Tuhan, jika buku ini hilang dan ditemukan oleh seseorang, semoga buku ini dikembalikan padaku Nomor Hp-ku ____________________________ Email-ku ____________________________ Atau jika tidak, biarkan buku ini untuknya. Aku berharap ia mau menjadi teman seperjalananku, menempuh hari menuju hatiMu. Seperti aku dicintai oleh-Mu, seseorang ini harus mengalami bagaimana rasanya rasanya dicintai oleh-Mu.
Tuhan, Ini Aku ____________________ __________ ___________________ __________________ _________
yang hanya hanya akan berjalan, jika aku menemukan menem ukan jejak kaki-Mu menuntunku. Jika tidak, aku memilih berhenti saja saja atau aku akan tersesat.
DEAR GOD Per P erjalanan jalanan Menuju kepada Hati-Mu
SEASON ONE ©VonnyEvelynJingga Branding & Design: Sebastian & Co. instagram: @sebastianco @sebastianco.id .id
Sebuah perjalanan bukanlah tentang perjalanan per jalanan ke bukit yang terang, terang, Tapi tentang siapa yang berjanji, ber janji, menemanimu dan siapa yang berjanji tidak akan membiarkanmu berjalan ber jalan sendirian sendirian di tengah lembah yang gelap.
Sebuah Perjalanan dan Pencarian •••
Dear God Journal adalah sebuah perjalanan dan sekaligus pencarian. Yang sekali di mulai, kau selamanya akan menemukan dan menemukan. Perjalanan ini panjang, tapi tidak ada yang pernah tahu seberapa panjang. Di setiap perhentian, kau mungkin akan bertanya, masihkah kau diijinkan berjalan sampai ke satu perhentian lagi. Sebelum kau selesai menulis di jurnal ini, sebelum kau sampai ke halaman terakhir, mungkin kau sudah berhenti di perhentian yang sesungguhnya. sesungguhnya. Sungguh, kejadiannya akan sangat cepat dan tidak ada yang bisa kau lakukan saat itu. Di perhentianmu terakhir, di perhentian di hati-Nya selamanya, doaku pada waktu itu, catatan-catatanmu akan terus dibaca dan dibagikan. Bahkan ketika ingatan ing atan orangorang kepadamu sudah kabur, tulisan tentang perjalananmu akan terus dikenang.
Menikmati Perjalanan •••
Tidak ada bab panjang dalam jurnal ini. Kalimat yang tertulis hanya untuk mempersiapkan hatimu, sisanya kau harus tahu caranya caranya menikmati perjalanan per jalanan ini. Pelajari panduan berikut ini: Membaca Peta Membaca Peta Di awal mungkin kau akan sangat dipenuhi rasa ingin tahu, dan ingin segera menghabiskan membaca jurnal ini dalam waktu sekejap. sekejap. Lakukanlah jika memang kau ingin. Membaca sekilas keseluruhan buku ini sebenarnya sama seperti kau membentangkan lembaran peta di mejamu. Kau akan mendapat gambaran, kira-kira perjalanan ini menuju ke mana dan seperti apa. Dan itu sangat membantu dan memudahkanmu menempuh perjalanan ini. Menyusuri 100 Hari Setelah itu, tidak bisa tidak, jalan-jalan, hutanhutan, gunung-gunung dan semua sungaisungai yang kau lihat di peta perjalananmu, harus kau lalui satu hari demi satu hari. Tidak
ada jalan pintas dalam perjalanan ini. Setelah mengamati petanya, langkah selanjutnya adalah bersiap untuk menempuhn menempuhnya. ya. Setelah membaca sampai sampai akhir akhir,, selanjutnya selanjutnya adalah membaca ulang per hari sesuai urutannya. Buku ini dirancang untuk 100 hari perjalanan. per jalanan. Baca, resapi dan hayati dengan setia. Menangkap Pesan-Nya Setiap hari, berusahalah menemukan menemukan pesan dari perjalananmu ini. Satu hari setidaknya satu pesan. Pesan yang mengajarimu tentang sebuah pelajaran dan sebuah makna. Jangan lewatkan satu haripun tanpa kau menerima sebuah nasihat yang berharga dari Tuhan melalui pengembaraanmu pengembaraanmu ini. Untuk itu, kau tidak bisa membacanya terburu-buru atau sambil lalu. Jika kau membacanya membacanya untuk sekadar mengisi waktu, sambil menunggu antrian atau sambil kau menikmati makan siangmu, siangm u, sekali lagi, itu han hanyalah yalah seperti membaca peta. Boleh kau lakukan, tapi kau tidak akan menemukan pesan apa-apa jika kakimu tidak berjejak menempuh setiap ruas jalan yang tergambar tergambar di peta. Tempat Rahasia Kau harus menyisihkan waktu, pagi hari sekali atau dalam ketenangan malam. Tentukan
sebuah tempat rahasia, tempat tertentu dan tersendiri. Mungkin ruangan kamarmu kamar mu,, ruang belajar atau ruang kerjamu ker jamu.. Bangunlah sebuah atmosfer pribadi, menyepi, sendiri bersama Tuhan. Jika kau sudah di sana, jangan ada satupun satupun perkara perkara yang menganggu menganggu dan menginterupsi waktu pribadim pribadimu u dengan Tuhan. Lima Indra Salah satu rahasia yang sering terabaikan, bahwa melatih semua indra kita, membuat kita menikmati sebuah sebuah perjalanan per jalanan lebih mendalam. Cara ini akan membawamu merasakan pengalaman-pengalaman hebat dan indah. Lima indra yang kau hidupkan akan menuntunmu menuntunm u untuk lebih peka dan lebih jelas menemukan hati-Nya. Masuklah ke tempat rahasiamu dan aktifkan semua pancaindramu. Ia berbicara melalui banyak cara dan bahasa. Mampukah kau menangkap pesan-Nya?
Indra melihat, mata. Siapkan kitab sucimu, Firman Tuhan dan jurnal ini untuk mencatat. Hidupkan Hidupkan indra melihatmu. Bawalah pandanganmu membaca setiap kalimat, memperhatikan setiap kata-ka kata-kata ta
frman yang berbicara, juga menyimak video pesan teduh yang disarankan. Tuhan ingin kau melihat dan menemukan sesuatu.
Indra mendengar, mendengar, telinga. Putarlah lagu lagu penyembahan untuk untu k Tuhan. Tuhan. Beberapa lagu di Playlist Jingga Journal bisa menjadi pilihan atau kau juga bisa memilih lagu pujian lain yang kau tahu. Hidupkan indra pendeng pendengaranmu. aranmu. Dengarkan dan bernyanyilah, bernyan yilah, tarik setiap alunan lagu mengalir di setiap aliran tubuhmu. Lirik lagu yang akan mengiring perjalananmu. Tuhan ingin kau mendengar sesuatu.
Indra penciuman, hidung. hidung. Taruhlah wewangian alami di sekitar ruanganmu. Kemudian raciklah sebuah minuman hangat kesukaanmu. Hirup dalamdalam keharuman udara yang meresap sampai ke pikiranm pikiranmu. u. Nikmati kehangatan minumanmu dan aroma uapnya yang memberi ketenangan. Seduhan kopi atau teh madu di cangkir kesayanganmu membantumu meredakan keletihan. Hidupkan indra
penciumanmu. Tuhan ingin kau belajar mengenali aroma kehidupan.
Indra sentuhan. Di setiap benda yang kau sentuh, Tuhan mampu berkata-kata. Pena untuk menulis, bantal kursimu yang lembut, keramik cangkirmu yang hangat, juga lembaran kertas Alkitab. Alkitab. Sentuhlah juga jug a dan rasakan kelembutan kelemb utan kertas putih jurnal jur nal ini waktu kau membalikkan setiap halamannya. Bayangkan, bukan melihatnya sekadar selembar kertas, tapi seperti sebuah sentuhan tangan yang tak terlihat, yang menuntunmu menuju suatu tempat tujuanmu. Hidupkan indra sentuhmu. Tuhan ingin kau menyentuh dan mengalami keindahan semua karya-Nya di sekelilingmu.
Indra perasa. Sekarang buka hatimu selebar-lebarnya. Hidupkan indra rasamu. Bukan apa yang kau kecap di lidah, tapi apa yang kau rasakan di perasaanmu. Karena selama ini mungkin ada banyak peristiwa yang membuat hatimu dingin dan tumpul. Jangan keraskan hatimu.
Tuhan ingin ingin membangunkan membangunkan perasaanmu yang hambar hambar, melembutkann melembutkannya ya agar kau mengalami sesuatu yang menyentuh batin dan nuranimu yang terdalam. Aktifkan selalu lima indram indramu. u. Bukan saja waktu kau sendiri di ruang rahasiamu, tapi terlebih terleb ih lagi waktu kau beranjak dari sana. Perhatikan baik-baik, siapa saja yang kau temui, apa saja yang kau lihat, bunyi dan suara apa saja yang kau dengar, aroma apa saja yang kau cium, apa saja yang kau sentuh dan apa saja yang kau rasa. Semuanya itu adalah pesan Tuhan yang tersembunyi. Orang asing yang kau temui mungkin saja adalah guru yang dikirim Tuhan untuk mengajarmu mengajar mu tentang sesuatu. Sebuah perasaan yang meny menyelinap mungkin mungkin saja adalah bisikan Tuhan yang harus kau perhatikan. Seorang nenek tua yang sedang menyeberang, seorang anak kecil berisik yang mengganggu konsentrasimu atau seorang teman lama yang tiba-tiba datang, mungkin saja mereka adalah malaikat yang menyamar. menyamar. Suara Suara gerimis gerimis atau lagu yang sedang diputar di kafe k afe mungkin saja musik yang Tuhan kirim untuk menghibur hatimu. Harum bajumu yang baru dicuci, bahkan bau tanah yang khas setelah hujan
turun, Tuhan berbicara lewat itu semua. Tugaskan lima indramu menemukan pesanNya. Pengingat untuk menghidupkan semua pengindramu pengindram u akan ditulis di setiap perhentian. Perjalananmu bukan perjalanan biasa dan datar. Sekali lagi kau harus menemukan cara menikmati perjalanan ini. Sampai hatimu hatimu dipuaskan, menemukan menemukan kata-kata bermakna, ber makna, menerima kelegaan, mendekap serpihan hatiNya, dan menaruhnya di samping hatimu.
Pencerita Cinta •••
Di jurnal ini, kau akan menulis. Kau tidak sekadar membaca dan mendengar mendengar-Nya -Nya berbicara dalam kata-kata. Balas kasih dan cinta-Nya, katakan tentang perasaanmu, perasaanmu, gambarkan tentang lukamu, ucapkan rindumu, luapkan semua rasa yang ada di batinmu. Di setiap perhentian ada sebuah kartu pos. Kau bisa menuliskan sesuatu yang kau alami dalam perjalananmu. Seperti yang biasa orang lakukan ketika mereka bepergian. Ketika mereka menemukan sesuatu yang indah,
mereka akan menceritakan dan mengirimkan pesannya lewat kartu pos. Kau bisa memasukkann memasukkannya ya ke dalam amplop dan berdoa, Tuhan akan menggerakkan hatimu untuk mengirim ceritamu kepada seseorang. Kau boleh menulis bahwa kaulah yang mengirimny mengirimnya, a, tapi tidak harus. harus. Karena sesungguhnya pengirimnya bukan kau, tapi Tuhan sendiri. Tuhan yang ingin hati-Nya ditemukan. Dan di buku ini kau adalah pencerita cinta. Pencatat kisah dan kenangan perjalanan cinta, antara kau dan Tuhan. Kau tidak pernah tahu, untuk siapa buku ini akan kau simpan. Kau tidak pernah tahu, siapa yang nanti membaca ceritamu. Bukan kalimat yang seindah mutiara, mutiara, bukan bukan yang puitis, puitis, tapi sebuah catatan yang tercipta dari hati yang mencintai. Menulislah dengan hati yang percaya. Suatu hari, beberapa tahun dari sekarang, kau akan membaca ulang dan menghirup lagi semangat perjalanannya. perjalananny a. Atau jurnal jur nal ini, tidak tahu dengan cara seperti apa, akan membaw membawaa orang lain yang tanpa sengaja membacan membacanya, ya, tidak bisa tidak, ia akan rindu ikut dalam
perjalanan ini. Pergi menuju hati Tuhan dan mencintai-Nya. Selamat bergabung bergabung dalam perjalanan ini. Tidak penting siapa dulu yang akan menyelesaikan, tapi siapa yang melalui setiap musim di perhentian demi perhentian, dengan tak pernah berhenti berjuang. berjuang. Mari menempuh hari bersama. Pengembaraan kita dimulai hari ini. Teman Seperjalananmu,
Vonny Evelyn Jingga
Musim Demi Musim •••
Tandai per perjalananmu jalananmu bersama bersama Tuhan dalam musim mus im dan waktu. Naik dan turun, panas dan hujan, bahagia dan terjatuh, semuanya telah mengisi hidupmu. hidupmu. Ada pesan yang tertulis di setiap mus musim. im. Jika perjalananmu melelahkan dan kau hampir putus asa, kenanglah kembali perjalanan di hari-hari yang lalu. Seperti sebuah sebu ah pengingat, bahwa kau sudah sampai di titik ini. Kau sudah berhasil melewati musimmusim mu sim terberat, dulu bisa, sekarang lebih lagi. Jangan J angan berpikir untuk berhenti dan meny menyerah. Teruskan perj perjalananmu! alananmu! Isilah pengingat Musim demi Musim ini dengan pena berwarna. Warna-war arna-warnany nanyaa menggambarkan pengalaman perjalananmu, seberapa baik keadaan atau pertumbuhan relasi kasihmu kasihmu dengan deng an Tuhan. Tuhan.
Perhentian #1
Luluh
Tuhan, kepada k epada hati-Mu, aku jatuh. Memandang-Mu aku luluh. Selalu.
Perhentian P erhentian #1 - LULUH LULUH
••• Pernahkah kau merasakan debar-debar bahagia ketika memandang wajah Tuhan? Terkagum-kagum sedalam-d sedalam-dalamnya. alamnya. Ingin Ingin menyentuh hati-Nya dan memiliki-Nya sepenuhnya. sepenuhn ya. Kau mencintai-Nya, hingga tertawa bahagia dan tangis haru sepertiny sepertinyaa tak ada batasnya. Di hadapan-Nya kau tertawa, di hadapan-Nya juga kau berderai air mata. Karena cinta. Karena K arena bertanya, bertanya, mengapa baru sekarang menemukan-Nya menemukan-Nya setelah sekian jauh perjalanan pencarianmu. Setelah luka demi luka karena diberi harapan cinta palsu. Setelah ditinggalkan, dicampakkan dan tidak dicintai. Jika kau belum pernah merasa luluh di hadirat Tuhan, kau belum sungguh-sungguh bertemu Tuhan. Karena pesona Tuhan yang Mahacemerlang sesungguhnya tidak ada yang sanggup dan tahan memandang-Nya. Kau akan jatuh sejatuh-jatuhnya. Cinta secinta-cintanya. Kau mungkin tidak pernah mengerti arti cinta-Nya, pengorbanan-Nya dan kebahagiaan bersama-Nya, karena ternyata memang kau
belum pernah jatuh cinta dan luluh di ambang hati-Nya. Luluh adalah awal perjalanan cintamu dengan Tuhan. Kau pertama-tama harus menemukan ruas jalan kecil itu. Yang walaupun kecil, jika kau susuri terus menerus, tanpa berhenti, kau akan melihat jalan-jalan terbuka yang membawamu kepada tempat-tempat yang terluas dan terhebat dalam hidupmu. Luluh leburlah di hadapan-Nya. Jatuh cintalah pada-Nya atau kau tak akan kemana-mana. ••• Ingatlah tentang perjumpaan pertamamu dengan Tuhan. Pertama kali mendengar nama-Nya, pertama kali mendengar cerita tentang-Nya. Tentang siapa yang membawamu pertama kali pada Tuhan? Apa yang kau tahu tentang hati Tuhan? Tuhan? Dan apa yang kau rasakan rasakan yang membua membuatmu tmu ingin sekali mendekati-Nya, percaya pada-Nya dan jatuh cinta pada-Nya? pada-Nya? Tulislah Tulislah tentang semua semua perasaan yang begitu kuat pada saat pertama kali kau memutuskan jatuh hati pada Tuhan. Jika kau belum pernah masuk ke fase pertama pertama
yang adalah awal awal dari segalanya, segalanya, fase jatuh jatuh cinta pada Tuhan, Tuhan, maka tunggui tungguilah lah Tuhan Tuhan dengan lututmu. Dalam keheningan malam berbicaralah pada-Nya, dan katakan bahwa kau mendamba cinta-Nya. Bahwa kau ingin merasakan dan mengalami pengalaman peng alaman jatuh cinta dengan-Nya. Minta Tuhan supaya kau diberi perasaan tergila-gila pada-Nya, pada-Nya, perasaan dipenuhi gelora cinta yang tidak biasa-biasa saja. Tulislah semua keinginan keinginan hatimu dan nantikan sesuatu terjadi. Suatu peristiwa, di mana kau tiba-tiba dibawa kepada perasaan yang mendalam mendalam yang belum pernah kau rasakan sebelumnya. Dihantar masuk ke pengalaman yang paling mengubah dan paling mendebarkan dalam hidupmu. Perasaan jatuh cinta pada Pencipta-Mu yang Mahamempersona.
PESAN TEDUH
Mazmur 116:1-2 Aku mengasihi TUHAN, sebab Ia mendengarkan mendengar kan suaraku dan permohonanku. per mohonanku. Sebab Ia menyendengkan telinga-Nya kepadaku, maka seum seumur ur hidupku aku akan berseru kepada-Nya. ke pada-Nya.
Channel: Vonny Evelyn Jingg Jinggaa Judul: J udul: Perhentian Perhentian #1
Playlist: Jingga Journal Judul: J udul: I Love Love You You Lord, Hillsong Y&F
Perhentian P erhentian #1 - LULUH LULUH
DEAR GOD Tuhan,__ ________________________________
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-1
SELURUH Me:
Tuhan, aku ingin menemukan hatiMu. Tuntun aku menuju ke sana.
God:
Apakah kau rela?
Me:
Mengapa, Tuhan?
God:
Karena arahnya berlawanan dengan hatimu. Arahnya menjauh dari kesenangan hatimu.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-2
MENDEKAT Me:
Tuhan, aku tidak bisa menggapai hatiMu. Terlalu jauh bagiku.
God:
Tidak akan ada yang sanggup menuju kepada hati-Ku.
Me:
Lalu bagaimana jika aku ingin ada di sana, Tuhan? Di hati-Mu.
God:
Aku yang akan menarikmu mendekat.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-3
BERSINAR Me:
Tuhan, sejak aku dekat dengan-Mu, kata teman-teman wajahku terlihat berbeda.
God:
Bersinar dan berseri-seri?
Me:
Benar. Mengapa bisa begitu, Tuhan?
God:
Cinta selalu bersinar. Jika tidak itu bukan cinta.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-4
I N G I N TA H U God:
Aku Mahatahu. Tapi ada satu hal yang Aku terus menerus ingin tahu.
Me:
Tentang apa, Tuhan?
God:
Aku selalu ingin tahu, apakah kau mengasihi Aku? Aku selalu ingin mendengar dari hatim hatimu, u, seberapa dalam kau mengasihi-Ku?
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-5
GELISAH Me:
Maafkan aku, Tuhan. Ini sudah larut malam, tapi baru sekarang aku bisa berbicara dengan-Mu.
God:
Aku sabar menunggu.
Me:
Hatiku gelisah jika aku belum sempat mendengar suara-Mu.
God:
Mari, dengarlah suara-Ku dan jangan gelisah lagi.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Perhentian P erhentian #1 - LULUH LULUH
DEAR GOD Tuhan,__ ________________________________
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-6
CINTA Me:
Tuhan, apa tandanya kalau aku sangat mengasihi-Mu?
God:
Memikirkan-Ku saja mampu membuatmu bergembira.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-7
ENERGI Me:
Tuhan, aku merasa sangat bersemangat dan antusias antusias..
God:
Seperti sebuah energi bahagia yang tak terbendung?
Me:
Benar. Mengapa bisa demikian, Tuhan?
God:
Aku memerintahkan kuasa, kasih, berkatt dan sukacita, agar berka ag ar mengalir hebat kepada orang-orang yang mencintai-Ku.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-8
HILANG Me:
Aku takut kehilangan rasa ini, Tuhan. Rasa cinta yang mendalam pada-Mu.
God:
Itu adalah satu-satunya ketakutan yang indah.
Me:
Apa yang harus aku lakukan?
God: Jagalah Jagalah rasa takut itu. Karena Karena ketika kau takut sesuatu hilang darimu, berarti sesuatu itu masih ada padamu.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-9
RASA Me:
Tuhan, kata orang orang,, dicintai dicintai itu rasanya lebih indah. Tapi aku merasa, mencintai jauh lebih indah. Aku merasakannya merasakann ya ketika aku mencintaiMu.
God:
Apa yang kau rasakan?
Me:
Saat aku mencintai-Mu, aku justru semakin merasakan betapa dalamnya aku dicintai.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-10
KASIH TANPA SYARAT Me:
Tuhan, mengapa Kau mengasihiku?
God:
Karena kau berharga di mata-Ku.
Me:
Mengapa aku berharga di mata-Mu?
God:
Karena Aku mengasihimu mengasihimu..
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Selamat, kau sudah melintasi Perhentian #1. Teguhkan hatimu dan bergembiralah, karena perjalananmu per jalananmu masih panjang.. Sekarang, pilih seseorang yang kepadanya kau ingin panjang bagikan ceritamu. Tuliskan Tuliskan cerita tentang awal perjalananmu per jalananmu di POSTCARD POST CARD perhentian #1 dan kirimkan padanya. padanya.
Perhentian #2
Teduh
Tuhan, kepada ke pada hati-Mu, aku berteduh. Karena di perhentian-perhentianku yang dulu, Tak pernah bisa membuatku sembuh.
Perhentian P erhentian #2 - Teduh Teduh
••• Kau mungkin bisa pergi dari orang lain dan keadaanmu. Tapi lari dari dirimu sendiri? Dari ketakutan-ketakutanmu, dari penyesalanmu, rasa malumu, dari semua rasa tidak amanmu, kemana kau bisa menjauh? Kemana kau bisa sembunyi? Kemana kau berlindung dari kesepianmu yang paling sepi? Selama ini kau mencari sebuah tempat rahasia. Tempat kau bisa cerita tentang riwayatmu yang memalukan, memalukan , getir getir, pahit dan suram tanpa takut disalahkan. Tentang masamasa kehancuranmu kehancuranmu yang selama ini tidak sanggup kau kenang dan kau terus berbohong untuk menutupinya. Kau mencoba mencari teduh. Kepada manusia. Kepada sahabat. Kepada semua gelimang kesenangan yang sebisa mungkin kau raih. Namun kau makin dihempas tak menentu. Makin ragu. Makin sendirian. Makin dingin. Makin hampa. Makin sunyi. Dan kali ini kau jatuh cinta dan ingin menumpang menumpa ng berteduh. Menduga-duga bagaimana rasanya melesak dalam rangkulan-
Nya yang hangat. Bertanya-tanya mampukah Tuhan mencairkan hatimu yang sudah mendingin dan hambar? Sanggupkah Tuhan mencintaimu mencintaim u dengan cara yang tak pernah per nah seorangpun bisa lakukan padamu? Dan kau memutuskan, berlari kuat-kuat menghambur dalam pelukannya. Begitu kau ambruk di lengan-Nya yang kokoh, kehangatan cinta-Nya merambat di sekujur jiwamu. jiwam u. Sekalipun isi hatimu hatimu terlalu terlalu sulit ditembus ditemb us oleh bahasa dan indera, tapi entah mengapa tiba-tiba semua yang selama ini kau sekap di batinm batinmu u terungkap lepas le pas.. Seperti Se perti ada sesuatu menembusi ruang-ruang rasa, pintu demi pintu, dan semua masa lalumu terburai keluar. Kau kelu tapi berteriak-teriak dalam hati. Meronta dalam tangismu karena kenangan kecewa-kecewamu yang dulu, mulai berdatangan di pelupuk matamu. Kau menjerit, “Tuhan, lindungilah aku dari luka-lukaku. Aku lelah terluka. Aku lelah sendiri. Aku lelah tidak pernah dimengerti.” Lalu tiba-tiba kau tenang. Diam. Tenteram. Hangat. Terlegakan. Sembuh Dan kau akhirny akhir nyaa mengerti seperti apa rasanya, berteduh dalam-Nya.
••• Tuhan adalah tempat bercerita. Ia adalah Seseorang yang bisa kau percayai, yang kau bisa cerita apapun tanpa harus mencemaskan, apa yang Ia pikirkan tentangmu. Sekarang, ceritakan pada Tuhan apa yang tidak pernah bisa kau ceritakan pada yang lain. Apa yang kau pendam kuat-kuat di dalam ruang hatimu. Semuanya. Jangan ada yang terlewatkan satupun. Segala yang tidak pernah bisa meluncur dari bibirmu bibir mu karena kau bukan bukan hanya takut orang lain mencelamu, tapi kau juga tidak yakin apakah mereka mereka peduli. Lepaskan semuanya tanpa tekecuali, sampai hatimu terbebas. Setelah ini tak ada yang bisa menekanmu, tak ada yang bisa membuatmu gelisah. Setelah ini hatim hatimu u akan berubah benar-benar benar -benar tenteram teduh.
PESAN TEDUH
Mazmur 61:5 Biarlah aku menumpang di dalam kemah-Mu untuk selama-lamanya, biarlah aku berlindung dalam naungan sayap-Mu sayap-Mu!!
Channel: Vonny Evelyn Jingg Jinggaa Judul: J udul: Perhentian Perhentian #2
Playlist: Jingga Journal Judul: J udul: In Christ Alone, Alone, Natasha Midori
Perhentian P erhentian #2 - TEDUH
DEAR GOD Tuhan,__ ________________________________
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-11
TIDAK S ENDI RI Me:
Kaki kecilku lelah melangkah di senja sepi.
God:
Kau tidak sendiri.
Me:
Aku takut menyusuri bukit berduri.
God:
Akan Ku-balut semua lukamu.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-12
TERBANG Me:
Tuhan mengapa aku belum juga bisa membumbung tinggi?
God:
Karena sayapmu baru saja patah.
Me:
Mengapa tidak Kau pulihkan?
God:
Sayapmu sudah Ku-sembuhkan. Tapi setiap kali kau ingat lukamu, kau takut terbang.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-13
KESEPIAN Me:
Tuhan, apakah salah ketika aku merasa kesepian, aku mencari teman dan mengejar apa yang kuinginkan untuk mengobati rasa sepiku?
God:
Tidak salah. Hanya kau akan haus lagi. Teman-teman dan pencapaianmu hanyalah air dalam tempayan. Tapi menemukan-Ku adalah menemukan air samudera luas yang tak bertepi.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-14
KELEGAAN Me:
Tuhan, aku tidak mengerti, ketika aku datang pada-Mu, mengapa aku tak sanggup berkata apa-apa. Hanya bisa menangis tanpa henti.
God:
Itu adalah air mata dari bebanbebanmu di masa lalu. Luapkan semuanya dan setelah itu terimalah kelegaan dari-Ku.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-15
PURA-PURA Me:
Tuhan, aku tidak tahu harus berkata apa. Katakan sesuatu agar aku tenang.
God: Jangan Jangan berpura-pura kuat. Menangislah jika kau ingin.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Perhentian P erhentian #2 - TEDUH
DEAR GOD Tuhan,__ ________________________________
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-16
NAMA Me:
Tuhan, apa nama perasaan yang indah sekali, yang aku rasakan ketika aku sedang bersama dengan-Mu dalam keheningan?
God:
Teduh. Aman. Sejaht Sejahtera. era.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-17
SANGGUP Me:
Tuhan, aku tak sanggup memikul beban ini. Sungguh aku tak sanggup.
God: Jika tak sanggup, sanggup, mengapa kau bersikeras memikuln memikulnya ya sendiri? Sesungguhnya itu adalah bukti kau tidak percaya bahwa Aku sanggup.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-18
MASA LALU Me:
Tuhan, orang-orang membicarakan masa laluku yang kelam.
God:
Perubahan hidupmu sekarang adalah pembelaanmu yang paling kuat. Semakin bobrok masa lalumu, semakin terbukti perubahanmu hari ini.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-19
MENEMUKAN Me:
Tuhan, rasanya aku sudah tidak menginginkan apa-apa lagi.
God:
Mengapa demikian?
Me:
Aku sudah menem menemukan-Mu. ukan-Mu.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-20
LELAH Me:
Tuhan, aku lelah. Sangat lelah.
God:
Carilah suatu tempat dan beristirahatlah.
Me:
Aku tak tahu mau ke mana, Tuhan.
God:
Masuklah ke rumah hati-Ku.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Kau hebat! Kau berhasil melewati mele wati satu perhentian lagi. Di perhentian #2 ini, pelajaran apa yang kau dapati? Jangan J angan dihemat dan dinikmati sendiri. Tulis kisahmu di POSTCARD perhentian #2 dan bagikan buat seseorang yang kau kasihi.
Perhentian #3
Basuh
Tuhan, kepada ke pada hati-Mu, h ati-Mu, jiwaku dibasuh. diba suh. Dari cemar noda yang menghantuiku. Dan aku lepas dari beleng b elenggu-beleng gu-belenggu. gu.
Perhentian P erhentian #3 - BASUH
••• Kau tidak bisa menyamakan derajatmu dengan sebuah benda, semahal apapun itu. Sewaktu barang berhargamu rusak, dan harga untuk memperbaikin memperbaikinya ya lebih mahal daripada membeli yang baru, maka benda apapun itu pasti akan kau campakkan. Tapi kau terlalu terlalu berarti berart i di hati Tuhan. Tuhan. Kau bukan sekadar benda mahal yang mewah di mata Tuhan. Kau-lah kemewahan dan kebanggaan itu sendiri. Kau K au mulia. Kau elok. Karena itu kau disimpan dalam hati Tuhan. Dan mencampakkanmu sama dengan menghancurkan hati-Nya sendiri. Seburuk-buruknya kau memandang dirimu, Tuhan tidak tidak bisa tidak tidak menyay menyayangimu. angimu. Seputus asa-putus asanya dirimu di dalam penjara kebencianmu terhadap dirimu sendiri, Ia akan membayar berapapun nilainya untuk menebusmu. Ia akan lakukan apapun agar kau keluar dari belenggu kesalahan dan dosadosamu. Mungkin ada dosa raksasa yang membelitmu dan kau hampir mati sesak tak berdaya. Di situ Tuhan mau mengurai dan memangkas ikatan-ikatan ikatan-ikatan yang mengganggu mengg anggu
perjalanan hidupmu. Tuhan tidak akan membiarkan kejahatan dan rasa bersalahmu yang tak pernah padam, mengintaimu mengintaimu terus pagi siang malam. Kau akan dilepaskan dari pasung dosa ketidakkudusanmu. ketidakkudusanmu. Kau akan dibebaskan dari pelanggaran masa lalumu. Sampai kau benar-benar merdeka. Jangan J angan mengulur waktu lagi. lagi. Mau berapa lama kau terikat di sana? Tidak inginkah kau menghirup kebebasan? Tak inginkah kau lepas dari semua dosa yang membenamkanmu makin lama makin dalam? Jangan lagi berendam dan berguling-guling berguling-guling di tanah hitam berair dan bau itu. Keluar segera. Sekarang. Jangan J angan kau tunda. Mengakui semua semua lumpur dosamu yang memuakkan. Segala cacat dosamu, dengkimu, serakahmu, kenajisanmu, nodamu, dan seantero durjanamu. Dan Tuhan akan membasuh bersih-bersih jiwamu yang keruh. Sungguh-sungguh bersih. Lalu jiwamu kini menjadi Jernih. J ernih. Putih. Bening. •••
Tuliskan semua daftar kesalahan kesalahanmu. mu. Semua sejarah kelammu. Jangan malu, jangan takut dihukum, jangan takut ditolak, jangan takut diusir. Lihatlah hati-Nya. Hati Tuhan. Hati seorang Bapa. Jika kau mengaku dosamu, Ia sedih sesaat, tapi setelahnya kau akan dipelukNya kuat-kuat. Takkan dibiarkan-Nya kau jatuh lagi, sendirian sendirian lagi, pergi pergi lagi dari-Nya. Takkan Ia relakan kau hancur dan menderita lagi dalam keputus-asaanm keputus-asaanmu. u. Catat semua hutang dosa yang kau ingin Tuhan hapuskan. Bawa pada Tuhan dan sesali sesali sungguh-sungguh. Merataplah meminta belas kasihan pada-Nya. Memohonlah di kaki-Nya agar dilalukan dirimu dari ganjaran. Katakan pada-Nya, kau percaya Ia Pengampun tiada tara.
PESAN TEDUH
Yesaya 1:18 Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.
Channel: Vonny Evelyn Jingg Jinggaa Judul: J udul: Perhentian Perhentian #3
Playlist: Jingga Journal Judul: J udul: Amazing Grace Grace,, My Chain Are Gone Gone, Chriss Tomli Chri omlin n
Perhentian P erhentian #3 - BASUH BASUH
DEAR GOD Tuhan,__ ________________________________
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-21
KOTOR Me:
Tuhan, betapa kotor kotornya nya hidupku.
God:
Aku mau menerimamu.
Me:
Aku tidak layak, Tuhan. Dosaku sangat menjijikkan.
God:
Aku mau menerimamu.
Me:
Hidupku sangat bobr bobrok. ok. Aku tak yakin aku boleh mendekati-Mu.
God:
Bisakah kau percaya sekali ini padaKu?
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-22
MENGAMPUNI Me:
Tuhan, apa alasannya aku harus mengampuni dia? Dia sudah berbuat yang tidak baik dan meny menyakiti akiti hatiku.
God:
Agar kau mengerti apa alasan Aku mengampunimu.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-23
J A N J I Me:
Tuhan, aku janji tidak akan berbuat dosa itu lagi.
God:
Kalau kau berb berbuat uat dosa itu lagi, kau janji lagi?
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-24
BENAR Me:
Tuhan, mengapa orang benar menderita?
God:
Siapa orang benar? Di mana ada orang yang sungguh-sungguh benar?
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-25
BERSIH God:
Kembalilah pada-Ku sekarang.
Me:
Aku masih penuh dosa, Tuhan. Aku belum bersih.
God: Justru Justru itu kembalilah pada-K pada-Ku u dan Aku akan membersihkanm membersihkanmu. u.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Perhentian P erhentian #3 - BASUH BASUH
DEAR GOD Tuhan,__ ________________________________
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-26
SAKIT Me:
Aku mau melepaskan semuanya, Tuhan. Tapi aku tak mampu.
God:
Kau bukan tak mampu. Kau tak mau merasa sakit.
Me:
Bagaimana supaya aku mampu melepaskan?
God:
Dengan percaya bahwa melepaskan memang menyakitkan. Tetapi tidak sesakit ketika kau terikat.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-27
LANGKAH Me:
Mengapa Engkau tersenyum, Tuhan?
God:
Aku mendengar suara langkah kakimu menjauh dari sesuatu yang selama ini telah mengikatmu.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-28
AMPUNI Me:
Tuhan, aku minta ampun atas dosadosaku.
God:
Sejak kau bertobat, Aku sudah mengampunimu mengampunim u dan tidak mengingatingat dosamu.
Me:
Tapi mengapa aku terus merasa bersalah?
God:
Karena kau belum mengampuni dirimu sendiri.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-29
DALAM Me:
Tuhan, dosaku dosaku terlalu dalam.
God:
Kasih-Ku lebih dalam dari apapun.
Me:
Bagaimana caranya menjauh dari dosaku yang semakin dalam?
God:
Dengan penyerahan dan pertobatan yang mendalam. mendalam.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-30
DOMBA Me:
Mengapa manusia yang melakukan dosa sehebat itu masih saja Kau ampuni?
God:
Seekorpun dari domba-Ku, domba-Ku, tidak akan Ku-biarkan terhilang.
Me:
Tapi domba itu adalah domba yang bebal dan bodoh.
God:
Benar. Dan domba itu adalah dirimu.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Sudah di perhentian #3. Pencapaian yang sangat baik. Kau merasa makin kuat sekarang? Jangan J angan lupa untuk menikmati perjalananmu. per jalananmu. Tulislah sebuah pesan pelajaran buat orang lain di POSTCARD perhentian #3. Inipun sebuah penyemangat penyemangat untukmu melanjutkan perjalanan. per jalanan.
Perhentian #4
Berlabuh Tuhan, kepada hati-Mu, aku berlabuh. Berhenti berlayar, berlayar, kutinggalkan kuting galkan perahu. Seumur hidup menepi pada-Mu
Perhentian P erhentian #4 - BERLABUH BERLABUH
••• Siapkah kau meninggalkan sem semua ua yang kau miliki, demi memiliki Tuhan dalam hidupmu? Bersediakah kau untuk memilih tinggal bersama-Nya dan menjauh dari apa yang dunia tawarkan? tawarkan? Beranikah kau tinggalkan ting galkan layarmu, perahumu, jalamu dan berhenti di pantai baru? Kau tidak perlu pergi bertapa atau memencilkan diri. Kau tetap ada di sekitar teman-temanmu. teman-temanm u. Kau tetap di sekeliling keluargamu. keluargam u. Kau tetap di tempat di mana kau yakin, itu adalah dunia kecil yang Tuhan Tuhan ingin kau ada di sana. Perbedaannya adalah hatimu tak lagi untuk dunia. Kau K au sudah memilih menambatkan hatimu kepada hati Tuhan. Penyerahan sepenuhnya dan selengkaplengkapnya. Tidak ada satupun di dunia yang bisa memikatm memikatmu u lebih daripada hatimu hatimu terpikat pada Tuhan. Di tengah malam, di pantai itu, ketika kau menatap wajah Tuhan, cahaya dunia seakanakan pudar tenggelam ditelan oleh pendarpendar-Nya. pendar -Nya. Segala yang dulu bersinar ber sinar-sinar -sinar
dari dunia, yang dulu kau rela berkorban apapun untuk mengejarnya, semuanya tampak redup sudah. Padam sudah. Suram sudah. Sebanyak apapun ikan yang kau pernah Sebanyak dapat dalam pelayaranmu, seluas apapun lautan samudra samudra pernah per nah kau arungi, sehebat apapun badai pernah kau taklukkan. Semua yang pernah jadi kebanggaanmu kebanggaanmu selama menjadi pelaut dunia tak lagi penting. Tak lagi istimewa. Pencarianmu berakhir. Sauhmu sudah kau lempar dan kau sudah berlabuh. Kau sudah memutuskan mem utuskan untuk berhenti dan menepi, mene pi, tidak akan pindah ke pantai lain. Bagimu tidak ada pantai yang lebih putih pasirny pasir nyaa dan lebih hijau daun nyiurny nyiur nya. a. Kau sudah menemukan pantai yang baru. Berlabuh selamanya. ••• Tuliskan dengan jelas ikrar hati dan penyerahan hidupmu sepenuhnya kepada Tuhan. Catatlah apa-apa yang ingin kau tinggalkan, yang selama ini sering mengalihkan perhatianmu dari Tuhan. Hantar janjimu pada Tuhan Tuhan dalam doa. Katakan Katakan sungguh-sungguh, bahwa kau minta diberi
hati yang tidak menginginkan apapun, selain menginginkan mengingin kan hati hati Tuhan. Tuhan. Belajarlah untuk mulai bertanya dan menulis setiap hari, “Apa lagi yang harus aku lepaskan, Tuhan?” Dengarkan dengan peka. Tuhan akan bekerja di hatimu dan menyatakan perkaraperkara yang harus kau tinggalkan. Hidupmu bukan lagi milikmu sendiri. Jadi sekarang kau bukan menuruti keinginan dirimu. Hidupmu juga bukan milik milik dunia. Maka kau juga bukan menuruti kemauan dunia. Jiwamu dan hidupmu sekarang adalah milik Tuhan. Semua kehendak dan keinginan-Nya berkuasa atas dirimu. dirim u. Dan kau cukup melakukan satu hal. Taat.
PESAN TEDUH
Filipi 3:7-8 Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus.
Channel: Vonny Evelyn Jingg Jinggaa Judul: J udul: Perhentian Perhentian #4
Playlist: Jingga Journal Judul: J udul: Living Hope, Hope, Phil Wickham Wickham
Perhentian P erhentian #4 - BERLABUH BERLABUH
DEAR GOD Tuhan,__ ________________________________
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-31
TERLALU Me:
Tuhan, mereka menyebutku terlalu rohani karena Aku terlalu mencintaiMu.
God:
Mereka yang terlalu duniawi, karena terlalu mencintai dunia.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-32
TAKUT Me:
Tuhan, aku mengasihi-Mu, tapi aku takut Kau meninggalkanku.
God: Jangan Jangan takut Aku meninggalkanmu. meninggalkanmu. Takutlah, jika kau meninggalkan Aku.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-33
RELA Me:
Tuhan, aku mau mau menyerahkan seluruh se luruh milikku bagi-Mu. Tapi untuk yang satu ini, ijinkan aku tetap memilikinya. memilikinya.
God:
Aku tidak mau seluruh milikmu. Aku mau yang satu itu.
Me:
Mengapa begitu, Tuhan?
God:
Aku mencintai hati yang rela. Lebih baik satu saja milikmu tapi dengan hati yang rela. rela. Daripada semua semua milikmu milikmu tapi tanpa kerelaan.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-34
MANA Me:
Tuhan, bagaimana membedakan mana yang berasal dari-Mu dari-Mu dan mana yang yang bukan?
God:
Segala sesuatu yang membuatmu jauh dari-Ku, itu bukan berasal dari-Ku. Segala sesuatu yang membuatmu makin dekat dengan-Ku, itu pasti berasal dari-Ku.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-35
MILIK God:
Apa yang membuatmu rela menyerahkan seluruh hidupmu bagi-Ku?
Me:
Jika aku mengasihi-Mu, aku adalah milik-Mu. Jika aku milik-Mu, bukankah semua yang Kau miliki adalah milikku juga? Lalu apa lagi yang aku butuhkan, butuhkan, jika aku sudah memiliki-Mu?
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Perhentian P erhentian #4 - BERLABUH BERLABUH
DEAR GOD Tuhan,__ ________________________________
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-36
PASIR Me:
Aku ingin berlabuh di pantai hati-Mu, Tuhan.
God:
Kau harus tanggalkan pasir dari pantaimu yang lama.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-37
SATU God:
Kau kecewa pada-Ku karena semuanya Ku-ambil Ku-ambil darimu?
Me:
Tidak, Tuhan. Segala sesuatu boleh Kau ambil dariku. Asal jangan Kau tinggalkan aku.
God:
Aku tahu sesungguhnya Aku tidak mengambil semuanya darimu. Ada satu yang Ku-tinggalkan untukmu.
Me:
Apakah Ap akah itu, itu, Tuhan?
God:
Hati-Ku.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-38
TIDAK D I SI NI God:
Kau datang pada-Ku tapi hatimu tidak di sini.
Me:
Bagaimana Kau bisa tahu Tuhan?
God:
Karena kata-kata doamu hampa dan tidak mampu menyentuh hati-Ku.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-39
PERCAYA Me:
Tuhan mengapa mengapa aku aku sulit sulit mempercay mempercayai ai janji-Mu?
God:
Kau memang tidak akan percaya kepada seseorang yang tidak sungguh kau kenal.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-40
SIA-SIA Me:
Tuhan, apakah artinya sia-sia?
God:
Segala sesuatu yang kau kerjakan dengan sekuat tenaga nam namun un alasannya bukan karena kau mengasihi-Ku.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Sekali lagi kau berhasil! Kau sudah menyelesaikan perhentian #4. Menarik nafaslah sejenak. Nikmati harimu, kau layak berbahagia. Jangan J angan lupa tuliskan pesan bahagiamu di POSTCARD POSTCARD perhentian #4, dan kirimkan kepada seseorang seseo rang yang yang mencari sebuah perjalanan hidup yang bermakna.
Perhentian #5
Menunggu
Tuhan, kepada ke pada hati-Mu, aku menunggu. menung gu. Tak kubiarkan sekali saja malam berlalu. Sebelum kuhirup dari cangkir kasih yang Kau seduh.
Perhentian P erhentian #5 - MENUNGGU
••• Berlari menuju pintu rumahmu, buru-buru membukanya dengan wajah penuh harap. Seketika wajahmu berubah lesu, karena yang kau nanti nanti belum datang datang. Beberapa waktu kemudian, bangkit menuju jendela, menyingkap lebar-lebar tirainya. Seketika senyummu layu, karena yang datang bukan ia yang kau nanti. Tidak lama setelah itu, terjatuh-jatuh menyeret kaki menuju ke pintu lagi. Cepat-cepat membuka pintu lagi. Dan lagi wajahmu berganti sendu. Yang kau tunggu tidak juga datang. Sampai kau putuskan, tidak duduk, tidak berbaring berbaring,, tidak kemana-mana. Kau berdiri di sana. Di pintu. Menunggu. Tuhan tidak pernah berhenti berurusan denganmu. Walaupun ada milyaran orang di jagat buana ini, Ia peduli tentang seluruh hal terperinci dalam hidupmu. hidupmu. Ia tahu warna war na kegemaranmu, kegemaranm u, Ia memperha memperhatikan tikan jenis kopi kesukaanmu, hobimu, jadwal harianmu, semua sem ua kenangan dan kumpulan perasaan yang tidak pernah lepas dari jiwamu. jiwamu. Tuhan tidak mengawasimu secara garis besar. Ia tidak membuka bab demi bab catatan
kehidupanmu. Ia membaca setiap gerak kehidupanmu. gerikmu, halaman per halaman, kalimat demi kalimat, kata demi demi kata, bahkan huruf huruf demi huruf. Jika Tuhan Tuhan tak pernah melewatkan setiap inci inci petak kehidupanmu, mengapa kau tidak pernah per nah menunggui-Nya? Mengapa kau melewatkan hari, tanpa berdiri menunggu apa yang mau dikatakan-Nya? Mengapa kau tidak pernah per nah menyisihkan menyisihkan waktu untuk mengintip siapa yang datang hari ini, siapa yang mau mengunjungimu, siapa yang mau bercakap-cakap denganmu? Mengapa kau justru membiarkan Ia menunggumu. Mengapa bukan kau? Kau menghabiskan makan pagim pagimu u sendirian. Mengejar waktu menuju tempat kerjam ker jamu, u, meninggalkan Tuhan yang berusaha ingin mendampingi-Mu. Kau mengurus semua pekerjaanmu, bertemu pelangganm pelangg anmu, u, berdiskusi dengan teman kerjam ker jamu u dan mengambil keputusan besar untuk perusahaan tempat kau bekerja atau bahkan untuk masa depanmu. Tapi itu kau sendiri yang melakukan. Kau pulang, pulang, singgah singg ah belanja keperluan rumahmu, bertemu dengan temanmu dan bercakap-cakap. Kau biarkan
Tuhan entah di pojok mana. Seperti kau tak perlu melihat-Nya. Kemudian kau pulang, sampai di rumah, kau menghabiskan makan malammu dan berakhir dengan menyaksikan tayangan favoritmu sampai jauh malam lalu lal u tert tertidur idur.. Dan Tuhan Tuhan di sana. Tep Tepat at di sampingmu. Mengamati wajahmu. Menjagamu dalam lelapmu. Ia ada di sepanjang harimu dan kaubiarkan Ia menunggumu menunggumu untuk sekadar bicara? Ia tahu semuanya dan kau tak pernah menunggu keputusan-Nya? Ia peduli segala detail hidupmu hidupm u dan kau tak pernah per nah menunggu jawaban-Nya? jawaban-Ny a? Kau membiarkan membiarkan harimu harimu berlalu, dan kau belum menjumpai-Nya? Kau mengijinkan malammu berlalu, dan kau belum sempat duduk sebentar saja, menikmati matahari, matahar i, hijau daun, udara sejuk di taman, langit sore hari, dan meneguk kasih yang Ia seduh, untuk kau nikmati hanya berdua dengan-Nya? Itu dulu. Itu kau yang lama. Itu caramu di masa lalu, bagaimana kau melewati kurun waktu dan musim hidupmu. Sebelum kau jatuh cinta pada-Nya. Sekarang, kau bukan kau yang dulu. Kini kau mengerti, betapa dalam arti menunggu. Bahwa setiap hari kita menunggu. Semua Semua
orang menunggu. Yang membedakan adalah, kau menunggu apa? Kau menunggu siapa? Dan bagaimana cara terindah menunggu Seseorang yang tidak pernah berhenti menunggui kita. ••• Tuliskan tentang keinginanmu menantikannantikan Tuhan. Tentang janjimu bahwa kau akan menantikan-Nya setiap hari dari pagi, siang hingga malam. Menunggu waktu-waktu bersama, berdua menikmati hari. Ceritakan pada Tuhan keputusan-keputusan yang harus kau ambil. Rencana Rencana dan juga seluruh mimpimu. Jangan ada satu bagianpun yang kau lupa melibatkan melibatkan Tuhan. Tuhan. Jika di dalam hatimu ada tanya dan ragu, jangan pernah berhenti menunggu, jangan melakukan apa-apa, sebelum kau bertemu Tuhan dan menemukan jawab dari semua tanyamu.
PESAN TEDUH
Mazmur 130:5 Aku menanti-nantikan TUHAN, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan frman-Nya.
Channel: Vonny Evelyn Jingg Jinggaa Judul: J udul: Perhentian Perhentian #5
Playlist: Jingga Journal Judul: J udul: Still Small Voice Voice,, Scripture Lullabies Lullabies
Perhentian P erhentian #5 - MENUNGGU
DEAR GOD Tuhan,__ ________________________________
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-41
KEPUTUSAN Me:
Tuhan, aku sudah mengambil keputusan. Ini adalah keputusan yang terbaik dan aku aku ingin segera mewujudkan keputusanku ini.
God:
Apakah kau sama sekali tidak ingin bertanya, apa keputusan-Ku?
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-42
INGIN Me:
Tuhan, aku mengasihi-Mu dan ingin selalu bersama-Mu.
God:
Tapi mengapa kau lebih suka melakukan segala sesuatu tanpa-Ku?
Me:
Apakah cinta itu berarti setiap hal yang kulakukan, aku harus memberitahuMu?
God:
Bukan kau harus, tapi kau ingin.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-43
MENDENGAR Me:
Tuhan, katakan sesuatu padaku. Apa yang harus aku lakukan?
God:
Aku berbicara padamu.
Me:
Aku tidak mendengar apa-apa.
God:
Kau sibuk mendengar dirim dirimu u sendiri.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-44
KEBAIKAN Me:
Tuhan, katanya Kau selalu bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan mendatangka n kebaikan? Mengapa aku belum merasakan kebaikan dari masalahku?
God:
Karena Aku belum selesai bekerja.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-45
TIDAK TE NANG Me:
Tuhan, hari ini hatiku rasanya tidak tenang.
God:
Mengapa?
Me:
Aku harus bertem bertemu u dengan-Mu, Tuhan.
God:
Aku menunggumu. Mari, Kutenangkan jiwamu.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Perhentian P erhentian #5 - MENUNGGU
DEAR GOD Tuhan,__ ________________________________
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-46
MIMPI Me:
Tuhan, datanglah dalam mimpiku.
God:
Apa yang kau inginkan?
Me:
Merasakan-Mu ada di dekatku, sekalipun sekali pun aku aku tertidur tertidur..
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-47
SESUATU Me:
Tuhan, lakukan lakukan sesuatu. Jangan diam saja.
God:
Aku sedang melakukan sesuatu.
Me:
Tidak. Engkau tidak berbuat berbuat apa-apa.
God:
Apakah memikirkanmu dan menungguimu menungguim u tidak termasuk ter masuk melakukan sesuatu?
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-48
SELALU God:
Tidurlah. Ini sudah malam.
Me:
Tidak, Tuhan. Aku masih ingin bersama-Mu.
God:
Aku selalu bersama-Mu.
Me:
Aku tahu, Tuhan. Aku hanya ingin mengingatkan diriku.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-49
TERIMA KASIH Me:
Terima kasih, Tuhan, hari ini aku masih bisa menikmati nafas kehidupan.
God:
Terima kasih karena kau masih ingat berterima kasih.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-50
AKHIRNYA Me:
Tuhan, aku sudah sudah mengatur mengatur semuany semuanyaa dengan baik-baik, tapi mengapa semua tidak berjalan sesuai yang kuharapkan? Mengapa harus terjadi masalah?
God:
Halo. Apa kabar? Akhirny Akhir nyaa kau punya waktu bicara pada-Ku setelah sekian lama.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Wow! Kau sudah di setengah se tengah perjalananmu. per jalananmu. Perhentian Perhentian #5 sudah kau lampaui. Hapus air matamu, tatap ke depan, kau sudah semakin dekat. Kirimkan energimu ener gimu melalui pesan di POST POSTCARD CARD perhentian #5 untuk orang di luar sana yang yang mungkin sedang letih dan kehabisan tenaga. Mereka membutuhkanmu.
Perhentian #6
Tumbuh
Tuhan, kepada hati-Mu, percayaku tumbuh. Benih yang kecil walaupun satu. Di lahan subur-Mu, subur-Mu, ia jatuh. Akarnya Akar nya teguh. Daunnya penuh. dan buahnya beribu-ribu. b eribu-ribu.
Perhentian P erhentian #6 - TUMBUH TUMBUH
••• Setiap kali melihat pohon yang batangnya menjulang besar perkasa, perkasa, pernahkah per nahkah kau memikirkan seberapa besar ukuran benihnya? Kita menatap kagum helai daunnya yang rimbun lebat dan cabang-cabangnya yang banyak. Burung-burung membuat rumahnya di sana. Bapak tua bersepeda di siang hari terik, berhenti berteduh di bawah rindangnya daun, mengusap keringat dan meneguk bekal airnya. Gadis kecil yang tidak membawa payung, berlindung dari hujan angin yang deras, di malam hari. Semua yang melewati pohon itu, pernah berhenti di sana. Mungkin mereka tidak ingat lagi, tapi pohon itu tahu, daun-daun dan rantingnya pernah menahan air dan panas dari langit, untuk menjaga dan menaungi seseoran seseorangg. Kau bermimpi jadi pohon. Gagah kuat dan pelindungg. Tapi pelindun Tapi kau kau tidak tidak per pernah nah percay percayaa tentang kisah sebuah benih. Kau tidak percaya ketika butir-butir kecil itu dihamburkan di permukaan tanah yang kotor, ia tidak mati. Sungguh tidak mati. Jika kau tidak percaya percaya tunas-tunas akan timbul darinya. Jika kau tidak
percaya ranting muda akan menjulur. Jika kau tidak percaya itu semua dimulai dari satu butir biji, bagaimana kau bisa berharap masuk ke musim penuaian? penuaian? Jika kau tidak pernah per nah percaya pada sebuah benih, bagaimana mungkin mun gkin kau ikut berbondong-bondong ke masa panen? Dan memetik beribu-ribu buah yang akan kau simpan simpan di keranjang-keranjang? keranjang-keranjang? Benih itu iman. Kau tak punya punya iman, kau tak punya benih. Kau tak punya benih, kau tak punya pohon, apalagi buah. Benih itu iman. Jagalah. J agalah. Ia kecil, tidak kelihatan, kelihatan, dipendam dalam-dalam. Tapi darinya lahir potongan akar merambat yang menopang batang pohon yang kekar besar besar. Benih itu iman. Jika kau tak punya iman percaya, itu berarti kau biji benih yang tidak ditabur ditabur.. Tidak jadi apa-apa. Benih iman yang kau titipkan pada hati Tuhan, jika kau rela percaya, benih itu akan disebar di lahan garapan-Nya. Kau harus berkorban mematikan dirimu, diaduk digaruk cangkul dan bajak, supaya kau hidup dan bertumbuh. Tapi tidak selama-lamanya lahan tanah diolah. Suatu saat lumpur tanah berubah lembut dan halus. Gembur subur s ubur.. Matahari Matahari memberi memberi nafas di benihmu. Genangan air memberi nyawa di
benihmu. Dan jika tiba penentuan waktunya, waktunya, akan kau jelang,, pagi hari bersama matahari jelang matahari berseri. Berjalan di perkebunan, membawa bakulbakul yang penuh. Hasil kau memungut buahbuah dari pohon-pohon rindang. Pohon yang di sana, seorang bapak tua singgah, gadis kecil mampir, dan burung-burung kecil berteduh. Setiap kali melihat pohon, ingatlah ing atlah seberapa besar benihnya. ••• Ketika menghadapi hari-hari yang sulit, berlari-lari dikejar kebutuhan yang tak habishabis. Ketika sakit mendera tubuh lemahmu, ketika bayang mimpi rasanya makin menjauh untuk ditangkap, dan ketika semua keadaan di depan matamu kau namai “mustahil”, saat itu seberapa rasa percay percayamu amu pada Tuhan? Tuhan? Seberapa besar benih imanmu? Tuliskan keadaan-keadaan sulit yang kau alami saat ini. Sebuah keadaan yang membutuhkan iman. Catat juga harapanmu yang menurut manusia tidak mungkin akan tergapai. Tentang kerinduanmu mengurai benang rumit masalah dan menyelesaikannya dengan baik. Tentang seseorang yang kau rindu melihatnya
berubah. Tentang seseorang yang ingin kau temui, tentang suatu tempat di mana kau ingin berada, tentang mimpi yang sudah lama ada di hatimu. Lalu, berdoalah minta benih iman yang hidup. Agar di saat kau putus harapan, di saat kau lelah menunggu, kau tak akan menangis. menangis. Kau akan memilih pergi melawan matahari dan menebar benihmu. Karena kau tahu, di tempat kau menyebar benih itu, akan kau lihat sebuah pohon besar. Persis seperti yang kau pernah baya bayangkan ngkan dan impikan. Ceritakan juga tentang pengalaman imanmu di masa lalu. Tentang Tuhan yang membawamu ke musim berkat, musim penuaian, yang dimulai dari sebuah benih iman.
PESAN TEDUH
Ibrani 11:1 Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. lihat.
Channel: Vonny Evelyn Jingg Jinggaa Judul: J udul: Perhentian Perhentian #6
Playlist: Jingga Journal Judul: J udul: Take Take No Tought Tought For For Tomorro Tomorrow w, Scripture Lullabies
Perhentian P erhentian #6 - TUMBUH TUMBUH
DEAR GOD Tuhan,__ ________________________________
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-51
PERCAYA Me:
Aku sudah tidak bisa melakukan apaapa lagi, Tuhan. Aku putus asa.
God:
Masih ada satu hal lagi yang bisa kau lakukan.
Me:
Aku sudah melakukan semuanya. Apalagi yang belum kulakukan?
God:
Kau belum pernah sungguh-sungguh percaya pada-Ku.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-52
BERUBAH Me:
Tuhan, ubahlah keadaanku keadaanku..
God:
Aku lebih suka mengubah hatimu daripada mengubah keadaanmu.
Me:
Aku ingin keadaanku berubah.
God:
Keadaanmu berubah, hatimu belum tentu berubah. Hatimu berubah maka keadaanmu pasti berubah.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-53
MUNGKIN Me:
Kali ini aku tidak mungkin berhasil. berhasil.
God:
Aku sanggup mengubah yang tidak mungkin menjadi mungkin.
Me:
Tapi kemungkinan besar, aku gagal, Tuhan.
God:
Aku juga sanggup mengubah yang mungkin menjadi tidak mungkin.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-54
MENGHITUNG Me:
Tidak cukup, Tuhan. Tuhan. Aku sudah menghitung, uangku tidak cukup.
God:
Aku akan mencukupkanm mencukupkanmu. u.
Me:
Bagaimana caranya? Aku sudah menghitung berka berkali-kali. li-kali.
God:
Kau tidak per perlu lu menghitung berkali-kali. Perhitungkan cara-Ku menghitung menghitu ng.. Cara-K Cara-Ku u menghitung menghitung tidak sama dengan deng an caramu.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-55
IMAN Me:
Ini persis seperti se perti yang aku butuhkan. butuhkan. Terim erimaa kasi kasih, h, Tuhan uhan..
God:
Aku tahu apa yang kau butuhkan.
Me:
Tapi aku bahkan belum sempat meminta dan Kau sudah memberikan.
God:: Aku tidak perlu kata-kata. Aku cukup mendengar imanmu berbicara.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Perhentian P erhentian #6 - TUMBUH TUMBUH
DEAR GOD Tuhan,__ ________________________________
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-56
MAMPU Me:
Rasanya, aku tidak mungkin mampu menyelesaikan masalahku.
God:
Mengapa?
Me:
Masalahku terlalu berat, Tuhan.
God:
Kau mungkin tidak mampu, tapi Aku tidak mungkin tidak mampu.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-57
MENOLONG Me:
Tuhan, bagaimana ini? Siapa yang akan menolongku?
God:
Kau datang pada-Ku dan kau bertanya siapa yang akan menolongmu?
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-58
RAGU Me:
Tuhan, pergumulanku terlalu besar. Aku tak sanggup.
God:
Yang membuatmu tak sanggup bukan pergumulanmu yang terlalu besar. Tapi rasa ragumu yang terlalu besar.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-59
MATA Me:
Aku percaya, Tuhan. Aku tahu kau akan menolongku.
God:
Bibir mu mengatakan percaya, Bibirmu percaya, tapi hatimu belum.
Me:
Aku mau percaya, tapi aku tak mampu untuk percaya, Tuhan.
God:
Karena kau melihat dengan matamu. Bukan dengan imanm imanmu. u.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-60
BUKTI Me:
Aku percaya, Tuhan. Tuhan. Asal ada buktinya.
God:
Buktikan dulu bahwa kau percaya. Baru nanti kau akan melihat buktinya.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Kau luar biasa! Kau baru saja melintasi Perhentian #6. Sekarang pasti kau sangat kelelahan sekaligus semakin se makin kuat. Jangan J angan lengah. Jangan Jangan ada perkara perkara yang tidak penting membuatmu berhenti. Catatlah sebuah pesan di POST POSTCARD CARD perhentian #6, ceritakan pengalamanmu kepada sahabatmu. Sekaligus mintalah agar ia mendoakanmu, agar kau dimampukan melanjutkan perjalananmu.
Perhentian #7
Bersimpuh Tuhan, kepada hati-Mu, hatiku bersimpuh. Di hadapan tahta-Mu yang berkilau. Aku mendekat ke kaki-Mu. Tersungkur lemah seperti abu.
Perhentian P erhentian #7 - BERSIMPUH
••• Telungkupl elungkuplah ah hingg hinggaa wajahmu wajahmu menyentuh menyentuh tanah. Menghormat kepada Raja. Sang Tuan. Yang melihat pijar jubah mulia-Nya saja, kau mungkin akan terlempar karena tak layak. Ia dengan mahkota-Nya dan singgasana-Nya yang kokoh, siapa yang berani menghampiri dengan muka terangkat? Jika Ia mengacungkan tongkat kerajaan-Nya, kau akan gugur gemetar. Jika Ia memandang matamu, lututmu akan berguncang. Jika Ia menyebut meny ebut namamu, mulutmu akan terkunci rapat tak mampu menjawab. Di kebesaranNya yang terlampau menakjubkan, pernahkah kau bersimpuh? Paduka di kursi padmasana nirmala. nir mala. Tanpa titik cacat cela. Bersih. Suci. Tidak bernoda. Baginda di mimbar agung-Nya. Mata-Nya mengindra semua perkaramu. Mata-Nya menyorot padamu. Desis suara hatimu, yang kau ucapkan selirih mung mungkin, kin, bahkan yang
belum sempat meluncur dari bibirmu, Ia tahu. Kepura-puraanmu yang tidak kau akui. Ia tahu. Beribu-ribu keangkuhanmu di masa lalu hingga kau berani menantang-Nya. Ia tahu. Sekarang kau ada di hadapan-Nya, tidakkah kau menggigil? Demi mahkota-Nya, punya nyalikah kau maju untuk menyanggahnya sekarang? Sebelum bibirmu terbakar, membungkuklah sampai tak terlihat wajahmu. Sebelum nyawamu dihanguskan, jatuh tersungkur tersungkurlah. lah. Kepada Ia, Yang Dipertuan di hadapan hadirat-Nyaa yang megah semarak. hadirat-Ny Ciumlah kaki-Nya yang kudus. Bersujudlah dalam bakti. Mengabdilah dan sembahlah. Memujalah Memuja lah dengan deng an khidmat Menyimpuhlah Menyim puhlah kepada-Nya. ••• Lukiskan dengan kata-kata terbaikmu, terbaikmu, rasa hormatm hor matmu u yang tertinggi kepada Raja angkasa dan semesta. Bersamaan dengan itu, katupkan kedua telapak tanganmu, angkat penyembahan bagi nama-Nya. Kepada Sang Penguasa itu, akuilah, kecil dan tak berartinya dirimu. Akui juga, semua tatapan mata,
gerakan tangan, langkah kaki, suara yang bicara, yang pernah merendahkan dan tidak menghormati-Nya. Menyembahlah dalamdalam meminta pengampunan-Nya dan belas kasihan-Nya yang tanpa batas.
PESAN TEDUH
Mazmur 47:3 Sebab TUHAN TUHAN,, Yang Yang Mahatinggi Mahatinggi,, adalah adalah dahsyat, Raja yang besar atas seluruh bumi.
Channel: Vonny Evelyn Jingg Jinggaa Judul: J udul: Perhentian Perhentian #7
Playlist: Jingga Journal Judul: J udul: Here I Bow Bow, Jenn Jenn Johnson Johnson
Perhentian P erhentian #7 - BERSIMPUH
DEAR GOD Tuhan,__ ________________________________
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-61
MENGATUR Me:
Tuhan, semuanya menjadi tidak terkendali. terkenda li. Aku pasti gagal. g agal.
God:
Aku sanggup menolongm menolongmu. u.
Me:
Tidak, Tuhan. Semua sudah diatur, tidak dibisa diubah lagi. Kali ini aku pasti gagal.
God:
Siapa yang bisa mengatur Raja Semesta ini?
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-62
PENYAYANG Me:
Ampuni aku, Tuhan. Aku takut, karena aku pernah tidak menghormati-Mu.
God:
Kau sudah mohon ampun.
Me:
Aku sungguh tidak layak.
God:
Datanglah pada-Ku. Aku Allah Penguasa tapi Aku juga Allah Penyayang.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-63
T I DA K S U K A Me:
Aku tidak mau melakukan ini, Tuhan. Aku tidak mampu. Aku tidak suka.
God:
Sekalipun Aku yang memberi perintah?
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-64
TUNDUK Me:
Tuhan, aku takut.
God:
Apa yang kau takutkan?
Me:
Badai hidup, hujan masalah dan ombak yang menyakitkan.
God:
Aku Allah yang menciptakan badai, hujan dan ombak. Jangan Jangan takut. Mereka tunduk pada-Ku
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-65
RENCANA Me:
Tuhan betapa betapa sulitnya memahami memah ami rencana-Mu.
God:
Memang rencana besar dan ajaib sulit untuk dipahami.
Me:
Tapi aku ingin bisa mengerti dan menyelami semua rencana-Mu.
God:
Walaupun harus menukar dengan rencana kecil dan seadanya?
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Perhentian P erhentian #7 - BERSIMPUH
DEAR GOD Tuhan,__ ________________________________
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-66
RAHASIA Me:
Tuhan, beritahukan padaku rahasia masa depanku.
God: Jika Aku ingin kau tahu sesuatu, sesuatu, Aku tak akan merahasiakannya. Me:
Aku hanya ingin tahu, agar aku percaya.
God:
Kalau begitu carilah tahu, apa rahasianya supaya kau percaya pada-Ku.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-67
RENDAH Me:
Tuhan, bagaima bagaimana na caranya supaya orang lain tidak merendah merendahkanku kanku lagi?
God:
Rendahkan hatimu lebih rendah dari perkataan yang merendahkanmu.
Me:
Nanti mereka makin merendahka merendahkanku, nku, Tuhan.
God:
Di tempat yang paling rendah, tidak ada yang bisa merendahkanmu lagi.
Me:
Itu berarti aku kalah?
God:
Itu berarti Aku akan mengangkatm mengangkatmu. u. Turun serendah-rendah serendah-rendahnya nya adalah cara untuk naik setinggi-tingginya setinggi-tingginya..
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-68
RAJA Me:
Tuhan, aku takut datang mendekati tahta-Mu. Kau Raja yang agung dan mulia. Aku begitu kecil dan hina.
God: Jika kau mengasihi seorang Raja, kau tak perlu takut. Me:
Aku tak mungkin berani meminta apaapa dari-Mu.
God: Jika hati seorang Raja Raja terpikat, apa saja akan diberikan padamu.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-69
LAYAK Me:
Tuhan, terimalah hormatku.
God:
Apa yang kau inginkan?
Me:
Tidak ada, Tuhan. Kau layak menerima hormat, hor mat, pujian dan sembah. Aku tak layak meminta.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-70
PEMBELA Me:
Aku kalah, Tuhan.
God:
Berjuanglah bersama-K bersama-Ku. u.
Me:
Tapi aku sudah kalah.
God: Jika Aku pembelamu, pembelamu, siapa yang sanggup mengalahkan?
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Kau semakin dekat. Perhentian Perhentian #7 sudah kau lalui. Ayoo sedikit lagi. Semangatmu tidak boleh meredup. Ay meredup. Sebarkan kisah perjalananmu per jalananmu di POSTCARD POSTCARD perhentian #7. Sebarkan geloranya. Agar mereka yang membaca, merasakan juga betapa hebat perjalananmu ini.
Perhentian #8
Merdu
Tuhan, kepada k epada hati-Mu, senandungku merdu. Lirik dan nada hanya kutulis untuk-Mu. Tiap kali badai menerpa, kunyanyi laguku. Dan kutenang di angin yang menderu.
Perhentian P erhentian #8 - MERDU
••• Di antara badai prahara yang beringas, yang beritikad menghempaskanmu dengan buas. Di gulungan gelombang dan ombak yang kejam, yang bersiap menelanm menelanmu u tanpa ampun. Di pusaran hebat itu masih sanggupkah kau bernyanyi? Di kepedihanmu yang membuatmu seperti terkubur dalam liang, bahkan sebelum kau mati. Di rasa ngilumu tertindih batu danawa yang besar tak tak terkira, terkira, yang menyiksamu menyiksamu,, mencekikmu. mencekikm u. Masih sanggupkah kau bernyanyi? Di luka-lukamu. Yang kau minta untuk dihentikan, agar penderitaanm penderitaanmu u pun berhenti, tapi tak berhenti juga. Di derai air matamu matamu yang tidak pernah habis kau tampung tampung di kirbat Tuhan. Masih sanggupkah kau bernyanyi? Menyanyilah bukan untuk menghapus air matamu. matam u. Bukan untuk segenggam udara karena kau rindu bernafas ber nafas lega. Menyanyilah Menyanyilah sekalipun kau kehabisan bunyi suaramu karena terlalu sering menangis. Menyanyilah untuk
memerdukan hati Tuhan. Untuk mengiring Tuhan yang duduk di ruang hatimu. Membiarkan-Nya menikmati lagumu sambil Ia bersandar dan memejamkan mata-Nya. Terbuai indah, larut dalam alunan syairmu. Dan sekalipun kau sendiri sendu, kau berhasil menceritakan keindahan sajak lagum lagumu. u. Di sana nanti, senandungmu tiba-tiba akan berubah. Pelan, lembut, namun bergaung memenuhi seluruh pelosok dan sudut ruangan hatimu. Melodinya mengisi kisi-kisi hatimu, memenuhi celah-celah batinmu. Makin lama gema suaramu makin nyaring, makin merdu, makin terasa jernih didengar. Itulah kekuatanmu. Menyan M enyanyi yi untuk Tuhan di di tengah topan menderu. Dan akan kau terima, tenang dan aman di atas karang yang teguh. ••• Apapun keadaanmu hari ini, seperti apapun perasaanmu hari ini, salinlah sebuah lagu indah yang akan menyenangkan hati Tuhan. Lagu terbaik yang pernah kau dengar, tentang Tuhan. Tentang betapa indah nama-Nya dan betapa berbahagia bersekutu denganNya. Kemudian carilah ruangan yang teduh. Menyanyilah di sana. Bukan menyanyi sendiri. Menyanyilah bersama malaikat-malaikat yang
tidak pernah berhenti memuji-muji Tuhan dengan kecapinya. Dan nikmatilah alunan gelombang kekuatan dan sukacita yang baru. Yang lahir lahir dari dari hati yang memuji.
PESAN TEDUH
Mazmur 104:33 Aku hendak menyanyi bagi TUHAN selama aku hidup, hidup, aku hendak ber bermazm mazmur ur bagi Allahku seagi aku ada.
Channel: Vonny Evelyn Jingg Jinggaa Judul: J udul: Perhentian Perhentian #8
Playlist: Jingga Journal Judul: J udul: Mercy Mercy,, Matt Redman Redman
Perhentian Per hentian #8 - MERDU
DEAR GOD Tuhan,__ ________________________________
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-71
MERDU Me:
Aku bernyanyi untuk-Mu, Tuhan. Tapi suaraku tidak indah.
God:
Kau menyanyi dengan hatimu. Dan itu terdengar sangat merdu di telinga-Ku.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-72
MENYANYI Me:
Tuhan, ingatkan aku jika aku melakukan sesuatu yang mendukakan hati-Mu.
God:
Sudah lama Aku tak mendengarmu menyanyi menyan yi untuk-Ku.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-73
MASALAH Me:
Tuhan, aku sedang dalam masalah.
God:
Itu bukan masalah, itu proses.
Me:
Apa bedan bedanya? ya?
God:
Masalah biasanya berakhir dengan saling menyalahkan. Proses berakhir dengan progres dan hasil.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-74
LAGU Me:
Tuhan, lagu apa yang paling Kau sukai?
God:
Lagu yang dinyanyikan oleh seseorang yang hatiny hatinyaa suka mengampuni.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-75
MENGELUH Me:
Hari ini rasan rasanya ya melelahkan sekali, Tuhan.
God:
Karena kau lebih bany banyak ak mengeluh daripada menyanyi.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Perhentian Per hentian #8 - MERDU
DEAR GOD Tuhan,__ ________________________________
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-76
DA L A M H AT I God:
Aku senang memperhatikanmu sepanjang hari ini.
Me:
Mengapa, Tuhan?
God:
Kau tak sadar, tapi Aku sungguh menikmatinya. Aku melihatmu melakukan segala sesuatu sambil bernyanyi dalam hati memuji nama-Ku.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-77
PEMBERESAN Me:
Tuhan, mengapa ketika aku berdoa dan menyanyi untuk-Mu, ada perasaan tidak enak di hatiku?
God:
Karena ada yang belum kau bereskan. Mulailah melakukan pemberes pemberesan. an.
Me:
Pemberesan apa, Tuhan?
God:
Ampuni yang melukaimu, tinggalkan kebiasaan burukmu dan semua keterikatan dunia yang menghalangi relasimu dengan-Ku.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-78
TA K T E RU N G K A P Me:
Tuhan, aku sangat sedih. Aku tidak bermaksud ber maksud menyakitinya. menyakitinya. Mengapa semuanya semuanya jadi seperti se perti ini? Aku tidak tahu bagaimana harus menjelaskannya?
God:
Aku mengenal hatimu lebih dari siapapun. Yang tak terungkap terkadang terkada ng jauh lebih penting daripada yang terungkap. terungkap.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-79
MENUNGGU Me:
Menunggumu menjawab doaku terasa melelahkan. Apa yang bisa kulakukan, Tuhan?
God:
Menyanyilah untuk-K untu k-Ku. u.
Me:
Apakah pujianku membuat-Mu membuat-Mu menjawab doaku?
God:
Lebih baik dari itu. Nyanyian hatimu membuatmu menunggu dengan gembira.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-80
MALAIKAT Me:
Aku seperti mendengar nyanyian yang indah di telingaku.
God:
Itu suara hatimu yang bernyanyi pujian syukur.
Me:
Itu bukan suaraku, suarak u, Tuhan. Tuhan.
God:
Siapapun yang menyanyi dengan rasa syukur, suara malaikat akan mengiringinya.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Perhentian P erhentian #8 terlampaui sudah. Kau semakin dekat dengan tujuanmu. Jika ada beban yang mulai terasa meletihkan, membuatmu kepayahan, jangan tawar hati. Dunia sedang berusaha menarikmu keluar, meninggalkan perjalanan ini. Bertahanlah. Semangati dirimu. Bagikan kisah perjuanganmu per juanganmu menapaki perjalanan ini. Catat dan kirimkan POSTCARD perhentian #8. Seperti dirimu, merekapun me rekapun sedang berjuang ber juang..
Perhentian #9
Danau
Tuhan, kepada ke pada hati-Mu, ha ti-Mu, kemarauku bertemu danau. Di percikan airnya air nya yang mendesau. Tak lagi pilu. Tak lagi jenuh. Tak lagi sendu. Kini aku, menjadi yang sesungguhnya sesung guhnya aku.
Perhentian P erhentian #9 - DANA DANAU U
••• Mungkin selama ini kau tak pernah suka namamu. Tapi sebenarnya bukan namamu yang tidak kau senangi. Namamu hanyalah han yalah gambaran dirimu. Cermin Cer min yang memperlihatkan dirimu dari ujung rambut sampai ujung kaki. Cermin Cer min yang memantulkan hidupmu hidupm u di mana, bersama siapa dan seperti se perti apa. Jadi, kau bukan tidak suka namamu, tapi kau tidak suka hidupmu. Kau membenci dirimu. Saat kau mulai membenci dirimu, di sanalah pertama kali musim kemarau melanda jiwamu. Kau menjalani hari-harim hari-harimu u dengan tertawa, tapi di dalammu yang ada cuma kekeringan jiwa. Tanah-tanah Tanah-tanah yang yang retak karena karena kekurangan air. Semua kebaikanmu sepertinya tidak pernah tumbuh subur di sana. Terlalu tandus dan kering kering.. Dan kau mencari. Sesuatu yang bisa memberimu memberim u kesegaran. Setiap jalur batang air kau ikuti. Sampai ke kolam-kolam, sungai kecil, perairan di manapun, namun kau tak pernah merasa puas. Kau belum berhasil
menerima dan mencintai dirimu sendiri. Tuhan membawamu ke sebuah danau danau di pegunungan. Genangan air yang luas, luas, walaupun tidak seluas laut samudera. Hanya seperti perigi, kumpulan air di lekukan permukaan bumi. Tapi airnya sungguh terang berseri. Bersinar-sinar ditimpa matahar matahari. i. Untuk pertama kalinya, kau melihat dirimu begitu indah. Semua parut lukamu dan keburukanmu yang kau anggap memalukan tak terlihat terlihat lagi. Di beningnya beningn ya air telaga itu, kau tak malu menjadi dirimu. Kau melihat bentuk matamu tidak berubah, tapi cahayanya berbeda. Kulit tubuhmu tidak berubah, tapi kelembutannya berbeda. Helai rambutmu tidak berubah, tapi kilaunya berbeda. Karena kau melihat dari kaca bening yang berbeda. Cermin yang berbeda. Karena kini cahaya matamu punya pijar yang berbeda, kau melihat segala sesuatu dengan cara yang lain. Keadaan di sekitarmu yang dulu, tidak henti-hentin henti-hentinya ya kau keluhkan. Bagimu sekarang, baik-baik saja. Kau tahu tidak bisa mengubah semuanya, menjadi seindah air di permukaan danau yang tenang.
Namun memandangi keadaan yang kering dan retak, dengan hati yang penuh kesegaran, membuatmu tak lagi sendu. Segala sesuatu bagimu sekarang terlihat indah. Tuhan, satu-satunya, Seseorang yang bisa melepaskan selaput yang menghalangi mata hatimu. Selaput yang selalu membuatmu tidak pernah bisa melihat dengan jelas. Yang juga membuatm membuatmu u tidak pernah bisa merasa puas. Ketika Tuhan Tuhan gugurkan gugurkan selaput sela put itu, itu, mencucinya mencucin ya dengan air danau yang bersih dari hati-Nya yang putih, kau puas sepuas-puasnya. Tak lagi mencari, tak lagi mengejar. Kau tak butuh yang lain. Hanya merasa cukup dan penuh di dalam dirimu. Selama Tuhan ada di sisi-Mu, air hujan akan selalu mengalir menuju danau hatimu. Kemarau sudah berlalu. ••• Buatlah daftar hal-hal yang tidak kau sukai di dalam dirimu. Tentang keadaan fsikmu, kondisi keluargamu, pengalaman hidupmu, atau apapun itu. Tulis semua satu demi satu, semua hal yang kau pandang tidak baik dan buruk. bur uk. Segala sesuatu yang kau benci dan kau
sesali, mengapa itu terjadi dalam hidupmu. Minta Tuhan mengajak dan mengantarmu ke danau. Di sana, Ia akan membersihkan selaput buram mata rohanimu. Yang membuatmu tidak pernah mampu melihat keindahan dirimu yang sesungguhnya. Jangan pergi meninggalkan danau sebelum kau dipuaskan. Jangan J angan pergi dari dari hadapan Tuhan, Tuhan, sebelum kau membereskan kebencianmu pada dirimu sendiri. Cintai tubuhmu, keadaanmu, keluargamu, teman-temanmu dan semua yang mengikutimu di sepanjang hidupmu. Semua itu hanyalah alat, waktu dan peristiwa yang Tuhan pakai untuk menyatakan diri-Nya padamu. Berdamailah dengan Tuhan, dan berdamailah berdama ilah dengan dirimu sendiri.
PESAN TEDUH
Yesaya 43:4 Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia,, dan Aku ini mengasihi engkau. mulia
Channel: Vonny Evelyn Jingg Jinggaa Judul: J udul: Perhentian Perhentian #9
Playlist: Jingga Journal Judul: J udul: I am Here Here, Scripture Lullabies Lullabies
Perhentian P erhentian #9 - DANA DANAU U
DEAR GOD Tuhan,__ ________________________________
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-81
HARI INI God:
Aku ingin memberkatimu, apa yang kau butuhkan hari ini?
Me:
Tidak ada, Tuhan. Untuk hari ini semuanya sudah ada.
God:
Kau sungguh kaya di hadapan-Ku.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-82
WAKTU Me:
Tuhan, pekerjaanku banyak. Aku tidak punya waktu untuk-Mu.
God:
Dulu kau berdoa, jika aku memberkati pekerjaanmu, kau akan memberi banyak waktu untuk-Ku.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-83
DIBERKATI Me:
Tuhan, apakah pernyataan ini benar? Siapa yang sungguh-sungguh dan taat berdoa pada Tuhan, ia akan diberkati dengan limpah.
God:
Apakah itu alasanm alasanmu u ketika datang berdoa pada-K pada-Ku? u?
Me:
Tidak, Tuhan. Bukan itu, Tuhan.
God:
Kalau begitu per pernya nyataanmu taanmu benar. benar.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-84
SEMBUH God:
Kau sudah berdoa bertahun-tahun untuk kesembuhanmu. Bagaimana jika Aku tidak menyembuhkanmu?
Me:
Itu tidak akan mengubah rasa cintaku kepada-Mu, kepa da-Mu, Tuhan.
God:
Sesungguhnya kau telah sembuh lebih dari yang kau kira.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-85
M U R A H H AT I Me:
Tuhan, jika aku punya banyak uang, aku ingin memberi
God:
Belajarlah bukan sekadar memberi.
Me:
Seperti Sepe rti apa, apa, Tuhan? Tuhan?
God: Jika kau punya punya banyak banyak dan kau memberi, itu namanya berbagi. Jika kau tidak punya banyak dan kau memberi, itu namanya berkorban.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Perhentian P erhentian #9 - DANA DANAU U
DEAR GOD Tuhan,__ ________________________________
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-86
MEMBENCI Me:
Tuhan, aku benci kepada orang tuaku. Setiap hari aku melihat mereka bertengkar.
God: Jangan Jangan membenci. Putuskan Putuskan mata rantainya. Dulu waktu seusiamu, mereka juga melihat hal yang sama dan menyimpan kebencian. Itu sebabnya hari ini kau membenci mereka.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-87
K AYA D A N M I S K I N Me:
Tuhan, siapakah yang disebut orang kaya?
God:
Seseorang yang memiliki sedikit tapi tidak pernah merasa miskin.
Me:
Dan siapakah yang disebut orang miskin?
God:
Seseorang yang memiliki banyak tapi tidak pernah per nah merasa kaya.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-88
ORIENTASI Me:
Tuhan, dia tega meninggalkan semuanya demi uang uang.. Orientasi Orientasinya nya hanya uang. Aku menghitung keuntungannya, keuntunganny a, uang yang akan ia hasilkan tiap bulan akan sangat banyak sekali. Dan aku bisa menebak seberapa banyak kekayaannya akan bertambah setiap tahun.
God:
Hebat sekali. Kamu bisa menghitung semuanya itu. Jadi orientasimu apa?
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-89
LUMAYAN Me:
Tuhan, maafkan aku. Kali ini aku tidak taat. Aku sedang membutuhkan uang dan ini hasilnya lumayan.
God:
Kau yakin kau hanya ingin yang lumayan?
Me:
Aku benar-benar sedang membutuhkan.
God:
Yang Ku-siapkan untukmu lebih lebih dari lumayan.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-90
BURUK Me:
Tuhan, mereka mereka bilang bilang aku buruk.
God:
Tidak. Kau indah di mata-Ku. Sangat indah.
Me:
Aku buruk, Tuhan. Semua yang ada di diriku buruk!
God:
Aku sedih. Semua yang terbaik Kuberikan untukmu, dan kau katakan itu buruk?
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Ya! Akhirnya Akhir nya kau melewati mele wati satu perhentian lagi. Perhentian P erhentian #9 adalah perhentian paling dekat dengan perhentian akhir. Sekaligus perhentian yang paling menantang. Kau akan tergoda untuk berhenti atau menyimpang pergi. Berusahalah lebih lagi, la gi, karena kekuatanmu sudah terbentuk. Bayangkan selangkah lagi, selangkah lagi. Ada seseorang menantikan pelajaran bermakna dari pengalaman perjalananmu per jalananmu ini. Tulislah Tulislah sesuatu di POSTCARD POSTCARD perhentian #9 dan kirimkan pesan yang memberi semangat sem angat buat seseorang. seseorang.
Perhentian #10
Menyatu
Tuhan, kepada k epada hati-Mu, hatiku menyatu. Bunga kasihku tak layu, walau tubuhku ditandu. Sampai bertemu di keabadian yang tak lagi jauh.
Perhentian #10 - MENY MENYA ATU ••• Engkau adalah pengelana. Melangkah dari subuh hari, saat matahari belum kelihatan, hingga cahaya malam berakhir. Untuk kemudian kemu dian menunggu sinar fajar kemerahan terbit lagi esoknya. Berkeliling, berputar bersama waktu. Di kemuncak gunung tawamu lebar. Di jurang yang curam dindingnya, tangismu tangism u pecah. Senang dan merana bertukar terus menerus. menerus. Dan saat kau ingin berhenti, kau tak bisa. Engkau adalah penjelajah. Berjalan dari dan ke. Pergi dari dan ke. Tempat demi tempat. Gurun dan pesisir. Di tanah-tanah datar luas, yang ditumbuhi pohon-pohon berkayu besar.. Di tanah-tanah rendah di kaki gunung besar gunung.. Di jalan setapak yang kiri kananny kanannyaa sungai. Meski kakimu penat tak bertenaga, kau tetap harus berjalan. Meski luka berdarah-darah, kau tetap harus menarik kakimu. Ada musim teduh, daun pohon-pohon menaungimu. Tapi di musim hujan berguntur, sekalipun sembunyi di balik batang pohon yang kuat, kau tidak sanggup berani. Teduh dan takut. Rasa gelisah dan perkasa berganti terus menerus. Dan saat
kau ingin berhenti, kau tak bisa. Engkau adalah pengembara. Pernah ada di satu perhentian kau ingin menyerah. Kau seperti pohon tumbang. Rebah, jatuh, runtuh. Saat itu kau sungguh-sungguh berpikir mungkin mun gkin itulah perhentian terakhirmu terakhir mu.. Semua bekal perjalananmu sudah ludes. Air untuk minum tak ada. Kasut berjalanmu sudah rusak. Bahkan air mata untuk menangispun tak tersisa. Yang kau katakan dalam hatimu cuma satu, “Aku ingin berhenti, Tuhan. Aku ingin berhenti.” Dan Tuhan tidak pernah menyudahi. Tidak pernah. Yang Ia lakukan adalah Ia datang menyentuh kaki lemasmu, mengangkat tubuhmu yang ambruk, dan menggendongmu di punggung-Nya. Kau yang tak berdaya hanya bisa terkulai di tubuh-Nya yang hangat. Perjalananmu berlanjut. Langkah demi langkah pelan. Kau lunglai dalam gendongan-Nya. Menikmati betapa amannya, betapa tenteramnya tenteramnya tinggal di sana. Di tubuh kuat Kekasih yang mencintaimu, yang rela memanggulmu memanggulm u agar kau tak berhenti dan menyudahi menyud ahi perjalananm per jalananmu. u. Agar kau bisa sampai di perhentianmu yang sesungguhnya.
Detik-detik itu. Entah bagaimana kaki dan tubuhmu tiba-tiba menguat. Kepalamu mulai terangkat melihat sinar matahari seperti mengikuti perjalananmu. Sang Kekasih masih memanggulmu di punggung. Detik berikutnya, kau melihat sesuatu. Di depan matamu. Di bawah cahaya matahari yang masih mengikutimu. Begitu jelas. Gurat-gurat itu. Luka kasar Gurat-gurat k asar dan dalam. Dan sisa-sisa darahnya darahnya masih ada. Bersama sisasisa perihnya, pedihnya. Melekat di punggung Sang Kekasih. Sangat jelas. Di punggung itu kau dipanggul. Di punggung itu kau ditopang. Air matamu yang habis, kini berkumpul penuh di ujung matamu. Ada bayang-bayang di sana. Tentang cambuk yang mendera, lalu cemeti, juga ujung tombak yang runcing runcing.. Kemu Kemudian dian rintihan dan bibir yang bergetar menahan sakit yang tak tertahankan, melawan jalan berbatu dan bukit yang terik panas. Di sanalah kau temukan hati-Nya. Di punggung penuh luka yang menggendongmu. Di perjalananmu yang tak tahu seberapa panjang lagi yang masih boleh kau tempuh, kau telah menemukan hati-Nya. Hati Seorang
yang tidak bisa tidak tidak mencintaimu. mencintaimu. Hati yang yang tidak akan menyerah membawamu sampai akhir. Dan setelah kau temukan hati-Nya, kini kau menyadari tentang satu hal. Bahwa selama ini tujuanmu berkelana, mengembara, dan menjelajah, bukan mencari tempat untuk pergi, melainkan mencari tempat untuk pulang. Pulang ke Hati Kekasih yang rela menggendongmu menggendongm u di punggung-Nya yang penuh bilur luka. Menyatu di sana, tak terpisahkan selaman selamanya. ya. ••• Di perhentian terakhir ini, ringkaslah semua perjalanan hidupmu. Masa-masa kau ingin menyerah dan berhenti. Periode-periode di mana kau ingin menyudahi segalanya. Dan bagaimana akhirnya Tuhan mengangkatmu untuk terus berjalan. Tulis juga, hal-hal apa yang ingin kau lakukan sebelum kau masuk ke perhentian terbesarmu terbesar mu nanti. Catatlah semua keinginan, mimpi, harapan dan dedikasimu untuk Tuhan, selama kau masih punya waktu di dunia ini. Serahkan dan percayakan semuanya ke tangan-Nya sampai suatu hari akan terwujud nyata.
Dan terakhir, rangkailah kata-kata dan kalimat janji. Bahwa di sepanjang perjalanan hidupmu hidupm u ini, tidak ada lagi yang lain yang kau inginkan, selain menempuh dan menyelesaikan pengembaraanmu pengembaraanm u bersama dengan-Nya sampai kau berpulang kembali pada-Nya. Pulang untuk melihat dari dekat wajah Sang Kekasih, dan untuk menunjukkan kepingan hati-Nya yang pernah kau temu temukan. kan. PESAN TEDUH
Ibrani 11:16 Tetapi sekarang mereka merindukan tanah air yang lebih baik yaitu yaitu satu tanah tanah air sorgawi. sorgawi. Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka.
Channel: Vonny Evelyn Jingg Jinggaa Judul: J udul: Perhentian Perhentian #10
Playlist: Jingga Journal Judul: J udul: Nothing Can Separate Separate Me, Me, Scripture Lullabies
Perhentian P erhentian #10 - MENYA MENYATU
DEAR GOD Tuhan,__ ________________________________
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-91
BUNGA Me:
Tuhan, mengapa orang baik begitu cepatnya cepatn ya Kau panggil pulang?
God:
Bunga yang indah jika ada di dunia, akan dipetik dan layu. Tapi jika Kutanam di rumah-Ku akan berbunga selama-lamanya.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-92
MENINGGAL Me:
Tuhan, aku melihat ia pergi dan meninggal dunia dalam damai.
God:
Karena sebelum ia meninggal dunia, ia sudah sungguh-sungguh meninggalkan dunia.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-93
TA K T E R L U K I S K A N Me:
Katanya, keindahan surga tak terlukiskan. terlukiska n. Aku ingin tahu, surga itu seperti sepe rti apa, apa, Tuhan? Tuhan?
God:
Bagaimana kau melukiskan sesuatu yang tak terlukiskan? terlukiskan?
Me:
Begitu sulitkah untuk melukiskannya?
God: Jika sesuatu bisa dilukiskan, dilukiskan, ia tidak disebut tidak terlukiskan.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-94
DUNIA Me:
Tuhan, mengapa hidupku penuh dengan penderitaan?
God:
Karena kau masih di dunia.
Me:
Apakah aku tidak bisa bahagia, selama aku masih hidup di dunia?
God:
Bisa. Jika kau hidup di dunia, tapi hatimu untuk perkara surga.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-95
SELAMA-LAMANYA Me:
Tuhan, bagaimana menyembuhkan hati seseorang yang kehilangan orang yang dicintainya? dicintainya?
God:
Dengan meyakinkan, ia masih bisa mencintainya.
Me:
Orang yang dicintainya itu telah pergi untuk selama-l selama-lamanya, amanya, Tuhan. Tuhan.
God:
Tapi cinta yang murni selama-lamanya tidak akan pernah pergi.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Perhentian P erhentian #10 - MENYA MENYATU
DEAR GOD Tuhan,__ ________________________________
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-96
PULANG Me:
Tuhan, mengapa setiap kali pulang kerja, pulang dari manapun, ada waktu-waktu aku merasa kesepian.
God:
Karena kau belum benar-benar pulang.
Me:
Pulang kemana, Tuhan?
God:
Dunia bukan rumahmu. Suatu saat nanti kau akan pulang ke rumahmu yang sesungguhnya. sesungguhnya.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-97
BERSATU God: Jika kau harus meninggalkan dunia ini kapan saja, apakah kau sudah siap? Me:
Aku siap, Tuhan.
God:
Kau tidak takut?
Me:
Tidak. Aku bahagia.
God:
Apa yang membuatmu bahagia?
Me:
Bukankah itu satu-satunya cara agar aku bisa memandang wajah-Mu, muka dengan muka? Dan satu-satunya cara aku bisa bersatu selamanya selamanya denganMu?
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-98
BUNGAUNGA-B BUNGA HIDUP H IDUP Me:
Aku kagum, Tuhan. Orang yang meninggal itu, orang yang sangat kaya dan dihormati. Mereka sampai kekurangan tempat untuk menampung karangan bunga yang dikirimkan oleh banyak orang. Benar-benar menganggumkan!
God:
Beberapa hari lagi, bunga-bungan bunga-bunganya ya akan mati. Hanya bunga-bunga bunga-bunga di taman surga yang tetap hidup dan berbunga tanpa henti.
Me:
Aku ingin melihat bunga-bunga seperti itu, Tuhan.
God:
Kau akan melihatnya. Jika selama di dunia, hatimu tidak mencari dan mengagumi bungabunga yang bisa mati.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-99
BERHENTI Me:
Kapan semua penderitaan dan masalahku berhenti,, Tuhan? berhenti
God:
Selama kau di dunia, masalah dan penderitaan tidak akan berhenti.
Me:
Aku sudah tidak sanggup, Tuhan. Tolong hentikan penderitaanku.
God:
Bersabarlah. Berjuanglah. Bertahanlah. Segala sesuatu akan berhenti di perhentian surgamu nanti.
Me:
Jika kelak di sana semua berhenti, berhenti, apa yang tersisa yang bisa kurasakan?
God:
Bahagia tanpa henti yang tak dapat kau hentikan.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Hari ke-100
RINDU PULANG Me:
Tuhan, jika pada akhirnya nanti aku akan berkumpul dengan-Mu di surga, mengapa Kau biarkan kami tinggal di dunia yang penuh dengan kejahatan ini?
God:
Agar kau mengerti bagaimana rasanya rindu pulang.
Catatan Perjalananku: Per jalananku: __________, ____/____/_______
_____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________
Menakjubkan! Luar Biasa! Kau Berhasil! Per Perjuanganmu juanganmu sungguh tak sia-sia. Terharulah dalam-dalam, ceriakan hatimu dan tersenyumlah. Setelah menyelesaikan perhentian #10, kau harus tahu, bahwa kau seorang yang tangguh. Kau sudah membuktikan, bersama Tuhan, kau bisa, kau kuat. Sekarang simpan dan jagalah ja galah hati Tuhan baik-baik di hatimu. Kenang dan ingatlah selalu janjimu, komitmen dan ikrarmu ikrar mu di hadapan-Nya. Sebelum kau masuk ke sebuah perjalanan baru yang disediakan Tuhan. Tuhan. Pengalaman perjalananmu Pengalaman per jalananmu terlalu indah indah untuk tidak diceritakan. Catatlah pesan kebahagiaan kebaha giaan keberhasilanmu di POSTCARD perhentian #10 untuk seseorang yang sangat kau kasihi. Ia pun layak bahagia dan berhasil, seperti dirimu.