PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
A. LAT LATAR BEL BELAKA AKANG NG Defisit perawatan diri adalah suatu keadaan seseorang mengalami kelainan
dalam kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan menyelesaikan aktivitas aktivitas kehidupan sehari-hari secara mandiri. Tidak ada keinginan untuk mandi secara teratur, tidak menyisir rambut, pakaian kotor, bau badan, bau napas, dan penampilan tidak rapi. Defisit perawatan diri merupakan salah satu masalah yang timbul pada pasien gangguan jiwa. Pasien gangguan jiwa kronis sering mengalami ketidakpedulian merawat diri. Keadaan ini merupakan gejala perilaku negatif dan menyebabkan pasien d dikucilkan ikucilkan baik dalam keluarga maupun masyarakat. !usuf !usuf dkk, "#$%& Kurangnya perawatan diri pada pasien dengan gangguan jiwa terjadi akibat adanya perubahan proses piker sehingga kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri menurun. Kurang perawatan diri tampak dari ketidak mampuan merawa merawatt diri diri dianta diantaran ranya ya mandi, mandi, makan makan dan minum minum secara secara mandir mandiri, i, berhia berhiass secara mandiri dan toileting toileting 'uang (ir 'esar )'('*+'uang (ir kecil )'(K*& Damaiyanti skandar, "#$/&. Penatalaksanaan klien dengan defisit perawatan diri dapat dilakukan salah satu satunya nya denga dengan n pember pemberia ian n
inte interv rvens ensii Terap erapii (ktiv (ktivit itas as Kelo Kelomp mpok ok yang yang
merupakan merupakan salah satu terapi terapi modalitas modalitas keperawatan keperawatan jiwa dalam sebuah aktifitas aktifitas secara secara kolektif kolektif dalam rangka pencapaian pencapaian penyesuaian penyesuaian psikologis, psikologis, prilaku prilaku dan pencapaian adaptasi optimal pasien. Penggunaan kelompok dalam keperawatan jiwa memberi dampak positif dalam pencegahan, pencegahan, pengobatan pengobatan dan terapi terapi pemulihan pemulihan kesehatan kesehatan jiwa melalui melalui tera terapi pi akti aktivi vita tass kelo kelomp mpok. ok. Pada Pada dasar dasarny nyaa tera terapi pi akti aktivi vita tass kelo kelomp mpok ok tela telah h diper dipergu gunak nakan an dala dalam m prak prakte tek k kese keseha hata tan n jiwa jiwa yang yang juga juga meru merupa pakan kan bagia bagian n terpenting dalam keterampilan teraupetik dalam keperawatan. Perawat sebagai pimpinan kelompok dapat menilai respon klien selama berada dalam kelompok. Perawa Perawatt sebaga sebagaii pimpin pimpinan an kelomp kelompok ok dapat dapat menggun menggunaka akan n kelomp kelompok ok untuk untuk
$
mendorong individu mengungkapkan masalah dan mendapat bantuan pemecahan masalah dari kelompok dan menilai respon klien selama berada dalam kelompok Keliat, "##/& B. TUJUAN 1. Tujuan 0mum Tujuan Tujuan umum yaitu klien mampu memahami memahami pentingnya pentingnya kebersihan diri dan
perawatan diri secara maksimal. 2. Tujuan Khusus1 a. b. c. d.
Klien Klien mampu mampu melakukan melakukan aktivitas aktivitas mandi+kebers mandi+kebersihan ihan diri. diri. Klien mampu memakai pakaian dan aktivitas berdandan sendiri Klien Klien mampu mampu menun menunjuk jukkan kan akti aktivit vitas as makan makan.. Klien Klien mampu melakuk melakukan an atau menyele menyelesaikan saikan aktivi aktivitas tas toileti toileting ng sendiri. sendiri.
C. KONSEP KONSEP TAK TAK (TERAPI AKTIVIT AKTIVITAS AS KELOMPOK) KELOMPOK) Kelomp Kelompok ok adalah adalah sekump sekumpula ulan n orang orang yang yang saling saling berhub berhubunga ungan, n, saling saling
bergantung satu sama lain dan menyepakati suatu tatanan norma tertentu. ndividu ndividu dalam kelompok saling mempengaruhi mempengaruhi dan bertukar bertukar informasi informasi melalui komunikasi. Dinamika dalam kelompok bahkan dapat memfasilitasi perubahan perilaku anggota kelompoknya sehingga apabila kelompok ini di desain secara sistematis dapat menjadi sarana perubahan perilaku maladaptif menjadi perilaku adapti adaptiff atau atau dapat dapat difungs difungsika ikan n sebaga sebagaii terapi terapi.. Terapi erapi menggu menggunaka nakan n aktif aktifita itass dalam kelompok ini disebut sebagai Terapi (ktivitas Kelompok. Pasien Pasien dengan gangguan jiwa mengalami mengalami perubahan perilaku yang ditandai ditandai deng dengan an peri perila laku ku pasi pasien en mala maladp dpti tif, f, tida tidak k umum umum,, aneh aneh,, tida tidak k la2i la2im, m, dan dan menimbulkan distres serta gangguan dalam pemenuhan kebutuhan hidup seharihari. Terapi menggunakan aktivitas dalam kelompok ini disebut sebagai Terapi (ktivitas Kelompok. Dengan demikian, terapi aktivitas kelompok sebagai bagian dari dari terapi terapi kelomp kelompok ok sangat sangat pentin penting g ditera diterapkan pkan dalam dalam penangan penanganan an pasien pasien gangguan jiwa dimasyarakat. Terapi (ktivitas Kelompok adalah salah satu jenis terapi pada sekelompok pasien %-$" orang& yang bersama-sama melakukan aktivitas tertentu untuk mengubah perilaku maladaptif menjadi adaptif. 3ama pelaksanan T(K adalah
"
"#-/# menit untuk kelompok yang baru terbentuk. 0ntuk kelompok yang sudah kohesif, T(K dapat berlangsung selama 4#-$"# menit Keliat, "##/&. D. KONSEP DEFISIT PERAWATAN DIRI $. Pengertian Defisit perawatan diri adalah suatu keadaan seseorang mengalami
kelainan dalam kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari-hari secara mandiri. Tidak ada keinginan untuk mandi secara teratur, tidak menyisir rambut, pakaian kotor, bau badan, bau napas, dan penampilan tidak rapi. Defisit perawatan diri merupakan salah satu masalah yang timbul pada pasien gangguan jiwa. Pasien gangguan jiwa kronis sering mengalami ketidakpedulian merawat diri. Keadaan ini merupakan gejala perilaku negatif dan menyebabkan pasien dikucilkan baik dalam keluarga maupun masyarakat. !usuf dkk, "#$%& Defisit perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam
memenuhi
kebutuhannya
guna
mempertahankan
hidupnya,
kesehatannya dan kesejahteraannya sesuai dengan kondisi kesehatannya. Klien dinyatakan terganggu perawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan dirinya. Damaiyanti skandar, "#$/& ". Tanda gejala (dapun tanda gejala defisit perawatan diri adalah sebagai berikut 1 a. andi + hygiene Klien mengalami ketidakmampuan dalam membersihkan badan, memperoleh atau mendapatkan sumber air, mengatur suhu atau aliran air mandi, mendapatkan perlengkapan mandi, mengeringkan tubuh, serta masuk dan keluar kamar mandi. b. 'erpakaian + berhias Klien mempunyai kelemahan dalam meletakkan atau mengambil potongan pakaian, menanggalkan pakaian, serta memperoleh atau menukar
pakaian.
Klien
juga
memiliki
ketidakmampuan
untuk
mengenakan pakaian dalam, memilih pakaian, menggunakan alat tambahan,
menggunakan
kancing
tarik,
melepaskan
pakaian,
menggunakan kaos kaki, mempertahankan penampilan pada tingkat memuaskan, mengambil pakaian dan mengenakan sepatu 5
c. akan Klien
mempunyai
ketidakmampuan
dalam
menelan
makanan,
mempersiapkan makanan, menangani perkakas, mengunyah makanan, menggunakan
alat
tambahan,
mendapatkan
makanan,
membuka
container, memanipulasi makanan dalam mulut, mengambil makanan dari wadah lalu memasukannya kemulut, melengkapi makanan, mencerna makanan menurut cara yang diterima masyarakat, mengambil cangkir atau gelas, serta mencerna cukup makanan dengan aman. d. 6liminasi Klien memiliki keterbatasan atau ketidakmampuan
dalam
mendapatkan jamban atau kamar kecil, duduk atau bangkit dari jamban, memanipulasi pakaian untuk toileting, membersihkan diri setelah '(' + '(K dengan tepat, dan menyiram toilet atau kamar kecil. Tanda dan gejala klien dengan defisit perawatan diri adalah 1 a. 7isik $& 'adan bau, pakaian kotor "& 8ambut dan kulit kotor 5& Kuku panjang dan kotor /& 9igi kotor disertai mulut bawah %& Penampilan tidak rapi b. Psikologis $& alas, tidak ada inisiatif "& enarik diri, isolasi diri 5& erasa tak berdaya, rendah diri dan merasa hina c. :osial $& nteraksi kurang "& Kegiatan kurang 5& Tidak mampu berprilaku sesuai norma /& ;ara makan tidak teratur, '(K dan '(' di sembarang tempat, gosok gigi dan mandi tidak mampu mandiri. Damaiyanti skandar, "#$/& 5. 6tiologi Penyebab kurang perawatan diri adalah kelelahan fisik dan penurunan kesadaran. Penyebab kurang perawatan diri adalah 1 a. 7aktor predisposisi $& Perkembangan
/
Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga perkembangan inisiatif terganggu "& 'iologis Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan perawatan diri. 5& Kemampuan realitas turun Klien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yang kurang menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan lingkungan yang termasuk perawatan diri /& :osial Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri lingkungannya.
:ituasi
lingkungan
mempengaruhi
latihan
kemampuan dalam perawatan diri b. 7aktor presipitasi !ang merupakan faktor presipitasi defisit perawatan diri adalah kurang penurunan motivasi, kerusakan kognisi atau perseptual, cemas, lelah + lemah yang dialami individu sehingga menyebabkan individu kurang mampu melakukan perawatan diri. 7aktor < faktor yang mempengaruhi personal hygiene adalah 1 a. 'ody image 9ambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya dengan adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli dengan kebersihan dirinya. b. Praktik sosial Pada anak < anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal hygiene c. :tatus sosial ekonomi Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, shampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya. d. Pengetahuan Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan. isalnya pada pasien penderita diabetes mellitus ia harus menjaga kebersihan kakinya. e. 'udaya %
Disebagian masyarakat jika individu sakit tertentu tidak boleh dimandikan. f. Kebiasaan seseorang (da kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan diri seperti penggunaan sabun, shampo, dll
g. Kondisi fisik atau psikis Pada keadaan tertentu + sakit kemempuan untuk merawat diri berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya. Damaiyati skandar, "#$/& /. Proses terjadinya Kurangnya perawatan diri pada pasien dengan gangguan jiwa terjadi akibat adanya perubahan proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri menurun. Kurang perawatan diri tampak dari ketidakmampuan merawat kebersihan diri, makan secara mandiri, berhias diri secara mandiri dan toileting '(' dan '(K& secara mandiri. !usuf dkk, "#$%& %. 8entang respon 8espon (daptif
Pola perawatan diri siembang
8espon aladaptif
Kadang perawatan diri kadang tidak
Tidak melakukan perawatan diri
a. Polaperawatan diri seimbang, saat klien mendapatkan stressor dan mampu untuk berperilaku adaptif, maka polaperawatan yang dilakukan klien seimbang, klien masih melakukan perawatandiri. b. Kadang perawatan diri kadang tidak. :aat klien mendapatkan stressor kadang-kadang klien tidak memperhatikan perawatandirinya. c. Tidak melakukan perawatan diri. Klien mengatakan tidak peduli dan tidak bias melakukan perawatan saat menghadapi stressor. Damaiyanti skandar,"#$/& 4. 7ase Pada mulanya klien merasa dirinya tidak berharga lagi sehingga merasa tidak aman berhubungan dengan orang lain. 'iasanya klien berasal 4
dari lingkungan yang penuh permasalahan, ketegangan, kecemasan dimanamana, tidak mungkin mengembangkan kehangatan emosional, dan hubungan positif dengan orang lain yang melibatkan diri dalam situasi yang baru. a terus berusaha mendapatkan rasa aman. 'egitu menyakitkan sehingga rasa nyaman itu tidak tercapai. =al ini menyebabkan ia membayangkan nasionalisasi dan mengaburkan realitas dari pada kenyataan. Keadaan dimana seorang individu mengalami atau beresiko mengalami suatu ketidakmampuan dalam mengalami stressor interval atau lingkungan dengan adekuatnya. Damaiyanti skandar, "#$/& >. ?enis enurut @(@D(- "#$"& dalam Damaiyanti skandar "#$/&, jenis perawatan diri terdiri dari 1 a. Defisit perawatan diri 1 mandi =ambatan kemampuan untuk
melakukan
atau
menyelesaikan
mandi+beraktivitas perawatan diri untuk diri sendiri b. Defisit perawatan diri 1 berpakaian =ambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas berpakaian dan berias untuk diri sendiri. c. Defisit perawatan diri 1 makan =ambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas makan sendiri d. Defisit perawatan diri 1 eliminasi =ambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas eliminasi sendiri A. ekanisme koping Damaiyanti skandar, "#$/& 1 a. 8egresi ekanisme ini dilakukan dengan cara kembali ke level perilaku sebelumnya untuk mengurangi kecemasan, membebaskan seseorang agar b.
merasa lebih nyaman dan membiarkan sikap ketergantungan Penyangkalan (dalah penolakan bawah sadar untuk menghadapi pemikiran-
pemikiran realita yang sangat berat c. solasi diri, menarik diri Proses memisahkan perasaan yang tak dapat diterima, ide atau impuls d.
dari pemikiran seseorang juga mengarah pada isolasi emosional ntelektualisasi
>
=al ini mengarah pada tindaka transfer emosional terhadap lingkungan intelektual. B. Perilaku Perilaku klien tidak yakin dengan apa yang diharapkan jika perilaku klien tidak la2im atau tidak dapat diperkirakan keluarga. ?uga dapat merasa bersalah atau bertanggung jawab dengan meyakini bahwa mereka gagal menyediakan kehidupan penuh cinta dan dukungan klien bahwa mereka gagal menyediakan kehidupan dirumah dan dukungan. $#. Penatalaksanaan Terapi pengobatan pada klien ski2ofrenia sangat beragam tergantung pada jenis dan gejala yang dimunculkan. Terkait dengan gejala negatif seperti defisit perawatan diri, obat yang dapat diberikan adalah risperidon yang juga berfungsi memperbaiki gejala positif ski2ofrenia. 8isperidon termasuk antipsikotik
turunan
ben2isoCa2ole.
8isperidon
merupakan
antagonis
monoaminergik selektif dengan afinitas tinggi terhadap reseptor serotonergik %-=T" dan dopaminergik D". 8isperidon berikatan dengan reseptor $adrenergik. 8isperidon tidak memilki afinitas terhadap reseptor kolinergik. eskipun risperidon antagonis D" kuat, dan aman dapat memperbaiki gejala positif ski2ofrenia, hal tersebut menyebabkan berkurangnya depresi aktivitas motorik dan induksi katalepsi dibanding neuroleptik klasik yang terjadi. (dapun Penataklaksannan lainnya, yaitu 1 a. eningkatkan kesadaran dan kepercyaan diri 'ina hubungan saling percaya 'icarakan tentang pentingnya kebersihan Kuatkan kemampuan klien merawat diri
b. embimbing dan menolong klien merawat diri 'antu klien merawat diri (jarkan keterampilan secara bertahap 'uat jadwal kegiatan setiap hari c. ;iptakan lingkungan yang mendukung :ediakan perlengkapan yang diperlukan untuk melakukan perwatan
diri Dekatkan peralatan agar mudah dijangkau oleh klien :ediakan lingkungan yang aman dan nyaman A
E. KLIEN 1. Karaktr!"t!k K#!$ a. Klien dengan riwayat gangguan jiwa disertai dengan gangguan perawatan
diri1 defisit perawatan diri. b. Klien yang mengikuti terapi aktivitas ini adalah tidak mengalami perilaku agresif atau mengamuk, dalam keadaan tenang. c. Klien yang mengikuti terapi aktivitas ini adalah klien yang tidak dalam keadaan sakit, terinfus dan terpasang alat medis lainnya. d. Klien dapat diajak bekerjasama cooperatif& 2. Pr%"" S#k"! a. engumpulkan data klien b. enganalisis data klien c. Ebsevasi di ruangan klien d. enentukan klien &. Data K#!$ a. @y. natul b. @y. kawati c. @y. in
F. PENGORGANISASIAN 1. Wakt' P#ak"a$aa$ Terapi aktivitas kelompok dilaksanakan pada =ari+tanggal1 8abu+ #> ?uni "#$> Faktu1 $%.## FT( Tempat1 8uang Perawatan Dahlia 2. T! Tra!" *a$ T'+a"$,a a. Tim Terapi $& 3eader1 =iribertus "& ;o. 3eader1 dris (fandi 5& 7asilitator1 =erlina =usen /& Ebserver1 =erni usti b. Tugas Terapi $& Tugas 3eader a& enyusun rencana T(K b& erencanakan, mengontrol dan mengatur berlangsungnya T(K c& engarahkan kelompok dalam pencapaian tujuan, memimpin
jalannya T(K d& enetapkan tujuan dan peraturan kelompok e& emfasilitasi setiap anggota untuk mengekspresikan perasaan, mengajukan pendapat dan memberikan umpan balik
B
f& :ebagai role model g& emberi motivasi anggota untuk mengemukakan pendapat dan memberi reinforcement positif h& 6valuasi tindak lanjut "& Tugas ;o. 3eader a& embantu leader dalam pengorganisasian anggota kelompok b& engingatkan pemimpin bila diskusi menyimpang c& 'ersama leader menjadi contoh bentuk kerja sama yang baik 5& Tugas fasilitator a& kut serta dalam kegiatan kelompok b& emberikan stimulus dan motivasi kepada
klien anggota
kelompok untuk aktif mengikuti berlangsungnya T(K. c& engikuti arahan dari leader dalam mengikuti kegiatan kelompok /& Tugas Ebserver a& encatat serta mengamati respon klien dicatat pada format yang tersedia&, dinamika jalannya T(K, keadaan peserta aktif, pasif, kooperatif& b& engawasi berlangsungnya T(K dari mulai persiapan, proses hingga penutupan c& emberikan umpan balik kepada leader, co-leader, fasilitator tentang jalannya T(K &. Stt!$+ a. Terapis dengan klien duduk bersama membentuk lingkaran b. 8uang nyaman dan tenang
Contoh Denah
$#
Ket1 1 3eader dan ;o-3eader
1 Ebserver
1 Klien
1 7asilitator
G. ANTISIPASI MASALA$. 'eri Perhatian khusus dalam penyampain ateri dan Peragaan. ". 'imbing sebisa mungkin peserta T(K mengikuti perintah terapis. 5. 'uatlah kontrak dengan seluruh peserta T(K untuk dispilin selama proses
berjalannya T(K dengan tidak meninggalkan tempat pelaksaan sesuai dengan kontrak waktu. -. PROSES PELAKSANAAN S"! I Mrk$a#ka$ *!r!/ M$,0'tka$ Ma$aat Praata$ D!r! *a$ Cara M$3a+a K0r"!4a$ D!r!. 1. T'3'a$ a. Klien mampu memperkenalkan diri dengan menyebutkan1 nama lengkap,
nama panggilan, dan asal b. Klien mampu menyebutkan manfaat pentingnya perawatan diri c. Klien mampu menyebutkan cara menjaga kebersihan diri d. Klien mampu menyebutkan akibat apabila tidak melakukan perawatan diri 2. Kr!tr!a A$++%ta Kriteria klien sebagai anggota yang mengikuti Terapi (ktivitas Kelompok ini adalah1 a. Klien dengan riwayat gangguan jiwa disertai dengan gangguan perawatan diri1 defisit perawatan diri b. Klien yang mengikuti terapi aktivitas ini adalah tidak mengalami perilaku agresif atau mengamuk, dalam keadaan tenang c. Klien dapat diajak bekerjasama cooperatif&
&. Naa K#!$ *a$ R'a$+a$ Klien yang mengikuti terapi aktivitas kelompok berjumlah1 5 orang
$$
'erikut adalah nama-nama klien yang mengikuti pelaksanaan terapi aktivitas kelompok yakni1 a. @y. natul b. @y. kawati c. @y. in 5. A#at a. @ame tag b. :ound+speaker c. Kaset atau ;D d. Tape recorder e. 'ola kecil f. 'uku catatan dan pulpen g. ?adwal kegiatan klien 6. Mt%* *a$ M*!a a. Dinamika kelompok b. Diskusi dan Tanya jawab c. :imulasi 7. La$+ka4 K+!ata$ a. Persiapan $& emilih klien dengan indikasi, yaitu Defisit perawatan diri. "& embuat kontrak dengan klien. 5& empersiapkan alat dan tempat pertemuan. b. Erientasi a& :alam Terapeutik b& :alam dari terapis kepada klien c& Terapis dan klien memakai papan nama c. 6valuasi+validasi enanyakan kepada klien apakah sudah pernah terlibat dalam T(K d. Kontrak $& enjelaskan tujuan kegiatan, yaitu memperkenalkan diri. "& enjelaskan tujuan kegiatan yaitu dengan latihan menyebutkan manfaat perawatan diri dan cara menjaga kebersihan diri serta akibat apabila tidak melakukan perawatan diri. 5& enjelaskan aturan main berikut. /& enjelaskan tujuan kegiatan, yang akan meninggalkan kelompok harus meminta i2in kepada terapis. %& 3ama kegiatan 5# menit. 4& :etiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai. e. Tahap Kerja $& Terapis menjelaskan kegiatan, yaitu kaset pada tape recorder akan dihidupkan serta bola diedarkan berlawanan dengan arah jarum jam
$"
yaitu kearah kiri& dan pada saat tape dimatikan maka anggota kelompok yang memegang bola memperkenalkan dirinya. "& =idupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola tenis berlawanan dengan arah jarum jam. 5& Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola mendapat giliran untuk menyebutkan1 salam, nama lengkap, nama panggilan dan asal, dimulai oleh terapis sebagai contoh. /& 0langi poin kedua dan ketiga sampai semua anggota kelompok mendapat giliran. %& 'eri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan member tepuk tangan. f. Terminasi $& 6valuasi a& Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti T(K b& Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
"& Tindak 3anjut a& enganjurkan tiap anggota kelompok melatih memperkenalkan diri kepada orang lain di kehidupan sehari-hari. b& enganjurkan tiap anggota kelompok untuk menerapkan cara yang telah dipelajari dalam perawatan diri. c& emasukkan kegiatan memperkenalkan diri dan manfaat perawatan
g.
diri pada jadwal kegiatan harian klien. 5& Kontrak yang akan datang a& enyepakati kegiatan berikutnya, yaitu tata cara berhias b& enyepakati waktu dan tempat. 6valuasi dan Dokumentasi 6valuasi dilakukan pada saat proses T(K berlangsung, khususnya pada tahap kerja yang menilai kemampuan klien melakukan T(K. (spek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan T(K. 0ntuk T(K sesi $, dievaluasi kemampuan klien memperkenalkan diri secara verbal dan nonverbal, kemampuan klien menyebutkan manfaat pentingnya keperawatan diri, cara menjaga kebersihan diri dan akibat apabila tidak melakukan perawatan diri dengan menggunakan formulir evaluasi berikut1
$5
$&
Ka'a$ Vr0a#
@ama Klien @o1
(spek yang Dinilai
$.
enyebutkan @ama 3engkap
".
enyebutkan nama panggilan
5.
enyebutkan asal ?umlah
2) Ka'a$ N%$89r0a#
@ama Klien @o1
(spek yang Dinilai
$.
enyebutkan @ama 3engkap
".
enyebutkan nama panggilan
5.
enyebutkan asal ?umlah
$/
@o
enyebutkan
enyebutkan cara
enyebutkan akibat
manfaat
menjaga
apabila tidak
pentingnya
kebersihan diri
melakukan perawatan
@ama Klien
perawatan diri
diri
$ " 5
Petunjuk1
Tulis nama panggilan klien yang ikut T(K pada kolom nama peserta 0ntuk tiap Peserta, beri penilaian tentang kemampuan menyebutkan manfaat pentingnya perawatan diri, cara menjaga kebersihan diri dan akibat apabila tidak melakukan perawatan diri 'eri tanda jika klien
mampu dan tanda jika klien tidak mampu. Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat T(K pada catatan proses keperawatan tiap klien.
S"! II
Tata Cara Br4!a"
1. T'3'a$ a. Klien dapat mengenal dan menyebutkan alat-alat yang berhias. b. Klien mampu menyebutkan cara berpakaian, cara berhias dan menyisir rambut
dan bercukur untuk pria.
%$ c. Klien mampu menggunakan alat-alat yang diberikan untuk berhias d. Klien mampu menjelaskan manfaat berhias 2. A#at Peralatan berhias dan bercukur &. Mt%* a. Diskusi dan Tanya jawab b. 'ermain peran+simulasi 5. La$+ka4 K+!ata$ a. Persiapan $& engingatkan kontrak dengan klien yang telah ikut sesi sebelumnya "& embuat kontrak dengan klien 5& empersiapkan alat dan tempat pertemuan b. Erientasi $& :alam Terapeutik "& :alam dari terapis kepada klien 5& Klien dan terapis pakai papan nama c. 6valuasi+validasi $& enanyakan perasaan klien saat ini "& enanyakan pengalaman klien tentang berhias yang dilakukan selama ini d. Kontrak $& enjelaskan tujuan kegiatan, yaitu cara berhias untuk mempercantik diri "& enjelaskan cara main berikut1 ?ika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta i2in kepada terapis dan :etiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai e.
Tahap Kerja $& Terapis meminta klien menyebutkan alat-alat yang digunakan untuk berhias, manfaat dan tata cara berhias dan bercukur untuk pria. 0langi sampai semua klien mendapat giliran. "& 'erikan pujian setiap klien selesai bercerita. 5& Terapis menjelaskan alat-alat yang digunakan untuk berhias, manfaat dan mendemonstrasikan tata cara berhias dan bercukur untuk pria. /& eminta klien untuk mendemonstrasikan kembali tata cara berhias
f.
menyisir rambut&. %& enanyakan perasaan klien setelah mempraktikkan cara berhias. 4& emberikan pujian kepada klien >& 0payakan semua klien mampu berhias dan sudah mencoba Tahap Terminasi $& 6valuasi a& Terapis menanyakan perasaan klien setelah berhias b& enanyakan ulang cara baru yang baik dan benar cara berhias "& Tindak 3anjut $4
a& enganjurkan klien menggunakan cara yang telah dipelajari untuk berhias. b& emasukkan pada jadwal kegiatan harian klien. 5& Kontrak yang akan datang a& enyepakati kegiatan berikutnya, yaitu tata cara makan dan minum
g.
yang baik b& enyepakati waktu dan tempat. 6valuasi dan Dokumentasi 6valuasi dilakukan saat proses T(K berlangsung, khususnya pada tahap kerja. (spek yang dievaluasi adalah kemampuan klien yang diharapkan adalah cara berhias yang benar dan baik, keuntungan berhias dan akibat tidak berhias. Kemampuan berhias untuk mencegah defisit perawatan diri.
@o
@ama Klien
enyebutkan
enyebutkan
enyebutkan
alat untuk
tata cara berhias
akibat tidak berhias
berhias $. ". 5.
Petunjuk1
Tulis nama panggilan klien yang ikut T(K pada kolom nama klien. 'erikan penilaian pada masing-masing peserta T(K mengenai kemampuan dalam menyebutkan alat untuk berhias, tata cara berhias dan akibat bila tidak berhias.
$>
S"! III M$+$a# *a$ $,0'tka$ tata :ara aka$ *a$ !$' ,a$+ 0a!k 1. T'3'a$ a. b. c. d.
Klien mampu menyebutkan alat
2. A#at a. Peralatan makan dan minum &. Mt%* a. Dinamika kelompok b. Diskusi dan tanya jawab c. 'ermain peran dan simulasi 5. La$+ka4 K+!ata$ a. Persiapan $& engingatkan kontrak dengan klien yang telah ikut sesi sebelumnya "& embuat kontrak dengan klien 5& empersiapkan alat dan tempat pertemuan b. Erientasi $& :alam Terapeutik "& :alam dari terapis kepada klien 5& Klien dan terapis pakai papan nama c. 6valuasi+validasi $& enanyakan perasaan klien saat ini "& Terapis menanyakan pengalaman klien tentang tata cara makan dan
d.
minum yang dilakukan selama ini Kontrak $& enjelaskan tujuan kegiatan yaitu dengan latihan menyebutkan alat < alat makan dan minum, cara mempersiapkan makan dan minum, cara $A
makan dan minum yang tertib, cara merapikan peralatan makan "&
setelah makan enjelaskan cara main berikut1 ?ika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta i2in kepada terapis dan :etiap
e.
klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai. Tahap Kerja $& Terapis meminta klien menyebutkan alat
dan
mendemonstrasikan cara mempersiapkan makan dan minum, cara makan dan minum yang tertib, cara merapikan peralatan makan setelah makan. %& eminta klien secara bergilir untuk mendemonstrasikan ulang kegiatan 4& emberikan pujian pada peran serta klien. >& emberikan kesimpulan pada setiap f.
kegiatan
yang
telah
dipraktekkan. Tahap Terminasi $& 6valuasi a& enanyakan perasaan klien setelah mengikuti T(K b& emberi pujian atas keberhasilan kelompok "& Tindak 3anjut a& enganjurkan tiap anggota kelompok untuk menerapkan cara yang telah dipelajari dalam tata cara makan yang baik. b& emasukkan kegiatan tata cara makan yang baik pada jadwal kegiatan harian klien.
g.
6valuasi dan Dokumentasi 6valuasi dilakukan saat proses T(K berlangsung, khususnya pada tahap kerja. (spek yang dievaluasi adalah kemampuan klien yang diharapkan adalah cara berhias yang benar dan baik, keuntungan berhias dan akibat tidak berhias. Kemampuan berhias untuk mencegah defisit perawatan diri.
$B
@o
@ama Klien
enyebutkan
enyebutkan
enyebutkan akibat
alat untuk
tata cara berhias
tidak berhias
berhias $. ". 5.
Petunjuk1
Tulis nama panggilan klien yang ikut T(K pada kolom nama klien. 'erikan penilaian pada masing-masing peserta T(K mengenai kemampuan dalam menyebutkan alat untuk berhias, tata cara berhias dan akibat bila tidak berhias.
DAFTAR PUSTAKA
Damaiyanti skandar . "#$/. Asuhan Keperawatan Jiwa Edisi II . 8efika (ditama1 'andung Keliat. "##/. Keperawatan Jiwa Teori Aktivitas Kelompok . ?akarta1 69; !usuf, (=, 7itryasari 8 dan =anik 6@. "#$%. Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa . Salemba Medika 1 ?akarta
"#