SNI Pupuk No
SNI
1 SNI 01-2857-1992
Judul
Pupuk-pupuk super fosfat tunggal dan rangkap - Mutu dan cara uj i 2SNI 01-5006.2-1999 Mutu media bibit (gambut, sabut kelapa, ampas singkong dan ampas tebu) 3 SNI 02-0086-2005 Pupuk tripel superfosfat 4 SNI 02-1760-2005 Pupuk amonium sulfat 5 SNI 02-2581-2005 Pupuk amonium klorida 6 SNI 02-2800-2005 Pupuk tripel superfosfat plus-Zn 7 SNI 02-2801-1998 Pupuk urea 8 SNI 02-2803-2000 Pupuk NPK padat 9SNI 02-2804-2005 Pupuk dolomit 10SNI 02-2805-2005 Pupuk kalium klorida 11 SNI 02-2806-1992 Pupuk kalsium nitrat 12 SNI 02-2807-1992 Pupuk kiseret 13 SNI 02-2808-1992 Pupuk kalium nitrat 14SNI 02-2809-2005 Pupuk kalium sulfat 15SNI 02-2810-2005 Pupuk monoamonium fosfat 16SNI 02-2811-2005 Pupuk urea amonium fosfat
No
SNI
Judul
17 SNI 02-2857-1992 Pupuk-pupuk superfosfat tunggal dan rangkap, Mutu dan cara uji 18 SNI 02-2858-2005 Pupuk diamonium fosfat 19 SNI 02-2859-1992 Hormon tanaman 2,4 D tekni s (asam 2,4 diklorofenoksi asetat) 20 SNI 02-2863-1992 Pupuk fosfat alam 21 SNI 02-2871-1992 Pupuk guano 22 SNI 02-3533-1994 Pupuk amonium ni trat gamping 23 SNI 02-3769-2005 Pupuk SP-36 24 SNI 02-3776-2005 Pupuk fosfat alam untuk pertanian 25 SNI 02-3817-1995 Zat pengatur tumbuh etefon bentuk terlarutkan dalam air (water soluble) 26 SNI 02-4378-1996 Pupuk urea tablet 27 SNI 02-4873-1998 Pupuk SP-36 plus Zn 28 SNI 02-4958-2006 Pupuk cair hasil samping proses asam amino (haspramin) 29 SNI 02-4959-1999 Pupuk borat 30 SNI 02-6246-2000 Pupuk super fosfat tunggal 31 SNI 02-6680-2002 Pupuk anorganik har a mikro campuran cair 32 SNI 02-6681-2002 Pupuk anorganik har a makro campuran
SNI Pupuk An Organik Yang diregulasi Sesuai Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 140/MPP/Kep/3/2002 No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
SNI
SNI SNI SNI SNI SNI SNI SNI SNI SNI SNI SNI SNI SNI SNI SNI
02-2803-2000 02-2801-1998 02-4873-1998 02-4959-1999 02-0086-2005 02-1760-2005 02-2581-2005 02-2800-2005 02-2805-2005 02-2810-2005 02-2858-2005 02-3769-2005 02-3776-2005 02-2804-2005 02-2811-2005
Judul
Pupuk NPK padat Pupuk urea Pupuk SP-36 plus Zn Pupuk borat Pupuk tripel superfosfat Pupuk amonium sulfat Pupuk amonium klorida Pupuk tripel superfosfat plus-Zn Pupuk kalium klorida Pupuk monoamonium fosfat Pupuk diamonium fosfat Pupuk SP-36 Pupuk fosfat alam untuk pertanian Pupuk dolomit Pupuk urea amonium fosfat
Regulasi pupuk
Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 140/MPP/Kep/3/2002, tentang Penetapan Secara Wajib SNI Pupuk Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 635/MPP/Kep/9/2002, tentang Penetapan Penunjukan Balai/Lembaga Uji Sebagai Laboratorium Penguji Pupuk Keputusan Menteri Pertanian Nomor 09/KPTS/TP.260/1/2003, tentang Syarat dan Tata Cara Pendaftaran Pupuk An-Organik Keputusan Menteri Pertanian Nomor 237/Kpts/OT.210/4/2003, tentang Pedoman Pengawasan Pengadaan Peredaran dan Penggunaan Pupuk An-Organik
Regulasi Pupuk
(1)
Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 140/MPP/Kep/3/2002, tentang Penetapan Secara Wajib SNI Pupuk, menetapkan
Perusahaan yang memproduksi 15 SNI pupuk yang diregulasi harus mendapatkan sertifikat SNI, Pupuk diproduksi dari dalam dan luar Indonesia dan beredar di Indonesia wajib memenuhi SNI Produk, Untuk internal Deperind :
Menunjuk Dirjen IKAH untuk melakukan persiapan penerapan dan pembinaan produsen pupuk Menujuk Pustan Deperindag untuk menerbitkan Sertifikat SNI dan pengawasannya
Regulasi Pupuk
(2)
Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 635/MPP/Kep/9/2002, tentang Penetapan Penunjukan Balai/Lembaga Uji Sebagai Laboratorium Penguji Pupuk, menetapkan:
Penunjukkan Balai/Lembaga Uji sebagai laboratorium penguji SNI pupuk yang diberlakukan wajib, Balai/Lembaga Uji melakukan pengambilan contoh dan pengujian mutu dalam rangka Sertifikasi Produk Penggunaan Tanda SNI dan atau pengujian mutu pupuk yang berasal dari impor sebelum keluar dari kawasan Pabean atau yang beredar di pasar dalam negeri. Balai/Lembaga penguji yang ditujuk sebanyak 24 Institusi.
Regulasi Pupuk
(3)
Keputusan Menteri Pertanian Nomor 09/KPTS/TP.260/1/2003, tentang Syarat dan Tata Cara Pendaftaran Pupuk An-Organik, menetapkan
Definisi Pupuk an-organik, pengujian, pendaftaran dan standar pupuk An-organik (SNI). Lingkup pengaturan meliputi:
Persyaratan
Tata cara pendaftaran
Pengujian
Tanggung jawab fihal tekait Sanksi
Regulasi Pupuk
(4)
Keputusan Menteri Pertanian Nomor 237/KPTS/OT.210/4/2003, tentang Pedoman Pengawasan Pengadaan Peredaran dan Penggunaan Pupuk An-Organik, menetapkan
Definisi Pupuk an-organik, pengujian, pendaftaran dan standar pupuk An-organik (SNI).
Syarat Pengawasan Pupuk
Petugas Pengawas
Koordinasi Pengawasan
Tindak Lanjut Hasil Pengawasan
Ketentuan Sanksi
Ringkasan SNI Pupuk
SNI pupuk menjelaskan persyaratan pupuk yang tergolong pupuk buatan baik tunggal maupun majemuk serta pupuk alam. Kandungan unsur aktif yang diatur umumnya adalah kandungan unsur hara nitrogen, phosphor, kalium, magnesium serta kalsium. Persyaratan kandungan air, cemaran logam serta asam bebas juga diatur dalam SNI dalam handbook ini tergantung dari jenis pupuknya. Untuk kandungan zat aktif, kisaran zat hara nitrogen minimum adalah antara 6% - 46%. Kisaran kandungan unsur phosphor dalam berbagai senyawa minimum adalahv36% - 48%. Kisaran kandungan unsure kalium minimum adalah 6% - 60%. Kandungan maksimum cemaran logam dipersyaratkan untuk pupuk fosfat, super fosfat, diamonium fosfat, triple super fosfat, fosfat alam untuk pertanian dan pupuk cair hasil samping proses asam amino (haspramin). Cemaran logam yang diatur untuk produk pupuk tersebut adalah Arsen (As) dan Kadmium (Cd) maksimum 100 ppm, Timbal (Pb) maksimum 500 ppm dan Air raksa (Hg) maksimum 10 ppm. Persyaratan kandungan air maksimum berkisar antara 0,5% - 5%. Untuk asam bebas berkisar antara 5% - 6%.