PEMANTAUAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN DAN PROSEDUR PENANGANAN BAHAN BERBAHAYA No.Dokumen : SOP
No.Revisi
:
Tanggal Terbit : Halaman
:
PUSKESMAS NARINGGUL
Ijuh Sugandi, SKM NIP. 19730920 199803 1 004
1. Pengertian
Pemantauan pelaksanaan kebijakan dan prosedur penanganan bahan berbahaya adalah proses dilakukannya pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan kebijakan dan prosedur penanganan bahan berbahaya.
2.
Tujuan
Puskesmas melakukan pemantauan dalam rencana pengendalian bahan berbahaya dan menetapkan proses untuk pemantauan : Inventarisasi bahan dan limbah berbahaya. Penanganan, penyimpanan, dan penggunaan bahan berbahaya.
3. Kebijakan 4. Referensi 5.
Langkah-
langkah/ Prosedur
Setiap pemantauan, pelaksanaan kebijakan dan prosedur penanganan bahan berbahaya mengikuti langkah-langkah SOP. Kesepakatan bersama. 1. Petugas memantau pelaksanaan inventarisasi bahan-bahan yang berbahaya yang ada di setiap ruangan. 2. Petugas memantau pelaksanaan pengelolaan bahan berbahaya dan cara penanganan bahan berbahaya. 3. Petugas memantau penempatan bahan-bahan yang berbahaya pada tempat yang telah ditentukan. 4. Petugas memantau permintaan ijin penggunaan bahan-bahan berbahaya. 5. Petugas memantau penggunaan bahan-bahan berbahaya. 6. Petugas memantau pencatatan penggunaan bahan berbahaya. 7. Petugas memantau penempatan kembali bahan-bahan berbahaya
PEMANTAUAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN DAN PROSEDUR PENANGANAN BAHAN BERBAHAYA No.Dokumen : SOP
No.Revisi
:
Tanggal Terbit : Halaman
:
PUSKESMAS NARINGGUL
Ijuh Sugandi, SKM NIP. 19730920 199803 1 004 yang telah digunakan. 8. Petugas memantau pelaksanaan pemantauan secara berkala sekurang-kurangnya 6 bulan sekali terhadap bahan berbahaya. 9.
Petugas melakukan pemantauan catatan terhadap bahan
berbahaya yang telah habis masa berlakunya. 10. Petugas memantau laporan hasil pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan bahan-bahan berbahaya kepada kepala puskesmas.
6.
Unit
Terkait 7.
Dokumen
Terkait
Petugas sanitarian, Unit laboratorium, Unit-unit pelayanan kesehatan di puskesmas, Pihak ketiga pengumpul limbah berbahaya Inventarisasi bahan berbahaya, catatan penggunaan bahan berbahaya.