FUNGSI DEPO A. Fung Fungsi si Depo Depo
Pada dasarnya fungsi depo dapat dibagi menjadi 2 fungsi pokok, yaitu : 1. Fung Fungsi si oper operas asio iona nall
Di Indonesia sebagian besar pelayanan angkutan penumpang umum perkotaan dilayani oleh operator-operator kecil yang masing-masing memiliki jumlah kendaraan yang sangat sedikit. Pada umumnya umumnya operator-operato operator-operatorr kecil tersebut tersebut membutuhkan membutuhkan fasilitas depot minimal minimal : tempat parkir malam hari, perkakas-perkakas yang terbatas untuk pemeliharan (mungkin). Sebaliknya, operatoroperator armada kendaraan khususnya kendaraan-kendaraan besar, membutuhkan fasilitas-fasiitas yang lebih lengkap untuk tujuan operasional maupun teknik. Selanjutnya akan dibahas fungsifungsi operasional depo berasarkan pada kebutuhan-kebutuhan operator armada. a.
Tempat parkir bus
Pada akhir setiap hari semua semua bus harus kembali kembali ke depo dimana dimana bus-bus ini berpangkal berpangkal dan setiap depo menyediakan ruang atau pelataran parkir yang memadai untuk semua armada, jika luas tanahnya cukup maka tempat parkir bus sebaiknya diatur demikian, sehingga setiap bus dapat meninggalkan tanpa perlu memindahkan bus yang lain. Sebaiknya mempunyai pula staf khusus untuk memarkir bus atau memberitahukan setiap pengemudi dimana busnya harus diparkir. Hal ini adalah perlu : 1) 2) b.
Untuk me memastikan ba bahwa bu busnya di diparkir de dengan be benar, da dan Untuk memasti stikan bahwa tiap bus yang diparkir diketahui tempatnya Mengisi bahan bakar
Sebelu Sebelum m masing masing-mas -masing ing bus dipark diparkir ir sebaik sebaikny nyaa diisi diisi bahan bahan bakar bakar lebih lebih dahulu dahulu.. Hal ini dilakukan tidak hanya karena susah jika mengisi bahan bakar pada waktu lain, tetapi prosedur ini memastikan juga bahwa setiap bus dalam garasi mempunyai tank penuh bahan bakar dan oleh karena itu siap untuk dikirim dalam pelayanan setiap waktu, untuk itu pompa bahan bakar yang memadai harus dipasang pada atau dekat dengan pintu masuk garasi, dan tentunya ditempatkan yang mudah dicapai sebelum bus memasuki daerah atau pelataran parkir. Jika hal ini dapat dicapai, maka akan membantu effisiensi gerakan bus dalam depo. Sebaiknya hal ini menjadi kebijaksanaan pimpinan oleh karena akan mengurangi resiko kecelakaan yang dapat membuat cidera pegawai atau merusak bus. Jumlah pompa bahan bakar yang diperlukan tergantung dari : 1) 2) 3)
Jumlah bus dalam armada Aru Arus bah bahan an bak bakar seti setiap ap pom pompa (yai (yaitu tu bera berapa pa lite literr per per menir enir yang ang dap dapat at ditu dituan angk gkan an)) Jumlah bus yang kembali ke garasi pada waktu yang paling sibuk
Biasanya Biasanya diinginkan diinginkan untuk menghindari menghindari situasi dimana bus harus antri menunggu menunggu masuk diluar garasi. Hal ini tidak hanya menyebabkan kemacetan terhadap pemakai jalan lain, tetapi juga para pengemudi menjadi tidak sabar bahkan mungkin meninggalkan busnya tidak terjaga. Jika ini terjadi maka staf yang dikerjakan dalam garasi terpaksa harus berjalan keluar dan menjalankan tiap bus dari tempat dimana bus-bus tadi ditinggal pengemudinya dan ini berarti bahwa tugas/pekerjaan untuk untuk menaruh menaruh busnya kedalam kedalam garasi akan memakan memakan waktu yang sama lamanya lamanya dan selanjutnya selanjutnya akan berarti bahwa antrian bus akan tumbuh sama panjangnya dan menyebabkan kelambatan yang lebih banyak.
2
c.
Pembersihan bus
Jika Jika menjad menjadii kebijak kebijakan an operato operatorr untuk untuk mencuc mencucii untuk untuk mencuc mencucii busny busnyaa secara secara teratu teratur, r, sebaiknya sebaiknya ini dilakukan. dilakukan.jika jika mungkin sewaktu busnya kembali ke garasi. Pencucian Pencucian setiap bus dilaku dilakukan kan ditemp ditempat at antara antara pompa pompa bahan bahan bakar bakar dan platar plataran an parkir parkir,, sehinig sehinigga ga tidak tidak perlu perlu ada gerakan bus tambahan dalam garasi. Bagian dalam setiap bus perlu juga dibersihkan secara teratur, tetapi jika ini memerlukan waktu terlalu lama sewaktu busnya kembali ke garasi hal ini dapat dilakukan pada malam hari oleh staf yang berjalan dari bus ke bus pada pelataran parkir. d.
Pemberangkatan aw awak bu bus
Setiap Setiap pengem pengemudi udi dan kondek kondektur tur harus harus melapo melaporr untuk untuk setiap setiap tugasny tugasnyaa di depo. depo. Seoran Seorang g pengawas harus ada disana menerima laporan sehingga dapat mencatat bahwa mereka datang bekerja. Jika mereka datang lambat atau tidak datang sama sekali, pengawas akan mencatat ini dan menunjuk menunjuk gantinya gantinya dari cadangan. Untuk melakukan fungsi ini pengawas pengawas memerlukan memerlukan kantor dan meja dimana dia dapat menyimpan semua formulirnya yang dipergunakannya. Jika awak bus telah melapor untuk bekerja kepada mereka harus diberitahukan bus mana yang diperuntukkan baginya dan dimana bus itu diparkir. Jika pelayanan dioperasikan dengan jadwal perjalanan kepada mereka juga harus diberikan daftar tiap perjalanan dimana busnya dijadwalkan untuk dioperasikan. Pada akhir hari pengemudi terakhir harus mengembalikan daftar ini ke kantor sehingga ini dapat dikeluarkan lagi pada pagi berikutnya. e.
Pemberangkatan bus
Sebelum awak bus membawa keluar busnya dari garasi mereka perlu mengecek air radiator lebih dahulu dan jika perlu menambahnya. Pipa-pipa air sebaiknya dipasang ditempat-tempat yang mudah dicapai pada rute antara pelataran parkir dan tempat keluar dan ditempat dimana tidak akan terlintas bus sehingga rusak. f.
Pengu ngumpu mpulan lan pe pendapa apatan dan dan peny penyim impa pana nan n uang uang
Pada akhir tiap hari kerja setiap uang dari hasil ongkos angkutan yang termasuk operator harus disimpan/disetor di depo atau terminal. Adalah perlu, bahwa depo dilengkapi dengan tempat dimana dimana para para kondek kondektur tur dapat dapat menghi menghitun tung g uangny uangnyaa dan membay membayarny arnyaa kepada kepada staf lain yang yang ditugaskan oleh operator. Begitu pula di depo harus ada tempat dimana uang ini dapat disimpan dengan aman sampai ini dapat dibayar/disetor ke bank. Pada sistem dimana ongkos angkutan penumpang dibayar langsung dalam peti besi dalam setiap busnya, maka perlu untuk memindahkan peti uang yang penuh ini dan menggantikanya dengan peti uang yang kosong setiap waktu bus kembali ke garasi, hal ini dapat menjadi masalah yang rumit oleh karena ini adalah tugas lain yang akan disajikan sebelum busnya diparkir. 2. Fungsi Fungsi tek teknik nik (engi (enginee neerin ring) g)
Suatu depo bus bus atau garasi harus dapat melakukan 4 (empat) fungsi : 1) 2) 3) 4) a.
Pemeriksaan (inspection) inspection) Pemeliharaan Perbaikan overhoul Pemeriksaan
3
Pada Pada jarak jarak waktu waktu yang yang teratu teraturr setiap setiap bus harus diperik diperiksa sa oleh oleh para para ahli ahli masin masin dengan dengan menggu menggunak nakan an daftar daftar cek. cek. Tujuan Tujuan pemeri pemeriksa ksaan an adalah adalah untuk untuk menemu menemukan kan dan mencata mencatatt setiap setiap gangguan/kerusakan yang telah terjadi dalam setiap kendaraan. b.
Pemeliharaan
Untuk Untuk memperpanja memperpanjang ng usia guna kendaraan kendaraan perlu dilakukan dilakukan pemeliharaan pemeliharaan secara teratur untuk mempertahankan kendaraan selalu dalam kondisi laik jalan. 1)
Pekerjaan yang dijadwalkan
Beberapa tugas harus dilakukan menurut jadwal waktu yang ditetapkan. Tugas–tugas tersebut dicakup dalam General Service Sheets. Sheets. Tugas ini dijadwalkan oleh karena jika tidak dilakukan, maka bus akan mejadi rusak atau tidak aman. Proses demikian sering disebut sebagai pemeliharaan preventif/pemeliharaan pencegahan : yaitu melindungi terjadinya kerusakan. 2)
Pekerjaan yang tidak dijadwalkan
Pekerjaan yang dilakukan untuk perbaikan gangguan atau kerusakan yang telah terjadi mulai dari pekerjaan kecil (yaitu mengganti bola lampu yang salah) sampai perbaikan besar setelah terjadi kecelakaan. kecelakaan. Prosedur Prosedur pemeliharaan pemeliharaan modern modern mencakup mencakup jadwal pengganti penggantian an bagian-bagi bagian-bagian an yang besar seperti mesin atau kotak persneling. Hal ini meningkatkan tersedianya ters edianya bus oleh karena akan mengurangi jumlah yang rusak dan pekerjaan perbaikan. c.
Perbaikan
Sistem pemeliharaan pencegahan yang dikelola dengan baik akan memperkecil terjadinya pekerjaan perbaikan yang tidak dijawalkan, tetapi sistem pemeliharaan pencegahan yang paling baikpun tidak dapat menghilangkan sama sekali terjadinya pekerjaan perbaikan yang tidak dijadwalkan, jika ada komponen yang patah maka bagian teknik harus memperbaikinya. d.
Overhoul
Untuk kendaraan yang dioperasikan dengan usia guna panjang, overhoul besar overhoul besar adalah perlu. perlu. Bagi Bagian an-ba -bagi gian an besar besar seper seperti ti mesi mesin n dan dan kotak kotak pers persne neli ling ng dapa dapatt didi-overhoul secara secara terpisah terpisah,, khususnya jika ini diganti pada jarak waktu yang teratur. Operator besar seperti PPD sering mengelola bengkel pusat untuk melakukan overhoul , ini adalah salah satu dari ekonomi skala kecil dalam pengoperasian bus-bus. Operator sering mengontrakkan pekerjaan overhoul kepad overhoul kepadaa perusahaan perusahaan swasta, hal ini sering dilakukan untuk menghemat uang oleh karena perusahaan swasta lebih murah dan tidak menggangu pekerjaan montir. Adakalany Adakalanyaa mengkontra mengkontrakan kan overhoul dilaku dilakukan kan untuk untuk menghi menghinda ndari ri ganggu gangguan an terhad terhadap ap pekerjaan pemeriksaan dan pemeliharaan berkala, sebagai contoh London contoh London Transport pada Transport pada waktu ini menetapkan menetapkan meng-overhoul meng-overhoul bus Routemaster -nya -nya yang yang tua guna guna memper memperpaja pajang ng usiany usianya, a, oleh oleh karena itu tidak ada bus yang modern yang cocok untuk banyak rute. Volume pekerjaan yang diperlukan untuk tiap Routemaster (banyak Routemaster (banyak terdapat dalam armadanya) akan mengganggu program pemeriksaan dan pemeliharaan berkala dari kendaraan-kendaraan yang lain. B. Desain Desain dan Perala Peralatan tan Depo Depo
Desain tempat. Daerah, bangunan bengkel dan garasi sangat tergantung dari geografi dan ikli iklim m dari dari tempa tempat, t, yang yang disi disini ni tida tidak k dico dicoba ba merin merinci ci ciri ciri-ci -ciri ri dari dari area area dan dan bang bangun unan an secara secara mendetail. Catatan-catatan berikut barangkali dapat membantu. C. Ranca Rancanga ngan n (Lay (Layout out))
Bengkel direncanakan untuk memperoleh penggunaan ruang secara maksimum
4
Memudahkan arus lalu lintas kedalam dan keluar tempat perbaikan dan daerah-daerah kerja lainnya Kantor pengawasan dalam jangkauan yang mudah dan mempunyai pandangan kesemua daerah kerja Kantor utama ditempatkan sedemikian rupa untuk mengurangi arus kertas dan memperkecil penunddaan dalam sistem pengawasan Daerah khusus untuk untuk meletakkan meletakkan penyimpana penyimpanan n peralatan peralatan lantai, lantai, yaitu alat untuk memiringkan memiringkan dan alat untuk menempatkan barang-barang yang dibongkar dari kendaraan seperti mesin dsb Kamar Kamar keci kecil, l, tempat tempat untu untuk k memc memcuci uci dan dan perl perlen engk gkap apan an teta tetap p lain lainny nyaa yang yang dite ditemp mpat atka kan n sedemikian rupa sehingga memudahkan staf dan ini tidak akan dibongkarjika dikemudian hari kemungkinan diadakan perluasan Guda Gudang ng suku suku cada cadang ng dan dan gedu gedung ng perk perkak akas as seba sebaik ikny nyaa ditem ditempat patka kan n secar secaraa tepat tepat untu untuk k memudahkan distribusi kepada pegawai-[egawai bengkel Bay atau area yang terpisah sebaiknya disediakan untuk pekerjaan rangka/bodi, pengecatan, alat-alat diagnostik dan pekerjaan yang lebih bersifat teknik.
A. Fasi Fasili littas
Jendela dan penerangan atap yang cukup untuk memberikan cahaya kepada semua daerah kerja Peneran Penerangan gan buatan buatan sebaik sebaikny nyaa dari dari fluorescent tubes deng dengan an jum jumlah lah yang ang cuku cukup p dan dan menyediakan tingkat sinar yang baik dan mnyeluruh pada pelataran dan bangunan-bangunan Saluran-saluran yang melindungi instalasi listrik yang ditempatkan secara baik sekali untuk memenuhi semua persyaratan Stopkontak dengan voltage rendah tersedia untuk perkakas tangan yang bertenaga (hand ( hand power tools) tools) dan lampu menurut persyaratan undang-undang keselamatan kerja setempat Persediaan udara dengan tekanan yang cukup yang disalurkan kesemua ruang kerja, dengan sambungan cepat yang dapat menghemat waktu Pipa/saluran hisap asap berbahaya keluar bengkel. Ventilasi/pegatur angin yang memadai dan pemanas menurut kondisi iklim Tindak Tindakan an penceg pencegaha ahan n yang yang memada memadaii untuk untuk menin meningka gkatka tkan n keselam keselamata atan n sebaikn sebaiknya ya diamb diambil il dengan peralatan keselamatan kerja yang diindikasikan dan mudah dicapai, marka jalur lalu lintas dan bay Ruang parkir yang cukup untuk kendaraaan yangmenunggu perbaikan
B. Jala Jalan n Masu Masuk k
Jalan masuk ke semua daerah sebaiknya semudah mungkin untuk menghindari kerusakan pada bangunan dan kendaraan. Pintu masuk yang mudah dapat dimasuki lebar minimum sebaiknya 3,3 meter. Tinggi minimum untuk dapat menampung bus tingkat sebaiknya 4,6 meter, tetapi jika mungkin ini sebaiknya diperluas sampai 5,5 meter untuk dapat dilalui kendaraan penarik. Lebar jalan sebaiknya 6,0 meter dan untuk jalan yang melengkung sebaiknya ada jarak ruangan paling sedikit 0,5 meter antara pinggir jalan dan setiap gangguan tegak lurus. Lebih banyak jarak ruangan diperlukan pada sudut memungkinkan karoseri yang menonjol. Radius tikungan sebelah dalam sebaiknya paling sedikit 8 meter, apabila mungkin jalan masuk sebaiknya didesain untuk lalu lintas satu arah.
C. Pit Pit dan dan Be Beng ngke kell
Ukuran minimum tempat kerja untuk kendaraan yang berukuran 12 m x 2,5 sebaiknya 16 m x 5 m, tinggi minimum sebaiknya dapat memungkinkan untuk mengangkut kendaraan yang paling setinggi 1 m (yaitu 5,4 m untuk bus tingkat) Ukuran pit (lubang) sebaiknya lebar 1,2 m x dalam 1,4 m x 2 m lebih panjang daripada kendaraan yang terpanjang dalam armada.
5
Dalam dari lubang untuk kendaraan yang mempunyai lantai tinggi dapat dikurangi dan dapat bervariasi untuk menyesuaikan tinggi montir, sebaiknya jarak antara pit 4 m dan pit bentuk khusus sebaiknya dipertimbangkan tergantung dari tipe kendaraan yang dioperasikan. Jumlah tempat kerja yang diperlukan tergantung dari kondisi operasi dan keandalan kendaraan dalam armada, tetapi pada umumnya antara 1 tempat (bay ( bay)) per 7 kendaraan sampai 1 tempat per 10 kend kendara araan an.. Seca Secara ra ideal ideal 80% 80% - 90% 90% dari dari bay sebaiknya sebaiknya dilengkapi dilengkapi dengan dengan pit atau pengangkat.
D. Bengkel Bengkel Mesin Mesin,, Tempat Tempat Ban dst
Daerah yang diperlukan untuk fasilitas ini seluruhnya tergantung dari tingkat bantuan bengkel luar yang tersedia. 1)
Perbekalan
Petunjuk umum untuk penetapan area gudang perbekalan yang diperlukan untuk mendukung armada yang terdiri dari 50 – 500 kendaraan dapat diambil 1 m 2 tiap kendaraan pada “running “running sheds”. sheds”. 2)
Bengkel Pengecatan
Untuk Untuk dapat melakukan pengecatan pengecatan kembali kembali secara lengkap lengkap dan pendempulan pendempulan perbaikan perbaikan karoseri, perbandingan 1 – 1,5 bay tiap 50 kendaraan adalah realistis. 3)
Bengkel Karoseri
Tergan Tergantun tung g dari dari kondis kondisii operasi operasi setemp setempat at dan standar standar pemelih pemelihara araan an karose karoseri ri yang yang dapat dapat diterima 1 bay tiap 20 – 25 kendaraan akan diperlukan. 4)
Kendaraan Pendukung
Kuantitas dan susunan armada kendaraan pendukung akan sangat tergantung dari geografi daerah operasi misalnya wilayah pegunung pegunungan an memerlukan memerlukan banyak kendaraan yang kuat dan depo yang terpencar akan memerlukan lebih banyak mobil barang untuk perbekalan. Untuk arnada yang terdiri dari 100-500 bus, armada kendaraan pendukung berikut dianjurkan sebagai jumlah untuk dukungan yang memadai. 5)
6)
Untuk Bengkel Induk
1 kendaraan derek dengan peralatan pemeliharaan yang mampu untuk mengangkat dan menarik semua kendaraan yang lain yang digunakan 1 kendaraan perbekalan 1 kendaraan service kendaraan service 1 mobil barang terbuka dengan kerekan dan atau pengangkat untuk penggunaan perbekalan Untuk Masing-masing Depo
1 kendaraan penarik tiap 100 bus 1 kendaraan untuk perbekalan 1 kendaraan untuk perbaikan tiap 100 bus
Pada Pada depo depo yang yang mengop mengoperasi erasikan kan kurang kurang dari dari 50 bus, bus, fungsi fungsi kendar kendaraan aan perbek perbekalan alan dan kendaraan perbaikan biasanya dapat dikombinasikan.
6