FAKULT FAKULTAS KEDOKTERAN KEDOKTER AN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
Referat Gangguan Tuba Tuba Eustachius Eustac hius
Pembimbing : KEANITERAAN KEANITERAAN KLINIK IL!U EN"AKIT TELINGA #IDUNG TENGGOROK$ KEALA DAN LE#ER %T#T & KL' RU!A# SAKIT (A"UKARTA KARAWANG eri)*e +, O-t)ber +./0 s1* +0 N)2e3ber +./0 Daftar Isi
Kata pengantar
2
Bab Bab I Pend Pendah ahul ulua uan n latar Belakang
3
Bab Bab II II Pemba Pembahas hasan an Anatomi telinga
4
Anatomi tuba
7
Fungsi tuba
8
Gangguan ungsi tuba
!
"uba terbuka abnormal
#$
%&oklonus palatal
#3
Palatoskizis
#3
'bstruksi tuba
#4
Barotrauma
#!
'titis media akut
23
'titis media supurati kronis
3$
Bab IIIPenutu III Penutup p Kesimpulan
4(
)atar pustaka
4*
(A( I ENDA#ULUAN Latar (e4a-ang
Ineksi+ineksi telinga adalah kondisi+kondisi &ang melibatkan dan seringkali peradangan dari dari area+ area+ar area ea berb berbeda eda dari dari teli telinga nga,Pa ,Pali ling ng seri sering ng bera berasa sall dari dari ine ineks ksii -iru -irus. s. /amu /amurr dan bakteri,Pada keban&akan kasus+kasus. ineksi+ineksi telinga adalah tidak serius dan hilang dengan sendirin&a, Bagaimanapun. ineksi+ineksi bakteri dapat memerlukan pera0atan dengan antibiotik+antibiotik,)ibiarkan tidak tera0at. ineksi+ineksi ini dapat men/urus ke komplikasi+
Fungsi tuba
8
Gangguan ungsi tuba
!
"uba terbuka abnormal
#$
%&oklonus palatal
#3
Palatoskizis
#3
'bstruksi tuba
#4
Barotrauma
#!
'titis media akut
23
'titis media supurati kronis
3$
Bab IIIPenutu III Penutup p Kesimpulan
4(
)atar pustaka
4*
(A( I ENDA#ULUAN Latar (e4a-ang
Ineksi+ineksi telinga adalah kondisi+kondisi &ang melibatkan dan seringkali peradangan dari dari area+ area+ar area ea berb berbeda eda dari dari teli telinga nga,Pa ,Pali ling ng seri sering ng bera berasa sall dari dari ine ineks ksii -iru -irus. s. /amu /amurr dan bakteri,Pada keban&akan kasus+kasus. ineksi+ineksi telinga adalah tidak serius dan hilang dengan sendirin&a, Bagaimanapun. ineksi+ineksi bakteri dapat memerlukan pera0atan dengan antibiotik+antibiotik,)ibiarkan tidak tera0at. ineksi+ineksi ini dapat men/urus ke komplikasi+
komplikasi serius. terutama untuk anak+anak ke1il, Ineksi ini sering ter/adi pada penderita alergi &ang sering mengalami ineksi berulang atau sering sakit batuk pilek hilang timbul berulang+ ulang, "elinga tengah adalah ruangan ke1il sebesar ka1ang polong berlokasi tepat dibelakang selaput gendang telinga, Itu se1ara normal terisi dengan udara &ang masuk ke area itu melalui saluran+saluran eusta1hianeusta1hian tubes kanal+kanal &ang pergi dari belakang hidung dan tenggorokan menu/u telinga tengah, 5aluran+saluran 6usta1hian kadangkala disebut saluran+ saluran saluran auditor& auditor& men1egah men1egah penumpukan penumpukan tekanan tekanan didalam didalam telinga+tel telinga+telinga,% inga,%ereka ereka umumn&a umumn&a tetap tertutup. tertutup. namun terbuka selama menelan dan menguap untuk mengimbangi mengimbangi tekanan tekanan udara pada telinga tengah dengan tekanan udara diluar telinga,"elinga telinga,"elinga tengah /uga mengandung tulang+ tulang ke1il &ang mengirim getaran+getaran dari selaput gendang telinga ke telinga dalam, Keban&akan ineksi+ineksi telinga ter/adi pada telinga luar atau tengah .ineksi+ineksi telinga dalam adalah /arang, Ineksi+ineksi telinga tidak menular, Bagaimanapun. ineksi+ineksi -irus sepertiselesma. inluensa &ang dapat mendahuluin&a adalah menular dan dapat men/urus ke ineksi+ineksi telinga, Ineksi+ineksi telinga adalah lebih umum pada anak+anak daripada orang+orang orang+orang de0asa karena saluran+salura saluran+saluran n mereka mereka lebih pendek dan lebar, lebar, 5ebagai tambahan. tambahan. /aringan adenoid adenoid tissue dibelakang tenggorokan lebih besar dan dapat menghalangi tuba eusta1hius,
(A( II E!(A#ASAN Anat)3i te4inga
"elinga terbagi kepada tiga &aitu telinga luar. telinga tengah dan telinga dalam,# Te4inga Te 4inga 4uar
"elinga luar terdiri dari batas paling luar &aitu daun telinga. masuk ke liang telinga sampai batas paling dalam &aitu membran timpani, )aun telinga terdiri dari tulang ra0an elastin
dan kulit, iang telinga sepan/ang kira+kira 2 + 3 1m berbentuk huru 5. dengan rangka tulang ra0an pada sepertiga luar. sedangkan dua pertiga bagian dalam rangkan&a terdiri dari tulang, Pada sepertiga bagian luar kulit liang telinga terdapat ban&ak kelen/ar serumen kelen/ar keringat dan rambut, Kelen/ar keringat ada di seluruh kulit liang telinga, Pada duapertiga bagian dalam ha&a sedikit di/umpai kelen/ar serumen, %embran timpani berbentuk bundar dan 1ekung bila dilihat dari arah liang telinga dan terlihat oblik terhadap sumbu liang telinga, Bagian atas disebut pars lasksida membran 5hrapnell. sedangkan bagian ba0ah pars tensa membran propria, Pars laksida han&a berlapis dua. &aitu bagian luar ialah lan/utan epitel kulit liang telinga dan bagian dalam dilapisi oleh sel kubus bersilia. seperti epitel mukosa saluran napas, Pars tensa mempun&ai satu lapis lagi di tengah. &aitu lapisan &ang terdiri dari serat kolagen dan sedikit serat elastin &ang ber/alan se1ara radier di bagian luar dan sirkuler pada bagian dalam, Ba&angan penon/olan bagian ba0ah maleus pada membran timpani disebut sebagai umbo, )ari umbo bermula suatu releks 1aha&a 1one o light ke arah ba0ah &aitu pada pukul 7 untuk membran timpani kiri dan pukul ( untuk membran timpani kanan, )i membran timpani terdapat 2 ma1am serabut. sirkuler dan radier, 5erabut inilah &ang men&ebabkan timbuln&a releks 1aha&a &ang berupa keru1ut itu, 5e1ara klinis relek 1aha&a ini dinilai. misaln&a bila letak relek 1aha&a mendatar. berarti terdapat gangguan pada tuba eusta1hius, %embran timpani dibagi dalam 4 kuadran. dengan menarik garis searah dengan longus maleus dan garis &ang tegak lurus pada garis itu di umbo. sehingga didapatkan bagian atas+ depan. atas+belakang. ba0ah+depan serta ba0ah+belakang. untuk men&atakan letak perorasi membran timpani, )i daerah ini tidak terdapat tulang pendengaran, )i dalam telinga tengah terdapat tulang+tulang pendengaran &ang tersusun dari luar ke dalam. &aitu maleus. inkus dan stapes,
"ulang pendengaran di dalam telinga tengah saling berhubungan, Prosesus longus maleus melekat pada membran timpani. maleus melekat pada inkus. dan inkus melekat pada stapes, 5tapes terletak pada tingkat lon/ong &ang berhubungan dengan koklea, 9ubungan antar tulang+ tulang pendengaran merupakan persendian, Pada pars laksida terdapat daerah &ang disebut attik,
)i tempat ini terdapat auditus ad antrum. &aitu lubang &ang menghubungkan telinga tengah dengan antrum mastoid, "uba eusta1hius termasuk dalam telinga tengah &ang menghubungkan daerah nasoaring dengan telinga tengah, Te4inga tengah
"elinga tengah berbentuk kubus degan batas paling luarn&a adalah membran timpani, Batas depan telinga tengah merupakan tuba eusta1hius dan batas ba0ahn&a terdapat -ena /ugularisbulbus /ugularis, )i batas belakang terdapat aditus ad antrum dan kanalis asialis pars -ertikalis, Batas atas terdapat tegmen timpani menigenotak, Batas paling dalam pula berturut+ turut dari atas ke ba0ah kanalis semi sirkularis horiontal. kanalis asialis. tingkap lon/ong o-al 0indo0. tingkap bundarround 0indo0 dan pro montorium, Te4inga *a4a3
"elinga dalam terdiri dari koklea rumah siput &ang berupa dua setengah lingkaran dan -estibuler &ang terdiri dari 3 buah kanalis semisirkularis, ;/ung atau pun1ak koklea disebut helikotrema. menghubungkan perilima skala timpani dengan skala -estibuli, Kanalis semisirkularis saling berhubungan se1ara tidak lengkap, Pada irisan melintang koklea tampak skala -estibuli sebelah atas. skala timpani di sebelah ba0ah dan skala media duktus koklearis diantaran&a, )asar skala -estibuli disebut sebagai membran -estibuli Reissner’s membrane sedangan dasar skala media adalah membran basalis, Pada membran ini terletak organ
Gambar # : Anatomi telinga luar. telinga tengah dan telinga dalam2 Anat)3i Tuba Eustachius
Ga3bar 56 Tuba Eustachius7
"uba eusta1hius merupakan saluran berbentuk seperti huru 5 &ang menghubungkan ka-um timpani dengan nasoaring, Pada orang de0asa. pan/ang tuba sekitar 3* mm dan ber/alan ke ba0ah. depan dan medial dari telinga tengah, 5edangkan pada anak diba0ah ! bulan
pan/angn&a adalah #7.( mm, "uba terdiri dari 2 bagian &aitu bagian tulang &ang terdapat #3 bagian belakang dan bagian tulang ra0an &ang terdapat pada 23 bagian depan, Bagian tulang sebelah lateral berasal dari dinding depan ka-um timpani. dan bagian tulang ra0an medial masuk ke nasoaring, Bagian tulang ra0an ini ber/alan kearah posterior. superior dan medial sepan/ang 23 bagian keseluruhan pan/ang tuba 4 1m. kemudian bersatu dengan bagian tulang atau timpani, "empat pertemuan tersebut merupakan bagian &ang sempit &ang disebut ismus, Bagian tulang tetap terbuka. sedangkan bagian tulang ra0an selalu tertutup dan berakhir pada dinding lateral nasoaring, Pada orang de0asa muara tuba pada bagian timpani terletak kira+kira 2+2.( 1m. lebih tinggi dibanding dengan u/ung lain pada nasoaring, Pada anak+ anak. tuba pendek. lebar dan letakn&a mendatar maka ineksi mudah men/alar dari nasoaring ke telinga tengah, 3
Ga3bar ,6 erbe*aan tuba eustachius ana- *an *e8asa Fungsi tuba eustachius
"uba 6usta1hius mempun&ai tiga ungsi bagi tubuh. &aitu: #, =entilasi "ekanan pada dua sisi membran timpani harus sama pada orang normal, "ekanan &ang berubah men/adi positi atau negati akan mempengaruhi pendengaran seseorang, "uba 6usta1hius harus terbuka se1ara periodik untuk men&eimbangkan tekanan udara pada telinga tengah, Pada keadaan normal. tuba 6usta1hius tetap tertutup dan han&a terbuka saat menelan. mengun&ah dan menguap, Bila ungsi tuba buruk pada ba&i dan anak+anak.
maka dapat ter/adi masalah telinga, >amun hal tersebut dapat kembali normal pada usia 7+#$ tahun, 2,
Perlindungan "uba 6usta1hius &ang menutup dalam keadaan normal dapat melindungi telinga tengah dari suara tinggi &ang berasal dari nasoaring. sekaligus melindungi dari reluks sekresi nasoaring, ?eluks ini ter/adi dengan mudah /ika diameter tuba lebar patulous tube. pendek seperti pada ba&i. atau membran timpani &ang perorasi men&ebabkan ineksi telinga tengah &ang persisten, "ekanan tinggi di dalam nasoaring /uga dapat membuat sekresi nasoaring masuk ke dalam telinga tengah. misaln&a meniup hidung dengan kuat,
3,
Pembersihan sekresi telinga tengah drainase %embran mukosa tuba 6usta1hius dan bagian anterior telinga tengah dilapisi oleh sel silia, 5ilia bergerak kearah nasoaring guna untuk membersihkan sekresi dan debris dalam telinga tengah ke arah nasoaring, Fungsi pembersihan dipengaruhi oleh pembukaan dan penutupan &ang akti dari tuba,
Gangguan Fungsi Tuba Eustachius
Pada keadaan normal. tuba tetap dalam keadaan tertutup dan baru terbuka apabila oksigen diperlukan masuk ke dalam telinga tengah. seperti saat mengun&ah. menelan dan menguap, Pembukaan tuba dibantu oleh otot tensor -elli palatine apabila perbedaan tekanan berbeda Antara 2$+ 4$ mm9g, 4 Gangguan ungsi tuba dibedakan men/adi tiga. &aitu gangguan dilatator gangguan pembukaan. gangguan ungsi tuba. serta tuba eusta1hius &ang terbuka abnormal, Gangguan pembukaan tuba dapat dibagi lagi men/adi obstruksi ungsional. disungsi dinamik. dan obstruksi anatomik, ( Gangguan tuba terbuka abnormal dapat ditemukan pada beberapa kelainan seperti mioklonus palatal. palatoskisis. rhinitis atroi. akibat penurunan berat badan &ang drastis. dan penggunaan obat+obat tertentu saat kehamilan, 5edangkan obstruksi tuba dapat karena beberapa
pen&ebab seperti radang adenoid. tumor nasoaring. radang nasoaring. barotrauma. '%A. '%5K. '%5. dan otosklerosis, 4
Pada anak. mekanisme pembukaan tuba eusta1hius saat menelan sering kali men/adi masalah, 9al ini disebabkan karena adan&a kolaps kartilago tuba eusta1hius &ang persisten. gangguan muskulus tensor -eli palatine. atau kedua+duan&a, Ga3bar 97 Keti*a-berhasi4an 3e-anis3e :e3bu-aan tuba
Ge/ala gangguan tuba &ang dirasakan pasien ber-ariasi sesuai dengan kelainan &ang mendasari, ;mumn&a. keluhan utama pasien adalah ge/ala ketidakseimbangan tekanan di telinga. &aitu pasien akan merasa penuh pada telinga. adan&a sensasi berdetup popping. dan rasa sakit pada telinga, Pada pasien &ang mengalami gangguan tuba terbuka. dapat ter/adi autooni sensasi suara sendiri &ang bergema, Pada barotrauma dapat ter/adi sensasi seperti di ba0ah air. berdenging. dan seperti ada tekanan dalam telinga, Beberapa parasat dapat dilakukan untuk menilai ungsi tuba eusta1hius. seperti parasat =alsa-a. parasat Politer. atau parasat "o&nbee, Parasat "o&bnbee merupakan parasat &ang paling
aman untuk dilakukan, >amun pemeriksaan parasat tersebut masih kurang sensiti untuk menilai ungsi tuba, Pemeriksaan penun/ang tetap diperlukan untuk memastikan kelainan tuba 6usta1hius, Pemeriksaan penun/ang &ang dapat dilakukan antara lain otoskopi. timpanometri. ?inne atau @eber. dan nasoaringoskopi, "impanometri dapat mendeteksi gerakan dari membran timpani dengan respirasi hidung. terutama saat pasien dalam posisi tegak, 5uara distorsi dari respirasi hidung dan pertuturan dapat didengar dengan mikroon &ang ditempatkan di meatus eksternal,* Pemeriksaan nasoaringoskopi dilakukan untuk menilai adakah massa &ang mengobtruksi tuba 6usta1hius,
Tuba terbu-a abn)r3a4
"uba terbuka abnormal ialah tuba terus menerus terbuka. sehingga udara masuk ke telinga tengah 0aktu respirasi, Keadaan ini dapat disebabkan oleh hilangn&a /aringan lemak di sekitar mulut tuba sebagai akibat turunn&a berat badan &ang hebat. pen&akit kronis tertentu seperti rhinitis atroi dan aringitis. gangguan ungsi otot seperti m&asthenia gra-is. penggunaan obat anti hamil pada 0anita dan penggunaan estrogen pada laki+laki, Keluhan pasien biasan&a berupa rasa penuh dalam telinga atau autoonigema suara sendiri terdengar lebih keras, Keluhan ini kadang+kadang sangat mengganggu. sehingga pasien mengalami stress berat, Pada pemeriksaan klinis dapat dilihat membran timpani &ang atroi. tipis dan bergerak pada respirasi a telltale diagnosti1 sign, Pengobatan pada keaadaan ini kadang+kadang 1ukup dengan memberikan obat penenang sa/a, Bila tidak berhasil dapat dipertimbangkan untuk memasang pipa -entilasi Grommet,7
!;)c4)nus a4ata4
%&o1lonus palatal. sekarang disebut palatal tremor. adalah kontraksi ritmik dari otot+otot palatum &ang ter/adi se1ara periodi1, "erbagi kepada essensial dan simptomatik, Kontraksi ini dapat disertai dengan mioklonus pada otot lainn&a. termasuk di 0a/ah. lidah. tenggorokan. dan
diaragma, Kontraksi &ang sangat 1epat. ter/adi sesering #($ kali per menit. dan dapat bertahan selama tidur, Kondisi ini biasan&a mun1ul pada orang de0asa dan dapat bertahan selaman&a, 'rang dengan palatal mioklonus biasan&a menganggapn&a sebagai masalah ke1il. meskipun beberapa sesekali mengeluh dari suara klik di telinga dari kebisingan dibuat sebagai otot palatini tensor -eli dalam kontraksi palatum dan kadang+kadang dapat terdengar oleh pemeriksa, Pen&ebab kepada bun&i klik dari dalam telinga tidak diketahui tetapi lebih sering ditemukan pada m&oklonus palatal essensial &ang bersiat idiopatik,Keadaan ini /arang ter/adi dan pen&ebab &ang pasti belum diketahui,8
a4at)s-isis
Palatos1hiis adalah malormasi &ang disebabkan oleh gagaln&a prosesus nasal median dan maksilaris untuk men&atu selama perkembangan embrionik,Pada palatoskisis ter/adi gangguan abnormalitas perkembangan dari otot+otot &ang mengontrol pembukaan dan penutupan tuba eusta1hius dimana singter pada muara tuba 6usta1hii beker/a kurang baik,9al ini men&ebabkan kemungkinan ter/adin&a obstruksi tuba &ang men&ebabkan ineksi ke telinga tengah pada anak dengan palatoskisis. lebih besar dan lebih mudah kambuh dibandingkan dengan anak normal,'leh karena itu dian/urkan untuk melakukan koreksi palatoskisis sedini mungkin,Pasien dengan palatos1hisis mengalami gangguan perkembangan 0a/ah. inkompetensi -elophar&ngeal. perkembangan bi1ara &ang abnormal. dan gangguan ungsi tuba eusta1hi,Adan&a hubungan antara rongga mulut dan hidung men&ebabkan berkurangn&a kemampuan untuk mengisap pada
ba&i,Insersi &ang abnormal dari m,tensor -eli palatine men&ebabkan tidak sempurnan&a pengosongan pada telinga tengah, Ineksi telinga &ang rekuren telah dihubungkan dengan timbuln&a
ketulian
&ang
memperburuk
ungsi
bi1ara
pada
pasien
dengan
palatos1hisis,Palatos1hisis dapat berbentuk sebagai palatos1hisis tanpa labios1hisis atau disertai dengan labios1hisis, Palatos1hisis sendiri dapat diklasiikasikan lebih /auh sebagai 1elah han&a pada palatum molle. atau han&a berupa 1elah pada submukosa,
K4asifi-asi ce4ah :a4atu3 Veau
5edangkan klasiikasi 1elah palatum menurut Kernahan dan 5tark: A,
K4asifi-asi 3enurut Kernahan *an Star- <
Obstru-si tuba
'bstruksi tuba eusta1hius dapat ter/adi se1ara inlamasi
intrisik intraluminal.
periluminal seperti ineksi atau alergi, )apat /uga ter/adi obstruksi se1ara ekstrinsik peritubal &aitu pembesaran adenoid,'bstruksi tuba umumn&a ter/adi karena otitis media. baik dalam bentuk barotrauma. otitis media supurati. maupun otitis media non supurati,5alah satu bentuk otitis media non+supurati adalah otitis media serosa,Keadaan ini sering ditemukan pada rhinitis alergika dan pada orang &ang sering pilek, )apat ter/adi oleh berbagai kondisi. seperti peradangan di nasoaring. peradangan adenoid atau tumor nasoaring,Ge/ala klinik a0al &ang timbul pada pen&umbatan tuba oleh tumor adalah terbentukn&a 1airan pada telinga tengah otitis media serosa,'leh karena itu setiap pasien de0asa dengan otitis media serosa kronik unilateral harus dipikirkan kemungkinan adan&a
dapat te/adi oleh tampon posterior hidung Bello1C tampon atau oleh sikatriks &ang ter/adi akibat trauma operasi adenoidektomi, era*angan :a*a nas)faring %ISA'
9al ini merupakan pen&ebab tersering dari disungsi tuba eusta1hius, 9idung &ang tersumbat atau mukus &ang timbul saat lu atau ineksi lain merupakan a1tor pen1etus ter/adi disungsi tuba dalam I5PA, Akibat ineksi. baik dari -irus. bakteri maupun /amur dapat men&ebabkan mukosa tuba eusta1hius men/adi radang dan membengkak dan akhirn&a men&ebabkan ter/adin&a gangguan pada motilitas silia tuba di mana silia men/adi lumpuh, 5ilia &ang lumpuh ini mengakibatkan ungsi pen1egahan in-asi kuman men/adi terganggu dan kuman dapat masuk ke dalam telinga tengah dan men&ebakan peradangan telinga tengah, Kuman pen&ebab ter/adin&a gangguan ungsi tuba akibat I5PA adalah dari golongan bakteri piogenik. seperti 5trepto1o11us hemoliti1us. 9aemophilus Inluenae. 5taph&lo1o11us aureus. 5trepto1o11us pneumonia. Pneumo1o11us. %oraDella 1atarrhalis dan9aemophilus inluena, 5ering kali bakteri ini sering ditemukan pad a anak di ba0ah usia lima tahun. meskipun /uga potogen pada orang de0asa, Pada ban&ak kasus. )isungsi "uba 6usta1hius &ang ter/adi ringan atau tidak berlangsung lama. oleh itu kadangkala tidak diberikan pengobatan khusus karena ge/ala akan segera hilang seiringan dengan pen&embuhan. namun di an/urakan untuk melakukan perasat -alsa-a &aitu dengan menarik napas dalam+dalam lalu men1oba membuang napas dengan menutup mulut atau men/epit hidung, Pemberian dekongestan nasal spra& tetes diberikan /ika pasien mengalami batuk pilek atau hal lain &ang men&ebabkan hidung tersumbat, @alau bagaimanapun tidak dian/urkan menggunakan lebih dari 7 hari karena akan memperburuk kongesti di nasal, Rhinitis a4ergi
?initis alergi merupakan suatu kumpulan ge/ala kelainan hidung &ang disebabkan proses inlamasi &ang diperantarai oleh imunoglobulin 6 Ig6 akibat paparan alergen pada mukosa hidung,
•
?initis Alergi perennial : Ge/ala timbul sepan/ang tahun. terus menerus tanpa -ariasi musim dan pen&ebab tersering ialah allergen inhalan seperti debu.bulu he0an. /amur atau allergen ingestan,
•
?initis Alergi musiman tergantung 4 musim dan tidak terdapat di Indonesia, Pen&ebabn&a spesiik &aitu tepung sari pollen dan spora /amur, 'leh karena itu nama &ang tepat ialah rinokon/ungti-itis karena ge/ala &ang tampak ialah ge/ala pada hidung dan matamata merah disertai lakrimasi, A?IA Allergi1 ?hinitis and its Impa1t on Asthma membuat klasiikasi rinitis alergi
berdasarkan lama dan seringn&a timbul ge/ala. dan berdasarkan ge/ala &ang dialami pasien. bukan berdasarkan pen&ebab, Klasiikasi baru membagi rinitis alergi men/adi 2 kategori. &aitu intermiten dan persisten, •
Kategori intermiten adalah apabila ge/ala timbul kurang dari 4 hari per minggu atau kurang dari 4 minggu,
•
Kategori persisten adalah apabila ge/ala timbul lebih dari 4 hari dalam seminggu dan berlangsung lebih dari 4 minggu, Ge/ala rinitis alergi berupa bersin (+#$ kali berturut+turut.rasa gatal pada mata. telinga.
hidung. tenggorok. danpalatum. hidung berair. mata berair. hidung tersumbat. postnasal drip. tekanan pada sinus. dan rasa lelah, #$ Ge/ala spesiik pada anak ialah terdapatn&a ba&angan gelap di daerah ba0ah mata &ang ter/adi karena stasis -ena sekunder akibat obstruksi hidung &ang disebut allergi1 shiner, 5elain itu. tampak /uga anak menggosok+gosok hidung karena gatal dengan punggung tangan &ang disebut allergi1 salute,?hinitis men&ebabkan mukosa hidung teriritasi. membengkak dam men&empitkan saluran tuba eusta1hius akhirn&a men&ebabkan ter/adin&a gangguan pada motilitas silia tuba, Pemberian antihistamin disarankan apabila memang tern&ata pen&ebabgangguan tuba eusta1hius adalah dari alergi. pada situasi ini antihistamin membantu untuk meringankan kongesti nasal dan peradangan dan sekaligus diharapkan mengembalikan ungsi tuba eusta1hius, 5elain itu boleh /uga diberikan steroid nasal spra& bila ada alergi atau pen&ebab peradangan &ang persisten di hidung. pemberian steroid nasal
spra& membutuhkan beberapa hari untuk eek &ang penuh. oleh itu penderita tidak akan merasakan perubahan saat a0al mula pemakaian, #i:ertr)fi a*en)i*
Adenoid merupakan massa &ang terdiri dari /aringan limoid pada dinding posterior nasoaring di atas batas palatum molle dan termasuk dalam 1in1in @alde&er, 5e1ara isiologik pada anak+anak. adenoid dan tonsil mengalami hipertroi, Adenoid ini membesar pada anak usia 3 tahun dan kemudian menge1il dan menghilang sama sekali pada usia #4 tahun, Apabila sering ter/adi ineksi pada saluran napas bagian atas. maka dapat ter/adi hipertroi adenoid &ang akan mengakibatkan sumbatan pada koana dan tuba 6usta1hius,Akibat sumbatan koana pasien akan bernapas melalui mulut sehingga ter/adi # asies adenoid. &aitu tampak hidung ke1il. gigi insisi-us ke depan prominen. arkus aring tinggi &ang men&ebabkan kesan 0a/ah pasien tampak seperti orang bodohE 2 aringitis dan bronkitisE serta 3 gangguan -entilasi dan drainase sinus paranasal sehingga menimbulkan sinusitis kronik, 'bstruksi dapat mengganggu pernapasan hidung dan men&ebabkan perbedaan dalam kualitas suara, Akibat sumbatan tuba 6usta1hius akan ter/adi otitis media akut berulang dan akhirn&a dapat ter/adi otitis media supurati kronik, Akibat hipertroi adenoid /uga dapat menimbulkan retardasi mental. pertumbuhan isik berkurang. gangguan tidur dan tidur ngorok, 9ipertroi adenoid /uga dapat men&ebabkan beberapa perubahan dalam struktur gigi dan maloklusi, "erapin&a adalah adenoidektomi untuk adenoid hipertroi &ang men&ebabkan obstruksi hidung. obstruksi tuba 6usta1hius. atau &ang menimbulkan pen&ulit lain,
Ga3bar =6 Obstru-si tuba eustachius -arena hi:ertr)fi a*en)i* Si-atri-s :)st a*en)i*e-t)3i
aringan sikatrik s1ar adalah penon/olan kulit akibat penumpukan /aringan ibrosa sebagai pengganti /aringan kolagen normal, Pada
post
adenoidektomi.
terbentuk
sikatriks sehingga men&ebabkan ter/adin&a obstruksi
tuba,
Ga3bar >7 A*en)i*e-t)3i b' Si-atri-s Karsin)3a nas)faring
Ge/ala &ang timbul oleh tumor nasoaring beraneka ragam. tidak ada ge/ala pasti &ang khusus untuk tumor nasoaring karena tumor primer itu sendiri dalam nasoaring kadang tidak menimbulkan ge/ala, "umor nasoaring dapat menimbulkan ge/ala+ge/ala hingga penderita datang berobat keberbagai ahli,"umor ini menimbulkan ge/ala bila sudah ada pen&ebaran, Ge/ala nasoaring tumor primer bisa asimptomatik atau bisa sa/a memberikan ge/ala berupa hidung mampet dan epistaksis ringan, "empat predileksi tumor nasoaring adalah di ossa ?ossenmuler &ang terletak tepat di belakang torus tubarius &ang merupakan tempat muara tuba eusta1hius di nasoaring, 9al ini membuat sumbatan tuba eusta1hius gampang ter/adi, Ge/ala obstruksi tuba eusta1hius dapat berupa tinitus. tuli akibat otitis media serosa. danr asa tidak n&aman sampai rasa n&eri otalgia, "umor nasoaring /uga dapat menginiltrasi ke dasar tengkorak dan ge/ala &ang
ditimbulkan dapat berupa diplopia. /uling. dan neuralgia terminal,Bila menginiltrasi ke paraaring. ge/ala &ang timbul adalah paralisis motorik atau sensorik pada aring dan laring,
Otitis (ar)trau3a
%erupakan keadaan dengan ter/adin&a perubahan tekanan &ang tiba+ tiba di luar telinga tengah se0aktu di pesa0at terbang atau men&elam. &ang men&ebabkan tuba gagal untuk membuka,'titis barotrauma merupakan tipe paling sering barotrauma, Ia disebabkan oleh perbedaan tekanan antara telinga tengah dengan tekanan atmosir, Pasien dengan perorasi membran timpani tidak akan mengenai barotrauma. melainkan telinga tengahn&a terlokulasi, Ia memerlukan perubahan tekanan &ang n&ata untuk mengakibatkan kondisi ini,#2 %embran timpani mempun&ai 2 bagianE bagian media &ang bisa kolaps dan bagian lateral &ang rigid. /adi udara dapat mele0atin&a tetapi tidak dapat disedot keluar,Pada saat pesa0at naik. tekanan atmoster menurun dan ini kemudian men&ebabkan tekanan dalam telinga tengah lebih positi sehingga mebran timpani terdorong ke lateral, Pasien akan merasakan telingan&a terasa penuh pada saat ini. tetapi masih dapat diatasi dengan menguap. mengun&ah. menelan. atau parasat -alsa-a, Barotrauma otitis lebih sering ter/adi pada saat pesa0at turun, 5aat pesa0at turun. tekanan atmoster men/adi normal kembali dan bila ter/adi dengan 1epat akan mengakibatkan tekanan di telinga tengah men/adi negati, 5alah satu pen&ebab ter/adin&a obstruksi tuba eusta1hius adalah ter/adin&a o1king phenomenon, o1king phenomenon digambarkan sebagai berikut : 1airan telinga tidak akan ber/alan sehingga tekanan negati-e diberikan perlahan+ lahan pada tuba eusata1hius, >amun begitu. a tekanan negati-e diberikan se1ara tiba+tiba. akan ter/adi obstruksi istmus tuba se1ara tiba+tiba,
Ga3bar /+6 Ga3baran 4)c-ing :hen)3en)n
Perbedaan tekanan antara telinga tengah dan tekanan atmoser &ang melebihi *$ mm9g akan men&ebabkan %,tensor -eli palatini tidak dapat membuka tuba eusta1hius,%aka perbedaan tekanan tidak berlaku se0aktu pesa0at naik karena tekanan telinga tengah 1enderung lebih tinggi dari tekanan atmosir. tetapi berlaku se0aktu pesa0at turun karena tekanan telinga tengah menurun se1ara progresi berbanding tekanan atmosir. maka udara seperti ditarik ke dalam tuba, 9al ini tidak akan berlaku sekiran&a tuba terbuka se1ara normal oleh gerakan otot, #$.##
Ga3bar <6 Kea*aan tuba eustachius :a*a bar)trau3a
Apabila perbedaan tekanan melebihi !$1m9g. maka otot &ang normal akti-itasn&a tidak mampu membuka tuba,Pada keadaan ini ter/adi tekanan negati-e di rongga telinga tengah. membrane timpani tertarik ke dalam &ang men&ebabkan rasa n&eri, %embrane mukosa teregang. tersumbat dan men/adi edema. sehingga 1airan keluar dari pembuluh darah kapiler mukosa dan kadang+ kadang disertai dengan rupture pembuluh darah. sehingga 1airan di telinga tengah dan rongga mastoid ter1ampur darah, %embrane timpani men/adi kurang elastis. men&ebabkan hantaran getaran suara berkurang. maka mengganggu pendengaran,#$.#2 Ge/ala klinik adalah kurang dengar. rasa n&eri dalam telinga. perasaan ada air dalam telinga dan kadang+ kadang tinnitus dan -ertigo,
Tabe4 /7 Gre* bar)trau3a te4inga tengah :a*a :e3eri-saan auris-):i- Gre* . / + 5 , 9
3e3bran ti3:ani Ge/ala tanpa tanda+ tanda kelainan membrane timpani In/eksi membrane timpani In/eksi dengan perdarahan ringan dalam membrane timpani Perdarahan /elas pada membrane timpani )arah bebas di telinga tengah. gegendang kebiruan dan bulging, Perorasi membrane timpani
Ga3bar /. 7 K)n*isi 3e3bran ti3:ani :a*a )t)s-):i 3enurut gre* bar)trau3a
Penatalaksanaan biasan&a konser-ati sa/a. &aitu dengan dekongestan lokal atau dengan melakukan perasat =alsal-a selama tidak terdapat ineksi di /alan napas atas, Perasat =alsal-a
dilakukan dengan 1ara meniupkan dengan keras dari hidung sambil hidung dipen1et serta mulut ditutup, Bila tuba terbuka maka terasa ada udara masuk ke dalam rongga telinga tengah &ang menekan membrane timpani ke arah lateral, Perasat ini tidak boleh dilakukan apabila ada ineksi /alan napas atas,#$.##.#2 Apabila 1airan atau 1airan &ang ber1ampur darah menetap di telinga tengah sampai beberapa minggu. maka dian/urkan untuk miringotomi dan bila perlu memasang pipa -entilasi Grommet,
Ga3bar //7 e3asangan i:a Gr)33et
Faktor predisposisi ter/adin&a barotrauma otitis adalah pasien &ang mengalami ineksi saluran napas atau rhinitis alergi, %aka sebaikn&a dihindari naik pesa0at terbang pada kondisi seperti ini, "etapi apabila naik pesa0at terbang tidak dapat dihindari. pengobatan dan pen1egahan barotrauma dapat dilakukan, Pada pasien dengan rhinitis alergi. &ang dapat dilakukan sebelum penerbangan adalah men&emprotkan kirtikosteroid nasal dan minum antihistamin oral oratadin tablet #$ mg, Pada pasien dengan masslah rekurens atau aktor resiko barotrauma seperti I5PA. dekongestan sistemik dapat diminum sehari+2 hari sebelum penerbangan, )ekongestan spra& /uga dapat dipakai. &aitu 'D&metaoline spra&. disemprotkan satu /am sebelump pesa0at mendarat. kemudian disemprotkan lagi ( menit kemudian setelahn&a, 5etelah itu disemprotkan tiap 2$ menit hingga mendarat, Bila ter/adi barotrauma berat. dapat diberikan antibiotik untuk men1egah ineksi telinga, Pen1egahan baraotrauma konser-ati dapat dilakukan dengan mengun&ah permen karet atau melakukan perasat =alsal-a. terutama se0aktu
pesa0at terbang mulai turun untuk mendarat, ,angan tidur se0aktu pesa0at akan mendarat,5ebalikn&a. lakukan akti-itas &ang dapat membantu pembukaan tuba minum. menguap. makan permen. dsb, 9indari akti-itas men&elam atau menaiki pesa0at sekiran&a lagi sedang ineksi saluran napas atas,#$.## Komplikasi &ang dapat ter/adi adalah n&eri telinga &ang memburuk. namun /arang men&ebabkan kerusakan serius pada telinga,Kadangkala men&ebabkan perorasi membrane timpani. namun biasan&a dapat menutup sendiri dalam beberapa minggu, ang lain adalah mudahn&a terkena ineksi akut telinga.gangguan pendengaran atau -ertigo, Prognosis
biasan&a
baik
karena gangguan
pendengaran biasan&a
bersiat sementara,
>amun.sekiran&a akti-itas terkait perubahan tekanan dilakukan lagi. barotrauma dapat ter/adi lagi, 'leh itu. pen1egahan adalah penting untuk mengatasi hal ini, Otitis !e*ia A-ut
'titis %edia Akut '%A adalah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah. tuba eusta1hius. antrum mastoid dan sel+sel mastoid &ang ter/adi se1ara akut kurang dari 2 bulan,#3+#( Beberapa literature /uga mengatakan bah0a '%A merupakan peradangan telinga tengah tanpa mengenai sel+sel mastoid, "elinga tengah merupakan daerah &ang steril sehingga tidak ada lora normal pada tempat tersebut, 6pidemiologi )i Amerika. '%A merupakan salah satu pen&akit &ang paling sering ter/adi pada anak+ anak, Paling sering disebabkan oleh ineksi ba1terial dan telah ditangani dengan pemberian antibioti1, 5eban&ak *$+8$H anak+anak pada usia # tahun mengalami '%A pertama kali, Pada usia 2+3 tahun. hingga 8$+!$H anak+anak terkena '%A untuk pertama kali, Insiden tertinggi pada usia *+24 bulan dengan diikuti penurunan insiden pada usia sekolah &aitu usia (+* tahun, Frekuensi '%A making berkurang pada usia sekolah &ang lebih lan/ut. rema/a dan de0asa,#* 6tiologi )isungsi tuba eustha1ius merupakan pen&ebab ma&or ter/adin&a '%A, "uba eusta1hius memiliki 3 ungsi. &aitu -entilasi antara telinga tengah dengan tekanan udara lingkungan. drainase se1ret dari telinga tengah ke nasoaring. serta proteksi telinga tengah dari suara dan se1ret, ika ketiga ungsi ini terganggu se1ara akut. maka dapat ter/adi '%A, Keban&akan &ang
ter/adi adalah obstruksi tuba eusta1hius,pen&ebab dari obstruksi tuba sendiri ter/adi karena 2 pen&ebab. &aitu intrinsi1 dan ekstrinsik, 'bstruksi tuba se1ara intrinsik disebabkan karena inlamasi tuba eusta1hius atau karena edema mukosa tuba akibat alergi, 5edangkan obstruksi tuba se1ara ekstrinsik diseabkan oleh hipertroi adenoid atau karena tumor nasoaring,#2 Inlamasi dari tuba eusta1hius men&ebabkan silia silia dari tuba itu sendiri me/adi rusak dan men&ebabkan ungsi tuba menurun, 5alah satun&a ungsi proteksi. &ang men&ebabkan migrasi bakteri di nasoaring masuk ke telinga tengah &ang seharusn&a steril, Kuman pen&ebab utama pada '%A adalah bakteri piogenik. seperti 5treptokokus hemolitikus. 5tailokokus aureus. Pneumokokus, 5elain itu dapat /uga ditemukan 9emoilus inluena. 6s1heri1hia 1ollii. 5treptokokus anhemolitikus. Proteus -ulgaris dan Pseudomonas aurugenosa,#3 Patoisiologi Pada '%A. terdapat perubahan pada mukosa telinga tengah, Beberapa tahapan tersebut &aitu stadium oklusi tuba esuta1hius. stadium hiperemis atau presupurasi. stadium supurasi. stadium perorasi dan stadium resolusi 5tadium oklusi tuba eusta1hius memiliki gambaran retraksi pada membrane timpani akibat karena adan&a tekanan negati-e di dalam telinga tengah. akibat adan&a absorpsi udara, 'klusi tuba men&ebabkan drainase tertanggu dan men&ebabkan eusi pada telinga tengah 0alaupun pada gambaran membrane timpani didapatkan normal ataupun sedikit pu1at,#$
Gambar #, %embran timpani dengan retraksi,#7
5tadium hiperemis merupakan lan/utan dari stadium oklusi dari tuba eusta1hius, Pada ase ini terdapat gambaran pembuluh darah &ang melebar atau kemerahan pada membrane timpani, 5elain itu. tampak /uga edema pada membrane timpani,
Gambar 2, '%A 5tadium supurasi,#7 5tadium supurasi memiliki gambaran edema &ang hebat pada mukosa telinga tengah dan han1urn&a sel epitel superisial. serta terbentukn&a eksudat &ang purulent di ka-um timpani, 'leh karena itu terdapat gambaran bulging pada membrane timpani, Pada stadium ini. biasan&a pasien mengeluh sakit. nadi dan suhu tubuh meningkat. dan rasa n&eri di telinga semakin hebat, 5tadium perorasi lan/utan dari stadium supurasi &ang tidak ditangani dengan baik ataupun pengobatan &ang terlambat serta -irulensi kuman &ang tinggi, Karena ada bulging atau penekanan eksudat purulent &ang terbentuk maka semakin lama membrane timpani akan rupture, 5etelah rupture dari membrane timpani. maka akan keluar eksudat purulent ke liang telinga, Pada stadium ini pasien sudah tidak mengeluh sakit dan nadi serta suhu sudah tidak tinggi, 5elan/utn&a terdapat stadium resolusi &ang merupakan ase pen&embuhan dari '%A, "ergantung dari ase terakhir ter/adi, ika membrane timpani masih utuk atau pada stadium oklusi tuba eusta1hius hingga stadium supurasi. mungkin membrane akan tetap utuk dan dapat kembali normal, 5edangkan /ika ter/adi perorasi. maka pada stadium ini ter/adi penurunan /umlah se1ret &ang keluar dari telinga dan akhirn&a men/adi kering, "etapi /ika tidak ter/adi pen&embuhan setelah stadium perorasi. maka '%A akan berlan/ut men/adi '%5K otitis media supurasi kronik,
Ge/ala klinis serta pemeriksaan &ang dapat dilakukan Pada stadium a0al hampir tidak ditemukan ge/ala, pada stadium hiperemis dapat ditemukan n&eri telinga tempat ter/adin&a peradangan, Pada stadium lebih lan/ut terdapat demam tinggi, 5etelah itu terdapat keluar 1airan dari telinga &ang sakit, ika telah ter/adi rupture membrane timpani. maka akan terdapat gangguan pendengaran kondukti, >&eri belakang telinga /uga dapat men/adi tanda+tanda komplikasi &ang sudah mun1ul, ?i0a&at ineksi saluran pernaasan &ang berulang dapat men&ebabkan '%A, 5elain ri0a&at ineksi saluran pernaasan &ang berulang. dapat /uga disebabkna oleh oklusi tuba eusta1hius karena hipertroi adenoid dan neoplasma nasoaring, Pemeriksaan &ang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan otoskop, Pada pemeriksaan dengan otoskop dapat ditemukan gambaran sesuai dengan stadium, Pada stadium oklusi. terdapat gambaran retraksi membrane timpani, Pada stadium hiperemis terdapat gambaran pelebaran pembuluh darah atau membrane timpani &ang merah, Pada stadium supurasi terdapat gambaran bulging disertai dengan edem dan hiperemis membrane timpani, Bila telah perorasi terdapat membrane timpani berlubang dan adan&a se1ret pada membrane timpani, 5elain itu dapat dilakukan pemeriksaa garpu tala seperti tes ?inne. @eber. 50a1hba1h, Pada pemeriksaan isik dan mengetahui ge/ala &ang baik sa/a sudah dapat menentukan '%A, Pemeriksaan penun/ang /arang dilakukan untuk diagnosis '%A, Pemeriksaan penun/ang dilakukan untuk men1ari komplikasi &ang mungkin timbul akibat '%A, Pemeriksaan &ang dapat dilakukan adalah oto D+ra& s1huller untuk melihat mastoid sudah terineksi atau tidak, serta pemeriksaan audiometri /ika terdapat gangguan pendengaran Penatalaksanaan Penatalaksanaan
se1ara
medikamentosa
dapat
diberikan
sesuai
dengan
stadium
pen&akitn&a, 5elain itu dapat /uga diberikan terapi suporti sepert analgetik dan antipiretik,
Pada stadium oklusi tuba eusta1hius dapat diberikan 9
"abel #, Antibioti1 pilihan &ang dapat diberikan pada pasien '%A
Otitis 3e*ia su:uratif -r)ni- %O!SK'
'titis media supurati kronik '%5K adalah ineksi kronik telinga tengah dengan perorasi membrane timpani dan se1ret &ang keluar dari telinga tengah terus menerus atau hilang timbul, 5e1ret &ang keluar dapat en1er. kental. bening atau berupa nanah,#3 '%5K merupakan lan/utan dari '%A stadium perorasi, Pada '%A stadium perorasi. -irulensi kuman &ang hebat akan men&ebabkan prognosis pen&akit tidak berlan/ut ke stadium resolusi. sehingga akan berlan/ut men/adi '%5K, 5elain itu /uga ter/adi akibat pembiaran oleh pasien '%A atau pasien &ang tidak kun/ung berobat pada '%A,
6pidemiologi 'titis media lebih sering timbul di musim dingin daripada musim semi, )i beberapa penelitian disebutkan pen&akit ini ban&ak diderita laki+laki. sementara diantara anak+anak Amerika kulit putih dan kulit hitam tidak ada perbedaan, Insidens tertinggi otitis media akut '%A pada kelompok umur *+## bulan dan 7(H anak mengalami episode ini dalam umur #2 bulan, Anak+anak &ang menderita pertama sekali episode '%A kurang dari umur #2 bulan se1ara signiikan akan lebih mudah mendapatkan '%A rekuren, )ata epidemiologi '%5K ber-ariasi. pre-alensi tertinggi didapatkan pada anak+ anak 6skimo. Indian Amerika. dan Aborigin Australia 7+4*H, >egara industri seperti Amerika 5erikat dan Inggris pre-alensin&a kurang #H 5e1ara umum. pre-alensi '%5K di Indonesia adalah 3.8H dan pasien '%5K merupakan 2(H dari pasien+pasien &ang berobat di poliklinik "9" rumah sakit di Indonesia, "ahun 2$$8 kun/ungan baru penderita '%5K seban&ak 2$8 dengan perbandingan laki+laki dan perempuan hampir sama, 6tiologi '%5K disebabkan oleh beberapa kuman dengan berbagai ma1am golongan atau kelompok, Beberapa bakteri pen&ebab &ang paling sering men&ebabkan '%5K adalah Pseudomonas aeruginosa dan stapilokokus aureus, 5elain bakteri. terdapat /uga ineksi /amur,#8 Patoisiologi Adan&a disungsi tuba 6usta1hius. &aitu suatu saluran &ang menghubungkan rongga di belakang hidung nasoaring dengan telinga tengah ka-um timpani. merupakan pen&ebab utama ter/adin&a radang telinga tengah ini otitis media, Pada keadaan normal. muara tuba 6usta1hius berada dalam keadaan tertutup dan akan membuka bila kita menelan, "uba 6usta1hius ini berungsi untuk men&eimbangkan tekanan udara telinga tengah dengan tekanan udara luar tekanan udara atmoser, Fungsi tuba &ang belum sempurna. tuba &ang pendek. penampang relati besar pada anak dan posisi tuba &ang datar men/elaskan mengapa suatu ineksi saluran naas atas pada anak akan lebih mudah men/alar ke telinga tengah sehingga lebih sering
menimbulkan '% berbanding pada orang de0asa, Pada anak dengan ineksi saluran naas atas. bakteri men&ebar dari nasoaring melalui tuba 6usta1hius ke telinga tengah &ang men&ebabkan ter/adin&a ineksi dari telinga tengah,Pada saat ini ter/adi respons imun di telinga tengah,%ediator peradangan pada telinga tengah &ang dihasilkan oleh sel+sel imun iniltrat. seperti netroil. monosit. dan leukosit serta sel lokal seperti keratinosit dan sel mastosit akibat proses ineksi tersebut akan menambah permeabilitas pembuluh darah dan menambah pengeluaran sekret di telinga tengah, 5elain itu. adan&a peningkatan beberapa kadar sitokin kemotaktik &ang dihasilkan mukosa telinga tengah karena stimulasi bakteri men&ebabkan ter/adin&a akumulasi sel+sel peradangan pada telinga tengah, %ukosa telinga tengah mengalami hiperplasia. mukosa berubah bentuk dari satu lapisan. epitel skuamosa sederhana. men/adi pseudostratiied respirator& epithelium dengan ban&ak lapisan sel di antara sel tambahan tersebut, 6pitel respirasi ini mempun&ai sel goblet dan sel &ang bersilia. mempun&ai stroma &ang ban&ak serta pembuluh darah, Pen&embuhan '% ditandai dengan hilangn&a sel+sel tambahan tersebut dan kembali ke bentuk lapisan epitel sederhana,#3.#!
Klasiikasi "ipe aman • )itandai oleh adan&a perorasi sentral atau pars tensa dan ge/ala klinik &ang ber-ariasi dari luas dan keparahan pen&akit, Beberapa aktor lain &ang mempengaruhi hal ini terutama patensi tuba eusta1hius. ineksi saluran naas atas. pertahanan mukosa terhadap ineksi &ang gagal pada pasien dengan da&a tahan tubuh &ang rendah. disamping itu 1ampuran bakteri aerob dan ana erob. luas dan dera/at perubahan mukosa. serta migrasi sekunder dari epitel skuamous,5ekret mukoid kronis berhubungan dengan hiperplasia goblet sel. metaplasia dari mukosa telinga tengah,#3 5e1ara klinis tipe aman terbagi atas: +
Fase akti Pada /enis ini terdapat sekret pada telinga dan tuli, Biasan&a didahului oleh perluasan ineksi saluran naas atas melalui tuba euta1hius. atau setelah berenang dimana kuman masuk melalui liang telinga luar, 5ekret ber-ariasi dari mukoid sampai mukopurulen, ;kuran perorasi ber-ariasi dari sebesar /arum sampai perorasi subtotal pada pars tensa, arang ditemukan polip &ang besar pada liang telinga luar, Perluasan ineksi ke sel+sel
mastoid mengakibatkan pen&ebaran &ang luas dan pen&akit mukosa &ang menetap harus di1urigai bila tindakan konser-ati gagal untuk mengontrol ineksi. atau /ika granulasi pada mesotimpanum dengan atau tanpa migrasi sekunder dari kulit. dimana kadang+ kadang adan&a sekret &ang berpulsasi diatas kuadran posterosuperior +
Fase tenang Pada pemeriksaan telinga di/umpai perorasi total &ang kering dengan mukosa telinga tengah &ang pu1at, Ge/ala &ang di/umpai berupa tuli kondukti ringan, Ge/ala lain &ang
•
di/umpai seperti -ertigo. tinitus.atau suatu rasa penuh dalam telinga, "ipe ganas "ipe ini ditemukan adan&a kolesteatom dan berbaha&a, ebih sering mengenai pars laksida dan khasn&a dengan terbentukn&a kantong retraksi di mana
bertumpukn&a keratin sampai
menghasilkan kolesteatom, Kolesteatom adalah suatu massa amor. konsistensi seperti mentega. ber0arna putih. terdiri dari lapisan epitel menumpuk &ang telah nekrotis, Kolesteatom dapat dibagi atas 2 tipe &aitu : +
Kongenital Kongenital kolesteatom lebih sering ditemukan pada telinga tengah atau tulang temporal. umumn&a pada apeks petrosa, )apat men&ebabkan asialis parese.tuli sara berat unilateral. dan gangguan keseimbangan
+
)idapat 6pitel skuamosa pada membrane timpani normaln&a membuang lapisan sel+sel mati dan tidak ter/adi akumulasi debris. tapi /ika terbentuk kantong retraksi pembersihan ini gagal. debris keratin akan terkumpul dan pada
dan
akhirn&a
proses membentuk
kolesteatoma, )estruksi tulang merupakan suatu gambaran dari kolesteatoma didapat.&ang dapat ter/adi akibat akti-itas enimatik pada lapisan subepitel, #3
Ge/ala klinis serta pemeriksaan '%5K memiliki ge/ala antara lain terdapat otore atau keluar 1airan dari telinga selama lebih dari 2 bulan. baik terus menerus maupun hilang timbul, 5erta timbul ge/ala komplikasi seperti n&eri
belakang telinga. n&eri belakang mata. demam tinggi. penurunan kesadaran. serta ke/ang, "erdapat /uga penurunan pendengaran, 5elain itu terdapat ri0a&at '%A sebelumn&a,#3 Pemeriksaan dapat menggunakan otoskop dan akan ditemukan membrane timpani &ang perorasi, Perorasi membrane timpani &ang dilihat dapat mempengaruhi perkembangan pen&akitn&a, Pada '%5K dapat ditemukan perorasi 1entral. marginal atau pada tepi membrane timpani. dan tipe atik atau pada pars la11id, 5elain itu /uga dapat ditemukan se1ret pada liang telinga, 5elain pemeriksaan dengan otoskop. dapat /uga menggunakan oto D+ra& posisi s1huller untuk mengetahui komplikasi dari '%5K pada mastoid, 5elain itu dapat dilakukan <"+s1an dan %?I /ika terdapat komplikasi, "es audiometri /uga dapat digunakan untuk menilai dera/at tuli dan menentukan tipe tuli pada pasien '%5K dengan gangguan pendengaran#3 Penatalaksanaan Penatalaksanaan '%5K &ang eekti harus didasarkan pada aktor+aktor pen&ebab dan pada stadium pen&akitn&a, )engan demikian haruslah die-aluasi aktor+aktor &ang men&ebabkan pen&akit men/adi kronis. perubahan+perubahan anatomi &ang menghalangi pen&embuhan serta mengganggu ungsi. dan proses ineksi &ang terdapat di telinga, Bila didiagnosis kolesteatom. maka mutlak harus dilakukan operasi. tetapi obat +obatan dapat digunakan untuk menga0al ineksi sebelum operasi,#3.2$ Pada '%5K benigna tenang. keadaan ini tidak memerlukan pengobatan. dan dinasehatkan untuk /angan mengorek telinga. air /angan masuk ke telinga se0aktu mandi. dilarang berenang dan segera berobat bila menderita ineksi saluran naas atas, Bila asilitas memungkinkan sebaikn&a dilakukan operasi rekonstruksi miringoplasti. timpanoplasti untuk men1egah ineksi berulang serta gangguan pendengaran,2# Pada '%5K benigna akti. prinsip pengobatan '%5K benigna akti adalah: %embersihkan liang telinga dan ka-um timpani • Pemberian antibiotika : • a antibiotikaantimikroba topikal b antibiotika sistemik,2# Pengobatan &ang tepat untuk '%5K maligna adalah operasi,Pengobatan konser-ati dengan medikamentosa han&alah merupakan terapi sementara sebelum dilakukan pembedahan, Bila terdapat abses subperiosteal. maka insisi abses sebaikn&a dilakukan tersendiri sebelum kemudian
dilakukan mastoidektomi,2# Ada beberapa /enis pembedahan atau tehnik operasi &ang dapat dilakukan pada '%5K dengan mastoiditis kronis. baik tipe benigna atau maligna. antara lain :2# • %astoidektomi sederhana simple mastoide1tom& • %astoidektomi radikal • %astoidektomi radikal dengan modiikasi • %iringoplasti • "impanoplasti • Pendekatan ganda timpanoplasti
Gambar 3, 5kema penatalaksanaan '%5K,#3
(A( III enutu:
Kesimpulan "uba 6usta1hius adalah bagian dari telinga tengah &ang berupa saluran &ang menghubungkan 1a-um t&mpani dan nasoaring, )ari muara tuba pada 1a-um t&mpani menu/u ke muara tuba di nasoaring ber/alan ke arah ineromedial, "uba eusta1hius ini dibagi men/adi: pars osseus dan pars cartilaginea. Fungsi dari tuba eusta1hius adalah men/aga agar tekanan pada 1a-um t&mpani sama dengan tekanan pada dunia luar dan men/amin -entilasi udara dari 1a-um t&mpani, "uba biasan&a dalam keadaan tertutup dan baru terbuka apabila oksigen diperlukan masuk ke telinga tengah atau pada saat mengun&ah. menelan dan menguap, Pembukaan tuba dibantu oleh otot tenso -eli palatini apabila terdapat perbedaan tekanan, )isungsi "uba 6usta1hius merupakan suatu keadaan terblokn&a tuba eusta1hius atau tidak bisa terbuka se1ara baik. terbuka abnormal. m&oklonus palatal. palatoskisis. dan obstruksi tuba, 5aat udara tidak dapat masuk ke dalam telinga tengah. tekanan udara di luar membran timpani lebih besar dibandingkan tekanan udara di telinga tengah sehingga mendorong membran timpani masuk ke dalam, %embran timpani men/adi tegang dan tidak bergetar dengan baik ketika dilalui oleh gelombang suara,
Daftar :usta-a
#, 6iat& A 5. >urbaiti I. enn& B. ?atna ?, Gangguan pendengaran dan kelainan telinga. Buku A/ar Ilmu Kesehatan "elinga 9idung "enggorok Kepala )an eher, 7th ed, akarta:
Balai Penerbit FK+;IE 2$#2,p, #$+#3, 2, Kasper ). Fau1i A5. ongo ) et al, )isorder o 9earing, 9arrisons Prin1iple o Internal %edi1ine, #!th ed, >e0 ork : %1Gra0 9ill 6du1ation E 2$#(, P, 2#7+224 3, Ganong @, Pendengaran dan keseimbangan, In: Ganong @. editor, Buku a/ar isiologi kedokteran, akarta: 6G. Bashiruddin . ?estuti ?), Gangguan ungsi tuba eusta1hius, Kelainan telinga tengah, Buku A/ar Ilmu Kesehatan "elinga 9idung "enggorok Kepala )an eher, 7th ed, akarta: Balai Penerbit FK+;IE 2$#2,p, *3+4, *, Borg %, 5&mptomati1 m&o1lonus, Neurophysiol Clin. 2$$*E3*:3$!+#8, 7, 5tomatognati1,
tdE
2$#(
'1t
7E4$(:4$7J##,
A-ailable
rom:
http:000,n1bi,nlm,nih,go-pm1arti1lesP%<4*$$223 !, Patel A, Patholog& o eusta1hian tube treatment and management LInternetM, %eds1ape, 2$#3
L1ited
2$#*
5ep
#2M,
A-ailable
rom:
http:emedi1ine,meds1ape,1omarti1le8(8!$!+treatmentNa##28 #$, ane >, Prin1iple and pra1ti1e o tra-el medi1ine, In: 2nd ed, ;nited Kingdom: ohn @ile& O 5onsE 2$#3, p, 37$J#, ##, %uhammad %. 5uhail %, >o "itle, In: "eDtbook o ear. nose. and throat disease, #2th ed, >e0 )elhi: P medi1alE 2$#3, p, (8J*$, #2, Buku
a/ar
ilmu
kesehatan,edisi
ketu/uh,
badan
penerbit
akultas
kedokteran
indonesia,h,(8+7$,/akarta #3, )/aaar . 9elmi. ?estuti ?, Buku a/ar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala dan leher, In: 7th ed, akarta: Balai penerbit FK;IE 2$#2, p, (8J*!, #4, 51ott+Bro0n @Gleeson %, 51ott+Bro0ns 'torhinolar&ngolog&. head and ne1k surger&, 7th ed, L6nglandM: 6d0ard ArnoldE 2$$8, #(, Ballenger . 5no0 , 'torhinolar&ngolog& 9ead and >e1k 5urger&, #*th ed, Baltimore: @illiams O @ilkinsE 2$$3,