PROCEDURE HSE PENANGANAN BAHAN BERBAHAYA
No. Dokumen
: ADS.HSE.xxx
Revisi
: 00/13
Halaman
:
PENANGANAN BAHAN BERBAHAYA
PT. ADIARTHA SWABUANA
No. Salinan
Penanggung Jawab
Dibuat
Diperiksa
Disetujui
Admin. QHSE
QHSE Manager
Management Representative
PROCEDURE HSE PENANGANAN BAHAN BERBAHAYA
No. Dokumen
: ADS.HSE.xxx
Revisi
: 00/13
Halaman
:
Daftar Isi 1.
Tujuan ………………………………………………………………………………………………..
3
2.
Definisi ……………………………………………………………………………………………….
3
3.
Referensi …………………………………………………………………………………………….
3
4.
Tanggung Jawab …………………………………………………………………………………...
3
5.
Prosedure …………………………………………………………………………………………… 5.1 Persyaratan Umum ………………………………………………………………………. 5.2 Klasifikasi ………………………………………………………………………………….. 5.3 Bahaya yang Umum ……………………………………………………………………... 5.4 Tindakan Pencegahan …………………………………………………………………… 5.5 Job Safaty Analysis/Penilaian Resiko ………………………………………………….. 5.6 Pengawasan dan Monitoring Exposure ………………………………………………... 5.7 Distribusi, Filling dan Perawatan ……………………………………………………….. 5.8 Informasi untuk Personel, Informasi dan Training ……………………………………. 5.9 Pemisahan Bahan Berbahaya ………………………………………………………….. 5.10 Pembuangan bahan Berbahaya ………………………………………………………...
3 4 5 6 7 8 9 10 10 11 11
6.
Lanpiran ……………………………………………………………………………………………..
11
7.
Riwayat Perubahan ………………………………………………………………………………...
14
PROCEDURE HSE PENANGANAN BAHAN BERBAHAYA 1.
No. Dokumen
: ADS.HSE.xxx
Revisi
: 00/13
Halaman
:
Tujuan Tujuan procedure ini adalah menetapkan system untuk mengendalikan bahan berbahaya yang digunakan di area kerja; menginformasikan semua pekerja tentang tindakan pencegahan yang harus di ambil saat menagani bahan berbahaya dan untuk memastikan pajanan terhadap pekerja telah diminimalisai, serta pengendalian dilakukan secara efektif. Procedure ini menerangkan tentang penerimaan, identiifikasi bahaya, tindakan pencegahan, logging, penagana, penyimpanan, penggunaan dan pembuangan bahan berbahaya.
2.
Defenisi Bahan Berbahaya Campuran dua atau lebih bahan dan berpotensi membahayakan pekerja jika terhirup, tertelan, kontak atau menyerap melalui kulit.
3.
Catatan :
konteks dari procedure ini, tidak termasuk resep obat yang digunakan oleh staf medis.
COSHH ALARP
Control of Substance Hazardous to Health As Low As Reasonably Practicable.
Referensi
4.
Undang-undang No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja Kepmen No. 187/MEN/1999 tentang Pengendalian bahan Kimia Berbahaya di tempat kerja Xxxxxxxxxxxxxx Personnel Protective Equipment/Alat Pelindung Diri; Xxxxxxxxxxxxxx Ruang Tertutup; Xxxxxxxxxxxxxx Penilaian Risiko dan Analisa Keselamatan Kerja; Control of Substances Hazardous to Health Regulation ( COSHH )
Tanggung Jawab QHSE Departement akan membantu untuk memberikan panduan yang berhubungan dengan COSHH, untuk member saran dan mengerahkan program monitoring paparan. Base Coordinator bertanggung jawab untuk implementasi prosedur ini dan memastikan persyaratan undang-undang terpenuhi, dan juga pemenuhan terhadap COSHH.
PROCEDURE HSE PENANGANAN BAHAN BERBAHAYA
No. Dokumen
: ADS.HSE.xxx
Revisi
: 00/13
Halaman
:
Safety Officer bertanggung jawab untuk memeriksa bahwa data yang relevan dirawat dan semua pengendalian yang diperlukan telah dilaksana sesuai dengan spesifikasi dari COSHH. Safety Officer akan melakukan pelatihan dan penilaian terhadap penggunaan dan resiko pekerja terhadap bahan berbahaya. Merupakan tanggung jawab Paramedic atau Safety Officer untuk menjaga dan memperbaharui file Material Safety Data Sheet bahan kimia di tempat kerja ( lihat lampiran 6.1 ) dan melaksanakan penilaian terhadap penggunaan, resiko terhadap pekerja, penyimpanan, dan penaganan bahan berbahaya di area kerja. Merupakan tanggung jawab Supervisor/Safety Officer untuk memastikan Material Safety Data Sheet telah diterima untuk setiap bahan kimia, dan memriksa jika bahan kimia tersebut baru digunakan di area kerja. Kepala Departemen dan Kontraktor bertanggung jawab untuk memastikan Material Safety Data Sheet tersedia di area kerja untuk bahan kimia yang akan digunakan di departemen masing-masing. Mereka harus memastikan bahwa pekerja peduli dengan isi Material Safety Data Sheet dan pengendalian yang dibutuhkan pada penyimpanan, penanganan dan penggunaan bahan. Merupakan tanggung jawab semua pekerja untuk mengikuti procedure dan instruksi, dan menggunakan personal protective equipment yang sesuai saat menagani bahan berbahaya. 5.
Prosedur 5.1
Persyaratan Umum Penggunaan, penyimpanan, penanganan bahan berbahaya harus sesuai dengan tindakan pencegahan dibawah ini; Informasi tentang bahaya, property harus tersedia ( racun, tingkat api, resiko kesehatan, ddan lain-lain). Pencegahan yang perlu selama penggunaan (seperti pakaian pelindung, ventilasi dan lain-lain harus dirawat. Harus mengetahui persyaratan penyimpanan Perawatan P3K, jika terkena, terhirup dan lain-lain harus diidentifikasi.
Tanggung jawab akan ;
Menilai resiko ( lihat lampiran 6.2 ) terhadap kesehatan pekerja orang lain yang dapat terpengaruh dari penggunaan bahan berbahaya. Lakukan penilain untuk mencegah paparan ke bahan atau pengendalian paparan sampai minimum ( sesuai Operational Exposure Limits ); Pastikan penilaian pengendalian yang sesuai procedure yang digunakan dan jika diperlukan mengendalikan perlengkapan telah dirawat;
PROCEDURE HSE PENANGANAN BAHAN BERBAHAYA
: ADS.HSE.xxx
Revisi
: 00/13
Halaman
:
Jika diperlukan, monitor bahaya tempat kerja dan menggunakan form yang benar untuk mengawasi keselamatan pekerja; Informasikan, perkenalkan dan melakukan pelatihan kepada pekerja tentang bahaya bekerja dengan bahan dan tindakan pencegahan yang harus diambil.
5.2
No. Dokumen
Klasifikasi Secara umum bahan dapat ditempatkan sesuai dengan kategori dibawah ini : EXPLOSIVE ATAU FLAMMABLE - berbahaya karena berpontensi melepaskan energy dengan besar, atau karena produk meledak atau terbakar dengan cara yang lain. Contohnya adalah bahan pelarut; HARMFUL - bahan yang juga terhirup, tertelan, atau masuk ke tubuh lewat kulit yang beresiko terhadap kesehatan; IRRITANS - mengiritasi kulit atau saluran pernapasan, contohnya adalah acrylate. Beberapa reaksi terhadap irritans seperti isocyanates karena sensitive dan dapat menyebabkan reaksi alergi; CORROSIVE - bahan yang dapat merusak secara kimia, baik material atau orang, contohnya asam kuat dan basa. TOXICS – bahan yang dapat mencegah atau mempengaruhi tubuh dengan berbagai cara. Bahan tersebut ddapat mempengaruhi hati atau ginjal. Contohnya adalah chlorinated solvent dan logam berat; CARCINOGENES, MUTAGENS dan TERATOGEN – menghambat pertumbuhan sel. Karsinogen dapat menyebabkan sel yang tidak diinginkan seperti kanker. Teratogen dapat memyebabkan perkembangan emebrio tidak normal, atau kemandulan. Mutagen menyebabkan pertumbuhan sel tidak normal dan merubah gen generasi mendatang. AGENT ANOXIA – uap atau gas yang dapat mengurangi oksigen yang terdapat di udara, atau mencegah tubuh menggunakan oksigen, contohnya karbon dioksida, karbon monoksida dan hydrogen sianida; OKSIDASI – bahan yang menyebabkan reaksi eksotermis jika kontak dengan bahan lain, terutama bahan mudah tertbakar.
5.3
Bahan yang Umum Bahan kimia beracun dan bahan lain yang masuk ke dalam tubuh lewat jalur: PERNAFASAN – saluran pernafasan adalah salah satu jalur masuk yang penting, yang dapat menyebabkan kerusakan langsung pada jaringan paru-paru dan dapat melewati pertahanan lain. ABSORPI – absorpsi yang terjadi lewat kulit, termasuk lewat luka dan lewat mata. Pelarut organic dapat masuk lewat kulit karena pajanan atau karena pencucian.
PROCEDURE HSE PENANGANAN BAHAN BERBAHAYA
No. Dokumen
: ADS.HSE.xxx
Revisi
: 00/13
Halaman
:
INGESTION Paparan dapat berupa : Akut (segera) e.g. kesulitan bernafas atau kulit terbakar oleh bahan korosif; Kronis (jangka waktu lama) contoh; asbestosis, dermatitis, kanker, dan lain -lain.
Bahan beracun dapat berbentuk padat, cair atau gas (fume), namun masalah terbesar adalah selalu berhubungan dengan kontaminasi lewat udara seperti debu, fume, aerosol, uap dan lai-lain. Penilaian pajanan terhadap personel dan efek terhadap kesehatan itu sangat kompleks. Kebijakan perusahaan bahwa personel tidak boleh terpajan ontaminan lewat udara yang konsentrasinya melebihi Occupational Exposure Limits (OELs). OELs untuk bahan-bahan harus tersedia untuk Medical staff, yang terdiri dari dua kategori; Maximum Exposure Limits : MEL adalah konsetrasi maksimum dari kontaminasi udara diatas standard dimana pekerja dapat terpapar lewat pernafasan pada situasi terstentu. Utuk bahan yang tergolong MEL, penanggung jawab harus mengurangi paparan serendah mungkin dibawah MEL. Operational Exposure Standard’s: OES adalah serangkaian tingkat yang didasarkan pada pengetahuan, tidak ada inindikasi resiko terhadap kesehatan dari pekerja yang terpajan lewat pernafasan setiap harinya. Untuk bahan yang tergolong OES, penanggung jawab harus mengurangi paparan lewat pernafasan sesuai dengan standard an memastikan standar tidak terlampaui.
Kedua jenis limit mengacu pada konsentrasi bahan berbahaya di udara yang orang hirup, rata-rata waktu dijadikan sebagai acuan yang disebut Time Weighted Average ( TWA). Efek paparan bahan berbahaya untuk kesehatan tergantung dari sifat bahan dan pola paparan. Bberapa efek membutuhkan waktu yang lama atau akumulasi paparan, sehingga Long Term ( 8 jam TWA) batas paparan digunakan untuk mengendalikan dengan membatasi jumlah yang masuk lewat pernafasan pada satu atau lebih shif kerja. Dampak lain dapat dilihat setelah paparan yang singkat. Short Term (15 min) batasan paparan yang dapat digunakan untuk mengendalikan efek. Beberapa bahan dimana MELs dan OESs telah disetujui dan ditetapkan sebagai batas paparan waktu yang singkat. Bahan ini dapat menyebabkan efek kesehatan akut dan tujuan dari batas paparan waktu yang singkat adalah mencegah efek kesehatan yang terjadi karena paparan yang singkat terhadap bahan. Untuk itu, batas short term MEL tidak boleh dilampui dan short-term OESs tidak boleh dilewati.
PROCEDURE HSE PENANGANAN BAHAN BERBAHAYA 5.4
No. Dokumen
: ADS.HSE.xxx
Revisi
: 00/13
Halaman
:
Tindakan Pencegahan Tindakan pencegahan berikut akan diterapkan untuk memastikan pekerja yang terpapar bahan bahaya yang dikendalikan dengan efektif. Substitusi dengan bahan yang tidak berbahaya Menyediakan peralatan untuk mencegah paparan, atau menekan jumlah debu, gas, fume atau uap; Ventilasi yang bagus jika terhadap bahan yang beresiko terhadap kesehatan; Menyediakan local exhaust ventilation, ditempatkan didekat sumber kontaminasi jika memungkinkan; Membatasi durasi paparan; Menyediakan Personal Protection Equipment/Alat Pelindung Diri (lihat PS.HSE.14) Penyimpanan bahan yang layak (contoh diberi tanda juga akses) Penilaian yang cukup untuk memastikan pencegahan tumpahan dan penampungan; Fasilitas untuk pencucian untuk menghilangkan resiko kontaminasi pada pekerja. Pemberian label yang benar pada wadah, memberikan informasi penggunaan, penyimpanan dan penaganan; Menyediakan Material Safety Data Sheets terbaru untuk bahan bebahaya di tempat kerja
Dalam memutuskan penilaian yang sesuai untuk mengendalikan paparan harus menggunakan APD sebagai pengendalian terakhir setelah melakukan pengendalian yang lain. APD dapat digunakan sebagai pengendali kedua dalam kombinasi dengan metode yang lain seperti ventilasi udara local.
6.
5.5
Job Safety Analysis / Penilaian Resiko
5.6 5.7 5.8 5.9 5.10
Sebelum menggunakan bahan berbahaya, atau sebelum Pengawasan dan Monitoring Exposurre Distribusi, Filling dan Perawatan Informasi untuk Personnel, Informasi dan Training Pemisahaan bahan Berbahaya Pembuangan bahan Berbahaya