STANDAR JEMBATAN DAN SNI
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN 1
BAB I JEMBATAN
PERKEMBANGAN JEMBATAN Pada saat ini jumlah jembatan yang telah terbangun di Indonesia sekitar lebih 460.000 meter panjang jembatan yang tersebar di seluruh propinsi dan berada pada ruas jalan negara dan propinsi. Apabila jumlah tersebut ditambahkan dengan jembatan yang berada pada ruas jalan di kabupaten dan kota, maka jumlah tersebut akan sangat banyak. 2
Jembatan Berdasarkan Fungsinya
Jembatan saluran air
Jembatan jalan raya
Jembatan kereta api
3
Jembatan Berdasarkan Bahan Pembentuknya
Jembatan baja
Jembatan komposit
Jembatan beton
Jembatan kayu
4
1. Jenis-jenis Jembatan: Bentang Sederhana (Simple Beam)
5
2. Jenis Jembatan: Bentang Menerus (Continuous Span)
6
3. Jenis Jembatan : Balok-Pelat (Plate & Girder)
7
4. Jenis Jembatan : Balok Boks (Box Girder)
8
5. Jenis Jembatan:Rangka (Truss)
9
6. Jenis Jembatan : Lengkung (Arch)
10
7. Jenis Jembatan : Kabel Gantung (Suspension)
11
8. Jenis Jembatan: Kabel Gantung (Suspension)
12
9. Jenis Jembatan: Kabel Cancang (Cable Stay)
13
BAB II STANDAR ELEMEN JEMBATAN Di Bina Marga dibuat standar bangunan atas jembatan dengan bentang sebagai berikut:
Gelagar beton bertulang dengan bentang mulai dari 5 m – 25 meter Gelagar beton prategang, bentang mulai dari 16 m – 40 meter Gelagar baja komposit, bentang mulai dari 6 m – 25 meter Rangka baja, bentang mulai dair 40 m – 100 meter 14
– JENIS-JENIS STANDAR JEMBATAN
Untuk mendapatkan pembangunan yang cepat mulai dari desain hingga pelaksanaan, dan juga untuk menghindari kesalahan perencanaan bangunan atas jembatan yang dapat terjadi, maka dibuat suatu standar bangunan atas jembatan yang disesuaikan dengan keefektifan panjang bentangannya. Jenis-jenis bangunan atas jembatan yang berkembang adalah sebagai berikut: – Gelagar beton bertulang – Gelagar beton prategang – Gelagar baja komposit – Gelagar baja biasa tidak komposit – Gelagar beton boks prategang – Rangka baja – Jembatan gantung – Jembatan cable stayed – Pelengkung – Balok pelengkung 15
Untuk beban, jembatan dibagi menjadi 2 yaitu:
beban BM 100 atau beban dengan 100% pembebanan standar sesuai dengan peraturan yang ditentukan beban BM 70 atau beban 70% pembebanan standar.
BM 100 ini digunakan untuk desain semua jembatan permanen, yaitu jembatan yang didesain dengan umur rencana minimum 50 tahun dan untuk BM 70 digunakan untuk jembatan non permanen yaitu jembatan yang mempunyai umur rencana kurang dari 50 tahun. (disain tahun 1970an-1980an masih dipakai BM 70). 16
FUNGSI ELEMEN JEMBATAN Jembatan terdiri atas bagian-bagian atau elemen-elemen. Masing-masing elemen mempunyai fungsi yang berbeda, sesuai dengan lokasi dan kebutuhannya. Secara garis besar jembatan dapat dibagi sebagai berikut: – Bangunan atas – Bangunan bawah (termasuk fundasi). – Jalan pendekat – Bangunan pelengkap – Perlengkapan 17
Bangunan atas dibagi lagi menjadi: Struktur utama: pelat gelagar rangka gantung cable pelengkung balok pelengkung 18
Sistem lantai: lantai gelagar memanjang sandaran tiang sandaran Siar muai: Siar muai baja Siar muai karet Siar muai asphaltic plug Landasan: Landasan baja Landasan karet Landasan pot
19
Bangunan bawah dibagi menjadi: Kepala jembatan (abutment): Dinding penuh Cap Tembok sayap Pilar: Dinding penuh Satu kolom Dua kolom Tiga kolom atau lebih Fundasi: Langsung Sumuran Tiang pancang Tiang bor
20
Jalan pendekat dan daerah aliran sungai dibagi menjadi: aliran sungai tebing sungai aliran utama daerah genangan banjir bangunan pengaman krib bronjong talid pasangan batu kosong turap fender dinsing penahan tanah pengaman dasar sungai
21
tanah timbunan
timbunan jalan pendekat drainase lapisan perkerasan pelat injak tanah bertulang
22
Elemen Struktur Jembatan (1) Menerima, memikul, dan menyalurkan beban-beban jembatan ke tanah pendukung jembatan
beban Diterima & dipikul oleh pelat jembatan Disalurkan ke pondasi oleh pilar Disalurkan ke tanah oleh pondasi
23
Elemen Struktur Jembatan (2)
Perletakkan (bearing)
Menerima beban
Memikul dan menyalurkan beban
24
Elemen Struktur Jembatan (3) Kabel Pilar
Pelat
Kepala jembatan Pondasi(abutment)
25
Elemen Struktur Jembatan (4) Kepala pilar (pier)
Pondasi
Gelagar jembatan
Pilar (pier)
Kepala jembatan (abutment)
Lantai Jembatan
26
Elemen Struktur Jembatan (5)
Expansion joint
Bearing di tengah bentang
Bearing di abutment 27
Elemen Lain Jembatan
Elemen lain yang menambah kenyamanan: lampu, atap, dll.
Elemen lain yang mendukung keamanan: pagar, dll.
28
Lebar Jembatan & LHR LHR
LEBAR JEMBATAN (M)
JUMLAH LANE
LHR < 2000
3,5 – 4,5
1
2000 < LHR < 3000
4,5 - 6
2
3000 < LHR 8000
6,0 – 7,0
2
8000 < LHR < 20.000
7,0 – 14,0
4
> 20.000
> 14,00
>4
29
Layout Jembatan Melintasi Alur Navigasi Tipe Ponton
Jumpbo Hopper
Oversize Tank
Special Deck
Panjang (m)
59,4
88,4
76,2
Lebar (m)
10,7
16,2
21,9
Tinggi (m)
3,7
3,7
5,2
Draught kosong (m)
0,5
0,5
0,8
Draught Isi (m)
2,7
2,7
3,8
Berat Kosong (ton)
180
540
1200
1700
3900
5700
Berat Isi (ton)
30
Clearance Minimum vertical & Horizontal
Menurut US Guide Specification Horizontal clearance minimum :
2-3 x panjang kapal rencana atau 2 x lebih besar dari lebar channel 31
32
Ketidak cukupan Clearance
33
PENENTUAN RENCANA ALTERNATIF
Rancangan percobaan Jenis dan dimensi bangunan atas dan bangunan bawah tipikal : * Bangunan atas kayu * Bangunan atas baja, komposit * Bangunan atas beton bertulang * Bangunan atas beton prategang * Bangunan bawah tanah dengan pondasi langsung, sumuran dan tiang pancang Pilihan alternatif 34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
JENIS TIPIKAL PILAR
JENIS PILAR
0
TINGGI TIPIKAL 10 20
30
Pilar balok dengan tiang sederhana
Pilar kolom tunggal Dianjurkan bentuk bulat pada aliran sungai
Pilar dinding Ujung dibuat bundar, sesuaikan dengan alinemen aliran air
Pilar Dua Kolom (ganda) 46
47
48
49
Tipe Jembatan (1)
Satu lajur Dua arah, tanpa median
Banyak arah
Lebar Jalur Kendaraan (m) (2)
Jumlah Lajur Lalu lintas Rencana (nl)
4,0 - 5,0
1
5,5 - 8,25 11,3 - 15,0
2 (3) 4
8,25 - 11,25 11,3 - 15,0 15,1 - 18,75 18,8 - 22,5
3 4 5 6
CATATAN (1) Untuk jembatan tipe lain, jumlah lajur lalu lintas rencana harus ditentukan oleh Instansi yang berwenang. CATATAN (2) Lebar jalur kendaraan adalah jarak minimum antara kerb atau rintangan untuk satu arah atau jarak antara kerb/rintangan/median dengan median untuk banyak arah. CATATAN (3) Lebar minimum yang aman untuk dua-lajur kendaraan adalah 6.0 m. Lebar jembatan antara 5,0 m sampai 6,0 m harus dihindari oleh karena hal ini akan memberikan kesan kepada pengemudi seolah-olah memungkinkan untuk menyiap. 50
ELEMEN JEMBATAN
J E M B A T A N
Aliran sungai/ Tnah timbunan
Aliran sungai Bangunan pengaman Tanah timbunan/jalan pendekat
Bangunan bawah
Kepala Jembatan Pilar Pondasi
Bangunan atas
Gorong-gorong Lintasan basah
Sistem gelagar Jembatan pelat Pelengkung Balok pelengkung Rangka Jembatan gantung Sistem lantai Perletakan Sandaran, perlengkapan 51
52
JENIS TIPIKAL PILAR JENIS PILAR
0
TINGGI TIPIKAL 10 20
30
Pilar balok dengan tiang sederhana
Pilar kolom tunggal Dianjurkan bentuk bulat pada aliran sungai
Pilar dinding Ujung dibuat bundar, sesuaikan dengan alinemen aliran air
Pilar Dua Kolom (ganda) 53
54
JENIS TIPIKAL PILAR JENIS PILAR
0
TINGGI TIPIKAL 10 20
30
Pilar Dua Kolom (ganda)
Pilar portal dua tingkat
Pilar dinding - penampang I
55
JENIS PONDASI Pondasi dangkal
Pondasi langsung Pondasi sumuran
Pondasi Baja Pondasi dalam
Tiang pancang
Kayu
Tiang Bor
Beton
Sumuran
56
57
DIMENSI PONDASI TIPIKAL Tiang Pancang Pondasi langsung
Sumuran
Diameter nominal (mm)
-
Kedalaman maksimum (m)
Uraian
Baja Tiang H
Tiang pipa baja
T.P.Beton Pracetak
T.P.beton Pratekan
3000
100X100 to 400X400
300-600
300-600
400-600
5
15
tidak terbatas
tidak terbatas
30
60
0,3 - 3
7-9
7 - 40
7 - 40
12 - 15
18 - 30
Beban maksimum ULS (KN) untuk keadaan biasa
20.000 +
20.000 +
3.750
3.000
1.300
13.000
Variasi optimum Beban ULS (KN)
-
-
500-1.500
600-1.500
500-1.000
500-5.000
Kedalaman optimum (m)
58
59