MAKALAH PENGORGANISASIAN INFORMASI/PENGETAHUAN DALAM INGATAN MANUSIA
NAMA : ... NIP
: ...
MAPEL : BAHASA INGGRIS
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN 2019
A. Pengorganisasian Pengorganisasian Informasi dalam Ingatan Manusia Pengolahan informasi mengandung pengertian tentang bagaimana seorang individu melakukan persepsi, mengorganisasi, dan mengingat sejumlah besar informasi yang diterima individu dari lingkungan. Hal yang demikian juga dapat dikatakan bahwa pengolahan informasi dapat dikatakan sebagai bagaimana respon individu terhadap informasi yang di berikan oleh lingkungan di sekitarnya. Sedangkan, ingatan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai alat (daya batin) untuk mengingat atau menyimpan sesuatu yang pernah diketahui (dipahami, dipelajari, dan sebagainya). Informasi yang kita peroleh terekam di dalam ingatan melalui proses berpikir. Informasi yang masuk kemudian diproses dan tersimpan berkaitan erat dengan kemampuan kognisi seseorang. Dengan kata lain, pemrosesan informasi dipengaruhi oleh faktor memori dan kognisi termasuk kecerdasan seseorang Pemrosesan informasi didalam pikiran berlangsung terus-menerus selama adanya informasi baru yang masuk dalam pikiran. Komponen pemrosesan informasi dipilah berdasarkan perbedaan fungsi, kapasitas, bentuk informasi, serta proses terjadinya. Komponen tersebut adalah: 1. Sensory Memory (SM) Sensory Memory (SM) merupakan sel tempat pertama kali informasi diterima dari luar. Di dalam SM informasi ditangkap dalam bentuk aslinya, bertahan dalam waktu sangat singkat, dan informasi tadi mudah terganggu atau berganti. 2. Working Memory (WM) (WM) Working Memory (WM) (WM) diasumsikan mampu menangkap informasi yang diberi perhatian oleh individu. Karakteristik WM adalah memiliki kapasitas terbatas (informasi hanya mampu bertahan kurang lebih 15 detik tanpa pengulangan) dan informasi dapat disandi dalam bentuk yang berbeda dari stimulus aslinya. 3. Short Term Memory (STM) Short Term Memory (STM) atau memori jangka pendek memiliki kapasitas yang kecil sekali, namun sangat besar peranannya dalam proses memori, yang merupakan tempat dimana kita memproses stimulus yang berasal dari lingkungan kita. 4. Long Term Memory (LTM) (LTM) Long Term Memory (LTM) (LTM) diasumsikan; (a) berisi semua pengetahuan yang telah dimiliki individu; (b) mempunyai kapasitas tidak terbatas; ( c) sekali informasi disimpan di dalam LTM ia tidak akan pernah terhapus atau hilang. Teori proses masuknya rangsangan ke penyimpanan dan ingatan digambarkan sebagai berikut (Surgenor, 2010):
Stimulus yang masuk melalui pancaindra diterima oleh Sensory Memory, sensory memory menyimpan menyimpan semua informasi sensorik (visual, pendengaran, penciuman, dan haptic) untuk periode yang sangat singkat dalam bentuk sensoriknya yang mentah. Melalui
perhatian yang selektif ( selective attention) attention) informasi dipindahkan ke dalam kesadaran dan memori jangka pendek (short ( short term memory), sedangkan informasi yang tidak lolos attention dilupakan. dilupakan. Hubungan antara memori jangka pendek dan memori kerja ( working memory) masih belum jelas namun diibaratkan jika memori jangka pendek adalah memori sadar maka maka memori kerja adalah setara dengan catatan post-it. Selanjutnya dengan rehearsal and encoding informasi yang telah dipelajari disimpan di memori jangka panjag ( Long Term Memory). Memory). Contohnya saat kita ingin mengingat nomor telepon. Sebagai stimulus awal nomor telepon ditangkap oleh pancaindra (bisa melalui telinga jika dalam bentuk suara, atapun mata jika dalam bentuk tulisan). Nomor telepon yang ditangkap melalui pancaindra disimpan di working memory . Saat kita mengingat nomor telepon untuk sesaat berarti kita menyimpannya di short term memory. Ketika kita mengulang secara verbal secara terus menerus dan sewaktu-waktu kerap diulang kembali ( recalling) nomor recalling) nomor tersebut akan disimpan di memori jangka panjang ( long term memory). memory) .
B. Model Pembelajaran Pemrosesan Informasi Teori pemrosesan informasi merupakan teori kognitif tentang belajar yang menjelaskan pemrosesan, penyimpanan, dan pemanggilan kembali pengetahuan dari otak (Slavin, 2000: 175). Teori pemrosesan informasi ini didasari oleh asumsi bahwa pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting. Dalam proses pembelajaran terjadi adanya proses informasi kemudian
diolah
sehingga
menciptakan
suasanya
yang
terencana,
dan
suasana
pembelajaran yang mendukung. Teori kognitif lebih menekankan pada proses belajar daripada hasil belajarnya. Proses belajar tidak hanya sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan respon melainkan tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan belajarnya. Menurut Rehalat (2014) model pembelajaran pemrosesan informasi adalah model pembelajaran yang menitikberatkan pada aktivitas yang terkait dengan kegiatan proses atau pengolahan informasi untuk meningkatkan kapabilitas siswa melalui proses pembelajaran. Model ini lebih memfokuskan pada fungsi kognitif peserta didik. Model ini berdasarkan teori belajar kognitif sehingga model tersebut berorientasi pada kemampaun siswa memproses informasi dan sistem-sistem yang dapat memperbaiki kemampuan tersebut. Model pemrosesan informasi ini didasari oleh teori belajar kognitif (Piaget) dan berorientasi pada kemampuan peserta didik memproses informasi yang dapat memperbaiki kemampuannya. Adapun manfaat dari dari pemerosesan pemerosesan informasi informasi antara antara lain : 1. Membantu terjadinya terj adinya proses pembelajaran sehingga s ehingga individu indi vidu mampu beradaptasi pada lingkungan yang selalu berubah. 2. Menjadikan strategi str ategi pembelajaran pembelajar an dengan menggunakan cara berpikir berpik ir yang berorientasi berorient asi pada proses lebih menonjol. 3. Kapabilitas belajar dapat disajikan secara lengkap. 4. Prinsip perbedaan individu terlayani. Sedangkan, aplikasi pengolahan informasi dalam pembelajaran membantu para siswa meningkatkan memori, dengan cara antara lain : 1. Memotivasi
anak-anak
menghafalkannya.
untuk
mengingat
materi
dengan
memahaminya
daripada
2. Membantu siswa-siswa sis wa-siswa dalam dala m mengatur apa yang mereka mer eka masukkan masuk kan dalam memori mereka. 3. Mengajarkan strategi mnemonik. Mnemonik adalah adala h bantuan memori untuk unt uk mengingat informasi. Strategi mnemonic bisa melibatkan imajinasi dan kata-kata. Beberapa jenis mnemonik antara lain metode lokus, sajak, akronim, dan metode kata kunci.