik garis permusuhan terhadap Origen. Jerome berusaha agar Origen mendapatkan kecaman dan pengadilan dari gereja setempat, namun popularitas Origen terlampau besar dan tidak memungkinkan bagi Uskup John untuk melakukannya, sehingga atas rencananya ini mengakibatkan Jerome sendiri tersingkir dari kalangan gereja.
Namun pada tahun 250 M, M, Origen Origen dikecam oleh Konsili Alexand Alexandria ria dan dan dijebloska dijebloskann ke dalam penjara serta mendapatkan penyiksaan yang terus menerus oleh pihak gereja Paulus sehingga mengakibatkan kematiannya pada tahun 254 M. Origen telah menulis sekitar 600 buah karangan dan risalah. Dia adalah salah seorang yang paling berperan dalam sejarah gereja dan telah gugur sebagai seorang syuhada yang membela ajaran Allah sejati. Dimasa mudanya sampai menjelang akhir hayatnya, Origen tetap mempertahankan pengajarann ke-Esaan Tuhan (The Unity of God), pengajara God), meyakini bahwa bahwa hanya Allah saja yang berkuasa dan Jesus adalah manusia biasa dan hamba Allah, bukan Allah itu sendiri. Apa yang diyakini oleh Origen mengenai konsep ketuhanan sama sekali bersesuaian dengan apa yang diajarkan oleh para Nabi (termasuk konsep dari Jesus sendiri) dan tidak ada perbedaan dengan apa yang sudah ditegaskan oleh Allah kepada Nabi Muhammad Saw sang Paraclete agung yang dinubuatkan kedatangannya oleh Jesus Kristus. Tokoh Unitarian berikutnya adalah Diodorus, seorang Uskup yang berasal dari negri Tarsus, tanah kelahiran Paulus. Diodorus merupakan tokoh Kristen terkemuka di Antiochia, dia berpendapat bahwa dunia ini selalu berubah-ubah, perubahan itu sudah ada sejak dahulu. Dan itu menunjukkan ada sesuatu yang tetap dibalik perubahan itu. Lebih jauh lagi, keberagaman eksistensi dan kebijaksanaan yang diperlihatkan dalam setiap proses perubahan itu sendiri, menunjukkan terhadap kesatuan asal yang mendasarinya dan memperlihatkan kehadiran Sang Pencipta dan Pemelihara. Inilah menunjukkannya adanya satu Pencipta Yang Maha Esa. Diodorus menekankan sifat kemanusiaan secara menyeluruh dalam diri Jesus yang memiliki jiwa manusia dan daging manusia, tidak ada unsur ketuhanan sama sekali. Selain Iranaeus, Tertullian, Leonidas, Origen dan juga Diodorus, telah muncul pula "Lucian", seorang yang dikenal keluasan ilmunya terhadap bahasa Ibrani dan Yunani. Lucian tidak menginduk terhadap salah satu gereja dari tahun 220 sampai 290 M. Pengajaran Lucian adalah Tauhid, yaitu pengesaan Allah dalam segala bentuk-Nya. bentuk-N ya. Lucian percaya kepada penafsiran gramatikal dan literal (sesuai dengan bunyi lahir suatu kata) dari kitab-kitab suci (Bible). Dia menentang kecenderungan untuk mencari-cari makna symbolis dan kiasan dari teks-teks Injil, dan percaya kepada suatu pendekatan empiris dan kritis terhadap kitab-kitab tersebut. Dia mengatakan bahwa dengan mencari-cari makna symbolis tersebut, dapat berakibatk berakibatkan an dengan
penambahan dan penguran penambahan pengurangan gan pada Injil yang berarti hilangnya kemurnian ajaran Jesus. Lucian menghilangkan perubahan-perubahan yang terjadi pada kitab Injil yang diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani (Septuaginta), beliau telah mengadakan revisi terhadap empat Injil yang menjadikannya berbeda dengan Injil-Injil yang dipergunakan oleh gereja Paulus. Lucian menolak paham trinitas dan sebaliknya begitu menekankan ajaran Tauhid, bahwa hanya Allah saja Tuhan alam semesta yang patut disembah, sedangkan Jesus hanyalah manusia biasa yang diangkat menjadi Utusan-Nya. Atas sikapnya ini, Lucian menjalani penyiksaan dari pihak gereja Paulus dan dihukum mati pada tahun 312 M. Arius (250-336 M) adalah salah seorang murid utama Lucian berkebangsaan Lybia
yang juga bersama-sama dengan gurunya menegakkan ajaran Tauhid kepada Allah, Arius merupakan seorang presbyter (ketua majelis agama/gereja) digereja dig ereja Baucalis Alexandria, salah satu gereja tertua dan terpenting di kota itu pada tahun 318 M. Sejak wafatnya Lucian pada tahun 312 M ditangan orang-orang gereja Paulus, perlawanann Arius terhada perlawana terhadapp doktrin Trinitas semakin mengkri mengkristal, stal, dan dalam perjuangannya perjuanga nnya ini, Arius justru mendapat mendapatkan kan dukunga dukungann dari dua orang saudari Kaisar Constantin yang bernama Constantina dan Licunes. Arius dianggap sebagai seorang pemberontak Trinitas dengan mempergunakan argumen logika : "Jika Jesus itu benar-benar anak Tuhan, maka Bapa harus ada lebih dahulu. Oleh karena itu harus ada "masa" sebelum adanya anak. Berarti anak adalah makhluk. Maka dari itu anak tidak selamanya ada atau tidak abadi. Sedangkan Tuhan yang sebenarnya adalah abadi, berarti Jesus tidaklah sama dengan Tuhan." Atas argumentasi Arius tersebut, sekitar seratus orang Pastur Mesir dan Lybia berkumpul untuk mendengarkan pertanggung jawaban Arius. Dan diwaktu itu juga Arius mengemukakan kembali pemandangannya : "Ada masa sebelum adanya Jesus, sedangkan Tuhan sudah ada sebelumnya. Jesus ada kemudian, dan Jesus hanyalah makhluk biasa yang bisa binasa seperti makhlukmakhluk lainnya. Tetapi Tuhan tidak akan binasa." Arius juga memperkuat argumentasinya dengan sejumlah ayat-ayat Bible seperti Yohanes 14:8: 14:8: "Bapa lebih besar daripada Jesus"; Jesus" ; Seandainya kita
mengakui bahwa Jesus adalah sama dengan Tuhan, maka kita harus menolak kebenaran ayat Yohanes tersebut.
Argumen Arius ini secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut : Jika Jesus memang "anak Tuhan", maka akan segera disertai pengertian bahwa "Bapak Tuhan" haruslah ada terlebih dahulu sebelum adanya sang "Anak".
Oleh sebab itu tetulah akan terdapat rentang waktu ketika "Anak" belum ada. Oleh karenanya, "Anak" adalah makhluk yang tersusun dari sebuah "esensi" atau makhluk yang tidak selalu ada. Karena Tuhan merupakan suatu zat yang bersifat mutlak (abadi, alpha dan omega), maka Jesus tidak mungkin bisa menjadi "esensi" yang sama sebagaimana "esensi" Tuhan. Argumen Arius ini tidak bisa terbantahkan, dan mulai tahun 321 M, Arius dikenal sebagai seorang presbyter pembangkang dan mendapatkan banyak dukungan dari Uskup-uskup daerah Timur. Hal ini membuat Alexandria (yang pernah membuat keputusan hukuman mati atas Origen tahun 250 M) menjadi semakin marah.
Pada tahun 336 Arius diangkat menjadi Pastur di Constantinopel dan dalam satu muslihat yang licik, dia berhasil dibunuh. Arius pula orangnya yang sangat menentang keras keputusan Nicea pada tahun 325 M, sebelum matinya, Arius sempat mengeluh mengenai keadaan dirinya yang senantiasa mendapatkan tantangan dari orang-orang gereja Paulus kepada salah seorang sahabatnya bernama Eusibius dari Nicomedia yang merupakan salah seorang sahabatnya ketika sama-sama belajar dengan Lucian. berasal dari keluarga aristokrat bangsawan. Kemasyurannya menentang doktrin Paulus pun tidak kalah dengan Arius, dia dipanggil "Bapak besar" oleh para pengikut Arius. Eusibius
dari
Nicomedia
Pada mulanya Eusibius diangkat menjadi seorang Uskup di Beirut, kemudian dipindahkan ke Nicomedia yang merupakan ibukota kekaisaran Constantinopel wilayah timur. Dia bersahabat baik dengan saudari ipar dan saingan kekuasaan dari kaisar Constantin yang bernama Licinus. Sebagaimana Arius, perjuangan Eusibius pun mendapatkan dukungan penuh dari Constantina, saudari kaisar Constantin dan merupakan salah seorang kerabat istana yang berpengaruh. Demikianlah kiranya.
Semoga bisa membawa manfaat kepada kita semua. "Sungguh, telah kafirlah orang-orang yang berkata :"Allah itu adalah al-Masih putera Maryam". Tanyakanlah: "Siapakah yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan al-Masih putera Maryam itu beserta ibunya dan siapa saja di atas bumi semuanya ?" Kepunyaan Allah kerajaan langit dan bumi dan apa yang diantara keduanya; Ia menciptakan apa yang Ia kendaki. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." (Qs. Al-Ma'idah 5:17)
Dan ketika Allah berfirman: "Hai 'Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia:"Jadikanlah aku dan ibuku dua orang Tuhan selain Allah ?". 'Isa menjawab:"Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku. Jika aku pernah mengatakannya maka tentulah Engkau telah mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku sama sekali tiada mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib, Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku yaitu:"Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka.". (Qs. Al-Ma'idah 5:116-117) Mereka berkata:"Allah mempunyai anak". Maha Suci Allah; Dia-lah Yang Maha Kaya; kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan apa yang di bumi. Kamu tidak mempunyai pengetahuan tentang ini. Pantaskah kamu mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui? (Qs. Yunus 10:68) "Katakan: Dialah Allâh yang Esa. Allâh tempat bergantung. Tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dan tidak ada bagi-Nya kesetaraan dengan apapun." (Qs. Al-Ikhlash 112:1-4) --
Para Pemuda Gua Download Para Pemuda Gua
Pagi-pagi sekali Tamlikha sudah pergi ke pasar. Ia akan menjual beberapa karung kurmanya. Alhamdulillah, kali ini ada pembeli yang mau membayar kurmanya dengan harga tinggi. “Hmm...mudahmudahan uang ini cukup untuk bekal kami berenam?” gumamnya. Segera ia selipkan uang hasil penjualannya ke dalam saku bajunya. Bergegas dinaikinya kudanya. Ia telah berjanji dengan kelima temannya untuk bertemu di suatu tempat. Tamlikha tak berani melalui jalan yang melewati rumahnya. Ia takut tekadnya yang sudah bulat akan melemah saat melihat isteri dan anaknya. Padahal ia sudah memantapkan hati untuk pergi bersama kelima temannya, mencari tempat yang tidak akan mudah ditemukan orang. Tujuannya adalah untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Tuhan yang sebenarnya. Di Roma saat itu sedang genting. Negeri mereka telah diambil alih oleh Raja Diqyanus dari Romawi. Ia memerintah dengan tangan besi. Rakyat diperlakukan dengan sewenang-wenang bahkan dianggap sebagai budak. Saking sombongnya ia mengklaim dirinya sendiri sebagai tuhan. Rakyat yang ketakutan banyak yang menjadi kafir dan mengakui ketuhanannya. Mereka yang tidak menurut sebagian mati disiksa dan sebagian lagi berhasil melarikan diri. Sebagai menteri kerajaan, ia dan kelima temannya dipaksa untuk meninggalkan keyakinan mereka dan mengakui raja Diqyanus sebagai tuhan. Hal yang ia tolak dalam hati. Tamlikha tiba di tempat pertemuan mereka. Kelima kawannya telah menunggunya. Tanpa membuang waktu mereka memacu kuda-kuda mereka menuju pegunungan. Bermil-mil sudah mereka meninggalkan kota. Jalan yang mereka lalui semakin lama semakin mendaki dan semakin sulit. Terpaksa mereka turun dari kuda mereka dan meneruskan perjalanan dengan berjalan kaki. Di tengah perjalanan, seorang penggembala menyapa mereka. “Assalamu alaikum orang asing. Siapakah kalian dan hendak kemanakah tujuanmu?” “Wa alaikum salam wahai penggembala. Kami adalah pejabat kerajaan dan kami semua hendak pergi menyepi di atas gunung. Jauh dari kelaliman raja Diqyanus yang akan merampas keyakinan kami kepada Alloh,” ujar Tamlikha. Penggembala itu berharap diizinkan untuk ikut bersama mereka. “Aku juga tidak mau berganti aqidah,” katanya. Keenam pemuda itu setuju. Mereka kembali meneruskan perjalanan. Anjing si penggembala berlari kecil mengikuti mereka. “Hei! Kau tidak boleh mengikuti kami anjing kecil. Pergilah!” usir Tamlikha. Anjing itu menatapnya sambil menggoyang-goyangkan ekornya. Ia sepertinya tidak rela d itinggal sendirian dan bertekad untuk ikut serta. Penggembala membujuknya untuk kembali ke r umah tapi ia menggonggong tak mau. Tamlikha dan kelima temannya mencoba menakutinya dengan sebatang ranting tapi ia tak bergeming. Akhirnya mereka menyerah dan membiarkannya ikut. Anjing itu melompat-lompat riang di belakang mereka.
Penggembala yang sangat hapal daerah tersebut, memandu mereka menemukan jalan yang mudah untuk mendaki. Akhirnya mereka tiba di sebuah gua. Gua itu sangat besar. Didalamnya bahkan ada kolam berisi air bersih dan beberapa pohon buah-buahan. Mereka mengucapkan syukur. Dengan air yang jernih itu mereka membersihkan muka dan melepas dahaga. Penggembala memetik buahbuahan untuk mereka makan. Mereka kemudian memanjatkan doa dan b erdzikir hingga jauh malam. Kepenatan setelah perjalanan yang begitu berat mulai membuat mereka mengantuk. Mereka merebahkan diri masing-masing dan jatuh tertidur. Anjing si penggembala berbaring sambil berjaga di dekat mulut gua. Kepalanya direbahkan di antara kedua kaki depannya dan memejamkan mata. Sementara itu ternyata ada seorang mata-mata yang mengikuti mereka dan melaporkannya kepada raja Diqyanus. “Mereka sudah menentukan hukumannya sendiri. Tutup gua itu dengan batu -batu besar! Biarkan mereka mati kehabisan nafas!” teriaknya. Tapi Alloh swt melindungi mereka dengan menidurkannya selama 309 tahun. Selama masa tidur mereka yang sangat panjang itu, tak pernah sedetik pun mereka terbangun. Hingga akhirnya Alloh membangunkan mereka di suatu pagi. “Berapa lama kita tertidur?” tanya Tamlikha. “Sepertinya kita sudah tertidur sepanjang hari,” jawab penggembala tidak yakin. “Ah tidak. Sepertinya hanya setengah hari saja kita tidur,” jawab yang lain. “Tapi…rasanya tempat ini lain ya?” gumam Tamlikha. Mereka terheran-heran melihat perubahan di sekitar mereka. Pohon yang kemarin berbuah lebat kini mongering dan mati. Padahal perut mereka sudah mulai bernyanyi hebat. “Aku lapar sekali! Sebaiknya kita mencari makanan di luar,” kata salah seorang dari mereka. “Aku saja!” kata Tamlikha. Ia bertukar pakaian dengan penggembala untuk berjaga-jaga siapa t ahu ada anak buah raja Diqyanus yang berkeliaran di daerah itu. Alloh swt telah menggugurkan batu-batu yang menutup mulut gua sehingga mereka bahkan tak tahu bahwa gua itu pernah tertutup. Dengan susah payah Tamlikha menemukan sebuah kota di kaki gunung. Ia segera menuju ke sebuah toko roti. Aroma roti yang baru dipanggang menggelitik hidungnya. Ia memilih beberapa yang kelihatannya paling lezat. Ia tersenyum pada pemilik toko roti dan menyodorkan uangnya. Pemiliknya terkejut melihat uang yang ia berikan. “Anak muda. Apa kau baru menemukan harta karun?” tanyanya. Tamlikha menatapnya bingung. “Uang itu! Darimana kau dapatkan? Itu adalah uang kuno yang sangat berharga,” kata pemilik toko. “Aku mendapatkan uang ini dari hasil penjualan kurmaku kemarin,” jawab Tamlikha. Pemilik toko itu tak percaya dan membawa Tamlikha ke hadapan raja. Raja tersebut bukanlah Diqyanus. Tamlikha semakin bingung. Mungkinkah pergantian kekuasaan bisa secepat itu. Di hadapannya Tamlikha menceritakan siapa dirinya dan bagaimana ia dan keenam temannya bersembunyi di dalam gua. “Kamu masih ingat di mana letak rumahmu?” tanya raja.
“Tentu saja.” “Baiklah! Ayo kita pergi untuk membuktikannya,” perintah raja. Rombongan raja dan Tamlikha akhirnya tiba di tempat ia pernah tinggal dulu. Betapa herannya ia melihat begitu besar perubahan yang ia temui. Rumah-rumah penduduk lebih padat dari kemarin. Jalan-jalannya pun semakin lebar dan banyak. Apalagi para penduduknya. Tak satupun yang ia kenal sebagai tetangganya. Rumah yang berdiri di atas tanahnya kemarin juga jauh berubah. Ia hampir tak yakin bahwa itu adalah tempat tinggal ia dan isterinya kemarin. Diketuknya pintu kayu yang ada di hadapannya. Hatinya berdebar karena sangat berharap istrinya atau anaknya yang akan membukakan pintu. Krieeeet!!! Pintu itu terbuka. Seorang kakek tua melongokan wajahnya dari balik pintu. Ia terkejut melihat kehadiran raja dan pembesar-pembesar istana di rumahnya. “Hormat tuan raja,” katanya sambil buru-buru memberi hormat. “Orang tua, pemuda ini mengaku bahwa rumah yang kau tinggali ini adalah rumahnya,” kata raja sambil menunjuk Tamlikha. Kakek itu memperhatikan Tamlikha dari ujung kaki hingga kepala. “Siapa namamu?” tanyanya. “Namaku Tamlikha bin Konstantiken, menteri dari raja Diqyanus,” jawab Tamlikha. “Ohhh...!” seru Kakek. Ia menjatuhkan diri dan mencium kaki Tamlikha. “Ya Alloh, dia adalah kakek buyutku. Ia adalah salah satu dari enam menteri yang melarikan diri dari kekejaman raja Diqyanus!” teriaknya. “Benarkah?” tanya raja. “Jadi ia kakek buyutmu yang menghilang berabad -abad yang lalu?” Raja tampak tak percaya. Begitu juga pemilik toko roti dan para pengiring raja. “Bagaimana dengan kelima menteri lainnya? Apa yang terjadi dengan mereka?” tanya raja. “Mereka bersamaku,” jawab Tamlikha. “Ya Alloh! Aku hampir lupa. Mereka pasti sudah sangat kelaparan menungguku.” “Kalau begitu kami akan ikut denganmu. Aku masih penasaran dengan kebenaran ceritamu,” kata raja. Tamlikha setuju. Mereka berangkat menuju gua tempat keenam kawannya menunggu. Sesampainya di mulut gua. “Biarkan saya masuk lebih dulu dan menerangkan peristiwa ini kepada teman -temanku. Setelah itu barulah kalian masuk,” usul Tamlikha. Raja setuju. Tamlikha bergegas memasuki gua dan mengucap salam. “Apakah ada hal buruk yang menimpamu? Kau pergi lama sekali,” kata salah satu temannya. Tamlikha menceritakan semua yang ia alami pagi itu. “Nah, apakah kita perlu mengundang mereka masuk?” tanya Tamlikha. “Tidak! Mungkin ini jebakan untuk menangkap kita. Bagaimana mungkin aku percaya kalau zaman telah berubah. Aku ingat baru tidur semalam, lalu tiba-tiba kita terbangun ratusan tahun kemudian tanpa menua sedikit pun? Sungguh sangat tak masuk akal?” kata temannya . Penggembala tiba-tiba teringat anjing miliknya yang tidur di dekat mulut gua. “Lihat ini!” kata penggembala sambil menunjuk mulut gua. “Anjingku tidak ada di sana saat kita bangun. Yang kutemui hanya tulang belulang seekor binatang. Mungkinkah itu tulang anjingku?
Kalau benar. Bagaimana ia bisa berubah menjadi tulang dalam semalam.” Mereka saling mengemukakan pendapat masing-masing. Karena tak ada kesepakatan, Tamlikha membuat keputusan. “Teman-teman! Mari kita meminta petunjuk dari Alloh swt. Dia yang lebih mengetahui peristiwa yang menimpa kita.” Mereka lalu memanjatkan doa dan memohon petunjuk kepada Alloh. Dengan kekuasaan Alloh swt, ketujuh pemuda tersebut kembali tertidur dengan pulasnya. Sementara itu raja dan pengikutnya yang masih menunggu di luar gua menjadi penasaran. Karena tak ada tanda-tanda bahwa Tamlikha akan kembali, raja memutuskan untuk masuk ke dalam gua. Namun dengan izin Alloh, raja dan pengikutnya ditutup penglihatannya sehingga mereka tidak dapat melihat keberadaan ketujuh pemuda tersebut. Allohu Maha Kuasa atas segala sesuatu. *SELESAI*
--
Menggapai Hikmah dari Kisah Alquran SepamSat, 27 Sep 2008 09:53:44 +0000UTC30 24, 2007 oleh nulibya
Oleh Aminah*) Alquran yang diturunkan Allah Swt kepada Nabi Muhammad Saw melalui malaikat Jibril ‘alaihissalam merupakan kitab suci bagi umat Islam di seluruh belahan dunia. Alquran juga menyempurnakan kitab-kitab suci yang telah diwahyukan kepada para nabi sebelum Muhammad Saw. Setiap hamba yang menempuh perjalanan menuju Allah Swt tidak akan pernah sampai pada tujuannya tanpa petunjuk Alquran, dan Alquran secara sistematik disusun oleh Dia Yang Maha Agung agar mudah dimengerti dan dipahami. Salah satu kandungan Alquran adalah cerita mengenai bangsa-bangsa terdahulu dengan peristiwa khusus yang terjadi pada masa itu. Sehingga bisa menjadi ‘ibroh bagi kita yang hidup setelah masanya. Antara lain, cerita ashabul kahfi (pemuda penghuni gua). Peristiwa itu merupakan salah satu contoh dari tanda-tanda kekuasaan Allah Swt. Surat Al Kahfi yang berjumlah 110 ayat dan terletak pada urutan ke 18 dalam surat-surat Alquran adalah kalam ilahi yang menceritakan kisah ini. Kisah ashabul kahfi tertuang dalam firman Allah Swt pada ayat 9 – 26 dari surat ini. Asbabunnuzul
Penamaan surat Al Kahfi diambil dari kisah pemuda mukmin yang bersembunyi di dalam al kahfi (gua) untuk menghindari penindasan dan perbuatan yang tidak adil dari penguasa yang
mengingkari Allah terhadap rakyatnya yang beriman. Yang mana kisahnya benar-benar menyiratkan keajaiban ilahi. Keseluruhan ayat-ayat dalam surat Al Kahfi pada hakikatnya berisi jawaban atas pertanyaan utusan Madinah kepada rasulullah Saw. Kedua orang utusan tersebut adalah penduduk
Makkah, yaitu Nadhr bin Harits dan ‘Uqbah bin Mu’ith. Mereka berdua disuruh pemuka Yahudi
Madinah menemui nabi untuk menguji kebenaran bahwa ia benar-benar seorang utusan Allah Swt. Adapun tiga pertanyaan tersebut adalah: 1. Berapa pemuda yang bersembunyi di dalam gua dan apa hubungannya dengan ’raqim’ (pahatan)
yang terdapat di dalamnya. 2. Siapakah sebenarnya penjelajah ke Timur-Barat yang bernama Dzul Qarnain
itu.
3. Apakah sesungguhnya yang disebut ’roh’ itu.
Apabila jawabannya dipandang benar, maka Muhammad Saw benar seorang rasul. Tetapi, jika jawabannya dianggap salah, beliau – oleh mereka akan – dinyatakan sebagai mutaqawwil yakni orang yang hanya pandai bicara saja. Rasulullah Saw menjanjikan kepada dua orang itu akan memberikan jawabnnya esok hari. Ia berharap pada malam harinya Tuhan menurunkan wahyu melalui malaikat Jibril. Pada saat itu, nabi lupa mengucapkan: insya Allah. Esok harinya mereka menagih janji. Namun, wahyu tidak turun. Kejadian itu, sampai berhari-hari berikutnya sehingga pengikut beliau mulai gelisah dan cemas sindiran dari kaum musyrikin. Baru pada hari ke lima belas wahyu yang dibawa malaikat Jibril turun, antara lain berbunyi: ”Kami ceriterakan kepada engkau ceritera mereka itu dengan benar. Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk. Dan Kami teguhkan hati mereka tatkala mereka berdiri (mengambil sikap), maka merekapun berkata:’Tuhan kami ialah Tuhan sekalian langit dan bumi. Sekali-kali kami tidak akan menyeru kepada yang selain Dia satu Tuhanpun. Karena kalau demikian, niscaya perkataan kami melanggar kebenaran.’” (Al Kahfi: 13 – 14). Mereka akan berkata: mereka itu tiga orang, yang keempat adalah anjing mereka. Dan berkata pula (yang lain): lima orang, yang keenam anjing mereka. Sangka-sangkaan belaka tentang hal yang ghaib. Dan berkata lagi (yang lain): bertujuh dan yang kedelapan anjing mereka. Katakanlah: Tuhanku yang lebih tahu dengan bilangan mereka. Tidak ada yang mengetahui berapa mereka kecuali sedikit. Karena itu janganlah ikut bertengkar tentang mereka, melainkan perbantahan yang jelas, dan tak usahlah engkau bertanya tentang mereka itu kepada seorang juapun.”
Ayat-ayat dalam surat Al Kahfi penuh dengan hikmah yang perlu dicermati, antara lain, ayat 23 dan 24 yang mengingatkan arti pentingnya lafadz ”insya Allah”atas kejadian atau hasil yang
diperkirakan akan terjadi di masa depan. ”Dan janganlah kamu sekali-kali mengatakan terhadap sesuatu:’Sesungguhnya aku akan mengerjakan itu besok pagi.’ Kecuali (dengan menyebut)insya Allah. Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah: ’Mudah-mudahan Tuhanku akan memberi petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya dari pada ini.’”
Pada kesempatan kali ini saya hanya ingin mengulas salah satu dari kisah-kisah yang terkandung di dalam surat Al Kahfi tersebut sebagai jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh utusan Madinah kepada baginda rasulullah Saw. Ashaabul Kahfi
Ashabul kahfi adalah para pemuda yang beriman kepada Allah Swt. Menurut sebagian riwayat jumlah mereka ada tujuh orang dengan seekor anjing. mereka hidup pada negeri yang dipimpin oleh seorang raja Romawi nan zalim dan syirik. Tidak tahan atas kezaliman raja akhirnya mereka melarikan diri dari negeri itu untuk menyelamatkan akidah. Lalu, Allah memudahkan sehingga mereka menemukan sebuah gua. Mereka pun masuk ke dalamnya dan tertidur di sana sampai waktu yang sangat panjang, sekitar tiga ratus sembilan tahun (Al Kahfi: 25). Ajaibnya, mereka tertidur tanpa membutuhkan makan dan minum. Allah Swt membolak balikkan tubuh mereka sehingga darah tidak membeku pada bagian tubuh(Al Kahfi: 18). Sedangkan, ar raqïm yang tertera dalam firman Allah Swt (Al Kahfi: 9) memiliki beberapa makna. Paling tidak ada tiga makna berbeda menurut mufassirin dan ilmuwan lainnya, yaitu (1) nama anjing ketujuh pemuda ashabul kahfi itu, (2) batu bersurat yang bertuliskan nama-nama pemuda ashaabul kahfi yang konon menurut salah satu riwayat ditulis oleh dua orang mukmin – Pedrus dan Runas – yang berusaha menyembunyikan keimanannya di sisi Raja Diqyanus, dan (3) sebagian yang lain memberikan arti wadi yang berada di sekitar gua. Menurut riwayat, tempat ditemukannya gua tersebut bernama Sahab yang terletak di Amman. Ketika itu, kerajaan Romawi membawahi Liga Decapolis yang berpusat di Philadelphia (kini dikenal sebagai Amman). Di mana raja yang memerintah saat itu bernama Diqyanus atau Decius, seorang penyembah berhala dan memusuhi agama Nasrani. Catatan sejarah juga mengabarkan, pada saat itu, banyak kekaisaran yang melaksanakan kebijakan teror secara meluas, penindasan dan tindakan sewenang-wenang terhadap mereka yang percaya kepada agama Kristen yang murni. Dalam sebuah surat yang ditulis oleh Pilinius (69 – 113 M), Gubernur Romawi, yang berada di Barat Laut Anatolia kepada Kaisar Trayanus, menghubungkan kisah ashabul kahfi dengan orang-orang Messiah (Kristen) yang dihukum karena menolak menyembah patung dari sang kaisar. Surat ini adalah salah satu dokumen terpenting yang berkaitan dengan penindasan yang menimpa umat Kristen pada masa awalnya. Berada dalam situasi seperti ini, maka pemuda ashabul kahfi menolak untuk tunduk kepada sistem nonagama dan menyembah kaisar sebagai Tuhan. Merekapun tidak menerima hal ini dan mengatakan, ” Dan Kami telah meneguhkan hati mereka d i waktu mereka berdiri lalu mereka berkata, ’Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalu demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran.’ Kaum kami ini telah menjadikan selain Dia sebagai Tuhan-tuhan (untuk disembah). Mengapa mereka tidak mengemukakan
alasan yang terang (tentang kepercayaan mereka). Siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang
15). yang mengada-adakan mengada-adakan kebohongan kebohongan terhadap Allah? (Al Kahfi: 14 – 15). Semua peneliti dan pengamat – termasuk kalangan Kristen – mengatakan mengatakan bahwa kejadian tersebut – termasuk terjadi pada masa kaisaran Diqyanus berkuasa, sekitar 250 Masehi. Decius bersama dengan Nero dikenal sebagai Kaisar Romawi yang sering menyiksa kaum Kristen. Pada masa pemerintahannya yang singkat mengesahkan sebuah hukum yang berisi paksaan terhadap semua orang yang berada di bawah kekuasaannya untuk melakukan pengorbanan terhadap Dewa-dewa Romawi. Bagi mereka yang tidak mematuhinya akan dibunuh. Dalam sumber-sumber Kristen hal ini dikatakan bahwa bagian besar dari umat Kristen menolak perilaku musyrik ini dan melarikan diri dari satu kota ke kota lain atau bersembunyi bersembunyi di tempat rahasia. Pemuda ashabul kahfi kemungkinan besar adalah salah satu kelompok diantara umat Kristen yang menolak perilaku ini. Dengan memperhatikan daerah di mana letak gua tempat persembunyian pemuda ashabul kahfi, terdapat beberapa pandapat yang berbeda. Dari beberapa argumen yang logis adalah pendapat yang mengatakan daerah tersebut adalah Ephesus dan Tarsus. Hampir semua sumber dari Kristen menunjukkan Ephesus merupakan tempat gua dimana pemuda beriman ini berlindung. Beberapa peneliti Muslim dan pengamat pengamat Alquran pun setuju dengan pendapat kaum Kristen tentang Ephesus. Ephesus. Sebagaimana dikenal luas, Ephesus diterima sebagai sebuah tempat suci bagi orang Kristen karena di kota tersebut terdapat sebuah rumah yang diyakini milik perawan Maria. Kemudian, berubah menjadi sebuah gereja. Jadi, sangatlah mungkin bahwa para penghuni gua pernah hidup disalah satu tempattempat suci tersebut. Beberapa sumber Kristen bahkan menegaskan bahwa tempatnya adalah disini. Sumber tertua yang berkaitan dengan hal ini adalah dari seorang pendeta Syria bernama James dari Saruc (lahir 452 M). Ahli sejarah terkemuka Gibbon telah banyak ba nyak mengutip dari penelitian James dalam bukunya,
The Decli Decli ne and and F all of the Roman Roman Empir e (Kemundur an dan run tuhn ya Kekais Kekaisaan aan
Romawi). Berdasarkan
buku ini, kaisar yang melakukan penyiksaan tujuh pemuda pemeluk agama
Kristen dan memaksa mereka untuk bersembunyi di dalam gua adalah Kaisar Decius. Decius berkuasa di kekaisaran Romawi antara 249 – 251 251 M dan masa pemerintahannya dikenal luas terhadap t erhadap penyiksaan yang dilakukan terhadap para pengikut Nabi Isa (Jesus). Menurut Gibbon nama dari tempat ini adalah Ephesus. Terletak di pantai Barat Anatolia. Kota ini adalah salah satu pelabuhan dan terbesar yang berada di wilayah kekaisaran Romawi. Saat ini reruntuhan kota ini dikenal sebagai ”Kota Antik Ephesus.”
Seorang arkeolog bernama Musa Baran menunjuk Ephesus sebagai tempat dimana sekelompok orang muda yang beriman ini hidup. Dalam bukunya yang berjudulEphesus beliau mengatakan, ”Di tahun 250 SM, tujuh orang pemuda yang hidup di Ephesus memilih untuk memeluk agama Kristen dan menolak menyembah berhala. Mencoba untuk mencari jalan keluar, sekelompok pemuda ini
menemukan sebuah gua yang berada di sebelah timur lereng gunung Pion. Tentara Romawi yang melihat ini membangun dinding di pintu gua tersebut. Beberapa pendapat yang lainnya menerangkan dengan terperinci bahwa tempat tersebut bukanlah Ephesus dan berusaha untuk membuktikan bahwa peristiwa tersebut terjadi di Tarsus. Tempat kedua yang diajukan sebagai tempat dinama penghuni gua pernah hidup adalah Tarsus.Ternyata memang benar terdapat sebuah gua yang mirip dengan gua yang disebutkan dalam Alquran yang terletak di sebuah gunung dikenal baik sebagai Encilus atau Bencilus yang terletak di barat laut Tarsus. Pendapat yang menyatakan bahwa Tarsus tempat yang tepat adalah pandangan dari banyak sejarawa muslim. At Tabari dalam bukunya, Tarikh Al Umam, menetapkan bahwa nama gunung dimana gua tersebut berada adalah Bencilus yang terletak t erletak di Tarsus. Ahli Tafsir Alquran lain bernama Muhammad Emin menyatakan bahwa nama gunung tersebut adalah Pencilus yang ada di Tarsus, kadang-kadang diucapkan dengan Encilus. Menurutnya, perbedaan huruf disebabkan perbedaan pengucapan huruf b atau hilangnya huruf dari kata aslinya. Hal ini disebut dengan historical word abrasion atau abrasi kata-kata sejarah. Fakhrudin Ar Razi, seorang ulama Alquran terkenal yang lain, menerangkan dalam penelitiannya bahwa meskipun meskipun tempat ini disebut disebut dengan Ephesus, maksud dasarnya untuk mengatakan Tarsus disini, disini, sebab Ephesus hanyalah nama lain dari Tarsus. Sebagai tambahan, dalam tafsir Al B aidlaw , An N as , Al Jalalain , At Ti by , dan komentar para aidlawi i asafi afi byan an ilmuwan/ ulama lainnya, tempat itu ditunjuk dengan Tarsus. Sehubungan dengan adanya pendapat yang mengatakan bahwa letak gua tersebut di daerah Ephesus, Turki, bukan di Buloqaa, Yordania, pemerintah Turki T urki untuk maksud yang sama mengadakan penggalian di situs Ephesus. Namun, hasil yang didapat malah menguatkan hasil penemuan gua di Buloqaa,Yordania, yang diakui secara resmi oleh pemerintah Turki. Di Ephesus tidak terdapat tempat peribadatan dan di sana juga tidak didapati pahatan tulisan Byzantium seperti seperti yang terdapat di Buloqaa. Buloqaa. Pendapat tersebut juga dikuatkan oleh penelitian yang dilakukan oleh Anui Dajjani, seorang doktor dari jawatan purbakala Yordania, pada tahun tahun 1962. Ada pula yang berpendapat bahwa kisah para pemuda ashaabul kahfi itu terjadi di Syiria.
Lokasi gua ashaabul kahfi *** Pada akhirnya, ketika terbangun dari tidur yang sangat panjang, mereka heran dan saling sal ing bertanya berapa lamakah lamakah kita tertidur? Kemudian, mereka mereka menjawab, ”Sehari atau beberapa hari saja.” Tetapi,
alangkah terkejutnya ketika salah seorang dari pemuda ashabul kahfi, Yamlikha, melihat keadaan sekeliling gua telah berganti dengan bangunan-bangunan yang megah tidak seperti apa yang telah mereka lihat sebelum bersembunyi di dalam gua. Dan para penduduk negeri itu sudah menjadi penduduk yang bertakwa kepada kepada Allah Swt. Dia juga merasa heran mengapa Raja Diqyanus tidak membunuh mereka yang mengagungagungkan Al Masih. Padahal dia mendengarnya sendiri. Thamlika yang berniat membeli makanan ke kota mengira mungkin aku masih belum tersadar dari tidurku atau kota ini bukan kota tempat tinggalku sebelumnya. Dia pun bertanya kepada salah seorang penduduk, dan dijawab bahwasanya ini adalah kota Ephesus. Pemilik kedai makanan terkejut ketika Yamlikha menyodorkan uang pembayaran karena mata uang tersebut bergambar Raja zalim Diqyanus yang telah berkuasa beberapa abad lalu. Sedangkan sekarang telah berganti raja yang beriman kepada Allah Swt. Akhirnya, Thamlika mengetahui bahwa dia dan teman-temannya telah tertidur tidak dalam waktu yang singkat, melainkan 309 tahun. Menurut riwayat, pintu gua ashaabul kahfi itu menghadap ke utara. Oleh sebab itu, cahaya matahari tidak dapat menembus ruang-ruang gelap di dalam gua. Sehingga orang yang ramai lalu lalang di sekitarnya tidak akan menduga bahwa mereka berada di dalamnya (Al Kahfi:17). setelah masyarakat mengetahui kisah para pemuda itu, tidak lama kemudian ashaabul kahfi pun meninggal dunia. Adapun kesahihan jumlah dan nama pemuda-pemuda itu i tu tidak diketahui secara pasti. Banyak perselisihan di dalamnya.
Diriwayatkan sesungguhnya sekelompok penduduk Najran sedang bersama rasulullah Saw. Beliau menceritakan kisah ashaabul kahfi. Sayyid – pengikut agama Nabi Ya’qub as– berkata, ”Jumlah mereka empat orang dan yang kelimanya anjing.” Kemudian, Aqib- seorang Nasthury- berkata, ”Jumlah mereka lima orang dan keenamnya anjing mereka. Sedangkan orang Islam mengatakan jumlah mereka tujuh orang kedelapannya anjing mereka. Allah Swt memastikan kebenaran jawaban orang-orang Islam. Hadits yang diriwayatkan oleh sayyidina Ali ra menguatkan keyakinan kaum muslim mengenai jumlah ashabul kahfi, tujuh orang pemuda. Mereka terbagi menjadi dua: tiga orang pertama adalah yang berada di sebelah kanan Raja Diqyanus (Yamlikha, Maxilina, dan Massilino), tiga orang kedua berada di sebelah kiri raja (Marnus, Deprinus, dan Sadznus), dan ditambah satu lagi yaitu penggembala yang melindungi mereka ketika melarikan diri ke dalam gua serta seekor anjing yang bernama Qit hmir. Ada yang mengatakan satu-satunya anjing yang masuk surga. Saat ini, telah diketahui bahwa diatas reruntuhan tua dan kuburan ini banyak didirikan bangunan religius. Penggalian yang dilakukan oleh Institut Arkeologi Austria (1926) mengungkapkan bahwa reruntuhan yang ditemukan di lereng Timur gunung Pion merupakan sebuah bangunan yang didirikan untuk kepentingan para penghuni gua di pertengahan abad ke-7 (selama masa kepemimpinan Theodosius II). Allah juga menyebutkan dalam firman- Nya, ”Ketika mereka berselisih tentang urusan mereka, maka mereka berkata, ’Dirikanlah sebuah bangunan di atas gua mereka, Tuhan mereka lebih mengetahui tentang mereka.’ Sedangkan orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata, ’Kami pasti akan mendirikan sebuah rumah ibadah di atasnya’” (Al Kah fi: 21). Cerita Versi Kristen
Dalam mitologi Kristen kisah ini dikenal dengan nama The Seven Sleepers. Menurut kisah itu, Maxalmena dikenal juga dengan nama Maximillan. Nama ini merupakan asal muasal sebutan modern untuk Max. Sedangkan Martinus (kawan Maxalmena) untuk nama modern Martin. Umat Katolik Italia menyebut nama Maxalmena dengan sebutan Massimilliano. Menurut umat Kristiani, kisah ini terjadi pada masa kekaisaran Raja Decius, sekitar tahun 250 Masehi. Tujuh orang pemuda dianiaya oleh Kaisar Decius karena dituduh memeluk agama Kristen. Mereka diberikan waktu untuk menggadaikan iman mereka. Kemudian, mereka membagikan harta mereka kepada fakir-miskin. Lalu, pergi ke gunung untuk berdoa dan tertidur. Ketika melihat bahwa sikap mereka terhadap agama kafir belum berubah, kaisar memerintahkan agar mulut gua itu disegel. Setelah puluhan tahun berlalu, pada masa pemerintahan Theodosius (379 – 395). Pemilik tanah memutuskan untuk membuka mulut gua yang disegel itu untuk dijadikan kandang sapinya. Dan alangkah terkejutnya, setelah berhasil dibuka, ia menemukan tujuh pemuda yang sedang tidur di dalamnya. Mereka terbangun. Mereka merasa barutidur satu hari saja. Salah seorang dari mereka kembali ke Efesus. Ia tercengang menyaksikan bangunan-bangunan dengan tanda-tanda salib di atasnya. Orang-orang yang ditemuinya pun tidak kalah tercengangnya ketika pemuda itu berusaha
menggunakan mata uang lama dari pemerintahan Decius. Uskup dipanggil untuk mewawancarai ketujuh pemuda itu. Mereka menceritakan kisah ajaib itu, lalu meninggal sambil memuji Allah. Sebuah hari peringatan dirayakan untuk ketujuh pemuda itu dan dinamai sebagai hari pesta Santo ”Maximianus, Malchus, Martinianus, Dionisius, Yoannes, Serapion, dan Konstantinus” setiap tanggal
27 Juli. Nama-nama lain dari ketujuh pemuda ini diberikan dalam sumber-sumber lain. Perayaan ini dihapuskan dan dianggap sebagai mitos setelah pembaruan liturgi Katolik Roma pada 1969. Namun, pesta di kalangan Ortodoks Timur tetap diperingati setiap 22 Oktober. Konklusi
Melihat dan memahami kandungan ayat 9 – 26 surat Al Kahfi dapat kita simpulkan bahwasanya pemuda ashaabul kahfi adalah pemuda-pemuda pilihan yang memiliki keistimewaan dari Allah Swt yang kita sebut dengan karomah karena teguhnya pendirian mereka dalam menjaga keimanan kepada sesuatu yang haqq. Sesungguhnyakisah yang telah terjadi beberapa abad silam tersebut dapat kita analogikan kepada situasi dan kondisi yang dialami umat Islam abad 21 ini. Memang sedikit agak berbeda dengan hal di atas. Tantangan tauhid di abad 21 lebih kompleks, tentunya. Era globalisasi yang dialami manusia modern menciptakan Tuhan-tuhan modern yang lebih canggih dan menggoda. Globalisasi dapat dipahami sebagai sebuah proses dimana orang-orang di seluruh dunia dipersatukan dalam sebuah komunitas tunggal, baik secara ekonomi, teknologi, sosial budaya, dan politik. Dalam globalisasi, batas-batas teritorial antarnegara memang masih ada, namun sudah tidak lagi signifikan untuk memisahkan koneksitas kehidupan yang ada di dalamnya. Jarak, ruang, dan waktu menjadi tidak lagi memisahkan komunikasi manusia-manusia di belahan bumi berbeda. Ini artinya, apa yang terjadi di satu belahan bumi dapat segera didengar, diketahui, bahkan mempengaruhi belahan bumi yang lain. Di satu sisi, dampak globalisasi memunculkan efek-efek positif. Komunikasi yang lebih cepat, hemat, dan efektif merupakan salah satu manfaatnya. Namun, di sisi lain, globalisasi juga menawarkan tantangan-tantangan yang justru dapat memutarbalikkan nilai-nilai tauhid dan religiusitas kaum beriman. Di sinilah peran kita sebagai generasi yang berintelektual dan meyakini Allah semata-mata dalam kehidupan sehari-hari agar mengarahkan kepada persatuan yang berlandaskan kepada Alquran dan hadits. Karena itu, sebaiknya kita mencari titik-titik persamaan bukan malah memperluas titik-titik perbedaan yang sangat kecil. Akhirnya, kita hanya dapat memohon kepada Allah Swt supaya kita selalu diberikan keikhlasan dalam berjuang memperjuangkan undang-undang-Nya untuk diaplikasikan di atas bumi-Nya. Amiin. *) mahasiswi International Islamic Call College, Tripoli, Libya. Referensi :
4.
As Syairozi, Nashiruddin. 1998. Tafsir Al Baidhawi. Juz III. Baerut: Darl Ihya al Turats al Araby. An Nasafi, Abu al-Barokaat. 1999. Tafsir An Nasafi. Juz II. Baerut: Darl Ibn Katsir. At Thabari, Ibnu Jarir. 2001. Tafsir Ath Thabari. Juz XV. Baerut: Darl Ihya al Turats al Araby. Jauhari. Jawahir fi At Tafsir Al Qur’an Al Karim. Juz IX. Baerut: Darl Fikr.
5.
‘Adhim, Sa’id Abdul. Qishoh Ash Haab Al Kahfi.
6.
Beberapa website internet
1. 2. 3.
-http://fshblogger.blogspot.com/2012/02/mungkinkah-kembali-ke-masa-lalu-atau.html Wednesday, February 8, 2012
Mungkinkah Kembali ke Masa Lalu Atau Menuju ke Masa Depan ? Mungkin pertanyaan itu pernah mengusik hati kita yang ingin sekali mengetahui tentang masa lalu yang sebenarnya ataupun masa depan yang masih misteri itu. Bahkan mungkin kita seringkali menonton acara televisi yang menyajikan berbagai cerita tentang orang yang bisa menjelajah waktu dengan mesin waktu baik ke masa lalu ataupun ke masa yang akan datang. Tetapi apakah semua itu benar-benar bisa kita lakukan ? bagaimana ilmu pengetahuan kita yang ada sekarang ini menjawabnya ? Pertanyaan pertama, apakah mungkin kita kembali ke masa lalu dengan suatu teknologi dan ilmu pengetahuan di masa yang akan datang ?. Dalam menjawab pertanyaan ini, ilmuwan fisika terbagi menjadi 3 pendapat, yaitu : 1. Pendapat pertama mengatakan hal itu tidak mungkin dilakukan, karena kita tidak mungkin merubah sejarah yang telah terjadi sampai saat ini. Waktu akan terus berjalan ke depan dan tidak pernah mundur kembali. 2. Pendapat kedua mengatakan bahwa hal itu bisa saja dilakukan dengan cara melewati gelombang waktu, walaupun sampai sekarang pun kita masih belum mengerti bagaimana caranya bisa menembus gelombang waktu di masa lalu itu. Tetapi, menurut pendapat ini kita sama sekali tidak dapat merubah sejarah. Apabila kita benar-benar bisa pergi ke m asa lalu, maka kita hanya bisa menyaksikan apa yang terjadi tetapi tidak dapat melakukan sesuatu pun untuk merubah keadaan tersebut. 3. Pendapat ketiga mengatakan bahwa hal itu bisa saja dilakukan dan kita pun dapat merubah sejarah itu. Tetapi mereka menambahkan bahwa sejarah yang berhasil kita rubah itu sama sekali tidak akan merubah sejarah yang telah terjadi pada dimensi kita sekarang ini, melainkan akan terjadi pada dimensi manusia yang lain. Jadi di dunia ini terdapat banyak sekali dimensi kehidupan manusia lainnya yang berbeda-beda. Pendapat ini mungkin menjadi inspirasi beberapa film fiksi ilmiah di televisi maupun film layar lebar.
Dari ketiga pendapat ini manakah yang lebih realistis ?. Mungkin yang paling mendekati kebenaran adalah pendapat pertama tentunya. Waktu yang telah Allah ciptakan ini tidaklah mungkin dapat berjalan mundur lagi, sebagaimana kiamat, ia tidak dapat ditunda-tunda lagi kedatangannya. Ditambah lagi, waktu bukanlah sesuatu yang konkrit, sehingga dalam mempelajari hakekatnya saja sudah tidak mungkin, apalagi melewati gelombangnya. Sampai saat ini tidak ada satu cabang ilmu pun yang dapat menjelaskan dengan baik dan konkrit bagaimana cara untuk bisa kembali ke masa lalu, apalagi menciptakan teknologi untuk menembus masa lalu itu. Walaupun kita tidaklah dapat menembus masa lalu, tetapi sebenarnya fenomena alam yang seringkali kita saksikan sebenarnya kebanyakan adalah masa lalu. Sebagai contoh adalah cahaya matahari yang kita lihat di pagi hari misalnya, sebenarnya adalah cahaya matahari yang berasal dari masa 8 menit sebelumnya. Bagaimana hal itu bisa terjadi ? cahaya matahari memiliki kecepatan 300.000 km/detik untuk menjalar, sedangkan jarak matahari dan bumi adalah sekitar 149 juta kilometer jauhnya, sehingga cahaya itu membutuhkan waktu sekitar 8 menit untuk sampai ke bumi kita ini, barulah kita mendapatkan informasinya. Andaikan matahari itu sekarang ini meledak, maka kita akan mengetahui informasi itu 8 menit setelah ledakan tersebut terjadi. Masih banyak lagi fenomena seperti itu di alam ini, apalagi bintang-bintang yang nampak di langit, yang jaraknya saja bisa sampai puluhan ribu bahkan jutaan tahun cahaya jauhnya dari bumi kita ini. Berarti sebenarnya yang kita lihat sekarang ini adalah masa lalu bintang-bintang itu, yang bisa jadi puluhan ribu atau jutaan tahun yang lalu. Sedangkan sekarang ini apakah bintang-bintang itu sebenarnya masih ada atau telah meledak akan sulit sekali kita ketahui, karena jauhnya jarak mereka dari bumi. Bintang yang paling dekat dengan matahari kita saja, yaitu alpha centauri berjarak 4,3 tahun cahaya jauhnya. Berarti bintang di alpha centauri yang kita saksikan saat ini sebenarnya adalah keadaan bintang itu ketika 4 ,3 tahun yang lalu. Begitulah kira-kira hakekat fenomena masa lalu yang dapat kita pahami dari sisi ilmu pengetahuan saat ini. Sehingga sampai saat ini kita tidak akan pernah lepas dari fenomena masa lalu itu, bahkan kita selalu akan menjalaninya. Sekarang bagaimana dengan pertanyaan kedua, mungkinkah kita menuju ke masa depan ?. Bagaimana caranya agar kita dapat melintasi waktu untuk pergi ke masa depan ? Dari beberapa kisah yang telah kami paparkan sebelumnya telah diceritakan tentang beberapa kisah nyata yang terjadi di masa lalu yang dikabarkan Al Qur’an dan hadits tentang orang -orang yang pergi ke masa depannya. Kisah Ashabul Kahfi yang melintasi waktu sampai 309 tahun ke masa depan, Uzair yang dibangkitkan kembali 100 tahun dari masa hidupnya begitu pula dengan Nabi Isa AS yang telah diangkat ke langit dan akan kembali ke bumi di masa depan, padahal sampai saat ini beliau telah diangkat sekitar 2000 tahun yang lalu. Dari beberapa hadits Nabi pun pernah ada yang menunjukkan bahwa Rasulullah SAW pernah mengalaminya. Dalam suatu hadits disebutkan bahwa pada suatu hari Nabi berkata kepada Bilal RA, “ Aku masuk surga, maka terdengar olehku suara gesekan sandalmu di hadapanku di dalam surga itu.Maka dari itu, beritahukan aku, amal apakah yang paling kamu harapkan yang telah kamu lakukan dalam Islam ? Bilal berkata,”Tidak ada amalan yang telah aku lakukan dalam Islam, yang lebih aku harapkan manfaatnya, selain bersuci dengan sempurna, baik siang maupun malam, lalu aku shalat dengan wudlu itu sebanyak- banyaknya yang telah ditetapkan Allah untukku.” Hadits di atas adalah pembicaran langsung antara Nabi dengan Bilal, berarti pada saat itu Bilal masih berada di dunia ini, tetapi ternyata Nabi telah mendengar suara sandalnya ketika beliau
memasuki surga, bagaimana mungkin ?. Berarti pastilah Rasulullah saat itu diperdengarkan oleh Allah suatu dimensi masa depan ketika Bilal telah masuk ke dalam surga, sebagai mukjizat atas beliau. Dalam Shahih Bukhari dan Muslim ada suatu riwayat dari Abu Hurairah RA, dia berkata Rasulullah SAW pernah bersabda, ”Aku melihat Amr bin Amir bin Luhay Al Khuza’i (Ibnu Qam’ah bin Khandaq saudara Bani Ka’ab) sedang menyeret punggungnya (berjalan terlentang) di dalam neraka.” Dalam Shahih Bukhari dan Muslim pula ada suatu riwayat dari Imran bin Hushain RA, dia berkata Rasulullah SAW pernah bersabda, Aku pernah memeriksa surga, maka kulihat kebanyakan penghuninya adalah orang-orang fakir. Dan pernah pula aku memeriksa neraka, maka kulihat kebanyakan kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita.” Bagaimana mungkin Rasulullah SAW melihat berbagai siksaan atas orang-orang yang masuk neraka tersebut, padahal saat itu masih belum terjadi hari penghisaban seluruh amal perbuatan ?. Hal ini bisa saja terjadi ketika saat itu Allah memperlihatkan kepada beliau tentang dimensi masa depan ketika orang-orang yang durhaka itu telah disiksa di dalam neraka. Selain itu, Rasulullah SAW banyak sekali mengeluarkan hadits tentang kejadian-kejadian di masa depan, seperti kejadian yang akan menimpa sahabat-sahabat beliau sepeninggalnya, kemunculan Dajjal, Imam Mahdi, Ya’juj Ma’juj, Nabi Isa AS dan banyak lagi. Mungkin sebagian besar b erita-berita itu disampaikan oleh Allah melalui Jibril, tetapi tidak menutup kemungkinan kejadian-kejadian itu dialami beliau melalui mimpi sehingga seakan-akan beliau menyaksikan langsung kejadian di dimensi masa depan itu. Salah satu hadits itu adalah peristiwa di akhir zaman tentang kehancuran Ka’bah. Imam Ahmad meriwayatkan dari Abdullah bin Amr bin Ash R A, dia berkata, Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “ Ka’bah ini akan dirobohkan oleh Dzussuwaiqatain (Sang pemilik dua betis yang kecil) dari Habasyah. Dia merampas perhiasannya, dan melepas kiswahnya. Aku seakan-akan melihatnya, orangnya kecil botak dengan tulang- tulang persendian bengkok sedang menghantam Ka’bah dengan sekop dan kapaknya.” Walaupun Rasulullah tidak langsung pergi menuju ke masa depan, tetapi penampakan masa depan di hadapan beliau telah sering sekali ditampakkan oleh Allah untuknya sebagai mukjizat dan kabar untuk generasi selanjutnya. Bagaimana dengan komentar pembaca?
1.
fisikaFebruary 10, 2012 at 3:54 PM
teori relativitas...menyatakan setiap orang punya pengukuran fisisnya sendiri(waktu,panjanf,massa energi dst)tapi hukum fisikanya sama...1 detik buat pengamat A bukan satu detik buat pengamat B andaikan mereka bergerak relatif satu samalain..jika kita bergerak menjauhi peristiwa yang terjadi 1 detik hasil perhitungan kita lebih dari 1 detik bergantung seberapa cepat kita bergerak jadi seolah-olah kita lompat ke massa depan..,yang digaris bawahi adalah dia selalu mendapatkan arah waktu yang selalu maju...(fisika membuka rahasi alam )... Reply 2. Fadil RizkiFebruary 27, 2013 at 5:57 PM
sungguh kalau saya bisa kembali saya ingin memperbaiki kesalahan dan kekonyolan yang saya perbuat
ke
masa
lalu
Reply
-Monday, February 6, 2012
Kisah Orang-Orang yang Menembus Batas Ruang dan Waktu di Dalam Al Qur’an (Bagian 1) Sebelum kita bahas lebih lanjut mengenai kisah orang-orang tersebut, maka marilah kita samakan dulu tentang persepsi “menembus batas ruang dan waktu”. Pengertiannya yang saya maksudkan bisa termasuk di salah satu poin berikut ini :
Orang yang bisa melewati waktu dan ruang (tempat) yang tidak bisa dilewati oleh manusia biasa di zamannya. 1.
Orang yang mampu bergerak dengan kecepatan yang tidak bisa dilakukan oleh manusia lain di zamannya sehingga jarak yang jauh terasa singkat, waktu pun terasa lebih lambat baginya dibandingkan manusia lainnya. 2.
Orang yang berada di tempat (ruang) yang mana waktu di sana berjalan lebih lambat daripada waktu yang dijalani manusia di muka bumi sehingga di sana ia menjadi awet muda. 3.
1. Nabi Adam As
Kita semua pasti sering mendengar kisah tentang Nabi Adam As, nenek moyang seluruh manusia. Al Qur’an telah banyak sekali mengabarkan kepada kita tentang penciptaannya bahkan sampai kehidupannya sejak di dalam surga sampai tinggal di muka bumi. Ada baiknya, kisah ini kita mulai sejak penciptaannya terlebih dahulu agar lebih runut dan jelas. Kisah ini menurut sebagian besar para ulama terjadi di langit dan bermula ketika Allah berfirman kepada malaikat-Nya : Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat : " Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi " . Mereka (para malaikat) berkata : " mengapa Engkau hendak menjadikan ( khalifah ) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah , padahal kami senantiasa bertasbih dan memuji Engkau dan mensucikan Engkau ? " Tuhan berfirman : " Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui ". (Surat Al Baqarah ayat 30) Ayat tersebut di atas menunjukkan dialog yang terjadi antara Allah dengan para malaikat tentang akan diciptakannya seorang khalifah (pemimpin) di muka bumi oleh Allah. Kekhawatiran malaikat akan terjadinya kerusakan di muka bumi oleh orang yang akan diciptakan Allah itu sangatlah beralasan, karena mereka telah menyaksikan sendiri kerusakan yang dilakukan oleh bangsa jin sebelum itu (1000 tahun sebelum penciptaan Adam As menurut pendapat Ibnu Umar). Allah yang Maha Mengetahui segala sesuatu lebih mengetahui hakekat penciptaan itu daripada para malaikat, karena ia akan memilih diantara manusia untuk menjadi para Nabi dan Rasul, orang-orang shaleh dan para syuhada yang menjadi kekasih-kekasih-Nya.
Selanjutnya Allah berfirman dalam surat Shaad ayat 71- 72 : ( Ingatlah ) Ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat : "Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah" . Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya ruh (ciptaan) Ku ; maka hendaklah kamu tersungkur dengan sujud kepadanya. Dan juga di surat Al Baqarah ayat 31-38 disebutkan bahwa : Dan dia mengajarkan kepada Adam nama - nama ( benda - benda ) seluruhnya kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman : " Sebutkanlah kepada - Ku nama benda benda itu jika kamu memang orang - orang yang benar ! " Mereka menjawab : " Maha Suci Engkau , tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami ; sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana " . Allah berfirman : " Hai Adam , beritahukanlah kepada mereka nama - nama benda ini " . Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama - nama benda itu , Allah berfirman : " bukankah sudah Ku - katakan kepadamu , bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan ? " . Dan ( ingatlah ) ketika Kami berfirman kepada para malaikat : " Sujudlah kamu kepada Adam , " maka sujudlah mereka kecuali Iblis ; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang - orang yang kafir . Dan Kami berfirman : " Hai Adam , diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini , dan makanlah makanan - makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai , dan janganlah kamu dekati pohon ini , yang menyebabkan kamu termasuk orang - orang yang zalim " Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman : " Turunlah kamu ! Sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain , dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi , dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan " . Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya , maka Allahmenerima taubatnya . Sesungguhnya Allah maha penerima taubat lagi Maha Penyayang . Kami berfirman : " Turunlah kamu dari surga itu ! Kemudian jika datang petunjuk - Ku kepadamu , maka barang siapa yang mengikuti petunjuk - Ku , niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka , dan tidak ( pula ) mereka bersedih hati " . Nenek moyang manusia, Adam As diciptakan-Nya dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk seperti yang terdapat di dalam Surat Al Hijr ayat 26. Tanah ini tentunya diambil dari muka bumi karena Allah berkehendak menempatkan manusia di sana sebagai khalifah. Allah telah memuliakan Nabi Adam As dengan membentuknya dengan kedua tangannya sendiri dan mengajarkannya nama-nama semua benda ciptaan-Nya. Karena kemuliannya itulah maka Allah memerintahkan para malaikat untuk bersujud kapadanya sebagai tanda penghormatan ketinggian derajatnya di sisi Allah. Semua malaikat bersujud, kecuali Iblis yaitu salah seorang dari golongan jin yang ketika itu ikut berkumpul bersama para malaikat dan ia termasuk orang yang dikutuk Allah sampai hari kiamat.
Adam bersama istrinya diberikan surga di langit oleh Allah dan boleh menikmati semua fasilitas yang ada di dalamnya, kecuali mendekati sebuah pohon. Setelah beberapa saat mereka berdua berada disana, datanglah syaitan (Iblis) membujuk mereka untuk memakan buah pohon terlarang tadi. Karena kelalaian mereka pada perintah Allah, maka mereka pun tergoda pada bujuk dan rayu syaitan sehingga memakan buah pohon tersebut. Akhirnya Allah mengeluarkan mereka dari surga dan menurunkannya ke bumi. Tetapi, berbeda dengan Iblis yang tidak mau bertaubat, Nabi Adam setelah itu langsung bertaubat memohon ampunan pada Allah atas kesalahannya itu. Kemudian Allah pun mengampuninya, tetapi kesalahan tetap ada sanksinya, sehingga mereka berdua tetap harus turun ke bumi. Para ulama mengatakan bahwa penciptaan Adam As dilakukan pada hari jum’at berdasarkan hadits Nabi SAW yang berasal dari Imam Muslim dari Abu Hurairah Ra bahwa “ Sebaik -baik hari yang didalamnya matahari terbit adalah hari jumat. Karena pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu pula ia dimasukkan ke surga, dan pada hari itu pula ia dikeluarkan darinya.” Selanjutnya ulama besar Ibnu Jarir yang dikutip dari buku “Kisah-kisah Para Nabi” karya Ibnu Katsir mengatakan “ Sebagaimana diketahui bersama bahwa Adam diciptakan pada akhir waktu hari Jum’at. Dua jam di sana (di langit) sama dengan delapan puluh tiga tahun empat bulan menurut pehitungan waktu di dunia. Pertama ia terbentuk dari tanah liat sebelum kemudian ditiupkan ruh ke dalamnya selama 40 tahun (menurut waktu di dunia), sedangkan ia sendiri tinggal di surga sebelum diturunkan darinya selama 43 tahun 4 bulan (menurut waktu di dunia)”. Menurut pendapat Ibnu Jarir di atas dalam menafsirkan hadits dari Imam Muslim tersebut mengatakan bahwa Nabi Adam tinggal di langit hanya 83 tahun 4 bulan atau setara dengan 2 jam waktu perhitungan di dunia berdasarkan Surat Al Hajj ayat 47 yang telah kami sebutkan pada bab II sebelumnya yaitu 1 hari di langit sama seperti 1000 tahun waktu perhitungan di Bumi. Ia mengatakan pula bahwa setelah Allah membentuk sempurna tubuh Adam, maka Ia masih membiarkan dulu tubuhnya tanpa diberi ruh selama 40 tahun perhitungan di dunia atau kurang dari 1 jam di langit. Setelah waktu itu berlalu, kemudian Allah meniupkan ruh-Nya kepadanya dan memerintahkan para malaikat untuk bersujud. Ini berarti Adam As belum ditiupkan ruh selama 40 tahun, setelah itu baru ditiupkan ruh kepadanya dan dia hidup di surga selama 43 tahun 4 bulan menggenapi waktu 2 jamnya ketika ia berada di langit. Pendapat yang dikemukakan di atas adalah pendapat Ibnu Jarir, sedangkan ulama lain ada yang mengatakan bahwa Nabi Adam As dan Hawa berada di surga selama 100 tahun menurut perhitungan waktu di dunia, wallahu’alam. Masalah berapa lamanya mereka di surga tidaklah perlu kita perdebatkan, yang penting kita tahu bahwa surga mereka berada di langit menurut pendapat jumhur ulama. Nabi Adam telah berada di langit Allah dengan waktu yang berbeda menurut waktu perhitungan di dunia. Ia telah menembus batas ruang dan waktu yang berbeda, langit yang menghitung dengan waktu yang sangat lambat dengan bumi yang menghitung waktu dengan sangat cepat. Tentunya yang pernah merasakan hal itu hanyalah Nabi Adam As dan istrinya sendiri yaitu Hawa sedangkan keturunannya belum ada yang pernah merasakannya, kecuali Nabi Isa AS dan Rasulullah Muhammad SAW yang akan kami ceritakan kisahnya nanti InsyaAllah. Adam dan Hawa yang seharusnya telah berumur 83 tahun 4 bulan atau 100 tahun jika berada di dunia, ternyata hanya berumur sekitar dua jam atau lebih saja di langit jika kita merujuk pada 2 pendapat ulama di atas. Hal itu dikarenakan langit memiliki dimensi waktu yang berbeda dengan
dimensi waktu di dunia ini. Oleh sebab itulah Nabi Adam masih tetap m uda seperti usia awal pertama kali ditiupkan ruh kepadanya pada saat ia diturunkan ke muka bumi ini. Hal itu jelas sekali bagi kita karena apalah artinya 2 jam atau lebih itu bagi tubuh kita ? kita tidak a kan merasa kulit kita bertambah keriput atau mata mulai merabun bukan ?. Itulah kuasa Allah, jika Ia berkehendak kepada sesuatu maka cukup mengatakan “Jadilah” maka terjadilah. Menurut Teori Relativitas Einstein, perbedaan waktu yang terjadi hanya bisa dilakukan dengan 2 cara yaitu bergerak dengan kecepatan sangat tinggi dan tinggal di tempat yang memiliki medan gravitasi yang besar. Langit dengan dimensi waktu dan ruang yang penuh dengan rahasia-Nya, sampai saat ini kita tidak memiliki ilmu apapun yang bisa menjangkaunya. Jadi bagaimana Allah bisa membuat waktu di langit yang berbeda dengan yang ada di bumi itu hanya Allah yang mengetahuinya. Semua itu tidak dapat kita pastikan 100% karena itu adalah ilmu-Nya dan ilmu manusia yang hanya sedikit ini belum bisa menggapai ilmu-Nya yang sangat luas itu. Sambungannya di kisah “Ashabul Kahfi” ya. Baca selanjutnya….. Posted by Sandy Hermawan at 10:14 PM
-Monday, February 6, 2012
Kisah Orang-Orang yang Menembus Batas Ruang dan Waktu di Dalam Al Qur’an (Bagian 3) 3. Nabi Sulaiman bin Daud As
Kisah Nabi Sulaiman sudah sangat dikenal baik oleh kaum muslimin, yahudi maupun nasrani. Beliau terkenal karena memiliki berbagai macam mukjizat yang diberikan oleh Allah SWT kepadanya. Diantara mukjizat itu ialah ia seorang raja yang memiliki kerajaan terindah yang tidak akan dimiliki oleh seorang raja manapun di belahan bumi ini dari dulu sampai hari kiamat. Ia juga memiliki kemampuan untuk berbicara dan mengerti bahasa para binatang, walaupun sekecil semut sekalipun. Dalam hadits riwayat dari Sofyan Ats-Tsauri ia berkata,”Sampai kepadaku berita bahwa penguasa dunia itu ada 4 orang, yang dua orang mukmin dan 2 orang kafir. Mereka itu adalah Nabi Sulaiman, Zulqarnain, Namrud dan Bukhtanashar.” Nabi Sulaiman sudah dikenal di antara kaum muslimin, yaitu Nabi dan Rasul –Nya yang hidup sekitar 3000 tahun yang lalu di negeri Palestina. Sedangkan Zulkarnain, kisahnya dapat kita lihat di surat Al Kahfi, dia adalah raja yang shaleh yang memiliki kerajaan di timut dan barat dan dia pulalah yang membangun tembok pemisah dengan bangsa Ya’juj dan Ma’juj. Raja Namrud, se bagaimana kita ketahui, ia adalah raja yang mendebat Nabi Ibrahim As sepeti yang dikisahkan di surat Al Baqarah ayat 258 dan dia pula yang membakarnya. Ia adalah raja yang berasal dari Babilonia, seorang raja yang perkasa, pemburu ulung namun bertindak sewenang-wenang dalam masa yang cukup panjang yaitu 400 tahun. Sedangkan Bukhtanashar (mungkin juga dia adalah Sargon II dari bangsa Asyiria, Babilonia) adalah seorang raja kafir setelah Nabi Sulaiman As. Ia juga yang menghancurkan kaum Bani Israel, membunuh sebagian besar lakilakinya serta menawan wanita dan anak-anak mereka serta menghancurkan Baitul Maqdis. Menurut Ibnu Katsir, pada saat itu Bani Israel tenggelam dalam kemaksiatan, sedangkan Nabi mereka saat itu ialah Armia bin Hilqiya As.
Nabi Sulaiman adalah berasal dari kaum Bani Israel, yaitu keturunan dari Nabi Allah Daud As. Ia adalah seorang raja yang arif dan bijaksana bahkan semenjak ia masih belum menjadi seorang raja. Dengan bimbingan dari Allah ia memiliki ilmu untuk menyelesaikan berbagai macam masalah yang ia dan masyarakatnya hadapi. Hal ini telah Allah terangkan di S urat Al Anbiya’ ayat 78-79, “Dan ( ingatlah kisah ) Daud dan Sulaiman, di waktu keduanya memberikan keputusan mengenai tanaman, karena tanaman itu dirusak oleh kambing - kambing kepunyaan kaumnya. Dan adalah Kami menyaksikan keputusan yang diberikan oleh mereka itu. Maka kami telah memberikan pengertian kepada Sulaiman tentang hukum ( yang lebih tepat ) ; dan kepada masing - masing mereka telah Kami berikan hikmah dan ilmu dan telah kami tundukkan gunung - gunung dan burung - burung , semua bertasbih bersama Daud . Dan Kamilah yang melakukannya”. Syuraih Al Qadhi dan ulama salaf (terdahulu) lainnya menyebutkan bahwa di antara kaum tersebut ada beberapa orang yang mempunyai kebun anggur, lalu anggurnya itu dirusak oleh kambing orang lain. Kambing-kambing itu digembalakan pada malam hari, sehingga akhirnya memakan tanamannya secara keseluruhan. Kemudian mereka mengadu kepada Daud As, maka Daud memutuskan agar pemilik kambing-kambing itu membayar ganti rugi senilai tanaman yang dimakan tersebut. Setelah itu mereka datang kepada Nabi Sulaiman As, maka ia pun bertanya, “ Apa keputusan yang ditetapkan Nabi Allah kepada kali an ?” Mereka menjawab, “ Begini dan begitu.” L ebih lanjut Nabi Sulaiman berkata,” Jika aku memutuskan, maka aku akan menetapkan agar pemilik kambing itu menyerahkan kambing kepada pemilik pohon anggur tersebut untuk kemudian dimanfaatkan dan menghasilkan keuntungan, dan selanjutnya para pemilik kambing itu memperbaiki pohon-pohon anggur yang dimakan kambingnya dan mengembalikan kepada pemiliknya seperti sedia kala. Kemudian setelah itu baru kambing-kambingnya diserahkan kepadanya kembali. Lalu Nabi Daud As mendengar hal tersebut dan kemudian menetapkan hukum itu. Hal yang hampir sama dengan peristiwa di atas juga dapat kita jumpai pada kitab Shahihain (Bukhari dan Muslim) dari dari Abu Hurairah RA, ia bercerita, Rasulullah SAW bersabda,” Ada 2 orang wanita yang masing-masing membawa seorang anak laki-lakinya, tiba-tiba ada seekor serigala yang menerkam salah seorang anak. Maka kedua wanita itu pun bertengkar memperebutkan anak yang masih ada (tidak diterkam serigala). Lalu wanita yang lebih tua berkata, “Anakmu yang dibawa lari serigala itu.” Dan yang lainnya berkata,”Bukan, tetapi anakmulah yang dibawa lari o leh serigala tadi.” Kemudian keduanya mengadu kepada Nabi Daud As, lalu Nabi Daud menetapkan bahwa anak yang masih hidup itu milik wanita yang lebih tua. Setelah itu, keduanya pergi menemui Nabi Sulaiman As, lalu ia berkata, “ Berikanlah aku pisau untuk aku bagi dengan pembagian masing-masing dari kalian setengah.” Maka yang termuda berkata,”Semoga Allah memberikan rahmat kepadamu, ia itu adalah anaknya (wanita yang lebih tua). “Maka ia pun menetapkapkan anak itu baginya” (maksudnya adalah wanita yang lebih muda, karena seorang ibu pastilah tidak ingin melihat anaknya mati dipotong, ia lebih memilih anaknya diserahkan kepada wanita yang lebih tua). Ia juga memiliki tentara yang sangat banyak yang tidak mungkin ditandindingi oleh raja manapun di dunia ini. Sebagaimana yang Allah firmankan di dalam surat An Naml ayat 17 “Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib ( dalam barisan ).” Tentaranya bukanlah sekedar ma nusia saja, tetapi bahkan dari golongan jin dan burung-burung. Jin dan manusia berjalan bersamanya sedangkan burung-burung terbang di atasnya seraya menaungi mereka dengan sayap-sayapnya dari terik matahari. Pernah di dalam suatu perjalanan, Nabi Sulaiman dan pasukannya ini sampai di lembah semut. Karena jumlah pasukan ini banyak sekali, maka salah seorang semut itu berkata kepada kaumnya “ Hai semut-semut sekalian, masuklah kalian ke dalam sarang kalian agar kalian tidak terinjak oleh
Sulaiman dan bala tentaranya, sedang mereka tidak menyadarinya.” Maka Nabi Sulaiman tersenyum dengan tertawa karena mendengarperkataan semut itu, lalu beliau berdoa : " Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai ; dan masukkanlah aku dengan rahmat - Mu ke dalam golongan hamba - hamba - Mu yang saleh " . Selain semua keistimewaan itu, masih ada lagi yang lainnya yaitu ia mampu menundukkan syeitan-syeitan atas kehendak Allah. “Dan (Kami tundukkan pula kepadanya) syetan-syetan semuanya ahli bangunan dan penyelam, dan syetan yang lain yang terikat dalam belenggu.” (Surat Shad ayat 37 dan 38). Syetan – syetan ini Allah tundukkan padanya agar Nabi Sulaiman dapat mendirikan istanaistana yang megah dan mengeluarkan berbagai macam mutiara yang sangat indah dari laut. Keistimewaan ini hanya diberikan kepada Nabi Sulaiman saja dan tidak diberikan kepada manusia lainnya. Dalam hal ini, beliau mampu memerintahkan kepada syetan-syetan itu berbagai macam pekerjaan, jika mereka menolaknya, maka beliau mampu pula menghukumnya atas perintah Allah. Jadi di sini Nabi Sulaiman bukanlah meminta tolong kepada syetan melainkan memiliki kemampuan untuk memerintah mereka tanpa ada konsekwensi timbal balik. Sebagaimana raja-raja, Nabi Sulaiman juga memiliki kuda-kuda yang jinak dan sangat indah. Kuda-kuda ini pada suatu hari didatangkan kepadanya. “( Ingatlah ) ketika dipertunjukkan kepadanya kuda - kuda yang tenang di waktu berhenti dan cepat waktu berlari pada waktu sore , Maka ia berkata : " Sesungguhnya aku menyukai kesenangan terhadap barang yang baik ( kuda ) sehingga aku lalai mengingat kepada Tuhanku sampai kuda itu tertutup dari pandangan ". ( Ia berkata ) : " Bawalah kuda - kuda itu kembali kepadaku " . Lalu ia memotong kaki dan leher kuda itu”. (Surat Shad ayat 31 -33). Menurut para ulama ahli tafsir, kuda-kuda yang indah dan jinak i tu ternyata sempat membuat Nabi Sulaiman terlambat shalat Ashar dan mengakhirkan waktunya. Karena sebab itulah maka beliau kemudian memanggil kuda-kuda tadi lalu menyembelih leher dan kakinya. Menurut ulama yang l ain, Nabi Sulaiman tidak menyembelih kuda tersebut, hanya mengusap-usap leher dan kakinya saja. Bagi seorang Nabi, keridloan Allah adalah yang utama, karena itulah beliau meninggalkan kuda-kuda tersebut agar selalu bisa mengingat-Nya. Ternyata Allah menggantikan kuda itu dengan yang lebih baik untuk Nabi Sulaiman, yaitu angin. “Kemudian Kami tundukkan kepadanya angin yang berhembus dengan baik menurut ke mana saja yang dikehendakinya “. (Surat Shad ayat 36). “Dan Kami ( tundukkan ) angin bagi Sulaiman , yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanan di waktu sore sama dengan perjalanan sebula n ( pula )…. “(Surat Saba’ ayat 12). Ibnu Katsir dalam kitabnya “Kisah-Kisah Para Nabi (Qishash Al Anbiya’ ) mengatakan bahwa Allah memberikan kepada Nabi Sulaiman angin yang mempunyai kecepatan paling tinggi dan kekuatan yang sangat besar. Selain itu, Nabi Sulaiman juga mempunyai karpet permadani yang di dalamnya terdapat berbagai macam kayu. Dengan kayu itu ia leluasa mengambil apa saja yang ia butuhkan dan membuat tempat tinggal, benteng-benteng dan kemah. Selain itu juga terdapat berbagai kenikmatan yang menyenangkan. Dalam cerita yang lain juga disebutkan bahwa dengan permadani itu ia dapat membawa pasukannya untuk berperang melawan musuh di negeri lainnya. Jika ia ingin lebih kencang lagi, maka ia hanya menyuruh angin tersebut untuk lebih cepat lag i menerbangkannya. Dalam suatu perjalanan dari Baitul Maqdis menuju Ishtikhar yang jarak perjalanannya biasa ditempuh dalam 1 bulan, maka oleh angin itu ia diterbangkan pada permulaan siang, lalu ia menetap di sana pada akhir siang. Dan kemudian ia kembali lagi ke Baitul Maqdis pada akhir siang hari. Ulama
lainnya, Hasan Basri mengatakan bahwa Nabi Sulaiman bertolak dari Damaskus di Syiria dan kemudian singgah di Ishtikhar, lalu makan di sana dan selanjutnya ia kembali darinya dan menginap di Kabul, Afganistan yang jarak antara Damaskus dengan Ishtikhar itu sama dengan perjalanan 1 bulan, sedangkan Ishtikhar dan Kabul itu sama dengan perjalanan 1 bulan juga. Ibnu Katsir menjelaskan tentang Surat Saba ayat 12 di atas adalah bahwa apabila Nabi Sulaiman mengadakan perjalanan dari pagi sampai tengah hari, maka jarak yang ditempuhnya sama dengan jarak perjalanan unta yang cepat dalam 1 bulan. Demikian halnya jika ia mengadakan perjalanan dari tengah hari sampai sore hari, maka kecepatannya sama dengan perjalanan 1 bulan. Perjalanan unta selama 1 bulan kira-kira menempuh jarak kurang lebih 2000 km, tetapi ini bisa dilakukan oleh Nabi Sulaiman atas pertolongan Allah melalui perantara angin hanya setengah hari perjalanan saja. Di saat itu tidak ada teknologi pesawat terbang seperti sekarang ini, tetapi Nabi Sulaiman mampu terbang seperti mengendarai pesawat terbang zaman sekarang. Menurut perkiraan kami angin tersebut dapat berhembus dengan kecepatan kurang lebih 100 m/detik atau 360 km/jam atau bahkan mungkin bisa lebih cepat dari itu, wallahu’alam. Sebagai perbandingan, angin taufan tornado yang dingin dapat bergerak dengan kecepatan sampai 800 km/jam sehingga dapat mengangkat rumah sekalipun. Saat ini manusia telah mencapai taraf teknologi yang cukup tinggi, k ita juga memanfaatkan angin untuk bisa terbang di udara dengan pesawat terbang, contohnya pesawat jet yang dapat menyemburkan angin sampai kecepatan 300 km/jam pada ketinggian 10.000 meter. Bahkan sekarang ini, manusia sudah mampu membuat pesawat tempur dengan kecepatan yang lebih besar beberapa kali lipat daripada kecepatan bunyi (340 m/detik). Dengan demikian itu, tentunya mukjizat Nabi Sulaiman ini sangatlah bisa menjangkau alam pikiran kita. Nabi Sulaiman saat itu telah melewati batas ruang dan waktu yang tidak dapat dilakukan oleh orang-orang lain di zamannya. Jarak yang jauh akan terasa singkat, waktu pun menjadi lambat baginya. Itulah salah satu mukjizat yang diberikan oleh Allah kepada Nabi-Nya sebagai pertanda untuk seluruh manusia di zamannya. Baca selanjutnya di Perdana Menteri Nabi Sulaiman oke? Posted by Sandy Hermawan at 10:30 PM
-Monday, February 6, 2012
Kisah Orang-Orang yang Menembus Batas Ruang dan Waktu di Dalam Al Qur’an (Bagian 4) 4. Perdana Menteri Nabi Sulaiman As.
Kisah Nabi Sulaiman dan Ratu Saba’ telah terkenal dan seringkali diceritakan orangtua atau guru-guru TK kepada anak-anaknya. Kisah ini terpampang dengan sangat jelas di surat A n Naml mulai ayat 20 sampai 44. Kisah ini bermula ketika Nabi Sulaiman yang memiliki kerajaan yang besar di daerah Palestina dekat Masjidil Aqsa sekarang sedang mengadakan rapat dengan perwakilan dari seluruh pasukannya, mulai dari hewan-hewan, manusia dan juga bangsa jin yang ditundukkan oleh Allah untuknya. Kemudian ia berkata seperti yang termaktub di dalam Surat An Naml ayat 20-21 :
" Mengapa Aku tidak melihat Hud - hud , apakah dia termasuk yang tidak hadir ? Sungguh Aku benar - benar akan mengazabnya dengan azab yang keras , atau kusembelih dia kecuali jika dia datang kepadaku dengan alasan yang terang ". Selanjutnya terjadilah dialog antara Hud – hud dengannya seperti yang terdapat pada ayatayat selanjutnya : Maka tidak lama kemudian ( datanglah Hud - hud ) , lalu ia berkata : " Aku telah mengetahui sesuatu yang kamu belum mengetahuinya ; dan kubawa kepadamu dari negeri Saba suatu berita penting yang diyakini . Sesungguhnya aku menjumpai seorang wanita yang memerintah mereka , dan dia dianugerahi segala sesuatu serta mempunyai singgasana yang besar . Aku mendapati dia dan kaumnya menyembah matahari , selain Allah ; dan syaitan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan - perbuatan mereka lalu menghalangi mereka dari jalan ( Allah ) , sehingga mereka tidak dapat petunjuk . Agar mereka tidak menyembah Allah yang mengeluarkan apa yang terpendam di langit dan di bumi dan yang mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan . Allah , tiada Tuhan yang disembah kecuali Dia , Tuhan yang mempunyai arasy yang besar . Burung Hud-hud akhirnya menjelaskan kepada Nabi Sulaiman bahwa keterlambatannya datang pada rapat itu disebabkan oleh karena ia masih mengamati sebuah negeri yang cukup makmur di daerah Arab Selatan yang bernama negeri Saba’ yaitu daerah Yaman sekarang. Negeri itu diperintah oleh seorang ratu, yang bernama Balqis menurut cerita yang masyhur. Menurut ahli sejarah, tidak dijumpai seorang ratu bernama Balqis yang memerintah negeri Saba’ di zaman dahulu, sehingga mereka mengambil kesimpulan bahwa mungkin Balqis adalah nama gelar untuk R atu negeriSaba’ seperti Fir’aun untuk gelar Raja Mesir. Negeri ini sangat makmur rakyatnya dari segi ekonomi, terutama perdagangan gaharu dan rempah-rempah serta pertaniannya yang tumbuh pesat disebabkan lahan tanahnya yang subur. Karena kemakmurannya inilah mengakibatkan masyarakatnya terlena dan digelincirkan oleh syaitan untuk menyembah matahari. Selain itu banyak pula terjadi pelanggaran-pelanggaran dari syariat yang dibawa oleh Nabi Sulaiman yang mereka lakukan karena syaitan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan - perbuatan mereka itu lalu menghalangi mereka dari jalan Allah, sehingga mereka tidak dapat petunjuk. Satu hal lagi yang disampaikan oleh Hud-hud bahwa Ratu mereka memiliki singgasana yang besar dan pastinya sangat mewah yang mungkin bertaburan intan permata dan berlapis emas dan perak. Untuk melihat kejujuran burung Hud-hud tentang berita yang dibawanya, maka Nabi Sulaiman berkata : " Akan kami lihat , apa kamu benar ataukah kamu termasuk orang - orang yang berdusta. Pergilah dengan membawa suratku ini , lalu jatuhkanlah kepada mereka kemudian berpalinglah dari mereka , lalu perhatikanlah apa yang mereka bicarakan ". Maka pergilah Hud-hud dengan membawa surat dari Nabi Sulaiman dari Palestina untuk Ratu Balqis di Yaman kemudian menjatuhkannya di kamar tidur Ratu. Surat itu ditemukan oleh Ratu Balqis, kemudian ia mengumpulkan pembesar-pembesar negerinya dan berkata : " Hai pembesar - pembesar, sesungguhnya telah dijatuhkan kepadaku
sebuah surat yang mulia. Sesungguhnya surat itu dari sulaiman dan sesungguhnya isinya : " Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang (Bismillahirrahmairrahim). Janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang - orang yang berserah diri " . Kemudian ia melanjutkan : " Hai para pembesar berilah Aku pertimbangan dalam urusanku ini, aku tidak pernah memutuskan sesuatu persoalan sebelum kamu berada dalam majelisku " . Mereka menjawab : " Kita adalah orang - orang yang memiliki kekuatan dan ( juga ) memiliki keberanian yang sangat ( dalam peperangan ) , dan keputusan berada di tanganmu ; maka pertimbangknalah apa yang akan kamu perintahkan " . Dia berkata : " Sesungguhnya raja - raja apabila memasuki suatu negeri, niscaya mereka membinasakannya , dan menjadikan penduduknya yang mulia jadi hina ; dan demikian pulalah yang akan mereka perbuat . Dan sesungguhnya aku akan mengirim utusan kepada mereka dengan membawa hadiah , dan aku akan menunggu apa yang akan dibawa kembali oleh utusan utusan itu. Setelah mendapatkan surat dari Nabi Sulaiman dan mendiskusikannya dengan para pembesar-pembesarnya, Ratu Saba memutuskan untuk mengirim seorang utusan kepada Nabi Sulaiman yang disertai pengawal-pengawal yang banyak, yang membawa berbagai macam hadiah yang sangat mahal dan sangat indah. Keputusannya ini diambil dengan sangat bijaksana oleh sang Ratu, karena ia memikirkan akan nasib rakyatnya jika terjadi peperangan dengan kerajaan Sulaiman yang telah dikenal saat itu sebagai salah satu kerajaan terbesar dan terkuat di dunia. Setelah mengetahui apa yang akan dilakukan o leh Ratu Balqis tersebut, maka pergilah burung Hud-hud untuk menyampaikan berita itu kepada Nabi Sulaiman. Beberapa waktu berlalu, maka datanglah rombongan yang diutus oleh Ratu Saba tersebut dan menyerahkan hadiah-hadiah yang sangat menggiurkan, mutiara, emas, perak,permata dan lain sebagainya. Hadiah itu sangatlah mahal, jikalau Sulaiman hanyalah Raja biasa saja dan bukanlah seorang Nabi, maka pastilah ia akan menerimanya. Tetapi, Sulaiman adalah seorang manusia pilihan Allah yang Dia telah mengangkatnya sebagai seorang Nabi sekaligus Rasul. Allah pun telah mengaruniakannya kerajaan yang sangat indah yang tidak akan pernah dimiliki R aja manapun sebelum dan sesudahnya. Maka ketika para utusan itu datang kepadanya ia malah berkata : " Apakah patut kamu menolong aku dengan harta ? Maka apa yang diberikan Allah kepadaku lebih baik daripada apa yang diberikan - Nya kepadamu ; tetapi kamu merasa bangga dengan hadiahmu. Kembalilah kepada mereka, sungguh kami akan mendatangi mereka dengan balatentara yang mereka tidak kuasa melawannya , dan pasti kami akan mengusir mereka dari negeri itu dengan terhina dan mereka menjadi tawanan - tawanan yang hina dina”. Oleh karena itu para utusan itu kembali lagi ke negeri Saba beserta hadiah-hadiah mereka. Setelah itu mereka mengabarkankan peristiwa yang telah mereka alami di kerajaan Sulaiman kepada Ratu Balqis dan para pembesarnya. Rupanya Ratu Balqis sangat takjub atas apa yang dilakukan oleh Nabi Sulaiman, karena ia bukanlah seorang Raja yang biasa-biasa saja. Agar ancaman yang diberikan oleh Sulaiman tidak jadi dilakukannya, maka ia memutuskan untuk bernegosiasi langsung dengan Raja Negeri Palestina itu. Maka segeralah ia menyiapkan diri dan sejumlah pembesar-pembesarnya untuk pergi dari negeri Saba ke Palestina setelah kedatangan utusan itu.
Berita akan datangnya Ratu Balqis dan para pembesarnya ternyata telah diketahui lebih dahulu oleh Nabi Sulaiman. Ia ingin menyiapkan “kejutan” untuk mereka agar mengimaninya sebagai Nabi utusan Allah. Maka dikumpulkannyalah para pembesar-pembesarnya dalam suatu majelis, kemudian ia berkata kepada mereka : “Hai pembesar - pembesar , siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang orang yang berserah diri ?" . Berkata Ifrit dari golongan jin : " Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgasana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu, sesungguhnya aku benar - benar kuat untuk membawanya dan dapat dipercaya " . Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari A l Kitab : " Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip ". Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak dihadapannya , iapun berkata : " Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari akan nikmat - Nya ". Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk kebaikan dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar , maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia . Salah satu kejutan yang akan diberikan kepada Ratu Balqis dan rombongannya yang akan datang ke kerajaannya ialah dengan cara membawa singgasana Sang Ratu ke negerinya. Karena itulah ia meminta kepada para pembesarnya yang terdiri dari golongan manusia dan ji n yang kuat dan pintar untuk mengambil singgasana yang merupakan simbol kebesaran Sang Ratu untuk dibawa ke kerajaannya. Ada 2 orang pembesarnya yang mengajukan diri untuk mengambilnya, pertama ialah Ifrit yaitu seorang jin yang memiliki kekuatan dan kecepatan yang luar biasa sehingga bisa mengangkat singgasana yang besar itu sebelum Nabi Sulaiman berdiri dari tempat duduknya. Kedua, adalah seorang manusia yang memiliki pengetahuan dari kitab Allah yang ternyata mampu lebih cepat lagi membawa singgasana tersebut yaitu hanya sekejap mata. Bila kita melihat di peta, maka jarak tercepat yang ditempuh dari Palestina keSaba’ di Yaman sekitar 2.800 km. Maka jarak tempuhnya bolak-balik Palesina-Saba’ kemudian Saba’-Palestina akan menempuh jarak sekitar 5.600 km. Kira-kira jarak ini dapat ditempuh berapa lama dengan menggunakan pesawat teknologi manusia sekarang ? bisa dipastikan waktu tempuhnya dapat berlangsung selama berjam-jam lamanya. Tetapi ada seorang manusia di zaman Nabi Sulaiman yang ia memiliki ilmu pengetahuan yang lebih tinggi daripada kita di zaman modern ini yang dapat melakukan perjalanan sejauh itu hanya dalam waktu beberapa detik saja. Ilmu y ang ia miliki itu berasal dari kitab Allah sebelumnya yaitu Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa As dan juga Zabur yang diturunkan kepada Daud As serta mungkin juga dari kitab yang lainnya. Kemampuan yang ia miliki ini tentu lebih hebat daripada Ifrit dari golongan Jin yang paling kuat. Karena itulah manusia memiliki keutamaan yang ternyata lebih tinggi daripada Jin apabila ia mampu mengambil pelajaran yang terdapat dalam kitab-kitab Allah. Beberapa ahli sejarah muslim dan ulama ahli tafsir mengatakan bahwa yang populer nama orang yang dimaksud di dalam surat An Naml ayat 40 di atas adalah bernama Asyif bin Barkhiya, begitu pula yang dikatakan oleh Ibnu Katsir dalam bukunya “Kisah -Kisah Para Nabi ( Qishash Al Anbiya’ ) ”. Ia adalah termasuk orang yang dekat dengan Nabi Sulaiman karena ia adalah perdana menterinya. Asyif adalah seorang yang jenius dan ilmuwan yang menggali dan mempelajari ilmu pengetahuan yang
berasal dari kitab-kitab terdahulu. Dengan pertolongan Allah kemungkinan ia telah mengetahui tentang fisika partikel dan hakekat hubungan antara materi dengan energi. Padahal, ilmu pengetahuan modern sekarang ini baru saja mengetahui tentang ilmu itu di awal abad 20. Einstein adalah salah seorang ilmuwan yang berperan penting dalam memahami hakekat hubungan antara materi dengan energi. Setelah ia mengeluarkan rumusnya yang sangat terkenal, yaitu E = m.c ² (Energi = massa benda dikali kuadrat kecepatan cahaya (300.000 km/detik)), maka tahulah kita bahwa sebenarnya energi bisa menjadi materi dan begitu pula sebaliknya. Hal ini telah kami bahas di dalam bab II sebelumnya. Jin Ifrit mampu mengangkat singgasana Ratu Balqis dalam hitungan menit, sedangkan Asyif bin Barkhiya mampu membawanya dalam hitungan detik saja. Sebagaimana yang dinyatakan di dalam 39 surat An Naml di atas bahwa Ifrit adalah seorang jin yang kuat, maka pastilah ia akan mengangkat singgasana yang besar itu dengan tangannya sendiri jika ia jadi diperintahkan untuk membawanya. Sedangkan Asyif hanyalah manusia biasa, yang tidak mungkin membawa atau mengangkat singgasana besar itu sendirian apalagi dengan jarak yang begitu jauh kecuali dengan ilmu pengetahuan yang dikaruniakan Allah kepadanya. Bagaimana mungkin seandainya Asyif saat itu hanya mengendarai wahana pesawat terbang menuju ke negeri Saba’ kemudian dia harus masuk ke dalam kerajaanya lalu harus mengangkat singgasana itu sendirian dan baru pulang ke Palestina ? butuh waktu berapa lama ? pasti tidak mungkin dalam hitungan detik bukan ?. Bagaimanakah ilmu fisika menjelaskan hal ini ?. Pendekatan fenomena fisika yang sangat mungkin untuk menjelaskan kejadian tersebut hanyalah jika saat itu Asyif telah mengetahui dengan pasti ilmu ekivalensi antara materi dan energi. Bagaimana ia bisa masuk ke dalam kerajaan Saba’ tanpa melalui pintu gerbang bahkan mampu menembus dindingnya dan langsung sampai di depan singgasana sang Ratu ?. Fenomena ini terjadi hanyalah jika ia dapat mengubah materi tubuhnya menjadi energi yang kemudian bersatu kembali menjadi materi tubuh dalam hitungan detik di lokasi yang dituju dengan koordinat yang tepat sekali. Sepertinya Asyif sudah mengetahui dengan pasti koordinat lokasi singgasana itu, sehingga dengan mudah ia langsung pergi ke sana begitu ia diperintahkan oleh Nabi Sulaiman. Setelah sampai di depan singgasana sang ratu, maka ia mengubah materi singgasana itu dan juga materi tubuhnya sendiri menjadi energi lagi kemudian berpindah ke kerajaan Nabi Sulaiman dan bersatu lagi materi-materi tubuhnya dan materi penyusun singgasana itu dengan tepat sekali. Alat apakah yang telah diciptakan oleh Asyif itu ? alat itu adalah semacam alat pemindah materi dari satu tempat ke tempat yang lainnya seperti yang sering kita jumpai di film – film fiksi ilmiah seperti Star Trek. Mungkin saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi modern manusia masih belum bisa menjangkau ilmu itu, tetapi riset-riset yang menjurus ke sana masih terus dikembangkan sampai sekarang. Perkembangan ilmu fisika partikel pun sampai saat ini sangat pesat sekali, karena itulah mungkin saja alat itu akan bisa ditemukan di kemudian hari. Asyif mampu menggapai ilmu itu lebih dahulu daripada manusia di zaman i ni karena ketakwaannya serta kecerdasannya dalam mengungkap ilmu pengetahuan yang terdapat di dalam kitab-kitab Allah sebelumnya. Tetapi sekali lagi, hal ini tidak dapat dipastikan 100% karena bisa jadi Asyif memiliki ilmu yang berbeda bahkan lebih canggih daripada yang dapat kita pahami saat ini. Hanya Allah sajalah yang memberikan ilmu itu kepadanya karena ketaqwaannya serta penelitian dan pengamalannya yang serius terhadap kitabullah. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Al Qur’an adalah mukjizat terbesar Rasulullah Muhammad SAW berisi pula ilmu pengetahuan. Jika kita mampu untuk mengeksplorasi ilmu pengetahuan yang terdapat di dalam Al Qur’an itu dan melakukan berbagai riset ilmiah maka tidak menutup kemungkinan teknologi kita akan jauh lebih maju daripada saat ini.
Asyif bin Barkhiya ternyata telah terbukti melalui firman Allah yang tidak diragukan lagi kebenarannya mampu menembus ruang dan waktu yang tidak bisa ditempuh oleh manusia dan jin saat itu, yaitu sekitar 3000 tahun yang lalu. Ilmu pengetahuan yang dimilikinya itupun bahkan sampai sekarang masih belum bisa dikuasai oleh manusia di zaman ini. Ruang dan waktu itu baginya hanyalah ditempuh dalam hitungan detik, seberapa pun jauh jaraknya. Tidak perlu lagi wahana pesawat terbang untuk mengarungi ruang dan waktu, cukup sebuah alat pemindah materi, maka ruang dan waktu itu sudah tidak menjadi masalah yang berarti. Allah telah memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi kita untuk menguasai ilmu-Nya yang tidak terbatas itu, seperti Asyif yang telah mendapatkan sebagian dari ilmu pengetahuan itu. Begitulah kisah Asyif bin Barkhiya, seorang Ahli Kitab yang telah diberikan kemuliaan oleh Allah sebagai perdana menteri kerajaan Nabi Sulaiman dan ilmuwannya. Kemudian bagaimana kisah ratu Saba’ selanjutnya?. Sesampainya di kerajaan Sulaiman, Ratu Saba beserta rombongannya pun terkagum-kagum melihat keindahan istana Sulaiman yaitu istana kaca yang lantainya adalah air yang ditutup dengan kaca mengkilap tembus pandang. Selain itu pula Ratu Balqis juga kaget dengan adanya singgasana yang sangat mirip dengan singgasananya, karena itu sebenarnya adalah benarbenar singgasananya yang dibawa oleh Asyif, hanya saja dirubah sedikit atas perintah Nabi Sulaiman. Karena tertegun akan kebesaran Nabi Sulaiman maka Ratu Balqis pun beriman dengan ucapannya yang diabadikan di dalam Al Qur’an surat An Naml ayat 44 “ ya Tuhanku sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku dan a ku berserah diri bersama Sulaiman kepada A llah , Tuhan semesta alam " Kisah selanjutnya baca di Kisah Uzair ya? Posted by Sandy Hermawan at 10:42 PM
-Monday, February 6, 2012
Kisah Orang-Orang yang Menembus Batas Ruang dan Waktu di Dalam Al Qur’an (Bagian 5) 5. Kisah Uzair
Kisah ini bisa kita temukan di surat Al Baqarah ayat 259 di bawah ini : Atau apakah ( kamu tidak memperhatikan ) orang yang melalui suatu negeri yang ( temboknya ) telah roboh menutupi atapnya. Dia berkata, " Bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri ini setelah hancur ? " maka Allah mematikan orang itu seratus tahun , kemudian menghidupkannya kembali. Allah bertanya, " Berapakah lamanya kamu tinggal di sini? ". Ia menjawab, " Sehari atau setengah hari ". Allah berfirman, " Sebenarnya kamu telah tinggal di sini seratus tahun lamanya, dan lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum lagi berubah, dan lihatlah kepada keledai kamu ( yang telah menjadi tulang belulang ). Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi manusia, dan lihatlah kepada keledai itu, bagaimana Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami menutupnya dengan daging. Maka tatkala telah nyata kepadanya ( bagaimana Allah menghidupkan yang telah mati ) dia pun berkata, " Saya yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu “. Para sejarawan muslim masih berbeda pendapat tentang siapakah yang dimaksud di dalam ayat di atas. Ibnu Jarir, Wahab bin Munabbih, Abdullah bin Umair, Hisyam bin Al Kilabi dan beberapa ulama yang lain mengatakan bahwa orang yang dimaksud oleh ayat di atas adalah Nabi Armia As yaitu Nabi Bani Israel setelah masa Nabi Sulaiman As. Sedangkan diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib,
Abdullah bin Salam, Ibnu Abbas, Hasan Bashri, Qatadah, Al Sadi, Sulaiman bin Burdah dan lain-lain mengatakan bahwa ia bernama Aziz bin Jarwah. Riwayat yang lainnya ia bernama Uzair bin Sarukha. Walaupun semua riwayat tersebut berbeda-beda dalam memperkirakan siapakah yang dimaksud pada ayat di atas, namun kesemuanya sepakat tentang kotayang dihancurkan tersebut. Kota yang dihancurkan tersebut adalah kota Iliya (Yerusalem) yang didalamnya terdapat Masjidil Aqsa. Kota ini dihancurkan oleh Raja Bukhtanashar dari Babilonia setelah keadaan B ani Israel benar-benar telah jauh dari Allah. Kejadian ini berlaku setelah kepemimpinan Bani Israel diperintah oleh raja-raja pasca Nabi Sulaiman As (sekitar tahun 1000 SM). Di masa kemakmuran itu ternyata para raja dan penguasa mereka benar-benar mengingkari nikmat-Nya dan telah diperdaya oleh kehidupan dunia dan melupakan Kitab-Nya serta mengingkari Rasul-Nya.Para ulama mereka menjadikan Bani Israel sebagai budak yang menyembahnya dan mereka juga memperlakukannya tanpa berdasarkan Kitabullah. Para fuqaha mereka hanya mempelajari hal-hal yang menjadi pilihan mereka dan untuk memuaskan raja-raja mereka sehingga mereka akan mengikuti berbagai macam bid’ah dan mentaati raja yang durhaka kepada Allah. Sedangkan ahli ibadah mereka sama sekali ti dak mengambil manfaat dari apa yang mereka kerjakan. Dari keadaan yang sudah parah inilah, keadaan rakyat pun juga menjadi sangat jauh dari Allah SWT. Keadaan ini tidak Allah biarkan saja, kemudian Allah mengutus Nabi Armia bin Hilqiya dari kalangan mereka sendiri yang menyeru mereka siang dan malam untuk kembali kepada jalan yang benar. Nabi Armia telah menyerukan dakwah kepada raja Hizqiya yang memerintah Bani Israel saat itu, bahkan ia telah memperingatkan tentang kehancuran Bani Israel jika masih saja dalam keadaan bermaksiat kepada Allah SWT. Seruan Nabi ini tidak digubris sama sekali oleh raja Hizqiya, bahkan ia menentangnya serta memenjarakannya. Selanjutnya hal ini telah Allah terangkan di dalam Al Qur’an Surat Al Isra ayat 4 sampai 8 seperti di bawah ini. Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam kitab itu, " Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar " . Maka apabila datang saat hukuman bagi ( kejahatan ) pertama dari kedua ( kejahatan ) itu, Kami datangkan kepadamu hamba - hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar , lalu mereka merajalela di kampung kampung , dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana . Kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak - anak dan Kami jadikan kamu kelompok yang telah besar . Jika kamu berbuat baik ( berarti ) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat , maka ( kejahatan ) itu bagi dirimu sendiri , dan apabila datang saat hukuman bagi ( kejahatan ) yang kedua , ( kami datangkan orang - orang lain ) untuk menyuramkan muka - muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh - musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis - habisnya apa saja yang mereka kuasai . Mudah - mudahan Tuhanmu akan melimpahkan rahmat -Nya kepadamu,dan sekiranya kamu kembali kepada ( kedurhakaan ) , niscaya Kami kembali ( mengazabmu ) dan Kami jadikan nereka jahannam penjara bagi orang - orang yang tidak beriman .
Para ahli tafsir mengatakan bahwa yang dimaksud dengan kerusakan pertama ialah membunuh Nabi Sya’ya dan memenjarakan Nabi Armia, sedangkan kejahatan kedua ialah membunuh Nabi Zakaria dan Yahya serta bermaksud membunuh Nabi Isa As. Sedangkan dalam cerita ini yang dimaksud adalah Bani Israel melakukan kejahatan pertama, yaitu membunuh Nabi sebelumnya, yaitu Nabi Sya’ya dan memenjarakan Nabi Armia As. Pada saat itulah janji Allah terlaksana, yaitu ia menggerakkan Bukhtanashar untuk datang ke kota mereka yaitu Iliya (Yerusalem) dan mengepung ketat kota itu. Setelah pengepungan itu, Bukhtanashar dan pasukannya masuk ke dalam kota dan menghancurkan apa saja yang dapat mereka kuasai, termasuk di dalamnya ialah menghancurkan Masjidil Aqsa, seperti firman Allah “Lalu mereka merajalela di kampung-kampung” . Sa’id bin Musayyab menceritakan bahwa pasukan Bukhtanashar membunuh sekitar 70.000 orang Bani Israel, menawan para wanita dan anak-anak mereka. Sedangkan orang-orang Bani Israel lainnya yang selamat berpencar kemana-mana, ada yang tinggal di daerah Hijaz, Yatsib (Madinah), Wadil Q ura dan Mesir. Nabi Armia yang masih berada di penjara lalu bertemu langsung dengan Bukhtanashar, hanya saja ia tidak dibunuh oleh raja itu, bahkan ia ditawarkan untuk menetap di negerinya dengan pengamanan darinya, wallahu’alam. Tetapi, yang pasti adalah kota Yerusalem saat itu benar-benar hancur berantakan dan ditinggalkan penduduknya, bahkan hanya binatang-binatang buas saja yang mungkin ada di sana. Dari sinilah perbedaan persepsi di kalangan para mufasirin tentang siapakah orang yang dimaksud di dalam Surat Al Baqarah ayat 259 itu. Untuk mempersingkat pembahasan ini, kita ambil cerita yang populer saja, yaitu dari Ishak bin Basyar dari beberapa riwayat bahwa orang tersebut bernama Uzair bin Sarukh. Dikisahkan bahwa ia adalah seorang hamba yang shaleh lagi bijak yang berasal dari Bani Israel, hanya saja dia bukanlah penduduk Yerusalem. Pada suatu hari, ia pergi menuju ke kampung asalnya, lalu ketika kembali lagi ia jalan melewati kota ini yang sudah benar-benar hancur berantakan dan melihat tulang-tulang yang berserakan di dalamnya. Kemudian ia berteduh pada suatu bangunan rumah disana untuk beristirahat. Pada saat itu ia mengendarai keledainya, kemudian turun untuk memeras anggur yang dibawanya serta memakannya dengan roti. Dalam hatinya ia berkata,”Bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri ini setelah hancur ?”. Dalam hatinya sebenarnya ia tidak pernah ragu bahwa Allah mampu menghidupkan dan mematikan. Kemudian Allah mengutus malaikat maut untuk mencabut nyawanya, kemudian Dia mematikannya selama 100 tahun. Perbedaan cerita ini dengan yang mengatakan bahwa ia adalah Armia adalah Armia As tidak diwafatkan, hanya ditidurkan saja, karena hakekatnya tidur itu adalah wafat juga tetapi hanya sementara. Setelah 100 tahun berlalu, kemudian Allah mengutus seorang malaikat untuk menghidupkannya kembali, mulai dari hatinya, sehingga ia dapat merasakan, akalnya pun dapat berfikir serta kedua matanya pun dapat melihat sehingga ia dapat mengerti bagaimana sebenarnya Allah menghidupkan segala sesuatu yang sudah mati. Selanjutnya tulang belulangnya dilapisi oleh daging, rambut dan kulit setelah itu ditiupkan roh ke dalamnya. Pada saat ia benar-benar melihat dan memahami. Kemudian ia duduk dan malaikat bertanya kepadanya, “Berapa lama kamu tinggal di sini ?” Ia menjawab, " Sehari atau setengah hari. " Hal ini terjadi karena ia tinggal disana pada permulaan siang dan dihidupkan kembali pada akhir siang sedangkan matahari belum lagi terbenam. Kemudian Allah berfirman, " Sebenarnya kamu telah tinggal di sini seratus tahun lamanya, dan lihatlah kepada makanan dan minumanmu (yaitu roti yang kering dan hasil perahan anggur) yang belum lagi
berubah. Demikian pula dengan buah tin dan anggur yang bersamanya, sama sekali tidak mengalami perubahan. Kemudian malaikat juga berkata, “Dan lihatlah kepada keledaimu”. Maka ia menoleh kepada keledainya, ternyata tinggal tulang belulang dan telah tercerai-berai. Kemudian malaikan menunjukkan kepadanya bagaimana Allah menghidupkan kedelai itu kembali. Ia memanggil keledai itu, kemudian datanglah tulang-tulangnya dari segala penjuru dan menyatu seperti sedia kala. Kemudian malaikat memasang urat-urat dan otot-ototnya kembali. Lalu dilapisinya dengan daging dan kulit hingga akhirnya tumbuh rambut sendiri. Selanjutnya baru malaikat itu meniupkan ruh ke dalam tubuh keledai tersebut sehingga ia bisa bergerak lagi. Begitulah, Allah menunjukkan kepada Uzair bagaimana ia menyusun kembali tulang-tulang yang telah berserakan menjadi hidup seperti sedia kala. Hal ini ternyata membuat Uzair semakin mantap imannya kepada Allah SWT dan terjawab sudah pertanyaannya tentang bagaimana Allah menghidupkan orang telah mati. Maka tatkala telah nyata kepadanya ( bagaimana Allah menghidupkan yang telah mati ) dia pun berkata, " Saya yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu “. Selanjutnya Uzair menunggangi keledainya menuju ke tempat tinggalnya, namun orang-orang tidak ada seorang pun yang mengenalinya lagi. Begitupun dengannya, ia tidak mengenal orang-orang yang berada di kampungnya lagi. Kemudian dengan penuh kebimbangan, ia bertolak ke sebuah rumah yang dahulunya pernah ia tinggali dan menemukan ada seorang nenek-nenek yang sudah sangat tua umurrnya sampai seratus tahun lebih. Ketika Uzair dulu pergi dari rumahnya, wanita ini masih berumur 20 tahun dan benar-benar mengenalnya. Selanjutnya Uzair bertanya kepada nenek itu,”Wahai ibu, apakah ini benar rumahnya Uzair ?”. Lalu nenek itu menjawab,”Ya, benar ini rumah Uzair”. Kemudian wanita tua itu menangis seraya berkata,”Aku tidak pernah menemukan seseorang pun yang berusia bertahun-tahun yang masih ingat kepada Uzair, sedangkan ia sudah tidak lagi diingat oleh orang-orang.” Kemudian Uzair berkata,”Ini aku Uzair. Allah telah mematikanku selama 100 tahun, kemudian membangkitkanku kembali.” Wanita itu menjawab,”Subhanallah. Sesungguhnya kami telah kehilangan Uzair sejak 100 tahun yang lalu dan kami sama sekali tidak pernah mendengar namanya lagi.” “Sesungguhnya aku ini adalah Uzair.” Wanita itu berkata,”Sesungguhnya Uzair itu seorang yang doanya senantiasa dikabulkan. Ia senantiasa mendoakan kesembuhan bagi orang yang sedang sakit. Maka doakanlah aku supaya Allah menyembuhkan aku dan mengembalikan pandanganku kembali agar aku dapat melihatmu, jika kamu benar-benar Uzair yang pernah aku kenal.” Maka Uzair pun berdoa kepada Allah kemudian mengusapkan tangannya ke kedua mata wanita itu sehingga akhirnya ia dapat melihat lagi, lalu Uzair memegang tangan wanita itu lalu berkata,”bangunlah dengan izin Allah.”
Maka Allah melepaskan kedua kakinya sehingga ia dapat berjalan tegak lagi, seolah-olah baru lepas dari ikatan. Kemudian ia melihat dan berkata,”Aku bersaksi bahwa engkau memang Uzair.” Kemudian wanita tua itu berangkat ke tempat Bani Israel yang ketika itu tengah berada di majelis mereka. Sedangkan putera Uzair yang telah tua yang sudah berumur 118 tahun tengah berkumpul dengan anak-anak dan cucunya di suatu majelis. Maka wanita itu pun meneru mereka seraya berkata, “ Inilah Uzair datang kepada kalian.” Namun mereka tidak ada yang mempercayainya. Lalu ia berkata lagi, “Aku ini adalah si fulan, yang merupakan budak kalian. Ia telah mendoakanku sehingga Allah menyembuhkan pandanganku dan melepaskan kedua kakiku dan ia juga mengaku bahwa Allah telah mematikannya 100 tahun dan membangkitkannya kembali.” Kemudian orang-orang itu bangkit dan berdatangan kepadanya. Kemudian mereka melihatnya, lalu puteranya berkata,”Sesungguhnya ayahku mempunyai tanda hitam di antara kedua bahunya.” Kemudian ia membuka bagian antara kedua bahunya, dan ternyata ia memang benar-benar Uzair. Maka Bani Israel pun berkata,”Sesungguhnya tidak ada seorang pun di antara kami yang lebih hafal Taurat melebihi Uzair. Sebagaimana diceritakan, bahwa Bukhtanashar telah membakar Taurat dan tidak ada sedikitpun yang tersisa kecuali yang dihafal oleh beberapa orang. Karena itu, tulislah taurat untuk kami.” Dan Taurat dulu pernah dikebumikan oleh ayahnya pada masa-masa Bukhtanashar di suatu tempat yang tidak diketahui kecuali oleh Uzair. Oleh karena itu ia membawa Bani Israel ke tempat itu dan menggali tempat itu untuk kemudian dikeluarkan Taurat tersebut darinya.” Lalu Uzair duduk-duduk di bawah sebatang pohon yang rindang sedangkan Bani Israel duduk di sekelilingnya. Lalu ia memperbaharui Taurat itu untuk mereka. Kemudian ada 2 cahaya turun dari langit dan masuk ke dalam kitab tersebut. Lalu ia mengajarkan Taurat kepada Bani Israel. Dan dari sanalah orang-orang Yahudi mengatakan,”Uzair adalah anak Allah.” Hal ini di karenakan ia dianggap telah memperbaiki Taurat dan mengurus seluruh urusan Bani Israel. Kampung dimana ia meninggal disebut bernama Sayarabadz. Sahabat Nabi Ibnu Abbas RA mengatakan bahwa Uzair dihidupkan kembali dalam kondisi seperti sediakala, yaitu berumur 40 tahun. Ia diwafatkan di masa Bukhtanashar dan dibangkitkatkan kembali setelah masa pemerintahan Bukhtanashar. Yang populer bahwa Uzair adalah seorang Nabi untuk Bani Israel dan hidup antara masa Nabi Sulaiman dan Nabi Isa As. Sebenarnya ada beberapa kisah Bani Israel yang kejadiannya mirip seperti apa yang menimpa Uzair, tetapi kisah ini sudah cukup mewakili. Dari kisah ini sebenarnya ada pelajaran berharga bagi kita kaum muslimin, yaitu bahwa sesungguhnya Allah mampu menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati bahkan yang telah menjadi tulang belulang sekalipun dengan kehendak-Nya. Kejadian ini semakin memperkuat iman kita bahwa sesungguhnya hari kiamat dan hari kebangkitan itu suatu saat pasti akan terjadi. Begitulah kisah Uzair, yang Allah memperkenankannya untuk hidup pada 2 waktu yang berbeda. Kisah ini hampir sama dengan kisah para Ashabul Kahfi, bedanya ialah Uzair diwafatkan dahulu oleh Allah bahkan sampai menjadi tulang belulang, sedangkan Ashabul Kahfi hanya ditidurkan
saja. Setelah dibangkitkan kembali oleh Allah, Uzair sempat hidup cukup lama bersama Bani Israel untuk mengajarkan kitab Taurat kepada mereka, sedangkan Ashabul Kahfi setelah dibangunkan oleh Allah tidak lama kemudian pada hari yang sama diwafatkan-Nya. Kedua peristiwa ini telah menunjukkan kepada kita tentang orang-orang yang menembus batas ruang dan waktu dengan izin dari Allah SWT. Semua mukjizat ini tidak lain hanyalah untuk m enunjukkan kepada manusia kebesaran Allah dan mempercayai hari kebangkitan. Kisah selanjutnya baca di Nabi Isa As, jangan capek ya.... Posted by Sandy Hermawan at 10:51 PM
-Monday, February 6, 2012
Kisah Orang-Orang yang Menembus Batas Ruang dan Waktu di Dalam Al Qur’an (Bagian 6) 6. Nabi Isa Al Masih As
Kisah Nabi Allah Isa Al Masih As merupakan kisah kehidupan yang sangat lengkap dibicarakan di dalam Al Qur’an. Tidak hanya sekedar sejak masa kecilnya, namun cerita tentang kelahiran ibunya saja, yaitu Maryam telah pula diceritakan panjang lebar di dalam kitab suci kita. Allah mungkin berkehendak agar kita kaum muslimin sangat faham tentang sanad keturunan sang Ruh Allah ini dengan baik agar jangan sampai tersesat seperti yang menimpa kaum nasrani. Al Masih Isa As seperti yang dikabarkan oleh Allah di dalam Al Qur’an adalah sosok Nabi yang lahir tanpa ayah, sebagai bukti kekuasaan-Nya bagi seluruh umat manusia. Nabi ini dilahirkan melalui kalimat-Nya melalui perantara malaikat Jibril, maka beliau dijuluki juga dengan Kalimatullah atau Ruh Allah. Beliau dilahirkan oleh seorang wanita yang agung, yang Allah m enyayanginya serta memberikan sebagian rahmat-Nya kepadanya. Wanita ini adalah wanita shalehah yang menjaga dirinya dari perbuatan kemaksiatan, bahkan sebagian besar kehidupannya dihabiskan dalam beribadah kepada Allah di Masjidil Aqsa, Palestina. Ia pun telah mendapatkan pengajaran dan asuhan yang baik dari seorang hamba Allah yang shaleh sekaligus Nabi dan Rasul-Nya yaitu Zakaria As. Dari sini saja jelas bagi kita bahwa Nabi Isa As adalah keturunan orang yang baik-baik yang mendapatkan pengajaran dari orang yang baik pula, sehingga dalam sanad keturunannya tidak ada kecacatan sedikit pun, tidak sebagaimana yang difitnahkan oleh orang-orang Yahudi kepadanya. Nabi Isa adalah Nabi yang diutus kepada B ani Israel. Beliau memiliki berbagai macam mukjizat yang dikaruniakan oleh Allah kepadanya, sebagai pertanda kenabiannya. Sejak masih dalam buaian beliau telah dapat berbicara kepada manusia, beliau mengatakan bahwasanya ia adalah utusan-Nya bukan sebagai anak Tuhan seperti yang dianggap oleh kaum Nasrani selain itu Allah telah memberikannya kitab injil, menyuruhnya beribadah dan berbakti kepada ibunya. Bagi orang yang beriman, tentunya mukjizat ini telah benar-benar menunjukkan kenabiannya, tetapi bagi sebagian besar orang-orang Yahudi saat itu ternyata beliau didustakan bahkan difitnah. Bahkan karena fitnah orang-orang Yahudi yang sangat berbahaya bahkan mengancam keselamatannya mengakibatkan beliau bersama ibunya, Maryam sempat hijrah ke daerah Mesir sampai usianya kurang lebih 13 tahun.
Setelah menetap selama 13 tahun di Mesir, beliau bersama ibunya kembali ke Baitu Iliya (Yerusalem) atas perintah dari Allah. Di sanalah Allah mengajarkannya Taurat serta memberikan kepadanya kitab Injil. Selama berjalannya waktu, beliau tetap menjalankan dakwahnya di kalangan Bani Israel. Untuk semakin menguatkan kenabiannya, Allah memberikan Nabi Isa banyak mukjizat, semua itu bisa kita lihat di Surat Al Maidah ayat 110 sampai 115. Mukjizat itu antara lain adalah beliau dapat membentuk burung yang hidup dari tanah, menyembuhkan orang yang buta sejak lahir, menyembuhkan orang yang berpenyakit kusta, menghidupkan orang yang telah mati serta menurunkan hidangan langsung dari langit. Semua mukjizat itu ternyata tidak sedikitpun menggerakkan hati Bani Israel untuk beriman kepada kenabiannya, bahkan mendustakannya dengan mengatakan “ Ini tidak lain adalah sihir yang nyata.” Sampai di saat sebelum Allah mengangkat beliau ke langit, Nabi Isa hanya memiliki pengikut sekitar 13 orang saja, yang disebut Hawariyyun. Sifat orang-orang Yahudi yang iri hati terhadap kenabian yang dikaruniakan Allah kepadanya serta berbagai mukjizat itu membuat mereka berusaha untuk menyakiti beliau bersama ibunya, sampai-sampai mereka berdua harus berkelana ke kota-kota yang lain untuk menyelamatkan diri. Hal ini belum juga memuaskan orang-orang Yahudi, bahkan mereka memfitnah Nabi Isa AS di depan kaisar Romawi di Damaskus saat itu. Mereka mengatakan bahwa di Baitul Maqdis terdapat seseorang yang menghasut dan menyesatkan rakyat serta merongrong kekuasaan Sang Kaisar. Berita ini membuat Kaisar ini murka, lalu ia menulis surat kepada wakilnya di Baitul Maqdis supaya membunuh orang tersebut, menyalibnya dan menancapkan mahkota duri di kepalanya. Bersama beberapa orang yahudi, polisi gubernur Baitul Maqdis saat itu mencari tempat persembunyian Nabi Isa As. Dengan pengkhianatan salah seorang pengikut Nabi Isa As, yaitu Yudas Iskariot menurut sebagian ulama, akhirnya mereka menemukan tempat persembunyian Nabi Isa As beserta Hawariyyun yang saat itu berada dalam suatu majelis. Ibnu Abu Hatim berkata, Ahmad bin Sinan telah bercerita kepada kami, Ahmad bin Sinan telah menerima cerita dari Abu Mua’wiyah, Abu Mua’wiyah menerima cerita dari Manhal Ibnu Umar, Manhal telah menerima cerita dari Said bin Jabir, Said telah menerima cerita dari Ibnu Abbas RA bahwasanya ia telah berkata, ketika Allah akan mengangkat Isa As ke langit, beliau keluar untuk menemui para pengikutnya yang berjumlah 12 orang. Kemudian beliau berkata kepada mereka,”Ada di antara kalian yang akan kufur kepadaku 12 kali setelah sebelumnya ia telah beriman kepadaku. Maka adakah di antara kalian yang bersedia wajahnya diserupakan dengan wajahku, untuk dijadikan sebagai penggantiku hingga ia akan sama derajatnya denganku nanti.” Tak lama kemudian seorang lelaki yang paling muda diantara mereka berdiri dan berkata,”Aku bersedia…” Nabi Isa berkata,”Duduk.” Kemudian beliau mengulangi perkataannya sekali lagi kepada mereka, maka pemuda itu tetap bangun dan berkata,”Aku bersedia.” Akhirnya beliau berkata,”Baiklah, kamu yang akan melakukan hal itu.” Akhirnya pemuda tersebut diserupakan wajahnya dengan Nabi Isa AS, sementara itu beliau diangkat ke langit melalui lubang angin di rumah tersebut. Hadits ini akan kami lanjutkan setelah sub bab ini InsyaAllah. Adh-Dhahak telah meriwayatkan sebuah hadits dari Ibnu Abbas bahwasanya IsaAS didatangi awan putih, ketika akan diangkat ke langit, hingga mendekat kepadanya dan akhirnya ia duduk di atas awan putih tersebut. Tidak lama kemudian Maryam menghampirinya seraya mengucapkan kata,”Selamat jalan, hai anakku” dan menangis. Sebelum diangkat ke atas langit, Isa AS melemparkan selendangnya kepada ibunya dan berkata,”Wahai Ibuku, ini kainku sebagai tanda mata antara aku dan kamu pada hari kiamat kelak.” Lalu ia melemparkan sorbannya kepada sahabatnya, Syam’un. Ibunya terus melambaikan tangannya hingga ia menghilang dari pandangannya.
Di dalam Surat Ali Imran ayat 54-55 pun dijelaskan bahwa, Orang - orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik - baik pembalas tipu daya . ( Ingatlah ), ketika Allah berfirman," Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada - Ku serta membersihkan kamu dari orang orang yang kafir, dan menjadikan orang - orang yang mengikuti kamu di atas orang - orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan di antaramu tentang hal - hal yang selalu kamu berselisih padanya.”
Berkenaan dengan ayat di atas, Ibnu Katsir rahimahullahu berkata bahwa ia mengikuti pendapat Qatadah yang mengatakan bahwa ayat 55 merupakan struktur keterbalikan. Asal kata penggalan ayat itu adalah, ”Sesungguhnya Aku mengangkatmu kepada-Ku kemudian mewafatkanmu.” Karena yang benar adalah Nabi Isa diangkat dulu ke langit kemudian akan diturunkan menjelang kiamat nanti lalu akan diwafatkan oleh Allah. Ini akan kami jelaskan lebih lanjut InsyaAllah. Setelah kejadian pengangkatan Nabi Isa ke langit itu, maka tidak lama kemudian polisi kerajaan masuk ke dalam rumah itu dan melihat pemuda yang wajahnya telah diserupakan mirip dengan wajah Nabi Isa As. Tanpa buang-buang waktu, mereka menangkapnya dengan dugaan bahwa pemuda itu adalah Nabi Isa AS yang sebenarnya. Lalu mereka menyalibnya di atas sebilah kayu dan meletakkan duri-duri di kepalanya sebagai penghinaan terhadapnya. Di sinilah peran licik Yahudi mulai bermain, yaitu dengan cara mengabarkan kepada orang-orang Nasrani yang tidak mengetahui peristiwa itu dengan baik, bahwa Nabi Isa AS telah disalib. Akhirnya mereka menjadi sesat dan menyimpang dari ajaran agamanya, karena mereka meyakini bahwa Nabi Isa AS benar-benar telah disalib pada sebilah papan kayu. Dalam membenarkan kabar tentang keraguan mereka terhadap orang yang mereka bunuh itu telah Allah kabarkan di dalam Surat An Nisa ayat 157. Dan karena ucapan mereka (orang-orang Yahudi), " Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya , dan tidak ( pula ) menyalibnya , tetapi ( yang mereka bunuh ialah ) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang - orang yang berselisih paham tentang ( pembunuhan ) Isa, benar - benar dalam keragu - raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka , mereka tidak ( pula ) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Kaum
Nasrani Setelah Pengangkatan Nabi Isa AS
Para pengikut Nabi Isa AS disebut sebagai kaum Nasrani (Nashara), berasal dari nama sebuah desa di Palestina yang bernama Nazaret. “ Lalu segolongan dari Bani Israel beriman dan segolongan (yang lain) kafir.” (Ash-Shafat ayat 14)
Ketika Nabi Isa AS mengajak Bani Israel dan kaum lainnya untuk beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, ada sebagian dari mereka yang beriman dan percaya kepada seruan tersebut yang disebut
kaum Nasrani, tetapi ada pula sebagian dari mereka yang tetap dalam kekufuran, mereka adalah orang-orang Yahudi. Di antara kaum yang beriman dan percaya kepada seruan Nabi Isa AS adalah penduduk Antiokia (sebuah kota tua di Siria) secara keseluruhan sebagaimana yang dikatakan oleh beberapa pakar tafsir dan sejarah dalam kitab-kitabnya. Ada 3 orang utusan Nabi Isa AS yang dikirim ke negeri tersebut untuk menyebarkan syiar dakwahnya, salah seorang dari mereka adalah Syam’un Ash Shofa, hingga akhirnya mereka beriman dan percaya kepada risalah Nabi Isa AS. Kemudian, masih melanjutkan hadits dari Ibnu Abu Hatim yang sebelumnya yaitu dari Ibnu Abbas mengatakan bahwa setelah pengangkatan Nabi Isa dan penangkapan pemuda yang diserupakan wajahnya itu, akhirnya kedua belas orang pengikut setia Nabi Isa AS yang dahulunya beriman maka sekarang menjadi kafir kepadanya, terpisah menjadi 3 kelompok. Kelompok yang pertama berpendapat, dulu Tuhan bersama kami, kemudian sekarang ia telah naik ke atas langit. Mereka itu adalah kelompok Ya’kubiyah. Kelompok kedua berpendapat, dulu anak Tuhan bersama kami, akan tetapi sekarang Tuhan telah mengangkatnya ke langit. Mereka itulah kelompok Nasturiyah. Kelompok yang ketiga berpendapat, dulu hamba dan Rasul Tuhan bersama kami, akan tetapi sekarang Allah telah mengangkatnya ke atas langit. Mereka itulah kelompok kaum muslimin. Kemudian setelah itu kelompok yang kafir, yaitu Ya’kubiyah dan Nasturiyah terus menerus melakukan konspirasi untuk menyerang dan menghancurkan kelompok orang-orang yang beriman, hingga pada akhirnya Allah mengutus Rasulullah SAW. Kemudian selama beberapa ratus tahun kaum nasrani mendapat perlakuan tidak manusiawi serta dikejar-kejar oleh pasukan kerajaan Romawi, sehingga banyak diantara mereka yang mati disalib serta lari ke berbagai pelosok negeri. Kejadian ini terus berlangsung sampai agama Nasrani masuk ke dalam kerajaan Romawi dan dianut oleh kaisar Romawi yang bernama Konstantin yang memerintah di awal tahun 300 masehi. Selanjutnya agama Nasrani menjadi agama resmi kerajaan Romawi menggantikan agama berhala mereka sebelumnya. Alkisah, setelah membunuh dan menyalib orang lelaki yang diserupakan dengan Nabi Isa AS itu, orang-orang Yahudi membuang dan melemparkannya beserta dengan kayu palangnya ke suatu tempat yang dijadikan tempat pembuangan sampah dan berbagai macam kotoran lainnya. Hingga pada akhirnya di masa Konstantin, Ratu Hailanah Al Huraniyyah Al Funduqoniyyah, ibu kaisar Konstantin memerintahkan para pengawalnya untuk mengeluarkan mayat lelaki yang disalib itu – karena ia berkeyakinan bahwa lelaki itu adalah Isa Al Masih – dari tumpukan sampah dan berbagai macam kotoran lainnya. Kemudian mereka membersihkan sampah itu untuk menemukan jasad lelaki yang disalib tersebut. Pada akhirnya mereka menemukan palang kayu tempat dimana lelaki itu disalib.anehnya, menurut cerita mereka, mayat lelaki yang disalib itu tidak mengeluarkan bau busuk sama sekali. Hanya Allah Yang Maha Tahu apakah memang demikian adanya atau tidak, atau mungkin saja karena orang lelaki itu termasuk orang yang shaleh sehingga jasadnya tidak dapat membusuk, atau bisa juga itu adalah suatu fitnahan untuk mereka pada masa itu sehingga akhirnya mereka mengagungkan dan memuliakan palang kayu tersebut serta menghiasinya dengan berbagai macam emas dan perhiasan mahal lainnya. Dari sinilah awalnya, orang-orang nasrani mulai menjadikan salib-salib itu sesuatu yang dapat diambil berkah dan keramatnya. Pada masa kaisar inilah kaum Nasrani mulai mendapat pengakuan yang luas di seluruh kalangan. Pada saat inilah terjadinya konferensi di antara berbagai sekte-sekte Nasrani saat itu untuk
menyamakan konsep ketuhanan mereka karena terjadi banyak perbedaan di antara mereka. Karena itu mulai berkumpullah para patriak, uskup agung, pemimpin gereja, pendeta dan lainnya dalam rapat yang membahas tentang Isa Al Masih, mereka inilah yang disebut sebagai para pemimpin agama Kristen/Nasrani (Sinode) yang pertama. Rapat ini tidak menghasilkan suatu kesepakatan apapun, sehingga mereka mengundang kaisar Konstantin untuk menengahi. Tanpa mereka duga sebelumnya, ternyata Konstantin memutuskan untuk mendukung kepada sekte yang mayoritas pendukungnya, sedangkan sekte yang terbanyak pendukungnya saat itu adalah sekte yang mengatakan bahwa Isa adalah Tuhan (Ya’kubiyah) dan anak Tuhan (Nasturiyah). Untuk menyatukannya, maka dibuatlah suatu doktrin Trinitas yang dikenal saat ini oleh kaum Nasrani, yaitu Tuhan itu adalah tiga (Tuhan bapa, Tuhan anak dan Roh Kudus) di dalam satu tubuh Tuhan. Dari kisah ini pula jelaslah bahwa sesungguhnya Konstantin sendiri tidak memiliki pegangan yang kuat tentang agama yang dianutnya, karena menurutnyasemua sekte Nasrani saat itu sama saja. Karena itulah ia hanya memutuskan untuk mendukung yang mayoritas, bukannya mencari yang benar di antara sekte-sekte yang ada saat itu, padahal tidak berarti yang paling banyak pendukungnya itu adalah yang benar. Diantara sekte-sekte yang menyeleweng itu, ternyata masih ada kelompok yang mempertahankan ajaran Nabi Isa AS yang benar di bawah pimpinan Abdullah bin Arbus pada saat itu. Kelompok ini tetap dalam keyakinannya bahwa Isa Al Masih adalah hamba dan Rasul Allah. Mereka ini hidup secara terisolir di gurun-gurun, padang pasir dan perkampungan sepi lainnya. Hal ini mereka lakukan untuk menghindari diri dari kejaran para sekte-sekte Kristen lainnya beserta pasukan kaisar. Mereka mendirikan biara dan rumah ibadah dan merasa puas dengan pola kehidupan mereka serta tidak mau bergabung dengan kehidupan keberagamaan sekte-sekte Kristen sesat lainnya. Kelompok ini bahkan masih ada sampai kedatangan Rasulullah SAW. Salah seorang pengikut mereka adalah famili Ibunda Khadijah, istri pertama Rasulullah SAW yang bernama Waraqah bin Naufal. Ketika Rasulullah baru pulang dari gua Hira dalam keadaan ketakutan saat bertemu dengan Jibril yang menyampaikan wahyu yang pertama, maka beliau menceritakan kisahnya kepada Ibunda Khadijah. Mendengar cerita beliau, Ibunda Khadijah langsung pergi ke tempat Waraqah dan menanyakan tentang kejadian tersebut kepadanya. Mendengar cerita itu, Waraqah yang saat itu sudah sangat tua mengatakan bahwa kejadian itu adalah benar, dan yang ditemui oleh Rasulullah saat itu adalah Jibril, yaitu malaikat yang menyampaikan wahyu kepada para Nabi, termasuk Isa Al Masih dahulunya. Beliau pun mengatakan bahwa suatu saat nanti pasti Nabi Muhammad akan diteror dan diusir oleh kaumnya dan beliau pun berikrar bahwa seandainya saat itu terjadi, maka beliau pasti akan menjadi pendukungnya jika masih hidup. Turunnya
Nabi Isa AS Menjelang Hari Kiamat Kelak
Sebagai bagian dari takdirnya, Allah SWT suatu saat nanti akan menurunkan kembali Nabi Isa AS ke bumi, setelah sebelumnya diangkat ke langit. Peristiwa ini akan akan terjadi menjelang hari kiamat kelak. Hal ini harus diyakini 100% oleh kaum muslimin, karena banyak sekali hadits yang menjelaskan tentang peristiwa tersebut, bahkan sampai tingkatan mutawwatir (terkenal) yang berasal dari berbagai jalur periwayatan sahabat Nabi SAW. Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Seluruh para Nabi adalah bersaudara seayah. Ibu mereka memang berbeda-beda, tetapi agama mereka sama. Dan sesungguhnya aku adalaha orang yang terdekat dengan Isa bin Maryam, karena tidak ada seorang Nabi pun antara aku dan dia. Dan sesungguhnya ia akan turun lagi. Apabila kamu melihatnya,
maka kenalilah dia. Dia adalah seorang lelaki yang berperawakan sedang, berkulit putih kemerahan. Dia mengenakan 2 baju berwarna tanah merah. Kepalanya seolah-olah meneteskan air, meskipun tidak basah. Dia akan menghancurkan salaib berkeping keping, membunuh babi, membatalkan upeti dan menyeru manusia untuk masuk Islam. Pada masa (turunnya) nanti, Allah membinasakan semua umat (agama) selain Islam. Dan pada masa (turunnya Allah membinasakan Dajjal) terjadilah keamanan di seluruh bumi, sampai singa berkeliaran bersama unta, harimau bersama sapi, dan serigala bersama kambing serta anak kecil bermain bersama ular. Isa akan hidup selama 40 tahun, kemudian beliau wafat dan dishalati oleh kaum muslimin.” Selanjutnya hadits riwayat Bukhari dari An-Nawwas bin Sam’an, Rasulullah SAW brsabda, ” Nabi Isa akan turun di menara putih sebelah timur kota Damaskus, mengenakan 2 baju berwarna tanah merah, meletakkan kedua tangannya pada sayap 2 orang malaikat. Apabila ia menundukkan kepala, maka (seolah-olah) meneteskan air, dan apabila mengangkat kepala, maka (seolah-olah) berjatuhanlah tetesan-tetesan itu bagai manik-manik mutiara. Dan tidak seorang pun orang kafir yang mencium bau nafasnya melainkan mati. Padahal nafasnya dapat dirasakan sejauh mata memandang.” Di Damaskus saat ini tidak ada menara yang disebut dengan “Menara Timur” melainkan menara yang terletak di sebelah timur Masjid Jami’ Umawi. Penafsiran ini sepertinya sudah sangat pas dan cocok sekali, karena ketika turunnya Nabi Isa AS itu iqamat telah dikumandangkan. Maka seseorang (Al Mahdi) mempersilakan beliau untuk maju sebagai imam,”Wahai imam kaum muslimin, wahai Ruh Allah, majulah.” Lalu beliau menjawab,”Majulah kamu, karena iqamat ini dikumandangkan untukmu.” Dan dalam riwayat lain disebutkan,”Sebagian kamu adalah pemimpin atas sebagian yang lain.” Kemudian di Surat An Nisa ayat 159 berbunyi , ”Tidak ada seorang pun dari ahli kitab , kecuali akan beriman kepadanya ( Isa ) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.” Menafsirkan ayat di atas, Ibnu Katsir mengatakan bahwa ini akan terjadi ketika Nabi Isa AS telah diturunkan ke bumi. Semua ahli kitab dari orang-orang Nasrani dan Yahudi akan beriman kepada Isa Al Masih. Beliau akan menghancurkan salib yang selama ini telah membuat agama Nasrani menjadi sesat serta membersihkan namanya dari berbagai tuduhan mereka. Beliau tidak akan lagi menerima upeti dari mereka, tetapi barangsiapa yang masuk Islam, maka akan diterima Islamnya. Jika menolak, maka akan dibunuh. Begitu pula hukum yang diterapkannya kepada orang-orang kafir di seluruh belahan dunia ini. Selain membersihkan namanya menjelang hari kiamat kelak, Nabi Isa AS juga punya tugas khusus lainnya yang diberikan oleh Allah kepadanya, yaitu membunuh si laknat Dajjal dan dengan perantara doanya maka akan dibinasakanlah kaum Ya’juj dan Ma’juj. Beberapa haditsnya akan kami sampaikan berikut ini : Imam Muslim meriwayatkan dari Abdullah bi Amr, yaitu ketika ia menceritakan tentang kejadian hari kiamat kepada seorang lelaki yang datang kepadanya. Ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda ,” Dajjal akan muncul di tengah umatku. Dia akan tinggal selama 40 hari , atau 40 bulan atau 40 tahun. Lalu Allah mengutus Nabi Isa bin Maryam. Dia seperti Urwah bin Mas’ud. Dia akan mencari Dajjal dan membinasakannya….”
Ishaq bin Basyar bercerita dalam hadits yang panjang yang riwayatnya dari Abu Hurairah RA bahwa ia telah bercerita, Allah telah menurunkan wahyu kepada Isa bin Maryam, “….Hai Isa, Aku ingin mengangkatmu ke langit kepada- Ku. “ Nabi Isa bertanya, “Wahai Tuhanku, kenapa engkau ingin mengangkatku ke langit ?” Allah menjawab,”Aku akan mengangkatmu ke langit, lalu Ak u akan menurunkanmu lagi ke bumi pada akhir zaman agar umat nabi tersebut (Rasulullah Muhammad SAW) melihat berbagai macam keajaiban dan membantu mereka untuk memerangi Dajjal yang terlaknat….” At-Tirmidzi meriwayatkan dari Majma’ bin Jariyah dia berkata, Aku pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda ,”Putra Maryam itu akan membunuh Dajjal di pintukota Lud.” Dalam menceritakan tentang kisah Dajjal, Ibnu Kastir menceritakan setelah merangkumnya dari berbagai hadits shaheh bahwa setelah Nabi Isa turun di menara timur kota Damaskus, maka ia akan disambut hangat oleh kaum muslimin saat itu. Mereka akan berkumpul di sekeliling beliau, lalu dibawanya mereka berjalan untuk mencari Dajjal. Waktu itu Dajjal dalam perjalannya menuju ke Baitul Maqdis, ia akan bertemu dengan rombongan Nabi Isa di sebuah jalan di perbukitan bernama Afiq. Dajjal lari menghindari Nabi Isa, tetapi dapat beliau kejar dan terperangkap di pintu kotabernama Lud. Nabi Isa berhasil membunuhnya dengan tombak beliau saat manusia durhaka itu hendak memasuki kota. Waktu itu beliau berkata,”Untuk membunuhmu cukuplah aku memukulmu sekali saja, yang tidak akan meleset.” Selanjutnya, mengenai kisah Ya’juj dan Ma’juj didalam Shaheh Muslim dari hadits yang panjang dikatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “….Kemudian datanglah kepada Isa bin Maryam suatu kaum yang dijaga oleh Allah darinya, lalu dia mengusap wajah mer eka dan menjelaskan tentang derajat mereka di dalam surga. Ketika dia melakukan hal seperti itu, tiba-tiba Allah mewahyukan kepada Isa bahwa Aku telah mengeluarkan suatu kaum-Ku, yang tidak seorang pun tatkala dekat dengannya dapat terhindar dari pembunuhannya. Allah mengeluarkan Ya’juj dan Ma’juj dan mereka turun dari setiap tempat yang tinggi. Lalu mereka yang berjalan di depan melewati danau yang luas dan mereka meminumnya. Rombongan berikutnya yang melewati danau itu berkata,”Dulu di tempat ini pernah ada airnya.” Lalu Nabiyullah Isa dan shahabat -shahabatnya mengurung diri hingga kepala singa bagi salah seorang dari mereka lebih berharga daripada 100 dinar bagi salah seorang diantara kalian pada saat ini. Lalu Isa dan shahabat-shahabatnya berdoa, hingga Allah mengirimkan binatang seperti ulat yang keluar dari hidung unta yang menjaga mereka, hingga Ya’juj dan Ma’juj mati seperti kematian satu jiwa (bertumpuk-tumpuk). Kemudian Nabiyullah Isa dan shahabat-shahabatnya turun (dari tempat persembunyiannya), maka mereka tidak mendapatkan di tanah tempat sejengkalpun kecuali telah dipenuhi oleh bau busuk mereka, lalu Nabiyullah Isa dan shahabat-shahabatnya memohon kepada Allah, hingga Allah mengutus burung seperti leher unta yang besar perutnya, lalu membawa mereka dan melepas mereka di tempat yang dikehendaki oleh Allah. Kemudian Allah mengirimkan hujan yang tidak ada rumah dan binatang berbulu yang menghalangi turunnya, lalu membersihkan bumi hingga meninggalkannya seperti cermin yang licin. Kemudian dikatakan kepada bumi, keluarkan buah-buahanmu dan kembalikan barakahmu. Maka pada saat itu burung-burung memakan buah delima dan mereka berlindung di ba wah kepala burung itu,…..” Banyak sekali hadits yang menceritakan tentang Nabi Isa Al Masih, Dajjal dan Ya’juj Ma’juj selain yang kami paparkan di atas. Tetapi paling tidak semua cukup mewakili untuk menunjukkan bahwa suatu saat nanti Nabi Isa AS akan turun kembali ke bumi ini untuk tugas-tugas khusus yang diberikan oleh Allah kepadanya, seperti pada hadits-hadits di atas. Beliau tidak akan membawa syariat baru, karena syariat Islam sudah disempurnakan oleh Allah. Beliau akan berhukum dengan hukum Islam dan mengikuti ajaran Rasulullah SAW, bahkan sebelum wafatnya kelak dikisahkan dalam
beberapa hadits bahwa beliau akan menunaikan ibadah haji ke Mekkah bersama kaum muslimin saat itu. Sebagaimana diketahui bahwa Nabi Isa AS dilahirkan dan diangkat sebagai Rasul 600 tahun sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW jika kita melihat dari hadits riwayat Bukhari, maka jelaslah di sini bahwa kemunculannya di akhir zaman bukan berarti munculnya seorang Nabi lagi setelah Rasulullah SAW. Nabi Isa Al Masih hanyalah seorang Nabi yang masih hidup sampai sekarang dan akan diwafatkan setelah lewat masa Nabi Muhammad SAW 1400an tahun yang lalu. Nabi
Isa AS hidup di 2 dimensi ruang dan waktu
Dari paparan di atas sudah cukup jelas bagi kita bahwa sampai saat ini Nabi Isa AS masih hidup dan sedang berada di langit menunggu perintah Allah untuk kembali turun ke bumi. Setelah sebelumnya beliau sempat berdakwah di kalangan kaumnya, yaitu Bani Israel dan Allah menyelamatkannya dari tangan-tangan orang Yahudi yang hendak membunuhnya. Berapa usia Nabiyullah Isa bin Maryam ketika diangkat ke langit oleh Allah ? ada cukup banyak hadits shaheh yang menceritakan tentang usia beliau ketika itu, salah satunya akan kami paparkan berikut ini : Hadits riwayat Ibnu Abu Dunya dari sahabat Nabi, Anas bin Malik RA yang berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Penghuni surga masuk surga dengan ketinggian Adam, enam puluh hasta dengan ukuran hasta orang besar, dengan wajah tampan setampan Yusuf, seusia Isa, tiga puluh tiga tahun, lidahnya sefasih Muhammad, belum berjenggot dan berambut pendek.” Banyak ulama ahli tafsir yang mengatakan bahwa usia Nabi Isa ketika diangkat ke langit itu adalah 33 tahun, karena tidak mungkin itu adalah usia kematiannya, karena usia kematiannya pun telah ada hadits yang lain yang menerangkannya. Jadi Jelaslah dari sini bahwasanya Nabi Isa AS telah berusia 33 tahun saat Allah mengangkatnya ke langit. Sekarang sejak kapan Nabi Isa diangkat oleh Allah ke langit itu ? Hadits Bukhari di bawah ini akan menjelaskannya. Imam Bukhari telah meriwayatkan dari Yahya bin Hamad dari Abu Awanah dari Ashim Al Ahwal dari Abu Utsman An Nahdi dari Salman Al Farisi yang telah berkata ,”Jarak antara Nabi Isa dan Nabi Muhammad SAW adalah enam ratus tahun.” Riwayat yang masyhur jarak antara Nabi Isa dengan Rasulullah SAW menurut jumhur ulama adalah 600 tahun. Akan tetapi ada juga yang berpendapat bahwa jarak keduanya adalah 620 tahun menurut tahun qamariyah atau 600 tahun menurut hitungan tahun syamsiah. Jika saat ini adalah di tahun 142 8 Hijriyah, yaitu sekitar 1428 tahun yang lalu Nabi Muhammad berhijrah dari Mekah ke Madinah menurut kalender qamariyah, sedangkan pada saat itu Nabi SAW telah berusia sekitar 53 tahun, maka mungkin Nabi Isa AS telah berada di langit selama kurang lebih 2100an tahun menurut perhitungan kita di bumi ini. Tetapi dimensi ruang dan waktu yang dihadapi oleh Nabi Isa Al Masih saat ini bukanlah dimensi dunia, melainkan dimensi langit, yaitu dimensi ruang dan waktu malaikat-Nya. Telah kita ketahui bersama dalam pembahasan di bab 2 yang lalu, bahwa pada dimensi langit akan berlaku 1
harinya adalah 1000 tahun menurut perhitungan di bumi. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa beliau saat ini baru saja menunggu selama kurang lebih 2 hari saja sejak pengangkatannya ke langit sampai hari ini. Dua hari tentunya bukanlah waktu yang lama, karena itulah ketika diturunkannya nanti di akhir zaman beliau masih nampak muda sama seperti ketika usia pengangkatannya ke langit, yaitu 33 tahun. Begitulah dimensi langit, waktu terasa sangatlah lambat di sana. Sedangkan Nabi Isa AS telah hidup pada dimensi itu sekarang dan dalam kondisi masih hidup. Beliau adalah salah satu dari 2 orang manusia yang telah cukup lama tinggal di dimensi itu, sedangkan yang seorang lagi ialah Nabi Adam AS. Beliau mampu menembus batas ruang dan waktu yang tidak bisa dicapai oleh manusia biasa kecuali dengan pertolongan dari Allah SWT semata. Jadi selama hidup sampai wafatnya kelak Nabi Isa AS akan hidup di dimensi dunia ini selama 2 kali, yang pertama ketika dilahirkan sampai diangkat ke langit dan kedua ialah ketika diturunkan ke bumi kembali sampai akhir hayatnya dan 1 kali di dimensi langit yaitu sejak diangkatnya ke langit sampai waktu yang ditentukan oleh Allah kelak. Berapa lama beliau akan tinggal di bumi ini setelah diturunkan kelak ? Imam Ahmad meriwayatkan sebuah hadits dari Affan, Affan telah menerimanya dari Hammam, Hammam telah mendengarnya dari Qatadah, Qatadah telah mendengarnya dari Abdul Rahman, Abdul Rahman menerimanya dari Abu Hurairah dan Abu Hurairah berkata ,”Isa AS menetap di bumi selama 40 tahun. Ketika ia wafat, kaum muslimin menyalati dan menguburkannya.” Nabi Isa AS ketika diturunkan telah berumur 33 tahun dan ia akan wafat pada saat berumur 40 tahun, maka ia akan tinggal di bumi ini selama sekitar 7 tahun setelah diturunkan dari langit, Wallahua’lam. Hanya Allahlah yang menggenggam jiwa seseorang dan hanya Dialah Yang Maha Tahu. Terakhir nih, baca kisah Nabi kita semua Rasulullah SAW oke? Posted by Sandy Hermawan at 10:59 PM
-Monday, February 6, 2012
Kisah Orang-Orang yang Menembus Batas Ruang dan Waktu di Dalam Al Qur’an (Bagian 7) 7. Rasulullah Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW yang merupakan Nabi dan Rasul terakhir untuk ummat manusia InsyaAllah sudah kita kenal sejak kecil. Nabi kita inilah yang menjadi uswatun hasanah (contoh yang baik) bagi seluruh umat manusia dari sejak diutusnya sampai akhir zaman nanti. Sebagai Nabi terakhir, maka beliau membawa syariat Islam yang berlaku sampai berakhirnya alam semesta ini. Sebelum wafatnya, Rasulullah meninggalkan warisan yang sangat berharga kepada kita umatnya, yaitu Al Qur’an dan Hadits yang didalamnya terdapat syariat Islam, hukum-hukum, kisah-kisah, ilmu pengetahuan dll. Dengan keduanya inilah kita dituntun agar selalu berada di jalan yang lurus, yaitu jalan yang Allah ridloi. Allah telah melebihkan Nabi Muhammad SAW di atas para Nabi dan Rasul lainnya dan mengangkatnya ke derajat yang paling tinggi. Tidak ada satu pun Nabi dan Rasul yang langsung diajak
bicara oleh Allah di tempat-Nya yang tinggi di Sidratul Muntaha kecuali Rasulullah SAW. Tidak ada seorang Nabi maupun Rasul yang diberikan hak syafaat kubra di hari penghisaban nanti kecuali Rasulullah SAW. Dialah Nabi yang pertama kali membuka pintu surga dan yang pertama kali pula memasukinya sebelum seluruh manusia dan jin yang beriman masuk ke dalamnya. Dialah Nabi yang membawa masuk ummatnya ke dalam surga terlebih dahulu sebelum umat-umat Nabi lainnya. Seluruh keistimewaan yang Allah karuniakan kepadanya tidaklah pernah membuatnya merasa sombong bahkan beliau melarang kita untuk mengunggulkan dirinya diatas Nabi-Nabi Allah lainnya. Selama dalam perjalanan dakwahnya yang penuh dengan rintangan dan cobaan dari orangorang kafir telah dilaluinya dengan tabah dan sabar. Selama 13 tahun di Mekkah beliau berdakwah di kalangan orang-orang Quraish banyak mendapatkan kesulitan dan rintangan terutama dari pemukapemuka kaumnya. Hanya ada beberapa puluh orang saja dari orang-orang Quraish yang mau menerima ajakannya. Selama berdakwah di Mekkah beliau selalu didukung oleh istri tercintanya, Khadijah dan dilindungi oleh pamannya Abu Thalib yang juga salah seorang pemuka Quraish yang disegani. Tetapi takdir Allah memang sudah ditentukan, kedua orang yang selama ini menjadi penopang dakwahnya kembali kepada Allah di tahun yang sama pula. Hal ini tentunya sangatlah membuatnya merasa sedih sekali, ditambah lagi tekanan para pemuka-pemuka Quraish terhadap dirinya dan para pengikut-pengikutnya semakin bertambah gencar. Di saat puncak kesedihan inilah Allah Sang Pelindung sejati memberikannya kesempatan yang tidak pernah ada seorang pun yang memilikinya untuk melihat sebagian dari kekuasaan-Nya di langit dan napak tilas perjuangan Nabi-Nabi sebelumnya. Kisah perjalanan i nilah yang sampai sekarang pasti telah sering kita mendengarkannya, yaitu perjalanan Isra dan Mi’raj. Kisah ini adalah perjalanan yang sangat spektakuler bagi manusia di zaman itu mapun di zaman modern saat ini. Di zaman Nabi masih hidup, kisah ini menjadi cemoohan di kalangan orang-orang kafir Quraish terhadap diri Nabi, hanya orang-orang beriman sajalah yang meyakininya. Bagaimana di zaman sekarang yang sudah modern ini ? pastilah hanya orang-orang yang beriman saja yang meyakini kisah ini 100%, mengapa ?. Mukjizat ini begitu luar biasa sampai-sampai tidak ada satu pun ilmu fisika modern yang bisa menjelaskan kejadian itu dengan baik. Sebelum melangkah lebih jauh lagi, maka sebaiknya kita runut dulu kisah ini dari awal agar benar-benar jelas kejadiannya. Isra berarti adalah perjalan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram di Mekah menuju ke Masjidil Aqsa di Palestina. Dalil yang menunjukkan kisah ini adalah Surat Al Isra ayat 1 “Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba - Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda - tanda ( kebesaran ) Kami . Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. Sedangkan Mi’raj adalah perjalan Nabi Muhammad dari Masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha untuk menerima perintah shalat 5 waktu. Dalil Al Qur’an menerangkan tentang Mi’raj adalah di surat An Najm ayat 13-18. “Sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu ( dalam rupanya yang asli ) pada waktu yang lain . ( yaitu ) di Sidratul Muntaha. Sedang di dekatnya ada surga tempat tinggal ( orang - orang yang takwa ). ( Muhammad melihat Jibril ) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya ( Muhammad ) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak ( pula ) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebagian tanda - tanda ( kekuasaan ) Tuhannya yang paling besar “.
Kisah perjalanan Isra dan Mi’raj ini bisa kita lihat lebih detailnya pada hadits -hadits, baik itu kitab Shahihain (Bukhari-Muslim) maupun kitab-kitab Sunan (Tirmidzi, Nasai, Abu Dawud dan Ibnu Majah). Ada beberapa versi hadits dari riwayat para sahabat Nabi, tetapi untuk mempersingkat kisah ini kami hanya mengambil beberapa hadits saja. Anas bin Malik mengatakan dari Malik bin Sa’sa bahwa Rasulullah berkata : Aku berada di dekat Ka’bah dalam kondisi antara tidur dan terjaga ketika itu aku mendengar seseorang berkata : dia adalah orang ketiga diantara 2 orang. Kemudian dia datang padaku dan membawaku bersamanya. Kemudian baskom emas yang berisi air zam-zam dibawakan untukku dan hatiku dibelah dari bagian ini sampai bagian itu. Qatadah berkata : Aku bertanya kepadanya yang saat itu bersamaku, apa yang dimaksud dari bagian ini sampai bagian itu ?. Dia menjawab : (Itu berarti bahwa ia telah dibuka) dari bagian bawah dadanya. (Kemudian hadits berlanjut) : Hatiku telah diambil dan kemudian dicuci dengan air zam-zam dan setelah itu dikembalikan ke posisi semula, setelah diisi dengan iman dan hikmah. Aku kemudian dibawakan seekor hewan yang disebut Buraq, lebih besar daripada keledai tetapi lebih kecil daripada kuda. Langkahnya sejauh pandangan mata. Aku menaikinya, dan kemudian kami pergi sampai ke langit terendah. Ini adalah salah satu hadits riwayat Muslim pada buku 1 nomor 314, tetapi masih banyak hadits-hadits lain baik dari Muslim sendiri atau yang lainnya yang menceritakan tentang kisah sebelum perjalanan tersebut. Memang satu hadits ini tidak mungkin mewakili semuanya, tetapi paling tidak kita tahu alur ceritanya berdasarkan hadits yang terpercaya. Dari hadits di atas dijelaskan bahwa Rasulullah SAW pada saat itu berada di dekat Kabah dalam kondisi setengah sadar. Kemudian datanglah malaikat yang membawa baskom emas yang berisi air zam-zam. Selanjutnya malaikat tersebut membelah dadanya dan mengambil hatinya kemudian dicuci dengan air zam-zam lalu diisi dengan iman dan hikmah. Selanjutnya Nabi menaiki seekor hewan yang bernama Buraq yang ukurannya lebih besar daripada keledai tetapi lebih kecil daripada kuda. Buraq ini mampu melangkah sejauh pandangan mata. Selanjutnya Buraq tersebut membawa Nabi menempuh perjalanan Isra dan Mi’raj bersama Jibril As. Kita ketahui bersama bahwa Nabi Muhammad melakukan Isra’ terlebih dahulu ke Masjidil Aqsa di Palestina sebelum Mi’raj ke Sidratul Muntaha. Jadi sebelum ke langit terendah itu tentunya telah melakukan perjalanan Isra dulu ke Masjidil Aqsa. Dari beberapa hadits shahih diceritakan bahwa di Masjidil Aqsa beliau shalat dua rakaat, lalu dibawakan oleh Jibril segelas khamr (minuman keras) dan segelas susu lalu Nabi SAW memilih susu. Kata malaikat Jibril, "Engkau dalam kesucian, sekiranya kau pilih khamr, sesatlah ummat engkau." Kemudian kita lihat sebagian dari hadits riwayat Bukhari hadits nomor 345 dari Anas bin Malik tentang kisah selanjutnya. “….Selanjutnya Ia (Jibril) meraih tanganku (Rasulullah), kemudian membawaku naik ke langit. Ketika aku sampai di langit, Jibril berkata kepada penjaga langit, “ Bukalah.” Penjaga itu lalu bertanya, “ Siapa ini?” Jibril menjawab. “ Ini Jibril ”. Penjaga itu bertanya lagi, “ Apakah engkau bersama seseorang ? ”, Jibril menjawab, “Ya, aku bersama Muhammad SAW.” Penjaga bertanya lagi, “ Apakah ia seorang yang diutus ?” Jibril menjawab “ Benar.’ Ketika dibuka, kami naik ke langit dunia. Di sana ada seorang laki-laki, sementara di samping kanan dan kirinya terdapat sekumpulan orang dari berbagai golongan. Jika laki-laki i itu memandang ke sebelah kanannya ia tertawa, namun ketika memandang ke sebelah kirinya ia menangis. Laki- laki itu berkata, “Selamat datang Nabi yang shalih dan anak yang shaleh.” Aku bertanya kepada Jibril, “Siapa ini?’ Jibril menjawab, “ Ini adalah Adam, adapun orang-orang yang di sebelah kiri dan kanannya adalah kaumnya. Yang di sebelah kanannya adalah ahli surga, sedangkan yang di sebelah kirinya adalah ahli neraka. Jika
ia memandang ke sebelah kanannya ia tertawa, tetapi jika ia memandang ke sebelah kirinya ia menangis.” Anas melanjutkan, “ beliau menceritakan, bahwa di langit-langit tersebut, beliau bertemu dengan Adam, idris, Musa, Isa dan Ibrahim AS. Namun demikian beliau tidak menyebutkan tentang kedudukan mereka, hanya saja beliau menyebutkan bahwa beliau bertemu Adam di langit dunia, sedangkan Ibrahim beliau temui di langit keenam.” Anas melanjutkan, “ Ketika Jibril membawa Nabi SAW melewati Idris, Idris berkata “Selamat datang Nabi yang shalih dan saudara yang shaleh.” Aku (Nabi SAW) berkata “Siapa ini?’ Jibril menjawab, “ Ini adalah Idris. Selanjutnya aku melewati Musa, ia berkata “Selamat datang Nabi yang shalih dan saudara yang shaleh.” .” Aku bertanya “Siapa ini?’ Jibril menjawab, “ Ini adalah Musa. Kemudian aku melewati Isa, ia berkata “Selamat datang Nabi yang shalih dan saudara yang shaleh.” .” Aku bertanya “Siapa ini?’ Jibril menjawab, “ Ini adalah Isa. Kemudian aku melewati Ibrahim, ia berkata “Selamat datang Nabi yang shalih dan anak yang shaleh .” Aku bertanya “Siapa ini?’ Jibril menjawab, “ Ini adalah Ibrahim As. Dari hadits di atas jelaslah bahwa Nabi bersama Jibril As naik ke 7 tingkatan langit, yang mana di setiap tingkat bertemu dengan Nabi-Nabi sebelumnya. Di langit dunia beliau bertemu Adam As, kemudian di langit yang lainnya bertemu Nabi Idris, Musa, Isa dan Ibrahim As. Dalam riwayat yang lain juga didapatkan bahwa beliau juga bertemu dengan Nabi Yahya, Harun dan Yusuf (yang dalam suatu riwayat dikatakan memiliki separuh ketampanan (yaitu dari ketampanan Adam As menurut sebagian ulama tafsir, termasuk di dalamnya Ibnu Katsir rahimahullahu)). Kisah selanjutnya diriwayatkan dari Ibnu Syihab, ia berkata, “ Ibnu Hazm menceritakan kepadaku, bahwa Ibnu Abbas dan Habbah A l Anshari menyebutkan, Nabi menceritakan , “ Kemudian Jibril membawaku naik, hingga mencapai tingkat dimana aku bisa mendengarkan suara goresan penapena.”. Ibnu Hazm dan Anas bin Malik berkata bahwa , “ Nabi SAW menceritakan, “ Kemudian Allah mewajibkan atas umatku lima puluh shalat. Setelah itu aku kembali dengan membawa perintah tersebut. Ketika aku melewati Musa, Berkatalah Musa berkata kepadaku “ Apa yang diwajibkan Allah kepadamu dan umatmu ?. ” Aku menjawab, “ Allah mewajibkan lima puluh shalat.” Musa berkata lagi, “ kalau begitu , kembalilah kepada Tuhanm u, karena sesungguhnya umatmu tidak akan kuat melaksanakannya. Lalu aku dibawa kembali maka Dia pun membebaskan separuhnya. Lalu aku kembali kepada Musa dan aku katakan , “Allah telah membebaskan separuhnya.” Musa berkata, “ Mohon kembali kepada Tuhanmu, karena sesungguhnya umatmu tidak akan kuat. Lalu aku kembali dan memohon, maka Dia pun membebaskan separuhnya lagi. Setelah itu aku kembali lagi kepada Musa dan Musa berkata, “ Kembalilah kepada Tuhanmu, karena sesungguhnya umatmu tidak akan kuat untuk melaksanakannya. Maka aku kembali dan memohon kepada- Nya, Allah berfirman “Shalat itu lima, dan itu sama dengan lima puluh. Tidak ada firman yang diganti di sisi-Ku.” Setelah itu aku kembali kepada Musa, dan ia berkata, “Mohonlah kepada Tuhanmu.” Lalu aku katakan, “ Aku sudah merasa malu terhadap Tuhanku. Hadits riwayat Ibnu Hazm pada alinea ini begitu terkenal di kalangan kaum muslimin, tetapi hadits ini terputus menurut Al Hafidz Ibnu Hajar karena Ibnu Hazm tidak bertemu langsung dengan dengan perowi sebelumnya yaitu Abu Habbah. Penjelasan ini bisa kita dapatkan pada Ringkasan Shaheh Bukhari karangan Syeikh Nasiruddin Al Albani. Setelah Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Ibrahim As di langit ketujuh, maka di riwayat yang lain dikatakan bahwa Rasulullah SAW melihat Baitul Ma'mur yaitu tempat 70.000 malaikat shalat setiap harinya, yang mana setiap malaikat sekali memasukinya tak akan keluar lagi dari sana. Setelah itu Jibril membawa Nabi ke tempat yang lebih tinggi lagi, yaitu ke Sidratul Muntaha. Masih riwayat Anas bin Malik tadi bahwa Nabi di sana melihat tempat itu tertutup warna-warni yang
beliau tidak mengetahui warna apa itu. Hadits ini tentunya sangat persis sekali dengan apa yang ada di Surat An Najm di atas, bahkan di sanaNabi melihat Jibril dalam wujud yang sebenarnya. Ada beberapa hadits yang menceritakan tentang Sidratul Muntaha. Hadits ini salah satunya adalah dari shaheh Bukhari dari Syu’bah dari Q atadah yang berkata bahwa berkata kepadaku Anas bin Malik bahwa Rasulullah SAW bersabda “ Aku naik menuju ke Sidratul Muntaha di langit ketujuh. Ternyata buah pohon bidaranya seperti buah anggur kota Hajar. Daunnya seperti telinga gajah. Dari batangnya mengalir 2 sungai yang kelihatan dan 2 lagi tidak kelihatan. Aku bertanya, “ Wahai Jibril, apa ini ?” Jawab Jibril, “ 2 sungai yang tidak terlihat adalah di surga dan 2 sungai yang kelihatan adalah Nil dan Eufrat ”. Mungkin di sinilah Rasulullah SAW mendengar goresan pena -pena seperti hadits di atas tadi. Selain itu, ada lagi hadits masih riwayat dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah bersabda “ Aku masuk ke dalam surga, ternyata 2 tepinya adalah kemah dari mutiara (riwayat lain mutiara yang berlubang). Aku celupkan tanganku di airnya ternyata aku mencium aroma kesturi yang harum mewangi. Lalu aku bertanya, “ Untuk siapa sungai ini wahai Jibril ? ” Jibril berkata “ Inilah Al Kautsar yang diberikan Tuhanmu kepadamu”. Setelah itu Jibril membawa Nabi masuk ke dalam surga, yang beliau katakan memiliki tali -tali dari mutiara, sedangkan debunya (tanahnya) adalah kasturi. Banyak hal tentunya yang beliau lihat di sana, termasuk di dalamnya sebuah istana dari emas. Hadits ini riwayat Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda “ Aku masuk ke dalam surga dan ternyata di dalamnya terdapat istana dari emas. Aku bertanya, “ Milik siapa istana ini ? “ Para malaikat berkata, “Milik anak muda dari Quraish.“ Aku pun mengira bahwa akulah pemuda tersebut. Aku bertanya “Siapa anak muda tersebut ?” Mereka menjawab, “ Dia adalah Umar bin Khatab.” Kemudian aku mendatangi istana yang terbuat dari emas.” Selain itu masih ada kisah -kisah lainnya termasuk di dalamnya Nabi melihat istana dari mutiara yang diperuntukkan untuk Ibrahim Khalilullah. Selain mengunjungi surga, Rasulullah juga melihat neraka dan berbagai macam siksaan yang ada di dalamnya. Puncak dari seluruh perjalanan yang luar biasa ini adalah Nabi diperintahkan untuk mengerjakan shalat wajib 5 waktu begitu pula dengan umatnya. Di sinilah perintah itu turun, langsung terjadi dialog antara Allah SWT dengan hambanya, Muhammad SAW tanpa melalui perantara Jibril. Hal ini seperti yang terjadi pada Musa As ketika bedialog langsung dengan Allah di bukit Thua. Hanya saja Rasulullah ini langsung berdialog di Sidratul Muntaha, tempat yang belum pernah dikunjungi oleh manusia manapun sebelum dan sesudahnya. Peristiwa ini sangatlah luar biasa dan tidak mampu dijangkau pikiran manusia baik di zaman dulu mapun di zaman sekarang ini. Teknologi manusia saat ini masih sangat terbatas, pesawat tercepat saja hanya mampu bergerak dalam beberapa kali kecepatan bunyi (340 m/detik) dan masih belum mencapai kecepatan cahaya (300.000 km/detik), apalagi harus menjangkau kecepatan yang lebih dari itu. Kita ketahui bersama bahwa di Surat Al Isra ayat 1 itu bahwa Allah menjalankan Nabi hanya dalam satu malam, yang pasti pada malam itu Nabi berangkat tanpa ada seorang pun yang mengetahuinya, begitu pun saat kembalinya. Dari sini dapat dianalisa bahwa perjalanan ini kemungkinan besar terjadi pada saat manusia sedang tertidur lelap di malam hari, bisa jadi di tengah malam dan kembali pada saat mereka masih belum lagi terbangun karena masih malam dan belum terbit fajar. Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa mungkin saja perjalanan itu hanya memakan waktu 1 hingga 3 jam saja menurut perhitungan kita di bumi.
Sebenarnya berapakah ketinggian langit itu sampai-sampai Rasulullah SAW hanya membutuhkan waktu yang singkat untuk menjangkaunya dan kembali lagi ke dunia ?. Hanya Allah saja yang mengetahui secara pasti berapa jauh Sidratul Muntaha itu dari bumi, tetapi Allah telah mengabarkan kepada kita tentang perkiraannya, yaitu terdapat di surat Al Ma’arij ayat 4 seperti yang telah kami terangkan pada bab sebelumnya. Ayat itu berbunyi “ Malaikat - malaikat dan Jibril naik ( menghadap ) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu (50.000) tahun.” Dengan kadar 1 hari menurut perhitungan kita saja bahkan mereka sudah sampai kepada Allah, sedangkan kita membutuhkan waktu 50.000 tahun atau mungkin lebih daripada itu, karena angka ini belum tentu adalah angka eksak, tetapi hanya Allah sajalah yang mengetahui takwilnya dengan pasti. Sebagai informasi tambahan, diameter galaksi bima sakti yang ditempati oleh bumi ini menurut ilmuwan kosmologi sekitar 9,46 x 10 pangkat 20 meter atau apabila cahaya melalui ujung satu ke ujung lainnya akan memakan waktu 100.000 tahun, lalu bagaimana pula dengan ketinggian langit?. Dari perkiraan ini kemungkinan besar para malaikat bergerak dengan kecepatan yang jauh lebih besar daripada kecepatan cahaya. Pada malam Isra dan Mi’raj dimana Rasulullah S AW mengendarai Buraq dan didampingi oleh Jibril As kecepatan ini kemungkinan bahkan lebih cepat beberapa kali lipat daripada kecepatan malaikat pendamping dan Jibril seperti di Surat Al Ma’arij ayat 4 di atas . Hal ini tentunya atas kuasa Allahlah yang telah memperjalankan mereka dengan begitu cepatnya, bahkan Jibril pun mampu bergerak lebih cepat daripada sebelumnya. Dengan perlindungan-Nya pulalah maka Rasulullah SAW tidak merasakan apapun yang berbeda dari tubuhnya walaupun harus bergerak dengan kecepatan yang sangat tinggi itu. Allah dengan ilmu-Nya telah mempersiapkan segala sesuatunya agar tetap bisa berjalan normal dengan kondisi Nabi utuh jasad dan ruhnya. Maha Besar Allah yang memiliki semua kekuatan dan ilmu. Bagaimana sebenarnya hakekat gerakan dalam kisah perjalanan panjang ini ?. Mengapa Rasulullah SAW tidak menceritakan apa sebenarnya yang ada di antara masing-masing langit ?. Apakah beliau melihat galaksi-galaksi, bintang-bintang dan planet bumi ?. Ternyata semua itu tidak ada yang menceritakannya di hadits manapun, bahkan Nabi dari Masjidil Aqsa langsung ke langit pertama, dari langit pertama langsung ke langit kedua dst. Kalau dianalisa lebih lanjut seakan-akan perjalanan ini bukanlah seperti jika kita naik pesawat udara yang dapat melihat dengan jelas apa yang ada di luar jendela. Perjalanan Mi’raj ini seperti sebuah lompatan kuantum, yaitu seperti loncatan elektron tereksitasi yang berpindah dari satu orbit ke orbit yang lainnya di dalam atom. Seakan-akan mereka langsung berpindah dari satu langit ke langit yang lainnya dengan secepat kilat, seperti elektron tereksitasi yang bergerak dengan kecepatan cahaya di dalam atom, padahal jarak antara orbit satu ke orbit lainnya sangat dekat, yaitu dalam ukuran angstrom (10 pangkat -10 meter). Jarak antara langit satu ke langit yang lainnya pastilah sangat jauh, tetapi ini dapat dilakukan oleh Nabi yang menunggangi Buraq beserta Jibril hanya dalam sekejap mata, maka bisa diperkirakan bahwa mereka bergerak lebih cepat daripada cahaya yang diketahui oleh manusia saat ini. Hal ini sangatlah bisa dipahami karena seperti yang terdapat di surat Al Isra ayat 1 bahwa Allah lah yang telah memperjalankan mereka dengan kekuatan-Nya. Pada perjalanan Isra dari Mekah ke Palestina dalam suatu hadits dikisahkan bahwa Rasulullah SAW melihat rombongan kafilah dagang dari Syam menuju ke Mekah. Kisah itu juga dibenarkan oleh mereka bahwa unta-unta mereka sangat ketakutan ketika melihat sesuatu di langit pada suatu malam. Kemungkinan perjalanan Isra ini tidaklah secepat perjalanan Mi’raj karena sebab-sebab tertentu yang hanya Allah sajalah yang mengetahui k emaslahatannya.
Rumusan Einstein hanya membatasi diri pada kecepatan di bawah kecepatan cahaya yaitu pada postulat pertamanya (lihat bab II). Ini menjadi pondasi dari rumusan teori relativitasnya, karena ilmu pengetahuan sekarang pun masih belum menemukan kecepatan yang lebih tinggi daripada kecepatan cahaya. Jika rumusan ini kita masukkan data kecepatan gerakan melewati kecepatan cahaya, maka sudah tidak dapat didefinisikan lagi. Rumusan Einstein ternyata juga memiliki kelemahan, yaitu tidak dapat menghitung kejadian pada gerakan di luar kecepatan cahaya. Tetapi rumusan ini masih sangat relevan untuk menghitung kejadian-kejadian di alam semesta yang memiliki gerakan cepat mendekati kecepatan cahaya, seperti partikel-partikel sub atomik, benda-benda langit dsb. Hal ini sama halnya seperti rumus hukum gerak Newton yang juga ternyata tidak relevan untuk benda-benda yang bergerak dengan kecepatan tinggi dan sangat masif, tetapi masih sangat relevan untuk menghitung gerakan kita di bumi ini. Einstein pun ternyata juga menyadari akan kelemahannya, sehingga dia pernah berkata “ Alam tidak pernah berkata “Ya” pada suatu teori, paling jauh dia akan mengatakan “Mungkin” dan paling sering mengatakan “Tidak”.” Lebih jauh lagi, selain karena perjalanan yang ditempuh oleh Nabi dan Jibril sangat cepat melebihi kecepatan cahaya, dimensi ruang dan waktu yang telah dilewatinya pun pastilah berbeda dengan yang kita ketahui saat ini. Oleh karena itulah peristiwa Isra dan Mi’raj ini tidak mungkin ditinjau dengan ilmu fisika apa pun sampai sekarang, maka hanya imanlah yang membenarkannya berdasarkan dalil Al Qur’an dan Hadits. Rasulullah SAW telah melewati batas dimensi ruang dan waktu yang tidak pernah dilakukan oleh manusia mana pun sebelum dan sesudahnya sebagai kemuliaan dari Allah kepadanya. Semoga shalawat dan salam selalu terlimpahkan kepada junjungan kita ini sampai akhir zaman. Posted by Sandy Hermawan at 11:06 PM
--
Kisah Pemuda Ahsabul Kahfi Posted on November 17, 2012 by Beni Prakoso
Hey
teman-teman
yang
gemar
membaca,
Dalam
kesempatan waktu luang saya (yang kalian gak perlu tahu kapan waktu luang saya.hehe) , saya teringat kisah pemuda Kahfi, yaitu sebuah kisah yang menceritakan beberapa orang pemuda yang di tidurkan oleh ALLAH SWT di dalam gua. Tulisan ini saya buat karena saya rasa kisah ini
memang harus di publikasikan untuk sama-sama kita mengingat keagungan ALLAH SWT. Selamat membaca. Enjoy… Pada suatu masa hiduplah beberapa orang pemuda, yang dalam surat Al Kahfi ayat 13 di sebu tkan bahwa pemuda-pemuda ini adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada tuhannya dan di tambahkan
petunjuk, tentunya karena keimanannya. Pemuda ini hidup pada zaman romawi
sebelum datangnya nabi isa.as , dimana sembah berhala sangat merajalela di tengah masyarakatnya, namun dengan keimanannya para pemuda ini meneguhkan keimanannya sehingga tak tergetar hatinya sedikit pun untuk mengikuti sembahan berhala. Dengan berbedanya sembahan para pemuda dan para masyarakat di zaman itu, para pemuda kahfi mendapat sorotan dari masyarakat yang notabene menyembah berhala. Hingga suatu hari keimanan para pemuda kahfi yang tidak menyembah berhala ini terdengar hingga di telinga raja romawi yang ketika itu di pimpin oleh Raja Diqyanus (Decius) dengan sikapnya yang zalim dan menyombongkan diri serta mengikrarkan diri sebagai tuhan yang layak di sembah. Raja Diqyanus ini marah geram mendengar ada rakyatnya yang tidak mengikuti sembahan seperti dia (sembah berhala). Berlandaskan geramnya sang raja, akhirnya para pemuda kahfi ini di perintahkan untuk menemui sang raja untuk mempertanyakan keimanannya kenapa tidak menyembah sang raja Diqyanus. Akhirnya para pemuda kahfi ini memenuhi perintah sang raja untuk menemuninya, Sampailah para pemuda di hadapan sang raja. Kemudian sang raja Diqyanus yang gemar sembah berhala bertanya, siapakah tuhanmu ??? Jawaban para pemuda itu sesuai yang ada dalam surat Al-kahfi ayat 14, yang artinya: “ Dan telah kami telah meneguhkan hati mereka di waktu mereka berdiri lalu mereka berkata “Tuhan kami adalah tuhan langit dan bumi, Kami tidak sekali-kali menyeru Tuhan selain Dia. Sesungguhnya kami kalau demikian
telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari
kebenaran”. (Al-Kahfi:14) Mendengar jawaban tersebut semakin geramlah Raja Diqyanus ini, hingga sang raja memerintahkan para prajuritnya untuk membunuh para pemuda ini.
Lalu Pemuda Kahfi ini
meninggalkan tempat raja untuk menghindari kejaran para prajurit Raja Diqyanus yang ingin membunuhnya. Dalam pelariannya, para pemuda ini sambil bercakap-cakap akan kemana kita bersembunyi dari kejaran para tentara raja Diqyanus. Akhirnya dengan ilham dari Tuhan langit dan bumi (ALLAH SWT) para pemuda ini sepakat untuk mencari gua sebagai tempat berlindung. Dimana dalam surat Al-Kahfi ayat 17 di terangkan bahwa matahari ketika terbit, condong dari gua mereka ke sebelah kanan, dan bila matahari itu terbenam menjauhi mereka kesebelah kiri dan dalam gua tersebut luas tempatnya. Mendengar hal itu, maka raja pergi dengan depalan puluh ribu pasukan berkuda untuk mencari sang pemuda. Sampailah sang raja di sebuah gunung dan ia sendiri yang naik ke atas gunung itu, kemudian mendekati sebuah gua. Raja melihat para pemuda yang dicari tengah berbaring, dia yakin para pemuda itu tengah tidur namun dengan izin ALLAH SWT para pemuda itu di tidurkan oleh selama 309 tahun. Raja berkata kepada anak buahnya, “Kalau aku hendak menyiksa mereka, aku tidak akan menyiksa lebih dari mereka menyiksa diri mereka sendiri. Datangkanlah para tukang bangunan!”. Akhirnya mulut gua ditutup dengan batu-batu dan sang raja berkata, “Katakanlah kepada mereka
agar memohon kepada Tuhan mereka yang berada di langit. Jika benar ada, maka Tuhan mereka akan mengeluarkan para pemuda itu dari sini”. Sungguh hanya kuasa ALLAH SWT yang dapat menidurkan manusia selama 309 tahun tanpa menjadi tua dan bagian tubuhnya tidak mengalami kerusakan apapun. Lalu Allah swt menghidupkan mereka kembali ketika matahari mulai terbit. Lalu satu sama lain saling berkata “Sudah berapa lamakah kamu berada (di sini).” Mereka menjawab, “Kita berada (di sini) sehari atau setengah hari.” Berkata yang lain : “Rabb kamu lebih mengetahui berapa lama kamu berada (di sini). Lalu Satu sama lain saling berkata, “Sungguh kami telah lalai dari ibadah kepada Allah swt. Mari kita pergi ke mata air”. Ternyata mata air dan pohon-pohon telah kering. Salah seorang berkata, “Sungguh ini adalah hal yang sangat aneh. Bagaimana mata air seperti ini menjadi kering hanya dalam tempo satu malam, begitu juga dengan pepohonannya?”. Lalu Allah membuat mereka merasa lapar. Salah seorang berkata, “Siapa di antara kita yang bisa pergi membawa uang ke kota, membeli sesuatu untuk kita makan? Hendaknya dia teliti jangan sampai makanan itu bercampur dengan lemak babi, seperti tercantum dalam firman Allah. “Maka utuslah seorang dari kalian dengan (membawa) uang ini ke kota dan lihatlah makanan yang paling bersih.” (QS. Al -Kahfi: 19) Akhirnya salah seorang pemuda ahsabul kahfi berjalan menuju kota untuk membeli makanan namun pemuda itu keheranan karena melalui tempat-tempat yang tidak ia ketahui. Ternyata di atas pintu gerbang kota berkibar bendera hijau yang bertuliskan “Tiada Tuhan selain Allah dan Isa Ruhullah”. Pemuda itu terpana melihat bendera itu, dan mengusap-usap matanya seraya berkata, “Apakah aku sedang bermimpi”. Sesaat berlalu ia memasuki kota, dan melewati sekelompok orang yang tengah membaca kitab Injil. Beberapa orang menyapanya hingga ia sampai ke pasar dan menemui pedangang roti. Ia berkata, “Wahai tukang roti apa nama kota ini?” “Afsus” jawab tukang roti ramah. Ia bertanya lagi, ”Siapakah rajamu?” “Abdurrahman”’ jawabnya singkat. pemuda kahfi berkata, “Jika Anda benar, sungguh yang kualami ini sangat aneh. Berikan padaku makanan seharga uang dirham ini”. Uang dirham yang berlaku pada masa Tamlikho berat dan besar, sehingga si tukang roti terheran-heran melihatnya hingga menganggapnya sebagai harta karun. Karena uang dirham pada masa kerajaan romawi sepuluh kali dari berat dirham saat ini”. Tukang roti berkata kepada pemuda kahfi, “Wahai pemuda, engkau telah mendapat harta karun? Berikan sebagian kepadaku, jika tidak Anda akan kubawa kepada raja”. Pemuda kahfi berkata, “Aku tidak mendapatkan harta karun. Dirham ini kuperoleh dari hasil menjual buah-buahan seharga tiga dirham, tiga hari yang lalu. Aku keluar dari kota ini, sementara penghuninya sedang menyembah raja Diqyanus”. Penjual roti pun marah mendengarnya, “Tidakkah kamu senang mendapat harta karun, lalu memberikan sebagiannya kepadaku? Mengapa engkau menyebut seorang pengusa zalim yang mengaku dirinya tuhan? Dia telah mati tiga ratus tahun yang lalu. Anda telah menghinaku!”
Akhirnya karena Tukang roti itu mengira pemuda kahfi ini orang sesat dengan menyebut-nyebut dirinya hidup di zaman orang-orang sembah berhala di saat raja Diqyanus berkuasa, Akhirnya tukang roti itu menangkap pemuda kahfi, dan orang-orang pun berkumpul. Kemudian ia dibawa menghadap sang raja yang cerdas dan adil, “Apa yang pemuda ini lakukan?” Mereka pun menjawab, “Orang ini telah mendapat harta karun.” Raja berkata, “Tenanglah, Nabi kita Isa as membolehkan kita mengambil harta karun, tidak lebih dari seperlimanya saja. Maka serahkanlah kepadaku seperlima dari harta karun tersebut, setelah itu kamu dapat pergi dengan selamat”. Pemuda kahfi berkata, “Wahai raja, lihatlah masalahku ini. Aku tidak mendapatkan harta karun. Aku penduduk kota ini.” “Kamu penduduk kota ini?” Tanya raja. “Ya”, jawabnya. Raja bertanya lagi, “Apa kamu kenal seseorang di kota ini?” “Ya”, jawabnya pemuda kahfi. Kemudian ia menyebutkan kira-kira seribu orang. Namun tak satupun dari mereka yang dikenal oleh mereka yang berkumpul. Sang raja berkata, “Hai, kami tidak pernah mengenal nama-nama itu. Mereka bukan penduduk zaman ini. Apa kamu punya rumah di kota ini?” Pemuda kahfi menjawab, “Ya, wahai paduka yang mulia. Utuslah seseorang bersamaku!” Raja kemudian mengutus beberapa orang untuk pergi bersamanya. Mereka pergi menuju sebuah rumah yang berada di dataran tertinggi kota itu. Mereka sampai di satu rumah dan lalu mengetuknya. Tidak lama kemudian keluarlah seorang tua renta, kedua alisnya panjang terurai ke bawah menutupi kedua matanya. Pengawal berkata, “Pemuda ini mengaku bahwa ini adalah rumahnya”. Orang tua itu marah dan menoleh kepada pemuda kahfi, “Siapa namamu?!” “Tamlikho bin Filsin”, jawab pemuda kahfi. Ternyata salah satu dari pemuda kahfi itu bernama “Tamlikho bin Filsin”. Dengan ekspresi heran dan tak bisa di percaya si orang tua itu meyakinkan kembali dengan berkata, “Ulangi lagi”! Tamlokho bin Filsin, jawab pemuda kahfi Kemudian orang tua itu tersungkur menciumi tangan dan kaki Tamlikho, “Dia adalah kekekku. Dia adalah salah seorang pemuda yang lari dari Diqyanus, raja yang zalim, menuju Raja langit dan bumi. Sungguh Nabi Isa pernah mengatakan, bahwa mereka akan hidup kembali di dunia ini.” Berita tersebut akhirnya sampai ke telinga raja, ia pun segera mendatangi mereka. Ketika melihat Tamlikho si pemuda kahfi, raja segera turun dari kuda dan mengangkat Tamlikho si pemuda kahfi ke atas pundaknya. Orang-orang pun menciumi tangan dan kaki Tamlikho.
Mereka bertanya, “Hai Tamlikho, apa yang sedang dikerjakan teman-temanmu? Tamlikho memberitahu bahwa mereka berada di dalam gua. Pada saat itu kota Afsus dikuasai oleh dua penguasa, penguasa mukmin dan kafir. Keduanya lalu berangkat diiringi para pengikutnya. Ketika mereka mendekati gua, Tamlikho si pemuda kahfi berkata kepada mereka, “Aku khawatir saudarasaudaraku mendengar suara kaki kuda
dan gemerincing senjata, sehingga mereka anggap
Diqyanus telah bersiap menyerang. Mereka akan sangat ketakutan. Oleh karenanya kalian tinggallah di sini sebentar, biarkan aku masuk ke dalam untuk memberitahu mereka. Mereka pun setuju dan Tamlikho (pemuda kahfi) masuk menemui teman-temannya. Para pemuda ahsabul kahfi tadi langsung merangkul Tamlikho sambil berkata, “ Alhamdulillah.” Allah swt telah menyelamatkan dirimu dari Diqyanus!” Tamlikho berkata, “Tahukah kalian, berapa lama kita tinggal di tempat ini?” “Dua hari satu malam”, jawab mereka. Tamlikho berkata lagi, “Tidak, tetapi kalian tinggal di sini, tiga ratus sembilan tahun!”Diqyanus kini telah mati. Waktu demi waktu telah berlalu dan kini penduduk kota telah beriman kepada Allah Yang Mahabesar. Mereka berkata, “Wahai Tamlikho, kamu ingini kita berbuat fitnah kepada orangorang itu?” Kata Tamlikho, “Lalu apa yang kalian inginkan?” Mereka berkata, “Angkatlah tanganmu, kami akan mengangkat tangan kami.” Mereka semua mengangkat tangan dan berdoa, “Ya Allah, demi kebenaran yang Engkau tampakkan kepada kami, berupa keanehan dalam diri kami, cabutlah nyawa kami agar tidak seorang pun mengetahui kami. Allah swt mengutus malaikat maut untuk mencabut nyawa mereka. Lalu Allah menutup pintu gua. Kedua raja itu tidak sabar menanti. Mereka segera menyusul Tamlikho karena lama. Dua penguasa tadi mengelilingi gua selama tujuh hari tujuh malam, namun tidak menemukan pintu atau lubang pada gua itu. Mereka berdua yakin bahwa itu adalah kebesaran ciptaan Allah Yang Mahamulia, dan bahwa keadaan ini merupakan pelajaran (‘ibrah) penting yang diperlihatkan kepada kita semua bahwa tidak ada yang tidak mungkin bagi ALLAH SWT bila ia telah berkehendak . Sekian. Referensi *Al Qur’an *http://www.balaghah.net/nahj-htm/id/id/makalah/48(6).htm
--
Kisah Ashhabul Kahfi Posted by FORJAS NESBA on 20.38
Oleh Umar Abdullah Kisah ini adalah kisah yang diabadikan Allah dalam al-Qur`an surat al-Kahfi ayat 9-26. Para ahli tafsir al-Qur`an menyatakan bahwa para pemuda penghuni gua yang dikenal dengan namaashhaabul kahfi ini adalah para pemuda bangsawan dari lingkungan kerajaan Romawi.
Ada yang menyatakan bahwa mereka hidup di masa setelah Isa as dan bahwa mereka memeluk Nasrani. Namun karena rahib-rahib Yahudi mengetahui kisah ini, maka dugaan kuat fenomena Ashhabul Kahfi terjadi pada masa sebelum Isa as diutus. Para pemuda ini melihat kaumnya menyembah berhala dan patung-patung sebagai tuhan-tuhan mereka dan menyediakan binatang-binatang sembelihan bagi tuhan-tuhan itu di hari-hari besar mereka sebagai korban. Mereka merasa tidak patut patung-patung dan arca-arca itu dianggap sebagai tuhan, disujudi, disembah dan disembelihkan binatang-binatang korban atas namanya. Mereka yang sudah terbuka mata hatinya, y ang beriman kepada Allah dan ditambah hidayah (petunjuk) oleh Allah, mengingkari perbuatan kaumnya yang batil itu. Namun mereka simpan pengingkaran itu di dalam hati, khawatir kalau dinyatakan secara terus terang, mereka akan diganggu, dimusuhi dan dianiaya. Para pemuda yang nantinya menjadi Ashhabul Kahfi alias Penghuni Gua ini pada mulanya tidak saling mengenal. Tiap orang di antara mereka secara diam-diam menjauhkan diri dari kaumnya di saat kaumnya melakukan upacara sembahyang atau upacara keagamaan lainnya. Pemuda itu satu persatu pergi bersembunyi di bawah sebatang pohon yang rindang di luar kota. Di sanalah mereka berkumpul tanpa lebih dahulu bersepakat atau berjanji, bahkan satu dengan lainnya belum mengenal. Rasulullah saw bersabda, “Ruh yang jumlahnya banyak dikumpulkan bersama, dan mereka yang mengenal satu sama lain (di surga asal mereka) akan memiliki daya tarik menarik satu sama lain (di dunia). Sementara mereka yang saling menolak (di surga) juga akan berbeda (di dunia).” Ya, di bawah pohon itulah mereka saling membuka isi hatinya dan berkenalan. Kemudian atas dasar kesatuan akidah dan persamaan nasib, bersatulah mereka dalam satu wadah “persaudaraan” dan didirikanlah tempat ibadah bagi mereka sendiri sebagai kelompok yang beriman kepada Allah yang Maha Esa, Pencipta langit dan bumi dan tiada Tuhan selain Allah.. Tidak lama kemudian diketahuilah oleh orang-orang tempat ibadah mereka dan sampailah berita berita mereka itu ke telinga raja yang berkuasa yang bernama Diqyanus (Decius). Dipanggillah mereka menghadap dan ditanya tentang pendirian dan kepercayaan mereka. Tanpa tedeng aling-aling dan dengan hati yang diteguhkan oleh Allah dengan berdiri tegak mereka berkata kepada sang raja, “Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi. Kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia. Sesungguhnya kalau kami berbuat selain demikian, niscaya kami telah berbuat dan mengucapkan sesuatu yang amat jauh dari kebenaran. Itulah kaum kami telah menjadikan selain Dia sebagai tuhan-tuhan untuk disembah. Mengapa mereka tidak mengemukakan alasan dan dasar bagi kepercayan mereka. Mereka itu pendusta dan tidak ada yang lebih zalim daripada o rang –orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah.” Dalam pertemuan itu sang raja marah, mengncam dan memerintahkan mereka melepaskan pakaian serta memberikan kesempatan kepada mereka untuk berpikir agar kembali ke pada kepercayaan raja dan kaumnya. Kesempatan dan waktu untuk berpikir itu tidak disia-siakan dan terjadilah prcakapan di antara mereka yang diilhamkan oleh Allah: “Jika kamu telah meninggalkan kepercayaan kaummu dan meninggalkan cara-cara ibadah mereka dengan hati dan jiwamu, maka tinggalkanlah dan jauhilah mereka dengan badan dan tubuhmu serta carilah tempat berlindung ke dalam gua itu. Niscaya Tuhanmu akan melimpahkan rahmat-Nya kepadamu, melindungimu dari gangguan raja dan kaumnya, serta akan menyediakan sesuatu yang berguna dan berakibat baik bagimu dalam urusan kamu ini.” Maka keluarlah mereka meninggalkan kaumnya, pergi berlindung diri dalam gua sebuah bukit. Ada yang mengatakan bahwa gua itu bernama Haizam, dan bukitnya bernama Raqim. Ada yang mengatakan bahwa gua tersebut ada di Ayla. Ada yang bilang di Ninive. Ada juga yang berpendapat di Suriah. Ada pula yang mengatakan telah menemukan gua tersebut ada di Yordania. Wallahu a’lam (hanya Allah yang lebih tahu).
Di dalam gua itu tertidurlah mereka atas kehendak Alah selama tiga ratus sembilan tahun, tidak diketahui oleh kaumnya maupun oleh orang lain dan tidak pula mreka mengetahui dan mendengar apa yang terjadi di luar gua mereka. Apa yang dilakukan oleh pemuda-pemuda ashhabul kahfi ini sesuai dengan tuntunan syariat Muhammad saw bahwasannya seorang yang khawatir agamanya, kepercayaannya serta aqidahnya akan terpengaruh oleh fitnah yang sedang berkecamuk, ia diperbolehkan menjauhkan dirinya dari tempat dan kaum yang sedang dilanda fitnah ke tempat yang aman untuk melakukan upacaraupacara agamanya dengan tenang tanpa gangguan dan rintangan apa pun. Rasulullah saw bersabda: Hampir-hampir seseorang di antara kamu pergi meninggalkan kaumnya membawa ternaknya menuju puncak-puncak gunung atau tempat-tempat di mana hujan turun, hanya sekedar melarikan agamanya dari fitnah.” Setelah para pemuda Ashhaabul Kahfi itu menghilang dari kampung halamannya, raja memerintahkan untuk mencari jejak mereka dan memerintahkan untuk menangkap mereka. Berkat lindungan Allah mereka tidak dapat ditemukan. Ciri lokasi gua tempat Ashhaabul Kahfi bersembunyi adalah bila matahari terbit, maka sinarnya condong dari pintu gua mereka ke sebelah kanan, dan bila matahari mendekati terbenam, maka sinarnya masuk ke dalam gua dari pintu gua sebelah kiri. Sehingga disimpulkan pintu atau celah gua itu menghadap ke utara. Para pemuda penghuni gua itu berada dalam tempat yang masih luas y ang memungkinkan badan mereka tidak terkena sengatan matahari. Itu semua adalah sebagian dari tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Allah SWT yang telah memberi ilham kepada pemuda-pemuda itu berlindung di dalam gua yang mendapat sinar matahari dan udara segar. Sehingga tubuh pemuda-pemuda itu tetap segar, walaupun mereka tertidur selama tiga ratus sembilan tahun atas kehendak Allah dan kekuasaan-Nya. Demikianlah barangsiapa mendapat petunjuk Allah, ia menjadi o rang yang berhijrah. Sedang siapa yang disesatkan Allah, tidak seorang pun dapat menjadi petunjuknya. Allah membolik-balikkan tubuh mereka ke kanan dan ke kiri. Tubuh para pemuda itu biasa berputar dari sisi kiri ke sisi kanan satu kali dalam satu tahun. Tentu saja jumlah bolak-balik mereka hanya Allah saja yang tahu. Allah menutup telinga para pemuda Ashhabul Kahfi dengan menidurkan mereka, sedang mata mereka tetap terbuka, tidak dipejamkan, untuk memperoleh udara agar tidak bisa rusak. Karenanya Allah berfirman, “Dan kamu mengira bahwa mereka itu bangun, padahal mereka itu tidur.” Bersama para pemuda tersebut berhijrah meninggalkan kaumnya ikut juga seekor anjing. Anjing yang menjadi sahabat para pemuda ashhabul Kahfi itu menjadi penjaga di muka pintu gua dengan menjulurkan kedua lengannya, sebagaimana biasanya anjing-anjing berbuat di muka pintu rumah majikannya. Syu’aib al-Jiba’i mengatakan bahwa anjing tersebut dinamakan Himr. Anjing itu berada di luar gua menjaga di luar pintu seraya tertidur seperti majikan-majikannya, adalah supaya tidak menghalangi malaikat memasuki gua. Karena sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits, bahwa malaikat tidak ak an memasuki rumah yang di dalamnya terdapat anjing. Sesuai dengan hikmah kebijaksanaan Allah yang memberikan perlindungan-Nya kepada para pemuda yang tertidur di dalamnya, dan anjing yang galak yang menjulurkan lengannya di muka pintu, telah menjadikan gua itu demikian seram dan angker sehingga menimbulkan rasa takut bagi orang yang menyaksikan atau mendekatinya. Dengan demikian terhindarlah para pemuda yang saleh itu dari gangguan orang yang jahat dan tangan jahil sampai tiba saatnya Allah menentukan takdir-Nya membangunkan mereka dari tidurnya. Sebagaimana Allah telah menidurkan para pemuda Ashhabul Kahfi, maka Allah pun membangunkan mereka dari tidurnya dalam keadaan sehat wal afiat tidak kurang suatu apapun, badaniyah dan ruhaniyah, walaupun mereka dibangunkan setelah tiga ratus sembilan tahun. Tertidur tanpa makan dan minum sebagai suatu mukjizat dan tanda kebesaran serta kekuasaan Allah yang tiada taranya. Setelah dibangunkan oleh Allah, mereka saling bertanya, “Berapa lamakah kamu tertidur?” Seorang diantara mereka menjawab, “Sehari atau setengah hari.”
Jawaban ini didasarkan kenyataan bahwa mereka memasuki gua di waktu pagi dan dibangunkan Allah di waktu matahari sudah hampir terbenam. Maka pantas saja kalau ia mengira bahwa mereka tidur hanya selama sehari atau setengah hari. Kemudian mereka berpindah ke persoalan yang lebih penting daripada mempersoalkan tentang masa tidur, yaitu masalah makan dan minum yang sangat mereka butuhkan. Berkatalah mereka, “Serahkanlah masalah berapa lama kita di sini kepada Tuhanmu yang lebih mengetahui, sekarang cobalah pergi salah seorang dari kita ke kota dengan membawa sisa uang perakmu (karena sebagian telah disedekahkan sebelum mereka masuk ke gua) dan carilah makanan yang lebih baik kemudian belilah dengan uang perakmu itu makanan yang pantas untuk kita makan. Bersikap lemah lembutlah ketika mencari makanan tersebut dan janganlah sekali-kali menceritakan perihalmu di dalam gua ini kepada siapa pun. Karena jika mereka (kaum yang ditinggalkan itu) atau bala tentara Raja Diqyanus mengetahui tempatmu, niscaya mereka akan melemparkan batu kepadamu, menyiksamu dengan berbagai siksaan serta memaksamu kembali kepada agama mereka. Jika hal itu terjadi, niscaya kamu tidak akan beruntung selama-lamanya di dunia maupun di akhirat kelak.” Tatkala salah seorang di antara para pemuda itu keluar dari gua menuju ke kota mencari makanan untuk kawan-kawannya, ia menyamar dengan tidak melalui jal an-jalan umum. Ia tercengang ketika melihat beberapa bangunan kota yang tidak pernah dikenalnya. Begitu pula ketika bertemu dan berpapasan dengan orang-orang yang tidak pernah dikenalnya. Ia pun berkata pada dirinya sendiri, “Apakah aku sudah gila, ataukah aku sedang bermimpi. Oh tidak. Baru kemarin sore aku meninggalkan kota ini, semua tidak demikian keadaannya. Kalau begitu lebih baik segera saja aku keluar dari sini.” Setiba pemuda itu di tempat penjual makanan dan menyerahkan uang peraknya untuk membayar makanan yang dibelinya. Uang perak itu berbentuk koin yang dinamakan Dafsus. Si penjual makanan keheran-heranan dan membolik-balikkan mata uang yang diterimanya itu. Kemudian ia tunjukkan mata uang itu ke tetangga-tetangganya. Pemuda itu kemudian ditanya oleh orang-orang yang sedang mengerumuninya, siapakah dia dan dari mana i a mendapat uang itu. Pemuda itu memberi keterangan tentang dirinya bahwa ia adalah salah seorang penduduk kota itu (yang disebut dengan nama kota Daksus dengan rajanya yang bernama Diqyanus). Mendengar keterangan pemuda Ashhabul Kahfi itu, orang-orang yang mengerumuninya meragukan kewarasan pikiran pemuda itu. Ia lalu dibawa ke pihak penguasa. Setelah mendengar keterangan pemuda itu dan kisahnya bersama kawan-kawannya ashhabul kahf i, para penguasa bersama pemuda itu ke gua tempat kawan-kawannya sedang menunggu kedatangannya membawa makanan yang dibutuhkan. Kelanjutan kisah ini ada dua riwayat. Riwayat pertama mengisahkan bahwa setiba di pintu gua pemuda itu masuk ke dalam gua terlebih dahulu dan meminta rombongan penguasa itu menunggu di luar gua. Namun pemuda itu tidak keluar lagi, lenyap tak berbekas bersama kawan-kawannya. Tidak diketahui dimana bersembunyinya. Riwayat yang lain mengisahkan bahwa rombongan penguasa itu menyertai pemuda itu memasuki gua, berjabatan tangan dengan pemuda-pemuda ashhabul kahfi yang lain yang masih berada di dalam gua. Bahkan raja yang berkuasa di negeri itu yang turut dalam rombongan para penguasa, merangkul pemuda-pemuda Ashhabul Kahfi itu sebagai orang yang seagama dengan mereka. Setelah sejurus para rombongan penguasa dan pemuda Ashhabul kahfi bercakap-cakap dan bercengkerama di dalam gua, berpamitlah para penguasa meninggalkan gua. Sedang pemuda-pemuda Ashhabul Kahfi kembali ke tempat pembaringannya masing-masing. Kemudian mereka merebahkan diri dan wafat. Melihat fenomena Ashhabul Kahfi tersebut, penduduk kota berselisih menyikapinya. Ada yang takut, ada yang kagum. Beberapa di antara mereka berkata, “Dirikanlah sebuah bangunan di atas (gua) mereka!“ Maksudnya, supaya bangungan itu menghalangi jalan masuk ke gua itu agar para pemuda Ashhabul Kahfi itu tidak dapat keluar lagi, atau sebaliknya melindungi mereka dari siapa pun yang hendak mengganggu mereka. Namun salah seorang yang berpengaruh di antara mereka kemudian mengatakan agar dibangun sebuah rumah ibadah di atas gua tersebut, karena menurutnya tempat
tersebut diberkati dan disucikan sebab dekat dengan orang-oang beriman yang saleh. Kebiasaan semacam ini sangat umum di masa sebelum datangnya Nabi Muhammad saw. Adapun Islam, melarang mendirikan bangunan di atas makam, sekalipun itu makam Nabi. Rasulullah saw bersabda, “Semoga Allah melaknat kaum Yahudi dan Nasrani karena mereka mendirikan bangunan di atas makam nabi-nabi mereka.” Rasulullah saw memperingatkan umat Islam agar tidak mengikuti kebiasaan umat-umat terdahulu yang gemar mendirikan rumah ibadah di atas makam orang-orang saleh di antara mereka. Allah berfirman, bahwa nanti ada orang-orang ahli kitab dan lain-lain pada zaman Nabi Muhammad saw yang akan menceritakan Kisah Ashhabul Kahfi dengan menerka-nerka jumlah mereka. Ada yang mengatakan bahwa jumlah para pemuda ashhabul kahfi itu tiga orang dan yang keempat adalah anjingnya. Ada yang mengatakan jumlah mereka lima orang dan yang keenam adalah anjingnya. Semuanya hanyalah terkaan terhadap barang gaib. Dan pihak ketika berkata, bahwa jumlah mereka adalah tujuh orang dan yang kedelapan adalah anjingnya. Hanya Allah yang mengetahui jumlah Ashhaabul Kahfi. *** Pertemuan pemuda-pemuda ashhabul kahfi dengan manusia-manusia yang masanya berjarak tiga ratus tahun lebih itu untuk membantah anggapan bahwa nanti manusia yang dibangkitkan kembali dari kematiannya hanyalah rohnya dan bukan jasadnya. Allah yang Maha Kuasa, Pencipta Langit dan Bumi berkuasa membangunkan kembali Ashhabul Kahfi yang telah ditidurkan selama tiga abad dalam keadaan utuh tubuhnya sebagaimana waktu mereka ditidurkan. Allah pun berkuasa membangkitkan kembali manusia tubuh dan ruhnya, ruh dan tubuhnya, walaupun tubuh manusia sudah menjadi debu ribuan tahun yang lalu. Allah SWT menyatakan dalam al-Qur`an Surat al-Kahfi ayat 9 saat membuka tabir kisah ini, bahwa fenomena Ashhabul Kahfi tidaklah terlalu menakjubkan dibanding fenomena wahyu dan mukjizat, juga fenomena penciptaan langit dan bumi, pertukaran malam dan siang, penguasaan matahari, bulan, planet-planet dan lain-lain penciptaan yang m enandakan kekuasaan Allah yang Maha Besar Maha Pencipta tiada tara. Allahu Akbar! Sumber : www.mediaislamnet.com
--
Minggu, 25 September 2011
Kisah Sejarah Ashabul Kahfi , kisah pemuda yang ditidurkan selama 300 tahun lebih
Kisah Ashabul Kahfi (
)
kisah ini merupakan suatu kisah yang nyata mengenai beberapa orang pemuda yang tertidur di dalam sebuah selama 309 tahun kemudian di bangunkan kembali atas kehendak Allah SWT. secara harfiah memiliki arti : Ashabul : Gua Kahfi : Ahli Pemuda-pemuda beriman ini hidup pada masa Raja Diqyanus di Roma ( Decius ), beberapa ratus tahun sebelum diutusnya Nabi Isa a.s. Mereka hidup di tengah masyarakat penyembah berhala dengan seorang raja yang zalim. Demi mempertahankan keimanan mereka, kemudian mereka melarikan diri dari kota, dan mereka diburu oleh tentera utusan Sang raja untuk dibunuh. Hingga pada suatu ketika, sampailah mereka di mulut sebuah gua yang kemudian dipakai sebagai tempat persembunyian. Firman Allah dalam Al-Quran (Surah Al-Kahfi ayat 10 hingga ayat 26):
“
) (
) (
) ( ) (
) ( ) (
) (
) ( ) (
) ( ) ( ) ( ) (
”
) (
) (
) (
) (
) (
"(Ingatlah) tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa: "Wahai Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi -Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)".[18:10]
"Lalu Kami tidurkan mereka dengan nyenyaknya dalam gua itu, bertahun-tahun, yang banyak bilangannya".[18:11] "Kemudian Kami bangkitkan mereka (dari tidurnya), untuk Kami menguji; siapakah dari dua golongan di antara mereka yang lebih tepat kiraannya, tentang lamanya mereka hidup (dalam gua itu)".[18:12] "Kami ceritakan kepadamu (Wahai Muhammad) perihal mereka dengan benar; sesungguhnya mereka itu orang-orang muda yang beriman kepada tuhan mereka, dan Kami tambahi mereka dengan hidayah dan petunjuk".[18:13] "Dan Kami kuatkan hati mereka (dengan kesabaran dan keberanian), semasa mereka bangun (menegaskan tauhid) lalu berkata: "Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran".[18:14] "(Mereka berkata pula sesama sendiri): "Kaum kita itu, menyembah beberapa tuhan yang lain dari Allah; sepatutnya mereka mengemukakan keterangan yang nyata yang membuktikan ketuhanan makhluk-makhluk yang mereka sembah itu?(Tetapi mereka tidak dapat berbuat demikian); Maka tidak ada yang lebih zalim dari orangorang yang berdusta terhadap Allah.[18:15] "Dan oleh kerana kamu telah mengasingkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah yang lain dari Allah, maka pergilah kamu berlindung di gua itu, supaya Tuhan kamu melimpahkan dari RahmatNya kepada kamu, dan menyediakan kemudahan-kemudahan untuk (menjayakan) urusan kamu dengan memberikan bantuan yang berguna".[18:16] "Dan engkau akan melihat matahari ketika terbit, cenderung ke kanan dari gua mereka; dan apabila ia terbenam, meninggalkan mereka ke arah kiri, sedang mereka berada dalam satu lapangan gua itu. Yang demikian ialah dari tanda-tanda (yang membuktikan kekuasaan) Allah. Sesiapa yang diberi hidayah petunjuk oleh Allah, maka dialah yang berjaya mencapai kebahagiaan; dan sesiapa yang disesatkanNya maka engkau tidak sekali-kali akan beroleh sebarang penolong yang dapat menunjukkan (jalan yang benar) kepadanya".[18:17] "Dan engkau sangka mereka sedar, padahal mereka tidur; dan Kami balikbalikkan mereka dalam tidurnya ke sebelah kanan dan ke sebelah kiri (supaya badan mereka tidak dimakan tanah); sedang anjing m ereka menghulurkan dua kaki depannya dekat pintu gua; jika engkau melihat mereka, tentulah engkau akan berpaling m elarikan diri dari mereka, dan tentulah engkau akan merasa sepenuh-penuh gerun takut kepada mereka".[18:18]
"Dan demikian pula Kami bangkitkan mereka (dari tidurnya) supaya mereka bertanya-tanyaan sesama sendiri. Salah seorang di antaranya bertanya: "Berapa lama kamu tidur?" (Sebahagian dari) mereka menjawab: "Kita telah tidur selama sehari atau sebahagian dari sehari". (Sebahagian lagi dari) mereka berkata: "Tuhan kamu lebih mengetahui tentang lamanya kamu tidur; sekarang utuslah salah seorang dari kamu untuk pergi ke kota dan membawa uang perak; kemudian biarlah dia memilih mana
mana jenis makanan yang lebih baik lagi halal (yang dijual di situ); dan bawalah sebagian makannan itu untukmu , dan hendaklah dia berlaku lemah-lembut, dan janganlah sekali sekali - sekali menceritakan halmu kepada kepada siapapun.[18:19] siapapun.[18:19] "Sesungguhnya jika mereka mengetahui hal kamu,niscaya "Sesungguhnya kam u,niscaya mereka akan merejam dan membunuh kamu, atau memaksamu kembali kedapa agama mereka dan jika demikan niscaya niscaya kamu tidak akan beruntung beruntung selama-lamanya selama-lamanya".[18:20] ".[18:20] “Dan demikian (pula) Kami mempertemukan (manusia) dengan mereka, agar manusia itu mengetahui, bahwa janji Allah itu benar, dan bahwa kedatangan hari kiamat tidak ada keraguan padanya. Ketika orang-orang orang-orang itu berselisih tentang urusan mereka, orang-orang itu berkata: "Dirikanlah sebuah bangunan di atas (gua) mereka, Tuhan mereka lebih mengetahui tentang mereka". Orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata: "Sesungguhnya kami akan mendirikan sebuah rumah peribadatan di atasnya".”.[18:21]
“Nanti (ada orang yang akan) mengatakan (jumlah mereka) adalah tiga orang yang keempat adalah anjingnya, dan (yang lain) mengatakan: "(Jumlah mereka) adalah lima orang yang keenam adalah anjingnya", sebagai terkaan terhadap barang yang gaib; dan (yang lain lagi) mengatakan: "(Jumlah mereka) tujuh orang, yang kedelapan adalah anjingnya". Katakanlah: "Tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka; tidak ada orang yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit". Karena itu janganlah kamu (Muhammad) bertengkar tentang hal mereka, kecuali pertengkaran lahir saja dan jangan kamu menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada seorang pun di antara mereka.”.[18:22] “Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan terhadap sesuatu: "Sesungguhnya aku akan mengerjakan itu besok pagi, ”.[18:23] “kecuali (dengan menyebut): "Insya-Allah". Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah: "Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarann k ebenarannya ya daripada ini". ”.[18:24]
“Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun (lagi). ”.[18:25] “Katakanlah: "Allah lebih mengetahui berapa lamanya mereka tinggal (di gua); kepunyaan-Nya-lah semua yang tersembunyi di langit dan di bumi. Alangkah terang penglihatan-Nya dan alangkah tajam pendengaran-Nya; tak ada seorang pelindung pun bagi mereka selain daripada-Nya; dan Dia tidak mengambil seorang pun menjadi sekutuNya dalam menetapkan keputusan”.[18:26] Ulasan Kisah
dengan kehendak kehendak Allah anjing petani itu berjaga di depan pintu gua , menjaga m enjaga para tuannya selama mereka tertidur, kemudian 300 tahun kemudian Pemuda - Pemuda itu di bangunkan, ketika terbangun mereka terkejut karena melihat anjingnya kini tinggal tulang belulang , akan tetapi mereka tidak tau j ika mereka sudah tertidur selama 300 tahun, mereka saling bertanya , kemudian bertanya kepada Allah kemudian Allah mengutus salan seorang dari mereka untuk pergi ke kota dengan membawa uang perak untuk membeli makanan. setelah salah satu utusan utusan itu pergi ke kota, kota, kemudian pergilah kepasar untuk membeli membeli makanan yang halal sesuai perintah Allah dengan menggunakan menggunakan uang perak pada jaman 300 tahun sebelum sebelum mereka dibangunkan. dibangunkan. Ketika sesampainya sesampainya di pasar uang perak tersebut tidak bisa digunakan untuk membeli lagi karena uangnya sudah bukan uangn semacam itu lagi , kemudian utusan itu bertanya ini sudah tahun berapa, dan pedagang itu menjawab kira - kira sudah 300 tahun setelah masa itu, lalu pergilah Utusan itu tanpa menceritakan siapa dia, dan dia melihat bahwa perilaku orang - orang
begitu ramah, memberikan salam, dan sudah di bangunnya tempat - tempat peribadatan, begitu terkejutnya reaksi dari utusan t ersebut, sungguh Maha Besar Allah. Kemudian kembali ke Gua Gua dan menceritakan semua semua yang dia lihat kepada kepada teman temannya, betapa melegakannya bahwa masyarakat yang dahulu mengingkari TuhanNya kini sudah mengerti bahwa Tiada Tuhan selain Allah, setelah itu dengan kehendak Allah mereka ditidurkan kembali akan tetapi tidak dibangunkan lagi. Allahu alam, sesungguhNya hanya Allah yang mengetahui permasalahan ini.
Gua yang Di tempati Selama Pelarian menurut penelusuran sejarah berikut berikut ini adala Gua - Gua yang ditempati Ashabul Kahfi 1. Gua di Efesus Efesus,, Anatolia Anatolia,, Turki sekarang. Paulus Paulus,, Orang Yahudi dan Kristian Kristianmempercayainya mempercayainya di sini. 2. Gua di Damsyik Damsyik,, Syria Syria.. 3. Gua di di Amman Amman,, Jordan Jordan.. Gua ini lebih menepati ciri-ciri yang diberi dalam al Quran
Gua di Ephesus Kisah Ashabul Kahfi dikatakan berlaku di sekitar suatu tempat yang kini digela r Gunung Gunung Pion (Mt. of Pion). Di sana terletak sebuah gua yang diberi nama Gua Tujuh Orang Peradu (The (The Cave Of The Seven Sleepers ) yang terletak di Efesus Efesus((Ephesus), Turki Turki.. Kisah tersebut telah berlaku sekitar lebih daripada 1400 tahun yang lalu. Berkenaan dengan sejarah itu, Allah itu, Allah telah menerangkan kisah yang terjadi t erjadi terhadap peradu-peradu itu dalam al-Quran al-Quran.. Kisah itu dikatakan berlaku di t empat berkenaan pada zaman pemerintahan Maharaja Dikyanus (Decius) sekitar tahun 249 sehingga 251 Masihi. Manakala peristiwa itu berakhir 309 tahun kemudian dan mula menjadi buah mulut masyarakat dunia khususnya kepada penganut agama Kristian Kristiandan dan Islam setelah terjaganya peradu-peradu beriman itu dari t idurnya pada zaman pemerintahan Maharaja Theodosius II yang beragama Nasrani (Kristian) (Kri stian) sehinggalah sekarang. Pada zaman Theodosius itu, setelah berakhirnya peristiwa ajaib itu, sebuah tempat ibadah (Gereja Nasrani) dahulu telah pun dibina Gua di Ar Raqim, Amman, Jordan Profesor Muhammad Taisir Dhabyan dalam bukunya 'Penemuan Besar Abad 20 : 7 Petidur Tiga Abad' menyatakan gua tersebut terletak di 7 km tenggara bandar baru Amman Amman,, Jordan. Peristiwa Ashabul Kahfi begitu istim ewa sehingga surah dinamakan al Kahfi. Alie Syahbana
cerita ini sangatlah menarik, kisah Putri Ti dur tak hanya terjadi dalam dongeng tetapi juga terjadi dengan kehendak Allah selain selain menceritakan kebesaran kebesaran Allah, dalam surat surat ini juga di ceritakan mengenai Anjing petani yang terus menjaga para tuannya dengan kehendak Allah, sungguh sangat setia dan bertanggung jawab, kita bisa belajar bahwa sekarang begitu banyak orang yang berkhianat dan tidak bertanggung jawab serta tidak setia terhadap apa yang mereka jalani sumber : wikipedia indonesia Al - Quran terjemahan. terjemahan. Diposkan oleh Azahro oleh Azahro Islami di 08.04
--
PENGANIAYAAN ORANG KRISTEN ( ABAD 1 - 4 M) Sepanjang sejarah orang Kristen mengalami banyak masa penganiayaan. Penganiayaan terhadap orang Kristen dimulai bahkan sejak awal mulanya Gereja ada dan berkembang, yaitu di masa kekaisaran Romawi pada abad pertama. Penganiayaan Penganiayaan terhadap orang Kristen dimulai pada masa pemerintahan Kaisar Nero (64 M), yang menuduh orang-orang Kristen sebagai pembakar kota Roma. Padahal sebenarnya dia sendirilah yang melakukan hal itu. Penganiayaan ini dilanjutkan oleh Kaisar Domitian Domitian (95 M) dan berlanjut terus sampai pemerintahan Septimius Severus (191-211 M). Berhenti sebentar, namun berlangsung lagi pada pemerintahan Maximinus (235 M), sampai yang terakhir pada masa pemerintahan Dioklesian (284-305 M). Penganiayaan Penganiayaan terhadap orang Kristen oleh kekaisaran Romawi berakhir dengan diterimanya agama Kristen oleh Kaisar Konstantin pada tahun 312 M. Berikut ini adalah rangkuman penganiayaan orang-orang Kristen oleh para Kaisar Roma. 1. Kaisar Nero (54-68 M) Kebakaran besar di Roma terjadi pada tahun 64 M. Nero sendirilah yang melakukan pembakaran itu. Walaupun ia adalah manusia yang luar biasa brutal, namun ia adalah seorang arsitek yang ulung. Ia dengan dinginnya membakar kota Roma karena ingin membangun kota Roma yang baru dan lebih megah. Penduduk Roma ketika itu memang mencurigainya, dan para sejarawan yakin pada teori bahwa dialah dalang pembakaran itu. Untuk mengalihkan kecurigaan penduduk terhadap dirinya, ia
menuduh orang-orang Kristen sebagai pembakar kota Roma. Alkitab tidak menyebutkan sama sekali tentang penganiayaan orang Kristen oleh Nero ini, walaupun itu terjadi pada masa yang sama, dan merupakan latar belakang langsung dari paling tidak dua Kitab dalam Perjanjian Baru, 1 Petrus dan 2 Timotius. Penganiayaan ini pulalah yang membawa kematian martir Paulus dan, yang dipercaya banyak kalangan, kematian Petrus juga. Sumber sejarah yang menguatkan ini adalah tulisan sejarawan Romawi, Tacitus. Tacitus menulis bahwa orang Kristen bukanlah pembakar kota Roma, tetapi harus ada yang menjadi kambing hitam bagi kejahatan yang dilakukan sang Kaisar. Dan orang-orang Kristen di masa itu adalah sebuah komunitas rohani yang baru dan rendah hati, yang anggotanya sebagian besar adalah orang kebanyakan, tanpa prestise ataupun pengaruh, bahkan banyak di antaranya adalah budak-budak. Merekalah yang dituduh Nero sebagai penjahatnya, dan menitahkan penumpasannya. Di dalam kota Roma dan di sekitarnya, banyak sekali orang Kristen ditangkap dan dibunuh dengan cara yang paling kejam. Mereka disalibkan, atau diikat dengan kulit binatang dan dilemparkan ke arena untuk dicabik-cabik oleh anjing-anjing, sebagai hiburan bagi para penonton. Mereka dilemparkan ke kandang binatang buas, atau diikat di tiang-tiang di dalam Taman milik Nero, kemudian tubuh mereka dilumuri ter dan dibakar. Tubuh yang terbakar itu menjadi lampu penerang bagi Taman itu di malam hari, dan Nero biasanya berkeliling taman sambil menaiki keretanya dengan telanjang bulat, menikmati derita para korbannya yang sedang sekarat itu dengan senyum yang dingin. Pada masa inilah Paulus ditangkap, diadili, dan dihukum mati. 2. Kaisar Domitian (81-96 M)
Memulai penganiayaan terhadap orang Kristen pada tahun 95 M. Hanya berlangsung dalam periode yang singkat namun luar biasa kejamnya. Ribuan orang Kristen disembelih di Roma dan seluruh Italia, termasuk di antaranya sepupunya sendiri, Flavius Klemens dan isterinya, Flavia Domitilla, yang mati dalam pembuangan. Dia juga yang membuang Rasul Yohanes ke Pulau Patmos. 3. Kaisar Trajanus (98 - 117 M) Salah satu Kaisar Roma yang terbaik, namun ia merasa bahwa ia harus menegakkan hukum di kekaisarannya, sementara kekristenan dianggap sebagai agama yang terlarang karena menolak penyembahan terhadap Kaisar. Juga Gereja dianggap sebagai komunitas bawah tanah, yang pada masa itu adalah sesuatu yang terlarang. Memang orang-orang Kristen tidak diburu seperti Kaisar sebelumnya, tetapi bila ditemukan, akan dihukum. Di antara para martir di masa ini adalah Simeon, saudara Yesus, pemimpin Gereja di Yerusalem, yang disalibkan pada tahun 107 M, dan Ignatius, Pemimpin kedua Gereja di Antiokhia, yang dibawa ke Roma dan dilemparkan ke binatang buas pada tahun 110 M.
Plinius, yang diutus oleh Kaisar untuk menghukum orang Kristen di Asia Kecil, daerah di mana orang Kristen telah berlipat ganda begitu banyaknya sehingga kuil-kuil penyembahan menjadi nyaris kosong, menulis surat kepada Kaisar Trajanus: "Mereka menegaskan bahwa kejahatan atau kesalahan mereka, bila itu ada, adalah sebagai berikut ini: Mereka biasa berkumpul pada suatu hari yang telah ditetapkan, sebelum fajar menyingsing, dan bernyanyi bersama, puji-pujian kepada Kristus, yang mereka sembah sebagai dewa, dan mengikatkan diri mereka pada sebuah ikrar, bukan pada sebuah kejahatan, yaitu bahwa mereka tidak akan pernah mencuri, atau merampok, atau berbuat zinah; dan bahwa mereka tidak akan mengingkari janji mereka; bahwa mereka tidak akan menyangkal kepercayaan yang diberikan kepada mereka. Kemudian setelah melakukan semua ini, mereka akan berpisah ke tempat masing-masing, dan berkumpul lagi untuk menikmati hidangan bersama." 4. Kaisar Hadrianus (117 - 138 M) Menganiaya orang Kristen, walau tidak sekejam para pendahulunya. Di masanya, Telephorus, seorang pemimpin di Gereja Roma, dan banyak yang lain, mati martir. Walaupun demikian, di masa pemerintahan Kaisar ini agama Kristen berkembang begitu pesat baik dalam jumlah, kekayaan, pengajaran, dan pengaruh sosial.
5. Kaisar Antonius Pius (138-161 M) Sebenarnya Kaisar ini lebih toleran terhadap orang-orang Kristen, namun dia juga merasa bahwa bagaimanapun hukum harus ditegakkan. Banyak tokoh yang menjadi martir di masanya, termasuk di antaranya Polykarpus (156 M). 6. Kaisar Marcus Aurellius (161-180 M) Seperti Hadrianus, ia menganggap perlu untuk memelihara agama resmi kekaisaran Romawi. Namun bedanya, ia mendorong penganiayaan terhadap orang-orang Kristen. Penganiayaan di masanya sangat kejam dan barbar, bahkan yang paling keji setelah Nero. Ribuan orang Kristen dipenggal kepalanya atau dilemparkan ke binatang buas, termasuk Yustinus Martir (167 M). Kekejamannya sangat besar di Gaul (Prancis) Selatan, di mana orang-orang Kristen disiksa sampai di luar batas. Mengalami penyiksaan dari pagi sampai malam, Blandina, seorang budak wanita, hanya dapat berseru, "Aku orang Kristen, di antara kami tak ada kejahatan." 7. Kaisar Septimius Severus (193-211 M) Penganiayaan yang dilakukannya sangat kejam namun tidak secara meluas. Yang paling menderita di masa ini adalah Mesir dan Afrika Utara. Di Alexandria setiap harinya banyak orang Kristen yang dibakar, disalib, atau dipenggal kepalanya, termasuk di antaranya Leonidas, ayah Origenes. Di Kartago, seorang wanita terhormat, Perpetua, dicabik-cabik sampai habis oleh binatang buas. 8. Kaisar Maximinus ( 233 - 238 M ) Di bawah pemerintahannya banyak pemimpin Gereja yang dibunuh. Origenes luput karena bersembunyi. 9. Kaisar Decius ( 249 - 251 M ) Sangat bernafsu untuk memunahkan orang-orang Kristen. Ia memimpin penganiayaan di seantero wilayah Roma, dan dengan cara yang sangat keji. Banyak sekali orang Kristen mati karena penyiksaan yang teramat kejam di Roma, Afika Utara, Mesir, dan Asia Kecil. Cyprianus mengatakannya sebagai "dunia sudah penuh." 10. Kaisar Valerian ( 253 - 260 M ) Ia lebih kejam daripada Decius. Tujuan akhirnya adalah memusnahkan kekristenan. Banyak pemimpin Gereja yang dihukum mati, termasuk di antaranya Cyprianus, pemimpin Gereja di Kartago. 11. Kaisar Dioklesian ( 284 - 305 M ) Penganiayaan kekaisaran Roma yang terakhir, dan yang paling kejam. Berlangsung di seluruh wilayah Roma. Selama sepuluh tahun orang-orang Kristen diburu ke gua-gua dan hutan. Mereka dibakar hidup-hidup, dilemparkan ke binatang buas, dibunuh dengan segala macam cara penyiksaan yang paling keji. Penganiayaan di masa itu adalah penganiayaan yang terencana dan sistematis, dengan tujuan untuk menghapuskan kekristenan dari muka bumi. * Disarikan dari "Halley's Bible Handbook"
-http://books.google.com.my/books?id=Bhd_gRTZGtEC&pg=PA126&lpg=PA126&dq=sejarah+Decius &source=bl&ots=qQ6WUTX4Tz&sig=DRQbQ0Wm1vk8YxsO52JYfDRFk0&hl=en&sa=X&ei=9LvkUoGYLqyviQeSoDQDA&redir_esc=y#v=onepage&q=sejarah%20Decius&f=false
-Kisah mengikut kristien Tujuh pemuda yang tertidur ini merujuk kepada sekumpulan pemuda y ang menganuti ajaran al-Masih. Mereka bersembunyi dalam sebuah gua dekat bandar Efesus kira-kira tahun 250 masehi. Mereka bersembunyi bagi mengelakkan dihukum bunuh kerana meninggalkan ajaran agama nenek moyang semasa zaman maharaja Romawi, Dekius. Mereka tertidur dalam gua tempat mereka bersembunyi selama lebih kurang 150-200 tahun sebelum terjaga semula semasa zaman Teodosius II. Mereka dilaporkan kepada maharaja yang sudah memeluk ajaran al-Masih sebelum mereka tidur semula dan meninggal dunia. Sedikit kisah mengenai pemudapemuda ini ada muncul dalam Gregory of Tours (b. 538, d. 594) dan dalam Paul the Deacon (b. 720, d.799) mengenai Sejarah orang Lombardi. Versi kisah ini dari Barat yang terbaik sekali muncul dalam kitab Golden Legend oleh Yacobus de Voragine. Kesyahidan Romawi ada menyebut tarikh hari ulangtahun syahid mereka ketika 27 Julai: "Hari kenangan untuk tujuh pemuda tidur di Efesus yang diperkira mengalami syahid, berehat dengan tenang dan menunggu hari kebangkitan". Kalendar Baizantium memperingati mereka dengan majelis tahlil arwah pada 4 Ogos dan 22 Oktober. Penafsiran Kisah dalam Kenasranian Kisah menyebut bahawa maharaja Romawi yang masih kafir ketika itu mengarahkan penganut ajaran al-Masih dibunuh pada tahun 250 M. Tujuh pemuda tersebut merupakan antara yang dituduh menganuti ajaran al-Masih. Mereka diberi masa untuk kembali ke agama nenek m oyang mereka tetapi mereka memilih untuk keluar dari negara mereka dan menyumbangkan semua barangan mereka kepada orang miskin dan mereka memilih untuk naik ke gua di pergunungan untuk bersembahyang. Di situ mereka tertidur. Maharaja Dekius yang melihat sikap mereka yang tak mengendahkan ajaran agama lama mengarahkan mulut gua ditutup. Maharaja Dekius mangkat pada 251 M. Beberapa tahun berlalu. Ajaran al-Masih yang awalnya ditentang kerajaan kemudian mula diterima menjadi agama rasmi empayar Romawi. Semasa pemerintahan maharaja Teodosius II (408-450), pemilik tanah tempat terletaknya gua pemudapemuda bertapa itu telah membuka pintu gua dan menjadikannya tempat lembu berteduh. Apabila dibuka pintu gua itu, dia terkejut kerana mendapati dalam gua itu ada tujuh pemuda yang tidur. Tindakan membuka pintu gua menyebabkan pemuda-pemuda itu terjaga dan mula mengira berapa lama kah mereka tidur di situ. Mungkin mereka tertidur sehari atau lebih. Mereka kemudian menghantar seorang dari mereka ke kota Efesus untuk membeli roti dengan nasihat supaya rakan mereka itu berhati-hati bimbang yang penyembah berhala akan menyedari kepulangannya ke kota dan menangkap mereka semua. Apabila tiba di pekan, pemuda t ersebut tercengang-cengang melihat banyak kayu salib terpacang di pekan. Orang pekan tersebut juga berasa hairan kerana menemui seorang lelaki yang membeli barang menggunakan matawang lama semasa zaman Dekius. Hal ini tiba
ke pengetahuan pihak istana. Seorang uskup dihantar untuk menemuramah pemuda-pemuda tersebut. Mereka menceritakan kisah mereka yang ajaib itu dan mereka meninggal dunia kemudiannya sambil memuja Tuhan. Kisah ini awalnya tersebar luas dari Efesus. Sebuah kubur berkelompok dalam gua dikaitkan dengan kisah ini dan menarik ramai penziarah ke situ. Di celah-celah pergunungan Pion dekat Efesus dalam wilayah Selcuk di Turki moden ditemui gua yang dihuni tujuh pemuda tersebut dengan runtuhan gereja yang terbina di atasnya selepas carigali yang dijalankan dalam tahun 1927-1928. Carigali membawa lebih lanjut lagi ke penemuan beratus-ratus kubur yang bertarikh abad ke-5 sampai ke-6 M. Batu besurat yang ditujukan kepada tujuh pemuda ini ditemui di dinding-dinding runtuhan gereja tersebut dan juga di kubur-kubur. Lagenda ini sekarang sudah tidak diajar lagi dalam Kenasranian moden. Asal-Usul Dokumen Suryani Kisah ini muncul dalam beberapa punca kisah Suryani sebelum kehidupan Gregory. Ia dikisahkan semula oleh Simeon Metafrastes. Versi Suryani lain yang dicetak dalam Anekdota Tanah, iii 87ff; lihat juga Bar Hebraews, Chron. eccles. i. 142ff., dan cf Assemani, Bib. Or . i. 335ff. Kisah tujuh pemuda ini membentuk kisah-kisah dalam ayat tafsir kitab yang dikarang oleh penyair Ya'akub dari Sarugh (meninggal 521) di Edessa. Ia diterbit dalam kitab Perbuatan Para Wali. Versi bahasa Suryani lain dari abad ke-6 M ada disimpan di Muzium British (Cat. Syr. Mss, ms. 1090). Ia menyebut ada lapan orang yang tertidur. Ada banyak jenis nama merujuk mereka ini. Sebaran Kisah Kisah ini tersebar dengan pantasnya dalam negara-negara orang Nasrani. Ia diperkenalkan di Barat melalui catitan Gregorius dari Tours dalam simpanan keajaiban abad ke-6 nya diberi judul De Gloria Martyrum. Gregorius menyatakan bahawa dia mendapat lagenda tersebut dari "seorang Suryani". Dalam abad seterusnya, Paul the Deacon mengisahkan semula kisah ini dalam Sejarah orang Lombardi nya (i.4) tetapi lokasi kisah tersebut berbeza pula dengan lagenda asalnya: Di sempadan hulu Jerman, arah nak ke barat-utara-barat, dekat pantai di lautan, kelihatan lah sebuah gua di bawah batu yang terpacak yang di situ sejak dari zaman entah bila ad a tujuh lelaki yang berehat dibaluti oleh tidur yang lama. Dalam versi kisah Paul ini, lelaki-lelaki tersebut diterangkan sebagai orang Romawi. Menurut Paul tiada seorang pun orang gasar yang berani menyentuh mereka. Semasa zaman Perang Salib, tulangtemulang dari permakaman dekat Efesus, dikenalpasti sebagai tinggalan tujuh pemuda tersebut. Ia dipindahkan ke Marseille di Perancis dalam keranda batu yang besar. Ia sekarang berada di Gereja Santo Victorio di Marseille. Pemuda-pemuda ini juga ada dikisahkan dalam kompilasi kisah Golden Legend . Buku ini terkenal sekali dalam abad-abad pertengahan Eropah. Ia menyebut dengan tetap tarikh kebangkitan semula pemuda-pemuda tersebut iaitu pada 378 M semasa pemerintahan maharaja Teodosius. Dalam kitab suci penganut ajaran Islam iaitu Quran, ada sebuah surah iaitu surah al-Kahfi yang ditujukan untuk pemuda-pemuda Romawi yang bertujuh itu. Ditambah dengan seekor anjing yang
menjaga mereka di bahagian depan gua. Pemuda-pemuda ini disebut sebagai pengikut ajaran yang diajarkan oleh nabi Isa al-Masih semasa zaman pemerintahan penyembah berhala Romawi. Posted by Northern Gate at 1:15 AM
-Soalan: Adakah Yesus benar-benar pernah wujud? Adakah terdapat bukti sejarah mengenai kewujudan Yesus Kristus? Jawapan: Biasanya apabila pertanyaan ini ditanya, individu yang bertanya menggunakan sumber “yang di luar Alkitab” untuk menjawab pertanyaan ini. Kita tidak boleh menerima pendapat yang mengatakan bahawa Alkitab tidak boleh dijadikan sebagai sumber bukti kewujudan Kristus. Perjanjian Baru mempunyai banyak bahkan ratusan bukti yang merujuk kepada Yesus Kristus. Terdapat pihak yang meletakkan tarikh penulisan kitab Injil dalam abad kedua iaitu lebih 100 tahun selepas kematian Yesus. Walaupun ini merupakan anggarannya (yang kami dengan tegas membantah), tetapi dalam hal bukti zaman silam, penulisan kurang daripada 200 tahun selepas sesuatu peristiwa itu berlaku dianggap sebagai sumber yang masih boleh dipercayai. Tambahan pula, sebahagian besar cendekiawan (Kristian dan bukan Kristian) bersetuju bahawa sebenarnya surat-surat Paulus (sekurang-kurangnya sebahagian daripadanya) telah ditulis o leh Paulus sendiri pada pertengahan abad yang pertama, iaitu kurang daripada 40 tahun selepas kematian Yesus. Dalam syarat bukti penulisan zaman silam, bahan ini merupakan satu bahan bukti yang sangat bagus mengenai kewujudan seorang yang bernama Yesus di Israel pada awal abad masihi yang pertama.
Juga penting untuk mengetahui bahawa pada tahun 70 masihi, pihak Roma telah menyerang Yerusalem dan hampir keseluruhan Israel serta membunuh penduduk-penduduknya. Kota-kota telah dibakar dan dimusnahkan. Kemungkinan ramai saksi yang melihat Kristus telah turut terkorban. Fakta ini telah mengurangkan bilangan saksi yang boleh memberi kesaksian untuk Yesus. Dengan mempertimbangkan pelayanan Yesus yang kebanyakannya terbatas di suatu kawasan terpencil di Empayar Roma, sejumlah maklumat yang mengejutkan dapat diperolehi daripada sumber bahan sejarah sekular. Sebahagian daripada bukti sejarah penting mengenai Yesus termasuklah yang berikut: Pada abad pertama, seorang manusia berbangsa Roma yang bernama Tacitus, yang juga dianggap seorang ahli sejarah paling tepat pada zaman silam, menyebut tentang golo ngan yang mempunyai kepercayaan karut dan dipanggil “Kristian” iaitu nama yang diambil daripada perkataan Kristus, yang telah menderita di bawah Pilatus sewaktu pemerintahan Tiberias. Suetonius, ketua setiausaha kepada Maharaja Hadrian, menulis bahawa terdapat seorang lelaki bernama ‘Chrestus’ (atau Kristus) yang telah hidup pada abad yang pertama (Annals 15.44) Flavius Josephus merupakan seorang pakar sejarah Yahudi yang sangat terkenal. Dalam buku Antiquities yang ditulisnya, beliau ada menyebut mengenai Yakobus, “saudara Yesus, yang juga dipanggil sebagai Kristus”. Terdapat ayat yang menjadi kontrovesi (18:3) yang mengatakan bahawa, “Pada suatu ketika, Yesus, seorang manusia yang boleh melakukan keajaiban jika Dia dapat dianggap sebagai manusia, telah banyak melakukan perkara-perkara yang menakjubkan. Dia dipanggil Kristus. Dia menampakkan diri-Nya kepada mereka pada hari ketiga, seperti yang telah dinubuatkan oleh nabi-nabi Allah mengenai kebangkitan-Nya.” Satu versi lain berbunyi,