LAPORAN KEGIATAN MAHASISWA PKPA
EVALUASI EVALUASI PENYIMPANAN OBAT HIGH-ALERT HIGH-A LERT DI DEPO FARMASI RAWAT JALAN DAN DEPO FARMASI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO
Disusun Oleh Kel!"#!$ %
B&'u Wi(&s"&n)! Wi0is&n& Bi1i2i)&3 S A(lin& Ye6il&'&n)i Nu(ul I(n& Win8&(i
*+,..*.%/ USB *+4,*%5/ UM UMP *+4***47/ UII *+9%,*7/ UAD
PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER RSUD P(!:3 D(3 MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO ,*%
BAB I PENDAHULUAN A3 L&)&( Bel&$&n2 Permasalahan yang sering terjadi dalam dalam proses pemberian obat salah satunya
adalah terjadinya tipe kesalahan yang terus terulang. Sebagai contoh adalah dimana seorang pasien mendapatkan pengobatan overdosis untuk golongan obat yang memiliki indeks terapi sempit seperti digoksin ataupun theophiline sehingga pasien tersebut keracunan atau bahkan meninggal. Contoh lain yaitu untuk asam mefenamat dan asam traneksamat dimana kedua obat tersebut memiliki penyebutan yang hampir sama, apabila seorang pasien yang sedang mengalami perdarahan dan membutuhkan asam traneksamat malah diberikan asam mefenamat maka pasien tersebut tidak akan sembuh, bahkan dapat membahayakkan nyawa pasien tersebut. Tingginya angka kejadian medication error pada pasien di tempat pelayanan kesehatan mendorong pemerintah untuk meningkatkan pengawasan terhadap faktor-faktor yang memicu terjadinya medication error salah satunya yaitu pengelolaan terhadap obat high alert .
Pemerintah melalui Permenkes
!
"o.#$%#&'(")(S&P(&*!!!&+##
Tentang
)eselamatan Pasien umah Sakit, disebutkan umah Sakit harus berperan secara kritis untuk memastikan keselamatan pasien dalam hal ini termasuk pengawasan terhadap obat high alert . Selain itu pada permenkes ! no tahun +#/ tentang standar pelayanan kefarmasian di rumah sakit disebutkan, umah Sakit perlu mengembangkan kebijakan pengelolaan 0bat untuk meningkatkan keamanan, khususnya 0bat yang perlu diwaspadai (highalert medication). Sehingga setiap rumah sakit wajib memperhatikan pengawasan dan pengelolaan obat high alert untuk meminimalkan medication error dan meningkatkan keselamatan hidup pasien.
B3 Tu;u&n
'engetahui cara penataan dan penyimpanan 1pengelolaan2 obat High Alert di 3epo 4armasi awat 5alan dan 3epo 4armasi !nstalasi 6awat 3arurat umah Sakit Prof. 3r. 'argono Soekarjo.
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
0bat-obatan yang perlu diwaspadai 1high-alert medications2 adalah obat yang sering menyebabkan terjadi kesalahan&kesalahan serius 1 sentinel event 2, obat yang berisiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak diinginkan 1 adverse outcome) 17nonim, +##2. )elompok 0bat high-alert diantaranya8 a. 0bat yang terlihat mirip dan kedengarannya mirip 1"ama 0bat upa dan 9capan 'irip&"09', atau Look Alike Sound Alike&:7S72. b. (lektrolit konsentrasi tinggi 1misalnya kalium klorida + me;&ml atau yang lebih pekat, kalium fosfat, natrium klorida lebih pekat dari ,%<, dan magnesium sulfat < atau lebih pekat2. c. 0bat-obat sitostatika 17nonim, +#/2. 'enurut !S'P 1 Institute for Safe Medication Practices2 tahun +#/, high-alert medication adalah obat yang memiliki risiko tinggi yang menyebabkan kerugian pada pasien secara signifikan ketika penggunaannya salah. Tatalaksana pengelolaan high-alert medication untuk meningkatkan keselamatan pasien adalah sebagai berikut8 #. 'embuat daftar obat-obatan baik yang aman maupun yang harus diwaspadai 1 high allert 2 +. 'emberi label yang jelas pada obat-obat high allert =. 'embatasi akses masuk dimana hanya orang tertentu yang boleh masuk ke dalam tempat penyimpanan obat high allert untuk mencegah pemberian yang tidak disengaja atau kurang hati-hati 1restricted area2 /. 0bat&konsentrat tinggi tidak boleh diletakkan di dalam ruang pelayanan . Tempat pelayanan obat-obat yang terlihat mirip dan kedengarannya mirip tidak boleh diletakkan di dalam satu rak atau disandingkan 1Salmon, +#+2.
3
BAB III PEMBAHASAN
Pengelolaan obat high alert seperti penyimpanan, pencatatan, pendistribusian dan pelabelan perlu diperhatikan untuk meminimalkan dan mencegah terjadinya kesalahan yang dapat membahayakan pasien. Penyimpanan sendiri merupakan kegiatan menyimpan dan memelihara dengan cara menempatkan perbekalan farmasi yang diterima pada tempat yang dinilai aman dari pencurian serta gangguan fisik yang dapat merusak mutu obat. Penyimpanan yang baik adalah dengan cara memelihara mutu sediaan farmasi, menghindari penggunaan yang tidak bertanggungjawab serta menjaga ketersediaan dan memudahkan pencarian. Persyaratan penyimpanan yang baik harus memenuhi persyaratan stabilitas dan keamanan, sanitasi, cahaya, kelembaban, ventilasi dan penggolongan jenis sediaan farmasi baik alat kesehatan maupun bahan medis habis pakai. Penyimpanan obat high alert harus dipisahkan dengan golongan obat lainnya untuk menghindari kekeliruan pengambilan obat. Secara umum penyimpanan obat di S'S mengikuti aturan alfabetis, terpisah berdasarkan bentuk sediaan, 6enerik-Paten, serta suhu untuk obat-obat yang rentan atau tidak stabil pada suhu ruangan. 7kan tetapi untuk penyimpanan obat high alert diberi perlakuan khusus, karena obat tersebut sering kali menimbulkan medication error. Pencatatan atau dokumentasi sangat penting dilakukan, tidak hanya untuk obat high alert tetapi juga semua sedian farmasi sehingga menurukan resiko kehilangan barang dan memudahkan pengontrolan sediaan tersebut. Pendistribusian obat-obat high alert dari gudang bangsal-bangsal atau satelit farmasi perlu diperhatian sehingga sediaan tersebut sampai dengan aman di tangan pasien. 9ntuk pendaan atau pelabelan obat high alert sangat penting dilakukan untuk membedakan sekaligus memberi peringatan bagi petugas kesehatan yang hendak mengambil obat-obatan tersebut. 0bat high alert diberi label berwarna merah mencolok dengan tulisan >?!6? 7:(T@.
6ambar #. :ogo obat High Alert di S93 Prof. 3r 'argono Soekarjo Pada standar prosedur operasional yang telah ditentukan, setiap obat high alert yang masuk dan diterima di gudang farmasi sentral umah Sakit diberi tanda >0bat ?igh 7lert@ 4
pada kotak pembungkus 1boA obat2. Sedangkan penandaan pada tiap sediaan obat 1ampul, vial, atau obat oral2 dilakukan di masing-masing depo farmasi sebelum obat diberikan. A3 De#! F&("&si R&1&) J&l&n
5enis obat yang termasuk dalam kategori high alert yaitu obat sitostatika, inotropik 1dopamin, dobutamin, epineprin dll2, obat anastesi dan sedasi, narkotika injeksi dan trans dermal, trombolitik, sterptokinase dan disolf, konsentrat elektrolit 1 )Cl, "S =<, Bic"at, kalsium glukonas, 'gS0 / 2, antikoagulan 1heparin !*, warfarin2, insulin injeksi, deAtrosa /<. Penyimpanan obat kategori high alert di apotek rawat jalan yaitu dipisahkan dari obat lainnnya dimana obat disusun dalam lemari terpisah untuk penyimpanan obat yang disimpan dalam lemari pendingin pun penyimpanannya dipisahkan yaitu pada lemari es khusus obat high alert , serta pada setiap obat diberi stiker high alert dengan warna latar merah dan tulisan berwarna putih. Stiker high alert juga ditempelkan pada lemari dan kulkas tempat penyimpanan obat high alert. Selain itu pada resep bila terdapat obat yang termasuk high alert diberi cap ?7 yang berwarna merah disamping nama obat. 3i sini juga menerapkan sistem 4!40 1 First In First ut 2 dan 4(40 1 First !"#ired First ut 2. ?al ini bertujuan agar obat dan alat kesehatan yang mempunyai (3 pendek dapat segera dikeluarkan dan nantinya akan mengurangi obat near (3. Penyimpanan obat high alert di instalasi rawat jalan S'S sudah sesuai dengan standar prosedur operasional pengelolaan obat high alert yang sudah dibuat.
6ambar +. Pelabelan untuk obat-obatan high alert
5
7
B
6ambar =. 7. :emari penyimpanan obat ?7 B. )ulkas penyimpanan obat ?7
B3 De#! F&("&si Ins)&l&si G&1&) D&(u(&)
3alam penyimpanannya, obat high alert di 3epo 4armasi !nstalasi 6awat 3arurat disimpan secara terpisah dengan obat lainnya dan diberi tanda >?!6? 7:(T@ pada tempat penyimpanannya, meskipun masih dalam satu rak dengan alkes tetapi diberi batas dengan memberi tanda >?!6? 7:(T@ pada sekeliling rak, serta masing-masing obat seperti ampul di beri tanda ?!6? 7:(T. Tanda ?!6? 7:(T pada ampul tidak mentupi nama obat, tidak menutupi tanggal kadaluarsa, tidak menutupi titik pada leher ampul&vial dan tidak menutupi kekuatan sediaan obat. Penyimpanannya pun berdasarkan kestabilan obat. 0bat high alert yang stabil pada suhu ruangan disimpan di rak, sedangkan untuk obat yang penyimpanannya pada suhu dingin disimpan di lemari pendingin. Penyimpanan obat high alert di !63 sudah tertata dengan baik dan rapi baik yang disimpan dalam lemari, maupun yang disimpan pada lemari es. Penyimpanan obatnya disimpan terpisah dari obat-obat lainnya dan di beri label ?!6? 7:(T pada masing-masing obat dan disetiap rak obat. !63 juga menerapkan sistem 4!40 1 First In First ut 2 dan 4(40 1 First !"#ired First ut 2. ?al ini bertujuan agar obat dan alat kesehatan yang mempunyai (3 6
pendek dapat segera dikeluarkan dan nantinya akan mengurangi obat near (3. Penyimpanan obat high alert di instalasi rawat jalan S'S sudah sesuai dengan standar prosedur operasional pengelolaan obat high alert yang sudah dibuat.
7
B
6ambar /. 7. :emari penyimpanan obat ?7 B. )ulkas penyimpanan obat ?7
7
8
6ambar . 3aftar obat high allert di depo farmasi rawat jalan dan depo farmasi !63 S'S
9
BAB IV PENUTUP A3 Kesi"#ul&n Pengelolaan obat high alert di depo farmasi rawat jalan dan !63 di umah Sakit
'argono Soekarjo sudah sesuai dengan standar prosedur operasional 1SP02 pengelolaan obat high alert , dimana penyimpanan obat high alert dipisahkan dari obat lainnya, serta memiliki label >?!6? 7:(T@ dengan tulisan berwarna putih dan memiliki dasar merah yang bertujuan mempermudah pengenalan obat tersebut sehingga dapat meminimalkan terjadinya medication error.
B3 S&(&n Perlu meningkatkan kerapihan dalam penyimpanan obat high alert baik dalam lemari
maupun lemari es, serta memperhatikan pemberian label agar label terlihat dengan jelas.
10
DAFTAR PUSTAKA
7nonim, +##, Permenkes "omor #$%# tentang )eselamatan Pasien umah Sakit. 3epartemen )esehatan epublik !ndonesia., 5akarta 7nonim, +#/, Permenkes $% tahun &' tentang Standar Pela*anan +efarmasian ,umah Sakit , 3epartemen )esehatan epublik !ndonesia., 5akarta. 7nonim, +#/. ISMP List of High-Alert Medications in Acute are Setting , !nstitute for Safe 'edication Practices, 9nited States. Salmon, "., and 3i:eonardi, B.C., +#+, High Allert Medications Safe Practices, 7'" ?ealthcare (ducation Services, ".Com.
11