LAPORAN PEMANYULAN BUNYI
Disusun oleh:
Andhika Lazari Giri Kelas 8B No 03
1
A.
Dasar
Teori
Pada hakekatnya gelombang menjalar adalah suatu penjalaran gangguan, energi atas atau momentum Perambatan gelombang ada yang memerlukan medium, seperti gelombang tali melalui tali dan ada pu pula la yang tidak memerlukan medium, seperti gelombang listrik listrik magnet dapat merambat dalam vakum. Perambatan gelombang dalam medium tidak diikuti oleh perambatan media, tapi partikel-partikel mediumnya akan bergetar. Perumusan matematika suatu gelombang dapat diturunkan dengan peninjauan penjalaran suatu pulsa. Dilihat dari ketentuan pengulangan bentuk, gelombang dibagi atas gelombang periodik dan gelombang non periodik. Jika dua buah gelombang merambat dalam satu medium, hasilnya adalah jumlah dari simpangan kedua gelombang tersebut. Hasil dari supersosisi ini menimbulkan menimbulkan berbagai feno mena yang menarik, seperti adanya pelayangan, interferensi, interferensi, difraksi, dan resonansi. Misalkan M isalkan superposisi dari suatu gelombang datang dengan gelombang pantulnya bisa menghasilkan gelombang yang dikenal sebagai gelombang stasioner atau at au gelombang berdiri. Jika gelombang datang secara terus t erus menerus maka akan terjadi resonansi. Resonansi pada umumnya terjadi jika gelombang mempunyai frekuensi yang sama dengan atau mendekati frekuensi alamiah, sehingga terjadi amplitudo yang maksimal. Peristiwa resonansi ini banyak dimanfaatkan dalam kehidupan, misalkan saja resonansi gelombang suara pada a lat-alat musik. Gelombang suara merupakan gelombang mekanik yang dapat dipandang sebagai gelombang simpangan maupun sebagai gelombang tekanan. Jika gelombang suara merambat dalam suatu tabung berisi udara, maka antara gelombang datang dan gelombang yang dipantulkan oleh dasar tabung akan terjadi superposisi, sehingga dapat timbul resonansi gelombang berdiri jika panjang tabung udara merupakan kelipatan dari ( = panjang gelombang). Jika gelombang suara dipandang sebagai gelombang simpangan, pada ujung tabung yang tertutup akan terjadi simpul, tetapi jika ujungnya t erbuka akan terjadi perut (lihat Gb, Ia I a dan Ib)
2
Untuk
tabung yang salah satu ujungnya tertutup, hubungan antara panjang tabung L dan panjang gelombang adalah:
Dan untuk tabung yang kedua ujungnya terbuka, maka :
Karena ukuran garis tabung kecil jika dibandingkan dengan panjang gelombang, perut gelombang simpangan tidak tepat terjadi pada ujung terbuka didekatnya (lihat Gb-2), pada suatu jarak e= ± 0,6 R diluar tabung (R = jari-jari tabung)
Jadi persamaan (1a) dan (1b) menjadi
Karena
(V=kecepatan ,merambat suara dan N = frekuensi ), maka
Dengan membuat grafik L sebagi fungsi dari V maka: a. Dengan N diketahui, V dan e dapat dihitung. b. Sebaliknya bila V telah diketahui, N dapat dihitung ( setelah dikoreksi dengan e).
3
B. Tujuan Mengamati pemantulan gelombang bunyi.
y
C.
D.
Alat dan Bahan y
Jam
y
dua buah pipa.
weker
Langkah Kerja
y
iapkan alat dan bahan.
y
usun kedua pipa seperti pa da gambar dibawah ini. Usahakan sudut kedua karton sama.
Garis normal Pipa A
Pipa B
Dinding y
Dengarkan bunyi jam weker melalui pipa B.
y
Pindahkan pipa B, lalu dengarkan suara bunyi jam tersebut.
y
Bandingkan bunyi yang terjadi.
E.
Hasil Percobaan
Hasilnya, bunyi yang paling keras ialah bunyi yang didengar oleh kedua pipa yang membentuk su dut. Karena, gelombang bunyi bunyi jam, hanya merambat pada pipa A dan memantul dinding menuju pipa B, yang menyebabkan gelombang bunyi ti dak menyebar kemana mana. Sehingga bunyipun ter dengar keras. Sedangkan bunyi yang didengar tanpa karton B, bunyinya tidak begitu keras. Dikarenakan gelombang bunyi jam weker menyebar ke seluruh ruangan. F.
Kesimpulan Kesimpulannya, bahwa gelombang bunyi dapat memantul. Gelombang bunyi dapat memantul
jika gelombang bunyi memantul ben da yang padat. Dan juga, gelombang bunyi dapat merambat lurus. Seperti percobaan yang telah dilakukan. Gelombang bunyi mermbat lurus pa da pipa A dan memantul dinding menuju Pipa B.
4