Struktur organisasi pelayanan keperawatan a. Meto etode kasus Metode kasus merupakan metode penugasan yang paling tua karena metode ini adalah metode pemberian asuhan keperawatan yang pertama kali digunakan. Pada mentode ini, seorang perawat bertugas dan bertanggung jawab merawat satu pasien selama periode dinas (Sitorus, 2006). Metode ini biasa diterapkan di ruang perawatan intensi.
Kepala Ruang
!agan. "rganisasi Metode #asus Perawat Perawat Perawat Perawat $suhan pasien total adalah model pengelolaan asuhan pasien yang palin tua. Pada metode ini, perawat mengemban tanggung jawab total untuk memenuhi semua kebutuhan Pasien Pasien Pasien Pasien pasien yang dikelola selama waktu kerja mereka. Pada pergantian abad ke%&', asuhan pasien total umumnya diberikan di rumah pasien, dan perawat juga bertanggung jawab untuk memasak, membersihhkan rumah, dan kegiatan lain yang khusus untuk pasien dan kelu keluar arga ga,, selai selain n asuha asuhan n kepe keperaw rawat atan an tradi tradisi sion onal al (el (elso son, n, 2000 2000). ). Pent Pentin ing g untu untuk k diperhatikan bahwa sebagian besar asuhan medis dan keperawatan untuk kelas atas dan kelas menengah selama masa ini diberikan di rumah rumah sakit pada masa itu terutama digunakan untuk kaum kaum miskin dan sakit keras. $suhan $suhan keperawatan pasien total kadang kala disebut disebut sebaga sebagaii metode metode penuga penugasan san kasus kasus karena karena pasien pasien dikelol dikelolaa sebagai sebagai kasus, kasus, hampir sama dengan keperawatan dengan tugas khusus yang dilakukan saat ini (Mar*uis, 20&+). Selama Selama masa masa depresi depresi pada pada tahun tahun &'+0%a &'+0%an, n, orang orang tidak tidak lagi lagi mampu mampu membiay membiayai ai perawtan di rumah dan mulai menggunakan rumah sakit untuk mendapatkan perawatan yang sebelumnya diberikan oleh perawat dengan tugas khusus di rumah. Selama masa itu, Perawat Penanggung Jawab perawat dan mahasiswa adalah pemberi asuhan di rumah sakit dan lembaga kesehatan umum. umum. Seiring dengan pertumbu pertumbuhan han rumah sakit selama tahun tahun &'+0%an dan &'0%an. &'0%an. Pember Pemberian ian asuhan asuhan total total diteru diteruska skan n sebagai sebagai -ara utama utama pengelo pengelolaan laan asuhan asuhan pasien pasien Staf Keperawatan (Mar*uis, 20&+). Staf Keperawatan
Staf Keperawatan
Pasien/Klien
Pasien/Klien
Pasien/Klien
ambar. Metode kasus atau struktur asuhan pasien total Metode penugasan ini masih luas digunakan di rumah sakit dan lembaga perawatan kesehatan di rumah. Struktur organisasi ini memberikan otoritas dan tanggung jawab yang tinggi pada perawat. Mengelola pasien adalah tindakan yang sederhana dan langsung serta tidak membutuhkan peren-anaan seoerti yang dibutuhkan metode pemberian asuhan yang lain. !atas tanggung jawab dan pertanggung jawaban jelas. Se-ara teori, pasien mendapatkan asuhan yang holistikn dan tidak terpisah%pisah selama waktu kerja perawat (Mar*uis, 20&+). amun, setiap perawat yang merawat pasien dapat memodiikasi program asuhan tersebut. "leh karena itu, jika ada tiga kali pergantian jaga, pasien dapat memperoleh tiga pendekatan asuhan yang berbeda, yang sering menimbulkan kebingungan pada pasien. $gar dapat mempertahankan kualitas asuhan, metode ini membutuhkan orang yang sangat terampil sehungga biayanya lebih tinggi dibandingkan dengan bentuk asuhan pasien lainnya. Pendukung metode ini membantah hal ini karena sebagian tugas yang dilakukan oleh pemberi perawatan primer dapat diselesaikan oleh orang lain yang kurang berlatih sehingga biayanya lebih murah (Mar*uis, 20&+). #erugian terbesar pemberian asuhan pasien total adalah perawat tidak -ukup terlatih atau dipersiapkan untuk memberikan asuhan total kepada pasien. /alam sejarah awala keperawatan, hanya terdapat saat ini, terdapat berbagai tenaga asuhan keperawatan , banyak di antaranya yang tidak memiliki lisensi dan pendidikan terbatas, melayani pasien. Selama masa kekurangan tenaga keperawatan, banyak rumah sakit menugaskan petugas perawatan kesehatan yang bukan untuk memberikan sebagian besar asuhan keperawatan tersebut. #arena yang ditugaskan bersama mungkin mempunyai beban pasien yang berat, kesempatan yang ada untuk melakukan pengawasan ke-il. 1al ini berpotensi menimbulkan asuhan yang tidak aman (Mar*uis, 20&+). b. Metode ungsional Metode penugasan ungsional merupakan metode pemberian asuhan keperawatan yang menekankan pada penyelesaian tugas dan prosedur (Sitorus, 2006). Prioritas utama metode ini adalah pemenuhan kebutuhan isik sehingga kurang memerhatikan kebutuhan manusia se-ara holistik dan komprehensi ($smuji, 20&2).
Metode ungsional pemberian asuhan keperawatan terutama berkembang sebagai akibat Perang /unia dan pembangunan rumah sakit terjadi dengan pesat sebagai hasil 3ndang%3ndang 1ill%!urton. #arena perawat sangat dibutuhkan di luar negeri dan di rumah, kekurangan tenaga keperawatan terjadi dan petugas tambahan diperlukan untuk membantu melakukan asuhan pasien. Pekerja yang relati tidak terlatih ini dilatih untuk melakukan tugas sederhana dan mendapatkan ke-akapan melalui pengulangan tindakan. Petugas tersebut ditugaskan untuk menyelesaikan tugas tertentu bukan untuk merawat pasien khusus. 4ontoh tugas keperawatan ungsional adalah mengukur tekanan darah, memberikan obat, mengganti seprai, dan memandikan pasien. Perawat terdatar menjadi manajer asuhan bukan sebagai pemberi asuhan langsung dan 5asuhan melalui orang lain menjadi rase yang digunakan untuk menyebut metode asuhan keperawatan sema-am ini (Mar*uis, 20&+). Kepala Ruang
Perawat : merawatPerawat luka : pengobatan Perawat : Merawat Perawat luka : pengobatan
!agan. "rganisasi Metode 7ungsional Pasien !entuk pengelolaan asuhan keperawatan sema-am ini dianggap bersiat sementara
karena diasumsikan saat perang berakhir, rumah sakit tidak membutuhkan petugas tambahan. amun, ledakan kelahiran bayi dan pertumbuhan populasi sebagai hasilnya segera setelah Perang /unia menyebabkan negara kekurangan tenaga perawat. "leh karena itu, petugas kesehatan mempunyai kategori baru, yaitu memperkerjakan orang dengan berbagai tingkat keterampilan dan jenjang pendidikan. Saat ini, sebagian besar organisasi keperawatan masih meneruskan praktik memperkerjakan petugas kesehatan dari banyak latar belakang pendidikan dan tingkat keterampilan (Mar*uis, 20&+). Sebagian besar pemimpin mempertimbangkan keperawatan ungsional sebagai -ara hemat biaya dalam meberikan asuhan. 1al ini berlaku jika kualitas asuhan dan perawatan holistik tidak dianggap sebagai hal yang esensial. Salah satu keuntungan utama keperawatan ungsional adalah eisiensinya, tugas diselesaikan dengan -epat, dengan kebingungan tanggung jawab yang ke-il. #eperawatan ungsional memungkinkan pemberian asuhan dengan jumlah perawat terdatar yang minimal. /i banyak tempat, misalnya ruang operasi, struktur ungsional tersebut dapat berjalan dengan baik dan masih
sangat banyak ditemukan. 7asilitas perawatan jangka panjang juga sering menggunakan suatu pendekatan ungsional untuk asuhan keperawatan (Mar*uis, 20&+). !aru%baru ini, semakin banyak petugas bantuan tidak berlisensi (3$P, unlicensed assistive personal ) yang diperkerjakan dalam organisasi perawatan kesehatan. !anyak perawat manajer yang meyakini bahwa memberikan tugas dengan keterampilan rendah pada 3$P memungkinkan perawat proessional melakukan tugas dengan keterampilan yang lebih tinggi dan akan jauh lebih ekonomis namun, hal ini belum terbukti (1uston, &''6). Sebagian besar pimpinan modern pasti akan menyangkal bahwa mereka sedang menggunakan keperawatan ungsional, meskipun ke-denderungan memberikan tugas kepada petugas, daripada memberikan bantuan petugas kepada perawat proessional, menyerupai metode keperawatan ungsional (Mar*uis, 20&+). #eperawatan ungsional -enderung mengarah ke asuhan yang terpe-ah dan kemungkinan mengabaikan kebutuhan prioritas pasien. #eperawatan ungsional juga dapat menimbulkan kepuasan kerja yang rendah karena sebagian petugas merasa kurang tertantang dan kurang dirangsang dalam melakukan peran mereka.
elson (2000)
mengungkapkan bahwa keperawatan ungsional 5mematikan proses keperawatan karena perawat yang terlatih sebagai klinisi menjadi manajer asuhan pasien, dan bahwa mempertahankan asuhan berpusat pada pasien dan indi8idu adalah hal yang memiliki risiko. Selain itu, keperawatan ungsional mungkin tidak eekti%biaya karena banyaknya koordinator yang diperlukan. Petugas sering hanya berokus pada pekerjaan mereka sendiri dan kurang tertarik pada keseluruhan hasil (Mar*uis, 20&+). Pada metode penugasan ungsional, seorang kepala ruang membawahi se-ara langsung perawat%perawat pelaksana yang ada di ruang tersebut. Metode ini menggambarkan bahwa satu%satunya pemegang kendali manajerial dan laporan klien adalah kepala ruang, sedangkan perawat lainnya hanya sebagai perawat pelaksana tindakan. Peran perawat
pada
metode
ini
adalah
melakukan
tindakan
sesuai
dengan
spesiikasi9spesialisasi yang dimilikinya. Setiap perawat mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk memberikan tindakan keperawatan sebanyak satu atau dua jenis tindakan. :enis tindakan lainnya diberikan oleh perawat lainnya. !erdasarkan struktur di atas, tergambar ada jelas bahwa ada pembagian tugas perawat, yaitu ada perawat yang tugasnya hanya memberikan obat, ada perawat yang tugasnya hanya merawat luka, dan lain%lain. amun demikian, guna mengurangi beban tanggung jawab kepala ruang yang besar, pihak rumah sakit dapat memodiikasi struktur tersebut dengan menempatkan wakil
kepala ruang untuk membantu tugas kepala ruang. Selain mengurangi beabn kerja kepala ruang, dengan adanya wakil kepala ruang, harapannya dapat meningkatkan eekti8itas dan eisiensi pekerjaan. #;<;!1$ /$ #;<;M$1$ M;="/; 73S"$< =abel . #elebihandan #elemhan Metode 7ungsional #elebihan &.;isien, terutama
#elemahan untuk &. #epala ruang
ruangan yang mempunyai
waktu
jumlah
memberikan
tenaga
perawat
yang minimal9sedikit. 2. P erawat mempunyai keahlian
9
spesialisasi
tindakan tertentu
kurang
untuk
dapat masukan
kepada
memberikan
asuhan
keperawatan
yang terbaik. 2. Setiap perawat dapat
tidak
memberikan
asuhan
se-ara
komprehensi +. #omunikasi
antar
perawat sangat terbatas. . Prioritas hanya kebutuhan isik sehingga tidak komprehensi >. Pemberian asuhan keperawatan terragmentasi. 6. #epuasan pasien sulit ter-apai. ?. #epuasan
perawat
selaku pemberian asuhan sulit. -. Metode =im Menurut /ouglas (&''2), metode tim adalah metode pemberian asuhan keperawatan yang men-irikan bahwa sekelompok tenaga keperawatan yang memberikan asuhan keperawatan dipimpin oleh seorang perawat proesional yang sering disebut 5ketua tim. Selain itu, Kepala Ruang Sitorus (2006) juga menyampaikan bahwa dengan metode penugasan tim, setiap anggota kelompok9tim mempunyai kontribusi dalam meren-anakan dan memberikan asuhan keperawatan pada perawat timbul moti8asi dan rasa tanggung jawab tinggi. TIM sehingga I TIM II Ketua Tim Ketua Tim Anggota Tim Anggota Tim
Pasien
Pasien
!agan. "rganisasi metode tim una menunjang ter-apainya asuhan keperawatan yang eekti dan eisien, tugas pokok dan ungsi masing%masing posisi harus jelas dan dipahami oleh masing%masing personal perawat. #eliat, dkk (2006) menguraikan se-ara rin-i tugas pokok dan ungsi masing% masing posisi yang tergambar dalam struktur organisasi metode penugasan tim sebagai berikut @ &) #epala ruangan a) Pendekatan manajemen 7ungsi Peren-anaan − Menyusun 8isi, misi, dan ilosoi − Menyusun ren-ana jangka pendek (harian, bulanan, dan tahunan) 7ungsi Pengorganisasian − Menyusun struktur organisasi − Menyusun jadwal dinas − Membuat datar alokasi pasien 7ungsi Pengarahan − Memimpin operan − Men-iptakan iklim moti8asi − Mengatur pendelegasian − Melakukan super8isi 7ungsi Pengendalian − Menge8aluasi indikator mutu − Melakukan audit dokumentasi − Melakukan sur8ei kepuasan pasien, keluarga pasien, dan perawat. − Melakukan sur8ei masalah kesehatan9keperawatan b) Compensatory Rewand − Melakukan penilaian kerja ketua tim dan perawat pelaksana − Meren-anakan dan melaksanakan pengembangan sta keperawatan -) 1ubungan Proesional − Memimpin rapat keperawatan − Memimpin konerensi kasus − Melakukan rapat tim kesehatan − Melakukan kolaborasi dengan dokter d) $suhan keperawatan Mampu melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien (disesuaikan dengan spesiikasi ruangan). 2) #etua tim a) Pendekatan Manajemen
7ungsi Peren-anaan − Menyusun ren-ana jangka pendek (harian dan bulanan). 7ungsi Pengorganisasian − Menyusun jadwal dinas bersama kepala ruangan − Membuat datar alokasi pasien kepada perawat pelaksana 7ungsi Pengarahan − Memimpin pre-conference dan post-conference − Men-iptakan iklim moti8asi di dalam timnya − Mengatur pendelegasian dalam timnya − Melakukan super8isi kepada anggota timnya. 7ungsi Pengendalian − Melakukan obser8asi terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan kepada pasien yang dilakukan oleh perawat pelaksana − Memberikan umpan balik kepada perawat pelaksana b) Compensatory Rewand − Melakukan penilaian kinerja perawat pelaksana -) 1ubungan Proesional − Melakukan konerensi kasus − Melakukan kolaborasi dengan dokter d) $suhan keperawatan Mampu melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien (disesuaikan dengan spsiikasi ruangan). +) Perawat Pelaksana a) Pendekatan manajemen 7ungsi Peren-anaan − Menyusun ren-ana jangka pendek (harian). b) $suhan keperawatan − Mampu melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien (disesuaikan dengan spesiikasi ruangan). /engan melihat dan menyimak penjelasan di atas, se-ara jelas terdapat perbedaan uraian tugas dari kepala ruang, ketua tim, dan perawat pelaksana. !erdasarkan uraian di atas, tergambar bahwa kepala ruang dan ketua tim menjalankan tugas manajerial dan asuhan keperawatan, sedangkan perawat pelaksana murni menjalankan asuhan keperawatan. !atasan ini harus dipahami se-ara benar oleh masing%masing
posisi
sebagai
a-uan
untuk
melaksanakan
tugas
limpah
(pendelegasian). Seperti halnya metode penugasan yang lain, metode penugasan tim mempunyai kelebihan dan kelemahan. !erikut adalah kelebihan dan kelemahan metode penugasan tim. A#;<;!1$ /$ #;<;M$1$ M;="/; =M #elebihan &. Pelayanan
#elemahan &. #egiatan%kegiatan
keperawatan
yang
komprehensi 2. Proses keperawatan dapat diterapkan. +. Metode tim
memerlukan waktu yang
-ukup
sehingga
lama
kegiatan
koneren tidak akan
memungkinkan dapat bekerja lebih eekti dan eisien. . Metode tim memungkinkan untuk dapat bekerja sama antar%tim. >. Metode
koneren
dapat
dilaksanakan
jika dalam kondisi sibuk. 2. :ika jumlah perawat sedikit, menyebabkan pre-
tim
conference
dan
memungkinkan
post-conference
tingginya
mungkin tidak dapat
pasien
kepuasan terhadap
pelayanan
3ntuk kegiatan pre-
keperawatan. 6. Metode
conference tim
meningkatkan moti8asi
dilaksanankan.
dan
post-conference, setiap tim minimal
dan
kepuasan
perawat
sebagai
pemberi
terdiri
dari
dua
orang.
pelayanan keperawatan. d. Metode keperawatan primer Metode keperawatan primer adalah suatu metode pemberian asuhan keperawatan yang mempunyai karakteristik kontinuitas dan komprehensi dalam pemberian asuhan keperawtan yang dilakukan oleh seorang perawat yang bertanggung jawab dalam meren-anakan, melakukan, dan mengoordinasi pasien selama pasien di rawat di ruang perawatan. Perawat yang bertanggung jawab 2 jam atas pasien%pasiennya tadi disebut 5perawt primer.
Perawa primer biasanya bertanggung jawab antara %6 pasien.
!erikut akan dijelaskan se-ara rin-i tugas pokok dan ungsi masing%masing posisi pada struktur organisasi metode keperawatan primer. &) =ugas pokok dan ungsi perawat primer
a) Perawat primer menerima dan mengorientasikan pasien yang masuk di ruang perawatan. b) Perawat primer mengkaji se-ara komprehensi dan merumuskan diagnosis keperawatan. -) Perawat primermembuat ren-ana keperawatan (tujuan, kriteria hasil, ren-ana tindakan, dan rasional). d) Perawat primer mengadakan komunikasi dan koordinasi dengan perawat lain e) ) g) h)
dengan tenaga kesehatan yang lain atau ren-ana yang telah dibuat. Perawat primer mengadakan komunikasi dan koordinasi dengan perawat Perawat primer melakukan e8aluasi terhadap hasil yang telah di-apai. Perawat primer membuat ren-ana pulang pasien (termasuk ren-ana penyuluhan). Perawat primer melakukan rujukan kepada pekerja sosial dan kontak dengan
lembaga sosial di masyarakat. i) Perawat primer membuat jadwal perjanjian klinik. j) Perawat primer mengadakan kunjungan rumah.
2) =ugas pokok dan ungsi kepala ruang Menurut $smuji (20&2), tugas pokok dan ungsi kepala ruang pada metode primer tidak jauh berbeda dengan yang dilakukan pada metode penugasan tim seperti yang disampaikan #eliat, dkk, (2006) sebagai berikut @ a) Pendekatan Manajemen 7ungsi Peren-anaan − Menyusun 8isi, misi, dan ilosoi. − Menyusun ren-ana jangka pendek (harian, bulanan, dan tahunan). 7ungsi Pengorganisasian − Menyusun struktur organisasi. − Menyusun jadwal dinas. − Mambuat datar alokasi pasien. 7ungsi Pengarahan − Memimpin operan. − Men-iptakan iklim moti8asi. − Mengatur pendelegasian. − Melakukan super8isi. 7ungsi Pengendalian − Menge8aluasi indikator mutu.
− Melakukan audit dokumentasi. − Melakukan sur8ei kepuasan pasien, keluarga pasien, perawat, dan nakes lain. − Melakukan sur8ei masalah kesehatan9keperawatan. b) Compensatory Rewand − Melakukan penilaian kinerja ketua tim dan perawat pelaksana. − Meren-anakan dan melaksanakan pengembangan sta. -) 1ubungan proesional − Memimpin rapat keperawatan. − Melakukan rapat tim kesehatan Selain menjalankan tugas di atas, ada salah satu tugas yang harus dijalankan oleh kepala ruang adalah menjadi konsultan jika perawat primer mengalami kendala dalam menjalankan tugasnya. ) =ugas Pokok dan 7ungsi Perawat $sosiat a) Melaksanakan tindakan keperawatan b) Menerima delegasi dari perawat primer #;<;!1$ /$ #;<;M$1$ M;="/; #;P;$B$=$ PM; #elebihan &. $kuntabilitas 2. "tonomi +. $d8okasi . #ontinuitas >. #omprehensi 6. #omunikasi ?. #oordinasi C. #olaborasi '. #omitmen &0. #epuasan pasien &&. #epuasan perawta &2. #epuasan dokter &+. #epuasan rumah
kelemahan /ibutuhkan yang
perawat
benar%benar
mempunyai pengalaman, pengetahuan,
sikap,
kemampuan
( skill )
yang mumpuni.
sakit &. Penghargaan &>. #esempatan untuk mengembangkan diri =abel 6. #elebihan dan #elemahan Metode #eperawatan Primer Selain pembuatan struktur organisasi, emnurut #elliat, dkk. (2006) kegiatan lain ungsi pengorganisasian dalam ruang perawatan adalah sebagai berikut @ &. Pembuatan /atar /inas /atar dinas merupakan bagian penting dalam pengorganisasian yang berisi jadwal dinas ( shift pagi, siang, dan malam), perawat yang liburdan perawat yang -uti. /ata dinas ini biasanya dibuat untuk kurun waktu dinas
selama satu bulan. Pembuat datar dinas adalah kepala ruang yang dibantu ketua tim9perawat primer. 2. Pembuatan /atar $lokasi Pasien /atar alokasi pasien dibuat guna untuk mengetahui jumlah dan nama pasien, jenis penyakit, dokter, serta distribusi perawat terhadap pasien yang ada dalam ruangan. /atar pasien berisi nama pasien, dokter yang bertanggung jawab, perawat dalam tim (jika menerapkan metode penugasan tim), perawat yang dinas, dan perawat yang bertanggung jawab tiap shift.