Pengertian Bencana
Bencana (disaster) merupakan suatu gangguan serius terhadap keberfungsian keberfungsian suatu komunitas sehingga menyebabkan kerugian yang meluas pada kehidupan manusia dari segi materi, ekonomi atau lingkungan dan yang melampaui kemampuan komunitas tersebut untuk mengatasi dengan menggunakan menggunakan sumberdaya mereka sendiri. (ISDR, 2004) 2004) Bencana merupakan kombinasi antara ancaman (Hazard) dan kerentanan (Vulnerability) . Ancaman yaitu fenomena, bahaya ata u resiko, baik alami maupun tidak alami yang dapat (tetapi belum tentu menimbulkan bencana diantaranya banjir, tanah longsor, kekeringan, wabah penyakit, konflik bersenjata dll. Sedangkan kerentanan adalah keadaan didalam suatu komunitas yang membuat membuat mereka mudah terkena akibat buruk dari ancaman diantaranya kerentanan fisik, sosial, dan psikologi/sikap. psikologi/sikap. Penanganan atau Manajemen Bencana (Disaster Management)
Manjemen Bencana a dalah kegiatan-kegiatan kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mengendalikan mengendalikan bencana b encana dan keadaan daruat, sekaligus memberikan kerangka kerja untuk menolong menolong masyarakt dala m keadaan beresiko tinggi agar dapt menghindari menghindari ataupun pulih dari dampak bencana. Tujuan dari Manajemen bencana diantaranya: 1. Mengurangi atau menghindari kerugian secara fisik, ekonomi maupun jiwa yang dialami oleh perorangan, masyarakt negara. negara. 2. Mengurangi penderitaan korban bencana 3. Mempercepat pemulihan 4. Memberikan perlindunagan kepada pengungsi atau masyarakat yang kehilangan tempat ketika kehidupannya terancam. Siklus Manajemen Bencana
Untuk tujuan diatas diperlukan beberapa tahap dalam upaya untuk menangani suatu bencana 1. Penanganan Darurat; yaitu upaya untuk menyelamatkan menyelamatkan jiwa dan melindungi harta serta menangani gangguan kerusakan dan da mpak lain suatu bencana. Sedangkan keadaan darurat yaitu kondisi yang diakibatkan oleh kejadian luar biasa yang berada di luar kemampuan masyarakat untuk menghadapnya dengan sumber sumber daya atau kapasitas yang ada sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan kebutuhan-kebutuhan pokok dan terjadi penurunan drastic terhadap kualitas hidup, kesehatan atau ancaman a ncaman secara langsung terhadap keamanan banyak orang di dala m suatu kominitas atau lokasi. 2. Pemulihan (recovery);adalah suatu proses yang dilalui agar kebutuhan kebutuhan pokok terpenuhi. Proses recovery terdiri dari: a. Rehabilitasi: perbaikan perbaikan yang dibutuhkan secara langsung langsung yang sifatnya sifatnya sementara atau berjangka pendek.
b. Rekonstruksi: perbaikan yang sifatnya permanen 3. Pencegahan (prevension); upaya untuk menghilangkan atau mengurangi kemungkinan timbulnya suatu ancaman. Misalnya : pembuatan bendungan untuk menghindari terjadinya banjir, biopori, penanaman tana man keras di lereng bukit untuk menghindari banjir dsb. Namun perlu disadari bahwa pencegahan tidak bisa 100% efektif terhadap sebagian besar bencana. 4. Mitigasi (mitigation); yaitu upaya yang dilakukan untuk mengurangi dampak buruk dari suatu ancaman. Misalnya : penataan kembali lahan desa agar terjadinya banjir tida k menimbulkan kerugian besar. 5. Kesiap-siagaan (preparedness); yaitu persiapan renca na untuk bertindak ketika terjadi(atau kemungkinan akan terjadi) bencana. Perencanaan terdiri dari perkiraan terhada p kebutuhan-kebutuhan dalam keadaan darurat danidentifikasi atas sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Perencanaan ini dapat mengurangi dampak buruk dari suatu ancaman. :: Beberapa prinsip kesiap-siagaan antara lain Pengembangan jaringan informasi dan system jaringan Sistem Peringatan Dini (Early Warning System/EWS) Perencanaan evakuasi dan persiapan stok kebutuhan pokok (suplai pangan, obat-obatan dll) Perbaikan terhadap infrastruktur yang dapat digunakan dalam keadaan darurat, seperti fasilitas komunikasi, jalan, kendaraan, gedung-gedung sebagai tempat penampungan dll.
Sumber: Pancawati, Heni, Manajemen Bencana (Disaster Mangement), Purwokerto. KOMPLEET 2006 (materi seminar) Toha, M, Berkawan Dengan Ancaman: Strategi dan Adaptasi Mengurangi Resiko Bencana, Jakarta, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), 2007
Manajemen Bencana Dasi Pena - Presentation Transcript 1. MANAJEMEN BENCANA DINAS KESEHATAN PROPINSI JAWA TIMUR Sistem Siaga terhadap bencana & tanggap darurat oleh masyarakat 2. Mengapa kita harus siaga terhadap bencana ? o 3.
Karena negara kita rawan terhadap berbagai macam bencana , antara lain : Bencana alam o Bencana karena ulah manusia o Kedaruratan kompleks o 1. BENCANA ALAM GEMPA BUMI GUNUNG MELETUS BANJIR BANJIR LUMPUR LAPINDO TSUNAMI o
4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. TANAH LONGSOR 12. 2. BENCANA karena ULAH MANUSIA 13. KECELAKAAN INDUSTRI 14. LEDAKAN PT. PETROWIDADA SELASA, 20 JANUARI 2004 15. Selasa, 20 Januari 2004 Pukul 15.45 Terdengar ledakan dari arah area pabr ik PT. Petrokimia Gresik, disusul o tampak asap hitam pekat yang sangat besar (dilihat dari halaman Rumah Sakit Semen Gresik). 16. KECELAKAAN TRANSPORTASI 17. Kecelakaan kereta api 18. 3. KEDARURATAN KOMPLEKS 19. KONFLIK SOSIAL 20. KONFLIK SOSIAL 21. TERORISME 22. Masalah pada bencana 1.Korban mati -evakuasi korban -penyakit yang timbul 2.Korban hidup ± masih bisa diberdayakan : sehat sakit ringan-sedang-berat perlu : yankes rutin & darurat, yan psikologi (PTSD), tempat tinggal, makan minum, baju selimut, kamar mandi, jamban, tempat sa mpah, sekolahan Kelompok resti : o bayi, anak, bumil, orang tua o
3.Kerusakan lingkungan dan infrastruktur 4.Kehilangan sumber air & makanan 23. o
Keinginan menolong sesama sangat besar
Fakta pada bencana 24. o
Kadang cara pertolongan salah & membahayakan
o
Tidak tahu korban dibawa kemana
Fakta pada bencana 25. o
Sistem kewaspadaan dini belum berjalan baik
Fakta pada bencana 26. o
Keterbatasan logistik
Fakta pada bencana 27. o o
Sistem informasi belum berjalan dengan baik Mekanisme koordinasi belum berfungsi dengan baik
Fakta pada bencana 28. KAPAN KADER DASIPENA BEKERJA UNTUK SIAGA BENCANA ? 29. KAPAN ? KADER DIMINTA UNTUK TETAP SIAGA PADA PRA (SEBELUM) o BENCANA , SAAT BENCANA DAN P ASCA (SESUDAH) BENCANA 30. SIKLUS MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA Pra Bencana Saat Bencana Pasca Bencana TANGGAP DARURAT PENCEGAHAN MITIGASI KESIAPSIAGAAN REKONSTRUKSI PEMULIHAN/REHABILITASI 31. BENCANA : o kejadian/peristiwa bencana yang diakibatkan oleh ala m atau ulah manusia, o baik yang terjadi secara tiba-tiba atau perlahan-lahan,dapat menyebabkan hilangnya jiwa manusia, trauma fisik dan psikis, kerusakan harta benda dan lingkungan, yang mampu melampaui kemampuan sumberdaya masy.untuk mengatasinya. o
DEFINISI OPERASIONAL 32. o o
o o
GAWAT DARURAT : Keadaan dimana diperlukan pertolongan segera ( cepat,cermat,tepat) untuk mencegah kematian atau kecacatan TANGGAP DARURAT : Upaya penangulangan dampak yang ti mbul akibat bencana, terutama penyelamatan korban dan harta benda, evakuasi dan pengungsian.
DEFINISI OPERASIONAL 33. o
PENCEGAHAN ( PREVENTION ) :
o o o
Upaya pencegahan terjadinya bencana dan jika mungkin meniadakan bencana. MITIGASI ( MITIGATION ) : Upaya untuk mengurangi dampak bencana, baik fisik struktural melalui pembuatan bangunan fisik maupun non fisik struktural melalui undang-undang & pelatihan
DEFINISI OPERASIONAL 34. o o
KESIAPSIAGAAN (PREPAREDNESS) : Upaya mengantisipasi bencana, melalui pengorganisasian langkah ± langkah tepat guna dan berdaya guna.
DEFINISI OPERASIONAL 35. KESIAP SIAGAAN =PREPAREDNESS KEGIATAN PRA BENCANA PREVENTION MITIGASI GADAR SEHARI 2 o BENCANA o DUKUNGAN : PEMDA DINKES PUSKESMAS o o o o o
PEMETAAN KESEHATAN (GEOMAPPING )SEDERHANA KOORDINASI LS PENGAMATAN,PEMANTAUAN PENCATATAN & PELAPORAN
PENYEDIAAN INFORMASI & KONSULTASI KES PEMBERDAYAAN MASY. : - PROTAP PELATIHAN KADER PELAYANAN GADAR HARI2 : - PROTAP MASYARAKAT,KADER TOMA,TOGA LSM dll TENAGA KESEHATAN DESA : PETUGAS POSKESDES BIDAN DESA SUSTAINABLE 36. o o o o
o
PEMETAAN SEDERHANA MENJARING SUKARELAWAN BENCANA (1 X SETAHUN) MELATIH SUKARELAWAN BENCANA (4 X SETAHUN) INFORMASI & DEMONSTRASI PD MASY BILA TERJD BENCANA (KEMANA MENYELAMATKAN DIRI, DLL), 2 X SETAHUN KOORDINASI TTG PENYELAMATAN MASY MISAL PD S AAT FORUM DESA (1 x SETAHUN)
KEGIATAN PRA BENCANA 37. KESIAPSIAGAAN PENANGGULANGAN : MULTI DISIPLIN PENCEGAHAN SUMBER DAYA MANUSIA MULTI PROFESI Geomapping YANG MEMBERI PERTOLONGAN MULTI SEKTOR Pemberdayaan AWAM UMUM D OKTER Pengamatan AWAM KHUSUS PERAWAT TUJUAN Pemantauan PETUGAS KES/ MENCEGAH Pencatatan E¶ BIDAN DES A -KEMATIAN Pelaporan KECACADAN (E¶=EWORS) KOMUNIKASI PREPAREDNESS Lat.Kesiapsiagaan
PASIEN ³ AMBULANS DESA´ PUSKESMAS RS RS.KLASA/B KLAS C MITIGASI Pelatihan ppgd PRA RS INTRA RS INTRA RS ANTAR RS PENDANAAN TIME SAVING IS LIFE SAVING RESPONSE TIME DIUPAYAKAN SEPENDEK MUNGKIN MERUJUK THE RIGHT P ATIENT, TO THE RIGHT PLACE AT THE RIGHT TIME TRANSPORTASI + Sistem Kesiapsiagaan & Kedaruratan Desa Siaga - Sehari2 38. KEGIATAN SAAT BENCANA MENGINFORMASIKAN KEJ. BENCANA MIS PD FORUM DESA & o PETUGAS KES. MEMBERITAHUKAN PD WARGA (KENTONGAN, DLL) o MEMBANTU MELAKUKAN PPGD BERSAMA PETUGAS KESEHATAN o MEMBERI BANTUAN PERLENGKAPAN PENGUNGSIAN/LOGISTIK o (Dapur Umum, Tenda, Posko, dll) MEMBANTU PETUGAS dlm PENCATATAN & PELAPORAN (data o korban, data logistik) 39. MEMBANTU PETUGAS KESEHATAN MEMBERIKAN PERTOLONGAN o AWAL MENGAKTIFKAN SISTEM PERTOLONGAN o MELAKUKAN EVAKUASI & TRANSPORTASI DENGAN BENAR o MENGAKTIFKAN SISTEM PERINGATAN DINI o 40. KEGIATAN PASKA BENCANA PENGAMATAN THD DAMPAK BENCANA (Misalnya sumur yg rusak, o pipa air putus atau jamban hancur) MEMBANTU MEMULIHKAN KONDISI EMOSI WARGA (menghibur, o menenangkan warga dg cara berdoa/ berzikir bersama atau mendampingi korban) 41. APA SAJA YG DICATAT & DILAPORKAN NAMA KORBAN o UMUR/JENIS KELAMIN o TEMPAT DAN WAKTU KEJADIAN o PENOLONG o TINDAKAN YG DILAKUKAN o TEMPAT RUJUKAN SELANJUTNYA o LAPORAN TSB DISAMPAIKAN KEPADA P ETUGAS PUSKESMAS SETEMPAT 42. BAGAIMANA KADER BERKOMUNIKASI Ttg BENCANA ? 1. KOMUNIKASI kepada Tim Kecamatan atau Kab/Kota : o - menggunakan telepon atau o - media yg sudah disepakati o 2. Komunikasi kepada Warga : o - titiran o - kentongan atau o - dari mulut ke mulut o 43. Peran pada kejadian gawat darurat sehari-hari Setiap hari hampir selalu ada kejadian yang membutuhkan tindakan segera. o Contoh : kecelakaan lalu lintas, kebakaran, sengatan listrik tegangan tinggi, o tersambar petir, tenggelam atau tekanan mental.
o
Kader dapat melakukan pertolongan pertama sesuai prosedur tetap yg telah diajarkan saat pelatihan sesuai dengan jenis kejadia n.
44. o o o
Keterbatasan SDM Keterbatasan Peralatan/sarana Sistem kesehatan di Indonesia belum dipersiapkan secara khusus untuk penanganan bencana
MASALAH PD SAAT BENCANA 45. PERLINDUNGAN DIRI BAGI PETUGAS 46. m SAFETY DIRI SENDIRI PD SAAT RESPON o Ambulans gadar : alat pelindung o sirine o Persiapan o Parkir o o « SAFETY DIRI SENDIRI DI TEMPAT KEJADIAN Masuk ke tempat bahaya minim 2 org Koordinasi dng pihak keamanan o Gunakan APD o Cara angkat px o o « SAFETY LINGKUNGAN PRINSIP SAFETY 47. o o o o o o o
' KHUSUS Pakai atribut Posko, RS lapangan, dll diberi tanda pengenal khusus Penggunaan ambulans dengan pengenal khusus Memiliki perangkat komunikasi Membuat jejaring dng petugas keamanan Hanya memasuki daerah yg dinyatakan aman
PROTOKOL SAFETY 48. o
' UMUM
Koordinasi dng instansi setempat Pendekatan dengan informal leader o KIE dng semua pihak (prinsip netral) o Penyiapan logistik yg cukup bagi tim o Pengembangan jalur aman untuk memudahkan transortasi o Penetapan kriteria kapan tindakan penyelamatan diri dilakukan o 49. MERUPAKAN KEGIATAN UNTUK MENGUKUR BESARAN MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN AKIBAT BENCANA / PENGUNGSIAN atau SITUASI DARURAT, YANG DILAKUKAN PADA AWAL KEJADIAN OLEH PETUGAS KESEHATAN PENILAIAN KESEHATAN SECARA CEPAT (PKSC) : o
50. Pada saat kejadian (situasi emergency), informasi dari PKSC akan dima nfaatkan untuk : Bahan untuk menetapkan dan menyesuaikan strategi dan perencanaan penanggulangan. PERENCANAAN DARURAT 51. Konfirmasi kejadian. o Menggambarkan type, dampak dan kemungkinan resiko akibat situasi. o Mengukur kondisi dan resiko kesehatan. o Menilai kemampuan respon setempat dan kebutuhan bantuan segera. o Membuat rekomendasi untuk penangulangan segera. o TUJUAN PKSC: 52. POSISI RAPID HEALTH ASSESSMENT PADA PENYELENGGARAAN UPAYA KESIAPSIAGAAN & PENANGGULANGAN KESIAPSIAGAAN X BENCANA MEDICAL RESPONSE RAPID HEALTH ASSESSMENT (PKSC) PUBLIC HEALTH RESPONSE : AIR BERSIH DAN SANITASI SURVAILANS. PEMBERANTASAN PENYAKIT & IMMUNISASI PELAYANAN KESEHATA DASAR GIZI, DLL PASCA BENCANA EVALUASI / NEED ASSESSMENT PERENCANAAN DARURAT CONTINGENCY PLAN 53. Penilaian awal o Sanitasi & Air Bersih o Makanan & gizi (Food & nutrition) o Rencana Tenda dan lokasi o Measles immunisation o Pemberantasan penyakit menular o Public health surveillance o Pelayanan kesehatan dasar o SDM dan pelatihan o Koordinasi o 10 Prioritas 54. HASILNYA ? HASIL ANALISIS TERHADAP TEMUAN / MASALAH LAPANGAN o ADALAH REKOMENDASI YANG DIS USUN BERSAMA UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM UPAYA PENANGGULANGAN. PERENCANAAN DARURAT o 55. LINGKUP KEBUTUHAN ASPEK MEDIS , untuk menilai dampak pelayanan medis terhadap korban & o potensi pelayanan kesehatan. ASPEK EPIDEMIOLOGI , untuk menilai potensi munculnya KLB penyakit o menular pada periode pasca kejadian / bencana. ASPEK KESEHATAN LINGKUNGAN, untuk menilai masalah yang o berkaitan dengan sarana kesehatan lingkungan yang diperlukan ba gi pengungsi & potensi yang dapat dimanfaatkan SOSIAL , terkait dengan penyediaan pangan, t empat penampungan, dll. o 56. MEMPERSIAPKAN PKSC: o INFORMASI AWAL YANG ADA (kejadian)
PENETAPAN TIM INFORMASI APA YANG AKAN DI ASSESS. (CHECKLIST) KOMUNIKASI DAN KOORDINASI DENGAN DAERAH AFFECTED & TIM LAIN ( akses ke daerah, bantuan awal diperlukan, dll) PERSIAPAN ADMINISTRASI.
57. SIAPA / ORGANISASI PELAKSANA ? Petugas Puskesmas. Dinas Kesehatan Kabupaten. Dibantu : Dinas kesehatan Propinsi dan Depkes. TIM PKSC ??? o Petugas Medis. Epidemiologist. Kesehatan lingkungan. Sosial 58. MEMILIKI KEMAMPUAN ANALISIS YANG BAIK DALAM BIDANGNYA. DAPAT BEKERJASAMA DAN D APAT DITERIMA MEMILIKI KAPASITAS UNTUK MENGAMBIL KEPUTUSAN. Diharapkan Tim : 59. DALAM SITUASI YANG MEMERLUKAN PERTIMBANGAN o KEAMANAN, WAKTU PELAKSANAAN PENILAIAN SECEPAT MUNGKIN DAN WAKTU DIPERSINGKAT. BENCANA BANJIR, KERUSUHAN SOSIAL, KEBAKARAN BESAR, o PALING LAMBAT 2 HARI SETELAH KEJADIAN. BENCANA GEMPA BUMI DAN KERACUNAN, DILAKUKAN SECEPAT o MUNGKIN ATAU BEBERAPA JAM SETELAH KEJADIAN. o
KAPAN PKSC DILAKUKAN ? 60. o o o
INFORMASI AWAL BENCANA / KEJADIAN DAN WAKTU TERJADINYA MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN KESEHATAN SEBAGAI DAMPAKNYA: KORBAN MENINGGAL DAN LUKA. JUMLAH PENGUNGSI KERUSAKAN SARANA KESEHATAN & YANG MASIH DAPAT DIMANFAATKAN.(PUSKESMAS, PUSLING, PUSTU, RUMAH SAKIT, DLL) TERSEDIANYA OBAT-OBATAN & VAKSIN. KEMUNGKINAN KEMUDAHAN UNTUK MENJANGKAU DAERAH YANG TERKENA MASALAH. UPAYA KESEHATAN YANG TELAH DILAKUKAN. BANTUAN AWAL YANG DIPERLUKAN.
o o
61. o o o
Pengumpulan data / informasi: Geografis dan lingkungan daerah yang terkena bencana / kejadian. Informasi korban meninggal dan luka.
o o
o
Memperkirakan jumlah pengungsi Data potensi SDM di Puskesmas dan Dinas Kesehatan da n Rumah Sakit setempat yang masih dapat dimanfaat kan (jumlah, tempat & fasilitas puskesmas dan rumah sakit; fungsi dari masing-masing fasilitas, perlengkapan dan obat-obatan yang masih ada) Data dan potensi kesehatan yang ada disekitar wilayah administrasi daerah bencana / kejadian.
62. o
o o
o
o
Menilai dampak segera terhadap , kesehatan, seperti resiko kemungkinan terjadinya KLB penyakit menular. Data endemisitas penyakit menular potensial wabah yang selama ini ada. Kerusakan sarana lain yang berpotensi menimbulkan masalah kesehatan (air bersih, listrik, jalan, sarana komunikasi, dll). Mengidentifikasi ketersediaan air bersih yang ada dan potensi yang masih dapat dimanfaatkan. Potensi kemampuan r esponse.
63. o
Diarahkan secara spesifik pada: Kebutuhan pelayanan medis korban bencana / kejadian. Epidemiologi penyakit potensial wabah. Masalah dan petensi sarana kesehatan lingkungan. REKOMENDASI UPAYA PENANGGULANGAN
o o
Hasil lapangan dianalisis, 64. HASIL PKSC??? REKOMENDASI , a.l. memuat: Bantuan obat-obatan, bahan dan alat. o Bantuan tenaga medis/paramedis, survailans dan kesehatan lingkungan. o Penyakit menular yang perlu diwaspadai. o Sarana kesehatan lingkungan yang memerlukan pengawasan & perbaikan serta o yang perlu dibuat. Pengelolaan makanan. o Bantuan lain yang diperlukan baik dari tingkat diatasnya maupun dari sumber o lain. UNTUK MEMULIHKAN FUNGSI PELAYANAN KESEHATAN o 65. RESPON CEPAT UPAYA KESEHATAN : TERUTAMA: o PENANGGULANGAN GAWAT DARURAT MEDIK MASSAL. o SURVAILANS PENYAKIT & KESLINGK. o KESEHATAN LINGKUNGAN. o PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR o PELAYANAN KESEHATAN DASAR. o 66. TERIMA KASIH