Department of Pharmacy Udayana University Kampus Bukit Jimbaran Bali - Indonesia
Jumat, 18 Desember 2009 ANALISIS TOKSIKOLOGI FORENSIK ANALISIS TOKSIKOLOGI FORENSIK oleh I Made Agus Gelgel Wirasuta 1. Pendahuluan Istilah forensik belakang ini sering a!ir di telinga kita elalui berbagai berita kriinal" kriinal" #iasan$a #iasan$a en$angkut en$angkut !en$idikan !en$idikan tindak !idana !idana se!erti se!erti en%ari en%ari sebab& sebab& sebab keatian korban' dan usaha !en%arian !elaku ke(ahatan" Se%ara garis besar $ang $ang dia diaks ksud ud denga dengan n fore forens nsik ik sain sains s adal adalah ah a!lik a!likas asii atau atau !ea !eanf nfat atan an ilu ilu !engetahuan untuk !enegakan huku dan !eradilan" Tosikologi forensik adalah salah satu %abang forensik sain' $ang enekunkan diri !ada a!likasi atau !eanfaatan ilu toksikologi dan kiia analisis untuk ke!entingan !eradilan" Ker(a utaa dari toksikologi forensik adalah elakukan analisis kualitatif au!un kuantitatif dari ra%un dari bukti fisik dan ener(eahkan teuan analisisn$a ke dala dala ungka ungka!an !an a!akah a!akah ada atau atau tidak tidakn$a n$a ra%un ra%un $ang $ang terlib terlibat at dala dala tindak tindak kri kriin inal al'' $ang $ang ditu ditudu duhk hkan an'' seba sebaga gaii bukt buktii dala dala tind tindak ak kri kriin inal al )for )foren ensi sik* k* di !engadilan" +asil analisis dan inter!retasi teuan analisisn$a ini akan diuat ke dala dala suatu suatu la!ora la!oran n $ang $ang sesuai sesuai dengan dengan huku huku dan !erund !erundang angan& an&und undang angan" an" Menuru Menurutt +uku +uku A%ara %ara ,idana ,idana )K-+A,*' )K-+A,*' la!ora la!oran n ini da!at da!at disebu disebutt dengan dengan ”Surat Keterangan Ahli” atau atau ”Surat Keterangan”. Se%a Se%ara ra uu uu tuga tugas s
toks toksik ikol olog og fore forens nsik ik adal adalah ah eb eban antu tu !ene !enega gak k huku huku
khususn$a khususn$a dala elakukan elakukan analisis ra%un baik kualitatif kualitatif au!un au!un kuantitatif kuantitatif dan keu keudi dian an ene ener( r(e eah ahka kan n hasi hasill anal analis isis is ke dala dala suat suatu u la!o la!ora ran n )sur )surat at'' sura suratt keterangan ahli atau saksi ahli*' sebagai bukti dala tindak kriinal )forensik* di !engadilan" Lebih (elasn$a toksikologi forensik en%angku! tera!an ilu ala dala analisis ra%un sebagi bukti dala tindak kriinal' dengan tu(uan endeteksi dan engidentifikasi konsentrasi dari .at ra%un dan etabolitn$a dari %airan biologis dan akhirn$a akhirn$a enginter enginter!reta !retasika sikan n teuan teuan analisis analisis dala dala suatu suatu arguenta arguentasi si tentang tentang
!en$ebab !en$ebab kera%unan kera%unan dari suatu suatu kasus" kasus" Menurut Menurut as$arak as$arakat at toksikolog toksikologii forensik forensik aerika “society of forensic toxicologist, inc. SOFT” bidang ker(a toksikologi forensik eli!uti/ - analisis dan enge0aluasi ra%un !en$ebab keatian' - analisis ada1tidakn$a alkohol' obat terlarang di dala %airan tubuh atau na!as' $ang da!at da!at engakiba engakibatkan tkan !erubahan !erubahan !rilaku !rilaku )enurunn$ )enurunn$a a kea!ua kea!uan n engenda engendarai rai kendaraan berotor di (alan ra$a' tindak kekerasan dan ke(ahatan' !enggunaan doo!ing*' - analisis obat terlarang di darah dan urin !ada kasus !en$alahgunaan narkotika' !sikotro!ika dan obat terlarang lainn$a" Tu(uan (uan lain lain dari dari anal analis isis is toks toksik ikol olog ogii fore forens nsik ik adal adalah ah eb ebua uatt suat suatu u reka rekaan an rekost rekostruk ruksi si suatu suatu !erist !eristi2a i2a $ang $ang ter(ad ter(adi' i' sa!a sa!aii se(au se(auh h ana ana obat obat atau atau ra%un ra%un ters terseb ebut ut
da!a da!att
eng engak akib ibat atka kan n
!eru !eruba baha han n
!rila !rilaku ku
)en )enur urun unn$ n$a a
kea kea! !ua uan n
eng engen enda dara rai' i' $ang $ang da!a da!att eng engak akiba ibatk tkan an ke%e ke%ela laka kaan an $ang $ang fata fatal' l' atau atau tind tindak ak kekerasan dan ke(ahatan*" 2. ila!ana !e!erlu"an #e!eri"saan to"si"ologi" 3ala tabel berikut ini digabarkan kasus&kasus $ang uun$a di negara a(u ee eerl rluk ukan an
!ee !eeri riks ksaa aan n
toks toksik ikolo ologi gi
fore forens nsik ik""
Kasu Kasus& s&ka kasu sus s
ters terseb ebut ut
da!a da!att
dikelo!okkan ke dala tiga kelo!ok besar $aitu/ keatian an akiba akibatt kera% kera%una unan' n' $ang $ang eli!u eli!uti/ ti/ keat keatian ian endad endadak ak'' keat keatian ian di a* keati !en(ara' keatian !ada kebakaran' dan keatian edis $ang disebabkan oleh efek sa!ing obat atau kesalahan !enanganan edis'
b* ke%elakaan fatal au!un tidak fatal' $ang da!at engan%a keselaatan n$a2a sendi sendiri ri atau!u atau!un n orang orang lain' lain' $ang $ang uun$ uun$a a diakib diakibatk atkan an oleh oleh !engar !engaruh uh obat& obat& obatan' alkohol' atau !un narkoba'
%* !en$alahgunaan narkoba dan kasus&kasus kera%unan $ang terkait dengan akibat !eaka !eakaian ian obat' obat' akana akanan' n' koset kosetika ika'' alat alat keseha kesehatan tan'' dan bahan bahan berbah berbaha$ a$a a lainn$a' $ang tidak eenuhi standar kesehatan )kasus&kasus forensik farasi*"
3ari sekian %ontoh kasus&kasus $ang !erlu dilakukan !eeriksaan toksikologik' lalu tibul !ertan$aan/ Sia!a $ang eutuskan untuk elakukan !eeriksaan tersebut dan sia!a $ang berko!eten untuk elakukan !eeriksaan tersebut4 Sudah barang tentu $ang eutuskan untuk elakukan adalah ti !en$idik dan $ang elakukan adalah seorang $ang berko!eten $aitu 5toksikolog forensik6" Lalu diana lebaga toksikolog forensik tersebut di negara kita4 -ntuk en(a2ab !ertan$aan ini !erlu dilakukan 5asses!ent” tugas fungsi !okok lebaga&lebaga $ang terkait' se!erti Laboratoriu Forensik ,olri' #NN' #N,' #NK' #adan ,enga2asan Obat dan Makanan' LabKes3a' Laboratriu Forensik di -ni0ersitas dan (uga !eraturan !erundangan $ang berlaku"
Tabel 7" Kasus&kasus toksikologi forensik $ang elibatkan Jenis Kasus
Pertanyaan yang muncul
Litigasi
Kematian yang tidak wajar (mendadak)
Apakah ada keterlibatan obat atau racun sebagai penyebab kematiannya?
Kriminal: Pembunuhan
Kecelakaan, pembunuhan yang melibatkan racun atau obat terlarang?
Kriminal: pembunuhan
Kematian di penjara
Sipil: klaim tanggungan asuransi, tuntunan kepada pabrik armasi atau kimia
Sipil: gugatan tanggungan dan konpensasi terhadap pemerintah Kematian pada kebakaran
Apakah ada unsur penghilangan jejak pembunuhan?
Kriminal: pembunuhan Sipil: klaim tanggungan asuransi
Apa penyebab kematian: !", racun, kecelakaan, atau pembunuhan? Kematian atau timbulnya eek samping obat berbahaya akibat salah pengobatan
#erapa konsentrasi dari obat dan metabolitnya?
Kematian yang tidak wajar di rumah sakit
Apakah pengobatannya tepat?
Kecelakaan yang atal di tempat kerja, sakit akibat tempat kerja, pemecatan
$alpraktek kedokteran, gugatan terhadap abrik armasi
Apakah ada interaksi obat?
Kesalahan terapi?
Klaim malpraktek, tindak kriminal, pemeriksaan oleh komite ikatan proesi kedokteran (%&'&%)
Apakah ada keterlibatan racun, alkohol, atau obatobatan?
ugatan terhadap %employer%, $emperkerjakan kembali
Apakah kematian akibat %human eror%? Apakah sakit tersebut diakibatkan oleh senyawa kimia di tempat kerja? Pemecatan akibat terlibat penyalahgunaan *arkoba? Kecelakan atal dalam menyemudi
$eyebabkan kematian? Adakah keterlibatan alkohol, obat obatan atau *arkoba?
Kriminal: Pembunuhan, kecelakaan bermotor Sipil: klaim gugatan asuransi
Kecelakaan, atau pembunuhan? Kecelakaan tidak atal atau mengemudi dibawah pengaruh obatobatan
Apakah kesalahan pengemudi? $engemudi dibawah pengaruh obat obatan atau *arkoba?
Kriminal: +arangan $engemudi dibawah pengaruh "batobatan atau *arkona Sipil: gugatan pencabutan atau pengangguhan SIM
Penyalahgunaan *arkoba
armaseutikal dan "bat palsu, atau tidak memenuhi syarat standar %orensik armasi%
Penyalahgunaan atau pasient yang sedang mengalami terapi rehabilitasi narkoba
Kriminal:
&dentiikasi bentuk sediaan, kandungan sediaan obat, penggunaan obat palsu-
Kriminal: pengedaran obat ilegal-
Sipil: rehabilitasi
Sipil: tuntutan penggunan obat palsu terhadap dokter atau yang terkait
Sumber: Finkle, B.S., (1982), Progress in Forensic Toxicology: Beyond n!ly"ic!l #$emis"ry, %. n!l. Tox. (&): '&1
$. %ang"ah&lang"ah analisis to"si"ologi forensi" Se%ara uu tugas analisis toksikolog forensik dala elakukan analisis da!at dikelo!okkan ke dala tiga taha! $aitu/ 7* !en$ia!an sa!el 5 sa!#le #re#aration6' 8* analisis eli!uti u(i !ena!isan 5s%reening test6 atau dikenal (uga dengan 5general unkno2n test6 dan u(i konfirasi $ang eli!uti u(i identifikasi dan kuantifikasi' 9* langkah terakhir adalah inter!retasi teuan analisis dan !enulisan la!oran analisis" #erbeda dengan kiia analisis lainn$a )se!erti/ analisis sen$a2a obat dan akanan' analisis kiia klinis* !ada analisis toksikologi forensik !ada uun$a analit )ra%un* $ang en(adi target analisis' tidak diketahui dengan !asti sebelu dil akukan analisis" Tidak sering hal ini en(adi habatan dala !en$elenggaraan analisis toksikologi forensik' karena se!erti diketahui saat ini terda!at ribuan atau bahkan (utaan sen$a2a
kiia $ang ungkin en(adi target analisis" -ntuk e!erse!it !eluang dari target analisis' biasan$a target da!at digali dari inforasi !en$ebab kasus forensik )kera%unan' keatian tidak 2a(ar akibat kera%unan' tindak kekerasan diba2ah !engaruh obat&obatan*' $ang da!at di!eroleh dari la!oran !eeriksaan di te!at ke(adian !erkara )TK,*' atau dari berita a%ara !en$idikan oleh !olisi !en$idik" Sangat sering dala analisis toksikologi forensik tidak diketeukan sen$a2a induk' elainkan etabolitn$a" Sehingga dala elakukan analisis toksikologi forensik' sen$a2a atabolit (uga eru!akan target analisis" Sa!el dari toksikologi forensik !ada uun$a adalah s!esien biologi se!erti/ %airan biologis )darah' urin' air ludah*' (aringan biologis atau organ tubuh" ,re!arasi sa!el adalah salah satu faktor !enentu keberhasilan analisis toksikologi forensik disa!ing kehadalan !enguasaan etode analisis instruentasi" #erbeda dengan analisis kiia lainn$a' hasil indentifikasi dan kuantifikasi dari analit bukan eru!akan tu(uan akhir dari analisis toksikologi forensik" Seorang toksikolog forensik dituntut harus a!u ener(eahkan a!akah analit )toksikan* $ang diketeukan dengan kadar tertentu da!at dikatakan sebagai !en$ebab kera%unan )!ada kasus keatian*" $.1. Penyia#an Sa!#el S!esien untuk analisis toksikologi forensik biasan$a diterok oleh dokter' isaln$a !ada kasus keatian tidak 2a(ar s!esien diku!ulkan oleh dokter forensik !ada saat elakukan oto!si" S!esien da!at beru!a %airan biologis' (aringan' organ tubuh" 3ala !engu!ulan s!esien dokter forensik eberikan label !ada asing& asing bungkus12adah dan en$egeln$a" Label seharusn$a dilengka!i dengan inforasi/ noer indentitas' naa korban' tanggal12aktu oto!si' naa s!esien beserta (ulahn$a" ,engirian dan !en$erahan s!esien harus dilengka!i dengan surat berita a%ara en$eran s!esien' $ang ditandatangani oleh dokter forensik" Toksikolog forensik $ang eneria s!esien keudian eberikan dokter forensik surat tanda teria' keudian en$i!an sa!el1s!esien dala leari !endingin 5free'er 6 dan engun%in$a sa!ai analisis dilakukan" ,rosedur ini dilakukan bertu(uan untuk eberikan rantai !erlindungan1!engaanan s!esien (chain of custody)" #ebera!a hal $ang !erlu di!erhitungkan dala taha!an !en$ia!an sa!el adalah/ (enis dan sifat biologis s!esien' fisikokiia dari s!esien' serta tu(uan analisis" 3engan deikian akan da!at eran%ang atau eilih etode !enanganan sa!el'
(ulah sa!el $ang akan digunakan' serta eilih etode analisis $ang te!at" ,enanganan sa!el !erlu enda!at !erhatian khusus' karena sebagian besar sa!el adalah ateri biologis' sehingga seda!at ungkin en%egah ter(adin$a !enguraian dari analit" ,eilihan etode ekstraksi ditentukan (uga oleh analisis $ang akan dilakukan' isal !ada u(i !ena!isan sering dilakukan ekstraksi satu taha!' diana !ada taha! ini dihara!kan seua analit da!at terekstraksi" #ahkan !ada u(i !ena!isan enggunakan teknik 5i!!unoassay” sa!el tidak !erlu diekstraksi dengan !elarut tertentu" Sa!el urin !ada uun$a da!at langsung dilakukan u(i !ena!isan dengan enggunakan teknik i!!unoassay " Naun tidak (arang harus enda!atkan !erlakuan a2al' se!erti !engaturan !+ dan sentrifuga' guna enghilangkan kekeruhan" ,eisahan sel darah dan seru sangat di!erlukan !ada !ersia!an sebelu dilakukan u(i !ena!isan !ada darah" Seru !ada uun$a da!at langsung dilakukan u(i !ena!isan enggunakan teknik i!!unoassay " Tidak (arang sa!el darah' $ang diteria sudah engalai heolisis atau enggu!al' dala hal ini darah dilarutkan dengan etanol' dan keudian disentrifuga' se!ernatan da!at langsung dilakukan u(i !ena!isan enggunakan teknik i!!unoassay " Ekstraksi satu taha! sangat di!erlukan a!abila u(i !ena!isan tidak enggunakan teknik i!!unoassay, isal enggunakan kroatografi la!is ti!is dengan reaksi !ena!ak ber%ak tertentu" Atau (uga ekstraksi bertingkat 5 !etode Stas&Otto&*ang 6 untuk elalukan !eisahan analit berdasarkan sifat asa&basan$a" Metode ekstraksi da!at beru!a ekstraksi %air&%air' enggunakan dua !elarut $ang ter!isah' atau ekstraksi %air&!adat" ,rinsi! dasar dari !eisahan ekstraksi %air&%air berdasarkan koefisien !artisi dari analit !ada kedua !elarut atau berdasarkan kelarutan analit !ada kedua !elarut tersebut" ,ada ekstraksi %air&!adat analit dile2atkan !ada kolo $ang berisi adsorben fase !adat )S,E' Si&Gel :&7;' E
e!un$ai efesiensi dan selektifitas $ang tinggi" ,erolehan kebali $ang tinggi !ada ekstraksi adalah sangat !enting untuk en$ari seua analit' sedangkan selektifitas $ang tinggi di!erlukan
untuk en(ain !engotor atau sen$a2a !enggangu
ter!isahkan dari analit" ,ada analisis enggunakan G:1MS' !en$ia!an sa!el terasuk deri0atisasi analit se%ara kiia' se!eri salilisasi' etilisasi' dll" 3eri0atisasi ini !ada uun$a bertu(uan untuk eningkatkan 0olatilitas analit atau eningkatkan ke!ekaan analisis" $.2. +i Pena#isan “Screening test” -(i !ena!isan untuk ena!is dan engenali golongan sen$a2a )analit* dala sa!el" 3isini analit digolongkan berdasarkan baik sifat fisikokiia' sifat kiia au!un efek farakologi $ang ditibulkan" Obat narkotika dan !sikotro!ika se%ara uu dala u(i !ena!isan dikelo!okkan en(adi golongan o!iat' kokain' kannabinoid' turunan afetain' turunan ben.odia.e!in' golongan sen$a2a anti di!resan tri&siklik' turunan asa barbiturat' dan turunan etadon" ,engelo!okan ini berdasarkan struktur inti olekuln$a" Sebagai %ontoh' disini diabil sen$a2a golongan o!iat' diana sen$a2a ini eiliki struktur dasar orfin' bebera!a sen$a2a $ang eiliki struktur dasar orfin se!erti' heroin' ono&asetil orfin' orfin' orfin&9&glukuronida' orfin&>&glukuronida' asetilkodein' kodein' kodein&>& glukuronida' dihidrokodein serta etabolitn$a' serta sen$a2a turunan o!iat lainn$a $ang e!un$ai inti orfin" -(i !ena!isan seharusn$a da!at engidentifikasi golongan analit dengan dera(at reabilitas dan sensitifitas $ang tinggi' relatif urah dan !elaksanaann$a relatif %e!at" Terda!at teknik u(i !ena!isan $aitu/ a* kroatografi la!is ti!is )KLT* $ang dikobinasikan dengan reaksi 2arna' b* teknik i!!unoassay. Teknik i!!unoassay uun$a eiliki sifat reabilitas dan sensitifitas $ang tinggi' serta dala !enger(aann$a eerlukan 2aktu $ang relatif singkat' naun alat dan bahan dari teknik ini seuan$a harus dii!or' sehingga teknik ini en(adi relatif tidak urah" 3ibandingkan dengan i!!unoassay, KLT relatif lebih urah' naun
dala
!enger(aann$a eerlukan 2aktu $ang relatif lebih laa" a) te"ni" i!!unoassay Teknik i!!unoassay adalah teknik $ang sangat uu digunakan dala analisis obat terlarang dala ateri biologi" Teknik ini enggunakan 5anti&drug anti-ody 6 untuk
engidentifikasi obat dan etabolitn$a di dala sa!el )ateri biologik*" ?ika di dala atrik terda!at obat dan etabolitn$a )antigen&target* aka dia akan berikatan dengan 5anti&drug anti-ody 6' naun (ika tidak ada antigen&target aka 5 anti&drug anti-ody 6 akan berikatan dengan 5antigen&!enanda6" Terda!at berbagai etode 1 teknik untuk endeteksi ikatan antigen&antibodi ini' se!erti “en'y!e lin"ed i!!unoassay”
)ELISA*'
en'y!e
!ulti#lied
i!!unoassay
techniue
)EMIT*'
fluorescence #olari'ation i!!unoassay )F,IA*' cloned en'y!e&donor i!!unoassay ):E3IA*' dan radio i!!unoassay )RIA*" ,eilihan teknik ini sangat tergantung !ada beban ker(a )(ulah sa!el !er&hari* $ang ditangani oleh laboratoriu toksikologi" Misal di!asaran teknik ELISA atau EMIT terda!at dala bentuk single test au!un ulti test" -ntuk laboratoriu toksikologi dengan beban ker(a $ang ke%il !eilihan teknik single test i!!unoassay akan lebih te!at ketibang teknik ulti test' naun bia$a analisa akan en(adi lebih ahal" +asil dari i!!unoassay test ini da!at di(adikan sebagai bahan !ertibangan' bukan untuk enarik kesi!ulan' karena keungkinan antibodi $ang digunakan da!at bereaksi dengan berbagai sen$a2a $ang eiliki baik bentuk struktur olekul au!un bangun $ang ha!ir saa" Reaksi silang ini tentun$a eberikan hasil !ositif !alsu" Obat batuk $ang engandung !seudoefedrin akan eberi reaksi !ositif !alsu terhada! test iunoassa$ dari anti bodi& etafetain" Oleh sebab itu hasil
reaksi
iunoassa$
)s%reening
test*
harus
dilakukan
u(i
!eastian
)%onfiratori test*" -) "ro!atografi la#is ti#is (K%T) KLT adalah etode analitik $ang relatif urah dan udah !enger(aann$a' naun KLT kurang sensitif (ika dibandungkan dengan teknik i!!unoassay " -ntuk eningkatkan sensitifitas KLT sangat disarankan dala analisis toksikologi forensik' u(i !ena!isan dengan KLT dilakukan !aling sedikit lebih dari satu siste !engebang dengan !ena!ak noda $ang berbeda" 3engan enggunakan s!ektrofotodensitoetri analit $ang telah ter!isah dengan KLT da!at dideteksi s!ektrun$a )-@ atau fluoresensi*" Kobinasi ini tentun$a akan eningkatkan dera(at sensitifitas dan s!esifisitas dari u(i !ena!isan dengan etode KLT" Se%ara siultan kobinasi ini da!at digunakan untuk u(i !eastian" $.$. +i #e!astian “confir!atory test”
-(i ini bertu(uan untuk eastikan identitas analit dan eneta!kan kadarn$a" Konfiratori test !aling sedikit sesensitif dengan u(i !ena!isan' naun harus lebih s!esifik"
-un$a
dikobinasi
dengan
u(i
!eastian
teknik
enggunakan
detektor
lainn$a'
teknik
se!erti/
kroatografi kroatografi
$ang gas
&
s!ektrofotoetri assa )G:&MS*' kroatografi %air kener(a tinggi )+,L:* dengan diode&arra$ detektor' kroatografi %air & s!ektrofotoetri assa )L:&MS*' KLT& S!ektrofotodensitoetri' dan teknik lainn$a" Meningkatn$a dera(at s!esifisitas !ada u(i ini akan sangat eungkinkan engenali identitas analit' sehingga da!at enentukan se%ara s!esifik toksikan $ang ada" ,rinsi! dasar u(i konfirasi dengan enggunakan teknik :G&MS adalah analit di!isahkan
enggunakan
gas
kroatografi
keudian
selan(utn$a
di!astikan
identitasn$a enggunakan teknik s!ektrfotoetriassa" Sebelun$a analit diisolasi dari atrik biologik' keudian (ika !erlu dideri0atisasi" Isolat akan dile2atkan ke kolo :G' dengan !erbedaan sifat fisikokia toksikan dan etabolitn$a' aka dengan G: akan ter(adi !eisahan toksikan dari sen$a2a segolongann$a atau etabolitn$a" ,ada !risi!n$a !eisahan enggunakan G:' indeks retensi dari analit $ang ter!isah adalah sangat s!esifik untuk sen$a2a tersebut' naun hal ini belu %uku! untuk tu(uan analisis toksikologi forensik" Analit $ang ter!isah akan easuki s!ektrofotoetri assa )MS*' di sini bergantung dari etode fragentasi !ada MS' analit akan terfragentasi enghasilkan !ola s!ektru assa $ang sangat kharakteristik untuk
setia!
sen$a2a" ,ola fragentasi
)s!etru assa* ini
eru!akan sidik (ari olekular dari suatu sen$a2a" 3engan eadukan data indeks retensi dan s!ektru assan$a' aka identitas dari analit da!at dikenali dan di!astikan" 3engan teknik kobinasi +,L:&diode arra$ detektor akan eungkinkan se%ara siultan engukur s!ektru -@&@is dari analit $ang telah di!isahkan oleh kolo +,L:" Se!erti !ada etode G:&MS' dengan eadukan data indeks retensi dan s!ektru -@&@is analit' aka da!at engenali identitas analit" 3isa!ing elakukan u(i indentifikasi !otensial !ositif analit )hasil u(i !ena!isan*' !ada u(i ini (uga dilakukan !eneta!an kadar dari analit" 3ata analisis kuantitatif analit akan sangat berguna bagi toksikolog forensik dala enginter!retasikan hasil analisis' dengan kaitann$a dala en(a2ab !ertan$aan&!ertan$aan $ang un%ul baik dari !en$idik au!un haki sehubungan dengan kasus $ang terkait" Misal analisis toksikologi forensik ditegakkan bertu(uan untuk eastikan dugaan kasus keatian
akibat kera%unan atau dira%uni' !ertan$aan&!ertan$aan $ang ungkin un%ul !ada kasus ini adalah/ - sen$a2a ra%un a!a $ang terlibat4 - bera!a besar dosis $ang digunakan4 - ka!an !a!aran tersebut ter(adi )ka!an ra%un tersebut ulai kontak dengan korban*4 - elalui (alur a!a !a!aran tersebut ter(adi )(alur oral' in(eksi' inhalasi*4 3ala !raktis analisis enggunakan teknik G:&MS' L:&MS' atau +,L:&3iode arra$ detektor
eerlukan
bia$a
S!ektrofotodensitoetri" !engadaan1!eilihan e!ertibangkan ken$ataann$a
analisis
Sehingga
!eralatan bia$a
sering
$ang
relatif
disarankan
ahal dala
suatu
laboratoriu
o!erasional
!enanganan
sa!el"
!enghabat
dala
en(adi
faktor
ketibang
KLT&
!eren%anaan
toksikologi
seharusn$a
+al
ini
!ada
!en$elenggaraan
laboratoriu toksikologi" Karena !ada ken$ataan$a telah diatur dala K-+A,' bah2a bia$a $ang ditibulkan akibat !eeriksaan atau !en$idikan dibebankan !ada negara' naun !ada ken$ataan$a sa!ai saat negara belu a!u eikul beban tersebut" /. 0nter#retasi te!uan analisis Teuan analisis sendiri tidak e!un$ai akna $ang berarti (ika tidak di(elaskan akna
dari
teuan
tersebut"
Seorang
toksikolog
forensik
berke2a(iban
ener(eahkan teuan tersebut berdasarkan ke!akarann$a ke dala suatu kaliat atau la!oran' $ang da!at en(elaskan atau a!u en(a2ab !ertan$aan $ang un%ul berkaitan dengan !erasalahan1kasus $ang dituduhkan" #erkaitan dengan analisis !en$alahgunaan obat&obatan terlarang' enga%u !ada huku $ang berlaku di Indonesia )-- no th 7BBC tentang s!ikotro!ika dan -- no 88 th 7BBC tentang Narkotika*' inter!retasi teuan analisis oleh seorang toksikolog forensik adalah eru!akan suatu keharusan )Wirasuta' 8DD*" +eroin enurut -- no 88 tahun 7BBC terasuk narkotika golongan I' naun etabolitn$a )orfin* asuk ke dala narkotika golongan II" 3ilain hal kodein )narkotika golongan III* di dala tubuh akan sebagian teretabolise en(adi orfin" Naun !ada ken$ataann$a heroin illegal (uga engandung a%etilkodein' $ang eru!akan hasil asetilasi dari kodein' sehingga dala analisis toksikologi forensik !ada !ebuktian kasus !en$alahgunaan heroin ilegal akan ungkin diketeukan orfin dan kodein" Menurut -- narkotika ini
)!asal ; dan ;*' en$atakan bah2a !en$alahgunaan narkotika golongan I' II' dan III eiliki konsekuensi huku $ang berbeda' sehingga inter!retasi teuan analisis toksikologi forensik' khususn$a dala kaitan en(a2ab !ertan$aan narkotika a!a $ang telah dikonsusi' adalah sangat utlak dala !enegakan huku" Terda!at bebera!a !ertan$aan $ang harus di(a2ab oleh toksikolog forensik dala elakukan analisis/ a" Sen$a2a a!a $ang terlibat dala tindak kriinal tersebut )sen$a2a a!a $ang en$ebabkan kera%unan' enurunn$a kea!uan engendarai kendaraan dala berlalulintas' atau narkoba a!a $ang telah disalah gunakan*4 b" #era!a besar dosisn$a4 %" Efek a!a $ang ditibulkan4 d" Ka!an tubuh korban ter!a!ar oleh sen$a2a tersebut4 e" ,ertan$aan&!ertan$aan tersebut da!at terungka! dari hasil analisis toksikologi dan didukung oleh !enguasaan ilu !endukung lainn$a se!erti farakologi dan toksikologi' biotransforasi' dan farakokinetik" 3ata teuan hasil u(i !ena!isan da!at di(adikan !etun(uk bukan untuk enarik kesi!ulan bah2a seseorang telah ter!a!ar atau enggunakan obat terlarang" Sedangkan hasil u(i !eastian )%onfirator$ test* da!at di(adikan dasar untuk eastikan atau enarik kesi!ulan a!akah sesorang telah enggunakan obat terlarang $ang dituduhkan" ,ern$ataan ini terdengar sangatlah udah' naun !ada !raktisn$a ban$ak faktor $ang e!engaruhi" -ntuk lebih (elasn$a disini akan diberikan suatu !eru!aaan kasus' isal dari hasil u(i !ena!isan enggunakan teknik i!!unoassay di!eroleh dala sa!el darah dan urin tertuduh eberikan reaksi !ositif terhada! golongan o!iat" +asil ini tidak %uku! untuk ebuktikan )enuduh* terdak2a telah engkonsusi obat terlarang narkotika golongan o!iat' karena obat
batuk
de"stro!etorfan r ungkin
eberikan reaksi !ositif" 3ilain hal sen$a2a golongan o!iat terdistribusi ke dala golongan narkotika I sa!ai III' diana enurut -- Narkotika' !en$alahgunaan golongan tersebut eiliki konsekuen huku $ang berbeda" Metabolit glukuronida dari orfin dan kodein tidak diasukkan ke dala sen$a2a narkotika" Ken$ataan ini
akan ebuat inter!retasi toksikologi forensik' $ang han$a berdasarkan data hasil analisis u(i !ena!isan' en(adi lebih ko!lek" 3ilain hal ban$ak sen$a2a obat' diana etabolitn$a eungkinkan eberi reaksi !ositif )reaksi silang* terhada! test anti&afetain&antibodi" Sen$a2a obat tersebut antara lain/ a* golongan obat bebas $ang digunakan sebagai dekongestan dan anoreksia' se!erti/ efedrin' !seudoefedrin dan fenil!ro!anolain b* golongan keras )dengan
rese!*/
ben.ofetain'
fenfluraine'
efenterin'
feneter.ine'
dan
fenterine %* obat 1 sen$a2a obat' diana afetain atau etafetain sebagai etabolitn$a' se!erti/ etilafetain' %loben.ore<' efenore<' dietilafetain' dll )-nited Nation' 7BB*" ,ada inter!retasi hasil analisis !ada kasus keatian' seorang toksikolog forensik dituntut a!u en(a2ab !ertan$aan s!esifik se!erti/ rute !eakaian toksikan' a!akah konsentrasi toksikan $ang diteta!kan %uku! sebagai en$ebabkan keatian atau !en$ebab kera%unan" ,eneta!an rute !eakaian biasan$a di!eroleh dari analisis berbagai s!esien' diana !ada uun$a konsentrasi toksikan $ang lebih tinggi diteukan di daerah rute !eakaian" ?ika diteukan toksikan dala (ulah besar di saluran !en%ernaan dan hati' aka da!at ditarik kesi!ulan bah2a !a!aran elalui (alur oral" 3eikian (uga a!abila konsentrasi $ang tinggi diteukan di !aru&!aru atau !ada organ 0iseral lainn$a engindikasikan !a!aran elalui inhalasi" #ekas suntikan $ang baru !ada !erukaan tubuh )se!erti tela!ak tangan' lengan' dll*' $ang diteukan !ada kasus keatian akibat !en$alahgunaan narkotika' eru!akan !etu(uk !a!aran elalui in(eksi" 3iteukann$a toksikan dala konsentrasi $ang %uku! tinggi baik di saluran !en%ernaan au!un di darah' da!at di(adikan %uku! bukti untuk en$atakan toksikan tersebut sebagai !en$ebab keatian" Seorang toksikolog forensik dituntut (uga da!at enerangkan absor!si toksikan dan trans!ortasi1distribusi elalui sirkulasi sisteik enu(u organ&(aringan sa!ai da!at enibulkan efek $ang fatal" Inter!retasi ini diturunkan dari data konsentrasi toksikan baik di darah au!un di (aringan&(aringan" +asil analisis urin biasan$a kurang berarti dala enentukan efek toksik1!sikologi dari suatu toksikan" Se%ara uu hasil analisis urin en$atakan adan$a !a!aran toksikan sebelu keatian" 3ari (ulah 0olue urin dan konstelasi (ulah toksikan dan etabolitn$a di dala kantung keih' dengan berdasarkan data la(u eksresi
toksikan dan etabolitn$a' aka diungkinkan untuk enurunkan inforasi laan$a 2aktu !a!aran telah ter(adi sebelu keatian )Wirasuta 8DD*" Keban$akan efek farakologik1!sikologi g1l !ada !erokok*' sianida ber!eran dala !ebentukan 0itain #78" 3ala (ulah ke%il sianida (uga diabsor!si dan dibangkitkan selaa erokok" Oleh sebab itu endeteksi sianida di darah !ada tingkat diba2ah konsentrasi toksik' asih da!at ditolerir sebagai tan!a efek toksik" #ebera!a loga berat' se!erti arsen' tibal' dan erkuri tidak di!erlukan untuk fungsi noral tubuh" Keberadaan loga tersebut diba2ah tingkat konsentrasi toksik engindikasikan bah2a korban telah ter!a!ar loga berat akibat !olusi lingkungan" Faktor&faktor $ang e!engaruhi res!on indi0idu terhada! tingkat konsentrasi toksik )se!erti/ usia' (enis kelain1status horonal' berat badan' status nutrisi' genetik' status iunologi' kelainan !atologik dan !en$akit ba2aan' kelainan fungsi organ' sifat farakokinetik dari toksikan* seharusn$a (uga di!ertibangkan dala enginter!retasikan
hasil
analisis'
$ang bertu(uan
en%ari
faktor !en$ebab
kera%unan" Faktor lain $ang (uga harus enda!at !erhatian adalah fenoena farakologi se!erti toleransi" Toleransi adalah suatu keadaan enurunn$a res!on tubuh terhada! toksikan sebagai hasil !a!aran $ang berulang sebelun$a' biasan$a dala 2aktu $ang laa" ,enurunan res!on da!at diakibatkan oleh ada!tasi selular !ada suatu konsentrasi toksikan' $ang da!at berakibat !ada !enekanan efek farakologis $ang diinginkan" +al ini sering di(u!ai !ada kasus keatian akibat
en$alahgunaan heroin' dianakan diteukan tu!ang tindih rentang konsentrasi orfin di darah !ada kasus 5lethal related heroine (,1 & 2,2 3g4!l, rataan5 ,266 3g4!l)” dan 5non&lethal related heroine (,1 &,267 3g4!l, rataan5 ,/8 3g4!l)” )Wirasuta 8DD*" Konsetrasi orfin $ang tinggi ungkin tidak engakibatkan efek toksik !ada un"is $ang telah berulang eakai heroin' sedangkan !ada konsentrasi $ang
saa
ungkin
enibulkan
efek
keatian
!ada
orang
$ang
baru
enggunakan" #aha$a keatian sering di(u!ai !ada !eakaian dosis tinggi oleh !en%adu' $ang eulai kebali enggunakan heroin setelah laa berhenti enggunakann$a' diana dosisn$a didasarkan !engalaan !ribadi saat efek tolerasi asih tibul" Melalui !engaatan ulang ri2a$at kasus' e!erhatikan seua faktor toksokinetik' toksodinaik' dan dengan ebandingkan hasil analisis dengan la!oran kasus $ang saa dari bebera!a !ustaka atau !engalaan sendiri' seorang ahli toksikologi ebuat inter!retasi akhir dari suatu kasus" :ontoh&%ontoh di atas dengan (elas ea!arkan' bah2a hasil reaksi !ositif dengan teknik iunoassa$ belu %uku! bukti untuk eastikan1enuduh seseorang telah engkonsusi obat terlarang" Lebih lan(ut berikut ini diberikan ilustrasi kasus dan inter!retasi dari hasil analisis toksikologi forensik $ang lengka!/ Contoh: Ilustrasi kasus toksikologi forensik (data dikutif dari kasus yang masuk ke Institut of Legal Medicine of Goerg August University, Göttingen, Germany ): Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan dari penyidik dilaporkan telah diketemukan mayat di kamar mandi seuah cafe! "ilengan kanannya masih tertancap #arum suntik! $asil otopsi melaporkan terdapat aik ekas suntikan yang masih aru maupun yang sudah menua dilengan kanan dan kiri, telapak tangan, kaki! %erdapat udema paru&paru, dan au aromatis dari organ tuuh seperti saluran cerna! "okter spesialis 'orensik menyimpulkan kematian diduga diakiatkan oleh keracunan oat&oatan!
Hasil analisis toksikologi forensik: U#i skrining menggunakan teknin immonoassay test ()MI%* terdeteksi positif golongan opiat dan en+odia+epin! "ari penetapan kadar alkohol di darah dan urin terdapat alkohol ,- promil dan , promil! Pada u#i konfirmasi dengan menggunakan alat G.&M/ diperoleh hasil0 & darah seelum di hidrolisis0 & morfin0 ,1 2g3ml, & kodein0 ,14 2g3ml
& darah setelah hidrolisis0 & morfin0 ,445 2g3ml, & kodein0 ,66 2g3ml & urin seelum hidrolisis0 & 4&asetilmorfin0 ,4 2g3ml, & morfin0 ,-7 2g3ml, & kodein0 ,6 2gml & urin setelah hidrolisis 0 & morfin0 ,8 2g3ml, & kodein0 ,-7 2g3ml Golongan en+odia+epin yang terdeteksi di darah adalah0 dia+epam0 -,6 2g3ml9 norda+epam0 ,84 2g3ml9 o:a+epam0 ,7; 2g3ml9 tema+epam0 ,64 2g3ml
Dalam menginterpretasikan hasil temuannya seorang toksikolog forensik harus mengulas kemali efek toksik !an farmakologi yang !itimulkan oleh analit" aik efek tunggal !ari opiate !an en#o!ia#epin maupun efek kominasi yang !itimulkan !alam pemakaian ersama antara opiat !an en#o!ia#epin$ %enyacu informasi konsentrasi toksik (&lethal concentration') !apat !i!uga penyea kematian !ari koran$ )fek toksik yang ditimulkan oleh pemakaian heroin adalah dipresi saluran pernafasan!
una mengetahui oat apa yang telah !ikonsumsi oleh koran" er!asarkan hasil analisis !an alur metaolisme !ari suatu senyaa oat" seorang toksikolog forensik akan merunut alik apa yang telah !ikonsumsi koran$ "i darah dan urin terdapat morfin dan kodein aik dalam entuk eas maupun terikat dengan glukuronidnya namun di urin terdeteksi #uga 4&asetilmorfin! $eroin di dalam tuuh dalam =aktu yang sangat singkat akan termetailisme men#adi 4&asetilmorfin, dan kemudian mementuk morfin! Morfin akan terkon#ugasi men#adi morfin&glukuronidanya! "ari hasil analisis seorang toksikolog forensik sudah dapat menyimpulkan ah=a koran telah mengkonsumsi heroin! "i dalam tuuh dia+epam akan termetaolisme melalui >&demitelasi mementuk desmitldia+epam (norda+epam* dan kemudian akan terhidrolisis mementuk oksa+epam, seagaian kecil akan termetaolisme mementuk tema+epam! /ehingga dari temuan analisis dapat disimpulkan koran #uga telah mengkonsumsi dia+epam!
*er!asarkan !ata farmakokinetik !ari heroin serta metaolitnya !an +uga konstelasi !ari konsentrasi morfin eas !an terikatnya !apat !iamil !uga kematian ter+a!i leih kurang !ari satu sampai !ua +am setelah pemakaian heroin (perkiraan ini !i!asarkan atas mo!el farmakokinetik !ari?irasuta 16)$
,emua temuan !an hasil interpretasi ini !iuat !alam suatu laporan (erita acara pemeriksaan) yang akan !iserahkan kemali ke polisi penyi!ik$ *erkas erita acara pemeriksaan ini !ikenal !engan keterangan ahli$ Inter!retasi akan en(adi benar se%ara iliah a!abila didasarkan !ada data analisis $ang 0alid' dan harus didukung oleh !eahaan ilu toksikologi&farakologi' farakokinetik' biotransforasi $ang baik" -ntuk enda!atkan data analisis $ang 0alid1sahih' harus dilakukan 0alidasi terhada! seua !rosedur analisis dan enge0alusai
suber&suber
$ang ungkin
eberikan kesalahan analisis"
Menge0aluasi1enganalisis 0alidasi dari hasil analisis da!at ditin(au dari tiga tingkat faktor utaa $ang enentukan hasil analisis )3FG' 7BBD' 7BB*' $aitu/ 7* Tataran teknis analisis $ang enghasilkan data analisis" 3ala tataran ini kesalahan da!at diakibatkan oleh faktor etode analisis" -ntuk enda!atkan data analisis $ang 0alid' !erlu dilakukan 0alidasi !rosedur analisis' sesuai dengan kentuan $ang diatur se%ara international )isal engikuti ketentuan 0alidasi !rosedur analisis $ang diuat dala Farako!e International' -S,' AOA:' dll*" 8* Tataran biologis' 0ariansi atrik biologis dari sa!el eungkinkan ikut eberikan subangan kesalahan terhada! hasil analisis" Terda!at tiga langkah $ang da!at dilakukan dala enge0aluasi data analisis dari sudut !andang tataran biologis' $aitu/ kontrol !lausibilitas' e0aluasi longitudinal dan trans0ersal" Kontrol #lausi-ilitas en%angku!/ - Kontrol data ekstri' data ini dikontrol berdasarkan data edikal isaln$a data analisis tidak sesuai dengan data $ang telah di!eroleh dari !o!ulasi anusia atau sangat (auh en$i!ang se%ara statistik" - Kontrol konstelasi $aitu ebandingkan dari berbagai data analisis' $ang di!eroleh dari atrik biologis $ang berbeda teta!i seri data tersebut asih eiliki !araeter $ang saling bergantungan" Misal ebandingkan data analisis toksikan dan etabolitn$a di darah dan di urin' konstelasi data $ang ditibulkan dikontrol berdasarkan sifat farakokinetik dari toksikan dan etabolitn$a"
- Kontrol trend data/ data analisis $ang di!eroleh dari satu !asien )korban* die0alusi terhada! !erubahan 2aktu' hal ini bertu(uan untuk engetahui sifat !erubahan biologis )isal/ la(u eliinasi* $ang ter(adi !ada !asien tersebut" Tu(uan dari krontrol !lausibilitas adalah untuk en%ari kesalahan analisis' diana dari tataran teknik analitik tidak teridentifikasi' sehingga dihara!kan di!erolehn$a data analsis $ang sahih" Analisis tongitodinal ' e0aluasi ini didasarkan terhada! sifat farakokinetik )toksokinetik* dan reaksi biotransforasi dari toksikan dan etabolitn$a" 3ata analisis )toksikan dan etabolitn$a* dari !asien $ang saa' $ang di!eroleh dari selang 2aktu !engabilan sa!el )!enerokan* $ang berbeda dibandingkan satu saa lainn$a" 3ari hasil !ebandingan data analisis tersebut' dengan didasarkan sifat farakokinetik' aka da!at di(adikan dasar untuk enduga1engontrol konsentrasi aktuel )2aktu ter(adin$a kera%unan*" Lebih lan(ut data ini da!at di(adikan dasar untuk e!erkirakan 2aktu ter(adin$a eks!osisi" Analisis trans9ersal , data analisis $ang di!eroleh dari satu !asien dibandingkan dengan kelo!ok kontrol" 3ata dari kelo!ok kontrol ungkin da!at beru!a data konsentrsi toksikan1obat' $ang diabil dari inter0al 2 aktu tertentu' se!erti inter0al 2aktu konsentrasi efek tera!eutik' inter0al konstrasi toksik atau 5lethal dosis6" 9* Tataran nosologi )ilu !engelo!okan !en$akit*' kesalahan da!at ditibulkan akibat kesalahan dala endiagnose kera%unan atau ungkin un%ul akibat kesalahan enginter!retasikan teuan !atologis atau !siologis !asient )korban*" Kesalahan ini ungkin un%ul karena kera%unan da!at ena!akkan kelainan !atoligis" 7. Kesi!#ulan Toksikologi forensik en%angku! tera!an ilu ala dala analisis ra%un sebagi bukti dala tindak kriinal' dengan tu(uan endeteksi dan engidentifikasi konsentrasi dari .at ra%un dan bentuk etabolitn$a dari dala %airan biologi dan akhirn$a enginter!retasikan teuan analisis dala suatu arguentasi tentang !en$ebab kera%unan dari suatu kasus" Analisis toksikolog forensik )klinik* da!at dikelo!okkan ke dala tiga taha! $aitu/ 7* !en$ia!an sa!el' 8* Analisis eli!uti u(i !ena!isan dan u(i konfirasi $ang eli!uti
u(i identifikasi dan kuantifikasi' dan 9* inter!retasi teuan analisis dan !enulisan la!oran analisis" 3ata teuan hasil u(i !ena!isan da!at di(adikan !etun(uk bukan untuk enarik kesi!ulan bah2a seseorang telah ter!a!ar atau enggunakan obat terlarang" Sedangkan hasil u(i !eastian )%onfirator$ test* da!at di(adikan dasar untuk eastikan atau enarik kesi!ulan a!akah sesorang telah enggunakan obat terlarang $ang dituduhkan ahan acaan 7" 3FG )3euts%he Fors%hungsgeeins%haft*' )7BBD*' Orientierende Anga-en 'u thera#eutischen und toxischen Kon'entrationen 9on Ar'nei!itteln und *ifften in lut, Seru!, oder +rin, @:+ @erlag' Weinhei" 8" 3FG )3euts%he Fors%hungsgeeins%haft*' )7BB*' :infache toxi"ologische %a-oratoriu!s&untersuchungen -ei a"uten ;ergiftunen' @:+ @erlag' Weinhei" 9" E%kert' W"G"' 7B;D' 0ntroduction to Forensic sciences' The :"@" Mosb$ :o!an$' St" Louis' Missori " Finkle' #"S"' )7B;8*' Progress in Forensic Toxicology5 eyond Analytical */ C&>7 " Kerrigan' S' )8DD*' =rug Toxicology for Prosecutors Targeting ardcore 0!#aired =ri9ers, Ne2 Me" Madea' #" und #rinkann #"' and-uch gerichtliche >edi'in' #and 8'' S!ringer& @erlag' #erlin' +eidelberg' Ne2 ork C" Moffat' A%"' ?a%kson' ?"@"' Moss' M"S" and Widdo!' #"' 7B;>' edi'in' S!ringer&@erlag' #erlin B" Saferstein R/' 7BB' eta-olisierung und Ausscheidung 9on eroin i! !enschlichen Kr#er. :in eitrag 'ur ;er-esserung der O#iat-efundinter#retation' :u0illier @erlag' Gttingen" 79" Wirasuta' I M"A"G"' )8DD*' a!-atan dala! #engega"an +ndang&+ndang Bo 22 th 1CC6 tentang Bar"oti"a, "hususnya #ada #enyalahgunaan nar"oti"a golongan o#iat ditinau dari sifat far!a"o"ineti"nya' dala Wirasuta' I M"A"G"' et al" )Ed"* )8DD*' Peran "edo"teran forensi" dala! #enega"an hu"u! di 0ndonesia. Tantangan dan tuntuan di !asa de#an' ,enerbit -da$ana' 3en!asar
7" Wirasuta' I M"A"G"' )8DD*' Peran To"si"ologi forensi" dala! #enega"an hu"u! "esehatan di 0ndonesia, dala Wirasuta' I M"A"G"' et al" )Ed"* )8DD*' Peran "edo"teran forensi" dala! #enega"an hu"u! di 0ndonesia. Tantangan dan tuntuan di !asa de#an' ,enerbit -da$ana' 3en!asar #iodata ,engarang
7" Naa lengka!
/ 3r"rer"nat" I Made Agus Gelgel Wirasuta' M"Si' A!t"
8" ,endidikan
/ S7 )7BB8* ?urusan Farasi IT# A!oteker )7BB9* ?urusan Farasi IT# S8 )7BBC* Kiia Farasi&?urusan Farasi IT# S9 )8DD* Toksikologi Forensik& Institut of ,hara%$' -ni0ersit$ +aburg' Geran$
9" ,eker(aan/ 7BB & 8DD
/ Staf 3osen Lab" Kiia&Forensik & ?urusan Kiia&FMI,A -ni0ersitas -da$ana
8DDD & 8DD
/ Staf ,eneliti di 5Institut fJr Re%htsedi.in5 )Institut Kedokteran Forensik* -ni0ersitas Georg&August' Gettingen' Geran$
8DD & sekarang
/ Staf 3osen #idang Farasi Forensik & ?urusan Farasi &FMI,A -ni0ersitas -da$ana
8DD & sekarang
/ Ketua Lebaga Forensik Sains dan Kriinologi -ni0ersitas -da$ana
3eseber 8DD
/ Konsultan Worksho! Analisis Toksikologi Forensik !ada tanggal C&; 3eseber 8DD' diselenggarakan oleh #adan ,enga2as Obat dan Makanan & ?akarta