PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA
HANDOUT PENDAMPINGAN
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2014
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
I. PEMAHAMAN KOMPETENSI
A. Konsep
1. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah kriteria mengenai kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
SKL dijabarkan ke dalam bentuk Kompetensi Inti (KI), selanjutnya
Kompetensi Inti dijabarkan ke dalam bentuk Kompetensi Dasar (KD).
2. Kompetensi Inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai SKL yang
harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas atau
program yang menjadi dasar pengembangan KD. Kompetensi Inti mencakup:
sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang
berfungsi sebagai pengintegrasi muatan pembelajaran, mata pelajaran
atau program dalam mencapai SKL.
3. Kompetensi Dasar adalah kemampuan yang menjadi syarat untuk menguasai
Kompetensi Inti yang harus diperoleh peserta didik melalui proses
pembelajaran. Kompetensi Dasar merupakan tingkat kemampuan dalam
konteks muatan pembelajaran serta perkembangan belajar yang mengacu
pada Kompetensi Inti.
4. Taksonomi dimaknai sebagai seperangkat prinsip klasifikasi atau
struktur dan kategori domain kemampuan tentang perilaku peserta didik
yang terbagi ke dalam domain sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Pembagian domain perilaku belajar dilakukan untuk mengukur perubahan
perilaku seseorang baik selama proses pembelajaran maupun hasil
belajar yang dirumuskan dalam perilaku (behaviour) yang terdapat pada
indikator pencapaian kompetensi.
B. Deskripsi
1. Hasil belajar dirumuskan dalam tiga taksonomi meliputi ranah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Pembagian taksonomi hasil belajar ini
dilakukan untuk mengukur perubahan perilaku peserta didik baik selama
proses belajar maupun hasil belajar yang dirumuskan dalam aspek
perilaku (behaviour) tujuan pembelajaran. Kita mengenal klasifikasi
perilaku hasil belajar berdasarkan taksonomi Bloom, dan pada Kurikulum
2013 digunakan taksonomi Bloom yang disempurnakan oleh Anderson dan
Krathwohl.
Sikap (affective domain) merupakan perilaku, emosi dan perasaan
dalam bersikap dan merasa.
Pengetahuan (cognitive domain) merupakan kapabilitas intelektual
dalam bentuk pengetahuan atau berpikir.
Keterampilan (psychomotor domain) merupakan keterampilan manual
atau motorik dalam bentuk melakukan.
a. Ranah sikap dalam Kurikulum 2013 merupakan urutan pertama dalam
perumusan kompetensi lulusan, selanjutnya diikuti dengan rumusan
ranah pengetahuan dan keterampilan. Ranah sikap dalam Kurikulum
2013 menggunakan taksonomi Krathwohl dimana pembentukan sikap
peserta didik diawali dari menerima (accepting), menjalankan
(responding), menghargai (valuing), menghayati
(organizing/internalizing), mengamalkan
(characterizing/actualizing).
b. Ranah pengetahuan pada Kurikulum 2013 menggunakan taksonomi Bloom
yang disempurnakan oleh Anderson. Perkembangan kemampuan mental
(intelektual) peserta didik dimulai dari C1 yakni mengingat
(remember) dimana peserta didik mengingat kembali pengetahuan dari
memorinya. Tahapan perkembangan selanjutnya C2 yakni memahami
(understand) yang merupakan kemampuan mengonstruksi makna dari
pesan pembelajaran baik secara lisan, tulisan maupun grafik. Lebih
lanjut tahap C3 yakni menerapkan (apply) yang merupakan penggunaan
prosedur dalam situasi yang diberikan atau situasi baru. Tahap
lebih lanjut C4 yakni menganalisis (analyse) yang merupakan
penguraian materi ke dalam bagian-bagian dan bagaimana bagian-
bagian tersebut saling berhubungan antara satu sama lainnya dalam
keseluruhan struktur. Tingkatan taksonomi pengetahuan selanjutnya
C5 yakni mengevaluasi (evaluate), merupakan kemampuan membuat
keputusan berdasarkan kriteria dan standar. Kemampuan tertinggi
adalah C6 yakni berkreasi (create), merupakan kemampuan menempatkan
elemen-elemen secara bersamaan ke dalam bentuk modifikasi atau
mengorganisasi elemen-elemen ke dalam pola baru (struktur baru).
c. Ranah keterampilan pada Kurikulum 2013 menggunakan gradasi Dyers
yang ditata sebagai berikut: mengamati (observing), menanya
(questioning), mencoba (experimenting), menalar (associating),
menyaji (communicating), dan mencipta (creating).
2. SKL merupakan profil lulusan yang akan dicapai oleh semua mata
pelajaran pada jenjang tertentu yang mencakup ranah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
3. Kompetensi Inti merupakan tangga pertama pencapaian yang dituju semua
mata pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu. Penjabaran kompetensi
inti untuk tiap mata pelajaran dirinci dalam rumusan Kompetensi Dasar.
Kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan kompetensi dasar dicapai
melalui proses pembelajaran dan penilaian yang dapat diilustrasikan
dengan skema berikut.
RL = Ruang lingkup materi
Gambar 1: Skema Hubungan SKL, K-I, KD, Penilaian dan Hasil Belajar
Rumusan standar kompetensi lulusan yang tercantum pada Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 untuk tingkat SMK/MAK adalah
sebagai berikut.
Tabel 1. Standar Kompetensi Lulusan SMK/MAK
"Dimensi "Kualifikasi Kemampuan "
"Sikap "Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang "
" "beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri,"
" "dan bertanggung-jawab dalam berinteraksi secara "
" "efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta "
" "dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa "
" "dalam pergaulan dunia. "
"Pengetahuan "Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, "
" "prosedural, dan metakognitif dalam ilmu "
" "pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan "
" "wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan"
" "peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena"
" "dan kejadian. "
"Keterampilan"Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif"
" "dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret "
" "sebagai pengembangan dari yang dipelajari di "
" "sekolah secara mandiri. "
4. Kompetensi Inti SMK/MAK sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SMK/MAK sebagai
berikut.
Tabel 2. Kompetensi Inti SMK/MAK
"KOMPETENSI INTI "KOMPETENSI INTI "KOMPETENSI INTI "
"KELAS X "KELAS XI "KELAS XII "
"Menghayati dan "Menghayati dan "Menghayati dan "
"mengamalkan ajaran "mengamalkan ajaran "mengamalkan ajaran "
"agama yang "agama yang "agama yang "
"dianutnya. "dianutnya. "dianutnya. "
"Menghayati dan "Menghayati dan "Menghayati dan "
"mengamalkan "mengamalkan "mengamalkan "
"perilaku jujur, "perilaku jujur, "perilaku jujur, "
"disiplin, "disiplin, "disiplin, "
"tanggungjawab, "tanggungjawab, "tanggungjawab, "
"peduli (gotong "peduli (gotong "peduli (gotong "
"royong, kerjasama, "royong, kerjasama, "royong, kerjasama, "
"toleran, damai), "toleran, damai), "toleran, damai), "
"santun, responsif "santun, responsif "santun, responsif "
"dan proaktif dan "dan proaktif dan "dan proaktif dan "
"menunjukan sikap "menunjukan sikap "menunjukan sikap "
"sebagai bagian dari"sebagai bagian dari"sebagai bagian dari"
"solusi atas "solusi atas "solusi atas "
"berbagai "berbagai "berbagai "
"permasalahan dalam "permasalahan dalam "permasalahan dalam "
"berinteraksi secara"berinteraksi secara"berinteraksi secara"
"efektif dengan "efektif dengan "efektif dengan "
"lingkungan sosial "lingkungan sosial "lingkungan sosial "
"dan alam serta "dan alam serta "dan alam serta "
"dalam menempatkan "dalam menempatkan "dalam menempatkan "
"diri sebagai "diri sebagai "diri sebagai "
"cerminan bangsa "cerminan bangsa "cerminan bangsa "
"dalam pergaulan "dalam pergaulan "dalam pergaulan "
"dunia. "dunia. "dunia. "
"Memahami, "Memahami, "Memahami, "
"menerapkan dan "menerapkan, dan "menerapkan, "
"menganalisis "menganalisis "menganalisis, dan "
"pengetahuan "pengetahuan "mengevaluasi "
"faktual, "faktual, "pengetahuan "
"konseptual, dan "konseptual, "faktual, "
"prosedural "prosedural, dan "konseptual, "
"berdasarkan rasa "metakognitif "prosedural, dan "
"ingin tahunya "berdasarkan rasa "metakognitif dalam "
"tentang ilmu "ingin tahunya "ilmu pengetahuan, "
"pengetahuan, "tentang ilmu "teknologi, seni, "
"teknologi, seni, "pengetahuan, "budaya, dan "
"budaya, dan "teknologi, seni, "humaniora dengan "
"humaniora dalam "budaya, dan "wawasan "
"wawasan "humaniora dalam "kemanusiaan, "
"kemanusiaan, "wawasan "kebangsaan, "
"kebangsaan, "kemanusiaan, "kenegaraan, dan "
"kenegaraan, dan "kebangsaan, "peradaban terkait "
"peradaban terkait "kenegaraan, dan "penyebab fenomena "
"penyebab fenomena "peradaban terkait "dan kejadian dalam "
"dan kejadian dalam "penyebab fenomena "bidang kerja yang "
"bidang kerja yang "dan kejadian dalam "spesifik untuk "
"spesifik untuk "bidang kerja yang "memecahkan masalah."
"memecahkan masalah."spesifik untuk " "
" "memecahkan masalah." "
"Mengolah, menalar, "Mengolah, menalar, "Mengolah, menalar, "
"dan menyaji dalam "dan menyaji dalam "menyaji, dan "
"ranah konkret dan "ranah konkret dan "mencipta dalam "
"ranah abstrak "ranah abstrak "ranah konkret dan "
"terkait dengan "terkait dengan "ranah abstrak "
"pengembangan dari "pengembangan dari "terkait dengan "
"yang dipelajarinya "yang dipelajarinya "pengembangan dari "
"di sekolah secara "di sekolah secara "yang dipelajarinya "
"mandiri, dan mampu "mandiri, bertindak "di sekolah secara "
"melaksanakan tugas "secara efektif dan "mandiri, dan mampu "
"spesifik di bawah "kreatif, dan mampu "melaksanakan tugas "
"pengawasan "melaksanakan tugas "spesifik di bawah "
"langsung. "spesifik di bawah "pengawasan "
" "pengawasan "langsung. "
" "langsung. " "
5. Kompetensi Inti pada ranah sikap (KI-1 dan KI-2) merupakan kombinasi
reaksi afektif, kognitif, dan konatif (perilaku). Gradasi kompetensi
sikap meliputi menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan
mengamalkan.
6. Kompetensi Inti pada ranah pengetahuan (KI-3) memiliki dua dimensi
dengan batasan-batasan yang telah ditentukan pada setiap tingkatnya.
Dimensi pertama adalah dimensi perkembangan kognitif peserta didik
untuk kelas X dan kelas XI dimulai dari memahami (C2), menerapkan (C3)
dan kemampuan menganalisis (C4), untuk kelas XII ditambah hingga
kemampuan evaluasi (C5). Dimensi kedua adalah dimensi pengetahuan
(knowledge); untuk kelas X berupa pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural, sedangkan untuk kelas XI dan XII dilanjutkan sampai
metakognitif.
a. Pengetahuan faktual yakni pengetahuan terminologi atau pengetahuan
detail yang spesifik dan elemen. Contoh fakta bisa berupa kejadian
atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dibaca, disentuh, atau
diamati.
b. Pengetahuan konseptual merupakan pengetahuan yang lebih kompleks
berbentuk klasifikasi, kategori, prinsip dan generalisasi.
Contohnya periode waktu geologi, teori Pythagoras, hukum permintaan
dan kebutuhan, teori evolusi, dan struktur anggota MPR.
c. Pengetahuan prosedural merupakan pengetahuan bagaimana melakukan
sesuatu termasuk pengetahuan keterampilan, algoritma (urutan
langkah-langkah logis pada penyelesaian masalah yang disusun secara
sistematis), teknik, dan metoda.
d. Pengetahuan metakognitif yaitu pengetahuan tentang kognisi
(mengetahui dan memahami) yang merupakan tindakan atas dasar suatu
pemahaman meliputi kesadaran dan pengendalian berpikir, serta
penetapan keputusan tentang sesuatu. Sebagai contoh pengetahuan
mengritik tulisan tentang kekuatan dan kelemahannya, pengetahuan
menguraikan sebagai sarana menangkap struktur unit materi pelajaran
dalam buku teks, pengetahuan tentang penggunaan heuristik (proses
menemukan).
7. Kompetensi Inti pada ranah keterampilan mengandung keterampilan
abstrak dan keterampilan konkret. Keterampilan abstrak lebih bersifat
mental skill, yang cenderung merujuk pada keterampilan menyaji,
mengolah, menalar, dan mencipta dengan dominan pada kemampuan
mental/keterampilan berpikir. Sedangkan keterampilan konkret lebih
bersifat fisik motorik yang cenderung merujuk pada kemampuan
menggunakan alat, mencoba, membuat, memodifikasi dan mencipta.
8. Kompetensi Inti sikap religius dan sosial (KI-1 dan KI-2) memberi arah
tentang tingkat kompetensi sikap yang harus dimiliki oleh peserta
didik, dibentuk melalui pembelajaran KI-3 dan KI-4.
9. Kompetensi Inti pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan KI-4) memberi
arah tentang tingkat kompetensi pengetahuan dan keterampilan minimal
yang harus dicapai peserta didik.
10. Kompetensi Dasar dari KI-3 merupakan dasar pengembangan materi
pembelajaran pengetahuan, sedangkan Kompetensi Dasar dari KI-4 berisi
keterampilan dan pengalaman belajar yang perlu dilakukan peserta
didik. Berdasarkan KD dari KI-3 dan KI-4 tersebut, pendidik dapat
mengembangkan proses pembelajaran dan cara penilaian yang diperlukan
untuk mencapai tujuan pembelajaran langsung, sekaligus memberikan
dampak pengiring (nurturant effect) terhadap pencapaian tujuan
pembelajaran tidak langsung yaitu KI-1 dan KI-2.
Melalui proses dan pengalaman belajar yang dirancang dengan baik,
peserta didik akan memperoleh pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching) berupa pengembangan sikap spiritual dan sosial yang relevan
dengan Kompetensi Dasar dari KI-1 dan KI-2.
11. Agar menjamin terjadinya keterkaitan antara SKL, KI, KD, materi
pembelajaran, proses pembelajaran, serta penilaian perlu dilakukan
langkah-langkah sebagai berikut.
a. Melakukan linierisasi KD dari KI-3 dan KD dari KI-4;
b. Mengembangkan materi pembelajaran yang tertuang pada buku teks
sesuai KD dari KI-3;
c. Mengidentifikasi keterampilan yang perlu dikembangkan sesuai
rumusan KD dari KI-4;
d. Mengembangkan kegiatan pembelajaran sesuai dengan materi
pembelajaran dan keterampilan yang harus dicapai;
e. Mengidentifikasi sikap-sikap yang dapat dikembangkan dalam kegiatan
yang dilakukan mengacu pada rumusan KD dari KI-1 dan KI- 2, dan
f. Menentukan cara penilaian pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
relevan.
C. Contoh
Fokus pertama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran adalah melakukan
analisis pada ketiga standar kompetensi yaitu SKL, KI, KD. Dari analisis
itu akan diperoleh penjabaran tentang taksonomi dan gradasi hasil belajar
yang berhubungan dengan materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan
penilaian yang diperlukan. Contoh sebagai berikut
Tabel 3. ANALISIS KETERKAITAN SKL, KI, DAN KD
"Standar Kompetensi "Kompetensi "Kompetensi "Analisis "
"Lulusan "Inti Kelas X "Dasar " "
"Dimensi "Kualifikasi" " " "
" "Kemampuan " " " "
" " "Menghayati "2.1 Menunjukkan"KD 2.1 "
" " "dan "sikap tanggung "Menunjukkan "
" " "mengamalkan "jawab, peduli, "sikap tanggung"
" " "perilaku "responsif, dan "jawab dsb "
" " "jujur, "santun dalam "merupakan "
" " "disiplin, "menggunakan "gradasi dari "
" " "tanggung "bahasa "mengamalkan "
" " "jawab, peduli"Indonesia untuk" "
" " "(gotong "membuat anekdot" "
" " "royong, kerja"mengenai " "
" " "sama, "permasalahan " "
" " "toleran, "sosial, " "
" " "damai), "lingkungan, dan" "
" " "santun, "kebijakan " "
" " "responsif dan"publik " "
" " "proaktif dan "2.2 Menunjukkan" "
" " "menunjukkan "perilaku jujur," "
" " "sikap sebagai"disiplin, " "
" " "bagian dari "tanggung jawab," "
" " "solusi atas "dan proaktif " "
" " "berbagai "dalam " "
" " "permasalahan "menggunakan " "
" " "dalam "bahasa " "
" " "berinteraksi "Indonesia untuk" "
" " "secara "melaporkan " "
" " "efektif "hasil observasi" "
" " "dengan " " "
" " "lingkungan "2.3 Menunjukkan" "
" " "sosial dan "perilaku jujur," "
" " "alam serta "tanggung jawab," "
" " "dalam "dan disiplin " "
" " "menempatkan "dalam " "
" " "diri sebagai "menggunakan " "
" " "cerminan "bahasa " "
" " "bangsa dalam "Indonesia untuk" "
" " "pergaulan "menunjukkan " "
" " "dunia. "tahapan dan " "
" " " "langkah yang " "
" " " "telah " "
" " " "ditentukan " "
" " " "2.4 Menunjukkan" "
" " " "perilaku jujur," "
" " " "disiplin, " "
" " " "peduli, dan " "
" " " "santun dalam " "
" " " "menggunakan " "
" " " "bahasa " "
" " " "Indonesia untuk" "
" " " "bernegosiasi " "
" " " "dalam " "
" " " "perundingan " "
" " " "2.5 Menunjukkan" "
" " " "perilaku jujur," "
" " " "peduli, santun," "
" " " "dan tanggung " "
" " " "jawab dalam " "
" " " "penggunaan " "
" " " "bahasa " "
" " " "Indonesia untuk" "
" " " "memaparkan " "
" " " "pendapat " "
" " " "mengenai " "
" " " "konflik sosial," "
" " " "politik, " "
" " " "ekonomi, dan " "
" " " "kebijakan " "
" " " "publik " "
"Pengetahua"Memiliki "Memahami, "3.4 "KD 3.4 "
"n "pengetahuan"menerapkan, "Mengevaluasi "Mengevaluasi "
" "faktual, "menganalisis "teks anekdot, "teks merupakan"
" "konseptual,"pengetahuan "eksposisi, "gradasi Bloom "
" "prosedural,"faktual, "laporan hasil "mengevaluasi "
" "dan "konseptual, "observasi, "(C5), "
" "metakogniti"prosedural "prosedur "setingkat "
" "f dalam "berdasarkan "kompleks, dan "lebih tinggi "
" "ilmu "rasa ingin "negosiasi "dari tuntutan "
" "pengetahuan"tahunya "berdasarkan "KI "
" ", "tentang ilmu "kaidah-kaidah " "
" "teknologi, "pengetahuan, "teks baik "Teks anekdot. "
" "seni, dan "teknologi, "melalui lisan "merupakan "
" "budaya "seni, budaya,"maupun tulisan "dimensi "
" "dengan "dan humaniora" "pengetahuan "
" "wawasan "dengan " "konseptual. "
" "kemanusiaan"wawasan " " "
" ", "kemanusiaan, " " "
" "kebangsaan,"kebangsaan, " " "
" "kenegaraan,"kenegaraan, " " "
" "dan "dan peradaban" " "
" "peradaban "terkait " " "
" "terkait "penyebab " " "
" "penyebab, "fenomena dan " " "
" "serta "kejadian, " " "
" "dampak "serta " " "
" "fenomena "menerapkan " " "
" "dan "pengetahuan " " "
" "kejadian. "prosedural " " "
" " "pada bidang " " "
" " "kajian yang " " "
" " "spesifik " " "
" " "sesuai dengan" " "
" " "bakat dan " " "
" " "minatnya " " "
" " "untuk " " "
" " "memecahkan " " "
" " "masalah " " "
"Keterampil"Memiliki "Mengolah, "4.4 "KD 4.4 "
"an "kemampuan "menalar, dan "Mengabstraksi "Mengabstraksi "
" "pikir dan "menyaji dalam"teks anekdot, "teks merupakan"
" "tindak yang"ranah konkret"eksposisi, "keterampilan "
" "efektif dan"dan ranah "laporan hasil "abstrak pada "
" "kreatif "abstrak "observasi, "gradasi level "
" "dalam ranah"terkait "prosedur "menalar (K4) "
" "abstrak dan"dengan "kompleks, dan "(Dyers) "
" "konkret "pengembangan "negosiasi baik " "
" "sebagai "dari yang "secara lisan "KD 4.5 "
" "pengembanga"dipelajarinya"maupun tulisan "Mengonversi "
" "n dari yang"di sekolah "4.5 Mengonversi"teks merupakan"
" "dipelajari "secara "teks anekdot, "keterampilan "
" "di sekolah "mandiri, dan "eksposisi, "abstrak pada "
" "secara "mampu "laporan hasil "gradasi level "
" "mandiri. "menggunakan "observasi, "menalar (K4) "
" " "metoda sesuai"prosedur "(Dyers) "
" " "kaidah "kompleks, dan " "
" " "keilmuan "negosiasi " "
" " " "kedalam bentuk " "
" " " "yang lain " "
" " " "sesuai dengan " "
" " " "struktur dan " "
" " " "kaidah teks " "
" " " "baik secara " "
" " " "lisan maupun " "
" " " "tulisan " "
Keterangan:
1. SKL sesuai Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi
Lulusan.
2. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar sesuai Permendikbud Nomor 60
Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SMK/MAK dan lampirannya.
3. Analisis diisi dengan hasil analisis taksonomi dan gradasi hasil
belajar. Jika KD tidak terkait dengan KI maka dikembangkan melalui
tujuan pembelajaran dan atau indikator pencapaian kompetensi.
D. Latihan
Buatlah analisis keterkaitan SKL, KI, dan KD untuk kelas XI sesuai contoh
di atas.
II. PEMAHAMAN MATERI
A. Konsep
Materi pembelajaran adalah bagian dari isi rumusan Kompetensi Dasar (KD),
merupakan muatan dari pengalaman belajar yang diinteraksikan di antara
peserta didik dengan lingkungannya untuk mencapai kemampuan dasar berupa
perubahan perilaku sebagai hasil belajar dari mata pelajaran.
B. Deskripsi
Materi pembelajaran dikembangkan sesuai dengan tuntutan KD dari KI-3 dan
KD dari KI-4 dan indikator pencapaian kompetensi (IPK) . Guru dapat
mengembangkan materi pembelajaran yang sudah tercantum di silabus atau
buku teks sesuai dengan karakteristik peserta didik. Pengembangan materi
pembelajaran merujuk pada materi pembelajaran dalam silabus dan buku
teks, serta rumusan Kompetensi Dasar yang termuat dalam KI-3
(pengetahuan) dan KI-4 (keterampilan).
Untuk merumuskan IPK dapat digunakan rambu-rambu sebagai berikut:
1. Indikator merupakan penanda perilaku pengetahuan (KD dari KI-3) dan
perilaku keterampilan (KD dari KI-4) yang dapat diukur dan atau
diobservasi.
2. Indikator perilaku sikap spiritual (KD dari KI-1) dan sikap sosial (KD
dari KI-2) dapat tidak dirumuskan sebagai indikator pencapaian
kompetensi pada RPP, tetapi perilaku sikap spiritual dan sikap sosial
harus dikaitkan pada perumusan tujuan pembelajaran.
3. Rumusan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) menggunakan dimensi
proses kognitif (the cognitive process of dimention) dan dimensi
pengetahuan (knowledge of dimention) yang sesuai dengan KD, namun
tidak menutup kemungkinan perumusan indikator dimulai dari kedudukan
KD yang setingkat lebih rendah, dan atau lebih tinggi.
4. IPK dirumuskan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
a. Tentukan kedudukan KD dari KI-3 dan KD dari KI-4 berdasarkan
gradasinya dan tuntutan KI.
b. Tentukan dimensi pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural,
metakognitif).
c. Tentukan bentuk keterampilan, apakah keterampilan abstrak atau
keterampilan konkret.
d. Untuk keterampilan konkret pada kelas X menggunakan Kata kerja
operasional sampai tingkat manipulasi/membiasakan (K2/P2).
Sedangkan untuk kelas XI sampai minimal pada tingkat presisi/mahir
(K3/P3). Selanjutnya untuk kelas XII sampai minimal pada tingkat
artikulasi/alami (K4/P4) pada taksonomi psikomotor Dave atau
Simpson.
e. Rumusan IPK dari KD dari KI-3 dan dari KD dari KI-4. Setiap KD
minimal memiliki 2 (dua) indikator.
Mata pelajaran Bahasa Indonesia membahas materi sebagai berikut.
1. Bentuk teks genre cerita (teks anekdot, pantun, cerita pendek, cerita
ulang, cerita sejarah, novel), faktual (laporan hasil observasi,
eksposisi, prosedur kompleks, eksplanasi kompleks, berita), dan
tanggapan (teks negosiasi dan reviu film/drama, teks iklan,
editorial/opini).
2. Struktur teks dan fitur teks genre cerita (teks anekdot, pantun,
cerita pendek, cerita ulang, cerita sejarah, novel), faktual (laporan
hasil observasi, eksposisi, prosedur kompleks, eksplanasi kompleks,
berita), dan tanggapan (teks negosiasi dan reviu film/drama, teks
iklan, editorial/opini).
3. Konteks budaya dan situasi yang melatarbelakangi lahirnya sebuah teks.
4. Satuan bahasa pembentuk teks: bunyi bahasa, fonem, suku kata, morf,
kata, kelas kata, diksi, dan frasa.
5. Penanda kebahasaan dalam teks.
6. Paralinguistik (lafal, kelantangan, intonasi, tempo, gestur, dan
mimik).
Materi mata pelajaran Bahasa Indonesia dikembangkan dengan pendekatan
teks sebagai dasarnya sehingga perlu dijabarkan secara rinci. Misalnya,
Teks Negosiasi Pada KD 3.1 Memahami struktur dan kaidah teks anekdot,
eksposisi, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi baik
melalui lisan maupun tulisan. Materinya adalah struktur dan kaidah/ciri
bahasa yang terdapat pada teks eksposisi, dan fungsinya.
C. Contoh
Tabel 4. Penjabaran KI dan KD ke dalam Indikator Pencapaian Kompetensi
(IPK) dan Materi Pembelajaran
"Kompetensi Inti "Kompetensi Dasar "IPK "Materi "
" " " "Pembelajar"
" " " "an "
"Menghayati dan "Mensyukuri anugerah " " "
"mengamalkan "Tuhan akan " " "
"ajaran agama "keberadaan bahasa " " "
"yang dianutnya. "Indonesia dan " " "
" "menggunakannya " " "
" "sesuai dengan kaidah" " "
" "dan konteks untuk " " "
" "mempersatukan " " "
" "bangsa. " " "
" "Mensyukuri anugerah " " "
" "Tuhan akan " " "
" "keberadaan bahasa " " "
" "Indonesia dan " " "
" "menggunakannya " " "
" "sebagai sarana " " "
" "komunikasi " " "
" "Mensyukuri anugerah " " "
" "Tuhan akan " " "
" "keberadaan bahasa " " "
" "Indonesia dan " " "
" "menggunakannya " " "
" "sebagai sarana " " "
" "komunikasi dalam " " "
" "mengolah, menalar, " " "
" "dan menyajikan " " "
" "informasi lisan dan " " "
" "tulis melalui teks " " "
" "anekdot, laporan " " "
" "hasil observasi, " " "
" "prosedur kompleks, " " "
" "dan negosiasi. " " "
"Menghayati dan "Menunjukkan sikap " " "
"mengamalkan "tanggung jawab, " " "
"perilaku jujur, "peduli, responsif, " " "
"disiplin, "dan santun dalam " " "
"tanggung jawab, "menggunakan bahasa " " "
"peduli "Indonesia untuk " " "
"(gotong-royong, "membuat anekdot " " "
"kerja sama, "mengenai " " "
"toleran, damai),"permasalahan sosial," " "
"santun, "ingkungan, dan " " "
"responsif dan "kebijakan publik. " " "
"proaktif dan "Menunjukkan perilaku" " "
"menunjukkan "jujur, disiplin, " " "
"sikap sebagai "tanggung jawab, dan " " "
"bagian dari "proaktif dalam " " "
"solusi atas "menggunakan bahasa " " "
"berbagai "Indonesia untuk " " "
"permasalahan "menceriterakan hasil" " "
"dalam "observasi. " " "
"berinteraksi "Menunjukkan perilaku" " "
"secara efektif "jujur, tanggung " " "
"dengan "jawab, dan disiplin " " "
"lingkungan "dalam menggunakan " " "
"sosial dan alam "bahasa Indonesia " " "
"serta dalam "untuk menunjukkan " " "
"menempatkan diri"tahapan dan langkah " " "
"sebagai cerminan"yang telah " " "
"bangsa dalam "ditentukan. " " "
"pergaulan dunia."Menunjukkan perilaku" " "
" "jujur, disiplin, " " "
" "peduli, dan santun " " "
" "dalam menggunakan " " "
" "bahasa Indonesia " " "
" "untuk bernegosiasi " " "
" "merundingkan masalah" " "
" "perburuhan, " " "
" "perdagangan, dan " " "
" "kewirausahaan. " " "
" "Menunjukkan perilaku" " "
" "jujur, peduli, " " "
" "santun, dan tanggung" " "
" "jawab dalam " " "
" "penggunaan bahasa " " "
" "Indonesia untuk " " "
" "memaparkan konflik " " "
" "sosial, politik, " " "
" "ekonomi, dan " " "
" "kebijakan publik. " " "
"Memahami, "Memahami struktur " " Struktur "
"menerapkan, "dan kaidah teks " "teks "
"menganalisis "anekdot,laporan "Mempelajari "anekdot "
"pengetahuan "hasil "struktur dan " "
"faktual, "observasi,prosedur "kaidah teks " "
"konseptual, "kompleks,eksposisi,d"anekdot " "
"prosedural "an negosiasi,baik "Membandingkan" "
"berdasarkan rasa"melalui lisan maupun"teks anekdot " "
"ingin tahunya "tulisan "Menganalisis " "
"tentang ilmu ". "teks anekdot " "
"pengetahuan, " "Mengevaluasi " "
"teknologi, seni," "teks anekdot " "
"budaya, dan " " " "
"humaniora dengan" " " "
"wawasan " " " "
"kemanusiaan, " " " "
"kebangsaan, " " " "
"kenegaraan, dan " " " "
"peradaban " " " "
"terkait penyebab" " " "
"fenomena dan " " " "
"kejadian, serta " " " "
"menerapkan " " " "
"pengetahuan " " " "
"prosedural pada " " " "
"bidang kajian " " " "
"yang spesifik " " " "
"sesuai dengan " " " "
"bakat dan " " " "
"minatnya untuk " " " "
"memecahkan " " " "
"masalah. " " " "
"Mengolah, " 4.2.Memproduksi "4.1. Menulis " "
"menalar, dan "teks anekdot,laporan"teks anekdot " "
"menyaji dalam "hasil "untuk " "
"ranah konkret "observasi,prosedur "memecahkan " "
"dan ranah "kompleks,eksposisi,d"permasalahan " "
"abstrak terkait "an negosiasi yang "sosial,lingku" "
"dengan "koheren sesuai "ngan, dan " "
"pengembangan "dengan karakteristik"kebijakan " "
"dari yang "teks yanga akan "publik dengan" "
"dipelajarinya di"dibuat, baik secara "tahapan yang " "
"sekolah secara "lisan maupun tulisan"benar; " "
"mandiri, dan " "orientasi " "
"mampu " "–krisis " "
"menggunakan " "-reaksi " "
"metoda sesuai " " " "
"kaidah keilmuan." " " "
Integrasi "muatan lokal" dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dimaknai
dengan materi Bahasa Indonesia yang kontekstual sesuai lingkungan sekitar
atau topik kekinian. Integrasi ekstrakurikuler kepramukaan dimaknai
dengan pemanfaatan kegiatan kepramukaan sebagai aktualisasi materi
pelajaran Bahasa Indonesia, yang dipilih dari KD dari KI-3 dan KD dari KI-
4 yang dimungkinkan diajarkan dalam program akutalisasi kegiatan
ekstrakurikuler kepramukaan.
Tabel 5. Pengintegrasian Materi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Dalam
Muatan Lokal dan Ekstrakurikuler Kepramukaan
"Kompetensi Dasar "Integrasi "Muatan "Integrasi "
" "Lokal" ke dalam "Ekstrakurikuler "
" "Bahasa Indonesia "Kepramukan dari materi "
" " "Bahasa Indonesia "
"3.4 Menganalisis "Menentukan sebab "Mengidentifikasi "
"teks eksposisi baik"akibat "kegiatan peduli "
"melalui lisan "ketidakpedulian "terhadap lingkungan "
"maupun tulisan "terhadap lingkungan"diwujudkan dengan cara "
" " "menyusun puisi yang "
" " "berhubungan dengan "
" " "kerusakan lingkungan. "
"4.4 Menyunting teks"Menentukan "Melakukan kegiatan "
"eksposisi sesuai "langkah-langkah "peduli terhadap "
"dengan struktur dan"penanggulangan "lingkungan diwujudkan "
"kaidah teks baik "penyebab "dengan menambah "
"secara lisan maupun"ketidakpedulian "informasi tentang "
"tulisan "terhadap lingkungan"pengolahan sampah "
D. Latihan
1. Buat analisis keterkaitan KI, KD, Materi dan Indikator Pencapaian
Kompetensi seperti contoh di atas dari pasangan KD-3 dan KD-4 (Tabel
4).
2. Buat analisis integrasi materi KD Bahasa Indonesia dengan "Muatan
Lokal" dan Ekstrakurikuler Kepramukaan seperti contoh Tabel 5.
III. PEMAHAMAN PROSES PEMBELAJARAN
A. Konsep
Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian
kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga penilaian. Proses
pembelajaran merupakan kegiatan interaksi antara peserta didik dengan
lingkungannya termasuk dengan guru yang berlangsung secara edukatif, agar
peserta didik dapat membangun sikap, pengetahuan dan keterampilannya
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
B. Deskripsi
1. Perencanaan Pembelajaran
a. Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus yang
disusun dan ditetapkan secara nasional dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang disusun oleh guru mata pelajaran.
b. RPP dikembangkan untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta
didik dalam upaya mencapai KD, disusun secara lengkap dan
sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta
didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup
bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
c. Perumusan indikator
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dirumuskan dalam pernyataan
perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk kompetensi
dasar (KD) pada kompetensi inti (KI)-3 dan KI-4;
d. Perumusan tujuan
Tujuan pembelajaran mengandung unsur peserta didik (audience),
perilaku (behaviour), kondisi (condition), dan kriteria (degree).
Rumusan tujuan pembelajaran harus mencerminkan keterikatan antara
KD dari KI-1 dan KD dari KI-2 di dalam pembelajaran KD dari KI-3
dan KD dari KI-4. Perumusan tujuan juga harus mencerminkan aspek
penilaian otentik berupa proses dan produk.
Rumusan kriteria dalam tujuan pembelajaran berupa kriteria
kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, kompetensi keterampilan.
Kriteria dapat berupa perilaku, proses atau produk yang dapat
diamati dan atau diukur.
e. Langkah pembelajaran
Langkah-langkah pembelajaran berisikan pendekatan pembelajaran
saintifik dan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
KD yang akan diajarkan.
2. Pelaksanaan Pembelajaran
Langkah-langkah pembelajaran berpendekatan saintifik harus dapat dipadukan
secara sinkron dengan langkah-langkah kerja (syntax) model pembelajaran.
Pada Kurikulum 2013 dikembangkan 3 model pembelajaran utama yang diharapkan
dapat membentuk perilaku saintifik, perilaku sosial serta mengembangkan
rasa keingintahuan. Ketiga model tersebut adalah: model Pembelajaran
Berbasis Masalah (Problem Based Learning), model Pembelajaran Berbasis
Projek (Project Based Learning), dan model Pembelajaran Melalui
Penyingkapan/Penemuan (Discovery/Inquiry Learning). Tidak semua model
pembelajaran tepat digunakan untuk semua KD/materi pembelajaran. Model
pembelajaran tertentu hanya tepat digunakan untuk materi pembelajaran
tertentu pula. Demikian sebaliknya mungkin materi pembelajaran tertentu
akan dapat berhasil maksimal jika menggunakan model pembelajaran tertentu.
Untuk itu guru harus menganalisis rumusan pernyataan setiap KD, apakah
cenderung pada pembelajaran penyingkapan atau pada pembelajaran hasil
karya. Demikian sebaliknya mungkin materi pembelajaran tertentu akan dapat
berhasil maksimal jika menggunakan model tertentu. Untuk itu guru harus
menganalisis Pernyataan KD cenderung pada model pembelajaran penyingkapan
atau hasil karya (Problem Based Learning dan Project based learning).
Rambu-rambu penentuan model penyingkapan/penemuan:
a. Pernyataan KD-3 dan KD-4 mengarah pada pencapaian atau penemuan;
b. Pernyataan KD-3 lebih menitikberatkan pada pemahaman fakta, konsep
dan prosedur, dan
c. Pernyataan KD-4 pada taksonomi mengolah dan menalar.
Rambu-rambu penentuan model PBL dan PjBL dengan kriteria:
a. Pernyataan KD-3 dan KD-4 mengarah pada hasil karya dalam bentuk
jasa dan atau produk;
b. Pernyataan KD-3 pada pengetahuan bentuk metakognitif;
c. Pernyataan KD-4 pada taksonomi menyaji dan mencipta, dan
d. Pernyataan KD-3 dan KD-4 yang memerlukan penguasaan pengetahuan
konseptual dan prosedural.
Masing-masing model pembelajaran tersebut memiliki urutan langkah
kerja (syntax) tersendiri, yang dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Model Pembelajaran Penyingkapan (Penemuan dan Pencarian/Penelitian)
1) Sintaks Model Pembelajaran Discovery Learning
a) Stimulasi/Pemberian Rangsangan (Stimulation);
b) Pernyataan/Identifikasi Masalah (Problem Statement);
c) Pengumpulan Data (Data Collection);
d) Pembuktian (Verification), dan
e) Menarik Kesimpulan/Generalisasi (Generalization).
Catatan: Pada Penemuan
2) Sintaks Model Pembelajaran Inquiry Terbimbing
a) Orientasi masalah;
b) Pengumpulan data dan verifikasi;
c) Pengumpulan data melalui eksperimen;
d) Pengorganisasian dan formulasi eksplanasi, dan
e) Analisis proses inkuiri.
b. Model Pembelajaran Hasil Karya Problem Based Learning (PBL)
1) Sintaks model PBL menurut Bransford & Stein, (dalam Jamie
Kirkley, 2003:3) terdiri atas:
a) Mengidentifikasi masalah;
b) Menetapkan masalah melalui berpikir tentang masalah dan
menseleksi informasi-informasi yang relevan;
c) Mengembangkan solusi melalui pengidentifikasian alternatif-
alternatif, tukar-pikiran dan mengecek perbedaan pandang;
d) Melakukan tindakan strategis, dan
e) Melihat ulang dan mengevaluasi pengaruh-pengaruh dari solusi
yang dilakukan.
2) Sintaks Model Pembelajaran PBL jenis Trouble Shooting (David H.
Jonassen, 2011:93)
a) Merumuskan uraian masalah;
b) Mengembangkan kemungkinan penyebab;
c) Mengetes penyebab atau proses diagnose, dan
d) Mengevaluasi.
c. Model Pembelajaran Project Based Learning
1) Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential
Question);
2) Mendesain Perencanaan Proyek;
3) Menyusun Jadwal (Create a Schedule);
4) Memonitor peserta didik dan kemajuan projek (Monitor the
Students and the Progress of the Project);
5) Menguji Hasil (Assess the Outcome), dan
6) Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience).
Pokok-pokok proses pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah
sebagai berikut.
a. Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran berbasis teks,
artinya pembelajaran melalui pendekatan jenis teks. Misalnya, teks
anekdot, teks eksposisi, teks laporan hasil observasi, teks
prosedur kompleks, teks negosiasi. Berdasarkan teks tersebut, siswa
dapat memahami struktur teks, kaidah/fitur bahasa, menganalisis
teks, menginterpretasi makna teks, mengabstrak isi teks, dan lain-
lain. Untuk mencapai tujuan tersebut, proses pembelajaran dilakukan
melalui pendekatan saintifik yang berpusat pada kegiatan peserta
didik.
b. Pembelajaran bahasa Indonesia hendaknya mengikuti tahapan sebagai
berikut: (1) tahap pembangunan konteks, (2) tahap pemodelan teks,
(3) tahap pembuatan teks secara bersama-sama, dan (4) tahap
pembuatan teks secara mandiri.
c. Pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks dilaksanakan dengan
menerapkan prinsip bahwa (1) bahasa hendaknya dipandang sebagai
teks, bukan semata-mata kumpulan kata atau kaidah kebahasaan, (2)
penggunaan bahasa merupakan proses pemilihan bentuk-bentuk
kebahasaan untuk mengungkapkan makna, (3) bahasa bersifat
fungsional, yaitu penggunaan bahasa yang tidak pernah dapat
dilepaskan dari konteks karena bentuk bahasa yang digunakan itu
mencerminkan ide, sikap, nilai, dan ideologi penggunanya, dan (4)
bahasa merupakan sarana pembentukan kemampuan berpikir manusia.
Sehubungan dengan prinsip-prinsip itu, perlu disadari bahwa setiap
teks memiliki struktur, kaidah/cirri bahasa, tujuan dan fungsi
sosial tersendiri yang satu sama lain berbeda.
C. Contoh
Agar memudahkan langkah pensinkronan pendekatan dengan model pembelajaran
yang dipilih atas dasar hasil analisis, dapat menggunakan matrik perancah
sebagai pertolongan sebelum dituliskan menjadi kegiatan inti pada RPP.
Pemaduan atau pensinkronan antara langkah-langkah pendekatan saintifik
dan sintaks (langkah kerja) model pembelajaran tersebut, dilakukan
sebagai berikut.
1. Pilih pasangan KD-KD dari mata pelajaran yang diampu sesuai dengan
silabus dan buku teks siswa terkait.
2. Pilih model pembelajaran sesuai KD dengan mempertimbangkan rambu-rambu
pemilihan model pembelajaran.
3. Tentukan kegiatan peserta didik dan kegiatan guru sesuai dengan langkah-
langkah (sintaks) model pembelajaran yang dipilih, kemudian sinkronkan
dengan langkah pendekatan saintifik (5M) sampai mencapai IPK.
4. Pindahkan isi rancangan hasil pengisian matrik pertolongan (kegiatan
guru-peserta didik) tersebut ke dalam Kegiatan Inti pada format RPP.
Tabel 6. Rancangan Sintaks Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan
Pendekatan Saintifik pada Konversi Teks Negosiasi
Kompetensi Dasar
3.1 . Memahami struktur dan kaidah teks anekdot, baik melalui lisan maupun
tulisan
4.2. Memproduksi teks anekdot baik secara lisan maupun tulisan
.
"IPK "Sintaks "Pendekatan Saintifik "
" "Model " "
" "Pembelaja" "
" "ran " "
" " "Mengamati "
"Observasi "Daftar cek "Dilakukan selama proses "
" "Skala penilaian "pembelajaran. "
" "sikap " "
"Penilaian "Daftar cek "Dilakukan pada akhir "
"diri "Skala penilaian "semester "
" "sikap " "
"Penilaian "Daftar cek "Dilakukan pada akhir "
"antar "Skala penilaian "semester, setiap peserta "
"peserta "sikap "didik dinilai oleh 5 peserta"
"didik " "didik lainnya. "
"Jurnal "Catatan pendidik "Berupa catatan guru tentang "
" "berisi informasi "kelemahan dan kekuatan "
" "tentang kekuatan "peserta didik yang tidak "
" "dan kelemahan "berkaitan dengan mata "
" "peserta didik "pelajaran. "
1. Penilaian Ranah Pengetahuan
Kompetensi siswa pada ranah pengetahuan dapat diukur melalui tes dan
nontes. Bentuk tes yang digunakan antara lain adalah tes tulis
(uraian, pilihan ganda, isian, benar salah, dan lain-lain) dan/atau
tes praktik. Sedangkan, bentuk nontes dapat dilakukan melalui tugas-
tugas yang diberikan, baik tugas menjawab soal maupun tugas membuat
laporan dalam bentuk tulisan. Pengukuran kompetensi pengetahuan
melalui tes dan nontes dirancang mulai dari menyusun indikator
pencapaian, indikator soal dan/atau aspek penilaian nontes, hingga
pedoman penilaian/penskoran.
Penilaian ranah pengetahuan melalui tugas ditekankan pada aspek yang
relevan dengan rumusan kompetensi dasar. Aspek yang dinilai melalui
tugas antara lain: kelengkapan isi, kedalaman/keluasan isi, dan
kebenaran isi. Dalam menilai tugas sebaiknya digunakan format
penilaian berbentuk ceklis atau menggunakan skala penilaian.
2. Penilaian Ranah Keterampilan
Penilaian ranah keterampilan meliputi keterampilan abstrak dan
keterampilan konkret. Keterampilan abstrak cenderung pada keterampilan
seperti menyaji, mengolah, menalar, dan mencipta dengan dominan pada
kemampuan mental (berpikir) tanpa bantuan alat. Sedangkan untuk ranah
konkret cenderung pada kemampuan fisik seperti menggunakan alat,
mencoba, membuat, memodifikasi, dan mencipta dengan bantuan alat.
Penilaian ranah keterampilan diukur melalui pengamatan pada saat
peserta didik bekerja dalam kelompok, berdiskusi, memresentasikan,
melakukan eksperimen atau tugas kerja projek, dan hasil kerja/produk
serta portofolio.
3. Remedial dan Pengayaan
Peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar (2,67) wajib
mengikuti kegiatan remedial dalam semester berjalan sehingga mencapai
ketuntasan belajar. Pengayaan adalah pendalaman materi bagi peserta
didik yang memiliki kecepatan belajar di atas rata-rata waktu yang
telah ditetapkan.
4. Pelaporan Pencapaian Kompetensi
a. Laporan Pencapaian Kompetensi Sikap
Laporan pencapaian kompetensi sikap pada akhir semester didasarkan
atas modus perilaku sikap spiritual dan sosial yang sering terjadi
dari hasil observasi guru selama satu semester.
b. Laporan Pencapaian Kompetensi Pengetahuan
Laporan pencapaian kompetensi pengetahuan pada akhir semester
merupakan rerata dari capaian kompetensi minimal (2,67).
c. Laporan Pencapaian Kompetensi Keterampilan
Laporan pencapaian kompetensi ketrampilan pada akhir semester
merupakan capaian paling optimum (nilai tertinggi) kompetensi dari
batas minimal 2,67.
A. Contoh
1. Penilaian Sikap
Tabel 8. Instrumen dan Rubrik Penilaian Sikap
"No "Nama Siswa/"peduli "Responsif "Tanggung "Santun "
" "Kelompok " " "Jawab " "
" " "1 "2 "3 "
"3.4 "3.4.1 Merinci"Siswa "Tes "Jelaskan "
"Mengevaluasi "bagian-bagian"dapat "tulis "pengertian anekdot"
"teks anekdot,"teks anekdot "merinci " "Jelaskan struktur "
"eksposisi, " "bagian " "yang terdapat "
"laporan hasil" "teks " "dalam teks anekdot"
"observasi, " "anekdoti " "! "
"prosedur " " " "Jelaskan "
"kompleks, dan" " " "peristiwa-peristwa"
"negosiasi " " " "yang terdapat "
"berdasarkan " " " "dalam teks anekdot"
"kaidah-kaidah" " " "Kemukakan "
"teks baik " " " "bidang-bidang yang"
"melalui lisan" " " "biasa digunakan "
"maupun " " " "sebagai bahan "
"tulisan " " " "menyusun anekdot. "
" " " " "5.Jelaskan "
" " " " "perbedaan teks "
" " " " "anekdot dengan "
" " " " "komedi "
" "3.4.2 Menilai"Siswa "Tes " Urutkan "
" "teks anekdot "dapat "tulis "bagian-bagian teks"
" " "menilai " "anekdot POLITISI "
" " "teks " "BLUSUKAN BANJIR "
" " "anekdot " "sesuai dengan "
" " " " "struktur teks "
" " " " "anekdot. "
" " " " "Apakah anekdot "
" " " " "POLITISI BLUSUKAN "
" " " " "BANJIR sesuai "
" " " " "dengan struktur "
" " " " "teks anekdot "
Rubrik penyajian pembuatan teks negosiasi.
Indikator penilaian pengetahuan:
a. Pengertian teks anekdot
1) Jika menjawab pengertian dengan benar skor 4
2) Jika menjawab 70 persen benar skor 3
3) Jika menjawab 50 persen benar skor 2
4) Jika salah jawabannya skor1
b. Struktur teks anekdot
1) Jika menjawab 5 struktur dengan benar skor 4
2) Jika menjawab 4 struktur dengan benar skor 3
3) Jika menjawab 3 struktur dengan benar skor 2
4) Jika menjawab 2 struktur dengan benar skor1
c. Peristiwa yang biasa dikemukakan dalam teks anekdot
1) Jika menjawab100s persen benar skor 4
2) Jika menjawab 80 persen benar skor 3
3) Jika menjawab 50 benar skor 2
4) Jika menjawab 25 benar skor1
d. Bidang-bidang yang biasa diangkat dalam teks anekdot
1) Jika menjawab 3 jenis negosiasi dengan benar skor 4
2) Jika menjawab 2 jenis negosiasi dengan benar skor 3
3) Jika menjawab 1 jenis negosiasi dengan benar skor 2
4) Jika jawaban salah skor1
e. Perbedaan teks anekdot dengan lawak
1) Jika jawaban perbedaan dilihat dari pengertian,struktur dan
cirinya mendapat skor 4
2) Jika jawaban perbedaan dilihat dari pengertian, struktur skor 3
3) Jika jawaban perbedaan dilihat dari pengertian saja skor 2
4) Jika jawaban perbedaan semuanya salah skor 1
Rumus Konversi Nilai,
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = X 4 =
..............
Jumlah skor maksimal
2. Penilaian Keterampilan
Tabel 10. Instrumen Penyajian Pembuatan Teks Negosiasi
"No "Nama Siswa "Aspek yang dinilai "Nilai "
" " " "Akhir "
" " "Isi "Strukt"Kosaka"Kalima"Mekani" "
" " " "ur "ta "t "k " "
" " " "Teks " " " " "
"2 "Dana "4 "3 "3 "3 "3 "3.30 "
"3 "Bina "2 "2 "2 "2 "2 "2.00 "
Contoh Pengolahan Nilai
Nilai Akhir Dini = (4x30)+(4x20)+(3x20)+(4X20)+(2X10) = 3.60
100
Nilai Akhir Dana = (4x30)+(3x20)+(3x20)+(3X20)+(3X10) = 3.30
100
Nilai Akhir Bina = (2x30)+(2x20)+(2x20)+(2X20)+(2X10) = 2.00
100
Tabel 11. Rubrik Penilaian Ketrampilan
"Aspek "Skor "Kriteria "
"Isi "4 "menguasai topik tulisan; substantif; "
" " "abstraksi orientasi krisis reaksi koda; "
" " "relevan dengan topik yang dibahas "
" "3 "cukup menguasai permasalahan; cukup memadai; "
" " "pengembangan tesis terbatas; relevan dengan "
" " "topik, tetapi kurang terperinci "
" "2 "penguasaan permasalahan terbatas; substansi "
" " "kurang; pengembangan topik tidak memadai "
" "1 "tidak menguasai permasalahan; tidak ada "
" " "substansi; tidak relevan; tidak layak dinilai"
"Struktur"4 "ekspresi lancar; gagasan terungkap padat, "
" " "dengan jelas; tertata dengan baik; urutan "
" " "logis (abstraksi orientasi krisis reak si "
" " "koda); kohesif "
" "3 "kurang lancar; kurang terorganisasi, tetapi "
" " "ide utama ternyatakan; pendukung terbatas; "
" " "logis, tetapi tidak lengkap "
" "2 "tidak lancar; gagasan kacau atau tidak "
" " "terkait; urutan dan pengembangan kurang logis"
" "1 "tidak komunikatif; tidak terorganisasi; tidak"
" " "layak dinilai "
"Kosakata"4 "penguasaan kata canggih; pilihan kata dan "
" " "ungkapan efektif; menguasai pembentukan kata;"
" " "penggunaan register tepat "
" "3 "penguasaan kata memadai; pilihan, bentuk, dan"
" " "penggunaan kata/ungkapan kadang-kadang salah,"
" " "tetapi tidak mengganggu "
" "2 "penguasaan kata terbatas; sering terjadi "
" " "kesalahan bentuk, pilihan, dan penggunaan "
" " "kosakata/ungkapan; makna membingungkan atau "
" " "tidak jelas "
" "1 "pengetahuan tentang kosakata, ungkapan, dan "
" " "pembentukan kata rendah; tidak layak nilai "
"Kalimat "4 "konstruksi kompleks dan efektif; terdapat "
" " "hanya sedikit kesalahan penggunaan bahasa "
" " "(urutan/fungsi kata, artikel, pronomina, "
" " "preposisi) "
" "3 "konstruksi sederhana, tetapi efektif; "
" " "terdapat kesalahan kecil pada konstruksi "
" " "kompleks; terjadi sejumlah kesalahan "
" " "penggunaan bahasa (fungsi/urutan kata, "
" " "artikel, pronomina, preposisi), tetapi makna "
" " "cukup jelas "
" "2 "terjadi kesalahan serius dalam konstruksi "
" " "kalimat tunggal/kompleks (sering terjadi "
" " "kesalahan pada kalimat negasi, urutan/fungsi "
" " "kata, artikel, pronomina, kalimat fragmen, "
" " "pelesapan; makna membingungkan atau kabur "
" "1 "tidak menguasai tata kalimat; terdapat banyak"
" " "kesalahan; tidak komunikatif; tidak layak "
" " "dinilai "
"Mekanik "4 "menguasai aturan penulisan; terdapat sedikit "
" " "kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf"
" " "kapital, dan penataan paragraf "
" "3 "kadang-kadang terjadi kesalahanejaan, tanda "
" " "baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan "
" " "paragraf, tetapi tidak mengaburkan makna "
" "2 "sering terjadi kesalahan ejaan, tanda baca, "
" " "penggunaan huruf kapital, dan penataan "
" " "paragraf; tulisan tangan tidak jelas; makna "
" " "membingungkan atau kabur "
" "1 "tidak menguasai aturan penulisan; terdapat "
" " "banyak kesalahan ejaan, tanda baca, "
" " "penggunaan huruf kapital, dan penataan "
" " "paragraf; tulisan tidak terbaca; tidak layak "
" " "dinilai "
3. Laporan Pencapaian Kompetensi
a. Ranah Pengetahuan
Nama Peserta Didik: ...............................
"Nilai "Capaian Kompetensi "Nilai Akhir"
" " "**) "
"KD 3.1 "3,30 " " "
"KD 3.2 "4,00 " " "
"Rerata KD " "3,65 " "
"Ulangan tengah semester " "3,50 " "
"Ulangan akhir semester " "2,90 " "
"Nilai Pengetahuan *) " " "
Keterangan:
*) Nilai pengetahuan diperoleh dari rerata nilai KD, UTS, UAS yang
bobotnya diserahkan kepada satuan pendidikan berdasarkan
kompleksitasnya.
**) Penulisan nilai akhir merujuk pada Pedoman Penilaian 2014
yang dikeluarkan oleh Puskurbuk.
b. Ranah Keterampilan
Nama Peserta Didik: ...............................
"Nilai "Capaian "Nilai Akhir "
" " "**) "
"KD 4.1 "3,30 "A "
"KD 4.2 "4,00 " "
"Nilai Keterampilan *) "4,00 " "
Keterangan:
*) Nilai keterampilan diperoleh dari nilai optimum (capaian
tertinggi) dari nilai KD yang dipelajari dalam satu semester.
**) Penulisan nilai akhir merujuk pada Pedoman Penilaian 2014
yang dikeluarkan oleh Puskurbuk.
B. Latihan
Buat instrumen untuk melakukan pengukuran pada ranah sikap, pengetahuan
dan keterampilan dengan menggunakan rubrik penilaian skala 4.
-----------------------
SKL
KI
+
RL
KD
Materi Pembelajaran
PEMBE-LAJARAN
Penilaian
HASIL BELA-JAR
Penilaian
Penilaian