RUMAH TRADISIONAL NIAS DAN BATAK - PRESENTASI.pdf

SECTION 1

ARSITEKTRUR TRADISIONAL NIAS DAN BATAK

RUMAH TRADISIONAL NIAS & BATAK NUSANTARAKNOWLEDGE.BLOGSPOT.COM

Lokasi


Tinjauan Sejarah Rumah adat tradisional yang ada di Desa Bawo' Mataluo dibangun sekira 500 tahun yang lalu bersamaan dengan dibangunnya batu untuk atraksi lompat batu Raja atau Si Ulu yang mendirikan rumah adat adalah Laowo Fau, Siliwu Geru Fau, Ruyu Fau dan Alawa, Manofu Fau, Bazanauli Fau dan Taosarao Fau, Tona Fau, Alfred Fau Si Ulu (Raja) adalah lambang kekuasaan dan bisa mengambil keputusan


Selain Si Ulu juga ada juga yang disebut Si Ila, Si Ila membawahi 70 Kepala Keluarga dan Si Ila mempunyai wakil yang disebut Famalago Sedangkan di Desa Bawo Mataluo terdapat 10 Si Ila dan Ketua dari 10 orang Si Ila disebut Baloziila yang dipilih dari Si Ila yang lebih tua atau dituakan dan untuk menjadi Si Ila memotong babi paling sedikit 3 ekor Sampai sekarang yang menempati atau tinggal di rumah adat adalah anak dari keturunan Ta, Osara, O Takni Moarota-Tomus, Buala FauRenso. RUMAH TRADISIONAL NIAS & BATAK NUSANTARAKNOWLEDGE.BLOGSPOT.COM

Prinsip Dasar dan Filosofi

Batak Pada setiap puncak dan segitiga-segitiga terdapat kepala kerbau yang melambangkan kesejahteraan bagi keluarga yang mendiaminya Pinggiran atap sekeliling rumah yang sama menggambarkan bahwa penghuni rumah mempunyai perasaan senasib sepenanggungan Tali-tali pengikat dinding yang miring disebut tali ret-ret, terbuat dari ijuk atau rotan. Tali pengikat ini membentuk pola seperti cicak yang mempunyai 2 kepala saling bertolak belakang Orang yang hendak masuk rumah Batak Toba harus menundukkan kepala RUMAH TRADISIONAL NIAS & BATAK NUSANTARAKNOWLEDGE.BLOGSPOT.COM

Bagian depan rumah adat terdapat hiasanhiasan dengan motif garis geografis dan spiral serta hiasan berupa susu wanita yang disebut adep-adep Pada sudut-sudut rumah terdapat hiasan Gajah dompak, bermotif muka binatang. Begitu pula hiasan bermotif binatang cicak Kepala singa Warna yang digunakan selalu hitam, putih dan merah Meskipun kini sebagian besar penduduk sudah memeluk agama Islam atau Kristen, tapi kepercayaan lama yang bersifat animistis masih terlihat dalam upacara-upacara yang dilakukan RUMAH TRADISIONAL NIAS & BATAK NUSANTARAKNOWLEDGE.BLOGSPOT.COM

Prinsip Dasar dan Filosofi Nias Rumah kepala adat Nias bentuknya tinggi, sehingga memperlihatkan kewibawaan Sedangkan rumah penduduk biasa, atap bangunannya lebih rendah dan dindingnya agak miring seperti dinding perahu Berjiwa Bahari


Arsitektur Batak







Terbuat dari kayu keras dengan dinding papan yang unik serta ditopang oleh 20 tiang penyangga. Rumah ini dibangun dengan arsitektur tradisional tanpa mempergunakan paku.





Semua rumah tradisional di Nusantara ini memiliki kekhasan karena dibangun sesuai dengan kondisi alam lingkungan di mana dia berada. Tak terkecuali dengan rumah tradisional Nias. Kekhasan rumah tradisional Nias terletak pada bentuk atapnya, dinding bangunan, dan denahnya. Secara umum rumah tradisional Nias dibangun seperti rumah panggung, yang memiliki tiang-tiang bangunan dengan konstruksi kayu yang kuat dan kokoh. Rumah kepala adat Nias bentuknya tinggi, sehingga memperlihatkan kewibawaan. Sedangkan rumah penduduk biasa, atap bangunannya lebih rendah dan dindingnya agak miring seperti dinding perahu. Melihat bentuk bangunan tradisional Nias seperti ini, dapat diduga bahwa penduduk Nias juga mewarisi budaya bahari, seperti penduduk yang tinggal di daerah kepulauan pada umumnya. Warisan jiwa bahari tersebut masih dapat dilihat di beberapa unsur pada bangunan tempat tinggalnya, meskipun tidak begitu mencolok. Denah rumah Nias tipe Moro berbentuk bujur telur, disangga delapan buah tiang utama. Sedangkan tiang-tiang untuk menyangga balok nok ada tiga buah. Untuk aktivitas mandi dan peturasan, ada di luar dinding bangunan. Karena rumah Nias dibangun seperti rumah panggung, maka interior bangunannya dihubungkan oleh pintu yang dilengkapi tangga menuju ke kolong yang berhubungan dengan ruang luar. Di dalam rumah Nias tipe Moro dilengkapi bangku panjang, tempat perapian dan tempat mengintip ke luar, berkaitan dengan fungsi keamanan.


Rumah Tradisional Batak

SECTION 2

Dibedakan menjadi 2 fungsi, yaitu : Ruma Sopo


Filosofi Rumah melambangkan makrokosmos dan mikrokosmos yang terdiri dari adanya tritunggal benua, yaitu : Benua Atas yang ditempati Dewa, dilambangkan dengan atap rumah. Benua Tengah yang ditempati manusia, dilambangkan dengan lantai dan dinding. Benua Bawah sebagai tempat kematian dilambangkan dengan kolong. Pada jaman dulu, rumah bagian tengah itu tidak mempunyai kamar-kamar dan naik ke rumah harus melalui tangga dari kolong rumah, terdiri dari lima sampai tujuh buah anak tangga.


Konstruksi Rumah Tradisional Batak Dasarnya adalah balok-balok horisontal yang dibangun dalam bentuk persegi, di susun di atas empat buah batu kali


Rumah Tradisional Nias model rumah panggung dengan dasar dari batubatu besar.


Jenis Rumah Nias


Omo Nifolasara Rumah jenis ini disebut Omo Nifolasara karena tiga buah ukiran kayu seperti kepala monster (Högö lasara) telah dipasang di bagian depannya.


Omo Tuho Rumah adat seperti ini disebut Omo Tuho. Bentuk dasarnya sama dengan Omo Nifolasara tetapi tidak diberikan ukiran kepala monster (Lasara) di depannya.


Omo Sala Rumah adat seperti ini disebut Omo Sala. Bentuk dasarnya sama dengan Omo Tuho tetapi tidak diberikan ukiran kepala monster (Lasara) di depannya


Omo Laraga Rumah adat seperti ini disebut Omo Laraga atau Omo hada niha yöu. Bentuknya oval. Terdiri atas dua bagian, yaitu ruangan depan dan ruangan belakang.


Omo Hada Rumah adat seperti ini tidak diberi nama khusus, hanya disebut Omo Hada. Rumah seperti ini, dulu terdapat di desa Tögizita, Nias Tengah.


Omo Sebua Rumah adat seperti ini tidak diberi nama khusus, hanya disebut Omo Hada atau Omo Sebua.


Rumah Tahan Gempa Di bagian kaki bangunan, kolom-kolom terbagi menjadi dua jenis yaitu kolom-kolom struktur utama yang berdiri dalam posisi tegak dan kolomkolom penguat yang terletak dalam posisi silang menyilang membentuk huruf X miring. Balok-balok kayu ataupun batubatu besar sengaja diletakkan di sela-sela kolom penguat sebagai pemberat untuk menahan bangunan dari terpaan angin. Sedangkan ujung atas kolom-kolom tegak dihubungkan dengan balokbalok penyangga melalui sambungan sistem pasak yang kemudian ditumpangi oleh balok-balok lantai di atasnya.


RUMAH TRADISIONAL NIAS DAN BATAK - PRESENTASI.pdf

Recommend Documents