STRUKTUR BATUAN SEDIMEN
Struktur batuan sedimen dapat diklasifikasikan menjadi :
1. Struktur Primer (sygenetic); struktur yang terbentuk bersama dengan pembentukan batuan sedimen itu sendiri :
a. Struktur Fisika struktur yang terbentuk karena proses fisika (berupa arus/gelombang)
Bedding, Cross-bedding, Graded-bedding, Inverted graded-bedding, Lamination.
Tidak ada kenampakan struktur; Massif.
Berdasar kenampakannya di permukaan batuan; Ripple marks, Tool marks, Flute cast, Mud cracks, Rain print.
Karena proses deformasi; Load cast, Convolute structure.
b. Struktur Biologi; struktur yang terbentuk karena aktivitas organisme biologis.
Track, Trail (jejak)
Burrow (galian)
Cast, Mold (cetakan)
c. Struktur Kimia; struktur yang terbentuk karena aktivitas kimiawi.
Nodule, Konkresi.
2. Struktur Sekunder (epigenetic); struktur yang terbentuk setelah terbentuknya batuan sedimen tersebut, seperti fault, fold, jointing. Dari klasifikasi tersebut, beberapa struktur yang umum ditemukan pada batuan sedimen antara lain :
1. Bedding atau biasa dikenal sebagai Struktur Berlapis. Struktur ini merupakan ciri khas batuan sedimen yang memperlihatkan susunan lapisan-lapisan (beds) pada batuan sedimen dengan ketebalan setiap lapisan 1 cm.
2. Cross-Bedding : perlapisan Silang-Siur (Cross-Bedding), batuan sedimen berstruktur ini memperlihatkan struktur perlapisan yang saling potong memotong. Terbentuk karena pengaruh perubahan energi ataupun arah arus pada saat sedimentasi berlangsung.
3. Graded-Bedding : struktur Perlapisan Bergradasi (Graded-Bedding), memiliki ciri-ciri ukuran butir penyusun batuan sedimen yang berubah secara gradual, yaitu makin ke atas ukuran butir yang semakin halus, dimana pada proses pembentukkannya butiran yang lebih besar terendapkan terlebih dahulu sedangkan yang lebih halus terendapkan di atasnya.
4. Lamination/Laminasi : merupakan Struktur Perlapisan (Bedding) dengan ketebalan masing-masing lapisan (bed thickness) yang kurang dari 1 cm.
5. Inverted Graded-Bedding : normalnya, struktur graded-bedding memperlihatkan perubahan gradual butiran yang semakin ke atas semakin halus. Akan tetapi karena suatu pengaruh tertentu, perubahan gradual butiran yang terbalik (makin ke bawah semakin halus) dapat terbentuk pada suatu batuan sedimen dan menyebabkan suatu kenampakan struktur Bergradasi Terbalik (Inverted Graded-Bedding).
6. Slump : struktur Slump (luncuran), salah satu struktur batuan sedimen yang berbentuk lipatan kecil meluncur ke bawah karena adanya suatu pengangkatan pada suatu lapisan yang belum terkonsolidasi sempurna.
7. Load Cast
Merupakan struktur batuan sedimen yang berupa lekukan di permukaan ataupun bentukan tak beraturan karena pengaruh suatu beban di atas batuan tersebut.
8. Flute Cast
Suatu struktur batuan sedimen yang berupa gerusan di permukaan lapisan batuan karena pengaruh suatu arus.
9. Wash Out
Wash out adalah kenampakan struktur batuan sedimen sebagai hasil dari erosi tiba-tiba karena pengaruh suatu arus kuat pada permukaannya.
10. Stromatolite : Stromatolite adalah struktur lapisan batuan sedimen dengan susunan berbentuk lembaran mirip terumbu yang terbentuk sebagai hasil dari aktivitas cyanobacteria.
11. Tool Marks : Struktur ini hampir sama dengan flute cast, namun bentuk gerusan pada permukaan/lapisan batuan sedimen diakibatkan oleh gesekan benda/suatu objek yang terpengaruh arus.
12. Rain Print : rain print atau rain marks merupakan suatu kenampakan/struktur pada batuan sedimen akibat dari tetesan air hujan.
13. Burrow : struktur kenampakan pada lapisan batuan sedimen berupa lubang atau galian hasil dari suatu aktivitas organisme.
14. Trail : kenampakan jejak pada batuan sedimen berupa seretan bagian tubuh suatu makhluk hidup/organisme.
15. Track : Seperti struktur trail, track merupakan kenampakan jejak berupa tapak kaki suatu organisme.
16. Mud Cracks : bentuk retakan-retakan (cracks) pada lapisan lumpur (mud) yang umumnya berbentuk polygonal.
17. Flame Structure : Flame structure, kenampakan struktur yang seperti lidah/kobaran api. Struktur ini dapat terbentuk ketika suatu sedimen yang belum terlitifikasi sempurna terbebani oleh suatu lapisan sedimen yang lebih berat di atasnya.
Tekstur Pada Batuan Sedimen
a. Ukuran butir
Dalam pemerian ukuran butir digunakan pedoman ukuran dari "Skala Wentworth" yaitu
b. Sortasi atau Derajat Pemilahan
Derajat pemilahan adalah tingkat keseragaman dari butiran pembentuk batuan pembentuk batuan sedimen. Derajad pemilahan inipun hanya dapat diamati secara megaskopis pada batuan yang bertekstur kasar. Tingkat-tingkat dalam derajad pemilahan ini adalah :
Pemilahan baik (well sorted)
Pemilahan sedang (moderately sorted)
Pemilahan buruk (poorly sorted)
c. Derajat Pembundaran (Roundness)
Yaitu nilai membulat/meruncingnya fragmen pembentuk batuan sedimen, dimana untuk ini diberikan 5 kategori, yaitu:
Angular (menyudut)
Sub-Angular (menyudut tanggung)
Sub-Rounded (membulat tanggung)
Rounded (membulat)
Well Rounded (membulat baik)
Kebundaran/roundness: menyatakan kebundaran atau ketajaman sudut butiran, yang mencerminkan tingkat abrasi selama transportasi.
Merupakan sifat permukaan dari butiran
Disebabkan oleh pengaruh transport terhadap butiran
d. Kemas (Fabric)
Kemas/fabric merupakan sifat hubungan antar butir sebagai fungsi orientasi butir dan packing, secara umum dapat memberikan gambaran tentang arah aliran dalam sedimentasi serta keadaan porositas dan permeabilitas batuan. Di dalam batuan sedimen klastik dikenal dua macam kemas, yaitu:
Kemas Terbuka, Butiran tidak saling bersentuhan (mengambang di dalam matrik).
Kemas Tertutup, Butiran saling bersentuhan satu sama lain.