Out Line
1
Batuan Penutup
2
Perangkap
3
Over Burden
Batuan Penutup Batuan penutup / Cap Rock adalah batuan yang memiliki permeabilitas dan porositas yang rendah, sehingga menghambat kandungan petroleum dalam reservoar untuk bermigrasi. Contoh batuan sedimen yang berfungsi sebagai cap rock adalah clay, shale dan salt.
Sumber: Koesoemadinata, 1980
Perangkap (Trap) Perangkap (Trap) adalah suatu kondisi dimana hidrokarbon tidak dapat mengalir keluar dan terjebak dalam batuan reservoar. Fungsi dari perangkap ini adalah untuk menampung adanya hidrokarbon dan mengakumulasinya pada perangkap tersebut. Perangkap terbagi atas perangkap struktur, perangkap stratigrafi dan perangkap kombinasi atau perangkap gaubungan antara keduanya.
Sumber: Koesoemadinata, 1980
Parameter Trap STRATIGRAFI a. b. c. d. e.
Batuan & Tingkat Elastisitas Batuan Ketebalan Pelamparan Curvate over trap Sudut dari Rekahan & Patahan
STRUKTUR a. b. c. d. e.
Tipe Struktur Lamanya Struktur bergerak (tektonik) Kedalaman & Tekanan dari batuan Dip dari sesar Gangguan dari penyekat
Kelenturan (Ductile) • Carbonate mudstone mempunyai tekanan kapiler yang besar, tetapi pada kondisi deformasi, lebih mudah hancur daripada salt, anhydrite, clay, shale, & batuan yang kaya organik • Batuan evaporit dapat menjadi batuan seal yang baik, apabila ketebalan overburden rocks besar, tetapi lebih mudah hancur pada kedalman yang dangkal. Ductility
Lithology
Most
Salt Anhydrite Kerogen rich shales Silty shales Carbonate mudstone
Least
Cherts
Jenis-Jenis Perangkap 1. Perangkap Stratigrafi Prinsip dalam perangkap stratigrafi adalah minyak dan gas bumi terperangkap dalam perjalanan ke atas kemudian terhalang dari segala arah terutama dari bagian atas dan pinggir, hal ini dikarenakan batuan reservoar telah menghilang atau berubah fasies menjadi batu lain sehingga merupakan penghalang permeabilitas.
Sumber: Koesoemadinata, 1980
Sumber: Koesoemadinata, 1980
2. Perangkap Struktural Jenis perangkap ini Jebakan tipe struktural ini banyak dipengaruhi oleh kejadian deformasi perlapisan dengan terbentuknya struktur lipatan dan patahan yang merupakan respon dari kejadian tektonik (Koesoemadinata, 1980, dengan modifikasinya). Jebakan Patahan Jebakan patahan merupakan patahan yang terhenti pada lapisan batuan.
Sumber: Koesoemadinata, 1980
Jebakan Antiklin Minyak dan gas bumi bermigrasi pada lipatan dan pada lapisan yang permeabel, serta naik pada puncak lipatan. Disini, minyak dan gas sudah terjebak karena lapisan yang diatasnya merupakan batuan impermeabel.
Sumber: Koesoemadinata, 1980
3. Perangkap Kombinasi Dimana pada perangkap jenis ini merupakan faktor bersama dalam membatasi bergeraknya atau menjebak minyak bumi. Terdapat leboh dari satu jenis perangkap yang membenuk reservoar. Sebagai contohnya antiklin patahan, terbentuk ketika patahan memotong tegak lurus pada antiklin.
A. Fold
C. Piercement
B.Fault
D.Combination Fold& Fault
F. Subunconformity E. Subunconformity
4. Perangkap Hydraulic Kontak fluida (air dan minyak / air dan gas) didalam reservoar dapat bidang horisontal maupun miring. Perangkap ini dapat terbentuk jika reservoar terisi air dari permukaan dan kemudian mengalirnya air meghambat suatu HC berpindah ke keadaan tekanan yang lebih rendah.
Hydrostatic Head
Sumber: Bjorlykke, 1998
Overburden Rocks Overburden rocks yaitu seluruh batuan di atas batuan induk yang akan membebani batuan induk agar ia tenggelam dan terpanasi, sehingga mematangkan zat organik yang dikandungnya menjadi migas.
( Foreland Basin Example ) Geographic Extent of Petroleum System Extent of Play Extent of Prospect/Field
Pod of Active Source Rock
Essential Elements of Petroleum System
Overburden Rock Seal Rock Reservoir Rock Source Rock Underburden Rock
Petroleum Reservoir Fold &Thrust Belt (arrows indicate relative fault motion) Sumber : (modified from Magoon & Dow, 1994)
Basement Rock Top Oil Window Top Gas Window
Sedimentary Basin Fill
Stratigraphic Extent of Petroleum System
Overburden Overburden merupakan lapisan dekat permukaan dimana batuan induk yang mengandung unsur karbon (C) mengalami pembebanan oleh lapisan diatasnya, dan tekubur dalam jangka waktu yang sangat panjang. Seiring dengan bertambah nya kedalaman, suhu batuan induk semakin panas karena adanya gardien geothermal. Sehingga terjadi proses pemasakan.
Overburden Pada proses pemasakan akan melepaskan O2, dan unsur karbon (C) dari yang terdapat pada tumbuhan akan bereaksi dengan unsur Hidrogen membentuk senyawa hidrokarbon (CH). Karena adanya tekanan yang besar dari beban lapisan diatasnya (overburden), fluida hidrokarbon pada batuan induk akan bermigrasi mencari tempat yang lebih nyaman. Hingga terperangkap dalam trap.
Referensi BjØrlykke, K., 1998, Clay Mineral Diagnesis in Sedimentary Basins – a Key to the Prediction of Rock Properties, Example from the North Sea Basin, The Mineralogical Society, Clay Minerals. Heidelberg: Springer. Koesoemadinata, 1980. Geologi Minyak dan Gasbumi. Edisi kedua, Jilid 2. Penerbit ITB. Bandung. Magoon, L.B., dan Dow, W.G., 1994, The Petroleum System form Source to Trap, AAPG Memoir 60: USA.