ORGANOLOGI I
Oleh : Nama NIM Rombongan Kelompok Asisten
: Rizqi Nahriyati : B1A015088 : B2 :6 : Dina Rosdiana
LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN II
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS BIOLOGI PURWOKERTO 2016
I.
PENDAHULUAN Menurut Hidayat (2005), anatomi tumbuhan biasanya dibagi menjadi 3 bagian
berdasarkan hierarki dalam kehidupan yaitu sitologi, histologi, dan organologi, Sitologi mempelajari struktur dan fungsi sel serta organel-organel di dalamnya, proses kehidupan dalam sel, serta hubungan antara satu sel dengan sel lainnya. Histologi yaitu ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi berbgai jaringan berdasarkan bentuk dan peran sel penyusunnya. Organologi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi organ berdasarkan jaringan-jaringan penyusunnya. Organ yang dipelajari yaitu akar, batang, dan daun sebagai organ vegetatif serta buah dan biji sebagai organ generatif. Hal-hal yang diamati adalah jaringan yang menyusun organ-organ tersebut (Fahn, 1991). II. TUJUAN Tujuan praktikum acara oraganologi I, yaitu menjelaskan tentang struktur anatomi akar, batang, dan daun. III. MATERI Alat-alat yang digunakan dalam praktikum acara organologi I diantaranya mikroskop, dan laporan sementara. Bahan-bahan yang digunakan preparat awetan L.
batang Sirih (Piper betle ),
L.
L.
akar Jagung (Zea mays ),
daun Jagung (Zea mays ), dan
L.
daun Jeruk
(Citrus sp.). IV. METODE Metode yang dilakukan dalam praktikum acara Organologi I antara lain: 1. Diamati preparat irisan melintang akar Zea mays (jagung), irisan melintang batang
Piper betle (sirih), irisan melintang daun Citrus sp (jeruk), dan irisan melintang daun Zea mays (jagung) yang telah disediakan di bawah mikroskop, lalu difoto. 2. Preparat-preparat tadi kemudian digambar dan diberi keterangan di lembar laporan sementara.
V. HASIL Keterangan : 1 2
1. Epidermis 2. Eksodermis 3. Korteks
3
4. Endodermis
4
5. Xylem
5
6. Floem 7. Empulur
6 7
8. Perisikel Tipe Berkas Pengangkut:
Radial Gambar 1. Ø.L. Akar Zea mays (Jagung) Perbesaran 100X 1
Keterangan : 1. Epidermis
2
2. Kolenkim
3
3. Berkas pengangkut perifer 4. Sklerenkim
4 5 6 7
5. Parenkim korteks 6. Saluran lendir 7. Berkas pengangkut meduler Tipe Berkas Pengangkut:
Kolateral Gambar 2. Ø.L. Batang Piper betle(Sirih) Perbesaran 100X 6
Keterangan : 1. Epidermmis atas
1
2. Jaringan palisade
2
3. Jaringan spons
3
4. Berkas pengangkut 5. Epidermis bawah
4
6. Kristal Ca oksalat
5 Gambar 3. Ø.L. Daun Citrus sp (Jeruk) Perbesaran 400X
1
Keterangan : 1. Epidermis atas
3
2. Sel motor/sel kipas
2
3. Trikom non glanduler
4
4. Mesofil
5
5. Berkas pengangkut 6. Eidermis bawah
6 Gambar 4. Ø.L. Daun Zea mays (Jagung) Perbesaran 100X
VI. PEMBAHASAN Sebagian besar tumbuhan, dinding sel pada lapisan sel terluar korteks akan membentuk gabus, sehingga terbentuk jaringan pelindung baru yaitu eksodermis yang akan menggantikan epidermis. Struktur dan sifat sitokimiawi sel eksodermis mirip sel endodermis. Dinding primer dilapisi suberin dan lapisan itu dilapisi lagi oleh selulosa. Lignin juga ditemukan disana (Hidayat, 2005). Sel-sel eksodermis juga mengandung protoplas. Tebalnya eksodermis berbeda-beda pada lapisan sel tunggal sampai yang berlapis-lapis. Eksodermis biasanya disertai pula oleh jaringan sklerenkim seperti pada akar nanas, Graminae, dan Cyperaceae (Sumardi, 1993). Endodermis tersusun oleh suaru lapis yang berbeda secara fisiologi, struktur, dan fungsi dengan lapisan sel di sekitarnya. Berdasarkan perkembangan dinding selnya, sendodermis dapat dibedakan menjadi endodermis primer yang mengalami penebalan berupa titik caspary dari suberin dan kitin, endodermis sekunder apabila penebalan berupa pita caspary dari zat lignin. Endodermis tersier penebalan membentuk huruf U yang mengandung lapisan suberin dan selulose pada dinding radial dan tangensial bagian dalam. Terdapat beberapa sel yang tidak mengalami penebalan dinding, yaitu sel-sel yang terletak berhadapan dengan protoxilem di antara sel-sel endodermis. Sel tersebut dinamakan sel peresap (Nugroho, 2006). Pita caspary adalah pita-pita suberin yang mengelilingi dinding radial dan melintang pada daerah penyerapan pada akar di dinding sel endodermis. Pita caspary berfungsi untuk mengendalikan pergerakan larutan (air dan mineral) dari daerah korteks yang akan menuju silinder pusat.