FENOMENA KOMUNIKASI PADA PASIEN DI ICU DENGAN TERPASANG VENTILATOR MEKANIK
Intensif Care Unit ( ICU ) adalah salah satu unit di rumah sakit yang berfungsi untuk perawatan pasien kritis. Unit ini berbeda dari unit-unit lainnya karena selain pasien dirawat oleh perawat terlatih atau tim medis khusus untuk pasien di ICU, ICU, juga dalam merawat pasien perawat untuk satu atau dua pasien dalam satu waktu setiap shiftnya. ICU untuk peraturan kunjungan ke pasien dibatasi dan berbeda dengan dengan unit lain sehingga keluarga akan mengalami suatu keadaan depresi, kecemasan bahkan gejala trauma setelah anggota keluarganya dirawat di ruang ICU menurut McAdam dan Puntillo dalam Baile y (2009). Ventilator adalah alat bantu pernapasan pada pasien yang mempunyai gangguan sistem pernapasan yaitu pada kondisi gagal napas atau kondisi yang berpotensi ke arah gagal napas (Marino, 2007). Menurut Hudak dan Gallo (2010), terapi ventilasi mekanik digunakan untuk mempertahankan ventilasi alveolar yang tepat
untuk
kebutuhan
metabolik
pasien,
memperbaiki
hipoksemia
dan
memaksimalkan transpor oksigen. Selain itu Rab (2010) menambahkan kegunaan terapi ventilasi mekanik adalah untuk mengurangi kerja pernapasan yang biasanya tinggi saat respirasi Salah satu kebutuhan utama manusia adalah menjadi sehat secara rohaniah yaitu kebutuhan akan lingkungan yang ramah, dan hanya bisa terpenuhi dengan membina hubungan yang baik dengan orang lain melalui komunikasi (Tubbs & Moss, 2005). Selain itu komunikasi berfungsi untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan, membangun konsep diri yaitu mengenai siapa diri kita dan apa yang harus dilakukan, mengekspresikan perasaan yang dialami, mengajar atau memotivasi untuk mengubah sikap dan perilaku (Mulyana, 2012). Komunikasi adalah aspek yang sangat penting pada pasien dengan ventilasi mekanik yang dirawat di ICU sehingga ketidakmampuan berkomunikasi yang dialami pasien dengan ventilasi mekanik menyebabkan pengaruh yang banyak pada psikologis dan emosional pasien tersebut. Dalam proses komunikasi, seorang komunikator yaitu orang yang menyampaikan informasi, akan menggunakan media
atau saluran komunikasi untuk menyampaikan pesan terhadap komunikan atau orang yang menerima informasi tersebut (Effendy, 2004). Terpenuhinya kebutuhan komunikasi merupakan aspek penting yang diharapkan oleh pasien dengan ventilasi mekanik dari perawat di Intensive Care Unit (ICU) untuk mencegah stres dan secara tidak langsung bermanfaat untuk meminimalkan waktu perawatan pasien di ICU. Oleh karena itu perawat perlu mengetahui tentang kebutuhan komunikasi yang diharapkan oleh pasien dengan ventilasi mekanik. Dukungan informasi yang jelas dan akurat tersebut akan mampu mengurangi tekanan psikologis terhadap kecemasan dan memungkinkan keluarga untuk lebih baik dalam mengambil keputusan untuk keselamatan pasien. Upaya untuk memenuhi kebutuhan dan rasa keprihatinan anggota keluarga selama pasien dirawat di ruang ICU merupakan tanggung jawab penting bagi perawat dalam memberikan bantuan. Hasil pengamatan mahasiswa selama praktik di ruang ICU, secara keseluruhan pasien yang dirawat di ICU terpasang ventilator mekanik. Tanggal 29
– 31 Januari 2018 jumlah pasien kelolaan di ICU 15 pasien. Pasien dengan ventilator mengalami kesulitan dalam berkomunikasi. Dengan keterbasan verbal yang dialami pasien terkadang perawat kurang memahami pesan yang disampaikan pasien tersebut, sehingga hal tersebut menimbulkan diskomunikasi antar pasien dan perawat. Dengan ketidakmampuan berbicara selama menggunakan ventilasi mekanik, membuat mereka merasa sedih, merasa putus asa dan menyebabkan perubahan tanda-tanda vital yang ditunjukkan pada monitor. Perubahan tanda vital dapat dilihat pada bed side monitor pasien khususnya pada bagian nadi dan tekanan darah, hal ini cenderung naik. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka kelompok mengangkat tema tentang komunikasi pada pasien yang terpasang ventilator yang dirawat di ICU untuk jurnal club kelompok.
Daftar Pustaka Bailey, J. (2009). The Top 10 Rural Issues for Health Care Reform. Center for Rural Affairs. Retrieved from http://files. cfra. org/pdf/Ten-Rural-Issuesfor- Health-Care-Reform. Pdf. Effendy U.O.,(2004), Dinamika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Hudak, Carolyn M.G., Barbara M.,(2010), Keperawatan Kritis Pendekatan Holistik, Volume 1, Edisi 6, Jakarta: EGC. Marino P.L.,(2007), The ICU Book, Third Edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins Mulyana D.,(2012), Ilmu Komunikasi Suatu pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Rab T.,(2010), Ilmu penyakit Paru. Jakarta: CV. Trans Info Media. Tubbs S.L., Moss S.,(2005), Human Communication, Konteks – Konteks Komunikasi, Rosdakarya
Pengantar:
Deddy
Mulyana.
Bandung:
PT.
Remaja