Sejarah Teologi Islam
Makalah
Sejarah Teologi Islam diajukan sebagai tugas mata kuliah Studi Islam
Waznah Karamina Fanniridha Maulana Wahid Abdurrahman
Teknik Informatika A 2008 Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2009 M/1430 H
1
Sejarah Teologi Islam
BAB I SEJARAH AWAL TEOLOGI ISLAM
1.1
PENGERTIAN TEOLOGI
1. Menurut Menurut William William L. Resse, Resse, Teolog Teologii berasal dari dari bahasa bahasa Inggris Inggris yaitu
theology adalah Pemikiran tentang ketuhanan.1 2. Menuru Menurutt Willia William m Ockham, Ockham, Teol Teologi ogi adalah adalah Disiplin ilmu yang
membicarakan kebenaran wahyu serta independensi filsafat dan ilmu pengetahuan .2 3. Menuru Menurutt Ibnu Ibnu Kaldun Kaldun,, Teol Teologi ogi adalah adalah disiplin ilmu yang mengandung
berbagai argumentasi tentang akidah imani yang diperkuat dalil-dalil rasional.
1.2 SEJARAH TIMBULNYA TIMBULNYA PERSOALAN-PERSOALAN PERSOALAN- PERSOALAN TEOLOGI DALAM ISLAM
Timbulnya aliran-aliran teologi Islam tidak terlepas dari fitnah-fitnah yang beredar setelah wafatnya Rasulullah Saw. Setelah Rasulullah Saw wafat peran sebagai sebagai kepala Negara digantikan digantikan oleh para sahabat-sah sahabat-sahabatny abatnya, a, yang disebut
khulafaur Rasyidin yakni Abu Bakar, Umar bin Khatab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Namun, ketika pada masa Utsman bin Affan mulai timbul adanya perpecahan antara umat Islam yang disebabkan oleh banyaknya fitnah yang timbul pada masa itu. Sejarah mencatat, akibat dari banyaknya fitnah yang timbulkan pada masa itu menyebabkan perpecahan pada umat Islam, dari masalah politik sampai pada masalah teologis.
1. Persoalan Politik 1 2
Abdul Rozak. Ilmu Kalam. Bandung :Pustaka Setia. 2007. Hal. 14 Ibid
2
Sejarah Teologi Islam
Awal mula perpecahan bisa kita simak sejak kematian Utsman bin Affan r.a. Ahli Ahli sejarah sejarah mengga menggamba mbarka rkan n ‘Usman ‘Usman sebagai sebagai orang orang yang yang lemah lemah dan tak sanggup menentang ambisi keluarganya yang kaya dan berpengaruh itu untuk menjadi gubernur. Tindakan-tindakan yang dijalankan Usman ini mengakibatkan reaksi reaksi yang yang tidak tidak mengun menguntun tungka gkan n bagi bagi diriny dirinya. a. Sahabat Sahabat-sa -sahab habat at nabi nabi setela setelah h meli melihat hat tind tindak akan an Usman Usman ini ini mulai mulai meni mening ngga galk lkan an khali khalifah fah yang yang ketig ketigaa ini. ini. Perasaan tidak senang akan kondisi ini mengakibatkan terjadinya pemberontakan, seperti adanya lima ratus pemberontak berkumpul dan kemudian bergerak ke Madinah. Perkembangan suasana di Madinah ini membawa pada pembunuhan Usman oleh pemuka-pemuka pemberontak di Mesir i ni. Setelah Usman wafat Ali sebagai calon terkuat menjadi khalifah keempat. Tetapi etapi segera segera ia mendap mendapat at tantan tantangan gan dari dari pemuka pemuka-pe -pemuk mukaa yang yang ingin ingin pula pula menjad menjadii khalifa khalifah, h, terutama terutama Talhah alhah dan Zubeir Zubeir dari Mekkah Mekkah yang yang mendap mendapat at sokongan dari Aisyah. Tantangan ini dapat dipatahkan Ali dalam pertempuran yang terjadi di Irak tahun 656 M. Talhah dan Zubeir mati terbunuh dan Aisyah dikirim kembali ke Mekkah.3 Tanta antang ngan an kedu keduaa datan datang g dari dari Mu’a Mu’awiy wiyah, ah, Gube Gubern rnur ur Damas Damasku kuss dan dan kelu keluar arga ga deka dekatt Usma Usman. n. Ia menu menuntu ntutt Ali Ali supa supaya ya meng menghu huku kum m
pemb pembun unuh uh--
pembu pembunuh nuh Usman, Usman, bahkan bahkan ia menudu menuduh h bahwa bahwa Ali turut turut campur campur dalam dalam soal soal pembunuhan itu. Dalam pertempuran yang terjadi antara kedua golongan ini di Siffin, tentara Ali mendesak tentara Mu’awiya sehingga yang tersebut akhir ini bersiap-siap untuk lari. Tetapi tangan kanan Mu’awiyah Amr Ibn al-’As yang terkenal sebagai orang licik minta berdamai dengan mengangkat al-Quran keatas. Qurra’ atau syi’ah yang ada dipihak Ali mendesak Ali untuk mnerima tawaran itu dan dicaril dicarilah ah perdam perdamaian aian dengan dengan mengad mengadaka akan n arbita arbitase. se. Sebaga Sebagaii pengan pengantara tara diangkat diangkat dua orang, orang, yaitu Amr Ibn al-‘As dari pihak MU’awiyah MU’awiyah dan Abu Musa al-Asy’ari dari pihak Ali. Dalam pertemuan mereka, kelicikan Amr mengalahkan peras perasaan aan takwa takwa Abu Musa. Musa. Sejarah Sejarah mengata mengatakan kan bahwa bahwa keduan keduanya ya terdapa terdapatt pemuf pemufaka akatan tan untuk untuk menjat menjatuhk uhkan an kedua kedua pemuka pemuka yang yang berten bertentan tangan gan,, Ali dan Mu’a Mu’aw wiyah iyah.T .Tra rad disi isi 3
meny enyebut ebutk kan
bah bahwa
Abu Abu
Musa
terl terleb ebih ih
dahu dahulu lu
Harun Nasution. Sejarah Teologi Islam. Jakarta: Islam. Jakarta: UI-Press. 2006. Hal.6
3
Sejarah Teologi Islam
mengumumkan kepada orang ramai putusan menjatuhkan kedua pemuka yang bertentangan itu. Berlainan dengan apa yang telah disetujui, Amr mengumumkan hanya hanya menyu menyutuj tujui ui penjat penjatuha uhan n Ali yang yang telah telah di umumka umumkan n Abu Musa, Musa, tetapi tetapi meno menola lak k penj penjat atuh uhan an Mu’a Mu’awi wiy yah. ah.
Peri Periti tiwa wa ini ini meru merugi gika kan n bagi bagi Ali Ali dan dan
meng mengun untu tung ngka kan n bagi bagi Mu’aw Mu’awiy iyah ah.. Khal Khalifa ifah h yang yang sebe sebena narny rnyaa adala adalah h Ali, Ali, sedangkan Mu’awiyah kedudukannya tak lebih dari Gubernur daerah yang tak mau tun tunduk duk kepa kepad da Ali Ali sebag ebagai ai khal khalif ifah ah.. Deng Dengan an adan adany ya arbi arbita tasse ini ini kedudukannya telah naik menjadi khalifah yang tidak resmi. 4 Sikap Sikap Ali yang menerima menerima dan mengada mengadakan kan
arbitas arbitasee ini, ini, sungg sungguhp uhpun un
dalam dalam kead keadaa aan n terpa terpaks ksa, a, tidak tidak dise disetu tuju juii oleh oleh seba sebagi gian an tenta tentara rany nya. a. Merek Merekaa berpendapat bahwa hal serupa itu idak dapat diputuskan oleh arbitase manusia. Putusan hanya datang dari Allah dengan kembali kepada hukum-hukum yang ada dalam al-Quran. La hukma illa lillah (tidak ada hukum selain hukum dari Allah) atau la hakama illa Allah (Tidak ada pengantar selain dari hukum Allah), menjadi semboyan mereka.5 Mereka Mereka memand memandang ang Ali telah telah berbua berbuatt salah salah , oleh oleh karena karena itu mereka mereka meninggalkan barisannya. Golongan mereka inilah dalam sejarah islam terkenal dengan nama al-Khawarij, yaitu orang yang keluar dan memisahkan diri. Karena memandang memandang Ali bersalah bersalah dan berbuat dosa, dosa, mereka melawan Ali. Ali sekaran sekarang g mengha menghadap dapii dua musuh, musuh, yaitu yaitu Mu’awiy Mu’awiyah ah dan Khawar Khawarij. ij.kar karena ena selalu mendapat serangan dari kedua pihak ini Ali terlebih dahulu memusatkan usahanya usahanya untuk untuk menghancurk menghancurkan an Khawarij. Khawarij. Setelah Khawarij kalah Ali terlalu lelah lelah untuk untuk meneru menerusk skan an pertem pertempur puran an dengan dengan Mu’awiy Mu’awiyah. ah. Mu’awiy Mu’awiyah ah tetap tetap berkuasa berkuasa di Damaskus Damaskus dan setelah Ali wafatia dengan mudah dapat memperoleh pengakuan sebagai khalifah umat Islam pada tahun 661 M. Pers Persoa oala lan-p n-pers ersoa oalan lan polit politik ik yang yang terja terjadi di ini ini akhi akhirny rnyaa meni menimb mbul ulka kan n persoalan teologi. Timbullah persoalan siapa yang kafir dan siapa yang bukan kafir kafir.. Khawar Khawarij ij mengan mengangga ggap p Ali, Ali, Mu’awiy Mu’awiyah, ah, Amr Ibn al-‘As, al-‘As, Abu Musa Musa alAsy’ari Asy’ari dan lain-lain yang telah menerima menerima arbitase adalah kafir. kafir. Karena keempat
4 5
Ibid. hal.7 Ibid. hal. 8
4
Sejarah Teologi Islam
pemuka ini dianggap kafir dalam arti telah keluar dari islam, kaum Khawarij menganggap mereka harus dibunuh. Lambat laun kaum Khawarij pecah menjadi beberapa sekte. Konsep kafir turut pula mengalami perubahan. Yang dipandang kafir bukan lagi hanya orang yang tidak menentukan hukum dengan al-Qur’an, tetapi orang yang berbuat dosa besar juga dipandang kafir. Persoa Persoalan lan orang orang yang yang berbua berbuatt dosa dosa inilah inilah yang yang kemudi kemudian an mempun mempunya yaii pengaruh besar terhadap pertumbuhan teologi selanjutnya dalam islam. Persoalan ini menimbulkan tiga aliran teologi, yaitu Khawarij, Murji’ah, Mu’tazilah . Aliran Khawarij mengatakan bahwa orang yang telah berbuat dosa besar adalah kafir, dalam arti telah keluar dari agama islam dan ia wajib dibunuh. Kaum
Murji’ah mengatakan bahwa orang yang telah melakukan dosa besar tetap masih mukmin mukmin dan bukan kafir. kafir. Adapun soal dosa yang dilakukanny dilakukannya, a, terserah kepada Allah SWT yang mengampuniny mengampuninyaa atau tidak. Sedangkan Sedangkan
Mu’tazilah sebagai
aliran aliran ketiga ketiga tidak tidak menerim menerimaa pendap pendapat at diatas diatas.. Bagi Bagi mereka mereka orang orang yang yang telah telah berbuat dosa besar besar bukan kafir tetapi bukan bukan pula mukmin. mukmin. Orang yang yang seperti ini menurut mereka mengambil posisi diantara dua posisi mukmin dan kafir yang dalam dalam bahsa bahsa arabny arabnyaa terken terkenal al dengan dengan istilah istilah almanzil almanzilah ah bain al-manzi al-manzilita litain in (posisi diantara dua posisi). Dalam Dalam keadaa keadaan n sepert sepertii ini timbul timbullah lah dua aliran aliran teolog teologii yang yang terkenal terkenal dengan dengan nama nama al-qadariah dan al-jabariah . menu menuru rutt al-qadariah manusia mempunyai kemerdekaan dalam kehendak dan perbuatannya. Sebaliknya dengan al-jabariah berpendapat bahwa manusia tidak mempunyai kemerdekaan dalam kehendak dan perbuatannya. Manusia dalam tingkah lakunya bertindak dengan pak paksa saan an Tuhan uhan dan dan gerak gerak-ge -geri rik k diten ditentu tuka kan n oleh oleh Tuhan uhan,, menu menuru rutt jabari jabariah ah.. Selanjutnya Selanjutnya,, kaum Mu’tazilah Mu’tazilah dengan dengan diterjemahkan diterjemahkannya nya buku-buku buku-buku falsafat dan ilmu pengetahuan Yunanikedalam bahsa Arab,terpengaruh oleh pemakaian rasio atau akal yang mempunyai kedudukan tinggidalam kebudayaan Yunani klasik itu. Dengan Dengan pemaka pemakaian ian rasio rasio ini oleh oleh kaum kaum Mu’tazi Mu’tazilah lah membaw membawaa mereka mereka untuk untuk mengam mengambil bil teologi teologi
liberal liberal,, dalam dalam arti bahwa bahwa sungg sungguhp uhpunk unkaum aum Mu’tazil Mu’tazilah ah
banyak mempergnakan rasio mereka, mereka tidak meninggalkan wahyu. Dengan
5
Sejarah Teologi Islam
pengg penggamb ambaran aran diatas diatas sudah sudah pasti pasti bahwa bahwa Mu’tazi Mu’tazilah lah lebih lebih memilih memilih qadaria qadariah h diba diband ndin ing g jabari jabariah ah yang yang mana mana golo golong ngan an yang yang perc percay ayaa pada pada keku kekuata atan n dan dan kemerdekaan akal untuk berfikir.6 Teologi eologi mereka mereka yang yang bersif bersifat at rasion rasional al dan liberal liberal ini membua membuatt kaum kaum intel inteleg egen ensi siaa terta tertarik rik akan akan teol teolog ogii merek merekaa yang yang terda terdapa patt dalam dalam lingk lingkun unga gan n pemerintahan Kerajaan Islam Abbasiah dipermulaan abad ke-9 Masehi. Khalifah al-Ma’mun, putra dari khalifah Harun al-Rasyid pada tahun 827 M menjadikan teolog teologii Mu’ta Mu’tazila zilah h sebaga sebagaii mazhab mazhab yang yang resmi resmi dianut dianut negara. negara. Katena Katena telah telah menjadi aliran resmi dari pemerintahan, kaum Mu’tazilah mulai bersikap paksa dalam dalam menyiark menyiarkan an ajaran ajaran mereka mereka.. Terutama erutama paham paham mereka mereka bahwa bahwa al-Qur’an al-Qur’an bersifat makhluq dalam arti diciptakan bukan bersifat qadim dalam arti kekal dan tidak diciptakan.7 Aliran mu’tazilah yang bersifat rasional ini menimbulkan tantangan keras dari dari golong golongan an tradisi tradisiona onall Islam, Islam, terutama terutama golong golongan an Hambal Hambali, i, yaitu yaitu pengik pengikutut pengi pengikut kut mazhab mazhab Ibn Hambal Hambal..p ..poli olitik tik menyiark menyiarkan an aliran aliran Mu’tazi Mu’tazilah lah secara secara kekeras kekerasan an berkur berkurang ang setelal setelal al-Ma’mu al-Ma’mun n mening meninggal gal pada pada tahun tahun 833 M, dan akhirny akhirnyaa aliran aliran Mu’taz Mu’tazilah ilah sebaga sebagaii mazhab mazhab resmi resmi dari dari negara negara dibatal dibatalkan kan oleh khalifah al-Mutawwakil pada tahun 856 M. dengan demikian kaum Mu’tazilah kembali kepada kadudukan mereka semula, tetapi kini mereka telah mempunyai lawan yang bukan sedikit dari kalangan umat islam. Perlaw Perlawanan anan ini kemudi kemudian an mengam mengambil bil bentuk bentuk aliran aliran teologi teologi tradisi tradisiona onall yang disusun oleh Abu al-Hasan al-Asy’ari (932 M). Al-Asy’ari sendiri pada mulanya adalah mu’tazilah, tetapi kemudian menurut riwayatnya setelah melihat dalam mimpi bahwa ajaran-ajaran Mu’tazilah diocap Nabi Muhammad sebagai ajaran yang sesat, al-Asy’ari meninggalkan ajaran tiu dan membentuk ajaran baru yang trerkenal dengan nama teologi al-Asy’ariah atau al-Asya’irah. 8 Disa Disamp mpin ing g aliran aliran asy’a asy’aria riah h timbu timbull pula pula di Samark Samarkan and d perla perlawa wana nan n menentang aliran Mu’tazilah yang didirikan oleh Abu Mansur Muhammad al-
6 7 8
Ibid . hal. 9 Ibid. Ibid.hal. Ibid.hal. 10
6
Sejarah Teologi Islam
Maturidi. Aliran ini dikenal dengan nama teologi al-Maturidiahyang mana tidak bersifat setradisional al-Asy’ariah, akan tetapi tidak pula seliberal Mu’tazilah. Selain Selain Abu al-Hasa al-Hasan n al-Asy’ al-Asy’ari ari dan Abu Mansur Mansur al-Matu al-Maturid ridii ada lagi lagi seorang teolog dari Mesir yang juga bermaksud menentang ajaran-ajaran kaum Mu’tazilah. Teolog itu bernama al-Tahawi (933 M) yang mana ajaran-ajaran ini tidak menjelma sebagai aliran teologi Islam. Dengan demikian aliran-aliran teologi penting yang timbul dalam islam adalah aliran Khawarij, Murji’ah, Mu’tazilah, Asy’ariah dan Maturidiah. Aliran Khawari Khawarij, j, Murji’a Murji’ah, h, Mu’tazi Mu’tazilah lah tidak tidak mempun mempunya yaii wujud wujud lagi kecual kecualii dalam dalam sejarah. sejarah. Yang Yang masih ada sampai sekarang ialah aliran Asy’ariah Asy’ariah dan Maturidiah, Maturidiah, dan keduannya disebut Ahl Sunnah wa al-Jama’ah. Aliran Maturidiah banyak dianut oleh umat Islam yang bermazhab Hanafi, sedangkan aliran Asy’ariah pada umumnya dipakai oleh umat Islam Sunni lainnya. Dengan masuknya kembali paham rasionalisme kedunia islam yang mana sekarang masuk melalui kebudayaan modern. Banyak ajaran-ajaran Mu’tazilah mulai mulai timbul timbul kembali kembali,, khusu khususny snyaa dikalan dikalangan gan kauimi kauiminte nteleg legens ensia ia islam islam yang yang mendapat pendidikan Barat.
BAB II MADZHAB-MADZHAB TEOLOGI ISLAM 1. Khawarij
a. Asal Usul dan Sejarah Khawarij Kata khawarij secara etimologi berasal dari bahasa Arab, yaitu kharaja yang berarti keluar, muncul, timbul atau memberontak . Syahrastani Syahrastani mengartikan mengartikan
khawarij sebagai kelompok masyarakat yang memberontak dan tidak mengakui terhadap imam yang sah dan sudah disepakati oleh kaum muslimin, baik pada masa masa sahaba sahabat, t, pada pada masa masa tabii tabiin n maupun maupun pada pada masa masa sesud sesudahn ahnya. ya. 9 Namun, menuru menurutt Harun Harun Nasuti Nasution on ada pula pula pendap pendapat at yang yang mengata mengatakan kan bahwa bahwa nama nama
9
Asy-syahrastani. Al-Milal Asy-syahrastani. Al-Milal wa Al-Nihal. Al-Nihal . Surabaya: PT Bina Ilmu. 2006.
Hal.101
7
Sejarah Teologi Islam
khawarij diberikan atas surat an-Nisa ayat 100 yang didalamnya disebutkan : “ Keluar dari rumah lari kepada Allah dan Rasul-Nya ”. Dengan demikian kaum
khawarij memandang diri mereka sebagai orang yang meninggalkan rumah dari kampung halamannya untuk men gabdikan diri kepada Allah dan RasulNya. 10 Selain itu mereka menyebut diri mereka Syurah , yang berasal dari kata
Yasyiri (Menjual), sebagaimana disebutkan dalam Al-Baqoroh ayat 207 : “ Ada manusia yang menjual dirinya untuk keridhaan Allah ”. Nama lain yang diberikan kepada mereka adalah Haruriah, dari kata harura, suatu desa didekat kufah, Irak. Di tempat inilah, mereka yang pada waktu itu berjumlah dua belas ribu orang berkumpul setelah memisahkan diri dari Ali. Disini mereka memilih ‘Abdullah bin abdul wahab al-Rasyidi menjadi imam sebagai ganti dari dari Ali bin Abi Thalib. Dalam Dalam pertemp pertempura uran n dengan dengan Ali mereka mereka mengala mengalami mi kekalah kekalahan an besar besar,, tetapi tetapi seorang khawarij bernama Abd al-Rahman Ibn Muljam dapat membunuh Ali.11 merupakan kan kelomp kelompok ok pertam pertamaa yang yang tidak tidak mengak mengakui ui bahkan bahkan Khawarij merupa memberontak memberontak terhadap Ali Bin Abi Thalib setelah terjadinya terjadinya Arbitrase antara Ali dan Muawiyah. Muawiyah. Pada mulanya, mulanya, kelompok kelompok ini berjuang berjuang di pihak Ali Ali ketika terjadi perang siffin antara Ali dan Muawiayah dan kelompok inilah yang mendukung Ali untuk melakukan Arbitrase dengan Muawiyah. Namun setelah Ali dan Muawiyah melakukan arbitrase, kelompok ini menolak kesepakatan arbitrase dan keluar dari kelompok Ali. 12 Sebelumnya, menurut sebagian pendapat, Ali sebenarnya mencium adanya tipu tipu daya daya dibali dibalik k ajakan ajakan perund perunding ingan an damai damai tersebu tersebutt sehing sehingga ga ia bermak bermaksu sud d menolak permintaan itu. Namun, karena desakan sebagian pengikutnya, terutama Ahl-Qurra. Dengan sangat terpaksa Ali menerima permintaan perjanjian damai tersebut. Dalam perundingan damai tersebut, Ali mengutus Abdullah bin Abbas sebagai sebagai delega delegasi si juru juru damai damai ( Hakam )nya, tetapi tetapi orang orang khawarij menolaknya. Hakam)nya, Mereka Mereka beralas beralasan an bahwa bahwa Abdull Abdullah ah bin Abbas berasa berasall dari kelomp kelompokn oknya ya Ali sendiri. Kemudian mereka mengusulkan agar Ali mengirim Abu Musa al Asy’ary 10
Harun Nasution. Teologi Islam : Aliran-aliran sejarah analisa perbadingan. perbadingan. Jakarta: UI Press. 2002. Hal.13 11 Ibid. 12 Asy-Syahrastani. Loc.cit.
8
Sejarah Teologi Islam
deng dengan an hara harapa pan n yang yang dapa dapatt memu memutu tusk skan an perk perkara ara berd berdas asar arka kan n Kita Kitabu bull llah ah.. Keputusan tahkim menurut riwayat, yakni Ali diberhentikan jabatannya sebagai khalifa khalifah h oleh utusan utusannya nya dan mengan mengangka gkatt Muawiy Muawiyah ah sebaga sebagaii Khalifa Khalifah h sangat sangat mengecewakan orang-orang Khawarij. Mereka membelot dengan mengatakan, “Mengapa Mengapa kalian kalian berhuku berhukum m kepada kepada manusia, manusia, Tidak ada hukum selain selain hukum hukum
disisi Allah.” Ali r.a menjawab,” Ini adalah ungkapan yang benar, benar, tetapi mereka artikan dengan keliru.” Pada saat itulah orang-orang khawarij keluar dari pasukan Ali r.a dan menuju Harura. Itulah sebabnya, khawarij disebut sebagai Haruriah. Deng Dengan an Arah Arahan an Abdu Abdulla llah h Al-K Al-Kiw iwa, a, merek merekaa sampa sampaii di Haru Harura ra.. Di Haru Harura ra,, kelompok Khawarij ini melanjutkan perlawanan terhadap Muawiyah dan juga kepada Ali. Mereka mengangkat seorang pemimpin bernama Abdullah bin Shahab Ar-Rasyibi. Ar-Rasyibi.13 Kadang-kadang mereka disebut dengan Syurah dan Al Mariqoh .14 Gerakan khawarij berp berpus usat at di dua dua temp tempat at.. Yaitu aitu di Bath Bathai aih h yang ang menguasai dan mengontrol kaum khawarij yang berada di Persia dan sekeliling Irak Irak.. Tokoh okoh-t -tok okoh ohny nyaa ialah ialah Nafi Nafi’’ Bin Bin Azraq Azraq,, Qath Qathar ar bin bin Faja Faja’ah ’ah.. Lain Lainny nyaa bermarkas di Arab daratan yang menguasai kaum khawarij yang berada di Yaman, Hadlaramaut, dan Thaif. Tokoh-tokohnya ialah Abu Thaluf, Najdar bin Amri, dan Abu Fudaika. 15 b. Doktrin-doktrin pokok Khawarij16 Diantara doktrin-doktrin pokok Khawarij Khawarij adalah berikut ini. 1. Khalifah Khalifah atau Imam harus harus dipilih dipilih secara bebas bebas oleh oleh kaum kaum Muslimin; Muslimin; 2. Khal Khalif ifah ah tida tidak k haru haruss bera berasa sall dari dari ketu keturu runa nan n Arab Arab.. Siap Siapap apun un berh berhak ak menjadi khalifah apabila memenuhi syarat; 3. Khalifah Khalifah dipilih dipilih secara permanen permanen selama selama yang bersangkut bersangkutan an bersika bersikap p adil adil dan menjalankan syariat Islam. Ia harus dijatuhkan bahkan dibunuh kalau melakukan kezaliman;
13
Ibid. Abdul Rozak, et.al. Ilmu Kalam. Kalam. Bandung: Pustaka Setia.2007. hal. 50 15 Sahilun A Nasir. Pengantar Ilmu Kalam. Jakarta: Jakarta: Raja Grafindo Persada. 1994. Hal. 94 16 Abdul Rozak. Rozak. Op. Cit. hal.51 14
9
Sejarah Teologi Islam
4. Khalifah Khalifah sebelum sebelum Ali Ali (Abu Bakar, Bakar, Umar, Umar, dan Utsman) Utsman) adalah sah. Tetapi setelah tahun ketujuh dari masa kekhalifahannya, Utsman r.a dianggap telah menyeleweng; 5. Khalifah Khalifah Ali Ali adalah sah, sah, tetapi tetapi setelah setelah adanya adanya Arbitrase, Arbitrase, ia diangg dianggap ap telah menyeleweng; 6. Muaw Muawai aiy yah dan dan Amr Amr bin bin Ash Ash sert sertaa Abu Abu Musa Musa Al-As Al-As’a ’ary ry juga juga tela telah h dianggap menyeleweng dan telah menjadi kafir; 7. Pasukan Pasukan perang perang jamal yang yang telah telah melawan melawan Ali juga juga Kafir; Kafir; 8. Seseor Seseorang ang yang yang berdosa berdosa besar tidak tidak lagi disebut disebut muslim muslim sehingg sehinggaa harus harus dibunuh. Yang lebih parah, mereka menganggap bahwa seorang muslim dapat menjadi kafir apabila ia tidak mau membunuh muslim lain yang tela telah h dian diangg ggap ap kafi kafirr deng dengan an resi resiko ko ia mena menang nggu gung ng beba beban n haru haruss dilenyapkan pula; 9. Setiap muslim harus berhijrah dan bergabung dengan golongan mereka.
Bila tidak mau bergabung maka ia wajib diperangi karena hidup dalam Negara musuh), sedang golongan mereka sendiri dianggap dar el-harb ( berada dalam dar al-islam (Negara Islam); 10. Seseorang harus menghindar dari pimpinan pimpinan yang menyeleweng; 11. Adanya wa’ad dan wa’id (Orang yang yang baik harus masuk surga, surga, sedangkan yang jahat harus masuk kedalam neraka); 12. Amar ma’ruf ma’ruf nahi munkar; munkar; 13. Memalingkan ayat-ayat al-Quran yang tampak Mutasabihat (samar);
14. Quran adalah adalah makhluk; makhluk; 15. Manusia bebas memutuskan memutuskan perbuatannya, bukan bukan dari Tuhan; Tuhan;
10
Sejarah Teologi Islam
c.Perkembangan Khawarij Kaum khawarij yang pada umumnya terdiri dari orang-orang Arab badawi yang hidup di padang pasir tandus membuat mereka bersifat sederhana dalam tetacara hidup dan pemikiran, tetapi keras hati, berani, bersifat merdeka, dan tidak bergantu bergantung ng pada orang lain. Perubahan agama tidak membawa membawa perubahan perubahan pada sifat-s sifat-sifat ifat ke-bada ke-badawiy wiyan an mereka. mereka. Akibat Akibat dari dari sifat-s sifat-sifat ifat seperti seperti inilah inilah mereka mereka bersikap keras walaupun dengan sesama muslim. Selain itu, merekapun terpecah belah dalam beberapa golongan/sekte. 17 Menu Menuru rutt Asy-S Asy-Sya yahr hras asta tani, ni, merek merekaa terp terpeca ecah h menj menjad adii dela delapan pan belas belas subs subsek ekte, te, namu namun n sekt sektee yang yang pali paling ng pent pentin ingn gnya ya adal adalah ah Al-Muha Al-Muhakima kimah, h, Al-
Azariqo Azariqoh, h, An-Najdi An-Najdiyah, yah, Al-Baiha Al-Baihasiy siyah, ah, Al-A’jar Al-A’jaridah idah,, ats-T ats-Ts’alibah s’alibah,, dan asShufriyah .18 Menurut al-Bagdady, seperti yang dikutip harun nasution ada dua puluh sub sekte Khawarij.19 Sekte-sekte Khawarij tersebut membicarakan persoalan hukum bagi orang yang berbuat dosa besar, besar, apa dia masih dianggap mukmin mukmin atau dia telah menjadi kafir kafir.. Doktri Doktrin n inilah inilah yang yang terliha terlihatt mendom mendomina inasi si mereka, mereka, sedang sedangkan kan doktrin doktrin-doktrin lainnya hanya sebagai penunjang saja. Pemikiran subsekte ini bersikap praktis daripada teoritis sehingga kriteria mukmin dan kafirnya menjadi tidak jelas. jelas. Hal ini membuat membuat kondisi tertentu tertentu seseorang seseorang yang bias menjadi menjadi kafir dan dalam waktu bersamaan menjadi seorang mukmin. 20 Tindakan-tindakan Khawarij ini membuat risau Umat Islam saat itu, sebab dengan dengan cap kafir kafir yang yang diberik diberikan an salah salah satu satu subsek subsekte te Khawarij tertentu, tertentu, jiwa seseorang harus melayang, meskipun oleh subsekte lain masih dianggap mukmin. Bahkan, dikatakan bahwa jiwa seorang Yahudi dan Majusi itu lebih berharga daripada dengan jiwa seorang mukmin. Namun begitu, ada subsekte Khawarij yang agak lunak, yaitu Najdiyah dan Ibadiyah. Keduanya membedakan antara kafir nikmat dan kafir agama. Kafir nikmat hanya melaksanakan dosa dan tidak berterima kasih kepada Allah. Orang semacam ini tidak perlu dikucilkan dari 17 18 19 20
Harun Nasution. Op. Cit. hal.15 Asy-Syahrastani. Op.Cit. hal. 102 Harun Nasution. Op. Cit. hal. 15 Abdul Rozak. Rozak. Op. Cit. hal. 55
11
Sejarah Teologi Islam
masyarak masyarakat. at. Perkem Perkemban bangan gan selanj selanjutn utnya, ya, semua semua aliran aliran yang yang bersif bersifat at radikal radikal dikategorikan sebagai golongan Khawarij.21
2. Murjiah a. Asal-usul dan sejarah munculnya Nama Murjiah ber beraa aall dari dari kata kata irja atau arja’a yang yang bermakn bermaknaa Memberii harapa harapan n dalam dalam artian artian penunda penundaan, an, penanggu penangguhan, han, dan penghara pengharapan pan. Member member harapan kepada para pelaku dosa besar untuk memperoleh pengampunan Allah Swt. Selain itu, irja’a juga bisa memiliki arti meletakkan di belakang atau
mengemudikan, mengemudikan, yaitu orang yang mengemudikan amal dan iman. Oleh karena itu, Murjiah berarti orang orang yang menunda menunda penjelas penjelasan an kedudukan kedudukan seseoran seseorang g yang bersengketa , yakni Ali dan Muawiyah serta pasukannya masing-masing, ke hari kiamat kelak.22 Ada beberapa teori yang mengemukakan asal-usul adanya aliran Murjiah. Teori pertama mengatakan bahwa gagasan Irja’a atau arja dikembangkan oleh sebagian sahabat dengan tujuan menjamin persatuan dan kesatuan umat Islam keti ketika ka terja terjadin dinya ya perti pertika kaian ian polit politik ik dan dan juga juga bert bertuj ujua uan n untu untuk k meng menghi hind ndari ari sektarianisme. Diperkirakan Murjiah ini muncul bersamaan dengan munculnya
Khawarij.23 Teori lain mengatakan bahwa gagasan irja, yang merupakan basis doktrin
Murjiah, muncul pertama kali sebagai gerakan politik yang diperlihatkan oleh cucu Ali bin Abi Thalib, Al-Hasan bin Muhammad Al-Hanafiyah, sekitar tahun 695. Menurut Watt, 20 tahun setelah kematian Muawiyah, dunia Islam dikoyak oleh pertikayan sipil. Al-Mukhtar membawa paham Syiah ke Kufah dari tahun 685-687; Ibn Zubair mengklaim kekhalifahan di mekah hingga yang berada di 21 22 23
Ibid. Abdul Rozak. Op. Cit. hal. 56 Ibid
12
Sejarah Teologi Islam
bawah kekuasaan Islam. Sebagai respon dari keadaan ini, muncul gagasan irja atau penangguhan ( postponenment ). ). Gagasan ini pertama kali digunakan tahun 695 olleh cucu Ali bin Abi Thalib, Al-Hasan bin Muhammad Al-Hanafiyah, dalam sebuah sebuah surat pendeknya. pendeknya. Dalam surat ini Al Hasan menunjukan menunjukan sikap politiknya politiknya dengan mengatakan, “ Kita mengakui Abu Bakar dan Umar, tetapi menangguhkan
keputusan atas persoalan yang terjadi pada konflik sipil yang pertama yang Dengan sikap sikap politik politik ini, ini, Al-Has Al-Hasan an meliba melibatk tkan an Utsman Utsman,, Ali, Ali, dan Zubair Zubair.. ” Dengan menc mencob obaa untu untuk k mena menang nggu gulan langi gi perp perpec ecah ahan an umat umat Islam Islam.. Ia pun pun menge mengela lak k berdamping berdampingan an dengan dengan kelompok kelompok Syiah yang terlampau mengagungkan Ali dan para pengikutnya, serta menjauhkan diri dari Khawarij yang menolak mengaki kekhalifahan Muawiyah dengan alasan bahwa dia adalah keturunan si pendosa Utsman.24 Teori eori lain lain meng mengat atak akan an bahw bahwaa keti ketika ka terj terjad adii pers perset eter erua uan n Ali Ali dan dan Muawiyah, Muawiyah, dilakukan dilakukan Tahkim atas usulan usulan Amr bin Ash, pengik pengikut ut Muawiy Muawiyah. ah. Kelompok Ali terpecah menjadi dua kubu, yang pro dan yang kontra. Kelompok kontra kontra akhirny akhirnyaa keluar keluar dari dari Ali, Ali, yaitu yaitu kelomp kelompok ok Khawarij, yang memandang memandang bahwa bahwa keputusan keputusan takhim berte bertent ntan anga gan n deng dengan an al-Qu al-Qura ran. n. Oleh Oleh karen karenaa itu, itu, pelakunya pelakunya melakukan dosa besar dan pelakunya pelakunya dapat dihukumi dihukumi kafir. Pendapat ini ini dito ditola lak k oleh oleh seba sebagi gian an saha sahaba batt yang yang kemu kemudi dian an dise disebu butt Murjiah, yang ang mengatakan bahwa pembuat dosa besar tetaplah mukmin, tidak kafir, sementara dosanya diserahkan kepada Allah, apakah dia akan mengampuninya atau tidak. 25 b. Doktrin-doktrin Murjiah Menuru Menurutt W. M. Watt, doktrin doktrin-do -dokti ktin n Murjiah secara umum sebagai sebagai berikut:26 1. Penang Penangguh guhan an keputusa keputusan n terhada terhadap p Ali dan Muawiyah Muawiyah hingga hingga Allah Allah yang memutuskannya di hari kiamat kelak.
24 25 26
Ibid. hal.57 Ibid. Ibid. hal.58
13
Sejarah Teologi Islam
2. Penangguhan Ali untuk menduduki rangking keempat dalam peringkat al-
Khalifah ar-Rasyidun. 3. Pemb Pember eria ian n harap harapan an terha terhada dap p oran orang g musl muslim im yang yang berd berdos osaa besa besarr untu untuk k mendapat ampunan dan rahmat dari Allah Swt. 4. Doktrin-doktrin Murjiah menyerupai pengajaran (mazdhab) para skeptik
dan empiris dari kalangan Helenis.
Sementara Abu A’la al Maududi menyebutkan dua ajaran paling pokok
Murjiah, yaitu :27 1. Iman adalah adalah percay percayaa kepada Alla Allah h dan RasulRasul-Ny Nyaa saja. saja. Adapu Adapun n amal dan perbuatan tidak merupakan suatu keharusan bagi adanya iman. Seseorang teta tetap p
dian diangg ggap ap
mukm mukmin in
wala walaup upun un
meni mening ngga galk lkan an
perb perbua uata tan n
yang ang
diwajibkan dan melakukan dosa besar. 2. Dasa Dasarr kese keselam lamat atan an adalah adalah iman semata semata.. Selam Selamaa masi masih h ada ada iman iman di hati hati,, setiap maksiat tidak dapat mendatangkan madarat atas seseorang. Untuk mendapat ampunan, manusia hanya cukup dengan menjauhkan diri dari syirik dan mati dalam keadaan akidah tauhid. c. Perkembangan Murjiah Dalam perkembagann perkembagannya, ya, golongan golongan Murjiah terpecah terpecah dalam dalam bebera beberapa pa sekte. sekte. Perpecahan Perpecahan ini dipicu dipicu akibat terjadinya perbedaan-perbeda perbedaan-perbedaan an pendapat pendapat dalam dalam golong golongan an Murjiah itu sendiri sendiri.. Menuru Menurutt Asy-Sy Asy-Syahra ahrasta stani, ni, kelomp kelompok ok 27
Ibid. hal.59
14
Sejarah Teologi Islam
terbagi dalam dalam empat empat kelomp kelompok ok besar besar.. Yakni akni Murjiah al-Khawarij, Murjiah terbagi al-Khawarij,
Murjiah al-Qadariyah, Murjiah Jabbariyah, dan Murjiah Murni. 28
3. Jabariyah Kata Jabariyah berasal dari kata Jabara yang mengandung arti memaksa dan mengharuskan melakukan sesuatu .29 Asy-Syahrastani mengartikan Jabariah sebagai menolak adanya perbuatan dan menyadarkan semua perbuatan kepada Berdasarkan hal ini, Asy-Syahrasta Asy-Syahrastani ni membagi membagi Jabariah dalam dua Allah Swt. Berdasarkan bentuk, yaitu : 1. Jabariah Murni, yang menolak adanya perbuatan berasal dari manusia
dan memandang manusia tidak memiliki kemampuan untuk berbuat, 2. Jabaria yang meng mengak akui ui adany adanyaa perb perbua uatan tan Jabariah h Pertenga Pertengahan han (Moderat) (Moderat), yang
manusia namun perbuatan manusia tidak membatasi. Namun, orang yang mengak mengakui ui adany adanyaa perbua perbuatan tan makhlu makhluk k yang yang mereka mereka namaka namakan n “kasb” bukan termasuk Jabariyah . Paham al-Jabr pert pertam amaa kali kali dipe diperk rken enalk alkan an oleh oleh Ja’ad Ja’ad bin bin Dirh Dirham am kemu kemudi dian an dise diseba barlu rluas aska kan n oleh oleh Jahm Jahm bin bin Shafw Shafwan an dari dari Khur Khuras asan an.. Dalam Dalam perkembangannya paham ini juga dikembangkan oleh tokoh lainnya, diantaranya al-Husain bin Muhammad an-Najjar dan Ja’ad bin Dirrar. Pendapat yang lain mengatakan bahwa kemunculan paham Jabariyah terpengaruh dari paham ajaran Yahudi dan Nasrani. Yaitu Yaitu Yahudi sekte Qurro dan agama Nasrani yang bersekte
Ya’cubiyah .30 Mengenai paham Jabariyah ini, para ahli sejarah teologi Islam ada yang berpendapat bahwa kehidupan bangsa Arab yang dikelilingi gurun sahara telah mempengaruhi cara hidup mereka. Kebergantungan mereka terhadap gurun sahara yang panas telah memunculkan sikap penyerahan penyerahan diri terhadap alam.31 28 29 30 31
Asy-Syahrastani. Op. Cit. hal.175 Abdul Rozak. Op. Cit. hal. 63 Sahilun A. Nasir. Op. Cit. hal. 133 Abdul Rozak. Op. Cit. hal. 64
15
Sejarah Teologi Islam
Selain itu, menurut Abdul Rozak, pemikiran-pemikiran Jabariah telah ada sejak awal periode Islam. Hal itu terlihat dari beberapa peristiwa yang terjadi baik pada masa Nabi maupun sesudahnya, seperti pada masa Umar bin Khatab, yaitu keti ketika ka terj terjad adin iny ya penc pencur uria ian n dima dimana na penc pencur urii bera berarg rgum umen en bahw bahwaa ia tela telah h ditakdirkan untuk mencuri, yang akhirnya pencuri tersebut mendapat hukuman potong tangan dan dera karena telah menggunakan dalil Tuhan. 32
b. Doktrin-doktrin Jabariyah . Doktrin-doktrin Jabariyah secara umum dapat dipaparkan sebagai berikut, yaitu :33 1. Fatalisme , yakni kepasrahan kepasrahan total yang menganggap menganggap manusia tidak dapat
melakukan melakukan apa-apa, tidak memiliki daya, dan dipaksa berbuat oleh Allah Swt. 2. Surga Surga dan Neraka Neraka tidak kekal, tidak tidak ada ada yang kekal kekal selain selain Allah Swt. Swt. 3. Iman adalah adalah ma’rifat atau atau memb memben enark arkan an dalam dalam hati. hati. Dalam Dalam hal hal ini, ini,
pendapat ini sama dengan konsep iman yang di ajarkan Murji’ah . 4. Kalam Kalam Tuhan uhan adala adalah h Makhl Makhluk uk.. 5. Tuhan uhan tidak tidak dapa dapatt diliha dilihatt di akhi akhirat. rat. c. Perkembangan Jabariyah
Dalam perkembangannya Jabariyah terbagi antara Jabariyah Murni dan
Jabariyah Moderat. Jabariyah Murni terbagi dalam beberapa golongan, yaitu al Jahmiyah, an-Najjariyah, dan ad-Dhirariyah. 34
32 33 34
Ibid. hal. 64-65 Abdul Rozak. Op. Cit . hal. 67-69 Asy-Syahrastani. Op. cit. hal.71-74
16
Sejarah Teologi Islam
4. Qodariyah
3. Asal Muasal paham Qodariyah
berasal al dari dari baha bahasa sa Arab Arab,, yaitu yaitu Qadara , yang yang arti artiny nyaa Qodariyah beras kemampuan dan kekuatan. Menurut terminology, Qodariyah adalah suatu aliran yang percaya bahwa segala perbuatan manusia tidak diintervensi oleh Tuhan. Jadi, tiap-tiap orang adalah pencipta dari perbuatannya. 35 Para Para pakar pakar sejarah sejarah teolog teologii Islam Islam tidak tidak mengeta mengetahui hui secara secara pasti pasti kapan kapan paham paham ini timbul, timbul, tetapi tetapi menuru menurutt keteran keterangan gan ahli ahli lainny lainnya, a, paham paham Qodariyah diperki diperkirak rakan an timbul timbul pertama pertama kali kali oleh oleh seoran seorang g bernam bernamaa Ma’bad Ma’bad al-Juha al-Juhani, ni, menurut menurut Ibn Nabatah, Nabatah, Ma’bad al-Juhani al-Juhani dan temannya, Ghailan al-Dimasyiqi al-Dimasyiqi meng mengam ambi bill paha paham m ini ini dari dari seor seoran ang g Kris Kristen ten yang yang masu masuk k Islam Islam di Irak Irak.. Dan Dan Menurut Zahabi, Ma’bad adalah seorang tabi’i yang baik dan ia pun menentang kekuasaan Bani Umayah. Dalam pertempuran dengan al-Hajjad tahun 80 H, dia mati terbunuh. terbunuh.36 4. Dokt Doktrin rin-do -dokt ktri rin n Qoda Qodariy riyah ah Secara garis besar, besar, doktrin-do doktrin-doktrin ktrin Qodariah pada pada dasarny dasarnyaa berkis berkisar ar tentang takdir Tuhan, yaitu : 1. Manusia berkuasa atas segala perbuatannya; 37 2. Takdir adalah ketentuan Allah Swt yang diciptakan-Nya bagi seluruh
alam semesta beserta seluruh isinya, sejak zaman azali, yaitu hukum dalam istilah al-Quran disebut Sunatullah. 38 35 36 37 38
Abdul Rozak. Rozak. Op. cit. hal. 70 Harun Nasution. Op. cit. hal. 34 Ibid. hal. 35 Abdul Rozak. Op. cit. hal. 74
17
Sejarah Teologi Islam
5. Perkembangan Qodariyah
Dalam perkembang perkembangannya annya,, paham qodariyah seringkali disebut disebut dengan dengan paham Mu’tazilah seperti seperti yang dijelaskan dijelaskan Asy-Syahrastan Asy-Syahrastanii yang menyatukan menyatukan pembahasan Mu’tazilah dengan dengan pembahasan pembahasan Qodariyah. Hal ini diseba disebabka bkan n karena paham qodar dijelaskan lebih luas pada aliran Mu’tazilah . 5. Mu’tazilah
Secara harfiayah kata Mu’tazilah berasal dari kata i’tazala yang berarti berpisah atau memisahkan diri, yang berarti juga menjauh atau menjauhkan diri 39. Secara teknis, Mu’tazilah menunjuk pada dua golongan 40, yaitu : 1. Golongan pertama, muncul sebagai respon politik, yaitu bersifat lunak
dalam dalam menyika menyikapi pi pertentan pertentangan gan
antara antara Ali Ali dan lawan-law lawan-lawann annya. ya.
Menurut Abdul Rozak, golongan inilah yang pertama-tama disebut karena mereka mereka menjau menjaukan kan diri diri dari dari pertika pertikaian ian masalah masalah Mu’tazilah karena
Imamah. 2. Golongan muncul sebaga sebagaii respon respon persoa persoalan lan teolog teologis is yang yang Golongan kedua, kedua, muncul
berkembang berkembang di kalangan kalangan khawarij dan Murjiah tentang pemberian pemberian status kafir kepada orang yang berbuat dosa besar. Mu’tazilah inilah yang akan dibahas kemudian. Beberapa versi tentang pemberian nama Mu’tazilah (golongan kedua) ini, merujuk pada peristiwa yang terjadi antara Washil bin A’tha, Amr bin Ubaid dan Hasan Al-Basri di Basrah. Ketika Washil mengikut pengajaran yang diberikan oleh Hasan al-Basri tentang dosa besar. Ketika Hasan Basri masih berpikir. Washil Washil mengemukak mengemukakan an pendapatny pendapatnyaa dengan dengan mengatakan, mengatakan, “ Saya berpenda berpendapat pat bahwa bahwa
orang yang berdosa besar, bukan mukmin dan bukan pula kafir, tetapi berada dalam posisi diantara keduanya, tidak mukmin dan tidak kafir.” Kemudian Washil menjauhkan menjauhkan diri dari Hasan Basri dan pergi di tempat lain di lingkungan lingkungan masjid. masjid. 39 40
Ibid. hal. 77 Ibid.
18
Sejarah Teologi Islam
Disana Disana Washil ashil mengul mengulang angii pendap pendapatny atnyaa di depan depan para para pengik pengikutny utnya. a. Dengan Dengan peristiwa ini, Hasan Basri berkata,” Wazhil menjauhkan diri dari kita (I’tazaala
anna). Menurut Asy-Syahrastani, kelompok yang menjauhkan diri inilah yang kemudian disebut sebagai Mu’tazilah .41 Versi ersi lain yang yang diberik diberikan an oleh oleh Tasy Kubra Kubra Zadah, Zadah, menyeb menyebut ut bahwa bahwa Qatadah Ibn Da’amah pada suatu hari masuk ke masjid Basrah dan menuju ke majelis ‘Amr bin Ubaid yang disangkanya majelis Hasan al-Basri. Setelah ia tahu bahwa itu bukanlah majelis Hasan al-Basri, ia berdiri dan meninggalkan tempat itu sambil sambil berkat berkata, a, “ini “ini kaum kaum Mu’tazilah. ” Sejak Sejak itu, itu, merek merekaa dise disebu butt kaum kaum
Mu’tazilah .42 Al-Mas Al-Mas’ud ’udii member memberika ikan n keteran keterangan gan lain lagi, lagi, mereka mereka disebu disebutt kaum kaum
Mu’tazilah karena mereka berpendapat bahwa orang yang berdosa besar bukan mukmin dan juga bukan kafir, tetapi mengambil posisi diantara kedua posisi itu (al-mazilah bain al-manzilatain ).43 Menurut Ahmad Amin, nama Mu’tazilah sudah sudah ada sebelum sebelum peristiwa peristiwa antara Washil dan Hasan al-Basri. Nama Mu’tazilah diberikan diberikan kepada golongan golongan yang tidak mau berinterve berintervensi nsi dalam pertikaian pertikaian politik yang yang terjadi pada masa Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib, Qais yang waktu it u sebagai gubernur di mesi mesirr pada pada masa masa Ali, Ali, ia menj menjum umpa paii perti pertika kaia ian n disa disana na,, satu satu golo golong ngan an turu turutt padanya, dan golongan lain menjauhkan diri ke Kharbita ( I’tazalat ila Kharbita ). Dalam suratnya kepada Khalifah, ia menamai golongan yang menjauhkan diri dengan nama Mu’tazilah .44 Golongan Mu’tazilah juga dikenal dengan nama lain seperti Ahl al-Adl yang berarti golongan yang mempertahankan keadilan Tuhan dan ahl al-tawhid yang berarti berarti golong golongan an yang yang mempert mempertaha ahanka nkan n keesaa keesaan n murni murni dan wa al-adl al-adl 45 yang 41 42 43 44 45
Ibid. hal. 78 Harun Nasution. Op. cit. hal. 41 Ibid. Ibid Asy-Syahrastani. Op. cit . hal.37
19
Sejarah Teologi Islam
keadilan Tuhan. Mereka juga sering disamakan dengan paham Qadariyah yang menganut menganut paham free free act dan free free will . Selain itu mereka juga dinamai al-
Mua’tillah
karena karena golong golongan an Mu’tazilah berp berpen enda dapa patt bahw bahwaa Tuhan uhan tidak tidak
mempunyai sifat, dalam arti sifat yang memiliki wujud diluar zat Tuhan. Mereka juga diberi nama dengan Wa’diyyah, karena mereka berpendapat bahwa ancaman Tuhan itu pasti akan menimpa orang-orang yang tidak taat akan hukum-hukum Tuhan.46 Ajaran-ajaran Mu’tazilah mendapat dukungan dan penganut dari penguasa Bani Umayyah, yakni khalifah Yazib Yazib bin Walid (125-227H). Sedangkan dari Bani Abbasiyah yaitu : Al-Makmun (198-218H), Al-Mu’tasim billah (218-227H), dan Al-Watsiq ( 227-232H).47 b. Ajaran Dasar Teologi Mu’tazilah . Ajaran-ajaran Ajaran-ajaran dasar Mu’tazilah ini juga juga disebu disebutt dengan dengan al-Ushul al-Ushul 48 Khamsah. Yaitu :
al-
1. At-Tauhid49
At-T At-Tauhid auhid (penge (pengesaa saan n Tuhan) uhan) merupa merupakan kan prins prinsip ip utama utama dan intisa intisari ri ajaran Mu’tazilah . Sebe Sebena narny rnya, a, semu semuaa alira aliran n teol teolog ogis is dalam dalam Islam Islam meme memega gang ng dokt doktri rin n ini. ini. Namu Namun, n, Tauhi auhid d dalam dalam paha paham m Mu’tazilah memiliki arti spesifik. Yaitu Yaitu : a. Tuhanlah satu-satunya yang Esa, yang unik dan tidak satupun yang
menyamai menyamai-Ny -Nya. a. Karena Karena itu, itu, Dia-lah Dia-lah yang yang qadim. Bila Bila ada ada yang yang lebih dari dari satu satu,, maka maka telah telah terja terjadi di ta’ad qadim lebih ta’adud ud al qudama qudama (tebilangnya zat yang tak berpemulaan). b. Mu’tazilah
menolak
konsep
Tuhan
memi emilik liki
sifat-s at-siifat, at,
penggambaran fisik, dan Tuhan dilihat dengan mata kepala.
46
Abdul Rozak. Rozak. Op. cit . hal. 80
47 48 49
Abdul Rozak. Op. cit. hal. 80 Ibid. hal. 80-83
20
Sejarah Teologi Islam
2. Al-Adl50
Ajaran tentang keadilan ini berkait erat dengan beberapa hal, antara lain : a.
Perbuatan Manusia Menurut Mu’tazilah, melakukan dan menciptakan perbuatannya
send sendir iri, i, terlep terlepas as dari dari kehe kehend ndak ak dan dan keku kekuas asaa aan n Tuhan uhan,, baik baik seca secara ra langsung maupun tidak. Konsep ini memiliki konsekuensi logis dengan keadilan Tuhan, yaitu apapun yang akan diterima manusia di akhirat merupakan balasan perbuatannya di dunia. b.
Berbuat baik dan terbaik ( as-shalah wa al-ashlah) Maksudnya adalah kewajiban Tuhan untuk berbuat baik, bahkan
terbaik terbaik untuk untuk manusi manusia. a. Tuhan Tuhan tidak tidak mungki mungkin n jahat jahat dan pengan penganiay iaya, a, karena karena hal terseb tersebtt tidak tidak layak layak bagi bagi Tuhan Tuhan.. Jika Jika Tuhan Tuhan berlaku berlaku jahat jahat terhadap seseorang dan berlaku jahat kepada orang lain berarti Ia tidak adil. Maka Tuhan Tuhan pastilah berbuat yang yang terbaik bagi manusia. c. Mengutus Rasul Mengutus rasul bagi manusia merupakan kewajiban bagi Tuhan dengan alasan sebagai berikut : 1. Tuhan uhan wajib wajib berlak berlaku u baik baik kepada kepada manu manusia. sia. 2. Al-Q Al-Qur uran an seca secara ra tega tegass meny menyata atakan kan kewa kewaji jiba ban n Tuhan uhan untu untuk k memberikan belas kasih kepada manusia (QS 26:29). 3. Tujua ujuan n dicip diciptak takan an manu manusi siaa adala adalah h untu untuk k berib beribad adah ah kepa kepada da- Nya.
50
Ibid. hal. 83-84
21
Sejarah Teologi Islam
Agar Agar tuju tujuan an ters terseb ebut ut berh berhas asil, il, tidak tidak ada ada jalan jalan lain lain selai selain n mengutus
rasul.
3. Al-Wa’ad wa al-Wa’id51
berarti rti janji janji da ancam ancaman an,, Tuhan uhan yang yang Al-W Al-Wa’ad wa al-Waid al-Waid bera Mahaadil Mahaadil dan Mahabijaks Mahabijaksana, ana, tidak akan melanggar melanggar janji-Nya. janji-Nya. Yaitu Yaitu untuk member pahala surge bagi yang berbuat baik dan mengancam dengan siksa neraka atas orang yang durhaka. Begitu pula janji Tuhan untu untuk k memb member er ampu ampuna nan n oran orang g yang yang bert bertau auba batt nasu nasuha ha past pastii bena benar r adanya. 4. Al-Manzilah bain al-Manzilatain52
Menurut Menurut pandangan pandangan Mu’tazilah, pelaku pelaku dosa besar besar tidak tidak dapat dapat dika dikata taka kan n seba sebaga gaii oran orang g mukm mukmin in seca secara ra mutl mutlak ak.. Hal Hal ini ini kare karena na keimanan menuntut adanya kepatuhan kepada Tuahan, dan tidak cukup hanya pengakuan dan pembenaran. Pelaku dosa besar juga tidak bias dikatakan kafir secara mutlak karena ia masih percaya kepada Tuhan, Rasul-Nya, dan mengerjakan pekerjaan yang baik.
5. Al-Amru bi al-Ma’ruf wa an-Nahy an Munkar.53
Al-Amru bi al-Ma’ruf wa an-Nahyi an-Munkar berarti menyuruh kebaikan kebaikan dan mencegah mencegah kemung kemungkaran. karan. Dalam paham paham Mu’tazilah , ada beberapa syarat yang harus dipenuhi seorang mukmin untuk melakukan hal ini. Yaitu : 1. Ia mengetahui mengetahui perbuatan perbuatan yang disuruh disuruh itu memang memang ma’ruf dan yang dilarang itu memang munkar. 51 52 53
Ibid . hal. 85 Ibid . Ibid. hal. 86-87
22
Sejarah Teologi Islam
2. Ia mengetah mengetahui ui bahwa bahwa kemungka kemungkaran ran telah telah nyata nyata dilakukan dilakukan oleh oleh orang. 3. Ia mengetahui bahwa perbuatan amr ma’ruf atau nahy munkar
tidak akan membawa mudharat yang lebih besar. 4. Ia mengetah mengetahui ui atau paling paling tidak tidak menduga menduga bahwa bahwa tindakan tindakannya nya tidak akan membahayakan dirinya dan hartanya. 6. Syiah
a. Asal-usul kemunculan Syiah Syiah secara bahasa berarti pengikut, pendukung, partai, atau kelompok, sedang sedangkan kan secara secara termino terminology logy adalah adalah sebag sebagian ian kaum kaum musli muslimin min yang yang dalam dalam
bidang bidang spiritua spirituall dan keagamaan keagamaannya nya selalu selalu merujuk merujuk kepada kepada keturuna keturunan n Nabi Muhammad Saw, atau orang yang disebut sebagai ahl-bait .54 Menurut Abu Zahrah, Syiah mulai muncul pada akhir masa pemerintahan Utsman bin Affan kemudian tumbuh dan berkembang pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib Thalib.. Adapun Adapun menuru menurutt Watt, att, Syiah benar-ben benar-benar ar muncul muncul ketka berlan berlangsu gsung ng peperan peperangan gan antara antara Ali dan Muawiy Muawiyah ah pada pada perang perang siffin. Dalam respon respon ini, golongan yang mendukun mendukung g Ali disebut disebut sebagai sebagai Syiah dan yang tidak menolak Ali disebut sebagai Khawarij.55 Berk Berkait aitan an deng dengan an teol teolog ogi, i, merek merekaa memi memilik likii lima lima ruku rukun n iman iman,, yakn yaknii (Kepercayaan akan adanya adanya hidup di akhirat), akhirat), Imamah( Tauhid, Nubuwah, Ma’ad (Kepercayaan (kepercayaan terhadap imamah yang merupakan hak ahlul bait), dan adl ( keadilan keadilan Tuhan). b. Ajaran-ajaran Syiah 1. Tauhid 54 55
Ibid. hal. 89 Ibid . hal. 90
23
Sejarah Teologi Islam
Tuhan uhan adalah adalah Esa, Esa, baik baik eksten ekstensi si maupun maupun esensi esensi-Ny -Nya. a. Keesaa Keesaan n adalah adalah mutl mutlak ak.. Kees Keesaa aan n Tuhan uhan tida tidak k murakkab
(ters (tersus usun un). ). Tuhan uhan tida tidak k
membutuhkan sesuatu, Ia berdiri sendiri, dan tidak dibatasi oleh ciptaan Nya.
2. Nubuwah Setiap mahkluk membutuhkan petunjuk, baik petunjuk dari Tuhan maupun dari manusia. Rasul merupakan petunjuk hakiki utusan Tuhan yang diutus untuk memberikan acuan dalam membedakan antara baik dan buruk di alam semesta. Tuhan telah mengutus 124.000 rasul untuk memberikan petunjuk kepada manusia. 3. Ma’ad
Ma’ad adalah hari akhir untuk menghadapi Tuhan di akhirat. Mati adalah kehidupan transit dari kehidupan dunia menuju kehidupan akhirat. 4.Imamah Imamah adalah institusi yang diinagurasikan Tuhan untuk memberikan petunjuk manusia yang dipilih dari keturunan Ibrahim dan didelegasikan kepada keturunan Muhammad Saw. 5.Adl Tuhan menciptakan kebaikan di Alam semesta ini merupakan keadilan. Tuhan memberikan akal kepada manusia untuk mengetahui perkara yang salah salah melalui melalui perasaa perasaan. n. Manusi Manusiaa dapat dapat menggu menggunak nakan an indrany indranyaa untuk untuk melakukan perbuatan, baik perbuatan baik maupun perbuatan buruk. Jadi, manusia dapat memanfaatkan potensi berkehendak sebagai anugrah Tuhan untuk mewujudkan dan bertanggung jawab atas perbuatannya.
24
Sejarah Teologi Islam
b. Perkembangan Syiah Dalam perkembangannya, golongan syiah ini terpecah dalam beberapa sekte. Perpecahan ini dipicu karena doktrin imamah yang berbeda-beda. Diantara sekte syiah itu adalah Istsna Asy’Ariyah, Sab’iyah, Zaidiyah, dan Gullat .
7. Ahlus Sunnah Sunnah wal Jama’ah
Ungkapan Ahl Sunnah wal Jamaah (sering disebut dengan Sunni) dapat dibe dibeda daka kan n menj menjad adii dua dua peng pengert ertian ian,, yaitu yaitu umum umum dan dan khus khusus us.. Sunni dalam penge pengertia rtian n umum umum adalah adalah lawan lawan dari dari Syiah. Dalam Dalam artia artian n ini, ini, Mu’tazilah dan
As’ariyah masuk dalam golongan Sunni. Dalam pengertian khusus, Sunni adalah mazh mazhab ab dalam dalam bari barisa san n As’ariyah dan dan meru merupa paka kan n lawa lawan n dari dari Mu’tazilah .56 Selanjutnya, trem Ahlussunah banyak dipakai setelah munculnya aliran As’ariyah dan Maturidiyah, dua aliran yang menentang ajaran Mu’tazilah. 57 a. Ajaran Asy’ariah Ajaran Asy’ariah muncul atas keberanian Abu Hasan Al-Asy’ary yang yang menente menenteng ng paham paham Mu’tazilah . Abu Abu hasa hasan n Al-A Al-Asy sy’a ’asy sy adal adalah ah seor seoran ang g pengikut M’tazilah sampai ia berusia 40 tahun. Setelah itu, secara tiba-tiba dia mengum mengumumk umkan an diri diri dihada dihadapan pan jama’ah jama’ah masjid masjid Basrah Basrah bahwa bahwa dia keluar keluar dari dari golongan Mu’tazilah dan menunjuka menunjukan n keburukan keburukan-kebu -keburukan rukannya. nya. Menurut Menurut Ibn Asakir Asakir,, yang yang melatar melatar belaka belakangi ngi al-Asy al-Asy’ary ’ary mening meninggal galkan kan paham paham Mu’tazilah adalah adalah pengak pengakuan uan al-Asy’ al-Asy’ary ary yang yang telah telah bermim bermimpi pi bertem bertemu u Rasulu Rasulullah llah Saw sebanyak tiga kali pada bulan Ramadhan. 58 Namun menurut pendapat yang lain, al-A al-Asy’ sy’ary ary kelu keluar ar
dari dari Mu’tazilah
kare karena na
adan adany ya
kera keragu guan an keti ketika ka dia dia
mempertanyakan hal tentang mukmin dewasa, anak-anak, dan kaum kafir kepada al-Jubba’i. al-Jubba’i.59 Ajaran-ajaran Asy’ariyah : 1. Tuhan dan Sifat-sifat-Nya60
56 57
Abdul Rozak. Op. cit . hal. 119 Harun Naution. Op. cit . hal. 65 58 Harun Nasution. Op. cit. hal. 66-67 59 Ibid. 60 Abdul Rozak. Hal.121
25
Sejarah Teologi Islam
Al-Asy’ary berhadapan pada dua pandangan ekstrim. DI satu pihak dia ber berha hada dapa pan n
deng dengan an
kelom kelompo pok k mujassimah
(antromorfis )
dan
kelompok musyabbihah yang berpendapat bahwa Allah memiliki sifat yang disebutkan dalam al-Quran dan Sunnah dan sifat-sifat itu harus dipahami menurut arti harfiahnya. Di pihak lain, ia berhadapan dengan
Mu’tazilah yang berpendapat bahwa sifat-sifat Allah tidak lain esensi Nya. Menghadapi Menghadapi dua kelompok kelompok tersebut, tersebut, al-Asy’ary al-Asy’ary berpendapat berpendapat bahwa bahwa Allah memiliki sifat-sifat itu, seperti mempunyai tangan dan kaki, dan ini tidak boleh diartikan secara harfiah, melainkan secara simbolis. Selanjutnya, al-Asy’ary menjelaskan bahwa sifat-sifat Allah itu unik sehingga tidak dapat dibandingkan dengan sifat-sifat manusia. Sifatsifa sifatt
Alla Allah h
menyang menyangkut kut
Swt
berb erbeda eda
denga engan n Alla Allah h
sen sendiri diri,,
teta tetapi pi-s -sej ejau auh h
realitas realitasny nyaa tidak tidak terpisah terpisah dari esensi-Ny esensi-Nya. a. Dengan Dengan
demikian tidak berbeda dengan-Nya.
2. Kebebasan dalam berkehendak 61
Dalam Dalam kebeba kebebasan san berkeh berkehend endak, ak, al-Asy’ al-Asy’ary ary membed membedaka akan n anta anta ra Menurutny tnya, a, Allah Allah adalah adalah Khaliq khaliq dan kasb. Menuru Khaliq (pencipt (pencipta) a) perbu perbuatan atan manusia, manusia, tetapi tetapi
manus manusia ia lah yang mengupay mengupayaka akannay nnayaa
(muktasib).
3. Akal dan Wahyu Wahyu dan Kriteria Baik-buruk 62
Al-Asy’ary mengutamakan wahyu dalam menghadapi persoalan yang memperoleh penjelasan kontadiktif antara akal dan wahyu.
61 62
Ibid . hal. 122 Ibid.
26
Sejarah Teologi Islam
4. Qadimnya al-Quran63
Al-Asy’ary mengatakan bahwa walaupun al-Quran terdiri atas katakata, huruf, dan bunyi, semuanya tidak melekat pada esensi Allah dan karenan karenanya ya tidak tidak qadim. qadim. Namun, Namun, bagi bagi al-Asy al-Asy’ary ’ary al-Qura al-Quran n tidakl tidaklah ah diciptakan.
5. Melihat Allah64
Al-Asy’ary yakin bahwa Allah dapat dilihat di akhirat, tetapi tidak dapat digambarkan. Kemungkinan rukyat dapat terjadi manakala Allah sen sendiri diri
yang ang
meny menyeb ebab abk kan
dapat apat
dili dilih hat
atau atau
bila bilam mana ana
dia
menciptakan kemampuan penglihatan manusia untuk melihat-N ya.
6. Keadilan65
Allah Allah adalah adalah pengua penguasa sa mutlak, mutlak, jadi jadi Dia tidak tidak memilik memilikii keharu keharusan san apapun.
7. Kedudukan orang yang berdosa 66
Al-Asy’ary berpendapat bahwa mukmin yang melakukan dosa besar adalah mukmin yang fasik, sebab iman tidak mungkin hilang karana dosa kecuali kufur. kufur.
63
Ibid Ibid . hal.123 65 Ibid. 66 Ibid . hal.124 64
27
Sejarah Teologi Islam
b. b. Ajar Ajaran an Mat Matur urid idia iah h
Abu Mansur Mansur al-Matur al-Maturidi idi
dilahi dilahirka rkan n di Maturid, Maturid, sebuah sebuah kota kecil di
Samark Samarkand and,, wilaya wilayah h Uzbeki Uzbekista stan n (sekar (sekarang ang). ).
Al-Matu Al-Maturid ridii hidup hidup pada pada masa masa
khalifah khalifah al-Mutawakil al-Mutawakil yang memerintah memerintah tahun 232-274/8 232-274/847-86 47-861 1 M. Ia sendiri wafat pada tahun 333 H/944 M. Ia adalah pengikut Abu Hanifah dan paham paham teologisnya banyak persamaannya dengan paham yang dimajukan oleh Abu Hanifah. Sistem teologi Abu Mansur dikenal dengan nama Al-Maturidiyah.67
Ajaran-ajaran Al-Maturidy a. Akal dan Wahyu 68
Menurut al-Maturidi, mengetahui Tuhan dan kewajiban mengetahui Tuhan dapat diketahui dengan akal. Kemampuan akal dalam mengetahui kedua hal tersebut sesuai sesuai dengan ayat-ayat Al-Quran yang memerintahkan agar manusia menggunakan akal dalam usaha memperoleh pengetahuan dan pemikiran yang mendalam tentang makhluk ciptaan-Nya. Dalam masalah baik dan buruk, al-Maturidi berpendapat bahwa penentu baik dan buruk sesuatu terletak pada sesuatu itu sendiri, sedangkan perintah atau larangan syariah hanyalah mengikuti ketentuan akal mengenai baik dan buruknya sesuatu.
b. Perbuatan Manusia69
Menuru Menurutt al-Matu al-Maturid ridii perbua perbuatan tan manusi manusiaa adalah adalah ciptaan ciptaan Tuhan uhan karena karena segala sesuatu dalam wujud ini adalah ciptaan-Nya. ciptaan-Nya. Khusus Khusus mengenai mengenai mengen mengenai ai perbua perbuatan tan manusi manusia, a, kebijak kebijaksan sanaan aan,, dan keadil keadilan an kehend kehendak ak 67 68 69
Harun Nasution. Op. cit. hal. 76 Abdul Rozak. Rozak. Op. cit. hal. 125 Ibid. hal. 126-128
28
Sejarah Teologi Islam
Tuhan mengharuskan mengharuskan manusia memiliki kemampuan ke mampuan berbuat ( ikhtiar ) agar kewajiban-kewajiban yang dibebankan kepadanya dapat dilaksanakannya. Tuhan menciptakan daya (kasb) dalam diri manusia dan manusia bebas memakainya. Daya-daya tersebut diciptakan bersamaan dengan perbuatan manusia. Dengan demikian tidak ada pertentangan antara qudrat Tuhan yang telah menciptakan perbuatan manusia dan ikhtiar yang ada pada manusia.
c. Kekuasaan dan kehendak mutlak Tuhan70
Qudrat Tuhan tidak sewenang-wenang, tetapi perbuatan dan kehendak Nya Nya itu berlan berlangsu gsung ng sesuai sesuai dengan dengan hikmah hikmah dan keadila keadilan n yang yang sudah sudah ditetapkan-Nya.
d. Sifat Tuhan71
Al-Mat Al-Maturi uridi di berpen berpendap dapat at bahwa bahwa sifat sifat Tuhan uhan tidak tidak dikatak dikatakan an sebaga sebagaii esensi esensi-Nya -Nya dan bukan bukan pula pula lain dari dari esensi esensi-Ny -Nya. a. Sifat-s Sifat-sifat ifat Tuhan uhan itu
mulzamah (ada bersama, baca: inheren) zat tanpa terpisah. Menetapkan sifat Allah tidak harus membawanya pada antromorphisme karena sifat tidak berwujud tersendiri dari zat, sehingga terbilangnya sifat tidak akan membawa terbilangnya terbilangnya yang qadim qadim (taaddud al-qudama ).
e. Melihat Tuhan72
Al-Mat Al-Maturi uridi di mengat mengataka akan n bahwa bahwa manusi manusiaa dapat dapat melihat melihat Tuhan Tuhan.. Hal ini dibe diberit ritak akan an oleh oleh al-Q al-Qur uran an,, antar antaraa lain lain firm firman an Allah Allah dalam dalam surat surat AlAlQiyamah ayat 22-23. Al-Maturidi lebih lanjut mengatakan bahwa Tuhan 70 71 72
Ibid. hal. 128 Ibid. Ibid . hal. 129
29
Sejarah Teologi Islam
kelak di akhirat dapat dilihat dengan mata, karena Tuhan memiliki wujud walaup walaupun un Ia immate immateri. ri. Namun, Namun, melihat melihat Tuhan, uhan, kelak kelak di akhirat akhirat tidak tidak dalam bentuknya (bila kaifa), karena keadaan di akhirat tidak sama dengan keadaan di dunia.
f.
Kalam Tuhan73 Al-Maturidi Al-Maturidi
membedakan membedakan antara kalam (sabda) yang tersusun dengan
huruf dan bersuara dengan kalam nafsy (sabda (sabda yang sebenarnya). sebenarnya). Kalam
nafsy adalah sifat yang qadim bagi Allah, sedangkan kalam yang tersusun dari huruf dan kata-kata adalah bahar ( hadis ).
g. Pengutusan Rasul 74
Akal memerlukan bimbingan ajaran wahyu untuk mengetahui kewajibankewajiban. kewajiban. Jadi, pengutusa pengutusan n rasul berfungsi berfungsi sebagai sebagai sumber sumber informasi. informasi. Tanpa mengikuti ajaran wahyu yang disampaikan rasul berarti manusia telah dibebankan sesuatu yang berada diluar kemampuannya.
h. Pelaku dosa besar 75
Al-Maturidi berpendapat bahwa orang yang berdosa besar tidak kafir dan tidak kekal di dalam neraka walaupun dia mati sebelum bertobat. Hal ini karen karenaa Tuhan uhan telah telah menj menjan anjik jikan an akan akan memb memberi erika kan n bala balasa san n kepa kepada da manusia sesuai dengan perbuatannya. Menurut al-Maturidi, iman itu cukup dengan tasdhiq dan iqrar . Sedangkan amal adalah penyempurna iman. Oleh karena itu, amal tidak akan menambah atau mengurangi esensi iman, kecuali hanya menambah atau mengurangi sifatnya saja. 73 74 75
Ibid. Ibid. hal. 130 Ibid . hal. 130-131
30
Sejarah Teologi Islam
BAB III PENGARUH TEOLOGI
Persoalan teologi yang berawal dari persoalan politik pemerintahan, tidak sedikit berimbas terhadapan tatanan kehidupan masyarakat sosial yang secara tidak langsung ikut terlibat serta menjadi bagian di dalamnya. Berbagai kalangan bersaing bersaing untuk untuk mempertahank mempertahankan an paham mereka, bahkan bahkan hingga hingga menimbulka menimbulkan n perse perselis lisiha ihan n di dalam dalam golong golongan an itu sendir sendiri. i. Hal ini mengga menggamba mbarka rkan n bahwa bahwa bukanlah suatu hal yang aneh jika terjadi perpecahan di kalangan umat Islam, terlebih dalam satu golongan tidak kokoh dengan satu pemahaman.
Adapun pengaruh atau imbas dari teologi itu sendiri adalah : 1. Terpecahnya erpecahnya Umat Umat Islam Islam dalam dalam Keberagama Keberagaman n Sudut Sudut Pandan Pandang g Terpecahnya umat Islam pada daat itu, tidak terlepas dari sejarah lahirnya teologi, yang berawal dari terbunuhnya Khalifah Utsman bin Affan serta naiknya Ali sebagai Khalifah yang memimpin dunia Islam pada saat itu. Sejarah Islam secara secara gambla gamblang ng menjel menjelask askan an bahwa bahwa Perang Perang Siffin Siffin berimb berimbas as kepada kepada lahirny lahirnyaa golongan-golongan yang berdiri di atas paham mereka sendiri. Persoa Persoalan lan teologi teologipun pun menjad menjadii suatu suatu hal yang yang menarik menarik pada pada saat saat itu, itu, terlebi terlebih h jika jika dikaitk dikaitkan an dengan dengan berbag berbagai ai perkem perkemban bangan gan pemiki pemikiran ran dari dari suatu suatu golongan dan bahkan peikiran para tokoh Islam. Setida Setidakny knyaa banyak banyak aliran aliran yang yang timbul timbul dari dari persoa persoalan lan ini, ini, antara antara lain lain
Khawarij, Murji’ah dan Mu’tazilah serta Qadariyah dan Jabariyah . Aliran-aliran ini berdiri berdiri dengan dengan paham dan pemikiran pemikiran mereka masing-masi masing-masing ng terhadap terhadap situasi situasi yang yang terj terjad adii pada pada saat saat itu. itu. Deng Dengan an adan adany ya
golo golong ngan an-g -gol olon onga gan n inil inilah ah
meng mengga gamb mbar arka kan n bahw bahwaa Isla Islam m terp terpec ecah ah dala dalam m bebe bebera rapa pa kelo kelomp mpok ok yang yang menjunjung tinggi pemikiran mereka masing-masing. 31
Sejarah Teologi Islam
2. Kecekco Kecekcokan kan dalam dalam Suatu Suatu Golo Golonga ngan. n. Bukan hanya melibatkan kelompok-kelompok besar, teologi ternyata juga berda berdampa mpak k terhada terhadap p apa yang yang terjadi terjadi di dalam dalam golong golongan-g an-golo olonga ngan n tersebu tersebut. t. Persoalan Persoalan yang awalnya menimbulka menimbulkan n perbedaan perbedaan beberapa beberapa golongan, golongan, ternyata juga mengalami perbedaan tersendiri di dalam ruang lingkup golongan tersebut misalnya, a, Khawarij misalny
yang yang dikenal dikenal sebagai sebagai barisa barisan n yang keluar keluar dari
pendu pendukun kung g Ali bin Abi Thalib Thalib,, dan telah telah mempun mempunyai yai pemiki pemikiran ran tersend tersendiri, iri, ternyata dari pengikut golongan khawarij pun tepecah ke dalam beberapa sekte dengan dengan pemikiran pemikiran yang berbeda. berbeda. Golongan Golongan khawarij khawarij juga sering mengadakan mengadakan perlaw perlawana anan n terhada terhadap p pengua penguasa-p sa-peng enguas uasaa Islam Islam dan Umat Umat Islam Islam yang yang ada di zaman mereka. Lain Lain hal hal deng dengan an Mu’tazilah , setela setelah h bebera beberapa pa saat saat mencap mencapai ai puncak puncak kejayaannya, Mu’tazilah mengalami kemunduran drastis yang disebabkan oleh perbuatan perbuatan mereka sendiri. sendiri. Mereka yang hendak hendak mempertahank mempertahankan an pemikiran pemikiran dan kebebasan mereka sendiri, malah memusuhi orang-orang yang tidak mengikuti paham mereka. Peristiwa ini mencapai puncak puncak hingga hingga menimbulkan menimbulkan perpecahan yang justru melahirkan golongan baru. Tidak sedikit dari golongan-golongan ini yang menggunakan kekerasan dalam dalam pelaksa pelaksanaa naanny nnya. a. Banyak Banyak terjadi terjadi pemaks pemaksaan aan terhada terhadap p umat umat Islam Islam dan terha terhada dap p peng pengik ikut ut golo golong ngan an itu itu send sendiri iri untu untuk k meyaki meyakini ni atau atau ikut ikut deng dengan an pemik pemikiran iran yang mereka mereka anut. anut. Dan tentun tentunya ya tidak tidak semua semua pihak pihak yang yang mampu mampu menerim menerimaa tindak tindak paksaa paksaan n sepert sepertii itu, itu, sehing sehingga ga memicu memicu kekeras kekerasan an yang yang akan akan berdampak lebih buruk lagi.
32
Sejarah Teologi Islam
Dari fenomena ini terlihat bahwa keberagaman pemikiran dan sifat ingin berkuasanya manusia dapat menimbulkan hal-hal yang seharusnya tidak perlu terjadi, seperti peperangan antar sesame Muslim.
3. Timbu imbuln lnya ya Pembe Pembero ront ntak akan an a. Alira liran n Kh Khawar awariij Pengikut aliran khawarij juga terpecah menjadi beberapa golongan. Inflas Inflasii dari dari pertent pertentang angan an itu justru justru memuncu memunculka lkan n ajaran ajaran-aja -ajaran ran aqidah aqidah asing asing dalam dalam lembaran lembaran sejarah sejarah khawar khawarij. ij. Mereka Mereka member memberont ontak ak hanya hanya untu untuk k mene menetap tapka kan n prop propos osis isii kelir keliru u
dari dari ajara ajaran-a n-ajar jaran anny nya. a. Mere Mereka ka
beranggapa beranggapan n bahwa meninggalkanny meninggalkannyaa hanyalah hanyalah membawa membawa kekafiran kekafiran dan kesesatan. Ketika suatu saat terbukti bahwa proposisi itu keliru, mereka malah malah kemba kembali li mena menarik rik diri diri,, namu namun n setel setelah ah itu mere mereka ka melk melkau auka kan n pembe pemberon rontak takan an yang yang jauh jauh lebih lebih dahsya dahsyatt sebaga sebagaii tanda tanda bahwa bahwa mereka mereka hendak menebus kesalahan yang telah mereka lakukan. 76 Dari kondisi kondisi yang demikian, demikian, pemberontak pemberontakan-pem an-pemberon berontakan takan yang munc muncul ul dalam dalam satu satu alira aliran, n, dise diseba babk bkan an oleh oleh wata watak k keras keras kepa kepala la dari dari golongan tersebut, adanya sikap ingin memisahkan diri dan mengulangulang kesalahan, bahkan sebagian aliran justru bergabung dengan aliran lain untuk untuk menyerang aliran utama. Selai Selain n itu, itu, keras kerasny nyaa wata watak k khaw khawari arijj serta serta adany adanyaa ektr ektrim imita itas, s, meny menyeba ebabk bkan an seti setiap ap tinda tindaka kan n
dan dan
akti aktivi vita tasa sany nyaa
dija dijalan lankan kan tanp tanpaa
pemikiran yang matang serta revolusi yang selalu berubah. Khwarijpun sering sering mengad mengadaka akan n pember pemberont ontaka akan n terhadap terhadap pengua penguasa sa yang yang dzalim, dzalim, walaupun tindakannya itu akan mengantarkan mereka ke dalam keputusan yang tidak diharapkan. 6 7
Dr. Muhammad Amhazun, Fitnah Kubro , hlm.490
33
Sejarah Teologi Islam
b. b. Alira liran n Sy Syi’ah i’ah Alira Aliran n Syi’a Syi’ah h munc muncul ul diaw diawal alii deng dengan an tersi tersisa sany nyaa pasu pasuka kan n Ali Ali setelah Khawarij menyempal. Setelah adanya keputusan tahkim, mereka membulatkan tekad membuat sebuah keputusan untuk mendukung Ali bin Abi Thalib. Syiah yang pertama kali muncul tidak pernah mencaci dan mencer mencerca ca sahaba sahabatt Nabi. Nabi.77 Namun Namun ketika ketika melang melangkah kah lebih lebih jauh, jauh, Syiah Syiah berjal berjalan an dengan dengan memunc memunculk ulkan an konsep konsep-ko -konse nsep p yang yang berbah berbahaya aya yang yang ditand ditandai ai dengan dengan watak watak ekstrim ekstrim serta serta mengan menganut ut keyakin keyakinan an yang yang tidak tidak diakui oleh Islam.
4. Implik Implikasi asi dari dari Perse Perselis lisiha ihan n Politi Politik k Geraka Gerakan-g n-gerak erakan an Khawar Khawarij ij dan Syi’ah Syi’ah cukup cukup menyi menyibuk bukkan kan pengua penguasa sa Islam dan banyak banyak menguras menguras keringat keringat pasukan pasukan yang seharusnya seharusnya digunakan digunakan untuk penak penakluk lukan. an. Keterlam Keterlambata batan n dalam dalam penakl penakluka ukan n adalah adalah imbas imbas langs langsung ung dari dari perselisihan yang terjadi. Gerakan yang dilakukan oleh khawarij dan syi’ah ini ber berja jala lan n dala dalam m wakt waktu u dan dan kond kondis isii yang ang tida tidak k tepa tepat. t. Mere Mereka ka buka bukann nny ya membentengi membentengi umat Islam, akan tetapi bergerilya bergerilya dengan dengan pertumbahan pertumbahan darah dan perampasan harta kaum muslimin sendiri
5. Impilk Impilkas asii dar darii Aqid Aqidah ah
77
Ibid, hal 502
34
Sejarah Teologi Islam
Permasalah implikasi dari aqidah ini berarah pada konsep pemahaman dari suat suatu u alir aliran an.. Key Keyakin akinan an yang yang dian dianut ut oleh oleh masi masing ng-m -mas asin ing g alir aliran an just justru ru menimbulkan menimbulkan bid’ah.Jadi bid’ah.Jadi berdasarkan berdasarkan catatatan sejarah sejarah Islam, Islam, terdapat terdapat bid’ah khwarij, bid’ah murji’ah dan bid’ah syi’ah. a. Bid’a id’ah h kh khawar awarij ij Diantara hal yang tergolong ke dalam bid’ah khawarij adalah : -
Merek Merekaa men mengk gkafi afirka rkan n par paraa pen pendo dosa sa besa besar r
-
Menyala Menyalahi hi Al-Qu Al-Qur’an r’an baik baik secara secara aksi aksi maup maupun un pola pola piki pikirr tergol tergolong ong kafir.
-
Ancaman Ancaman bagi bagi pendo pendosa sa besa besarr adalah adalah abadi abadi di di dalam dalam api neraka neraka..
Bid’ah ini timbul karena karena sikam ekstrim di dalam beragama. b. b. Bid’ Bid’ah ah Murj Murji’ i’ah ah Ajaran Murji’ah yang berpegang kepada sebuah pendapat bahwa iman iman seseor seseorang ang tidak tidak terpeng terpengaru aruh h kepada kepada kemaks kemaksiata iatan,s n,sepe eperti rti halny halnyaa kekafiran yang tidak akan terpengaruh oleh ketaatan 78. Konsep iman inilah yang ang
bert berten enta tang ngan an
deng dengan an
ajar ajaran an
Al-Q Al-Qur’ ur’an an,,
kare karena na
Al-Q Al-Qur’ ur’an an
menjela menjelaska skan n baha amal dan iman merupk merupkan an dua hal yang yang tidak dapat dapat dipisahkan.
c. Bid’ah Syi Syi’ah ’ah Termas ermasuk uk ke dalam dalam bid’ bid’ah ah Syi’ Syi’ah ah adal adalah ah sika sikap p fana fanatik tik yang yang berlebihan terhadap imam. Mereka menempatkan kedudukan imam di atas posisi Nabi, sebagai orang yang terhindar dari dosa dan mampu melihat hal-hal yang ghaib.
78
Ibid, hal 509
35
Sejarah Teologi Islam
Selain dari itu yang termasuk bid’ah Syi’ah adalah keberpihakan mereka kepada keyakinan Jahmiyyah dalam hal sifat-sifat Allah dan aliran Qadariyah dalam hal perbuatan hamba.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmazun,Muhammad. Fitnah Fitnah Kubro: Kubro: Tragedi ragedi pada masa Sahabat. Sahabat. Jakarta : LP2SI Al-Haramain. 1999 Nasution, Harun. Teologi Islam: Sejarah Perbandingan Aliran-aliran. Jakarta : UI-Press. 2006. Natsir, Sahilun. Pengantar Ilmu Kalam. Jakarta : Raja Grafindo. 1994 Rozak, Abdul, et.al. Ilmu Kalam . Bandung : Pustaka Setia. 2007
36
Sejarah Teologi Islam
37