Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kegagalan Pemberian ASI Eksklusif Pemberian Pemberian ASI esklusif selama enam bulan pada kenyataannya tidak sesederha sesederhana na yang dibayangk dibayangkan. an. Berbagai Berbagai kendala kendala dapat dapat timbul timbul dalam upaya memberikan ASI esklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kegagalan pemberian ASI eksklusif, bisa dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. 1. Faktor Internal, Internal, yaitu faktor-faktor faktor-faktor yang terdapat di dalam diri individu itu sendiri, meliputi 1. Faktor aktor Pend Pendidi idika kan n !akin tinggi pendidika pendidikan n seseorang, seseorang, maka makin makin mudah mudah untuk menerima informasi sehingga semakin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat sikap terhadap nilai-nilai yang baru diperkenalkan, termasuk mengenai ASI "kslusif. #. Faktor Pengetahuan Penge engettahu ahuan yang ang rend endah ten tentang tang manf anfaat aat dan dan tu$u tu$uan an pemberian ASI "ksklusif bisa men$adi penyebab gagalnya pemberian ASII "ksk AS "ksklu lusi siff pada pada bayi bayi.. %emun emungk gkin inan an pada pada saat saat peme pemeri riks ksaa aan n kehamilan & Ante Ante Natal Care', Care', mereka tidak memperoleh penyuluhan intens intensif if tentan tentang g ASI "kskl "ksklusi usif, f, kandu kandunga ngan n dan manfa manfaat at ASI, ASI, teknik teknik menyusui, dan kerugian $ika tidak memberikan memberikan ASI "ksklusif. "ksklusif. (. Faktor Sikap)Perilaku !enuru !enurutt *usli, usli, #+++, #+++, dengan dengan meni menipta ptaka kan n sikap sikap yang yang positi positif f menge engena naii AS ASII dan dan menyu enyusu suii dapa dapatt menin eningk gkat atk kan keber eberha hasi sila lan n pemberian ASI seara esklusif. . Faktor psikologis 1' akut kehilangan daya tarik sebagai seorang /anita &estetika'. estetika'. Adan Ad anya ya angg anggap apan an para para ibu ibu bah/ bah/a a meny menyus usui ui akan akan meru merusa sak k penampilan, dan kha/atir dengan menyusui akan tampak men$adi tua. #' ekanan batin. Ada seb sebagia agian n keil eil ibu ibu meng engalam alamii tek tekanan anan batin atin di saat aat menyusui bayi sehingga dapat mendesak si ibu untuk mengurangi frek frekue uens nsii dan dan lama lama menyu enyusu suii bayi bayiny nya, a, bahk bahkan an meng mengur uran angi gi menyusui. 0. Faktor Fisik ibu Alasan Alasan Ibu yang yang sering sering munu munull untuk untuk tidak tidak menyus menyusui ui adalah adalah karena ibu sakit, baik sebentar maupun lama. Sebenarnya $arang sekali ada penyakit yang mengharuskan Ibu untuk berhenti menyusui. ebih $auh berbahaya untuk mulai memberi bayi berupa makanan buatan daripada membiarkan bayi menyusu dari ibunya yang sakit.
2.
Faktor "mosional Faktor emosi mampu mempengaruhi produksi air susu ibu. !enurut %artono ++3' bah/a akti4tas sekresi kelen$ar-kelen$ar susu itu senantiasa berubah-ubah oleh pengaruh psikis)ke$i/aan yang dialami oleh ibu. Perasaan ibu dapat menghambat )meningkatkan pengeluaran oksitosin. Perasaan takut, gelisah, marah, sedih, emas, kesal, malu atau nyeri hebat akan mempengaruhi re5eks oksitosin, yang akhirnya menekan pengeluaran ASI. Sebaliknya, perasaan ibu yang berbahagia, senang, perasaan menyayangi bayi memeluk, menium, dan mendengar bayinya yang menangis, perasaan bangga menyusui bayinya akan meningkatkan pengeluaran ASI.
#. Faktor "kternal, yaitu faktor-faktor yang dipengaruhi oleh lingkungan, maupun dari luar individu itu sendiri, meliputi 1. Faktor Peranan Ayah !enurut *oesli, #+++, dari semua dukungan bagi ibu menyusui dukungan sang ayah adalah dukungan yang paling berati bagi ibu. Ayah dapat berperan aktif dalam keberhasilan pemberian ASI khususnya ASI eksklusif dengan ara memberikan dukungan seara emosional dan bantuan-bantuan yang praktis. 6ntuk membesarkan seorang bayi, masih banyak yang dibutuhkan selain menyusui seperti menyenda/akan bayi, menggendong dan menenangkan bayi yang gelisah, mengganti popok, memandikan bayi, memba/a bayi $alan-$alan di taman, memberikan ASI perah, dan memi$at bayi. %euali menyusui semua tugas tadi dapat diker$akan oleh ayah. 7ukungan ayah sangat penting dalam suksesnya menyusui, terutama untuk ASI eksklusif. 7ukungan emosional suami sangat berarti dalam menghadapi tekanan luar yang meragukan perlunya ASI. Ayahlah yang men$adi benteng pertama saat ibu mendapat godaan yang datang dari keluarga terdekat, orangtua atau mertua. Ayah $uga harus berperan dalam pemeriksaan kehamilan, menyediakan makanan bergi8i untuk ibu dan membantu meringankan peker$aan istri. %ondisi ibu yang sehat dan suasana yang menyenangkan akan meningkatkan kestabilan 4sik ibu sehingga produksi ASI lebih baik. ebih lan$ut ayah $uga ingin berdekatan dengan bayinya dan berpartisipasi dalam pera/atan bayinya, /alau /aktu yang dimilikinya terbatas.&*oesli, #+++'. Ayah yang berperan mendukung ibu agar menyusui sering disebutbreastfeeding father . Pada dasarnya seribu ibu menyusui mungkin tidak lebih dari sepuluh orang diantaranya tidak dapat menyusui bayinya karena alasan 4siologis. 9adi, sebagian besar ibu dapat menyusui dengan baik. :anya sa$a ketaatan mereka untuk
#.
(.
menyusui ekslusif -2 bulan dan dilan$utkan hingga dua tahun yang mungkin tidak dapat dipenuhi seara menyeluruh. Itulah sebabnya dorongan ayah dan kerabat lain diperlukan untuk meningkatkan keperayaan diri ibu akan kemampuan menyusui seara sempurna &%homsan, #++2'. Perubahan sosial budaya 1' Ibu-ibu beker$a atau kesibukan sosial lainnya. %enaikan tingkat partisipasi /anita dalam angkatan ker$a dan adanya emansipasi dalam segala bidang ker$a dan di kebutuhan masyarakat menyebabkan turunnya kesediaan menyusui dan lamanya menyusui. !enurut Satoto &1;;+', peker$aan terkadang mempengaruhi keterlambatan ibu untuk memberikan ASI seara eksklusif. Seara teknis hal itu dikarenakan kesibukan ibu sehingga tidak ukup untuk memperhatikan kebutuhan ASI. Pada hakekatnya peker$aan tidak boleh men$adi alasan ibu untuk berhenti memberikan ASI seara eksklusif. 6ntuk menyiasati peker$aan maka selama ibu tidak dirumah, bayi mendapatkan ASI perah yang telah diperoleh satu hari sebelumnya. Seara ideal tempat ker$a yang mempeker$akan perempuan hendaknya memiliki amun bila kondisi tidak memungkinkan maka ASI perah)pompa adalah pilihan yang paling tepat. empat ker$a yang memungkinkan karya/atinya berhasil menyusui bayinya seara eksklusif dinamakan empat %er$a Sayang Ibu &*oesli, #+++'. #' !eniru teman, tetangga atau orang terkemuka yang memberikan susu botol. Persepsi masyarakat akan gaya hidup me/ah, memba/a dampak terhadap kesediaan ibu untuk menyusui. Bahkan adanya pandangan bagi kalangan tertentu, bah/a susu botol sangat ook buat bayi dan merupakan makanan yang terbaik. :al ini dipengaruhi oleh gaya hidup yang selalu berkeinginan untuk meniru orang lain, atau prestise. (' !erasa ketinggalan 8aman $ika menyusui bayinya. Budaya modern dan perilaku masyarakat yang meniru negara barat, mendesak para ibu untuk segera menyapih anaknya dan memilih air susu buatan sebagai $alan keluarnya. Faktor kurangnya petugas kesehatan %urangnya petugas kesehatan didalam memberikan informasi kesehatan, menyebabkan masyarakat kurang mendapatkan informasi atau dorongan tentang manfaat pemberian ASI.
.
0.
2.
3.
Penyuluhan kepada masyarakat mengenai manfaat dan ara pemanfaatannya. !eningkatnya promosi susu kaleng sebagai pengganti ASI. Peningkatan sarana komunikasi dan transportasi yang memudahkan periklanan distribusi susu buatan menimbulkan pergeseran perilaku dari pemberian ASI ke pemberian Susu formula baik di desa maupun perkotaan. 7istibusi, iklan dan promosi susu buatan berlangsung terus, dan bahkan meningkat tidak hanya di televisi, radio dan surat kabar melainkan $uga ditempat-tempat praktek s/asta dan klinik-klinik kesehatan masyarakat di Indonesia. Iklan menyesatkan yang mempromosikan bah/a susu suatu pabrik sama baiknya dengan ASI, sering dapat menggoyahkan keyakinan ibu, sehingga tertarik untuk oba menggunakan susu instan itu sebagai makanan bayi. Semakin epat memberi tambahan susu pada bayi, menyebabkan daya hisap berkurang, karena bayi mudah merasa kenyang, maka bayi akan malas menghisap putting susu, dan akibatnya produksi prolatin dan oksitosin akan berkurang. Pemberian informasi yang salah Pemberian informasi yang salah, $ustru datangnya dari petugas kesehatan sendiri yang mengan$urkan penggantian ASI dengan susu kaleng. Penyediaan susu bubuk di Puskesmas disertai pandangan untuk meningkatkan gi8i bayi, seringkali menyebabkan salah arah dan meningkatkan pemberian susu botol. Promosi ASI yang efektif haruslah dimulai pada profesi kedokteran, meliputi pendidikan di sekolah-sekolah kedokteran yang menekankan pentingnya ASI dan nilai ASI pada umur # tahun atau lebih. Faktor pengelolaan laktasi di ruang bersalin &praktik I!7' 6ntuk menun$ang keberhasilan laktasi, bayi hendaknya disusui segera atau sedini mungkin setelah lahir. >amun tidak semua persalinan ber$alan normal dan tidak semua dapat dilaksanakan menyusui dini. I!7 disebut early initation atau permulaan menyusu dini, yaitu bayi mulai menyusui sendiri segera setelah lahir. %eberhasilan praktik I!7, dapat membantu agar proses pemberian ASI eksklusif berhasil, sebaliknya $ika I!7 gagal dilakukan, akan men$adi penyebab pula terhadap gagalnya pemberian ASI "ksklusif. Faktor-faktor lain Ada beberapa bagian keadaan yang tidak memungkinkan ibu untuk menyusui bayinya /alaupun produksinya ukup, seperti ? 1' Berhubungan dengan kesehatan seperti adanya penyakit yang diderita sehingga dilarang oleh dokter untuk menyusui, yang dianggap baik untuk kepentingan ibu &seperti ? gagal $antung, :b rendah'.
#'
!asih seringnya di$umpai di rumah sakit &rumah sakit bersalin' pada hari pertama kelahiran oleh pera/at atau tenaga kesehatan lainnya, /alaupun sebagian besar daripada ibu-ibu yang melahirkan di kamar mereka sendiri, hampir setengah dari bayi mereka diberi susu buatan atau larutan glukosa.