SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
ROM AKTIF DAN PASIF
Untuk Memenuhi Tugas Departemen Surgical di Ruang 16
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR RUMAH SAKIT UMUM DR. SAIFUL ANWAR MALANG 2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik
: ROM aktif dan pasif
Sub Topik
: ROM aktif dan pasif pada pasien Luka bakar
Tempat
: Ruang 16
Sasaran
: Keluarga dan Pasien ruang 16
Hari/Tanggal : Kamis, 01 November 2018 Pukul
: 13.00 WIB
Alokasi waktu : 30 menit I.
LATAR BELAKANG Api merupakan elemen yang penting. Manusia menggunakan api dalam banyak aspek kehidupan. Api sudah digunakan sejak jaman dahulu, bermula dengan membenturkan dua buah batu untuk menghasilkan percikan api yang membakar daun-daun kering dan ranting kering yang kemudian akan digunakan untuk memasak ataupun menghangatkan diri. Dewasa ini selain sebagai sumber energi, manusia juga menggunakannya untuk membakar sampah. Membakar sampah merupakan suatu kebiasaan yang sering dilakukan oleh warga. Padahal membakar sampah merupakan salah satu tindakan yang menambah polusi udara, namun bagi sebagian warga membakar sampah merupakan solusi untuk mengurangi jumlah sampah rumah tangga mereka. Walaupun terlihat sederhana dalam pengerjaannya, namun kegiatan ini semestinya dilakukan dengan kewaspadaan dengan mempertimbangkan sifat api yang cepat merambat. Warga yang hendak membakar sampah ada baiknya memperhatikan jenis sampah dan area yang digunakan untuk membakar sampah tersebut. Karena tidak semua sampah rumah tangga dapat dibakar secara langsung, untuk mencegah hal ini seorang warga perlu memilah sampahnya sebelum dibakar. Selain itu masalah pemilihan tempat atau area haruslah dipertimbangkan secara bijak, pilih area atau tempat yang jauh dari rumah dan lokasi bermain anak-anak. Api memang mempunyai maanfaat yang banyak tetapi api juga memiliki dampak buruk bila mana penggunaannya tidak berhati-hati yang nantinya akan berujung pada suatu kebakaran. Ada dua faktor yang menyebabkan terjadinya kebakaran yakni, murni kecelakaan dan faktor manusia. Dalam kasus kebakaran pastinya aka nada kerugian materil, namun selain kerugian tersebut terkadang dalam kasus kebakaran ada korban manusia.
Dalam hal ini manusia tersebut akan mengalami luka-luka, cacat permanen, bahkan bisa sampai kehilangan nyawa. Range
of
motion
mempertahankan
atau
(ROM)
adalah
memperbaiki
latihan
tingkat
yang
dilakukan
kesempurnaan
untuk
kemampuan
pergerakkan sendi secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot. Melakukan mobilisasi persendian dengan latihan ROM dapat mencegah berbagai komplikasi seperti nyeri karena tekanan, kontraktur, tromboplebitis, dekubitus sehingga mobilisasi dini penting dilakukan secara rutin dan kontinyu. Memberikan latihan ROM secara dini dapat meningkatkan kekuatan otot karena dapat menstimulasi motor unit sehingga semakin banyak motor unit yang terlibat maka akan terjadi peningkatan kekuatan otot, kerugian pasien hemiparese bila tidak segera ditangani maka akan terjadi kecacatan yang permanen (Potter & Perry, 2009).
II.
TUJUAN UMUM Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan keluarga dan pasien di ruang 16
RSSA mengetahui tentang ROM.
III. TUJUAN KHUSUS Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit keluarga pasien mampu :
1) Menyebutkan Pengertian ROM 2) Menyebutkan Tujuan ROM 3) Menyebutkan Manfaat ROM 4)
Menyebutkan Prinsip latihan ROM
5) Menyebutkan Jenis-jenis ROM 6) Macam-macam Gerakan ROM
IV. MATERI terlampir V.
METODE Diskusi dan Tanya Jawab
VI. MEDIA 1.
Leaflet
VII. SETTING TEMPAT Keterangan: Presenter Moderator
Pembimbing Klinik Audience
Observer Fasilitator
VIII. JOB DESK 1) Moderator
J ob Des cr iption: a)
Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.
b)
Memperkenalkan diri
c)
Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
d)
Menyebutkan materi yang akan diberikan
e)
Memimpin jalannya penyuluhan dan menjelaskan waktu penyuluhan
f)
Menulis pertanyaan yang diajukan peserta penyuluhan.
g)
Menjadi penengah komunikasi antara peserta dan pemberi materi.
h)
Mengatur waktu kegiatan penyuluhan
2) Presenter
J ob Des cr iption: a) Menggali pengetahuan keluarga tentang luka bakar b) Menjelaskan materi mengenai pertolongan pertama pada luka bakar c) Menjawab pertanyaan peserta
3) Fasilitator J ob Des cr iption: a)
Menyiapkan tempat dan media sebelum memulai penyuluhan
b)
Mengatur teknik acara sebelum dimulainya penyuluhan
c)
Memotivasi keluarga klien agar berpartisipasi dalam penyuluhan
d)
Memotivasi keluarga untuk mengajukan pertanyaan saat moderator memberikan kesempatan bertanya
e)
Membantu pembicara menjawab pertanyaan dari peserta
f)
Membagikan leaflet kepada peserta di akhir penyuluhan
4) Observer
J ob Des cr ipti on:
a)
Mengobservasi jalannya proses kegiatan
b)
Mencatat perilaku verbal dan non verbal peserta selama kegiatan penyuluhan berlangsung
c)
Memberikan penjelasan kepada pembimbing tentang evaluasi hasil penyuluhan
IX. KEGIATAN PENYULUHAN
No 1
Tahapan waktu Pembukaan
Kegiatan pembelajaran 1.
(5 menit) 2.
3.
Kegiatan peserta
Mengucapkan
1. Menjawab
salam
2. Mendengarkan dan
Memperkenalkan
memperhatikan
diri
3. Menyetujui
Kontrak waktu dan
4. Mendengarkan dan
aturan PKRS 4.
memperhatikan
Menjelaskan tujuan pembelajaran
5.
Mengali pengetahuan awal tentang pertolongan pertama pada luka bakar
2
Kegiatan Inti
Menjelaskan materi
( 20 menit )
penyuluhan secara
1.
Mendengarkan dan memperhatikan
berurutan dan teratur. Materi tentang:
2.
Mendengarkan dan memperhatikan
1. Pengertian ROM 2. Tujuan ROM
3.
Mendengarkan dan memperhatikan
3. Manfaat ROM 4. Prinsip latihan ROM 5. Jenis-jenis ROM
4.
Peserta bertanya
6. Gerakan ROM Memberikan kesempatan peserta untuk bertanya 3
Penutup
1. Kesimpulan dari
1. Mendengarkan dan
5 menit
pembelajaran
memperhatikan
2. Salam penutup
2. Mendengarkan.
X. EVALUASI a.
Struktural 1.
Peserta hadir di tempat penyuluhan
2.
Penyelenggaraan Penyuluhan dilakukan di Ruang tunggu R.16
3.
Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan 1 hari sebelumnya (Satuan Acara Penyuluhan)
4.
Tidak ada peserta penyuluhan yang meninggalkan tempat sebelum penyuluhan selesai
b.
Proses 1.
Masing-masing anggota tim bekerja sesuai dengan tugas
2.
Peserta antusias terhadap materi penyuluhan, serta peserta yang terlibat aktif dalam penyuluhan 50% dari yang hadir
c.
Hasil Peserta mengerti dan memahami penjelasan yang diberikan oleh penyuluh yaitu sesuai dengan tujuan khusus.
MATERI PENYULUHAN ROM PADA LUKA BAKAR
PENGERTIAN ROM (Range Of Motion)
ROM (Range of Motion) adalah latihan gerakan sendi yang memungkinkan terjadinya kontraksi dan pergerakan otot, dimana klien menggerakan masing-masing persendiannya sesuai gerakan normal baik secara akti f ataupun pasif. Latihan range of motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot (Potter & Perry, 2005 dalam Reese 2009). Faktor-faktor yang dapat menurunkan ROM, yaitu penyakit-penyakit sistemik, sendi, nerologis ataupun otot; akibat pengaruh cedera atau pembedahan; inaktivitas atau imobilitas. TUJUAN ROM (Range Of Motion)
Adapun tujuan dari ROM (Range Of Motion), yaitu : 1.
Meningkatkan atau mempertahankan fleksibiltas dan kekuatan otot
2.
Mempertahankan fungsi jantung dan pernapasan
3.
Mencegah kekakuan pada sendi
4.
Merangsang sirkulasi darah
5.
Mencegah kelainan bentuk, kekakuan dan kontraktur.
MANFAAT ROM (Range Of Motion)
Adapun manfaat dari ROM (Range Of Motion), yaitu : 1. Menentukan nilai kemampuan sendi tulang dan otot dalam melakukan pergerakan 2.
Mengkaji tulang, sendi, dan otot
3.
Mencegah terjadinya kekakuan sendi
4.
Memperlancar sirkulasi darah
5.
Memperbaiki tonus otot
6.
Meningkatkan mobilisasi sendi
7.
Memperbaiki toleransi otot untuk latihan
PRINSIP LATIHAN ROM (Range Of Motion)
Adapun prinsip latihan ROM (Range Of Motion), diantaranya : 1. ROM harus diulang sekitar 8 kali dan dikerjakan minimal 2 kali s ehari 2. ROM di lakukan berlahan dan hati-hati sehingga tidak melelahkan pasien. 3. Dalam merencanakan program latihan ROM, perhatikan umur pasien, diagnosa, tanda-tanda vital dan lamanya tirah baring.
4. Bagian-bagian tubuh yang dapat di lakukan latihan ROM adalah leher, jari, lengan, siku, bahu, tumit, kaki, dan pergelangan kaki. 5. ROM dapat di lakukan pada semua persendian atau hanya pada bagian-bagian yang di curigai mengalami proses penyakit. 6. Melakukan ROM harus sesuai waktunya. Misalnya setelah mandi atau perawatan rutin telah di lakukan. JENIS - JENIS ROM (Range Of Motion)
ROM dibedakan menjadi dua jenis, yaitu : 1. ROM Aktif ROM Aktif yaitu gerakan yang dilakukan oleh seseorang (pasien) dengan menggunakan energi sendiri. Perawat memberikan motivasi, dan membimbing klien dalam melaksanakan pergerakan sendiri secara mandiri sesuai dengan rentang gerak sendi normal (klien aktif). Kekuatan otot 75 %. Hal ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan cara menggunakan otot-ototnya secara aktif. Sendi yang digerakkan pada ROM aktif adalah sendi di seluruh tubuh dari kepala sampai ujung jari kaki oleh klien sendri secara aktif. 2. ROM Pasif ROM Pasif yaitu energi yang dikeluarkan untuk latihan berasal dari orang lain (perawat) atau alat mekanik. Perawat melakukan gerakan persendian klien sesuai dengan rentang gerak yang normal (klien pasif). Kekuatan otot 50 %. Indikasi latihan pasif adalah pasien semikoma dan tidak sadar, pasien dengan keterbatasan mobilisasi tidak mampu melakukan beberapa atau semua latihan rentang gerak dengan mandiri, pasien tirah baring total atau pasien dengan paralisis ekstermitas total (suratun, dkk, 2008). Rentang gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot dan persendian dengan menggerakkan otot orang lain secara pasif misalnya perawat mengangkat dan menggerakkan kaki pasien. Sendi yang digerakkan pada ROM pasif adalah seluruh persendian tubuh atau hanya pada ekstremitas yang terganggu dan klien tidak mampu melaksanakannya secara mandiri. Macam-macam Gerakan ROM
Ada berbagai macam gerakan ROM, yaitu : 1. Fleksi, yaitu berkurangnya sudut persendian.
2. Ekstensi, yaitu bertambahnya sudut persendian. 3. Hiperekstensi, yaitu ekstensi lebih lanjut. 4. Abduksi, yaitu gerakan menjauhi dari garis tengah tubuh. 5. Adduksi, yaitu gerakan mendekati garis tengah tubuh. 6. Rotasi, yaitu gerakan memutari pusat dari tulang. 7. Eversi, yaitu perputaran bagian telapak kaki ke bagian luar, bergerak membentuk sudut persendian. 8. Inversi, yaitu putaran bagian telapak kaki ke bagian dalam bergerak membentuk sudut persendian. 9. Pronasi, yaitu pergerakan telapak tangan dimana permukaan tangan bergerak ke bawah. 10. Supinasi, yaitu pergerakan telapak tangan dimana permukaan tangan bergerak ke atas. 11. Oposisi, yaitu gerakan menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari tangan pada tangan yang sama. Menurut Potter & Perry, (2005), ROM terdiri dari gerakan pada persendian sebagai berikut :
1. Leher, Spina, Serfikal Gerakan
Penjelasan
Rentang
Fleksi
Menggerakan dagu menempel ke dada,
rentang 45°
Ekstensi
Mengembalikan kepala ke posisi tegak,
rentang 45°
Hiperektensi
Menekuk kepala ke belakang sejauh rentang 40-45° mungkin,
Fleksi lateral
Memiringkan kepala sejauh mungkin rentang 40-45° sejauh mungkin kearah setiap bahu,
Rotasi
Memutar kepala sejauh mungkin dalam rentang 180° gerakan sirkuler,
2, Bahu Gerakan
Penjelasan
Rentang
Fleksi
Menaikan lengan dari posisi di samping rentang 180° tubuh ke depan ke posisi di atas kepala,
Ekstensi
Mengembalikan lengan ke posisi di rentang 180° samping tubuh,
Hiperektensi
Mengerkan lengan kebelakang tubuh, rentang 45-60° siku tetap lurus,
Abduksi
Menaikan lengan ke posisi samping di
rentang 180°
atas kepala dengan telapak tangan jauh dari kepala, Adduksi
Menurunkan lengan ke samping dan
rentang 320°
menyilang tubuh sejauh mungkin, Rotasi dalam
Dengan siku pleksi, memutar bahu
rentang 90°
dengan menggerakan lengan sampai ibu jari menghadap ke dalam dan ke belakang, Rotasi luar
Dengan
siku
fleksi,
menggerakan rentang 90°
lengan sampai ibu jari ke atas dan samping kepala, Sirkumduksi
Menggerakan lengan dengan lingkaran
rentang 360°
penuh,
3. Siku Gerakan
Penjelasan
Rentang
Fleksi
Menggerakkan siku sehingga lengan
rentang 150°
bahu bergerak ke depan sendi bahu dan tangan sejajar bahu, Ektensi
Meluruskan siku dengan menurunkan rentang 150° tangan,
4.
Lengan bawah Gerakan
Penjelasan
Rentang
Supinasi
Memutar lengan bawah dan tangan
rentang 70-90°
sehingga telapak tangan menghadap ke atas, Pronasi
Memutar
lengan
bawah
sehingga
rentang 70-90°
telapak tangan menghadap ke bawah,
5. Pergelangan tangan Gerakan
Penjelasan
Rentang
Fleksi
Menggerakan telapak tangan ke sisi
rentang 80-90°
bagian dalam lengan bawah, Ekstensi
Mengerakan jari-jari tangan sehingga rentang 80-90°
jari-jari, tangan, lengan bawah berada dalam arah yang sama, Hiperekstensi
Membawa permukaan tangan dorsal ke rentang 89-90° belakang sejauh mungkin,
Abduksi
Menekuk pergelangan tangan miring ke
rentang 30°
ibu jari, Adduksi
Menekuk pergelangan tangan miring ke
rentang 30-50°
arah lima jari,
6.
Jari- jari tangan Gerakan
Penjelasan
Rentang
Fleksi
Membuat genggaman,
rentang 90°
Ekstensi
Meluruskan jari-jari tangan,
rentang 90°
Hiperekstensi
Menggerakan
jari-jari
tangan
ke rentang 30-60°
belakang sejauh mungkin, Abduksi
Mereggangkan jari-jari tangan yang rentang 30° satu dengan yang lain,
Adduksi
Merapatkan kembali jari-jari tangan,
rentang 30°
7 Ibu jari Gerakan
Penjelasan
Fleksi
Mengerakan
Rentang
ibu
jari
menyilang rentang 90°
permukaan telapak tangan, Ekstensi
menggerakan ibu jari lurus menjauh rentang 90° dari tangan,
Abduksi
Menjauhkan ibu jari ke samping,
rentang 30°
Adduksi
Mengerakan ibu jari ke depan tangan,
rentang 30°
Oposisi
Menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari tangan pada tangan yang sama.
8.
-
Pinggul Gerakan
Penjelasan
Rentang
Fleksi
Mengerakan tungkai ke depan dan
rentang 90-120°
atas, Ekstensi
Menggerakan kembali ke samping rentang 90-120° tungkai yang lain,
Hiperekstensi
Mengerakan tungkai ke belakang rentang 30-50° tubuh,
Abduksi
Menggerakan tungkai ke samping
rentang 30-50°
menjauhi tubuh, Adduksi
Mengerakan posisi
media
tungkai dan
kembali melebihi
ke jika rentang 30-50°
mungkin, Rotasi
Memutar kaki dan tungkai ke arah
dalam
tungkai lain,
Rotasi luar
Memutar kaki dan tungkai menjauhi tungkai lain.
rentang 90°
rentang 90°
Sirkumduksi
Menggerakan tungkai melingkar
-
Gerakan
Penjelasan
Rentang
Fleksi
Mengerakan tumit ke arah belakang rentang 120-130°
9. Lutut
paha, Ekstensi
Mengembalikan tungkai kelantai,
rentang 120-130°
10. Mata kaki Gerakan
Penjelasan
Rentang
Dorsifleksi
Menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki rentang menekuk ke atas,
Plantarfleksi
30°
Menggerakan
kaki rentang
sehingga
kaki 50°
jari-jari
45-
menekuk ke bawah,
11. Kaki Gerakan
Penjelasan
Rentang
Inversi
Memutar telapak kaki ke samping rentang 10° dalam,
Eversi
Memutar telapak kaki ke samping rentang 10° luar,
12. Jari-Jari Kaki Gerakan
Penjelasan
Rentang
Fleksi
Menekukkan jari-jari kaki ke bawah,
rentang 30-60°
20-
Ekstensi
Meluruskan jari-jari kaki,
Abduksi
Menggerakan
jari-jari
rentang 30-60° kaki
satu rentang 15°
dengan yang lain, Adduksi
Merapatkan kembali bersama-sama,
rentang 15°
Daftar Pustaka
Mawarti, H., & Farid. (2012). Pengaruh latihan ROM (Range Of Motion) pasif terhadap
peningkatan
hemiparase.
kekuatan
otot
pada
pasien
stroke
dengan
http://www.journal.unipdu.ac.id/index.php/eduhealth/article/
diunduh tanggal 29 Agustus 2017. Potter, P.A, Perry, A.G. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan Praktik. Edisi 4.Volume 2. Alih Bahasa : Renata Komalasari, dkk. Jakarta
:
EGC.
2005. Reese , Nancy Berryman, William D. Bandy, Ph.D. 2009. Joint Range of Motion and Muscle Length Testing.