Pengecatan Kapal 16:07 | Diposkan oleh aulia_rinaldy
Pengecatan merupakan salah satu teknologi pengendalian korosi yang paling umum diterapkan pada berbagai kondisi. Pada pembangunan kapal, setelah kapal diluncurkan masih masih terda terdapa patt beber beberap apa a peke pekerja rjaan an peng pengela elasa san n yang yang harus harus dilak dilakuk ukan an,, misaln misalnya ya penyelesaian penyelesaian outfitting, penyelesaian penyelesaian blok-blok blok-blok akomodasi, akomodasi, dan sebagainya. sebagainya. Pekerjaan Pekerjaan pengela pengelasan san tersebut tersebut dilakuka dilakukan n pada saat kapal kapal terapun terapung. g. Pengela Pengelasan san kapal kapal pada pada kondisi kondisi terapung terapung ternyat ternyata a menimbu menimbulkan lkan dampak dampak kerusak kerusakan an cat berupa berupa timbulny timbulnya a blistering (pelepuhan). Penelitian ini mempelajari hubungan antara persentase luasan terblist terblister er dengan dengan waktu waktu pemberia pemberian n arus (untuk (untuk masingmasing-mas masing ing rapat rapat arus), arus), serta serta hubungan antara rapat arus dengan waktu gagal. Waktu gagal didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan pada saat luasan terblister mencapai 2!. "etode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental skala iaboratorium dengan spesimen pelat yang dicat sesuai cat #ambung tercelup kapal Palwo $uwono %& yang dibangun P'. P'. P #ndonesia. #ndonesia. *pesimen *pesimen dihubu dihubungk ngkan an dengan dengan kutub kutub negatif negatif dari dari sumber sumber arus dengan tegangan 2+ olts. ntuk mengetahui rapat arus yang diaplikasikan, maka sebelumny sebelumnya a dilakuk dilakukan an percobaa percobaan n untuk untuk menguku mengukurr keboco kebocoran ran arus mesin mesin las dan dihasilkan hubungan antara rapat arus (i, um2) dengan daya (P, watt) sebagai i / -%01 ,&33 P. 4ubungan antara rapat arus, i (um2) dengan waktu gagal,t, jam diperoleh sebagai hubungan. eksponensial dengan persamaan t / 55,1 e -%,5i. PROSES DAN METODE PENGECATAN
%. Pre inspection "erupakan pemeriksaan awal terhadap permukaan material yang akan dicat dengan tujuan agar dipe dipero role leh h pere pereka kata tan n seca secara ra maks maksim imal al untu untuk k pros proses es peng pengec ecat atan an atau atau painting . Permuka Permukaan an dibersih dibersihkan kan dari berbaga berbagaii kotoran kotoran yang yang menempe menempell pada pada pelat pelat misalnya misalnya minya minyak, k, gara garam, m, lumpu lumpur, r, dan dan sebag sebagai ainy nya. a. Pembe Pembers rsiha ihan n dapat dapat dilak dilakuk ukan an denga dengan n menyemprotkan air tawar bertekanan tinggi. *elain pemeriksaan material, pemeriksaan juga dilakukan dilakukan terhadap peralatan peralatan yang digunakan digunakan oleh blaster blaster maupun painter apakah apakah layak digunakan atau tidak. 2. Surface preparation Pekerjaan utama yang dilakukan pada tahap ini adalah blasting. 6byeksi utama dari persiapan permu permuka kaan an adal adalah ah adala adalah h didap didapatk atkan anny nya a pedek pedekata atan n maksi maksimal mal untuk untuk coatin coating. g. Persiapan permukaan memiliki 2 kegunaan utama yaitu 7 8 Persiap Persiapan an permuka permukaan an menghila menghilangka ngkan n kontami kontaminas nasii atau atau pencema pencemaran ran dari dari dasar dasar menghap menghapus us oksida oksida metal, metal, sisa-sis sisa-sisa a coating coating lama yang yang merekat merekat erat, erat, bahan bahan kimia, kimia, kotoran kotoran dan sebaga sebagainy inya. a. Pengel Pengeluara uaran n dari material material kontamin kontaminasi asi ini akan akan membuat membuat lapisan lapisan primer primer dapat dapat kontak kontak langsun langsung g dengan dengan bidang bidang ini sehingg sehingga a mengha menghasilk silkan an perekatan yang maksimal. 8 Penyiapa Penyiapan n permuka permukaan an dengan dengan jalan jalan menaikka menaikkan n tingkat tingkat kekasar kekasaranny annya a sehingg sehingga a membu membuat at coat coating ing dapa dapatt mereka merekatt secar secara a efekti efektif. f. Pemil Pemiliha ihan n abra materiall akan abrasi sive ve materia
menentukan profil permukaan yang dihasilkan. da 2 jenis abrasie yang umum digunakan, yaitu 7 1. Metalic abrasive "aterial yang termasuk dalam metalic abrasive adalah steel shot dan steel grit yang penggunaannya menggunakan mesin blasting atau biasa disebut dengan autoblast dan dikendalikan oleh operator dari dalam ruang kontrol. 2. Non metalic abrasive "aterial yang termasuk dalam non metallic abrasie adalah copper slag , granit, silica, aluminium oxcide dan lainnya. Pengerjaan blasting ini dilakukan secara manual yang dilakukan oleh blaster dan dibantu oleh helper. *urface preparation (blasting) memiliki beberapa standar yang digunakan, antara lain 7 a. *a b. *a % c. *a 2 d. *a 2.5 e. *a 3 Peralatan-peralatan yang digunakan dalam proses blasting antara lain 7 9 Air Compressor 9 Air receiver berfungsi sebagai penerima udara untuk disalurkan ke separator dan sand pot . 9 fter cooler berfungsi untuk mendinginkan udara yang berasal daeri receier untuk pernapasan blaster . 9 *eparator. 9 Sand pot berfungsi sebagai tempat material abrasive. 9 . Nozzle alat penyemprot pasir material abrasive. :ang perlu diperhatikan dalam proses blasting adalah besarnya tekanan udara yang berasal dari compressor harus disesuaikan dengan material abrassie yang keluar sehingga kedalaman profil yang diinginkan akan tercapai. Pemilihan dari abrasive ini merupakan faktor utama dalam kecepatan pembersihan. ;ika pada suatu proses blasting menggunakan abrasive ukuran kecil dimaksudkan untuk menaikkan kecepatan pembersihan pada baja baru atau yang mengalami sedikit karat, abrasive dengan ukuran besar biasa digunakan untuk baja yang memiliki tingkat karat yang tinggi atau bisa juga digunakan untuk material yang keras. Pada saat proses blasting sedang berlangsung proteksi harus diberikan kepada operator dan pekerja yang berada di blasting area agar terhindar dari sisa-sisa penggosok dan pencemar yang dikeluarkan dari udara. *etelah proses blasting selesai, hasilnya dicek dengan menggunakan press!o!film sehingga diketahui kedalaman profil. ;ika hasil yang didapat tidak sesuai dengan yang diharapakan maka proses blasting harus diulang. "ambar S#ema peralatan blasting
diteruskan ke after cooler untuk menurunkan suhu dan menyaring kotoran yang mungkin ada. =i after cooler udara tidak ditampung terlalu lama karena akan dibagi oleh separator, yang mana biasanya salah satunya ke sand pot dan ke helm blaster . dara inilah yang dipakai untuk >menembakkan> abrasive yang ada di sand pot melalui nozzle. 3. Paint preparation "erupakan tahap persiapan sebelum dimulai proses painting, yang dilakukan antara lain 7 a. Persiapan peralatan painting dan perlengkapan painter . Peralatan yang digunakan sama dengan pada proses blasting hanya saja sand pot yang merupakan tempat abrasive material diganti dengan paint pot sebagai tempat cat. =alam paint pot terdapat mixer yang berfungsi untuk menjaga agar cat tidak menggumpal. lat yang digunakan untuk menyemprotkan cat ke permukaan disebut dengan spray gun. b. Mixing adalah proses penyampuran cat dengan curing agent . Curing adalah cairan yang bersifat perekat namun memiliki fungsi sebagai pengencer. ;ika hasil campurannya kurang sesuai dapat ditambahkan thinner. 1. Paint application *etelah proses pengecatan selesai harus dilakukan pemeriksaan terhadap hasil pengecatan, terutama pada ketebalan dari cat apakah sudah sesuai dengan standar yang diminta, kondisi pengecatan dapat berupa dalam kondisi basah atau kering. lat yang digunakan adalah =ry film thickness dan Wet film thickness. "ambar S#ema peralatan painting
PERLINDUNGAN TERHADAP KOROSI D AN KATODA
"inyak bumi adalah suatu senyawa hidrokarbon yang terdiri dari karbon (?3-?+!), hidrogen (%%-%1!), nitrogen (,2-,5!), sulfur (-&!), dan oksigen (-3,5!). Proses produksi minyak dari formasi tersebut mempunyai kandungan air yang sangat besar, bahkan bisa mencapai kadar lebih dari 0!. *elain air, juga terdapat komponen-komponen lain berupa pasir, garam-garam mineral, aspal, gas @62 dan 42*. Aomponen-komponen yang terbawa bersama minyak ini menimbulkan permasalahan tersendiri pada proses produksi minyak bumi. ir yang terdapat dalam jumlah besar sebagian dapat menimbulkan emulsi dengan minyak akibat adanya emulsifying agent dan pengadukan. *elain itu hal yang tak kalah penting ialah adanya gas @62 dan 42* yang dapar menyebabkan korosi dan dapat mengakibatkan kerusakan pada casing, tubing, sistem perpipaan dan surface fasilities. *edangkan ion-ion yang larut dalam air seperti kalsium, karbonat, dan sulfat dapat membentuk kerak (scale). *cale dapat menyebabkan pressure drop karena terjadinya penyempitan pada sistem perpipaan, tubing, dan casing sehingga dapat menurunkan produksi. Proteksi
Katodik
( Cat%odic Protection) adalah teknik yang digunakan untuk
mengendalikan korosi pada permukaan logam dengan menjadikan permukaan logam tersebut sebagai katoda dari sel elektrokimia. Proteksi katodik ini merupakan metode yang umum digunakan untuk melindungi struktur logam dari korosi. *istem proteksi katodik ini biasanya digunakan untuk melindungi baja, jalur pipa, tangki, tiang pancang, kapal, anjungan lepas pantai dan casing (selubung) sumur minyak di darat. Bfek samping dari penggunaan yang tidak tepat adalah timbulnya molekul hidrogen yang dapat terserap ke dalam logam sehingga menyebabkan %ydrogen embrittlement (kegetasan hidrogen). Proteksi katodik adalah cara yang effektif dalam mencegah stress corrosion crac#ing (retak karena korosi). Pada saat ini, galanik atau anoda tumbal dibuat dalam berbagai bentuk dengan menggunakan alloy (campuran logam) dari seng, magnesium dan alumunium. Potensial elektrokimia, kapasitas arus, dan laju konsumsi dari campuran logam ini lebih besar sebagai @P daripada besi noda galanik dirancang agar memiliki oltase aktif (sebenarnya secara teknik memiliki potensial elektrokimia lebih negatif) lebih tinggi daripada logam yang terdapat pada struktur