JURNAL FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSENTRASI BELAJARFull description
JURNAL FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSENTRASI BELAJAR
Full description
terkait beberapa faktor yang memengaruhi proses belajar dan pembelajaran terhadap peserta didikFull description
Full description
ASKEB PERSALINANFull description
gaya belajarFull description
ekosistemDeskripsi lengkap
faktor yang mempengaruhi homeostDeskripsi lengkap
ekosistemFull description
Ada tiga faktor yang mempengaruhi kehamilan yaitu faktor fisik, faktor psikologis dan faktor sosial, budaya dan ekonomi.Deskripsi lengkap
MATA KULIAH HIDROLOGI TEKNIK LINGKUNGANDeskripsi lengkap
FAKTOR YANG MEMOENGARUHI KEHAMILANFull description
Full description
faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan
Dokumen ini adalah tugas individu dalam kuliah SIstem TransportasiFull description
A. Pengertian dan Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat Konsumsi Konsumsi merupakan kegiatan manusia dalam penggunaan barang dan jasa untuk mengurangi atau menghabiskan daya guna atau man…Full description
hhfgfgfFull description
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIASAAN BELAJAR
Abstrak:
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Status Sosial Ekonomi serta perbedaan gender pada pad a kebiasaan k ebiasaan belajar siswa kelas VII. Hasil penelitian menunjukkan menu njukkan adanya ad anya pengaruh gender terhadap kebiasaan belajar yang signifikan. Namun pengaruh Status Sosial Ekonomi terhadap kebiasaan belajar ditemukan tidak signifikan.
Introduction:
Status Sosial Ekonomi (SES) dan lembaga pendidikan memainkan peran penting dalam membentuk kebiasaan belajar siswa. Plowden siswa. Plowden (1967) mengungkapkan bahwa b ahwa ketika kedua orang tua dan guru memberikan dukungan untuk menuntun pertumbuhan anak, anak memiliki kesempatan yang lebih besar untuk berprestasi. berprestasi. Kebiasaan belajar, dengan lingkungan yang tepat, umpan balik dan bimbingan dapat membantu individu untuk mengembangkan kepribadian yang seimbang. Guru dan orang tua harus membimbing kebiasaan belajar anak. Dengan demikian, tugas guru dan orang tua adalah mengidentifikasi kebiasaan belajar yang baik dan membimbing mereka agar memiliki kebiasaan belajar yang baik pula. Kebiasaan belajar dan Status Sosial Ekonomi seorang individu harus berjalan beriringan. Mereka dapat dianggap sebagai dua wajah dari mata uang yang sama. Jika salah satu dari faktor-faktor ini tidak ada atau kurang, maka perkembangan kepribadian individu dianggap tidak lengkap. Rendahnya prestasi siswa mungkin dikarenakan kebiasaan belajar yang buruk dan kondisi sosial ekonomi yang rendah. Bajwa dan Jindail (2005) menyimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara an tara tinggi tingg i rendahnya Status Sosial Ekonomi terhadap rendahnya prestasi.
Tujuan :
1. Menyelidiki pengaruh Status Sosial Ekonomi siswa terhadap kebiasaan belajar. 2. Menyelidiki pengaruh perbedaan gender terhadap kebiasaan belajar.
3. Menyelidiki pengaruh perbedaan gender dan Status sosial ekonomi terhadap kebiasaan belajar.
Metode
Sampel terdiri dari 50 siswa laki-laki dan 50 siswa perempuan. Sampel selanjutnya dibagi atas dasar tinggi dan rendahnya Status sosial ekonomi. Random sampling dipergunakan untuk penelitian ini. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data skala status sosial-ekonomi yang diadaptasi dari Dr. S.P. Kulshrestha dan menggunakan “Rao’s Study Habits Inventory”
Hasil dan Pembahasan
Nilai rata-rata menunjukkan bahwa siswa laki-laki (M = 38,74) dan perempuan (M = 36,87) dari Status Sosial Ekonomi yang tinggi memiliki kebiasaan belajar yang lebih baik daripada siswa laki-laki dan perempuan dari Status Sosial Ekonomi yang rendah. Hasil penelitian juga menggambarkan bahwa siswa laki-laki dari Status Sosial Ekonomi yang tinggi memiliki rata-rata skor tertinggi (M = 38,74). Hasil menunjukkan bahwa gender mempengaruhi kebiasaan belajar secara signifikan. Sementara itu tidak ada pengaruh yang signifikan dari Status Sosial Ekonomi terhadap kebiasaan belajar, hal ini didukung oleh Showkeen dan Khan (2014A, 2015). Hari ini, orang tua (baik dari Status Sosial Ekonomi yang tinggi atau rendah) menjadi lebih sadar untuk pendidikan dan perkembangan anak-anak mereka. Orang tua dari Status Sosial Ekonomi rendah bekerja keras untuk mengirim anak-anak mereka ke sekolah yang baik karena mereka berpikir bahwa anakanak yang lebih terdidik bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan kesuksesan dalam hidup. Anak-anak meyakini bahwa kebiasaan belajar tidak dipengaruhi oleh Status Sosial Ekonomi keluarga mereka yang rendah. Di dalam keluarga India, anak laki-laki mendapat lebih banyak kesempatan, dorongan dan dukungan untuk perkembangannya dibandingkan dengan anak perempuan. Anak perempuan harus membantu pekerjaan rumah dan merawat saudara kandungnya. Hal ini mengakibatkan adanya pengaruh gender terhadap kebiasaan belajar.