BAB II TIN!AUAN PU"TA#A
A. Ent Enter er$bi $bius us %ermi&u %ermi&ular laris is
1. 5lasifikasi Enterobius vermicularis vermicularis Enterobius Enterobius vermicularis vermicularis dapat
Phylum
8 Nematoda
5elas
8 Phasmidia
-rdo
8 abditida
diklasifikasikan sebagai berikut 8
Supe Superr fami family ly 8 -:yu -:yuri rida daee ;amily
8 -:yuridae
'enus
8 /nterobius
Spesies
8 Enterobius Enterobius vermicularis vermicularis (;aust dan ussel, 19$2).
2. orfol fologi Enterobius Enterobius vermicularis vermicularis a. orf orfol olo ogi telu telur r Seekor cacing betina memproduksi telur sebanyak 11.<<< butir setiap harinya selama 26 minggu, sesudah itu cacing betina akan mati. (Soedar (Soedarto, to, 199$) 199$).. 4kuran 4kuran telur telur Enterobius Enterobius
vermicularis vermicularis yaitu
!<$<
mikron mikron (ratara (ratarata ta !! : 2$ mikron mikron). ). 3elur 3elur bentuk bentuk asimetri asimetris, s, tidak tidak ber*arna, mempunyai dinding yang tembus sinar dan salah sisinya datar. 3elur ini mempunyai kulit yang terdiri dari 2 lapisan luar berupa
!
$
albuminous translucent, chemical protection. 0i dalam telur terdapat bentuk laranya. (Soe#oto dan Soebari, 199$). b. orfologi cacing de*asa =acing
de*asa
Enterobius
vermicularis
berukuran
kecil
ber*arna putih yang betina #auh lebih besar daripada yang #antan. 4kuran cacing #antan adalah 2! mm : <,1<,2 mm, sedangkan ukuran cacing betina adalah >16 mm : <,6<,! mm. (Soe#oto dan Soebari, 199$). entuk khas dari cacing de*asa ini adalah tidak terdapat rongga mulut tapi di#umpai 6 buah bibir, bentuk usofagus bulbus ganda (0oublebulb -esefagus) di daerah anterior di sekitar lahar kutikulum cacing melebar, pelebaran yang khas disebut sayap leher (cerical alae). (Soedarto, 1992). Pada u#ung Posterior #antan 8 melingkar ke entral, terdapat satu spikulum, #uga terdapat kaudal alae. Sedangkan pada u#ung betina Posterior betina 8 sebagai ekor berbentuk lurus dan runcing. Pan#ang ekor 176 pan#ang tubuhnya, ula terletak 176 anterior tubuh di bagian entral, agina relatif lebih pan#ang dan letaknya di sebelah posterior ula, terdapat satu pasang uterus, oiduct dan oarium tubulus (0epkes %, 19>9). 6. Siklus hidup Enterobius vermicularis Enterobius
vermicularis
adalah infeksi yang kosmopolit dan
cacingnya mungkin merupakan yang terbentuk distribusinya pada manusia.
anusia
vermicularis.
adalah
satusatunya
hospes
dari
Enterobius
3empat cacing kremi adalah sekum dan bagian yang
+
berdekatan, ileum bagian ba*ah kolon osenden dan kadangkadang di appendiks. =acing betina grand uksusnya berisi telur, cacing tersebut turun ke kolon sampai rectum pada malam hari kemudian cacing tersebut keluar dari anus dan melekatkan telur cacing ini cepat sekali men#adi infektif biasanya sesudah 26 #am (?amaguchi, 1992). ila telur infektif di telan, lara stadium pertama menetap di deodenum. @ara raptidiform yang dikeluarkan berubah men#adi de*asa di #e#enum dan bagian atas ileum. 5opulasi mungkin ter#adi di daerah sekum. @ama siklus mulai telur tertelan sampai men#adi cacing de*asa di butuhkan *aktu antara 2" minggu (Aeffry dan @each, 1996). =ara penularan Enterobius vermicularis dapat melalui 6 #alan 8 1. Penularan dari tangan ke mulut penderita sendiri (auto infeksi) atau pada orang lain sesudah memegang benda yang tercemar telur infektif misalnya alas tempat tidur atau pakaian dalam penderita. 2. elalui pernafasan dengan menghisap udara yang tercemar telur cacing yang infektif. 6. Penularan secara retroinfeksi yaitu penularan yang ter#adi pada penderita sendiri, oleh karenanya lara yang menetas di daerah perianal mengadakan migrasi kembali ke usus penderita dan tumbuh men#adi cacing de*asa (Soedarto, 1992).
>
". /pidemiologi Enterobius vermicularis Penyebaran cacing
Enterobius vermicularis
lebih luas daripada
cacing lain. %nsiden tinggi di negaranegara barat terutama di 4S& 6! "1B. Pada daerah tropis insiden sedikit oleh karena cukupnya sinar matahari, udara panas, kebiasaan ke C= dimana sehabis defekasi dicuci dengan air tidak dengan kertas toilet. &kibat dari hal tersebut diatas pertumbuhan telur terhambat, sehingga dapat dikatakan penyakit ini tidak berhubungan dengan keadaan sosial ekonomi masyarakat tetapi lebih dipengaruhi oleh iklim dan kebiasaan hidup. Penularan cacing Enterobius
vermicularis
ini tidak rata di lapisan
masyarakat tetapi menyebar pada suatu keluarga atau kelompokkelompok yang hidup dalam satu lingkungan yang sama. /nterobiasis sering menyerang pada anakanak umur !1" tahun. 4dara yang dingin, lembab dan entilasi yang #elek merupakan kondisi yang baik bagi pertumbuhan telur (Soe#oto dan Soebari, 199$). !. 0iagnosa @aboratorium =ara memeriksa enterobiasis yaitu dengan menemukan adanya cacing de*asa atau telur dari cacing Enterobius
vermicularis ,
&dapun
caranya adalah sebagai berikut 8 a. =acing 0e*asa =acing de*asa dapat ditemukan didalam ;eses, dengan syarat harus dilakukan anema terlebih dahulu, yaitu memasukkan cairan ke
9
dalam rectum agar cacing de*asa keluar dari rectum (Soe#oto dan Soebari, 199$). =acing de*asa yang ditemukan di dalam ;eses, dicuci dengan larutan Na=l agar panas, kemudian dikocok terus sehingga men#adi lemas, selan#utnya diperiksa dalam keadaan segar atau dimatikan dengan larutan fikrasi untuk menga*etkan. Nematoda kecil seperti Enterobius vermicularis dapat
#uga di fikrasi dan dia*etkan dengan
alkohol +
vermicularis #arang
ditemukan dalam
;eses, hanya !B yang positif pada orangorang yang menderita infeksi ini. (Soe#oto dan Soebari, 199$). 3elur cacing Enterobius vermicularis lebih mudah ditemukan dengan teknik pemeriksaan khusus, yaitu menghapus daerah sekitar anus dengan DScoth adhesie tape s*abE menurut 'raham. (@yne dan 0aid, 199$). Pada metode ini bahan yang diperiksa berupa perianal s*ab, oleh karena cacing betina yang banyak mengandung telur pada *aktu malam hari melakukan migrasi ke daerah perianal. Sehingga dengan pemeriksaan perianal s*ab lebih mudah ditemukan telur cacing tersebut (ro*n, .C, 19+9).
1<
B. Perilaku Hi'u( "ehat
2. Pengertian hidup sehat Sehat adalah keadaan sempurna dari #asmani, rohani dan sosial serta bebas dari cacat dan kelemahan. 5esehatan #uga bisa diartikan suatu proses yang dinamis, dengan proses ini manusia menyesuaikan dirinya dengan lingkungan hidup, dengan demikian manusia yang sehat adalah manusia yang dapat menyesuaikan sepenuhnya badan dan #i*anya dengan lingkungan (Slamet iyadi, 19>"). 6. 5ebiasaan hidup sehat alhal yang perlu dibiasakan agar tercegah dari bahaya penyakit cacingan antara lain 8embiasakan mencuci tangan sebelum makan atau memegang makanan, untuk mencucinya digunakan sabun dan bagian yang kotor dibersihkan, membiasakan anak menggunting kuku secara teratur seminggu sekali, memberitahukan kepada anak agar tidak menggigit kuku dan menghisap #empol, tidak membiasakan bayi dan anakanak bermain main di tanah, tidak defekasi di kebun, parit, sungai atau danau, biasakan defekasi di #amban, membiasakan membasuh tangan dengan sabun sehabis dari #amban.
(endra*an N, 199+)
C. )bat*$bat &a&ing +antelmintikum,
-batobat cacing (antelmintikum) cukup banyak #enisnya, dari #enis obat tradisional sampai obat antelmintikum yang baru. -bat antelmintikum yang baru umumnya diciptakan untuk mendapatkan antelmintikum yang luas
11
spektrumnya akan tetapi yang rendah efek sampingnya terhadap penderita (Soedarto, 1991). -leh karena itu dalam usaha untuk mengobati infeksi cacing harus diusahakan pemakaiannya dengan tepat, baik takarannya maupun arah pengobatannya yang ditu#u. endaknya pengobatan tersebut harus di pantau dengan cermat (Soedarto, 1991). 1. Aenis obat cacing Aenis#enis obat cacing (antelmintikum) antara lain 8 a. &lbendaol 0i gunakan untuk mengobati infeksi cacing usus, baik infeksi tunggal maupun infeksi campuran. 0osis yang di gunakan untuk orang de*asa dan anakanak berusia diatas 2 tahun diberikan takaran 8 "<< mg sebagai dosis tunggal. 4ntuk anakanak berumur 12 tahun diberikan dosis 2<< mg sebagai dosis tunggal. b. ebendaol 0i gunakan untuk mengobati infeksi &skariasis, enterobiasis, trikuriasis, infeksi cacing tambang, taeniasis, filariasis, kapillariasis, strongiloidasis. 0osis yang digunakan untuk /nterobiasis 8 1<< mg di berikan dalam dosis tunggal. &skariasis, trikuriasis, infeksi cacing tambang 8 2 : 1<< mg7hari, selama 6 hari berturutturut. 3aeniasis 8 2 : 2<< mg7hari, selama " hari berturutturut. Strongiloidiasis 8 2 : 2<< mg7hari, selama 6 hari berturutturut.
12
c. Piperain Sitrat 0igunakan untuk mengobati infeksi &skariasis dan o:yuriasis (enterobiasis). 0osis yang digunakan untuk askariasis (diberikan selama 1 hari). 0e*asa dan umur diatas $ tahun 8 6 gr dosis tunggal. 4mur 6$ tahun 8 2 : 1 gr7hari. 4mur 16 tahun 8 2 : !<< mg7hari. ayi 8 !<< mg7hari. 4ntuk enterobiasis (diberikan "+ hari). 4mur $ tahun ke atas 8 6 : 1 gr7hari. 4mur 6$ tahun 8 2 : 1 gr7hari. 4mur 16 tahun 8 2 : !<< mg7hari. ayi 8 !<< mg7hari. d. Pirantel Pamoat 0igunakan untuk mengobati infeksi askariasis, enterobiasis, infeksi cacing tambang. 0osis yang digunakan 1< mg7kg berat badan, dosis tunggal. e. Pirinium Pamoat 0igunakan untuk mengobati infeksi /nterobiasis. Pemberian Sirup ini diberikan dosis tunggal dengan takaran <,! ml7kg berat badan. Pemberian sebaiknya pagi hari sebelum makan pagi. 5emasan sirup 8 1< mg Pirinium sitrat 7ml. 0ian#urkan diberikan bersamasama pada seluruh anggota keluarga atau kelompok. f.
3iabendaol empunyai spectrum antelmintikum yang lebar 8 4ntuk strongiloides,
trikinosis,
infeksi
cacing
tambang,
enterobiasis,
cutaneous lara migran. 0osis yang diberikan dengan takaran 2! mg7kg berat badan 2: sehari selama 2 hari berturutturut. 5husus
16
untuk cutaneus lara migran berikan 2 gr7hari selama ! hari berturut turut dalam bentuk larutan 2
1"
Sebagian dari obat Piperain sitrat yang diserap mengalami metabolisme, sisanya di eksresikan melalui urine. Piperain dapat memperkuat efek ke#ang pada penderita epilepsy. Piperain tidak boleh diberikan pada penderita epilepsy dan gangguan faal hati dan gin#al (;akultas 5edokteran 4%, 19>+).