Injeksi Air (Water Flooding ) 1. Meka Mekani nism smee Pend Pendesa esaka kan n Proses penginjeksian air (water flooding) dari permukaan bumi ke dalam reservoir minyak adalah didasarkan pada suatu kenyataan bahwa air aquifer berperan sebagai pengisi atau pengganti minyak yang terprod terproduks uksi, i, disamp disamping ing berper berperan an sebagai sebagai media media pendes pendesak. ak. edang edangkan kan pertim pertimban bangan gan dilaku dilakukan kan water water flooding flooding adalah bahwa sebagian sebagian besar batuan reservoir bersifat water wet (sifat kebasahan), sehingga fasa air lebih lebih banyak banyak ditang ditangkap kap oleh batuan batuan akibat akibatny nyaa minyak minyak akan akan terdesa terdesak k dan berger bergerak ak ketemp ketempat at lain lain (permukaan sumur). !ntuk reservoir minyak yang mempunyai viskositas lebih "## $p akan sulit dilakukan proses injeksi air karena akan terjadi fingering yang hubungannya dengan mobilitas. %egitu pula dengan reservoir yang heterogen akan $enderung fingering (&ambar '.1.), maka perlu ditambah polimer untuk mengurangi masuknya air pada onaona yang permeable. !ntuk reservoir strong water drive per$uma dilakukan injeksi air, lebih baik jika dilakukan pada reservoir depletion drive. *njeks *njeksii air merupa merupakan kan salah salah satu metode metode +- yang paling paling banyak banyak dilakukan dilakukan sampai sampai saat ini. ini. Pemakaian injeksi air sebagai metode untuk menaikkan perolehan minyak dimulai pada tahun 1# setelah John F.Carll menyimpulkan bahwa air tanah dari lapisan yang lebih dangkal dapat membantu produksi minyak. /ujuan untuk dilakukannya injeksi air adalah untuk mengimbangi penurunan tekanan reservoir dengan menginjeksikan air ke dalam reservoir. ". $re $reen enin ing g 0rit 0riter eria ia Pertimbangan lain dilakukan injeksi air adalah a. atura aturasi si miny minyak ak sisa sisa (or) (or) $ukup $ukup besar besar b. -e$overynya 2#3 4 '#3 dari original oil in pla$e (*P) $. 5ir 5ir mura murah h dan dan mud mudah ah dip dipero eroleh leh d. Mudah Mudah menyebar menyebar ke seluruh seluruh reservoir reservoir dan kolom kolom air memberi memberikan kan tekana tekanan n yang yang $ukup besar besar dan efisiensi penyapuan yang $ukup tinggi. e. %erat %erat kolo kolom m air air dalam dalam sumu sumurr injek injeksi si turu turutt mene meneka kan, n, sehi sehing ngga ga $uku $ukup p bany banyak ak meng mengur uran angi gi besarnya tekanan injeksi yang perlu diberikan di permukaan, jika dibandingkan dengan injeksi gas, dari segi berat air sangat menolong. f. +fisiensi +fisiensi pendesakan pendesakan air juga juga $ukup $ukup baik, baik, sehingga sehingga harga harga or sesudah sesudah injeksi injeksi air 6 2#3 2#3 $ukup $ukup mudah didapat. 2. &amba &ambarr kem kemati atiss Meka Mekani nism smee
Injeksi Gas (Gas Flooding ) 1. Meka Mekani nism smee Pend Pendes esaj ajan an Proses injeksi gas immis$ible pada prinsipnya sama dengan proses injeksi air (water flooding). !saha ini terutama ditujukan untuk meningkatkan energi dorong dalam reservoir, yaitu dengan melakukan penginjeksian fluida gas melalui sumursumur injeksi, sedang minyaknya diproduksikan pada sumursumur produksi dengan pola geometri tertentu. 7engan 7engan proses tersebut diharapkan minyak yang yang masih tertinggal di di rongga poripori batuan akan mampu didesak ke permukaan. permukaan. &as yang diinjeksikan biasanya merupakan gas hidrokarbon. *njeksi gas dilakukan jika terdapat sumber gas dalam jumlah yang sangat besar dan $ukup dekat dengannya,termasuk gas dari hasil produksi lapangan itu sendiri. *njeksi gas dapat diterapkan untuk mempertahankan tekanan (pressure maintenance), atau juga dapat mengambil minyak yang tersembunyi di bagian atas reservoir yang terhalang oleh patahan atau bongkah garam (salt dome) yang sering disebut dengan 8attic 8attic oilt . Penggunaan gas sebagai fluida pendesak yang t idak ber$ampur sudah berlangsung berlangsung $ukup lama, lama, tetapi akhirakhir akhirakhir ini sudah tidak begitu begitu digunakan lagi karena karena pendesakannya tidak tidak effisien, dan kini peranannya diganti diganti oleh air. %eberapa alasan yang mendasari tidak efisiennya gas sebagai fluida pendesak, antara lain a. &as biasanya biasanya bersifat bersifat tidak membasa membasahi hi terhadap terhadap batuan batuan reservoir, reservoir, oleh oleh karena itu gas akan akan bergerak bergerak melalui rongga poripori yang lebih besar dan bergerak lebih $epat (by-pass) dari minyak. %ila saturasi gas telah ada sebelumnya, maka gas tersebut akan menempati ronggarongga pori yang lebih besar, sehingga sehingga gas yang diinjeksikan diinjeksikan akan mendesak mendesak lebih banyak banyak gas daripada minyak. minyak. b. 9luida gas mempunyai mempunyai viskositas yang relatif jauh jauh lebih ke$il dari minyak, minyak, sehingga gas $enderung $enderung melewati minyak bukan mendesaknya. $. :arena :arena gas merupakan merupakan fluida fluida yang tidak tidak membasah membasahii (non wetting) wetting) dan menempa menempati ti rongga rongga poripori poripori yang lebih besar dimana aliran paling mudah terjadi, maka hal ini lebih lanjut akan mengakibatkan kenaikan yang $epat sekali pada permeabilitas relatif gas dan sebaliknya akan menurunkan se$ara drastis harga permeabiltas relatif minyak. 7engan bertambah besarnya permeabilitas relatif gas, maka akan besar pula mobilitasnya dan ini menyebabkan semakin buruknya problem channeling,sehingga channeling,sehingga akan didapatkan harga saturasi minyak residual (or) yang $ukup besar pada akhir proses pendesakan gas. alah satu faktor dari geometri reservoir yang dapat mempengaruhi operasi injeksi gas adalah kemiringan lapisan reservoir. 7engan harga kemiringan ( λ) lapisan yang $ukup besar, kemungkinan terjadinya efek gravity efek gravity segregation segregation juga juga semakin besar. besar. :euntungan :euntungan yang didapat dengan dengan timbulnya efek gravity efek gravity segrega segregation tion ini adalah meningkatkan efisiensi pendesakan. !ntuk lebih jelasnya dapat dilihat pada persamaan fraksi aliran di bawah ini ” ”
%erdasarkan Persamaan ('1) terlihat bahwa efek gravity efek gravity segregation segregation akan men$apai harga maksimum jika a. ;arga ;arga perm permeab eabili ilitas tas minyak minyak besar besar.. b.
Injeksi Gas CO 2 1. Mekanisme Pendesakan *njeksi gas 0" atau sering juga disebut sebagai injeksi gas 0 " ter$ampur yaitu dengan menginjeksikan sejumlah gas 0" ke dalam reservoir dengan melalui sumur injeksi sehingga dapat diperoleh minyak yang tertinggal. Mekanisme dasar injeksi 0 " adalah ber$ampurnya 0 " dengan minyak dan membentuk fluida baru yang lebih mudah didesak dari pada minyak reservoir awal. Proses pelaksanaannya sama seperti pada proses +- lainnya, yaitu dengan menginjeksikan sejumlah gas 0 " yang telah diren$anakan melalui sumursumur injeksi yang telah ada, kemudian minyak yang keluar diproduksikan melalui sumur produksi (&ambar '.1=). 5da empat jenis mekanisme pendesakan injeksi 0 ". 7alam pelaksanaan ini, gas 0" yang diinjeksikan, dapat dilakukan dengan beberapa $ara sebagai berikut • *njeksi 0" se$ara kontinyu selama proyek berlangsung. • *njeksi 0arbonate >ater (*njeksi slug 0 " diikuti air). • 5danya slug 0" oleh $airan yang diikuti dengan air (*njeksi slug 0 " dan air se$ara bergantian). • 5danya slug 0" oleh $airan yang diikuti injeksi air dan 0 " (*njeksi 0" dan air se$ara simultan). !ntuk $ara yang pertama, gas yang dibawa dengan menginjeksikan terus menerus gas 0 " ke dalam reservoir maka diharapkan gas 0 " ini dapat melarut dalam minyak dan mengurangi viskositasnya, dapat menaikkan densitas (sampai tahap tertentu, yang kemudian diikuti dengan penurunan densitas), dapat mengembangkan volume minyak dan merefraksi sebagian minyak, sehingga minyak akan lebih banyak terdesak keluar dari media berpori. !ntuk $ara yang kedua, yaitu dengan menginjeksikan $arbonat water ke dalam reservoir. ebenarnya carbonat water adalah per$ampuran antara air dengan gas 0 " (reaksi 0" ? ;"#) sehingga membentuk air karbonat yang digunakan sebagai injeksi dalam proyek 0" flooding. /ujuan utama adalah untuk terjadi per$ampuran yang lebih baik terhadap minyak sehingga akan mengurangi viskositas dari minyak serta mengembangkan sebagian volume minyak sehingga dengan demikian penyapuan akan lebih baik. Pada $ara yang ketiga, yaitu membentuk slug penghalang dari 0 " yang kemudian diikuti air sebagai fluida pendorong. ama seperti $ara pertama dan kedua, pembentukan slug ini untuk lebih dapat men$ampur gas 0" ke dalam minyak, kemudian karena adanya air yang berfungsi sebagai pendorong, maka diharapkan efisiensi pendesakan akan lebih baik. !ntuk $ara yang keempat sebenarnya sama dengan $ara yang ketiga tetapi disini lebih banyak fluida digunakan 0" untuk lebih melarutkan minyak setelah proses penyapuan terhadap pendesakan minyak, maka minyak yang telah tersapu dan akan diproduksikan melalui sumur produksi. ". &ambar kematis Mekanisme Pendesakan
2. $reening 0riteria
'. ifatsifat 0" Perubahan sifat kimia fisika yang disebabkan oleh adanya injeksi 0 " adalah a. Pengembangan volume minyak b. Penurunan vis$ositas $. :enaikan densitas d. +kstraksi sebagian komponen minyak '. :elebihan dan :ekurangan 5da beberapa alasan (kelebihan utama), sehingga dilakukan injeksi 0 " yaitu a. *njeksi 0" mengembangkan minyak dan menurunkan viskositas. b. Membentuk fluida ber$ampur dengan minyak karena ekstraksi, penguapan, dan pemindahan kromatologi. $. *njeksi 0" bertindak sebagai solution gas drive sekalipun fluida tidak ber$ampur sempurna. d. Permukaan fluida $ampur (miscible front ) jika rusak akan memperbaiki diri. e. 0" akan ber$ampur dengan minyak yang telah berubah menjadi fraksi 0 "0@. f. 0" mudah larut di air menyebabkan air mengembang dan bersifat agak asam. g. Mis$ibility dapat di$apai pada tekanan diatas 1=## psi pada beberapa reservoir. h. 0" merupakan at yang tidak berbahaya, gas yang tidak mudah meledak dan tidak menimbulkan problem lingkungan jika hilang ke atmosfir dalam jumlah yang relatif ke$il. i. 0" dapat diperoleh dari gas buangan atau dari reservoir yang mengandung 0 ". edangkan beberapa kekurangan injeksi 0 " adalah seabagai berikut a. :elarutan 0" di air dapat menaikkan volume yang diperlukan selama ber$ampur dengan minyak. b.
Injeksi Gas Kering Pada Tekanan Tinggi 1. Mekanisme Pendesakan Pada tekanan tinggi, keter$ampuran pendorong gas dapat di$apai dengan gas hidrokarbon kering ( lean hydrocarbon), fuel gas, dan nitrogen. *njeksi gas kering biasanya memerlukan daerah injeksi yang luas (± 1### a$re). -eservoir yang $o$ok untuk injeksi ini adalah karbonat dan sandstone dengan tingkat stratifikasi yang tinggi dan kurang heterogen. *njeksi gas yang menguapkan berbeda dengan injeksi gas yang mengembun maupun dengan injeksi ter$ampur pada kontak pertama ( first contact miscible flood ). Pada injeksi gas yang menguapkan, gas produksi dapat ditekan sampai tekanan ter$ampur dan diinjeksikan kembali untuk mempertahankan pendesakan ter$ampur. Mobility ratio pada injeksi gas yang menguapkan se$ara keseluruhan rendah. Pada dua metode terakhir, sejumlah ke$il dinding pelarut tersebut dipertahankan untuk pendesakan yang efektif. *njeksi yang menguapkan bukanlah proses pendesakan fluida. Perbedaan penting lainnya antara ketiga metode tersebut adalah bahwa pada injeksi gas yang menguapkan, gas produksi dapat ditekan sampai tekanan ter$ampur dan diinjeksikan kembali untuk mempertahankan pendesakan ter$ampur. 7alam injeksi gas yang mengembun dan injeksi ter$ampur pada kontak pertama, produksi pelarut menurunkan penyapuan ter$ampur. &as ;idrokarbon murni banyak yang digunakan karena pada saat ini murah dan tersedia dalam jumlah yang $ukup. Mobility ratio pada injeksi gas yang menguapkan se$ara keseluruhan lebih rendah dibandingkan dengan injeksi gas yang mengembun atau injeksi ter$ampur pada kontak pertama. %anyak injeksi yang menguapkan dilakukan pada reservoir tipis atau yang memiliki tebal 1# ft. Penyapuan vertikal dapat diperbaiki melalui penyebaran melintang (transverse dispersion) dengan mempertimbangkan volume yang besar dari gas terlarut yang diinjeksikan. /ekanan ter$ampur dengan gas alam, gas buangan, atau nitrogen biasanya $ukup tinggi sehingga membatasi pemakaian metode daya dorong gas yang menguapkan pada reservoir dengan kedalaman kirakira =### ft atau lebih. ". $reening 0riteria
2. ifatsifat &as :ering 9aktorfaktor yang menjadi sifatsifat untuk gasgas ;idrokarbon, nitrogen, dan $ampuran B " C 0" a. :ompressibilitas untuk gasgas alam C B" b.
Injeksi Gas yang Diperkaya 1. Mekanisme Pendorongan *njeksi gas diperkaya (enrich gas drive) adalah suatu usaha peningkatan re$overy minyak sisa dalam poripori batuan reservoir, dengan menginjeksikan gas alam kering (relatif lebih banyak methana) yang telah diperkaya oleh komponen intermediate (propana, butana, dll). /ipe pendesakan ini disebut condensing gas drive. Pencampran T!ermodinamika elama injeksi gas ke dalam reservoir minyak, sepanjang fluida reservoir tidak berbeda se$ara keseluruhan komposisinya, maka perlahanlahan akan terjadi pen$ampuran antara dua fluida tersebut sehingga komponen akan menjadi lebih serupa. :emudian fasa gas dan minyak hanya sebentar dipisahkan oleh bidang antar muka dan selanjutnya terjadi pen$ampuran. 7i bawah ini diberikan beberapa parameter yang penting untuk menentukan kelarutan gas dalam minyak . !engaruh "e#anan :elarutan gas berharga tetap pada tekanan di atas tekanan gelembung minyak, karena pada tekanan tersebut tidak ada gas terbebaskan pada saat minyak menuju ke sumur produksi, sehingga seluruh fluida reservoir berbentuk $airan. %ila tekanan reservoir turun, dan men$apai tekanan di bawah tekanan gelembung, maka gas mulai terbebaskan dan hanya sebagian gas saja yang masih tertinggal (larut) di dalam $airan $. !engaruh %uhu :elarutan gas dalam minyak berkurang dengan naiknya suhu. &. !engaruh 'omposisi as :elarutan gas dalam minyak berkurang dengan konsentrasi penyusun dengan berat molekul yang rendah dalam gas itu. :arena berat jenis gas ditentukan oleh berat molekul tiap penyusun gas, maka harus ada hubungan antara berat jenis gas dengan kelarutan. Pada suhu dan tekanan tertentu kelarutan gas dalam minyak berkurang dengan berkurangnya berat jenis gas. . !engaruh 'omposisi Minya# %erat jenis at $air yang rendah menunjukkan konsentrasi at $air hidrokarbon dengan berat molekul rendah. eperti diketahui bahwa berat jenis turun dengan naiknya o5P*. leh sebab itu, pengaruh komposisi minyak terhadap kelarutan gas dalam minyak, akan naik dengan naiknya berat jenis 5P* minyak ". &ambar kematis Mekanisme *njeksi
2. $reening 0riteria
'. ifatsifat &as yang 7iperkaya a. :ompressibilitas untuk gasgas alam C B" b.
Injeksi Gas Inert 1. Mekanisme Pendesakan Pada suatu lapangan dimana dilakukan injeksi gas inert selain fasilitas produksi yang biasa ada seperti blo$k station, maka diperlukan instalasi khusus yang mengolah gas yang akan diinjeksikan, kemudian kompressor dan pompa untuk menginjeksikan gas ke dalam reservoir. *nstalasi untuk memisahkan gas inert dari gas alam yang dihasilkan sumur produksi akan dipasang jika diperlukan. Pada proses Flue as, sebagai bahan dasar adalah gas alam yang dimasukkan kedalam ketel uap (boiler), dari sini gas yang dihasilkan dialirkan melalui BoE reaktor ntuk membatasi kadar BoE di dalam gas, kemudian gas dimasukkan kedalam water s$rubber untuk membersihkan uap air dari gas yang selanjutnya gas dikirim ke alat pengering (dryers), maka dari sini dihasilkan flue gas yang dengan kompressor siap diinjeksikan ke dalam sumur injeksi. Pada proses as *ngine *+haust , gas yang dipakai adalah gas yang dihasilkan dari gas sisa pembakaran mesin. ebagai bahan dasar sama dengan pada proses flue gas yaitu udara dan gas alam, yang dengan perbandingan tertentu dipakai sebagai bahan bakar mesin. &as hasil sisa pembakaran ini sebelum diinjeksikan ke dalam sumur juga dilewatkan melalui BoE,>ater eparator, dan 7ryers. etelah itu gas engine eEhaust ini siap diinjeksikan dengan kompressor ke dalam sumur injeksi. Pada proses Cryogenic $, yang dimaksud adalah untuk memproduksikan nitrogen murni, yang dipisahkan dari udara. Prosesnya, udara dengan kompresor disalurkan melalui separator air, kemudian dengan melalui head eE$hange terlebih dahulu dimasukkan ke dalam kolom distilasi dimana gas B" yang sangat ringan ini akan dihasilkan dari pun$ak kolom distilasi, yang selanjutnya siap diinjeksikan dengan kompresor nitrogen ". $reening 0riteria
2. ifatsifat &as *nert &as yang tidak reaktif (inert gas) seperti B" murni atau $ampuran yang didominasi B " dapat dijadikan alternatif pengganti gas alam. ;asil dari beberapa per$obaan mengindikasikan bahwa B " tidak $o$ok sebagai bahan pendesak ter$ampur (mis$ible displa$ement agent), sebab memerlukan tekanan yang tinggi untuk dapat ber$ampur. 5kan tetapi B" dan minyak dapat ber$ampur pada suatu kondisi tertentu melalui proses penggandaan kontak. '. :elebihan a. hasil pembakaran gas alam akan diperoleh gas hasil pembakaran atau gas inert sebanyak = sampai 1# kali volume gas alam yang dibakar. b. Fika tudung gas ada, injeksi gas ini akan men$egah terjadinya perembesan minyak ke dalam ona tudung gas. &as inert akan lebih suka tinggal sebagai residu pada saat abandonment dari pada gas alam. $. *njeksi gas akan menghasilkan perolehan lebih banyak jika dibandingkan dengan pendesakan air, pada reservoir dengan permeabilitas yang ke$il. d. -ealisasi penyediaan gas alam kemungkinan tidak akan stabil karena harga dan persediaan gas alam dimasa datang akan dikontrol oleh pemerintah. Peraturan seperti ini mungkin membatasi atau melarang injeksi dengan gas alam. =. :ekurangan a. :orosi dalam operasi yang memakai boiler dan atau gas sisa pembakaran untuk pendesakan minyak se$ara ter$ampur b. 5danya brea#through (tembus gas) dari gas nitrogen yang diinjeksikan pada sumursumur produksi merupakan masalah yang serius dan juga masalah dalam hal pembiayaan.
Injeksi Alkaline 1. Mekanisme Pendesakan *njeksi alkaline merupakan proses yang sederhana dan relatif tidak mahal dalam pelaksanaannya, tetapi memiliki mekanisme pendesakan yang kompleks. %eberapa mekanisme yang ada, yaitu penurunan tegangan antarmuka, emulsifikasi, perubahan kebasahan, dan penghan$uran rigid interfa$ial film. 5kibat dari mekanisme mekanisme tersebut se$ara makroskopis adalah adanya perbaikan areal dan volumetri$ sweep effi$ien$y, yaitu dengan perubahan mobilitas ratio atau perubahan permeabilitas minyakair. e$ara mikroskopis adalah merubah minyak yang tidak dapat bergerak (immobile) dalam media berpori menjadi dapat bergerak (mobile), yaitu dengan emulsifikasi dan penurunan tegangan permukaan. "mlsi#ikasi. :onsentrasi Ba;, p; dan salinitas yang optimum serta konsentrasi asam pada minyak di reservoir yang men$ukupi akan menyebabkan terjadinya emulsifikasi di formasi. ;asil penelitian laboratorium menunjukkan bahwa dengan menginjeksikan emulsi minyak dalam air ( water in oil emulsion) hasilnya akan lebih baik dibanding injeksi dengan air. Penrnan Tegangan Antarmka . %ila viskositas dan ke$epatan konstan, maka untuk menaikkan bilangan kapiler dilakukan dengan menurunkan tegangan antarmuka sampai ribuan kali atau lebih. Per$a!an Ke$asa!an . Perubahan kebasahan dimaksudkan untuk mengurangi atau menghilangkan tekanan kapiler. /erdapat dua kemungkinan perubahan kebasahan, yaitu water wet menjadi oil wet dan oil wet menjadi water wet. Pada water wet menjadi oil wet, terjadi a) :onsentrasi at perubah kebasahan naik, maka batuan water wet berubah menjadi oil wet b) Gat perubah kebasahan bereaksi dengan organi$ a$id dan menurunkan tegangan antarmuka $) :onsentrasi at perubah kebasahan turun sehingga batuan berubah lagi menjadi water wet d) Minyak akan lepas dari batuan dan mengalir bersama dengan air injeksi edangkan pada perubahan oil wet menjadi water wet terjadi penurunan tegangan antarmuka yang menjadikan batuan berubah menjadi water wet Per$a!an %igid Inter#acial Tension . 9ilm ini akan han$ur dan masuk ke dalam minyak, tetapi prosesnya sangat lambat. %ila film ini masuk ke dalam ruang pori yang ke$il, maka ia akan melipat membentuk simpulsimpul yang mengakibatkan minyak tidak dapat keluar dari media berpori. Padatan film dengan injeksi alkaline akan pe$ah atau larut terbawa gerakan minyak sisa. ". $reening 0riteria *njeksi alkalin atau kaustik merupakan suatu proses dimana p; air injeksi dikontrol pada kisaran harga 1"12 untuk memperbaiki perolehan minyak. %eberapa sifat batuan dapat mempengaruhi terhadap injeksi alkalin. *on divalen dalam air di reservoir, jika jumlahnya $ukup banyak dapat mendesak slug alkalin karen mengendapnya hidroksidahidroksida yang tidak dapat larut. ypsum dan anhydrit jika jumlahnya melebihi dibandingkan dengan jumlahnya yang ada di dalam tra$er akan menyebabkan mengendapnya 0a(;) " dan membuat slug Ba; menjadi tidak efektif. 0lay dengan kapasitas pertukaran ion yang tinggi dapat menghasilkan slug Ba; dengan menukar hidrogen dari sodium. Dimestone dan dolomit bersifat tidak reaktif dan reaksi dengan komponen silika di dalam batu pasir sangat lambat dan tidak lengkap, sedangkan reseistivitas alkalin dengan batuan reservoir dapat ditentukan di laboratorium. 7ari pengalaman di lapangan, penggunaan kosurfaktan ini, ternyata dapat meningkatkan re$overy minyak sampai "#3. ;al ini disebabkan karena selain ikut mendesak, surfaktan juga turut melarutkan minyak. Gat tambahan lain yang sering dipakai adalah larutan elektrolit Ba0l yang digunakan sebagai preflush, untuk menggerakkan air formasi yang tidak $o$ok dengan komposisi slug surfaktan. Pemilihan bahan dilakukan berdasarkan p; tertinggi, sebab p; yang tinggi akan mengakibatkan penurunan tegangan permukaan minyak. %ahan kimia yang menghasilkan p; tinggi pada konsentrasi yang rendah adalah Ba;. ;asil pengamatan laboratorium menunjukkan bahwa kondisi optimum pada injeksi alkaline di$apai dengan konsentrasi Ba; #,1 3 berat dan ukuran slugnya sekitar 1=3 volume pori. %ahan kimia injeksi ini paling murah dibandingkan dengan bahan untuk injeksi kimia lainnya. 5P* H 2# I5P* ettabilitas Pref. >>
2. Parameter yang Mempengaruhi Konsentrasi &aO' /egangan antar muka akan minimum pada range p; dan konsentrasi Ba; tertentu. 5gar didapat emulsi minyak dalam air pada proses emulsifikasi di formasi, konsentrasi Ba; harus $ukup, karena konsentrasi Ba; yang berlebihan akan menyebabkan emulsifikasi yang sebaliknya (air dan minyak) atau tidak terjadi emulsi sama sekali. Karakteristik %eser)oir ;alhal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan pengaruh karakteristik reservoir ini adalah 1. truktur dan &eologi -eservoir ;alhal yang perlu dihindari adalah • -eservoir dengan sesar dan rekahan yang memungkinkan terjadinya distribusi minyak yang tidak merata. • :etebalan total reservoir yang jauh lebih besar dari ketebalan minyak. • Duas ona minyak yang ke$il atau ona minyak yang tipis di atas aquifer yang tebal. • -eservoir dengan tingkat perlapisan yang tinggi. • ;eterogenitas batuan yang tinggi dan perkembangan porositas serta permeabilitas yang rendah. ". :edalaman dan /emperatur 7ari hasil pengukuran di laboratorium didapatkan bahwa dengan semakin dalam dan semakin tinggi temperatur reservoir, maka konsumsi alkalinnya akan semakin besar. *as Permkaan Minyak yang tersisa setelah injeksi alkalin pada matrik oil-wet adalah berbentuk film. :etebalan film ini tergantung pada kualitas pendesakan emulsinya, minyak yang tersisa akan lebih besar bila luas permukaan batuan semakin besar. 7engan demikian injeksi alkalin akan tidak efektif pada batuan yang mempunyai luas permukaan yang besar seperti batu lempung dan silt. Komposisi Flida %eser)oir :andungan kimia pada fluida reservoir dan injeksi air hangat sangat berpengaruh mekanisme dalam injeksi alkalin. '. :elebihan a. 7apat menurunkan tegangan permukaan b. /erjadi perubahan wettabilitas. $. Meningkatkan sweep effi$ien$y dan emulsifikasi. d. Meningkatkan mobilitas dan permeabilitas minyak. e. %iaya paling murah dibandingkan dengan injeksi kimia lainnya. =. :ekurangan a. /idak $o$ok untukreservoir dengan kondisi P C/ yang tinggi, salinitas yang rendah, & yang rendah, dan viskositas minyak yang rendah. b. /idak $o$ok untuk reservoir dengan heterogenitas batuan yang besar. $. Membentuk film pada matriks batuan oil wet.
Injeksi Polymer 1. Mekanisme Pendesakan *njeksi polimer pada dasarnya merupakan injeksi air yang disempurnakan. Penambahan polimer ke dalam air injeksi dimaksudkan untuk memperbaiki sifat fluida pendesak, dengan harapan perolehan minyaknya akan lebih besar. *njeksi polimer dapat meningkatkan perolehan minyak yang $ukup tinggi dibandingkan dengan injeksi air konvensional. Fika minyak reservoir lebih sukar bergerak dibandingkan dengan air pendesak, maka air $enderung menerobos minyak, hal ini akan menyebabkan air $epat terproduksi, sehingga effisiensi pendesakan dan re$overy minyak rendah. Penambahan sejumlah polimer ke dalam air, akan meningkatkan viskositas air sebagai fluida pendesak, sehingga mobilitas air sendiri menjadi lebih ke$il dari semula dengan demikian mekanisme pendesakan menjadi lebih efektif. Polimer ini berfungsi untuk meningkatkan efisiensi penyapuan dan invasi, sehingga or yang terakumulasi dalam media pori yang lebih ke$il akan dapat lebih tersapu dan terdesak. ". $reening 0riteria 5P* H "= I5P* ettabilitas Pref. >>
2. :elebihan a. Meningkatkan viskositas fluida pendesak sehingga menurunkan mobilitas air. b. Meningkatkan sweep effi$ien$y dan emulsifikasi. $. Pengaplikasiannya lebih sederhana. d. %iaya operasional relatif murah. e. Meningkatkan re$overy. '. :ekurangan a. alinitas dan keasaman reservoit yang tinggi akan merusak ikatan kimia polymer. b. Mekanisme pendesakannya sangat kompleks.
=. &ambar kematis Mekanisme Pendesakan polymer
Injeksi +r#actant 1. Mekanisme Pendesakan Darutan surfa$tant yang merupakan microemulsion yang diinjeksikan ke dalam reservoir. *njeksi surfa$tant ini ditujukan untuk memproduksikan residual oil yang ditinggalkan oleh water drive, dimana minyak yang terjebak oleh tekanan kapiler, sehingga tidak dapat bergerak dapat dikeluarkan dengan menginjeksikan larutan surfaktan. Per$ampuran surfa$tant dengan minyak membentuk emulsi yang akan mengurangi tekanan kapiler. etelah minyak dapat bergerak, maka diharapkan tidak ada lagi minyak yang tertinggal. Pada surfaktan flooding kita tidak perlu menginjeksikan surfaktan seterusnya, melainkan diikuti dengan fluida pendesak lainnya, yaitu air yang di$ampur dengan polymer untuk meningkatkan efisiensi penyapuan dan akhirnya diinjeksikan air. Mulamula bersinggungan dengan permukaan gelembunggelembung minyak melalui film air yang tipis, yang merupakan pembatas antara batuan reservoir dan gelembunggelembung minyak. urfa$tant memulai perannya sebagai at aktif permukaan untuk menurunkan tegangan permukaan minyakair. Molekulmolekul surfa$tant yang mempunyai rumus kimia - 2; akan terurai dalam air menjadi ion ion -2 dan ; ?. lug surfa$tant setelah diinjeksikan kemudian diikuti oleh larutan polimer. *onion -2 akan bersinggungan dengan gelembunggelembung minyak. *a akan mempengaruhi ikatan antara molekulmolekul minyak dan juga mempengaruhi adhesion tension antara gelembunggelembung minyak dengan batuan reservoir. 5kibatnya ikatan antara gelembunggelembung minyak akan semakin besar dan adhesion tension semakin ke$il, sehingga terbentuk oil ban# yang kemudian didesak dan diproduksikan. ;al ini dilakukan untuk men$egah terjadinya fingering dan chanelling . urfa$tant ? $osurfa$tant harganya $ukup mahal. 7i satu pihak polymer melindungi bank ini sehingga tidak terjadi fingering menerobos one minyak dan di lain pihak melindungi surfa$tant bank dari terobosan air pendesak. 5gar efektivitas slug surfa$tant dalam mempengaruhi sifat kimia fisika sistem fluida di dalam batuan reservoir dapat berjalan baik, maka halhal diatas harus diperhatikan. Misalnya mobilitas masingmasing larutan harus dikontrol. Mobilitas slug surfa$tant harus lebih ke$il dari mobilitas minyak dan air di depannya. ". $reening 0riteria !ntuk memperbaiki kondisi reservoir yang tidak diharapkan, seperti konsentrasi ion bervalensi dua, salinitas air formasi yang sangat tinggi, serta absorbsi batuan reservoir terhadap larutan dan kondisikondisi lain yang mungkin dapat menghambat proses surfaktan flooding, maka perlu ditambahkan bahanbahan kimia yang lain seperti $osurfaktan (umumnya alkohol) dan larutan Ba0l. elain kedua additive di atas, yang perlu diperhatikan dalam operasi surfaktan flooding adalah kualitas dan kuantitas dari at tersebut. Pada dasarnya ada dua konsep yang telah dikembangkan dalam penggunaan surfa$tant untuk meningkatkan perolehan minyak. :onsep pertama adalah larutan yang mengandung surfa$tant dengan konsentrasi rendah diinjeksikan. urfa$tant dilarutkan di dalam air atau minyak dan berada dalam jumlah yang setimbang dengan gumpalan gumpalan surfa$tant yang dikenal sebagai mi$elle. ejumlah besar fluida (sekitar 1= A @#3 atau lebih) diinjeksikan ke dalam reservoir untuk mengurangi tegangan antarmuka antara minyak dan air, sehingga dapat meningkatkan perolehan minyak. Pada konsep kedua, larutan surfa$tant dengan konsentrasi yang lebih tinggi diinjeksikan ke dalam reservoir dalam jumlah yang relatif ke$il (2 A "#3 P<). 7alam hal ini, micelles yang terbentuk bisa berupa dispersi stabil air di dalam hidrokarbon atau hidrokarbon di dalam air. 5P* H "= I5P* ettabilitas >> or > 2. Parameter yang Mempengaruhi *njeksi urfa$tant Adsor$si . Persoalan yang dijumpai pada injeksi surfa$tant adalah adsorbsi batuan reservoir terhadap larutan surfa$tant. 5dsorbsi batuan reservoir pada slug surfa$tant terjadi akibat gaya tarikmenarik antara molekulmolekul surfa$tant dengan batuan reservoir dan besarnya gaya ini tergantung dari besarnya afinitas batuan reservoir terhadap surfa$tant. Fika adsorbsi yang terjadi kuat sekali, maka surfa$tant yang ada dalam slug surfa$tant menjadi menipis, akibatnya kemampuan untuk menurunkan tegangan permukaan minyakair semakin menurun.
Konsentrasi +lg +r#actant . :onsentrasi surfa$tant juga berpengaruh besar terhadap terjadinya adsorbsi batuan reservoir pada surfa$tant. :onsentrasi surfa$tant yang digunakan makin pekat, maka akan semakin besar adsorbsi yang diakibatkannya men$apai titik jenuh. Clay . 0lay yang terdapat dalam reservoir harus diperhitungkan karena $lay dapat menurunkan recovery minyak, disebabkan oleh sifat $lay yang suka air ( yophile) menyebabkan adsorbsi yang terjadi besar sekali. +alinitas alinitas air formasi berpengaruh terhadap penurunan tegangan permukaan minyakair oleh surfa$tant. Ba0l untuk konsentrasi garamgaram tertentu akan menyebabkan penurunan tegangan permukaan minyakair tidak efektif lagi. ;al ini disebabkan karena ikatan kimia yang membentuk Ba0l adalah ikatan ion yang sangat mudah terurai menjadi ion Ba? dan ion 0l, begitu juga halnya dengan molekulmolekul surfa$tant. urfa$tant di dalam air akan mudah terurai menjadi ion -2 dan ;?. :onsekuensinya bila pada operasi injeksi surfa$tant terdapat garam Ba0l, maka akan membentuk ;0l dan -2Ba, dimana ;0l dan -2Ba bukan merupakan at aktif permukaan dan tidak dapat menurunkan tegangan permukaan minyakair. '. :elebihan a. Meningkatkan efisiensi pendesakan. b. Menurunkan tegangan antar muka. $. Menurunkan tekanan kapiler. d. 7apat diaplikasikan bersama dengan polymer. =. :ekurangan a. %iaya operasional relatif mahal. b. /erjadi degradasi ikatan kimia pada temperatur reservoir yang tinggi. @. &ambar kema Mekanisme Pen$ampuran *njeksi
J. &ambar kema Mekanisme Pendesakan
Injeksi Air Panas 1. Mekanisme Pendesakan 5ir yang diinjeksikan dalam reservoir dipanaskan terlebih dahulu sampai temperatur air lebih tinggi dari temperatur reservoir mulamula dan lebih rendah dari temperatur penguapan air. 5ir panas di dalam reservoir akan mengalir se$ara kontinyu ke lapisan yang lebih dingin kemudian se$ara berangsurangsur akan terjadi kehilangan panas sehingga akhirnya temperatur mendingin sampai ter$apai temperatur reservoir mulamula pada daerah yang terpanasi. .tr .t
=
1+
(1 − φ ) ρ mcm + φ %or ρ oco ϕ (1 − %or ) ρ wcw
Gona yang terpanasi dan bagian atau bank air yang mendingin akan segera terakumulasi setelah injeksi air panas dimulai. %ank air yang mendingin se$ara kontinyu akan terbentuk di depan ona yang terpanasi, tetapi dengan laju yang lebih lambat. 7istribusi temperatur dalam one yang terpanasi tergantung kepada kehilangan panas di $ap ro$k dan base ro$k, tetapi ke$epatan leading edge tidak bergantung pada kehilangan panas. :e$epatan ini berbanding lurus dengan fluE air dan tergantung pada kapasitas panas air dan batuan. ;ubungan ke$epatan dengan kapasitas panas menurut /iet0 adalah sebagai berikut
:eterangan $m 6 kapasitas panas spesifi$ material matriE, k$alKkg.°0. 0o 6 kapasitas panas spesifi$ minyak, k$alKkg.°0. $w 6 kapasitas panas spesifi$ air, k$alKkg.°0. or 6 saturasi minyak tersisa, fraksi. - ( 2ater 3il 4atio). ". $reening 0riteria 5P* L1# I5P*
$. Pada sand yang tipis, sejumlah panas akan hilang pada overburden dan underburden. ;al ini akan menjadi kritis apabila formasi underburdendan overburden berupa shale. d. :ehilangan panas $ukup besar pada rate injeksi rendah dan formasi sand yang tipis. Injeksi ,ap 1. Mekanisme Pendesakan Proses pelaksanaan injeksi uap hampir sama dengan injeksi air. !ap diinjeksikan se$ara terusmenerus melalui sumur injeksi dan minyak yang didesak akan diproduksikan melalui sumur produksi yang berdekatan. 5da dua ma$am injeksi uap yang dapat dilakukan yaitu +timlasi ap (steam soak- Pada proses ini terdapat tiga tahap kejadian. /ahap pertama, sejumlah uap kualitas tinggi diinjeksikan ke dalam sumur dengan rate injeksi yang besar. /ahap kedua, sumur ditutup beberapa minggu agar uap dapat memanaskan minyak yang ada disekeliling lubang sumur agar menjadi en$er (viskositas rendah). Pada tahap ketiga, sumur dibuka dan diproduksikan sampai laju produksi menurun, dan pada seat ini uap diinjeksikan kembali untuk mengulangi proses tersebut. Pada steam soak sumur injeksi dan produksi adalah sama, sehingga pada saat produksi lapisan di sekitar sumur menjadi bersih dan permeabilitasnya dapat meningkat. Metoda ini dapat berlangsung dengan baik pada reservoir yang dangkal. Pendesakan ,ap Pada proses ini uap diinjeksikan untuk memanaskan dan mendesak minyak berat ke sumur produksi. Pada saat uap mengalir ke dalam batuan yang mengandung minyak, uap berubah menjadi air panas karena temperatur turun akibat pelepasan panas dari uap ke batuan dan fluida teservoir. !ap tidak hanya menyebabkan viskositas minyak turun dengan kenaikan temperatur, tetapi juga menyebabkan pendesakan minyak. :ehilangan panas pada injeksi uap terjadi sejak uap keluar dari generator hingga uap tersebut men$apai reservoir. :andungan panas uap sebagian akan hilang dipermukaan, dalam sumur injeksi serta di lapisan $ap ro$k dan base ro$k yang berhubungan dengan pengembangan one uap. Ke!ilangan Panas di Permkaan 9luida panas meninggalkan generator mengalir melalui stream line di permukaan menuju ke well head. :eadaan ini akan menyebabkan terjadi kehilangan sebagian panas yang disebabkan karena adanya perbedaan temperatur fluida di sekelilingnya. :ehilangan panas yang terjadi dapat diperke$il dengan memberi isolasi pada stream line. :ehilangan panas di permukaan disebabkan oleh perpindahan panas konduksi melalui pipa dan isolasinya, sedangkan pada bagian dalam dan luar pipa disebabkan oleh konveksi. 5surface =
( − "o)
"π ' ins l "i ln
ro + ' ins ri ho r o
:eterangan : ins6 konduktivitas thermal isolasi, %/!Kjamft#9. l 6 panjang pipa,ft. /i 6 temperatur dalam pipa, #9. /o 6 temperatur di luar pipa, #9.
5wb =
"π r to µ to 'h
'h + r to µ to
ro 6 jarijari luar pipa, in. ri 6 jarijari dalam dari isolasi, in. ho 6 koefisien kombinasi untuk konveksi dan radiasi, %/!Kjamft"#9.
( " st − b ) l − a l " "
Ke!ilangan panas di smr injeksi . Daju kehilangan panas di sumur injeksi ini jumlahnya lebih besar dibandingkan di streamline. ;al ini disebabkan karena adanya perpindahan panas dari fluida panas ke formasi di sekitar lubang sumur. Pengurangan kehilangan panas dalam proyek injeksi uap yang lebih besar di lubang sumur, maka digunakan tubing berisolasi. ;al ini di maksudkan untuk mengurangi pengaruh panas terhadap $asing yang sudah disemen.
:eterangan wb 6 laju kehilangan panas di dasar sumur, %/!Kjam. r to 6 jarijari luar tubing, ft. Nto 6 koefisien overall heat transfer, %/!Kjamft"I9. :h 6 konduktivitas panas formasi, %/!KjamftI9. f(t) 6 fungsi konduksi panas transient, tak berdimensi.
/st b D a
6 6 6 6
temperatur uap, I9. temperatur geothermal permukaan, I9. panjang tubing, ft. gradient geathermal, I9Kft.
Ke!ilangan Panas di %eser)oir :ehilangan panas ke cap roc# den base roc# dapat dinyatakan sebagai fraksi dari total injeksi panas
2c = 1 −
td e erfc t / 1
t /
+"
:eterangan t7 6 tak berdimensi. O 6 diffusivitas panas, ft"Khari,
−1 π
t /
t h
6 waktu, hari. 6 ketebalan formasi, ft.
". $reening 0riteria 5P*
1#2' I5P* 1=### $p /idak kritis 2### ft andstone atau $arbonate Q "=# m7 Q "# 3 J## I9 1=## psia
2. :elebihan a. !ap mempunyai kandungan panas yang lebih besar dari pada air, ehingga efisiensi pendesakan lebih efektif. b. 4ecovery lebih besar dibandingkan dengan injeksi air panas untuk jumlah input energi yang sama. $. 7i dalam formasi akan berbentuk one steam dan one air panas, dimana masingmasing one ini akan mempunyai peranan terhadap proses pendesakan minyak ke sumur produksi. d. +fisiensi pendesakan sampai @# 3 *P. '. :ekurangan a. /erjadinya kehilangan panas di seluruh transmisi, sehingga perlu pemasangan isolasi pada pipa. b. pasi sumur harus rapat, karena adanya panas yang hilang dalam formasi. $. /erjadinya problem korosi, s$ale maupun emulsi. d. :arena adanya perbedaan gravitasi, formasi pada bagian atas akan tersaturasi steam, sehingga efisiensi pendesakan pada formasi bagian atas sangat baik. leh karena itu se$ara keseluruhan efisiensi e. Pendesakan vertikalnya kurang baik. f. :e$enderungan terjadinya angket oil sangat besar, tergantung pada faktor heterogenitas batuan. =. &ambar kematik Mekanisme Pendesakan
Proses +timlasi ,ap
Proses Pendesakan ,ap
Injeksi In +it Com$stion 1. Mekanisme Pendesakan 6n-situ combustion adalah proses pembakaran sebagian minyak dalam reservoir untuk mendapatkan panas, dimana pembakaran dalam reservoir dapat berlangsung bila terdapat $ukup oksigen ( ") yang diinjeksikan dari permukaan. uatu pembakaran diawali dengan penyalaan dan panas yang dihasilkan akan merambat se$ara konduksi. /ersedianya oksigen yang $ukup, crude oil sekitarnya akan ikut terbakar setelah temperatur nyalanya ter$apai. Minyak akan lebih mudah bergerak dengan naiknya temperatur sehingga sebagian minyak terdesak akan menjauhi one pembakaran. 7alam injeksi pada in-situ combustion dapat dibagi tiga tahapan, yaitu Ta!ap +e$elm Penyalaan . /ahap ini bertujuan untuk menaikkan harga saturasi gas di reservoir sampai men$apai harga saturasi kritis (g$), di bawah harga ini gas tidak dapat bergerak), yaitu dengan menginjeksikan gas ke dalam reservoir. 5pabila saturasi gas reservoir ke$il (g 6 g$, maka : rg 6 #), maka gas akan sulit mengalir dan akan menghalangi pen$ampuran oksigen dengan bahan bakar. %ila keadaan ini berlarutlarut, maka pembakaran dapat padam, dan kasus ini dekenal dengan sebutan 8li7uid bloc#ing R. Ta!ap Penyalaan . Metode penyalaan menjadi dua, yaitu penyalaan spontan dan penyalaan buatan. 7alam penyalaan spontan, reaksi antara oksigen dengan crude oil dan panas hasil pembakaran (oksidasi) akan men$apai temperatur nyala dari $rude oil. !ntuk penyalaan buatan membutuhkan bantuan untuk men$apai temperatur nyala. Penyalaan ini membutuhkan electrical meter, downhole burner, hot fluid in8ection dan chemical . spontan dan penyalaan buatan. 7alam penyalaan spontan akan terjadi nyala apabila temperatur formasi telah men$apai temperatur nyala. Ta!ap *anjtan Pem$akaran . /iga faktor utama yang menentukan perambatan pembakaran, yaitu bahan bakar, oksigen, dan temperatur. 0ampuran bahan bakar dengan oksigen akan terbakar pada temperatur tertentu. ". Fenisjenis *nitu 0ombustion %erdasarkan perambatan pembakaran ini 6n-%itu Combustion dibagi dalam forward combustion dan reverse combustion. Forward Combustion. Fenis $ombustion ini arah pergerakan muka pembakaran searah dengan arah pergerakan udara injeksi. Muka pembakaran bergerak dari sumur injeksi ke sumur produksi pada forward $ombustion.!dara yang diinjeksikan dapat ditambah air, artinya udara injeksi bukan udara kering. %erdasarkan kadar air terhadap udara injeksi forward $ombustion, maka forward combustion digolongkan ke dalam a. /ry combustion, b. 2et combustion dan $. Combination of forward combustion and water flood (partially 7uenched combustion atau pemadaman sebagian pembakaran ). Reverse Combustion. 5rah pergerakkan mu#a pemba#aran pada jenis ini berlawanan dengan arah pergerakkan udara injeksi. Penyalaan terjadi di sekitar sumur produksi, bergerak merambat ke arah sumur injeksi. !dara yang diinjeksikan melalui sumur injeksi membentuk $erobong$erobong udara ke arah sumur produksi, sehingga pembakaran dapat berlangsung di dekat sumur produksi dengan sumber " berasal dari sumur injeksi. Minyak produksi reserve combustion dilihat dari pergerakan muka pembakaran berbeda dengan minyak produksi forward combustion 2. $reening 0riteria 5P* H '# I5P*
'. :elebihan a. :e$uali untuk minyak yang memberikan co#e dalam jumlah kurang dari 1 lbK$uft dan ketebalan reservoir 1# ft atau kurang, pemanasan reservoir dengan menggunakan injeksi uap lebih murah dibandingkan forward combustion. b. !ntuk ketebalan, tekanan dan laju injeksi panas yang tertentu, salah satu proses mungkin dapat lebih murah tergantung pada konsumsi bahan bakar dan kedalaman reserevoir. Bamun jika harga bahan bakar meningkat, biaya pemanasan dengan menggunakan injeksi uap menjadi lebih besar. $. +ndapan co#e yang semakin meningkat dapat membuat injeksi uap lebih menguntungkan. d. :ehilangan panas di lubang sumur yang bertambah karena bertambahnya kedalaman akan membuat forward combustion lebih menguntungkan. e. Fika jarak yang harus dipanasi dalam reservoir bertambah, pemanasan dengan menggunakan combustion lebih menguntungkan. f. Fika ketebalan pasir berkurang dan tekanan bertambah , combustion lebih menguntungkan dibandingkan injeksi uap. g. Fika laju injeksi berkurang, biaya injeksi uap menjadi relatif lebih menguntungkan dibandingkan dengan udara. =. :ekurangan a. *nsitu $ombustion memiliki ke$enderungan hanya menyapu minyak bagian atas daerah minyak sehingga penyapuan vertikal pada formasi yang sangat tebal biasanya buruk. b. :ebanyakan panas yang dihasilkan dari insitu $ombustion tidak digunakan dalam pemanasan minyak, sebaliknya digunakan untuk memanaskan lapisan oilbearing, interbedded shale dan tudung serta dasar batuan. $. Minyak yang kental dan berat $o$ok untuk insitu $ombustion sebab memberikan bahan bakar yang diperlukan. /etapi perbandingan udara terhadap minyak yang dibutuhkan tinggi, sementara harga jual pada umumnya lebih rendah dibandingkan dengan minyak ringan. d. *nstalasi insitu $ombustion memerlukan biaya investasi yang besar, tetapi instalasi permukaan mengkonsumsi bahan bakar lebih sedikit dibandingkan peralatan air panas atau generator uap. @. &ambar kematik Pendesakan
*njeksi Mikroba 1. Mekanisme Pendesakan ". $reening 0riteria