BAB I PENDAHULUAN
A. Lat Latar Be Belaka lakang ng
Kehamilan merupakan kondisi alamiah yang unik karena meskipun bukan penyakit, tetapi sering sekali menyebabkan menyebabkan komplikasi komplikasi akibat akibat berbagai berbagai perubahan perubahan anatomic serta fisio fisiolo logi gik k dala dalam m tubu tubuh h ibu. ibu. Sala Salah h satu satu peru peruba baha han n fisio fisiolo logi gik k yang ang terja terjadi di adal adalah ah perubahan hemodinamik. Selain itu, darah yang terdiri atas cairan dan sel-sel darah berpotensi
menyebabkan
komplikasi
perdarahan
dan
thrombosis
jika
terjadi
ketidakseimbangan faktor-faktor prokoagulasi dan hemostasis (Sarwono, 200!. "ada "ada kehami kehamilan lan kebutu kebutuhan han oksige oksigen n lebih lebih tinggi tinggi sehing sehingga ga memicu memicu pening peningkat katan an produksi eritropoietin. #kibatnya, #kibatnya, $olume plasma bertambah dan sel darah merah (eritrosit! meningkat. %amun, peningkatan $olume plasma terjadi dalam proporsi yang lebih besar jika dibandingkan dengan peningkatan eritrosit sehingga terjadi penurunan konsentrasi hemoglobin (&b! akibat hemodilusi (Sarwono, ( Sarwono, 200!. #nemia secara praktis didefinisikan sebagai kadar &t, konsentrasi &b, atau hitung eritrosit dibawah batas 'normal. %amun nilai normal yang akurat untuk ibu hamil sulit dipasti dipastikan kan karena karena ketiga ketiga parame parameter ter labora laborator torium ium tersebu tersebutt ber$ar ber$ariasi iasi selama selama period periodee kehamilan. )mumnya ibu hamil dianggap anemia jika kadar hemoglobin dibawah g*dl atau hematokrit kurang dari ++. alam praktik rutin, konsentrasi &b g*dl pada akhir trimester pertama, dan 0 g*dl pada trimester kedua dan ketiga diusulkan menjadi batas bawah untuk mencari penyebab anemia dalam kehamilan. %ilai-nilai ini kuran kurang g lebi lebih h sama sama deng dengan an nilai nilai &b tere terend ndah ah pada pada ibuibu-ib ibu u hami hamill yang mend mendap apat at suplementasi suplementasi besi, yaitu yaitu ,0 g*dl g*dl pada trimester pertama pertama dan 0,/ g*dl pada trimester trimester kedua dan ketiga (Sarwono, 200!. "enyebab anemia tersering adalah defisiensi at-at nutrisi. Sekitar 1/ anemia dalam dalam kehami kehamilan lan diseba disebabk bkan an oleh oleh defisie defisiensi nsi besi yang yang
memper memperlih lihatk atkan an gambar gambaran an
eritrosit mikrositik hipokrom pada apusan darah tepi. "enyebab tersering kedua adalah anemia megaloblastik yang dapat disebabkan oleh defisiensi asam folat dan defisiensi $itam $itamin in 2. 2. "eny "enyeb ebab ab anem anemia ia lain lainny nyaa yang ang jaran jarang g ditem ditemui ui anta antara ra lain lain adal adalah ah hemoglobinopati, proses inflamasi, toksisitas at kimia, dan keganasan (Sarwono, 200!. 3enurut 4&5 pada tahun 66+-200/ pre$alensi anemia diseluruh dunia tertinggi terjadi pada anak yang belum sekolah yaitu 71,7, kemudian pada ibu hamil 7,8, dan
1
wanita wanita tidak tidak hamil hamil +0,2. +0,2. "re$al "re$alens ensii anemia anemia pada pada ibu hamil hamil didaera didaerah h #frik #frikaa yaitu yaitu /1,, di #sia 9enggara 9enggara 78,2, di :ropa 2/,, dan #merika 27, (;epository )S)!. 3enurut &ealth %utrition and "opulation Statistic (200/! kejadian anemia pada ibu hamil terjadi di semua negara baik negara belum berkembang, sedang berkembang, dan negara maju. "re$alensi anemia pada ibu hamil tertinggi, terdapat di %egara Kongo (<1,+!, dan :thiopia <2,<8. i negara berkembang pre$alensi anemia pada ibu hamil cukup tinggi seperti di =ndia (76,1! dan =ndonesia (77,+!. Sedangkan di %egara maju pre$alensi anemia pada ibu hamil cukup rendah seperti di "erancis (,7< ! dan )nited States (/,1! (;epository )S)!. i =ndonesia pre$alensi anemia pada kehamilan masih tinggi yaitu sekitar <+,/. >autan ? dkk (200! melaporkan dari + orang wanita hamil pada trimester == didapati 2+ (17 ! menderita anemia, dan + (72 ! menderita kekurangan at besi. (;epository )S)!. Sementara, Sementara, hasil ;iset Kesehatan Kesehatan asar (;iskesdas! pada 200 menunjukka menunjukkan, n, 80,1 perempuan usia 0-/6 tahun telah mendapatkan 9ablet 9ambah arah, namun hanya 8 di antaranya yang mengonsumsi sebanyak 60 tablet. ata terbaru bahkan menyebutkan bahwa ibu hamil yang terkena anemia mencapai 70-/0. "re$al "re$alens ensii anemia anemia di K= ?akarta ?akarta sebesar sebesar 27,/ 27,/ (;iske (;iskesda sdas, s, 2001!. 2001!. Sedang Sedangkan kan pre$alensi anemia di "uskesmas Kecamatan Setiabudi terhitung sejak ?anuari 202 sampai sampai dengan dengan esemb esember er 202 202 tercata tercatatt ,0/ ,0/ yang yang mende menderita rita anemia anemia,, dan sejak sejak ?anuari 20+ sampai denga 3aret 20+ tercatat 7,+ yang menderita anemia. 9ingginya anemia yang menimpa ibu hamil memberikan dampak negatif terhadap janin yang di kandung dari ibu dalam kehamilan, persalinan maupun nifas yang di antaranya akan lahir janin dengan berat badan lahir rendah (>;!, partus prematur, abortu abortus, s, pendar pendaraha ahan n post post partum partum,, partus partus lama dan syok. syok.
&al ini tersebu tersebutt berkai berkaitan tan
dengan banyak faktor antara lain status gii, umur, pendidikan, dan pekerjaan (Sarwono, 200/!. 3engingat tingginya angka ibu hamil yang menderita anemia, juga bahaya yang ditimbulkan akibat anemia baik untuk ibu maupun janin yang sedang dikandungnya, maka penting kiranya dilakukan penelitian mengenai faktor penyebab dari anemia pada ibu hamil, sebagai acuan untuk perbaikan dan pencegahan anemia ibu hamil di kemudian hari.
B. Rumu Rumussan ma masala alah
2
wanita wanita tidak tidak hamil hamil +0,2. +0,2. "re$al "re$alens ensii anemia anemia pada pada ibu hamil hamil didaera didaerah h #frik #frikaa yaitu yaitu /1,, di #sia 9enggara 9enggara 78,2, di :ropa 2/,, dan #merika 27, (;epository )S)!. 3enurut &ealth %utrition and "opulation Statistic (200/! kejadian anemia pada ibu hamil terjadi di semua negara baik negara belum berkembang, sedang berkembang, dan negara maju. "re$alensi anemia pada ibu hamil tertinggi, terdapat di %egara Kongo (<1,+!, dan :thiopia <2,<8. i negara berkembang pre$alensi anemia pada ibu hamil cukup tinggi seperti di =ndia (76,1! dan =ndonesia (77,+!. Sedangkan di %egara maju pre$alensi anemia pada ibu hamil cukup rendah seperti di "erancis (,7< ! dan )nited States (/,1! (;epository )S)!. i =ndonesia pre$alensi anemia pada kehamilan masih tinggi yaitu sekitar <+,/. >autan ? dkk (200! melaporkan dari + orang wanita hamil pada trimester == didapati 2+ (17 ! menderita anemia, dan + (72 ! menderita kekurangan at besi. (;epository )S)!. Sementara, Sementara, hasil ;iset Kesehatan Kesehatan asar (;iskesdas! pada 200 menunjukka menunjukkan, n, 80,1 perempuan usia 0-/6 tahun telah mendapatkan 9ablet 9ambah arah, namun hanya 8 di antaranya yang mengonsumsi sebanyak 60 tablet. ata terbaru bahkan menyebutkan bahwa ibu hamil yang terkena anemia mencapai 70-/0. "re$al "re$alens ensii anemia anemia di K= ?akarta ?akarta sebesar sebesar 27,/ 27,/ (;iske (;iskesda sdas, s, 2001!. 2001!. Sedang Sedangkan kan pre$alensi anemia di "uskesmas Kecamatan Setiabudi terhitung sejak ?anuari 202 sampai sampai dengan dengan esemb esember er 202 202 tercata tercatatt ,0/ ,0/ yang yang mende menderita rita anemia anemia,, dan sejak sejak ?anuari 20+ sampai denga 3aret 20+ tercatat 7,+ yang menderita anemia. 9ingginya anemia yang menimpa ibu hamil memberikan dampak negatif terhadap janin yang di kandung dari ibu dalam kehamilan, persalinan maupun nifas yang di antaranya akan lahir janin dengan berat badan lahir rendah (>;!, partus prematur, abortu abortus, s, pendar pendaraha ahan n post post partum partum,, partus partus lama dan syok. syok.
&al ini tersebu tersebutt berkai berkaitan tan
dengan banyak faktor antara lain status gii, umur, pendidikan, dan pekerjaan (Sarwono, 200/!. 3engingat tingginya angka ibu hamil yang menderita anemia, juga bahaya yang ditimbulkan akibat anemia baik untuk ibu maupun janin yang sedang dikandungnya, maka penting kiranya dilakukan penelitian mengenai faktor penyebab dari anemia pada ibu hamil, sebagai acuan untuk perbaikan dan pencegahan anemia ibu hamil di kemudian hari.
B. Rumu Rumussan ma masala alah
2
erdasarkan erdasarkan latar belakang belakang yang telah disebutkan, disebutkan, maka akan dilakukan dilakukan penelitian mengenai faktor apa saja yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di "uskesmas Kecamatan Setiabudi, ?akarta Selatan.
C. Tujuan juan pene peneli liti tian an . 9ujuan )mum iketahuinya gambaran kejadian anemia dan faktor-faktor yang berhubungan
dengan kejadian anemia pada pada ibu hamil di "uskesmas Kecamatan Setiabudi, ?akarta 2.
Selatan. 9ujuan Khusus a. iket iketah ahu uiny inya gamba ambara ran n keja kejad dian ian anem anemia ia pad pada ibu ibu hamil amil di "usk "uskeesmas smas b. c. d.
Kecamatan Setiabudi. iketahuinya gambaran umur ibu hamil hamil di "uskesmas Kecamatan Setiabudi. iketahuin iketahuinya ya gambar gambaran an paritas paritas ibu hamil di "uskesm "uskesmas as Kecamatan Kecamatan Setiabudi. Setiabudi. ike iketa tahu huin inya ya gamb gambar aran an usia usia keha kehami milan lan ibu hami hamill di "usk "uskesm esmas as Kecam Kecamata atan n
e.
Setiabudi. ike iketa tahu huin inya ya gamb gambara aran n jarak jarak kelahi kelahira ran n ibu ibu hami hamill di "usk "uskesm esmas as Kecam Kecamat atan an
f.
Setiabudi. ike iketa tahu huin iny ya gamb gambar aran an pemb pember eria ian n tabl tablet et @e pada pada saat saat #%A di "usk "uskes esma mass
g.
Kecamatan Setiabudi. iket iketah ahu uiny inya gamba ambara ran n kon konsum sumsi $itam itamin in A di "uske uskesm smas as Kecam ecamat atan an
h.
Setiabudi. ike iketa tahu huin iny ya gam gambara baran n pend pendid idik ikan an ibu ibu hami hamill di "usk "uskes esma mass Keca Kecama mata tan n
i.
Setiabudi. iket iketah ahu uiny inya gam gambara baran n pek pekerja erjaan an ibu ibu ham hamil di "usk uskesmas smas Keca Kecama mata tan n
j.
Setiabudi. iketahuinya gambaran pengetahuan ibu hamil di "uskesmas Kecamatan
Setiabudi. k. iketa iketahui huiny nyaa hubunga hubungan n umur umur denga dengan n kejadi kejadian an anemi anemia. a. l. iketa iketahui huiny nyaa hubun hubungan gan parita paritass denga dengan n kejad kejadian ian anemia anemia.. m. iketahuin iketahuinya ya hubungan hubungan usia kehamil kehamilan an dengan dengan kejadian kejadian anemia. anemia. n. iketa iketahui huiny nyaa hubun hubungan gan jarak jarak kelahi kelahiran ran dengan dengan kejad kejadian ian anemi anemia. a. o. iketahuin iketahuinya ya hubun hubungan gan pemberian pemberian tablet @e dengan dengan kejadian kejadian anemia anemia.. p. iketahuinya hubungan konsumsi konsumsi $itamin A dengan kejadian anemia. B. iketa iketahui huiny nyaa hubun hubungan gan pendi pendidik dikan an dengan dengan kejadia kejadian n anemia. anemia. r. iketa iketahui huiny nyaa hubung hubungan an peke pekerjaa rjaan n denga dengan n kejad kejadian ian anem anemia. ia. s. iketa iketahui huiny nyaa hubunga hubungan n penget pengetahu ahuan an dengan dengan keja kejadia dian n anemia. anemia. D. Man Manaa aatt pene peneli liti tian an . 3anfaat 9eoritik "engembangan substansi ilmu kedokteran khususnya mengenai anemia pada ibu
hamil dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
3
2.
3anfaat 3etodologi 3empelajari dan mempraktekkan ilmu metodologi dalam sebuah penelitian '#nalisis @aktor yang erhubungan dengan Kejadian #nemia pada =bu &amil di
+.
"uskesmas Kecamatan Setiabudi 9ahun 20+. 3anfaat #plikatif a. "uskesmas tempat dilakukan penelitian 3enjadi sumber masukan bagi "uskesmas dalam upaya penanganan ibu hamil yang menderita anemia, serta pencegahan pada ibu hamil lainnya agar dapat terjadi penurunan angka kejadian anemia pada ibu hamil. b. "eneliti "eneliti dapat mempelajari lebih mendalam mengenai anemia pada ibu hamil, serta factor yang mempengaruhi. 3engaplikasikan secara langsung ilmu metodologi penelitian, sekaligus memenuhi salah satu syarat kelulusan stase KK53 =. c. @akultas Kedokteran dan Kesehatan )ni$ersitas 3uhammadiyah ?akarta Sebagai referensi tambahan di perpustakaan dan dapat dimanfaatkan oleh seluruh mahasiswa. d. "eneliti lain Sebagai bahan acuan atau pun perbandingan untuk penelitian selanjutnya.
E. Ruang lingkup penelitian "enelitian ini di lakukan di "uskesmas Kecamatan Setiabudi, ?akarta Selatan.
Sebagai responden adalah ibu hamil yang melakukan #%A dengan sampel sebanyak 0< orang. Cariabel yang diteliti adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia, yaitu
biomedis ibu (umur, paritas, usia kehamilan, dan jarak kelahiran!,
konsumsi tablet @e, konsumsi Citamin A, dan sosial ekonomi (pendidikan, pekerjaan dan pengetahuan! . ilaksanakan bulan #pril 20+, penelitian ini menggunakan desain cross sectional , pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan analisis data dilakukan dua tahap yaitu uni$ariat dan bi$ariat.
4
BAB II !A"IAN PU#TA!A
A. Anemia
.
efinisi #nemia secara fungsional didefinisikan sebagai penurunan jumlah massa eritrosit (red cell mass! sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya untuk membawa oksigen dalam jumlah yang cukup ke jaringan perifer. Secara praktis anemia ditunjukkan oleh adanya penurunan kadar hemoglobin, hematokrit atau hitung eritrosit (red cell count !. 9etapi yang paling laim dipakai adalah kadar hemoglobin, kemudian hematokrit (Sudoyo, 2006!. 3enurut (Aorwin, 2006! anemia adalah penurunan kuantitas sel-sel darah merah dalam sirkulasi, abnormalitas kandungan hemoglobin sel darah merah, atau keduanya. erikut merupakan kriteria anemia menurut 4&5 (dikutip dari &offbrand #C, et al, 200!.
5
Ta$el % !riteria Anemia menurut &H'
Kriteria #nemia 3enurut 4&5 Kelompok >aki-laki dewasa 4anita dewasa tidak hamil 4anita hamil
2.
Kriteria #nemia (&b! + gr*dl 2 gr*dl gr*dl
:tiologi 3enurut (Sudoyo, 2006! anemia hanyalah suatu kumpulan gejala yang disebabkan oleh berbagai macam penyebab. "ada dasarnya anemia disebabkan oleh karena D #. Eangguan pembentukan eritrosit oleh sumsum tulang. . Kekurangan bahan esensial pembentuk eritrosit. a. #nemia defisiensi besi b. #nemia defisiensi asam folat c. #nemia defisiensi $itamin 2 2. Eangguan penggunaan (utilisasi! besi a. #nemia akibat penyakit kronik b. #nemia sideroblastik +. Kerusakan sumsum tulang a. #nemia aplastik b. #nemia mieloplastik c. #nemia pada keganasan hematologi d. #nemia diseritropoietik e. #nemia pada sindrom mielodisplastik 7. Kehilangan darah (perdarahan!. a. #nemia pasca pendarahan akut a. #nemia akibat perdarahan kronik . "roses penghancuran eritrosit dalam tubuh sebelum waktunya (hemolisis!. . #nemia hemolitik intrakorpuskular a. Eangguan membran eritrosit (membranopati! b. Eangguan ensim eritrosit (enimopati! D anemia akibat E<" c. Eangguan hemoglobin (hemoglobinopati!
6
- 9halassemia - &emoglobinopati struktural D &bS, &b:, dll 2. #nemia hemolitik ekstrakorpuskuler a. #nemia hemolitik autoimun b. #nemia hemolitik mikroangiopati c. >ain-lain A. #nemia dengan penyebab tidak diketahui atau dengan patogenesis yang kompleks. erikut ini merupakan klasifikasi anemia berdasarkan morfologi dan etiologinyaD . #nemia hipokromik mikrositer a. #nemia defisiensi besi b. 9hallasemia major c. #nemia akibat penyakit kronik d. #nemia sideroblastik 2. #nemia normokromik normositer a. #nemia pasca perdarahan akut b. #nemia aplastik c. #nemia hemolitik didapat d. #nemia akibat penyakit kronik e. #nemia pada gagal ginjal kronik f. #nemia pada sindrom mielodisplastik g. #nemia pada keganasan hematologik +. #nemia makrositer a. entuk megaloblastik . #nemia defisiensi asam folat 2. #nemia defisiensi 2, termasuk anemia pernisiosa b. entuk non megaloblastik . #nemia pada penyakit hati kronik 2. #nemia pada hipotioroidisme +. #nemia pada sindrom mielodisplastik
+.
Eejala Klinis Eejala umum anemia adalah gejala yang timbul pada setiap kasus anemia, apapun penyebabnya, apabila kadar hemoglobin di bawah harga tertentu. Eejala umum anemia ini timbul karena anoksia organ, mekanisme kompensasi tubuh terhadap berkurangnya daya angkut oksigen. Eejala umum anemia menjadi jelas apabila kadar hemoglobin telah turun di bawah 1 g*dl. erat ringannya gejala umum anemia tergantung pada derajat penurunan hemoglobin, kecepatan penurunan hemoglobin, usia, adanya kelainan jantung atau paru sebelumnya. Eejala umum anemia disebut juga sebagai sindrom anemia, timbul karena iskemik organ target serta akibat kompensasi tubuh terhadap penurunan hemoglobin sampai kadar tertentu (&b 1g*dl!. Sindrom anemia terdiri dari rasa lemah, lesu, cepat lelah,
7
telinga mendenging, mata berkunang-kunang, kaki terasa dingin, sesak napas dan disp dispep epsia sia.. "ada "ada peme pemeri riks ksaan aan pasi pasien en tampa tampak k puca pucat, t, yang yang muda mudah h dili diliha hatt pada pada konjungti$a, mukosa mulut, telapak tangan dan jaringan di bawah kuku. Sindrom anemia bersifat tidak spesifik karena dapat ditimbulkan oleh penyakit di luar anemia dan tidak sensitif karena timbul setelah penurunan hemoglobin yang berat (&b 1g*dl! (Sudoyo, 2006!.
7.
iagnosis "emeriksaan untuk diagnosis anemia terdiri dari beberapa macam D a. "emerik "emeriksaan saan labo laborato ratorium rium "emerik "emeriksaan saan labora laborator torium ium merupa merupakan kan penun penunjang jang diagno diagnostik stik pokok pokok dalam dalam diagnosis anemia. "emeriksaan ini terdiri dari pemeriksaan penyaring ( screening test !, !, pemeriksaan pemeriksaan darah seri anemia, anemia, pemeriksaan pemeriksaan sumsum tulang, tulang, pemeriksaan pemeriksaan khusus. b. "emeriksaan penyaring "eme "emerik riksaa saan n peny penyari aring ng untu untuk k kasu kasuss anem anemia ia terdi terdiri ri dari dari peng penguk ukur uran an kada kadar r hemoglobin, indeks eritrosit dan hapusan darah tepi. ari sini dapat dipastikan adanya anemia serta jenis morfologik anemia tersebut, yang sangat berguna untuk pengarahan diagnosis lebih lanjut. c. "emerik "emeriksaan saan darah darah seri seri anemia anemia "emeriksaan darah seri anemia meliputi hitung jenis leukosit, trombosit, hitung retiku retikulos losit it dan laju endap endap darah. darah. Sekarang Sekarang sudah sudah banyak banyak dipakai dipakai automatic hematology analyzer yang yang dapat memberikan presisi hasil yang lebih baik. d. "emerik "emeriksaan saan sumsum sumsum tulang tulang "eme "emerik riksaa saan n sums sumsum um tula tulang ng memb member erika ikan n info inform rmasi asi yang ang sang sangat at berh berhar arga ga mengen mengenai ai keadaa keadaan n sistem sistem hemato hematopoi poiesis esis.. "emeri "emeriksaa ksaan n ini dibutu dibutuhka hkan n untuk untuk diagno diagnosis sis defini definitif tif pada pada beberap beberapaa jenis jenis anemia. anemia. "emeri "emeriksa ksaan an sumsum sumsum tulang tulang mutlak mutlak diperlukan diperlukan untuk diagnosis diagnosis anemia aplastik, aplastik, anemia anemia megaloblast megaloblastik, ik, serta pada kelainan hematologik yang dapat mensupresi mensupresi sistem eritroid. e. "emerik "emeriksaan saan khusus khusus "emeriksaan ini hanya dikerjakan atas indikasi khusus, misalnya pada D ! #nem #nemia ia defi defisi sien ensi si besi besi D seru serum m iron iron,, 9A 9A (total iron iron binding binding acapacity acapacity!, !, saturasi saturasi tranferin, tranferin, protoporfi protoporfirin rin eritrosit, eritrosit, feritin feritin serum, serum, reseptor reseptor transferin transferin dan pengecatan besi pada sumsum tulang. 2! #nem nemia megal egalo oblas blasti tik k D fola folatt seru serum m, $ita $itam min 2 seru serum m, tes tes supr supres esii deoksiuridin dan tes Schiling. +! #nemia #nemia hemolitik hemolitik D biliru bilirubin bin serum, serum, test Aoomb, Aoomb, elektr elektrofo oforesi resiss hemogl hemoglobi obin n dan lain-lain.
8
7! #nemia #nemia aplast aplastik ik D biopsi biopsi sumsu sumsum m tulang tulang.. ?uga ?uga diperlu diperlukan kan pemerik pemeriksaan saan non-he non-hemto mtolog logik ik terten tertentu tu seperti seperti misaln misalnya ya pemeriksaan faal hati, faal ginjal atau faal tiroid (Sudoyo, 2006!.
/.
"enatalaksanaan eberap eberapaa hal yang yang perlu perlu diperh diperhati atikan kan dalam dalam pember pemberian ian terapi terapi pada pada pasien pasien anemia adalah D a. "engob "engobatan atan hendak hendakny nyaa diberi diberikan kan berdas berdasark arkan an diagno diagnosis sis defini definitif tif yang yang telah telah ditegakkan terlebih dahulu. a. "emberian "emberian hematinik hematinik tanpa tanpa indikasi indikasi yang jelas jelas tidak dianjurka dianjurkan. n. b. "engobatan anemia dapat berupa D ! 9erapi erapi untuk keadaan keadaan darura daruratt sepert sepertii misalny misalnyaa pada pada perdar perdaraha ahan n akut akut akibat akibat anem anemia ia apla aplast stik ik yang yang meng mengan ancam cam jiwa jiwa pasie pasien n atau atau pada pada anem anemia ia pasc pascaa perdarahan akut yang disertai gangguan hemodinamik. hemodinamik. ! 9erapi erapi supor suportif. tif. 2! 9erapi 9erapi yang khas untuk untuk masing-masin masing-masing g anemia. +! 9erapi erapi kausal kausal untuk untuk mengob mengobati ati penya penyakit kit dasar dasar yang yang menye menyebab babkan kan anemia anemia tersebut. alam keadaan dimana diagnosis definitif tidak dapat ditegakkan, kita terpaksa memberi memberikan kan terapi terapi percob percobaan aan.. isini isini harus harus dilaku dilakukan kan pemanta pemantauan uan yang yang ketat ketat terhadap terhadap respon terapi dan perubahan perubahan perjalanan penyakit penyakit pasien dan dilakukan dilakukan e$aluasi terus menerus tentang kemungkinan perubahan diagnosis. 9ransfusi 9ransfusi diberikan diberikan pada anemia pasca perdarahan akut dengan dengan tanda-tanda tanda-tanda gangguan hemodinamik. "ada anemia kronik transfusi hanya diberikan jika anemia bersifat simtomatik s imtomatik atau adanya ancaman payah jantung. "ada anemia kronik sering dijumpai peningkatan $olume darah, oleh karena itu transfusi diberikan diuretika kerja cepat seperti furosemid sebelum transfusi (Sudoyo, 2006!.
<.
Kebutuhan Fat esi esi merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat di tubuh manusia dan hewan, yaitu sebanyak +-/ gr di dalam tubuh manusia dewasa (#lmatsier, 2002!. Fat gii besi (@e! merupakan kelompok mineral yang diperlukan, sebagai inti dari hemogl hemoglobi obin, n, unsur unsur utama utama sel darah darah merah. merah. @ungsi @ungsi sel darah darah merah merah itu pentin penting g mengingat tugasnya antara lain sebagai sarana transportasi at gii, dan terutama juga oksigen yang diperlukan pada proses fisiologis dan biokimia dalam setiap
9
jaringan tubuh (&arli, 666!. Sediaoetama (681! menyebutkan bahwa at besi merupa merupakan kan mikroe mikroelem lemen en yang yang esensial esensial bagi bagi tubuh. tubuh. Fat ini teruta terutama ma diperlu diperlukan kan dalam hemopoiesis (pembentukan darah!, yaitu dalam sintesa hemoglobin. Kandungan besi dalam tubuh sangat kecil, yaitu sekitar +/ mg*kg berat badan wanita atau /0 mg*kg berat badan pria. esi yang ada dalam tubuh berasal dari tiga sumber, yaitu besi yang diperoleh dari perusakan sel-sel darah merah (hemolisis!, besi yang diambil dari cadangan yang tersimpan dalam tubuh, serta besi hasil penyerapan saluran cerna (4inarno, (4inarno, 661!. esi dalam makanan terdapat dalam bentuk besi heme seperti terdapat dalam hemoglobin dan mioglobin makanan hewani, dan besi non heme dalam makanan nabati. esi heme merupakan bagian kecil dari besi yang diperoleh makanan. #kan tetapi yang dapat diabsorbsi mencapai 2/ sedangkan besi non heme hanya / (#lmatsier, 2002!. Sumber at besi yang terpenting dalam diet adalah daging dan hati, ikan dan daging unggas yang harus dikonsumsi setiap hari karena selain sebagai sumber at besi, heme juga dapat mendorong absorbsi besi non heme. Sumber besi non heme yang tinggi kandungan at besinya adalah kacang-kacangan, sayuran berwarna hijau, umbi-umbian, dan buah-buahan (arlina, 200+!. 3enurut #lmatsier (2002!, makan besi heme dan non heme secara bersama dapa dapatt meni mening ngka katk tkan an peny penyer erap apan an besi besi non non heme heme.. agi aging ng,, ayam ayam,, dan dan ikan ikan mengandung suatu faktor yang membantu penyerapan besi. @aktor ini terdiri atas asam amino yang mengikat besi dan membantu penyerapannya. Susu sapi, keju, dan telur tidak mengandung faktor ini hingga tidak dapat membantu penyerapan besi. >ebih lanjut #lsuhendra (200/! menyebutkan bahwa polifenol seperti tanin dalam teh, teh, kopi kopi dan sayura sayuran n terten tertentu, tu, mengik mengikat at besi besi heme heme memben membentuk tuk komple kompleks ks besibesitannat yang tidak larut sehingga at besi tidak dapat diserap dengan baik. "embuangan at besi dari tubuh terjadi melalui beberapa jalan, di antaranya adalah melalui keringat (0.2-.2 mg*hari!, air seni (0. mg*hari! dan melalui feses serta darah menstruasi sekitar 0./-.7 mg*hari (4inarno, 661!. 5leh karena itu wani wanita ta memb membut utuh uhka kan n juml jumlah ah unsu unsurr besi besi yang yang lebi lebih h bany banyak ak dika dikaren renak akan an laju laju kehilangan unsur besi dari tubuh meningkat 2-+ kali lipat selama masa menstruasi (#riyani, 2007!. 4inarno (661! menganjurkan jumlah besi yang harus dikonsumsi sebaiknya berdasarkan jumlah kehilangan besi dari dalam tubuh serta jumlah bahan makanan hewani yang terdapat dalam menu.
10
Fat besi pada saat kehamilan digunakan untuk perkembangan janin, plasenta, ekspansi sel darah merah, dan untuk kebutuhan basal tubuh (arlina, 200+!. "asokan at besi tidak kalah penting karena pada masa hamil $olume darah ibu akan meningkat +0. i samping itu plasenta pun harus mengalirkan cukup at besi untuk perkembangan janin (Karyadi, 200!. 1.
ampak #nemia Keluhan '+> (lemah, letih, lesu! karena anemia adalah keluhan fisik yang nyata dan dirasakan oleh penderita anemia (4ijianto, 2002!. i samping itu muka tampak pucat, kehilangan selera makan, apatis, sering pusing, sulit berkonsentrasi, serta mudah terserang penyakit (&arli, 666!. Karena menderita kekurangan darah, maka tenaga yang dihasilkan oleh tubuh berkurang dan badan menjadi cepat lelah. ;asa cepat lelah disebabkan pengolahan (metabolisme! energi untuk otot tidak berjalan sempurna karena otot kekurangan oksigen. "ada penderita anemia, jumlah hemoglobin yang berfungsi sebagai alat pengangkut oksigen berkurang sehingga jatah oksigen untuk otot juga berkurang. erkurangnya jatah oksigen mengakibatkan otot membatasi produksi energi dan akibatnya orang yang menderita anemia akan cepat lelah bila bekerja (4ijianto, 2002!. "ada ibu hamil, anemia dapat mengakibatkan keguguran, lahir mati, kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah, perdarahan sebelum atau sewaktu melahirkan, dan kematian ibu (Khomsan, 661!.
8.
"encegahan #nemia "encegahan dan penanggulangan anemia antara lain (4irahadikusumah, 666! D •
3eningkatkan konsumsi at besi dari makanan, seperti mengkonsumsi pangan hewani (daging, hati, ikan dan telur! mengkonsumsi pangan nabati (sayuran hijau, buah buahan, kacang-kacangan, padi-padian! buah-buahan yang segar dan sayuran yang merupakan sumber $itamin A yang diperlukan untuk penyerapan besi dalam tubuh. &indari konsumsi bahan makanan yang mengandung at inhibitor saat bersamaan dengan makan nasi seperti teh karena mengandung tanning yang akan mengurangi penyerapan at besi.
11
• •
Suplemen at besi yang berfungsi dapat memperbaiki &b dalam waktu singkat @ortifikasi at besi yaitu penambahan suatu at gii kedalam bahan pangan untuk meningkatkan kualitas pangan.
B. I$u hamil
.
efinisi =bu hamil adalah wanita yang sedang mengandung janin. Sedangkan kehamilan merupakan urutan kejadian yang secara normal terdiri atas pembuahan, implantasi, pertumbuhan embrio, pertumbuhan janin, dan berakhir pada kelahiran bayi (Gongky, 2007!.
2.
#ntenatal care (#%A! a.
efinisi #ntenatal Aare (#%A! "emeriksaan #ntenatal Aare (#%A! adalah pemeriksaan kehamilan untuk
mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, hingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberian #S= dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar (3anuaba, 200!. 3enurut "rawiroharjo (200/!, pemeriksaan kehamilan merupakan pemeriksaan ibu hamil baik fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas, sehingga keadaan mereka post partum sehat dan normal, tidak hanya fisik tetapi juga mental. Kunjungan Antenatal Care (#%A! adalah kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan*asuhan antenatal. "ada setiap kunjungan #ntenatal Aare (#%A! adalah kontak ibu hamil dengan pemberian perawatan*asuhan dalam hal mengkaji kesehatan dan kesejahteraan bayi serta kesempatan untuk memperoleh informasi bagi ibu dan petugas kesehatan. b.
9ujuan #ntenatal Aare (#%A! 3enurut 3ochtar (200/! tujuan #ntenatal Aare (#%A! adalah menyiapkan
seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak selama dalam kehamilan, persalinan dan nifas, sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat. 3enurut 4iknjosastro (200/! tujuan #ntenatal Aare (#%A! adalah menyiapkan wanita hamil sebaik-baiknya fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak
12
dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas, sehingga keadaan mereka pada post partum sehat dan normal, tidak hanya fisik tetapi juga mental. c.
?adwal kunjungan #ntenatal Aare (#%A! Kebijakan kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 7 kali selama
kehamilan dengan ketentuan satu kali pada trimester pertama, satu kali pada trimester kedua dan dua kali pada trimester ketiga. engan pelayanan * asuhan standar minimal 19, yaitu D . 9imbang berat badan atau tinggi badan 2. )kur tekanan darah +. )kur tinggi fundus uteri 7. 9etanus toHoid /. "emberian tablet besi <. 9est laboratorium 1. 9emu wicara "emeriksaan ini dengan tujuan untuk memantau dan mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang terjadi selama hamil. ahwa setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap saat, maka sebab itu ibu hamil memerlukan pemantauan selama kehamilan (Saifudin, 2002!.
+.
#nemia pada =bu &amil "eningkatan $olume plasma darah terjadi lebih dahulu dibandingkan produksi sel darah merah. Kondisi ini menyebabkan penurunan kadar &b dan hematokrit pada trimester = dan == sedangkan pembentukan sel darah merah terjadi pada pertengahan akhir kehamilan sehingga konsentrasi mulai meningkat pada trimester === kehamilan (arlina, 200+!. #nemia pada ibu hamil disebabkan oleh banyak faktor, yaitu faktor langsung, tidak langsung dan mendasar. Secara langsung anemia disebabkan oleh seringnya mengkonsumsi at penghambat absorbsi at besi, kurangnya mengkonsumsi promotor absorbsi at besi non heme serta adanya infeksi parasit. #dapun kurang diperhatikannya keadaan ibu pada waktu hamil merupakan faktor tidak langsung. %amun secara mendasar anemia pada ibu hamil disebabkan oleh rendahnya pendidikan dan pengetahuan serta faktor ekonomi yang masih rendah (arlina, 200+!. "enggolongan jenis anemia ibu hamil dapat dibedakan menjadi anemia ringan dan anemia berat. atasan anemia ringan adalah bila kadar &b 8-0.6 g*dl sedangkan anemia berat adalah apabila kadar &b 8 g*dl (arlina, 200+!.
13
7.
@aktor-faktor yang iduga erhubungan dengan #nemia =bu &amil jaja at all (667! menyatakan bahwa faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil adalah sebagai berikut D @aktor dasar sosial #nemia pada ibu iomedis =bu ekonomi hamil @aktor sosial ekonomi yang terdiri dari pendidikan, pekerjaan dan tingkat pengetahuan merupakan salah satu penyebab mendasar terhadap penyebab anemia. @aktor biomedis ibu meliputi umur ibu hamil, usia kehamilan, paritas, jarak kelahiran. Serta konsumsi tablet @e. Sedangkan menurut (3ochtar, 200/! penyebab anemia umumnya adalah kurang gii, kurang at besi, kehilangan darah saat persalinan yang lalu, dan penyakit I penyakit kronik. a.
"endidikan @aktor sosial ekonomi juga akan mempengaruhi pada pola konsumsi makan, pola konsumsi makan sangat berdampak pada cukup tidaknya at besi dalam makanan (jaja at all, 667!. 3enurut (3anuaba, 200! anemia defisiensi besi mencerminkan kemampuan sosial ekonomi masyarakat untuk dapat memenuhi kebutuhannya dalam jumlah dan kualitas gii. ;endahnya tingkat pendidikan ibu hamil dapat menyebabkan keterbatasan dalam upaya menangani masalah gii dalam kesehatan keluarga, (&ermina, 662!. =bu hamil dengan pendidikan rendah yaitu tidak sekolah, tidak tamat S dan tamat S sebanyak <<./ menderita anemia dan merupakan pre$alensi terbesar dibandingkan dengan kategori pendidkan sedang maupun tinggi (4ijianto, 2002!. =bu hamil dengan tingkat pendidikan rendah akan mengalami resiko anemia lebih tinggi dibanding dengan ibu hamil yang tingkat pendidikannya tinggi (#chadi, 66/!. 3enurut #risman (2007! faktor pendidikan juga berpengaruh saat pemberian tablet besi. :fek samping dari tablet besi yang dapat mengganggu seperti mual muntah sehingga orang cenderung menolak tablet yang diberikan. "enolakan tersebut sebenarnya berpangkal dari ketidaktahuan mereka bahwa selama kehamilan mereka memerlukan tambahan at besi. &andayani (2000! menyatakan bahwa tingkat pendidikan yang dicapai seseorang mempunyai hubungan nyata dengan pengetahuan gii dari makanan yang dikosumsinya.
b.
"ekerjaan
14
erat ringannya pekerjaan ibu juga akan mempengaruhi kondisi tubuh dan pada akhirnya akan berpengaruh pada status kesehatannya. =bu yang bekerja mempunyai kecenderungan kurang istirahat, konsumsi makan yang tidak seimbang sehingga mempunyai resiko lebih besar untuk menderita anemia dibandingkan ibu yang tidak bekerja (4ijianto, 2002!.
c.
"engetahuan #nemia masih banyak dijumpai karena kemiskinan dan kurangnya pengetahuan tentang makanan sehat. ahkan pada waktu hamil banyak makanan yang ditabukan karena kurangnya pengertian tentang makanan sehat yang bergii sehingga anemia semakin parah (3anuaba, 200!. "engetahuan gii dan kesehatan merupakan salah satu jenis pengetahuan yang dapat diperoleh melalui pendidikan. "engetahuan gii dan kesehatan akan berpengaruh terhadap pola konsumsi pangan. Semakin banyak pengetahuan tentang gii dan kesehatan, maka semakin beragam pula jenis makanan yang dikonsumsi sehingga dapat memenuhi kecukupan gii dan mempertahankan kesehatan indi$idu (Suhardjo, 686!. 9ingkat pendidikan turut menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami pengetahuan gii yang mereka peroleh. ari kepentingan keluarga pendidikan itu sendiri amat diperlukan seseorang tanggap adanya masalah defisiensi at besi (@e! pada ibu hamil dan bisa mengambil tindakan secepatnya (Kodyat, 66+!.
d.
)mur @aktor biomedis ibu meliputi umur ibu hamil, paritas, usia kehamilan, jarak kelahiran, dan pemberian tablet @e. ila umur ibu pada saat hamil relatif muda (20 tahun! akan beresiko terkena anemia. &al itu dikarenakan pada umur tersebut masih terjadi pertumbuhan yang membutuhakn at gii lebih banyak dibandingkan dengan umur di atasnya. ila at gii yang dibutuhkan tidak terpenuhi, akan terjadi kompetisi at gii antara ibu dengan bayinya (4ijianto, 2002!. 3enurut epkes (200!, kadar &b 1.0 - 0.0 g*dl banyak ditemukan pada kelompok umur 20 tahun (7<! dan kelompok umur +/ tahun atau lebih (78!.
15
e.
)sia kehamilan Kebutuhan at gii pada ibu hamil terus meningkat sesuai dengan bertambahnya usia kehamilan. #pabila terjadi peningkatan kebutuhan at besi tanpa disertai oleh pemasukan yang cukup, maka cadangan at besi akan menurun dan dapat mengakibatkan anemia (>ila, 662!. arlina (200+!, meningkatnya kejadian anemia dengan bertambahnya umur kehamilan disebabkan terjadinya perubahan fisiologis pada kehamilan yang dimulai pada minggu ke-<, yaitu bertambahnya $olume plasma dan mencapai puncaknya pada minggu ke-2< sehingga terjadi penurunan kadar &b. 4anita hamil cenderung terkena anemia pada trimester === karena pada masa ini janin menimbun cadangan at besi untuk dirinya sendiri sebagai persediaan bulan pertama setelah lahir. Kebutuhan at besi ibu hamil sehari akan meningkat < kali lebih besar pada trimester terakhir dibandingkan wanita yang tidak hamil (Sin sin, 2008!. &asil penelitian (3artuti, 66
f.
"aritas "aritas adalah jumlah janin dengan berat badan lebih dari /00 gram yang pernah dilahirkan, hidup maupun mati, bila berat badan tidak diketahui, maka dipakai umur kehamilan lebih dari 27 minggu (Sumarah, 2008!. "aritas atau jumlah persalinan juga berhubungan dengan anemia, menurut Soebroto (200! bahwa ibu yang mengalami kehamilan lebih dari 7 kali juga dapat meningkatkan resiko mengalami anemia. 3enurut 4ijianto (2002! menyatakan bahwa pre$alensi
16
anemia pada kelompok paritas 0 lebih rendah daripada paritas / ke atas. Semakin sering seorang wanita melahirkan maka semakin besar resiko kehilangan darah dan berdampak pada penurunan kadar &b. Setiap kali wanita melahirkan, jumlah at besi yang hilang diperkirakan sebesar 2/0 mg. &al tersebut akan lebih berat lagi apabila jarak melahirkan relatif pendek. "aritas 2-+ merupakan paritas paling aman ditinjau dari sudut kematian maternal (Saifuddin, 2008!. adan koordinasi keluarga berencana naasional (KK%, 668! menganjurkan agar kesehatan ibu selama hamil dapat optimal dalam menyongsong persalinannya maka jumlah persalinan yang telah dialami tidak lebih dari 2 kali.
g.
?arak kelahiran Salah satu penyebab yang dapat mempercepat terjadinya anemia pada wanita adalah jarak kelahiran yang pendek (arlina, 200+!. &al ini disebabkan karena adanya kekurangan nutrisi yang merupakan mekanisme biologis dari pemulihan faktor hormonal (arlina, 200+!. 3enurut data adan Koordinasi erencana %asional (KK%, 668!, jarak persalinan yang baik adalah minimal 27 bulan. ?arak kelahiran yang terlalu dekat dapat menyebabkan terjadinya anemia. &al ini dikarenakan kondisi ibu masih belum pulih dan pemenuhan kebutuhan at gii belum optimal, sudah harus memenuhi kebutuhan nutrisi janin yang dikandung (4iknjosastro, 200/!. ?arak kelahiran mempunyai risiko ,7< kali lebih besar terhadap kejadian anemia (#mirrudin dan 4ahyuddin, 2007!.
h.
9ablet @e =bu hamil yang kurang patuh mengkonsumsi tablet @e mempunyai risiko 2,726 kali lebih besar untuk mengalami anemia dibanding yang patuh konsumsi tablet @e (jamilus dan &erlina, 2008!. Kepatuhan menkonsumsi tablet @e diukur dari ketepatan jumlah tablet yang dikonsumsi, ketepatan cara mengkonsumsi tablet @e, frekuensi konsumsi per hari. Suplementasi besi atau pemberian tablet @e merupakan salah satu upaya penting dalam mencegah dan menanggulangi anemia, khususnya anemia kekurangan besi. Suplementasi besi merupakan cara efektif karena kandungan besinya yang dilengkapi asam folat yang sekaligus dapat mencegah anemia karena kekurangan asam folat (epkes, 2006!. 4anita
17
hamil memerlukan tambahan at besi untuk meningkatkan jumlah sel darah merah dan membentuk sel darah merah menjadi janin dan plasenta. 3akin sering seorang wanita mengalami kehamilan dan melahirkan maka akan makin banyak kehilangan at besi dan menjadi semakin anemis. erikut gambaran berapa banyak kebutuhan at besi pada setiap kehamilan D 3eningkatkan sel darah ibu
/00 mgr @e
9erdapat dalam plasenta
+00 mgr @e
)ntuk darah janin
00 mgr @e
?umlah
600 mgr @e
"emeriksaan darah dilakukan minimal dua kali selama kehamilan, yaitu pada trimester = dan trimester ===. engan pertimbangan bahwa sebagian besar ibu hamil mengalami anemia, maka dilakukan pemberian preparat @e sebanyak 60 tablet pada ibu-ibu hamil di puskesmas (3anuaba, 200!.
a.
Konsumsi Citami A Eii seimbang adalah pola konsumsi makanan sehari-hari yang sesuai dengan kebutuhan gii setiap indi$idu untuk hidup sehat dan produktif. Setiap orang harus mengkonsumsi minimal satu jenis bahan makanan dari tiap-tiap golongan bahan makanan (sumber karbohidrat, hewani, nabati, sayur, buah! dalam sehari dengan jumlah yang
mencukupi
(arlina,
200+!. erbagai penelitian
menunjukkan bahwa ibu hamil, terutama di pedesaan =ndonesia mengkonsumsi pangan pokok, pangan hewani, dan buah dalam jumlah yang tidak memadai (&ardinsyah, 2000!. &al tersebut berimplikasi pada tidak terpenuhinya kebutuhan energi, protein, dan berbagai mineral yang penting bagi kehamilan seperti @e, =, dan Fn serta $itamin, terutama $itamin A (;iyadi, 661!. Citamin A adalah deri$at heksosa yang cocok digolongkan sebagai suatu karbohidrat. Citamin ini dalam bentuk kristal berwarna putih, sangat larut dalam air dan oksalat. Citamin A stabil dalam keadaan kering, tetapi mudah teroksidasi dalam keadaan larutan, apalagi dalam suasana basa. #sam askorbat adalah bahan yang kuat kemampua reduksinya dan dan bertindak sebagai antioksidan dalam reaksi-
18
reaksi hidroksilasi (Suharjo,662!. erikut merupakan tabel #ngka Kecukupan Citamin A D
Ta$el ( Angka !e)ukupan *itamin C
Kelompok )mur 0 - bulan - + tahun 7 - 6 tahun "ria (tahun! 0 I 2 + I / < - 80J 4anita (tahun! 0 I 2 + I / < - 80J &amil 3enyusui Sumber D Kartono joko, 202
C itamin A 70 70 7/ /0 1/ 60 /0 1/ J0 J2/ Ta$el +
Nilai *itamin C Ber$agai Bahan Makanan
ahan 3akanan (mg! aun singkong (21/!
ahan 3akanan (mg! ?ambu monyet (61!
19
aun katuk (200! Eandaria (0! aun melinjo (/0! ?ambu biji (7/! aun pepaya (70! "epaya (18! Sawi (02! 3angga muda (! Kol (/0! 3angga masak (7! Kembang kol (! urian (/+! ayam (<0! Kedondong (/0! Kemangi (/0! ?eruk manis (7/! 9omat masak (70! ?eruk nipis (21! Kangkung (+0! %anas (27! Ketela (+0! ;ambutan (/8! Sumber D 4idya Karya "angan dan Eii 668
alam absorbsi dan metabolisme at besi, $itamin A mereduksi ferri menjadi ferro dalam usus halus sehingga mudah di absorbsi. Citamin A menghambat hemosiderin yang sukar di mobilisasi untuk membebaskan besi jika diperlukan. #bsprbsi besi dalam bentuk non heme meningkatkan empat kali lipat jika ada $itamin A berperan dalam memindahkan besi dari transferin didalam plasma ke feritin hati (#lmatsier, 2002!. Citamin A diperlukan dalam penyerapan at besi, dengan demikian $itamin A berperan dalam pembentukan hemoglobin, sehingga mempercepat penyembuhan #nemia (3oehji, 2002!.
b.
=nfeksi dan penyakit Seseorang dapat terkena anemia karena meningkatnya kebutuhan tubuh akibat kondidi fisiologis (hamil, kehilangan darah karena kecelakaan, pasca bedah atau menstruasi!, adanya penyakit kronis atau infeksi (infeksi cacing tambang, malaria, 9A!. =bu yang sedang hamil sangat peka terhadap infeksi dan penyakit menular. eberapa di antaranya meskipun tidak mengancam nyawa ibu, tetapi dapat menimbulkan dampak berbahaya bagi j anin. iantaranya, dapat mengakibatkan abortus, pertumbuhan janin terhambat, bayi mati dalam kandungan, serta cacat bawaan. "enyakit infeksi yang diidap ibu hamil biasanya tidak diketahui saat kehamilan. &al itu baru diketahui setelah bayi lahir dengan kecacatan. "ada kondisi terinfeksi penyakit, ibu hamil akan kekurangan banyak cairan tubuh serta at gii lainnya (ahar, 200
20
langsung menderita penyakit, namun demam yang menyertai penyakit infeksi sudah
cukup
untuk
menyebabkan
keguguran. "enyakit menular
yang
disebabkan $irus dapat menimbulkan cacat pada janin sedangkan penyakit tidak menular dapat menimbulkan komplikasi kehamilan dan meningkatkan kematian janin +0 (ahar, 200
!erangka Te,ri !eja-ian Anemia pa-a I$u hamil
9erdapat beberapa teori yang menyebutkan faktor-faktor yang berhubungan dengan anemia pada ibu hamil antara lain teori dari jaja (667! yang menyebutkan bahwa faktorfaktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil adalah faktor sosial ekonomi yang terdiri dari pendidikan, pekerjaan dan tingkat pengetahuan merupakan salah satu penyebab mendasar terhadap penyebab anemia dan faktor biomedis ibu meliputi umur ibu hamil, paritas, usia kehamilan, jarak kelahiran, dan pemberian tablet @e. Sedangkan menurut 3ochtar (200/! penyebab anemia umumnya adalah kurang gii, kurang at besi, dan penyakit I penyakit kronik. 3aka berdasarkan teori-teori tersebut kami membuat modifikasi kerangka teori dan didapatkan $ariabel-$ariabel seperti yang tercantum pada kerangka dibawah ini D am$ar % !erangka Te,ri
21
BAB III !ERAN!A !'N#EP/ HIP'TE#I# DAN DE0INI#I 'PERA#I'NAL
A. !erangka !,nsep. Kerangka konsep ini dimodifikasi berdasarkan teori jaja at all (667! diambil
$ariabel faktor biomedis ibu meliputi umur ibu hamil, paritas, usia kehamilan, jarak kelahiran, dan pemberian tablet @e dan dari $ariabel sosial ekonomi meliputi pendidikan, pekerjaan, pengetahuan dengan skema kerangka konsep di bawah ini. Sedangkan menurut 3ochtar (200/! penyebab anemia umumnya adalah kurang at gii serta infeksi dan penyakit. ari teori tersebut yang tidak masuk dalam penelitian kami adalah infeksi dan penyakit karena diagnosanya membutuhkan pemeriksaan yang lebih lanjut dan waktu yang lama, sedangkan responden hanya melakukan #%A kali.
iomedis ibu D •
)mur
•
"aritas
•
)sia kehamilan
•
?arak kelahiran
am$ar ( !erangka !,nsep
22
Tablet Fe Kejadian #nemia
Konsumsi Sosial :konomi D •
"endidikan
•
"ekerjaan
"en etahuan • B. Hip,tesis Penelitian. . #da hubungan antara umur dengan kejadian anemia pada ibu hamil. 2. #da hubungan antara paritas dengan kejadian anemia pada ibu hamil. +. #da hubungan antara usia kehamilan dengan kejadian anemia pada ibu hamil. 7. #da hubungan antara jarak kelahiran dengan kejadian anemia pada ibu hamil. /. #da hubungan antara konsumsi tablet @e dengan kejadian anemia pada ibu hamil <. #da hubungan antara konsumsi $itamin A dengan kejadian anemia pada ibu hamil 1. #da hubungan antara pendidikan dengan kejadian anemia pada ibu hamil. 8. #da hubungan antara pekerjaan dengan kejadian anemia pada ibu hamil. 6. #da hubungan antara pengetahuan dengan kejadian anemia pada ibu hamil. C. Deinisi 'perasi,nal. Ta$el 1 Deinisi 'perasi,nal N,
.
*aria$el
Deinisi 'perasi,nal
)mur ibu hamil ilangan yang dihitung dari
!ateg,ri
.
20
tahun kelahiran hingga tahun
tahun dan +/
penelitian, dinyatakan dalam
tahun
satuan tahun.
2.
#kala
Cara Ukur
Ukur =nter$al
4awancara
=nter$al
4awancara
L 20 tahun sampai M +/ tahun
2.
"aritas
?umlah persalinan yang
.
pernah dialami responden.
9inggi ( 2!
2.
;endah
(M 2! (Saifuddin, 2008!
23
+.
)sia kehamilan
ilangan yang dihitung dari hari pertama haid terakhir
. 9rimester = (0 - +
4awancara
=nter$al
4awancara
%ominal
4awancara
5rdinal
@ood recall
bulan!
hingga saat dilakukan
2.9rimester == (7 - <
penelitian, dinyatakan dalam
bulan! +. 9rimester === ( 1 - 6
satuan bulan.
=nter$al
bulan! 7.
?arak kelahiran
>ama waktu awal kehamilan saat ini dengan kelahiran sebelumnya, dinyatakan
. 27 bulan 2. L 27 bulan (KK%, 66/!
dalam tahun yang beresiko /.
9ablet @e
terjadinya anemia. Salah satu mineral penting selama kehamilan yang
a. 9idak rutin b. ;utin
dikonsumsi oleh responden (Sunrinah, 2008!. <.
Konsumsi
?umlah asupan dari berbagai
Citamin A
jenis makanan yang
. Kurang 2. Aukup
dengan
mengandung $itamin A yang
wawancara
dikonsumsi oleh responden 1.
8.
"endidikan
"ekerjaan
dalam H27 jam terakhir. #dalah tingkatan sekolah
. 9idak sekolah
formal terakhir yang
2.S
ditempuh dan diselesaikan
+. S3"
oleh responden sampai
7. S3)
mendapatkan ijaah. Kegiatan yang dilakukan oleh
/. "9 . ekerja
responden sehari-hari yang
2. 9idak ekerja
5rdinal
4awancara
%ominal
4awancara
5rdinal
4awancara
dapat menghasilkan uang 6.
"engetahuan
untuk biaya hidup keluarga. "engetahuan responden tentang anemia pada ibu hamil meliputi D pengertian,
. Kurang <0 2. Sedang <0-80 +. aik 80 (Khomsan, 2000!.
penyebab, gejala, dampak, penatalaksanaan, dan
24
pencegahan.
0. #nemia
Kadar &b responden yang didapatkan dari hasil
. #nemia 2. 9idak #nemia
%ominal
uku register
pemeriksaan laboratoriumD • 9rimester = g*dl. • 9rimester ==N=== 0 g*dl.
#%A
BAB I* MET'DE PENELITIAN
A.
Desain Penelitian
"enelitian ini menggunakan disain cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, obser$asi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat. #rtinya, tiap subjek penelitian hanya diobser$asi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau $ariabel subjek pada saat pemeriksaan. ibandingkan dengan penelitian I penelitian yang lain, penelitian ini yang paling mudah dan sangat sederhana. (Soekidjo %otoatmodjo, 20+!
B. L,kasi -an &aktu Penelitian
"enelitian dilakukan di puskesmas Kecamatan Setiabudi ?akarta Selatan. 4aktu penelitian bulan #pril 20+.
C. P,pulasi -an #ampel Penelitian
.
"opulasi "opulasi adalah keseluruhan objek penelitian (Soekidjo %otoadmojo, 20+!. "opulasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang melakukan #%A di puskesmas dari bulan ?anuari sampai 3aret 20+ sebanyak +82 orang.
2.
Sampel a. efinisi sampel (teori! Sampel adalah objek yang diteliti bisa dilakukan seluruh objek atau sebagian,
25
tetapi hasilnya bisa mewakili atau mencakup seluruh objek yang diteliti (Soekidjo %otoadmodjo, 20+!. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari ibu hamil yang terpilih yang melakukan #%A di puskesmas pada saat penelitian dilakukan. b. ?umlah sampel "erhitungan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut D Keterangan D
n = !"1-!#
% F-P*2 " d
Z21-α2
O besar sampel minimum O nilai distribusi normal baku (tabel F! (6/ O ,6
n O (,6
c. Kriteria Sampel . Kriteria inklusiD
atang melakukan #%A 2. Kriteria eksklusi
9idak bersedia sebagai responden
d. 9ekhnik pengambilan sampel Accidental sampling adalah mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia suatu tempat sesuai dengan konteks penelitian (Soekidjo %otoatmodjo, 20+!.
26
+. 9eknik "engumpulan ata
a% ata primer iperoleh dari kuisioner meliputi data mengenai semua $ariabel
b% ata sekunder erupa data tentang kejadian anemia hasil diagnosa yang tercantum dalam rekam medis.
7. "engamatan dan pengukuran $ariabel
)ntuk pengukuran terhadap $ariabel penelitian dibuat instrument berupa kuesioner untuk masing-masing $ariabel dilakukan dengan cara sebagai berikut D a.
)mur =bu ! )mur ibu dinilai melalui pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner. 2! "ertanyaan berjenis pertanyaan terbuka. +! "ertanyaan berisi tentang umur ibu hamil. 7! "eralatan yang dibutuhkan terdiri dari lembar kuesioner dan alat tulis yang digunakan peneliti untuk mengisi jawaban berdasarkan keterangan responden. /! )ntuk analisis dilakukan kategori inter$al dengan pada kelompok umur 20
b.
c.
tahun dan +/ tahun serta kelompok umur L 20 tahun sampai M +/ tahun. "aritas iukur melalui pertanyaan dalam kuesioner berupa ! "ertanyaan berjenis 3AQ (pertanyaan tertutup! 2! "ertanyaan berisi tentang berapa kali melahirkan. +! "ertanyaan berjumlah buah. 7! "eralatan yang dibutuhkan terdiri dari lembar kuesioner dan alat tulis yang digunakan peneliti untuk mengisi jawaban berdasarkan keterangan responden. /! ibuat dua kategori ;endah (M 2! dan 9inggi ( 2!. )sia kehamilan )sia kehamilan diketahui melalui pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner. ! "ertanyaan berjenis 3AQ (pertanyaan tertutup! 2! "ertanyaan berisi tentang trimester, dari trimester - + +! "eralatan yang dibutuhkan terdiri dari lembar kuesioner dan alat tulis yang digunakan peneliti untuk mengisi jawaban berdasarkan keterangan responden. 7! ibuat tiga kategori 9rimester = (0 I + bulan!, 9rimester == (7 - < bulan! dan
d.
9rimester === (1 - 6 bulan! ?arak kelahiran ?arak kelahiran diketahui melalui isian dalam kuesioner. ! "ertanyaan berjenis 3AQ (pertanyaan tertutup!. 2! "ertanyaan berisi tentang jarak kehamilan.
27
+! &asil ukur dengan kategori usia 27 bulan dan L 27 bulan. 7! "eralatan yang dibutuhkan terdiri dari lembar kuesioner dan alat tulis yang e.
f.
digunakan peneliti untuk mengisi jawaban berdasarkan keterangan responden. 9ablet @e 9ablet @e diketahui melalui isian dalam kuesioner. ! "ertanyaan berjenis 3AQ (pertanyaan tertutup!. 2! "ertanyaan berisi tentang konsumsi tablet @e. +! &asil ukur berupa mengkonsumsi tablet @e yang rutin dan yang tidak rutin. 7! "eralatan yang dibutuhkan terdiri dari lembar kuesioner dan alat tulis yang digunakan peneliti untuk mengisi jawaban berdasarkan keterangan responden. Konsumsi $itamin A Konsumsi $itamin A diketahui melalui food recall ! "ertanyaan berjenis 3AQ (pertanyaan tertutup!. 2! "ertanyaan berisi tentang konsumsi makanan yang mengandung $itamin A. +! &asil ukur berupa mengkonsumsi $itamin A yang kurang atau cukup dilakukan analisis menggunakan food recall R27 jam. 7! "eralatan yang dibutuhkan terdiri dari lembar kuesioner dan alat tulis yang
g.
digunakan peneliti untuk mengisi jawaban berdasarkan keterangan responden. "endidikan "endidikan terakhir diketahui melalui isian dalam kuesioner. ! "ertanyaan berjenis 3AQ (pertanyaan tertutup! 2! "ertanyaan berisi tentang tingkat pendidikan responden. +! Kategori dibagi menjadi lima yaitu tidak sekolah, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan perguruan tinggi. 7! )ntuk keperluan analisis bi$ariat, pendidikan dibuat menjadi 2 kategori yaitu kategori pendidikan rendah (S3#! dan pendidikan tinggi (LS3#! /! "eralatan yang dibutuhkan terdiri dari lembar kuesioner dan alat tulis yang digunakan peneliti untuk mengisi jawaban berdasarkan keterangan responden.
h.
i.
"ekerjaan "ekerjaan diketahui melalui isian dalam kuesioner. ! "ertanyaan berjenis 3AQ (pertanyaan tertutup! 2! "ertanyaan berisi tentang pertanyaan pekerjaan ibu +! Kategori dibagi menjadi dua yaitu tidak bekerja dengan bekerja 7! "eralatan yang dibutuhkan terdiri dari lembar kuesioner dan alat tulis yang digunakan peneliti untuk mengisi jawaban berdasarkan keterangan responden. "engetahuan "engetahuan dinilai melalui pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner. ! "ertanyaan berjenis 3AQ (pertanyaan tertutup! 2! "ertanyaan berisi tentang anemia pada ibu hamil meliputiD pengertian, penyebab, gejala, akibat, pencegahan, dan komplikasi. +! Kategori dibagi menjadi tiga yaitu pengetahuan aik 80, Sedang <0-80 Kurang <0
28
7! "eralatan yang dibutuhkan terdiri dari lembar kuesioner dan alat tulis yang j.
digunakan peneliti untuk mengisi jawaban berdasarkan keterangan responden. #nemia #nemia diketahui melalui pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner. ! "ertanyaan berjenis 3AQ (pertanyaan tertutup! 2! "ertanyaan berjumlah buah +! erisi tentang pertanyaan anemia jika &b g*dl pada akhir trimester pertama, 0 g*dl pada trimester kedua dan ketiga diusulkan menjadi batas bawah atau tidak anemia jika &b 7! &asil ukur sesuai dengan hasil pemeriksaan laboratorium saat periksa /! "eralatan yang dibutuhkan terdiri dari lembar kuesioner dan alat tulis yang digunakan peneliti untuk mengisi jawaban berdasarkan keterangan responden.
/.
Aara "engumpulan ata ata diperoleh dengan melakukan wawancara terhadap responden dan pengisian kuisioner
pertanyaan-pertanyaan
yang
berhubungan
dengan
data
primer.
"engumpulan data dilakukan oleh peneliti. 4aktu pengumpulan data yaitu setiap hari kerja selama jam pemeriksaan dan dilakukan di "uskesmas Kecamatan Setiabudi ?akarta Selatan.
Uji ),$a Instrumen Kuisioner ini dilakukan untuk pengambilan data penelitian terlebih dahulu dilakukan
uji coba untuk mengetahui $aliditas dan reliabilitas. )ji coba dilakukan pada 20 orang responden (ibu hamil! yang melakukan #nte %atal Aare di K=# "uskesmas Kecamatan Setiabudi ?akarta Selatan. ata dari uji coba dilakukan analisis untuk mengetahui $aliditas dan reliabilitas menggunakan rumus product moment.
%( :G ! ( : :G ! ;O Ѵ=
(%: I :! (%: I :G!
Keterangan D D "ertanyaan G D Skors total G D "ertanyaan R Skors total *ali-itas
29
)ji $aliditas instrumen yang dilakukan dengan menggunakan uji $aliditas konstrak. )ji $aliditas konstrak yaitu menyusun indikator pengukuran item ( pertanyaan ! yang ada di dalam kuisioner itu mengukur konsep yang akan diukur. 3aka uji coba dengan uji korelasi antara skor tiap-tiap item (pertanyaan! dengan skors total kuisioner tersebut. ?ika r-hitung lebih besar dari r-tabel pada taraf kepercayaan tertentu, berarti instrumen tersebut memenuhi kriteria $aliditas. 9araf signifikasi yang digunakan dalan uji $aliditas item (pertanyaan! pada penelitian ini adalah 6/ dengan jumlah responden 20 (% O 20!. =tem-item yang memiliki nilai r hitung r tabel (0,+<0! itu item (pertanyaan! yang $alid.
Reali$ilitas
)ji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan metode alpha Cronbach untuk menentukan apakah setiap instrumen reliabel atau tidak. ari hasil reliabilitas dengan menggunakan metode alpha Cronbach menunjukan bahwa semua $ariabel berada pada kisaran 0,1/2 (karena ; hitung lebih besar dari ; tabel!, ini berarti dapat disimpulkan bahwa semua item untuk tiap $ariabel reliabel.
3anajemen ata
<. a.
"engkodean * coding "engkodean merupakan kegiatan merubah data berdasarkan golongan-golongan yang telah ditetapkan dalam definisi operasional. &al ini dimaksudkan untuk memudahkan peneliti ketika melakukan analisis data. Kode data ditetapkan oleh peneliti.
b% "engeditan * editing Setelah dilakukan wawancara dan kuisioner telah terkumpul sesuai besar sampel, dilakukan pengeditan*penyuntingan untuk memastikan kelengkapan data dan meneliti tiap lembar data jawaban, apakah jawaban sudah rele$an dan konsisten. c.
"emasukan data * entry data "emasukan data dilakukan setelah selesai pengeditan dan dilakukan dengan memasukkan kode yang telah ditetapkan ke dalam sistem data menggunakan komputer.
d.
"embersihan * cleaning Setelah
data dimasukkan,
dilakukan
proses cleaning*pembersihan
untuk
30
memeriksa kemballi untuk melihat kesalahan, missing data, $ariasi data, dan ketidakkonsistenan jawaban.
#nalisis data
1.
ilakukan dua tahap yaitu D a.
)ni$ariatD )ntuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap $ariabel penelitian. entuk analisis uni$ariat tergantung dari jenis datanya. "ada umumnya hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari tiap $ariabel (Soekidjo %otoadmodjo, 20+!.
b.
i$ariatD ilakukan terhadap dua $ariabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi maka digunakan rumus )ji Ahi SBuare digunakan untuk menilai beda proporsi pada setiap $ariabel dengan signifikasi hubungan pada derajat penolakan P sebesar / ( p $alue 0,0/!. ?ika nilai p0,0/, maka hipotesis alternatif diterima sehingga dua $ariabel
yang
dianalisis memiliki hubungan yang
bermakna
(Soekidjo
%otoadmodjo, 20+!.
)ji Ahi SBuare dapat dirumuskan sebagai berikutD % (ad-bc!2 2 O (aJc!(bJd!(aJb!(cJd! atau, T (5-:!2 2 O : :Hposure (J! :Hposure (-! 9otal
isease (J! # A aJc
isease (-! bJd
9otal aJb cJd aJbJcJd (%!
)ntuk melihat besar*kekuatan hubungan antara $ariabel dependen dan independen digunakan nilai 5; (5dds ;atio! 5dds :Hpose 5dds ;atio O
a*(aJc!Dc(aJc! O a*c O
5dds %on :Hpose
31 b*(bJd!Dd(bJd! O b*d
=nterpretasi 5; D 5; O artinya bukan faktor resiko terjadinya outcome * tidak ada hubungan 5; artinya mengurangi resiko terhadap terjadinya outcome * bersifat protektif (efek perlingdungan atau menghambat! 5; artinya merupakan faktor resiko (mempertinggi terjadinya outcome!
am$ar + Alur Penelitian
=bu hamil
=nformed Aonsent
=in penelitian
9idak setuju
setuju
"engisian Kuesioner & )mur ibu hamil "aritas )sia kehamilan ?arak kehamilan 9ablet @e "endidikan "ekerjaan "engetahuan #nemia
32
"engolahan ata
#nalisis ata
S=>
8. :tika "enelitian .
Subyek penelitian adalah orang yang bisa memutuskan apa yang ingin dilakukannya.
2.
Subyek penelitian mengikuti penelitian secara sukarela, bebas dari paksaan dan imbalan
+.
"eneliti memberikan penjelasan kepada subyek penelitian tentang tujuan penelitian, apa yang akan dilakukan dalam penelitian, hal-hal yang mungkin terjadi selama penelitian berlangsung, tindakan yang telah dipersiapkan seandainya terjadi hal yang tidak diinginkan.
7.
Subyek penelitian menandatangani “informed consent” sebagai tanda ia menyetujui untuk mengikuti penelitian.
/.
Subyek penelitian diperbolehkan untuk tidak melanjutkan kapan saja dia menghendaki.
<.
Semua informasi yang menyangkut subyek penelitian (sebagai indi$idu! akan dirahasiakan.
1. "rosedur penelitian tidak membahayakan subyek penelitian. 8.
"enelitian memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan penelitian serupa yang pernah dilakukan, atau paling tidak sama baik.
6. "eneliti tidak melakukan plagiat, dan akan menyebutkan sumber 0. Kutipan secara jelas.
33
BAB * HA#IL PENELITIAN
A. am$aran Umum Puskesmas !e)amatan #etia$u-i
&ila2ah kerja puskesmas ke)amatan setia$u-i
>okasi "uskesmas Kecamatan Setiabudi terletak di ?l. &alimun %o.+ Kelurahan Euntur Kecamatan Setiabudi, ?akarta Selatan. Kecamatan Setiabudi merupakan bagian dari puskesmas kecamatan yang berada diwilayah Kotamadya ?akarta Selatan dengan jumlah ;9*;4 sebanyak /7 ;9, dan /0 ;4, luas wilayah 887.60 &a. 4ilayah Kecamatan Setiabudi terdiri dari 8 (delapan! kelurahan, yaitu Kelurahan Setiabudi, Kelurahan Euntur, Kelurahan Karet, Kelurahan Karet Semanggi, Kelurahan Karet Kuningan, Kelurahan Kuningan 9imur, Kelurahan 3enteng #tas, Kelurahan "asar 3anggis. "enduduk Kecamatan Setiabudi berdasarkan "S ?akarta Selatan tahun 20 sebanyak 28.882 jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak +2.12+ kepala keluarga.
Pr,gram Pela2anan !esehatan
Kegiatan pelayanan kesehatan rawat jalan dan rawat inap di "uskesmas Kecamatan Setiabudi meliputi D . 2. +. 7. /. <. 1. 8.
alai pengobatan umum alai pengobatan gigi "oli kesehatan ibu dan anak "oli K "oli Eii "oli 9 * "aru "oli 39S "oli remaja
34
6. "elayanan konsultasi D a. Konsultasi jiwa b. Konsultasi remaja c. Konsultasi &=C*#=S d. Konsultasi kesling 0. "oli lansia . "oli =3S 2. "oli imunisasi +. "oli 3 7. "oli ?iwa /. "usling <. ;umah bersalin 1. "elayanan 27 jam 8. "elayanan penunjang D a. b. c. d. e. f. g.
>aboratorium ;ontgen 3edical check up #kupuntur Senam hamil )SE kebidanan "ergantian jarum suntik
6. Kegiatan kesehatan masyarakat a. b. c. d. e.
Kesehatan ibu dan anak Keluarga berencana )saha peningkatan gii Kesehatan lingkungan "encegahan dan pemberantasan penyakit menular D emam berdarah dengue, tuberculosis, diare, kusta, imunisasi. f. "romosi kesehatan g. )saha kesehatan sekolah ()KS! h. )saha kesehatan gigi sekolah
B. Analisis Uni3ariat Ta$el 4 Distri$usi Resp,n-en Ber-asarkan !arakteristik Bi,me-is 5Umur/ Paritas/ Usia !ehamilan/ "arak !elahiran6 I$u Hamil -i Puskesmas !e)amatan #etia$u-i Tahun (7%+
Cariabel
@rekuensi (f!
"resentase (!
35
)mur erisiko
+8
+/,8
9idak beresiko
<8
<7,2
9otal
0<
00
9inggi
72
+6,<
;endah
<7
<0,7
9otal
0<
00
9rimester
6
8,/
9rimester 2
6
1,6
9rimester +
18
1+,<
9otal
0<
00
27 bulan
/
78,
L 27 bulan
//
/,6
9otal
0<
00
"aritas
)sia Kehamilan
?arak kelahiran
erdasarkan data dalam tabel di atas dapat diketahui bahwa karakteristik ibu yang dicantumkan dalam $ariabel adalah mengenai umur, paritas, usia kehamilan, dan jarak kelahiran dengan adanya dugaan kemenderitaan terjadinya anemia pada ibu hamil. Sebanyak +8 orang (+/,8! ibu yang termasuk dalam umur yang berisiko, sedangkan <8 orang (<7,2! tergolong dalam umur yang tidak berisiko. )ntuk jumlah paritas yang berisiko (2! terdapat 72 orang (+6,<!, sedangkan jumlah paritas yang tidak berisiko (M2! sebanyak <7 orang (<0,7!. )sia kehamilan dibagi menjadi tiga yaitu, trimester sebanyak 6 orang (8,/!, trimester 2 sebanyak 6 orang (1,6!, dan trimester + sebanyak 18 orang (1+,<!. ?arak kelahiran didapatkan / orang (78,! ibu yang jarak kelahirannya berisiko, dan // orang (/,6! ibu yang jarak kelahirannya tidak berisiko. Ta$el 8 Distri$usi Resp,n-en Ber-asarkan !,nsumsi Ta$let 0e
36
-i Puskesmas !e)amatan #etia$u-i Tahun (7%+
Cariabel
@rekuensi (f!
"resentase (!
9idak rutin
7/
72,/
;utin
<
/1,/
9otal
0<
00
Konsumsi 9ablet @e
ari tabel
di atas diketahui sebanyak 7/ orang ibu (72,/! mengaku tidak rutin
mengkonsumsi tablet @e sedangkan < orang (/1,/! ibu mengaku rutin minum tablet @e.
Ta$el 9 Distri$usi Resp,n-en Ber-asarkan !,nsumsi *itamin C pa-a I$u Hamil -i Puskesmas !e)amatan #etia$u-i Tahun (7%+
Cariabel
@rekuensi (f!
"resentase (!
Konsumsi Citamin A 9idak cukup
6+
81,1
Aukup
+
2,+
9otal
0<
00
erdasarkan table di atas, didapatkan 6+ orang ibu (81,1! tidak cukup asupan konsumsi $itamin A, dan + orang ibu (2,+! cukup asupan konsumsi $itamin A.
37
Ta$el : Distri$usi Resp,n-en Ber-asarkan #,sial Ek,n,mi 5Pen-i-ikan/ Pekerjaan/ Pengetahuan6 I$u Hamil -i Puskesmas !e)amatan #etia$u-i Tahun (7%+
Cariabel
@rekuensi (f!
"resentase (!
9idak Sekolah
0
0
S
6
8,/
S3"
28
2<,7
S3#
<
/1,/
"erguruan 9inggi
8
1,/
0<
00
ekerja
17
<6,8
9idak ekerja
+2
+0,2
0<
00
Kurang <0
2+
2,1
Sedang <0-80
<<
<2,+
aik 80
1
<
9otal
0<
00
"endidikan
9otal "ekerjaan
9otal "engetahuan
38
9ingkat pendidikan ibu terbanyak adalah tamat S3# atau sederajat dengan jumlah < orang (/1,/! dilanjutkan dengan tamat S3" atau sederajat sebanyak 28 orang (2<,7!, tamat S atau sederajat sebanyak 6 orang (8,/!, tamat "erguruan 9inggi sebanyak 8 orang (1,/!, tidak ada responden yang tidak bersekolah. 3ayoritas ibu hamil yang menjadi responden yaitu sebanyak 17 orang (<6,8! adalah ibu hamil yang bekerja, sedangkan +2 orang (+0,2! sisanya adalah ibu rumah tangga (tidak bekerja!. Sebanyak 1 responden atau <,0 memiliki pengetahuan yang baik, << responden atau <2,+ memiliki pengetahuan sedang, dan 2+ responden atau 2,1 masih memiliki pengetahuan yang kurang tentang anemia. Ta$el ; Distri$usi Resp,n-en Ber-asarkan !eja-ian Anemia pa-a I$u Hamil -i Puskesmas !e)amatan #etia$u-i Tahun (7%+ *aria$el
0rekuensi 56
Persentase 5<6
#nemia
<,+
9idak anemia
7
+8,1
9otal
0<
00
Kejadian anemia
erdasarkan tabel di atas dapat diketahui kejadian ibu hamil yang menderita anemia sebanyak orang (<.+! dan 7 orang (+8.1! ibu hamil tidak menderita anemia.
C. Analisis Bi3ariat Ta$el %7 Hu$ungan !arakteristik Bi,me-is I$u 5Umur/ Paritas/ Usia !ehamilan/ "arak !elahiran6 -engan !eja-ian Anemia pa-a I$u Hamil
39
*aria$el In-epen-en
!eja-ian
Anemia
T,tal
P Value
'R
Ti-ak Anemia
n
<
n
<
n
<
erisiko
2<
<8.7
2
+.<
+8
00
9idak erisiko
+6
/1.7
26
72.<
<8
00
9otal
8+.0
7
1.0
0<
00
9inggi
21
<7.+
/
+/.1
72
00
;endah
+8
/6.7
2<
70.<
<7
00
9otal
<.+
7
+8.1
0<
00
Umur
0.2<2
,<
0.<2
.2+2
Paritas
Usia !ehamilan
9rimester
1
11.8
2
22.2
6
00
9rimester 2
+
<8.7
<
+.<
6
00
9rimester +
7
/1.1
++
72.+
18
00
9otal
<.+
7
+8.1
0<
00
+1
12./
7
21./
/
00
28
/0.6
21
76.
//
00
<.+
7
+8.1
0<
00
0.+67
=
7.7((
2./78
"arak !elahiran
27 bulan L 27 bulan 9otal
a. Hu$ungan Umur terha-ap !eja-ian Anemia pa-a I$u Hamil erdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa proporsi ibu dengan umur yang
berisiko untuk hamil menderita anemia sebesar <8.7 dan sisanya +.< tidak menderita anemia. Sementara proporsi ibu dengan umur yang tidak berisiko yang menderita anemia sebesar /1.7 dan 72.< tidak menderita anemia. &asil analisis bi$ariat menggunakan Ahi-sBuare memperlihatkan nilai " sebesar 0.2<2 (" $alue 0.0/! menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara umur dengan kejadian
40
anemia. ilihat dari 5; diketahui ,<. #rtinya =bu hamil dengan umur beresiko ( 20 tahun dan +/ tahun! memiliki risiko terjadinya anemia ,< kali lebih besar kemungkinannya dibandingkan dengan ibu hamil dengan umur tidak beresiko (L 20 tahun sampai M +/ tahun!. $. Hu$ungan Paritas terha-ap !eja-ian Anemia pa-a I$u Hamil
erdasarkan hasil penelitian proporsi ibu hamil dengan paritas tinggi sebanyak <7,+ menderita anemia dan sisanya sebanyak +/,1 tidak menderita anemia. Sedangkan dari ibu hamil dengan paritas rendah yang menderita anemia sebanyak /6,7 dan sisanya sebanyak /.0 tidak menderita anemia. &asil analisis bi$ariat menggunakan Ahi-sBuare memperlihatkan nilai " sebesar 0.<2 (" $alue 0.0/! menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara paritas dengan kejadian anemia. ilihat dari 5; diketahui ,2+2. #rtinya =bu hamil dengan jumlah paritas tinggi (2! memiliki risiko terjadinya anemia ,2+2 kali lebih besar kemungkinannya dibandingkan dengan ibu hamil dengan paritas rendah (M2!. ). Hu$ungan Usia !ehamilan terha-ap !eja-ian Anemia pa-a I$u Hamil
&asil analisis menunjukan bahwa proporsi ibu dengan usia kehamilan pada trimester sebanyak 11,8
menderita anemia dan sisanya sebanyak 22,2 tidak menderita
anemia. =bu hamil dengan usia kehamilan trimester 2 sebanyak <8,7 menderita anemia dan sisanya +,< tidak menderita anemia. =bu hamil dengan usia kehamilan trimester + sebanyak /1.1 menderita anemia dan sisanya 72,+ tidak menderita anemia. &asil analisis bi$ariat menggunakan Ahi-sBuare memperlihatkan nilai " sebesar 0.+67 (" $alue 0.0/! menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara paritas dengan kejadian anemia.
-. Hu$ungan "arak !elahiran terha-ap !eja-ian Anemia pa-a I$u Hamil
erdasarkan hasil penelitian proporsi ibu hamil dengan jarak kelahiran berisiko (27 bulan! sebanyak 12,/ menderita anemia dan sisanya +<,8 tidak menderita anemia. Sedangkan ibu hamil dengan jarak kelahiran tidak berisiko (L 27 bulan! sebanyak /0,6 menderita anemia dan sisanya +6,1 tidak menderita anemia. &asil analisis bi$ariat menggunakan Ahi-sBuare memperlihatkan nilai " sebesar 7.7(( (" $alue 0.0/! menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara jarak kehamilan dengan
41
kejadian anemia. ilihat dari 5; diketahui 2./78. #rtinya =bu hamil dengan jarak kelahiran 27 bulan memiliki risiko terjadinya anemia 2,/87 kali lebih besar kemungkinannya dibandingkan dengan ibu hamil dengan jarak kelahiran L 27 bulan. Ta$el %% Hu$ungan !,nsumsi Ta$let 0e -engan !eja-ian Anemia pa-a I$u Hamil *aria$el In-epen-en
!eja-ian
Anemia
T,tal
P Value
'R
7.77+
+.<1
Ti-ak Anemia
n
<
n
<
n
<
9idak ;utin
+/
11.8
0
22.2
7/
00
;utin
+0
76.2
+
/0.8
<
00
9otal
<.+
7
+8.1
0<
00
Ta$let 0e
erdasarkan hasil penelitian proporsi ibu hamil yang tidak rutin mengkonsumsi tablet @e sebanyak 11,8 menderita anemia dan sisanya 22,2 tidak menderita anemia. Sedangkan yang rutin mengkonsumsi tablet @e sebanyak 76,2 menderita anemia dan sisanya /0,8 tidak menderita anemia. &asil analisis bi$ariat menggunakan AhisBuare memperlihatkan nilai " sebesar 0.00+ (" $alue 0.0/! menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara konsumsi tablet @e dengan kejadian anemia. ilihat dari 5; diketahui +.<1. #rtinya =bu hamil dengan konsumsi tablet @e yang tidak rutin memiliki risiko terjadinya anemia +,<1 kali lebih besar kemungkinannya dibandingkan dengan ibu hamil dengan konsumsi tablet @e yang rutin. Ta$el %( Hu$ungan !,nsumsi *itamin C -engan !eja-ian Anemia pa-a I$u Hamil *aria$el In-epen-en
!eja-ian
Anemia
n
<
T,tal
P Value
'R
Ti-ak Anemia n
<
n
<
!,nsumsi *itamin C
42
9idak Aukup
<
,<
+2
+7,7
6+
00
Aukup
7
+0,8
6
<6,2
+
00
9otal
<,+
7
+8,1
0<
00
7/7%8
7,286
erdasarkan hasil penelitian proporsi ibu hamil yang konsumsi $itamin A tidak cukup sebanyak ,< menderita anemia dan sisanya +7,7 tidak menderita anemia. Sedangkan ibu hamil dengan konsumsi Citamin A cukup sebanyak +0,8 menderita anemia dan sisanya <6,2 tidak menderita anemia. &asil analisis bi$ariat menggunakan Ahi-sBuare memperlihatkan nilai " sebesar 0,0< (" $alue 0.0/! menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara konsumsi $itamin A
dengan
kejadian anemia. ilihat dari 5; diketahui 7,286 #rtinya =bu hamil dengan konsumsi $itamin c yang tidak cukup memiliki risiko terjadinya anemia 7,286 kali lebih besar kemungkinannya dibandingkan dengan ibu hamil dengan konsumsi $itamin c yang cukup.
Ta$el %+ Hu$ungan #,sial Ek,n,mi 5Pen-i-ikan / Pekerjaan/ Pengetahuan6 -engan !eja-ian Anemia pa-a I$u Hamil *aria$el In-epen-en
!eja-ian
Anemia
T,tal
P Value
'R
0,86<
,0/<
Ti-ak Anemia
n
<
n
<
2+ 72
<8,7 /1,7 <,+
7 21 7
+,< 72,< +8,1
n
<
Pen-i-ikan
"endidikan ;endah "endidikan 9inggi
+1 <6 0<
00 00 00
9otal
43
Pekerjaan
ekerja 9idak ekerja 9otal
72 2+
/<.8 1.6
+2 6
7+.2 28.
17 +2
00 00
<.+
7
+8.1
0<
00
0.72
0./7
Pengetahuan
Kurang 80
/ 7 6
Sedang <0-80
8 2/ 8
+7.8 +1.6
2+ <<
00
71.
1
00
=
00
aik 80 9otal
0.1<
<.+
7
+8.1
0<
00
a. Hu$ungan Pen-i-ikan terha-ap !eja-ian Anemia pa-a I$u Hamil
erdasarkan tabel tersebut di atas diketahui bahwa proporsi ibu hamil yang berpendidikan rendah sebanyak <8.7 menderita anemia dan sisanya +,< tidak menderita anemia. Sedangkan ibu hamil yang berpendidikan tinggi sebanyak /1,7 menderita anemia dan sisanya 72,< tidak menderita anemia. &asil analisis bi$ariat menggunakan Ahi-sBuare memperlihatkan nilai p sebesar 0.86< (p $alue 0.0/! menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan kejadian anemia pada ibu hamil yang berkunjung ke "uskesmas Kecamatan Setiabudi ?akarta Selatan tahun 20+. =bu hamil yang berpendidikan rendah memiliki risiko untuk terjadinya anemia ,0/< kali lebih besar di bandingkan dengan ibu hamil yang berpendidikan tinggi. $. Hu$ungan Pekerjaan terha-ap !eja-ian Anemia pa-a I$u Hamil erdasarkan tabel tersebut di atas diketahui proporsi ibu hamil yang tidak bekerja
sebanyak 1,6 menderita anemia dan sisanya 28, tidak menderita anemia. Sedangkan ibu hamil yang bekerja sebanyak /<,8 menderita anemia dan sisanya 7+,2 tidak menderita anemia. &asil analisis bi$ariat menggunakan Ahi-sBuare memperlihatkan nilai " sebesar 0.72 (" $alue 0.0/! menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara pekerjaan dengan kejadian anemia. ilihat dari 5; diketahui 0./7. #rtinya =bu hamil yang tidak bekerja memiliki risiko terjadinya
44
anemia 0,/7 kali lebih besar kemungkinannya dibandingkan dengan ibu hamil yang bekerja. ). Hu$ungan Pengetahuan terha-ap !eja-ian Anemia pa-a I$u Hamil erdasarkan tabel tersebut di atas diketahui proporsi ibu hamil dengan tingkat
pengetahuan kurang
sebanyak ,2 menderita anemia dan sisanya +7,8 tidak
menderita anemia. Sedangkan ibu hamil dengan tingkat pengetahuan sedang sebanyak <2, menderita anemia dan sisanya +1,6 tidak menderita anemia. Kemudian ibu hamil dengan tingkat pengetahuan baik sebanyak /2,6 dan sisanya 71, tidak menderita anemia. &asil analisis bi$ariat menggunakan Ahi-sBuare memperlihatkan nilai " sebesar 0.1< (" $alue 0.0/! menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kejadian anemia.
BAB *I PEMBAHA#AN
A. !eter$atasan Penelitian
. esain penelitian D penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional yang memiliki keterbatasan I keterbatasan diantaranya diperlukan subjek penelitian yang besar, tidak dapat menggambarkan perkembangan penyakit secara akurat, tidak $alid untuk
menggambarkan suatu
kecenderungan,
dan kesimpulan
dari korelasi
mempunyai efek paling lemah. 5leh karena itu, penelitian ini rawan terhadap bias. ias adalah kesalahan yang terjadi secara sistematik baik dalam desain, pelaksanaan, maupun dalam menginterpretasi informasi tentang subjek penelitian. 2. =nstrumen penelitian D penelitian ini menggunakan kuisioner yang kemungkinan responden tidak jujur dalam memberikan jawaban. Salah satu bias yang sering terjadi adalah bias informasi yaitu kesalahan sistematik dalam
mengamati,
memilih
instrumen,
mengukur,
mencatat
informasi,
mengklarifikasi dan menginterpretasi status pajanan dan penyakit. ias informasi yang penting yaitu bias mengingat. Kemungkinan bias mengingat semakin besar jika
45
paparan telah berlangsung cukup lama atau menyangkut sejumlah faktor lainnya yang mirip terhadap faktor penelitian ("rof. r. Soekidjo %otoatmodjo!. +. Sampel D sampel penelitian ini hanya diambil di "uskesmas Kecamatan Setiabudi ?akarta Selatan, sehingga tidak bisa di generalisasikan ke seluruh puskesmas yang ada di wilayah ?akarta Selatan. 7. Cariabel D masih terdapat $ariabel yang di duga menjadi penyebab kejadian anemia yang tidak diteliti dalam penelitian ini misalnya infeksi dan penyakit penyerta karena dalam pemeriksaan #%A pada ibu hamil tidak sampai ada diagnosa penyakit lain pada ibu hamil. B. Pem$ahasan Hu$ungan umur i$u hamil -engan keja-ian anemia
&asil penelitian ini menyatakan bahwa umur tidak berhubungan dengan kejadian anemia. erdasarkan proporsi data usia kehamilan terbanyak pada usia yang tidak berisiko sebesar <7,2. &asil penelitian ini sejalan dengan penelitian 4ara (200
Hu$ungan Paritas -engan keja-ian anemia
&asil penelitian ini menyatakan bahwa paritas tidak berhubungan dengan kejadian anemia. erdasarkan proporsi data didapatkan kehamilan terbanyak pada paritas rendah sebanyak <0,7. &asil penelitian ini sejalan dengan penelitian jamilus dan
46
&erlina (2008! bahwa tidak terdapat hubungan antara paritas dengan kejadian anemia pada ibu hamil, ibu hamil dengan paritas tinggi mempunyai risiko .7/7 kali lebih besar untuk mengalami anemia dibandingkan dengan yang paritas rendah. Semakin sering seorang wanita melahirkan maka semakin besar risiko kehilangan darah dan berdampak pada penurunan kadar &b (4ijianto 2002!. adan koordinasi keluarga berencana naasional (KK%, 668! menganjurkan agar kesehatan ibu selama hamil dapat optimal dalam menyongsong persalinannya maka jumlah persalinan yang telah dialami tidak lebih dari 2 kali.
Hu$ungan antara usia kehamilan -engan keja-ian anemia
&asil penelitian ini menyatakan bahwa usia kehamilan tidak berhubungan dengan kejadian anemia. erdasarkan proporsi data didapatkan usia kehamilan terbanyak pada trimester ===. 9eori Sin sin (2008! bahwa wanita hamil cenderung terkena anemia pada trimester === karena pada masa ini janin menimbun cadangan at besi untuk dirinya sendiri sebagai persediaan bulan pertama setelah lahir. Kebutuhan at besi ibu hamil sehari akan meningkat < kali lebih besar pada trisemester terakhir dibandingkan wanita yang tidak hamil. Kebutuhan at gii pada ibu hamil terus meningkat sesuai dengan bertambahnya usia kehamilan. #pabila terjadi peningkatan kebutuhan at besi tanpa diser tai oleh pemasukan yang cukup, maka cadangan at besi akan menurun dan dapat mengakibatkan anemia (>ila 662!. 4alaupun uji statistik menunjukkan tidak adanya hubungan yang bermakna antara usia kehamilan dengan kejadian anemia pada ibu hamil, akan tetapi presentase anemia cenderung lebih tinggi pada ibu dengan usia kehamilan trimester === yaitu 72,+.
Hu$ungan antara "arak kelahiran -engan keja-ian anemia
&asil penelitian ini menyatakan bahwa jarak kelahiran berhubungan dengan kejadian anemia. Sesuai dengan teori Soejonoes 66 diacu dalam arlina 200+ salah satu penyebab yang dapat mempercepat terjadinya anemia pada wanita adalah jarak kelahiran yang pendek. &al ini disebabkan karena adanya kekurangan nutrisi yang merupakan mekanisme biologis dari pemulihan faktor hormonal.
47
3enurut data adan Koordinasi erencana %aional UKK%V (66/! diacu dalam arlina (200+!, jarak persalinan yang baik adalah minimal 27 bulan. alam penelitian ini didapatkan 5; 2,/78 artinya ibu hamil yang memiliki jarak kehamilan 27 bulan memiliki risiko terkena anemia 2,/78 kali lebih tinggi dibandingkan dengan ibu hamil yang memiliki jarak kehamilan L 27 bulan. &al itu sesuai dengan teori 4inkjosastro (200/! bahwa jarak kelahiran yang terlalu dekat dapat menyebakan terjadinya anemia. &al ini dikarenakan kondisi ibu masih belum pulih dan pemenuhan kebutuhan at gii belum optimal tetapi sudah harus memenuhi kebutuhan nutrisi janin yang dikandung.
Hu$ungan antara k,nsumsi ta$let 0e -engan keja-ian anemia
&asil penelitian ini menyatakan bahwa konsumsi tablet @e berhubungan dengan kejadian anemia. Sesuai dengan pernyataan epkes (2006! bahwa suplementasi besi atau pemberian tablet @e merupakan salah satu upaya penting dalam mencegah dan menanggulangi anemia. "ada penelitian jamilus dan &erlina tahun 2008 menyatakan bahwa semakin ibu hamil minum tablet @e semakin rendah kejadian anemia pada ibu hamil. =bu hamil yang tidak rutin mengkonsumsi tablet @e mempunyai risiko 2,726 kali lebih besar untuk mengalami anemia dibanding yang rutin konsumsi tablet. alam penelitian ini didapatkan 5; +,<1 artinya ibu hamil yang tidak rutin mengkonsumsi tablet @e memiliki risiko untuk terjadinya anemia +,<1 kali lebih besar di bandingkan dengan ibu hamil yang rutin mengkonsumsi tablet @e.
&al ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahisilia Sero (2008! mengenai '@aktor I @aktor Gang erhubungan dengan #nemia Eii "ada =bu &amil di "uskesmas "asar 3inggu 9ahun 2008. imana hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan yang bermakna antara keteraturan konsumsi tablet @e dengan kejadian anemia gii pada ibu hamil.
Hu$ungan !,nsumsi *itamin C -engan !a-ar H$
&asil penelitian ini menyatakan bahwa konsumsi Citamin A berhubungan dengan kejadian anemia. erdasarkan proporsi data didapatkan lebih banyak ibu hamil yang asupan $itamin A tidak cukup yaitu ,<. i negara-negara yang sedang berkembang yang hanya sedikit memakan daging, asam askorbat merupakan satu-satunya pemacu penyerapan at besi yang paling penting.
48
"enambahan sekurang-kurangnya /0 mg asam askorbat ke dalam makanan, baik dalam bentuk murni atau sayuran atau buahbuahan (3isalnya, sebuah jeruk atau 00 gram kol, atau 00 gram amaranth! akan menggandakan penyerapan at besi (e3aeyer, 66+!. #sam organik, seperti $itamin A sangat membantu penyerapan besi non hem dengan merubah bentuk feri menjadi bentuk fero. entuk fero lebih mudah diserap. Citamin A di samping itu membentuk gugus besi askorbat yang tetap larut pada p& lebih tinggi dalam duodenum. #bsprbsi besi dalam bentuk non heme meningkatkan empat kali lipat jika ada $itamin A berperan dalam memindahkan besi dari transferin didalam plasma ke feritin hati (#lmatsier, 2002!. Citamin A diperlukan dalam penyerapan at besi, dengan demikian $itamin A berperan dalam pembentukan hemoglobin, sehingga mempercepat penyembuhan #nemia (3oehji, 2002!.
Hu$ungan #tatus Pen-i-ikan -engan keja-ian anemia
&asil penelitian ini menyatakan bahwa pendidikan tidak berhubungan dengan kejadian anemia. erdasarkan proporsi data didapatkan pendidikan ibu hamil terbanyak pada tingkat S3# yaitu /1,/. &al ini diduga karena tingkat pendidikan tidak secara langsung berhubungan dengan status anemia. Selain dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, diduga status anemia juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya, seperti misalnya perilaku sehat dalam pemilihan pangan (4ara, 200
Hu$ungan #tatus Pekerjaan -engan keja-ian anemia
&asil penelitian ini menyatakan bahwa pekerjaan tidak berhubungan dengan kejadian anemia. &al tersebut juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh 4ara
49
(200ebih lanjut dikatakan oleh 4ijianto (2002! bahwa status pekerjaan biasanya erat hubungannya dengan pendapatan seseorang atau keluarga. =bu hamil yang tidak bekerja kemungkinan akan menderita anemia lebih besar dibandingkan pada ibu yang bekerja. &al ini disebabkan pada ibu yang bekerja akan menyediakan makanan yang mengandung sumber at besi dalam jumlah yang cukup dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja. 4alaupun uji statistik menunjukkan tidak adanya hubungan yang bermakna antara pekerjaan dengan kejadian anemia pada ibu hamil, akan tetapi presentase anemia cenderung lebih tinggi pada ibu yang bekerja yaitu <6,8.
Hu$ungan #tatus Pengetahuan -engan keja-ian anemia
&asil penelitian ini menyatakan bahwa pengetahuan tidak berhubungan dengan kejadian anemia. erdasarkan proporsi data didapatkan ibu hamil terbanyak adalah yang berpengetahuan sedang yaitu <2,+. #nemia masih banyak dijumpai karena kemiskinan dan kurangnya pengetahuan tentang makanan sehat. ahkan pada waktu hamil banyak makanan yang ditabukan karena kurangnya pengertian tentang makanan sehat yang bergii sehingga anemia semakin parah (3anuaba 2007!. "engetahuan gii dan kesehatan merupakan salah satu jenis pengetahuan yang dapat diperoleh melalui pendidikan. "engetahuan gii dan kesehatan akan berpengaruh terhadap pola konsumsi pangan. Semakin banyak pengetahuan tentang gii dan kesehatan, maka semakin beragam pula jenis makanan yang dikonsumsi sehingga dapat memenuhi kecukupan gii dan mempertahankan kesehatan indi$idu (Suhardjo 686!.
50
BAB *II !E#IMPULAN DAN #ARAN
A.
!esimpulan
erdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan D .
Eambaran $ariabel karakteristik ibu hamil Sebanyak +/,8 ibu termasuk dalam usia yang beresiko untuk hamil yaitu pada rentang usia 20 tahun dan +/ tahun, sedangkan jumlah ibu yang usianya tidak berisiko untuk hamil sebanyak <7,2
2.
yaitu pada rentang usia L20 tahun sampai M +/ tahun. Eambaran $ariabel karakteristik paritas yang berisiko (2! terdapat +6,<, sedangkan jumlah paritas yang tidak berisiko (M2! sebanyak <0,7.
+.
)sia kehamilan dibagi +, yaitu trimester (0-+ bulan! 8,/, trimester 2 (7-< bulan!
7.
1,6, trimester + ( 1-6 ! 1+,<. ?arak Kehamilan dihitung berdasarkan usia anak terakhir dengan anak yang sedang dikandung. ?arak usia kehamilan beresiko apabila 27 bulan didapatkan <7,2 dan jarak usia kehamilan tidak berisiko apabila L 27 bulan didapatkan +/,8
/.
Cariabel @e dihitung berdasarkan rutin atau tidaknya ibu mengkonsumsi tablet @e tersebut. 72,/ mengaku tidak rutin mengkonsumsi tablet @e sedangkan /1,/ ibu mengaku rutin minum tablet @e.
51
<.
Citamin A dihitung berdasarkan kurang atau cukupnya konsumsi $itamin A tersebut. 81,1 mengaku kurang mengkonsumsi $itamin A sedangkan 2,+ ibu
1.
mengaku cukup. 9ingkat pendidikan ibu terbanyak adalah tamat S3# atau sederajat /1,/ S3" 2<,7, tamat S 8,/, tamat "erguruan 9inggi 1,/.
8.
3ayoritas ibu hamil yang menjadi responden yaitu sebanyak <6,8 adalah ibu
6.
hamil yang bekerja sedangkan +0,2 sisanya ibu rumah tangga (tidak bekerja!. "engetahuan ibu hamil tentang anemia, sebanyak <,0 berpengetahuan yang baik, <2,+ pengetahuan sedang dan 2,1 pengetahuan yang kurang tentang anemia.
0. Kejadian anemia pada ibu hamil yang berkunjung ke "uskesmas Kecamatan Setiabudi sebanyak <.+ anemia dan sebanyak +8,1 tidak anemia. . #danya hubungan yang bermakna antara jarak kelahiran, konsumsi @e, dan $itamin A dengan kejadian anemia
pada ibu hamil di "uskesmas Kecamatan
Setiabudi ?akarta Selatan tahun 20+.. 2. 9idak ada hubungan yang bermakna antara umur ibu, usia kehamilan, paritas, pekerjaan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di "uskesmas Kecamatan B.
Setiabudi ?akarta Selatan tahun 20+. #aran a. Bagi Pemegang pr,gram . Selalu mengingatkan kepada ibu hamil untuk mengkonsumsi tablet @e dan $itamin A secara rutin pada saat melakukan #%A. 2. 3eningkatkan efektifitas konseling indi$idual mengenai anemia dan penyebab penyebabnya kepada ibu hamil yang berkunjung ke puskesmas. +. 3embuat program sosialisasi tentang keluarga berencana sehingga ibu-ibu dapat memahami mengenai jarak kelahiran yang berisiko dan tidak berisiko. 7. 3emaksimalkan peran posyandu sebagai sarana pemantauan kesehatan ibu hamil terutama pemberian tablet @e secara rutin. /. 3enunjuk "35 dari anggota keluarga ibu hamil (suami! untuk mengingatkan ibu hamil agar rutin mengkonsumsi tablet @e. <. 3emberikan pendidikan kesehatan berupa penyuluhan secara masal kepada ibu I ibu yang melakukan #%A setiap trimester kehamilan. $. Bagi Dinas kesehatan . 3elakukan peningkatan kualitas pemegang program melalui berbagai jalur
seperti pelatihan, seminar, workshop khususnya mengenai anemia pada ibu hamil. 2. 3embuat berbagai media informasi seperti poster, leaflet, spanduk, dll untuk dipergunakan sebagai media pendidikan oleh pemegang program.
52
). Bagi Peneliti Lain
isarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai $ariabel yang belum diteliti dalam penelitian ini seperti infeksi dan faktor penyakit lainnya, dengan jumlah sampel yang lebih besar dan wilayah yang lebih luas.
DA0TAR PU#TA!A
#chadi : #nhari, 3.? &ansell %.> sloan N 3 # andersn. 66/. 3omen nutritional status, iron consumtion and weight gain during pregnancy in relation to neonatal weight and lenght in west jawa. =ndonesia. =nternational journal of obstetric and gynecology, 78, suppl, S 0-6 #lmatsier , Sunita. 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. ?akartaD Eramedia "ustaka )tama #lsuhendra. 200/. Sudah anyak Konsumsi Sayur 3asih Saja Kurang arah #mirudin, 4ahyuddin. 2007, Studi Kasus Kontrol =bu #nemia, !!" #urnal $edical %&'A( , #$ailable from httpD** med.unhas.ac.id)inde*.php+...studi-asus -ontrol...anemiaibu #risman, 2007. Gizi dalam Daur ehidupan. ?akartaD :EA #ryani . 2007. Analisis /ing-at onsumsi 0nergi dan 1at Gizi 2Protein, 1at 3esi, 4itamin C, Asam 5olat, 4itamin 367 pada Penderita Penya-it Gangguan (aluran Pencernaan dan 'ubungannya dengan (tatus Anemia di 8(% P$I 3ogor 9s-ipsi: . ogor D epartemen Eii 3asyarakat dan Sumberdaya Keluarga, @akultas "ertanian, =nstitut "ertanian ogor ahar &. 200<. Infe-si, Perbai-i Gizi Ibu 'amil KK%. 668. Eerakan keluarga berencana dan keluarga sejahtera. adan Koordinasi Keluarga erencana %asional, ?akarta Aisilia Sero. 2008. 5a-tor5a-tor yang 3erhubungan Dengan Anemia Gizi 3esi Pada Ibu 'amil di Pus-esmas ecamatan Pasar $inggu tahun !!; UskripsiV. Aorwin, :liabeth. 2006. "atofisiologi. ?akartaD :EA
53
arlina. 200+. 5a-torfa-tor yang 3erhubungan dengan e
aporan (ur>ei esehatan 8umah /angga !!6= (tudi /inda- ?an..;atna . 667. 5a-tor resi-o yang mempengaruhi anemia -ehamilan. uletin penelitian kesehatan jamilus, &erlina. 2008. @aktor ;isiko Kejadian #nemia =bu &amil i 4ilayah Kerja "uskesmas ogor
&arli 3. 666. $engatasi Penyebab Anemia urang Gizi &ermina. 662. Keragaman pengetahuan gii dan pengetahuan praktek pemberian makanan bayi dan anak dari ibu dengan balita gii buruk di daerah bogor dan sekitarnya. "enelitia gii dan makanan puslitbang gii bogor &ardinsyah. 2000. (tudi Analisis 5a-torfa-tor (osial, 0-onomi, dan 3iologi $empengaruhi eila =%, 9E 5ka, =4"S Gasa. 662. 0fe-ti>itas Pemberian 1at 3esi terhadap Pening-atan adar 'b dan (erum 5eritin Ibu 'amil di Pus-esmas UskipsiV. ogor D epartemen Eii 3asyarakat dan Sumberdaya Keluarga, @akultas "ertanian, =nstitut "ertanian ogor. 3artuti S dan Sukati S. 66<. "rofil kesehatan ibu hamil di pro$insi jawa barat dan nusa tenggara barat. "enelitian gii dn makanan puslitbang gii bogor
54
3anuba, =..E dkk. 668. Ilmu ebidanan, Penya-it andungan dan eluarga 3erencana. ?akartaD :EA WWWWWWWWWWWWWWWW. 200. apita (ele-ta Penatala-sanaan 8utin @bstetri Gine-ologi dan 3. ?akartaD :EA WWWWWWWWWWWWWWWW. 2007. "enuntun Kepanitraan Klinik 5bstetri dan Einekologi :disi 2. ?akartaD :EA WWWWWWWWWWWWWWWW. 2008. Pengantar uliah @bstetri. ?akartaD :EA WWWWWWWWWWWWWWWW. 200. Ilmu ebidanan, penya-it andungan dan 3 untu- Pendidi-an 3idan 0disi . ?akartaD :EA 3ochtar, ;ustan. 200/. (inopsis @bstetri, @bstetri 5isiologi, @bstetri Patologi. ?akartaD :EA 3oehji S. 2002. Ilmu Gizi 2Pengetahuan Dasar Ilmu Gizi7. ?akarta D "9 hratara %otoatmodjo, Soekidjo. 20+. $etodelogi Penelitian esehatan. ?akartaD "9 ;ineka Aipta "rawiharjo, Sarwono, dkk. !!. @bstetri Patologi. ?akartaD :EA WWWWWWWWWWWWWWWWWWWWW.200/. Ilmu ebidanan. ?akartaD :EA WWWWWWWWWWWWWWWWWWWWW.200. Ilmu ebidanan. ?akartaD :EA "ro$erawati, Kusumawati. 2006. 3u-u A
55
4ibowo #, asuki &. 200<. "ola "erawatan Kesehatan =bu dan #nak pada 3asyarakat 3endatang. /he #urnal of Public 'ealth Indonesian 4ijianto. 2002. Dampa- (uplementasi /ablet /ambah Darah 2//D7 dan 5a-torfa-tor yang 3erpengaruh terhadap Anemia Gizi Ibu 'amil di abupaten 3anggai, Propinsi (ulaesi /engah 9s-ipsi:. ogorD epartemen Eii 3asyarakat dan Sumberdaya Keluarga, @akultas "ertanian, =nstitut "ertanian ogor 4iknjosastro &anifa. 200/. Ilmu ebidanan. 0d. B. ?akartaD Gayasan ina "ustaka WWWWWWWWWWWWWWWWW.200/. Ilmu andungan 0disi -e dua Ceta-an -e , ?akarta X :EA. 4inarno , @.E. 661. imia Pangan dan Gizi. ?akartaD Eramedia "ustaka 4irahadikusumah, :mma. S. 666. Perencanaan $enu Anemia Gizi 3esi. ?akarta D 9rubus #griwidya Gongky. 2007. Pertumbuhan dan Per-embangan Prenatal . ogor UtesisV. ogor D "rogram Studi Eii 3asyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Sekolah "asca Sarjana, =nstitut "ertanian ogor 3akalah oleh r. ra. %urhaedar ?afar, #pt, 3.Kes, judul '"eranan Eii "ada #nemia =bu &amil' "rogram Studi =lmu Eii @akultas Kesehatan 3asyarakat )ni$ersitas &asanuddin 3akassar 202 ('tt(&)e(osito)*%un'as%a+%i$'an$le1234567892696 #% ;iset Kesehatan asar 200% adan "enelitian an "engembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan ;= 9ahun 200 'tt(&,,,%litban%$e(.es%o%i$sites$o,nloa$bu.u/la(o)anla(nas/)is.es$
as2010a(o)an/)is.es$as/2010%($ #% )S) =nstitutional ;epository - )ni$ersitas Sumatera )tara #nemia efisiensi esi "ada 4anita &amil i eberapa "raktek idan Swasta alam Kota 3adya 3edan 3uhammad ;iswan, agian =lmu "enyakit alam @akultas Kedokteran )ni$ersitas Sumatera )tara ('tt(&)e(osito)*%usu%a+%i$bitst)eam12345678963343(en*$alam-mu'amma$
20)is,an%($%tt#% )S) =nstitutional ;epository - )ni$ersitas Sumatera )tara
"'tt(&)e(osito)*%usu%a+%i$bitst)eam123456789300735C'a(te)20%($ #%
56
!UI#I'NER Analisis 0akt,r 2ang Berhu$ungan -engan !eja-ian Anemia pa-a I$u Hamil #ur3e2 pa-a I$u Hamil 2ang melakukan ANC -i Puskesmas !e)amatan #etia$u-i/ "akarta #elatan/ (7%+
#ssalamualaikum*Selamat "agi =bu, Kami mahasiswa dan mahasiswi @KK )3? bermaksud mengadakan penelitian untuk tugas kepaniteraan klinik stase ikakom yang berjudul >Analisis 0akt,r 2ang Berhu$ungan -engan !eja-ian Anemia pa-a I$u Hamil/ #ur3e2 pa-a i$u hamil 2ang melakukan ANC -i Puskesmas !e)amatan #etia$u-i "akarta #elatan/ (7%+?. "enelitian ini bertujuan
untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan terhadap kejadian anemia pada ibu hamil. )ntuk itu kami meminta kesediaan dan partisipasi ibu untuk mengisi kuisioner yang diberikan dengan jawaban sebenar-benarnya. Keikutsertaan dalam penelitian ini bersifat sukarela dan =bu berhak menolak jika berkeberatan. ?awaban ibu akan terjamin kerahasiaannya. #tas kesediaan,
kebaikan dan kerjasamanya kami mengucapkan terima
kasih.
57
"eneliti
!uisi,ner Anemia -engan I$u Hamil (diisi lengkap)
Kota dan Kecamatan Kelurahan "ewawancara 9anggal 4awancara %o. ;esponden
D ?akartaI Setiabudi D D D D
. )mur ibu D 20 tahun dan +/ tahun L 20 tahun sampai M +/ tahun 2. erapa kali melahirkan 9inggi ( 2! ;endah (M 2!
D
+. )sia Kehamilan 9rimester (0-+ bulan! 9rimester 2 (7-< bulan! 9rimester + (1-6 bulan!
D
7. ?arak Kehamilan 27 bulan
D
/. Konsumsi tablet besi 9idak ;utin ;utin
D
<. Konsumsi Citamin A Kurang
D
L27 bulan
58
Aukup
1. "endidikan 9erakhir 9idak Sekolah S S3" S3# "erguruan 9inggi
D
8. "ekerjaan ekerja 9idak ekerja
D
Pengetahuan tentang anemia -an gi@i
. #pa yang ibu ketahui tentang anemiaY a. "enurunan jumlah eritrosit b. "enyakit keturunan c. "enurunan jumlah hemoglobin sehingga akan menyebabkan pusing 2. #pa saja gejala yang ibu ketahui ketika terjadi anemiaY a. nafsu makan menurun, sering pipis malam, sering keringat malam b. sakit di belakang leher, mual, muntah c. lemah, lesu, cepat lelah, telinga mendenging, mata berkunang-kunang, kaki terasa dingin, sesak napas dan dispepia. +. #pa saja yang dapat ibu lakukan untuk mencegah terjadinya anemiaY a. 3eningkatkan konsumsi $itamin A dan perbanyak minum jus b. 3eningkatkan konsumsi at besi dari makanan dan mengkonsumsi tablet besi c. 3eningkatkan konsumsi $itamin #, , :, K dan makan yang teratur 7. #pa saja akibat yang timbul karena anemiaY a. anemia dapat menyebabkan bayi lahir normal b. anemia dapat mengakibatkan keguguran, lahir mati, kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah, perdarahan sebelum atau sewaktu melahirkan, dan kematian ibu c. anemia dapat menyebabkan kelainan organ pada ibu hamil /. ari sumber karbohidrat dibawah ini,menurut ibu mana yang paling baik dikonsumsi selama masa kehamilanY a. Kentang rebus dan gandum b. #ti ayam c. #yam goreng <. ari kombinasi protein hewani dan lemak dibawah ini, menurut ibu mana yang paling baik dikonsumsi selama masa kehamilanY a. aging sapi bakar
59
b. aging ayam tanpa kulit yang direbus c. =kan sarden 1. 3enurut ibu, manakah jenis makanan dibawah ini yang harus dihindari selama masa kehamilanY a. =kan laut, apel, kentang rebus b. 3ie instan dan durian c. Eandum, susu, daging ayam 8. 3enurut ibu, manakah sumber at besi yang paling baik dikonsumsi selama masa kehamilanY a. aging, hati, ikan danbayam b. 9eh, kopi, dan gula c. #ir mineral, keju rendah lemak, telur, dan susu 6. ari buah-buahan dibawah ini, mana yang paling baik dikonsumsi selama masa kehamilanY a. urian b. 3engkudu c. #pel 0. #pa dampak yang ditimbulkan pada janin apabila ibu kekurangan asupan energi a. erat ayi >ahir ;endah (>;! b. ayi lahir sungsang c. ayi lahir dengan sesak nafas dan kebiruan . 3inuman apa yang dapat menyebabkan anemia pada ibu hamil Y a. #ir putih b. 9eh c. 3inuman beralkohol 2. erapa konsumsi air paling baik dalam tubuhY a. 7 I < gelas per-hari b. < I 8 gelas per-hari c. 0 I 2 gelas per-hari +. 3engapa kalsium juga penting dikonsumsi selama masa kehamilanY a. Karena mencegah terjadinya perlemakan bayi pada saat lahir b. Karena semakin banyak kalsium yang dikonsumsi berat badan bayi akan bertambah pesat +% Karena bagus untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin serta kekuatan otot ibu 7. 3engapa suplai at besi yang cukup dibutuhkan pada saat masa kehamilanY a. Karena jika kekurangan at besi akan terjadi anemia b. Karena jika kekurangan at besi akan terjadi mual muntah c. Karena dengan at besi yang cukup akan membantu proses kelahiran normal /. #pa yang ibu ketahui tentang tablet at besi Y a. 9ablet tambah darah yang berwarna merah b. 9ablet untuk kekebalan tubuh c. 9ablet penambah nafsu makan
60
<. erapa ?umlah suplemen tablet at besi yang diperlukan ibu hamil selama kehamilanY a. +0 tablet b. 80 tablet c. 60 tablet 1. #gar ibu hamil terhindar dari anemia, berapa dalam sehari ibu mengkonsumsi at besiY a. tablet sehari berturut-turut selama minimal 60 hari b. + tablet sehari c. / tablet sehari 8. #pa yang harus diperhatikan pada saat mengkonsumsi suplemen tablet at besiY a. 3inum tablet at besi dengan air putih b. Sebaiknya usahakan dulu mengkonsumsi sejenis roti c. >ebih bagus tablet at besi diminum dalam keadaan perut kenyang 6. "ada saat usia kehamilan kapan ibu hamil sangat membutuhkan banyak asupan at besiY a. 9rimester = b. 9rimester === c. 9rimester == dan === 20. Kapan sebaiknya pemeriksaan darah pada ibu hamil dilakukanY a. Seperlunya saja b. "emeriksaan darah dilakukan minimal dua kali selama kehamilan, yaitu pada trimester = dan trimester === c. ?ika ada gejala anemia berupa lelah, letih, lesu
D 5sesuai hasil la$,rat,rium saat periksa6 21%Status #nemia #nemia (&b g*d>! 9idak #nemia (&b L g*d>!
61
?#4##%D . 2.
A. "enurunan jumlah hemoglobin sehingga akan menyebabkan pusing A. >emah, lesu, cepat lelah, telinga mendenging, mata berkunang-kunang, kaki terasa
+. 7.
dingin, sesak napas dan dispepsia . 3eningkatkan konsumsi at besi dari makanan dan mengkonsumsi tablet besi . #nemia dapat mengakibatkan keguguran, lahir mati, kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah, perdarahan sebelum atau sewaktu melahirkan, dan kematian
/. <. 1. 8. 6. 0. . 2. +. 7. /. <. 1. 8. 6. 20.
ibu #. Kentang rebus dan gandum . aging ayam tanpa kulit yang direbus . 3ie instan dan durian #. aging, hati, ikan dan bayam A. #pel #. erat bayi lahir rendah . 9eh . < - 8 gelas per-hari A. Karena bagus untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin serta kekuatan otot ibu #. Karena jika kekurangan at besi akan terjadi anemia #. 9ablet tambah darah yang berwarna merah A. 60 tablet #. tablet sehari berturut-turut selama minimal 60 hari #. 3inum tablet at besi dengan air putih A. 9rimester == dan === . "emeriksaan darah dilakukan minimal dua kali selama kehamilan, yaitu pada trimester = dan trimester ===
62
;:A#>> R27 ?#3 K5%S)3S= 3#K#%#% #% 3=%)3#% ;:S"5%:%=) => 9anggal wawancara %o. ;esponden
D D "#E= = (K:3#;=%!
4#K9)
#% 3#K#%#%
)K);#%
:;#9 (g! * C=9#3=% A (g!
?)3>#& K#>5;=
:;#9 (g! * C=9#3=% A (g!
?)3>#& K#>5;=
:;#9 (g! * C=9#3=% A (g!
?)3>#& K#>5;=
S=#%E = 4#K9)
#% 3#K#%#%
)K);#%
S5;: = 4#K9)
#% 3#K#%#%
)K);#%
63