PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT RUMAH SAKIT H.L. MANAMBAI ABDULKADIR Jl. Lintas Sumbawa – Bima Bima Km 05 Telp.(0371) Fax. (0371) 2628099 Sumbawa Besar email :
[email protected]
SELF ASSESMENT POKJA PAB (SNARS ed 1) No
Elemen
Jenis Penilaian
Penilaian
Elemen Penilaian PAB 1
Metode
Skor
Keterangan
penilaian
1. Rumah Sakit menetapkan regulasi penetapan pelayan anastesi, serta sedasi moderat dan dalam
R
yang memenuhi standar profesi serta perundang-undangan. 2. Pelayanan anastesi, serta sedasi moderat dan dalam yang adekuat, regular dan nyaman tersedia
OW
untuk memenuhi kebutuhan pasien. 3. Pelayanan anastesi, serta sedasi moderat dan dalam (termasuk layanan yang diperlukan untuk
OW
kegawatdaruratan) kegawatdaruratan) tersedia 24 jam. Elemen Penilaian PAB 2
1. Ada regulasi Rumah Sakit yang mengatur pelayanan anastesi, serta sedasi moderat dan dalam
R
seragam di seluruh Rumah Sakit dan berada dalam tanggung jawab seorang dokter anastesi sesuai dengan peraturan perundangan. 2. Ada bukti penanggung jawab pelayanan anastesi untuk mengembangkan, melaksanakan dan
DW
menjaga regulasi seperti butir a) sampai dengan d) pada maksud dan tujuan. 3. Ada bukti penanggung jawab menjalankan program pengendalian mutu.
DW
4. Ada bukti pelaksanaan supervise dan evaluasi pelaksanaan pelayanan anastesi, serta sedasi
DW
moderat dan dalam di seluruh Rumah Sakit. Elemen Penilaian PPI 2.1
1. Rumah sakit menetapkan program mutu dan keselamatan keselamatan pasien dalam pelayanan anastesi,
R
serta moderat dan dalam 2. Ada bukti monitoring dan evaluasi pelaksanaan asesmen prasedasi dan pra anastesi
DW
S e l f A s s e s s m e n t P A B – R R S M A | 1
3. Ada bukti monitoring dan evaluasi proses monitoring status fisiologis selama anastesi
DW
4. Ada bukti monitoring dan evaluasi proses monitoring serta proses pemulihan anastesi dan
DW
sedasi dalam 5. Ada bukti monitoring dan evaluasi ulang bila terjadi konversi tindakan dari local/regional ke
DW
general 6. Ada bukti pelaksanaan program mutu dan keselamatan pasien dalam anastesi, serta sedasi
DW
moderat dan dalam yang diintegrasikan dengan program mutu rumah sakit Elemen Penilaian PAB 3
1. Ada regulasi rumah sakit yang menetapkan pemberian sedasi yang seragam di semua tempat di
R
rumah sakit sesuai dengan peraturan perundangan ditetapkan dan dilaksanakan sesuai dengan elemen a) sampai dengan d) seperti yang diyanatakan pada maksud dan tujuan. 2. Ada bukti pelaksanaan sedasi sesuai dengan regulasi yang ditetapkan 3. Peralatan emergensi tersedian dan dipergunakan sesuai dengan jenis sedasi, usia dan kondisi
DOW DO
pasien 4. Staf yang terlatih dan berpengalaman dalam memberikan bantuan hidup lanjut (advance) harus
DOW
selalu tersedia dan siaga selama tindakan sedasi dikerjakan. Elemen Penilaian PAB 3.1
1. Professional pemberi asuhan (PPA) yang bertanggung jawab memberikan sedasi adalah orang
R
yang kompeten dalam hal paling sedikit butir a) sampai dengan d) pada maksud dan tujuan 2. Professional pemberi asuhan (PPA) yang bertangunga jawab melakukan pemantauan selama
R
diberikan sedasi adalah orang yang kompeten dalam hal paling sedikit butir e) sampai dengan h) pada maksud dan tujuan Elemen Penilaian PAB 3.2
3. Kompetensi semua staf yang terlibat dalam sedasi tercatat dalam dokumen kepegawaian
DW
1. Dilakukan asesmen prasedasi dan dicatat dalam rekam medis yang sekurang-kuranganya
DW
berisikan butir a) sampai dengan e) pada maksud dan tujuan untuk evaluasi resiko dan kelayakan tindakan sedasi bagi pasien sesuai dengan regulasi yang ditetapkan oleh rumah sakit 2. Seorang yang kompeten melakukan pemantauan pasien selama sedasi dan mencatat hasil
DW
monitor dalam rekam medis 3. Kriteria pemulihan digunakan dan didokumentasikan setelah selesai tindakan sedasi
DW
S e l f A s s e s s m e n t P A B – R S M A | 2
Elemen Penilaian PAB
1. Pasien dan atau keluarga atau pihak lain yang berwenang yang memberikan keputusan
DW
dijelaskan tentang resiko, keuntungan dan alternative tentang tindakan sedasi.
3.3 2. Pasien dan atau keluarga atau pihak lain yang berwenang diberi edukasi tentang pemberian
DW
analgesi pasca tindakan sedasi
Elemen Penilaian PAB 4 Elemen Penilaian PAB
3. Dokter spesialis anastesi melaksanakan edukasi dan mendokumentsaikan
DW
1. Asesmen pra-anastesi dilakukan untuk setiap pasien yang aka dioperasi
DW
2. Hasil asesmen didokumenta sikan dalam rekam medis pasien
DW
1. Asesmen pra-induksi dilakukan untuk setiap pasien sebelum dilakukan induksi
DW
2. Hasil asesmen didokumentasikan dalam rekam medic pasien
DW
4.1 Elemen Penilaian PAB 5
1. Ada regulasi pelayanan anastesi setiap pasien yang direncanakan dan didokumentasikan 2. Obat-obat anastesi, dosis, dan rute serta teknik anastesi didokumentasikan di rekam medis
R DW
pasien 3. Dokter spesialis anastesi dan perawat yang mendampingi/piñata anastesi ditulis dalam form
DW
anastesi Elemen Penilaian PAB 5.1
1. Pasien dan atau keluarga atau pihak lain yang berwenang yang memberikan keputusan
DW
dijelaskan tentang resiko , keuntungan, dan juga alternative tindakan anastesi 2. Pasien dan atau keluarga atau pihak lain yang berwenang diberikan edukasi pemberian analgesi
DW
pasca tindakan anastesi 3. Dokter spesialis anastesi melaksanakan proses edukasi dan juga mendokumentasikannya
RD
Elemen
1. Ada regulasi dan jenis frekuenasi pemantauan selama anastesi dan operasi dilakukan berdasar
R
Penilaian PAB 6
atas status pasien pra-anastesi, metode anastesi yang dipakai, dan tindakan operasi yang dilakukan 2. Pemantauan status fisiologis pasien sesuai dengan panduan praktek klinis
DW
S e l f A s s e s s m e n t P A B – R S M A | 3
3. Hasil monitoring dicatat dalam form anastesi Elemen Penilaian PAB 6.1
1. Pasien dipindahkan dari ruangan pemulihan (atau jika monitoring pemulihan dihentikan) sesuai
DW R
dengan alternative butir a) sampai dengan c) pada maksud dan tujuan 2. Waktu masuk ruangan pemulihan dan dipindahkan dari ruangan pemulihan dicatac dalam form
DOW
anastesi 3. Pasien dimonitor dalam masa pemulihan pasca-anastesi sesuai dengan regulasi rumah sakit
Elemen Penilaian PAB 7
DOW
4. Hasil monitoring dicatat dalam form anastesi
D
1. Ada regulasi asuhan setiap pasien bedah direncanakan berdasar atas informasi dari hasil
R
asesmen 2. Diagnosa praoperasi dan rencana operasi dicatat di rekan medic pasien oleh dokter penanggung
DW
jawab pelayanan (DPJP) sebelum operasi dimulai 3. Hasil asesmen yang digunakan untuk menentukan rencana operasi dicatat oleh dokter
DW
penanggung jawab pelayanan (DPJP) di rekam medis pasien sebelum operasi dimulai Elemen
1. Pasien, keluarga, dan mereka yang memutuskan diberi edukasi tentang resiko, manfaat,
Penilaian PAB
komplikasi, serta dampak dan alternatifprosedur/teknik terkait dengan rencana operasi
7.1
2. Edukasi memuat kebutuhan, resiko, manfaat, dan alternative penggunaan darahdan produk
DW DW
darah 3. Edukasi dilakukan oleh dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) dan dicatat pada bagian
DW
pemberian informasi dalam form persetujuan tindakan kedokteran Elemen Penilaian PAB 7.2
1. Ada regulasi laporan operasi yang meliputi sekurang kurangnya butir a) sampai dengan h) pada
R
maksud dan tujuan 2. Ada bukti laporan operasi memuat paling sedikit butir a) sampai dengan h) pada maksud dan
DW
tujuan serta dicatat pada form yang ditetapkan rumah sakit tersedia segera setelah operasi selesai dan sebelum pasien dipindahkan ke area lain untuk asuhan biasa 3. Laporan operasi dapat dicatat di area asuhan intensif lanjut
DW
S e l f A s s e s s m e n t P A B – R S M A | 4
Elemen Penilaian PAB 7.3
1. Ada regulasi rencana asuhan pascaoperasi dibuat oleh dokter penanggung jawab
R
pelayanan(DPJP), perawat, dan professional pemberi asuhan (PPA) lainnya untuk memenuhi kebutuhan segera pasien pascaoperasi. 2. Ada bukti pelaksanaan rencana asuhan pasca operasi dicatat di rekam medis atau verifikasi oleh
DW
dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) bila ditulis oleh dokter bedah yang didelegasikan. 3. Ada bukti pelaksanaan rencana asuhan pascaoperasi termasuk rencana asuhan medis,
DOW
keperawatan, dan PPA lainnya berdasarkan atas kebutuhan pasien 4. Ada bukti pelaksaan rencana asuhan pascaoperasi diubah berdasar atas asesmen ulang pasien. Elemen Penilaian PAB 7.4
1. Ada regulasi yang meliputi butir a) sampai dengan h) pada maksud dan tujuan. 2. Ada daftar alat implant yang digunakan di rumah sakit. 3. Bila implant yang dipasang dilakukan penarikan kembali (recall) ada bukti rumah sakit dapat
DOW R DW DOW
melakukan telusur terhadap pasien terkait. 4. Ada bukti alat implant dimasukkan dalam prioritas monitoring unit terkait Elemen Penilaian PAB 8
1. Rumah sakit menetapkan jenis pelayan bedah yang dapat dilaksanakan. 2. Kamar operasi memenuhi persyaratan tentang pengaturan zona berdasar atas tingkat sterilitas
DW R OW
ruangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan 3. Kamar operasi memenuhi persyaratan alur masuk barang-barang steril harus terpisah dari alur
OW
keluar barangdan pakaian kotor. 4. Kamar operasi memenuhi persyaratan koridor steril dipisahkan/tidak boleh bersilangan alurnya
OW
dengan koridor kotor 1. Rumah sakit menetapkan program mutu dan keselamatan pasien dalam pelayanan bedah. 2. Ada bukti monitoring dan evaluasi pelaksanaan asesmen prabedah. Elemen Penilaian PAB 8.1
R DW
3. Ada bukti monitoring dan evaluasi pelaksanaan penandaan lokasi operasi
DW
4. Ada bukti monitoring dan evaluasi pelaksaan surgical safety check list.
DW
5. Ada bukti monitoring dan evaluasi pemantauan diskrepansi diagnosis pre dan posoperasi.
DW
6. Program mutu pelayanan bedahdiintegrasikan dengan program mutu rumah sakit (lihat PMKT
DW
21).
S e l f A s s e s s m e n t P A B – R S M A | 5