BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
Penderita penyakit jantung di Indonesia kini diperkirakan mencapai 20 juta orang. Hasil analisa survei kesehatan rumah tangga Departemen Kesehatan RI melaporkan bahwa penyakit cardiovasculer ini kini menduduki jenjang tertinggi penyebab kematian. Kondisi tersebut tidak jauh berbeda dengan di negara-negara maju. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan rasio penderita gagal jantung di dunia satu sampai lima orang setiap 1.000 1.000 penduduk. Penyakit jantung disebabkan oleh tiga faktor meliputi kelainan jantung bawaan, gangguan pada fungsi kerja katup jantung dan terganggunya pembuluh koroner yang berfungsi mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Kebiasaan merokok, stress, kurang olahraga, diabetes, obesitas, hipertensi merupakan faktor risiko yang dapat memicu penyakit jantung. Gejala spesifik dari penyakit jantung ini yaitu nyeri di daerah dada dan sekitarnya, sesak nafas (gejala yang biasa ditemukan pada gagal jantung), denyut jantung cepat dan berdebar-debar, kaki atau tangan sering nyeri atau dingin, terkadang pusing sampai pingsan. Pencegahan terbaik yang dapat dilakukan adalah mematuhi pola hidup sehat dengan rajin berolahraga dan makan makanan yang bergizi secara teratur. Untuk mengetahui ada tidaknya gangguan pada jantung dapat dideteksi melalui pemeriksaan dokter. Saat ini sudah berkembang berbagai macam alat penunjang untuk membantu dokter dalam hal pemeriksaan jantung pasien. Selain anamnesis dan pemeriksaan fisik yang cermat, salah satu pemeriksaan yang sering digunakan adalah menggunakan teknik pencitraan atau radiologi karena dapat menyajikan gambaran yang baik dan membantu dalam menegakkan diagnosis. Pemeriksaan radiologi jantung sendiri dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai alat
seperti Chest X-Ray, Echocardiography, Nuclear medicine, Computed
Tomography (CT), Magnetic Resonance Imaging (MRI), dan Cardiac dan Cardiac arteriography.
2.1
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis i ngin mengetahui pemeriksaan diagnostik Echocardiography 1|Echocardiography
3.1
Tujuan 1.
Tujuan Umum
Mahasiswa
mampu
memahami
dan
mengetahui
pemeriksaan
diagnostik
Echocardiography 2.
Tujuan Khusus
a.
Untuk mengetahui dan memahami definisi dari echocardiography
b.
Untuk mengetahui dan memahami fungsi dari echocardiography
c.
Untuk mengetahui dan memahami jenis – jenis jenis echocardiography
d.
Untuk mengetahui dan memahami prosedure pemeriksaan echocardiography
e.
Untuk mengetahui dan memahami arsitekture echocardiography
f.
Untuk mengetahui dan memahami transducers echocardiography
g.
Untuk mengetahui dan memahami elektronika echocardiography
h.
Untuk
mengetahui
dan
memahami
indikasi
dan
dan
memahami
kekurangan
kontraindikasi
echocardiography i.
Untuk
mengetahui
echocardiography
2|Echocardiography
dan
kelebihan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.2
Definisi Echocardiografy
Salah satu pemeriksaan radiologi untuk mendeteksi gangguan jantung adalah alat echocardiography. Echocardiography merupakan pemeriksaan jantung dengan menggunakan ultrasound (gelombang suara) frekuensi 2-6 MHz. Nama lain echocardiography adalah USG Jantung dan test gema. Echocardiography adalah suatu alat yang mengambil gambar dari jantung dengan menggunakan gelombang suara. Echocardiography ( ultrasound pengujian untuk jantung) mengijinkan suatu ahli jantung untuk menguji struktur , fungsi, dan aliran darah dari hati atau jantung tanpa penggunaan dari sinar-x. Echocardiography dilakukan dengan
penggunaan suatu
tongkat plastik yang lembut (suatu echo-transducer) untuk memancarkan gelombang suara ke dada atau abdomen. Gelombang suara lewat dengan aman sampai badan dan gema yang dihasilkan akan ditafsirkan oleh suatu sistem yang terkomputerisasi. Karena echocardiography dapat menghasilkan gambar atau frame dengan inherensi (jumlah potongan) yang tinggi, maka echocardiography dapat digunakan untuk melihat pergerakan struktur pada jantung. Echocardiography dengan kombinasi Doppler digunakan untuk melihat fungsi ruang-ruang jantung, katup jantung dan adanya pintas-pintas (shunt, seperti ASD atau VSD) dalam jantung.
3|Echocardiography
2.2
Fungsi Echocardiography
Echocardiography memiliki fungsi diantaranya adalah : a. Memberikan gambaran struktural anatomi jantung dan pembuluh besar. b. Berperan dalam diagnosa kelainan jantung bawaan (congenital). c. Mendeteksi kelainan struktur anatomi katup jantung misalnya adanya kekakuan, gangguan pembukaan-penutupan katup, tebal dan geraknya, serta apakah ada perlekatan. d. Membantu dokter dalam menilai kemampuan gerak otot -otot dinding jantung akibat penyempitan pembuluh koroner, pembengkakan otot jantung (dilated cardiomypathy), dan penebalan otot jantung (hiperthrophy cardiomypathy) yang disebabkan hipertensi dan kelainan otot jantung bawaan. e. Melihat massa tumor seperti thrombus, vegetasi atau cairan perikad.
3.2
Pemeriksaan Echocardiography
Terdapat empat jenis pemeriksaan yang dapat dideteksi dengan echocardiography yaitu : 1.
Trans Thoracal Echocardiography (TTE) Adalah standar echocardiography, tidak nyeri, tanpa efek radiasi dan non-invasif. Non-invasif memiliki arti tidak ada operasi yang dilakukan dan tidak ada alat yang dimasukkan ke dalam tubuh pasien melainkan alat hanya diletakkan pada bagian luar tubuh pasien yaitu tranduser diletakkan pada dada dengan menggunakan pelumas atau gel. Proses pemeriksaan jantung pada jenis echocardiography ini tergolong cukup mudah. Bagian dari echocardiography
4|Echocardiography
yaitu tranduser diletakkan di dada pasien. Tranduser tersebut mengirim gelombang suara, ultrasound melalui dinding dada dan jantung pasien. Telinga manusia tidak dapat mendengar gelombang ultrasound sehingga kita tidak meraasakan apapun. Gelombang ultrasound tersebut memantul dari struktur jantung dan kemudian ditangkap oleh penangkap gelombang pada mesin echocardiography. Gelombang tersebut kemudian dikonversi oleh mesin echocardiography menjadi gambar pada layar. Hasil analisa kemudian dapat dilihat pada kertas yang disebut dengan echocardiogram.
2.
Trans Esophageal Echocardiography (TEE) Adalah pemeriksaan jantung menggunakan alat transduser masuk melalui tenggorokan menuju esophagus (saluran cema atas yang terletak dekat dengan jantung), sehingga penampilan bagian-bagian tertentu jantung akan lebih jelas. Jenis pemeriksaan ini dilakukan untuk melihar aorta dan bagian lain dari jantung pasien secara langsung. Dalam pengujian ini, transduser dipasang pada ujung tabung fleksibel. Tabung kemudian dimasukkan ke dalam tenggorokan pasien dan masuk ke kerongkongan (bagian terkemuka dari mulut ke perut anda). Hal ini memungkinkan dokter untuk mendapatkan gambar yang lebih rinci dari jantung pasien.
5|Echocardiography
3.
Stress Echocardiography Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat gerakan otot-otot jantung lebih akurat dengan menggunakan alat treadmill atau memasukkan obat untuk menstimulasi gerakan otot-otot jantung. Stress echo ini dilakukan sebagai bagian dari tes stress. Selama tes stress, pasien disuruh berolahraga atau minum obat (yang diberikan oleh dokter) untuk membuat jantung pasien bekerja keras dan beat jantung menjadi lebih cepat. Seorang teknisi akan mengambil gambar jantung pasien dengan menggunakan echocardiography sebelum pasien berolah raga dan segera setelah pasien selesai berolahraga. Beberapa masalah jantung, seperti penyakit jantung koroner, lebih mudah didiagnosis ketika jantung bekerja keras dan beatnya lebih cepat.
6|Echocardiography
4. Fetal Echocardiography Fetal Echocardiography juga sering disebut dengan echocardiography janin karena jenis pemeriksaan ini digunakan untuk melihat jantung bayi yang belum lahir. Seorang dokter dapat merekomendasiakn pemeriksaan ini untuk memeriksa bayi untuk masalah jantung. Pemeriksaan ini dapat dilakukan selama kehamilan sekitar 18 - 22 minggu. Untuk pemeriksaan ini, tranduser diletakkan diatas perut ibu hamil yang mana hasilnya akan muncul di layar.
7|Echocardiography
4.2
Prosedure Pemeriksaan Echocardigraphy
1.
Selama pengujian, pasien akan diberikan memakai gaun rumah sakit atau pakaian dari rumah sakit.
2.
Pasien akan diminta untuk melepaskan pakaian pasien dari pinggang ke atas.
3.
Perawat akan menempatkan tiga elektroda (kecil, datar, patch lengket) di dada Anda.
4.
Elektroda yang tersebut akan mengirimkan gelombang ultrasound ke monitor.
5.
Kemudian perawat akan meminta pasien untuk berbaring pada sisi kiri di meja uji.
6.
Dia akan menempatkan tongkat (yang disebut transduser suara-gelombang) pada beberapa daerah dada pasien. Tongkat akan memiliki sedikit gel di ujung, yang tidak akan membahayakan kulit pasien. Gel ini digunakan untuk membantu menghasilkan gambar yang lebih jelas.
7.
Suara merupakan bagian dari sinyal Doppler.
8.
Pasien mungkin atau mungkin tidak mendengar suara selama pengujian.
9.
Pasien mungkin diminta untuk mengubah posisi beberapa kali selama pemeriksaan agar perawat dapat mengambil gambar jantung pada berbagai daerah.
10. Pasien juga mungkin diminta untuk menahan nafas pasien pada waktu selama ujian. 11. Pasien mungkin merasa kesejukan dari gel pada transduser dan tekanan sedikit dari transduser di dada pasien. 12. Tes akan berlangsung sekitar 40 menit. 13. Sesudah pemeriksaan, pasien dapat berpakaian dan menjalani kegiatan sehari-hari pasien. 8|Echocardiography
14. Dokter akan mendiskusikan hasil tes dengan pasien. 5.2
Prosedure Pemeriksaan pada Trans Esophageal Echocardiography (TEE) :
1.
Pada hari pemeriksaan, jangan makan atau minum apapun kecuali air selama empat jam sebelum tes.
2.
Jangan minum atau makan produk kafein (cola, coklat, kopi, teh) selama 24 jam sebelum tes. Kafein akan mengganggu dengan hasil pemeriksaan. Karena obat over-the-counter banyak mengandung kafein, jangan minum obat over-thecounter yang mengandung kafein selama 24 jam sebelum tes.
3.
Jangan meminum obat jantung setelah selama 24 jam sebelum pengujian pasien kecuali dokter pasien memberitahu pasien sebaliknya, atau kecuali obat yang dibutuhkan untuk mengobati ketidaknyamanan dada. Misalnya : a. Beta blockers (misalnya, Tenormin, Lopressor, Toprol, atau Inderal). b. Mononitrate dinitrate (misalnya, Isordil, Sorbitrate) c. Mononitrate isosorbide (misalnya, Ismo, Imdur, Monoket) d. Nitroglycerin (misalnya, Deponit, Nitrostat, Nitropatches)
4.
Dokter pasien juga dapat meminta pasien untuk berhenti minum obat jantung lainnya pada hari pemeriksaan.
5.
Jika pasien memiliki pertanyaan tentang obat-obatan pasien, tanyakan kepada dokter pasien.
6.
Jangan menghentikan obat apa pun tanpa terlebih dahulu berbicara dengan dokter pasien.
7.
Jika pasien menggunakan inhaler untuk bernafas pasien, dapat dibawa pada saat pemeriksaan.
8.
Sebelum pemeriksaan dimulai, pasien akan diminta untuk melepaskan gigi palsu.
9.
Jalur intravena (IV) akan dimasukkan ke dalam suatu vena di lengan atau tangan sehingga obat dapat disampaikan selama pemeriksaan.
10. Seorang perawat akan menggosok tiga wilayah kecil di dada pasien dan elektroda tempat (kecil, datar, patch lengket) di daerah ini. Elektroda akan tersambung ke monitor. 11. Sebuah alat pengukur tekanan darah akan ditempatkan pada lengan pasien untuk memonitor tekanan darah pasien selama pemeriksaan. 9|Echocardiography
12. Sebuah klip kecil, menempel pada oksimeter pulsa, akan ditempatkan di jari pasien untuk memantau tingkat oksigen darah pasien selama pemeriksaan. 13. Sebuah obat penenang ringan (obat untuk membantu pasien rileks) akan diberikan kepada pasien. Karena obat penenang, pasien mungkin tidak sepenuhnya terjaga selama pemeriksaan. 14. Tip hisap gigi akan ditempatkan ke dalam mulut pasien untuk menghapus setiap sekresi. 15. Sebuah endoskopi, tipis dilumasi (alat viewing) akan dimasukkan ke dalam mulut pasien, ke tenggorokan pasien dan masuk ke kerongkongan pasien. Ini tidak akan mempengaruhi bernapas. 16. Pasien mungkin diminta untuk menelan pada waktu tertentu untuk membantu melewati endoskopi. Ini bagian dari tes berlangsung beberapa detik dan mungkin tidak nyaman. 17. Setelah endoskopi diposisikan, gambar jantung diperoleh di berbagai sudut. 18. Pasien tidak akan merasa ini bagian dari tes. 19. Ketika selesai, tabung ditarik. 20. Pasien akan dipantau selama 20-30 menit setelah ujian, yang memakan waktu sekitar 90 menit untuk melakukan. 21. Seseorang akan perlu untuk mengantar pasien pulang setelah tes. 22. Pasien tidak harus makan atau minum sampai habis semprot bius atau sampai mati rasa di tenggorokan pasien hilang sekitar satu jam setelah ujian. 23. Dokter pasien akan mendiskusikan hasil tes dengan pasien.
6.2
Arsitektur Echocardiography
Arsitektur Echocardiography (iE33 xSTREAM) terdiri dari 4 bagan utama yakni : 1.
Live 3D Echo
2.
Live xPlane imaging
3.
SonoCT
4.
XRES image processing
Ie33 xSTREAM adalah suatu sistem
yang memproses berbagai data secara
bersamaan dan terus menerus, yang tergabung dalam sebuah multiprocessor yang memiliki kemampuan sampai 250 milyar operasi per detik yang dilakukan secara 10 | E c h o c a r d i o g r a p h y
fleksibel dan terstruktur, arsitektur echocardiography jenis xSTREAM dirancang untuk memenuhi kebutuhan yang berhubungan dengan aplikasi dalam bidang klinis, alat ini pula terdiri dari suatu layar (Philiphs) Echo 3D dan xPlane images bersama dengan SonoCT dan xRes images yang memiliki kemampuan untuk memproses suatu data berupa image (gambar). a.
Layar (Philips) Echo 3D Merupakan generasi keempat layar (Philips) yang secara keseluruhan disample dengan menggunakan matriks, alat ini menyediakan tampilan 3D realtime. Arsitektur Xstream yang kuat memungkinkan didapatkan manipulasi dan hitungan dari data volume.
b.
SonoCT real-time image SonoCT memperoleh dan memproses sampai sembilan garis dan bentuk untuk menampilkan gambaran vaskuler yang bebas dari pecahan dan artifact.
c.
XRES image processing XRES image processing adalah suatu algoritma yang mampu melaksanakan analisa yang realtime serta memperbaiki image (gambar) sepanjang area dada secara keseluruhan.
7.2
Transducers
Untuk penggunaan Echo-Transducer_nya terdiri dari bermacam-macam transducer diantaranya yaitu : 1.
Teknologi PureWave Kristal
2.
Transducer S5-1
3.
Teknologi transducer xMATRIX
4.
Transducer X3-1 Omniplane TEE, yang terintegrasi dengan transducer s7-2 omni transesophageal
Transducers High-performance yang secara khusus dirancang untuk menghasilkan efisiensi suara (akustik) yang maksimum, dengan suatu desain lensa low-loss yang memberikan tingkat resolusi yang tinggi dan proses penetrasi sinyal ultra yang lebih besar dengan tingkat gangguan yang kecil. Dengan desain yang ekonomis dengan kabel yang ringan sehingga dapat mengurangi kelelahan dan ketegangan dari para pengguna transducer ini (operator). Adapun macam-macam transducer yang digunakan adalah sebagai berikut:
11 | E c h o c a r d i o g r a p h y
a.
Teknologi PureWave kristal Struktur Piezocrystal memepunyai kelebihan dalam hal proses penerimaan sinyal akustik (suara) dibanding dengan PZT keramik yang bersifat tradisional.
b.
S5-1 transducer S5-1 transducer dalam penggunaannya menggunakan luas bidang dari dua high performance yang digunakan oleh transducers konvensional. Kelebihannya dibanding dengan teknologi PureWave kristal adalah transducer ini membentuk image (gambar) 2D dengan tingkat kepekaan warna yang lebih tinggi.
c.
xMATRIX transducer Transducer xMATRIX menggunakan rangkaian micro-beamforming yang didalamnya terintegrasi sampai 3,000 jenis rangkaian filter aktif.
d.
X3-1 transducer X3-1 transducer merupakan teknologi xMATRIX yang menggunakan sistem array yang cocok untuk menghasilkan gambar 3D serta xPlane imaging. Dengan lubang bidik kamera yang berukuran kecil sangat sesuai untuk menghasilkan dan meningkatkan tampilan image (gambar) cardiac dari pasien.
e.
OMNIPLANE TEE teknologi Transducer S7-2 omni transesophageal mempunyai cakupan frekuensi sebesar 7 MHZ yang mampu menghasilkan luas bidang yang lebih besar.
8.2
Elektronika Echocardiography
Echocardiography digunakan secara luas untuk menampilkan bagian dalam dari tubuh manusia berupa cardiac serta beberapa penyakitnya seperti hati ataupun jantung, dengan menggunakan alat ini memungkinkan untuk mendeteksi struktur bagian dalam dari hati atau jantung. Pergerakan dari struktur tersebut juga dapat direkam
dengan
resolusi
yang
bagus
disbanding
dengan
teknik
diagnosa
menggunakan x-ray ataupun angiographic, dalam alat ini menghadirkan perbandingan antara waktu dengan informasi umum berupa gerakan ataupun image tentang struktur dari hati maupun jantung dalam kecepatan normal rendah dengan menggunakan perekam elektrokardiogram. Untuk alat Echocardiography digunakan transducer yang berfungsi untuk mengubah suatu besaran dalam bentuk lain menjadi besaran lainnya, dalam hal ini berupa pancaran sinyal ultra high frequency menjadi besaran suara dalam bentuk pergerakan yang kemudian ditampilkan dalam bentuk gambar. Adapun gambar blok 12 | E c h o c a r d i o g r a p h y
diagram secara umum dari Echocardiography adalah ditunjukkan oleh gambar 10 dibawah ini :
Gambar diatas menunjukkan blok diagram dari echocardiography, beberapa blok rangkaian umum pada instrument pengukuran gema, kecuali untuk penambahan rangkaian sweep lambat dan pengaturan modulasi pencahayaan CRT. Untuk echocardiography, transducer ditempatkan diantara ribs ketiga dan keempat pada dinding dada luar dimana tidak ada paru-paru antara kulit dengan jantung. Dari probe ini cahaya ultra sonic intensitas rendah diarahkan pada area jantung dan sinyal gema diperoleh. Posisi probe dimanipulasi untuk memperoleh gema dari area yang diinginkan pada jantung. Echocardiograph Pulsed Doppler tergantung pada penemuan velocitas aliran darah yang kontras dengan echocardiograph M-mode yang berdasarkan properti anatomi dari jantung, teknik ini digunakan sebagai adjunct ke echocardiograph M-mode konvensional dan informasi banyak diperoleh dari komplemen pemeriksaan pulsed Doppler atau dengan melaksanakan prosedur M-mode. Dalam banyak kasus penemuan pulsed Doppler memberikan informasi diagnosa yang berguna dimana penemuan M-mode adalah normal atau sugestif, sistem beroperasi pada prinsip ultrasound yang memantul dan menemukan velocitas aliran darah dalam volume, yang disebut dengan volume sample.
13 | E c h o c a r d i o g r a p h y
Volume sample secara spesifik dapat dipilih dalam jantung dan pembuluh darah dengan setting kendali kedalaman dan adalah subjek dari berbagai komponen velocitas aliran darah, komponen gerak, turbulensi, dan laminar seperti gerakan dinding, gerakan valve. Komponen ini diisolasi dengan filter yang cocok dalam rangkaian dan masing-masing memiliki kualitas audiotonal dan pola spektral yang berhubungan. Jumlah yang meningkat dari pemeriksaan yang rutin dan kemungkinan meng-extract data kuantitatif dari echocardiograph telah menimbulkan keperluan pengembangan sistem komputer untuk analisa semi otomatis dari echocardiograph M-mode, program rutin secara umum tertuju pada pengukuran yang dapat dibagi 3 kelompok : 1. dimensi ventricular 2. dimensi aorta dan atrium kiri 3. pengukuran valve mitral.
Tiap kelompok pengukuran dimulai dengan kalibrasi, sehingga kemungkinan untuk menggunakan rekaman yang berbeda untuk pengukuran struktur dari tiap kelompok sistem perhitungan untuk memproses echocardiogram M-mode dijelaskan oleh awieten
et.al
(1997),
sejumlah
program
tersedia
untuk
evaluasi
M-mode
menggunakan komputer. Selain alat echocardiography itu sendiri proses untuk menampilkan gambar kedalam suatu layar digunakan juga rangkain real-teme komputer yang berbasis scanner, gambar rangkaiannya dapat dilihat pada gambar sebagai berikut :
14 | E c h o c a r d i o g r a p h y
Pada gambar diatas, setiap bagian dari 8 channel dipilih dan dikuatkan oleh penguatnya sendiri dan kemudian diubah kedalam bentuk digital oleh ADC yang menggunakan range konversi dari 10 ns, setelah itu dari kedelapan channel ditunda dan dijumlahkan dalam sebuah komputer berkecepatan tinggi yang menampilkan perhitungan data secara real-time dikarenakan oleh frekuensi maksimum 7 MHZ dari transducer dan operasi dari kedelapan channel, frekuensi clock sampai 56 MHZ, seperti operasi cepat yang ditampilkan oleh ECL lebih baik daripada alat TTL. Refleksi ultrasonic dari gerakan-gerakan jantung dapat dipotong-potong berdasarkan waktu sehingga membentuk time-motion, atau T-M, potongan. Sistem ini mendeteksi gerakan dari katup mitral jantung dan biasanya digunakan untuk mendiagnosis stenosis. T-M scan secara skematik dan echocardiogram (bentuk rekaman dari echocardiography).
15 | E c h o c a r d i o g r a p h y
Mesin echo merupakan sebuah alat elektronik yang digunakan untuk keperluan medis. Echo
instrumentasi
biasanya
dilengkapi
dengan
sebuah
metode
yang
mengkompensasi untuk membedakan sinyal yang lemah pada kedalaman berbeda dari jaringan. Instrumentasi ini menyediakan kompensasi pilihana antara 0 – -40 Db saat kenaikan 2 cm dari 0 – 24 cm dibawah permukaan. Kedalaman dan kenaikan informasi ditampilkan melalui penyalinan informasi T-M. Tampilan ini disebut dengan time compensated gain (TCG).
16 | E c h o c a r d i o g r a p h y
Dalam tampilan T-M seperti yang ditunjukkan pada gambar 3 terdapat dua waktu dasar yang digunakan. recorder merupakan sebuah optical oscillograph yang dalam lembar photosensitive ditarik menyebrangi sebuah layar tabung sinar katode (lihat gambar 21) sekitar 0,5 s/cm. balok CRO bergerak dari kiri ke kanan dengan 20 s/cm. Refleksi intensitas akan memodulasi CRO dan kemudian muncul sebagai titik-titik terang pada layar CRO. Selama objek yang discan bergerak, lokasi titik-titik terang pada CRO akan berubah 9.2
Indikasi Penggunaan Echocardiography :
1.
Penyakit katup jantung atau bagi pasien yang pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya bising jantung (mur-mur)
2.
Kondisi dimana ada dugaan adanya penyakit jantung bawaan
3.
Valuasi kondisi aorta
4.
Dugaan adanya hipertensi aorta, emboli paru, pembesaran jantung pada pemeriksaan toraks foto atau pada pemeriksaan fisik, dugaan adanya efusi perikard
5.
Gagal jantung
6.
Adanya aritmia, untuk menilai adanya faktor pencetus intrakardiak
7.
Evaluasi fungsi jantung pada pemakaian obat
17 | E c h o c a r d i o g r a p h y
10.2 Kontraindikasi
Secara umum tidak ada kontraindikasi yang khusus. Namun memang dalam keadaan tertentu, alat ini tidak dapat memberi informasi yang efektif, misalnya pada orang dengan kegemukan yang tinggi, atau badan yang sangat kurus, karena dapat mempengaruhi hantaran gelombang suara.
11.2 Kelebihan dan Kekurangan Echocardiography
1.
Kelebihan Echocardiography : a.
Pemeriksaan dapat dilakukan setiap saat tanpa persiapan khusus dan pasien hanya berbaring.
2.
b.
Tidak menimbulkan rasa sakit maupun efek samping.
c.
Biaya yang terjangkau.
d.
Memberikan informasi yang banyak.
e.
Tidak invasive.
f.
Pasien tidak terpapar radiasi.
g.
Dapat diaplikasikan pada pasien dengan kondisi kritis (bedside usage).
h.
Hasilnya dapat langsung diketahui.
i.
Lama pemeriksaan hanya sekitar 20 sampai 40 menit.
Kekurangan Echocardiography Kekurangan dari pemeriksaan jantung dengan menggunakan echocardiography adalah pada saat pemeriksaan, harus berada dalam pengawasan dokter dan dilakukan oleh dokter-dokter ahli jantung yang handal dibidangya serta perawat yang terampil.
18 | E c h o c a r d i o g r a p h y
BAB III PENUTUP 1.3 Kesimpulan
Dengan semakin meningkatnya penderita penyakit jantung, diperlukan suatu alat yang mampu mendiagnosis penyakit jantung secara dini sehingga mengurangi kematian yang diakibatkan oleh penyakit jantung. Penyakit jantung yang umum diderita adalah kelainan jantung yang disebabkan oleh penyempitan pembuluh koroner, pembengkakan otot jantung (dilated cardiomypathy), dan penebalan otot jantung (hiperthrophy cardiomypathy). Alat yang mampu memperlihatkan bentuk structural anatomi jantung dinamakan echocardiography yang menggunakan gelombang ultrasonic dengan frekuensi 2-6 MHz. Echocardiography paling banyak digunakan oleh para dokter dalam menangani pasien penyakit jantung disebabkan adanya beberapa kelebihan yaitu diantaranya Pemeriksaan dapat dilakukan setiap saat tanpa persiapan khusus dan pasien hanya berbaring, tidak menimbulkan rasa sakit maupun efek samping, biaya yang terjangkau, dan hasilnya dapat langsung diketahui. Akan tetapi pemeriksaan dengan menggunakan echocardiography juga memiliki kekurangan yaitu pemeriksaan tidak boleh dilakukan oleh sembarangan orang melainkan harus dilakukan oleh dokter yang terlatih.
2.3 Saran
Berdasarkan isi makalah ini penulis menyarankan untuk mempelajari materi dengan sebaik-baiknya dan mencari referensi yang lebih banyak agar mengetahui ilmu-ilmu baru dari materi ini. Semoga makalah ini menjadi bahan pembelajaran bagi mahasiswa untuk dapat memahami secara luas tentang Echocardiogarphy pada kardiovaskular dan mempermudah mahasiswa untuk memahami pembelajaran mata kuliah kardiovaskular II.
19 | E c h o c a r d i o g r a p h y
DAFTAR PUSTAKA
Carr, Joseph J. 1981. Introduction to Biomedical Equipment Technology. Prentice Hall, United States of America. Krishnamoorthy. 2007. History of Echocardiography and its future applications in medicine. Critical Care Medicine. Volume 35. Issue 8. Nafiah, Ali. 2008. Evaluasi Pada Mitral Stenosis Peranan Echocardiography Score. Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatra Utara, Medan.
20 | E c h o c a r d i o g r a p h y