EKSISTENSIALISME
Istilah eksistensialisme eksistensialisme dikemukakan oleh ahli filsafat Jerman Martin Heidegger (1889-1976). Eksistensialisme Eksistensial isme adalah meruakan filsafat dan akar metodologin metodologin!a !a "erasal dari metoda fenomologi !ang dikem"angkan oleh Hussel (18#9-19$8). Mun%uln!a eksistensialisme "era&al dari ahli filsafat 'ieggard dan iet%he. 'iergaard *ilsafat Jerman (181$-18##) filsafatn!a filsafatn!a untuk men+a&a" ertan!aan ,agaimanakah aku men+adi seorang indiidu)/. Hal ini ter+adi karena ada saat itu ter+adi krisis eksistensial (manusia meluakan indiidualitasn!a). indiidualitasn!a). 'iergaard menemukan +a&a"an untuk untuk ertan!aan ertan!aan terse"ut manusia manusia (aku) "isa men+adi men+adi indiidu indiidu !ang autentik autentik +ika memiliki gairah0 keterli"atan0 dan komitmen ri"adi dalam kehiduan kehiduan.. its%he (18-1922 (18-1922)) filsuf +erman tu+uan tu+uan filsafatn!a adalah adalah untuk men+a&a" men+a&a" ertan!aan ertan!aan ,"agaimana %aran!a %aran!a men+adi men+adi manusia unggul/. Ja&a"ann!a manusia "isa men+adi unggul +ika memun!ai ke"eranian untuk merealisasikan diri se%ara +u+ur dan "erani Eksistensialisme meruakan filsafat !ang se%ara khusus mendeskrisikan eksistensi dan Eksistensialisme engalaman manusia dengan metedologi fenomenologi0 fenomenologi0 atau %ara manusia "erada. Eksistensialisme Eksistensial isme adalah suatu reaksi terhada materialisme dan idealisme. 3endaat materialisme "ah&a manusia adalah "enda dunia0 manusia itu adalah materi 0 manusia adalah sesuatu !ang ada tana men+adi 4u"+ek. 3andangan manusia menurut idealisme adalah manusia han!a se"agai su"+ek atau han!a se"agai suatu kesadaran. Eksistensialisme "erka!akinan "ah&a aaran manusia harus "erangkalkan eksistensi0 sehingga aliran eksistensia eksistensialisme lisme enuh dengan lukisanlukisan !ang kongkrit. Eksistensi oleh kaum eksistensialis dise"ut Eks "earti keluar0 sintesi "earti "erdiri. Jadi ektensi "earti "erdiri se"agai diri sendiri 5erakan eksistensialis dalam endidikan "erangkat dari aliran filsafat !ang menamakan dirin!a eksistensialisme0 !ang ara tokohn!a antara lain 'ierkegaard (181$ 191#)0 iets%he (1811 1922) dan Jean 3aul 4artre. Inti a+aran ini adalah resek terhada indiidu !ang unik ada setia orang. Eksistensi mendahului esensi. 'ita lahir dan eksis lalu menentukan dengan "e"as esensi kita masing-masing. 4etia indiidu menentukan untuk dirin!a sendiri aa itu !ang "enar0 salah0 indah dan +elek. idak ada "entuk uniersal0 setia orang memiliki keinginan keinginan untuk "e"as (free &ill) dan "erkem"ang. 3endidikan se!og!an!a menekankan refleksi !ang mendalam terhada komitmen dan ilihan sendiri. Manusia adalah en%ita esensi dirin!a. alam kelas guru "ereran se"agai fasilitator untuk mem"iarkan sis&a "erkem"ang men+adi dirin!a dengan mem"iarkan "er"agai "entuk a+anan (eosure) dan +alan untuk dilalui. 'arena erasaan tidak terleas dari nalar0 maka kaum eksistensialis eksistensiali s mengan+urkan endidikan se"agai %ara mem"entuk manusia se%ara utuh0 "ukan han!a se"agai em"angunan nalar. 4e+alan dengan tu+uan itu0 kurikulum men+adi fleksi"el dengan men!a+ikan se+umlah ilihan untuk diilih sis&a. 'elas mesti ka!a dengan materi a+ar !ang memungkinkan memungkin kan sis&a melakukan eksresi diri0 antara lain dalam "entuk kar!a sastra film0 dan drama. 4emua itu meruakan alat untuk memungkinkan sis&a :"erfilsafat; ih&al makna dari engalaman hidu0 %inta dan kematian. Eksistensialisme "iasa dialamatkan se"agai salah satu reaksi dari se"agian ter"esar reaksi Eksistensialisme terhada erada"an manusia !ang hamir unah aki"at erang dunia kedua.<1= engan demikian Eksistensialisme Eksistensial isme ada hakikatn! hakikatn!a a adalah meruakan aliran filsafat !ang "ertu+uan mengem"alikan ke"eradaan umat manusia sesuai dengan keadaan hidu asasi !ang dimiliki dan dihadain!a.
4e"agai aliran filsafat0 eksistensialisme "er"eda dengan filsafat eksistensi. 3aham Eksistensialisme se%ara radikal menghadakan manusia ada dirin!a sendiri0 sedangkan filsafat eksistensi adalah "enar-"enar se"agai arti katan!a0 !aitu> ,filsafat !ang menematkan %ara &u+ud manusia se"agai tema sentral./= 4e%ara singkat 'ierkegaard mem"erikan engertian eksistensialisme adalah suatu enolakan terhada suatu emikiran a"strak0 tidak logis atau tidak ilmiah. Eksistensialisme menolak segala "entuk kemutkan rasional.<$= engan demikian aliran ini hendak memadukan hidu !ang dimiliki dengan engalaman0 dan situasi se+arah !ang ia alami0 dan tidak mau terikat oleh hal-hal !ang sifatn!a a"strak serta sekulatif. agin!a0 segala sesuatu dimulai dari engalaman ri"adi0 ke!akinan !ang tum"uh dari dirin!a dan kemamuan serta keluasan +alan untuk men%aai ke!akinan hidun!a. @tas dasar andangann!a itu0 sika di kalangan kaum Eksistensialisme atau enganut aliran ini seringkali amak aneh atau leas dari norma-norma umum. 'e"e"asan untuk freedom to<= adalah le"ih "an!ak men+adi ukuran dalam sika dan er"uatann!a. 3andangann!a tentang rendidikan0 disimulkan oleh Aan Blee Morris dalam Eistentialism and Edu%ation0 "ah&a ,Eksistensialisme tidak menghendaki adan!a aturan-aturan endidikan dalam segala "entuk./<#= Cleh se"a" itu Eksistensialisme dalam hal ini menolak "entuk-"entuk endidikan se"agaimana !ang ada sekarang. amun "agaimana konse endidikan eksistensialisme !ang dia+ukan oleh Morris se"agai ,Eksistensialisme;s %on%et of freedom in edu%ation/0 menurut ru%e *. aker0 tidak mem"erikan ke+elasan. arangkali Ian Illi%h dengan es%hooling 4o%iet!0 !ang "an!ak mengundang reaksi di kalangan ahli endidikan0 meruakan salah satu model endidikan !ang dikehendikan aliran Eksistensialisme tidak "an!ak di"i%arakan dalam filsafat endidikan. 3andangan eksistensialisme adalah> Menurut metafisika> (hakekat ken!ataan) ri"adi manusia tak semurna0 daat dier"aiki melalui en!adaran diri dengan menerakan rinsi D standar engem"angan ke ri"adian Eistimologi> (hakekat engetahuan)0 data-internalri"adi0 a%uann!a ke"e"asan indiidu memilih ogika> (hakekat enalaran)0 men%ari emahaman tentang ke"utuhan D dorongan internal melaui analis D introfeksi diri F @ksiologi (hakekat nilai)0 4tandar dan rinsi !ang "erariasi ada tia indiidu "e"as untuk diilih-diam"il Etika (hakekat ke"aikan)0 tuntutan moral "agi keentingan ri"adi tana men!akiti !ang lain Estetika (hakekat keindahan)0 keindahan ditentukan se%ara indiidual ada tia orang oleh dirin!a u+uan hidu men!emurnakan diri melalui ilihan standar se%ara "e"as oleh tia indiidu0 men%ari kesemurnaan hidu 2. Pandangan Eksistensialisme tentang Pendidikan
Konsep pendidikan menurut eksistensialisme adalah pengembangan daya kreatif dalam diri anak-anak, bukan saja sebagai pribadi atau individu, tetapi anak adalah suatu realitas. Dengan demikian, pendidikan adalah sama dengan realitas itu sendiri. Setiap anak dilahirkan dengan sifat-sifat bawaan yang berasal “dari sana”, yaitu yang diwariskan dari khasanah seluruh ras manusia. leh karena itu, setiap anak dilahirkan dengan !iri khas, namun masih harus dikembangkan, yang merupakan suatu realitas besar. "pa arti perkembangan daya kreatif# "rtinya adalah panggilan illahi bagi kehidupan yang bersembunyi dalam ketiadaan. Selanjutnya, $ower %&'()* &+&-&++ menjelaskan, bahwa pendidikan menurut eksistensialisme mempunyai dua tugas utama, yaitu pemenuhan tujuan-tujuan personal dan mengembangkan rasa kebebasan dan rasa tanggung jawab. Dalam pemenuhan tujuan-tujuan personal, sekolah harus berusaha memperkenalkan
siswa kepada kehidupan. ata pelajaran-mata pelajaran yang ada di sekolah hanyalah sebagai sarana untuk realisasi dari subyektivitas. Dalam realisasi ini dibutuhkan pula mengadopsi seperangkat nilai, yaitu suatu kaidah tingkahlaku yang sesuai dengan kehidupan personal. ilai dapat bersumber dari pengalaman murni, atau dari warisan leluhur, atau bersumber dari hukum alam atau hukum supernatural. Dalam mengembangkan kebebasan dan rasa tanggung jawab, pendidikan memberikan kebebasan pada seseorang yang dalam posisi moralnya mampu memilih suatu nilai yang baik untuk dirinya dan baik untuk orang lain. $endidikan yang baik ialah mempersiapkan seseorang agar memiliki kebebasan, dan pada saat yang sama menghargai kebebasan semua orang lainnya,“ I am responsible for my self and for all” . /erkenaan dengan hal tersebut, guru berfungsi sebagai penyampai misi kebebasan dan tanggung jawab lebih dari sekedar pengajar mata pelajaran-mata pelajaran yang terdapat dalam kurikulum. Dengan demikian kurikulum diran!ang untuk menghasilkan manusia bebas bukan manusia budak. Se!ara garis besar implikasi pendidikan dari pandangan eksistensialisme, dapat digambarkan dalam tabel berikut. Sumber, $ower, %&'()* &+0