Drama Singkat 6 orang "Brandal Sekolah yang Insaf" Assalamu'alaikum wr wb..
Drama singkat ini dibuat untuk menyelesaikan tugas bahasa indonesia, walaupun awalnya sih mau pake drama yang di copy dari internet cuma berhubung waktu dan tempat yang tidak memungkinkan, akhirnya saya beserta kawan-kawan memutar otak untuk begaimana caranya agar drama yang akan kami tayangkan dalam bentuk video ini akan terselesaikan dalam waktu sehari dan dengan adegan yang gak begitu rumit, tanpa mesti gonta ganti baju, ataupun jalan kesana kemari buat nyari tempat strategis untuk menyelesaikan film pendek kami. maka dari itu kami memutuskan untuk membuat drama sendiri, yang kami beri judul "Brandal Sekolah yang Insaf" .. untuk lebih jelasnya mari kita simak dialog be rikut... cekidot!
1. 2. 3. 4. 5. 6.
BRANDAL SEKOLAH YANG INSAF Adinda Elfara Rizki Adam : Brandal sekolah Ahmad Muhajir (Aldi) : Ketua Kelas yang bijak Anil Khattab : Brandal Sekolah Fajriani Wahyu Lestari : Murid Baru Gusnurli Sajidin : Pak Guru Nurul Annisa sam (Icha) : Kawan yang baik
Fajriani adalah seorang anak desa, karena orang tuanya hendak mengadu nasib dikota akhirnya ia terpaksa dipindahkan sekolah ke kota. Dan terdaftarlah ia disebuah sekolah bernama sekolah Pelita Bangsa, dimana ia mendapati 2 orang teman yang sangat jahil. Alkisah, Gusnurli seorang guru Matematika, sedang mengajar di kelas XI IPA 1 . datanglah Fajriani sebagai murid baru. TOK.. TOK.. TOK.. Fajriani : Assalamualaikum Gusnurli : Wa’alaikumsalam, silahkan masuk. Fajriani : permisi pak, saya murid baru nama saya Fajriani Gusnurli : Oh iya, silahkan perkenalkan diri kamu di depan murid yang lain Fajriani
Fara dan Anil Anil Fara Icha Gusnurli Fajriani
: Baik Pak Assalamualikum… Hay teman-teman. teman-teman. Nama saya Fajriani Wahyu L. saya baru pindah dari SMA (.Nama daerah.) : Ha Ha Ha : Daerah mana tuh? Gak pernah denger, kayaknya terpencil banget.. (muka sinis) : Yoii Mamen.. (mereka berdua tos sambil tertawa meremehkan anak baru tersebut) : apaan sih kalian ini. Udah, jangan ngejekin dia dong : Diam anak-anak. Fajriani Silahkan duduk disana, disamping Icha : baik pak, terimakasih
Fajriani pun berjalan menuju meja tempat Icha, dan mereka berdua berkenalan. Pak guru kembali melanjutkan mata pelajarannya. *Bel Istirahatpun berbunyi* Gusnurli : Baik anak-anak, bel istirahat sudah berbunyi, silahkan gunakan waktu kalian dengan sebaik mungkin Murid : iyaa paaak.. (sambil membereskan alat tulis mereka) Aldi : Ista’iduuuu, Qiyaamaaan, Salaaman! Murid : Assalamu’alaikum wr.wb Saat Fajriani dan Icha sedang berbincang-bincang, datanglah Anil dan Fara Fara : Heh anak baru! Uang kamu bagi donk..! Fajriani : Maaf, uangku Cuma dikit, Cuma buat makan aku doang
Anil Icha
: Alaah alasan! Cepet keluarin uang kamu : ehh! Kalian Ngapain sih?! Pajak-pajakin Fajriani, emangnya ini sekolah milik nenek moyang kalian apa?! . Ayo Fajriani mending kita ke kantin aja (Sambil menarik tangan Fajriani)
Icha dan Fajriani pun pergi meninggalkan Fara dan Anil Fara
: idihh gaya banget sih Icha itu, Sok-sok’an jadi pahlawan kesiangan, awass aja nanti.
Setelah Fajriani dan Icha selesai makan dikantin, mereka hendak kembali ke kelas. Namun icha terjatuh akibat ulah Anil dan Fara yang iseng menyangga kaki Icha Icha Fara
: Aduhh.. kalian tuh jahat banget sih : Salah kamu tuh, jalan gak liat-liat sih (tertawa licik)
Aldi pun datang melerai Aldi : Ada apa ni ribut-ribut? Fajriani : mereka gangguin kami Aldi : lagi? Gimana ceritanya? Fajriani : Jadi tadi pas kita udah selesai makan dan mau balik ke kelas. Mereka sengaja ngalangin jalan kita, sampai-sampai Icha Jatuh Anil dan Fara : Ah, mereka bohong tuh Icha : ini buktinya Kakiku Luka (sambil memperlihatkan kakinya yang terluka) Aldi : Kalian berdua ini yah, gak pernah gak buat masalah Fara : Alaaah udah de, gak usah sok sucii! Aldi : Bukannya gitu, apa kalian gak kasihan ama orang tua ka.. Anil : (menyanggah perkataan Aldi) gak usah bawa-bawa nama orang tua deh! Aldi : Tunggu dengar dulu! Anil harusnya kamu itu gunakan waktu sekolahmu dengan baik, coba kamu pikirin orang tuamu, mereka udah capek-capek banting tulang supaya bisa menyekolahkanmu, tapi sikapmu malah kayak gini, rasa syukur kamu dimana.. Fara : Sok Alim banget kamu!! Aldi : dan kamu Fara, jangan mentang-mentang kamu anak orang kaya, seenaknya ngeremehin orang lain, inget yah dunia itu berputar, mungkin sekarang kamu diatas, tapi ada saatnya kamu berada dibawah, semua itu tergantung sikap kamu sendiri, kamu yang nentuin masa depanmu. Icha dan Fajriani : yaps, betul banget tuh! Fara : Whatever lahh, Anil ayo kita pergi dari sini Anil : Oke, Come on Beby
*Bel masuk berbunyi dan mereka kembali belajar. Pak guru memberikan soal kepada murid-muridnya *Bel pulang*
Gusnurli Aldi
: baik anak-anak, pertemuannya kita cukupkan sampai disini. Untuk tugasnya silahkan dilanjut dirumah. : ista’iduuuu..
semua murid pulang kecuali anil, dia terlihat menyendiri karena merenungi perkataan Aldi tadi. Keesokon harinya…… Icha dan Fajriani memasuki kelas sambil berbincang bincang. Tiba-tiba Anilpun memanggil mereka berdua Anil Icha Anil Fajriani Anil Icha Fajriani Anil
: Icha, Fajriani ..! : masih pagi nih, kamu mau gangguin kita lagi? : bu.. bukan gitu : terus? : A.. aku ingin minta maaf. Aku sadar kalau akan kesalahanku, jadi tolong maafin aku yahh, kalian mau kan? : baik, kita maafin kamu kok : tapi janji yah jangan ngulangin lagi : Iya, aku janji
Tiba-tiba Fara datang dan melihat mereka bertiga, iapun menghampiri teman-temannya tersebut dengan wajah heran Fara Anil Fara
Icha dan Fajriani Aldi Fara Aldi
: Eh loh kok kalian bisa akur sih : Aku udah Insaf. Aku sadar kalau selama ini perbuatanku tidak baik. Dan pasti kalau orang tuaku tau mereka akan kecewa.. : hmm iyaa, semalam juga aku ngerenungin perkataan Aldi ituu. Selama ini aku udah egoiss, aku sadar kok kalau apa yang aku miliki sekarang gak akan kekal. Oh iya Icha, Fajriani aku minta maaf yahh.. (sambil menjulurkan tangannya kearah Icha dan Fajriani) : iya-iya.. kami udah maafin kalian kok : wah-wah-wah.. tumben kalian gak ribut nih, ada apa? : Ya donk, kita semua kan teman. Lagi pula aku dan Anil juga udah insaf kok, janji deh kita gak bakal berulah lagii hehe.. : Nah gitu dong, kan enak jadinya, sekolah kita akan aman, nyaman dan tentram
Tiba-tiba pak guru terlihat sedang berjalan menuju ke kelas mereka. Icha Aldi Murid Gusnurli Murid Gusnurli
: Eh, udah ada pak guru tuh : ayo-ayo buruan duduk.. ista’iduu, Qiyamaan, Salaaman! : Assalamu’alaikum wr. Wb : Baik anak-anak, apakah semua hadir? : Hadir paak.. : oke, kita lanjut materi kemarin
Dan akhirnya suasana kelas yang kemarin-kemarin kacau akibat Fara dan Anil menjadi lebih tenang setelah mereka insaf, dan Kelima kawan tadi (Fajriani, Icha, Fara, Anil dan Aldi) menjalin persahabatn yang harmonis.
SELESAI
NASKAH DRAMA " TELAGA WARNA"
Tokoh : Prabu Suwartalaya Ratu Purbamanah Gilang Rukmini Penasehat Ahli perhiasan Rakyat Pada zaman dahulu kala, ada sebuah kerajaan di Jawa Barat bernama Kutatanggeuhan. Kutatanggeuhan merupakan kerajaan yang makmur dan damai. Rakyatnya hidup tenang dan sejahtera karena dipimpin oleh raja yang bijaksana. Raja Kutatanggeuhan bernama Prabu Suwartalaya dan permaisurinya bernama Ratu Purbamanah. Sayang Prabu dan Ratu belum dikaruniai keturunan. Sehingga,ini menjadi kegelisahan Prabu, Ratu, dan juga rakyatnya.
Ratu Prabu Ratu Penasehat
Ratu Prabu Penasehat Prabu Penasehat
:”(sedang murung dan menangis)” :”Sudahlah dinda. Jangan murung dan menangis terus. Kalau dinda bersedih terus seperti ini, kanda jadi ikut bersedih.” :”Gimana dinda tidak bersedih kanda, sudah bertahun-tahun kita berumah tangga tapi belum dikaruniai seorang anak.” :“Permisi Baginda, supaya Ratu Purbamanah tidak sedih terus bagaimana kalau mengangkat seorang anak saja baginda. Barangkali bisa mengurangi kesedihan Ratu.” : “Tidak! Aku tidak mau punya anak angkat.” :”Iya, penasehat. Akupun juga tidak setuju jika mengangkat seorang anak. Bagi kami, anak kandung adalah lebih baik dari pada anak angkat.” :” Tapi Baginda…” :”Tidak ada tapi. Sebaiknya sekarang kau keluar dulu penasehat, saya ingin berbicara dengan Ratu.” :” Baiklah Baginda Raja, hamba permisi..”
(Ratu Purbamanah masih terus menangis…) Prabu Ratu
:”Sudahlah dinda jangan menangis terus. Kanda akan berusaha lagi. Kanda akan pergi ke hutan untuk bertapa agar kita cepat dikaruniai seorang anak.” :” Jika memang kanda harus pergi ke hutan untuk bertapa, Baiklah kanda. Dinda akan turut berdo’a. Hati-hati kanda.”
Pergilah Prabu pergi ke hutan untuk bertapa. Di hutan, sang prabu terus menerus berdo’a agar dikaruniai anak. Setelah beberapa bulan kemudian semenjak Raja Prabu berdoa di hutan, permohonan sang Rajapun terkabul, Sang Ratu mulai hamil. Ratu Prabu Ratu Prabu
: “ Kanda, Dinda hamil…” (dengan wajah yang berseri- seri). : “ Benarkah itu Adinda?” ( dengan nada yang sedikit tak percaya). : “ Ya benar, Dinda sudah ke tabib istana dan tabib mengatakan bahwa saya hamil.” : “ Benarkah? Ini akan menjadi kabar yang paling indah di kerajaan kita.”
Setelah 9 bulan lamanya Ratu mengandung, Ratupun melahirkan seorang Putri yang sangat cantik. Seluruh rakyat berbondong-bondong memberi ucapan selamat dan memberi hadiah untuk sang Putri. Ratu Prabu Ratu Prabu Ratu
: (menggendong seorang bayi) :“Putri kita cantik ya, Dinda. Dan kelihatannya sangat lucu.” :” Iya Kanda. Kita harus bersyukur akhirnya k ita dikaruniai seorang anak. “ :”Iya dinda. Putri kita ini juga manis, dan san gat menggemaskan! Oleh karena itu, bagaimana kalau kita beri nama Gilang Rukmini? Gimana dinda setuju tidak?” :”Dinda setuju setuju saja kanda.”
(Sesaat raja dan ratu sedang berbahagia, datanglah penasehat kerajaan.....) Penasehat
Ratu Penasehat Rakyat Raja Rakyat
Ratu Rakyat Ratu Rakyat
:”Permisi Baginda, ada salah seorang rakyat yang ingin bertemu Baginda Raja dan Ratu. Ia ingin memberi ucapan selamat dan hadiah kepada Putri Baginda Raja dan Ratu.” :”Persilahkan ia masuk penasehat...” :”Baik Baginda Ratu” :”Permisi Baginda Raja dan Ratu, saya izin masuk” :” ya silahkan masuk rakyatku.” :”saya mewakili rakyat kerajaan ingin memberi ucapan selamat kepada Baginda Raja dan Ratu yang telah dikaruniai seorang Putri yang cantik jelita. Bertahuntahun kami rakyat kerajaan dilanda kegelisahan juga karena Raja dan Ratu belum dikaruniai seorang anak. Namun akhirnya sekarang Raja dan Ratu telah memiliki anak. Kami rakyat kerajaan sangat berbahagia.” :”Alhamdulillah ini berkat doa seluruh rakyat kerajaan juga.” :”saya mewakili rakyat kerajaan membawakan hadiah-hadiah ini untuk sang Putri. Semoga hadiah ini bermanfaat dan disukai sang Putri.” :”Wah banyak sekali, tolong sampaikan terima ka sih dari kami untuk seluruh rakyat kerajaan ya” :”Baik Baginda Ratu akan saya sampaikan. Kalau begitu saya pamit,permisi”
Tahun demi tahun berlalu, sang putri akhirnya tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik. Namun karena ia anak satu-satunya yang di miliki oleh baginda raja dan ratu, ia menjadi anak yang sangat manja dan terkadang omongannya pun kasar. Semua permintaannya harus di penuhi. Jika tidak, ia akan sangat marah. Walaupun begitu, semua orang tetap menyayanginya. Rukmini Ratu Rukmini
Penasehat Ratu
Rukmini
Ratu Rukmini
: “ibunda aku tidak suka dengan baju itu!” : “tapi nak itu baju dari leluhur kita. Dulu ibunda juga memakainya saat seusaimu. Karena itu menunjukkan bahwa kita sudah beranjak dewasa.” :” (duduk di kursi) itu tidak ada hubungannya ibunda! Itu hanya sebuah kain! Apalagi usianya sudah berabad-abad, aku tidak akan cocok memakainya. Aku masih muda! :” (memotong kuku putri) :” kamu tidak boleh berkata begitu rukimini, kain itu memiliki arti yang sangat besar. Jika kamu perhatikan dari lurik-luriknya ini menggambarkan (menjelaskan dengan sabar tapi rukmini memotong pembicaraannya)” : “(memotong pembicaraan) sudahlah ibunda! Jika ibunda masih memaksaku memakainya, aku tidak akan mau hadir ke pesta ulang tahunku! (mengancam dengan ketus)” : (menghela nafas dan pergi dengan wajah sedih) :” akhirnya ibunda pergi juga. Aku sudah bosan mendengar semua perintahnya. Penasehat pokoknya jika ibunda datang jangan kau bukakan pintu untuknya. Karna seharian ini aku tidak mau melihatnya, aku ingin berdiam diri di kamar agar dia tidak terus memaksaku.”
Penasehat Rukmini Penasehat Rukmini
Penasehat Putri
: “ampun putri, tapi bagaimana kalau baginda ratu marah? (nada takut)” : “sudah turuti saja perkataanku!”” : “tapi putri, hamba takut jika…” : “(memotong pembicaraan) sudah diam! Kalau kau tidak menuruti perintahku berarti kau tidak takut denganku dan itu artinya kau harus ku usir dari kerajaan ayahandaku ini! (menunjuk Penasehat )” :”maaf tuan putri, maafkan hamba.” : (Putripun meninggalkan penasehat yang begitu sedih karena perilaku sang Putri.)
Dalam beberapa hari, Putri akan berusia 17 tahun. Para rakyat berbondong-bondong pergi ke kerajaan. Mereka membawa aneka hadiah yang sangat indah. Prabu mengumpulkan hadiahhadiah yang sangat banyak itu, lalu menyimpannya dalam ruangan istana. Prabu mengambil sedikit emas dan permata lalu pergi ke tempat ahli perhiasan. Prabu :”Tok tok tok… permisi” Ahli Perhiasan:”(membuka pintu,lalu terkejut) Baginda Raja? Ayo silahkan masuk Baginda.” Prabu :”iya terimakasih.” Ahli Perhiasan :”Ada keperluan apa baginda datang kemari? Apa ada yang bisa hamba bantu untuk baginda raja?” Prabu :”Aku ingin meminta tolong. Bisakah kamu membuatkan kalung yang paling indah untuk hadiah ulang tahun Putriku Tercinta?” Ahli Perhiasan :”Tentu saja Baginda,dengan senang hati hamba akan buatkan kalung paling indah untuk Putri Baginda Raja. Silahkan Baginda menunggu sebentar,akan segera hamba buatkan kalung untuk sang putri.” (Beberapa saat kemudian,kalung itu pun telah selesai dibuat….) Ahli perhiasan :”ini Baginda,kalungnya telah selesai dibuat.” Prabu :”Wah, ini adalah kalung terindah yang pernah kulihat. Kau membuatnya dengan sangat baik.” Ahli Perhiasan :”Terima kasih Baginda,untuk sang Putri saya akan lakukan yang terbaik”
Akhirnya hari yang di tunggu telah tiba. Semua rakyat datang ke pesta tersebut. Tak ada satu orang pun rakyat yang ingin melewatkan pesta termegah itu. Rombongan kerajaan pun telah sampai di alun-alun. Semua pandangan rakyat pun tertuju ke arah sang putri. Rakyat pun begitu gembira menyambutnya. Pesta ulang tahun putri pun di mulai. Seperti biasa sang raja memulainya dengan ucapan terima kasih kepada seluruh rakyat-rakyatnya. Raja
Rukmini Rakyat Raja Rukmini Raja Rukmini
: “rakyat-rakyatku sekalian. Terima kasih atas kehadiran kalian semua di sini. Aku sangat gembira memiliki rakyat-rakyat seperti kalian. Yang san gat peduli dan sayang terhadap kerajaan terutama dengan putriku Gilang Rukmini. Baiklah untuk itu aku akan memberikan hadiah kalian kepada putriku. Putriku kemarilah nak.” : “iya ayahanda.” :”Wah, cantik sekali Putri GIlang Rukmini” : “ ini ada hadiah dari rakyat-rakyat yang menyayangimu.” (memberikan hadiah) : (menerima dan membukannya) : “bagaimana nak? Apa kau menyukainya?” : (melihat kalung itu sejenak) “kalung apa ini? aku tidak suka ayahanda. Kalung ini jelek! Aku tak mau memakainya (kalung dilempar)
(Kalung yang indah pun rusak. Emas dan permatanya tersebar di lantai. Seluruh rakyat yang hadir terkejut. Tak seorangpun bicara. Suasana hening.) Ratu
:”Rukmini! Apa yang kau lakukan! Kau membuat ayahanda dan ibundamu begitu malu! (menangis)”
Semua orang di kerajaan kutatanggeuhan menangis karena melihat baginda ratu menangis. Tiba-tiba muncul mata air dari halaman kerajaan, airnya keluar sangat deras dan membentuk genangan air. Semua orang ketakutan dan menyalahkan sang Putri. Ahli Perhiasan :”Apa yang telah kau lakukan Putri! Kau telah membahayakan semua orang disini!Lihatlah ulahmu!” Sang Putri sangat ketakutan dia menyesal atas perbuatan jahatnya.Tapi genangan itu telah menjadi sebuah danau yang sangat besar hingga menenggalamkan kerajaan. Oleh rakyat sekitar, danau itu disebut sebagai “Telaga Warna” . Warna yang di hasilkan berasal dari bayangan hutan, tanaman dan langit di sekitar telaga. Namun orang mengatakan, warna-warna tersebut berasal dari kalung putri yang tersebar. Dan sekarang telaga 7 warna dijadikan salah satu tempat wisata yang terkenal di Jawa Barat.