TUGAS PAPER FISIKA FISIOTERAPI
OLEH: RULLYANA RULLYANA RIZKY ULFANI (201310490 (201 310490311010) 311010)
PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS FAKULTAS ILMU I LMU KESE KESEHAT HATAN AN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2013
SISTEM SARAF 1. S!"#$ !%&%' Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup tanggap tanggap dengan dengan cepat terhadap perubahan-pe perubahan-perubah rubahan an yang terjadi di lingkungan lingkungan luar maupun maupun dalam. Untuk menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:
•
•
•
Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak sebagai reseptor adalah organ indera. Peng Pengha hant ntar ar impu impuls, ls, dilak dilakuk ukan an oleh oleh sara saraff itu send sendir iri. i. Sara Saraff tersu tersusu sun n dari dari berk berkas as sera serabu butt penghubung (akson. Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan meluas. Sel saraf disebut neuron. !fektor, !fektor, adalah bagian bagian yang menanggapi menanggapi rangsangan rangsangan yang telah diantarkan diantarkan oleh penghantar impuls. !fektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar
2. F*! !%&%' "ungsi saraf adalah sebagai berikut : a #enerima rangsangan (oleh indera b #eneruskan impuls saraf ke sistem saraf pusat (oleh saraf sensorik c #engolah rangsangan untuk menentukan tanggapan (oleh sistem saraf pusat d #eneruskan rangsangan dari sistem saraf pusat ke efektor (oleh saraf motorik.
3. S#+ S%&%' $euron • Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. $euron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan. Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.
a. %adan sel %adan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf. %adan sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Pada badan sel saraf terdapat inti sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan golgi, lisosom, dan badan nisel. %adan nisel merupakan kumpulan retikulum endoplasma tempat transportasi sintesis protein. b. &endrit &endrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang. &endrit merupakan perluasan dari badan sel. &endrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel c. 'kson 'kson disebut neurit. $eurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. &i dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril. $eurofibril dibungkus oleh beberapa lapis selaput mielin yang banyak mengandung at lemak dan berfungsi untuk mempercepat jalannya rangsangan. Selaput mielin tersebut dibungkus oleh sel-sel sach)ann yang akan membentuk suatu jaringan yang dapat menyediakan makanan untuk neurit dan membantu pembentukan neurit. *apisan mielin sebelah luar disebut neurilemma yang
melindungi akson dari kerusakan. %agian neurit ada yang tidak dibungkus oleh lapisan mielin. %agian ini disebut dengan nodus ran+ier dan berfungsi mempercepat jalannya rangsangan.
d. Nukleus adalah inti sel saraf yang berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel saraf (neuron). e. Selubung Mielin adalah sebuah selaput yang banyak mengandung lemak yang berfungsi untuk melindungi akson dari kerusakan. Selubung mielin bersegmensegmen. Lekukan di antara dua segmen disebut nodus ranvier. f. Sel Schwann adalah aringan yang membantu menyediakan makanan untuk neurit (akson) dan membantu regenerasi neurit (akson). g. Nodus ranvier berfungsi untuk mempercepat transmisi impuls saraf. !danya nodus ranvier tersebut memungkinkan saraf meloncat dari satu nodus ke nodus yang lain" sehingga impuls lebih cepat sampai pada tuuan. h. Sinapsis adalah pertemuan antara uung neurit (akson) di sel saraf satu dan uung dendrit di sel saraf lainnya. #ada setiap sinapsis terdapat celah sinapsis. #ada bagian uung akson terdapat kantong yang disebut bulbus akson. $antong tersebut berisi %at kimia yang disebut neurotransmiter. Neurotransmiter dapat berupa asetilkolin dan kolinesterase yang berfungsi dalam penyampaian impuls saraf pada sinapsis. 'da tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu: Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu alat indera. Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum tulang belakang. Perbedaan struktur dan fungsi dari ketiga jenis sel saraf tersebut lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel di ba)ah ini. abel Perbedaan sel saraf sensorik, penghubung, dan motorik N, P#$-#% S#!,&/ P#*-* M,",&/ Ukuran Panjang Pendek Pendek &endrit Ukuran Panjang Pendek Panjang $eurit #enerima "ungsi #enerima rangsangan dari #enerima dan merusak / rangsangan dari &endrit reseptor rangsangan sel saraf lain #eneruskan "ungsi #eneruskan rangsangan ke #enerima dan 0 rangsangan ke $eurit sel saraf lain meneruskan rangsangan efektor
/ Sel saraf penghubung adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulang belakang. Sel saraf yang dihubungkan adalah sel saraf sensorik dan sel saraf motorik.Saraf yang satu dengan saraf lainnya saling berhubungan. 1ubungan antara saraf tersebut disebut sinapsis. Sinapsis ini terletak antara dendrit dan neurit. %entuk sinapsis seperti benjolan dengan kantung-kantung yang berisi at kimia seperti asetilkolin ('ch dan enim kolinesterase. 2at-at tersebut berperan dalam mentransfer impuls pada sinapsis. 3mpuls 3mpuls adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan luar, kemudian diba)a oleh neuron. 3mpuls dapat juga dikatakan sebagai serangkaian pulsa elektrik yang menjalari serabut saraf. 4ontoh rangsangan adalah sebagai berikut: . Perubahan dari dingin menjadi panas. •
. /. 5. 0. 6.
Perubahan dari tidak ada tekanan pada kulit menjadi ada tekanan. %erbagai macam aroma yang tercium oleh hidung. Suatu benda yang menarik perhatian. Suara bising. Rasa asam, manis, asin dan pahit pada makanan.
3mpuls yang diterima oleh reseptor dan disampaikan ke efektor akan menyebabkan terjadinya gerakan atau perubahan pada efektor. 7erakan tersebut adalah sebagai berikut. a. 7erak sadar 7erak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena disengaja atau disadari. 3mpuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang panjang. %agannya adalah sebagai berikut.
b. 7erak refleks 7erak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. 3mpuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang sangat singkat dan tidak mele)ati otak. %agannya sebagai berikut. 4ontoh gerak refleks adalah s ebagai berikut: • erangkatnya kaki jika terinjak sesuatu. •
7erakan menutup kelopak mata dengan cepat jika ada benda asing yang masuk ke mata.
•
#enutup hidung pada )aktu mencium bau yang sangat busuk.
•
7erakan tangan menangkap benda yang tiba-tiba terjatuh.
•
7erakan tangan melepaskan benda yang bersuhu tinggi.
4. S!% S%&%' M%!% a. Sistem Saraf Pusat Sistem saraf pusat merupakan pusat dari seluruh kendali dan regulasi pada tubuh, baik gerakan sadar atau gerakan otonom. &ua organ utama yang menjadi penggerak sistem saraf pusat adalah otak dan sumsum tulang belakang. 8tak manusia merupakan organ +ital yang harus dilindungi oleh tulang tengkorak. Sementara itu, sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. 8tak dan sumsum tulang belakang sama-sama dilindungi oleh suatu membran yang melindungi keduanya. #embran pelindung tersebut dinamakan meninges. #eninges dari dalam keluar terdiri atas tiga bagian, yaitu piameter, arachnoid, dan durameter. Piameter merupakan lapisan membran yang paling dalam. *apisan ini berhubungan langsung dengan otak atau sumsum tulang belakang. Pada piameter banyak terkandung pembuluh darah. 'rachnoid merupakan lapisan yang berada di antara piameter dan durameter. 'dapun durameter adalah lapisan membran yang paling luar. &urameter berhubungan langsung dengan tulang. Pada daerah di antara piameter dan arachnoid, terdapat rongga yang berisi cairan serebrospinal. 4airan ini berfungsi melindungi otak atau sumsum tulang belakang dari goncangan dan benturan. Selaput ini terdiri atas tiga bagian, yaitu sebagai berikut: a Piamater. #erupakan selaput paling dalam yang menyelimuti sistem saraf pusat. *apisan ini banyak sekali mengandung pembuluh darah. b 'rakhnoid. *apisan ini berupa selaput tipis yang berada di antara piamater dan duramater. c &uramater. *apisan paling luar yang terhubung dengan tengkorak. &aerah di antara piamater dan arakhnoid diisi oleh cairan yang disebut %&% serebrospinal. &engan adanya lapisan
ini, otak akan lebih tahan terhadap goncangan dan benturan dengan kranium. 9adangkala seseorang mengalami infeksi pada lapisan meninges, baik pada cairannya ataupun lapisannya yang disebut meningitis .
8tak 8tak merupakan organ yang telah terspesialisasi sangat kompleks. %erat total otak de)asa adalah sekitar dari total berat badannya atau sekitar ,5 kilogram dan mempunyai sekitar miliar neuron. Pengolahan informasi di otak dilakukan pada bagian-bagian khusus sesuai dengan area penerjemahan neuron sensorik. Permukaan otak tidak rata, tetapi berlekuk-lekuk sebagai pengembangan neuron yang berada di dalamnya. Semakin berkembang otak seseorang, semakin banyak lekukannya. *ekukan yang berarah ke dalam (lembah disebut sulkus dan lekukan yang berarah ke atas (gunungan dinamakan girus. 8tak mendapatkan impuls dari sumsum tulang belakang dan pasang saraf kranial. Setiap saraf tersebut akan bermuara di bagian otak yang khusus. 8tak manusia dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu otak depan, otak tengah, dan otak belakang (7ambar ;.<. Para ahli mempercayai bah)a dalam perkembangannya, otak +ertebrata terbagi menjadi tiga bagian yang mempunyai fungsi khas. 8tak belakang berfungsi dalam menjaga tingkah laku, otak tengah berfungsi dalam penglihatan, dan otak depan berfungsi dalam penciuman (4ampbell, et al , <<6: 0=>
7ambar ;.< %agian-bagian dari otak manusia. a) Otak depan 8tak depan terdiri atas otak besar (cerebrum, talamus, dan hipotalamus. 8tak besar merupakan bagian terbesar dari otak, yaitu mencakup >0 dari +olume seluruh bagian otak. %agian tertentu merupakan bagian paling penting dalam penerjemahan informasi yang 'nda terima dari mata, hidung, telinga, dan bagian tubuh lainnya. %agian otak besar terdiri atas dua belahan ( hemisfer , yaitu belahan otak kiri dan otak kanan (7ambar ;.. Setiap belahan tersebut akan mengatur kerja organ tubuh yang berbeda.
7ambar ;. 8tak besar terdiri atas dua belahan, yaitu hemisfer otak kiri dan hemisfer otak kanan. 8tak kanan sangat berpengaruh terhadap kerja organ tubuh bagian kiri, serta bekerja lebih aktif untuk pengerjaan masalah yang berkaitan dengan seni atau kreati+itas. %agian otak kiri mempengaruhi kerja organ tubuh bagian kanan serta bekerja aktif pada saat 'nda berpikir logika dan penguasaan bahasa atau komunikasi. &i antara bagian kiri dan kanan hemisfer otak, terdapat jembatan jaringan saraf penghubung yang disebut dengan corpus callosum. alamus mengandung badan sel neuron yang melanjutkan informasi menuju otak besar. alamus memilih data menjadi beberapa kategori, misalnya semua sinyal sentuhan dari tangan. alamus juga dapat menekan suatu sinyal dan memperbesar sinyal lainnya. Setelah it u talamus menghantarkan informasi menuju bagian otak yang sesuai untuk diterjemahkan dan ditanggapi. 1ipotalamus mengontrol kelenjar hipofisis dan mengekspresikan berbagai macam hormon. 1ipotalamus juga dapat mengontrol suhu tubuh, tekanan darah, rasa lapar, rasa haus, dan hasrat seksual. 1ipotalamus juga dapat disebut sebagai pusat kecanduan karena dapat dipengaruhi oleh obatobatan yang menimbulkan kecanduan, seperti amphetamin dan kokain. Pada bagian lain hipotalamus, terdapat kumpulan sel neuron yang berfungsi sebagai jam biologis. ?am biologis ini menjaga ritme t ubuh harian, seperti siklus tidur dan bangun tidur. &i bagian permukaan otak besar terdapat bagian yang disebut telensefalon serta diensefalon. Pada bagian diensefalon, terdapat banyak sumber kelenjar yang menyekresikan hormon, seperti hipotalamus dan kelenjar pituitari (hipofisis. %agian telensefalon merupakan bagian luar yang mudah kita amati dari model torso. b) Otak tengah 8tak tengah merupakan bagian terkecil otak yang berfungsi dalam sinkronisasi pergerakan kecil, pusat relaksasi dan motorik, serta pusat pengaturan refleks pupil pada mata. 8tak tengah terletak di permukaan ba)ah otak besar (cerebrum. Pada otak tengah terdapat lobus opticus yang berfungsi sebagai pengatur gerak bola mata. Pada bagian otak tengah, banyak diproduksi neurotransmitter yang mengontrol pergerakan lembut. ?ika terjadi kerusakan pada bagian ini, orang akan mengalami penyakit parkinson. Sebagai pusat relaksasi, bagian otak tengah banyak menghasilkan neurotransmitter dopamin.
c) Otak belakang 8tak belakang tersusun atas otak kecil (cerebellum, medula oblongata, dan pons +aroli. 8tak kecil berperan dalam keseimbangan tubuh dan koordinasi gerakan otot. 8tak kecil akan mengintegrasikan impuls saraf yang diterima dari sistem gerak sehingga berperan penting dalam menjaga keseimbangan tubuh pada saat berakti+itas. 9erja otak kecil berhubungan dengan sistem keseimbangan lainnya, seperti proprioreseptor dan saluran keseimbangan di telinga yang menjaga keseimbangan posisi tubuh. 3nformasi dari otot bagian kiri dan bagian kanan tubuh yang diolah di bagian otak besar akan diterima oleh otak kecil melalui jaringan saraf yang disebut pons +aroli. &i bagian otak kecil terdapat saluran yang menghubungkan antara otak dengan sumsum tulang belakang yang dinamakan medula oblongata. #edula oblongata berperan pula dalam mengatur pernapasan, denyut jantung, pelebaran dan penyempitan pembuluh darah, gerak menelan, dan batuk. %atas antara medula oblongata dan sumsum tulang belakang tidak jelas. 8leh karena itu, medula oblongata sering disebut sebagai sumsum lanjutan.
7ambar ;./ 8tak kecil, pons +aroli, dan medula oblongata Pons +aroli dan medula oblongata, selain berperan sebagai pengatur sistem sirkulasi, kecepatan detak jantung, dan pencernaan, juga berperan dalam pengaturan pernapasan. %ahkan, jika otak besar dan otak kecil seseorang rusak, ia masih dapat hidup karena detak jantung dan pernapasannya yang masih normal. 1al tersebut dikarenakan fungsi medula oblongata yang masih baik. Peristi)a ini umum terjadi pada seseorang yang mengalami koma yang berkepanjangan. %ersama otak tengah, pons +aroli dan medula oblongata membentuk unit fungsional yang disebut batang otak (brainstem.
Sumsum ulang %elakang (#edula Spinalis
Sumsum tulang belakang (medulla spinalis merupakan perpanjangan dari sistem saraf pusat. Seperti halnya dengan sistem saraf pusat yang dilindungi oleh tengkorak kepala yang keras, sumsum tulang belakang juga dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Sumsum tulang belakang memanjang dari pangkal leher, hingga ke selangkangan. %ila sumsum tulang belakang ini mengalami cidera ditempat tertentu, maka akan mempengaruhi sistem saraf disekitarnya, bahkan bisa menyebabkan kelumpuhan di area bagian ba)ah tubuh, seperti anggota gerak ba)ah (kaki. Secara anatomis, sumsum tulang belakang merupakan kumpulan sistem saraf yang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Sumsum tulang belakang atau biasa disebut medulla spinalis ini, merupakan kumpulan sistem saraf dari dan ke otak. Secara rinci, ruas-ruas tulang belakang yang melindungi sumsum tulang belakang ini adalah sebagai berikut: Sumsum tulang belakang terdiri dari 31 pasang saraf spinalis yang terdiri dari 7 pasang dari segmen servikal , 12 pasang dari segmen thorakal , 5 pasang dari segmen lumbalis, 5 pasang dari segmen sacralis dan 1 pasang dari segmen koxigeus.
b. Sistem saraf Perifer Susunan saraf tepi terdiri atas serabut saraf otak dan serabut saraf sumsum tulang belakang (spinal. Serabut saraf sumsum dari otak, keluar dari otak sedangkan serabut saraf sumsum tulang belakang keluar dari sela-sela ruas tulang belakang. iap pasang serabut saraf otak akan menuju ke alat tubuh atau otot, misalnya ke hidung, mata, telinga, dan sebagainya. Sistem saraf tepi terdiri atas serabut saraf sensorik dan motorik yang memba)a impuls saraf menuju ke dan dari sistem saraf pusat. Sistem saraf tepi dibagi menjadi dua, berdasarkan cara kerjanya, yaitu sebagai berikut. Sistem Saraf Sadar Sistem saraf sadar bekerja atas dasar kesadaran dan kemauan kita. 9etika 'nda makan, menulis, berbicara, maka saraf inilah yang mengkoordinirnya. Saraf ini mene-ruskan impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, dan meneruskan impuls dari sistem saraf pusat ke semua otot kerangka tubuh. Sistem saraf sadar terdiri atas pasang saraf kranial, yang keluar dari otak dan / pasang saraf spinal yang keluar dari sumsum tulang belakang / pasang saraf spinal terlihat pada 7ambar >.>. Saraf-saraf spinal tersebut terdiri atas gabungan saraf sensorik dan motorik. &ua belas pasang saraf kranial tersebut, antara lain sebagai berikut. a Saraf olfaktori, saraf optik, dan saraf auditori. Saraf-saraf ini merupakansaraf sensori.
b Saraf okulomotori, troklear, abdusen, spinal, hipoglosal. 9elima saraf tersebut merupakan saraf motorik. c Saraf trigeminal, fasial, glossofaringeal, dan +agus. 9eempat saraf tersebut merupakan saraf gabungan dari saraf sensorik dan motorik. 'gar lebih memahami tentang jenis-jenis saraf kranial. Sistem Saraf ak Sadar (8tonom Sistem saraf ini bekerja tanpa disadari, secara otomatis, dan tidak di ba)ah kehendak saraf pusat. 4ontoh gerakan tersebut misalnya denyut jantung, perubahan pupil mata, gerak alat pencernaan, pengeluaran keringat, dan lain-lain. 9erja saraf otonom ternyata sedikit banyak dipengaruhi oleh hipotalamus di otak. 4oba 'nda ingat kembali fungsi hipotalamus yang sudah dijelaskan di depan. 'pabila hipotalamus dirangsang, maka akan berpengaruh terhadap gerak otonom seperti contoh yang telah diambil, antara lain mempercepat denyut jantung, melebarkan pupil mata, dan menghambat kerja saluran pencernaan.Sistem saraf otonom ini dibedakan menjadi dua. a Sistem Saraf Simpatik Saraf ini terletak di depan ruas tulang belakang. "ungsi saraf ini terutama untuk memacu kerja organ tubuh, )alaupun ada beberapa yang malah menghambat kerja organ tubuh. "ungsi memacu, antara lain mempercepat detak jantung, memperbesar pupil mata, memperbesar bronkus. 'dapun fungsi yang menghambat, antara lain memperlambat kerja alat pencernaan, menghambat ereksi, dan menghambat kontraksi kantung seni. b Sistem Saraf Parasimpatik Saraf ini memiliki fungsi kerja yang berla)anan jika dibandingkan dengan saraf simpatik. Saraf parasimpatik memiliki fungsi, antara lain menghambat detak jantung, memperkecil pupil mata, memperkecil bronkus, mempercepat kerja alat pencernaan, merangsang ereksi, dan mepercepat kontraksi kantung seni. 9arena cara kerja kedua saraf itu berla)anan, makamengakibatkan keadaan yang normal.
KONTRAKSI OTOT A. P#*#&"% K,"&%/! ,"," #ekanisme kerja otot pada dasarnya melibatkan suatu perubahan dalam keadaan yang relatif dari filamen-filamen aktin dan miosin. Selama kontraksi otot, filamen-filamen tipis aktin terikat pada dua garis yang bergerak ke Pita ', meskipun filamen tersebut tidak bertambah banyak.$amun, gerakan pergeseran itu mengakibatkan perubahan dalam penampilan sarkomer, yaitu penghapusan sebagian atau seluruhnya garis 1. selain itu filamen myosin letaknya menjadi sangat dekat dengan garis-garis 2 dan pita-pita ' serta lebar sarkomer menjadi berkurang sehingga kontraksi terjadi. 9ontraksi berlangsung pada interaksi antara aktin miosin untuk membentuk komplek aktin-miosin. &ari penjelasan di atas dapat disimpulkan bah)a kontraksi otot adalah proses terjadinya pengikatan aktin dan miosin sehingga otot memendek. 'ktin merupakan bentuk jaring otot yang berfungsi untuk membentuk permukaan sel, pigmen penyusun otot yang berdinding tipis, protein yang merupakan unsur kontraksi dalam otot. Sedangkan #iosin adalah protein dalam otot yang mengatur kontraksi dan relaksasi filament penyusun otot yang berdinding tebal. Periode kontraksi otot terdiri dari: . Periode *atent (P* Periode pemberian rangsang sampai terjadinya respon. . Periode 9ontraksi (P9 Periode pemendekan otot atau kontraksi. /. Periode Relaksasi (PR Periode kembalinya otot pada keadaan semula setelah mengalami kontraksi. K%&%/"#&!"/ O"," a. 9ontraktibilitas yaitu kemampuan untuk memendek b. !kstensibilitas yaitu kemampuan untuk memanjang c. !lastisitas yaitu kemampuan untuk kembali ke ukuran semula setelah memendek atau memanjang . F%/",&'%/",& %* $#$5#*%& /,"&%/! ,"," 9ontraksi otot dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lai n : Treppe atau staircase effect , yaitu meningkatnya kekuatan kontraksi berulang kali pada . suatu serabut otot karena stimulasi berurutan berseling beberapa detik. Pengaruh ini disebabkan karena konsentrasi ion 4a @ di dalam serabut otot yang meningkatkan akti+itas miofibril. Summasi, berbeda dengan treppe, pada summasi tiap otot berkontraksi dengan kekuatan . berbeda yang merupakan hasil penjumlahan kontraksi dua jalan (s ummasi unit motor berganda dan summasi bergelombang. /.
Fatique adalah menurunnya kapasitas bekerja karena pekerjaan itu sendiri.
5.
Tetani adalah peningkatan frekuensi stimulasi dengan cepat sehingga tidak ada peningkatan tegangan kontraksi.
0.
Rigor terjadi bila sebagian terbesar 'P dalam otot telah dihabiskan, sehingga kalsium tidak lagi dapat dikembalikan ke RS melalui mekanisme pemompaan.
#etode pergeseran filamen dijelaskan melalui mekanisme kontraksi pencampuran aktin dan miosin membentuk kompleks akto-miosin yang dipengaruhi oleh 'P. #iosin merupakan produk, dan proses tersebut mempunyai ikatan dengan 'P. Selanjutnya 'P yang terikat dengan miosin terhidrolisis membentuk kompleks miosin '&P-Pi dan akan berikatan dengan aktin. Selanjutnya tahap relaksasi konformasional kompleks aktin, miosin, '&P-pi secara bertahap melepaskan ikatan dengan Pi dan '&P, proses terkait dan terlepasnya aktin menghasilkan gaya fektorial. 6. M#/%!$# K,"&%/! O","
&imulai dengan pembentukan kolin menjadi 'setilkolin yang terjadi di dalam otot. Proses itu akan diikuti dengan penggabungan antara ion kalsium, troponium, dan tropomisin. Penggabungan ini memacu penggabungan miosin dan aktin menjadi aktonmiosin. erbentuknya 'ktonmiosin menyebabkan sel otot memendek (berkontraksi pada plasma sel, ion kalsium akan berpisah dari troponium sehingga aktin dan miosin juga terpisah dan otot akan kembali relaksasi. Aang terjadi pada )aktu kontraksi, filamen 'ktin akan meluncur atau mengerut diantara miosin kedalam ona 1 (2ona 1 adalah bagian terang antara pita, dengan demikian serabut otot memendek atau yang tetap panjang adalah pita ' (pita 7elap, sedngkan pita 3 (pita terang dan ona 1 bertambah pendek )aktu kontraksi. *alu ujung miosin dapat mengikat 'P dan menghidrolisis menjadi '&P. %eberapa energi dilepaskan dengan cara memotong pemindahan 'P ke miosin yang berubah ke konfigurasi energi tinggi. #iosin yang berenergi tinggi ini kemudian mengikatkan diri dengan kedudukan khusus pada aktin membentuk jembatan silang. 9emudian simpanan energi miosin dilepaskan dan ujung miosin lalu beristirahat dengan energi rendah pada saat ini terjadi relaksasi.
D. E#&* P%% O"," 'P merupakan sumber energi utama untuk kontraksi otot. 'P berasal dari oksidasi karbohidrat dan lemak. 9ontraksi 8tot merupakan interaksi antara 'ktin dan miosin yang memerlukan 'P ATP 7ADP8P A/" 8 M,! A/",$,! ATP %!# Sebelum 'P berekasi dengan 'ktin dan miosin terlebih dahulu 'P dipecah menjadi '&P dan 'sam fosfat (1 /P85. &an jika kontraksi 8tot terus berlagsung otot menggunakan cadangan energi dalam bentuk kreatinfosfat dan oksimioglobin. 9reatinfosfat merupakan persenya)aan fosfat berenergi tinggi yang terdapat dalam konsentrasi tinggi otot yang selanjutnya kreatinfosfat dipecah menjadi kreatin dan asam fosfat dan membebaskan energi. &an energi yang dibebaskan tadi digunakan untuk menyintesis 'P bersama '&P. K%" F,!', /%" 8 ADP K%" 8 ATP F,!',/%!# &an pemecahan 'P dan "osfokreatin untuk menghasilkan energi tidak memerlukan oksigen sehingga fase kontraksi otot disebut fase 'naerob. ?adi pada kontraksi otot energi yang digunakan berupa 'P yang diubah menjadi '&P dan '&P bersama fosfokreatin mensintetis 'P. 8tot yang berkontraksi dalam )aktu lama dapat mengalami kelelahan, hal ini disebabkan menurunnya 'P dan fosfokreatin, sedangkan '&P, '#P dan 'sam laktat naik konsentrasinya dan kontraksi otot yang terus menerus bekerja memerlukan !nergi banyak dan menghabiskan cadangan oksigen otot. &alam keadaan demikian, !nergi untuk kontraksi diperoleh dari pemecahan glikogen kram otot. Sehingga dalam keadaan istirahat, 8tot berelaksasi dan 'sam laktat dioksidasi menjadi 'ir (18 dan karbondioksida (48 dan membebaskan energi sehingga energi yang dibebaskan untuk pembentukan 'P dan "osfokreatin yang digunakan untuk berelaksasi. &an energi yang dibebaskan juga digunakan untuk membentuk kembali glikogen dari asam laktat S/#$% E#&* 'P B'&P@1/P85@!nergi ( untuk pemanfaatan seketika 9reatinfosfat B kreatin @ 1/P85 @ !nergi (sintesis 'P dan '&P 7likogen B'sam laktat@!nergi (untuk risintesis kreatinfosfat 'sam laktat@8 B18@48@!nergi (risintesis asam laktat menjadi glikogen
SISTEM KELISTRIKAN ANTUNG
A. Asal Denyut Jantung &antung merupakan salah satu organ tubuh kita yang 'tidak bisa kita kendalikan" berdetak seak sebelum kita lahir. Seringkali merupakan cerminan suasana hati" lebih cepat saat cemas" atau saat sangat bahagia. enyut antung uga merupakan gambaran kebugaran kita. Saat kita bergerak" otot yang bekera memerlukan pasokan oksigen untuk mengolah energi yang didapat dari makanan. *dara yang dihirup oleh paru" dihantarkan darah menuu antung" kemudian oleh antung dipompakan keseluruh tubuh" terutama pada otot yang bekera.+tot" terutama anggota gerak tubuh" bisa kita kendalikan. Makin banyak otot yang bekera" makin banyak kebutuhan oksigen" makin besar kekerapan denyut antungkita perlukan. &adi" secara tak langsung kita dapat mengendalikan denyut antung. Sisi baiknya" selain dipergunakan untuk petanda kebugaran" denyut nadi bisa menadi panduan dosis olahraga. ,agaimana menghitung denyut antungak perlu stetoskop untuk mengukur denyut antung" cukup kita hitung denyut nadi pada pergelangan tangan atau arteri di leher" menggunakan ari tangan" dibantu detikan pada arloi kita.Menghitung nadi pergelangan tangan dilakukan dengan meletakkan ari telunuk dan ari tengah pada sisi luar tangan" arah terletak ibu ari. /ari urat pergelangan tangan" kemudian geser sedikit ke arah luar (seperti foto ilustrasi). ekan ringan" karena bila terlalu kuat akan menghentikan aliran darah" sehingga denyut tak teraba . Faktor yang mempengaruhi frekuensi denyut jantung: 1. Jenis kelamin 2. Jenis aktifitas 3. Usia 4. Berat badan . !eadaan emosi atau psikis Berikut bagian-bagian jantung : •
Dinding dan Otot Jantung inding antung terdiri dari sel-sel unik yang disebut myocardium yang berisi otot antung. +tot ini merupakan enis satu-satunya yang terdapat pada tubuh karena dia harus memiliki oksigen sepanang waktu untuk tetap hidup dan agar antung yang melewati pembuluh darah arteri koroner harus berlangsung secara kontinu. 0nilah sebabnya penyempitan pada arteri koroner" amat berbahaya terhadap antung. ,ila pembuluh arteri menyempit" teradilah hal-hal yang tidak diinginkan sakit antungmulai dari dada" dan serangan antung yang berpotensi meninggal mendadak. !dapun rongga atau ruangan dalam antung dibagi menadi 1 2 ruang atas disebut serambi antung atau atrium sebelah kanan dan kiri. an ruang bawah disebut bilik antung atau ventrical sebelah kanan dan kiri. 3uangan-ruangan tersebut dipisahkan oleh dinding otot tebal disebut septum. Klep Jantung
&antung memiliki 4 klep yang berfungsi menentukan kearah mana darah mengalir" berapa besar alirannya" dan kapan menghentikan aliran tersebut" adapun masing-masing klep adalah −
−
−
−
$lep tricuspid. ,ila membuka membiarkan darah mengalir dari bilik kanan pada waktu antung relaksasi dan menutup untuk mencegah darah mengalir kembali ke tubuh bila antung kontraksi. $lep mitral. 5ang mengkontrol darah mengalir antara serambi kiri dan bilik kiri. $lep #ulmic. Mengontrol aliran darah dari bilik kanan ke arteri yang menyuplai darah ke paru-paru. $lep aorta" yang memisahkan bilik kiri dengan aorta. ,ilamana terbuka membiarkan darah mengalir ke tubuh yaitu sewaktu antung berkontraksi" dan tertutup bila antung relaksasi.
&adi klep-klep antung membuka dan menutup aliran darah dalam rongga antung" agar mengalir ke satu arah mencegah teradinya arus balik. B. Aktiftas Listrik Jantung $ontraksi sel otot antung teradi oleh adanya potensial aksi yang dihantarkan sepanang membrane sel otot antung. &antung akan berkontraksi secara ritmik" akibat adanya impuls listrik yang dibangkitkan oleh antung sendiri1 suatu kemampuan yang disebut autorhytmicity. Sifat ini dimiliki oleh sel khusus otot antung. erdapat dua enis khusus sel otot antung" yaitu1 sel kontraktil dan sel otoritmik. Sel kontraktil melakukan kera mekanis" yaitu memompa dan sel otoritmik mengkhususkan diri mencetuskan dan menghantarkan potensial aksi yang bertanggung awab untuk kontraksi sel-sel pekera. ,erbeda dengan sel saraf dan sel otot rangka yang memiliki potensial membrane istirahat yang mantap. Sel-sel khusus antung tidak memiliki potensial membrane istirahat. Sel-sel ini memperlihatkan aktivitas pacemaker (picu antung)" berupa depolarisasi lambat yang diikuti oleh potensial aksi apabila potensial membrane tersebut mencapai ambang tetap. engan demikian" timbulkah potensial aksi secara berkala yang akan menyebar ke seluruh antung dan menyebabkan antung berdenyut secara teratur tanpa adanya rangsangan melalui saraf. Mekanisme yang mendasari depolarisasi lambat pada sel antung penghantar khusus masih belum diketahui secara pasti. i sel-sel otoritmik antung" potensial membaran tidak menetap antara potensia-potensial aksi. Setelah suatu potensial aksi" membrane secara lambat mengalami depolarisasi atau bergeser ke ambang akibat inaktivitasi saluran $6. pada saat yang sama ketika sedikit $6 ke luar sel karena penurunan tekanan $6 dan Na6" yang permeabilitasnya tidak berubah" terus bocor masuk ke dalam sel. !kibatnya" bagian dalam secara perlahan menadi kurang negative7 yaitu membrane secara bertahap mengalai depolarisasi menuu ambang. Setelah ambang tercapai" dan saluran /a66 terbuka" teradilah in8uks /a66 secara cepat" menimbulkan fase naik dari potensial aksi spontan. 9ase saluran $6. inaktivitasi saluran-saluran ini setelah potensial aksi usai menimbulkan depolarisasi lambat berikutnya mencapai ambang. Sel-sel antung yang mampu mengalami otoritmisitas ditemukan di lokasi-lokasi berikut1 :. Nodus sinoatrium (S!)" daerah kecil khusus di dinding atrium kanan dekat lubang vena kava superior.
2. Nodus atrioventrikel (!;)" sebuah berkas kecil sel-sel otot antung khusus di dasar atrium kanan dekat septum" tepat di atas pertautan atrium dan ventrikel. <. ,erkas =0S (berkas atrioventrikel)" suatu aras sel-sel khusus yang berasal dari nodus !; dan masuk ke septum antar ventrikel" tempat berkas tersebut bercabang membentuk berkas kanan dan kiri yang beralan ke bawah melalui seputum" melingkari uung bilik ventrikel dan kembali ke atrium di sepanang dinding luar. 4. Serat #urkine" serat-serta terminal halus yang beralan dari berkas =0S dan menyebar ke seluruh miokardium ventrikel seperti ranting-ranting pohon. ,erbagai sel penghantar khusus memiliki kecepatan pembentukkan impuls spontan yang berlainan. Simpul S! memiliki kemampuan membentuk impuls spontan tercepat. 0mpuls ini disebarkan ke seluruh antung dan menadi penentu irama dasar kera antung" sehingga pada keadaan normal" simpul S! bertindak sebagai picu antung. åan penghantar khusus lainnya tidak dapat mencetuskan potensial aksi intriksiknya karena sel-sel ini sudah diaktifkan lebih dahulu oleh potensial aksi yang berasal dari simpul S!" sebelum sel-sel ini mampu mencapai ambang rangsangnya sendiri. *rutan kemampuan pembentukkan potensial aksi berbagai susunan penghantar khusus antung yaitu1 > Nodus S! (pemacu normal) 1 ?@-A@ kali per menit > Nodus !; 1 4@-?@ kali per menit > ,erkas =is dan serat purkine 1 2@-4@ kali per menit
EKG D%!%&
!97 (!lektrokardiograf, tidak semua orang bisa membaca !97. %egitu juga dokter. %anyak dokter umum yang tidak bisa lancar membaca !97. Untuk dapat membaca !97, perlu diketahui dahulu bagaiman grafik !97 itu terbentuk. Setidaknya, ilmu yang sangat dasar dari !97 perlu diketahui. %eberapa catatan yang paling dasar yang mesti dipahami dahulu sebelum membaca !97 yaitu:
•
•
•
•
•
7rafik !97 dibentuk oleh gelombang listrik yang mengalir melalui serabut syaraf khusus yang ada pada jantung. *istrik tersebut dibentuk oleh $odus Sinuatria sebagai sumber primer dan nodus atrio+entrikular sebagai cadangan listrik sekunder. tetapi listrik jantung ini dapat pula dibentuk oleh bagian lain dari jantung. 7elombang P dibentuk oleh aliran listrik yang berasal dari nodus S' di atrium sedangkan kompleks CRS terbentuk oleh aliran listrik di +entrikel. sedangkan PR inter+al terbentuk ketika aliran listrik tersebut mele)ati bundle 1is. gelombang terbentuk ketika terjadi repolarisasi jantung. 'rah aliran listrik ini mengarah ke apeD jantung dan sejajar sumbu jantung (lihat gambar diba)ah. Setiap lead memandang aliran listrik jantung dari sudut pandang yang berbeda. #aka untuk mengatahui letak kelainan, perlu diperhatikan lead mana yang mengalami kelainan dan dari sudut pandang mana lead tersebut melihat jantung. lead dada melihat jantung dari sudut pandang horiontal, hal ini bisa dilihat dari tabel di ba)ah ini:
Sadapan &ada
Sudut Pandang
E, E
*ateral 9anan ?antung
E/,E5
Septum
E0,E6
*ateral 9iri ?antung
*ead ekstremitas melihat jantung secara +ertikal. 1al ini bisa dijelaskan sebagai berikut:
•
•
•
Sebagai contoh: lead 33 melihatFmengintip jantung dari sudut pandang apeD jantung. Setiap aliran listrik tersebut menuju ke arah sudut pandang tempat melihat !97, maka pada lead tersebut harus positif. Sebagai contoh adalah lead 33 yang melihat jantung dari sudut pandang di sekitar apeD. #aka normalnya lead ini harus positif. 9arena otot jantung kiri lebih besar dari otot jantung kanan, maka yang terekam dominan pada !97 adalah bagian jantung kiri.
INTERPRESTASI EKG
4ontoh : !97: I&%$% !! *+#& HR:93 ;<$#" A;! /# /& G#+,$-%* P ,&$%+ PR "#&=%+ > 02 #"/ ?RS /,$5+#/! > 012 ! STT %*# () R V@< 8 S V1 > 3@ R 1. 9esanG $ormal !97 Pola 3nterprestasi !97 : .
*ihat apakah !97 tersebut berirama !! %"% "%/ . 3rama sinus memiliki ciri sebagai berikut: •
%erasal dari S' node
•
9arena adanya gel P tapi belum tentu berasal dari S' node. ?adi anda harus bandingkan di dalam satu lead harus mempunyai bentuk gel P yang sama.
•
Selalu ada satu gelombang P yang diikuti oleh satu komplek CRS dan satu gelombang
.
*ihat irama yang terbentuk. 'pakah *+#& %"% %&"$%<!&"$%. 4aranya adalah memperhatikan gelombang R. ?arak antar gelombang R atau R-R harus sama. 'tau jarak gelombang PFP-P harus sama untuk sebuah !97 yang normal.
/.
*ihat HR . 4ara ini tidak perlu dijabarkan tersendiri karena setiap anak kedokteran pasti tahu menghitung 1R pada sebuah !97.
5.
*ihat A;!.
Perhatikan 7ambar berikut:
U"/ $##"/% %;! %&%% %%+%: •
itik tengah merupakan titik <. *ihat lead 3. 9urangi kotak untuk gelombang R dengan kotak untuk gelombang S jika hasilnya positif letakkan di lead 3 mengarah ke lead 3, jika negatif arahkan sebaliknya.
•
&engan pola yang sama tarik garis pada lead aE".
•
1asil 4otangen dari lead tersebut adalah arah aDis.
•
•
4ontoh:
%atas $ormal sumbu jantung berada antara -/< < sampai @;<<. ?ika lebih besar dari -/< < maka de+iasi ke kiri, dan jika lebih besar dari @;< < maka sumbu jantung de+iasi ke kanan.
I"#&5"%!: %;! /# /& •
•
•
•
•
•
•
*ihat *#+,$-%* P, adakah kelainan dari gelombang P. *ihat pula bentuknya apakah P mitral atau P pulmonal. (kelainan akan dijabarkan tersendiri 1itung PR "#&=%+. $ormalnya PR inter+al bernilai kurang dari <, second. ?ika PR inter+al memanjang curiga sebagai suatu block jantung. (satu kotak kecil bernilai <,<5 second. entang tipe dari blok jantung akan dijabarkan tersendiri 1itung dan lihat bentuk ?RS /,$5+#/! . 'danya kelainan kompleks CRS menunjukkan adanya kelainan pada +entrikel (bisa suatu block saraf jantung atau kelainan lainnya karena komplek ini dibentuk oleh aliran listrik jantung di daerah +entrikel. (%eberapa kelainan akan dijabarkan tersendiri *ihat apakah ada perubahan pada !#*$# ST % *#+,$-%* T . (kelainannya akan dijabarkan tersendiri 1itung B$+% /,"%/ R V@ %"% V /#$% "%$-%/% #*% B$+% /,"%/ S %* %% V1 . $ormalnya akan bernilai diba)ah /0. ?ika H /0 maka bisa dianggap suatu *E1. 1ati-hati, terkadang +oltase tidak mencapai
G#+,$-%* P:
$ormalnya:
•
inggi tidak lebih dari / kotak kecil *ebar tidak lebihb dari / kotak kecil
•
Positif kecuali di aER
•
7elombang simetris
•
K#+%% G#+,$-%* P: • •
Pulmonal F Runcing: R #itral F berlekuk lebar: *'1
PR "#&=%+ • •
normalnya <,-<, second. ?ika memanjang berarti ada block jantung karena inter+al ini terbentuk saat aliran listrik jantung mele)ati berkas 13S.
G#+,$-%* ?:
$ormal: • •
*ebar kurang dari <,<5 second inggi I <, second
P%",+,*!:
Panjang gelombang C H F/ R 'da CS pattern dengan gelombang R tidak ada.
• •
'danya gelombang C patologis ini menunjukkan adanya 8ld #iocard infark (8#3. %ila gelombang ini belum ada (tetapi sudah ada S depresi berarti iskemik belum lama terjadi (I jam, masih ada 9!#U$793$'$ diselamatkan.
•
K,$5+#/! ?RS: • •
*ebar jika aliran listrik berasal dari +entrikel atau terjadi blok cabang berkas $ormal RFS J di lead E/ dan E5
•
Rotasi menurut arah jarum jam menunjukkan penyakit paru kronik. 'rtinya gelombang CRS menjadi berbalik. Aang tadinya harus positif di E0 @ E6 dan negatif di E dan E maka sekarang terjadi sebaliknya.
S#*$# ST
$ormalnya: • •
3soelektrik &i E-E6 bisa naik kotak kecil atau turun <,<0 kotak kecil.
Patologis: !le+asi: '#3 atau perikarditis &epresi: 3skemia atau terjadi setelah pemakaian digoksin • •
G#+,$-%* T
$ormal • •
Sama dengan gelombang P &apat positif di lead 3, 33, E/-E6 dan negatif di ER
Patologis: Runcing: 1iperkalemia inggi lebih dari F/ R dan datar: 1ipokalemia • •
•
3n+ersi: bisa normal (di lead 333, ER, E, E dan E/ (pada orang kulit hita m atau iskemia, infark, RE1 dan *E1, emboli paru, Sindrom KPK, dan %lock cabang berkas.
+,/ B%"*:
. &erajat : satu gel P: satu 9ompleks CRS inter+al PR H <, Second. o . &erajat : o
o
Keckenbach: PR inter+al a)alnya noramal dan makin lama makin panjang lalu tidak ada gelombang P, kemudian siklus berlanjut lagi. #obit : P timbul kadang-kadang
/. &erajat / (total: o
CRS lebar, "rekuensi CRS I 0< kaliF menit.
o
P dan CRS tidak berhubungan.
5. R%%%: o
o
o
CRS H <, second, pola RSRL. R L dominan di E.
0. *%%%: o
CRS H <, second
o
Pola # di lead E6
6. %ifascular: 1emiblok anterior kiri ('Dis kiri dengan S dalam pada sadapan 33 dan 333 ditambah R%%% erkadang ketika merekam !97 terlihat gambaran gelombang P yang tidak jelas. Untuk membedakan ini dengan "ibrilasi 'trium dapat dilihat iramanya. Pada fibrilasi atrium irama sangat tidak teratur. &an berbeda dengan 'trial "lutter atau atrial takikardi, pada 'trial "ibrilasi dijumpai garis dasar yang rata. %eberapa gambaran di ba)ah ini sangat khas pada kelainan irama . 4ontohnya adalah sebagai berikut: %.
V#"&/+%& "%//%&
-.
V#"&/+%& #/!"&%!!",+
Suatu kelainan tidak akan bermakna jika ditemukan di satu lead saja. %erikut daftar lead yang mengalami kelainan dan tempat suspect kelainan tersebut:
. 3, 333, aE" : inferior . E-E: *ateral 9anan /. E/-E5: septal atau anterior 5. 3, aE*, E0-E6: lateral 9iri 0. E-E/: Posterior