Gandapura, Kapasan, Akar kapasan
Penyakit Yang Dapat Diobati : Akar rasanya agak manis, sifatnya sejuk. Pereda panas (antipiretik), peluruh kencing (diuretik), antiradang, dan melancarkan pengeluaran nanah.
BAGIAN YANG DIGUNAKAN Bagian utama yang digunakan adalah akar. Selain itu, biji, daun, dan bunga juga berkhasiat sebagai obat. Daun dan akar digunakan sebagai bahan segar. INDIKASI Akar digunakan untuk pengobatan : - demam tinggi, - batuk, - sukar buang air besar (konstipasi), dan - batu saluran kencing. Biji digunakan untuk mengatasi : - sakit kepala. CARA PEMAKAIAN Untuk obat yang diminum, rebus 10-15 g akar segar, lalu air rebusannya diminum. Untuk pemakaian luar, cuci daun segar, lalu giling sampai halus. Bubuhkan ramuan tersebut pada bisul, koreng, atau pada tulang yang patah (fraktur), lalu balut dengan kain perban. Cara lain, rendam bunga dalam minyak kelapa, lalu oleskan pada luka bakar atau luka akibat tersiram air panas. CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT Batuk Cuci 10 g akar kapasan segar, lalu potong tipis-tipis. Rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan minum, sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.
Catatan Daun, bunga, dan biji bisa digunakan untuk membasmi serangga.
Komposisi : Akar mengandung minyak asiri, lemak, asam palmitat, sterol/ terpen. Biji mengandung acephalin, fosfatidilserine, plasmalogen, fosfatidilkoline plasmalogen, ambrettolid, ambretol, afamesol, furfural, tanin clan minyak asiri. Daun kering mengandung a-sitosterol, a-D-glikosida, dan tanin. Bunga mengandung a-sitosterol, mirisetin, dan glikosida.
Ciplukan (Physalis peruviana, Linn.)
Penyakit Yang Dapat Diobati : Diabetes melitus, Sakit paru-paru, Ayan, Borok;
MANFAAT: 1. Diabetes Mellitus Bahan: tumbuhan ciplukan yang sudah berbuah dicabut beserta akar-akarnya dan dibersihkan. Cara membuat: dilayukan dan direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tingga 1 gelas, kemudian disaring Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari. 2. Sakit paru-paru Bahan: tumbuhan ciplukan lengkap (akar, batang, daun, bunga dan buahnya). Cara membuat: direbus dengan 3-5 gelas air sampai mendidih dan disaring.
Cara menggunakan: diminum 3 kali sehari 1 gelas. 3. Ayan Bahan: 8-10 butir buah ciplukan yang sudah dimasak. Cara menggunakan: dimakan setiap hari secara rutin. 4. Borok Bahan: 1 genggam daun ciplukan ditambah 2 sendok air kapur sirih. Cara membuat: ditumbuk sampai halus Cara menggunakan: ditempelkan pada bagian yang sakit.
Komposisi : Buah Ciplukan mengandung senyawa kimia asam sitrun dan fisalin. Selain itu buah Ciplukan juga mengandung Asam Malat, Alkaloid, Tanin, Kriptoxantin, Vitamin C dan Gula.
Alang alang (Imperata cylindrica (L.)Beauv.)
Penyakit Yang Dapat Diobati : Rimpang: pelembut kulit; peluruh air seni, pembersih darah, penambah nafsu makan, penghenti perdarahan. di samping itu dapat digunakan pula dalam upaya pengobatan penyakit kelamin (kencing nanah, kencing darah, raja singa), penyakit ginjal, luka, demam, tekanan darah tinggi dan penyakit syaraf. Semua bagian tumbuhan digunakan sebagai pakan hewan,bahan kertas,dan untuk pengobatan kurap. Uji Klinik: Dekokta akar alang-alang dengan dosis 250-300 g, 2 kali pagi dan sore dapat menyembuhkan 27 kasus dari 30 penderita nefritis akut. Pada nefritis kronis, herba alang-alang dapat mengurangi edema dan menurunkan tekanan darah. Dekokta herba 250 g dalam bentuk tunggal maupun dikombinasikan dengan rimpang dan daun Nelumbo nucifera dan daun Agrimonia pilosa dapat mengobati epistaksis (mimisan), hemoptisis (batuk darah), hematuri (kencing darah), menorrhagia, dan perdarahan gastrointestinal bagian atas. Di samping itu dilaporkan juga bahwa dekokta akar alang-alang dapat efektif untuk pengobatan hepatitis viral akut pada 28 kasus; biasanya digunakan bersama-sama dengan Plantago asiatica, Glechoma
longituba dan tunas Artemisia capillaris. Toksisitas: Pada pemakaian sesuai aturan, praktis tidak toksik. Efek yang tidak dfinginkan: Pusing, mual, adanya peningkatan rasa ingin buang air besar, kadang-kadang terjadi pada penggunaan klinik. Teknologi Farmasi: Selulosa daun alang-alang mempunyai daya serap terhadap air yang relatif cukup baik dalam pembuatan tablet secara cetak langsung.
BAGIAN YANG DIGUNAKAN: Hanya akarnya (rimpang) yang digunakan untuk pengobatan CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT: Sebagai peluruh air seni: 49 buah rimpang kering, dipotong-potong kemudian ditambah dengan 2 gelas air dan dididihkan hingga volume air tinggal 1 gelas, disaring, kemudian diminum 2 kali sehari. Demam karena buang air kecil berdarah: 1 sendok penuh rimpang alang-alang, rebus dengan beberapa potong tang kwe (daging buah beligu setengah matang yang dibuat manisan kering) dalam dua gelas sampai airnya tinggal separuh. Air ini diminum 2 gelas 1 hari. Air kencing akan normal dan suhu badan turun. "Zwartwaterkoorts" (Bld): Minum air rebusan akar alang alang sebagai teh.
Komposisi : Akar: metabolit yang telah ditemukan pada akar alang-alang ter.diri dari arundoin, fernenol, isoarborinol, silindrin, simiarenol, kampesterol, stigmasterol, ß-sitosterol, skopoletin, skopolin, p-hidroksibenzaladehida, katekol, asam klorogenat, asam isoklorogenat, asam p-kumarat, asam neoklorogenat, asam asetat, asam oksalat, asam d-malat, asam sitrat, potassium (0,75% dari berat kering), sejumlah besar kalsium dan 5-hidroksitriptamin. Dari hasil penelitian lain terhadap akar dan daun ditemukan 5 macam turunan flavonoid yaitu turunan 3',4',7-trihidroksi flavon, 2',3'dihidroksi kalkon dan 6-hidroksi flavanol. Suatu turunan flavonoid yang kemungkinan termasuk golongan flavon, flavonol tersubstitusi pada 3-0H, flavanon atau isoflavon terdapat pada fraksi ekstrak yang larut dalam etilasetat akar alang-alang. Pada fraksi ekstrak yang larut dalam air akar alang-alang ditemukan golongan senyawa flavon tanpa gugus OH bebas, flavon, flavonol tersubstitusi pada 3-0H, flavanon, atau isoflavon.
Beringin (Ficus benyamina L.)
Penyakit Yang Dapat Diobati : Pilek, demam tinggi, radang amandel (tonsilitis), nyeri rematik sendi, ; Luka terpukul (memar), influenza, radang saluran napas (bronkhitis); Batuk rejan (pertusis), malaria, radang usus akut (acute enteritis),; Disentri, kejang panas pada anak.;
BAGIAN YANG DIGUNAKAN : Akar udara dan daun. Sebelum digunakan dicuci lalu dikeringkan. INDIKASI : Akar udara bermanfaat untuk mengatasi: - pilek, demam tinggi, - radang amandel (tonsilitis), - nyeri pada rematik sendi, dan - luka terpukul (memar). Daun bermanfaat untuk mengatasi : - influenza, - radang saluran napas (bronkitis), batuk rejan (pertusis), - malaria, - radang usus akut (akut enteritis), disentri, dan - kejang panas pada anak. CARA PEMAKAIAN : Akar udara beringin kering sebanyak 15 - 30 g atau daun beringin kering sebanyak 50 - 120 g direbus, lalu diminum. Untuk pemakaian luar, daun beringin direbus lalu airnya selagi hangat
digunakan untuk mandi. CONTOH PEMAKAIAN : 1. Kejang panas pada anak : Ambil 100 g daun beringin segar, dicuci lalu direbus dengan 5 Lt air selama 25 rnenit. Air rebusan ini selagi hangat digunakan untuk memandikan anak yang sakit. 2. Radang usus akut dan disentri Ambil daun beringin segar sebanyak 500 g. Kemudian dicuci bersih lalu direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, dibagi untuk 2 kali minum, pagi dan sore, masingmasing 1/2 gelas. 3. Radang amandel Ambil akar udara beringin sebanyak 180 g, dicuci lalu dipotongpotong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Tambahkan 1 gelas cuka. Setelah dingin digunakan untuk kumurkumur (gargle). Lakukan beberapa kali sehari. 4. Bronkitis kronis Ambil 75 g daun beringin segar dan 18 g kulit jeruk mandarin, dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring lalu dibagi untuk. 3 kali minum, yaitu pagi, siang, dan malam hari. Lakukan selama 10 hari.
Komposisi : SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS Rasa sedikit pahit, astringen, sejuk. KANDUNGAN KIMIA : Akar udara mengandung asam amino, fenol, gula, dan asam orange.
Daun Dewa (Gynura segetum (Lour.) Merr.)
Penyakit Yang Dapat Diobati : Luka terpukul, Pendarahan, Batuk darah, muntah darah, mimisan; Infeksi kerongkongan, tidak datang haid, digigit binatang berbisa; Pembekuan darah, Tulang patah, pendarahan setelah
melahirkan;
BAGIAN YANG DIPAKAI : Seluruh tanaman. KEGUNAAN : DAUN : Luka terpukul, melancarkan sirkulasi, menghentikan perdarahan (Batuk darah, muntah darah, mimisan), pembengkakan payudara, infeksi kerongkongan, tidak datang haid, digigit binatang berbisa. UMBI : Menghilangkan bekuan darah (haematom) pembengkakan, tulang patah (Fraktur), perdarahan sehabis melahirkan. PEMAKAIAN : 15-30 gram daun segar, direbus atau ditumbuk kemudian diperas, minum. PEMAKAIAN LUAR : Secukupnya tumbuhan ini dilumatkan sampai seperti bubur, ditempelkan ke tempat yang sakit. KEGUNAAN : 1. Digigit ular / digigit binatang lain: Umbi dilumatkan kemudian ditempelkan di tempat kelainan. 2. Kutil : 5 lembar daun dewa dihaluskan, dan dilumurkan pada tempat berkutil, kemudian dibalut. Dilepas keesokan harinya. CARA PEMAKAIAN: 1. Luka terpukul, tidak datang haid: 15-30 gram herba direbus atau ditumbuk, diambil airnya, campur dengan arak yang sudah dipanaskan, minum. 2. Perdarahan pada wanita, pembengkakan payudara, batuk dan muntah darah : 1 (satu) batang lengkap (15 gram) direbus, minum. 3. Kejang pada anak: 1 batang ditumbuk ambil airnya, dicampur arak, minumkan. 4. Luka terpukul, masuk angin: 6-9 gram umbi segar ditambah arak kuning (wong ciu) secukupnya, kemudian dipanaskan, minum.
Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Netral, rasa khas. Anti coagulant, mencairkan bekuan darah, stimulasi sirkulasi, menghentikan perdarahan. Menghilangkan panas dan membersihkan racun. KANDUNGAN KIMIA : Saponin, minyak atsiri, flavonoid.
Sirsak (Annona muricata)
Sirsak buah yang bernama latin Annona Muricata, di kenal juga dengan nama nangka sabrang, nangka londo, nangka buris, dan di Bali lebih dikenali sebagai srikaya Jawa. Selain lezat, buah ini juga kaya kandungan obat. Beberapa penyakit yang dipercaya dapat di obati oleh buah sirsak ini antara lain: ambeien, kandung kemih, mencret, dan bisul.
Khasiat dan manfaat untuk pengobatan: * Ambeien. Buah sirsak yang sudah masak. Peras untuk diambil airnya sebanyak 1 gelas, diminum 2 kali sehari, pagi dan sore. * Sakit Kandung Air Seni. Buah sirsak setengah masak, gula dan garam secukupnya. Semua bahan tersebut dimasak dibuat kolak. Dimakan biasa, dan dilakukan secara rutin setiap hari selama 1 minggu berturut-turut. * Bayi Mencret. Buah-sirsak yang sudah masak. Buah sirsak diperas dan disaring untuk diambil airnya, diminumkan pada bayi yang mencret sebanyak 2-3 sendok makan. * Anyang-anyangen. Sirsak setengah masak dan gula pasir secukupnya. Sirsak dikupas dan direbus dengan gula bersama-sama dengan air sebanyak 2 gelas, disaring dan diminum.
* Sakit Pinggang. 20 lembar daun sirsak, direbus dengan 5 gelas air sampai mendidih hingga tinggal3 gelas, diminum 1 kali sehari 3/4 gelas. * Bisul. Daun sirsak yang masih muda secukupnya,
Temu Hitam
Temu Hitam, Suburkan Kandungan Oleh Prof Hembing Wijayakusuma
Temu hitam merupakan tumbuhan semak, batang berwarna hijau dan agak lunak karena merupakan batang semu yang tersusun atas kumpulan pelepah daun, panjang batang kurang lebih 50 cm, dan tinggi tumbuhan dapat mencapai 2 meter. Temu hitam merupakan tumbuhan yang dapat hidup secara liar di hutan-hutan jati, terutama di Pulau Jawa dari ketinggian 400-1.750 meter di atas permukaan laut dan tumbuhan ini menyukai tanah subur. Daunnya berbentuk lanset lebar dengan helaian daun yang tipis, warna daun hijau sampai coklat keunguan agak gelap. Bunga keluar dari ketiak daun atau samping batang. Bunga tertutup oleh 2-3 pelepah, panjang batang bunga 20-50 cm dan mahkota bunga berwarna krem sampai merah jambu. Tumbuhan ini menghasilkan rimpang berukuran besar, bercabang merata dan merupakan umbi batang. Temu hitam memiliki nama yang berbeda pada tiap daerah asalnya: Jawa temu ireng (Jawa), koneng hideung (Sunda), temo erang (Madura); Sumatera : temu item, temu erang (Melayu), temu hitam (Minangkabau); Sulawesi : temu lotong (Bugis), temu leteng (Makassar); Nusa Tenggara : temu ireng (Bali).
Khasiat temu hitam antara lain: * menyuburkan kandungan * cacingan * ambeien * nyeri haid * peranakan turun * membersihkan darah setelah melahirkan * batuk * meningkatkan stamina * menambah nafsu makan * air kemih mngandung darah * menetralkan racun dalam tubuh * penyakit kulit misalnya koreng, kudis, borok * asma * sariawan * dan lain-lain
Pemanfaatan temu hitam untuk mencegah dan mengatasi gangguan: Menyuburkan kandungan: 25 Gram temu hitam, 25 gram temu giring, 20 gram kencur direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc lalu disaring dan diminum. Nyeri Haid: 25 Gram temu hitam, 20 gram kencur, 20 gram kunyit, 2 ruas asam jawa direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum selagi hangat. Membersihkan darah setelah melahirkan:
25 Gram temu direbus dengan air secukupnya hingga tersisa 200 cc lalu disaring dan diminum selagi hangat. Batuk: 25 Gram temu hitam, 5 gr jinten, 25 gram kencur, 5 gram pulosari, 5 gram adas, dan airnya diminum. Menetralkan racun dalam tubuh: 25 Gram temu hitam, 30 gram takokak direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc lalu disaring dan diminum selagi hangat. Cacingan: 25 Gram temu hitam, 15 gram bangle, 5 lembar daun sirih, 5 butir biji ketumbar, 4 gram biji pinang lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum. Lakukanlah secara teratur sesuai anjuran 2 kali sehari. Sedang untuk penyakit yang berat disarankan tetap berkonsultasi ke dokter. [Prof HM Hembing Wijayakusuma, ahli pengobatan trasidional dan akupunktur, Ketua Umum Perhimpunan Pengobat Tradisional & Akupunktur se-Indonesia (Hiptri)]
Jahe (Zingiber Officinale)
Nama daerah jahe antara lain halia (Aceh), beeuing (Gayo), bahing (Batak Karo), sipodeh (Minangkabau), jahi (Lampung), jahe (Sunda), jae (Jawa dan Bali), jhai (Madura), melito (Gorontalo), geraka (Ternate), dsb. Jahe termasuk dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae), se-famili dengan temu-temuan lainnya seperti temu lawak (Cucuma xanthorrizha), temu hitam (Curcuma aeruginosa), kunyit (Curcuma domestica), kencur (Kaempferia galanga), lengkuas (Languas galanga) dan lain-lain. Manfaat jahe terutama sebagai bahan minuman, bumbu masak dan obat-obatan tradisional. Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran, bentuk dan warna rimpangnya. Umumnya dikenal 3 varietas jahe, yaitu :
Jahe putih/kuning besar atau disebut juga jahe gajah atau jahe badak. Rimpangnya lebih besar dan gemuk, ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua varietas lainnya. Jenis jahe ini bias dikonsumsi baik saat berumur muda maupun berumur tua, baik sebagai jahe segar maupun jahe olahan.
Jahe putih/kuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau jahe emprit. Ruasnya kecil, agak rata sampai agak sedikit menggembung. Jahe ini selalu dipanen setelah berumur tua. Kandungan minyak atsirinya lebih besar dari pada jahe gajah, sehingga rasanya lebih pedas, disamping seratnya tinggi. Jahe ini cocok untuk ramuan obat-obatan, atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak atsirinya.
Jahe merah Rimpangnya berwarna merah dan lebih kecil dari pada jahe putih kecil. sama seperti jahe kecil, jahe merah selalu dipanen setelah tua, dan juga memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan jahe kecil, sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan.
Jahe juga dapat digunakan pada industri obat, minyak wangi, industri jamu tradisional, diolah menjadi asinan jahe, dibuat acar, lalap, bandrek, sekoteng dan sirup. Adapun manfaat secara pharmakologi antara lain adalah sebagai karminatif (peluruh kentut), anti muntah, pereda kejang, anti pengerasan pembuluh darah, peluruh keringat, anti inflamasi, anti mikroba dan parasit, anti piretik, anti rematik, serta merangsang pengeluaran getah lambung dan getah empedu. sumber: sini
Pemanfaatan Tanaman Obat (TOGA) Pada bagian tanaman seperti yang tercantum di bawah ini dapat dimanfaatkan sebagai obat. [5] Bagian tanaman terdiri dari bagian daun, kulit batang, buah, biji, bahkan pada bagian akarnya . [sunting] Daun No.
Nama Tanaman
Khasiat dan Manfaat
1. Daun dewa (Gynura Segetum)
Mengobati muntah darah dan payudara bengkak
2. Seledri
Mengobati tekanan darah tinggi
3. Belimbing
Mengobati tekanan darah tinggi
4. Kelor
Mengobati panas dalam dan demam
5. Daun bayam duri
Mengobati kurang darah
6. Kangkung
Mengobati insomnia
7. Saga (Abrus precatorius)
Mengobati batuk dan sariawan
8. Pacar cina (Aglaiae ordorota Lour) Mengobati penyakit gonorrhoe (penyakit kelamin) 9. Landep (Barleriae prionitis L.)
10.
Miana (Coleus atropurpureus Bentham)
Mengobati rematik
Mengobati wasir
11. Pepaya (Carica papaya L.)
Mengobati demam dan disentri
12. Jintan (Coleus amboinicus)
Mengobati batuk, mules, dan sariawan
13. Pegagan (Cantella asiatica Urban)
14. Blustru (Luffa cylindrice Roem)
15.
Kemuning (Murrayae paniculata Jack)
16. Murbei (Morus indica Rumph)
17.
Kumis kucing (Orthosiphon stamineus Benth)
18. Sirih (Chavica betle L.)
Mengobati sariawan dan bersifat astringensia (mampu membasmi bakteri) Bersifat diuretik (peluruh air seni)
Mengobati penyakit gonorrhoe
Bersifat diuretik
Bersifat diuretik
Mengobati batuk, antiseptika (membunuh mikroorganisme berbahaya), dan obat kumur
19. Randu (Ceiba pentandra Gaerth)
Sebagai obat mencret dan kumur
20. Salam (Eugenia polyantha Wight)
Bersifat astringensia
21. Jambu biji (Psidium guajava L.)
Mengobati mencret
[sunting] Batang No. 1.
Nama Tanaman
Kayu manis (Cinnamomum
Khasiat dan Manfaat
Mengobati penyakit batuk dan sesak napas, nyeri lambung,
burmanii)
2.
Dadap ayam (Erythrina varigata Linn.Var.orientalis)
3. Pulasari (Alyxia stellata Roem)
4.
perut kembung, diare, rematik, dan menghangatkan lambung
Mengobati asma
Obat perut kembung
Brotawali (Tonospora rumphii
Mengobati demam, sakit kuning, obat cacingan, kudis, dan
Boerl)
diabetes
5. Kemukus (Piper cubeba L.)
Obat radang selaput lendir saluran kemih
6. Jeruk nipis (Citrus aurantifolia)
Sebagai antiseptik, sehingga dapat dipakai sebagai obat kumur
7. Delima (Punice granatum L.)
Sebagai anti cacing pita (obat antelmentika)
[sunting] Buah No.
Nama Tanaman
Khasiat dan Manfaat Mengobati penyakit demam, batuk kronis, kurang darah,
1. Jeruk nipis (Citrus aurantifolia)
menghentikan kebiasaan merokok, menghilangkan bau badan, menyegarkan tubuh, dan memperlancar buang air kecil
2.
3.
Cabai merah (Capsicum annuum L.)
Obat gosok untuk penyakit rematik dan masuk angin
Belimbing wuluh (Averrhoa
Mengobati penyakit batuk, melegakan napas, dan mencairkan
bilimbi)
dahak Mengobati penyakit radang usus, susah buang air kecil, batuk,
4. Mengkudu (Morinda citrifolia)
amandel, difetri, lever, sariawan, tekanan darah tinggi, dan sembelit
5. Kemukus (Piper cubeba L.)
Obat radang selaput lendir saluran kemih
Kapulaga (Elettaria cardamomum 6. Maton) dan ketumbar (Coriandrum sativum L.)
Obat antikembung
[sunting] Biji No.
Nama Tanaman
1. Kecubung (Datura metel)
Khasiat dan Manfaat Mengobati penyakit asma, bisul, dan anus turun
Kapur barus 2. (Dryobalanops aromatica Mengobati gangguan pencernaan Gaertn.)
3. Pinang (Areca catecha L.)
4.
Kedawung (Parkia biglobosa Bentham)
Tepung biji pinang berkhasiat sebagai obat antelmentika, terutama terhadap cacing pita
Sebagai bahan obat sakit perut, mulas, diare, dan bersifat astringensia
Mengatasi perut kembung, sebagai stimulansia setempat terhadap 5. Pala (Myristica)
saluran pencernaan, bahan obat pembius, menyebabkan rasa kantuk, dan memperlambat pernapasan
6.
Jamblang (Eugenia cumini Sebagai bahan obat untuk menyembuhkan penyakit kencing manis Merr)
(diabetes)
[sunting] Akar No.
Nama Tanaman
Khasiat dan Manfaat
1. Pepaya (Carica papaya L.)
Obat cacing
2. Aren (Arenga pinnata Merril)
Obat diuretik
3.
Pule pandak (Rauwolfia
Obat antihipertensiva dan gangguan neuropsikhlatrik, seperti
serpentina Benth)
tekanan darah tinggi
[sunting] Umbi atau rimpang No.
1.
2.
Nama Tanaman
Khasiat dan Manfaat
Bangle (Zingiber purpureum Mengobati sakit kepala, susah buang air besar, nyeri pada perut, sakit Roxb.)
kuning, perut kembung, dan melangsingkan tubuh
Jahe (Zingiber officinale
Menghangatkan badan, mengobati sakit pinggang, asma, muntah, dan
Rosc.)
nyeri otot
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Kencur (Kaempferia
Mengobati sakit kepala, obat batuk, melancarkan keringat, dan
galanga L.)
mengeluarkan dahak
Kunyit (Curcuma domestica Val.) Lempuyung (Zingiber zerumbel) Lengkuas (Languas galanga L.Stunzt) Temu giring (Curcuma heynaena Val.)
Mengobati diare, masuk angin, hepatitis, dan kejang-kejang
Obat pelangsing, penambah nafsu makan, disentri, dan diare
Mengobati panu, serta bersifat antifungi dan anti bakteri
Obat anti cacing, sakit perut, dan melangsingkan tubuh
Temulawak (Curcuma
Mengatasi sembelit, memperbanyak ASI, dan memperkuat sekresi
xanthorrhiza Roxb.)
empedu
Temu hitam (Curcuma
obat anti cacing, mencegah kelesuan, dan memperlancar peredaran
aeroginosa Roxb.)
darah
Alang-alang (Imperata cylindrica Beav.)
Obat untuk memperlancar air seni (diuretik
Gambar Berbagai Jenis Tanaman Obat Tradisional
Daun sirih
Kayu manis
Buah mengkudu
Biji pinang
Akar pohon aren
Temulawak
Daun pepaya
Pohon delima
[sunting] Faktor peningkatan penggunaan tanaman obat Kecenderungan meningkatnya penggunaan obat tradisional didasari oleh beberapa faktor, [6] yaitu: 1. 2. 3.
Pada umumnya, harga obat –obatan buatan pabrik yang sangat mahal, sehingga masyarakat mencari alternatif pengobatan yang lebih murah. Efek samping yang ditimbulkan oleh obat tradisional sangat kecil dibandingkan dengan obat [6] buatan pabrik. Kandungan unsur kimia yang terkandung di dalam obat tradisional sebenarnya menjadi dasar pengobatan kedokteran modern. Artinya, pembuatan obat –obatan pabrik menggunakan rumus kimia yang telah disentetis dari kandungan bahan alami ramuan tradisional.
[sunting] Perawatan tanaman obat Tanaman yang dipelihara di pekarangan rumah tidak memerlukan perawatan khusus, baik [7] sebagai bumbu dapur atau bahan obat . Perlakuan khusus dalam budi daya tanaman obat dilakukan dalam skala usaha, dengan tujuan untuk memperoleh kualitas dan kuantitas hasil yang [7] [7] optimum. Kegiatan pemupukan dan pengandalian hama penyakit tanaman perlu dilakukan . Kegiatan ini sangat erat hubungannya dengan penggunaan bahan kimiawi yang terkandung [7] dalam pupuk atau pestisida. Pemakaian bahan kimiawi dapat mencemari lingkungan, baik tanah maupun air, dan yang paling berbahaya residu yang dihasilkan akan terakumulasi dalam [7] produk tanaman yang dihasilkan . Untuk itu, perlu diperkenalkan sistem budi daya yang tidak [7] [7] tergantung pada bahan-bahan kimia . Sistem ini dikenal dengan istilah pertanian organik . Dalam budi daya tanaman obat dapat dimanfaatkan pupuk organik untuk menambah unsur hara [7] mineral yang dibutuhkan tanaman . Pupuk organik yang digunakan di antaranya adalah pupuk [7] kandang, bokhasi, kompos, humus, sampah dapur, dan serasah daun. Selain itu, sebagai bahan pengendali hama penyakit tanaman, dapat dimanfaatkan pestisida alami yang terdapat di sekitar [7] rumah, seperti tanaman babadotan (Ageratum conyzoides), sirsak , lantana, dan daun tembakau.
[sunting] Referensi a bc de
^ Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (Toga) untuk Kesehatan Keluarga, library.usu.ac.id . Diakses pada 24 Juli 2010. a b c d e f g h i j k l m n 2. ^ Sejarah Tanaman Obat, Rizhosu. Diakses pada 28 Mei 2010. a b c d e f g 3. ^ Sejarah Penggunaan Tanaman Obat-Obatan , Stifar . Diakses pada 5 Juni 2010. 1.
a bc d
^ (Inggris) A History of Chinese Herbs and Medicine, Life123. Diakses pada 5 Juni 2010. ^ Hariana, H. Arief. (2006). Tumbuhan Obat & Khasiatnya 3. Jakarta:Swadaya. ISBN 979-002-0082, 9789790020085. Hal 5-9. a b 6. ^ Salan,Rudy. (2009). Penelitian faktor-faktor psiko-sosio-kultural dalam pengobatan tradisional pada tiga daerah, Palembang, Semarang, Bali. Jakarta. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Pusat Penelitian Kanker dan Pengembangan Radiologi, Departemen Kesehatan RI. Hal 40. a b c d e f g h i j 7. ^ Santoso, Hieronymus Budi. (2008). Ragam dan Khasiat Tanaman Obat. Jakarta Selatan. Agromedia Pustaka. Hal 50. 4. 5.
[sunting] Pranala Luar
TOGA (Tanaman Obat keluarga)
Manfaat Jeruk Purut
Banyak ditanam orang di pekarangan atau di kebun-kebun. Daunnya merupakan daun majemuk menyirip beranakdaun satu. Tangkai daun sebagaian melebar menyerupai anak daun. Helaian daun berbentuk bulat telur sampai lonjong, pangkal membundar atau tumpul, ujung tumpul sampai meruncing, tepi beringgit, panjang 8-15 cm, lebar 2-6 cm, kedua prmukaan licin dengan bintink-bintik kecil berwarna jernih, permukaan atas warnanya hijau tua agak mengkilap, permukaan bawah hijau muda atau kekuningan, buram, jika diremas baunnya harum. Bungannya berbentuk bintang, berwarna putih kemerah-merahan atau putih kekuning-kuningan. bentuk buahnya bulat telur, kulitnya hijau berkerut, berbenjol-benjol, rasanya asam agak pahit. Jeruk purut sering digunakan dalam masakan, pembuatan kue atau dibuat manisan. Jeruk purut dapat diperbanyak dengan cangkok dan biji.
Sifat dan KhasiatDaun jeruk purut berkhasiat stimulandan penyegar. Kulit buah berkhasiat stimulan, berbau khas aromatik, rasanya agak asin, kelat dan lama kelamaanagak pahit. kandungan KimiaDaun mengandung tanin 1,8%, steroid triterpenoid dan minyak asiri 1-1,5% v/b Kulit buah mengandung saponin, tanin 1%, steroid triterpenoid dan minyak asiri yang mengandung sitrat 2-2,5% v/b.
Bagian yang digunakan Bagian yang digunakan adalah buah dan daun. Indikasi Buah jeruk purut digunakan untyuk mengatasi: -Influenza -Badan terasa lelah -Rambut kepala yang bau (mewangikan kulit) dan -Kulit bersisik dan mengalupas Daun jeruk purut digunakan untuk mengatasi: -Badan letih dan lemah sehabis sakit berat
Cara Pemakaian Untuk obat yang diminum, sediakan 1-2 buah air jeruk purut yang telah masak, lalu minum. Untuk pemakaian luar, belah jeruk purut menjadi 2-4 bagain, lalu gosokkan ke kulityang bersisik atau air perasan buahnya digunakan untuk membasahi rambut setelah keramas.
Contoh pemakaian Influenza Potong sebuah jeruk purut masak dan banyak airnya, lalu peras. Seduh air perasannya dengan 60cc air panas. Minum sekaligus selagi hangat.
Kulit bersisik dan mengelupas Belah jeruk purut tua menjadi 2 bagian. Gosokkan pada kulit yang bersisik, kering dan mudah mengelupas di kulit kepala atau bagian lain dari tubuh. Lakukan satu kali sehari, malam sebelum tidur.
Mewangikan rambut kepala Cuci 1 buah jeruk purut masak sampai bersih, lalu parut. Tambahkan 1 sendok makan air bersih, lalu remas dan saring. Gunakan air saringannya untuk menggosok rambutsetelah keramas. Badan lelah setelah bekerja atau letih sehabis sakit berat Sediakan 2 genggam daun jeruk purut segar. Rebus dalam 3 liter air sampai mendidih (selama 10 menit). Tuangkan ramuan tersebut ke dalam 1 ember air hangat dan gunakan untuk mandi. Source -eli- : Atlas Tumbuhan Obat Ind./Dr. Setiawan Dalimartha
Posted by Top One at 18:27 Labels: Manfaat Jeruk Purut