Pengukuran Tekanan Vena Jugularis

PENGUKURAN TEKANAN VENA JUGULARIS PENDAHULUAN Tekanan vena jugularis atau Jugular atau Jugular venous pressure (JVP) dalam bahasa Inggris, adalah tekanan sistem vena yang diamati secara tidak langsung (indirek). Secara langsung (direk), teka tekana nan n sist sistem em vena vena diuk diukur ur deng dengan an mema memasu sukk kkan an kate katete terr yang yang dihu dihubu bung ngka kan n deng dengan an sphygmomanometer melalui vena subclavia dextra yang diteruskan hingga ke vena centralis (vena cava superior ). ).1 Karena Karena cara cara terseb tersebut ut invasi invasif, f, diguna digunakanl kanlah ah vena jugularis jugularis (externa dexter ) sebagai sebagai  (zero point ) di tengah atrium kanan. Titik ini  pengganti sphygmomanometer dengan titik nol  zero kira-kira berada pada perpotongan antara garis tegak lurus dari angulus Ludovici ke bidang yang midaxillaris.1 dibentuk kedua linea midaxillaris. Mengukur JVP penting dan berguna, memberikan informasi perihal status volume cairan  penderita dan fungsi jantung. JVP refleksi tekanan pada atrium kanan (RA) atau tekanan vena central (CVP) dan dapat diperiksa dengan melihat pulsasi V. jugularis interna dekstra. Pulsasi V.  jugularis sukar dilihat pada anak-anak <12 tahun, oleh karena itu tidak diperlukan untuk evaluasi kardiovasuler pada mereka.2 CARA PEMERIKSAAN JVP Langkah untuk memeriksa JVP: 1. Pender Penderit itaa haru haruss mera merasa sa nyaman nyaman Kepala dia tas bantal uspaya M. Sternokleidomastoideus relax. 2.

Tinggikan tempat tidur atau meja periksa p eriksa ±300 sedikit menengok ke kiri.

3. Sinari Sinari dan periksa periksa dua sisi sisi leher, leher, cari cari V. V. jugulari jugulariss interna interna 4. Bial perlu perlu tinggikan tinggikan atau rendahkan rendahkan posisi posisi kepala tempat tempat tidur tidur sampai sampai tampak osilasi osilasi atau atau  permukaan darah di V. jugularis interna.

5. Fokuskan pada V. jugularis interna dextra yang merupakan vena terbaik untuk memeriksa secara akurat pengukuran CVP. Angulus strenalis diapakai sebagai titik acuan karena pada pusat RA terletak 5cm dibawah angulus sternalis pada semua posisi penderita. Cari titik tertinggi pulsasi pada V.  jugularis interna dekstra. Penggaris diletakkan tegak lurus pada angulus strenalis. Tarik  garik horizontal dari titik pulsasi tertinggi pada V. jugularis interna ke penggaris, ukur   berapa cm, jarak ini menunjukkan berapa JVP. Bila >3-4 cm diatas angulus sternalis atau 8-9 cm diatas RA dinyatakan JVP meningkat.  Normal kurang dari 3 cm

JVP meningkat pada gagal jantung kanan, perikarditis konstriktif, pericardial tamponade, tricuspid stenosis, dan ppok. Pada ppok tekanan vena meningkat pada ekspirasi saja, vena kolaps  pada inspirasi, hal ini tidak menunjukan gagal jantung kanan.

Cara lain menentukan JVP (Adams) 1.

Kapala dimiringkan pada meja periksa yang dapat dimiringkan keatas pada pingangnya ditinggikan ±300 diatas garis horizontal.

2. Inpeksi vena-vena leher, periksa tingkat distensi dan fluktuasi tekanan vena. Kolom darah dalam V. Jugularis interna dan eksterna berfungsi sebagai manometer tekanan atrium kanan. Makin tinggi kolom ini makin besar tekanan di dalam atrium kanan. 3. Tekan basis leher dengan jari tangan kanan dengan tujuan mendistensikan dan mengamati vena jugularis. 4. Sumbatlah alir balik vena dengan jari di bagian atas 5. Kosongkan vena dengan mengurutnya dengan jari, kemudian perhatikan apakah terjadi  pengisian dari bawah (RA)

6. Pengukuran sama drengan cara yang sudah diterangkan diatas

TES ABDOMINO JUGULAR REFLUX Pada penderita yang dicurigai gagal jantung kanan dengan CVP normal pada keadaan istirahat, tes abdominojugular reflux bermanfaat. Telapak tangan pemeriksa diletakkan diatas abdomen, tekan selama 10 detik atau lebih. Apabila fungsi jantung kanan tidak baik, permukaan darah dalam vena akan meningkat.

DAFTAR PUSTAKA

1.

Tekanan

Vena

Jugularis.

Available

at

http://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan_vena_jugularis. Accesed on 22nd April 2011. 2. Palupi S E. Kumpulan Kuliah Kardiologi. Jakarta : Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK  Trisakti. Pg. 10-11.