EXPENSE (BEBAN)
diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Teori Akuntansi Dosen Pembimbing : Dr. Elfira Luthan. SE, M.Si, Ak
Oleh :
Kelompok : 9 Ketua : GUSTI AGUNG NU NUGRAHA
(1210!200")
A#$$ota : 1% BAGUS HI&A'ATUAH
(1210!201")
2% SHINT'A RAHA&ENI
(1210!20**)
!% SHINTA RIANI
(1210!!00!)
Program Studi Akuntansi akultas Ekonomi !ni"ersitas Andalas #$%&
E+pe#,e (Be-a#)
Tujuan Pembelajaran : %. The nature of e'(enses and the )a* the* are defined in the a++ounting literature #. e+ognition +riteria and the mat+hing +on+e(ts as the* are a((lied to e'(enses in the a++rual a++ounting s*stem -. ritisms of the mat+hing (ro+ess and a++ountants use of allo+ations /. hallenges for standard setters and issues for auditors relating to e'(ense re+ognition and measurement. Entitas bisnis terlibat dalam berbagai kegiatan *ang menghasilkan (enda(atan *ang da(at menimbulkan beban. Menentukan jumlah beban *ang benar untuk di+atat dalam suatu (eriode akuntansi sangat (enting karena mem(engaruhi la(oran (osisi keuangan dan kinerja (erusahaan. 0amun, menghitung jumlah beban dan ka(an harus diakui bukanlah (roses *ang sederhana. Pada bagian (ertama, kita membahas sifat beban dan definisi *ang disajikan dalam literatur dan (embuat standar. Selanjutn*a menjelaskan hubungan beban dan kerugian 1losses2. 3eban me)akili baik (eningkatan ke)ajiban atau (enuruan aset dan selanjutn*a mem(engaruhi ekuitas. 4riteria (engakuan bia*a adalah dasar dari (raktik akuntansi. Pada bagian kedua akan membahas (anduan *ang diberikan dalam kerangka 5AS36AAS3 dari standar akuntansi untuk (engakuan dan (engukuran beban. 3ab ini juga membahas bagaimana beban ditentukan dengan menggunakan (endekatan matching dan konser"atisme, serta isu7isu *ang berkaitan dengan (embuat standar dan auditor. . 1 : &E/INISI BEBAN
3eban berkaitan dengan (enurunan nilai (erusahaan. 3eban timbul dari (elaksanaan akti"itas normal (erusahaan, misaln*a : beban (enjualan, gaji, dan (en*usutan. 3eban tersebut biasan*a beru(a arus keluar atau (enurunan aset se(erti kas, setara kas, (ersediaan, dan (ro(erti. 5stilah beban juga meru(akan konse( arus, *ang menggambarkan (erubahan *ang tidak menguntungkan dalam sumber da*a (erusahaan. Teta(i tidak semua (erubahan *ang tidak menguntungkan termasuk beban. Menurut 893, beban *aitu (enggunaan atau (emakaian barang dan jasa didalam (roses menda(atkan (enda(atan. 3eban meru(akan habisn*a 1expirations2 jasa faktor *ang berkaitan langsung atau(un tidak langsung dengan (embuatan dan (enjualan (roduk (erusahaan. Definisi beban berdasarkan framework (aragraf ;$ : 3eban adalah (enurunan manfaat ekonomi selama (eriode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau (enurunan aset atau kenaikan ke)ajiban *ang menggambarkan (enurunan ekuitas, selain *ang berkaitan dengan distribusi ke(ada (emilik ekuitas. 3eban men+aku( kerugian 1losses2 serta beban *ang timbul dalam rangka kegiatan normal entitas. 0amun, framework men*atakan bah)a kerugian meru(akan (enurunan
manfaat ekonomi dan sifatn*a tidak berbeda dengan beban. Oleh karena itu, beban dan losses bukan bagian *ang ter(isah 1(aragraf ;<2. Perusahaan telah berusaha untuk membedakan antara beban dan kerugian 1losses2 *ang terjadi didalam dan diluar akti"itas normal (erusahaan dengan mengkategorikan ke dalam item abnormal atau luar biasa dalam la(oran laba6rugi. Praktik ini tidak dii=inkan oleh 5AS %6AAS3 %$% tentang (en*ajian la(oran keuangan. Paragraf >& men*atakan bah)a entitas tidak harus menam(ilkan setia( item (enda(atan atau beban sebagai (os luar biasa, (enekanan framework men+aku( semua definisi beban. Pandangan framework 5AS36AAS3 berbeda dari AS3, (embuat standar di Amerika Serikat. Pern*ataan konse( 0o.? 1(aragraf ?>7?<2 membedakan antara beban dan kerugian. 4erugian adalah (enurunan aset bersih dari @transaksi (erifer atau insiden dan (eristi)a lain *ang mungkin sebagian besar berada diluar kendali (erusahaan. 3eban berkaitan dengan o(erasi utama atau (usat entitas *ang sedang berlangsun, berkaitan dengan hal ini, 8enderson, Peirson, dan 3ro)n ber(enda(at mengenai (emisahan ini: Perbedaan oleh AS3 antara beban dan kerugian tam(akn*a tidak terlalu berguna. 8al ini membutuhkan (enilaian tentang a(akah suatu transaksi meru(akan bagian dari o(erasi utama atau (usat *ang sedang berlangsung (ada entitas. Tidak membedakan antara beban dan kerugian memiliki kelebihan *ang berbeda, manajemen tidak akan lagi mam(u memutuskan bah)a arus keluar aset adalah kerugian dan menghilangkan dari (enentuan laba usaha. Perbedaan antara kerangka AS3 dan 5AS3 akan menjadi subjek diskusi dimana De)an berusaha untuk mengkon"ersi kerangka dan standarn*a. e"isi substansial dan luas untuk framework 5AS3 sedang berlangsung. a% Peu-aa# alam Akt34a a# Ke5a63-a#
Penda(atan dan beban langsung berkaitan dengan as(ek nilai aset dan ke)ajiban. Se+ara alami, (enda(atan dan beban terjadi karena (eristi)a 1*aitu (eningkatan nilai ke)ajiban atau (enurunan nilai aset2 dalam o(erasi bisnis. Pada ken*ataann*a (eristi)a (erubahan dalam aset dan ke)ajiban bukanlan suatu hal *ang mudah untuk diamati. Bang membuat definisi bia*a o(erasional adalah konse( arus fisik *ang melibatkan entitas, sehingga definisi framework menga+u (ada arus keluar atau (enurunan aset atau kenaikan ke)ajiban. Definisi di framework tidak membuat referensi hubungan beban terhada( (enda(atan, meski(un keduan*a didefinisikan dalam hal manfaat ekonomi masa de(an. Ada baikn*a mengkorelasikan (enda(atan dengan barang dan jasa *ang mendukung (eristi)a tersebut, bukan han*a dihubungkan dengan (eristi)a *ang terjadi. Definisi dalam framework berkisar manfaat ekonomi masa de(an, sehingga memastikan konsistensin*a dengan menggunakan definisi aset sebagai a+uann*a.
-% Be-a# a# B3a7a
Framework men*iratkan bah)a menggunakan aset memerlukan bia*a untuk entitas. 8al ini sesuai dengan argumen sebelumn*a bah)a beban meru(akan (erubahan nilai. Perubahan nilai menga+u (ada (engorbanan *ang dilakukan (erusahaan dalam mem(eroleh la*anan. Cika tidak ada bia*a untuk (erusahaan, maka tidak ada beban. ontohn*a, jika seorang kar*a)an men*ediakan la*anan tan(a ba*araan, mungkin han*a untuk menda(atkan (engalaman, tentu (erusahaan tidak akan men+atat beban gaji. Cika mesin disumbangkan untuk (erusahaan dan meski(un aset din*atakan dalam nilai )ajar, se+ara teoritis tidak benar, berdasarkan akuntansi bia*a historis, bagi (erusahaan untuk di+atat (en*usutann*a. 4adang beban ini disebut bia*a kadarluasa 1expired cost 2 . 4omite khusus AAA tahun %<&; mendefinisikan sebagai berikut :
3eban adalah bia*a kadarluasa, *ang se+ara langsung atau tidak langsung (ada suatu (eriode fiskal, aliran barang atau jasa ke (asar dan o(erasi *ang terkait.
. 2 : PENGAKUAN BEBAN
Menurut definisi, beban terjadi a(abila barang atau jasa dikonsumsi atau digunakan dalam (roses mem(eroleh (enda(atan. Pela(oran beban dilakukan dengan men+atat kegiatan di dalam (erkiraan atau memasukkann*a dalam la(oran keuangan. Pengakuan beban da(at terjadi bersamaan dengan kegiatan menggunakan barang atau jasa, sesudah kegiatan tersebut terjadi, atau dalam keadaan *ang tidak biasa *aitu sebelum kegiatan menggunakan barang atau jasa itu terjadi. Pengakuan beban menurut kerangka kerja 5AS3 terdiri dari dua kriteria utama. 3eban akan diakui dalam la(oran keuangan a(abila memenuhi kedua kriteria berikut:. %. Terda(at kemungkinan adan*a keuntungan *ang akan mengalir ke (erusahaan. Tingkat kemungkinan tersebut memang meru(akan konse( *ang tidak mutlak. 8al tersebut tergantung (ada ketersediaan bukti ketika la(oran keuangan akan disusun atau di(ersia(kan. #. Memiliki nilai *ang da(at diukur dengan andal
rame)ork men*atakan bah)a konse( (robabilitias disini maksudn*a adalah men*esuaikan ketidak(astian *ang menjadi +iri khas lingkungan dimana entitas bero(erasi. Penilaian terhada( tingkat ketidak(astian bergantung (ada aliran manfaat ekonomi di masa de(an *ang dihasilkan sebagai bukti ketika la(oran keuangan di(ersia(kan. Cika kriteria (robabilitas diinter(retasikan lebih atau kurang dari lima (uluh (ersen, (enera(ann*a bisa bertentangan dengan karakteristik kualitatif *aitu prudence atau sifat hati hati 1rame)ork Para. -;2. Prudence adalah (en*ertaan karakteristik kehati7hatian dalam (raktek (enilaian *ang dibutuhkan dalam (embuatan estimasi *ang di(erlukan di ba)ah kondisi ketidak(astian, +ontohn*a nilai aset dan (enda(atan tidak dibesar7besarkan dan nilai liabilitas dan beban tidak dikurang7kurangi. Sementara terda(at karakteristik kualitatif lainn*a *aitu netralitas, *ang menekankan bah)a informasi dalam la(oran keuangan bebas
dari bias. Cadi, dalam (engakuan kita harus memasukkan unsur kehatia7kehatian dalam (enilaian 1 judgements2 dan (engestimasiann*a, teta(i tidak men*ebabkan bias dalam informasi *ang dila(orkan. ontohn*a, beban *ang dila(orkan dalam nilai *ang dilebih7 lebihkan 1overstatement 2 akan mem(erlihatkan (enggunaan (rinsi( kehatian7hatian *ang berlebihan dan ketiadaan (rinsi( netralitas tidak akan diterima karena akan men*ebabkan informasi tidak reliable. 4riteria kedua men*ebutkan bah)a beban da(at diukur dengan (rinsi( keandalan. Sehingga dari (ern*ataan ini disim(ulkan bah)a dibutuhkan suatu estimasi, +ontohn*a (ada beban de(resiasi, dan ketentuan7ketentuan untuk hutang *ang masih diragukan. Teta(i teta( di(erlukan bukti *ang "alid untuk mendukung estimasi tersebut. Pada framework (aragra(h -% informasi dikatakan reliable: ketika bebas dari material error dan bias dan bisa diandalkan oleh (engguna dan da(at me)akili se+ara te(at *ang mungkin dimaksudkan untuk me)akili atau *ang bisa di(erkirakan untuk me)akili 3erdasarkan Framework (aragraf , beban diakui dalam la(oran laba rugi kalau (enurunan manfaat ekonomi masa de(an *ang berkaitan dengan (enurunan akti"a atau (eningkatan ke)ajiban telah terjadi dan da(at diukur dengan andal. 5ni berarti (engakuan beban terjadi bersamaan dengan (engakuan kenaikan ke)ajiban atau (enurunan akti"a 1misaln*a, (erubahan dalam nilai aset akan men*ebabkan kenaikan (ada de(resiasi, amortisasi dan impairment expense2. 3eban diakui dalam la(oran laba rugi atas dasar hubungan langsung antara bia*a *ang timbul dan (os (enghasilan tertentu *ang di(eroleh 1 Matching of cost with revenue2. Misaln*a, berbagai kom(onen beban *ang membentuk beban (okok (enjualan 1cost or expense of goods sold 2 dia kui (ada saat *ang sama sebagai (enghasilan *ang di(eroleh dari (enjualan barang. 4alau manfaat ekonomi dihara(kan timbul selama (eriode akuntansi dan hubungann*a dengan (enghasilan han*a da(at ditentukan se+ara luas atau tak langsung, beban diakui dalam la(oran laba rugi atas dasar (rosedur alokasi *ang rasional dan sistematis. 8al ini sering di(erlukan dalam (engakuan beban *ang berkaitan dengan (enggunaan akti"a se(erti akti"a teta(, good)ill, (aten, merk dagang. Dalam kasus sema+am itu, beban ini disebut (en*usutan atau amortisasi. Prosedur alokasi ini dimaksudkan untuk mengakui beban dalam (eriode akuntansi *ang menda(atkan manfaat ekonomi akti"a *ang bersangkutan.
. 2: PENGUKURAN BEBAN
Pengukuran kenaikan ke)ajiban dan (enurunan aset (ada (eriode berjalan tam(akn*a menjadi tugas *ang sederhana. 0amun, ke)ajiban da(at meningkat karena akuisisi (ada (eriode berjalan (ada (eralatan o(erasi utama dengan estimasi umur o(erasi bebera(a tahun. 5ni berarti bah)a dalam menentukan beban (ada (eriode berjalan, sejumlah ke(utusan harus dibuat mengenai bagaimana beban harus dialokasikan (ada (eriode *ang akan mendatang dari (enda(atan *ang dihasilkan.
Ada bebera(a standar akuntasi *ang memberikan (anduan tersebut, misaln*a 5AS %?6AAS3 %%? tentang Akti"a Teta( *ang men*atakan bah)a nilai7nilai aset *ang da(at di de(resiasi da(at diukur dengan bebera(a +ara setelah (engakuann*a 1se(erti model bia*a (erolehan atau model (enilaian2 dan bebera(a (ilihan alternatif untuk de(resiasi 1se(erti metode garislurus, nilai menurun dan unit (roduksi2. 4riteria ke(utusan ditujukan untuk mendukung konse( akuntansi akrual tentang (en+o+okan beban terhada( (enda(atan (ada (eriode *ang berhubungan. 4om(leksitas (roses dan kebijaksanaan dalam (enera(an teknik alokasi dan teknik (engukuran meru(akan masalah utama bagi mahasis)a akuntansi dan fokus (ada bagian ini.
Aloka,3 B3a7a
Salah satu +ara untuk mengukur beban adalah dengan mengalokasikanbeban7beban tersebut ke (eriode7(eriode dimana beban tersebut dinikmati. 8al inibiasan*a disebut dengan mat+hing +on+e(t. 4onse( tersebut mem(erlakukan kosdengan mengalokasikan kos *ang sudah kadaluarsa 1beban2 ke (eriode7(eriodedimana beban tersebut terjadi. 0amun, (engalokasian tersebut han*a bersifat estimasi. Proses mat+hing melibatkan (engakuan atau gabungan (enda(atan dan beban *ang dihasilkan se+ara langsung dan bersama7sama dari transaksi atau (eristi)a lain. ontohn*a berbagai kom(onen harga (okok (enjualan diakui (ada saat *ang sama (ada saat (enda(atan diturunkan dari (enjualan barang 1(aragra(h <&2. 3agi bebera(a akuntan, menghubungkan u(a*a 1beban2 dan (restasi 1(enda(atan2 untuk suatu (eriode tertentu adalah fungsi utama dari akuntansi. 0amun dalam (raktekn*a, mat+hing *ang te(at adalah tugas *ang sulit dan melibatkan judgement *ang te(at (ada bagian akuntan. Akuntan harus mengidentifikasi aset *ang telah digunakan 1e'(ired2 dan jumlahn*a harus diha(uskan dari (enda(atan (ada (eriode tersebut. Mat+hing on+e(t adalah hal *ang (aling (enting dalam akuntansi bia*a historis. 3ia*a *ang sudah digunakan 1e'(ired2 akan menjadi beban dan disajikan dalam la(oran laba rugi, sedangkan bia*a *ang belum digunakan 1e'(ired2 akan di+atat sebagai aset dan disajikan dalam la(oran (osisi keuangan. !ntuk mengatasi masalah(enentuan dan (engukuran bia*a menjadi beban, terda(at tiga metode dari mat+hing +on+e(t *ang sering digunakan: %. Menghubungkan sebab akibat #. Alokasi sistematis dan rasional -. Pengakuan langsung Metode *ang (ertama adalah *ang ideal untuk menentukan jumlah beban, sedangkan metode *ang lainn*a adalah alternati"e jika metode (ertama tidak da(at digunakan. %. 8ubungan Sebab Akibat
ara ideal *ang +o+ok dengan menghubungkan beban dengan (enda(atan adalah dengan mengaitkan sebab dan akibatn*a. 3erdasarkan (engamatan, akuntan memutuskan bah)a barang dan jasa tertentu *ang digunakan harus membantu dalam (en+i(taan (enda(atan (ada (eriode tersebut. ontoh : komisi (enjualan, bia*a (enjualan, gaji dan u(ah. Adan*a keterkaitan antara u(a*a *ang dilakukan oleh tenaga (enjualan untuk menghasilkan (enda(atan untuk (eriode tersebut. Oleh karena itu, u(a*a mereka *ang di)akili oleh komisi *ang diba*ar atau terutang (ada mereka harus dikaitkan dengan (enda(atan saat ini. 3erdasarkan (rinsi( (engakuan (enda(atan, tidak ada bia*a (enjualan jika tidak ada (enda(atan. Misaln*a, dalam kontrak kontruksi jangka (anjang ketika metode (en*elesaian kontrak digunakan, tidak ada bia*a konstruksi 1beban2, selama tidak ada (enda(atan konstruksi diakui. Pada metode in, bia*a konstruksi *ang terjadi untuk (eriode tersebut diasumsikan telah membantu (en+i(taan (enda(atan, sehingga beban di+atat untuk jumlah bia*a konstruksi. Pada ken*ataann*a, teknik umum untuk memastikan rasio (en*elesaian adalah dengan menggunakan bia*a konstruksi aktual atas bia*a konstruksi total *ang dihara(kan dari (ro*ek. 0amun, menghubungkan sebab akibat mungkin sulit untuk diteta(kan dalam (raktik. Salah satu alasann*a adalah bah)a dalam (raktikn*a ada +ost atta+h +on+e(t *ang meru(akan dasar aturan sebab7akibat. Paton dan Littleton mengakui bah)a dalam situasi *ang khas kita tidak da(at menemukan dasar untuk +ost atta+h. Pada dasarn*a, akuntan tidak se+ara langsung mengaitkan bia*a dengan (enda(atan, teta(i sesuai dengan bia*a untuk inter"al )aktu. 4ritikus juga menunjukkan bah)a aturan sebab7akibat men*iratkan bah)a jumlah (enda(atan tertentu da(at disebabkan oleh sejumlah beban. Misaln*a, (enda(atan sebesar F %$$.$$$ dihasilkan dari beban F ?$.$$$. Dari jumlah beban tersebut, F %&.$$$ meru(akan beban gaji. 3ila menggunakan konse( sebab akibat beban beru(a gaji sebesar F %&.$$$ tersebut da(at menghasilkan (enda(atan sebesar F #&.$$$ dari total (enda(atan tersebut. 0amun (ada ken*ataann*a hal tersebut tidak da(atdinilai dan tidak da(at dibuktikan se+ara (asti. #. Alokasi Bang Sistematis dan asional Tidak semua beban da(at dialokasikan dengan menggunakankonse( sebab dan akibat. Sebagai salah satu alternatif, alokasi *ang sistematis dan rasional da(at digunakan. Tujuann*a *aitu untuk mengakui beban dalam (eriode akuntansi dimana (ada (eriode tersebut beban itu dimanfaatkan atau telah kadaluarsa. Cadi, beban dialokasikan (ada (eriode dimana beban tersebut dikonsumsi, bukan berdasar (roduk *ang dihasilkan. Menurut 5AS %?6AAS3 %%?, de(resiasi adalah alokasi *ang sistematis dari jumlah *ang da(at dide(resiasi dari sebuah aset selamaumur ekonomisn*a. De(resiasi meru(akan salah satu +ontoh dari (roses alokasi. Mem(ertimbangkan de(resiasi sebagai alokasi bia*a tidak memuaskan untuk sejumlah alasan. 3eban adalah (eristi)a moneter *ang disebabkan oleh (eristi)a fisik. Pen*usutan meru(akan sebuah fenomena *ang terjadi dan beban *ang di+atat adalah efek moneter. 3auran (eristi)a dan metode (engukuran terjadi karena teori +ost atta+h.
Di Amerika Serikat, 4omite Terminologi melihat de(resiasi sebagai (enurunan (otensi la*anan. 0amun, *ang lainn*a termasuk ekonom melihat de(resiasi sebagai (enurunan nilai aset *ang tidak sama dengan (enda(at akuntan. Suatu (enurunan nilai biasan*a berarti (enurunan harga (asar. Akuntan melihat aset tidak lan+er jangka (anjang sebagai kum(ulan la*anan masa de(an *ang makin lama semakin ke+il, karena : aktor fisik se(erti keausan karena (enggunaan aktor ekonomi se(erti keusangan Akuntan memilih untuk menggunakan alokasi bia*a untuk mengukur (enurunan. Sejumlah (rosedur bisa diturunkan dari (rinsi( dasar selama (rosedur tersebut rasional dan sistematis dan di(ertimbangkan da(at diterima. Alokasi bia*a adalah konse( *ang +o+ok *ang mengarah ke berbagai (rosedur, misaln*a garis lurus, saldo menurun ganda, jumlah unit (roduksi, jumlah angka tahun, dan metode lainn*a. 4esulitan *ang timbul diban*ak (erusahaan adalah memilih metode alokasi berdasarkan alasan *ang tidak ada hubungann*a dengan (ola manfaat. 4elemahan dari alokasi bia*a adalah karena bergantung (ada estimasi dan asumsi *ang mungkin se)enang7)enang. ontohn*a adalah amortisasi good)ill. Sebelum (enera(an luas dari standar 5AS3 (ada tahun #$$&, ban*ak entitas mengamortisasi good)ill selama #$$& atau kurang dan dengan metode garis lurus. 3ebera(a (erusahaan ber(enda(at bah)a good)ill tidak menurunkan nilai dan karena itu tidak harus diamortisasi. Mulai % Canuari #$$&, 5S tidak men*arankan amortisasi untuk good)ill, sehingga menghindari asumsi se(ihak *ang digunakan dalam (roses amortisasi. 5S -6AAS3 - tentang 4ombinasi 3isnis (aragra(h &/ men*atakan bah)a setelah akuisisi, good)ill *ang di(eroleh dalam menggabungkan usaha akan diukur sebesar bia*a (erolehan dikurangi kerugian (enurunan nilai. Dengan demikian, (roses estimasi untuk mentukan amortisasi good)ill tidak di(erlukan. Area lain dimana alokasi digunakan adalah (emba*aran berbasis saham. Dalam 5S #6AAS3 # mens*aratkan bah)a (erusahaan men+atat beban sehubungan dengan (enghasilan *ang diberikan ke(ada kar*a)an, baik dalam bentuk uang tunai, aset lain, atau instrument ekuitas. Tiga bentuk (emba*aran berbasis saham adalah : %2 Pelunasan ekuitas dengan (emba*aran berbasis saham 1entitas menerima barang dan jasa sebagai (ertimbangan untuk instrument ekuitas sendiri2 #2 Pelunasan kas dengan (emba*aran berbasis saham 1entitas mem(eroleh barang dan jasa dengan menimbulkan ke)ajiban untuk jumlah berdasarkan nilai instrument ekuitas2 -2 Transaksi lainn*a 1entitas menerima atau mem(eroleh barang dan jasa, dan entitas atau (emasok memiliki (ilihan a(akah melunasi transaksi dalam kas atau dalam ekuitas2 3arang dan jasa *ang diterima dalam transaksi (emba*aran berbasis saham harus diakui (ada saat diterima 15S # (aragraf ;2. Peningkatan dalam ekuitas *ang
di+atat untuk (eren+anaan (elunasan ekuitas dan (eningkatan (ada ke)ajiban diakui untuk (en*elesaian kas dengan (emba*aran berbasis saham. Pelunasan ekuitas *ang (aling sering diamati 1di 5nggris dan Australia, keban*akan (eren+anaan adalah (elunasan ekuitas, bukan (elunasan kas2. 3arang dan jasa *ang diterima dalam transaksi (emba*aran berbasis saham (ada (elunasan ekuitas dan hubungan (eningkatan dalam ekuitas harus diukur (ada nilai )ajar dan barang jasa *ang diterima, ke+uali nilai tidak bisa diestimasi se+ara andal 15S # (aragraf %$2. 0ilai )ajar harus didasarkan (ada harga (asar barang dan jasa *ang diterima dan biasan*a diukur dengan menga+u (ada nilai )ajar instrument ekuitas *ang diberikan (ada tanggal tersebut. 0ilai )ajar harus didasarkan (ada harga (asar 15S # (aragraf %%2, teta(i jika tidak tersedia, maka gunakan model harga o(si. Dengan demikian ren+ana berbasis ekuitas menimbulkan aset atau beban dan (eningkatan *ang sesuai dalam ekuitas 1dalam kaitann*a dengan saham *ang dikeluarkan2. Proses alokasi digunakan untuk menentukan beban renumerasi 1nilai )ajar barang dan jasa *ang diterima2 selama (eriode "esting. Misaln*a, jika nilai )ajar (ada tanggal (emberian o(si ke(ada kar*a)an adalah F %#.$$$ dan (eriode "esting adalah / tahun, lalu beban *ang diakui adalah sebesar F -.$$$ untuk setia( tahunn*a. -. Pengakuan Segera Prinsi( terakhir untuk (engakuan dan (engukuran beban da(at dilihat sebagai salah satu akun dari seluruh kemungkinan *ang tidak ter+aku( dalam dua (eriode (ertama. ontoh dari (engakuan langsung adalah (en+atatan beban iklan. Pengaruh iklan mungkin memiliki manfaat jangka (anjang, teta(i sulit untuk ditentukan. ontohn*a, (elanggan mungkin membeli sebuah (roduk karena di(engaruhi oleh iklan dua tahun sebelumn*a. 4arena manfaat tidak da(at ditentukan se+ara (asti, bia*a iklan biasan*a segera diakui sebagai beban berdasarkan 5AS ->6AAS3 %-> tentang Aset Tidak 3er)ujud. Pembuat standar 1dalam kasus ini adalah 5AS32 ber(andangan bah)a (engeluaran untuk (enelitian tidak memenuhi +riteria untuk aset, *aitu manfaat ekonomi masa de(an *ang tidak da(at diukur dengan handal. 5m(airment e'(ense meru(akan item lain *ang harus diakui dengan segera. Meski(un baik aset ber)ujud dan tidak ber)ujud da(at dikenakan de(resiasi dan amortisasi, (roses alokasi mungkin meli(uti kesalahan dalam (enilaian atau nilai aset mungkin di(engaruhi oleh kejadian tak terduga lainn*a. 4etika jumlah (emulihan aset diangga( kurang dari nilai ter+atatn*a , beban langsung dalam la(oran laba rugi sesuai dengan 5AS /?6AAS3 %-? tentang Penurunan 0ilai Aset. Dengan demikian, 5m(airment e'(ense timbul karena (enurunan aset. 4onsisten dengan definisi bia*a (ada kerangka.
K3t3k U#tuk Aloka,3
Paton dan Littleton melengka(i kerangka logis akuntansi kon"ensional. Mat+hing +on+e(t adalah salah satu fitur utama kerangka ini. Paton dan Littleton menghubungkan antara (en+o+okan bia*a dengan (enda(atan. Mereka melihat (roses bisnis sebagai aliran bia*a *ang (asti berakhir di la(oran laba rugi sebagai bia*a akhir. Menentukan jumlah bia*a *ang telah kadalu)arsa 1e'(ired2 meru(akan salah satu tugas utama akuntan. 0amun, Serouse men*atakan bah)a (roses (en+o+okan 1mat+hing2 telah membuat nera+a sekunder untuk la(oran laba rugi *ang men*ediakan tem(at (en*im(anan bia*a *ang belum kadalu)arsa untuk menunggu )aktu kadalu)arsan*a (ada la(oran keuangan *ang akan dating. Pendekatan ini mengurangi kegunaan nera+a untuk (engambilan ke(utusan bagi (enggunan*a. Dalam bebera(a tahun terakhir, (embuat standar telah berfokus (ada definisi dan kriteria (engakuan untuk aset dan ke)ajiban untuk menjamin tidak ada nera+a sekunder (ada la(oran laba rugi. Praktik saat ini juga dikritik Thomas, ban*ak *ang beragumen bah)a a(a *ang dila(orkan akuntan adalah sam(ah, karena informasi akuntansi sebagian besar didasarkan (ada alokasi. Thomas ber(enda(at bah)a alokasi se+ara teoritis tidak dibenarkan. !ntuk membenarkann*a, ada tiga +riteria *ang disarankan:
Akti"itas 4eseluruhann*a haruslah bagian *ang sama. Cika alokasi dibuat dari total, semua bagiann*a harus dari total, tidak boleh lebih atau kurang. Artin*a, ketika jumlah *ang dialokasikan ditambahkan, totaln*a adalah sama se(erti sebelum alokasin*a. Tidak Ambigu Sebuah metode alokasi harus menghasilkan alokasi *ang unik, (ilihan metode *ang jelas harus dilakukan. ara alokasi *ang dilakukan juga harus jelas. Defensibilitas Sebuah metode alokasi *ang di(ilih seseorang harus mam(u memberikan argument *ang me*akinkan atas (ilihann*a dan mem(ertahankann*a dari berbagai alternatif lainn*a.
Thomas ber(enda(at bah)a alokasi dalam akuntansi tidak memenuhi kriteria ini, terutama kriteria ketiga. Ada kemungkinan untuk mem(ertahankan metode alokasi, (ada ken*ataann*a berbagai metode tersedia, salah satun*a di(ertahankan. 0amun, tidak ada +ara *ang me*akinkan untuk memilih salah satu referensi dari *ang lainn*a, ke+uali dengan ke(utusan sendiri.
Akuntan *ang mem(ertahankan alokasi karena # argumen : %2 5n(ut *ang diberikan men*ediakan la*anan (ada saat ini dan masa *ang akan dating dan (ola alokasi bia*a men+erminkan bia*a la*anan *ang diterima dalam (eriode tertentu. #2 Data alokasi men*ediakan memberikan manfaat bagi (emba+a la(oran akuntansi *ang men+aku( data alokasi.
Cika argument (ertama dibuat, Thomas men*atakan bah)a akuntan harus menunjukkan bah)a la*anan *ang disediakan oleh in(ut *ang diberikan menghasilkan arus kas masuk atau (enda(atan atau (enghematan bia*a. Teta(i akuntan tidak bisa. Thomas mem(ertahankan karena (ern*ataan alokasi (ada tem(at (ertama in+orrigible, *aitu tidak mam(u di"erifikasi berdasarkan tujuan dalam artian em(iris. Thomas men*atakan : Pernyataan alokasi konvensional tidak mengacu pada dunia nyata, ketika alokasi yang tidak dapat diperbaiki dibagi dengan total akuntansi, tidak ada alasan untuk percaya bahwa hal mencerminkan pembagian dari total eksternal ke dalam bagian yang independen. Asersi alokasi konvensional tidak mengacu pada fenomena ekonomi di dunia nyata, tetapi hanya untuk pemikiran pembaca.
Cika maksud Thomas bah)a (ola la*anan atau kontribusi berkaitan dengan sebuah in(ut *ang tersedia di dunia n*ata, teta(i asersi akuntan tentang (ola ini jauh dari (ola *ang sebenarn*a *ang memberikan asersi *ang tidak realistis, ban*ak akuntan menerima kritik ini. Teta(i Thomas ber(enda(at jauh dari itu. Dia ber(enda(at bah)a (ola la*anan atau kontribusi tidak tersedia di dunia luar, han*a dalam (ikiran akuntan. Alasan lain dari argumen kontribusi dalam mendukung alokasi *ang tidak "alid adalah interaksi dari in(ut. 4ontribusi in(ut indi"idual untuk out(ut, atau (enda(atan atau arus kas masuk selama (eriode tertentu tidak da(at diketahui karena semua in(ut berinteraksi satu sama lain menghasilkan total out(ut *ang berbeda dari jika dihasilkan se+ara ter(isah. Misaln*a, tenaga (ekerja dengan mesin mem(roduksi lebih ban*ak jika dibandingkan (ekerja bekerja dengan tangan kosong dan mesin dibiarkan menganggur. Setia( in(ut berinteraksi, kalkulasi tentang bera(a (enda(atan atau kas masuk *ang dihasilkan oleh tia( in(ut sangat berguna. Thimas menekankan (ada (andangann*a, karena menghubungkan sebuah (embagian dari la*anan *ang disediakan oleh aset dengan (enggunaan a+tual aset, misaln*a jam *ang digunakan atau kilometer *ang dijalankan, bisa dikatakan bah)a (embagian memiliki referensi dunia n*ata, oleh karena itu alokasi sensitif. Alokasi mungkin tidak akurat, teta(i bisa dikatakan rasional. Ada +ara terbaik untuk melakukan (embagian tan(a meninggalkan alokasi. Teta(i Thomas ber(enda(at bah)a (embagian tidak ada (ada dunia n*ata. Cika ini benar, setia( argument *ang diberikan untuk mem(ertahankan alokasi tidak berguna. Argumen kedua *ang ditolak Thomas adalah data alokasi men*ediakan tujuan *ang berguna oleh karena itu bermanfaat. Dia ber(enda(at bah)a studi em(iris mengklaim bah)a informasi akuntansi *ang tersedia berguna tidak benar7benar menunjukkan argument kedua tersebut. Akuntan membuat klaim *ang tidak bisa mereka "alidasi. Solusin*a adalah mem(ersia(kan la(oran alokasi. Thomas men*arankan la(oran +urrent e'it (ri+e atau net Gui+k asset fund statement. Diluar semua argument, (embuat standar melanjutkan (embuatan (ro(osal alokasi. Meninggalkan alokasi akan men*ebabkan masalah. Alokasi adalah bagian substansi akuntansi. 3ahkan definisi aset men*iratkan im(likasi. Aset (ada dasarn*a adalah (aket la*anan masa de(an dan la*anan ini diberikan selama (eriode saat ini dan masa de(an.
empetaa#ka# Aloka,3
E+kel mendukung (ern*ataan Thomas bah)a alokasi diteta(kan se)enang7)enang. Teta(i han*a karena tujuan alokasi tidak di(ertahankan. Tujuan alokasi dalam akuntansi kon"ensional adalah untuk menentukan keuntungan dengan (roses (en+o+okan, khususn*a sebab7akibat. 4eefektifitasan dari konse( (en+o+okan tergantung (ada keberadaan sebab7 akibat *ang unik dan da(at diidentifikasi antara bia*a dan (enda(atan. Ta(i ini tidak ditunjukkan oleh (enda(at Thomas. Tujuan dari alokasi bagaimana(un bisa diubah. Misaln*a, laba untuk (eriode ini akan dihasilkan dari (erbedaan antara (engakuan (enda(atan dan bia*a dialokasikan (ada (eriode dengan amortisasi garis lurus (ada tahun ke7 n. 8al ini menunjukkan (erubahan (roses laba dari sebab7akibat ke hubungan tertentu, *aitu garis lurus. Himmerman menunjukkan bah)a alokasi bia*a untuk ke(erluan internal berguna sebagai alat untuk mengendalikan dan memoti"asi manajer, dan oleh karena itu dibenarkan. Alokasi bia*a, ketika digabungkan dengan skema insentif akan mendorong manajer untuk mem(erhatikan bia*a *ang dila(orkan, membantu untuk mengurangi bebera(a masalah 4ontron dan koordinasi *ang mun+ul ketika manajer dalam (erusahaan diberi hak untuk membuat ke(utusan tertentu. Dia men*im(ulkan, selama manfaat alokasi bia*a 1+ontohn*a : sedikitn*a keterlambatan bia*a2 melebihi bia*a7bia*a dari alokasi bia*a, (enggunaan teknik alokasi rasional. Himmerman men*arankan agar bia*a teta( *ang dialokasikan da(at men*ediakan (engukuran o((ortunit* +ost *ang sulit. Dengan menggunakan sistem antrian untuk model de(artemen la*anan (ada sebuah (erusahaan, Miller dan 3u+kman men*im(ulkan bah)a (enjelasan Himmerman han*a berlaku untuk kasus7kasus dimana skala ekonomis ke+il. Penelitian mereka menera(kan kasus tertentu untuk alokasi bia*a teta( oleh de(artemen la*anan dalam menera(kan bia*a ke de(artemen (engguna.
. ": 8HAENGES /.R A88.UNTING STAN&AR& SETTERS at3#$
4erangka teoritis untuk la(oran keuangan men*atakan bah)a baik nera+a 1la(oran (osisi keuangan dan la(oran laba6rugi men*ajikan informasi dengan karakteristik rele"ansi (en*ajian *ang )ajar 15AS3 #$$>2. Standar 5AS3 telah ditulis dan dire"isi lebih dari -$ tahun. 4erangka bertujuan untuk memberikan definisi umum dan +riteria (engakuan untuk meningkatkan konsistensi dengan standar. Selain itu, kerangka kerja se+ara khusus men*atakan bah)a konse( (en+o+okan tidak harus ditera(kan sedemikian ru(a untuk memungkinkan (engakuan item dalam nera+a *ang tidak memenuhi definisi asset atau ke)ajiban 1(aragra(h <&2. Panduan untuk (engakuan (enda(atan dalam 5AS %> 6 AAS3 %%> menimbulkan dalam nera+a *ang tidak memenuhi
definisi kerangka tentang asset dan ke)ajiban. 5AS3 sedang menangani ketidakkonsistenan ini dalam (ro*ek *ang sedang dilakukan. Ko#,e4at3,me
4onse( (en+o+okan 1mat+hing +on+e(t2 membutuhkan ban*ak (ertimbangan dalam menentukan a(akah suatu jumlah bia*a ini berlaku untuk masa de(an atau (eriode berjalan. Akuntan membutuhkan bukti objektif untuk (engakuan (enda(atan, namun ada batasan bukti objektif dalam kaitann*a (engakuan beban. Bang dibutuhkan adalah ke)ajaran atau kesesuaian. 4e)ajaran meru(akan (rosedur *ang diterima se+ara umum. A(a(un *ang diangga( sebagai (raktek *ang diterima diangga( )ajar dan sesuai. Misaln*a, berhubungan dengan (ersediaan adalah membebankann*a (ada (eriode *ang diterima 1se(erti 5O atau bia*a rata7rata2 dan +ara untuk menangani (abrik dan (eralatan adalah mende(resiasikann*a dengan metode (en*usutan *ang diterima. Salah satu alas an rendahn*a kebutuhan untuk bukti objektif dari (engakuan beban. Cika dibandingkan dengan (enda(atan adalah kon"ensi konser"atisme. 4on"ensi ini men*ebutkan bah)a (en+atatan beban, kerugian, dan ke)ajiban sesegera mungkin, meski(un buktin*a lemah, namun (ada (enda(atan, keuntungan, dan asset harus didukung oleh bukti dan *ang substansial sebelum di+atat. Menurut 5AS 55 6 AAS3 555 tentang kontrak konstruksi 1(aragra(h #>2, (enda(atan kontrak dengan bia*a kontrak harus diakui sebagai beban dan (enda(atan masing7masing menga+u (ada taha( (en*elesaian akti"itas kontrak (ada tanggal (ela(oran. Suatu kerugian *ang di(erkirakan dalam kontrak konstruksi harus diakui sebagai beban dengan segera. Cadi ketentuan ini dibuat untuk kerugian langsung, tidak untuk keuntungan keseluruhan kontrak. Meski(un kerugian atas keseluruhan kontrak belum se(enuhn*a ter)ujud karena (ro*ek tidak selesai, kerugian total *ang dihara(kan segera diakui. 8al ini berlaku bahkan ketika metode (en*elesaian kontrak digunakan. 3ebera(a orang ber(enda(at bah)a *ang mendasari koser"atisme adalah +riteria (robabilitas dan keandalan *ang dianut dalam kerangka. 5stilah (robabilitas berarti bah)a (eristi)a masa de(an memungkinkan terjadi untuk mengkonformasi kerugian atas bia*a. Cadi, beban (iutang tak tertagih di+atat karena adan*a kemungkinan entitas tidak da(at mengum(ulkan jumlah tertentu hakn*a (ada tanggal la(oran keuangan. Probabilitas didasarkan (ada (engalaman masa lalu, suatu kerugian (engambilalihan di+atat a(abila (engambilalihan sudah dekat dan jumlahn*a da(at di(erkirakan. Cenis bukti *ang di(erlukan untuk (robabilitas ini belum jelas. Penafsiran konse( (en+atatan dalam (raktik, oleh karena itu bias disebabkan oleh konser"atisme. 4onser"atisme tidak berfokus (ada buukti, teta(i (ada ke)as(adaan (ada o"erstatement dari net asset dan (rofit. 5nformasi *ang tidak akurat bias saja dihasilkan. 3erdasarkan (edoman Australia 1SA!2 konser"atisme mem(ertimbangkan bias *ang harus dihindari. 5nformasi dengan bias konser"atif bukanlah informasi netral. Selain karena
(robabilitas dan keandalan, standar mens*aratkan entitas untuk memiliki ke)ajiban saat ini 1hukum dan konstruksif2 sebelum mengakui (ro"isi 1(aragraf <&2. Dengan demikian, (ro"isi tidak da(at diakui ke+uali jika entitas tersebut tidak bias menghindari (emenuhan ke)ajiban, *aitu tidak memiliki alternati"e realistis untuk melunasi ke)ajiban 1(aragraf %;2. Akibatn*a kemam(uan manajemen untuk men+i(takan suatu (ro"isi *ang mengutangi (enda(atan dalam (eriode berjalan dan memungkinkan (eningkatan (enda(atan di masa *ang akan datang telah dibatasi. Pro"isi se(erti (emeliharaan dan restrukturisasi tidak da(at dimasukkan ke dalam la(oran keuangan ke+uali memenuhi +riteria (engakuan : Pemeliharaan harus men+erminkan ke)ajiban untuk (ihak eksternal Pen*isihan restrukturisasi mun+ul han*a jika suatu ren+ana formal ter(erin+i, memenuhi +riteria *ang telah dirumuskan 1(aragraf %#2 Standar men*atakan ke)ajiban kontinjensi tidak da(at diakui, termasuk beban (ada (eriode 1(aragraf #;2. 0era+a ke)ajiban kontinjensi tidak memenuhi kriteria (engakuan, tidak da(at diakui dan tidak men*ediakan sarana untuk melebih7lebihkan bia*a 1o"erstate2 dan dengan demikian men*ajikan (andangan konser"atif (osisi dan kinerja keuangan. I,u I,u 7a#$ Beka3ta# e#$a# Au3to
Auditor menghada(i isu se(utar (erbedaan antara beban dengan asset, (eriode dimana beban diakui dan (engukuran beban *ang te(at. Definisi beban dalam kerangka (aragra(h ;$ : (enurunan manfaat ekonomi dalam bentuk arus keluar dan (enurunan asset, memfokuskan (erhatian (ada (ilihan antara mendebit bia*a atau asset saat men+atat arus keluar asset 1atau (enambahan (iutang2. untuhn*a (erusahaan telekomunikasi Iorld+om di Amerika Serikat (ada Culi #$$# mengungka(kan akuntan telah mengalami masalah dalam (enera(an (rinsi(7 (rinsi( se(utar bia*a. Salah satu ketidakteraturan akuntansi *ang terungka( setelah runtuhn*a Iorld+om adalah ka(italisasi beban o(erasional sebagai asset. Mem(erlakukan bia*a sebagai asset adalah +ara *ang tidak rumit untuk melebih7lebihkan laba 1o"erstate2 (eriode tersebut biasan*a membutuhkan bukti *ang kuat untuk mendukung ka(italisasi (engeluaran. 0amun, u(a*a manajer untuk melakukan o"erstate6understate asset men*ebabkan masalah bagi auditor. Praktik o"erstate beban terkait dengan akuisisi dan restrukturisasi dikenal sebagai +ookie7 jar atau big bath. Akuntansi +ookie jar memungkinkan (eningkatan keuntungan di masa de(an ketika beban dibalikkan atas dasar bukti baru dengan hara(an bia*a masa de(an *ang terlalu (esimis. Praktik7(raktik akuntansi big7bath dan +ookie7jar melanggar (rinsi(7(rinsi( alokasi sistematis dan alokasi rasional untuk beban (ada (eriode akuntansi *ang sesuai. Auditor bias tergoda untuk kurang mem(erhatikan kemungkinan beban *ang o"erstate dari(ada understate karena ke*akinan bah)a (endekatan konser"atif untuk (engukuran laba di(ertimbangkan. 0amun, kerangka kerja tentang netralitas dan (embukuan 5AS -;6AAS3 %-; meminta Auditor untuk mengum(ulkan +uku( bukti bah)a akun beban entitas tidak o"erstate.
Area lain *ang sulit bagi auditor adalah estimasi akuntansi, se(erti (en*isihan (ersediaan *ang usang, garansi, kerugian tuntutan hukum, dan kontrak (embangunan *ang berlangsung. Auditor harus menguji asumsi dan (roses *ang digunakan oleh manajemen ketika tiba (ada estimasi dan mem(ertimbangkan a(akah ada bukti lain **ang mendukung jumlah *ang diklaim.