TUGAS MAKALAH FARMAKOLOGI ANTI ANTI TUBE TUBERKU RKULOS LOSIS IS
Disusun Oleh : Evaliani Surachman (11334730)
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL FAKULTAS MIPA PROGRAM STUDI FARMASI
2012
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah dari mata kuliah Farmakologi. Makalah ini membahas tentang anti tuberkulosis, penulis berharap semoga makalah ini mendapatkan perhatian dan respon yang baik dari Ibu Dosen dan bermanfaat bagi pembaca. Penulis Penulis menyadari menyadari bahwa bahwa makalah makalah ini masih banyak kekurangan kekurangan baik dari segi isi maupun bahasanya, diharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi menyempurnakan makalah ini.
Jakarta, Mei 2012
Penulis
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Be Belakang Peny Penyak akit it Tube Tuberk rkul ulos osis is ( TB ) adal adalah ah meru merupa paka kan n suat suatu u
penyak penyakit it yang yang tergol tergolong ong dalam dalam infeksi infeksi menula menularr yang yang diseba disebabka bkan n oleh oleh bakteri
Mycoba Mycobacte cteriu rium m
tuberc tuberculo ulosis sis
dalam
bentuk
aktif,
basil
Mycobacterium juga Mycobacterium juga dapat menimbulkan penyakit pada berbagai macam hewan misalnya sapi, anjing, babi, unggas, biri-biri dan hewan primata, bahkan juga ikan. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat kuat sehingga memerlukan waktu yang lama dalam pengobatannya. Penyakit TB dapat menyerang pada siapa saja tak terkecuali pria-wanita, tua-muda, kayamiskin serta dimana saja. Indonesia sendiri menduduki negara terbesar ketiga didunia dalam masalah penyakit TB ini. Jenis Jenis bakter bakterii ini pertam pertama a kali kali ditemu ditemuka kan n oleh oleh seseo seseoran rang g yang yang bernama Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882, Untuk mengenang jasa beliau maka bakteri tersebut diberi nama baksil Koch sementara tanggal 24 Maret sendiri diperingati dunia sebagai "Hari TB" karena pada tanggal tanggal tersebut tersebut di Berlin, Berlin, Jerman, Jerman, Robert Koch mempresentasikan hasil studi mengenai penyebab tuberkulosis yang ditemukannya. Sampai saat ini di Indonesia penyakit TB masih merupakan penyakit rakyat yang banyak mengambil korban, hal ini disebabkan: di sebabkan:
Masih kurangnya kesadaran untuk hidup sehat.
Perumahan yang tidak memenuhi syarat.(ventilasi dan masuknya cahaya matahari)
Kebersihan/hygiene
Kurang gizi/gizi tidak baik.
Penularan kuman TB dapat melalui :
Saluran pernafasan (sebaiknya penderita menutup mulut dengan sapu tangan ketika batuk atau bersin.
1.2
Lewat makanan dan minuman Permasalahan
Dala Dalam m maka makala lah h ini ini penu penulis lis memba membata tasi si masa masala lah h TB dala dalam m ling lingku kup p tube tuberk rkul ulos osis is
paru paru
meli melipu puti ti
anat anatom omii
pato patofi fisi siol olog ogii
paru paru,,
obat obat
anti anti
tuberkulosis ( OAT ) dan dan pengobatan OAT. 1.3
Tujuan Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui
tube tuberk rkul ulos osis is
paru paru
meli melipu puti ti
anat anatom omii
pato patofi fisi siol olog ogii
tuberkulosis ( OAT ) dan dan pengobatan OAT.
paru paru,,
obat obat
anti anti
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 2.1
Peng Penger erti tian an Tube Tuberk rkul ulos osis is Tuberkulosis atau TB ( singkatan TBC sekarang telah ditinggalkan )
paling sering menyerang paru-paru, 85% dari seluruh kasus TB adalah TB paru, sisanya sekitar 15% menyerang organ tubuh lain mulai dari kulit, tulang, organ-organ dalam seperti ginjal, usus, otak, dan lainnya. Merupakan salah satu penyakit tertua yang diketahui menyerang manusia. Jika diterapi dengan benar tuberkulosis yang disebabkan oleh Mycobacte Mycobacterium rium tuberculosi tuberculosis s yang yang peka peka terh terhad adap ap obat obat,, prak praktis tis dapa dapatt disembuhk disembuhkan. an. Tanpa Tanpa terapi terapi tuberkulo tuberkulosis sis akan akan mengakiba mengakibatkan tkan kematian kematian dalam lima tahun pertama pada lebih l ebih dari setengah kasus. Pada tahun 1992 WHO telah mencanangkan tuberkulosis sebagai Global Global Emergency Emergency . Lapo Lapora ran n WHO WHO tahu tahun n 2004 2004 meny menyat atak akan an bahw bahwa a terdap terdapat at 8,8 juta juta kasus kasus baru baru tuberk tuberkulo ulosis sis pada pada tahun tahun 2002, 2002, seper sepertiga tiga penduduk dunia telah terinfeksi kuman tuberkulosis dan menurut WHO jumlah terbesar kasus ini terjadi di Asia di Asia Tenggara yaitu 33% dari seluruh kasus di dunia. Indonesia berada dalam peringkat ketiga terburuk di dunia untuk jumlah penderita TB. Setiap tahun muncul 500 ribu kasus baru dan lebih dari 140 ribu lainnya meninggal. Tuberkulosis masih merupakan penyakit infeksi saluran napas yang tersering di Indonesia. Keterlambatan dalam menegakkan diagnosa dan ketidakpa ketidakpatuha tuhan n dalam dalam menjalani menjalani pengobat pengobatan an mempunyai mempunyai dampak dampak yang besar besar karena karena pasien pasien Tuberkulo Tuberkulosis sis akan akan menularka menularkan n penyakitn penyakitnya ya pada lingkungan,sehingga lingkungan,sehingga jumlah penderita semakin bertambah.
Pengobata Pengobatan n Tuberkulo Tuberkulosis sis berlangsu berlangsung ng cukup cukup lama yaitu setidaknya setidaknya 6 bulan pengobatan dan selanjutnya dievaluasi oleh dokter apakah perlu dilanjutkan atau berhenti, karena pengobatan yang cukup lama seringkali membua membuatt pasien pasien putus putus berob berobat at atau atau menjal menjalank ankan an pengo pengobat batan an secara secara tidak tidak teratu teratur, r, kedua kedua hal ini ini fatal fatal akiba akibatny tnya a yaitu yaitu pengo pengobat batan an tidak tidak berh berhas asil il dan dan kuma kuman n menj menjad adii keba keball yang yang dise disebu butt MDR MDR ( multi multi drugs drugs resistance ) kasus ini memerlukan biaya berlipat dan lebih sulit dalam pengobatannya sehingga diharapkan pasien disiplin dalam berobat setiap waktu demi pengentasan tuberkulosis di Indonesia Peny Penyak akit it TB ditu ditula lark rkan an dari dari oran orang g ke oran orang, g, teru teruta tama ma mela melalu luii saluran napas dengan menghisap atau menelan tetes-tetes ludah/dahak (droplet infection) infection) yang mengandung basil dan dibatukkan oleh penderita TB terbuka. Atau juga karena adanya kontak antara tetes ludah/dahak tersebut dengan luka di kulit. 2.2 2.2
Anat Anatom omii Pato Patofi fisi sio ologi logi
2.2.1 Anatomi Paru-paru
Gambar 1. Anatomi Paru-Paru
Paru-p Paru-paru aru merupa merupakan kan sebua sebuah h alat alat tubuh tubuh yang yang sebag sebagian ian besar besar terdiri terdiri dari gelembung-ge gelembung-gelembu lembung ng hawa ( alveoli ). Alveoli Alveoli ini terdiri dari sel-sel epitel dan dan endotel. Jika dibentangkan luas permukaannya lebih kurang 90 m2 dan pada lapisan inilah terjadi pertukaran udara, O2 masuk ke dalam darah dan CO2 dikeluarkan dari darah. darah. Jumlah alveoli kurang lebih 700.000.000 buah (paru-paru kiri dan kanan)
Paru-paru sendiri dibagi menjadi dua, yakni : 1. Paru-paru kanan, terdiri dari 3 lobus (belah paru) a. Lobus pulmo dekstra superior b. Lobus medial c. Lobus inferior 2. Paru-paru kiri, terdiri dari 2 lobus a. Lobus pulmo sinister superior b. Lobus inferior.
Tiap Tiap lobu lobus s ters tersus usun un oleh oleh lobu lobulus lus,, diant diantar ara a lobu lobulu lus s yang yang satu satu dengan yang lainnya dibatasi oleh jaringan ikat yang berisi pembuluhpembuluh pembuluh darah getah getah bening bening dan saraf-saraf, saraf-saraf, dalam dalam tiap-tiap tiap-tiap lobulus lobulus terdapat sebuah bronkiolus. Di dalam lobulus, bronkiolus ini bercabangcabang banyak sekali, cabang-cabang ini disebut duktus alveolus. Tiaptiap duktus alveolus berakhir pada alveolus yang diameternya antara 0,2 – 0,3mm. Paru-paru terletak pada rongga rongga dada, dan dibungkus dibungkus oeh selaput selaput yang bernama pleura. Pleura dibagi menjadi dua :
Pleura viseral (selaput dada pembungkus), yaitu selaput paru yang langsung membungkus paru-paru.
Pleura parietal, yaitu selaput paru yang melapisi bagian dalam dinding dada.
Antara kedua pleura ini terdapat rongga (kavum) yang disebut kavum kavum pleura pleura.. Pada Pada keada keadaan an normal normal kavum kavum pleura pleura ini vakum vakum/ha /hampa mpa udara udara sehingga paru-paru dapat berkembang kempis dan juga terdapat sedikit cairan (eksudat) yang berguna untuk meminyaki permukaannya (pleura), sehingga gesekan gesekan antara paru-paru dan dinding dada sewaktu bernafas bernafas dapat terhindari. 2.2.2 Patofisiologi Bakteri Mycobacterium tuberculosis pertama kali ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang jasanya bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan, penyakit TB pada paru-paru kadang disebut sebagai Koch Pulmonum (KP).
Gambar 2. Bakteri Mycobacterium tuberculosis M.tuberculosis berbentuk batang, berukuran panjang 5µ dan lebar 3µ, tidak membentuk spora, dan termasuk bakteri aerob. Mycobacteria dapa dapatt dibe diberi ri pewa pewarn rnaa aan n sepe seperti rti bakt bakter erii lain lainny nya, a, misal misalny nya a deng dengan an Pewarn Pewarnaa aan n Gram. Gram. Namun Namun,, sekali sekali diberi diberi warna warna oleh oleh pewarn pewarnaan aan gram, gram, maka warna tersebut tidak dapat dihilangkan dengan asam. Oleh karena itu, maka Mycobacterium tuberculosis disebut sebagai Basil Tahan Asam atau BTA. Pada dinding sel M.tuberculosis, M.tuberculosis, lemak berhubungan dengan arabinogalaktan dan peptidoglikan di bawahnya. Struktur ini menurunkan permeabilitas dinding sel, sehingga mengurangi efektivitas dari antibiotik. Lipoarabinomannan, suatu molekul lain dalam dinding sel M.tuberculosis, M.tuberculosis, berper berperan an dalam dalam intera interaksi ksi antara antara inang inang dan dan patoge patogen n menjad menjadika ikan n M. tuberculosis dapat bertahan hidup di dalam makrofag.
Saat Mycobacterium tuberculosis berhasil menginfeksi paru-paru, maka dengan segera akan tumbuh koloni bakteri yang berbentuk globular (bulat). (bulat). Biasanya Biasanya melalui melalui serangka serangkaian ian reaksi reaksi imunologi s bakteri TB ini akan berusaha dihambat melalui pembentukan dinding di sekeliling bakteri itu oleh oleh sel-se sel-sell paru. paru. Mekan Mekanism isme e pemben pembentuk tukan an dindin dinding g itu membua membuatt jaringan di sekitarnya menjadi jaringan j aringan parut dan bakteri TB akan menjadi dormant (istirahat). dormant (istirahat). Bentuk-bentuk dormant inilah dormant inilah yang sebenarnya terlihat sebagai tuberkel pada pemeriksaan foto rontgen. Pada sebagian orang dengan sistem imun yang baik, bentuk ini akan tetap dormant sepanjang hidupnya. Sedangkan pada orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang kurang, bakteri ini akan mengalami perkembangbiakan sehingga tuberkel bertambah banyak. Tuberkel yang banyak ini membentuk sebuah ruang di dalam paru-paru. Ruang inilah yang nantinya menjadi sumber produksi sputum (dahak). Seseorang yang telah telah mempro memproduk duksi si sputum dapa dapatt dipe diperk rkira iraka kan n seda sedang ng meng mengal alam amii pertumbuhan tuberkel berlebih dan positip terinfeksi TB. Infeksi di dalam paru ini dapat menyebar melalui pembuluh darah atau tau kele kelenj nja ar geta getah h benin ning. Ole Oleh seba sebab b itul itula ah infe infek ksi TB dapa dapatt menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru.
2.2.3 Tuberkulosis Paru Tuber uberk kulo ulosis
paru paru
adala dalah h
peny penya akit kit
akiba kibatt
infe infeks ksii
kuma uman
mycobacterium tuberculosis sistemis sistemis sehingga sehingga dapat dapat mengenai mengenai hampir hampir semua semua organ organ tubuh, tubuh, dengan dengan lokas lokasii terban terbanyak yak di paru paru yang yang biasa biasanya nya merupakan merupakan infeksi primer. primer. Tuberkulo Tuberkulosis sis merupakan merupakan bakteri kronik kronik dan ditandai oleh pembentukan granuloma pada jaringan yang terinfeksi. Gejala Tuberkulosis Paru : 1. Demam mam Demam lama dan berulang tanpa sebab yang jelas ( bukan tifoid, malaria atau lainnya ) dan terkadang disertai dengan badan yang berk berker erin inga gatt di mala malam m hari hari.. Umum Umumny nya a dimu dimula laii deng dengan an dema demam m subfebris subfebris seperti seperti influenza, influenza, terkadang terkadang panas panas mencapai mencapai 40-410C.
Keadaan ini sangat dipengaruhi oleh daya tahan tubuh penderita dan berat ringannya infeksi kuman tuberkulosis yang masuk. 2.
Batuk
Batuk lama lebih dari 30 hari yang disertai ataupun tidak dengan dahak, bahkan bisa disertai juga dengan darah. Batuk darah terjadi karen rena
adany danya a
irit irita asi
pada bro bronkus nkus,,
pad pada
kea keadaa daan
lan lanjut jut
diseba disebabka bkan n karen karena a terda terdapat pat pembul pembuluh uh darah darah yang yang pecah pecah dan merupaka merupakan n tanda tanda adanya adanya ekskavasi ekskavasi dan ulserasi ulserasi dari pembuluh pembuluh dara darah h pada pada dind dindin ing g kavi kavita tas. s. Kema Kemati tian an dapa dapatt terj terjad adii kare karena na penyumbatan bekuan darah pada saluran nafas. 3.
Sesak Nafas
Sesak nafas ditemukan pada penyakit yang sudah lanjut, dimana lnfiltrasinya sudah setengah bagian paru 4.
Nyeri Dada
Terja rjadi
bila ila
infi infilt ltra rasi si
rad radang
samp sampa ai
ke
pleur leura a
seh sehing ingga
menimbulkan pleuritis 5.
Berat Badan Turun
Dikare Dikarenak nakan an nafsu nafsu makan makan yang yang turun turun drasti drastis s sehing sehingga ga sanga sangatt mempengaruhi laju pertambahan berat badan. 6.
Malaise ( Badan Lemah )
Penyakit Penyakit tuberkulo tuberkulosis sis paru adalah adalah penyakit penyakit radang radang yang bersifat menahun, nyeri pada otot dan keringat dimalam hari. Gejala-gejala tersebut makin lama makin berat dan terjadi hilang timbul secara tidak teratur dan berakibat menurunnya kondisi kebugaran tubuh.
2.3 Obat Obat Anti Anti Tuber Tuberku kulos losis is ( OAT OAT ) dan dan Pengob Pengobata atan n OAT OAT Mekanisme kerja OAT pada umumnya terbagi atas : 1. Aktivitas Aktivitas bakter bakterisidal isidal,, untuk bakteri bakteri yang yang membelah membelah cepat cepat 2. Aktivitas sterilisasi, terhadap the pesisters (bakteri
semidormant)
3. Aktivitas Aktivitas bakterios bakteriostatis, tatis, obat-oba obat-obatan tan yang yang mempunyai mempunyai aktivita aktivitas s bakteriostatis terhadap bakteri tahan asam. Dalam Dalam pengo pengobat batan an OAT dikelo dikelompo mpokka kkan n dalam dalam 2 jenis jenis yaitu yaitu obat-ob obat-obat at primer dan obat-obat sekunder. 1. Obat Primer
Obat-obat ini paling efektif dan paling rendah toksisitasnya, tetapi menimbulkan resistensi dengan cepat bila digunakan sebagai obat tunggal. Maka terapi selalu dilakukan dengan kombinasi dari 3-4 obat, karena bakteri yang sekaligus kebal terhadap dua atau lebih jenis obat sangatlah jarang terjadi. Paling sering banyak digunakan adalah kombinasi INH, Rifampisin dan Pirazinamida. Contoh :
INH (Isoniazid)
Rifampisin
Pirazinamida
Streptomisin
Etambutol.
2. Obat Sekunder
Obat Obat ini memilik memilikii kegiata kegiatan n yang yang lebih lebih lemah lemah dan bersif bersifat at lebih lebih toksik toksik,, karena karena itu hanya hanya digun digunaka akan n bila bila terda terdapat pat resist resisten ensi si atau atau intole intoleran ransi si terha terhadap dap obat obat primer primer,, atau atau juga juga terdap terdapat at infeks infeksii MAI pada pasien HIV.
Contoh :
Kanamisin Asam Aminosalisilat
Etionamid
Sikloserin
2.3.1 Jenis Obat Obat primer INH ( ISONIAZID )
•
Mekanisme Mekanisme kerja. kerja. Kerja Kerja obat obat ini adalah adalah dengan dengan mengha menghamba mbatt enzim enzim esensi esensial al yang yang pentin penting g untuk untuk sintes sintesis is asam asam mikola mikolatt dan dindin dinding g sel mikoba mikobakte kteri. ri. INH dapat dapat mengha menghamba mbatt hampir hampir semua semua basil tuberkel, dan bersifat bakterisida terutama untuk basil tuberkel yang tumb tumbu uh aktif ktif..
INH INH dapa dapatt
bek bekerja rja
baik baik intr intra a maup maupun un
ekst ekstra rase selul luler er.. Aktiv Aktivita itas s INH INH meng mengha hamb mbat at aksi aksi enoy enoyll – prot protei ein n pembawa pembawa asil dalam bentuk (InhA). InhA merupakan merupakan komponen komponen enzim penting dari sintesis asam lemak kompleks II (FAS-II). FAS-II yang terlibat dalam sintesis rantai panjang asam mycolic. Asam mycolic merupakan komponen struktural penting dari dinding sel mikobakteri dan melekat ke lapisan arabinogalactan. Dosis harian yang dianjurkan adalah 5 mg\kg BB, sedangkan untuk pengobatan intermiten 3 kali seminggu dengan dosis 10 mg\kg BB.
Farmakokinetik. Farmakokinetik. Absorpsi secara oral. Pada distribusi, obat masu masuk k ke dala dalam m jari jaring ngan an tubu tubuh h dan dan cair cairan an term termas asuk uk CSF CSF (Cerebrospinal Fluid ) juga melintasi plasenta dan muncul dalam ASI, ikatan protein 10% sampai 15%. Metabolisme oleh hati terh terhad adap ap ison isonia iasi sid d aset asetil il deng dengan an tingk tingkat at keru kerusa saka kan n gene genetik tik ditentukan oleh fenotipe asetilasi, mengalami hidrolisis lebih lanjut untuk asam asetil isonikotinik dan hidrazin. Waktu paruh: bisa diperp diperpanj anjan ang g pada pada pasien pasien dengan dengan ganggu gangguan an fungs fungsii hati hati atau atau gangguan ginjal parah. Asetilator cepat: 30-100 menit. Asetilator lambat: 2-5 jam. Waktu puncak konsentrasi serum, secara oral dalam 1-2 jam. Eliminasi 75% sampai 95% diekskresikan dalam urin sebagai obat, metabolit jumlah kecil diekskresi dalam tinja dan saliva. Dialisis 50% sampai 100%. Efek samping. samping. Insiden dan berat ringannya efek non terapi INH berkaitan dengan dosis dan lamanya pemberian. Reaksi alergi obat obat ini dapat dapat berupa berupa demam, demam, kulit kulit kemer kemeraha ahan, n, dan hepati hepatitis tis.. Efek toksik ini meliputi neuritis perifer, insomnia, lesu, kedut otot, rete retens nsii urin urin,, dan dan bahk bahkan an konv konvul ulsi si,, sert serta a epis episod ode e psik psikos osis is.. Kebanyakan efek ini dapat diatasi dengan pemberian piridoksin yang besarnya sesuai dengan jumlah INH yang diberikan.
Indikasi. Indikasi. Obat Obat ini diindi diindikas kasika ikan n untuk untuk terapi terapi semua semua bentu bentuk k tube tuberk rkul ulos osis is aktif aktif,, dise diseba babk bkan an kuma kuman n yang yang peka peka dan dan untu untuk k profila profilaksi ksis s orang orang beres beresiko iko tinggi tinggi mendap mendapatk atkan an infeks infeksi. i. Dapat Dapat digunakan tunggal atau bersama-sama dengan anti tuberkulosis lain. Kontraindikasi. Kontraindikasi. riwaya riwayatt hipers hipersen ensit sitifit ifitas as atau atau reaksi reaksi advers adversus, us, terma termasu suk k dema demam, m, artr artriti itis, s, cede cedera ra hati hati,, keru kerusa saka kan n hati hati akut akut,, kehamilan.
•
RIFAMPISIN Mekanisme kerja. kerja. Obat ini menghambat sintesis DNA bakteri deng dengan an meng mengik ikat at β-s β-sub ubun unit it
dari dari DNA DNA depe depend nden entt –RNA –RNA
polimerase sehingga sehingga menghamba menghambatt peningkata peningkatan n enzim tersebut tersebut ke DNA dan menghamb menghambat at transkripsi transkripsi messenger messenger RNA (mRNA). Transkrip RNA adalah persyaratan penting untuk sintesis protein. In vitr vitro o dan in vivo ivo, obat obat ini ini bers bersif ifat at bakt bakter eris isid id terh terhad adap ap mikobakterium tuberkulosis, M. bovis, dan M. kansasii baik intra maupun ekstraseluler. Konsentrasi bakterisid berkisar 3-12 μg/ml/ obat ini dapat meningkatkan aktivitas streptomisin dan INH, tetapi tidak untuk etambutol, etambutol, dapat membubuh membubuh kuman yang persisten persisten (dortmant) yang tidak dapat dibunuh oleh INH. Dosis 10 mg\kg BB diberikan sama untuk pengobatan harian maupun intermiten 3 kali seminggu.
Farmakokinetik. Farmakokinetik. Abso Absorp rpsi si seca secara ra oral oral dise disera rap p deng dengan an baik baik.. Distribusi, Distribusi, sangat sangat lipofilik lipofilik melintasi melintasi penghalang penghalang darah-otak darah-otak dan didistribusikan secara luas ke dalam jaringan tubuh dan cairan seperti hati, paru-paru, kandung empedu, empedu, air mata, dan air
susu usu
ibu ibu,
men mendis distrib tribus usik ika an
ke CSF CSF
keti ketika ka men meninge inges s
meradang. meradang. Ikatan Ikatan protein protein 80%. Metabolis Metabolisme, me, mengalami mengalami daur ulang enterohepatik di metabolisme dalam hati menjadi diasetil (akt (aktif if). ). Wakt Waktu u paru paruh h 3-4 3-4 jam, jam, wakt waktu u yang yang berk berkep epan anja jang ngan an mengakibatkan kerusakan hati. Waktu puncak konsentrasi serum secara secara oral oral dalam dalam 2-4 jam. jam. Elimin Eliminasi asi teruta terutama ma di feses feses (60% (60% samp sampai ai 65%) 65%) dan dan urin urin (~30 (~30%) %).. Dial Dialis isis is,, rifa rifamp mpis isin in plas plasma ma konsentra konsentrasi si tidak signifikan signifikan dipengaru dipengaruhi hi oleh hemodialis hemodialisis is atau dialisis peritoneal. Efek Efek sampin samping g. Kura Kurang ng dari dari 4% pend pender erit ita a meng mengal alam amii efek efek sampin samping, g, seper seperti ti demam, demam, kulit kulit kemer kemeraha ahan, n, mual mual dan dan muntah muntah,, ikte ikteru rus, s, tromb trombos osit itop open enia ia,, dan dan nefr nefrit itis is.. Gang Ganggu guan an hati hati yang yang terberat terutama terjadi bila rifampisin diberikan secara tunggal atau dikombinasikan dengan INH. Gangguan saluran cerna juga sering terjadi, tidak enak di ulu hati, mual dan muntah, kolik, serta diare yang kadang-kadang memerlukan penghentian obat. Indikasi. Indikasi.
Diin Diindi dika kasi sika kan n
untu untuk k
obat obat anti anti tube tuberk rkul ulos osis is yang yang
dikombinasikan dengan anti tuberkulosis lain untuk terapi awal maupun ulang. Kontraindikasi. Kontraindikasi. Sind Sindro rom m syok syok,, anem anemia ia hemo hemoli liti tik k akut akut,, dan dan gangguan hati. penderita gangguan ginjal.
•
PIRAZINAMIDA Mekanisme ekanisme kerja. kerja. Meru Merupa paka kan n propro-dr drug ug dan dan diub diubah ah menj menjad adii
bent bentuk uk
aktif tif
(asa (asam m
pyra pyraz zino inoic) ic)
oleh leh
enzim zim
pero perok ksida sidase se
nicotinamid nicotinamidase ase dikenal dikenal sebagai sebagai pyrazinamid pyrazinamidase ase (PncA). (PncA). Asam
Pyrazinoic Pyrazinoic mengham menghambat bat aksi sinteta sintetase se asam lemak lemak I (FAS I). FAS I adalah terlibat dalam sintesis asam mycolic rantai pendek meru merupa paka kan n
komp kompon onen en stru strukt ktur ural al pent pentin ing g
dari dari
dind dindin ing g
sel sel
mikobakte mikobakteri ri dan melekat ke lapisan lapisan arabinoga arabinogalacta lactan. n. Obat ini bers bersif ifat at
bakt bakter eris isid idal al,,
teru teruta tama ma dala dalam m
kead keadaa aan n
asam asam dan dan
mempun mempunyai yai aktiv aktivita itas s sterili sterilisa sasi si intras intraselu eluler ler.. Dosis Dosis haria harian n yang yang dianjurkan 25 mg\kg BB, sedangkan untuk pengobatan intermiten 3 kali seminggu diberikan dengan dosis 35 mg\kg BB.
Farmakokinetik. Farmakokinetik. Abso Absorps rpsii seca secara ra oral oral dise disera rap p deng dengan an baik baik.. didistribusikan secara luas ke dalam jaringan tubuh dan cairan termasuk paru-paru, hati, CSF. Ikatan protein 50%. Metabolisme dalam hati. Waktu paruh 9-10 jam, waktu yang berkepanjangan menyebab menyebabkan kan fungsi fungsi ginjal atau hati berkurang berkurang.. Waktu puncak puncak kons konsen entra trasi si seru serum m dala dalam m 2 jam. jam. Elim Elimin inas asii dala dalam m urin urin (4% (4% sebagai obat tidak berubah). Efek samping samping.. Obat Obat ini bersif bersifat at hepat hepatoto otoksi ksik k yang yang berka berkaita itan n denga dengan n dosis dosis pember pemberian ian dan dapat dapat menjad menjadii serius serius.. Obat Obat ini sangat sangat efektif efektif terhadap terhadap tuberkulo tuberkulosis sis bila digabungk digabungkan an dengan dengan INH, INH, teta tetapi pi dila dilapo pork rkan an lebi lebih h kura kurang ng 14% 14% pend pender erit ita a akan akan
mengal mengalami ami ganggu gangguan an hati hati yang yang berat berat,, serta serta kemati kematian an dapat dapat terjad terjadii karen karena a timbul timbulnya nya nekros nekrosis. is. Karena Karena efek efek hepato hepatotok toksik sik,, pemeriksaan uji hati perlu dilakukan sebelum pemberian obat ini. Penggunaan
pira irazina inamid
secara
rutin
menyebabkan kan
hiperuresemia, biasanya asimtomatik. Jika gejala penyakit gout timb timbul ul,,
dan dan
peng pengob obat atan an
deng dengan an
pira pirazi zina nami mid d
dibu dibutu tuhk hkan an,,
penderita sebaiknya juga mendapat alopurinol/probenesid. Indikasi. Indikasi. Digunakan untuk terapi tuberkulosis dalam kombinasi dengan anti tuberkulosis lain. Kontraindikasi. Kontraindikasi. Kontraindik Kontraindikasi asi terhadap terhadap gangguan gangguan fungsi hati parah, porfiria, Hipersensitivitas.
•
STREPTOMISIN Mekanisme kerja. kerja. Obat ini bekerja dengan menghambat sintesis protei protein n pada pada ribos ribosom om mikrob mikrobak akter terium ium dan bersif bersifat at bakter bakterisid isid,, terutama terhadap basil tuberkel ekstraseluler, dosis harian yang dianjurkan 15 mg\kg BB, sedangkan pengobatan pengobatan untuk intermiten 3 kali seminggu digunakan dosis yang sama. Penderita berumur sampai 60 tahun dosisnya 0,75 gr\hari, sedangkan untuk umur sampai 60 tahun lebih dosisnya 0,50 gr\hari.
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Farmakokinetik. Farmakokinetik. Pendistribusian ke dalam jaringan tubuh dan caira cairan n kecua kecualili otak, otak, jumlah jumlah kecil kecil masuk masuk kedala kedalam m CSF hanya hanya dengan dengan meninges meninges meradang meradang,, melintasi melintasi plasenta plasenta dan sejumlah sejumlah kecil muncul di ASI. Ikatan protein 34%. Waktu paruh bagi bayi baru lahir 4-10 jam, dewasa 2- 4,7 jam bila bila berke berkepan panjan jangan gan menye menyebab babka kan n kerusa kerusakan kan ginjal ginjal.. Waktu Waktu puncak konsentrasi serum, secara im dalam 1-2 jam. Eliminasi 30% sampai 90% dari dosis diekskresikan sebagai obat tidak beruba berubah h dalam dalam urin, urin, dengan dengan jumlah jumlah kecil kecil (1%) (1%) dieksk diekskres resika ikan n dalam empedu, saliva, keringat, dan air mata. Efek samping. samping. Sakit kepala atau lesu biasanya terjadi setelah pen penyun yuntik tikan
dan dan
umu umumny mnya
bers bersif ifa at
seme sement nta ara. ra.
Rea Reaksi
hipersensitivitas sering terjadi pada minggu pertama pengobatan dan biasanya lebih ringan dibandingkan INH. Obat ini bersifat otot totoksik
men menimbu mbulkan
gangguan
pendengaran ran
dan
keseimbangan dengan gejala vertigo, mual, dan muntah. Selain itu, obat ini juga bersifat nefrotoksik. Sebaga gaii kombi kombina nasi si pada pada peng pengob obat atan an TB bers bersam ama a Indikasi. Indikasi. Seba isoniazid, rifampisin, dan pirazinamid, atau untuk penderita yang dikontraindikasi dengan 2 atau lebih obat kombinasi tersebut. Kontraindikasi. Kontraindikasi. Hipers Hipersens ensitiv itivita itas s terhad terhadap ap strept streptomi omisin sin sulfat sulfat atau aminoglikosida lain. •
ETAMBUTOL Mekanisme kerja. kerja. Obat ini menghambat sintesis metabolisme sel sel sehin sehingga gga menyeb menyebab abkan kan kemati kematian an sel. sel. EMB EMB mengha menghamba mbatt aksi arabinosyl (EmbB). EmbB adalah enzim membran terkait yang terlibat terlibat dalam dalam sintesis sintesis arabinoga arabinogalakta laktan. n. Arabinogala Arabinogalactan ctan merupa merupakan kan kompo komponen nen strukt struktura urall
pentin penting g
dari dari
dindin dinding g sel sel
mikobakte mikobakteri. ri. Hampir Hampir sama strain strain M. tuberculosis, tuberculosis, M. bovis, bovis, dan kebanyakan M. kansa kansasii sii rent rentan an terh terhad adap ap obat obat ini. ini. Obat Obat ini ini bersif rsifa at
bakteriosta statik
dan
bekerja
baik
int intra
mau maupun
ekst ekstra rase selu lule ler. r. . Dosi Dosis s haria harian n yang yang dian dianju jurk rkan an 15 mg\k mg\kg g Bb
sedangkan untuk pengobatan untuk intermiten 3 kali seminggu digunakan dosis 30 mg\kg BB.
Farmakokinetik. Farmakokinetik. Abso Absorp rpsi si 80%. 80%. Pend Pendis istr trib ibus usia ian n ke selu seluru ruh h tubuh dengan konsentrasi tinggi di ginjal, paru-paru, saliva, dan sel sel dara darah h mera merah; h; kons konsen entra trasi si dala dalam m CSF CSF rend rendah ah;; melin melinta tasi si plas plasen enta ta;; diek dieksk skre resi sika kan n ke dala dalam m ASI. ASI. Ikat Ikatan an prot protei ein: n: 20% 20% sampai 30%. Metabolisme 20% oleh hati untuk metabolit aktif. Wakt Waktu u paru paruh h 2,52,5-3, 3,6 6 jam jam (hin (hingg gga a 7 jam jam atau atau lebi lebih h deng dengan an gangguan ginjal). Waktu puncak konsentrasi serum dalam waktu 2-4 jam. Eliminasi 50%dalam urin dan 20% diekskresi dalam tinja sebagai obat yang tidak berubah. Dialisis 5% sampai 20%. Efek samping. samping. Etambutol jarang menimbulkan efek samping bila diberi diberika kan n dengan dengan dosis dosis harian harian biasa biasa dan efek efek toksik toksik minima minimal. l. Efek nonterapi yang berat dan berkaitan dengan dosis, yaitu efek toksik di okular. Gangguan di mata biasanya bersifat bilateral, yaitu berupa neuritis optik dengan gejala penurunan ketajaman penglihatan, hilangnya kemampuan membedakan warna merah dengan hijau, lapangan pandangan mata menyempit, dan dapat terjadi skotoma perifer ataupun sentral. Gangguan ini biasanya bersifat reversibel. Karena itu, sebelum etambutol diberikan, uji ketajaman penglihatan dan uji buta warna sebaiknya dilakukan. Indikasi. Indikasi.
Etam Etambu buto toll
digu diguna naka kan n
seba sebaga gaii
tera terapi pi
komb kombin inas asii
tuberkulosis dengan obat lain, sesuai regimen pengobatan jika
diduga diduga ada ada resist resistens ensi. i. Jika Jika resiko resiko resist resistens ensii rendah rendah,, obat obat ini dapat dapat ditinggalka ditinggalkan. n. Obat ini tidak dianjurkan dianjurkan untuk anak-anak anak-anak usia kurang 6 tahun, neuritis optik, gangguan visual. Kontraindikasi. Kontraindikasi. Hipers Hipersens ensitiv itivita itas s terhad terhadap ap etambu etambutol tol sepert sepertii neuritis optik.
Obat Sekunder KANAMISIN •
Terma Termasu suk k golo golong ngan an amin aminog oglik likos osid ida a dan dan bers bersif ifat at bakt bakter erio iosi sid d dengan menghambat sintesis protein mikroba. Efeknya terhadap M. tuberculos tuberculosis is hanyalah hanyalah bersifat bersifat supresif. supresif. Pada pemberian pemberian IM obat ini diserap dengan cepat dan sempurna, kanamisin sukar mas masuk
ked kedalam lam
CBF. CBF.
Metabo taboli lis smeny menya a
dapa dapatt
dia diabaika ikan,
ekskresinya melalui ginjal kira-kira 90% dan dalam bentuk utuh. Masa paruh obat ini sekitar 2 Jam.
•
ASAM AMINOSALISILAT Karena Karena
kurang kurang dapat dapat diterima pende penderita, rita, asam asam aminosalis aminosalisilat ilat
sekarang sudah jarang digunakan. Obat ini bersifat bakteriostatik yang yang beke bekerja rja seba sebaga gaii inhi inhibi bito torr komp kompet etiti itiff terh terhad adap ap asam asam paminobenzoat (PABA) dalam biosintesis folat. •
ETIONAMID Analog struktural isoniazid ini diperkirakan bekerja dengan mekanisme yang lain. Etionamid efektif pada pemberian per oral dan distribusikan secara luas keseluruh tubuh , termasuk cairan sere serebr bros ospi pina nalis lis.. meng mengha hamb mbat at eksk ekskre resi siny nya a
Meta Metabo bolis lisme meny nya a
aset asetil ilas asii yang yang
ison isonia iazi zid. d.
utam utama. a.
Efek Efek
heba hebat. t. Air Air
Etio Etiona namid mid
kemi kemih h
deng dengan an
adal adalah ah temp tempat at
samp sampin ing g yang yang
membat membatas asii
peng penggu guna naan anny nya a
meli melipu puti ti
irit iritas asii
lamb lambun ung, g,
hepa hepato toto toks ksis isita itas, s,
neuropati perifer dan neuritis optikus. •
SIKLOSERIN Obat bat
tub tuberko rkolost losta atik tik
yang
efek fektif tif
per per
oral ral
ini ini
tamp tampa aknya knya
mengantagonis langkah-langkah sintesis dinding sel bakteri yang melibatka melibatkan n D-alanine. D-alanine. Distribusi Distribusi seluruh seluruh tubuh termasuk cairan cairan serebrospinalis baik. Sikloserin mengalami metabolisme, dan obat indu induk k sert serta a meta metabo bolit litny nya a diek dieksk skre resi sika kan n mela melalu luii urin urine. e. Pada Pada insu insufie fiens nsii ginj ginjal al akan akan terja terjadi di akum akumul ulas asii obat obat.. Efek Efek sampin samping g melibatkan gangguan saraf pusat , dapat mencetuskan aktivitas kejangepilepsi. Neuropati perifer juga merupakan suatu masalah dengan sikloserin.
2.3.2
Pengobatan OAT Sebelum ditemukan kombinasi obat-obat yang dapat memusnahkan penyebab penyakit, bentuk pengobatan terbatas pada terapi simptomatis seperti seperti mengurang mengurangii batuk dan menghilangk menghilangkan an demam, demam, istirahat istirahat total di sanatorium dan diet makanan bergizi yang kaya lemak dan vitamin A. Obat TB yang pertama kali ditemukan adalah streptomisin, disusul kemu kemudi dian an deng dengan an PAS PAS dan dan INH. INH. Samp Sampai ai tahu tahun n 1970 1970-a -an n komb kombin inas asii standar untuk pengobatan TB menggunakan ketiga obat di atas. Sesudah tahun tahun 1970 kombinasi kombinasi standar standar untuk untuk TB menjadi menjadi INH, ethambuto ethambutoll dan rifampisin. Denga Dengan n pengob pengobata atan n modern modern,, setel setelah ah 4 sampa sampaii 6 mingg minggu u pasien pasien bebas bermasyarakat seperti biasa karena tidak lagi menularkan kuman TB. Basil Basil TB terken terkenal al sanga sangatt ulet ulet dan sulit ditemb ditembus us zat zat kimia kimia (obat) (obat) karen karena a dindin dinding g sel bakter bakterii menga mengandu ndung ng banya banyak k lemak lemak dan dan lilin lilin (wax), (wax), sehingga pengobatan TB memerlukan periode waktu yang cukup lama .
Tujuan pengobatan kombinasi : •
Mencegah resistensi
•
Praktis karena dapat diberikan sebagai dosis tunggal.
•
Mengurangi efek samping.
Pengobatan tuberkulosis terbagi menjadi dua fase yaitu : 1. Fase intensif (2-3 bulan) Tuju Tujuan an taha tahapa pan n awal awal adal adalah ah memb membun unuh uh kuma kuman n yang yang akti aktif f membelah membelah sebanyak-b sebanyak-banya anyaknya knya dan secepat-ce secepat-cepatn patnya ya dengan dengan obat obat yang bersifat bakterisidal. Selama fase intensif yang biasanya terdiri dari 4 obat, terjadi pengurangan jumlah kuman disertai perbaikan klinis. Pasi Pasien en yang yang infe infeks ksii menj menjad adii noni noninf nfek eksi si dala dalam m wakt waktu u 2 ming minggu gu.. Seba Sebagi gian an besa besarr pasi pasien en deng dengan an sput sputum um BTA BTA posi positi tiff akan akan menj menjad adii nega negati tiff dala dalam m wakt waktu u 2 bula bulan. n. Menu Menuru rutt The Joint Joint Tuberc Tuberculo ulosis sis Committee of the British Thoracic Society, fase awal diberikan selama 2 bulan yaitu INH 5 mg/kgBB, Rifampisin 10 mg/kgBB, Pirazinamid 35 mg/kgBB dan Etambutol 15 mg/kgBB. Reji Rejime men n
peng pengo obatan tan
TB
mom mompuny punya ai
kode
stand tanda ar
yan yanq
menunjukkan tahap dan lama pengobatan. Jenis OAT cara pemberian (harian atau selang) dan kombinasi OAT dengan dosis tetap contoh : 2HR2 2HR2E/ E/4H 4H3R 3R3 3 atau atau 2HRZ 2HRZES ES/5 /5HR HRE E Kode Kode huru huruff terse tersebu butt adal adalah ah akronim dari nama obat yang dipakai, yakni: H = Isoniazid R = Rifampisin Z = Pirazinamid E = Etambutol S = Streptomisin
Sedang Sedangkan kan angka angka yang yang ada dalam dalam kode kode menun menunjuk jukkan kan waktu waktu atau atau frekwensi. Angka 2 didepan seperti pada 2HRZE , artinya digunakan
selama 2 bulan, tiap hari satu kombinasi tersebut, sedangkan untuk angka dibelakang huruf, seperti pada "4H3R3" artinya dipakai 3 kali seming seminggu gu ( selam selama a 4 bulan) bulan).. Sebaga Sebagaii contoh contoh,, untuk untuk TB kateg kategori ori I dipakai 2HRZE/ 4H3R3, artinya : Tahap awal/intensif adalah 2HRZE : Lama Lama pengob pengobata atan n 2 bulan. bulan. masing masing masing masing OAT (HRZE (HRZE)) diberi diberika kan n setiap hari Tahap lanjutan adalah 4H3R3 : Lama pengobatan 4 bulan. masing masing OAT (HR) diberikan 3 kali seminggu. 2. Fase lanjutan (4-7 bulan). bulan). Selama fase lanjutan diperlukan lebih sedikit obat, tapi dalam waktu yang lebih panjang. Penggunaan 4 obat selama fase awal dan 2 obat selama selama fase fase lanjut lanjutan an akan akan mengur mengurang angii resiko resiko terjad terjadiny inya a resist resistens ensii selektif. selektif. Menurut Menurut The Joint Joint Tuberc Tuberculo ulosis sis Commit Committee tee of the British British Thoracic Thoracic Society Society fase fase lanj lanjut utan an sela selama ma 4 bula bulan n deng dengan an INH INH dan dan Rifampisin untuk tuberkulosis paru dan ekstra paru. Etambutol dapat diberikan pada pasien dengan resistensi terhadap INH. Pada pasien yang pernah diobati ada resiko terjadinya resistensi. Paduan pengobatan ulang terdiri dari 5 obat untuk fase awal dan 3 obat untuk fase lanjutan. Selama fase awal sekurang-kurangnya 2 di antara obat yang diberikan haruslah yang masih efektif. 2.3.3
Perbedaan Infeksi TB Pasif dan Aktif
Infeksi TB ( TB Pasif ) 1.Tidak ada gejala-gejala
Infeksi TB ( TB Aktif ) 1.Terdapat gejala-gejala seperti: - Batuk lebih dari 2 minggu - Nyeri dada - Batuk darah - Dahak bercampur darah - Badan lemah - Nafsu makan menurun - Berat badan turun - Berkeringat pada malam hari - Demam
2.Tidak menular ke orang lain
2. Menularkan ke orang lain
3.Hasil tes kulit positif
3. Hasil tes kulit positif
4.Hasil foto XRay dada dan tes dahak normal
4. Hasil foto XRay dada dada dan tes dahak dahak abnormal
2.3.4 Spesialite OAT
GENERIK dan LATIN
DAGANG
PABRIK
Isoniazid (Isoniazidum)
INH Ciba
Novartis Indonesia
Isonex
Dumex
Rifabiotic
Bernofarm
Rifamtibi
Sanbe
Pyrazinamid (Pyrazinamidum)
Pezeta
Novartis Indonesia
Ethambutol
Cetabutol
Soho
Kalbutol
Kalbe farma
Etibi
Rocella
Pehadoxin
Phapros
Inoxin
Dexa Medica
Intam 6
Rhone P
Rifampisin (Rifampicinum)
Isoniazida+Vit B6
INH+Vit B6+Ethambutol
Meditam
Medikon
Mycotambin-INH Forte
UAP
Rimetazid
Biochemie
Ramicin-Iso
Westmont
Rifampicin+INH
BAB III KESIMPULAN
Tuberkulosis ( TB ) merupakan penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium Mycobacterium tuberculosis. tuberculosis. Bakteri ini paling sering menyerang paru-
paru kemudian organ tubuh lain mulai dari kulit, tulang, organ-organ dalam seperti seperti ginjal, ginjal, usus, usus, otak, otak, dan lainnya. Ketika seorang pasien TB paru batuk, bersin, atau berbicara, maka secara tak sengaja keluarlah droplet bakter bakterii dan dan jatuh jatuh ke tanah, tanah, lantai lantai,, atau atau tempat tempat lainny lainnya. a. Akibat Akibat terken terkena a sinar matahari atau suhu udara yang panas, droplet bakteri tadi menguap. Menguapn Menguapnya ya droplet droplet ke udara dibantu dengan pergeraka pergerakan n angin akan membuat bakteri tuberkulosis yang terkandung dalam droplet terbang ke udara. udara. Apabila Apabila bakter bakterii ini terhir terhirup up oleh oleh orang orang sehat sehat,, maka maka orang orang itu berp berpot oten ensi si terke terkena na infe infeks ksii kombi kombina nasi si
obat obat-o -oba bata tan n
bakt bakter erii
tube tuberk rkul ulos osis is..
Peng Pengob obat atan an tera terapi pi
Ison Isonia iazi zida da-Ri -Rifa famp mpis isin in-P -Pira irazi zina nami mida da
saat saat
ini ini
diyakini sebagai OAT pilihan pertama yang efektif dalam penyembuhan pasien TB
DAFTAR PUSTAKA 1.
Depar Departem temen en Keseha Kesehatan tan Republ Republik ik Indon Indonesi esia. a. 2002. 2002. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberculosis, Tuberculosis, cetakan ke-7. Jakarta 2.
Lucy Lucya a
Nitr Nitri. i.
terh terha adap dap
201 2010. Aktivitas
Myc Mycobac bacteri teriu um
antibiotik
Isoniazida
Tuber ubercu culo los sis. is.
URL
:
http://thitiechenree.blogspot.com/2010/10/makalahseminar-mata-kuliah.html. 3.
Syarif, Amir dkk. 1987. Farmakologi dan Terapi Edisi 3. 3. Bagian Farmakologi, fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 4.
Tuberkulosis
-
Pedoman
Diagnosis
dan
Penatalak Penatalaksana sanaan an di Indonesi Indonesia, a, Perhimpun Perhimpunan an Dokter Dokter Paru Indonesia 2006. ISBN 979-96614-7-1