1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Latar Bela Belakan kang g Pemim emimpi pin n
merup erupak akan an
soso sosok k
yang yang
dibu dibutu tuhk hkan an
dala dalam m
terbentuknya suatu organisasi, pemimpin merupakan pusat dari sebuah organasasi. Sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Gree Greettz bah bahwa pem pemimpi impin n adal adalah ah examp examply ly center center , pemi pemimp mpin in memeg memegang ang peran peran sentra sentrall dalam dalam menent menentuk ukan an arah, arah, corak corak dan dinamika yang terjadi dalam suatu organisasi. Sederhananya kita dapat mengibara mengibaratka tkan n pemerint pemerintahan ahan yang merupak merupakan an institusi institusi netral sebagai gandum, ia berbentuk nyata, tetapi masih netral tidak berasa, dan pemimpin sebagai koki yang memiliki keluasaan untu untuk k memb member erik ikan an pera perasa sa tamb tambah ahan an pahi pahitt atau ataupu pun n mani manis, s, pemi pemimp mpin in berp berpel elua uang ng untu untuk k berb berbua uatt baik baik atau atau seba sebali likn knya ya.. Apabila pemerintah dikelola oleh pemimpin yang memegang etika kepemim kepemimpinan pinan pemerint pemerintahan, ahan, maka maka rakyat rakyat akan akan menerima menerimanya nya seba sebaga gaii
rahm rahmat at
(as (asyi yid, d,
!""1 !" "1#$ #$$! $!%. %.
&epem epemim impi pina nan n
adal adalah ah
'enomena kompleks yang melibatkan pemimpin, para pengikut, dan situas situasi. i. asala asalah h kepemi epemimpi mpinan nan pada pada dekade dekade terakh terakhir ir ini menjadi persoalan yang signi)kan dalam hubungannya dengan kesuksesan kesuksesan dalam sebuah organisasi dalam le*el apapun. Pada zaman zaman yang yang serba serba materi materiali alisti stis, s, tolak tolak ukur ukur hanya hanya diukur
dari
'aktor
kepemimpina inannya. dio diorient ientas asik ikan an menu enumbuhk uhkan
pada ada sik sikap
materi
semata
Semangat
membangun
penc pencap apai aian an ment ental
selama
targe argett
yang ang
lebi lebih h
)sik sik
periode
yang ini ini
lebih
akhi akhirrnya nya
meng engharg argai
dan dan
membanggakan membanggakan materi, secara secara kuantitati', kuantitati', dengan mengabaikan etika dan moral dalam proses pencapaiannya. eliha elihatt situas situasii dan kondi kondisi si dewasa dewasa ini,m ini,mak aka a etika etika pada pada zaman sekarang semakin perlu dipertahankan. &arena tanpa etika
!
maka maka manu manusi sia a yang yang satu satu dapa dapatt dian diangg ggap ap sain sainga gan n ter terhada hadap p sesama manusia lainnya. Saingan dalam arti lawan yang harus dijatuhkan sebagai akibat timbulnya na'su keserakahan manusia akan akan mater materi. i. +ika +ika
tida tidak k ada ada etik etika a lagi lagi yang menge mengek kang ang dan dan
ditopang oleh hukum, maka pihak yang satu tidak segansegan menjatuhkan lawannya segala cara. -erbagai cara ditempuh dan dihalal dihalalka kan n hanya hanya sekeda sekedarr untuk untuk dapat
mencap mencapai ai tujuanny tujuannya. a.
Salah Salah satu satu respo respon n untuk untuk mengh menghada adapi pi krisis krisis etika etika pada pada zaman zaman sekarang ini adalah kepemimpinan kepemimpinan etis. Pada pengertian pengertian yang paling dasar, etika adalah adalah sistem sistem nilai pribadi yang digunakan memutuskan apa yang benar, atau apa yang paling tepat, dalam suatu situasi tertentu memutuskan apa apa yan yang kons nsis istten deng engan siste istem m nila nilaii yang ang ada ada dalam alam organisasi dan diri pribadi. Sedang Sedangka kan n kepemi epemimp mpinan inan etis etis mengg menggabu abungk ngkan an antara antara pengam pengambil bilan an keputu eputusan san etik etik dan perila perilaku ku etik etik dan ini tampa tampak k dalam konteks konteks indi*idu indi*idu dan organisa organisasi. si. /anggung anggung jawab utama utama dari dari seoran seorang g pemimp pemimpin in adalah adalah memb membuat uat keputus eputusan an etik etik dan berper berperilak ilaku u secara secara etik, etik, serta serta mengu mengupay payak akan an agar agar organ organisa isasi si mema memaha hami mi dan dan mene menera rapk pkan anny nya a dala dalam m kode odek kode ode etik etik.. 0an 0an pentin pentingny gnya a pembah pembahasa asan n mengen mengenai ai kepemim epemimpin pinan an etis etis adalah adalah memb memban antu tu untu untuk k mema memaha hami mi tent tentan ang g nila nilai ini nila laii prib pribad adii dan dan organisasi, dan kemudian menyarankan bagaimana ini mungkin diperluas ke konteks yang lebih luas dari masyarakat. 0ewasa 0ewasa ini krisis krisis keper kepercayaa cayaan n terhadap terhadap pemimpi pemimpin n atau para para apar aparat at peme pemeri rint ntah ahan an,, sema semaki kin n meni mening ngka kat. t. Sala Salah h satu satu indikator penyebabnya adalah kasus suap atau korupsi, kolusi dan nepoti nepotism sme e (&&% (&&% yang yang terjad terjadii di kalan kalangan gan para para pemimp pemimpin in itu send sendir iri. i. Akhi Akhirrakh akhir ir ini ini kita kita dige digemp mpar arka kan n oleh oleh kasu kasus s duga dugaan an kejahatan pelecehan seksual dan asusila yang melibatkan orang nomor satu di Pro*insi iau.
2
&asus suap, dan && beragam bentuknya dan tidak hanya populer
di
aparatnya,
kalangan melainkan
pemimpin telah
pemerintahan
mewabah
dan
sampai
aparat
di
dunia
pendidikan. Selain masalah &&, terdapat juga masalah etika moral, seperti perselingkuhan, tindak kekerasan, narkoba, *ideo porno, dan lainlain Persoalanpersoalan di atas tidak hanya menyebabkan krisis kepercayaan terhadap kredibilitas pemimpin3pemerintah, tetapi menyebabkan pula 4krisis keteladanan5. &edua 'aktor menurunkan
atau
mengurangi
kekuasaan
dan
ini akan pengaruh
pemimpin terhadap masyarakat yang dipimpinnya. +ika demikian, maka citacita bangsa yang sejahtera, adil dan makmur semakin jauh dari jangkauan. 0isinilah setiap para pemimpin harus menjunjung tinggi etika
kepemimpinan,
karena
para
pemimpin
menghadapi
berbagai dilemma yang mengharuskan mereka memilih anatara serangkaian nilai dan prioritas yang saling bertolak belakang, dan pemimpin yang baik mampu mengenali dan menghadapinya dengan komitmen untuk melakukan hal yang benar, bukan hanya hal yang diperlukan. Para pemimpin menghadapi tantangan kompleks yang tidak memiliki jawaban hitamputih. Apapun kasusnya, pemimpin menciptakan teladan moral yang menjadi teladan
bagi
seluruh
anggota
kelompok
atau
organisasi
(masyarakat%. Pemimpin harus memiliki serangkaian etika yang teguh serta prinsipprinsip tindakan yang benar atau suatu sistem nilai moral.
B. Rumusan Masalah asalah pokok makalah ini terungkap dari pertanyaan pertanyaan berikut# 1. Apa arti dari kepemimpinan etis (ethical leadership%6
$
!. -agaimana pandangan para ahli mengenai kepemimpinan etis6 2. Apa pentingnya kepemimpinan etis6 $. -agaimana prinsip dalam kepemimpinan etis6 7. -agaimana 'enomena kepemimpinan yang terjadi di era sekarang6 C. Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini sebagai berikut# 1. endapatkan pemahaman mengenai kepemimpinan etis. !. engemukakan pandangan para ahli tentang kepemimpinan etis. 2. engemukakan pentingnya kepemimpinan etis. $. embahas prinsip kepemimpinan etis. 7. engungkap 'enomena kepemimpinan etis terdahulu dan membandingkannya dengan 'enomena kepemimpinan era sekarang
7
BAB II LANDASAN TERI A. !"nse# Umum $ari !e#emim#inan &epemimpinan
berasal
dari
kata
pemimpin.
enurut
ukmana (!""8% mengungkapkan 4pemimpin adalah orang yang melakukan atau menjalankan kepemimpinan atau leadership5. 9ughes (!"1!% mengungkapkan kepemimpinan sebagai 4proses mempengaruhi
sebuah
kelompok
yang
terorganisasi
untuk
mencapai tujuan kelompok5. :stilah pemimpin dan pimpinan sering kali disamakan arti, dan sering terjadi kerancuan atau ,mencampuradukkan pengertian 4pemimpin5 dan 4pimpinan5. :stilah ;pimpinan< mencerminkan kedudukan seseorang atau sekelompok orang pada hierarki tertentu dalam suatu organisasi 'ormal mapupun non'ormal. &epemimpinan bersi'at lebih luas dibandingkan pimpinan. Pemimpin dapat diaplikasikan dalam kontek
organisasi maupun non
organisasi,
karena
seorang
pemimpin dapat berpengaruh tanpa harus diberi kewenangan 'ormal (infuence without authority %. Perbedaan lain antara pemimpin dan pimpinan adalah, seorang pemimpin (leader % akan sangat terkait dengan kepercayaan dari orang lain, sedangkan pimpinan (manajer% sangat terkait dengan system, pengendalian, prosedur, kebijakan dan struktur. Perdedaan lain yang antara pemimpin (leader) dengan pimpinan sebagai berikut# /abel !.1 Perbedaan anager dan =eader Pim#inan %manager& >ocus pada system dan struktur >ocus pada kondisi saat ini emanage sta' emoti*asi sta' untuk
Pemim#in %lea$er& >ocus pada manusia atau orang ?rientasi ke depan memberi pengarahan pada sta' emoti*asi orang lain untuk
mengoperasikan standar3S?P eman'aatkan kewenangan
melakukan perubahan empengaruhi orang lain
@
endelegasikan &urang berani mengambil resiko
emberdayakan -erani mengambil resiko (diadaptasi dari ukmana, !""8,
hlm. $1%
Syarat utama yang harus dimiliki agar menjadi seorang pemimpin yaitu harus memiliki kecerdasan intelektual (:%, kecerdasan emosional (B%, dan kecerdasan spiritual (S%. &eberhasilan
seorang
pemimpin
dalam
menjalankan
kepemimpinannya sangat dipengaruhi oleh tipe atau gaya yang digunakan. /idak ada tipe kepemimpinan yang paling tepat, sehingga sebaiknya seorang pemimpin memiliki dan memahami berbagai tipe kepemimpinan. /ipe kepemimpinan tersebut dapat diterapkan sesuai kondisi yang dihadapi oleh pemimpin yang bersangkutan
pada
suatu
saat.
&artini
&artono
(1CD2%
menjelaskan bahwa tipe kepemimpinan terbagi atas# 1. /ipe
&harismatik,
tipe
ini
mempunyai
daya
tarik
dan
pembawaan yang luar biasa, sehingga mereka mempunyai pengikut yang jumlahnya besar. &esetiaan dan kepatuhan pengikutnya timbul dari kepercayaan terhadap pemimpin itu. Pemimpin dianggap mempunyai kemampuan yang diperoleh dari kekuatan Eang aha &uasa. !. /ipe Paternalistik, tipe &epemimpinan dengan si'atsi'at antara lain# (a% enganggap bawahannya belum dewasa (b%bersikap terlalu melindung (c% jarang memberi kesempatan bawahan untuk mengambil keputusan dan (d% Selalu bersikap maha tahu dan maha benar. 2. /ipe ?toriter, pemimpin tipe otoriter mempunyai si'at sebagai berikut#(a%
Pemimipin
organisasi
sebagai
miliknya
(b%
Pemimpin bertindak sebagai diktator (c% Fara menggerakkan bawahan dengan paksaan dan ancaman. $. /ipe iliteristik, dalam tipe ini pemimpin mempunyai si'at si'at#(a% menuntut kedisiplinan yang keras dan kaku (b% lebih banyak menggunakan system perintah (c% menghendaki
8
keputusan mutlak dari bawahan (d% 'ormalitas yang berlebih lebihan (e% tidak menerima saran dan kritik dari bawahan dan ('% si'at komunikasi hanya sepihak. 7. /ipe 0emokrasi, tipe demokrasi mengutamakan masalah kerja sama sehingga terdapat koordinasi pekerjaan dari semua bawahan. &epemimpinan demokrasi menghadapi potensi sikap indi*idu, mau mendengarkan saran dan kritik yang si'atnya membangun. +adi pemimpin menitikberatkan pada akti)tas setiap anggota kelompok, sehingga semua unsur organisasi dilibatkan dalam akati)tas, yang dimulai penentuan tujuan,, pembuatan rencana keputusan, disiplin.
B. !"nse# Umum $ari !e#emim#inan Etis %Ethical Leadership& &epemimpinan etis (ethical leadership% berasal dari dua suku kata, yaitu 4kepemimpinan5 dan 4etis5. Btis merupakan bentuk kata si'at dari 4etika5 .Secara umum etika diartikan sebagai seperangkat nilai yang dijadikan acuan dalam menilai kualitas moral. enurut Fatalano (ukmana#!""8% menyebutkan bahwa etika sebagai berikut sistem penilaian perilaku serta keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin adanya perlindungan hakhak indi*idu, mencakup caracara dalam pengambilan keputusan untuk membantu membedakan hal hal yang baik dan yang buruk serta mengarahkan apa yang sebenarnya dilakukan sesuai nilainilai yang dianut. Webster’s
Student
Dictionary merumuskan
pengertian
4Btika5 sebagai 4The study and philosophy o human conduct, with emphasis on the determination o right and wrong. The basic principles o right action. wor! or treatise on morals5 (Btika adalah studi dan )lsa'at tentang tingkah laku manusia, dengan penekanan pada determinasi benar dan salah. Prinsip dasar dari tindakan yang benar.
Suatu tindakan atau risalah moral%.
D
Pendapat
senada
(ukmana#!""8% mencoba
juga
diungkapkan
merupakan
mencari
4cabang
jawaban
untuk
oleh
Gene
)lsa'at
-locker
moral
menentukan
yang serta
mempertahankan secara rasional teori yang berlaku secara umum tentang benar dan salah serta baik dan buruk5. Bdward
>reeman,
dalam
jurnalmya
yang
berjudul
4De"eloping #thical $eadership5 mengungkapkan bahwa 4ethical leadership is simply a matter o leaders ha"ing good character. %y ha"ing &the right "alues’ or being a person o strong character 5 (kepemimpinan etis adalah pemimpin yang meiliki karakter baik, memiliki nilainilai
yang benar
atau atau seseorang
yang
berkarakter kuat%. -erdasarkan pengertian tersebut maka kepemimpinan etis dapat berarti kemampuan dan kesiapan seseorang untuk mempengaruhi dan menuntun seorang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama dengan menekankan pentingnya nilai-nilai moral. Kepemimpinan etis merupakan jenis perilaku kepemimpinan. Sementara pemimpin yang etis menunjuk pada kualitas pribadi pemimpin itu sendiri. Keduanya saling terintegrasi. Kepemimpinan yang etis dipengaruhi nilai-nilai (values), sehingga diperlukan penguasaan kemampuan personal atau ( personal quality, personality ethics), dan memiliki karakter yang baik (character ethics) dan memiliki kemampuan sosial. Standar pengukuran atau evaluasi kepemimpinan etis terdapat dalam diri pemimpin itu sendiri.
C. Pan$angan Para Pakar tentang !e#emim#inan Etis Pandangan para pakar tentang kepemimpinan etis datang dari %urns, 'eiets, (reenlea, dan %ush. :ntisari dari pandangan mereka sebagai berikut# '. Burns (1C8D%
seperti
yang dinyatakan, +ames cGregor -urns
mem'ormulasikan
sebuah
teori
mengenai
kepemimpinan. -agi -urns, peran atau 'ungsi kepemimpinan utama adalah meningkatkan kesadaran mengenai masalah etis
C
dan membantu orang menyelesaikan nilainilai yang berkonik . -urns menjelaskan kepemimpinan sebagai sebuah proses dimana para pemimpin dan pengikut saling meninggikan yang lainnya ke tingkat moralitas dan moti*asi lebih tinggi. (. Hei)et*. 0alam bukunya yang berudul $eadership Without #asy nswers, *onald 'eiet+ (1CC$% menyatakan bahwa peran utama pemimpin adalah membantu para pengikut yang menghadapi konik dan menemukan caracara yang produkti' untuk menghadapinya. Pemimpin harus melibatkan orang dalam menghadapi tantangan, perspekti' yang berubah, dan belajar caracara baru untuk bekerja sama secara e'ekti'. +. ,reenlea)
. /ahun 1C8", obert Greenlea' mengusulkan
konsep 4kepemimpinan pelayan5 dan usul ini menjadi judul buku yang di terbitkan tahun 1C88. -agi Greenlea', pelayan kepada para pengikut merupakan tanggung jawab utama dari para pemimpin dan esensi dari kepemimpinan etis. Pelayanan meliputi
pengasuhan,
mempertahankan
dan
memberikan
kewenangan kepada pengikut. -. Bush. -ush menggunakan istilah 4kepemimpinan moral5. &epemimpinan moral adalah suatu model kepemimpinan yang ber'okus pada nilainilai, kepercayaankepercayaan dan etika. &epemimpinan moral berdasarkan rasional normati*e, yakni berdasarkan pertimbangan benar atau salah atas suatu tindakan yang akan diambil atau yang telah diambil. 0ari pandangan tentang kepemimpinan etis dari para pakar di atas, dapat disimpulkan beberapa prinsip kepemimpinan etis sebagai berikut# pertama, 'ungsi kepemimpinan etis adalah meninggikan tingkat moralitas dan moti*asi di antara para pemimpin dan pengikutnya. edua, kepemimpinan etis berperan
1"
membantu
orang
untuk
mampu
menghadapi
konik
dan
menemukan caracara yang produkti' untuk menghadapinya. etiga, esensi dari kepemimpinan etis adalah pelayanan. 0an !eempat ,
kepemimpinan
etis
ber'okus
pada
nilainilai,
kepercayaankepercayaan dan etika.
D. Pentingna !e#emim#inan Etis &epemimpinan yang berlandaskan etika sangat dibutuhkan dalam pemimpin suatu kelompok atau organisasi. &epemimpinan etis mampu menciptakan perwujudan tujuan yang dirancang bersama tanpa mendahulukan kepentingan indi*idu. 0engan kepemimpinan etis seorang
pemimpin mampu
menentukan
keputusan yang benar dan salah bagi kelompoknya sesuai dengan tatanan norma dan nilai yang dianut. &epemimpinan yang etis dapat menjadikan landasan bagi pemimpin untuk memainkan peranannya dalam melaksanakan amanah yang diembannya, menjadikannya
lebih
meman'aatkan
bertanggung
wewenang
jawab,
untuk
adil
dan
kepentingan
tidak
sendiri.
&epemimpinan etis dapat menciptakan kepercayaan yang tinggi pada diri anggota kepada pimpinannya. &epemimpinan etis tidaklah datang dengan sendirinya, namun perlu diupayakan oleh pemimpin
dalam
setiap
peranan
yang
dijalaninya.
-erikut
merupakan cara yang dapat dilakukan oleh seorang pemimpin untuk menciptakan kepemimpinan etis (9ughes,!"1!% 1. &ebijakan dan prosedur 'ormal yang beretika. Hsaha ini termasuk membuat pernyataan 'ormal mengenai standard dan kebijakan etis, bagaimana menyusun mekanisme pelaporan, prosedur serta hukuman bagi setiap pelanggaran etika. !. :deology inti. :deologi inti merupakan jantung bagi setiap organisasi
atau
kelompok.
:deologi
inti
yang
dapat
dikembangkan agar terciptanya kepemimpinan etis mencakup
11
rasa
saling
menghormati
dan
menghargao
rekan
kerja,
merangkul perbedaan, mengembangkan kepuasan bersama, berkontribusi positi' terhadap komunikasi di lingkungannya, serta menjaga keharmonisan bersama. 2. :ntegritas. Pemimpin harus mampu menunjukkan integritas pribadi yang mampu menggambarkan indi*idu berperilaku dan bermoral. $. Penguatan struktural. embentuk struktur dan system yang dapat
mendorong
kinerja
etis.
endorong
terbentuknya
perilaku jujur, adil, santun dan berperilaku positi'. Selain upaya yang harus terus dilakukan oleh seorang pemimpin,
ada
beberapa
elemen
penting
yang
perlu
dikembangkan agar terwujudnya kepemimpinan etis. Blemen tersebut sebagai berikut# 1. Pengetahuan tentang
kepemimpinan
dan
etika
untuk
menyediakan kerangkan konseptual demi memahami praktek kepemimpinan etis. !. &esempatan mempraktekan
peran
kepemimpinan
yang
membutuhkan tindakan bersama. 2. &esempatan mempelajari, mengamati, berinteraksi dengan para pemimpin
di organisasi lain,
terutama
menunjukkan keberanian moral. $. Penilaian atas kinerja kepemimpinan. 7. Hmpan balik dari bawahan sehingga
yang telah
pemimpin
dapat
merenungi umpan balik tersebut. @. Penguatan etika pribadi dan nilainilai inti pada diri pemimpin. E. Prinsi# !e#emim#inan Etis Setiap pemimpin harus memiliki etika yang baik, yang tercermin dalam
tutur kata, sikap, perilaku, dan tindakannya
yang mana selalu konsisten dengan aturanaturan yang berlaku serta sesuai dengan norma dan agama. Selain hal tersebut pemimpin juga hendaknya memiliki prinsip yang diyakini dalam
1!
mewujudkan kepemimpinan etis. Prinsip dalam mewujudkan kepemimpinan etis sebagai berikut# 1. Pemimpin sebagai pelayan Bsensi pemimpin sebagai pelayan adalah tugas pemimpin untuk dapat melayani orang lain yakni pelayanan kepada masyarakat, pelanggan, dan karyawannya sendiri.
9al ini
sejalan dengan statemen alam alinea keempat penjelasan pembukaan HH0 1C$7 yang menyatakan bahwa pemerintah dibentuk
untuk
melayani
rakyat
di
bidang
keamanan
(melindungi segenap bangsa :ndonesia dan seluruh tumpah darah
:ndonesia%,
kesejahteraan
dibidang
umum%,
sosialekonomi
sosialbudaya
(
(memajukan mencerdaskan
kehidupan bangsa%, hubungan dengan egara lain ( ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial%. Pemimpin harus lebih berpihak pada pelayanan
public bukan pada pelayanan
perseorangan. Pemimpin harus mampu membaca aspirasi masyarakat dan harus rela dikontrol oleh masyarakat. !. Pemimpin harus pro'essional Pro'esionalitas merupakan persyaratan yang tidak bisa ditawartawar.
0a*id
9
aister
(ukmana,!""8#@7%
menegaskan bahwa 4pro'esionalisme bukan hanya sekedar pengetahuan teknologi dan manajemen, tetapi pro'esionalisme lebih merupakan suatu sikap5. =ebih jauh /ilaar (ukmana, !""8#@7%
mengungkapkan
karakteristis
dari
seorang
pro'essional yaitu 0ia merasa bangga dengan pekerjaannya, dan menunjukkan komitmen personal terhadap kualitas. 0ia mempunyai tanggung jawab yang besar, dapat mengantisipasi sehingga dia sangat berinisiati'. 0ia ingin menyelesaikan pekerjaannya dengan tuntas dan ikut terlibat dalam berbagai tugas di peranan yang ditugaskan kepadanya. 0ia ingin terus belajar untuk meningkatkan kemampuannya dan memingkatkan kemampuan untuk
12
melayani. 0ia itu mendengar kepada kebutuhan para pelanggannya serta dia adalah pemain dalam suatu tim. 0ia dapat dipercaya, jujur, terus terang, dan loyal. Selanjutnya dia terbuka terhadap kritik yang konstrukti' dan mau meningkatkan dan menyempurnakan dirinya. Hraian tersebut menggambarkan bahwa pro'esionalisme mutlak dimiliki oleh seorang pemimpin. /anpa pro'esionalisme tidak akan tercipta sebuah kepemimpinan yang etis. 2. enegakkan keadilan dalam kepemimpinan enegakkan keadilan berarti upaya menempatkan segala sesuatu
tepat
memberikan
pada
sesuatu
tempatnya tepat
kepada
secara orang
proporsional, yang
berhak
menerimanya. Seorang pemimpin harus dapat memberikan 4reward5 dan 4 punishment 5 secara proporsional sehingga mampu memoti*asi orang untuk bekerja dengan baik. &eadilan merupakan syarat yang harus dimiliki seorang pemimpin. Seorang pemimpin juga tidak boleh mudah terproporkasi atau terpengaruh sehingga mengambil tindakan yang tidak benar. $. Pemimpin harus pemaa' Seorang pemimpin harus dapat menciptakan suasana di bawah kepemimpinannya yang akrab, bisa saling memaa'kan antara satu sta' dengan sta' yang lainnya, maupun sta' dengan pemimpinnya. 7. Siap mundur dan siap menerima koreksi Seorang pemimpin harus memiliki kesiapan untuk mundur dari jabatannya jika merasa tidak mampu memegang jabatan yang diamanahkan kepadanya. Seorang pemimpin harus dapat menerima setiap saran dan koreksi yang diberikan oleh bawahannya dengan hati lapang. @. Pemimpin mampu memoti*asi dan membimbing
1$
Seorang
pemimpin
harus
mampu
membimbing
dan
mengingatkan anggota yang dipimpinnya agar bersatu untuk mewujudkan tujuan dan citacita yang telah dirumuskan bersama. 8. emiliki disiplin dan loyalitas yang tinggi &edisiplinan merupakan kunci sukses dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Pemimpin harus memiliki kedisiplinan tinggi
dalam
menjalankan
peranan
dan
amanah
yang
diembannya. Selain itu pemimpin harus memiliki loyalitas tinggi terhadap segala kepentingan kelompok atau organisasi yang dipimpinnya. /. /en"mena !e#emim#inan $an U#aa Penanggulanganna &epemimpinan etis pernah dicontohkan oleh nabi besar osulullah SAI. -eliau merupakan seorang pemimpin yang memiliki
kemampuan
tinggi
dalam
menarik
simpati
dan
mempengaruhi orang lain jauh melampaui kewenangannya. &eberhasilannya itu tidak
lepas dari si'atsi'at dasar etika
kepemimpinan yang melekat pada diri osulullah yakni siddi(jujur%, amanah (dapat dipercaya%, tabligh (menyampaikan%, dan athonah (cerdas%. 0alam praktek kepemimpinannya. osulullah SAI tidak terjebak dan tenggelam dalam kecintaan kepada /uhan Eang aha &uasa semata, beliau tetap mampu menjaga keseimbangan antara posisinya sebagai 4kekasih5 /uhan dan sebagai hamba dan rasulya yang mengharuskan beliau senantiasa berbaur dengan masyarakat. asulullah adalah )gur pemimpin yang tidak pernah mendahulukan
kepentingan
pribadi
sebelum
kepentingan
umatnya terpenuhi. Seluruh hidupnya dihabiskan sebagai pelayan bagi seluruh umatnya. &epemimpinan asulullahpun dikenal
17
sebagai pemimpin yang memiliki pendirian kuat untuk tetap mempertahankan kebenaran yang diyakininya, apapun rintangan dan tantangan yang dihadapinya. -erbeda
dengan
masa
kepemimpinan
asullullah.
&epemimpinan yang terjadi di masa sekarang jauh menyimpang dari ajaran yang telah -eliau contohkan. asih ingat dibenak kita pada Bra e'ormasi tahun 1CCD telah melahirkan pergantian beberapa kali kepemimpinan nasional di :ndonesia. ulai dari presiden 9abibie, Abdurahman Iahid, egawati hingga kini dibawah tampuk Susilo -ambang Eudhoyono. amun kemunculan pemimpin nasional di era re'ormasi ini masih jauh dari harapan masyarakat. 9al ini dikarenakan permasalahan kepemimpinan nasional yang terjadi di negeri ini belum menemukan jawaban. -eberapa permasalahan kepemimpinan tersebut antara lain 1.
&urangnya integritas sebagai pemimpin nasional. Pemimpin yang mempunyai integritas memiliki kepribadian yang mantap, tidak tercela, jujur dan dihormati orang lain. Pemimpin nasional ke depan dibutuhkan orang yang mempunyai integritas tinggi, artinya tingkat hubungannya dengan yang dipimpin menyatu berdasarkan 4emosional
pertimbangan 4rasional transaksional5.
&eadaan
trans'ormati'5 bukan ini
akan
melahirkan
pemimpin yang mempunyai si'at perpaduan karakter manajer, pemimpin dan negarawan (anager, $eader, Statesman%. e'ormasi yang belum mantap dan kondisi dalam negeri baik politik, ekonomi, sosbud dan hankam yang masih lemah apabila tidak cepat membangun kepemimpinan yang kokoh maka negara kita akan semakin larut dan terpuruk dalam persaingan global yang semakin ketat. !.
&urang
dapat
melepaskan
diri
dari
&orupsi,
&olusi
dan
epotisme (&&%. 9al ini dilakukan untuk mengakomodasi kepentingan sesaat bagi dirinya dan orang dekatnya, terutama
1@
yang dianggap berjasa seperti tim suksesnya. e'ormasi yang bergulir sampai saat ini melahirkan HH o !D tahun 1CCC tentang
penyelenggara
negara yang bersih yang bebas
&orupsi, kolusi dan nepotisme. /etapi pada tataran empirik menunjukkan kasus korupsi juga terus semakin meningkat. &asus korupsi yang diduga melibatkan pejabat negara seperti para menteri, mantan menteri, gubernur, mantan gubernur, bupati dan sebagainya menunjukkan bahwa pejabat negara yang seharusnya menjadi teladan bagi masyarakat dalam tertib hukum dan tertib sosial justru malah menjadi terdakwa dengan tuntutan tindak pidana korupsi. 2.
&urang
memahami
moral
dan
etika
kepemimpinan.
:mplementasi etika dan moral pemimpin akan memberikan panduan bagi seorang pemimpin dalam melaksanakan tugas dan 'ungsinya. &risis yang melanda bangsa :ndonesia tidak lepas dari kemerosotan moral dan etika pemimpin. &asus -upati Garut, misalnya, yang menikah kilat dengan cara kawin siri selama $ hari dan melakukan perceraian dengan istrinya melalui sms telah menuai kontro*ersi di masyarakat yang berujung pelengseran sang -upati. &asus lain yaitu Gubernur iau Annas aamun yang tersandung kasus atas tindakan asusilanya dan tindakan suap yang telah dilakukannya. &edua kasus ini menunjukkan masih rendahnya moral dan etika yang dimiliki pemimpin. $.
&urang dapat memahami secara tepat esensi plural. Sebagai bangsa yang ultra plural dengan postur negara kepulauan merupakan kewajiban dari pemimpin agar yang dipimpin mendapat
perlakuan
yang
sama.
/idak
ada
dominasi
mayoritas terhadap minoritas dan juga tidak mengenal adanya tirani minoritas. Pluralisme adalah sikap keterbukaan sebagai
18
suatu
kerangka
interaksi
dimana
setiap
kelompok
menampilkan rasa hormat dan toleran satu sama lain , berinteraksi tanpa konik. 7.
=ebih
mengedepankan
kepentingan
partainya
daripada
aspirasi rakyat. &enyataan di lapangan menunjukkan partai politik tidak bisa bebas bergerak , karena banyak kepentingan yang membatasi. Partai politik pendukung pemerintah sulit untuk
obyekti'
pemerintah.
mengkritik
0emikian
juga
kebijakan parpol
yang di
luar
diambil
oleh
pemerintah
terhambat dan terkooptasi oleh kepentingan politiknya. &asus -ank /entury dapat dijadikan contoh sulitnya mengedepankan kepentingan rakyat daripada kepentingan partai.
1D
BAB III !ESIMPULAN DAN SARAN A. !esim#ulan &epemimpinan
ialah
membina,
menggerakan,
mengarahkan, dan memerintah massa (anggota%. elakukan suatu tindakan (aksi% untuk mencapai tujuan. 0alam suatu organisasi dibutuhkan pemimpin yang memiliki etika dan moral dalam kepemimpinan. Btika sebenarnya dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin adanya perlindungan hakhak indi*idu, mencakup caracara pengambilan keputusan untuk membantu membedakan
halhal
yang
baik
dan
yang
buruk
serta
mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan sesuai nilainilai yang dianut. Kepemimpinan etis dapat berarti kemampuan dan kesiapan seseorang untuk mempengaruhi dan menuntun seorang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama dengan menekankan pentingnya nilai-nilai moral. Kepemimpinan etis merupakan jenis perilaku kepemimpinan. Sementara pemimpin yang etis menunjuk pada kualitas pribadi pemimpin itu sendiri. Keduanya saling terintegrasi. Kepemimpinan
yang etis dipengaruhi nilai-nilai (values), sehingga diperlukan
penguasaan kemampuan personal atau ( personal quality, personality ethics), dan memiliki karakter yang baik (character ethics) dan memiliki kemampuan sosial. Standar pengukuran atau evaluasi kepemimpinan etis terdapat dalam diri pemimpin itu sendiri.
-anyak
pakar
yang
ikut
berpendapat
mengenai
kepemimpinan etis, diantaranya yaitu -urns, 9ei'ets, Greenlea', dan -uns. 0ari pandangan tentang kepemimpinan etis dari para pakar
tersebut,
kepemimpinan
dapat etis
disimpulkan
sebagai
berikut#
beberapa
prinsip
pertama,
'ungsi
1C
kepemimpinan etis adalah meninggikan tingkat moralitas dan moti*asi di antara para pemimpin dan pengikutnya. edua, kepemimpinan etis berperan membantu orang untuk mampu menghadapi konik dan menemukan caracara yang produkti' untuk menghadapinya. etiga, esensi dari kepemimpinan etis adalah pelayanan. 0an !eempat , kepemimpinan etis ber'okus pada nilainilai, kepercayaankepercayaan dan etika. &epemimpinan yang berlandaskan etika sangat dibutuhkan dalam pemimpin suatu kelompok atau organisasi. &epemimpinan etis mampu menciptakan perwujudan tujuan yang dirancang bersama tanpa mendahulukan kepentingan indi*idu. 0engan kepemimpinan etis seorang
pemimpin mampu
menentukan
keputusan yang benar dan salah bagi kelompoknya sesuai dengan tatanan norma dan nilai yang dianut. &epemimpinan yang etis dapat menjadikan landasan bagi pemimpin untuk memainkan peranannya dalam melaksanakan amanah yang diembannya, menjadikannya
lebih
bertanggung
jawab,
adil
dan
tidak
meman'aatkan wewenang untuk kepentingan sendiri.
B. Saran 0alam penulisan makalah ini, penulis menyadari masih banyak kekurangannya, baik itu dari segi
isi makalah maupun
teknik penulisannya. Hntuk itu, penulis sangat berharap kritik dan saran dari pembaca yang mampu menjadikan moti*asi bagi perbaikan penulisan makalah selanjutnya.
!"
DA/TAR PUSTA!A
9ester,
+oseph.
(!"1"%.
The
oral
0oundation
o
#thical
$eadership. The 1ournal o 2alues %ased $eadership. 2 (1%. 9ughes, Ginnett. !"1!. $eadership, emper!aya 3elaaran dari 3engalaman. +akarta# Salemba 9umanika. :ndonesia, Pusaka. !"1!. 3ermasalahan !epemimpinan 4asional Saat
5ni.
J?nlineK/ersedia#http#33www.pusakaindonesia.org3permasala hankepemimpinannasionalsaatini. J1" ?ktober !"1$K ukmana, ana. !""8. #ti!a epemimpinan 3erspe!ti gama dan oral. -andung# Al'abeta