PROGRAM KERJA PANITIA PEMBINA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (P2K3)
TAHUN 2017
RUMAH SAKIT GRAHA HUSADA JL M.H. THAMRIN NO: 14 JEPARA
PROGRAM KERJA PANITIA PEMBINA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (P2K3) RUMAH SAKIT GRAHA HUSADA JEPARA TAHUN 2017 1. PENDAHULUAN
Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, khususnya Pasal 165 : “Pengelola tempat kerja wajib melakukan segala bentuk upaya kesehatan melalui upaya pencegahan, peningkatan, pengobatan dan pemulihan bagi tenaga kerja”. Rumah Sakit adalah tempat kerja yang termasuk dalam kategori seperti disebut di atas, berarti wajib menerapkan upaya keselamatan dan kesehatan kerja. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 ayat (2) disebutkan bahwa ”Setiap warganegara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. Dalam hal ini yang dimaksud adalah pekerjaan adalah pekerjaan yang bersifat manusiawi, yang memungkinkan pekerja berada dalam kondisi sehat dan selamat, bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja, sehingga dapat hidup layak sesuai dengan martabat manusia. Faktor-faktor yang menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat digolongkan pada tiga kelompok, yaitu : Kondisi dan lingkungan kerja Kesadaran dan kualitas pekerja Peranan dan kualitas manajemen Rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan, tempat berkumpulnya orang sakit maupun orang sehat sehingga dapat menjadi tempat penularan penyakit serta memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan. Rumah Sakit merupakan tempat kerja yang padat karya, padat pakar, padat modal dan padat teknologi. Sehingga bahaya potensial di rumah sakit disebabkan oleh faktor biologi, faktor kimia, faktor fisik, faktor ergonomi, faktor psikososial dapat mengakibatkan penyakit dan kecelakaan akibat kerja bagi pekerja, pengunjung, pasien dan masyarakat di lingkungan sekitar rumah sakit. Tenaga kerja merupakan salah satu aset di rumah sakit yang berhadapan langsung dengan berbagai potensi bahaya kesehatan maupun kecelakaan kerja. Oleh karena itu tenaga kerja perlu mendapat perlindungan yang memadai dalam hal keselamatan dan kesehatan untuk mempertahankan produktifitas kerja. Ruang lingkup K3RS di RS Graha Husada mencakup seluruh area rumah sakit dan berlaku terhadap : a. Bagi pekerja RS Graha Husada,
b. Pengunjung rumah sakit, c. Pasien, d. Masyarakat di lingkungan sekitar rumah sakit 2.
STRUKTUR
ORGANISASI
PANITIA
PEMBINA
KESELAMATAN
DAN
KESEHATAN KERJA (P2K3)
Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) bertanggung jawab atas kegiatan keselamatan dan kesehatan para pekerja, pasien dan pengunjung di RS Graha Husada memiliki dua (2) kelompok, yaitu : 2.1. Kelompok Kesehatan Kerja Melakukan tugas agar kesehatan para karyawan di rumah sakit dalam kondisi selalu terpelihara dengan baik sehingga dapat menghasilkan hasil kerja yang opti mal. 2.2. KelompokKeselamatan Kerja Melakukan tugas agar keselamatan kerja di lingkungan rumah sakit terpelihara dengan baik sehingga karyawan, pasien dan pengunjung terhindar dari kecelakaan di RS UGM, termasuk penanggulangan kebakaran, kewaspadaan bencana dan prosedur evakuasi . Struktur organisasi P2K3RS Graha Husada Jepara PT. SEHAT MASTUTI RAHARJA
DIREKTUR RS GRAHA HUSADA
KETUA P2K3 Dr.MOH.DONY ENDRO WARDHONO
SEKRETARIS HERMAWAN
BIDANG 1
BIDANG 4
ARY SAKTYANA AKHADA, Amd.Rad
SANTI PRASETYANING ENDAH,AMK
BIDANG 2
KOMANDAN SATGAS EVAKUASI
ARIF NOOR ABYAD
NUR ARIF MUSTAQIM,AMK
BIDANG 3
KOMANDAN SATGAS KEBAKARAN
HARTONO, Amd
HARI SURYO ADI WIBOWO
Keterangan : = Garis Komando = Garis Koordinasi
3. LATAR BELAKANG Bukan hanya Patient Safety yang perlu diangkat sebagai suatu issue di rumah sakit, akan tetapi juga Hospital Safety, bagaimana rumah sakit dalam menjalankan fungsinya juga menjamin keselamatan dam kesehatan kerja bagi seluruh pekerja dan stakeholder di dalamnya. Masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja sangat berkaitan dengan komitmen rumah sakit dalam mengelola fasilitas dan keselamatan. Dalam kenyataannya masih banyak terdapat kendala dalam pengelolaan risiko terkait fasilitas dan keselamatan serta pengelolaan kesehatan karyawan, di antaranya adalah : a.
Pelaporan kecelakaan kerja dan pengelolaan kesehatan karyawan belum terkelola dengan baik.
b. Banyaknya alih fungsi gedung sehingga sulit dalam menentukan konsep ruang yang tepat. c.
Pengelolaan keamanan (penempatan petugas keamanan, pengaturan pintu akses keluar-masuk, pengawasan jarak jauh, identifikasi pengunjung, pengamanan terhadap tindakan criminal, pengamanan terhadap pelaksanaan konstruksi dan renovasi) masih belum tertata.
d. Pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3) di rumah sakit belum tertata dengan baik, inventarisasi bahan dan limbah berbahaya serta pengelolaannya belum dilakukan secara sistematis. e.
Kesiapan rumah sakit dalam menghadapi bencana dan kebakaran mulai penetapan jenis, kemungkinan dan konsekuensi dari bahaya, serta memastikan program dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan belum sepenuhnya dilakukan.
f.
Kemampuan rumah sakit dalam mengelola risiko serta menetapkan langkah-langkah dalam pengelolaan risiko ini, dapat menjamin keamanan dan keselamatan bagi pekerja RS UGM dan pengunjung.
4. TUJUAN 4.1. TUJUAN UMUM Terciptanya cara kerja, lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan dan keselamatan kerja. 4.2. TUJUAN KHUSUS 4.2.1. Terlaksananya pengelolaan kesehatan kerja di rumah sakit, 4.2.2. Terlindunginya pekerja dan mencegah penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja,
4.2.3. Terlaksananya pengelolaan keselamatan kerja, yang memperhatikan aspek bangunan, peralatan rumah sakit tidak menimbulkan bahaya atau risiko terhadap semua fisik yang berada di rumah sakit, 4.2.4. Terlaksananya pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3) mulai dari pengadaan, penyimpanan, penanganan, penggunaan yang dikendalikan serta pembuangan limbahnya secara aman.
5. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN 5.1. Komponen Pelayanan 5.1.1. Pengelolaan Kesehatan Kerja 5.1.1.1. Identifikasi resiko kesehatan karyawan 5.1.1.2. Pemeriksaan kesehatan 5.1.1.3. Pemberian vaksin Hepatitis B 5.1.1.4. Melakukan monitoring dan evaluasi kesehatan kerja 5.1.2. Pengelolaan Keselamatan Kerja 5.1.2.1. Identifikasi bahaya dan inspeksi K3 5.1.2.2. Pemantauan perijinan dan sertifikasi sarana dan prasarana peralatan kesehatan berkoordinasi dengan IPSRS 5.1.2.3. Mengumpulkan dan mengolah pelaporan kecelakaan kerja serta tindak lanjutnya yang dialami pekerja dan pengunjung RS 5.1.3. Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) 5.1.3.1. Inventarisasi bahan B3 5.1.3.2. Melengkapi MSDS setiap B3 yang digunakan di unit kerja 5.1.3.3. Monitoring pelaporan dan investigasi tumpahan/paparan B3 5.1.4. Pengamanan Kebakaran 5.1.4.1. Pemantauan dan pemeliharaan rutin sarana prasarana keamanan kebakaran 5.1.4.2. Pengujian fungsi sarana prasarana keamanan kebakaran
5.2. Komponen Organisasi Manajemen dan Peningkatan SDM 5.2.1. Komponen Organisasi 5.2.1.1. Melaksanakan rapat koordinasi : 5.2.1.1.1. Internal 5.2.1.1.2. Eksternal 5.2.1.2. Menyusun dan atau mengevaluasi dokumen K3 (kebijakan, pedoman, SPO)
5.2.1.3. Membuat rencana kerja tahunan dan pelaporannya 5.2.2. Komponen SDM 5.2.2.1. Pengembangan Tim : Pembentukan tim lapangan penanganan kedaruratan internal terutama untuk kebakaran (code red) 5.2.2.2. Pemberian sosialisasi dan simulasi penanganan keadaan kegawatdaruratan berkoordinasi dengan Tim HDP 5.2.2.3. Pemberian orientasi dan re-orientasi pegawai baru, pihak ke-3 RS dan staff 5.2.2.4. Pelatihan terkait pengelolaan B3 terutama penanganan tumpahan/paparan (exposure)
5.3. Komponen Sarana Prasarana 5.3.1. Pembuatan rambu dan tanda keselamatan 5.3.2. Pembuatan poster keselamatan 5.3.3. Penyediaan Alat Pelindung Diri (APD) 5.3.4. Pengusulan penambahan sistem pemadaman kebakaran 5.3.5. Pengusulan pembuatan sistem komunikasi t anggap darurat 5.3.6. Pengadaan safety spill 5.3.7. Pengadaan safety kits
5.4. Komponen Peningkatan Mutu 5.4.1. Pengurangan kasus kecelakaan kerja 5.4.2. Penemuan puntung rokok 6. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN Metode pelaksanaan kegiatan yang digunakan antara lain : 6.1. Melakukan rapat koordinasi dengan satuan kerja terkait 6.2. Melaksanakan audit internal pelaksanaan K3 RS 6.3. Melakukan monitoring/pengawasan 6.4. Mengevaluasi kegiatan 6.5. Merekomendasikan kebijakan terkait K3
7. SASARAN/TARGET YANG INGIN DICAPAI 7.1. Komponen Pelayanan 7.1.1. Terwujudnya pengelolaan kesehatan kerja sebanyak 7 kegiatan 7.1.2. Terwujudnya pengelolaan keselamatan sebanyak 33 kegiatan
7.1.3. Terwujudnya pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3) sebanyak 16 kegiatan 7.1.4. Terwujudnya pengamanan kebakaran sebanyak 8 kegiatan 7.2. Komponen Organisasi Manajemen dan Peningkatan SDM 7.2.1. Komponen Organisasi 7.2.1.1. Terwujudnya pelaksanaan rapat koordinasi internal sebanyak 12 kegiatan 7.2.1.2. Terwujudnya pelaksanaan rapat koordinasi eksternal sebanyak 4 kegiatan 7.2.1.3. Terwujudnya penyusunan SPO sebanyak 1 kegiatan 7.2.1.4. Terwujudnya rencana kerja dan laporan sebanyak 1 kegiatan 7.2.2. Komponen SDM 7.2.2.1. Terbentuknya tim code red 7.2.2.2. Terwujudnya sosialisasi dan simulasi kondisi kegawatdaruratan sebanyak 1 kegiatan 7.2.2.3. Terwujudnya orientasi dan re-orientasi pegawai baru, pihak ke-3 RS dan staf sebanyak 2 kegiatan 7.2.2.4. Terwujudnya pelatihan tentang keselamatan sebanyak 2 kegiatan 7.3. Komponen Sarana Prasarana 7.3.1. Terwujudnya pengadaan sarana prasarana sebanyak 7 kegiatan 7.4. Komponen Peningkatan Mutu 7.4.1. Menurunnya kasus kecelakaan kerja sebanyak < 10 kasus 7.4.2. Penemuan punting rokok = 0%
8. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN (Terlampir)
9. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN Evaluasi pelaksanaan kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan kegiatan sesuai jadwal. Jadwal akan dievaluasi tiap 6 bulan sekali dan dil akukan oleh Instalasi K3. 10. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI PROGRAM 10.1. Pencatatan atau dokumentasi kegiatan dilakukan dengan menggunakan : 10.2. Pelaporan dibuat secara naratif dilengkapi analisa hasil pelaksanaan dalam kurun waktu tiap semester. Pelaporan kegiatan ini dilaporkan kepada Direktur Umum,
SDM, Akademik dan Riset dan Direktur Utama sebagai penanggung jawab utama kegiatan RS 10.3. Evaluasi pelaksanaan program secara menyeluruh dilaksanakan melalui Rapat Kerja Tahunan
Jepara, 19 Januari 2017
Mengetahui,
Dibuat Oleh,
Direktur RS Graha Husada Jepara
Ketua Panitia PembinaKeselamatandanKesehatan Kerja (P2K3)
dr. HENNY DYAH LISIANA, M. Kes
dr. MOH. DONY ENDRO W
NIK. 0010199
NIK. 310201
JADWAL PELAKSANAAN TIM PENGAWAS PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PROGRAM PENGELOLAAN RESIKO DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA TAHUN 2016