BAB I PENDAHULUAN
Block Block caving caving atau atau runtuh runtuhan an blok blok adalah adalah metoda metoda penamba penambanga ngan n dengan dengan memo memoto tong ng besa besarn rnya ya area area luas luas pena penamp mpan ang g bagia bagian n bawa bawah h dari dari blok blok biji bijih h untu untuk k meruntuhkan bijih di atas level undercut level undercut . Dengan metode ini akan terbentuk gua-gua ambr ambruk ukan an (cave) cave) yang yang nant nantin inya ya akan akan ter terjadi jadi pera peram mbat batan ambr ambruk ukan an (cave propagation) propagation) pada bijih akibat tekanan dari atas yang mempunyai beban dari bijih itu sendiri, dan sifat batuan yang berada di daerah cave yang mudah ambruk karena adanya gaya gravitasi.
Metoda ini diterapkan terutama pada blok badan bijih yang besar dan massa batuan dengan ukuran tinggi dengan tingkat produksi yang tinggi pula. Bidang pada massa batuan dengan ukuran yang telah ditentukan diledakkan pada tahap undercutting, sehingga massa batuan yang terdapat di atasnya akan runtuh. Penarikan Penarikan bijih hasil runtuhan runtuhan pada bagian bawah kolom bijih menyebabkan proses runtuhan akan berlanjut ke atas sampai semua bijih di atas level undercut level undercut runtuh runtuh dan ditarik (mucking (mucking ) pada drawpoint untuk drawpoint untuk proses selanjutnya. Block caving dapat di terapkan pada cadangan bijih yang tebal (>30 m). Keberh Keberhasi asilan lan operasi operasi penamb penambanga angan n bloc blockk cavi caving ng sanga sangatt dipen dipenga garu ruhi hi oleh oleh karakteristik bijih, yang diantaranya adalah pola retakan yang sesuai. Harus tersedia bidang horizontal yang cukup untuk berkembangnya undercut sehingga sehingga dimulai dimulai proses runtuhan. Penerapan atau konsep metoda block caving memperhatikan beberapa hal, terutama keadaan bijih yang sesuai (Hartman Howard L, 1987, Introductory Mining Engineering, John Wiley & Sons, Singapore), yaitu :
1 Kekuata Kekuatan n bijih bijih lemah sampai sampai medium medium (25 – 100 MPa), MPa), dengan dengan batas batas bijih dan batuan jelas. 2. Kekuatan Kekuatan bijih lemah sampai kuat (25 – 250 MPa), diutamakan diutamakan massa bijih bijih rapuh yang mempunyai retakan atau kekar sehingga dapat runtuh dengan sendirinya. 3. Untuk urat yang lebar lebar dan lapisan lapisan yang tebal, cebakanmassive cebakan massive yang homogen yang terletak dibawah overburden bersifat segera runtuh. 4. Penunja Penunjaman man sudut cadangan cadangan (deposit (deposit dip) dip) curam (>600) atau vertikal, datar jika sangat tebal. 5. Bentuk cadangan cadangan badan bijih yang akan di tambang mempunyai mempunyai area horizontal horizontal yang sangat luas dengan ukuran tebal bijih lebih dari 30 m (100 ft). 6. Kadar bijih bijih rendah dan seragam. seragam. 7. Kadar Kadar bijih bijih seragam seragam dan pemili pemilihan han kadar kadar tidak tidak dapat dapat dilaku dilakukan. kan. Bijih harus disangga pada saat development tetapi development tetapi akan segera hancur ketika peronggaan telah di mulai. 8. Kedalaman sedang (lebih dari 2000 ft dan kurang dari 4000 ft atau lebih dari 600 m dan kurang 1200 m), kedalaman harus cukup untuk menimbulkan tekanan dari overburden dimana melebihi kekuatan batuan. Syarat-syarat penggunaan metode block caving : a) Mudah runtuh/ runtuh/pecah, pecah, dapat dapat dipisahkan dipisahkan dari dari blok-blok blok-blok sebelah sebelahnya nya atau country country rock yang sebelahnya. Juga Overburden dan (capping) yang harus mudah pecah, akan tetapi dengan ukuran yang kecil dan mudah dibedakan batasnya pada ”draw ”draw point ”. ”. b) Kemiringan endapan bijih tidak menjadi soal, akan tetapi kalau berbentuk vein maka dip harus lebih besar dari 65o. c) Memil Memiliki iki cada cadangan ngan yang yang besa besarr (juta (jutaan an m3), tetapi tidak begitu tinggi nilainya. d) Keteba Ketebalan lan harus harus lebih besar besar dari 3 meter, meter, ketebal ketebalan an vertikal vertikal 25 meter, meter, tetapi tetapi yang baik 35 meter. e) Tidak mudah mudah bereaksi bereaksi dengan udara (bukan (bukan minera minerall sulfida). sulfida). f) Tidak Tidak memu memung ngki kink nkan an adan adanya ya Selective Mining .
Undercutting dilaku dilakukan kan pada pada rangkai rangkaian an jalur jalur parale paralell di level level undercut dimana serangkaian pemboran dilakukan. Jika lubang bor diisi bahan peledak dan diledakkan, maka bijih akan hancur dan runtuh. Batuan yang telah diledakkan diambil melalui drawpoint dan menyebabkan bijih pada kolom bijih di atasnya mulai jatuh karena gaya gravitasi. Pengambilan bijih secara bertahap menurunkan keseluruhan bijih yang terdapat pada kolom bijih. Area dan volume dari bijih yang dipindahkan dipindahkan pada bagian bawah blok pada saat undercutting harus undercutting harus seluas mungkin untuk memulai terjadinya peronggaan masa batuan diatasnya, dan akan terus berlangsung dengan sendirinya. Penarikan bijih hancur pada bagian bawah blok memberikan tempat untuk bijih hancur terkumpul dan menyebabkan proses peronggaan berlanjut berlanjut ke atas sampai semua bijih pada blok batuan runtuh dan ditarik. Bijih yang telah ditarik selanjutnya akan dicurahkan melalui grizzly melalui grizzly ke level truck haulage yang berada tepat di bawah level ekstraksi. Selanjutnya bijih akan diangkut dengan truck untuk di hancurkan menjadi fragmentasi yang lebih kecil di crusher. Hasil crushing kemudian crushing kemudian di transportasikan menggunakan ban berjalan (belt conveyor) menuju ke stockpile dan selanjutnya dilakukan concentrating di pabrik pengolahan hingga di dapatkan konsentrat mineral yang diinginkan. Metode Metode penamb penambang angan an block block caving caving merupak merupakan an metode metode tamban tambang g bawah bawah tanah dengan biaya produksi/ton produksi/ton termurah termurah jika penerapannya penerapannya tepat (Pillar, (Pillar, 1981; Tobi Tobiee & Juli Julin, n, 1982) 1982).. Sala Salah h satu satu hal hal pent pentin ing g yang yang menen menentu tukan kan keber keberha hasi sila lan n penerapan metode block caving adalah proses undercutting yang merupakan proses awal penambangan bijih. Metode yang digunakan untuk melakukan penambangan bawah tanah, di mana blok-blok besar bijih bawah tanah dipotong dari bawah sehing sehingga ga bijih bijih runtuh runtuh akibat akibat gaya beratn beratnya ya sendir sendiri. i. Setela Setelah h runtuh runtuh,, bijih bijih yang yang dihasilkan "ditarik" dari drawpoint (titik drawpoint (titik tarik) dan diangkut menuju alat penghancur.
Pengguna Penggunaan an mekani mekanika ka batuan batuan bergun bergunaa untuk untuk membant membantu u memper memperkir kiraka akan n proses peronggaan (caving ) pada cadanga cadangan n bijih. bijih. Intens Intensit itas as pola pola retakan retakan adalah adalah parameter yang penting untuk dianalisa. Beberapa pasang retakan diperlukan untuk memulai proses peronggaan yang baik. Idealnya dua set vertikal saling membentuk sudu sudutt siku siku-s -sik iku u dan dan set set yang yang ketig ketigaa mend mendat atar ar dibu dibutu tuhk hkan an untu untuk k mema memast stik ikan an peronggaan yang baik pada badan bijih ini, sehingga diragukan jika badan bijih akan membentuk rongga tanpa bidang lemah tersebut kecuali batuan berdekatan dengan lapi lapisa san n pasi pasir. r. Satu Satu atau atau bahka bahkan n dua set set reta retaka kan n vert vertik ikal al mung mungki kin n tida tidak k akan akan membent membentuk uk rongga rongga kecuali kecuali batuan batuan mempuny mempunyai ai kuat tarik tarik yang yang sangat sangat rendah rendah.. Retakan horizontal berperan sebagai perlapisan dari cadangan, meskipun bijih akan pecah karena perenggangan atau pergeseran, blok bijih mungkin terlalu besar untuk masuk ke drawpoint dan drawpoint dan membutuhkan peledakan sekunder dengan biaya besar. Kema Kemamp mpua uan n untu untuk k pero perong ngga gaan an buka bukan n hany hanyaa masa masala lah h penc pencap apai aian an fragme fragmenta ntasi si yang sesuai sesuai dan biaya biaya operas operasii optimu optimum. m. Dari Dari masala masalah h kesela keselamat matan, an, lapisan penutup bijih harus tidak membentuk lengkungan pada jarak yang panjang pada waktu yang lama. Formasi lengkungan yang stabil tidak hanya mengganggu
operasi peronggaan tetapi dapat dipastikan akan menyebabkan airblast dan getaran dalam tambang ketika tiba-tiba runtuh. Harus dipelajari dipelajari mengenai mengenai orientasi orientasi beberapa set retakan yang berpengaruh terhadap pecahnya badan bijih menjadi ukuran yang dapat ditampung drawpoint . Semakin dekatnya spasi retakan maka bijih akan semakin baik dalam pembentukan pecahan/fragmentasinya. Pada badan bijih yang ideal, blok batuan akan pecah menjadi fragmen dengan ukuran yang dapat melewati lubang penarikan. Tipe badan bijih ini mungkin tidak ada, jadi hal terbaik yang dapat dilakukan adalah memperhitungkan persentase fragmen bijih yang dapat melewati lubang penarikan sehingga biaya peledakan sekunder tidak terlalu besar. Biaya peledakan sekunder tertinggi biasanya terjadi pada 30% pertama penarikan bijih. Pada saat ini pemecahan batuan hanya tergantung dari gaya g aya gravitasi pada bidang retakan. Karena kolom bijih ditarik kebawah, tekanan akan terletak pada masing-masing blok batuan, sehingga terjadi gesekan yang akan membantu memperkecil ukuran fragmen dengan tekan tarik dan geser. Pola retakan badan bijih dapat diamati menggunakan dua metoda yaitu dari inti pemboran (diamond (diamond drill core) core) atau dengan mempelajari retakan yang terdapat pada dinding bukaan pada saat development pada development pada badan bijih. Dengan kedua metoda ini orientasi dari retakan dan interval antar retakan dapat diperkirakan. Cara yang dapat dipergunakan dipergunakan adalah dengan pengamatan pengamatan langsung dan menghitung jumlah retakan. Peledakan sekunder juga digunakan sebagai indikator empiris, jumlah bahan peledak yang dipergunakan adalah ukuran terbalik terhadap tingkat fragmentasi yang tercapai pada tambang. Salah satu metoda yang digunakan untuk mengetahui apakah badan bijih tersebut dapat membentuk rongga adalah 50 % dari fragmentasi harus pecah pada ukuran 1,5 m atau kurang pada ukuran maksimumnya, sedangkan Rock Quality Designation (RQD) digunakan sebagai sarana untuk memperkirakan proses peronggaan. Untuk tambang bawah tanah DOZ (Deep Ore Zone) yang terdapat di PTFI, menggunakan metode Block caving.
Metode ini diterapkan terutama pada blok badan bijih yang besar karena tingkat produksinya yang lebih tinggi. Bidang pada massa batuan dengan ukuran yang sudah di tentukan di ledakan pada tahap level Undercut sehingga massa batuan yang berada diatasnya akan runtuh. Penarikan bijih hasil runtuhan pada bagian bawah kolom bijih menyebabkan proses runtuhan akan berlanjut ke atas sampai semua bijih diatas level undercut hancur menjadi ukuran yang sesuai untuk proses selanjutnya.
BAB II DEVELOPMENT
2.1. Peralatan
Peralatan Tambang yang digunakan adalah sebagai baerikut. Type Pembelah batuan tidak bergerak CAT Elphinstone LHD CAT Elphinstone Haul Elphinstone Haul Truck Development Jumbos Development Jumbos Tamrock Commando (pemecah sekunder)
Size
3, 6, 8 cu yards
8 43 16 8 7
Alat Pendukung Armada peralatan pendukung seperti manhaul , scissor lift scissor lift , grader , bolter , dll.
LHD loader , Jumbo drill , dan AD55 truck .
Pada block cave DOZ, alat LHD (loader (loader ) meletakkan lumpur ke dalam ore pass yang menuju saluran pelongsor. Selanjutnya Selanjutnya saluran tersebut tersebut memuat memuat truk-truk truk-truk angkut AD-55 pada tingkat angkutan untuk mengangkut bijih ke alat penghancur. Dari sana, bijih yang telah dihancurkan dikirim ke pabrik pemroses (mill (mill ) melalui ban berjalan (conveyor (conveyor ). ).
Ilustrasi metode block cave di tambang bawah tanah.
Cara Penambangan Stope terbuka dengan Paste Backfill yang disemen
Dibangun drift pada drift pada berbagai tingkatan. Stoper dibor Stoper dibor dan diledakkan dari atas. Bijih ditambang dari bawah dan dijatuhkan kedalam ore pass menuju alat penghancur. Terhadap rongga dilakukan backfill dengan backfill dengan paste paste backfill (semen/ backfill (semen/ flaysh flaysh & tailings). tailings). Stope ditambang dengan urutan tertentu, dengan stoping dengan stoping aktif aktif pada berbagai tingkatan untuk untuk memeli memelihar haraa stabil stabilita itass geotek geoteknis nis dan memaks memaksima imalka lkan n pengam pengambil bilan an bijih. bijih. Biaya operasional tinggi karena terhadap semua bijih dilakukan peledakan & rongga harus dibackfill dibackfill . Berbagai studi telah dicoba dilakukan untuk mempelajari proses undercutting ini baik secara secara empirik empirik (Laubscher, (Laubscher, 1994; Butcher, Butcher, 1999), secara numerik (Flores, 1993; Lorig, 2000), maupun kombinasi numerik — empirik (Wattimena, 2003). Penelitian ini ini menc mencoba oba mengg menggun unaka akan n meto metode de elem elemen en hing hingga ga untu untuk k memp mempel elaj ajar arii pros proses es undercutting secara numerik. Parameter yang digunakan dalam pemodelan adalah kombin kombinasi asi simula simulasi si proses proses undercu undercutt tting ing (pengga (penggalia lian n atau atau pengguna penggunaan an materi material al
ambrukan) dengan perilaku post peak massa batuan (elastoplastik atau elastik brittle). Hasil pemodelan numerik menunjukkan terjadinya proses ambrukan yang ditandai dengan terbentuknya wilayah elemen-elemen pecah (yielded element) yang luasnya bertambah seiring kemajuan undercutting. Model yang menggunakan parameter pemodelan: penggunaan material ambrukan - elastoplastik, penggunaan material ambrukan - elastik brittle, penggalian - elastoplastik, dan penggalian - elastik brittle, secara berturut-turut menghasilkan tinggi ambrukan tahap akhir undercutting sebesar 142 m, 157 m, 391 m, dan 395 m dengan nilai maksimum perpindahan total 0.377 m, 0.385 0.385 m, 6.601 6.601 m, dan dan 6.734 6.734 m. Pemo Pemode dela lan n juga juga memb membuk ukti tika kan n bahw bahwaa ting tinggi gi ambrukan yang terjadi akan dipengaruhi oleh nilai k (nisbah tegangan horisontal dan tegangan vertikal), jarijari hidrolik (HR) dan karakteristik massa bijih dan massa batuan samping yang digunakan.
2.2. Sistem Penirisan
Penanganan Penanganan yang kurang optimal optimal terhadap rembesan yang muncul di dalam lubang bukaan tambang telah menimbulkan kerusakan pada lantai lubang bukaan tambang. Rembesan dalam jumlah besar yang muncul di dalam terowongan mengalir searah searah kemiri kemiringan ngan dan menger mengerosi osi lantai lantai lubang lubang bukaan bukaan sehing sehingga ga mengaki mengakibat batkan kan terhambatnya aktivitas development. Adanya air yang muncul di atap, terutama pada lubang bor untuk pemasangan pemasangan hi-ten hi-ten dan bolt akan mengakibatkan mengakibatkan batuan mudstone mudstone sebagai salah satu penyusun strata atap lubang bukaan terusakkan dan terubah sifat fisik fisik dan mekaniknya. mekaniknya. Akibatnya Akibatnya terbentukl terbentuklah ah runtuhan-run runtuhan-runtuhan tuhan kecil berbentuk berbentuk kubah yang berada di atap yang tentunya akan mempengaruhi kestabilan lubang bukaan. Munculnya rembesan ke dalam lubang bor untuk bolt atau di daerah antar lubang bor untuk bolt disebabkan oleh rekahan yang ada pada massa batuan itu sendiri. Runtuhnya atap pada terowongan jalan masuk (roadway) tambang bawah
tanah tanah Satui Satui lebih lebih diseba disebabkan bkan oleh oleh tidak tidak sukses suksesnya nya pola pola pembaut pembautan an menyat menyatuka ukan n lapis lapisan an batuan batuan atap atap sehing sehingga ga membent membentuk uk beam karena karena kemuncu kemunculan lan air di atap. atap. Tekanan air yang bekerja pada beam, yakni tekanan statis tidaklah melebihi kekuatan beam sebagai satu kesatuan penyangga. Tekanan air yang ada, hanya merupakan penyebab sekunder timbulnya failure atau kerusakan pada beam, karena sifatnya yang memperparah kerusakan yang telah dialami beam, pasca sifat fisik dan mekaniknya terubahkan.
2.3. Sistem Penyanggaan
Develop Developmen mentt harus harus sesui sesui dari dari karate karateris ristik tik dari dari badan badan bijih. bijih. Pada Pada daerah daerah dengan batuan relatif kuat (>100Mpa) hannya dibutuhkan penyangga yang sedikit pada level produksi. Metode penambangan ini membutuhkan waktu dan modal yang besar untuk pekerjaan development sebelum produksi dapat direalisasikan . Develop Developmen mentt untuk untuk block block caving caving biasan biasanya ya luas luas dan mahal mahal tetapi tetapi secara secara keselu keseluruh ruhan an lebih lebih murah murah dari dari pada pada Subleve Sublevell caving caving.. Penamba Penambanga ngan n level level utama utama dimulai dari shaft (jalur yang menghubungkan dengan area kerja tambang bawah tanah), bertujuan memberikan pengankutan yang cepat dan besar dan kapasitas aliran udar udaraa vent ventil ilas asii yang yang cuku cukup. p. Jalu Jalurr peng pengan angk gkut utan an utam utamaa umum umumny nyaa para parare rel, l, dihubungkan dengan crosscut (trowongan silang), untuk memastikan ventilasi yang baik dan untuk memberikan tempat yang cukup untuk pengangkutan dan juga penyediaan sarana pendukung lainnya. Development yang paling penting adalah undercutting, dimana merupakan permulaan peronggaan dengan membuang pilar pada bijih. Karena meliputi bukaan yang besar dan bijih yang berat diatas, bahaya jatuhnya bijih yang terlalu dini, blok bijih yang menggantung dan tidak dapat turun ke drawpoint ,atau aliran udara cepat karena adanya tekanan tiba tiba dapat terjadi. Tekanan batuan yang besar yang terjadi pada bukaan harus diantisipasi dengan penguatan. Penguatan seperti penyangga pada umumnya di perlukan saat pembuatan bukaan (rais, Orepass, Jalur pengangkutan) yang membantu fungsi produksi. Pada saat ini peran Geotech Engineering Engineering sangat diperlukan diperlukan untuk pemasangan pemasangan panyangga yang yang dibut dibutuhk uhkan an pada pada seti setiap ap luba lubang ng bukaa bukaan n yang yang dibu dibuat at teru teruta tama ma pada pada leve levell produksi. Bahan yang digunakan untuk penyangga antara lain Shotcrete,Steelset, Contcrete dan Rockbolt.
2.4. Lubang Bukaan
Akibat Akibat dari dari penggal penggalian ian lubang lubang bukaan bukaan bawah bawah tanah, tanah, terjad terjadii perpin perpindaha dahan n massa massa batuan batuan karens karensaa adanya adanya pengura penguranga ngan n kekuat kekuatan an dari dari massa massa batuan batuan terseb tersebut. ut. Untu Untuk k menge mengeta tahui hui kesta kestabi bila lan n luba lubang ng bukaa bukaan n dan dan kapas kapasit itas as penya penyang nggaa gaann nnya, ya, dilakukan pengukuran dan pemantauan perpindahan dinding dan atap lubang bukaan dengan menggunakan Convergencemeter. Pada Pada metode metode block block doing doing develop developmen mentt tambang tambang akan dilaku dilakukan kan dalam dalam bebera beberapa pa tahapan, yaitu pembangunan level undercut, level ekstraksi serta fasilitas tambang bawah tanah. Salah sate fasilitas penting yang akan dibangun adalah Crusher. Pemban Pembanguna gunan n crushe crusherr akan mengaki mengakibat batkan kan diperl diperluka ukannya nnya pembent pembentukan ukan lubang lubang bukaan dalam volume yang cukup besar. Pembentukan lubang bukaan dalam volume yang besar tersebut tersebut tentunya akan berpengaruh terhadap kestabilan kestabilan lubang bukaan. Dalam tugas akhir ini akan dicoba dilakukan prediksi terhadap distribusi blok batuan yang akan terjadi pada batuan yang akan digunakan sebagai tempat pembangunan fasilitas crusher. Prediksi terhadap distribusi blok batuan tersebut akan membantu dalam melihat kualitas kualitas dari batuan di sekitar sekitar lokasi pembangunan pembangunan crusher. crusher. sehingga dapat dilakukan analisis analisis serta rekomendasi rekomendasi terhadap pembangunan crusher crusher tersebut. tersebut. Predik Prediksi si terhad terhadap ap distri distribus busii ukuran ukuran blok blok akan akan dilakuk dilakukan an dengan dengan menggu menggunaka nakan n pogram Vulcan serta Core2Frag. Data masukan yang diperlukan dalam melakukan prediksi terhadap ukuran blok tersebut adalah data struktur batuan yaitu arah orientasi kekar. Pengambilan data arah orientasi kekar selama ini dilakukan dengan menggunakan cell mapping atau clay imprint. Pada metode pengumpulan data dengan menggunakan cel cell mapp mappiing, ng, dat data yang yang diku dikum mpul pulkan kan sanga angatt terba erbattas dan dan kur kurang ang dapa dapatt menggambarkan kondisi batuan secara umum karena pada cell mapping luas daerah pengamatan sangat terbatas hanya pada daerah yang terekspose dipermukaan. Kebutu Kebutuhan han terhad terhadap ap suatu suatu metode metode baru baru dalam dalam mendapa mendapatka tkan n data data orient orientasi asi kekar kekar melahirkan suatu metode pengukuran barn, yaitu core orienting dengan menggunakan ezy mark. Dengan metode tersebut data yang didapatkan lebih akurat dan masalah pada metode sebelumnya dapat diminimalkan.
2.5. Pemantauan
Pemant Pemantaua auan n stabil stabilit itas as bukaan bukaan merupak merupakan an point point terpent terpenting ing dari dari metode metode penambangan ini. Aplikasi geotechnical seperti pengukuran convergence, pemantauan Time Domain Reflectometry (TDR), GPR, Seismic wave, dan geolistric sangat berperan penting dalam underground mine. Implementasi sistem ventilasi underground juga merupakan hal yang sangat vital bagi kelangsungan penambangan bawah tanah. Pemantauan terhadap gas-gas berbahaya, ketersediaan udara bersih, bahkan kontrol debu tambang adalah masalah yang yang harus harus mendap mendapatk atkan an perhat perhatian ian.. Sistem Sistem ventila ventilasi si harus harus dapat dapat menuru menurunka nkan n konsentrasi zat pencemar sampai ambang batas yang aman, serta mengatur suhu dan kelembaban udara tambang sehingga tercapai kondisi lingkungan kerja yang nyaman.
Agar keseluruhan proses penambangan berlangsung dengan selamat, maka juga diperlukan regulasi sistem keselamatan kerja dan penerapannya. Peranan departeman keselamatan kerja ( safety), safety), sosialisasi peraturan keselamatan kerja dan penerapan peraturan secara adil juga akan sangat membantu dalam meminimalkan tingkat kecelakaan kerja.
2.6. Sistem Produksi
Seperti pada penambangan bawah tanah untuk batuan keras lainnya, daur develo developme pment nt dan produks produksii terpis terpisah ah dengan dengan jelas. jelas. Masing Masing-ma -masin sing g menguna mengunakan kan mekanisasi tinggi tetapi peralatan yang digunakan sesuai dengan fungsinya sendirisendiri. Produksi pada tambang block caving c aving terdiri dari : 1. Pemb Pembor oran an (dae (daera rah h unde underc rcut ut), ),me meng ngun unak akan anAl Alat at pneu pneuma mati ticc dan dan rota rotary ry– – percussion. 2. Peledakan Peledakan (daerah (daerah undercut). undercut).Bahan Bahan peledak peledak yang digunakan digunakan umumnya umumnya adalah adalah Emulssion. 3. Pemua Pemuata tan n (dar (darii draw drawbel belll atau atau orep orepas ass) s).P .Per eral alat atan an yang yang di guna gunakan kan adal adalah ah Loader. 4. Penga Pengank nkut utan an (pad (padaa level level utam utama) a).. Peral Peralat atan an yang yang digun digunak akan an adal adalah ah LHD, LHD, Truck, belt conveyor. Level undercut terdapat diatas level produksi. Undercutting di lakasanakan pada jalur pararel di level undercut yang mana biasa disebut dengan daerah drill drift, pada level ini dilakukan serangkaian kegiatan pemboran yang bertujuan membuat lubang ledak.
BAB III KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
3.1. Keuntungan
Penambangan dengan metode block caving mempunyai beberapa keuntungan sebagai berikut. 1. Sistem Sistem penamba penambangan ngan ini tidak tidak terlal terlalu u mahal mahal di banding bandingkan kan dengan dengan system system penambangan lainnya karena relatif sedikitnya pemboran,peledakan dan penyangaan. 2. Produksi Produksi yang terpusa terpusatt mebuat mebuat pengawasan pengawasan menjadi menjadi efisien efisien dan pemeriksa pemeriksaan an kondisi kerja menjadi lebih teliti. 3. Pembuat Pembuatan an system system ventil ventilasi asi tidak tidak terlal terlalu u komple kompleks ks di banding bandingkan kan system system penambangan bawah tanah lainnya. 4. Produktifit Produktifitas as tinggi tinggi (antara (antara 15 –50 ton persif persif per karyawa karyawan, n, maksimum maksimum 40 –50 ton per shift per karyawan). 5. Metode penambangan penambangan bawah bawah tanah tanah dengan dengan tingkat tingkat produks produksii tinggi. tinggi. 6. Reco Recove very ry ting tinggi gi.. 7. Pemec Pemecaha ahan n batu batuan an pada pada dalam dalam produ produks ksii kesel keselur uruha uhan n di seba sebabka bkan n karen karenaa proses peronggaan, diawali oleh undercutting, tidak ada pemboran dan peledakan berulang-ulang kali. (kecuali untuk peledakan skunder karena terdapat boolder) 8. Vent Ventil ilas asii sanga sangatt memu memuas askan kan , kond kondis isii kese keseha hata tan n dan kese kesela lama mata tan n bagus bagus (kecuali daerah undercut dan bagian penarikan bijih).
3.2. Kerugian
Selain mempunyai keuntungan di dalam penambangannya, metode block caving juga mempunyai beberapa kerugian sebagai berikut. 1. Permintaan Permintaan produksi produksi yang meningka meningkatt tidak dapat dapat langsung langsung di di penuhi karena di di butuhkan waktu yang lama untuk mempersiapkan bloc tambahan untuk produksi. 2. Peng Penghe hent ntia ian n pena penari rika kan n biji bijih h sela selama ma wakt waktu u tert terten entu tu akan akan meny menyeb ebab abka kan n kehilangan bukaan yang telah ada pada area yang berpengaruh jika bukaan tersebut merupakan titik konsentrasi berat. 3. Meto Metode de ini ini tida tidak k flek fleksi sibe bell kare karena na suli sulitt dila dilaku kuka kan n peru peruba baha han n kebe kebent ntuk uk panambangan bawah tanah lainnya.
4. Pero Perong ngga gan n dan dan penu penuru runa nan n perm permuk ukaa aan n tana tanah h terj terjad adii dala dalam m skal skalaa besa besar r sehingga permukaan tanah berbahaya 5. Pemel Pemelih ihar araa aan n bukaa bukaan n di daer daerah ah prod produks uksii sang sangat at penti penting ng dan dan mahal mahal jika jika terbentuk pilar yang menerima beban terlalu besar.
DAFTAR PUSTAKA
http:www.mininglife.com/Miner/ugmethods/block_caving_description.htm http:www.mininglife.com /Miner/ugmethods/block_caving_description.htm http://www.affandi-stars.com/ Persiapan Pembukaan Tambang Bawah Tanah (Underground Mining Development). 2001. Yogyakarta. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta. Kusuma, Andri Studi Pengembangan Metode Estimasi Ukuran Blok Batuan Primer Dari Data Aktual Pada Area GRSBC Underground Crusher PT Fl Dengan Menggunakan Software 3-D Vulcan. Vulcan. 2006. Bandung: Departemen Teknik Pertambangan ITB. .