filtrasi air (penjernihan air) 19 Jan Filtrasi adalah pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan melewatkannya pada medium penyaringan, atau septum atau septum,, yang di atasnya padatan akan terendapkan. Range terendapkan. Range filtrasi filtrasi pada industri mulai dari penyaringan sederhana hingga hingga pemisahan yang kompleks. Fluida yang difiltrasi dapat berupa cairan atau gas; aliran yang lolos dari saringan mungkin saja cairan, padatan, atau keduanya. Suatu saat justru limbah padatnyalah yang harus dipisahkan dari limbah cair sebelum dibuang. Di dalam industri, kandungan padatan suatu umpan mempunyai range dari range dari hanya sekedar jejak sampai persentase yang besar. Seringkali umpan dimodifikasi melalui beberapa pengolahan awal untuk meningkatkan laju filtrasi, misa l dengan pemanasan, kristalisasi, atau memasang peralatan tambahan pada penyaring seperti selulosa atau tanah diatomae. Oleh karena varieta s dari material yang harus disaring beragam dan kondisi proses yang berbeda.Filtrasi adalah proses penyaringan air menembus media berpori-pori. Untuk menghilangkan menghilangkan zat tersuspensi yang terakhir adalah dengan melakukan penyaringan.penyaringan yang dimaksudkan dimaksudkan disini adalah penyaringan dengan melewatkan air melalui bahan berbentuk butiran yang diatur sedemikian rupa sehingga zat padatnya tertinggal pada butiran tersebut dan dapat digunakan kembali untuk kebutuhan masyarakat tujuan dari filtrasi
memanfaatkan air kotor atau limbah untuk bisa digunakan kembali mengurangi resiko meluapnya air kotor dan limbah mengurangi keterbatasan air bersih dengan membuat filtrasi air mengurangi penyakit yang diakibatkan oleh air kotor membantu pemerintah untuk menggalakan air bersih
manfaat filtrasi 1.air keruh yang digunakan bisa berasal dari mana saja,misalnya sungai,rawa,telaga,sawah,sawah,air kotor lainnya 2. dapat meng ilangkan bau yang tidak sedap pada air yang keruh 3. dapat mengubah warna air yang keruh menjadi lebih bening 4. menghilangkan pencemar yang ada dalam air atau mengurangi kadarnya agar air dapat dilayak untuk minum 5. cara ini berguna untuk desa yang masih jauh dari kota dan tempat terpencil cara pembuatan filtrasi : 1.sediakan sebuah galon kecil sebagai sebagai bak penampung penampung filtrasi 2.galon kosong di isi dengan ijuk,pasir,ijuk tebal,pasir halus,arang tempurung kelapa,batu kerikil,dan batu-batu dengan garis tengah 2-3 cm.
filtrasi air (penjernihan air) 19 Jan Filtrasi adalah pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan melewatkannya pada medium penyaringan, atau septum, yang di atasnya padatan akan terendapkan. Range filtrasi pada industri mulai dari penyaringan sederhana hingga pemisahan yang kompleks. Fluida yang difiltrasi dapat berupa cairan atau gas; aliran yang lolos dari saringan mungkin saja cairan, padatan, atau keduanya. Suatu saat justru limbah padatnyalah yang harus dipisahkan dari limbah cair sebelum dibuang. Di dalam industri, kandungan padatan suatu umpan mempunyai range dari hanya sekedar jejak sampai persentase yang besar. Seringkali umpan dimodifikasi melalui beberapa pengolahan awal untuk meningkatkan laju filtrasi, misal dengan pemanasan, kristalisasi, atau memasang peralatan tambahan pada penyaring seperti selulosa atau tanah diatomae. Oleh karena varieta s dari material yang harus disaring beragam dan kondisi proses yang berbeda.Filtrasi adalah proses penyaringan air menembus media berpori-pori. Untuk menghilangkan zat tersuspensi yang terakhir adalah dengan melakukan penyaringan.penyaringan yang dimaksudkan disini adalah penyaringan dengan melewatkan air melalui bahan berbentuk butiran yang diatur sedemikian rupa sehingga zat padatnya tertinggal pada butiran tersebut dan dapat digunakan kembali untuk kebutuhan masyarakat tujuan dari filtrasi
memanfaatkan air kotor atau limbah untuk bisa digunakan kembali mengurangi resiko meluapnya air kotor dan limbah mengurangi keterbatasan air bersih dengan membuat filtrasi air mengurangi penyakit yang diakibatkan oleh air kotor membantu pemerintah untuk menggalakan air bersih
manfaat filtrasi 1.air keruh yang digunakan bisa berasal dari mana saja,mis alnya sungai,rawa,telaga,sawah,sawah,air kotor lainnya 2. dapat meng ilangkan bau yang tidak sedap pada air yang keruh 3. dapat mengubah warna air yang keruh menjadi lebih bening 4. menghilangkan pencemar yang ada dalam air atau mengurangi kadarnya agar air dapat dilayak untuk minum 5. cara ini berguna untuk desa yang masih jauh dari kota dan tempat terpencil cara pembuatan filtrasi : 1.sediakan sebuah galon kecil sebagai bak penampung filtrasi 2.galon kosong di isi dengan ijuk,pasir,ijuk tebal,pasir halus,arang tempurung kelapa,batu kerikil,dan batu-batu dengan garis tengah 2-3 cm.
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Filtrasi adalah suatu metode pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan melewatkannya pada medium penyaringan yang diatas medium tadi padatan akan terendapkan. Filtrasi ini bisa dimanfaatkan untuk membersihkan air limbah dengan memisahkan partikel padatan kotor baik makro maupun mikro dari air limbah tersebut sehingga diperoleh air bersih. Air bersih merupakan kebutuhan pokok bagi manusia, akan tetapi pemenuhan akan air bersih semakin sulit terutama di kota-kota besar karena sumber air bersih saat ini sudah banyak yang tercemar oleh limbah. Berdasarkan pernyataan diatas dapat diketahui bahwa filtrasi ini bisa diaplikasikan untuk memperoleh air bersih dari pembersihan air limbah sehingga menjadi solusi untuk pemenuhan kebutuhan air bersih bagi masyarakat. Oleh karena itu diperlukan pengetahuan lebih lanjut tentang filtrasi sehingga praktikum filtrasi ini sangat penting untuk dilakukan.
1.2.
Tujuan Praktikum Praktikum ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui mekanisme filtrasi pada air limbah. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Filtrasi Proses filtrasi dapat diartikan sebagai proses penyaringan zat cair melalui medium filter, dimana bagian padatan tertahan pada media filter, dimana bagian padatan tertahan pada media filter. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan filter adalah (a) penurunan tekanan pada medium filter, (b) luas permukaan filter, (c) viskositas filter, (d) resistrasi bahan terendap pada filter dan (e) resistensi media filter (Sukmawaty, 2005). Dalam perancangan sistem (desain) filtrasi menurut Heldman (1978) dapat dilakukan dengan membuat eksperimen filtrasi skala kecil, dalam filtrasi untuk operasi skala kecil dapat diperoleh melalui penentuan volume filtrat persatuan waktu untuk tekanan konstan pada filter skala kecil (Anonim, 2007). 2.2. Pencemaran Air Di dunia ini air merupakan salah satu komponen penting kebutuhan hidup manusia.
Air bersih dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan air minum, memasak, mandi maupun mencuci. Pemenuhan kebutuhan air bersih saat ini sudah mulai berkurang, karena penurunan kualitas maupun kuantitas air di lingkungan. Penurunan kualitas air dapat disebabkan karena pencemaran air. Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran air menjadi masalah yang besar. Dampak langsung dari pencemaran air adalah terjadi degradasi air di mana-mana, baik itu di air tanah, air sungai, maupun air laut(Widiyanti, 2004). Salah satu faktor yang menyebabkan pencemaran air yaitu meningkatnya aktivitas manusia dirumah tangga yang menyebabkan semakin besarnya volume limbah yang
dihasilkan dari waktu kewaktu. Volume limbah rumah tangga meningkat 5 juta meter kubik pertahun,dengan peningkatan kandungan rata-rata 50%. Sehingga menyebabkan beban air semakin berat dan terganggunya komponen air dalam saluran air, biota perairan dan sumber air penduduk. Keadaan tersebut menyebabkan terjadinya pencemaran yang banyak menimbulkan kerugian bagi manusia dan lingkungan(Yusuf, 2008). 2.3. Air Limbah Air limbah dapat berasl dari berbagai sumber, antara lain dari rumah tangga, kota, industri, pertanian, dan sebagainya. Dan seperti telah disebutkan, bahwa air l imbah ini dapat mengakibatkan kematian organisme lain (Sutrisno, 1991). Air limbah yang berasal dari industri sangat bervarias i bergantung dari jenis dan besar kecilnya industri tersebut. Untuk memperkirakan jumlah air limbah yang berasal dari industri yang tidak mempergunakan proses vasah sekitar 50 meter kubik per hektar per hari. Sehingga patokan dapat dipergunakan pertimbangan bahwa 85-95% dari jumlah air yang dipergunakan berupa air limbah, apabila industri tersebut tidak mempergunakan hasil pengolahan air limbah untuk dapat dipergunakan kembali. Penggunaan air limbah yang diolah adalah keuntungan ekonomi besar di daerah dimana air langka dan dapat berdampak biaya konsumen dengan mengurangi permintaan sumber-sumber air minum ( Musdzalifah, 2009). BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1.Waktu dan Tempat Praktikum Praktikum ini dilaksanakan pada hari Minggu , 1 Desember di Lapangan Parkir Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri Universitas Mataram. 3.2.Alat dan Bahan Praktikum 3.2.1. Alat Praktikum Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah tabung filtrasi, stopwatch, ember dan gelas ukur. 3.2.2. Bahan Praktikum Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah air limbah. 3.3.Prosedur Kerja Adapun langkah-langkah kerja dalam praktikum ini adalah sebagai berikut: 1. Disiapkan peralatan dan bahan praktikum. 2. Diisi tabung filtrasi dengan air limbah kemudian dimasukkan lagi tanah di dalamnya. 3. Dibuka keran pertama dan kedua, 4. Diperiksa secara visual tingkat kekeruhan air pada tangki pertama dan kedua. 5. Ditutup semua keran dan disiapkan stopwatch. 6. Dicatat data setiap lima menit, berapa volume filtrat yang ditampung dengan gelas ukur. BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
Hasil Pengamatan dan perhitungan dilihat disini
BAB V PEMBAHASAN
Filtrasi adalah proses pemisahan cairan dan partikel-partikel padat dari campuran heterogen dengan menggunakan media filter yang hanya meloloskan cairan dan menahan partikel-partikel padat atau dengan kata lain filtrasi adalah pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan melewatkannya melalui medium penyaringan yang akan mengendapkan padatan dan meloloskan fluidanya. Pada praktikum filtrasi alat-alat yang digunakan adalah bak penampung yang berfungsi sebagai tempat menampung air limbah pada saat air akan difiltrasi, selanjutnya ada pipa yang berfungsi untuk mengalirkan air menuju tabung filtrasi, tabung filtrasi yang berisi komponen media filtrasi adalah tempat terjadinya proses penyaringan air limbah menjadi air bersih. Media filter untuk filtrasi air limbah terdiri atas empat komponen, yaitu pasir, kerikil, ijuk dan arang. Masing-masing komponen ini memiliki fungsi yang berbeda. Dalam tabung filtrasi, pasir ditempatkan pada lapisan pertama karena fungsi pasir adalah untuk menyaring benda-benda yang bersifat makro dalam air limbah yang akan difilter. Pada lapisan kedua, terdapat kerikil yang memiliki fungsi untuk menjernihkan air. Pada lapisan ketiga, terdapat ijuk yang berperan dalam penyaringan benda-benda yang bersifat mikro. Sedangkan pada lapisan terakhir, terdapat arang yang berfungsi untuk menghilangkan rasa, bau, dan warna sehingga dapat dihasilkan air yang layak konsumsi. Praktikum filtrasi ini menggunakan air limbah yang dimasukkan kedalam alat filtrasi dan kemudian hasil filtrasi diamati setiap 5 menit selama 30 menit dengan 8 kali tahapan pengulangan. Pada tahap pertama atau 30 menit pertama diperoleh hasil filtrasi sebanyak 0,026 m 3, pada tahap kedua diperoleh sebanyak 0,05 m 3, tahap ketiga sebanyak 0,0201 m 3, tahap keempat sebanyak 0,0226 m 3, tahap kelima sebanyak 0,0285 m 3, tahap keenam sebanyak 0,0162 m 3, tahap ketujuh sebanyak 0,022 m 3 dan tahap kedelapan sebanyak 0,02305 m 3. Hasil filtrasi terbanyak didapat pada tahap/pengulangan ke-5 sebanyak 0,0285 m3, tetapi pada hasil pengamatan setiap 5 menit diketahui bahwa jumlah filtrat yang dihasilkan cenderung berkurang dan hal ini terjadi di setiap pengulangan tahapan. Semakin berkurangnya filtrat yang dihasilkan disebabkan karena semakin lama proses filtrasi dilakukan maka semakin banyak partikel padat yang terendapkan di media filter dan menyebabkan air semakin sulit melewati media filter tersebut. Efektifitas tertinggi alat didapat pada pengujian setiap 5 menit pertama disetiap tahapan pengulangan karena pada saat itu partikel padat yang mengendap belum terlalu banyak sehingga filtrat yang dihasilkan cukup banyak. Efektifitas alat ini berbandung terbalik dengan kualitas warna dan bau air yang dihasilkan, semakin lama proses filtrasi dilakukan maka semakin baik hasil yang didapatkan, terbukti dengan pada pengamatan 5 menit pertama air masih agak amis dan agak keruh tetapi pada menit terakhir air yang didapat menjadi tidak berbau dan bening. Kualitas air yang semakin baik ini disebabkan karena partikel padat yang mengendap pada medium filter menghalangi jalannya air dan menyebabkan proses filtrasi berjalan lebih lama sehingga partikel padat memiliki lebih banyak waktu untuk mengendap. Proses filtrasi dipengaruhi oleh medium filter yang digunakan, tingkat kekotoran dan kuantitas air limbah serta lamanya proses filtrasi dilakukan. Selain itu faktor lain yang mempengaruhinya adalah adalah penurunan tekanan pada medium filter, luas permukaan filter, viskositas filter, resistrasi bahan terendap pada filter dan resistensi media filter.
Alat yang digunakan pada filtrasi air limbah ini berfungsi dengan baik sehingga mendapatkan air bersih yang bening dan tidak berbau. Alat filtrasi ini bisa diaplikasikan untuk keperluan rumah tangga maupun industri untuk memfilter limbah yang dihasilkan, dimana yang diketahui bahwa limbah menjadi masalah terutama di kota-kota besar, dengan memanfaatkan alat filtrasi ini diharapkan limbah-limbah yang dihasilkan terutama limbah cair bisa diubah menjadi air bersih yang tidak mengganggu dan bahkan bisa dimanfaatkan kembali.
BAB VI PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, perhitungan dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Filtrasi adalah pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan melewatkannya melalui medium penyaringan yang akan mengendapkan padatan dan meloloskan fluidanya. 2. Media filter untuk filtrasi air limbah terdiri atas empat komponen, yaitu pasir, kerikil ijuk dan arang. 3. Efektifitas tertinggi alat didapat pada pengujian setiap 5 menit pertama disetiap tahapan pengulangan. 4.
Semakin lama proses filtrasi dilakukan maka kualitas bau dan warna air yang dihasilkan semakin baik.
5. Alat filtrasi bisa dimanfaatkan untuk mengolah limbah cair rumah tangga dan industri untuk mengurangi pencemaran.
by Nico Filter Air | Nov 12, 2014 | Blog | 0 comments
7 Pr oses Pengolahan Air Bersih dan F iltrasi Penyaring Air – Jumlah air bersih di dunia ini memang semakin sedikit. Namun bukan berarti kita tidak bisa mendapatkan air bersih. Sebaliknya, seharusnya air yang tercemar dapat diolah menjadi air yang bersih sebagai solusi agar jumlah air bersih dapat ditingkatkan. Dengan begini, konsep sehat dengan air putih yang sehat juga bisa diwujudkan. Dengan kata lain, diperlukan sebuah solusi untuk meningkatkan jumlah air bersih melalui proses pengolahan tertentu dan menghentikan pemborosan air bersih yang selama ini sudah banyak dilakukan. Kesadaran penggunaan air seperlunya sudah
sepatutnya dilakukan oleh semua orang. Agar ketersediaan air tidak semakin berkurang dan bahkan langka. Demi anak cucu dan generasi penerus kita nanti. Berbicara tentang proses pengolahan air bersih dan filtrasi penyaring air, kami akan membahas secara lengkap dalam artikel ini. Di mana proses pengolahan air tersebut tidak hanya akan membutuhkan waktu yang cukup panjang tetapi juga diperlukan tahapan demi tahapan yang harus dilakukan secara baik dan benar sekaligus detail untuk mengurangi kesalahan yang bisa mengakibatkan tidak baiknya hasil pengolahan air. Simak ulasannya dalam artikel ini.
Ini dia 7 proses pengolahan air bersih dan filtrasi penyaring air yang harus Anda tahu
Tahapan pertama yang dilakukan biasanya adalah intake. Pada tahapan ini dibutuhkan atau dibuat sebuah bangunan yang berfungsi sebagai tempat penampungan air yang berasal dari sumber air dengan debit yang telah disesuaikan dengan kebutuhan. Debit ini nanti akan disesuaikan juga dengan pengolahan air bersih secara menyeluruh.
Menara air baku memiliki fungsi yang sangat baik untuk mengatur laju air dan ketinggian dari permukaan. Di mana nantinya akan terlihat konstan dan nantinya akan terjadi proses koagulasi, pengendapan dan yang lainnya.
Di sinilah terjadi proses koagulasi. Dalam proses ini dibuanglah kotoran-kotoran dengan cara sedimentasi atau pengendapan. Pembuangan kotoran ini dilakukan melalui pipa yang berfungsi sebagai saluran pembuangan.
Fungsinya sebagai pencampur bahan koagulan yang digunakan dengan air yang dijadikan sebagai air baku yang akan disaring.
Pada bagian ini, pengadukan dilakukan dengan tempo yang lambat dengan tujuan mendapatkan flok yang lebih besar dan stabil. Pada tahapan ini, kontaminan akan lebih mudah diendapkan.
Pada bagian ini, butiran yang kecil sekalipun akan diendapkan kemudian dibuang sehingga dihasilkan air yang lebih bersih. Filtrasi atau proses penyaringan merupakan salah satu proses yang paling penting. Jika tahapan pengolahan air di atas terlalu repot untuk dibayangkan, Anda bisa mendapatkan air bersih dari Nicofilter . Produk tersebut memiliki tingkat kepraktisan dan keakuratan yang cukup tinggi untuk membantu Anda mendapatkan air bersih dan sehat.
Dalam tahapan proses pengolahan air bersih dan filtrasi penyaring air ada tahap yang disebut reservoir. Dalam tahapan ini air sudah bers ih dan ditampung dalam sebuah wadah.
Arang itu adalah desinfektan yang baik (Pembunuh bakteri) Pasir= Karena sifatnya yang mudah menyerap air,jadi biar airnya bisa terserap Kaporit=Untuk menjernihkan air Tawas=Untuk pengendapan Sabut kelapa= Untuk menyaring kotoran Kerikil=Sebagai bahan penyaring dan membantu aerosi oksigen
arang=menghilangkan bau dan rasa pada air pasir=menyaring kotoran yg halus ijuk=menyaring kotoran yg tdk terlalu halus kaaps=menyaring kotoran yg halus(diatur oleh tingkat ketebalan) jerami=kurang tau saya tawas=mengendapkan kotoran kaporit=membunuh kuman/bakteri tandai sebagai terbaik y:D thnks
untuk lebih jelasnya…fungsi-fungsi material penyaring diatas adalah: Fungsi bahan-bahan tersebut masing-masing adalah: Kerikil : penyaring kotoran-kotoran kasar Ijuk : penyaring kotoran-kotoran halus Pasir halus : pengendap kotoran-kotoran halus yang masih lolos dari ijuk Ijuk lapisan ke-2 : media penahan pasir halus agar tidak lolos ke lapisan bawahnya Arang : penghilang bau Kain : lapisan penyaringan akhir Kerikil : sebagai celah agar air dapat mengalir melalui lubah bawah Batu besar : memberi celah yang lebih besar sebagai jalan keluarnya air
PENGGUNAAN
1. Air sungai atau telaga dialirkan ke dalam bak penampungan, yang sebelumnya pada pintu masuk air diberi kawat kasa untuk menyaring kotoran. 2. Setelah bak pengendapan penuh air, lubang untuk mengalirkan air dibuka ke bak penyaringan air. 3. Kemudian kran yang terletak di bawah bak dibuka, selanjutnya beberapa menit kemudian air akan ke luar. Mula-mula air agak keruh, tetapi setelah beberapa waktu
berselang air akan jernih. Agar air yang keluar tetap jernih, kran harus dibuka dengan aliran yang kecil. PEMELIHARAAN
1. Ijuk dicuci bersih kemudian dipanaskan di matahari sampai kering 2. Pasir halus dicuci dengan air bersih di dalam ember, diaduk sehingga kotoran dapat dikeluarkan, kemudian dijemur sampai kering. 3. Batu kerikil diperoleh dari sisa ayakan pasir halus , kemudian dicuci bersih dan dijemur sampai kering. 4. Batu yang dibersihkan sampai bersih betul dari kotoran atau tanah yang melekat, kemudian dijemur. KEUNTUNGAN
1. Air keruh yang digunakan bisa berasal dari mana saja misaln ya : sungai, rawa, telaga, sawah dan sumur. 2. Cara ini berguna untuk desa yang jauh dari kota dan tempatnya terpencil. KERUGIAN
1. Air tidak bisa dialirkan secara teratur, karena air dalam jumlah tertentu harus diendapkan dulu dan disaring melalui bak penyaringan. 2. Bahan penyaring harus sering diganti. 3. Air harus dimasak lebih dahulu sebelum diminum
Apa Fungsi Arang Pada Proses Penyaringan Air ? Secara umum fungsi arang dalam proses penyaringan air ialah sebagai sa ringan untuk proses penjernihan air. Yang mana, saringan arang ini biasanya dikenal dengan sebutan saringan pasir arang dengan tambahan satu buah lapisan arang. Lapisan arang tersebut sangat efektif untuk menghilangkan baud an rasa yang ada pada air baku. Adapun arang yang digunakan biasanya berupa arang kayu atau arang batok kelapa. Bahkan untuk hasil yang lebih baik dan maksimal biasanya menggunakan arang aktif, sebagaimana direkomendasikan oleh salah satu badan PBB, yaitu UNICEF. Secara lebih spesifiknya, fungsi arang pada proses penyaringan air ialah sebagai karbon aktif dalam melakukan penyaringan air untuk menjernihkan air tersebut. Hal ini dikarenakan dalam arang mengandung zat karbon aktif yang dapat bekerja dengan cara penyerapan atau absorpsi. Artinya, ketika ada bahan atau benda yang melalui karbon aktif tersebut, maka material yang terkandung di dalamnya akan diserap. Sedemikian sehingga tidak mengherankan apabila bahan ini (arang dengan kandungan karbon aktifnya) mampu mengambil beberapa kandungan tidak baik dari sebuah air yang tercemar, termasuk dalam proses penyaringan air untuk menjernihkannya sekaligus menghilangkan bau dari air tersebut. Selain itu, beberapa fungsi lainnya (selain menjernihkan dan menghilangkan bau) dari arang dalam proses penyaringan air, antara lain:
1. Mengambil klorin. Kandungan karbon aktif yang terdapat di dalam arang dapat menyerap klorin yang ada di dalam air. Sehingga tidak heran kalau cara ini dipercaya aman untuk menghasilkan air minum yang memiliki kelayakan untuk dikonsumsi. 2. Menciptakan rasa segar. Air yang terasa hambar bahkan tidak enak bisa diatasi dengan karbon aktif dalam arang pada proses penyaringan air. 3. Bahan yang tidak dapat diserap. Dalam hal ini, karbon aktif dalam arang yang biasanya memang memiliki kemampuan untuk menyerap berbagai baham dalam menyaringan air, ternyata karbon aktif tersebut juga bisa meloloskan beberapa kandungan penting yang biasanya terdapat di dalam air, seperti mineral, garam, dan senyawa anorganik.